blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/dians/files/2013/03/tugas-2.docx · Web viewApabila dilakukan...
Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/dians/files/2013/03/tugas-2.docx · Web viewApabila dilakukan...
TUGAS
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
Oleh :
Dian Prabawati 115040201111068
Dias Anggarsari 115040201111076
Destyarini Puspitasari 115040201111114
Dita Langkawati 115040201111106
Kelas F
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
TUGAS 2
BAHAN DISKUSI
1. Tanah sbg suatu individu, berbeda dg dunia hayati, yg setiap individunya punya ciri
tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yg sempit, shg mudah dibedakan 1 dg
lainnya. Jelaskan
Dilihat dari enam kategori membuktikan bahwa tanah memiliki bermacam-macam ciri
dan sifat yang berbeda satu dengan yang lain. Dari taksa yang tertinggi yaitu ordo,
terdapat 12 macam tanah dengan sifat dan ciri yang berbeda. Semakin rendah taksa, maka
sifat penciri yang khas semakin terlihat. Sehingga sangat mudah membedakan jenis-jenis
tanah dilihat dari sifat dan ciri dari suatu tanah tersebut.
2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah?
Mengapa?
Tanah menurut Soil Survey Staff (1999; 2003) adalah kumpulan benda alami di
permukaan bumi yang dimodifikasi atau bahkan dibuat oleh manusia dari bahan-bahan
tanah, mengandung gejala-gejala kehidupan dan mampu menopang pertumbuhan
tanaman dilapangan. Tanah sendiri tersusun atas kumpulan benda alam dipermukaan
bumi yang membentuk suatu horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral,
bahan organik, air dan udara dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman.
Jika dibandingkan dengan pengertian tanah, maka pasir pantai bukan termasuk dalam
definisi tanah. Pasir pantai tidak bisa dijadikan sebagai media tumbuh tanaman, jelas hal
ini tidak sama dengan definisi tanah sebagai media tumbuh tanaman. Hal yang paling
menonjol dari keduanya adalah tidak adanya horizon-horizon dan bahan organik.
3. Jelaskan apa yg dimaksud dlm Gambar 2 ? continuum, soilscape, polypedon dll
Penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut :
a. Continum merupakan suatu kesatuan yang menyususn berdirinya suatu tanah
yang biasanya berupa batuan, bahan organik, mineral udara yang saling
berintegrasi satu sama lainnya.
b. Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai
sifat berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.
c. Polypedon merupakan merupakan suatu kumpulan dari pedon-pedon yang
mempunyai kisaran sifat yang sama yang menyusun tanah.
d. Pedon adalah satuan individu terkecil dalam bentuk tiga dimensi yang
membentuk tanah dana dapat juga disebut sebagai tanah.
e. Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon –
horizon dan dibawahnya terdapat bahan induk.
f. Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak
mempunyai bentuk yang jells. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai
bentuk yang jelas.
4. Tanah sbg satuan 3-D, perlu disajikan dg cara 'multifactorial' dlm btk peta tanah.
2-D digambarkan pd peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat2 internalnya,
disajikan dlm legenda peta. Maksudnya apa?
Apabila dilakukan pengambilan tanah di lapang dengan menggunakan suatu
alat yang disebut Ring Tanah, maka tanah yang terambil itu akan memiliki suatu bangun
yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, dimana 3D mengacu pada benda dengan
volume (pxlxt) dan sama halnya tanah yang memilik volume. Di dalam tanah terdapat su-
atu profil tanah yang didalamnya terdapat horison-horison yang menjadi ciri satu jenis
tanah dan perbedaan bentuk muka bumi disuatu wilayah (topografi). Keadaan tanah disu-
atu daerah tentunya berbeda dengan keadaan tanah di daerah lainnya.
Hal seperti ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan dalam gambar
(peta tanah) di berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya berupa keadaan tanah dan to-
pografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan faktor-faktor yang berada
didalamnya juga. Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam bentuk 2 di-
mensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala.. Sedangkan
faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur, kelembaban, kon-
sistensi, dll, disajikan dalam bentuk legenda. Bisanya dapat disajikan dengan tanda-tanda,
warna tertentu, dll. Legenda peta ini yang nantinya dapat membantu seseorang untuk
membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang
terdapat di dalam peta tanah.
5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yg
diperlukan sbg dasar/ penunjang? Mengapa?
a. Peta tanah merupakan peta yang berfungsi untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah
pada suatu wilayah tertentu dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan
budaya dari permukaan bumi..
b. Secara umum peta tanah membutuhkan peta dasar yang biasanya berupa bentuk peta
topografi, peta iklim, peta vegetasi dan peta pengolahan tanah. Namaun secara umum
jenis peta dasar yang paling banyak digunakan adalah peta topografi. Peta dasar
sangat leh penting, peta dasar sendiri merupakan suatu bagan gambaran yang
memperlihatkan pola persebaran daerah yang akan dibuat peta tanah. Dengan
diketahuinya pola persebaran daerah-daerah tersebut maka akan lebih mudah untuk
membuat pola dari pada peta tanah sesuai kenyataan pada peta dasar.
6. Apa yg dimaksud dg Poligon di dlm peta tanah? Bagaimana membuatnya?
Poligon adalah garis-garis lurus yang saling berhubungan (terangkai) satu sama lainnya di
permukaan tanah yang menghubungkan titik-titik sebagai batas dilapangan, dimana pada
titik-titik tersebut diketahui jarak dan kemiringan sudutnya yang nantinya menjadi
pembatas antar Satuan Peta Tanah yang ada di peta tanah. Tujuan dari Poligon adalah
untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang diperlukan untuk pembuatan
peta.
Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu :
-Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris
-Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris
Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :
a. Pengukuran Polyangon Terbuka Bebas
Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur. Ten-
tukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik dan dirikan pesawat di
atas titik P1. Lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran. Arahkan pesawat ke
arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar
skrup piringan bawah. Lakukan pemutaran teropong dan arahkan teropong pesawat
ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka. Dengan posisi pesawat tetap
di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam, kemudian putar teropong 180°
arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2 dan lakukan pembacaan sudut horison-
tal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka. Lakukan
pemindahan pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat. Arahkan pesawat ke
titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya. Lakukan pembacaan sudut luar biasa
pada titik P2. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca
dan catat sudut horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa. Bacaan ini meru-
pakan bacaan belakang. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon
berikutnya sampai P akhir. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-
masing titik. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
b. Pengukuran Polyangon Tertutup
Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
Kemudian tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik yang
dilanjutkan dengan mendirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat
sampai didapat kedataran. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut
horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah. Putar teropong
dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang
sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan
muka. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum
jam, kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk
bacaan muka. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pem-
bacaan sudut horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan ba-
caan belakang. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikut-
nya hingga kembali ke titik P1. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan me-
teran. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat mas-
ing-masing titik. Kemudian yang terakhir gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
7. Apa yg dimasud dengan taksa tanah?
Tanah taksa merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat
tertentu dari sifat – sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah. Hal
ini berhubungan dengan peta tanah karena soil taxonomy bisa digunakan untuk satuan
sistem klasifikasi tanah , masing – masing diwakili oleh suatu profil tanah. Peta tanah
dapat semakin terlihat jelas dan detai dengan soil taxonomy.
8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks.
Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, shg perbedaan ketiganya jelas
Atas dasar komposisi satuan-satuan tanah yang ada di dalam satuan lahan yang
digunakan sebagai satuan pemetaan, maka dikenal 4 macam staun pemetaan tanah (SPT)
yaitu :
1. Konsosiasi
Konsosiasi tanah adalah suatu jenis peta tanah yang tersusun dari delineasi,
dimana tiap delineasi menunjukkan ukuran, bentuk, dan lokasi dari suatu satuan
lanskap yang tersusun atas suatu jenis komponen tanah, atau satu jenis lahan
miselaneus, ditambah inklusi yang diperbolehkan.
Cara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan
fase.
Untuk fase tekstur lapisan atas atau lapisan organik dipermukaan tidak disertai
dengan tanda ‘koma’.Contoh : Ciawi liat. Tidak ditulis Ciawi, liat.
Jika fase tekstur lapisan atas tidak digunakan tetapi karena berbatu, berkerikil.
maka penulisannya menggunakan ‘koma’. Contoh : Cobanrondo, berbatu.
Untuk dua atau tiga fase digunakan ‘koma’. Contoh : pujian liat, lereng 15-20%,
tererosi.
Penulisan fase erosi ditulis paling belakang.
Penulisan fase lereng ditu;s paling belakang kecuali jika ada fase erosi. Contoh :
pujian skeletal berliat, substratum padas, leren 5-30%, tererosi.
2. Asosiasi
Asosiasi tanah, yaitu sekelompok tanah yang berhubungan secara
geografis, tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat
diduga posisinya, tetapi karena kecilnya skala peta, taksa-taksa tanah itu tidak
dapat dipisahkan.
Setiap komponenen dideskripsi secara terperinci tanpa ada perbedaan
Posisi geografis masing-masing anggota satuan peta dalam bentang-alam dit-
erangkan denan jelas, sehinga memungkinkan untuk diperhalus oleh pemaka-
ian peta.
Berbeda dengan kompleks, maka kata asosiasi selalu digunakan. Perhatikan
contoh berikut :
Asosiasi Cangar-Batu, terjal (dua seri tanah dengan fase lereng terjal)
Asosiasi Cangar, terjal-Batu (fase lereng terjal hanya pada seri cangar)
Asosiasi Typic Frgiochrepts-Aeric Fragioaquepts (asosiasi sub-group)
3. Kompleks
Kompleks tanah, merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang
berbaur satu dengan lainnya dalam satuan deliniasi (satuan peta) tanpa
memperlihatkan pola tertentu atau menunjukkan pola yang tidak beraturan.
Meskipun ada komponen tanah yang berasosiasi secara geografis, tetapi tidak dapat
dipisahkan kecuali pada tingkat amat detail.
Menurut Wambeke dan Forbes (1986) satuan peta tanah dikatan kompleks
jika komponen utama dalam satuan peta kompleks tidak dapat membentuk satuan
peta tersendiri jika dipetakan dalam skala 1 : 24.000. pada skala tersebut luasan 0,4
cm2 pada peta adalah 2,3 ha dilapangan. Komponen utama dalam satuan peta
asosiasi jika dipetakan pada skala tersebut dapat membentuk satuan peta tersendiri.
Cara penamaanya:
Ditulis kata ‘kompleks; jika fase dari masing-masing taxon tersebut tidak sama,
misalnya tekstur lapisan atas tidak sama. Contoh : Kompleks Cobanrondo-Se-
baluh.
Kata ‘kompleks’ tidak ditulis jika fase tekstur lapisan atas seri-seri tanah yang
menyusunnya sama. Contoh : Jeho-Cula liat.
Perhatikan beberapa contoh berikut :
Kompleks Sedep-Pali, berbatu (kedua seri tersebut mempunyai fase berbatu di per-
mukaan).
Kompleks Batu-Tandem, lereng 5 – 8% (keduanya mempunyai fase lereng yang
sama).
Tandem-Toki liat, lereng 5 – 8% (keduanya mempunyai fase tekstur lapisan atas
dan lereng yan sama).
Kompleks Toki berbatu-Lante (hanya seri toki yang mempunyai fase berbatu).
9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tsb dikatakan bukan
peta tanah?
Single value map bukan merupakan peta tanah,hal ini karena pengertian dsari peta
tanah itu sendiri adalah peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah
dalam hubungannya dengan kenampakan fisik budaya dari permukaan bumi. Pada peta
tanah digambarkan garis-garis batas (delineasi) tanah-tanah yang dijumpai di lapangan.
Garis batas tersebut berupa polygon-poligon yang digambarkan pada peta tanah yang
lazim disebut satuan peta tanah (SPT).
Hal mendasar dari kedua peta sebagai pembedanya adalah fungsi dari masing-
masing peta tersebut. Peta tanah menunjukkan bagaimana persebaran tanah yang ada
pada suatu wilayah yang dilengkapai legenda yang menjelaskan bagaiman jenis tanah,
karakteristik tanah, landform, kelerengan dan sifat-sifat lain tanah. Sedangkan single
value map hanya menjelaskan tentang batasan-batasan suatu wilayah yang dimuat
didalamnya tanpa mendeskripsikan tanah-tanahnya, sehingga tidak dapat dikatakan peta
tanah.
10. Apa yg dijelaskan dalam Gambar ini?
Gambar diatas (1) merupakan suatu bentuk penyajian teknik pelaksanaan survei tanah
dengan menggunakan pendekatan sintetik yang dilakukan dengan menggunakan metode
survei grid, dimana metode ini dilakukan penentuan titik dan mensurvei lahan tersebut
terlebih dahulu kemudian didelineasi. Dan pada gambar 3, diketahui survei tanah
dilakukan dengan menggunakan pendekatan analitik dengan menerapkan metode
fisiografi dengan jalan menentukan batas dataran berdasarkan satuan fisiografi atau
wujud lahan. Metode fisiografi lebih populer digunakan khususnya pada skala wilayah
survey yang kecil atau lebih kecil, namun meskipun demikian, perpaduan antara kedua
metode tersenut seringkali dipadukan untuk suatu kepentingan survei yang nantinya
menghasilkan suatu peta seperti gambar no.2. Namun demikian, dalam praktiknya
biasanya kombinasi keduanya digunakan.
11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yg digunakan di
Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tsb dg nama yg digunakan di Amerika,
Kanada, Inggeris dan negara lainnya. Cari dr internet.
12. Apa yg dimaksud dengan luas minimum yg masih dapat disajikan pada peta?.
Mengapa perlu ada batasan tsb?
Luas minimum merupakan luasan satuan peta tanah paling kecil yang masih
duperbolehkan untuk menempatkan suatu lokasi daerah pada peta tanah yang dibuat
sebagai penentu daerah efektif pengamatan, biasanya ukuran luas minimum sekitar 0,4
cm2. Batasan tersebut dianggap perlu agar tidak meluas ke daerah yang tidak perlu dia-
mati dan dianalisis serta kejelasan dari SPT tersebut dapat ketahui dengan pasti. Apabila
batas bawah atau minimum mengenai luasan secara nyata yang masih boleh disajikan
dalam peta ini tidak dilakukan penetapan, maka akan terjadi ketidak seragaman peta yang
dibuat tiap badan-badan yang fokus terhadap kegiatan tersebut, selain itu pula hal-hal
yang mungkin terjadi adalah perbedaan tingkat validitas yang dimuat oleh peta yang
dibuat, yang akibatnya juga akan berdampak pada kesalah dalam evaluasi lahan.
13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tsb? Masing2 kelompok agar
menghitung berapa luasnya di lapangan pd skala yg berbeda.
Ubin (atau ru, tumbak) dalam agraria adalah satuan luas lahan yang dipakai di Indone-
sia. Satuan ubin ini banyak digunakan untuk areal pertanian (sawah atau ladang), khusus-
nya di Pulau Jawa dan telah dipakai sejak zaman Hindia-Belanda. Ukuran satu ubin
menyatakan luas sebesar 14,0625 (3,75 × 3,75) meter persegi.
Satuan ini terutama dipakai untuk mengestimasi hasil atau produksi hasil tanaman
pangan, seperti padi atau kedelai. Pada suatu lahan diberi batas yang dinamakan “petak
ubinan” (berukuran satu ubin). Hasil panen untuk petak ini diukur terlebih dahulu se-
belum dicampur dengan hasil panen yang lain. Hasil pengukuran ini lalu dikonversi men-
jadi hasil per hektare.
Apabila melihat topografi lahan yang akan disurvei seperti diatas, maka metode survei
yang akan kami lakukan adalah dengan menggunakan metode Grid Bebas. Beberapa
pertimbangan yang mendukunga atas pengaplikasian metode grid bebas adalah :
1. Kami sebagai surveyor yang belum banyak pengalaman dalam kegiatan survei lahan
terutama dalam IFU dan metode Grid Bebas ini sangat sesuai dengan surveyor yang
kurang berpengalaman.
2. Model landform yang relatif seragam memungkinkan penggunaan metode ini lebih
mudah.
3. Lokasi titik pengamatan dalam konfirmasi sistematis model mental hubungan tanah-
lansekap bebas tidak ditentukan (terserah surveyor).
4. Kondisi tanah dengan topografi yang rata memungkinkan penganatan yang tidak
terlalu banyak.
5. jarak pengamatan juga tidak perlu sama dalam dua arah, mengingat kondisi topografi
yang rata.