blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/indah19/files/2014/01/komoditas.docx · Web viewKATA PENGANTAR. Dengan...
Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/indah19/files/2014/01/komoditas.docx · Web viewKATA PENGANTAR. Dengan...
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “KOMODITAS”.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini atas bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Malang, Februari 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karakteristik dari komoditi yaitu harga adalah ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar bukannya ditentukan oleh penyalur ataupun penjual dan harga tersebut adalah berdasarkan perhitungan harga masing-masing pelaku Komoditi contohnya adalah (namun tidak terbatas pada) : mineral dan produk pertanian seperti bijih besi, minyak, ethanol, gula, kopi, aluminium, beras, gandum, emas, berlian atau perak, tetapi juga ada yang disebut produk "commoditized" (tidak lagi dibedakan berdasarkan merek) seperti komputer
Dalam ilmu linguistik, kata "komoditi" ini mulai dikenal dan dipergunakan di Inggris pada abad ke 15 yang berasal dari bahasa Perancis yaitu "commodité" yang berarti "sesuatu yang menyenangkan" dalam kualitas dan layanan.
Dalam akar bahasa Latin disebut commoditas yang merujuk pada berbagai cara untuk pengukuran yang tepat dari sesuatu ; keadaan waktu ataupun kondisi yang pas, kualitas yang baik; kemampuan untuk menghasilkan sesuatu atau properti; dan nilai tambah atau keuntungan.
Di Indonesia dapat diartikan sebagai : barang dagangan, benda niaga, atau bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan internasional, misalnya gandum, karet, kopi.
Resiko dalam perdagangan komoditi, selain dari gagal janji, disebabkan oleh fluktuasi harga. Harga sangat ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar komoditi. Permintaan ditentukan oleh pertambahan penduduk, pertambahan penggunaan, penggunaan baru dan karena substitusi. Penawaran beribah karena pertambahan kapasitas produksi (luas lahan yang ditanam atau pabrik baru yang dibangun), musim, cuaca baik atau buruk, larangan atau insentip pemerintah, bencana alam maupun perang atau perdamaian. Jadi banyak sekali faktor yang tidak bisa diramalkan. Hal inilah yang mendorong timbulnya kebutuhan akan lindung nilai. Kebutuhan akan lindung nilai dipenuhi dengan pembuatan kontrak di luar maupun di dalam bursa.
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui Pengertian Komoditas
1.2.2 Untuk mengetahui Dasar-dasar Pemilihan Komoditas
1.2.3 Untuk mengetahui Tanaman Pangan
1.2.4 Untuk mengetahui Tanaman Hortikultura
1.2.5 Untuk mengetahui Tanaman Industri
1.2.6 Untuk mengetahui Tanaman Perkebunan
1.2.7 Untuk mengetahui Tanaman Penghasil Biofuel
1.2.8 Untuk mengetahui Tanaman Pakan Ternak dan Penghasil Biji-bijian
1.3 Manfaat
1.3.1 Dapat mengetahui Pengertian Komoditas
1.3.2 Dapat mengetahui Dasar-dasar Pemilihan Komoditas
1.3.3 Dapat mengetahui Tanaman Pangan
1.3.4 Dapat mengetahui Tanaman Hortikultura
1.3.5 Dapat mengetahui Tanaman Industri
1.3.6 Dapat mengetahui Tanaman Perkebunan
1.3.7 Dapat mengetahui Tanaman Penghasil Biofuel
1.3.8 Dapat mengetahui Tanaman Pakan Ternak dan Penghasil Biji-bijian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Komoditas
Komoditas adalah barang dagangan utama, benda niaga, hasil bumi dan kerajinan setempat dan dan dapat dimanfaatkan sebagai ekologi pertaniaan.
Komoditas adalah bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standart perdagangan internasional. Misalnya gandum, kopi, karet, dll.
2.2Dasar-dasar Pemilihan Komoditas
2.2.1 Iklim, yaitu klasifikasi iklim berdasarkan pertumbuhan vegetasi.
2.2.2Ketinggian tempat, yaitu menyesuaikan dngan dataran tinggi, dataran rendah, dataran medium.
2.2.3 Kesesuaian lahan, yaitu lahan yang basah dan yang kering.
2.2.4 Permintaan pasar, yaitu pemilihan komoditas dapat berdasarkan atas permintaan pasar terdapat suatu komoditas keseimbangan permintaan ketersediaan.
2.1 Tanaman Pangan
2.1.1 Padi (Oryza sativa)
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monotyledonae
Family : Gramineae (Poaceae)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa
Morfologi Padi
Adapun bagian Vegetatif terdiri dari :
1. Akar
Kira-kira 5-6 hari setelah berkecambah, dari batang yang masih pendek itu keluar akar-akar serabut yang pertama dan dari sejak ini perkembangan akar-akar serabut tumbuh teratur. Pada saat permulaan batang mulai bertunas (kira-kira umur 15 hari), akar serabut berkembang dengan pesat.
2. Batang
Batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan antara ruas yang satu dengan yang lainnya dipisah oleh sesuatu buku. Ruas batang padi di dalamnya beringga dan bentuknya bulat. Dari atas ke bawah, ruas batang itu makin pendek.
3. Daun
Daun terdiri dari : helai daun yang berbentuk memanjang seperti pita dan pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada perbatasan antara helai duan dan upih terdapat lidah daun. Panjang dan lebar dari helai daun tergantung kepada varietas padi yang ditanam dan letaknya pada batang. Besar sudut yang dibentuk dapat kurang dari 900 atau lebih dari 900 .
Adapun bagian generatif terdiri dari :
1. Malai
Suatu malai terdiri dari sekumpulan bunga-bunga padi (spikelet) yang timbul dari buku paling atas. Ruas buku terakhir dari batang merupakan sumbu utama dari malai, sedangkan butir-butir nya terdapat pada cabang-cabang pertama maupun cabang-cabang kedua.
2. Buah padi
Yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah, sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian-bagian lain membentuk sekam (kulit gabah). (Badan Pengendali BIMAS, 1973).
Manfaat Padi
· Bagian Yang Digunakan : Selaput biji, biji, tangkai buah, dan. Selaput biji dijemur sampai kering.
Penyakit Yang Dapat Diobati : Tidak napsu makan, gangguan pencernaan, beri-beri, kesemutan; Keguguran, demam, diare, gondongan, rematik, keseleo, bisul,; Radang payudara, radang kulit, rambut kotor, keringat berlebihan.
· Tangkai buah (merang) berkhasiat untuk mengatasi: rambut kotor, dan keguguran.
· Biji (beras) berkhasiat untuk mengatasi: demam, diare, gondongan, rematik, kesleo, radang payudara, radang kulit, dan bisul.
· Akar (No tao ken) berkhasiat untuk mengatasi: keringat berlebiban, berkeringat spontan, dan filariasis.
Produktivitas
Provinsi
Jenis Tanaman
Tahun
Luas Panen(Ha)
Produktivitas(Ku/Ha)
Produksi(Ton)
Indonesia
Padi
2009
12 883 576
49,99
64 398 890
Aceh
Padi
2009
359 375
43,32
1 556 858
Sumatera Utara
Padi
2009
768 407
45,91
3 527 899
Sumatera barat
Padi
2009
439 542
47,91
2 105 790
Riau
Padi
2009
149 423
35,57
531 429
Jambi
Padi
2009
155 802
41,40
644 947
Sumatera Selatan
Padi
2009
746 465
41,87
3 125 236
Bengkulu
Padi
2009
132 975
38,37
510 160
Lampung
Padi
2009
570 417
46,88
2 673 844
Bangka Belitung
Padi
2009
8 063
24,64
19 864
Kepulauan Riau
Padi
2009
144
29,86
430
DKI Jakarta
Padi
2009
1 974
55,79
11 013
Jawa Barat
Padi
2009
1 950 203
58,06
11 322 681
Jawa Tengah
Padi
2009
1 725 034
55,65
9 600 415
DI Yogyakarta
Padi
2009
145 424
57,62
837 930
Jawa Timur
Padi
2009
1 904 830
59,11
11 259 085
Banten
Padi
2009
366 138
50,50
1 849 007
Bali
Padi
2009
150 283
58,47
878 764
Nusa Tenggara Barat
Padi
2009
374 279
49,98
1 870 775
Nusa Tenggara Timur
Padi
2009
194 219
31,27
607 359
Kalimantan Barat
Padi
2009
418 929
31,05
1 300 798
Kalimantan Tengah
Padi
2009
214 480
26,98
578 761
Kalimantan Selatan
Padi
2009
490 069
39,93
1 956 993
Kalimantan Timur
Padi
2009
146 177
38,01
555 560
Sulawesi Utara
Padi
2009
114 745
47,85
549 087
Sulawesi Tengah
Padi
2009
211 232
45,14
953 396
Sulawesi Selatan
Padi
2009
862 017
50,16
4 324 178
Sulawesi Tenggara
Padi
2009
98 130
41,51
407 367
Gorontalo
Padi
2009
48 042
53,48
256 934
Sulawesi Barat
Padi
2009
64 973
47,82
310 706
Maluku
Padi
2009
21 252
42,29
89 875
Maluku Utara
Padi
2009
13 711
33,73
46 253
Papua Barat
Padi
2009
10 486
35,27
36 985
Papua
Padi
2009
26 336
37,41
98 511
2.1.2Gandum (Triticum L.)
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Triticum L
Morfologi Gandum
1. AkarAkar tanaman berserat halus, sehingga mampu memperbaiki struktur tanah.
2. BatangBatang tanaman gandum yang terlihat dari gambar di atas tegak, gundul, kecuali berambut dekat bulirnya.
3. DaunSatu daun diproduksi dalam satu buku, buku terbawah juga menghasilkan pucuk atau sisip dan akar; pelepah daun panjang dan bebas; lidah daun pendek dan bergerigi; helaian memita-melanset, dan halus.
4. Biji / Benih
Benih yang digunakan hendaknya benih bermutu, hal ini sangat penting disamping untuk menghasilkan produksi yang tinggi juga tahan terhadap hama dan penyakit yang menyerang. Kebutuhan benih per hektar 100 kg atau sama dengan 1 kg/100 m² dengan sistim larikan jika ditanam dengan sistim tugal kebutuhan benih bisa kurang dari 100 kg/ha.
Manfaat Gandum
1. Makanan ringan roti, mie, biscuit, pudding, es krim, macroni, kue2. Bahan pakan ternak seperti gabah, dedak, bungkil3. Untuk industri dalam pembuatan kerajinan, hiasan, lem dan pembuatan kertas
Produksi Gandum
Dinas Pertanian merencanakan akan mulai mengembangkan budidaya komoditas tersebut di beberapa wilayah dataran tinggi di sekitar Gunung Bromo dan Semeru, seperti Lumajang, Pasuruan, Malang, dan Probolinggo dengan total lahan seluas 2.000 hektare. Pemilihan dataran tinggi sebagai lahan tanam karena jenis komoditas gandum hanya bisa hidup dengan baik jika ditanam di dataran tinggi 1.000 meter di atas permukaan laut.
Dengan target produktivitas lahan sebesar 2,5 ton per hektar, maka ia memperkirakan, produksi akan mencapai 5.000 ton per tahun. Itu angka yang masih sangat kecil jika dibanding dengan kebutuhan gandum Jatim, namun langkah ini minimal bisa sedikit mengurangi ketergantungan Jatim terhadap impor komoditas pertanian.
2.1.2 Kentang (Solanum tuberosum L.)
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Upakelas:
Asteridae
Ordo:
Solanales
Famili:
Solanaceae
Genus:
Solanum
Spesies:
S. tuberosum
Morfologi kentang
Kentang mempunyai sifat menjalar, batangnya berbentuk segi empat, panjangnya bisa mencapai 50 - 120 cm, dan tidak berkayu. Batang dan daun berwarna hijau kemerah- merahan atau keungu - unguan. Bunganya berwarna kuning keputihan atau ungu. Akar tanaman menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan sangat halus ( Setiadi, F.Surya., 2000)
Manfaat kentang
1. Menambah berat badan
Kentang kaya akan karbohidrat dan sedikit protein. Sangat sesuai untuk mereka yang kurus dan ingin menambah bobot tubuh (Anonim, 2010).
2. Pencernaan
Karena kaya akan karbohidrat, maka kentang juga mudah dicerna tubuh. Makanya kentang sering digunakan sebagai makanan bagi pasien, bayi dan mereka yang sulit mencerna tapi memerlukan energi (Anonim, 2010).
3. Kesehatan kulit
Vitamin C dan B kompleks serta mineral seperti potassium, magnesium, fosfro dan seng sangat baik untuk kulit. Dan semuanya ada di kentang. Secara tradisional kentang juga sering digunakan untuk menghilangkan jerawat atau noda diwajah (Anonim, 2010).
4. Rematik
Vitamin, kalsium dan magnesium pada kentang dapat membantu mengurangi rematik. (Anonim, 2010)
5. Peradangan
Kentang sangat efektif untuk penanganan radang, baik internal maupun eksternal karena sarat akan vitamin C, potassium dan vitamin B6 (Anonim, 2010).
6. Fungsi otak
Baik buruknya fungsi kinerja otak sangat tergantung pada kadar glukosa, suplai oksigen, beberapa jenis vitamin B kompleks, beberapa hormon, asam amino dan asam lemak omega 3. Kesemua itu bisa didapatkan dengan mengonsumsi kentang. Umbi kentang berkhasiat sebagai obat luka bakar, terutama pada bagian kulitnya. Selain itu, kentang dijadikan pengganti nasi bagi penderita penyakit kencing manis (diabetes melitus). Hal ini disebabkan kentang sebagai sumber karbohidrat dengan kalori yang rendah. Kentang biasanya diolah menjadi perkedel, keripik (Anonim, 2010).
Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Kentang
Propinsi
Produksi
(ton)
LuasPanen
(ha)
Produktivitas
(ton/ha)
2001
2002
2001
2002
2001
2002
NangroeAcehDarussalam
6.130
6.079
425
420
14,42
14,47
SumateraUtara
207.918
206.201
12.093
11.953
17,19
17,25
SumateraBarat
10.822
10.733
972
961
11,13
11,17
Jambi
36.959
36.654
2.127
2.102
17,38
17,44
SumateraSelatan
46
46
15
15
3,07
3,07
Bengkulu
3.506
3.477
145
143
24,18
24,31
Lampung
661
656
48
47
13,77
13,96
JawaBarat
385.618
382.433
23.045
22.779
16,73
16,79
JawaTengah
76.926
76.291
5.932
5.864
12,97
13,01
DI Yogyakarta
206
204
36
36
5,72
5,67
JawaTimur
72.053
71.458
6.331
6.258
11,38
11,42
Bali
5.129
5.087
299
296
17,15
17,19
NusaTenggaraBarat
407
404
44
43
9,25
9,40
NusaTenggaraTimur
1.411
1.399
409
404
3,45
3,46
Sulawesi Utara
12.362
12.260
1.579
1.561
7,83
7,85
Sulawesi Tengah
227
225
93
92
2,44
2,45
Sulawesi Selatan
10.351
10.266
2.303
2.276
4,49
4,51
Sulawesi Tenggara
144
143
10
10
14,40
14,30
Maluku
46
46
3
3
15,33
15,33
Papua
218
216
62
61
3,52
3,54
INDONESIA
831.140
824.278
55.971
55.324
14,85
14,90
Sumber : Statistik Indonesia, 2002
2.1.3 Jagung (Zea mays L.)
Klasifikasi jagung
Kerajaan : PlantaeDivisio : AngiospermaeKelas : MonocotyledoneaeOrdo : PoalesFamilia : PoaceaeGenus : ZeaSpesies : Zea mays L.
Morfologi Tanaman Jagung
1. Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
2. Batang jagung
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
3. Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada selsel daun.
4. Bunga
Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
5. Tongkol
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Manfaat jagung
Jagung kaya akan lemak nabati sehingga sering diolah untuk diambil minyaknya yang merupakan sumber asam lemak omega-6 yang bermanfaat dalam proses pertumbuhan anak, menjaga kesehatan kulit, mencegah penyakit jantung, dan stroke. Selain mengandung serat yang pentin untuk menurunkan kadar kolesterol jagung juga kaya akan asam folat yang berperan menurunkan kadar homosistein dalam pembuluh darah. Manfaat kesehatan jagung yang ditawarkan oleh adanya kualitas nutrisi di dalamnya. Juga, menjadi kaya phytochemical, memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis, pembangun otot dan tulang, baik untuk otak dan sistem syaraf, mencegah konstipasi, menurunkan risiko kanker dan jantung, mencegah gigi berlubang, serta minyaknya dapat menurunkan kolesterol darah.
Produktifitas jagung
Berdasarkan Angka Ramalan III Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, produksi jagung kering pipilan di 2011 hanya sebanyak 1,86 juta ton atau turun 266 ribu ton (12,54 persen) dibandingkan dengan tahun lalu. Produksi jagung tahun lalu sebanyak 2,12 juta ton.Meskipun demikian, Pemprov Lampung menargetkan kenaikan produksi jagung pada tahun 2012 sebanyak 13 persen menjadi 2,2 juta ton.
2.2 Tanaman Hortikultura
2.2.1 Buah-buahan
· Jeruk (Citrus sp.)
Morfologi dan ekologi
Tanaman memiliki ketinggian 2-15 m, dengan batang atau ranting berduri panjang tetapi tidak rapat. Daun hijau abadi dengan tepi rata, tunggal, permukaan biasanya licin dan agak berminyak. Bunga tunggal atau dalam kelompok, lima mahkota bunga (kadang-kadang empat) berwarna putih atau kuning pucat, [stamen] banyak, seringkali sangat harum. Buah bertipe "buah jeruk" (hesperidium), semacam buah buni, membulat atau seperti tabung, ukuran bervariasi dengan diameter 2-30cm tergantung jenisnya; kulit buah biasanya berdaging dengan minyak atsiri yang banyak.
Manfaat/peranan
Buah Jeruk adalah buah yang identik dengan Vitamin C. Jeruk banyak ditemukan disekitar kita. Meliki rasa yang manis, masam dan segar. Rasa masam pada buah jeruk berasal dari kandungan asam sitrat yang terdapat didalamnya. Untuk mendapatkan buah jeruk sangat mudah, karena tidak tergantung musim. Jeruk memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Diantaranya adalah vitamin, mineral, dan kandungan gizi esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh seperti, karbohidrat, potassium, kalium, folat, thiamin, magnesium, vitamin B6, niacain, fosfor, tembaga dan asam pantotenat. Bagi Anda yang sedang dalam proses diet, buah ini aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung lemak, sodium dan kolesterol.
Kebutuhan dan produktifitas
Panen jeruk yang umumnya dapat dimulai pada tahun ketiga atau keempat setelah tanam dapat memberikan keuntungan selama siklus hidupnya rata-rata lebih dari 30 juta rupiah/ha/tahun. Selama periode enam tahun terakhir terjadi peningkatan produksi buah jeruk di Indonesia rata-rata lebih 20% per tahun. Produksi yang dicapai pada tahun 2004 sekitar 1.600.000 ton buah dengan nilai perdagangan sekitar 3,2 triliun merupakan hasil dari pertanaman yang telah berproduksi seluas 70.00 hektar atau setara dengan 70% dari seluruh luas jeruk yang telah tertanam. Capaian tersebut hanya dapat mengantarkan Indonesia pada peringkat ketiga belas dunia setelah Vietnam sebagai negara pengahasil utama buah jeruk sekaligus sebagai pengimpor (94.696 ton) terbesar kedua di Asean setelah Malaysia (Badan Litbang, 2005).
Walaupun volumenya belum seimbang dengan volume impor, buah jeruk pamelo (jeruk besar), lemon, dan grapefruit yang bermutu tinggi hasil dari penerapan teknologi pengelolaan kebun yang baik di Indonesia ternyata juga bisa diterima oleh pasar internasional dengan volume ekspor lebih dari 1.261 ton pada tahun 2003. Produksi buah jeruk yang bermutu baik selain untuk meningkatkan volume ekspornya diharapkan juga dapat mengurangi volume impor sehingga devisa negara dapat dihemat.
· Anggur
Morfologi dan ekologi
Tumbuhan berbentuk semak, berumur panjang (perenial), panjang +/- 8 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, menjalar, warna hijau kecoklatan, permukaan halus. Daun tunggal, tersusun berseling (alternate), warna hijau, bentuk bundar hingga jorong, panjang 10 - 16 cm, lebar 8 - 14 cm, helaian daun tipis tegar, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi bergigi runcing (dentatus), permukaan berbulu (villosus). Bunga majemuk, bentuk malai (panicula), muncul di ketiak daun (axillaris), kelopak berbentuk mangkuk (urceolatus) - berwarna hijau, daun mahkota berlekatan (gamopetalus). Buah buni (bacca), bulat atau lonjong, panjang 2 - 3 cm, warna hijau, ungu, atau hitam, bentuk biji lonjong - berwarna cokelat muda. Perbanyaan generatif (biji) atau vegetatif (stek)
Manfaat/peranan
Walaupun bermanfaat, mengkonsumsi anggur bersama kulit buah dan bijinya bisa membuat iritasi pada penderita gangguan lambung. Karena itu, bila pencernaan Anda sensitif sebaiknya berhati-hati mengosumsi biji-biji anggur. Latihlah pencernaan Anda dengan mengosumsinya dalam jumlah terbatas dulu, sambil mengamati reaksinya. Jus buah anggur berbiji yang diproses menggunakan juice extractor, sehingga minum serat kasar tetapi kaya senyawa OPC, paling disarankan bagi Anda yang memiliki sistem pencernaan sensitif.
Rajin mengosumsi anggur atau jus anggur bisa membangkitkan semangat, menghilangkan rasa lelah, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Dikatakan Dr Jensen hal ini sebagai dampak kemampuan jus anggur membersihkan hati/liver dan menggiatkan fungsi ginjal. Secara alami, buah anggur merupakan makanan pembentuk basa (alkaline forming). Sifat membentuk basa dengan kandungan air berlimpah dalam anggur menjadikan pembuluh darah memiliki kemampuan lebih besar dalam menggelontor timbunan toksin dan lemak dalam pembuluh darah. Kondisi ini mencegah terjadinya penyempitan/penyumbatan pembuluh darah.
Kebutuhan dan produktifitas
Jumlah tanaman anggur di Jawa Timur pada awalnya meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1988 jumlah tanaman anggur adalah 270.249 pohon dengan produksi sebesar 2.060 ton, meningkat pada tahun 1989 menjadi 345.761 pohon dengan produksi sebesar 2.451 ton (Diperta Dati I Jatim, 1989). Namun nampaknya terjadi penurunan jumlah tanaman di sentra anggur utama dan pertama yaitu di Probolinggo, dengan banyaknya tanaman yang ditebangi karena tanaman anggur padat karya dan padat modal.
2.2.2 Sayuran
· Cabe (Capsicum sp.)
Morfologi dan ekologi
Daun tanaman cabai bervariasi menurut spesies dan varietasnya. Ada daun yang berbentuk oval, lonjong, bahkan ada yang Ian- set. Warna permukaan daun bagian atas biasanya hijau muda, hijau, hijau tua, bahkan hijau kebiruan.Sedangkan permukaan daun pada bagian bawah umumnya berwarna hijau muda, hijau pucat atau hijau.Permukaan daun cabai ada yang halus adapula yang berkerut-kerut.Ukuran panjang daun cabai antara 3 — 11 cm, dengan lebar antara 1 — 5 cm.
Batang tanaman cabai berwarna hijau, hijau tua, atau hijau muda. Pada batang-batang yang telah tua (biasanya batang paling bawah), akan muncul wama coklat seperti kayu. Ini merupakan kayu semu, yang diperoleh dari pengerasan jaringan parenkim.
Tanaman cabai memiliki perakaran yang cukup rumit dan hanya terdiri dari akar serabut saja.Biasanya di akar terdapat bintil-bintil yang merupakan hasil simbiosis dengan beberapa mikroorganisme.Meskipun tidak memiliki akar tunggang, namun ada beberapa akar tumbuh ke arah bawah yang berfungsi sebagai akar tunggang semu.
Bunga tanaman cabai juga bervariasi, namun memiliki bentuk yang sama, yaitu berbentuk bintang. Ini menunjukkan tanaman cabai termasuk dalam sub kelas Ateridae (berbunga bintang). Bunga biasanya tumbuh padaketiak daun, dalam keadaan tunggal atau bergerombol dalam tandan. Dalam satu tandan biasanya terdapat 2 — 3 bunga saja.Mahkota bunga tanaman cabai warnanya bermacam-macam, ada yang putih, putih kehijauan, dan ungu.Diameter bunga antara 5 — 20 mm. Bunga tanaman cabai merupakan bunga sempuma, artinya dalam satu tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina. Pemasakan bunga jantan dan bunga betina dalam waktu yang sama (atau hampir sama), sehingga tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri. Namun untuk mendapatkan hasil buah yang lebih baik, penyerbukan silang lebih diutamakan.Karena itu, tanaman cabai yang ditanam di lahan dalam jumlah yang banyak, hasilnya lebih baik dibandingkan tanaman cabai yang ditanam sendirian.
Manfaat/peranan
Lombok atau cabe telah lama dikenal sebagai salah satu bumbu penyedap masakan, namun mungkin belum banyak yang tahu bahwa komoditi yang satu ini ternyata memiliki fungsi lain yang tak kalah penting bagi kesehatan tubuh bila kita mengkonsumsinya. Lombok atau cabe ternyata bisa bermanfaat sebagai bahan ramuan obat tradisional. Lombok kecil atau cabe rawit misalnya, tanaman yang dikenal dengan nama latin Capsicum frutescens ini ternyata mengandung vitamin A yang dapat mencegah penyakit kebutaan, selain fungsinya menyembuhkan sakit tenggorokan atau radang tenggorokan.
Daun tanaman lombok ternyata juga ampuh untuk mengobati luka lecet atau luka luar pada bagian tubuh kita. Daun tanaman lombok yang dihancurkan dan kemudian dibalurkan pada bagian luka akan mempercepat penyembuhan dan penutupan serta keringnya luka. Jenis lombok yang lain seperti lombok atau cabe keriting yang termasuk jenis lombok besar (Capsicum annum var. longum) kaya akan vitamin C yang bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam industri makanan, obat-obatan.
Cabe keriting juga mengandung semacam minyak atsiri (capsicol) yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi penyakit pegal-pegal, gatal-gatal dan bisa juga dimanfaatkan sebagai obat penenang.Kandungan bioflavonoids yang terdapat dalam cabe keriting bahkan dipercaya dapat menyembuhkan penyakit polio serta menyembuhkan peradangan akibat udara dingin.Ternyata banyak juga manfaat dari tanaman Lombok yang banyak terdapat di sekitar kita, terutama bagi penyembuhan penyakit atau gangguan kesehatan.
Kebutuhan dan produktifitas
Produksi cabai besar saja (cabai merah dan cabai keriting) tahun 2007 ada penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya kecuali tahun 2005.Tahun 2003 sebanyak 774.408.ton; 2004 jumlahnya 714.705. ton; 2005 menjadi 661.730. ton; 2006 naik menjadi 736.019. ton; dan 2007 turun lagi pada posisi 676.828. ton. Tahun 2008 produksinya diperkirakan 777.220.ton (meningkat 3,68 persen dari tahun 2007). Dari data ini terlihat bahwa naik turunnya produksi tidak semata-mata karena luas panen saja yang naik turun, melainkan juga produksi rata-rata perhektarnya.
Pengeluaran masyarakat rumah tangga Indonesia perkapita pertahun untuk konsumsi cabai (membelanjakan penghasilannya untuk membeli cabai) kurang lebih: untuk cabai merah (cabai besar merah dan keriting) 0,34 kg dan cabai hijau (cabai besar) 0,7 kg (“Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia 2007: Berdasarkan Hasil Susenas Panel Maret 2007, BPS, 2007)”.
Bila tahun 2007 konsumsinya 1,77 kg perkapita pertahun, dimana jumlah penduduk Indonesia kira-kira 225 juta jiwa, maka untuk memenuhi konsumsi itu diperlukan cabai besar (merah dan hijau) kira-kira 398.250. ton pertahun. Dari jumlah ini sebanyak kurang lebih 234.000.ton khusus disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja rumah tangga masyarakat.
Produksi cabai besar secara nasional tahun 2007 masih tinggi yaitu 676.828.ton. Namun produksi ini masih dipotong untuk diekspor sebesar 6.814.226.kg (6.814,226 ton); dan juga dipotong untuk memenuhi kebutuhan industri saus cabai dan bubuk cabai. Karena setiap tahun Indonesia juga perlu mengimpor 13.129.940 kg (13.129,94. ton) cabai, maka pada uraian di belakang akan diketahui seberapa besar sebetulnya ketersediaan cabai secara nasional.
· Tomat (Lycopersicum esculentum L.)
Morfologi dan ekologi
Tanaman tomat memiliki system pucuk: Terdapat batang atau daun yang melekat pada buku atau internodus, termasuk daun majemuk menyirip gasal, tidak sempurna. Bunga tumbuh di ketiak, kuncup aksiler yang merupakan bunga sempurna karena terdapat putik dan benang sari sehingga dapat langsung terjadi pembuahan. Bisa juga pada ujung batang terdapat kuncup terminal.System akar: Tunggang atau dikotil. Deskripsi tanamam : Tanaman tomat berasal dari Amerika tropis, ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1--1600 m dpl. Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur. Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain, tinggi 0,5--2,5 m, bercabang banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal pada buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak berseling, bentuknya bulat telur sampai memanjang, ujung runcing (acutus), pangkal membulat, helaian daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang 10--40 cm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning. Buahnya buah buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengkilap, beragam dalam bentuk maupun ukurannya, warnanya kuning atau merah.Bijinya banyak, pipih, warnanya kuning kecokelatan. Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat jus, saus tomat, dimasak, dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat.Pucuk atau daun muda bisa disayur. Buah tomat yang umum ada di pasaran bentuknya bulat. Yang berukuran besar, berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna merah disebut sebagai tomat buah.Tomat jenis ini biasa disantap segar sebagai buah. Yang berukuran lebih kecil dikenal sebagai tomat sayur karena digunakan di dalam masakan. Yang kecil-kecil sebesar kelereng disebut tomat ceri dan digunakan untuk campuran membuat sambal atau dalam hidangan selada.
Manfaat/peranan
Warna merah pada tomat lebih banyak mengandung lycopene, yaitu suatu zat antioksidan yang dapat menghancurkan radikal bebas dalam tubuh akibat rokok, polusi dan sinar ultraviolet. Selain itu, belakangan diketahui lycopene juga berkhasiat membantu mencegah kerusakan sel yang dapat mengakibatkan kanker leher rahim, kanker prostat, kanker perut dan kanker pankreas. Tomat dapat mengobati diare, serangan empedu,gangguan pencernaan dan memulihkan fungsi lever.
Peneliti lain dari Rowett Research Institute di Aberdeen, Skotlandia, juga berhasil menemukan manfaat tomat lainnya. Menurutnya, gel berwarna kuning yang menyelubungi biji tomat dapat mencegah penggumpalan dan pembekuan darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Selain itu tomat dapat digunakan untuk memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related macular degeneration) ,mengurangi resiko radang usus buntu.,membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan buang air besar ,menghilangkan jerawat.
Kebutuhan dan produktifitas
Produksi tomat terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2004 produksisebesar 626.872 ton meningkatmenjadi 647.020 ton pada tahun 2005 (Anonim, 2004). Produksi Tomat yang cukup tinggi memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Untuk memenuhi permintaan dalamnegeri dan ekspor, pemerintah mengupayakan peningkatan produktivitas tomat berupa perluasan tanam dan pencarian varietas-varietas unggul.
Pada tahun 2000, rata-rata produktivitas tomat nasional mencapai 13,12 ton/ha. Sementara itu data produksi tomat dunia menunjukkan produktivitas tomat di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa lebih dari 100 ton/ha. Dengan ditemukannya varietas unggul baru dan hibrida yang berproduksi tinggi, tahan hama penyakit dan melalui penerapan teknologi budidaya yang efisien, diharapkan produktivitas tomat nasional dapat meningkat.
2.2.3 Tanaman hias
· Anggrek
Anggrek adalah salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, karena bentuk dan warna bunga yang menarik serta sebagai bunga potong yang tahan lama.
Dalam taksonomi, anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat bervariasi dan merupakan salah satu grup yang terbesar di antara tanaman berbunga di dunia. Famili ini terdiri dari 800 genus dan lebih dari 50.000 spesies anggrek alam yang ditemukan di seluruh dunia. Anggrek alam ini disebut juga sebagai anggrek spesies yang berasal dari daerah tropis dan sub tropis. Kurang lebih 5.000 spesies diantaranya terdapat di bumi Indonesia.
Beberapa genera yang dikenal secara komersial adalah Dendrobium, Phalaenopsis, Arachnis, Cymbidium, Cattleya, Vanda serta kerabatnya. Kecuali Catttleya, seluruh genera tersebut mempunyai daerah penyebaran di Asia Tenggara (Koay, 1980 dalam Widiastoety dan Farid, 1995).
Morfologi dan ekologi
Bentuk daun panjang dengan ujung daun meruncing. Susunan daun kompak dan tebal dengan tepi bergelombang. Permukaan hijau mengkilap dengan gurat daun jelas. Salah satu variannya ‘fruffles’ bergelombang kecil,rapat dan seragam dianggap lebih baik ketimbang yang bergelombang besar. Di Indonesia di sebut raffles.Ukuran daun (panjang dan lebar):100 cm, 10-30 cm Saludang (spathe):ungu Tongkol (spadix):ungu dengan panjang 10-30 cm
Manfaat/peranan
Tanaman gelombang cinta dimanfaatkan sebagai tanaman hias untuk menghiasi rumah.Hal ini dikarenakan tanaman hias ini mempunyai keindahan pada bagian daunnya. Banyak orang yang meinginkan membudidayakan tanaman ini . Tanaman ini cocok sebagai penghias rumah , oleh karenanya tanaman ini pernah memiliki harga jual yan cukup tinggi namun sekarang karena banyak yang membudidayakan tanaman gelombang cinta ini sehingga harganya menjadi anjlok namun keindahan tanaman ini masih tetap pantas untuk dijadikan tanaman penghias rumah .
Kebutuhan dan produktifitas
Pada tahun 1997-2008 tanaman Gelombang Cinta banyak diburu oleh pembeli,saat itu biji anthurium yang sebesar biji jagung itu,biasa dijual Rp 5000 – Rp 10.000 dan tanaman hias anthurium bisa dijual Rp 1,5 jt.Tapi sekarang tidak 1 pun peminat tanaman hias anhurium,bahkan bijinya saja sekarang sangat jarang yang mencari karena sebagian besar setiap orang sudah membudidayakannya sendiri jadi sangat mudah untuk ditemukan.
2.2.4 Tanaman Obat
· Jahe
Morfologi dan ekologi
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Manfaat/peranan
Khusus sebagai obat, khasiat jahe sudah dikenal turun-temurun di antaranya sebagai pereda sakit kepala, batuk, masuk angin. Jahe juga kerap digunakan sebagai obat untuk meredakan gangguan saluran pencernaan, rematik, obat antimual dan mabuk perjalanan, kembung, kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, penawar racun, gatal digigit serangga, keseleo, bengkak, serta memar.
Berbagai referensi juga menyebutkan bahwa jahe dapat mencegah dan mengobati sejumlah penyakit seperti luka bakar, sakit kepala, migren, menurunkan kadar kolesterol, rematik, tukak lambung, antidepresi, hingga impotensi. Meski begitu, semua khasiat jahe tersebut masih belum cukup bukti, sehingga perlu dilakukan uji secara ilmiah pula.
Kebutuhan dan produktifitas
Kendala yang ditemui oleh para eksportir adalah pasokan jahe dari sentra-sentra produksi tidak mencukupi dibandingkan dengan pesanan yang diterima. Adapun negara-negara tujuan ekspor adalah Amerikan Serikar, Belanda, Uni Emirat Arab, Pakistan, Jepang, Hongkong.
Bahkan Hongkong yang tidak mengembangkan jahe juga telah mengekspor manisan jahe yang diolah dari jahe yang diimpor dari Indonesia.
Tiga jenis jahe yang berprospek adalah jahe putih besar (jahe gajah), jahe putih kecil dan jahe merah. Diantara ketiga jenis jahe tersebut, jahe gajahlah yang memiliki demand terbesar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Demand jahe dalam negeri terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan ternd peningkatan konsumsinya, yaitu dengan pertumbuhan 18,71 % setiap tahunnya selama periode 1984-1990. Demand jahe gajah di pasar domestic, seperti catatan koperasi BPTO (Kobapto) Kab. Tawamangun, Jawa Tengah, berkisar 5.000 ton per tahun. Hampir semua industri obat tradisional di Jawa Tengah membutuhkan jahe gajah sebagai bahan baku produksinya, seperti PT. Sidomuncul membutuhkan sekitar 15 to per bulan, PT. Air Mancur 15 ton per bulan, CV Temu Kencono 10-12 ton per tahun dan PT. Indotraco 40 ton per bulan. Rimpang jahe juga banyak oleh 10 industri besar obat tradisional dan 12 industri obat tradisional menengah pada tahun 1995-1999 yaitu sebanyak 1.364.270. Data ekspor jahe Indonesia rata-rata meningkat 32,75 % per tahun. Sedangkan pangsa pasar jahe Indonesia terhadap pasar dunia 0,8 %, berarti peluang Indonesia ekspor jahe Indonesia masih memiliki potensi untuk pangsa ekspor.
· Kunyit
Morfologi dan ekologi
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak).Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata.Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.Mempunyai resiko lebih kecil terkena kanker, termasukkan kaerprostat
Manfaat/peranan
Tanaman ini banyak digunakan sebagai bumbu masakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kunyit juga digunakan sebagai pewarna kuning pada makanan.Karena merupakan bahan alami maka tidak menimbulkan efek samping.Tanaman obat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dari sebuah penelitian medis menyebutkan bahwa Negara yang menambahkan kunyit pada bumbu masakannya Kunyit mengandung antioksidan dan anti peradangan. Selain itu tanaman ini bermanfaat dapat memperlambat penyebaran dan pertumbuhan tumor,.kunyit dapat memperlancar system pencernaan, meringankan gejala rematik., membantu menyembuhkan luka., membantu menyembuhkan penyakit kulit seperti koreng dan gatal-gatal.
Kebutuhan dan produktifitas
Kebutuhan tanaman kunyit sangat diperlukan namun produksi tanaman kunyit di INDONESIA masih sangat kurang karena INDONESIA juga meinpor kunyit dari luar negri,untuk diolah sebagai obat tradisional,untuk 2012 INDONESIA akan menambah kuota kunyit yang dibudidayakan di INDONESIA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak perlu inpor lagi.
2.3 Tanaman Industri dan Perkebunan
2.3.1 Karet
Kesesuaian Lahan
Lahan tempat tumbuh tanaman karet harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan hasil tebas tebang, sehingga jadwal pembukaan lahan harus disesuaikan dengan jadwal penanaman. Kegiatan pembukaan lahan ini meliputi : (a) pembabatan semak belukar, (b) penebangan pohon, (c) perecanaan dan pemangkasan, (d) pendongkelan akar kayu, (e) penumpukan dan pembersihan. Seiring dengan pembukaan lahan ini dilakukan penataan lahan dalam blok-blok, penataan jalan-jalan kebun, dan penataan saluran drainase dalam perkebunan.
Permintaan pasar komoditas
Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia selama 20 tahun terakhir terus menunjukkan adanya peningkatan dari 1.0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1.3 juta ton pada tahun 1995 dan 1.9 juta ton pada tahun 2004. Pendapatan devisa dari komoditi ini pada tahun 2004 mencapai US$ 2.25 milyar, yang merupakan 5% dari pendapatan devisa non-migas.
Sejumlah lokasi di Indonesia memiliki keadaan lahan yang cocok untuk pertanaman karet, sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat mencapai lebih dari 3.2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya 85% merupakan perkebunan karet milik rakyat, dan hanya 7% perkebunan besar negara serta 8% perkebunan besar milik swasta.
Produksi karet secara nasional pada tahun 2005 mencapai angka sekitar 2.2 juta ton. Jumlah ini masih akan bisa ditingkatkan lagi dengan memberdayakan lahan-lahan pertanian milik petani dan lahan kosong/tidak produktif yang sesuai untuk perkebunan karet. Selama lebih dari tiga dekade ( 1970-2005 ), areal perkebunan karet di Indonesia meningkat sekitar 1.27 % per tahun. Namun pertumbuhan ini hanya terjadi pada areal karet rakyat ( ± 1,6 % pertahun ). Sedangkan pada perkebunan besar negara dan swasta cenderung menurun . Dengan luasan sekitar 3.3 juta ha pada tahun 2005, mayoritas (85 %) perkebunan karet di Indonesia adalah perkebunan rakyat, yang menjadi tumpuan mata pencaharian lebih dari 15 juta jiwa. Dari keseluruhan areal perkebunan rakyat tersebut, sebagian besar ( 91% dikembangkan secara swadaya murni, dan sebagaian kecil lainnya yaitu sekitar 288039 ha (9%) dibangun melalui proyek PIR, PRPTE, UPP berbantuan, Patrial dan swadaya berbantuan.
Hasil studi REP meyatakan bahwa permintaan karet alam dan sintetik dunia pada tahun 2035 adalah sebesar 31.3 juta ton untuk industri ban dan non ban, dan 15 juta ton diantaranya adalah karet alam. Produksi karet alam pada tahun 2005 diperkirakan 8.5 juta ton. Dari studi ini diproyeksikan pertumbuhan produksi Indonesia akan mencapai 3% per tahun, sedangkan Thailand hanya 1% dan Malaysia -2%. Pertumbuhan produksi untuk Indonesia dapat dicapai melalui peremajaan atau penaman baru karet yang cukup besar, dengan perkiraan produksi pada tahun 2020 sebesar 3.5 juta ton dan tahun 2035 sebesar 5.1 juta ton.
Produksi Perkebunan Besar menurut Jenis Tanaman, Indonesia (Ton), (1995 - 2008*)
TAHUN
KARET KERING
1995
341,000
1996
334,600
1997
330,500
1998
332,570
1999
293,663
2001
375,819
2002
403,712
2003
396,104
2004
403,800
2005
432,221
2006
554,634
2007
578,486
2008*
613,487
2.3.2 Kapas (Gossypium sp.)
Klasifikasi kapas menurut Hill et al. (1960) dan Heyne (1988) adalah:
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Angiospermae
Subkelas: Dicotyledonae
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Gossypium
Spesies: Gossypium sp.
Morfologi Tanaman Kapas
· Akar Tanaman
Dari akar tunggang akan tumbuh akar-akar cabang. Akar cabang akan bercabang-cabang lagi, dan membentuk akar-akar rambut. Kadang-kadang membentuk lapisan akar dan sering akar-akar tersebut menembus permukaan tanah.
2.4 Tanaman Penghasil Biofuel
2.4.1 Kelapa Sawit (Elaeis Jacq.)
Klasifikasi
Kerajaan:
Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Liliopsida
Ordo:
Arecales
Famili:
Arecaceae
Genus:
Elaeis Jacq.
Ciri-ciri Fisiologi Kelapa Sawit
· Daun
Daun kelapa sawit merupakan daun majemuk. Daun berwarna hijau tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam.
· Batang
Batang tanaman kelapa sawit diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa.
· Akar
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
· Bunga
Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
· Buah
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Buah terdiri dari tiga lapisan:
a) Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
b) Mesoskarp, serabut buah
c) Endoskarp, cangkang pelindung inti. Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Manfaat dan Keunggulan Tanaman Kelapa Sawit
· Manfaat
· Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi.
· Tandan kosong dapat dimanfaatkan untuk mulsa tanaman kelapa sawit, sebagai bahan baku pembuatan pulp dan pelarut organik
· Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos
· tempurung kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan pembuatan arang aktif.
· Keunggulan sifat yang dimiliki yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik.
Produktivitas
Jika dilihat dari konsumsi per kapita minyak nabati dunia mencapai angka rata-rata 25 kg / th setiap orangnya, kebutuhan ini akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya konsimsi per kapita.
Sampai pertengahan tahun 1970 an minyak kelapa merupakan pemasok utama dalam kebutuhan minyak nabati dalam negeri. Baik minyak goreng maupun industri pangan lainnya lebih banyak menggunakan minyak kelapa dari pada minyak sawit. Produksi kelapa yang cenderung menurun selam 20 tahun terakhir ini menyebabkan pasokannya tidak terjamin, sehingga timbul krisis minyak kelapa pada awal tahun 1970. Di sisi lain, produksi minyak kelapa sawit cenderung meningkat sehingga kedudukan minyak kelapa digantikan oleh kelapa sawit, terutama dalam industri minyak goreng.
Komoditi kelapa sawit di indonesia
2.4.1 Jarak (Ricinus communis)
Klasifikasi
Kerajaan: PlantaeFilum: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: MalpighialesFamili: EuphorbiaceaeGenus: RicinusSpesies: R. communis
MorfologiJarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah, sedangkan daunnya tumbuh berseling berbentuk bulat dan ujungnya sedikit runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah. Buahnya berbentuk bulat dan berkumpul pada tandan, namun ada juga yang bentuknya sedikit lonjong - yang dapat ditemukan pada tumbuhan jarak di daerah Bali.
ManfaatBiji, akar, daun dan minyak dari bijinya bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Biji jarak yang dibuang kulitnya dan dilumatkan hingga menjadi serbuk dapat ditempel ke tubuh sebagai obat korengan, sedangkan minyak yang diambil dari bijinya bisa diminum untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan orang dewasa. Daunnya berkhasiat untuk menyembuhkan batuk dan sesak napas. Akarnya dapat dimanfaatkan untuk menjaga stamina tubuh.Tanaman ini merupakan sumber minyak jarak, dan mengandung zat ricin, sejenis racun. Jarak pohon merupakan satu-satunya tumbuhan yang bijinya kaya akan suatu asam lemak hidroksi, yaitu asam ricinoleat. Kehadiran asam lemak ini membuat minyak biji jarak memiliki kekentalan yang stabil pada suhu tinggi sehingga minyak jarak dipakai sebagai campuran pelumas.
Produktivitas Jarak pagar memiliki buah yang terdiri dari daging buah, cangkang biji dan inti biji. Inti merupakan sumber bagian yang menghasilkan minyak sebagai bahan bakar biodiesel dengan proses awal ekstraksi. Kandungan minyak yang terdapat dalam biji baik cangkang maupun buah berkisar 25-35 % berat kering biji Prihandana, R(2007), jarak pagar mampu menghasilkan 7,5 – 10 ton /ha/tahun tergantung dari kualitas benih, agroklimat, tingkat kesuburan tanah dan pemeliharaan, (Hambali. E, 2007). Sebagai perhitungan kasar produksi minyak jarak mentah, cruide jatropha oil (CJO), dari 25 % /biji kering maka dapat diperoleh minyak hasil ekstraksi sebesar 1,875 – 2,5 ton minyak /ha/tahun.Pengembangan jarak pagar sudah dimulai beberapa waktu lalu oleh para petani di Kabupaten Muko Muko, Bengkulu. Luas lahan mereka sudah mencapai 140 hektare. Untuk tahun ini, Kementan mematok penambahan luas areal tanam jarak pagar menjadi 12.000 hektare. Tahun 2010 lalu, luas areal lahan jarak pagar seluas 10.000 hektare. "Penambahan lahan per tahun ditargetkan rata-rata 2.000 - 3.000 hektare per tahun," jelas Rismansyah.
2.5 Tanaman Pakan Ternak dan Penghasil Biji-bijian
2.7.1 Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)KlasifikasiKingdom: Plantae Order: Poales Family: Poaceae Tribe: PaniceaeGenus: PennisetumSpecies: P. Purpureum
Morfologi Rumput ini secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas / buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing.
Manfaat
Rumput gajah merupakan keluarga rumput rumputan (graminae ) yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak (Ruminansia) yang alamiah di Asia Tenggara. Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung (cut and carry) sebagai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi, atau dapat juga dijadikan persediaan pakan melalui proses pengawetan pakan hijauan dengan cara silase dan hay. Selain itu rumput gajah juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanah yang baik. Di Indonesia sendiri, rumput gajah merupakan tanaman hijauan utama pakan ternak. Penanaman dan introduksi nya dianjurkan oleh banyak pihak.
Kandungan nutrien setiap ton bahan kering adalah N:10-30 kg; P:2-3 kg; K:30-50 kg; Ca:3-6 kg; Mg dan S:2-3 kg. dengan hasil bahan kering tiap tahun 20-40 ton/Ha, karenanya banyak zat diserap dari tanah. Jika tidak dipupuk hasilnya akan segera menurun drastis dan gulma akan menyerang. Walaupun rumput gajah jarang ditanam dengan polong-polongan (legume), namun tetap dapat dikombinasikan dengan baik.
Produktivitas
Rumput gajah dapat dipanen sepanjang tahun. Biasanya rumput ini diberikan dalam bentuk segar, tetapi dapat juga diawetkan sebagai silase. Hasil bahan kering setiap tahun diharapkan berkisar 2 - 10 ton/hektar untuk tanaman yang tidak dipupuk atau dengan pupuk yang sedikit, tetapi yang menggunakan banyak pupuk N dan P hasilnya berkisar antara 6 - 40 ton/hektar.
Prospek rumput gajah cukup baik bila dilakukan pemupukan yang baik pula. Dengan memanen pada pertumbuhan yang masih muda atau dengan menggunakan kultivar yang baik akan mencapai nilai pakan yang tinggi. Keuntungan dari jenis ini adalah kemampuannya berproduksi, dapat ditanam dalam jumlah besar atau kecil, dan dapat diusahakan secara mekanis atau juga untuk pertanian/peternakan skala kecil.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Karakteristik dari komoditi yaitu harga adalah ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar bukannya ditentukan oleh penyalur ataupun penjual dan harga tersebut adalah berdasarkan perhitungan harga masing-masing pelaku Komoditi contohnya adalah (namun tidak terbatas pada) : mineral dan produk pertanian seperti bijih besi, minyak, ethanol, gula, kopi, aluminium, beras, gandum, emas, berlian atau perak, tetapi juga ada yang disebut produk "commoditized" (tidak lagi dibedakan berdasarkan merek) seperti komputer. Ada berbagai macam komoditi di Indonesia yaitu :
· Tanaman Pangan
· Tanaman Hortikultura
· Tanaman Industri
· Tanaman Perkebunan
· Tanaman Penghasil Biofuel
· Tanaman Pakan Ternak dan Penghasil Biji-bijian
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2012. Jarak. http://id.wikipedia.org/wiki/Jarak_%28tumbuhan%29. Diakses tanggal 28 februari 2012
Anonymous. 2012. Potensi Jarak. http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/teknologi_tepat_guna/potensi_jarak_pagar_sebagai_tanaman_energi_di_indonesia/. Diakses tanggal 28 februari 2012
Anonymous. 2012. Jarak Pagar. http://industri.kontan.co.id/news/pengembangan-jarak-pagar-terganjal-sulitnya-menemukan-bibit-unggul-1/2011/02/24. Diakses tanggal 28 februari 2012
Anonymous. 2012. Rumput Gajah. http://iqra5.blogspot.com/2010/07/rumput-gajah-pennisetum-purpureum.html Diakses tanggal 28 februari 2012
Anonymous. 2012. Pennisetum purpureum. http://en.wikipedia.org/wiki/Pennisetum_purpureum. Diakses tanggal 28 februari 2012
Anonymous. 2012. Pakan Ternak. http://manglayang.blogsome.com/2005/12/31/hijauan-pakan-ternak-rumput-gajah-pennisetum-purpureum/. Diakses tanggal 28 februari 2012
Anonymous. 2012. Komoditi. http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/commodity.php?ic=2. Diakses tanggal 28 februari 2012
Anonymous. 2012. Produktivitas Kelapa Sawit. http://www.deptan.go.id/infoeksekutif/bun/2006/Produktivitas-klpSawit06.htm. Diakses tanggal 29 februari 2012
Anonymous. 2012. Kelapa Sawit. http://www.ideelok.com/budidaya-tanaman/kelapa-sawit. Diakses tanggal 29 februari 2012
Anonymous. 2012. Kelapa Sawit. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit Diakses tanggal 28 februari 2012
Anonymous. 2012. Gambar Produktivitas Komoditi. http://www.lpp.ac.id/images/upload/ptpn5/prodswtkbnsdr10.jpg. Diakses tanggal 29 februari 2012
AAK. 1974. Bertanam Pohon Buah-buahan 2. Kanisius. Yogyakarta
Anonymous. 2010. Budidaya Jeruk . http://budidaya.blogsome.com/2009/02/03/budidaya-jeruk/. Diakses tanggal 29 februari 2012
Anonymous. 2010. Citrus sp. http://infopekalongan.com/content/view/63/1/. Diakses tanggal 29 februari 2012
30