BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

226
i BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA JERMAN KE POLANDIA TAHUN 1939 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Bagas Prihandono 151314001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

Page 1: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

i

BLITZKRIEG:

SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA JERMAN KE POLANDIA

TAHUN 1939

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

Bagas Prihandono

151314001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, skripsi ini saya

persembahkan kepada :

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Bambang Sunyoto S.E dan Ibu Kristiani

Wijayanti S.H yang tak henti memberi motivasi, teguran, dorongan spiritual

melalui novena, serta dukungan material sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.

2. Segenap Teman-Teman Kelas Seminar B yang sangat memotivasi penulis

dalam mengerjakan penulisan tugas akhir ini

3. Seluruh petugas unit Perpustakaan Universitas Sanata Dharma terkhusus di

ruang koleksi Soekarno yang telah memberi dukungan dan bantuan dalam

menyelesaikan tugas akhir ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

v

Motto

“If you know the enemy and know yourself you need not fear the results of a

hundred battles.”

Sun Tzu

“Sakèhing sumelangmu pasrahna marang Panjenganne Gusti Allah, awit

Panjenengané sing ngopèni kowé kabeh”

1 Petrus 5 ayat 7

“Actions speak louder than words. In the days to come the Goddess of Victory

will bestow her laurels only on those who prepared to act with daring.”

Heinz Guderian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

viii

ABSTRAK

BLITZKRIEG:

SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA JERMAN KE POLANDIA

TAHUN 1939

Oleh :

Bagas Prihandono

Universitas Sanata Dharma

2020

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tiga

masalah pokok yaitu: 1) Bagaimana keadaan Jerman sebelum terjadinya

Serangan Kilat tahun 1939, 2) Bagimana persiapan Militer Jerman Menjelang

Serangan Kilat tahun 1939 terhadap Polandia, 3) Bagaimana Jalannya Serangan

Kilat Tentara Jerman tahun 1939 di Polandia.

Penelitian disusun menggunakan metode sejarah, dengan tahapan: 1)

Pemilihan topik, 2) Heuristik (pengumpulan sumber sejarah), 3) Verivikasi (Kritik

sumber), 4) Interpretasi, dan 5) Penulisan sejarah. Pendekatan yang digunakan

bersifat multidimensional yaitu pendekatan , politik, dan militer

Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Hitler berhasil mencapai kedudukan

sebagai Kanselir Jerman pada tanggal 30 Januari 1933 dengan memanfaatkan isu

ekonomi yang menghancurkan Jerman setelah Krisis Wall Street. Hitler menunjuk

orang orang kepercayaan untuk duduk dalam kabinet dalam pemerintahnya,

Kebijakan Ekonomi yang dilaksanakan oleh Hitler adalah memperbaiki keadaan

ekonomi Jerman yang terpuruk akibat krisisi Ekonomi tahun 1929, dimana pada

tahun 1933 sampai tahun 1939 ekonomi Jerman mengalami peningkatan dilihat

dari besarnya Pendapatan Domestik Bruto yang berhasil dicapai 2) Ketika Hitler

menjadi Kanselir berupaya untuk membangun kembali Membangun Angkatan

Darat menjadi kebijakan penting dikarenakan Angkatan Darat menjadi kekuatan

utama Jerman dalam mempersiapakan rencana serangan terhadap Polandia tahun

1939 3 ) Hitler bersama Markas Besar Angkatan Darat Jerman atau

Oberkommando des Heeres mengeluarkan surat perintah serangan tanggal 1

September 1939, rencana serangan harus sesuai dengan konsep Fall Weiss dengan

penggunaan satuan Panzer sebagai inti kekuatan. Jerman. Serangan Kilat juga

mempunyai dampak politik dan militer bagi Jerman maupun Polandia.

Kata Kunci : Blitzkrieg, Serangan Kilat, Jerman, Polandia, 1939

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

ix

ABSTRACT

BLITZKRIEG: THE HISTORY OF LIGHTING ATTACK OF GERMAN

ARMY TOWARDS POLAND IN 1939

Written by:

Bagas Prihandono

Universitas Sanata Dharma

2020

This research aims to describe and analyze three main problems: 1) the

state of Germany before the quick invasion in 1939, 2) the preparation of German

military in 1939 towards Poland, and 3) the process of quick invasion by the

German army in 1939 towards Poland.

This research is arranged by means of historical method following these

stategs: 1) deciding the topic, 2) Heuristic (collecting the historical sources), 3)

verification (source critics), 4) interpretation and 5) history writing. The approach

employed in this research is multidimensional approach covering its approach,

politics, and military.

The research result shows that: 1) Hitler succeeded to achieve a position

as German chancellor on January 30, 1933 by exploiting the economic issues that

destroyed Germany after Wall Street Crisis. Hitler appointed several confidants to

sit in the cabinet in his government. The Economic Policy that was implemented

by Hitler was to improve the state of the German economy which had collapsed

due to the economic crisis of 1929, where in 1933 until 1939 the German

economy experienced an increase seen from the amount of Gross Domestic

Income that was achieved. 2) When Hitler became a chancellor, he tried to rebuild

the Building an Army as an important policy because the Army became

Germany's main force in preparing plans for an attack on Poland in 1939. 3) Hitler

and the German Army Headquarters or Oberkommando des Heeres issued a

warrant on August 31 containing the plan of attack that must be in accordance

with the concept of Fall Weiss with the use of Panzer units as the core of power.

The quick invasion also had both military and political impacts towards Germany

and Poland.

Keywords : German army, lighting attack, Poland, 1939

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan anugerahnya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Blitzkrieg:

Sejarah Serangan Kilat Tentara Jerman Ke Polandia Tahun 1939”. Skripsi

ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana pendidikan di

Jurusan JPIPS, Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

bimbingan, dukungan dan peran serta pihak-pihak yang telah memberi bantuan

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

2. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd. M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Yohanes Rasul Subakti, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memberikan

kesempatan dan terus mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs.Sutarjo Adisusilo JR. M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar

membimbing, membantu, memberikan banyak arahan, saran, masukan,

motivasi, selama penyusunan dan penyelesaian skripsi.

5. Hendra Kurniawan, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan memberikan arahan selama proses studi.

6. Seluruh dosen dan sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTO ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

LAMPIRAN ......................................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 9

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 10

D. Manfaat Penulisan ................................................................................... 10

E. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 11

F. Landasan Teori ........................................................................................ 14

G. Metodologi Penelitian dan Pendekatan ................................................... 23

H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 29

BAB II. KEADAAN JERMAN SEBELUM SERANGAN KIlAT TAHUN

1939 ..................................................................................................................... 31

A. Keadaan Politik Dalam Negeri Jerman Masa Hitler ............................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

xiii

1. Konsolidasi Kekuasaan di Jerman Masa Hitler................................ 31

2. Menuju Pemerintahan Otoriter ......................................................... 35

3. Menyingkirkan Lawan Politik dalam Partai Nazi ............................ 37

4. Pembersihan Lawan Politik diluar Partai Nazi ................................ 44

B. Kebijakan Ekonomi Masa Hitler ............................................................ 47

1. Pembangunan Ekonomi Masa Hitler................................................ 47

2. Kebijakan Perindustrian Masa Hitler ............................................... 50

3. Revitalisasi Pertanian Masa Hitler ................................................... 55

4. Kebijakan Perdagangan Masa Hitler ................................................ 57

C. Kebijakan Pembangunan Insfrastruktur Masa Hitler .............................. 62

1. Pembangunan Jalan Raya Masa Hitler ............................................. 62

2. Memperbaiki Sarana Kereta Api Di Jerman .................................... 63

3. Pembangunan Transportasi Udara Masa Hitler ................................ 64

D. Dampak Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Masa Hitler ................. 66

1. Dampak Ekonomi ............................................................................. 66

2. Dampak Militer ................................................................................ 68

E. Kebijakan Luar Negeri Masa Hitler ........................................................ 70

1. Penandatanganan Perjanjian Non Agresi dengan Polandia 1934 ..... 70

2. Kembalinya Rhineland Masa Hitler ................................................. 74

3. Kesepakatan Munich Tahun 1938 ....................................................... 83

BAB III. PERSIAPAN MILITER JERMAN SEBELUM SERANGAN

KILAT TERHADAP POLANDIA ................................................................... 86

A. Membangun Militer Jerman Masa Hitler ................................................ 86

1. Membangun Kembali Angkatan Darat Jerman ................................ 86

2. Pembentukan Satuan Lapis Baja Jerman ........................................ 91

3. Membangun Kembali Angkatan Laut dan Udara Jerman ................ 96

B. Persiapan Logistik Tentara Jerman Selama Serangan Kilat .................... 101

1. Persiapan Logistik yang Digunakan Angkatan Darat Jerman .......... 101

2. Logistik bagi Angkatan Laut Jerman ............................................... 103

3. Logistik bagi Angkatan Udara Jerman ............................................. 104

C. Keadaan Tentara Polandia Menjelang Serangan Kilat Tahun 1939 ........ 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

xiv

1. Keadaan Angkatan Darat Polandia Menjelang Serangan Kilat ........ 106

2. Kerjasama Militer Polandia dengan Inggris dan Perancis ............... 108

3. Persiapan Angkatan Laut dan Angkatan Udara Polandia ................ 112

D. Persiapan Akhir Angkatan Darat Jerman sebelum Serangan Kilat ......... 114

1. Pembentukan Komando Terpadu sebelum Serangan Kilat .............. 114

2. Pengorganisasian Pasukan yang Ada Di lapangan .......................... 120

3. Upaya Jerman dalam Membenarkan Serangan Kilat ....................... 121

BAB IV. PROSES JALANNYA SERANGAN KILAT TENTARA

JERMAN KE POLANDIA............................................................................... 124

A. Fase Awal Serangan Kilat Tentara Jerman .............................................. 124

1. Fase Awal Serangan dari Angkatan Udara dan Laut Jerman ............ 124

2. Fase Awal dan Jalannya Serangan dari Angkatan Darat

Jerman .............................................................................................. 127

B. Reaksi Tentara Polandia Menghadapi Serangan Kilat ............................ 137

1. Reaksi Angkatan Darat Polandia Menghadapi Serangan Kilat ........ 137

2. Rencana Serangan Balik yang dilakukan Angkatan Darat

Polandia ............................................................................................ 140

C. Fase Akhir Serangan Kilat dan Jatuhnya Warsawa Ketangan

Jerman ..................................................................................................... 144

1. Serangan Final Terhadap Warsawa .................................................. 144

2. Situasi Tentara Polandia Menjelang Jatuhnya Warsawa .................. 149

3. Serangan Udara Besar-Besaran Angkatan Udara Jerman ................ 150

4. Jatuhnya Warsawa Ketangan Jerman ............................................... 152

D. Dampak Serangan Kilat Bagi Jerman dan Polandia ............................... 155

1. Dampak Politik bagi Polandia .......................................................... 155

2. Dampak Politik bagi Jerman ............................................................ 159

3. Dampak Militer bagi Jerman ............................................................ 161

4. Dampak Militer bagi Polandia ......................................................... 162

BAB V. KESIMPULAN .................................................................................... 164

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 170

Lampiran .............................................................................................................. 171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Anggaran Pembelanjaan Pemerintahan Pemerintahan

Masa Hitler ...................................................................................... 22

Tabel 2 : Statistik Perbaikan Ekonomi Jerman tahun 1932-1938.................... 50

Tabel 3 : Produksi Kendaraan Bermotor Negara-Negara

di dunia tahun 1933-1938 ................................................................. 53

Tabel 4 : Statistik Perdagangan Jerman 1928-1938 ........................................ 60

Tabel 5 : Jumlah Pengangguran di Jerman tahun 1933-1938 .......................... 67

Tabel 6 : Kekuatan Angkatan Darat Jerman dari tahun

1920 sampai 1939............................................................................. 91

Tabel 7 : Kekuatan Lapis Baja Jerman Pasca Versailles

sampai 1939...................................................................................... 96

Tabel 8 : Total Kekuatan Angkatan Udara Pasca Versailles

sampai 1939...................................................................................... 99

Tabel 9 : Kekuatan Angkatan Laut Jerman Pasca Versailles

sampai 1939...................................................................................... 101

Tabel 10 : Kebutuhan Bahan Bakar Jerman selama Serangan Kilat ................ 106

Tabel 11 : Kekuatan Angkatan Udara Polandia Sebelum

Serangan Kilat ................................................................................. 113

Tabel 12 : Kekuatan Angkatan Laut Polandia sebelum Serangan Kilat

tahun 1939 ........................................................................................ 114

Tabel 13 : Perbandingan Kekuatan Antara Jerman dan Polandia

Menjelang Serangan Kilat Tahun 1939 ............................................ 123

Tabel 14 : Kerugian yang diderita Tentara Jerman selama

Serangan Kilat .................................................................................. 161

Tabel 15 : Total Kerugian Satuan Lapis Baja Yang diderita selama

Serangan Kilat tahun 1939 ................................................................. 162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Pembagian Tugas Komando Selama Serangan Kilat di Polandia .. 119

Gambar II . Arah Serangan Tentara Jerman ketika berlangsungnya Serangan Kilat

Tahun 1939 ....................................................................................................... 123

Gambar III. Serangan Tentara Jerman pada tanggal 1 sampai 5 September 1939

........................................................................................................................... 132

Gambar IV. Peta Serangan balik Tentara Polandia pada tanggal 9 sampai 13

September 1939. ................................................................................................ 144

Gambar V. Peta Kedudukan Tentara Jerman pada tanggal 12 sampai 25

September 1939 ................................................................................................. 146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

xvii

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Rpp

Lampiran 2. Silabus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang Perang Dunia Kedua dapat ditelusuri dengan melihat kembali

pada masa akhir Perang Dunia Pertama. Pada bulan September tahun 1918,

kedudukan tentara Jerman di wilayah Front Barat mulai terdesak dan harus

menghadapi 3 kekuatan Pasukan Sekutu sekaligus. Pasukan Sekutu tersebut terdiri

dari tentara Perancis dan Inggris yang telah bertempur dengan Jerman selama

hampir empat tahun. Adapun tentara Amerika Serikat yang terlibat dengan

rencana final menyerang kedudukan Jerman bersamaan dengan kedua negara

sekutu tersebut. Penyerangan terhadap kedudukan Jerman oleh pasukan Sekutu

dikenal dengan istilah “Serangan Seratus Hari”.

Dalam alur “serangan seratus hari”, pasukan sekutu yang menyerang

kedudukan Tentara Jerman dari garis pertahanan di wilayah Amiens di Perancis

sampai ke wilayah Mons di Belgia. Serangan tersebut mengakibatkan seluruh

garis pertahanan Jerman tersebut telah tertembus. Menanggapi masalah serius

terkait pertahanan Jerman yang “jebol”, maka Komando Tertinggi pasukan

Jerman yang berada di Berlin, berasumsi bila kekalahan mereka sudah didepan

mata. Pada bulan November 1918, Jerman menyatakan kesediaan untuk gencatan

senjata. Tidak lama berselang munculah kesepakatan untuk mengakhiri perang

yang telah memporak -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

2

porandakan wilayah Eropa, yang dikenal sebagai “Konferensi Perdamaian Paris”

dan perjanjian tersebut yang dilaksanakan di istana Versailles.1

Dengan kesediaan Jerman untuk duduk bersama dalam meja perundingan,

maka dimulailah perdebatan di kalangan Sekutu. Perdebatan tersebut merujuk

pada argumen mengenai solusi-solusi agar Eropa terhindar dari peperangan

dikemudian hari. Perancis dan Inggris mengusulkan isi dalam perjanjian di

konferensi perdamaian Paris, harus memberi hukuman terhadap Jerman. Hal

tersebut cukup beralasan, karena mereka menganggap bahwa Jerman-lah pemicu

Perang Dunia Pertama terjadi. Sekutu beranggapan jika dengan menghukum

Jerman, maka dapat mencegah terulangnya kembali perang besar terjadi di

wilayah Eropa sehingga pada akhirnya usulan Inggris dan Prancis mulai diterima.

Dalam dalil-dalil perjanjian damai Paris, Jerman harus merelakan daerah-

daerah koloninya yang berada di seberang lautan diserahkan kepada Sekutu.

Daerah koloni tersebut antara lain seperti Konsensi Shantung yang berada di

China, yang kemudian diserahkan kepada Jepang, serta wilayah Afrika Timur

kepada Inggris, Perancis dan Belgia. Selain pengambil-alihan daerah koloni

Jerman oleh pihak Sekutu, angkatan bersenjata Jerman yang dahulu merupakan

kekuatan militer yang disegani di Eropa dibatasi dengan kekuatan maksimal

sebesar 100.000 pasukan saja.

Perjanjian Perdamaian Paris yang keberadaanya bertujuan untuk mencegah

perang besar terjadi, terkesan menjadi landasan untuk menghukum Jerman.

1 David Jordan, Kronologi Perang Dunia ke 2, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2015, Hlm 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

3

Masyarakat Jerman pun kemudian menganggap keputusan damai tersebut tidak

adil, karena dalil-dalilnya memberatkan Jerman. Di mana Jerman harus merelakan

daerah koloninya, Jerman harus membayar perampasan perang, kemudian

menimbulkan krisis ekonomi di dalam negeri Jerman sendiri .

Rakyat Jerman sebenarnya masih beranggapan bila negaranya belum kalah

dalam perang. Hal tersebut berlandaskan pada fakta bahwa tidak ada pasukan

Sekutu yang berhasil memasuki atau menjebol garis pertahanan yang mengarah ke

Berlin. Tentara Jerman berada di Front Barat yang menghadapi tentara Sekutu,

serta tentara Jerman menjaga kedudukan di Front Timur dari Perang saudara yang

terjadi di Russia tahun 1918. Pada saat itu Russia belum benar-benar mengibarkan

bendera putih tanda untuk menyerah.

Dengan penandatanganan perjanjian dalam konferensi perdamaian Paris,

Kekaisaran Jerman berganti menjadi negara yang hampir memiliki sistem seperti

Demokrasi Amerika dan Perancis. Ditandai dengan berdirinya “Republik

Weimar” yang merupakan pemerintah Republik “model” Amerika. Dalam

republik Weimar, sistem Demokrasi mulai dipraktekan di Jerman. Sehingga

diadakanlah untuk pertama kalinya pemilihan umum Lembaga Perwakilan Rakyat

Jerman (Reichtag) dan Presiden yang melibatkan rakyat langsung.2

Dari pemilihan umum langsung di Jerman setelah perjanjian Paris tersebut,

terpilihlah wakil-wakil rakyat. Wakil-wakil tersebut duduk dalam sebuah lembaga

legislatif yang dikenal sebagai Reichstag. Untuk hasil pemilihan kepala negara,

2 Hueber Schoningh, A History Of Germany, Padeborn: Westfalen-Druckrei and Ferdinand Schonigh,

1968,Hlm 253-254.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

4

Freidrich Ebert terpilih sebagai Presiden pertama dari Republik Weimar, pada

tahun 1920. Setelah Ebert menjabat sebagai Presiden Weimar, ternyata negara

baru tersebut harus menghadapi permasalahan internal. Hal ini dapat dibuktikan

dengan ketidakstabilan dalam negeri, dimana kerap kali terjadi pemogokan-

pomogokan yang dilakukan oleh pekerja. Akibat ketidakstabilan yang terjadi

dalam negeri dan mengakibatkan pabrik-pabrik mengalami kelumpuhan.

Para buruh melakukan aksi pemogokan demi menuntut hak-haknya, ditengah

masalah dalam negeri yang belum juga selesai. Beban pemerintah makin

bertambah berat seiring dengan tuntutan dalam perjanjian Versailles, dimana

mereka harus membayar ganti rugi perang. Hal-hal tersebut membuat kondisi

Republik Weimar makin terpuruk. Namun ditengah keterpurukan tersebut,

munculah partai yang memanfaatkan keadaan kekacauan politik dalam negeri

tersebut. Partai tersebut tidak lain adalah “Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman”

atau dalam bahasa Jerman dikenal sebagai “National sozialistische Deutsche

Arbeiter Partei” atau lebih dikenal sebagai partai (Nazi).

Partai Nazi berupaya untuk mengembalikan kondisi Jerman yang terpuruk

menjadi negara yang menjadi kekuatan utama di Eropa sejajar dengan Inggris dan

Perancis. Pada Bulan Januari 1923, pasukan Perancis datang untuk meminta

daerah Ruhr sebagai ganti rugi perang. Hal diatas dianggap sebuah hinaan bagi

rakyat Jerman. Pada akhirnya daerah Ruhr menjadi wilayah yang diduduki

Perancis. hal tersebut mematik sentimen nasional pada rakyat Jerman, yang nyata

pada peningkatan jumlah anggota Partai Nazi. Anggota partai tersebut bertambah

drastis menjadi sekitar 20.000 orang yang dahulu anggotanya tidak lebih dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

5

1000 orang . Hitler dan Nazi memanfaatkan ketidakpuasan rakyat Jerman untuk

berupaya menolak pendudukan oleh Perancis di Ruhr.

Di München pada tahun 1923, dalam suasana krisis yang disebabkan oleh

pendudukan Ruhr, Hitler dan partai Nazi mulai bertindak. Hitler berdiri di atas

panggung Burger Brau Keller pada tanggal 8 November, untuk menghentikan

rapat politik sayap kanan3. Ia menyerukan agar dilaksanakan sebuah revolusi

nasional, untuk menggulingkan pemerintah sayap kiri4 di Berlin. Keesokan

harinya, pada 9 November 1923 Nazi bersama dengan partai sayap kanan lainnya,

berparade di Munich untuk mengumpulkan dukungan. Awalnya Nazi berharap

militer dan polisi mendukung parade tersebut dan bergabung bersama mereka,

tetapi yang terjadi sebaliknya, polisi tidak mendukung mereka, ketika parade

tersebut sampai di dekat monument Feldherrenhalle tembakan dilepaskan untuk

membubarkan parade tersebut. Kemudian peserta parade pun membubarkan diri.

Untung bagi Hitler berhasil lolos dari penembakan itu, sedangkan korban dari

peristiwa penembakan tersebut adalah 16 anggota Nazi kehilangan nyawa

mereka.5

Nazi gagal dalam usaha penggulingan kekuasaan di Munich tahun 1923.

Hitler dan Nazi mencoba untuk ikut dalam pemilu tahun 1928, Nazi hanya

mendapatkan 2,6% suara. kemudian tepatnya pada tanggal 30 Januari 1933 Hitler

3 Partai Sayap Kanan adalah partai partai yang beraliran agama, konservatif dan nasionalisme

ekstrem contoh partai sayap kanan di Jerman pada tahun 1923 adalah Nationalsozialistische

Deutsche Arbeiterpartei atau Partai Nazi 4 Partai partai yang beraliran komunis dan sosialis untuk contoh partai sayap kiri di Jerman tahun

1923 adalah Kommunistische Partei Deutschlands atau dikenal sebagai Partai Komunis Jerman

dan Unabhängige Sozialdemokratische Partei Deutschlands, atau partai sosialis Jerman 5 Cuplikan Film Hitler : Rise of Evil diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=B7Odc_rtn68 pada

tanggal 20 Maret 2019 pukul 11.00 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

6

menjadi Kanselir untuk Jerman, karena Nazi didukung oleh keadaan. Keadaan

dalam negeri pada tahun 1930-an, Jerman malah mengalami bangkrutan. Harga

produk pertanian dunia pun mulai menurut, ditambah dengan jatuhnya bursa

saham Wall Street pada tahun 1929 mengakibatkan kemerosotan ekonomi ysng

terjadi di seluruh dunia. Dari kemerosotan tersebut, Amerika Serikat pun datang

untuk menagih kembali hutang pinjaman Jerman yang membuat hal tersebut

semakin menekan persediaan devisa Jerman.

Tahun 1931, angka pengangguran di Jerman meningkat hingga 5 juta orang.

Para pengangguran terpaksa hidup di bawah garis kemiskinan di wilayah

perkotaan. Seiring dengan kemerosotan ekonomi tersebut, keadaan menjadi

semakin buruk ketika lima bank utama di Jerman mengalami kebangkrutan pada

tahun 1931. Hal tersebut menyebabkan lebih dari 20.000 perusahaan Jerman

gulung tikar.

Dengan memanfaatkan situasi krisis ekonomi yang melanda tahun 1929,

tanpa diduga suara untuk Nazi justru semakin meningkat. Orang-orang mulai

tertarik dengan prinsip mereka; "Versailes adalah kejahatan dan Yahudi berada

dibelakangnya. Marxisme harus dihancurkan dan Bangsa Jerman harus lahir

kembali"6. Sedemikian jenuh dengan keadaan ekonomi, orang-orang pedesaan

pun menyatakan dukungan untuk partai Nazi. Seperti misalnya di kota terpencil di

wilayah Prussia Timur Neidenburg, terjadi peningkatan suara yang sangat drastis

untuk Nazi. “Pada tahun 1928, Nazi mendapat 2.3% suara. Namun pada tahun

6 Jules Archer, Kisah Para Diktaktor,Yogyakarta: Narasi . 1987,hlm 190-192.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

7

1930 dukungan yang mereka dapatkan melonjak ke angka 25.8%”7, padahal Hitler

tak pernah berkunjung ke sana dan tak ada perwakilan partai Nazi di kota itu. Tapi

bukan hanya Nazi yang mulai naik daun, komunis juga mulai mendapat

dukungan.

Pamor yang makin meningkat antara Nazi dan Partai Komunis dan perlahan

mulai memicu perpecahan bagi rakyat Jerman. Para pemilih terdorong ke titik

ekstrem; antara Nazi dan Komunis. Pertikaian mulai terjadi antara Nazi dan

Pasukan Badainya dengan anggota dari Partai Komunis Jerman.

Pada pemilu tahun 1928, Hitler kalah dari pesaingnya Hindenburg. Hitler

pun kemudian mengkampanyekan dirinya sendiri sebagai pemimpin alternatif

Jerman, yang menawarkan keteraturan, kedisiplinan, dan kharisma. Berlanjut pada

pemilu 1932, mayoritas rakyat mulai memilih dua partai yang secara terbuka

bertujuan menggulingkan demokrasi Jerman, yakni Nazi dan Partai Komunis

Jerman. Praktek demokrasi di Jerman pada akhir PD I, dianggap tidak cocok dan

harus disingkirkan dari Jerman. “Dalam pidato pemilihan umum, Juli 1932, Hitler

tidak menyembunyikan fakta bahwa Nazi memiliki paham kediktatoran”8.

Dari tahun 1933 hingga 1939, Hitler sibuk melakukan usaha untuk

mengembalikan keadaan Jerman seperti dahulu. Hal utama yang dilakukan Hitler

adalah mempersenjatai kembali Tentara Jerman. Ia pula melakukan usaha untuk

meningkatkan kemampuan Angkatan Bersenjata Jerman demi meminta kembali

7 Willian L. Shirer, The Rise And Fall Of the Third Reich, New York: Simon & Schuster Inc, 1960.Hlm 184-

187. 8 Cuplikan Pidato Hitler yang diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=7J0CwlFF8kI pada tanggal 19

Maret 2019 pukul 17.00 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

8

wilayah Rhineland. Wilayah “Rhineland” tersebut memiliki sumber batu bara

yang penting, yang dapat meningkatkan ekonomi Jerman dibawah Hitler. Namun

berdasarkan perjanjian Versailles khususnya dalam artikel ke 42 dan ke 44,

menyatakan bila daerah tersebut tidak boleh berada dibawah kekuasaan tentara

Jerman.

Berdasarkan perjanjian Versailles, Prancis ditunjuk untuk menjaga keamanan

Rheinland. “Wilayah sebelah barat sungai Rhine yang luasnya sebesar 24.475 km²

yang merupakan wilayah yang kaya akan tambang batubara berada dibawah

pendudukan Perancis dan tentara Perancis bertugas untuk menjaga ketertiban

diwilayah tersebut”9. Hal tersebut mengakibatkan Hitler mengirimkan tentaranya

untuk menduduki kembali wilayah Rhineland pada tanggal 7 Maret 1938. Setelah

memasuki wilayah Rheinland, Hitler terus berupaya untuk menuntut kembali

wilayah Jerman yang lepas akibat isi perjanjian Versailles. Puncaknya Hitler pun

menuntut Danzig yang merupakan wilayah yang diberikan untuk Polandia.

Prancis dan Inggris menjamin dukungan terhadap kemerdekaan Polandia.

Tidak lama setelah jaminan dukungan kepada Polandia tersebut, kemudian pada

bulan Agustus 1939 Jerman dan Uni Soviet menandatangani Pakta Molotov –

Ribbentrop. Pakta tersebut berisi perjanjian non-agresi antara Jerman dan Uni

Soviet dengan satu protokol rahasia, dimana dalam perjanjian tersebut akan

9 Roberh L, Elson, Perang Dunia II : Menjelang Perang, Jakarta : Pustaka Time Life, 1995.hlm 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

9

membagi wilayah Polandia. Separuh wilayah Polandia bagian barat akan menjadi

milik Jerman dan wilayah timur milik Uni Soviet.” 10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik beberapa permasalahan

sebagai berikut:

1. Seperti apakah keadaan Jerman sebelum terjadinya Serangan Kilat tahun

1939 ?

2. Bagimana Persiapan Militer Jerman Menjelang Serangan Kilat tahun

1939 terhadap Polandia ?

3. Bagaimana Jalannya Serangan Kilat Tentara Jerman tahun 1939 di

Polandia ?

Pada pembahasan rumusan masalah yang pertama, membahas bagaimana

keadaan Jerman sebelum terjadi Serangan Kilat (Blitzkrieg). Dalam rumusan

masalah pertama juga membahas bagimana keadaan Jerman setelah Hitler

menjadi Kanselir, hingga awal pecahnya Perang Dunia ke Dua terjadi. Hal

tersebut ditandai dengan serangan Jerman ke wilayah Danzig, Polandia, yang

mengawali model serangan baru yang dikenal sebagai Blitzkrieg.

Dalam pembahasan permasalahan kedua, membahas mengenai persiapan

yang dilakukan oleh Militer Jerman dan Polandia sebelum melaksanakan

Serangan kilat tahun 1939. Persiapan militer yang dpersiapkan berguna dalam

melakukan Serangan Kilat Tahun 1939. Dalam pembahasan ini juga membahas

10

Roberth Ergang, Europe in Our Time : 1914 to the Present, New York: D.C Heath and Company , 1956.

Hlm 494-496.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

10

persiapan yang dilaksanakan oleh militer Polandia dalam mengantisipasi Serangan

Kilat yang dilakukan Jerman tahun 1939.

Dalam pembahasan permasalahan ketiga dibahas jalannya Serangan Kilat

tahun 1939, dimana dalam pembahasan ini membahas pergerakan awal dari

Militer Jerman dalam usaha Serangan Kilat yang dilaksanakan tahun 1939. Dalam

pembahasan ini juga membahas reakasi militer Polandia merespon Serangan Kilat

yang dilakukan oleh Jerman, dan membahas dampak dari Serangan Kilat tahun

1939 bagi Jerman dan Polandia.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan yang

hendak dicapai dari penulisan tugas akhir ini antara lain :

1. Menjelaskan keadaan Jerman sebelum Serangan Kilat dimulai pada tahun

1939.

2. Mendeskripsikan persiapan yang dilakukan oleh Militer Jerman menjelang

Serangan Kilat tahun 1939 terhadap Polandia.

3. Mendeskripsikan jalannya Serangan dari Serangan Kilat 1939 terhadap

Polandia.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi Ilmu

Pengetahuan, dalam kajian Sejarah Perang Dunia Ke-2. Khususnya bagi kajian

serjarah mengenai Serangan Jerman pada tahun 1939.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

11

2. Manfaat bagi Prodi Pendidikan Sejarah

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi mahasiswa

Program Studi Pendidikan Sejarah. Khususnya dalam kajian Sejarah Perang

Dunia Ke-2 dan mengenai kajian dalam Serangan Jerman pada tahun 1939.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam merumuskan dan menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, penulis

mengunakan berbagai sumber sejarah. Baik sumber yang bersifat primer maupun

sekunder. Pengertian sumber primer adalah, data-data yang berasal dari

penyampaian langsung oleh pihak yang mengalami peristiwa sejarah tersebut.

Dalam hal ini, dapat berupa arsip-arsip sejaman. Sedangkan sumber sekunder

adalah, sumber yang tidak disampaikan oleh pihak yang mengalami secara

langsung suatu peristiwa sejarah tersebut.11

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan sumber Primer

sebagai berikut:

Dokumen yang berjudul The German Armored Army, Disusun oleh War

Departemen United State Army, terbitan Military Intelligence, Washington, tahun

1942. Dalam dokumen ini, dibahas bagaimana sejarah awal terbentuknya satuan

Lapis Baja Jerman, yang dimulai tahun 1935. Dalam dokumen ini, dibahas

tentang teori - teori yang digunakan oleh pasukan lapis baja Jerman, dimana

tulang punggung serangan pasukan tersebut mengandalkan Panzer Division. Di

dalam dokumen ini, berisi deskripsi tentang prinsip- prinsip yang digunakan oleh

pasukan Lapis Baja Jerman. Prinsip-prinsip tersebut merupakan tata pelaksanaan

11

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, 1995, Hlm 96-97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

12

Blitzkrieg, dan bagaimana peranan Komando Tertinggi Angkatan Darat Jerman.

Karena hampir semua keputusan yang diambil, harus mendaparkan persetujuan

dari lembaga tersebut.

Dokumen berjudul The German Campaign in Poland 1939, disusun oleh

Roberth M, Kennedy Disusun oleh War Departemen United State Army, terbitan

Military Intelligence, Washington, tahun 1956. Dalam dokumen ini membahas

secara rinci serangan Jerman ada tahun 1939 dengan melibatkan Jenderal Jenderal

yang terlibat langsung dalam serangan

Dokumen berjudul German Tactical Doktrine Disusun oleh War

Departemen United State Army, terbitan Military Intelligence, Washington, tahun

1942. Dalam dokumen ini membahs keseluruhan taktik yang digunakan oleh

tentara Jerman selama Perang Dunia Kedua.

Dalam penulisan tugas akhir ini, menggunakan sumber sekunder maupun

tersier sebagai berikut:

Sumber Sekunder sebagai berikut:

Pertama. Buku berjudul The Polish Campaign 1939 diterbitkan pada tahun

1997. Penerbit Hippocrene inc, New York. Buku ini berisi deskripsi, mengenai

bagaimana rencana Polandia dalam mempertahankan diri serangan Jerman. Dan

strategi mengantisipasi serangan Jerman yang sewaktu waktu dapat terjadi. Buku

ini membahas, bagimana sejarah awal terbentuknya pasukan Jerman, sebelum

pecahnya Blitzkrieg. Didalam buku ini juga membahas strategi strategi yang

digunakan dalam pertempuran tersebut disatu sisi membahas rencana atau strategi

Jerman dalam mencoba mengalahkan pasukan Polandia. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

13

mempertahankan kedudukan mereka, dan terdapat rencana atau strategi yang

dirancang oleh pihak Polandia dalam mempertahankan diri dari serangan Jerman

yang mengancam untuk menduduki kota Warsawa. .

Kedua buku berjudul Hitler War Directives: 1939-1945. Buku karangan

H.R.Trevor, Ropert. yang diterbitkan tahun 1964. Cox & Wyman Ltd. London.

Buku ini membahas tentang surat-surat perintah Hitler yang merupakan panglima

tertinggi angkatan bersenjata Jerman yang mengarahkan jalannya pertempuran.

Surat-surat ini perintah ini dimulai ketika Hitler memberikan perintah serangan

yang mengawali invasi ke Polandia. Dalam buku ini juga menguraikan isi - isi

surat perintah tersebut dan bagaimana penerapan dari surat perintah tersebut serta

terdapat juga surat-surat perintah lapangan atau Field Orders bagi para komandan

Jerman yang ada di medan perang tentang bagimana perintah perintah tersebut

dijalankan.

Ketiga buku berjudul The Rise and Fall of The Third Reich: A History of

Nazi Germany. Buku karangan Wiliam L. Shirer yang diterbitkan tahun 1960,

Touchstone. New York , Buku ini membahas tentang awal berdirinya partai Nazi

dan perkembangan mereka sampai berhasil membawa Adolf Hitler sebagai

Kanselir Jerman setelah pemilu tahun 1933. Selain membahas sejarah

perkembangan Nazi di buku ini membahas juga keadaan Jerman, setelah naiknya

Hitler dan persiapan - persiapan Jerman dalam mengembalikan kembali wilayah

yang lepas akibat perjanjian Versailles dan puncaknya pada serangan Jerman ke

Polandia pada tahun 1939.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

14

Buku keempat berjudul Poland 1939: Birth of Blitzkrieg.Buku karangan

Steven J. Zaloga. Yang diterbitkan tahun 2003. Osprey Publishing. Botley Oxford.

Buku ini membahas tentang strategi Jerman dalam serangan ke Polandia, strategi

Jerman tersebut di dasarkan pada Surat Perintah yang dikeluarkan oleh Markas

Besar Angkatan Darat Jerman atau Oberkommando der Wermacht. Dibuku ini

juga membahas tentang komposisi dari pasukan Jerman yang disiapkan dalam

usaha invasi tersebut, dari Jenderal - Jenderal Jerman yang ditugaskan dalam

memimpin serangan tersebut. Sampai letak dari kedudukan tentara Jerman dan

didalam buku ini membahas juga strategi dari tentara Polandia yang dikenal

sebagai rencana Zachod atau rencana barat yang berupaya mempertahankan

perbatasan Polandia dengan Jerman jika terjadi perang besar antara kedua negara.

Buku kelima berjudul September Strom : German Invasion Of Poland, karya

Sthepen Andrew. Diterbitkan oleh Concord Publications Co.Hongkong. Buku ini

membahas serangan Jerman ke Polandia berbeda dari sumber - sumber yang telah

dipakai diatas dalam buku ini membahas serangan tersebut berdasarkan durasi

serangan Jerman ke Polandia. Buku ini membahas dari hari pertama sejak

meletusnya pertempuran antara pasukan Jerman dengan pasukan Polandia di

wilayah Danzig sampai dengan tanggal 2 Oktober dimana sisa-sisa pasukan

Polandia menyerah kepada Jerman di barat dan kepada Russia di wilayah timur.

Sumber Tersier yang digunakan sebagai berikut:

buku berjudul Das Panzer: Strategi dan Taktik Lapis Baja Jerman tahun

1935-1945. Buku karangan Fernando R. Srivanto terbitan tahun 2007

diterjemahan tahun 2008. Yang diterbitkan oleh Narasi, Yogyakarta. Buku ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

15

membahas tentang bagaimana sejarah awal terbentuknya pasukan lapis baja yang

dibentuk oleh Hitler pada tahun 1935 selain membahas sejarah awal terbentuknya

kesatuan lapis baja / Panzer. Disini juga membash perkembangan perkembangan

satuan Panzer dimana, membahas juga bagimana perkembangan satuan Panzer di

isi oleh kesatuan tank ringan dengan Panzer I dan II sebagai andalan. Berkembang

menjadi kesatuan tank medium dengan Panzer III dan IV yang pertama kali

digunakan dalam serangan ke Polandia tahun 1939.

F. Landasan Teori

1. Perang

a. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia

Perang menurut KBBI adalah : permusuhan antara dua negara (bangsa,

agama, suku, dan sebagainya): kedua negara dalam keadaan – pertempuran

bersenjata antara dua pasukan (tentara, laskar, pemberontak, dan sebagainya) atau

lebih: tidak lama kemudian kedua pasukan itu sudah terlibat dalam suatu

pertempuran secara langsung antar kedua pasukan tersebut. 12

Memasuki abad ke-20, teknologi persenjataan mulai berkembang. Hal

tersebut berdampak pada informasi dalam peperangan yang mudah diakses.

Semula perang hanya terjadi di darat dan lautan, namun seiring dengan

perkembangan teknologi, peperangan di udara pun mulai muncul dan mempunyai

kedudukan yang penting dalam usaha perang.

12

Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Perang pada tanggal 7 Maret 2019 pukul 14.00 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

16

b. Menurut Colin Gray

Menurut Gray, perang adalah “upaya satu pihak akan berusaha mengalahkan

kekuatan musuh dalam sebuah lingkungan geografi tertentu”.13

Kutipan tersebut

diartikan bahwa, negara-negara mengembangkan dan memanfaatkan setiap

kekuatan geografinya, untuk menghadapi kemungkinan peran terjadi. Kekuatan

georgrafis terwujud dalam kekuatan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara

dan kekuatan intelejen. Hal tersebut mengakibatkan peperangan menjadi semakin

kompleks.

“Di mana terdapat dominasi baik menggunkan kekuaatan udara ,laut

dan darat dapat mengamankan kunci kemenangan dalam pertempuran .

Dominasi kekuatan darat secara maksimum dapat mencapai

kemenangan mutlak dalam suatu perang ”14

.

Pentingnya daratan dalam strategi modern ini, dipelajari oleh para komandan

di lapangan dan digunakan langsung dalam pertempuran15

. Strategi selalu punya

tujuan akhir, dalam perang yaitu mengalahkan musuh dengan memberikan

kehancuran yang menyeluruh dalam konteks strategi modern Clausewitz yang

berkarakter perang total, maka penting dalam mencapai kemenangan mutlak

dengan menguasai daratan16

. Tidak cukup dengan serangan udara ataupun laut

untuk menundukkan sebuah pemerintahan dan menguasai rakyat musuh yang ada

13

Collins,Gray, Strategy and Defence, New York: Oxford University Press, 2011, Hlm 200-202. 14 Ibid.hlm 214

15 perkelahian yang hebat; peperangan; perjuangan: suatu ~ sengit telah terjadi lagi di dekat

perbatasan; Kakek menceritakan ~ dari satu medan perang ke medan perang yang lain. Diakses

dari https: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pertempuran. pada tanggal 17 April 2020.pukul

07.44 Wib 16

Beatrice Heuser, Carl von Clausewit: On War, New York, Oxford University Press, 2007, Hlm

10-14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

17

didaratan, apalagi hanya menggunakan serangan17

-serangan lewat dunia maya.

C. Menurut Sun Tzu

Perang menurut Sun Tzu, adalah usaha seorang Jenderal dalam

memenangkan sebuah pertempuran dengan cara dan usaha. Mereka yang

menduduki medan pertempurannya lebih dulu dan menantikan musuhnya, akan

memperoleh kemenangan. Dalam memenangkan perang pemenang mendapatkan

wilayah baru serta sumber daya yang ada didalamnya dan sebaliknya jika gagal

memenangkan perang maka wilayahnya di duduki musuh dan pemerintahnya akan

diganti serta sumber daya yang ada di wilayahnya menjadi milik negara yang

berhasil memenangkan perang tersebut18

.

Maka usaha negara dalam memenangkan perang tersebut maka diperlukan

seorang yang mempunyai ahli dalam bidang pertahanan dan ilmu-ilmu strategi

perang, yang dikenal sebagai ahli taktik perang. Sun Tzu mengatakan bahwa

dengan strategi perang yang mumpuni, ahli strategi perang dapat mengalahkan

musuh yang mempunyai kekuatan berlipat ganda bukan dengan kekuatan personil

atau dalam hal ini pasukan yang ada dibawah komandonya

Seorang yang mempunyai kemampuan dalam siasat perang ahli strategi

harus mengerti bagimana musuh tersebut dan mengenal apa-apa saja yang

menjadi kelemahan dan kekuatan dari musuh tersebut. Dikarenakan ketika

17

Perbuatan menyerang (menyerbu); serbuan: pasukan pemerintah berhasil menggagalkan ~

musuh. Diakses dari :https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/serangan pada tanggal 17 April 2020

pukul 17.30 Wib 18

Lionel Giles, Sun Tzu: The Arts Of War, New York : Oxford University Press, 1963, Hlm 10-

12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

18

melakukan penyerangan menurut Sun Tzu, menyerang bagian yang lemah jangan

menyerang bagian yang kuat jika menyerang bagian yang kuat maka mengalami

banyak korban jiwa dan nantinya menyebabkan kekalahan.

Sun Tzu dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Lionel Giles dengan judul

The Arts of War mengatakan bahwa terdapat 5 faktor yang dapat menentukan

berjalannya perang sebagai berikut :

1. Pengaruh moral yang baik, menyangkut keadaan morak pasukan yang ada

dibawah komandonya serta bagaimana keadaan moral di pihak musuh

2. Cuaca atau iklim yang ada di dalam suatu medan pertempuran

3. Kondisi geografi yang ada di dalam suatu medan perang

4. Perintah perintah harian yang selalu diberikan kepada pasukan di lapangan agar

perintah tersebut dan dapat melaksanakan dengan baik

5. Doktrin yang baik, menyangkut pengorganisasian sebuah angkatan bersenjata,

yang meliputi pelatihan prajurit, perbekalan prajurit yang meliputi: bagian

persenjataan dan bagian logistik prajurit19

.

2. Blitzkrieg

Blitzkrieg berasal dari bahasa Jerman yang diartikan perang yang

berlangsung secara cepat yang diumpamakan secepat kilat dan Krieg yang yang

berarti pertempuran. Berkaca dalam kekalahan tentara Jerman dalam Perang

Dunia Pertama muncul gagasan dari perwira-perwira muda tentang bagaimana

memenangkan perang dengan cepat dengan inti penemuan baru dalam Perang

19

Sun Tzu, op.cit, hlm 63-65.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

19

Dunia Pertama yaitu Tank. Munculah istilah Blitzkrieg mempunyai kesamaan

dengan konsep perang yang dikenal sebagai Lightning War.

Blitzkrieg merupakan sebuah metode militer dimana dalam taktik

operasionalnya bertumpu pada kecepatan serangan oleh Infantri dibantu oleh

satuan lapis baja dikenal sebagai Panzer. Dengan inti kekuatan terbentuk dalam

beberapa Divisi Lapis baja atau Panzer Division dan terdapat unsur kejutan

dimana unsur pendadakan dalam serangan. Dimana musuh tidak memprediksi

arah serangan dari tentara Jerman dan dibuat menerka-nerka tentang arah

serangan dari pasukan Jerman tersebut.

Tahapan tahapan dalam Blitzkrieg yang menentukan suksesnya sebuah

pertempuran jika mempetimbangkan unsur unsur berikut:

1. Kekuatan Udara mempunyai peranan yang penting dikarenakan dengan

memegang kendali atau kontrol atas udara dengan mudah dapat memberikan

tekanan tekanan posisi atau kedudukan pasukan musuh dan menyerang wilayah

belakang musuh. Kedua dengan kekuatan udara pesawat pembom dapat

menyerang jalan-jalan yang digunakan pasukan musuh untuk bergerak

sehingga menimbulkan kekacauan dalam pergerakan musuh. Dengan jalan

yang dibom dan jembatan yang tidak bisa dilewati maka gerakan maju maupun

mundur musuh menjadi lambat sehingga pasukan Jerman dapat menyerangnya

dan berhasil mengalahkan pasukan musuh tersebut.20

20

Srivanto, R. Fernando, Das Panzer: Strategi dan Taktik lapis Baja Jerman 1935-1945, Jakarta, Narasi.

2015, Hlm 20-25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

20

2. Pasukan lapis baja yang terkonsentrasi dalam satu formasi tempur yang solid

berusaha menembus garis pertahanan utama pasukan musuh sehingga telah

terjadi penjebolan garis kedudukan musuh tersebut beberapa divisi lapis baja.

Memanfaatkan celah tersebut sehingga membuka celah yang lebih besar

maka pasukan infanteri dapat masuk ke dalam garis pertahanan musuh.

Setelah divisi panzer tersebut berhasil menjebol pertahanan lawan tersebut

kemudian, Infantri diangkut dengan kendaraan mekanis menggunakan truk

maupun kendaraan tempur berupa Sdkfz 251. Dengan kesatuan tersebut dapat

mengejar pasukan musuh yang mencoba untuk melakukan gerakan mundur

dan mencoba menyerang kedudukan musuh jika mereka mundur dan

membuat garis pertahanan baru21

.

3. Pasukan Infantri dalam kesatuan formasi Infantri bermotor menyerang

kedudukan musuh yang telah berhasil ditembus oleh divisi lapis baja atau

Panzer Division. Dalam menyerang kedudukan musuh tersebut satuan

infanteri bermotor menyerang tidak secara frontal, dimana menyerang

kedudukan musuh secara langsung namun menyerang posisi sayap lawan,

sehingga dengan menyerang posisi sayap yang lemah tersebut ditambah

dengan bantuan tembakan dari satuan Artileri yang mengikuti kesatuan

tersebut maka posisi tersebut dapat direbut dengan mudah.22

3. Alasan Hitler memilih Blitzkrieg

Jerman dengan keterbatasan dalam mempersiapkan industri untuk perang

jangka panjang, disebabkan dalam industri pangan yang meliputi usaha pertanian

21

Ibid hlm 26-27. 22

Thomas L, Jentz, The Completed Guide & Combat Deployment Of German Tank, Pennyslavia, Schiffer

Publisher, 1990, Hlm 8-9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

21

dan usaha pengolahan pangan belum mampu untuk mencukupi kebutuhan

masyarakat jika menghadapi kemungkinan perang yang lama. Ditambah Jerman

minim sumber daya alam penting dalam perang seperti sumber- sumber minyak

dan bijih besi terkhusus untuk bijih besi harus di import,23

membuat pimpinan

militer Jerman khususnya Komando Tertinggi Angkatan Darat Jerman atau

Oberkomamndo des Heeres yang berada dipimpinan Generaloberst Von

Brauchitch jika Jerman ingin melaksanakan perang haruslah perang yang cepat

dan tuntas. 24

Cadangan bahan baku industri strategis harus dipersiapkan secara matang

ketika Jerman ikut terseret dalam perang yang berkepanjangan atau dikenal

sebagai war of attrition. Dipertimbangkan ketersediaan sumber daya alam

khususnya bahan baku untuk digunakan dalam industri perang dan tenaga kerja

yang dimiliki. Komando tertinggi Angkatan Bersenjata Jerman harus memberikan

arahan-arahan yang jelas jika terjadi perang, agar pergerakan harus

diperhitungkan dengan matang agar pasukan dilapangan dapat digunakan

semaksimal dan seefisien mungkin menghadapi musuh yang ada.

Ada berbagai macam faktor yang dikembangkan dalam melaksanakan perang

kilat atau Blitzkrieg dengan menggunakan pasukan yang efisien faktor tersebut

yaitu25

1. Kekuatan musuh yang akan dihadapi baik kekuatan posisi pertahanan musuh

dan kekuatan yang menjaga posisi tersebut

23

Hajo Holdborn, History of Modern Germany, New York ,Alferd, A, Knopf inc , 1969, hlm

752-753. 24

Karl Heinz Freiser, The Blitzkrieg Legend the 1940 Campaign in The West, Maryland , Naval Instituted

Press, 2013, hlm 24. 25

Ibid, hlm 26-27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

22

2. Waktu atau durasi yang diperlukan untuk menyerang dan menembus posisi

pertahanan lawan

3. Area operasi dalam hal ini luasnya medan pertempuran yang akan dihadapi

4. Potensi Ekonomi yang dimaksud adalah kekuatan ekonomi baik dalam bentuk

bantuan keuangan dalam menunjang perang tersebut selain itu juga kesiapan

industri dalam negeri dalam mempersiapkan industri masa perang yang

berfokus untuk bidang industri persenjataan dan kebutuhan penunjang perang

lainnya.

5. Potensi Militer : dalam hal ini potensi yang dimiliki oleh kekuatan Jerman

dalam hal ini bertumpu pada angkatan bersenjata baik Angkatan Darat, Laut

dan Udara serta potensi persenjatan yang dimiliki oleh Jerman baik dalam

persenjataan darat seperti kekuatan Lapis Baja, kesatuan Altileri medan

maupun kekuatan armada udara yang terdiri atas skuadron pesawat Pembom,

pesawat Pemburu Sergap dan skuadron pesawat Pembom Tukik.

Selain faktor belum siapnya Jerman dalam mempersiapakan untuk perang

dalam waktu yang lama sehingga membuat Hitler dan Markas Besar tentara

Jerman memilih konsep perang kilat atau Blitzkrieg. Didasari pada awal ketika

naiknya Hitler keatas panggung politik Jerman keadaan Angkatan Bersenjata

Jerman anggaran yang diperuntukan untuk militer tidak mengalami peningkatan

yang signifikan. Dapat dilihat dari anggaran pertahanan Jerman pada tahun 1932

yang berjumlah 0.7 Miliar Reichmark sebagian besar dari jumlah tersebut

dianggarkan untuk program persenjataan kembali militer Jerman.26

26

R.I Overy, The Nazi Economic Recovery 1932-1938, London, Macmilan Education UK, 1982.hlm 33-35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

23

Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini27

:

Tabel 1 . Anggaran Pembelanjaan Pemerintahan Pemerintahan Masa Hitler

( dalam Miliar Reichmark)

Tahun

1928 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938

Total anggaran

pembelanjaan

23,2 17.1 18,4 21,6 21,9 23,6 26,9 37,1

Pembangunan

Infstratruktur

2,7 0,9 1,7 3,5 4,9 5,4 6,1 7,9

Bidang Militer 0,7 0,7 1,8 3,0 5,4 10,2 10,9 17,2

Transportasi

2,6 0,8 1,3 1,8 2,1 2,4 2,7 3,8

Dari tabel diatas kita dapat mengetahui bahwa untuk melakukan perang lama

memerlukan anggaran pertahanan yang besar. Melihat dari tabel tersebut dari

masa-masa awal Hitler menjadi Kanselir Jerman pada tahun 1933 anggaran

pertahanan Jerman sangat kecil hanya 1, 8 Miliar Reichmark. Setelah usaha

untuk mempersenjatai kembali pada tahun 1935, secara perlahan anggaran

pertahanan Jerman mulai mengalami peningkatan anggaran sebelum pecahnya

Blitzkrieg. Dengan Polandia sebagai sasarannya maka anggaran pertahanan yang

sudah mengalami peningkatan menjadi 17, 2 Miliar Reichmark tersebut harus

dimanfaatkan secara maksimal demi usaha memangkan perang melawan

Polandia.

G. Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode yang dilakukan atau digunakan penulis dalam penulisan tugas akhir

ini menggunakan studi pustaka. Dimana dalam penyusunan tugas akhir ini dengan

membaca sumber sejarah yang tersedia supaya memahami pembahasan yang

27

Ibid, hlm 50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

24

sudah diteliti oleh Sejarawan yang sebelumnya membahas mengenai sejarah

Serangan Kilat Tentara Jerman Tahun 1939 Ke Polandia. “Penelitian sejarah

mempunyai lima tahapan yang antara lain”28

:

1. Pemilihan topik

Topik sejarah yang diangkat dalam penulisan tugas akhir ini berjudul

Serangan Kilat Tentara Jerman tahun 1939 di Polandia. Pemilihan topik ini sesuai

dengan syarat pertama dalam tahap dalam penelitian sejarah. Pemilihan topik

penelitian yang diangkat mempunyai kedekatan secara emosional maupun

intelektual, kedekatan secara intelekstual adalah kemampuan yang dimiliki oleh

seorang penulis untuk membahas topik yang diangkat berdasarkan data yang

tersedia. Sedangkan untuk kedekatan secara emosional adalah dimana seorang

penulis mempunyai ketertarikan atau kecocokan tentang topik pembahasan yang

akan diangkat.

Alasan penulis mengangkat topik Serangan Kilat Tentara Jerman tahun 1939

ke Polandia dikarenakan penulis mempunyai ketertarikan tentang sejarah militer

tentang militer masa Perang Dunia ke dua. Penulis beranggapan bahwa dalam

serangan Jerman tersebut menjadi salah satu terobosan yang baru. Sebelumnya

pasukan lapis baja dengan Tank sebagai tulang punggung kekuatan disebar

diantara divisi infanteri dan Jerman mengawali penggunaan tank, yang menjadi

ujung tombak serangan ke Polandia dengan membentuk divisi Panzer sebagai

kekuatan utama dalam menembus garis pertahanan Polandia.

28

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Bentang Pustaka, 2005 hlm 69.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

25

2. Pengumpulan sumber

Setelah melalukan pemilihan topik langkah selanjutnya yang dilakukan dalam

penulisan tugas akhir adalah pengumpulan sumber yang digunakan dalam

penelitian. Pengumpulan sumber atau yang dikenal dengan istilah Heuristik,

pengumpulan sumber harus disesuaikan dengan pokok bahasan yang dikaji atau

dibahas oleh seorang penulis. Sedangkan untuk sumber sejarah sendiri terdiri atas

sumber tertulis seperti: dokumen, arsip, catatan atau buku harian. Sumber sejarah

yang berwujud non dokumen seperti sumber lisan yang diantaranya: kumpulan

wawancara dengan narasumber yang mengalami peristiwa sejarah secara

langsung. Selain kedua sumber tersebut terdapat juga sumber benda yang dalam

hal ini bisa berupa artefak peninggalan berupa candi, benteng pertahanan dan

kantor pemerintahan masa Hindia Belanda29

.

Dalam penelitian sejarah data dikategorikan menjadi dua yaitu sumber primer

dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber sejarah yang ditulis atau

tercatat sesuai dengan peristiwa sejarah tersebut.30

Sumber sekunder merupakan

interpretasi seorang ahli atau penulis mengenai sebuah peristiwa sejarah sehingga

ia tidak mengalami secara langsung kejadian tersebut sehingga menjadi sebuah

intrepretasi semata,31

dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan

sumber primer berupa sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh American War

Departemen diterbitkan oleh Miitary Intelligence Service US Army.

Selain menggunakan sumber primer berupa dokumen dalam penulisan tugas

29

Johan Wahyudi, Dien Madjid. 2014, Ilmu Sejarah : Sebuah Pengantar, Jakarta, Prenanda Media Group,

2014, Hlm 219-221. 30

Helius Sjamsudin, Metodologi Sejarah.Yogyakarta, Penerbit Ombak, 2016.hlm 68. 31

Ibid, hlm 76.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

26

akhir ini menggunakan sumber-sumber sekunder berupa buku seperti: Poland

1939 karya Steven J. Zaloga, September Strom : The German Invasion of Poland

karya Gordon Rattman, selain itu menggunakan buku The Invasion of Poland

karya Alan Saunders. Penulis menggunakan sumber buku sebagai sumber

sekunder dalam penelitian ini penulis juga menggunakan majalah bergambar seri

Men At Arms dengan judul majalah: The Polish Army 1939 – 1945 karya Steven

Zaloga dan Richard Hook.

3. Kritik sumber (Verifikasi)

Kritik sumber adalah usaha yang dilakukan oleh seorang sejarawan dalam

mengecek kebenaran dan keaslian dari sebuah sumber sejarah. Dari sudut bahasa

kritik berarti kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik

buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.32

Kritik sumber atau

verifikasi dilakukan untuk mengetahui kebenaran dan ketepatan sumber primer

berupa dokumen-dokumen negara dan catatan buku harian yang berdasarkan

sebuah peristiwa sejarah. Dalam metode sejarah untuk mengetahui kebenaran

sumber dapat diuji melalui kritik eksternal dan kritik internal.

Kritik eksternal adalah kritik terhadap suatu sumber primer berupa dokumen -

dokumen negara yang dilakukan dengan melihat fisik dari sumber primer tersebut.

Hal ini dimaksudkan agar sumber arsip yang kita gunakan benar-benar

dikeluarkan langsung oleh pihak yang bersangkutan untuk menjawab pertanyaan

tersebut peneliti dapat mengecek melalui cara yang antara lain:33

32

Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kritik pada tanggal 13 Maret 2019 pukul 11.00 Wib 33

Helius Sjamsuddin, op.cit, hlm 88.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

27

1. Kriteria fisik dari sebuah dokumen

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melakukan kritik sumber eksternal

dengan melihat dokumen yang digunakan dengan melihat tahun terbit dokumen

tersebut serta penulisan digunakan pada tahun 1940an. Dalam Dokumen yang

digunakan masih terdapat tulisan yang diketik secara manual sehingga sesuai

dengan ciri-ciri penulisan dokumen pada tahun 1940an.

2. Mengecek kebenaran sebuah dokumen berdasarkan gaya penulisan

Sedangkan kritik internal adalah kritik yang ditujukan untuk mengecek

sumber yang digunakan tersebut benar secara isi materi. Dikarenakan tidak jarang

sebuah sumber sejarah berupa dokumen, arsip terjadi penyelewengan data dan

fakta sejarah sehingga dengan adanya kemungkinan kemungkinan penyelewengan

tersebut maka penulis perlu mengecek kembali kebenaran dokumen tersebut

dengan membandingkannya dengan dokumen yang lain.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melakukan kritik sumber eksternal

dengan melihat dokumen yang digunakan dengan melihat tahun terbit dokumen

tersebut serta penulisan digunakan pada tahun 1940an. Sedangkan kritik sumber

internal adalah dengan membandingkan isi dokumen tersebut dengan data-data

yang mendukung dari isi dokumen tersebut.

4. Intepretasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Interpretasi adalah pemberian kesan,

pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu tafsiran.34

kegiatan interpretasi

atau penafsiran harus mempertimbangkan argument penulis dalam mencoba

34

Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/interpretasi pada tanggal 14 Februari 2019 pukul 10.35

Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

28

menginterpretasi sebuah peristiwa sejarah yang didukung dengan data data baik

sumber primer maupun sekunder yang relevan. Penulis yang berorientasi pada

sumber sumber sejarah semata porsi deskriptif dan narasi dalam sebuah penulisan

sejarah lebih besar dibandingkan dengan penulis yang berangkat pada sebuah

permasalah yang didukung dengan data35

.

Data yang relevan maka selain porsi deskriptif dan narasi lebih banyak

berbicara dengan hasil analisa penulis tersebut. Hasil pembahasan permasalahan

yang diangkat. Dalam penyusunan tugas akhri ini penulis interpretasi dilakukan

dengan penafsiran dan pemaknaan tentang Serangan Jerman tahun 1939

berdasarkan data baik buku maupun dokumen yang digunakan.

5. Penulisan (Historiografi)

Dalam penulisan sebuah karya sejarah memiliki 3 bagian yang penting untuk

yang pertama yaitu pengantar untuk yang kedua yaitu pembahasan atau penelitian

dari sebuah peristiwa sejarah untuk yang ketiga yaitu kesimpulan36

. Untuk yang

pertama yaitu pengantar yang terdiri dari latar belakang dari permasalahan yang

diangkat untuk yang kedua yaitu hasil penelitian yang membahas pemamparan

dan kajian, dari sebuah peristiwa sejarah sedangkan untuk bagian terakhir yaitu

kesimpulan yang terdapat segala ringkasan atau rangkuman dari hasil penelitian

yang membahas sebuah peristiwa sejarah.

35

Helius Sjamsuddin, op.cit , hlm 100. 36

Kuntowijoyo, op.cit. Hlm 80 – 81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

29

H. Pendekatan

Ketika mengkaji sebuah permasalahan sejarah tertentu, perlu menggunakan

berbagai macam pendekatan37

yang sesuai dengan permasalahan yang dikaji.

Pendekatan yang diambil oleh penulis dalam penyusunan penulisan tugas akhir

menggunakan pendekatan Politik dan Pendekatan Militer.

a. Pendekatan Politik

Pendekatan Politik digunakan oleh penulis dalam melihat kembali keadaan

Jerman ketika naiknya Adolf Hitler menjadi Kanselir pada tahun 1933. Hitler

menggunakan kekuasaan yang telah dipegang untuk kepentingan politik sesuai

dengan kehendak Hitler dan Nazi. Situasi politik Jerman ketika Hitler menjadi

Kanselir juga menjadi bahasan yang sesuai dengan pendekatan politik dimana

dalam usaha mempertahankan kekuasaanya, dengan mengunakan berbagai cara

agar Nazi dapat berkuasa penuh dan berusaha mewujudkan konsep

Großdeutschland yang nantinya berdampak pada usaha Jerman untuk menyerang

Polandia.

b. Pendekatan Militer

Pendekatan Militer digunakan oleh penulis dalam menjelaskan persiapan-

persiapan yang dilaksanakan oleh Jerman dalam usaha menyerang Polandia,

dengan melihat persiapan peralatan militer yang digunakan serta membahas

perkembangan Angkatan Bersenjata Jerman sebelum percahnya perang dengan

Polandia pada tanggal 1 September 1939. Penulis menggunakan pendekatan

37

Usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang

diteliti, metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian; ancangan. Diakses dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pendekatan pada tanggal 20 April 2020 pukul 15.03 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

30

militer dalam menjabarkan jalannya pertempuran yang terjadi mulai dari tanggal 1

September sampai tanggal 30 September yang ditandai dengan penyerahan total

seluruh Angkatan Darat Polandia kepada Jerman.

I. Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi dengan Judul “Blitzkrieg : Sejarah Serangan Kilat Tentara

Jerman Ke Polandia Tahun 1939” mempunyai sistematika penulisan sebagai

berikut :

Bab I .Berupa Pendahuluan yang memuat Latar Belakang, Rumusan Masalah

yang dibahas, tujuan penulisan, manfaat penulisan,tinjauan pustaka yang

digunakan, landasan teori yang digunakan ,metodologi dan pendekatan penelitian

serta sistematika penulisan.

Bab II. Bab ini menyajikan bagaimana keadaan Jerman sebelum terjadi Serangan

Kilat Blitzkrieg. Dilanjutkan membahas bagimana keadaan Jerman setelah Hitler

menjadi Kanselir, hingga awal pecahnya Perang Dunia ke Dua terjadi.

Bab III. Bab ini menyajikan persiapan yang dilakukan oleh Militer Jerman

menjelang Serangan Kilat tahun 1939.

Bab IV. Bab ini membahas mengenai kronologi awal serangan Jerman dan

serangan akhir yang ditandai dengan jatuhnya Warsawa. Dalam bab ini membahas

tentang dampak dari Serangan Kilat tahun 1939 bagi Jerman dan Polandia.

Bab V. Bab ini menyajikan kesimpulan yang berisi tentang jawaban-jawaban

permasalahan yang ada di Bab II, III, dan IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

31

BAB II

KEADAAN JERMAN SEBELUM SERANGAN KILAT TAHUN 1939

A. Keadaan Politik Dalam Negeri Jerman Masa Hitler.

1. Konsolidasi Kekuasaan di Jerman Masa Hitler

Jerman pada tahun 1931 sampai 1932 mengalami kondisi ekonomi yang

terpuruk akibat Krisis Malaise tahun 1929, yang menyebabkan kondisi yang tidak

stabil bagi keadaan ekonomi dalam negeri Jerman. Situasi ekonomi yang

memburuk membuat kondisi sosial politik menjadi panas, dibuktikan dengan

tahun 1930 banyak masyarakat Jerman yang menjatuhkan pilihan ke partai politik

yang bertujuan untuk memperbaiki ekonomi Jerman. Melihat situasi ekonomi

yang memburuk akibat krisis tahun 1929 Partai Nazi menawarkan perubahan bagi

Jerman memlalui usaha perbaikan ekonomi dan nasionalisasi industri yang

dimiliki oleh orang Yahudi. Melalui program diatas partai Nazi mendapatkan

perolehan suara sebanyak 38 persen dalam pemilu 1932 dan memperoleh kursi di

Parlemen Jerman sebanyak 230 anggota parlemen, sehingga menempatkan Nazi

sebagi partai politik terbesar di Reichstag dan menghantarkan Hitler menuju

posisi Kanselir 38

.

Dalam pemilu tahun 1932 Partai Sosialis Demokrat Jerman atau

Sozialdemokratiche Partei Deutchlands menempatkan 121 anggotanya untuk

duduk dalam Parlemen Jerman. Dalam pemilu tahun 1932 Partai Komunis

menempatkan 100 anggotanya untuk duduk di Reichstag, sehingga menjadi partai

politik dengan anggota terbanyak ketiga

38

Jason P.Coy, A Brief History of Germany Fact and Files, New York, Fact and Files Inc, 2010,

hlm 178.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

32

di dalam Reichstag.39

Partai Katolik Jerman atau Partai Zentrum menjadi partai ke

empat dengan suara terbanyak dalam Reichstag, dimana terdapat 70 anggota dari

Partai Katolik Jerman duduk didalam parlemen. Partai Konservatif yang

didominasi oleh kaum industrialis serta orang kaya di Jerman mendapatkan 52

kursi pada pemilu tahun 1932.

Partai Nazi yang menjadi pemegang mayoritas kursi di Reichstag, sehingga

dapat memilih Adolf Hitler menjadi Kanselir Jerman, dan pelantikan Kanselir

dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 1933. Salah satu cara yang digunakan Hitler

untuk mengamankan kekuasaan, dengan menempatkan orang orang kepercayaan

Hitler masuk dalam kabinet yang dibentuk setelah menjadi Kanselir. Terlihat

dalam susunan menteri-menteri kabinet yang ada dipegang oleh anggota partai

Nazi, salah satu contohnya adalah Kementerian Penerangan dan Propaganda

dipegang oleh Joseph Goebbels. Kementerian Dalam Negeri yang dipegang oleh

Wilhelm Frick, merupakan orang-orang dekat dengan Hitler. Kementerian

Penerbangan dipegang oleh Herman Goering40

.

Sebagian besar posisi dari kabinet yang dibentuk oleh Hitler ditempati oleh

orang orang berasal dari partai Konservatif yang diisi oleh para pemilik modal

industri serta orang kaya di Jerman41

, didalam Parlemen Jerman serta

mendapatkan posisi kementerian yang penting dalam kabinet Hitler. Dapat dilihat

dari posisi Kementerian Keuangan yang dipegang oleh Hjalmar Schacht, dimana

39

B.N Marbun, Demokrasi Jerman : Perkembangan dan Masalahnya, Jakarta, Sinar

Harapan,1983, hlm 30-31 40

Alan Bullock, Hitler, A Study in Tyranny.Evanston, Harper & Row Publisher, 1964, Hlm 256 41

Konservatif adalah cara orang bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang

berlaku. Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/konservatif pada tanggal 14 Mei 2019

pukul 14.40 Wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

33

Schacht sebelumnya menjadi presiden direktur dari Bank Nasional Jerman atau

Reichsbank. Banyak posisi kementerian dalam kebinet Hitler diisi oleh orang-

orang pilihan Presiden Paul von Hindenburg. Dibuktikan dengan Kementerian

Luar Negeri Jerman yang dipegang oleh Freiherr Konstantin von Neurath, yang

merupakan orang dekat Presiden Hindenburg. Konstantin von Neurath merupakan

diplomat yang mempunyai banyak pengalaman mengenai situasi politik dunia dan

kedekatan dengan Presiden Hindenburg membuat ia menjabat sebagai Menteri

Luar Negeri. Posisi Kementerian urusan Perang yang dipegang oleh Werner von

Blomberg, yang merupakan Jenderal dalam militer Jerman serta orang dekat dari

Presiden Hindenburg sehingga berhasil memilih Jenderal Werner von Blomberg

menjadi Menteri Urusan Perang dalam Kabinet Hitler .42

Partai Komunis yang menjadi partai politik terbesar ketiga dalam Parlemen

Jerman menjadi salah satu pihak yang mengkritisi setiap kebijakan yang dibuat

oleh Hitler. Hitler juga merasa perlu untuk membungkam partai komunis serta

mengamankan setiap kebijakan yang akan diambil. Setahun setelah pengangkatan

Hitler sebagai Kanselir pada tanggal 27 Februari 1934, terdengar kabar bahwa

Reichstag telah dan tersiar kabar bahwa terbakarnya Reichstag dilakukan oleh

pihak komunis43

. Dengan tertangkapnya seorang anggota Partai Komunis bernama

Martinus van der Lubben yang berada di lokasi ketika terbakarnya Reichstag,

membuktikan bahwa komunis terlibat dalam kasus pembakaran Reichstag. Hitler

melihat kondisi ini dapat digunakan untuk mengamankan posisi kekuasaan serta

memukul kekuatan Partai Komunis Jerman, dengan menghembuskan kabar

42

Idem. 43

William l,Shirer, The Rise and Fall Of The Third Reich, New York, Touchstone, 1964, hlm 192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

34

adanya konspirasi keterlibatan pihak komunis Jerman dengan Comintern yang

mengancam stabilitas keamanan dalam negeri Jerman44

. Pada tanggal 28 Februari

1933, terjadi penangkapan terhadap 1500 anggota Partai Komunis Jerman terkait

kejadian pembakaran terhadap gedung Reichstag tersebut45

. Dengan

tertangkapnya banyak anggota Partai Komunis Hitler berupaya untuk

melemahkan partai komunis agar tidak selalu mengkritik kebijakan yang

dibuatnya.

Sehari setelah terjadinya kebakaran terhadap Reichstag yang diduga

dilakukan oleh pihak Komunis, pemerintah Jerman mengeluarkan Dekret pada

tanggal 27 Februari 193346

. Dekret yang dikeluarkan Presiden Paul von

Hindenburg dikenal sebagai Dekret untuk Perlindungan Bangsa dan Negara atau

dalam bahasa Jerman dikenal sebagai “Verordnung des Reichspräsidenten zum

Schutz von Volk und Staat”.47

. Dekret yang dikeluarkan berisi tentang pemerintah

berhak membatasi kebebasan individu yang meliputi kebebasan berpendapat,

kebebasan menyatakan pendapat dimuka umum, dalam mengupayakan keamanan

bagi negara dan rakyat sesuai isi dari dekret yang dikeluarkan. Hitler melihat

adanya kesempatan untuk melakukan konsolidasi kekuatan dalam memantapkan

posisinya, dengan memanfaatkan isi Dekret yang dikeluarkan oleh Presiden Paul

von Hindenburg.

44

Idem 45

Diakses

:https://www.bundestag.de/resource/blob/480634/c1666d24783777d8859472d41dfff83d/exhibition

_dome-data.pdf pada tanggal 26 April 2019 pukul 14.00 Wib 46

keputusan (ketetapan) atau perintah yang dikeluarkan oleh kepala negara, pengadilan, dan

sebagainya diakses dari https://kbbi.web.id/dekret-atau-dekrit pada tanggal 27 April 2019 pukul

10.00 Wib. 47

Diakses dari http://germanhistorydocs.ghi-dc.org/pdf/eng/English%203_5.pdf pada tanggal 27

April 2019 pukul 10.13 Wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

35

Dekret yang dikeluarkan pemerintah diambil sebagai upaya pencegahan,

mengenai pengamanan terhadap stabilitas jalannya pemerintahan dan

perlindungan terhadap rakyat dari upaya upaya mengancam stabilitas negara.48

Di

Dekret yang dikeluarkan terdapat pasal - pasal yang membatasi segala tindakan

yang dilakukan oleh masayarakat. Dilihat dalam pasal no: 114, 115, 117, 118, 123,

124, dan, 153 membahas tentang pemerintah yang dapat membatasi setiap

tindakan individu yang dianggap membahayakan negara. Isi dari pasal no 114

sampai no 153 berisi tentang, pembatasan kebebasan pribadi yang meliputi: hak

kebebasan berpendapat, termasuk kebebasan pers, hak berkumpul, hak berserikat,

dan hak pelanggaran privasi komunikasi. Pemerintah mengontrol dan mengatur

pos, telegrafik, dan telepon.49

Pemerintah berupaya untuk membatasi kebebasan

terhadap individu. Seorang melakukan rapat di depan umum akan melanggar

ketentuan isi dari pasal no 118, sehingga mendapatkan hukuman berupa penjara

selama satu bulan atau denda sebesar 150 sampai 15,000 reichsmarks.

2. Menuju Pemerintahan Otoriter

Dalam upaya memantapkan kekuasaaan, banyak pemimpin yang

menggunakan berbagai macam usaha agar kekuasaaanya tidak jatuh ketangan

orang lain. Ada yang menggunakan jalur dinasti keluarga, di mana Politik dinasti

dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh

sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga. Dinasti politik

lebih indentik dengan kerajaan, sebab kekuasaan diwariskan secara turun temurun

48

William.L,Shirer,op cit, Hlm 194. 49

German History in Document and Images yang diakses dari :

https://www.bundestag.de/resource/blob/189778/d0f948962723d454c536d24d43965f87/-data.pdf

tanggal 27 April 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

36

dari ayah kepada anak. Agar kekuasaan tetap berada di lingkaran keluarga, benih

politik kekerabatan itu sudah berakar secara lama dan berawal dari keluarga.50

Dalam mempertahankan kekuasaan yang baru saja berhasil diraih menggunakan

jalur keluarga untuk mengamankan kekuasaan, tidak jarang untuk menggunakan

kekerasan dalam mengamankan kekuasaan dalam hal ini contohnya dengan

menggunakan militer sebagai alat untuk mencapai kekuasaan51

.

Hitler berupaya untuk menjadikan dirinya sebagai pemimpin tunggal. Upaya

ini dikenal dengan istilah “Gleichschaltung”, dimana Hitler manfaatkan Reichstag

yang sebagian besar anggotanya merupakan perwakilan dari partai Nazi untuk

mengeluarkan undang undang yang dapat menjadikan dirinya sebagai pemimpin

tunggal di Jerman. Usaha untuk memuluskan jalan mencapai kekuasaan tunggal

ditandai dengan keluarnya suatu perundang-undangan yang berisi tentang keadaan

negara dalam bahaya yang dikeluarkan oleh Reichstag. Undang undang mengenai

keadaan bahaya dapat dilaksanakan jika 1/2 suara dalam Reichstag, menyetujui

keputusan undang undang tersebut.52

Partai Nazi dan partai yang mendukung terbitnya undang undang negara

dalam keadaan bahaya hanya berjumlah 247 kursi dari total 583 kursi yang ada di

Reichstag. Nazi membutuhkan dukungan dari Partai Tengah Jerman yang

mempunyai perwakilan sebanyak 70 orang perwakilan di Reichstag agar

menyetujui suatu rancangan perudangan undangan yang menjadikan Hitler

50

Diakses dari : https://geotimes.co.id/opini/politik-dinasti-telah-mengebiri-demokrasi/ pada

tanggal 14 Mei 2019 pukul 13.22 Wib 51

Idem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

37

sebagai pemimpin tunggal di Jerman53

. Nazi dengan partai yang mendukung

terbitnya undang undang negara dalam keadaan bahaya mendapatkan 317 suara,

sehingga membuat Reichstag mau tidak mau harus menerbitkan sebuah perundang

undangan tentang negara dalam keadaan bahaya.

Hitler menggunakan peraturan perundang-undangan yang berhasil disahkan

oleh Reichstag pada tanggal 31 Maret 1933, dengan pasal-pasalnya secara jelas

berupaya untuk mengendalikan kekuasaan Legislatif atau Parlemen Jerman.

Dengan memegang kendali lembaga legislatif Reichstag tunduk kepada

kepentingan pemerintah, dimana, dalam salah satu pasal menjelaskan bahwa

pemerintah mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas. Pemerintah dalam

merencanakan anggaran keuangan dalam negeri tanpa harus melalui pembahasan

di Reichstag,54

sehingga menandakan kekuasaaan pemerintah bersifat mutlak dan

tanpa ada pengawasan dari Reichstag. Dikarenakan seluruh kebijakan yang

diambil tanpa melalui pembahasan dengan lembaga Legislatif dan Yudikatif

sehingga Reichstag dan lembaga kehakiman Jerman berada dibawah pengaruh

pemerintah. Agar usaha Hitler untuk mewujudkan pemerintahan tunggal dapat

berjalan lancar tanpa ada gangguan dari lembaga Legislatife maupun Yudikatif.

3. Menyingkirkan Lawan Politik Dalam Partai Nazi

Hitler berupaya mengamankan kekuasaan dilakukan dengan melakukan

pembersihan orang orang yang dianggap musuh. Musuh atau lawan politik yang

dimaksudkan adalah pihak yang menghalangi Hitler dalam mencapai kekuasaaan

53

Diakses dari : http://germanhistorydocs.ghi-dc.org/pdf/eng/English5.pdf pada tanggal 29 April

2019 pukul 10.23 Wib. 54

William L.Shirer,op cit, 198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

38

absolut, yang akan mengatur segala aspek kehidupan masyarakat melalui

peraturan peraturan perundang- undangan.55

Pihak yang pertama kali disingkirkan

adalah pimpinan Pasukan Badai atau Sturmabteilung merupakan pasukan

paramiliter56

milik partai Nazi yang bertugas untuk mengawal rapat rapat yang

dilakukan oleh Nazi dan mengancam para pendukung saingan politik partai

Nazi57

.

Pada bulan Februari 1933, Rohm menyerahkan sebuah memorandum58

yang membahas tentang rencana membentuk tentara nasional baru. Memorandum

yang dibawa oleh Rohm diserahkan kepada Reichstag sebagai lembaga legislatif

yang mengeluarkan peraturan berbentuk sebuah undang undang. Dalam

memorandum yang diserahakan kepada Reichstag membahas rencana, tentang

pembentukan sebuah tentara rakyat atau People Army dimana Pasukan Badai

sebagai inti dari terbentuknya tentara rakyat tersebut.

Menurut Ernst Rohm konsep tentara rakyat atau People Army menjadi sebuah

kebutuhan yang penting, melihat jumlah kekuatan Angkatan Bersenjata Jerman

hanya berjumlah 100 ribu tentara. Menurut Rohm jumlah dari keseluruhan dari

Pasukan Badainya berjumlah 2,5 juta orang,59

mempunyai kapasitas dan Men’s

Power yang lebih banyak jika dibandingkan dengan Tentara Jerman saat itu60

.

55

Ibid. .hlm 214 56

Paramiliter adalah berkaitan dengan pasukan keamanan yang disusun seperti pasukan militer

dan berfungsi sebagai unsur pembantu tentara, organisasi organisasi yang bersifat militant diakses

dari : https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Paramiliter pada tanggal 17 Mei 2019 pukul 11.35 WIb 57

Ibid. Hlm 215 58

memorandum/me·mo·ran·dum/ /mémorandum/ nmerupakan : 1 nota atau surat peringatan tidak

resmi; 2 surat pernyataan dalam hubungan diplomasi; 3 bentuk komunikasi yang berisi saran,

arahan, atau penerangan diakses dari https://www.kbbi.web.id/memorandum pada tanggal 17 Mei

2019 pukul 12.00 Wib. 59

Ibid, Hlm 214-215 60

Idem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

39

Menurut Ernst Rohm Reichswehr hanya bertugas sebagai instruktur dan

sumber logistik pasukan seperti perbekalan, persenjataan, dan latihan bagi para

perwira lapangan. Didasarkan bahwa Pasukan Badai memiliki anggota yang

merupakan mantan anggota tentara Kekaisaran Jerman yang terlibat dalam Perang

Dunia Pertama, sehingga memerlukan bimbingan dari Reichswehr dalam upaya

membentuk konsep tentara rakyat yang digagas oleh Ernst Rohm. Kebijakan

pembentukan konsep tentara rakyat, mendapatkan kritik dengan para petinggi

Reichswehr yang diwakili oleh Kolonel Jenderal Werner Eduard Fritz von

Blomberg. Banyak pihak dalam tubuh Angkatan Bersenjata beranggapan bahwa

Ernst Rohm berupaya untuk menjadikan dirinya sebagai menteri urusan Perang

menggantikan Jenderal Werner von Blomberg, jika Parlemen Jerman berhasil

menandatangani memorandum yang diserahkan oleh Rohm 61

.

Banyak elit petinggi partai Nazi Seperti Goering, Himmler dan Goebbels

menganggap gagasan yang digagas Rohm tersebut adalah suatu usaha kudeta.

Memorandum yang diserahkan kepada Reichstag berupaya menjadikan dirinya

sebagai menteri Pertahanan, dan menggunakan jabatan tersebut untuk

kepentingannya sendiri. Salah satu tindakan yang diambil Hitler untuk

membendung pengaruh Rohm dengan memindahkan wewenang pengawasan dari

Polisi untuk urusan keamanan dalam negeri yang dikenal sebagi Geheime

Staatspolizei diserahkan kepada Heinrich Himmler. Heindrich Himmler menjabat

sebagai pemimpin tertinggi Schutzstaffel atau SS, pemindahan wewenang yang

61

Ibid.,Hlm 215

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

40

terjadi pada tanggal 20 April 1934. Membuat segala urusan yang menyangkut

keamanan dalam negeri dan masyarakat Jerman berada dibawah komando SS.

Masyarakat dan golongan konservatif di Jerman mendesak pemerintah untuk

segera membendung usaha Rohm tentang pembentukan Tentara Rakyat. Kaum

Konservatif menilai keinginan Rohm dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam

negeri yang mengancam kepentingan industri mereka. Desakan dari para elit

partai dan golongan konservatif serta tubuh angkatan bersenjata membuat Hitler

berupaya untuk mengurangi pengaruh dari Pasukan Badai di bawah komando

Rohm. Hitler berusaha mendapatkan dukungan dari Angkatan Bersenjata Jerman

dalam rangka memperkuat kedudukannya di Jerman, dan dengan mendapatkan

dukungan dari Angkatn Darat Jerman maka Ernst Rohm harus di singkirkan.

Usaha untuk menyingkirkan Rohm yang dikenal sebagai Rohm Putch62

Himmler yang merupakan pemimpin tertinggi SS mulai menyusun tuduhan

tuduhan palsu untuk menyingkirkan Ernst Rohm Bersama Reinhard Heydrich

sebagai kepala urusan keamanan SS. tuduhan tuduhan palsu mulai disiapkan dan

Bukti bukti siap digunakan. sehingga pada tanggal 24 Juni 1934 mulai terdengar

kabar bahwa Ernst Rohm mempersiapkan usaha kudeta terhadap Hitler. Rohm

berusaha menggulingkan Hitler, dengan menggunakan kekuatan massa bersenjata

dari Pasukan Badai. Bukti-bukti kuat mulai ditemukan, dalam sebuah

pengeledahan di Kantor Pusat Pasukan Badai ditemukan uang sebesar 12 juta

Reichsmark yang diduga didanai oleh Perancis. Uang yang ditemukan akan

62

Alan Bullock,opcit, hlm 289

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

41

digunakan oleh Ernst Rohm dalam usaha kudeta terhadap Hitler.63

Adanya bukti

diatas, membuat Hitler dan para elit partai seperti: Goering, Himmler dan,

Heydrich menganggap uang yang ditemukan sebagai bukti kuat akan usaha

kudeta. Mereka mengambil tindakan untuk menyingkirkan Rohm dan koleganya

di Pasukan Badai.

Pasukan yang terlibat dalam usaha Rohm Putch mulai dibentuk, dimana

Himmler sebagai Reichfuher SS memiliki peranan penting. Pasukan yang

digunakan untuk menyingkirkan Rohm, sebagian besar berada dibawah komando

SS dan sisanya berasal dari satuan polisi khusus dibawah komando kepolisian

Jerman.64

Hitler telah berupaya untuk meredam usaha Rohm dalam

mendengungkan kembali usaha untuk “ Revolusi kedua”. Melalui pertemuan

yang dilakukan dengan Rohm, Hitler mengupayakan untuk tidak mendengungkan

kembali usaha revolusi kedua, dikarenakan ditakutkan akan mengancam

kedudukan Hitler dan Nazi di panggung politik Jerman.65

Rohm beranggapan usaha yang dilakukan oleh Hitler tidak akan

menghalanginya, dalam menggelorakan kembali gagasan untuk revolusi kedua.

Kegagalan pembicaraa antara Hitler dan Rohm telah menjadi bukti kuat untuk

menyingkirkan Rohm dan mengurangi pengaruh Pasukan Badai. Hitler melihat

pertemuannya di hotel Ledere am See di wilayah Bad Weissee Munich pada

tanggal 30 Juni 1934 dengan petinggi Pasukan Badai sebagai kesempatan,

mengurangi pengaruh Pasukan Badai dan menyingkirkan Rohm. Gerakan

63

Richard J, Evans, The Coming of Third Reich, Penguin Books, London , 2003, Hlm 50-52 64

Ibid, Hlm 222 65

Alan Bullock, op cit, hlm 294

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

42

pembuka untuk menyingkirkan Rohm dimulai, dengan surat perintah yang

dikeluarkan oleh Himmler. Isi dari surat perintah diatas memberikan instruksi

untuk pasukan yang terlibat dalam Rohm Putch, untuk siap siaga dan bersiap siap

melancarkan aksinya jika mendapat perintah selanjutnya.66

Hitler pada tanggal 31 Januari 1934 tiba di Pangkalan Udara Hangelar dekat

kota Bonn. Pada jam 10:10 pagi keluar perintah untuk menggerakan pasukan

untuk menyerang Pasukan Badai dan Rohm. Gerakan menyerang Pasukan Badai

dikenal dengan istilah Night of the Long Knives atau dalam bahasa Jerman dikenal

sebagai Nacht der langen Messer. Hitler sampai di hotel Bad Weissee pada pukul

6 pagi dan pasukan yang ada sudah mengelilingi gedung hotel tempat petinggi

Pasukan Badai menginap dan menunggu perintah selanjutnya untuk menyerang

dan menduduki hotel tersebut. Ketika waktu menunjukan pukul 7 pagi Hitler

memasuki gedung tersebut dan bersamaan pasukan yang ada menyerbu masuk

gedung hotel sambil menahan semua petinggi pasukan badai yang ada, dan

memerintahkan mereka untuk berkumpul dalam satu ruangan dan menunggu

perintah selanjutnya67

.

Ketika Hitler yang ikut dalam penangkapan terhadap Ernst rohm mengatakan

bahwa tindakan yang dilakukan Rohm untuk menggulingkan Hitler merupakan

tindakan pengkhianatan terbesar dalam sejarah Jerman.68

Dengan dugaan

pengkhianatan yang dirancang Rohm dan para petinggi Pasukan Badai akan

66

Idem 67

Diakses dari : https://www.allsaintsacademydunstable.org/wp-

content/uploads/2016/09/11how_did_the_night_of_the_long_knives.pdf pada tanggal 19 Juni 2019

pukul 16.45 Wib 68

Ibid, hlm 199.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

43

diancam dengan hukuman mati. Pada pukul 10 pagi tanggal 31 Januari

1934,Goering dan Himmler, menerima telephon dari Berlin yang dalam

percakapan berisi kata sandi “kolibri”, yang merupakan sinyal untuk memulai

melaksanakan hukuman mati terhadap para tahanan dari barak Lichterfelde . 69

Perintah untuk mengeksekusi para tahanan telah diterima oleh komandan satuan

SS dan Gestapo dilapangan maka para tahanan dibawa keluar dan diberikan

pengadilan singkat dan setelah selesai langsung dihadapkan kepada regu tembak

dan dieksekusi hari itu juga.

Tahanan yang merupakan para petinggi Pasukan Badai sebanyak 150 orang

berada di barak Lichterfelde. Sepp Dietrich yang merupakan komandan dari

satuan Leibstandarte SS Adolf Hitler, memerintahkan untuk dilaksanakan

hukuman tembak terhadap 150 orang petinggi Pasukan Badai. Sesudah

dilaksanakan peradilan secara singkat maka setiap kelompok yang terdiri dari 5

orang dibawa menuju tempat eksekusi yang berada tembok selatan barak dan

dieksekusi. Di penjara Stadelheim komandan SS dan Gestapo yang berada di

penjara tersebut langsung memberikan perintah kepada anak buah mereka untuk

bersiap dalam membentuk regu penembak.

Di penjara Stadelheim terdapat 6 orang petinggi Pasukan Badai dimana 5

orang merupakan, perwira tinggi dengan pangkat Jenderal yang dalam bahasa

Jerman dikenal sebagai SA-Obergruppenführer dan seorang merupakan perwira

69

Ibid, hlm 197.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

44

menengah dengan pangkat Kolonel atau SA-Standartenführer70

. Perintah untuk

hukuman diterima oleh pimpinan satuan yang ada di penjara Stadhelm, kemudian

dieksekusi di lapangan dekat penjara dengan regu tembak yang terdiri dari satuan

SS dan Gestapo. Rohm yang saat itu berada di penjara bersama 6 petinggi

Pasukan Badai, dihadapkan pada pengadilan singkat dengan dakwaan menjadi

otak dari usaha penggulingan kekuasaan Hitler dan memberikan hukuman mati

kepada Rohm. Tewasnya Rohm dan para petinggi Pasukan Badai membuat Hitler

merasa aman sehingga ia memegang kendali mutlak terhadap Jerman tanpa ada

gangguan dari penentangnya

4. Pembersihan Lawan Politik Diluar Partai Nazi.

Hitler dalam memantapkan posisinya sebagai penguasa tunggal di Jerman

melakukan pembersihan lawan politik diluar partai Nazi. Dimana Hitler berupaya

membuat seluruh lapisan masyarakat di Jerman mendukung semua kebijakan yang

dikeluarkan oleh Pemerintah. Pada awalnya tidak semua lapisan masyarakat

bersatu padu dalam mendukung semua kebijakan yang dirancang dan dikeluarkan

oleh Hitler. Banyak pertentangan yang didapatkan oleh pemerintah dalam

menetapkan sebuah kebijakan yang mengatur tentang dekret Presiden Reich untuk

Perlindungan Bangsa dan Negara. Pihak oposisi melihat dekret yang dikeluarkan

oleh pemerintah dibawah pimpinan Hitler, menggunakan kewenangan yang ada

secara semena-mena dan membatasi kebebasan dalam masyarakat. Partai

Komunis Jerman melihat upaya Hitler dan Nazi dalam dekret Perlindungan

Bangsa dan Negara sebagai upaya untuk menciptakan sebuah pemerintahan

70

Louis.L,Snyder , Encyclopedia of Third Reich, Wordswords Edition, Mackays of Chatnan, New

York, 1998 , hlm 304.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

45

model fasis di Jerman.

Peristiwa Beer Hall Putch yang menjadi kegagalan usaha kudeta Nazi

menjadi salah satu peristiwa yang tidak akan dilupakan oleh Hitler. Dalam

peristiwa itu hakim Gustav von Kahr yang menjadi hakim penuntut yang

memberikan hukuman 12 bulan penjara bagi Hitler. Hakim Gustav von Kahr juga

membuat Nazi menjadi partai yang dilarang oleh pemerintah Jerman dengan

alasan ikut dalam usaha kudeta tahun 192371

. Hitler berusaha untuk

menyingkirkan Gustav von Kahr sebagai upaya balas dendam akibat keputusan

yang dibuat dalam peradilan tahun 1923. Partai Komunis Jerman juga mengalami

hal yang sama seperti yang dialami oleh Gustav von Kahr, banyak pemimpin dari

Partai Komunis Jerman yang dimasukan kedalam penjara akibat dugaan

keterlibatan dalam usaha pembakaran Reichstag tahun 1934. Hitler berupaya

untuk menekan segala oposisi dari partai politik yang ada di Jerman, sehingga

Nazi dapat memposisikan diri sebagai partai tunggal di Jerman.

Jenderal Kurt Ferdinand Friedrich Hermann von Schleicher yang menjadi

Kanselir terakhir dari Republik Weimar juga disingkirkan oleh Hitler. Hitler

melihat Jenderal von Schleicher sebagai penghalang dalam usaha mencapai posisi

Kanselir Jerman, dikarenakan Presiden Hindenburg memilih Jenderal von

Schleicher sebagai Kanselir bukan memilih Hitler sebagai Kanselir dikarenakan

ketidaksenangan dengan cara yang digunakan partai Nazi dalam memimpin

Jerman. Jenderal von Schleicher menjabat posisi Kanselir tidak bertahan lama,

dikarenakan Hitler menggunakan mayoritas suara yang ada di Reichstag sebagai

71

William L.Shirer, op cit, hlm 68-70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

46

cara untuk mendudukan ia sebagai Kanselir Jerman. Hitler menggunakan

kekuatan SS sebagai eksekutor rencana pembunuhan terhadap Jenderal von

Schleicher. Pada tanggal 30 Juni tahun 1934 SS memasuki rumah Jenderal von

Schleicher yang berada diluar kota Berlin dan langsung menembak dirinya

didepan rumahnya.72

Jenderal Ferdinand von Bredow juga disingkirkan oleh

Hitler, atas dugaan keterlibatan usaha mengembalikan Jenderal von Schleicher

sebagai Kanselir Jerman. Jenderal von Berdow yang menjadi kepala urusan

intelejen AD atau Abwehr, diduga akan mengadakan percobaan kudeta terhadap

Hitler bersama Jenderal von Schleicher dengan menggunakan kekuatan anti Nazi

dalam AD Jerman. Hitler yang mempunyai ketakutan akan ancama kudeta menilai

perlu menyingkirkan Jenderal von Berdow dari AD Jerman, sehingga merancang

usaha pembunuhan agar tidak menjadi ancaman dikemudian hari bagi Hitler.

Tanggal 30 Juni menjadi hari terakhir bagi Jenderal Ferdinand von Bredow,

dikarenakan saat itu juga ia ditembak mati oleh satuan pengawal pribadi Hitler

atau Leibstandarte SS Adolf Hitler di hotel Adlon Berlin.

Pihak Partai Katolik Jerman juga menjadi target yang disingkirkan oleh Hitler

dikarenakan, partai tersebut menjadi salah satu pihak yang selalu mengkritik

kebijakan yang disusun oleh Hitler. Pemimpin partai Katolik yaitu Erich Klausser

yang bekerja untuk Kementerian Komunikasi telah lama menjadi target

penangkapan dari pihak Gestapo73

, dikarenakan ia mengkritik kebijakan Hitler

yang berusaha untuk membatasi kegiatan komunikasi yang ada dalam pasal 114

dari Dekret Perlindungan Bangsa dan Negara. Tanggal 30 Juni tahun 1934

72

Ibid, hlm 223-234. 73

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

47

pasukan SS memasuki ruang kerja milik Erich Klausser dan menggeledah seluruh

ruangan dan langsung mengangkapnya. Banyak pihak yang telah disingkirkan

oleh Hitler sehingga semua yang dianggap melawan setiap kebijakan akan hilang,

dan tidak ada lagi yang menentang setiap kebijakan yang diambil. Keberhasilan

Hitler dalam menyingkrikan lawan politik diluar partai Nazi menjadi awal

kekuasaan mutlak, sehingga Hitler menjadi penguasa tunggal di Jerman dan tidak

ada seorang atau partai yang akan melawan segala kebijakannya.

B. Kebijakan Ekonomi Jerman Masa Hitler

1. Pembangunan Ekonomi Masa Hitler

Kekalahan Jerman dalam Perang Dunia Pertama membuat keadaaan ekonomi

dalam negeri menjadi buruk, dikarenakan Jerman harus membayar segala

kerugian yang ditimbulkan selama Perang Dunia Pertama. Dalam Perjanjian

Versaille Jerman diharuskan membayar biaya kerugian sebesar 26 Miliar

Reichsmark dengan kewajiban pembayaran dilakukan selama 10 tahun. Jerman

setiap tahun diharuskan membayar kerugian sebesar 2,6 Miliar Reichsmark

kepada pihak Sekutu, jumlah tersebut membuat ekonomi Jerman semakin

memburuk dikarenakan semua uang yang dimiliki oleh pemerintah digunakan

untuk membayar kerugian perang Sekutu. Tahun 1921 Sekutu membentuk sebuah

komisi74

yang mempunyai tugas untuk memastikan Jerman agar tetap

membayarkan biaya ganti rugi sesuai yang ada dalam Perjanjian Versailles.

Komisi yang dibentuk oleh sekutu membuat kebijakan dimana memberikan

jumlah ganti rugi kerugian perang yang disepakati, dimana dalam kebijakan yang

74

Komisi yang dimaksud adalah Komisi Pembayaran kerugian Perang atau Allied

Reparation Commission.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

48

diambil Jerman di wajibkan kembali membayar total kerugian sebesar 123 Miliar

reichsmark dimana dari total kerugian selama Perang Dunia Pertama Perancis

mendapatkan 52 persen dan Inggris mendapatkan 22 persen75

dari total kerugian

yang ada. Perancis mendapatkan jumlah terbesar dari total kerugian yang wajib

dibayarkan Jerman, dikarenakan Perancis menderita kerugian yang paling parah

selama Perang Dunia Pertama sehingga membuat pemerintahan Perancis dibawah

Georges Clemenceau setuju dengan nilai dari total ganti rugi yang dibayarkan

oleh Jerman.

Jerman mengalami kemunduran ekonomi akibat pembayaran biaya kerugian

perang kepada Sekutu, harus mengalami kembali krisis ekonomi akibat jatuhnya

saham di Bursa saham Wallstreet, yang menyebabkan pengangguran menjadi

masalah bagi pemerintah. Pengangguran yang mencapai 6 juta orang merupakan

angka yang sangat besar. Mengingat banyak perbankan yang bangkrut akibat

Amerika Serikat menarik uang yang dipinjam oleh bank Jerman yang dikenal

sebagai Rencana Dawes pada tahun 1928.76

Dengan sektor perbankan yang

mengalami kebangkrutan, banyak warga menengah Jerman juga terdampak dari

krisis tersebut sehingga mengakibatkan banyak uang mereka yang tidak data

ditarik secara tunai. Kondisi ekonomi menjelang tahun 1933 yang memburuk

menjadi salah satu faktor yang berhasil mengangkat Hitler menuju panggung

kekuasaan di Jerman.

Pada tanggal 30 Januari 1933, merupakan tanggal Hitler diangkat sebagai

75

Hans. Joachim Brau, The German Economy in Twenty Century, London, Routledge Publisher,

1990 hlm 34 76

Diakses dari https://www.loc.gov/law/help/us-treaties/bevans/m-ust000002-0504.pdf pada

tanggal 5 September 2019 pukul 12.25 Wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

49

Kanselir. Kepemimpinan Hitler mengupayakan perbaikan ekonomi Jerman

melalui Kementerian ekonomi yang dipegang oleh Hjalmar Horace Greeley

Schacht. Menteri Hjalmal Schact berhasil menghapus pengangguran di Jerman,

dengan menciptakan berbagai proyek yang menyerap banyak tenaga kerja, seperti

proyek pembangunan Autobahn dan proyek persenjataan-kembali militer Jerman.

Hitler melihat banyak perusahaan besar Jerman dimiliki oleh orang Jerman

keturunan Yahudi, sehingga untuk mendapatkan uang Hitler berusaha

menasionaliasikan seluruh perusahaan yang dimilik oleh orang Yahudi Jerman dan

uang yang didapat digunakan sebagai dana dalam membangun kembali kondisi

ekonomi Jerman.

Hitler Berupaya untuk mengembalikan keadaan ekonomi Jerman seperti

sebelum Perang, dimana ia mengeluarkan konsep rencana pembangunan empat

tahun yang dikenal sebagai Four Years Plan.. Rencana Four Years Plan

dirancang oleh Hitler ketika bulan Agustus 1936 ketika mengadakan rapat

bersama menteri Ekonomi Hjalmal Schact , Hitler melihat kondisi Jerman yang

masih terbayang-bayang keadaan Depresi tahun 1929. Dalam rencana Four Years

Plan menekankan pada perbaikan kondisi industri Jerman yang mengalami

kemunduran akibat Depresi tahun 1929, hal ini dikarenakan banyak Industri di

Jerman yang bangkrut karena modal yang dimiliki ditarik oleh Amerika Serikat

untuk mengamankan kondisi ekonomi negara tersebut.77

Pembangunan dalam negeri bertujuan untuk mengurangi jumlah

pengangguran yang ada di Jerman menjadi salah satu kebijakan yang ada dalam

77

Hans. Joachim Brau, op cit, hlm 85-86.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

50

rencana Four Years Plan. Dalam dengan pekerjaan yang melibatkan banyak

tenaga akan menyerap banyak penggangguran yang ada sehingga dapat

menciptakan lapangan kerja baru. Proyek-proyek pembangunan masa Hitler

membawa Jerman ke dalam keadaan tenaga kerja penuh. Rakyat mendapat

pekerjaan dan penghasilan sehingga mereka dapat membeli makanan78

,

persenjataan-kembali juga menghapus rasa malu rakyat Jerman karena telah

menyerah di Perang Dunia I. Keberhasilan pembangunan ekonomi Jerman masa

Hitler dibuktikan dengan adanya perbaikan dalam sektor ekonomi dalam negeri

yang dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 2. Statistik Perbaikan Ekonomi Jerman tahun 1932-193879

Tahun 1928 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938

Pendapatan Domestik

Bruto80

89.5 57.6 59.1 66.5 74.4 82.6 93.2 104.5

Pendapatan Nasional 75.4 45.2 46.5 52.8 59.1 65.8 73.8 82.1

2. Kebijakan Perindustrian masa Hitler

Industri Jerman yang sempat terpuruk akibat krisis ekonomi tahun 1929

yang memerlukan bantuan dari pemerintah dalam mengupayakan bangkitnya

ekonomi Jerman. Membuat Hitler berupaya untuk meningkatkan kembali

kapasitas industri Jerman menjadi kapasitas produksi massal. Industri-industri

Jerman yang sedang mengalami peningkatan kapasitas produksi, setelah naiknya

Hitler ke tampuk kekuasaan di Jerman memerlukan pasokan minyak bumi sebagai

78

R.J.Overy , op.cit, hlm 23-24. 79

Richard O. Overy, The Nazi Economic Recovery 1932-1938, Hampshire , Macmillan Education

Ltd, 1972, hlm 29 80

Dalam Miliar Reichmarks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

51

salah satu penggerak industri. Ketersediaan sumber sumber minyak minim di

Jerman membuat pemerintah berupaya untuk mengamankan ketersediaan pasokan

minyak bumi, dapat diolah menjadi bahan bakar kendaraan bermotor untuk

mencukupi kebutuhan industri maupun kebutuhan masyarakat.

Salah satu program yang dilakukan pemerintah dalam mengamankan

ketersediaan minyak bumi bagi Industri, dengan mengimpor minyak dari negara

negara penghasil minyak seperti: Uni Soviet, Amerika Serikat dan negara negara

dikawasan Amerika Latin.81

Pemerintah melakukan impor minyak bumi untuk

mencukupi 85 persen kebutuhan minyak bumi dalam negeri Jerman, dikarenakan

minimnya ketersedian sumber minyak dari dalam negeri yang hanya bisa

mencukupi 15 persen kebutuhan dalam negeri. Tidak hanya mengandalkan

mengimpor dari luar negeri, pemerintah Jerman bekerja sama dengan berbagai

perusahaan kimia Jerman, untuk melakukan pembuatan bahan bakar sintetis82

dikarenakan terbatasnya ketersediaan sumber minyak dalam negeri Jerman.

Masa Hitler pemerintah Jerman melakukan kontrol yang ketat terhadap

industri pengolahan biji besi, yang mempunyai kedudukan strategis dalam upaya

mempersiapakan diri jika terjadi perang. Dikarenakan olahan dari industri biji besi

berwujud lembaran besi maka dapat digunakan untuk industri pertahanan yang

81

Ibid. hlm 753 82

Sebuah perusahaan yang berbasis di Jerman, bernama Sunfire GmbH telah menemukan cara

untuk membuat bahan bakar sintetis dari air. Para ilmuwan tersebut telah berhasil mencampurkan

unsur air (H2O) dengan karbon dioksida (CO2) yang kemudian mengubahnya menjadi

hidrokarbon cair yang merupakan bahan dasar untuk membuat bahan bakar sintetis seperti solar,

kerosin dan bensin Dengan melalui proses Fischer-Tropsch yakni sebuah proses kumpulan reaksi

kimia yang mengubah campuran karbon monoksida dan hidrogen menjadi hidrokarbon cair, dalam

demonstrasinya para ilmuwan itu mampu menghasilkan bahan bakar sintetis yang dapat digunakan

untuk menjalan kendaraan dan mesin. Sumber : https://dailysocial.id/post/ilmuwan-jerman-

mampu-mengubah-air-menjadi-bahan-bakar-sintetis diakses tanggal 20 April 2019 pukul 12.00

Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

52

digunakan untuk membuat kendaraan lapis baja, membuat senjata baik senjata

ringan mapun senjata berat. Cara diatas dipakai pemerintah agar dalam

mengupayakan ,terpenuhinya target untuk 10 juta ton hasil olahan bijih besi dapat

terpenuhi, hal diatas dilakukan pemerintah dikarenakan situasi luar negeri yang

semakin tidak memihak kepada Jerman dan kebutuhan untuk industri pertahanan

dalam mempersiapkan diri dari kemungkinan pecahnya perang baru.

Pemerintah Jerman masa Hitler, mengupayakan perbaikan kembali industri-

industri yang bangkrut akibat krisis Wall Street. Salah satu industri yang menjadi

fokus pemerintah adalah industri pengolahan besi, hal ini didasarkan dengan

ketersediaan tambang tambang bijih besi yang ada di Jerman minim untuk

mencukupi kebutuhan dalam negeri. Melihat tambang biji besi di wilayah

Rhineland masih diduduki oleh Perancis sebagian besar bahan baku bijih besi

harus didatangkan dari luar negeri. Dimana hampir 70 persen sumber didatangkan

dari tambang tambang bijih besi yang ada di Swedia dan 10 persen didatangkan

dari wilayah Spanyol, Norwegia83

. Selain mengandalkan Norwegia, 10 persen

bahan baku tersebut berasal dari tambang tambang bijih besi yang berada di

wilayah Jerman, dengan tambang Salzgitter field di wilayah Hanover yang ada di

wilayah Jerman.

Pemerintah di masa Hitler industri otomotif mengalami perkembangan

yang signifikan, ditandai dengan program pemerintah yang dikenal sebagai

Motoriseriung dimana seluruh hasil pabrikan industri otomotif dapat dijangkau

oleh segala lapisan masyarakat Jerman. Industri otomotif Jerman diharapkan dapat

83

Ibid, hlm 752.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

53

menciptakan kendaraan yang dapat diproduksi secara massal. Kendaraan yang

dapat diproduksi secara massal maka harga produksi dapat ditekan sehingga harga

produk hasil industri otomotif Jerman dapat dijangkau oleh masyarakat dan dapat

bersaing dengan kemampuan produksi massal kendaraan dari negara lain . Dapat

dilihat dari tabel mengenai kemampuan produksi massal kendaran hasil pabrikan

otootif Jerman tertinggal jauh dibandingan dengan negara lain.

Tabel 3. Produksi Kendaraan Bermotor Negara-Negara di dunia tahun 1933-

193884

Negara 1933 1934 1935 1936 1937 1938

Kanada 65.000 117.000 173.000 162.000 207.000 166.000

Perancis 189.000 181.000 165.000 204.000 201.000 227.000

Jerman 118.000 186.000 248.000 303.000 331.000 340.000

Italia 40.000 45.000 48.000 45.000 71.000 61.000

Inggris 286.000 342.000 404.000 461.000 507.000 447.000

Amerika

Serikat 1.920.000 2.753.000 3.956.000 4.454.000 4.080.000 2.489.000

Melihat tabel diatas dapat kita ketahui bahwa perkembangan Industri

kendaran Jerman mulai berkembang, yang ditandai dengan dengan produksi

kendaran sebanyak 118.000 unit kendaraan pada tahun 1933 dan mulai mengalami

peningkatan dari tahun ketahun. Pada masa Hitler merancang konsep mobil rakyat

yang dapat diproduksi secara massal sehingga dapat dijangkau seluruh kalangan

masyarakat Jerman dengan harga dibawah 1000 Reichsmark dikenal sebagai

mobil rakyat atau Volkswagen. Volkswagen didirikan pada tahun 1937 oleh

Serikat Dagang Nazi, atau Deutsche Arbeitsfront juga terlibat dalam pembuatan

84

Richard. J. Overy, War and Economic in The Third Reich, London, Oxford University Press,

1982, hlm 71.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

54

konsep mobil rakyat. Beberapa pabrikan mobil membuat proyek mereka sendiri-

sendiri untuk konsep Mobil Rakyat, seperti Mercedes 170H, Adler AutoBahn,

Steyr 55, Hanomag 1.3L85

. Konsep mobil rakyat sebenarnya bukanlah tren baru,

karena Béla Barényi sudah tercatat sebagai pendesain pertama "Mobil Rakyat" di

pertengahan 1920-an di wilayah Chekoslovakia. Josef Ganz sendiri

mengembangkan Standard Superior sebagai awal dari mobil rakyat. Hans

Ledwinka yang merupakan seorang perancang mobil juga mengembangkan

proyek Tatra T77, mobil yang sangat populer di kalangan elit Jerman. Mobil

Tatra T77 menjadi semakin kecil dan harganya semakin terjangkau. Sampai

tahun 1933, banyak dari proyek mobil rakyat masih dalam pengembangan atau

produksi tahap awal. Adolf Hitler menyatakan akan membuat sebuah “Mobil

Rakyat” atau Volkswagen, Hitler menginginkan sebuah mobil standar

berkapasitas 2 dewasa dan 3 anak dan berkecepatan 100 km/jam. Mobil rakyat ini

nantinya akan tersedia bagi masyarakat Jerman dengan harga 990 Reichsmark,

sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masayarakat menengah dengan

pendapatan rata-rata penduduk sekitar 32 Reichsmark per minggu86

.

Insinyur yang terpilih untuk mengembangkan proyek mobil rakyat adalah Dr.

Ferdinand Porsche, Dr Porsche yang sudah menjadi desainer Mercedes 170H dan

juga pernah bekerja pada Steyr untuk beberapa saat akhir tahun 1929. Dr Porsche

membuka studio desain pertamanya, dan kemudian membuat proyek "Auto für

Jedermann" atau mobil untuk semua dengan NSU dan Zündapp, keduanya

85

Diakses dari https://kumpulan-ilmu-pengetahuan-umum.com/2017/06/sejarah-berdirinya-

perusahaan-mobil-volkswagen.html pada tanggal 21 April 2019 pukul 13.00 Wib 86

R.J.Overy , op.cit, hlm 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

55

merupakan pabrikan motor. Pada tanggal 22 Juni 1934 Dr. Ferdinand Porsche

setuju untuk mewujudkan konsep mobil rakyat untuk Hitler, dengan mengubah

rancangan bentuk mobil serta efisiensi bahan bakar.mobil rakyat yang digagas

oleh Dr Porche dirancang agar mempunyai ketahanan terhadap medan jalan tanah,

penggunaan mudah, dan suku cadang yang murah dan efisien. Pada skema

bantuan yang diberikan pemerintah pada rakyat Jerman, terdapat kata-kata "Fünf

Mark die Woche musst Du sparen, willst Du im eigenen Wagen fahre” atau Lima

Marks per Minggu harus kamu simpan, jika kamu mau mengendarai Mobil

Milikmu Sendiri.87

3. Revitaliasasi Pertanian masa Hitler

Bidang pertanian juga tidak luput dari perhatian pemerintahan masa Hitler,

dikarenakan pertanian merupakan urusan yang penting berkaitan dengan

kesejahteraan masyarakat. Jika pertanian kuat, maka harga harga produk pertanian

dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Melihat jumlah pengangguran

yang besar di Jerman akibat krisis ekonomi dunia tahun 1929, membuat bidang

pertanian dapat menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang besar, hal ini

dibuktikan dari jumlah pengangguran ditahun 1933 berjumlah 238.000 orang

menurun menjadi 66.000 orang ditahun 1934.

Penurunan angka pengangguran dikarenakan dibidang pertanian menyediakan

banyak pekerjaan antara lain: membuka lahan pertanian baru, bekerja dalam

industri pengolahan hasil hasil produk pertanian seperti pengolahan susu sapi.

Pengolahan hasil pertanian bahan konsumsi seperti olahan gandum dan barley

87

Diakses dari https://www.biography.com/business-figure/ferdinand-porsche pada tanggal 22

April 2019 pukul 11.00 Wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

56

juga dimaksudkan akan menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat

memberikan banyak lapangan kerja baru. Untuk mengurusi perbaikan dibidang

pertanian tersebut pemerintah membentuk sebuah lembaga bernama, Lembaga

Urusan Pangan dan Pertanian dalam bahasa Jerman dikenal sebagai

Reichsnahrstand88

. Lembaga urusan pertanian bertugas untuk mengurusi urusan

pertanian, lembaga tersebut tidak hanya berfokus pada perbaikan bidang pertanian

tetapi juga mempunyai fungsi mengatur untuk menentukan pemasaran hasil hasil

usaha pertanian dan menentukan batasan harga terbawah dan teratas dari hasil

produksi pertanian.89

Dalam Industri pertanian banyak memperkerjakan pengangguran sehingga

menyerap pengangguran yang ada di Jerman. Walther Darré yang ditunjuk sebagai

menteri Pertanian merancang usaha untuk meningkatkan produktifitas lahan

pertanian di Jerman, dimana menteri Walther Darré mengeluarkan sebuah

kebijakan yuntuk menciptakan lumbung lumbung pangan baru di Jerman. Di

Jerman masa Hitler lumbung yang ada di Jerman berjumlah 600,000 lumbung

dengan rata rata luas sebuah lumbung seluas 7.5 sampai 125 hektar90

, dengan

banyaknya lumbung yang ada di Jerman membuat para petani dapat menyimpan

semua hasil panen yang didapat sehingga dapat mencukupi kebutuhan pertanian

tanpa harus mengadakan impor dari luar negeri. Pemerintah juga melakukan

kebijakan untuk bantuan terhadap para petani agar dapat lebih produktif dalam

mengolah lahan pertanian.

Pemerintah memberikan bantuan berupa harga pupuk yang murah agar semua

88

R.J.Overy, op.cit, hlm 15-16 89

Hajo. Holborn, op.cit, hlm 733-734 90

Hans. Joachim Brau, op cit, hlm 98.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

57

petani dapat mengakses pupuk yang dibuat pemerintah, sehingga bermanfaat

dalam meningkatkan kapasitas pertanian di Jerman. Lembaga Urusan Pangan dan

Pertanian dalam bahasa Jerman dikenal sebagai Reichsnahrstand juga mengelola

persediaan hasil produksi pertanian dari petani, harga bahan pangan yang ada

dipasar juga berada dibawah kendali lembagai ini dikarenakan ditakutkan akan

terjadi permainan harga oleh pengusaha yang akhirnya merugikan petani 91

.

Pemerintahan masa Hitler berupaya mengoptimalkan segala kebutuhan akan

bahas pangan dengan mengandalkan pasokan dalam negeri, hal ini disebabkan

ketika terjadi perang sumber pertanian yang ada dapat digunakan untuk

mencukupi kebutuhan masa perang. Bahan baku pertanian merupakan salah satu

kebutuhan yang harus diamankan jika ingin melakukan perang, hal ini menjadi

penting dikarenakan sebuah negara tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan

maka akan terjadi kekurangan pangan jika terjadi blokade yang dilakukan oleh

musuh. Prajurit yang ada dilapangan juga memerlukan persediaan bahan pangan

untuk mencukupi kebutuhan selama berperang, sehingga perlunya kerjasama yang

baik antara petani dengan pemerintah dalam mempersiapkan segala kebutuhan

pangan dalam usaha mempersiapkan perang yang akan dimulai.

4. Kebijakan Perdagangan Masa Hitler

Perdagangan menjadi salah satu bidang yang menjadi perhatian Hitler dalam

usaha memperbaiki keadaan ekonomi Jerman, dimana dalam perdagangan dapat

menambah pendapatan negara dengan cara menjual barang yang diproduksi di

dalam negeri. Perkembangan industry dalam negeri Jerman yang mengalami

91

Heinrich E, Freidlaeder , Jacob Oser, Economic History Of Modern Europe, Englewoods Clift,

Prentice Hall Inc, 1953, hlm 387.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

58

peningkatan setelah naiknya Hitler memerlukan tempat pemasaran bagi hasil

industri yang ada. Banyak negara di Eropa yang menggunakan hasil produksi

industri Jerman, dimana sebagai besar barang yang diminati adalah hasil olehan

industry berat seperti kendaraan dan mesin mesin berat.

Tidak hanya negara-negara di kawasan Eropa saja yang menjadi sasaran

dari produk hasil industri Jerman, wilayah Asia dan Afrika juga tidak luput

menjadi tempat pemasaran hasil-hasil pabrikan industri Jerman. Kebijakan

perdagangan menjadi salah satu kebutuhan yang penting dalam rangka

memperbaiki keadaan perekonomian Jerman, hal ini dikarenakan kondisi Jerman

yang masih terpuruk akibat dampak dari jatuhnya bursa saham Wallstreet

membawa kemunduran ekonomi bagi Jerman. Dalam Program Pembangunan lima

tahun yang dirancang oleh menteri Schact, memberikan bantuan keuangan kepada

para pengusaha baik pengusaha besar maupun kecil agar dapat kembali

memproduksi kembali barang barang kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen.

Salah satu kebijakan yang diambil adalah menggerakan kembali industri-industri

berat yang mempunyai kualitas ekspor yang diminati konsumen luar negeri

sehingga dapat menambah devisa pemasukan negara melalui ekspor.

Pemerintah Jerman masa Hitler berupaya menggunakan perdagangan

internasional dimana hal ini dilakukan engan menjual hasil hasil produksi baik

produksi industri-industri berat maupun industry ringan. Jerman menawarkan

produk hasil industry dalam negeri kepada pemerintah negara lain, sehingga akan

terjadi kegiatan ekspor dan import antara Jerman dengan negara lain . Di banyak

negara, perdagangan Internasional menjadi salah satu faktor utama untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

59

meningkatkan GDP (Gross Domestic Product) yang akan menambah pemasukan

dalam negeri dalam mengupayakan terciptanya kemakmuran bagi masayarakat

Jerman.92

Barang barang yang diekspor kenegara-negara di kawasan Eropa, Asia dan

Afrika tidak hanya berupa hasil hasil industry berat saja tetapi juga Jerman

mengekspor hasil industri persenjataan kepada banyak negara di kawasan Eropa

dan Amerika Latin. Banyak negara-negara dikawasan Amerika Latin seperti Chile,

Argentina, Bolivia menggunakan senjata dari pabrikan Krupp dan Mauser, dimana

banyak kesatuan-kesatuan Infanteri yang menggunakan senapan Mauser model

1898 mendapatkan bantuan pembinaan militer dari Jerman dalam kurun 1911-

1914. Jerman menggunakan wilayah wilayah di Amerika Latin sebagai salah satu

pasar yang menjanjikan dalam menjual produk- produk industri Jerman selain

mengandalkan ekspor persenjataan93

.

Sebagai contoh kerjsama perdagangan Jerman dengan Chile telah terjalin

sejak lama dibuktikan pada tahun 1885, dimana Jerman membangun pabrikan

senjata di wilayah Santiago yang menjadi titik awal kerjasama antara Jerman dan

Chile dan Hitler berupaya untuk kembali menggiatkan kegiatan ekspor dan import

dengan sasaran kawasan Amerika Latin.94

Jerman tidak hnya mengandalkan

wilayah Amerika Latin sebagai tempat untuk memasarkan hasil industry Jerman

yang sedang berkembang, wilayah Asia juga mulai mendapatkan perhatian dari

Jerman dalam usaha mendapatkan pasar untuk pemasaran hasil produksi dalam

92

Diakses dari : https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-tujuan-perdagangan-internasional-yang-

perlu-anda-ketahui/ tanggal 4 November 2019 pukul 13.07 Wib. 93

Richard. J, Overy, op cit, hlm 185-186. 94

William. F. Sager dan Holger.H, Herwing, The Prussianization of Chilean Army, Nebrasaka,

Nebraska University Press, 1999, Hlm 25-26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

60

negeri seperti Jepang, China yang mempunyai potensi sebagai mitra dagang

dengan Jerman. Turki menjadi salah satu wilayah yang menjadi tujuan ekspor

Jerman, dimana Turki membutuhkan peralatan berat seperti mesin-mesin untuk

menggerakan industri dalam negeri agar terjadi pemerataan ekonomi. Ekspor

Jerman ke Turki berupa kendaraan-kendaraan ringan seperti mobil, mesin mesin

industry, dan pokok ekspor Jerman adalah hasil industri pertahanan seperti senjata

ringan berupa senjata pabrikan Mauser dan Artileri medan untuk pertahanan

wilayah selat Dardannels95

Dapat dilihat dari perkembangan kegiatan perdagangan luar negeri Jerman sebagai

berikut :

Tabel 4. Statistik Perdagangan Jerman 1928-193896

Tahun 1928 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938

Ekspor97

12.3 5.7 4.9 4.2 4.3 4.8 5.9 5.3

Impor 14 4.7 4.2 4.5 4.5 4.2 5.5 5.4

Keseimbangan

Perdagangan -1.7 1 0.7 -0.3 0.1 0.6 0.4 -0.1

Ekspor Jerman ke Turki mencapai total 36 % dari total ekspor tahun 1937,

sehingga dapat kita ketahui bahwa kerjasama perdagangan Jerman dan Turki

menjadi tujuan ekspor utama dari hasil pabrikan Jerman tahun 193798

. Wilayah

Afrika juga tidak luput dari perhatian Jerman dimana negara Nigeria menjadi

salah satu wilayah yang menjadi pasar potensial bagi hasil pabrikan dalam negeri

Jerman, dimana ekspor Jerman ke wilayah Nigeria mencapai total 15 % dari totasl

95

Michael Freedman, op cit, hlm. 130. 9696

R.J,Overy, op.cit, hlm 30. 97

Dalam Miliar Reichmarks 98

Ibid. hlm 131.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

61

keseluruhan ekpor Jerman tahun 1937-1938.

Barang-barang yang diperdagangkan ke wilayah Nigeria sebagaian besar

berupa hasil industri Jerman seperti kendaraan ringan, pakaian dan hasil olahan

pertanian Jerman. 99

Jerman juga melakukan kagian import dimana mendatangkan

barang yang akan digunakan dalam kegiatan produksi, dimana Jerman

mengimport minyak bumi dari Rumania dalam rangkan mengamankan pasokan

bahan bakar untuk kebutuhan dalam negeri. Impor utama Jerman adalah minyak

bumi serta batubara hal ini diambil dikarenakan Jerman yang sedikit mempunyai

cadangan minyak bumi merasa tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan bahan

bakar untuk dalam negeri. Melihat Rumania sebagai salah satu penghasil minyak

bumi di kawasan Eropa Timur sebagai sumber ketersediaan minyak bagi Jerman.

Total impor yang dilakukan Jerman untuk mengamankan stok cadangan

minyak bumi serta batubara dari wilayah yang diduduki oleh Perancis mencapai

total 25 % dari keseluruh total impor dari tahun 1935. 100

biji besi juga menjadi

salah satu komoditas yang diimpor Jerman dikarenakan tambang biji besi yang

ada di wilayah Ruhr dan Rhineland berada di bawah pengawasan Perancis

sehingga, Hitler melihat kebutuhan akan biji besi menjadi penting dalam

mendukung berkembanganya industri Jerman, dimana impor biji besi dari

tambang di wilayah Skandinavia seperti Swedia dan Norwegia mencapai total

30 % dari total keseluruhan impor yang dilakukan oleh Jerman dari tahun 1935-

1938. Pasokan biji besi yag telah dim=impor oleh Jerman diolah menjadi

peralatan militer sperti Tank dan Persenjataan berat seperti Altileri medan yang

99

Idem. 100

Heinrich E. Freidlaeder dan Jacob Oser,op cit, hlm 400.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

62

akan digunakan oleh Jerman dalam serangan ke wilayah Polandia.

C. Kebijakan Pembangunan infrastruktur Masa Hitler

1. Pembangunan Jalan Raya atau Autobahn

Salah satu program pembangunan yang dirancang masa pemerintahan Hitler

adalah pembuatan jalan raya, dikenal sebagai Autobahnen yang termasuk dalam

proyek pembangunan infrastruktur, dengan nilai pembangunan sebesar 3 miliar

Reichsmark101

yang dianggarkan dari tahun 1933 sampai tahun 1939102

. Proyek

jalan raya mempunyai keuntungan, dikarenakan dengan program tersebut banyak

menyerap tenaga kerja, sehingga dapat menekan angka pengangguran yang cukup

tinggi akibat dari jatuhnya bursa saham Wall Street yang memperburuk kondisi

ekonomi Jerman. Pada 5 tahun pertama pemerintahan Hitler telah melaksanakan

proyek pembangunan jalan sepanjang 3000 Km, dan proyek perampungan

perbaikan jalan yang telah mencapai 1500 Km.

Kondisi jalan yang ada sudah tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan-

kendaraan berat seperti truk, sehingga pemerintah juga mengerjakan proyek

pembangunan jalan baru yang direncanakan sepanjang 2400 Km103

, jalan baru

yang dibuat pemerintah menghubungkan kota –kota besar dan pusat industri

seperti jalan penghubung wilayah Hannover sampai Dresden melewati Liepzig.

Wilayah di kawasan selatan Jerman seperti, Nuremberg sampai Munich telah 101

Jumlah 3 Miliar Reichsmark merupakan dana yang dianggarkan oleh pemerintah untuk proyek

pembangunan yang didapatkan dari menasionalisasikan industri yang dimiliki oleh orang yahudi.

Dari keseluruhan industri yang berhasil dinasionalisasikan pemerintah mendaatkan tambahan dana

sebesar 103 Miliar Reichsmark: dari R.J.Overy, Nazi Economic Recovery 1932-1938, hlm 40-43. 102

Hajo. Holborn, op.cit,hlm 750. 103

Michael Freedman , Dkk, Atlas Of Nazi Germany : A Political ,Economic and Social Economy,

New York, Longman Inc, 1995, hlm 123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

63

terhubung melalui jalan raya yang dikerjakan oleh pemerintah. Wilayah utara

Jerman juga terdapat rangkaian jalan raya yang menghubungkan kota dan pusat

industri seperti Breslau. 104

2. Memperbaiki Sarana Rel Kereta Api Di Jerman

Jerman merupakan negara dengan jalur Kereta Api yang sibuk di Eropa. Jalur

kereta api yang dimiliki Jerman panjang jalur kereta api yang dikembangkan di

Uni Soviet. Jalur kereta sepanjang 54.000 Km yang dibangun pada tahun 1870

sampai tahun 1914 tepat sebelum pecahnya Perang Dunia Pertama. Jalur kereta

yang ada di Jerman menghubungan kota-kota besar diseluruh Jerman dapat

mendatangkan keuntungan bagi pemerintah. Pemerintah Jerman menggunakan

tiket serta biaya pengiriman barang menggunakan barang sebagai salah satu

pemasukan kas bagi pemerintah.105

Hitler saat menjabat sebagai Kanselir melihat

jawatan kereta api atau Deutsche Reichsbahn yang ada dapat digunakan sebagai

sarana peningkatan kapasitas ekonomi Jerman.

Pabrik pabrik besar seperti Krupp, MAN, yang merupakan pabrikan

persenjataan memerlukan kereta api sebagai sarana untuk mengirimkan bahan

mentah langsung menuju pabrik dan sebagai sarana pengiriman hasil persenjatan

langsung menuju depot milik militer Jerman. Penumpang juga dapat merasakan

manfaat dari adanya jalur kereta api yang ada, dengan adanya kereta api mobilitas

penduduk dari satu tempat ke tempat lain dapat terjadi secara cepat. Hitler

berupaya memanfaatkan seluruh jalur kereta api yang ada tidak hanya digunakan

untuk keperluan ekonomi saja, tetapi dapat digunakan dalam suasana perang

104

Michael Freedman, op cit, hlm 126-128. 105

Ibid, hlm 123.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

64

dimana dengan kereta api dapat mengangkut pasukan langsung kemedan

perang.106

Kementerian Transportasi atau Reichsverkehrsministerium dibawah pimpinan

Julius Heinrich Dorpmueller merencanakan merevitalisasi107

seluruh jalur kereta

api yang ada agar lebih efisien. Julius Heinrich Dorpmueller membentuk sebuah

lembaga yang mengurusi semua masalah perkeretaapian dan menjaga seluruh

jalur yang ada. Reichbahndirektionen merupakan lembaga yang berada dibawah

Kementerian Transportasi dengan tugas mengorganisasi seluruh masalah

perkeretapian yang meliputi, masalah mengatur pembuatan jalur kereta api baru

dan menjaga jalur yang ada. Jalur kereta yang berhasil direvitalisasi pada tahun

1935, sebanyak 68,738 Km jalur rel dan membangun jalur baru sepanjang 23,540

Km108

.

3. Pembangunan transportasi Udara Masa Hitler

Dalam Perjanjian Versailles Jerman tidak diperkenankan untuk memiliki

kesatuan Angkatan Udara serta pesawat termpur yang ada diserahkan kepada

pihak Sekutu. Jerman hanya diperkenankan untuk memiliki pesawat dengan

tujuan komersil, dimana hanya bertujuan untuk mengantarkan penumpang dan

surat surat saja. Pada tahun 1920 banyak bermunculan maskapai penerbangan

dengan rute dalam negeri maupun luar negeri, hal ini dapat terjadi dikarenakan

Jerman diperbolehkan untuk mengembangkan pesawat penumpang dengan

106

Idem. 107

Revitalisasi atau merevitalisasi merupakan proses, cara, perbuatan menghidupkan atau

menggiatkan kembali diakses dari https://kbbi.web.id/revitalisasi pada tanggal 2 Oktober 2019

pukul 11.25 Wib. 108

Diakses dari http://www.z-f-v.de/fileadmin/archiv/hefte---1954_1_2_3_4/1954-

2/ZfV_1954_Heft_2_Kittel-Deutsche_Reichsbahn_Gesellschaft.pdf pada tanggal 2 Oktober 2019

pukul 11.38 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

65

kapasitas 8-10 orang penumpang. Dibuktikan pada tahun 1921 didirikan sebuah

maskapai penerbangan sipil dengan nama Llyod Luftdienst Gmbh, dimana

perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan yang mempunyai izin untuk

melakukan penerbangan sipil setelah penandatanganan perjanjian Versailles. Rute

penerbangan yang ditawarkan oleh Llyod Luftdienst Gmbh penerbangan antara

Berlin dan Bremen, dan pada tahun 1922 membuka rute penerbangan baru dengan

tujuan Vienna dan Budapest di Hungaria109

. Dengan berdirinya maskapai

penerbangan komersil pertama memberikan citra bahwa Jerman yang baru

merupakan negara yang mampu bergerak maju setelah kekalahan dalam Perang

Dunia Pertama. Kemampuan pengelolaan penerbangan sipil memberikan kesan

positif bagi industri penerbangan dalam negeri Jerman, sehingga dapat

memberikan citra baik bagi pertumbuhan ekonomi Jerman.

Pada tahun 1925 Pemerintah Jerman melakukan pengabungan berbagai

maskapai penerbangan sipil di Jerman, hal ini dilakukan oleh pemerintah agar

menjadi satu maskapai yang akan dikelola oleh pemerintah sehingga akan

mempermudah regulasi yang ada serta dapat memberikan pelayanan yang lebih

baik lagi. Pada tanggal 6 Januari 1926 realisasi dari usaha pengabungan berbagai

maskapai selesai dibahas dan dibentuklah sebuah maskapai nasional yang diberi

nama Deutche Lufthansa110

, dimana dalam maskapai Lufthansa menjadi maskapai

milik pemerintah yang berada di dalam Kementerian urusaan Transportasi. Pada

tahun 1933 Lufthansa mengalami perkembangan yang pesat dimana, ditandai

dengan pesawat terbang komersil tipe Ju-52 mulai diproduksi secara massal agar

109

R.E.G. Davies, Lufthansa an Airliner and its Aircraft, London, Orion Publisher, 1991, hlm

19. 110

Ibid.hlm 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

66

mencukupi kebutuhan pesawat baru dari Lufthansa.

Hitler melihat perkembangan dari Lufthansa sebagai upaya propaganda yang

berdampak pada kebanggaan dari masyarakat Jerman. Dibuktikan dengan

Lufthansa membuka rute penerbangan luar negeri dengan melintasi samudara

atlantik dengan tujuan Berlin dan wilayah Amerika Latin dengan singgah sebentar

di wilayah Kepulauan Azores. Penerbangan antara Berlin dan kawasan Amerika

Latin merupakan penerbangan Trans Atlantik yang berhasil dilakukan oleh Jerman

sehingga dapat mengangkat derajat industri Penerbangan Jerman dan dapat

digunakan sebagai sarana awal pembentukan satuan Angkatan Udara baru Jerman.

D. Dampak Pembangunan infrastruktur Masa Hitler

1. Dampak Ekonomi

a. Menciptakan lapangan kerja

Dalam sebuah proses pembangunan infrastruktur dibutuhkan berbagai

sumber daya untuk mengerjakannya. Baik itu sumber daya alam yang menjadi

bahan baku atau faktor pendukung pembangunan, maupun sumber daya manusia.

Selain keberadaannya sendiri, kebutuhan akan pengolahan sumber daya alam

memerlukan keterlibatan tenaga manusia, hal ini akan membuka lapangan

pekerjaan bagi masyarakat Jerman. 111

Proyek Autobahn yang dirancang oleh

Hitler telah memperkerjakan sebanyak 125.000 orang dalam tahap pertama

pembangunannya. Hitler berupaya untuk setidaknya proyek Autobahn menyerap

111

Diakses dari https://www.dbs.com/indonesia-bh/blog/live-smart/bukan-hanya-untung-ini-

alasan-pembangunan-infrastruktur--penting.page pada tanggal 22 April 2019 pukul 14,21 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

67

tenaga kerja sebanyak 600.000 orang pada tahun 1933 dan bertambah menjadi

2.000.000 pada upaya penambahan ruas jalan raya di Jerman tahun 1935-1938112

.

Tabel 5. Jumlah Pengangguran di Jerman tahun 1933-1938113

Tahun 1928 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938

Jumlah

Pengangguran 114

1.4 5.6 4.8 2.7 2.2 1.6 0.9 0.4

Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa terjadi penurunan jumlah

peangguran yang ada di Jerman, penurunan dapat terjadi dikarenakan pemerintah

menyediakan banyak lapangan kerja yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.

Autobahn atau jalan raya serta memperbaiki kondisi jalur kereta api yang ada

menjadi salah satu kebijakan yang diambil oleh Hitler dalam rangka mengurangi

jumlah pengangguran yang ada.

b. Membantu pemerataan pertumbuhan ekonomi

Proyek Autobahn juga mempunyai keuntungan bagi pemerintah,

dikarenakan dari proyek tersebut dapat sangat terbantu pelaksanaan roda ekonomi

agar semakin berkembang bahkan kian pesat. Manfaat proyek Autobahn

mendatangkan manfaat lain seperti, pemerataan pembangunan menjadi jalan

keluar atau solusi yang akan dapat memberikan peningkatan kualitas

pembangunan. Pembangunan jalan raya sebagai bukti pemerataan yang sedang

dikembangkan untuk menambah tingkat pembangunan yang berkenaan dengan

112

Diakses dari https://www.iq.harvard.edu/files/iqss-harvard/files/11-13presentation.pdf pada

tanggal 9 Oktober 2019 pukul 13.45 Wib. 113

R.J.Overy, op.cit, hlm 29-30. 114

Dihitung berdasarkan satu juta orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

68

pemerataan ekonomi Jerman.

2. Dampak Militer

a. Jalur kereta api yang ada berguna dalam usaha mobilisasi tentara ketika

awal pecah perang dengan Polandia. Jalur kereta api yang ada dapat digunakan

untuk mengirimkan pasukan dengan cepat dan dapat membawa perbekalan yang

lengkap. Perbekalan seperti Tank dan Artileri juga dapat diangkut menggunakan

kereta api sehingga memudahakan mobilisasi kekuatan dalam mennyerang

kedudukan musuh. Kereta Api juga bisa membawa korban luka dari garis depan

dan langsung menuju rumah sakit terdekat, sehingga banyak tentara yang

mendapatkan pengobatan yang baik dan dapat kembali kegaris depan.

Perbekalan untuk Kesatuan Pembom dapat dikirim menggunakan kereta

dikarenakan galon - galon penuh bahan bakar pesawat lebih efisien dibawa

menggunakan kereta dibandingkan dengan menggunakan truk. Amunisi dan bom

untuk Angkatan Udara juga banyak dikirim langsung dari pabrikan di Jerman

menggunakan kereta barang langsung menuju garis depan dan dalam sekali

pengiriman sebanyak 300 ton amunisi serta bom dapat dikirimkan langsung

menuju lapangan terbang milik Jerman.

b. Lufthansa menjadi salah satu tempat yang dipilih untuk

membentuk kembali kekuatan udara Jerman, dikarenakan banyak pilot yang

mempunyai banyak pengalaman terbang selama menjadi pilot maskapai

Lufthansa. Pilot yang ada dalam maskapai Lufthansa menjadi modal awal

pembentukan kesatuan Angkatan Udara Jerman. Erhard Milch yang merupakan

Direktur pelaksana dari maskapai Lufthansa ditunjuk oleh Herman Goering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

69

sebagai sekretaris utama dari Kementerian urusan Penerbangan atau

Reichsluftfahrtministerium. Goering melihat kapasitas dari Erhard Milch sebagai

direktur pelaksanan dari Lufthansa yang mempunyai admistrasi yang baik dalam

menyusun usaha Angkatan Udara baru.

c. Hitler melihat perlunya dibentuk konsep Angkatan Udara yang baru,

melihat industri penerbangan Jerman yang mengalami peningkatan setelah

program perbaikan Industri masa Hitler. Angkatan Udara Jerman yang dirancang

dengan dasar keperluan perkembangan Militer Jerman ketika naiknya Hitler,

sehingga dalam membentuk Angkatan Udara model baru diperlukan biaya serta

peralatan yang baik. Pemerintah Jerman mempersiapakan dana sebesar 10, 5

Miliar Reichsmark dalam pembentukan Angkatan Udara baru dan menggunakan

orang orang yang ada di dalam Lufthansa sebagai awal korps perwira Angkatan

Udara115

.

Jerman juga menggunakan bandara-bandara yang dekat dengan wilayah

Polandia seperti bandara di wilayah Prussia Timur dan Launburg sebagai basis

dari serangan udara yang dilancarkan tanggal 1 September 1939. Bandara bandara

yang ada mempunyai kru lapangan yang dapat bekerjasama dengan teknisi

Angkatan Udara Jerman dalam merawat dan memperbaiki pesawat yang rusak

selama berlangsungnya serangan Jerman ke Polandia.

d. Proyek jalan raya yang dirancang oleh Hitler mempunyai banyak manfaat

bagi usaha Jerman dalam menyerang Polandia pada tahun 1939. Dengan jalan

yang sudah terhubung denan baik akan memudahkan Jerman untuk menggerakan

115

Francis Crosby, Luftwaffe in World War II, South Yorkshire, Pen & Sword Inc, 2005, Hlm 7-

10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

70

tentara dari satu wilayah ke wilayah lainya dengan cepat, ditambah dengan

kebijakan Motoriseriung yang menambah jumlah kendaraan yang ada di Jerman

dapat berguna dalam membantu tentara dalam bergerak maju. Perbekalan yang

ada di Depot dapat dengan mudah dikirimkan kepada satuan yang ada digaris

depan. Kesatuan perbekalan tentara menggunakan truk sebagai sarana utama

pengangkutan perbekalan menuju garis depan sehingga dengan jalan raya yang

dibangun dekat dengan perbatasan Polandia menjadi kunci keberhasilan Jerman

dalam menginvasi Polandia.

E. Kebijakan Politik Luar Negeri Masa Hitler

1. Penandatanganan Perjanjian Non Agresi dengan Polandia tahun

1934

Kebijakan luar Negeri Jerman setelah terpilihnya Adolf Hitler

menitikberatkan pada usaha, untuk mengembalikan kembali wilayah yang lepas

akibat perjanjian Versailles.116

Cukup beralasan jika kita melihat kembali ketika

kekalahan terjadi pada akhir Perang Dunia Pertama, di mana Jerman harus

merelakan wilayahnya lepas dan diserahkan kepada pihak Sekutu. Salah satu

wilayah Jerman yang diserahkan contohnya,wilayah Saar dan Rhineland yang

diserahkan kepada Perancis sebagai kompensasi dari isi perjanjian Versailless.

Mengembalikan dua wilayah di atas menjadi salah satu kebijakan luar negeri yang

dilakukan Hitler setalah menjabat sebagai Kanselir.

Mengembalikan wilayah yang diduduki Sekutu, membuat Hitler berupaya

untuk menarik simpati rakyat Jerman agar mendukung pemerintahanya dengan

116

Roberh L. Elson, Perang Dunia II : Menjelang Perang, Jakarta , Pustaka Time Life , 1995,

hlm 182.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

71

menjanjikan kembalinya wilayah yang lepas akibat perjanjian Versailles. Setelah

Hitler terpilih menjadi Kanselir berupaya mewujudkan konsep mengembalikan

kembali wilayah yang lepas dimulai, dengan mengupayakan penandatanganan

perjanjian Non Agresi, antara Jerman dan Polandia yang dikenal sebagai Deutsch-

Polnischer Nichtangriffspakt.

Pada masa awal kekuasaan Hitler kekuatan Jerman masih sangat lemah ,

membuat upaya Hitler untuk mengupayakan kembalinya wilayah Danzig yang

diberikan kepada Polandia. Polandia yang saat itu merupakan Sekutu penting

Perancis, yang terikat dalam Pakta Locarno mempunyai kekuatan untuk menolak

usulah Jerman tersebut. Ketakutan akan serangan Polandia dengan sasaran

wilayah Prussia Timur membuat serangan dari Polandia dapat terjadi sewaktu

waktu. Ditambah adanya pelabuhan Danzig yang dikuasai Polandia, desakan

semakin kuat untuk tercapainya perjanjian Non Agresi dengan Polandia117

.

Jenderal Pilsudski ditunjuk menjadi Komandan tertinggi Angkatan Bersenjata

Polandia yang baru saja terbentuk sekaligus menjadi presiden pertama

Polandia118

, semasa kepemimpinan Pilsudski Polandia menjadi kekuatan yang

disegani dan bahkan lebih kuat dari pada Jerman saat itu. Melihat kekuatan

Polandia di masa Jenderal Pilsudski, membuat Jerman yang kekuatan militernya

berjumlah 100.000 orang prajurit, dengan mudah dapat menjebol wilayah

pertahanan Jerman yang ada di perbatasan dengan Polandia.119

117

Zachary ,Shore, What Hitler Knew: the battle for information of Nazi Foreign Policy , New

York. Oxford University Press, 2005, hlm 17. 118

Peter D, Stachtura, Poland 1918-1945: An Intrepretive and Documentary History of Polish

Second Republic, New York.Ruotlidge Publisher, 2004. Hlm 29. 119

Loc.cit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

72

Banyak diplomat yang berada di dalam Kementerian Luar Negeri Jerman

berpendapat bahwa, kekuatan Polandia yang semakin kuat semasa Pilsudski dapat

menjadi ancaman bagi Jerman dikemudian hari. Freiderich Merke menyarankan

kepada Hitler untuk, merencanakan terlaksananya sebuah perjanjian dengan

Polandia dan dapat membahas masalah Danzig tanpa menggunakan kekuatan

senjata.

Ketakutan akan ancaman Polandia semakin nyata, ketika tanggal 12 April

1933 seorang anggota penasehat yang bertugas dalam Kementerian Luar Negeri

mengirimkan telegram kepada menteri Luar Negeri, Sekretaris negara dan semua

menteri dalam kabinet Hitler. Bahwa telah terjadi pertemuan rahasia antara

Pilsudski dengan duta besar Uni Soviet, yang diduga akan membahas kerjasama

antara Polandia dengan Uni Soviet yang ditakutkan akan mengancam Jerman

sewaktu waktu120

. Ditambah dengan laporan yang masuk bahwa telah terjadi

peningkatan kapasitas produksi persenjatan bagi tentara Polandia meliputi

produksi tank, pesawat tempur, serta melipat gandakan produksi amunisi senjata

ringan mapun senjata berat. Dalam perjanjian kerjasama antara Polandia dan

Perancis, memberikan kesempatan bagi Polandia untuk mendapatkan bantuan

militer berupa latihan militer bersama dan pembelian persenjatan121

.

Dugaan ini semakin kuat dengan adanya sebuah insiden yang dikenal sebagai

insiden Westerplate, di mana dalam insiden terjadi di wilayah Westerplate yang

merupakan wilayah yang disengketakan antara Jerman dan Polandia. Terjadi

semacam unjuk kekuatan dari Angkatan Bersenjata Polandia, dimana pada awal

120

Zachary , Shore, op cit, hlm 19. 121

Peter D, Stachtura, op. cit, hlm 112.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

73

maret tahun 1934 terjadi latihan bersama antara Angkatan Laut dan Darat di

pelabuhan kota Danzig dan terdapat beberapa kompi pasukan menuju gudang

amunisi yang dijaga oleh 125 prajurit Angkatan Darat Polandia.122

Berlin menilai insiden di Westerplatte sebagai usaha untuk mengitimidasi,

mengingat kekuatan angkatan bersenjata Jerman, tidak sekuat Polandia dalam hal

jumlah prajurit dan perlengkapan perang lainnya. Membuat insiden di

Westerplatte menjadi awal adanya desakan kuat untuk mengadakan sebuah

perjanjian Non Agresi dengan Polandia. Langkah untuk terwujudnya sebuah

perjanjian Non Agresi dengan Polandia diawali ketika tanggal 2 Mei tahun 1933,

dimana Hitler bertemu dengan duta besar Polandia untuk membahas insiden di

Westerplatte. Dalam pertemuan antara Hitler dan duta besar Polandia di Berlin

menyampaikan bahwa Jerman merasa keberatan atas peristiwa di wilayah

Westerplatte serta mengingatkan kembali, Danzig masih milik Jerman walaupun

berada dibawah pengaruh Polandia. Nota keberatan tersebut disampaikan kepada

duta besar dan kemudian, disampaikan kepada Jozef Beck sebagai Menteri Luar

Negeri Polandia.

Untuk kedua kalinya Hitler memanggil duta besar Polandia yang baru

bernama Jozef Lipski pada tanggal 13 Juli, untuk membahas kemungkinan

memperbaiki hubungan diplomatik dengan Polandia. Puncak dari usaha diatas

adalah ditanda-tanganinya perjanjian Non Agresi antara Polandia dan Jerman,

pada tanggal 26 Januari 1934 yang dilaksanakan di Berlin. Dalam isi perjanjian

antara Jerman dan Polandia membahas tentang, pemulihan hubungan diplomatik

122

Zachary ,Shore, op. cit, hlm 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

74

antara kedua negara yang sempat memanas akibat insiden Westeplate pada bulan

mei. Dalam perjanjian ini juga terjadi, pemilihan hubungan diplomatik.

Kerjasama dala perdagangan, pendidikan dan sosial budaya perjanjian antara

Jerman dan Polandia mempunyai masa berlaku selama 10 tahun sejak tahun

1934123

2. Kembalinya Rhineland masa Hitler

Rhineland merupakan wilayah Jerman yang terletak daerah yang secara

geografis, berada dikawasan Jerman barat di sepanjang kedua sisi tengah Sungai

Rhine. Rhineland yang meliputi wilayah Saarland dan Rhineland-Palatinate124

,

wilayah Rhineland yang kaya akan bahan tambang seperti tambang batu bara

yang melimpah membuat wilayah ini menjadi salah satu wilayah penting yang

menunjang perekonomian Jerman. Berakhirnya Perang Dunia Pertama yang

ditandai dengan kekalahan Jerman atas kekuatan Sekutu wilayah Rhineland

menjadi salah satu wilayah yang lepas akibat perjanjian Versailles.

Dalam isi perjanjian Versailles membahas adanya kerugian perang yang

semuanya menjadi tanggung jawab Jerman karena memulai terjadinya Perang

Dunia Pertama. Dalam artikel 42 dalam Perjanjian Versailless menyebutkan

bahwa Jerman, tidak diperbolehkan untuk membangun sistem pertahanan baik

berupa kubu kubu pertahanan dan benteng benteng pertahanan di kawasan

Rhineland. Kubu pertahanan yang sudah ada di wilayah Rhineland harus di

hancurkan dan, tentara Jerman tidak diperkenankan memasuki wilayah Rhineland

123

Peter D,Stachtura, op. cit, hlm 118-119. 124

Diakses dari https://www.britannica.com/place/Rhineland pada tanggal 17 Juli 2019 pukul

10.52 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

75

dengan radius sepanjang 50 km dimulai dari sisi timur sungai Rhine.125

Dalam

artikel no 428 dalam Perjanjian Versailles menyebutkan bahwa wilayah Jerman

yang berada di sepanjang wilayah barat sungai Rhine berada di bawah kekuasaan

Sekutu. Tentara Jerman tidak diperkenankan memasuki wilayah Rhineland

sehingga tentara Sekutu bertugas menjaga wilayah Rhineland tersebut. Pasukan

Sekutu yang menjaga wilayah Rhineland terdiri atas kontingen dari pasukan

Perancis, Inggris, Amerika Serikat dan negara negara sekutu lainnya. Selama 15

tahun dihitung sejak penanda tanganan perjanjian Versailles126

.

Wilayah Rhineland bukan menjadi bagian dari Jerman dan berada di bawah

pengaruh kekuasan negara Sekutu. Dalam waktu kurang lebih satu bulan setelah

perjanjian Versailles, tentara sekutu mulai menduduki wilayah yang menjadi

wilayah pendudukan negara Sekutu. Seperti wilayah Cologne berada dibawah

wilayah pendudukan tentara Inggris, sehingga segala sesuatu yang dilaksanakan

pemerintahan sipil di Cologne harus mendapatkan ijin dari pihak tentara Inggris.

Dalam tugas pendudukan di wilayah Rhineland, Inggris menggunakan Tentara

Kedua Inggris dibawah pimpinan Jenderal Charles Fergusson. Sebagai komandan

tertinggi dari satuan tentara Inggris di Rhineland serta Jenderal Herberth Plumer

yang merupakan Jenderal yang ditunjuk langsung oleh London sebagai Gubernur

militer Cologne.127

Sedangkan tentara Amerika Serikat yang masih berada di Perancis, juga

mendapatkan tugas untuk menduduki wilayah Jerman sesuai dengan isi Perjanjian

125

Walther,C. Langsam, Document and Readings in The History Of Europe since 1918,

Philadelphia, J.B, ippincott Company, 1960, Hlm 11. 126

Ibid, hlm 33 127

Margaret Pawley, The Watch on Rhine : The Military Occupation Of Rhineland, New York,

I.B Taurus & Co, 2007, hlm 25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

76

Versailles. Tentara Amerika Serikat mendapatkan mandat untuk, menduduki

wilayah dengan luas 2500 km² dengan markas besar berada di kota Kobletz.

Pasukan AS bertugas menjaga keamanan serta jalannya pemerintahan sipil

diwilayah pendudukan di wilayah Kobletz berada dibawah tanggung jawab dari

Tentara Ketiga dibawah pimpinan Jenderal Hunter Lingget.128

Masyarakat Jerman menilai pendudukan di wilayah Rhineland sebagai sebuah

penghinaan bagi harga diri Jerman, dikarenakan Jerman merupakan negara kuat

dan mempunyai tentara yang besar harus menyerahkan dua wilayahnya kepada

pihak asing. Sentiment ini semakin menguat ketika pada tahun 1924, dimana

tentara Perancis menduduki wilayah Ruhr yang merupakan wilayah yang kaya

akan bahan tambang, hal ini dilakukan Perancis atas dasar isi perjanjian Versailles

yang membahas tentang pampasan perang yang harus dibayarkan Jerman.129

Wilayah Ruhr dinilai Perancis sebagai wilayah yang dapat dijadikan sarana ganti

rugi yang diderita selama Perang Dunia Pertama.

Desakan dalam masyarakat Jerman untuk mengembalikan wilayah Rhineland

dan Ruhr semakin kuat, banyak kalangan dari Angkatan Bersenjata Jerman atau

Wehrmacht yang menginginkan kembalinya wilayah tersebut. Melihat kekuatan

Jerman yang saat itu masih sangat lemah maka harus meningkatkan kemampuan

Wehrmach terlebih dahulu. Di wilayah pendudukan di wilayah Rhineland berjaga

tentara Sekutu , seperti Tentara Perancis, Inggris dan Amerika Serikat dalam

kondisi siap siaga dalam menghadapi kemungkinan serangan Jerman untuk

merebut kembali wilayah pendudukan tersebut.

128

Ibid.hlm 27 129

A.J.P, Taylor, The Origins Of The Second World War, Baskerville, C,Nicholls & Company,

1967, Hlm 77-78.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

77

Ketika Hitler naik sebagai Kanselir pada tahun 1933 ia menangkap keinginan

masyarakat Jerman, untuk merebut kembali wilayah yang diduduki oleh sekutu.

Dengan program program yang telah dirancang untuk mengembalikan masyarakat

Jerman dan Jerman, menjadi negara dan masyarakat yang kuat seperti sebelum

pecah Perang Dunia Pertama.130

Dengan mengelorakan propaganda bahwa Jerman

harus lahir kembali, untuk membentuk kembali Deutsches Reich sebuah konsep

Jerman Raya atau dalam bahasa Jerman dikenal sebagai Großdeutschland131

.

Dalam mengupayakan terwujudnya konsep Großdeutschland maka pada tahun

1934 Markas Besar Angkatan Bersenjata Jerman atau dalam bahasa Jerman

dikenal sebagai Oberkommando der Wehrmacht menyusun, sebuah rencana untuk

merebut kembali wilayah Jerman yang diduduki sekutu. Konsep serangan tersebut

dibahas bersama dengan Hitler untuk memberikan perintah untuk mulainya

serangan tersebut.

Wilayah yang akan dibebaskan atau direbut kembali oleh Angkatan Darat

Jerman atau Wehrmacht adalah wilayah Rhineland, dikarenakan wilayah

Rhineland merupakan wilayah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam

seperti tambang batu bara dan terdapat kota-kota pusat Industri seperti kota

Aachen. Wilayah tersebut mempunyai luas sekitar 33,666 kilometer persegi atau

sekitar 18,5 persen dari luas seluruh wilayah Jerman,132

sehingga wilayah tersebut

mempunyai nilai strategis baik bagi Jerman maupun bagi Perancis. Persiapan

dalam serangan untuk membebaskan wilayah Rhineland dan Ruhr mencapai tahap

130

William L, Shirer, op.cit, hlm 240 -242. 131

Ibid,hlm 243. 132

Michael Freedman , Dkk, Atlas Of Nazi Germany : A Political ,Economic and Social Economy.

New York, Longman Inc, 1995, hlm 150.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

78

pelaksanaan, dimana dalam rencana pembebasan wilayah Rhineland dan Ruhr

memakai kode operasi Blumen Kriegn.133

Banyak kalangan dari Wehrmacht

terkhusus kalangan perwira tinggi, seperti beberapa Jenderal menganggap rencana

diatas sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan konsep Großdeutschland, dan

mengembalikan kepercayaan diri Jerman dan masyarakatnya. Segala urusan yang

berkaitan dengan kelengkapan rencana merebut kembali Rhineland telah

dipersiapkan secara matang, baik dari segi perbekalan atau logistik, kesiapan

sarana perhubungan yang akan digunakan oleh pasukan infanteri yang terlibat

dalam serangan tersebut. Tidak sedikit dari kalangan Jenderal yang menilai bahwa

upaya untuk merebut kembali wilayah Rheneland adalah tindakan yang terlalu

dini.

Jenderal Ludwig Beck yang merupakan perwira tinggi dalam Angkatan Darat

Jerman memberikan penilaian, bahwa kekuatan militer Jerman berada pada posisi

belum kondisi siap untuk melancarkan serangan, hal ini didasari bahwa kekuatan

militer Jerman baru mencapai pembentukan satuan satuan baru seperti satuan lapis

baja atau Panzer. Banyak satuan infantri Jerman yang masih dibawah kekuatan

maksimum, sehingga dalam mencapai kemampuan tempur dalam melaksanakan

upaya perebutan kembali wilayah tersebut memerlukan waktu setidaknya selama

3 tahun. 134

Satuan baru dalam Angkatan Bersenjata Jerman yaitu satuan lapis baja atau

Panzer division, belum mencapai kesiapan dalam upaya perebutan wilayah

Rhineland. Dimana satuan diatas baru memasuki tahapan pelatihan bagi para

133

Samuel.W, Mittham, The Rise Of Werhmacht : German Army Forces Vol 1, London, Praeger

Security International, 2008, hlm 50. 134

Ibid, 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

79

perwira perwira untuk memahami konsep perang lapis baja dan bagaimana

mengorganisasikan bagaimana satuan Panzer tersebut menjadi satuan tempur yang

unggul 135

. Terlebih lagi satuan Infanteri yang merupakan kesatuan yang

memainkan peranan penting dalam upaya merebut kembali wilayah yang berada

dibawah kekuasaan sekutu belum mencapai kekuatan siap. Dilihat bahwa sampai

tahun 1938 yang dikena sebagai pembangunan masa 5 tahun Angkatan Bersenjata

Jerman baru mempunyai kekuatan maksimal sebanyak tiga ratus ribu anggota

personil yang tersebar dalam berbagai satuan. Jumlah tersebut dapat dikatakan

jauh dari kekuatan maksimum dalam upaya merebut kembali wilayah Rhineland

tersebut. Jumlah personil Angkatan Bersenjata Jerman136

tidak seimbang jika

melihat kekuatan militer Perancis dan Inggris yang dalam masa perang bisa

memobilisasi angkatan bersenjata sebesar satu juta personil.137

Keputusan telah ditetapkan oleh Markas Besar Angkatan Darat bahwa operasi

Blumen Kriegn untuk merebut kembali wilayah Rhineland dan Ruhr tetap

dijalankan sesuai persetujuan dengan Hitler. Dalam usaha merebut kembali

Rhineland Kepala Staf AD Jerman yang dipimpin oleh Generaloberst atau

Kolonel Jenderal Werner von Fritch telah menyusun kekuatan sebanyak 19

Resimen kesatuan infanteri serta 13 Batalyon Artileri Medan sebagai kekuatan

utama dengan total personil gabungan tersebut sebanyak 22.000 anggota

pasukan.138

Pasukan utama yang digunakan merupakan satuan terbaik yang

135

Thomas.L, Jentz, The Completed guide to the creation of Germany tank forces, Schiffer

Military History, Pennsylvania, 1999, hlm 16. 136

A.J.P, Taylor, op.cit, hlm 126-128. 137

Zachary Shore, op.cit, hlm 56-57. 138

Samuel.W, Mittham, op.cit, hlm 62.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

80

terdapat dalam Angkatan Darat Jerman dikarenakan merupakan sebagian kecil

dari 100.000 anggota pasukan yang diperbolehkan untuk tetap berlatih dan

mempunyai persenjataan yang memadai. Pasukan gabungan yang telah dalam

keadaan siap tempur dalam satuan mereka masing - masing dan menunggu untuk

perintah selanjutnya. Kesatuan yang terlibat dalam dalam usaha merebut kembali

Rhineland berada dibawah komando dari wilayah pertahanan atau Wehrkreise IV

dan IX yang berada dibawah komando Letnan Jenderal Gunther von Kluge dan

mempunyai markas besar yang berada di kota Munster agar memudahkan dalam

mengadakan kordinasi dengan satuan satuan yang terlibat dalam usaha merebut

kembali Rhineland.139

Kesatuan yang terlibat dalam upaya memasuki Rhineland sudah diperiapkan

untuk menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi. Kekhawatiran

terbesar yang dirasakan baik tentara yang terlibat serta Markas Besar dalam

menyiapkan merebut kembali Rhineland adalah keterlibatan militer Perancis dan

sekutu dalam menghalangi terwujudnya rencana merebut kembali wilayah

Rhineland dan Ruhr.140

Surat perintah untuk menggerakan pasukan yang telah

dikeluarkan oleh Markas Besar AD Jerman, maka kesatuan polisi bersenjata

diwilayah Rhineland yang dikenal sebagai LandesPolizie, bergerak menuju

tempat tempat yang mempunyai nilai strategis seperti jembatan dan jalan jalan

utama. Dari 21 batalyon polisi yang ada bergerak untuk mengamankan jembatan

penyeberangan di atas sungai Rhine sehingga jika perintah telah keluar maka

139

Ibid, hlm 63. 140

Zachary Shore, op.cit,hlm 61.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

81

jembatan tersebut sudah berada berada dibawah kendali Jerman.141

Kesatuan

infanteri yang telah dipersiapakan oleh Generaloberst Werner von Fritch tidak

seluruh satuan yang ada ikut terlibat dalam usaha merebut Rhineland tetapi hanya

2 batalyon saja yang terlibat langsung.

Dari ke 21 batalyon tersebut batalyon pertama dari Divisi infanteri ke 38

mempunyai tugas untuk memasuki kota Aachen yang merupakan kota penting

yang berada diperbatasan antara Belanda dan Belgia, sedangkan untuk batalyon

kedua berasal dari Divisi infanteri ke 38 mempunyai tugas untuk memasuki

wilayah Saarbrucker yang dekat dengan perbatasan Perancis. Satuan Batalyon

ketiga dan keempat dari Divisi ke 38 mempunyai tugas untuk memberikan

perlawanan sengit terhadap kemungkinan intervensi yang dilakukan oleh militer

Perancis. Untuk sisa dari satuan yang telah disiapkan mereka mempunyai tugas

sebagai kekuatan cadangan jika terjadi kemungkinan - kemungkinan adanya

intervensi dari kekuatan militer Perancis dan kekuatan Sekutu.142

Dalam melancarkan usahanya dalam memasukan kembali wilayah Rhineland

yang masih berada dibawah kekuasaan Sekutu. Hitler memanfaatkan situasi luar

negeri dimana dalam tahun 1936 terjadi usaha Italia dalam merebut Ethipia

Abyssinian serta meletusnya Perang Saudara di Spanyol.143

Perang Saudara

Spanyol, yang berlangsung dari 17 Juli 1936 hingga 1 April 1939, adalah konflik

antara kaum Nasionalis yang dipimpin oleh Jenderal Francisco Franco yang

berhadapan dengan kaum Republikan yang dipimpin oleh Presiden Manuel

141

Samuel.W, Mittham, op.cit, hlm 64. 142

Idem. 143

A.J.P, Taylor, op.cit, hlm 129.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

82

Azaña. Kaum Republikan mendapatkan senjata dan relawan dari Uni Soviet serta

mendapat dukungan dari gerakan Komunis internasional atau Comintern,

sementara kaum Nasionalis atau yang dikenal sebagai Francois mendapatkan

dukungan dari negara-negara Fasis, termasuk Italia dan Jerman144

.

Dengan situasi perpolitikan dunia yang tertuju pada kedua konflik di Spanyol

dan di Abbysinia, maka Hitler melihat bahwa konsentrasi negara sekutu termasuk

Inggris dan Perancis lebih melihat perang tersebut sebagai konflik yang

mengancam kedudukan mereka dari pada adanya desas desus keinginan Jerman

untuk memasuki Rhineland. Tidak melihat upaya yang dilakukan Hitler untuk

mengembalikan wilayah Rhineland sebagai usaha yang mengancam kedudukan

mereka. Tepat tanggal 7 maret 1936 pada jam 12 siang ketika Hitler sedang

memberikan pidato di depan sidang Reichstag, kedua batalyon yang telah

disiapakan bergerak memasuki wilayah yang disesuaikan, dan pergerakan tentara

memasuki wilayah Rhineland tersebut menjadi salah satu keberhasilan kebijakan

luar negeri masa Hitler. Wilayah Rhineland dengan tambang batu bara yang ada

digunakan oleh Jerman sebagai sumber bahan bakar dari Industri yang semakin

berkembang, sehingga Rhineland mempunyai andil dari usaha perkembangan

Industri di Jerman.

144

Frances Lannon. The Spanish Civil War 1936-1939. London: Osprey Publishing. 2002. hlm 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

83

3. Kesepakatan Munich Tahun 1938.

Dengan ambisi untuk mengembalikan wilayah Jerman membuat Hitler

melakukan aneksasi wilayah Austria yang sama-sama menggunakan bahasa

Jerman dan berbudaya Jerman. Hitler mulai mengarahkan perhatiannya untuk

mengembalikan wilayah Sudetenland, dengan alasan sebagaian besar

penduduknya merupakan masyarakat Jerman. Hitler mulai menggerakan pasukan

Jerman untuk mendekati wilayah Sudentland, sehingga memprovokasi militer

Chekoslovakia untuk mempertahankan diri jika sewaktu-waktu terjadi serangan

oleh Jerman. Jerman memberi tenggat waktu sampai tanggal 1 desember 1938

untuk memberikan jawaban atas keinginan Jerman untuk menyatukan wilayah

Sudeten dengan Jerman. 145

Ketakutan akan serangan Jerman yang akan mengancam stabilitas

keamanan Eropa yang ditakutkan akan menimbulkan perang baru, membuat para

pemimpin Inggris, Perancis menyerukan pembahasan mengenai maslaah

Sudetenland dibahas secara diplomatis. Pada tanggal 3 November tahun 1938

Neville Chamberlain, sebagai Perdana Menteri Inggris terbang menuju Praha

untuk membahas kemungkinan penyerahan wilayah Sudentenland kepada Jerman

tanpa harus menggunakan perang sebagai solusi atas permasalah tersebut. setelah

melalui pembahasan dengan Presiden Emil Hacha akan kemungkinan penyerahan

damai atas wilayah Sudetenland membuat PM Chamberlain datang untuk

menemui Hitler berkaitan dengan kemungkinan penyerahan wilayah Sudetenland

secara damai. Hitler menganggap kedatangan PM Chamberlain kewilayah

145

Sutarjo Adisusilo, JR, 1938: NGABLAK DAN DUNIA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH,

Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, 2003, hlm 87.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

84

Godesburg sebagai sebuah kesia-siaan belakang, karena kekuatan Jerman sudah

mulai dipersiapakan untuk menyerang Chekoslovakia dengan kekuatan penuh. 146

Menghindari kemungkinan pecah perang baru membuat PM Chamberlain menulis

surat kepada Eduard Daladier sebagai Presiden Perancis untuk mau berkompromi

dengan Hitler dalam menyelesaikan permasalah Sudentland. Kesepakatan

mengenai pembahasan masalah Sudentland mencapai kata sepakat pada tanggal

29 September 1938, dimana PM Chamberlain, Presiden Eduard Daladier bersama

Benitto Mussolini datang ke Munich untuk membahas mengenai permintaan

Jerman mengenai wilayah Sudetenland. Setelah melakukan pembahasan selama

satu hari seluruh pihak mencapai kesepakatan bahwa Chekoslovakia harus

menyerahkan wilayah Sudetenlan kepada Jerman dengan jaminan tidak ada lagi

tuntuan dari Hitler.

Pada tanggal 15 Maret 1939 Hitler kembali menggerakan pasukan untuk

menguasai seluruh wilayah Chekoslovakia, hal ini menjadi tanda bagi Inggris dan

Perancis bahwa tuntutan selanjutnya yang akan diajukan oleh Hitler adalah

Koridor Danzig dan akhirnya ingin menguasai seluruh wilayah Polandia. Inggris

dan Perancis yang tidak akan mengulang kembali tragedi Chekoslovakia mulai

memberikan dukungan kepada Polandia dalam menghadapai kemungkinan adanya

serangan Jerman, dimana pada tanggal 25 September 1939 PM Neville

Chamberlain memberikan jaminan keamanan kepada Polandia jika terjadi perang

dengan Jerman. Menghadapi kemungkinan serangan gabungan antara Polandia

dan Inggris membuat Jerman bernegosiasi dengan Uni Soviet agar tetap netral jika

146

Ibid, hlm 88.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

85

Jerman menyerang Polandia dengan memberikan tawaran akan membagi separuh

wilayah Polandia kepada Uni Soviet. Dengan Uni Soviet tetap netral jika Jerman

menyerang Polandia, membuat Jerman dapat menyusun kekuatan dalam

menyerang Polandia serta menyusun kekuatan jika terjadi perang dengan Inggri

dan Perancis dalam membantu Polandia. Pada tanggal 1 September tahun 1939

Jerman menyerang Polandia dan menjadi awal dari Perang Dunia yang

menghancurkan sebagai besar wilayah Eropa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

86

BAB III

PERSIAPAN MILITER JERMAN MENJELANG SERANGAN KILAT

TERHADAP POLANDIA

A. Membangun Kembali Militer Jerman Masa Hitler

1. Membangun Kembali Angkatan Darat Jerman

Perjanjian Versailles menjadi latar belakang berkurangnya kekuatan tentara

Jerman. Dalam artikel no 159 dan 160 dari Perjanjian Versailles, menjelaskan

bahwa kekuatan maksimal dari Angkatan Bersenjata Jerman hanya berjumlah

100.000 pasukan. Kesatuan Angkatan Darat terdiri dari 7 Divisi satuan Infanteri,

dan tidak diperbolehkan untuk mendirikan kesatuan Lapis Baja .147

Angkatan

Darat Jerman pada tahun 1933 menyusun konsep pertahanan baru dikenal dengan

konsep Wehrkreise.148

Wehrkreise merupakan konsep pertahanan baru dimana

membagi Jerman menjadi beberapa wilayah pertahanan masing masing

mempunyai kekuatan militer sendiri-sendiri. Sebagai contoh Wehrkreise IV

meliputi wilayah Dresden serta wilayah Wehrkreise X yang meliputi wilayah

Stugartt. Pembagian wilayah wilayah Jerman kedalam beberapa Wehrkreise

bertujuan untuk, memudahkan mobilisasi pasukan jika terjadi kemungkinan

perang. Wehrkreise tidak hanya terdiri dari kesatuan Infanteri dan Altileri saja,

tetapi terdapat unsur staf territorial.149

Staf territorial bertugas untuk mengadakan hubungan yang baik dengan

otoritas sipil yang ada di dalam lingkup Wehrkreise tersebut berada. Sebagai

contoh Wehrkreise X yang mengadakan kontak dengan pemerintah sipil di

147

Walther. C, Langsam, Document and Readings in The History Of Europe since 1918,

Philadelphia, J.B Ippincott Company, 1960, Hlm 13 148

Wilhelm Deist, op cit, hlm 32. 149

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

87

wilayah Stugartt melalui staf territorial, hal ini dilaksanakan agar terjadi hubungan

yang baik antara militer dengan sipil.

Dengan ketersediaan sumber daya alam yang ada maka setiap Wehrkreise

menjadi mandiri dalam mencukupi kebutuhan perbekalan mereka. Komando

Angkatan Darat atau dalam hal ini, Heeresleitung hanya berfokus untuk

menyediakan kebutuhan yang menyangkut dengan peralatan yang digunakan oleh

prajurit. Peralatan yang digunakan oleh satuan Infanteri, masih menggunakan

senapan Mauser buatan tahun 1898, serta Meriam tarik peninggalan Perang Dunia

Pertama yaitu 7.5-cm Feldkanone 16 n A.150

Setiap Wehrkreise terdiri dari dua

sampai tiga divisi satuan Infanteri, dengan total kekuatan berjumlah 14.000

pasukan. Perjanjian Versailles membatasi kekuatan maksimal satuan resimen

dalam setiap divisi, dalam perjanjian ini terjadi pembatasan tentang satuan

resimen. Dalam sebuah divisi normalnya terdapat 4 sampai 5 resimen tetapi dalam

perjanjian Versailles membatasi bahwa dalam sebuah divisi Jerman hanya terdiri

dari 3 resimen.151

Hitler terpilih menjadi Kanselir pada tanggal 30 Januari 1933 program untuk

membentuk kembali kekuatan militer Jerman masih dalam tahap perkembangan.

Hitler mengumumkan, kepada Bagian Personalia Angkatan Darat agar segera

menyusun program 300.000 prajurit baru bagi Reichswehr.152

Jumlah 300.000

prajurit menjadi kekuatan minimum yang harus dimiliki Angkatan Darat Jerman,

jika melihat situasi politik luar negeri yang tidak mendukung rencana tersebut.

150

Chris bishop,1998, The Encyclopedia of Weapons of Second World War 2, California. The Ed

Conroy Bookseller,1998, hlm 145. 151

Wilhelm Deist, op cit, hlm 527-528. 152

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

88

Reichswehr berganti nama menjadi Wehrmacht agar tidak terpengaruh pembatasan

kekuatan dari Perjanjian Versailles. Peningkatan kapasitas kekuatan dengan

kekuatan awal berjumlah 100.000 pasukan meningkat menjadi 280.000 pasukan

pada bulan Februari tahun 1935. 153

Kolonel Jenderal154

Werner von Fritch sebagai

Komandan Tertinggi Angkatan Darat Jerman merencanakan untuk membentuk 21

Divisi satuan Infanteri baru, dimana dalam rencana itu 7 Divisi satuan Infanteri

yang ada menjadi tulang punggung dari pembentukan divisi baru. Oberkommando

des Heeres menganggap bahwa peningkatan jumlah divisi terjadi akibat adanya

tekanan dari Sekutu dekat Prancis yaitu Polandia dan Cekoslovakia.

Perjanjian bilateral antara Perancis, Belgia, Polandia dan Cekoslovakia yang

dikenal sebagai Pakta Locarno, dalam perjanjian ini membahas kemungkinan

kerjasama militer negara-negara tersebut menghadapi bangkitnya kekuatan militer

Jerman. Koalisi negara-negara yang terikat dalam Pakta Locarno dapat melakukan

gerakan pasukan jika Jerman mengancam saah satu anggota Pakta tersebut.

Bagian Personalia Angkatan Darat menyiapakan rencana yang sudah disetuju oleh

Kepala Staf Angkatan Darat tentang menyiapkan kekuatan yang ada menghadapi

kemungkinan intervensi dari Perancis pada tanggal 6 Maret 1935.155

21 Divisi yang baru dibentuk memerlukan persenjataan untuk menjadikan

kekuatan yang efisien, hal ini dirasa berat jika melihat industri militer Jerman

yang masih dalam masa sulit akibat pembatasan industri akibat Perjanjian

153

Samuel .W,Mitcham, op cit, hlm 31-32. 154

Kolonel Jenderal atau Generaloberst merupakan pangkat tertinggi bagi Angkatan Darat Jerman

pada masa damai. Perwira tertinggi dai AD ini biasa memegang jabatan sebagai Kepala Staf

Komando Tertinggi Angkatan Darat Jerman atau Oberbefehlshaber des Heeres. Diambil dari

Nigel Thomas ,The German Army ,Oxford England, Osprey publishing, 2002, hlm 34. 155

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

89

Versailles. Berdasarkan Perjanjian Versailles Jerman tidak diperkenankan untuk

memproduksi kembali persenjataan. Pabrikan Krupp yang menjadi produsen

senjata bagi militer Jerman tidak diperkenankan untuk memproduksi persenjataan

bagi militer Jerman tetapi juga Deutsche Waffen-und Munitionsfabriken156

. Usaha

mempersenjatai kembali Angkatan Darat memerlukan bantuan dan kerjasama dari

pabrikan produsen senjata yang ada di Jerman. Kerjasama antara Pemerintah dan

Krupp terjadi pada bulan Maret tahun 1934 dimana Hitler mengunjungi pabrik

Krupp yang berada di kota Essen, kunjungan tersebut menjadi titik awal

perkembangan industri persenjataan Jerman dalam mempersenjatai kembali

militer Jerman masa Hitler.

Krupp dan Rheinmetall mendapatkan kontrak dari pemerintah Jerman sebagai

produsen persenjatan bagi militer Jerman. Pemerintah menetapkan target bagi

kedua perusahaan produsen senjata yaitu Krupp dan Rheinmetal untuk

memproduksi persenjatan baru bagi Angkatan Darat Jerman. Krupp memanggil

para teknisi terbaik yang berada diluar negeri untuk kembali ke Jerman untuk

membangun serta merancang persenjataan sesuai pesanan pemerintah. Professor

Edward Houdremont yang merupakan seorang ahli teknik dari Universitas

Teknologi Berlin, bekerja dengan pihak Krupp sebagai kepala Departemen urusan

perancangan dan pengembangan Pesenjataan157

dalam merancang model senjata

baru bagi Angkatan Darat Jerman. Krupp memanggil pulang Erich Muller yang

bekerja di Swedia, sebagai perancang senjata bagi pabrikan senjata Bofors, untuk

mendesain system persenjatan sesuai keperluan militer Jerman.

156

William Manchester, The Arms of Krupp 1587-1968, Massachussets, Bantam Books Inc,

1968, hlm 422-423. 157

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

90

Erich Muller ditunjuk Krupp sebagai Kepala bagian Perancangan bersama

desainer Krupp seperti Profesor Edward Houdremont berhasil menciptakan

Altileri model baru untuk memenuhi keinginan Angkatan Darat. Artileri model

baru yang dirancang oleh Erich Muller bersama desainer Krupp diberi nama 15-

cm schwere Feldhaubitze 18. Dimana meriam tarik yang dikembangkan oleh

Krupp mempunyai kaliber 150 mm yang menjadi kekuatan utama bagi satuan

Altileri Medan dari Wehrmacht158

. Krupp juga memproduksi Meriam berat dengan

kaliber 170 mm dan 210 mm yang dikenal sebagai 17-cm Kanone 18 and 21-cm

Mörser 18 , yang menjadi tulang punggung bagi kesatuan Altileri berat. Pada

tahun 1935 kekuatan Wehrmacht terdiri atas 24 Divisi satuan Infanteri 3 divisi

satuan lapis baja atau Panzerdivision.159

Divisi infanteri mengalami awalnya

hanya 7 divisi bertambah menjadi 24 pada tahun 1935, terjadi peningkatan

menjadi 36 divisi satuan Infanteri pada awal tahun 1936. Total keseluruhan dari

kekuatan Angkatan Darat atau Wehrmacht berjumlah 520.000 prajurit. 160

Upaya Hitler memasukan kembali wilayah Jerman yang lepas akibat

perjanjian Versailles, menyebabkan Angkatan Darat harus selalu berada diposisi

siap tempur. Militer Jerman semakin berkembang, dikarenakan ketakutan akan

sewaktu waktu pecah perang dengan kekuatan Sekutu. Kekuatan Jerman

mencapai 1.500.000 pasukan tepat sebelum pecahnya perang dengan Polandia

sehingga menyebabkan Wehrmacht menggunakan segala kekuatan yang telah

dikembangkan digunakan dalam pertempuran.

158

Chris bishop,.op cit, hlm 132. 159

Samuel .W, Mitcham, op cit, hlm 40-42. 160

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

91

Tabel 6. Kekuatan Angkatan Darat Jerman dari tahun 1920 sampai 1939161

kekuatan

AD

Jerman

Pasca

Versailles 1933 1935 1936 1939

Total

kekuatan 115.000 200.000 280.000 520.000 1.500.000

Jumlah

Divisi

Infanteri 7 21 30 35 66

2. Pembentukan satuan lapis baja Jerman

Satuan Lapis baja atau yang lebih dikenal sebagi tank adalah kendaraan

tempur lapis baja yang bergerak menggunakan roda berbentuk rantai. Tank

mempunyai ciri utama adalah lapisan baja yang tebal, dengan senjata yang

merupakan meriam kaliber besar, serta mobilitas yang baik untuk bergerak dengan

lancar di segala medan. Kemampuan tempur dari tank untuk menghancurkan

target darat apapun, baik posisi pertahanan musuh seperti tembok pertahanan dan

dapat juga menghancurkan tank musuh.162

Tank yang dilengkapi dengan Meriam

utama dapat digunakan untuk menembakan peluru bertipe high explosive dapat

menyerang satuan infnteri yang berada disasaran tembak Meriam tersebut. 163

Tank yang bergerak dengan menggunakan rantai tentu saja mempunyai daya

mobilitas yang tinggi jika dibandingan dengan penggerak menggunakan roda.

Dengan memanfaatkan daya mobilitas yang tinggi Tank dapat digunakan di segala

medan. Di medan perang padang pasir pada tahun 1941-1942 yang dikenal

161

Diakses dari : https://history.army.mil/html/books/104/104-20/CMH_Pub_104-20.pdf pada

tanggal 8 Januari 2020 pukul 14.00 Wib 162

Diakses dari https://www.kemhan.go.id/pothan/wp-

content/uploads/migrasi/admin/Memperkenalkan%20Persenjataan%20Kavaleri.pdf pada tanggal

22 Agustus 2019 pukul 09.22 Wib. 163

Diakses dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/48966/Chapter%20II.pdf?sequence=3&is

Allowed=y pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 09.30 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

92

sebagai Battle of El Alamein, sebagai contoh nyata mobilitas tank. Pihak Inggris

dan Jerman sama sama menggunakan tank sebagai ujung tombak dari setiap

serangan dalam usaha menjebol garis pertahanan musuh. Tank yang berada dalam

suatu formasi yang mempunyai kemampuan pendobrak yang baik sehingga dapat

menjebol garis pertahanan lawan.

Tank pertama yang dikembangkan oleh Jerman bernama A7V, tank yang

merupakan generasi pertama kendaraan lapis baja yang dibuat pada tahun 1917.

Dengan melihat bentuk tank Inggris, penampilan A7V memiliki kemiripan dengan

Male tank, kesamaan yang pertama dilihat dari kaliber senjata utama sama-sama

menggunakan Meriam kaliber 57mm164

. Strumpanzer merupakan panggilan

untuk Tank yang dikembangkan oleh Jerman didapatkan dari garis depan, dengan

adanya tank ini Jerman mendapatkan senjata untuk menghentikan tank Inggris.

Tank rampasan dari Inggris bersama Strumpanzer menjadi kekuatan utama

Angkatan Darat Jerman untuk menghentikan serangan tank Inggris165

.

Jerman pada bulan Oktober 1917 membentuk satuan lapis baja pertama yang

berisi Strumpanzer dan tank rampasan dari Inggris, untuk memperkuat garis

pertahanan Hindenburg Line166

. Setelah Jerman menyerah dalam Perang Dunia

Pertama, ditandai dengan perjanjian Versailles. Dalam perjanjian Versailles

Jerman dilarang untuk, membentuk satuan lapis baja dan memproduksi tank

sebagai bagian dalam Angkatan Darat.

164

Steven Zaloga, Germany Panzer 1914-1918, New York, Osprey Publishing, 2006, hlm 10-15. 165

Richard.M.Orgerkiewicz, op cit, hlm 207. 166

Hindenburg line merupakan garis pertahanan Jerman pada tahun 1916-1918 yang menjadi titik

utama serangan sekutu. Tank Inggris dan Jerman berhadapan untuk pertama kali, pada

pertempuran pada bulan Oktober 1917 di wilayah Cambrai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

93

Angkatan Darat Jerman atau Reichswehr bekerja sama dengan Angkatan

Darat Russia pada tahun 1930, untuk mengembangkan tank sebagai salah satu

kekuatan yang menentukan dalam pertempuran. Purwarupa Panzer yang nantinya

menjadi tulang punggung dari Angkatan Darat Jerman selesai dibuat bulan

September tahun 1931. Purwarupa dari Panzer mempunyai berat sebesar 6 ton,

dan mempunyai senjata utama Meriam kaliber 37 mm, dengan kubah tank yang

dapat berputar 360 derajat. Konsep kendaran lapis baja disamarkan menjadu

Leichttraktor, hal ini dilakukan Jerman agar tidak diketahui oleh Intelijen Sekutu

dan melakukan uji coba pertama kendaraan tersebut pada bulan juni tahun

1930.167

Uni Soviet dan Jerman bekerjasama untuk mengembangkan konsep tank

medium. Tank medium dengan bobot tempur seberat 15-20 ton, dipersenjatai

dengan Meriam utama kaliber 37 mm atau kaliber 75mm. Tank medium tipe

Neubau Fahrgzeug nr1, merupakan hasil pembahasan tentang konsep tank

medium antara Jerman dan Uni Soviet. Jerman juga mengirim perwira terpilih

mereka untuk belajar ke Uni Soviet. Uni Soviet tahun 1920 sampai tahun 1930an

mengembangkan konsep Deep Battle atau glubokaya operatsiya. Konsep Deep

Battle menekankan penggunaan tank , sebagai ujung tombak serangan yang

dilancarkan oleh tentara Uni Soviet168

. Jerman melihat penggunaan tank oleh

militer Uni Soviet, menjadi bahan pembelajaran mengenai taktik dan efektifitas

bagi penggunaan tank oleh Reichswehr. Oberkommando des Heeres memberikan

167

Thomas L Jentz, The Completed Guide & Combat Deployment of German Tank, Pennyslavia.

Schiffer Publisher, 1992, Hlm 8-9. 168

Roger.R. Reese, The Soviet Military Experience 1917-1991, New York, Routledge inc 2000,

hlm 60-62.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

94

tugas kepada Departemen bagian Persenjataan atau Heerseswaffenamt, untuk

membuat desain tank ringan pada tahun 1933 . Konsep tank ringan yang

diusulkan mempunyai bobot maksimal 5-10 ton, dengan persenjatan 2 senapan

mesin yang terletak dikubah, serta mempunyai lapisan baja setebal 13-20 mm

yang melindungi dari peluru senapan mesin169

. Krupp dan Daimler Benz

mendapatkan kontrak dalam mewujudkan konsep tank ringan dari Pemerintah

Jerman .

Daimler Benz mendapatkan kontrak untuk mendesain mesin yang akan

digunakan dalam konsep tank ringan milik pemerintah Jerman, serta membentuk

lapisan baja dengan spesifikasi yang telah dibahas bersama170

. Rancangan tank

ringan dari Krupp selesai pada tanggal Februari tahun 1934 dan memasuki tahap

produksi pertama pada tahun 1935. Konsep tank ringan yang dikembangkan

Jerman diberi nama Panzerkampfwagen 1 Aufrung A. Jerman juga mendesain

konsep tank medium dan tank berat, dimana konsep tank medium ini muncul dari

seorang Jenderal yang bernama Heinz Gunderian. Jenderal Gunderian merupakan

salah satu perwira yang dikirim untuk belajar di Uni Soviet melihat keperluan

untuk menciptakan tank Medium171

. Bagian Persenjataan Angkatan Darat Jerman

merealisasikan konsep tank medium pada tahun 1935, dengan spesifikasi untuk

konsep tank medium, dengan bobot kendaraan tidak lebih dari 20 ton dan

mempunyai senjata utama Meriam kaliber 75mm.

169

Fernando R. Srivanto, Das Panzer : Strategi dan Taktik lapis Baja Jerman 1923-1945,

Yogyakarta, Penerbit Narasi, 2008, hlm 9-10. 170

Chris bishop, op cit, hlm 10. 171

Heinz Gunderian, Panzer Leader, New York, Ballantine Books , 1952, hlm 13-14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

95

Tank medium yang dikembangkan Jerman mempunyai senjata utama di

bagian kubah meriam kaliber 37 mm, dikarenakan menyesuaikan dengan amunisi

senjata anti tank yang digunakan satuan infanteri, dengan alasan mempermudah

pasokan perbekalan amunisi kepada satuan Panzer. Pemerintah melihat Meriam

kaliber 37 mm Pak 36/37 sebagai senjata utama dari konsep tank medium172

.

Jerman melihat Perang Saudara Spanyol tahun 1936-1939, sebagai uji coba

penggunaan Panzer dan taktik yang dikembangkan dalam suasana perang

sebenarnya. Spanyol dikhawatirkan menjadi rezim komunis, hal ini membuat

Jerman mengirimkan bantuan berupa pasukan dan perbekalan bagi kaum

Nasionalis. Kaum nasionalis yang dipimpin oleh Jenderal Francisco Franco,

menerima bantuan Jerman sebagai sarana untuk memukul pihak Republikan yang

pro dengan sosialis komunis.

Hitler mengirimkan sukarelawan yang dikenal sebagai Legiun Kondor,

dimana dalam kesatuan terdapat satuan infanteri dan satuan lapis baja atau Panzer

173. Bantuan berupa senjata ringan dan Panzer ditujukan untuk membantu pihak

Nasionalis, dalam usahanya mengalahkan kaum Republikan dalam perang saudara

tahun 1936. Pihak Republikan menerima bantuan yang dikirimkan Uni Soviet,

berupa persenjataan, yang berwujud senapan, senapan mesin, pesawat dan tank.

T-26 merupakan tank ringan yang digunakan oleh kaum Republikan, dalam

mempertahankan garis pertahanan dari serangan kaum Nasionalis.174

Kondor

Legion terdapat 2 kompi satuan Panzer, dilengkapi dengan Panzerkampfwagen 1

172

Fernando R. Srivanto, op cit, hlm 27. 173

Ian Westwell, Condor Legion: The Wermacht Training Ground, Hersham England, Allan

Publishing, 2004, hlm 25-26. 174

Ibid, hlm 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

96

Aufrung A dan b sebagai kekuatan utama. Pertempuran di wilayah sungai Ebro

menjadi ajang pembuktian penggunaan tank dalam perang sesungguhnya dimana

Panzer 1 berhadapan dengan T-26. Pengalaman yang didapatkan dalam

pertempuran di Sungai Ebro dapat berguna dikemudian hari. Siasat Blitzkrieg

yang memadukan serangan Panzer Infanteri dan Angkatan udara, mulai

dipraktekan dan perwira langsung dilapangan. Pengalaman di Spanyol menjadi

salah satu ajang latihan bagi Angkatan Darat atau Wermacht, dalam

mempersiapkan diri dalam usaha memasukan kembali wilayah Danzig ke dalam

wilayah Jerman.

Tabel 7. Kekuatan Lapis Baja Jerman Pasca Versailles sampai 1939175

kekuatan Lapis Baja Jerman

Pasca

Versailles 1934 1935 1939

Julah Divisi Lapis Baja 0 3 6 10

Jumlah Keseluruhan unit Lapis baja 0 450 900 2510

3. Membangun Kembali Angkatan Laut dan Udara Jerman

Kesatuan Angkatan Udara dibubarkan dan perlengkapan yang masih dimiliki

diberikan kepada kekuatan Sekutu sebagai pampasan perang. Jerman tidak

diperbolehkan, membangun kembali Angkatan. Pesawat angkut adalah tipe - tipe

pesawat yang diperbolehkan oleh kekuatan Sekutu, dikarenakan digunakan untuk

maskapai penerbangan sipil Jerman yaitu Lufthansa. Lufthansa menjadi salah satu

tempat yang dipilih untuk membentuk kembai kekuatan udara Jerman dikarenakan

banyak pilot yang mempunyai banyak pengalaman terbang selama menjadi pilot

maskapai Lufthansa, sehingga dapat menjadi modal awal pembentukan kesatuan

175

Thomas L Jentz, opcit, hlm 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

97

Angkatan Udara Jerman. Erhard Milch yang merupakan Direktur pelaksana dari

maskapai Lufthansa ditunjuk oleh Herman Goering sebagai sekretaris utama dari

Kementerian urusan Penerbangan atau Reichsluftfahrtministerium.

Goering melihat kapasitas dari Erhard Milch sebagai direktur dari Lufthansa

sehingga dianggap mempunyai admistrasi yang baik dalam menyusun Angkatan

Udara baru. Hitler melihat perlunya dibentuk konsep Angkatan Udara yang baru,

menlihat industri penerbangan Jerman yang mengalami peningkatan setelah

program perbaikan Industri masa Hitler. Angkatan Udara Jerman yang dirancang

dengan dasar keperluan perkembangan Militer Jerman ketika naiknya Hitler,

sehingga dalam membentuk Angkatan Udara model baru diperlukan biaya serta

peralatan yang baik. Pemerintah Jerman mempersiapakan dana sebesar 10,5

Miliar Reichsmark dalam pembentukan Angkatan Udara baru dan menggunakan

orang orang yang ada di dalam Lufthansa sebagai awal korps perwira Angkatan

Udara.

Awal dari perlengkapan yang disiapakan pada tahun 1934-1935 adalah 390

pesawat pembom dengan mengubah pesawat pengangkut penumpang dan

mengantinya dengan pelempar bom. Pesawat pembom awal yang digunakan

adalah pesawat Ju-52 yang digunakan sebagai pesawat utama dalam maskapai

Lufthansa, Goering sebagai Komandan Tertinggi Angkatan Udara Jerman melihat

pesawat tersebut sesuai dengan ketentuan yang diinginan oleh pemerintah.176

Erhard Milch diangkat menjadi Letnan Jenderal dari Angkatan Udara sehingga

banyak pilot sipil yang mendaftar menjadi pilot Angkatan Udara dan mendapatkan

176

Diakses dari https://media.defense.gov/2017/Apr/07/2001728431/-1/-

1/0/B_0012_MURRAY_STRATEGY_FOR_DEFEAT.PDF pada tanggal 2 Oktober 2019 pukul

12.00 Wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

98

pangkat secara militer.

Korps Perwira menjadi kunci dari berkembangnya, dimana Angkatan Udara

pada tahun 1935 memiliki 900 perwira penerbang dan 200 perwira satuan Artileri

pertahanan udara dan memiliki kekuatan pasukan sebesar 17.000 pasukan.177

Tahun 1939 sebelum pecahnya perang dengan Polandia kekuatan Angkatan Udara

Jerman mengalami peningkatan sebesar 15.000 perwira dari berbagai kesatuan

dan 370.000 pasukan dilapangan, kekuatan yang ada di Angkatan Udara menjadi

faktor utama Hitler melihat kekuatan Angkatan Udara sebagai kunci utama dari

seranganke Polandia. Pabrikan industri penerbangan yang mengalami

perkembangan setelah kebijakan perbaikan sektor industri, membuat Goering

memberikan kebebasan bagi pabrikan indutri penerbangan untuk membuat

pesawat model baru.

Dalam pembentukan Angkatan Udara Jerman menggunakan empat tipe

pesawat dalam mengisi kesatuan yang ada, pesawat pembom digunakan oleh

Skuadron pesawat pembom dan pesawat tempur/ Fighter digunakan dalam

Skuadron pesawat tempur serta pesawat pembom penukik dalam Skuadron

pembom tukik. Pabrikan Heinkel berhasil menciptakan konsep pesawat baru,

dikarenakan banyak pesawat pembom yang ada masih menggunakan sayap ganda

atau Biplane tetapi Jerman menjadi negara awal mengembangkan pesawat sayap

tunggal dengan baling baling besi. Heinkel-111 menjadi pesawat pembom

medium yang berhasil dikembangkan oleh Jerman yang digunakan untuk mengisi

kesatuan pesawat pembom, pabrikan Junker tidak mau kalah dengan Heinkel

177

Wilhelm Deist, The Wermacht and German Rearemament, Hampshire, Macmiland Press,

1981, hlm 60-62.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

99

dimana Junker mengembangkan pesawat pembom sayap tunggal yang dikenal

sebagai Ju-86. Konsep pesawat pembom tukik juga tidak luput dari perhatian

pemerintah dimana Junker membuat purwarupa pesawat tukik mode Ju-87 yang

digunakan dalam Skuadron pembom tukik.

Tabel 8: Total Kekuatan Angkatan Udara Pasca Versailles sampai 1939178

Total Kekuatan Angkatan Udara Jerman Pasca Versailles

Tahun

1935

Tahun

1939

Total Kekuatan personil dilapangan179

0 18.000 370.000

Jumah Total Pesawat180

0 450 2315

Artikel no 181 dari Perjanjian Versailles menjelaskan bahwa : kekuatan

Angkatan laut Jerman hanya memiliki kekuatan sebesar 6 kapal tipe Battleships,

kelas Deutschland dengan senjata utama kaliber 11 Inci atau 280 mm.181

Kapal

Penjelajah yang merupakan tipe satuan tempur juga mengalami pembatasan

seperti kesatuan Battleships. Kapal Penjelajah yang boleh digunakan Angkatan

Laut Jerman berdasarkan Perjanjian Versailles adalah kapal penjelajah ringan

kelas Stettin dengan senjata utama kaliber 150 mm. Jerman juga tidak

diperbolehkan untuk memiliki dan memproduksi kapal selam.

Sekutu beranggapan bahwa kapal selam yang diproduksi dapat menjadi

senjata utama dalam perang dikemudian hari, sehingga kapal selam yang dimiliki

Jerman harus diserahkan kepada pihak sekutu sesuai isi pasal 186.182

Dalam

178

Chris Mcnab, Hitler War Eagle 1933-1945, London, Osprey Publishing, 2012., hlm 20 179

Dalam jumlah satuan Tentara 180

Dalam Jumlah unit Pesawat yang terdiri dari kesatuan : Pesawat tempur, Pesawat Pembom ,

Pesawat Serang dan Pesawat Pengintai . 181

Ibid, hlm 15. 182

. Wilhelm Deist, Dkk, German and Second World War : Volume 1, Oxford, Oxford University

Press, 1990, Hlm 478-479.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

100

Artikel no 173 dari Perjanjian Versailles menjelaskan bahwa sistem wajib militer

dihapuskan , sehingga kesatuan yang ada harus terdiri dari tentara professional

saja. Kekuatan Jerman ketika perang hanya diperkenankan untuk menggunakan

kekuatan warga sipil sebagai tentara cadangan. Jerman yang dihadapkan dengan

segala kesulitan akibat isi Perjanjian Versailles berupaya untuk tetap menjadi

kekuatan yang solid183

.

Dibawah Pemerintah Hitler berupaya untuk mengembalikan kembali

kejayaan Angkatan Laut Jerman, dengan cara membangun kembali kesatuan

kesatuan tempur dan kapal-kapal perang model baru. Melalui Program

Pesenjataan Kembali Angkatan laut mendapatkan kapal-kapal baru yang leih

modern dari pada kapal peninggalan Perang Dunia Pertama. Sebagai contoh pada

tahun 1936 Jerman mengembangkan kapal tempur baru, dengan berat 50.000 ton

dengan senjata utama 9 meriam kaliber 38 cm yang dapat bersaing dengan kapal

yang sama dari Angkatan Laut Inggris.

Program tahun 1936 merancang untuk membangun setidaknya 4 sampai 6

unit kapal tempur dengan senjata utama kaliber kaliber 38 cm, hal menjadi

penting melihat Inggris dan Perancis yang mengembangkan kekuatan Angkatan

Lautnya yang ditakutkan akan mengancam Jerman. Menjelang tahun 1939

kekuatan Angkatan Laut Jerman mengalami peningkatan baik dalam segi

kekuatan Kapal Perang maupun dalam jumlah personil yang ada, dibuktikan

dengan tabel berikut:

183

Wilhelm Deist, A.J Nichols, The Wermacht and German Rearmement, Hampshire, the

Macmillian Press Ltd, 1986, hlm 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

101

Tabel 9. kekuatan Angkatan Laut Jerman Pasca Versailles sampai 1939184

Total Kekuatan AL Jerman Pasca Versailles

Tahun

1935

Tahun

1939

Jumlah unit Kapal 185

24 150 475

total Keselurahan Personil 15.000 30.000 215.000

B. Persiapan Logistik Tentara Jerman Selama Serangan Kilat

1. Persiapan Logistik yang Digunakan Angkatan Darat Jerman

Jerman dalam mempersiapakan Serangan Kilat yang dilaksanakan pada awal

September 1939, mempersiapakan logistic yang digunakan selama serangan

berlangsung. Kebutuhan yang dipersiapakan meliputi perbekalan yang digunakan

oleh pasukan dilapangan , seperti kebutuhan pasokan makanan bagi pasukan dan

pasokan amunisi. Untuk mencukupi kebutuhan pasokan makanan Markas Besar

Jerman melalui Departemen bagian Perbekalan atau Divisionsintendant, mulai

mempersiapak jenis-jenis makanan yang didapatkan pasukan dilapangan selama

berlangsungnya Serangan Kilat.

Pasukan yang ada dilapangan mendapatkan jatah makanan sebanyak 3 kali

selama satu hari dengan rincian makanan 350 gram daging antara lain daging sapi

atau Rinderbraten dan daging babi atau Schmalzfleisch yang dimasak dalam setiap

dapur umum dalam setiap Batalyon186

. Gandum menjadi salah satu bahan

184

Diakses dari : https://www.researchgate.net/publication/235018464_Luftwaffe_Maritime_Operations_in_World_

War_II_Thought_Organization_and_Technology pada tanggal 9 Januari 2020 pukul 10.00 Wib 185

Gabungan dari keseluruhan kapal yang ada dengan rincian satuan sebagai berikut: satuan Kapal

Tempur kapal Penjelajah ,kapal Penghancur, Kapal Selam ,Kapal Penyapu Ranjau. 186

Diakses dari : https://warfarehistorynetwork.com/2018/12/20/rations-of-the-reich/ pada tanggal

6 Desember 2019 pukul 12.46 Wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

102

makanan yang suplainya diatur oleh setiap komandan Divisi dimana dalam setiap

Batalyon terdapat 2 sampai 3 dapur umum atau Bäkereikompanie, dengan rincian

setiap prajurit mendapatkan 150 sampai 250 gram roti gandum dan mendapatkan

juga biscuit yang dapat dibawa dalam kantong makanan.

Ketika pasukan bergerak maju terkadang perbekalan seperti gandum

tertinggal di markas Batalyon, sehingga membuat komandan pasukan

memerintahkan pasukan untuk membawa ransum pribadi yang terdiri atas biskuit

kalengan, rokok dan 150 gram daging kaleng siap makan. 187

Amunisi menjadi

salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap satuan baik infanteri, Panzer dan

Altileri medan, kebutuhan akan pasokan amunisi telah dipersiapakan Jerman jauh

sebelum pecah perang tahun 1939. Markas Besar Angkatan Darat Jerman telah

mempersiapakan pasokan amunisi yang akan digunakan selama jalanya operasi di

Polandia, dimana Agustus tahun 1939 Industri militer telah memproduksi 865.000

ton amunisi baik amunisi untuk senapan dan peluru untuk satuan Altileri medan

188.

Pasokan amunisi yang telah dipersiapkan dan dirancang untuk bisa bertahan

selama 2 sampai 3 bulan jalannya serangan, pasokan amunisi setelah 3 bulan

jalannya serangan akan dipersiapkan kembali menunggu proses produksi yang

dilakukan oleh Pabrikan amunisi di Jerman. Bahan bakar juga menjadi barang

yang sangat penting dalam jalannya serangan kilat, dimana setiap satuan panzer

memerlukan setidaknya pasokan terus-menerus bahan bakar dalam menunjang

keberhasilan serangan kilat tahun 1939.

187

Hajo. Holborn, op.cit, hlm 744. 188

Ioannis-Dionysios Salavrakos, Re-Assesment Of German Armaments Production During

World War II, University of Athens, Athens, 2010, hlm 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

103

Pasokan bahan bakar datang dari Jerman menggunakan gerbong pengangkut

bahan bakar, sehingga dalam sekali pengiriman setidaknya satu gandengan kereta

dapat mengangku 50 gerbong bahan bakar. 189

Satuan Panzer membutuhkan suplai

suku cadang bagi satuan panzer yang ada dilapangan, dikarenakan banyak Panzer

yang mengalami kerusakan baik kerusakan akibat tembakan musuh dan

mengalami kerusakan mesin. Bagian perbekalan dari satuan Panzer menjadi

tulang punggung dari keberhasilan Panzer di lapangan, dimana terdapat 2 teknisi

mesin untuk memperbaiki mesin kendaran, 2 orang ahli las yang dapat

memperbaiki lapisan baja dari Panzer dan memberikan perbaikan pada bagian

permukaan. Terdapat juga kendaraan pembawa katrol yang dapat digunakan untuk

memindahkan mesin dari Panzer, sehingga teknisi mesin dapat memperbaiki

mesin sehingga dapat digunakan kembali. Terdapat juga satu truk pengangkut

perbekalan berupa oli dan pelumas untuk bagian rantai pada Panzer, sehingga

dapat melakukan pelumasan dan perawatan rantai langsung di depot masing-

masing. 190

2. Logistik bagi Angkatan Laut Jerman

Kesatuan Angkatan Laut yang terlibat telah dipersiapakan perbekalan dalam

menunjang operasional, dimana menggunakan pangkalan utama Angkatan Laut

Jerman yang ada di wilayah Helogoland dan Wilhelmshaven sebagai titik utama

perbekalan yang akan digunakan.191

. Kesatuan Marinir Jerman yang akan ikut

dalam serangan terhadap pelabuhan Gdansk dan kota Danzig mulai dipersiapakan,

189

Ibid. hlm 4-5 190

Departeman of US Army, Historical Study of German Tank Maintenance, Washington DC,

US Army Publisher, 1954, hlm 5-6. 191

Diakses dari : https://www.germannaval.com/fileadmin/user_upload/gnyk/news-

press/Nobiskrug_Press_relaese_F_Hessen.pdf pada tanggal 6 Desember 2019 pukul 14.41 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

104

dimana sebulan sebelum serangan kesatuan yang terlibat berlatih bersama pihak

Angkatan Darat dalam taktik perebutan kota dan diharapakan dengan latihan

gabungan ini serangan yang dilancarkan dapat berjalan sesuai rencana. Pasokan

amunisi untuk senjata utama kapal Schleswig-Holstein, telah dipersiapakan

dengan pasokan 150 sampai 200 butir peluru untuk senjata utama, serta pasokan

perbekalan juga telah dipersiapakan untuk kelancaran operasional kru kapal

selama 2 bulan masa perang tanpa harus kembali ke Depot utama di pelabuhan

Kiel.

Markas Besar Angkatan Bersenjata Jerman telah mempersiapakan

penggunaan bahan bakar yang akan digunakan selama berlangsungnya kampanye

militer di Polandia. Produksi bahan bakar di Jerman mulai mengalami

peningkatan kapasitas produksi dimana, pada tahun 1939 memproduksi 9 juta

barel minyak dan menjelang kampanye militer di Polandia meningkat menjadi 15

juta barel minyak. 192

bahan bakar yang dipersiapakan dirancang agar mampu

mencukupi kebutuhan selama 3 sampai 4 bulan berjalannya kampanye militer di

Polandia, sehingga penggunaan bahan bakar harus digunakan secara efisien agar

mencukupi untuk setiap satuan yang ada dilapangan.

3. Logistik yang digunakan Angkatan Udara Jerman

Kesatuan Angkatan Udara memerlukan pasokan bahan bakar sama seperti

kesatuan Angkatan Darat, dimana bahan bakar yang digunakan adalah jenis

Aviation fuel yang biasa dikenal sebagai avtur. Pasokan amunisi pengganti dan

bom juga telah dipersiapakan oleh Markas Besar Angkatan Udara dimana depot-

192

Diakses dari : https://www.histclo.com/essay/war/ww2/eco/raw/oil/w2ero-ger.html pada tanggal

7 Desember 2019 pukul 13.24 Wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

105

depot telah dipersiapakan di wilayah Perbatasan seperti Bandara Dresden sebagai

pusat perbekalan milik satuan yang digunakan selama serangan kilat tahun

1939193

. Markas Besar Angkatan Udara Jerman memberikan perintah menjelang

tanggal 30 September 1939, dimana isi dari perintah tersebut adalah

memerintahkan kepada setiap komandan skuadron untuk mempersiapakan segala

kesiapan baik kesiapan perlengkapan maupun persiapan personil. Pesawat-

pesawat yang digunakan mulai dipersiapakan dimana skuadron Pembom mulai

mendapatkan amunisi berupa bom dan peluru senapan mesin bagi kesatuan

Pesawat Pencegat.

Pasokan bahan bakar berupa avtur menjadi kebutuhan logistik yang

mendapatkan perhatian penuh dari Markas Besar Angkatan Udara Jerman, dimana

untuk memenuhi pasokan bahan bakar peralatan yang ada dilapangan mulai

dinstruksikan untuk menggunakan avtur secara efisien. Bahan bakar yang

digunakan oleh Kesatuan Angkatan Udara , Angkatan Laut serta Angkatan Darat

dapat dilihat dari tabel berikut :

193

Diakses dari : https://media.defense.gov/2017/Apr/07/2001728431/-1/-

1/0/B_0012_MURRAY_STRATEGY_FOR_DEFEAT.PDF. pada tanggal 6 Desember 2019 pukul

14.30 wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

106

Tabel 10194

. Kebutuhan Bahan Bakar yang disiapakan Jerman selama Serangan

KIlat

Jenis

Kebutuhann 195

produksi dalam negeri(

ton/hari)

cadangan (

ton)

Bahan bakar kendaraan196

171000 95.000 451.000

Avtur 11000 41.500 492.000

Bahan bakar untuk tank 142000 28.000 298.000

bahan bakar untuk AL 276000 51.000 1.129.000

pelumas / oli kendaraan 32000 9900 141.000

C. Keadaan Tentara Polandia Menjelang Perang Kilat Kilat Tahun 1939

1. Keadaan Angkatan Darat Polandia Menjelang Serangan Kilat

Rencana Silesia merupakan rencana pertahanan yang dirancang oleh Polandia

untuk menahan invasi Jerman yang berasal dari wilayah Silesia. Dalam rencana

Silesia militer Polandia mempersiapkan 20 Divisi Infanteri menjaga di sepanjang

perbatasan dengan Jerman, dan pasukan cadangan yang berjumlah 7 divisi yang

disiapkan oleh Angkatan Darat Polandia197

. Militer Polandia melakukan revitaliasi

militer dimana dalam tahun 1935, Angkatan Darat berusaha menambah jumlah

kekuatan menjadi sebesar 30 divisi Infanteri, 9 divisi Kavaleri berkuda dan 30

batalion satuan lapis baja.

Angkatan Darat Polandia juga mendapatkan prioritas dari pemerintah untuk

mendapatkan perlengkapan yang memadai. Angkatan Darat memerlukan

perlengkapan yang modern seperti pesawat tempur, dimana pesawat yang

digunakan merupakan peninggalan masa perang tahun 1919-1921 dan

194

Wilhelm Deist, Dkk. op cit. hlm 363 195

Kebutuhan yang digunakan selama 1 bulan Serangan 196

Kendaran yang dimaksud adalah jenis Mobil, Truk serta Sepeda motor untuk satuan Infanteri

Mekanis 197

Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

107

memerlukan perawatan yang memakan banyak biaya. Kesatuan Infanteri juga

memerlukan senjata anti tank untuk menghadapi serangan dari satuan lapis baja,

sehingga infanteri dapat menghentikan dan menghancurkan serangan tank dengan

menggunakan senjata anti tank tersebut.

Angkatan Darat Polandia membentuk suatu komite198

yang dibentuk untuk

mengurusi masalah persenjataan dan perlengkapan bagi satuan Infanteri. Program

yang dirancang oleh komite masalah persenjataan menggunakan bantuan

pendanaan dari Perancis sebesar 2,5 Miliar Franc selama 5 tahun,199

dana yang

diberikan oleh Perancis digunakan untuk membeli persenjataan dari luar negeri

untuk keperluan Angkatan Darat. Senjata yang menjadi kebutuhan adalah senjata

anti tank dimana melihat Jerman mulai mengembangkan satuan lapis baja.

Polandia melihat Swedia sebagai pemasok senjata anti tank bagi satuan infanteri,

dimana Bofors membuat senjata anti tank yang dikenal sebagai Bofors 37 mm

anti-tank gun.

Angkatan Darat Polandia membeli sekitar 100 senjata anti tank dari Bofors

serta lisensi untuk dapat diproduksi secara massal di pabrikan senjata milik militer

Polandia. Senjata anti pesawat yang dikembangkan oleh Bofors juga tidak luput

dari perhatian Angkatan Darat Polandia, hal ini didasari bahwa infanteri

memerlukan bantuan dari senjata anti pesawat untuk melindungi pasukan yang

ada dilapangan dari kemungkinan adanya serangan udara. Bofors memproduksi

senjata anti pesawat yang dikenal sebagai Bofors 40 mm gun, serta Polandia

198

Komite yang dimaksud adalah KSUS atau Komitet do Spraw Urbrojenia I Sprezetu yang

dipimpin oleh Jenderal Kamizierz Sonskowi yag mengurusi perlengkapan dan persenjataan bagi

satuan infanteri Polandia. Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 22. 199

Ibid, hlm 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

108

membeli senjata tersebut agar dapat digunakan dalam satuan infanteri.

Militer Polandia pada tahun 1938 melakukan peninjauan kembali rencana

pertahanan terhadap Jerman, dimana rencana pertahanan yang disusun tahun 1925

dirasa tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Jenderal Tadeusz Kutrzeba

merancang sebuah pola pertahanan yang baru dimana tentara Polandia dibagi

menjadi beberapa satuan Army, dimana dalam 1 satuan Army terdiri dari 2 sampai

3 divisi satuan Infanteri. Satuan Army of Warsaw merupakan tentara bertugas

untuk menjaga kemungkinan serangan yang datang dari Prussia timur, satuan

Army Poznan bertugas untuk menjaga adanya serangan mendadak dari Jerman

melalui timur wilayah Poznan.

Satuan Army lodz - Czestochowa bertugas mengamankan wilayah perbatasan

dengan Cekoslovakia, dimana Cekoslovakia telah diduduki oleh Jerman sehingga

mengantisipasi serangan Jerman melalui perbatasan. Jenderal Tadeusz Kutrzeba

memperkirakan bahwa serangan Jerman mengarah langsung menuju Warsawa,

sehingga terdapat tentara cadangan yang dapat digunakan ketika garis pertahanan

di wilayah Warsawa berhasil di tembus. Tentara Cadangan ini mempunyai

kekuatan 2 divisi Infanteri yang dapat digunakan untuk menutup celah yang

berhasil ditembus oleh Jerman

2. Kerjasama Militer Antara Polandia dengan Perancis dan Inggris

Perancis yang menjadi pemenang dalam Perang Dunia Pertama, menjadi

rujukan bagi militer Polandia dalam mewujudkan militer yang efisien. Dalam

perang tahun 1919 Perancis menjadi negara utama pendukung Polandia, dalam

menahan serangan kaum Bolseviks. Melalui kesatuan Polish Army in France

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

109

doktrin militer Perancis mulai dipelajari oleh perwira Polandia, dilihat dari

Jenderal Jozef Haller yang menjadi komandan kesatuan diatas mendapatkan

pendidikan militer model Perancis. Perancis dan Polandia menjalin hubungan

diplomatik yang baik, bahkan berencana membentuk suatu kerjasama militer

kedua negara. Kesepakatan perjanjian militer antara Polandia dan Perancis terjadi

pada tahun 1921, dimana dalam perjanjian ini Polandia mendapatkan bantuan

militer dari Perancis serta menjadi rujukan bagi model militer Polandia.200

Perjanjian militer antara Perancis dan Polandia memberikan kesempatan bagi

perwira Perancis, untuk menjadi intruktur dari pembangunan militer bagi

Angkatan Darat Polandia. Perwira tinggi Perancis seperti Jenderal Maxime

Weygand yang menjadi penasihat militer bagi Presiden Mościcki. Banyak perwira

yang tergabung dalam Misi Militer bagi Polandia atau French Military Mission to

Poland ikut terlibat dalam usaha merevitalisasi militer Polandia.201

Perancis

memberikan bantuan perlengkapan dan persenjatan bagi militer Perancis, dapat

dilihat dari sebagian besar kesatuan Altileri menggunakan Meriam lapangan

model 1897 yang dikenal sebagai Matériel de 75mm Mle 1897. Perancis juga

terlibat dalam pembentukan korps perwira militer Polandia, dilihat dari akademi

militer yang dikhususkan menggunakan model pembinan seerti di akademi École

Spéciale Militaire de Saint-Cyr.202

200

David Williamson, Poland Betrayed :The Nazi and Soviet Invasion in 1939, Barnsley, Pen and

Sword Publisher, 2009, hlm 7. 201

Idem. 202

Merupakan Akademi militer kebanggaan militer Perancis dimana dalam akademi ini mendidik

calon perwira tinggi bagi militer Perancis. Diakses dari

https://prepablecosocio.files.wordpress.com/2009/05/concours-saint-cyr.pdf pada tanggal 5

Oktober 2019 pukul 13.00 Wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

110

Jenderal Pilsudski meminta bantuan perlengkapan kepada Perancis mengenai

pembelian kendaraan lapis baja. FT 17 yang digunakan oleh militer Polandia

memainkan peranan vital dalam perang dengan kaum Bolseviks, dikarenakan tank

digunakan bersamaan dengan kesatuan Infanteri dalam menembus garis

pertahanan musuh. Polandia berusaha mewujudkan kesatuan lapis baja dengan

menggunakan tank sebagai kekuatan utama, hal ini ditindak lanjuti pada tanggal

31 September tahun 1931 dimana terjadi usaha Polandia untuk membeli tank

kepada Inggris. Polandia melihat tank ringan jenis Vickers dengan model E

sebagai kekuatan utama bagi cikal bakal kesatuan lapis baja Polandia, tank jenis

Vickers ini merupakan tank ringan dengan bobot maksimal 6 ton dan mempunyai

senjata utama Meriam kaliber 37 mm.203

Polandia membeli tank ringan pabrikan Vickers dengan jumlah 50 unit

dengan rincian, 16 unit tank dengan dengan spesifikasi kubah dengan senjata

utama kaliber 37mm dan 22 unit lainnya dengan spesifikasi 2 kubah tank dengan

persenjataan 2 senapan mesin kaliber 7,7mm204

. Militer Polandia tidak hanya

membeli dalam jumlah besar tetapi juga membeli lisensi untuk memproduksi

sendiri model tank yang dibeli. Pabrikan Vickers memberikan lisensi kepada

militer Polandia agar dapat membuat konsep tank ringan sendiri dengan melihat

Vickers sebagai rujukan utama. Tank Vickers mulai dikirim ke Polandia pada

tahun 1932 dan para petinggi militer seperti Jenderal Edward Rydz-Śmigły,

melihat Polandia memiliki potensi kendaraan lapis baja untuk menandingi

kekuatan militer Jerman yang mulai bangkit.

203

David R. Higgins, Duel : Panzer II vs 7TP, Osprey Publishing, London, 2015, hlm 20. 204

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

111

Pemerintah Polandia tidak menerima begitu saja tank yang datang dari

Inggris, pemerintah menggandeng para ahli permesinan dari berbagai universitas

di Polandia, untuk melihat dan memodifikasi tank yang telah dibeli agar sesuai

dengan kebutuhan Angkatan Darat Polandia. Universitas Teknik Warsawa

atau Politechnika Warszawska melihat mesin dalam tank ringan Vickers yang

digunakan tidak memenuhi standar yang diinginkan oleh Angkatan Darat

Polandia. Universitas Teknik Warsawa melihat masalah mesin yang tidak sesuai

dengan keinginan Angkatan Darat sebagai kesempatan, untuk menciptakan tank

produksi dalam negeri yang sesuai dengan standar yang ditentukan pemerintah.

Pihak Państwowe Zakłady Inżynierii atau Pabrikan senjata milik Pemerintah

Polandia menciptakan sebuah purwarupa dari tank ringan dengan melihat konsep

tank Vickers. Pabrikan senjata milik Pemerintah Polandia mengembangkan

konsep tank dengan bobot 7 ton dengan konfigurasi, kubah dapat berputar 360

derajat dan menggunakan senjatan utama Kaliber 37 mm.205

Pemerintah Polandia

mengumumkan pada tanggal 16 Agustus tahun 1934 berhasil menciptakan tank

model baru dengan nama tank 7TP. Militer Jerman yang mengalami kebangkitan

setelah naiknya Hitler, membuat Polandia merancang sebuah skenario untuk

mengantisipasi kemungkinan perang dengan Jerman. Polandia melihat wilayah

perbatasan dengan Jerman sebagai rute yang digunakan untuk kemungkinan

Invasi Jerman, sehingga militer Polandia mengembangkan rencana pertahanan

yang dikenal sebagai Rencana Silesia / Plan Silesia. 206

205

Richard.M.Orgerkiewicz, op cit, hlm 267. 206

David Williamson, op cit, 62.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

112

3. Persiapan Angkatan Laut dan Angkatan Udara Polandia sebelum

Serangan Kilat

Seperti halnya persiapan yang dilaksanakan Angkatan Darat Polandia

menjelang serangan Kilat tahun 1939, pihak Angkatan Laut dan Udara Polandia

juga merancang rencana yang digunakan dalam menghadapi kemungkinan pecah

perang dengan Jerman pada bulan September 1939. Markas Besar Angkatan

Udara Polandia memberikan perintah kepada setiap satuan yang ada dilapangan

untuk mempersiapakan segala perlengkapan dan personil dalam menghadapai

kemungkinan serangan udara yang dilakukan oleh Jerman, namun Markas Besar

Angkatan Udara Polandia tidak mengetahui secara pasti tentang kapan dan berapa

kekuatan yang mungkin digunakan Jerman. Rencana yang disusun oleh Markas

Besar Angkatan Udara Polandia guna memhadapi kemungkinan serangan Jerman

adalah membagi kekuatan yang ada guna disebar di wilayah Perbatasan dengan

Jerman, hal ini diambil dengan perkiraan bahwa jika terjadi kemungkinan

serangan udara yang dilakukan Jerman akan dengan mudah dilumpuhkan sebelum

menyerang target-target penting seperti kota Warsawa, Lublin dan Cracow.207

Pesawat tempur dan satuan Pembom mulai ditempatkan di wilayah Warsawa,

mengingat bahwa Warsawa merupakan pusat politik bagi Polandia membuat

pengamanan udara diatas Warsawa menjadi tanggung jawab dari Markas Besar

Angkatan Udara Polandia. Satuan Pesawat Tempur dari satuan 141 Eskadra

Mysliwska dibawah pimpinan Florian Laskowski.mendapat tugas utama untuk

mempertahankan wilayah udara Warsawa dari kemungkinnan ancaman serangan

207

Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

113

pesawat Jerman, dibuktikan dengan perintah dari Markas Besar Angkatan Udara

Polandia pada tanggal 24 Agustus 1939 seluruh personil dan perlengkapan harus

selalu dalam keadaan siaga dalam menghadapi segala kemungkinan. 208

Tabel 11 :Kekuatan Angkatan Udara Polandia Menjelang Serangan Kilat tahun

1939209

kekuatan Angkatan Udara Polandia

Jenis Pesawat PEMBOM TEMPUR PENGINTAI

Jumlah 210

315 330 280

Sama seperti persiapan yang dilakukan oleh Angkatan Udara , Angkatan Laut

Polandia juga melakukan persiapan guna menghadapi kemungkinan serangan dari

Angkatan Laut Jerman Angkatan Laut Polandia mempunyai tugas untuk

mempertahankan wilayah laut Baltik yang menjadi jalur perdagangan dari

Polandia dengan negara lain. Dengan Penjagaan yang dilakukan oleh Angkatan

Laut Polandia dimaksudkan, agar wilayah Danzig dan Pelabuhan Westerplatte

yang terletak di dekat laut Baltik aman dari usaha serangan dari Angkatan Laut

Jerman. Melihat minimnya kekuatan yang dimiliki Oleh Angkatan Laut Polandia

membuat 3 Kapal Penghancur terbaik yang dimiliki menuju Pelabuhan wilayah

Inggris agar tidak hancur akibat serangan Udara Jerman .

208

Belcarz Bartolomiej dan Robert Peckowski, The White Eagle: The Operation Men and

Aircraft of Polish Airforce 1918-1939, Crecy, Hikoki Publication, 2001,hlm 183 209

Ibid, hlm 174-175 210

Dalam satuan unit pesawat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

114

Tabel 12. Kekuatan Angkatan Laut Polandia sebelum Serangan Kilat tahun

1939211

Jenis Kapal

Kapal

Penghancur

Kapal Penebar

Ranjau

Kapal

Selam

Penyapu

Ranjau

Jumlah 4 1 5 6

D. Persiapan Akhir Angkatan Darat Jerman Sebelum Serangan Kilat

1. Membentuk Komando Terpadu Sebelum Serangan Kilat

Markas Besar Komando Angkatan Darat Jerman atau Oberkommando des

Heeres mulai menyusun rencana kemungkinan serangan terhadap Polandia, hal ini

didasarkan keinginan Hitler untuk mengembalikan wilayah Danzig yang diduduki

Polandia. Hitler melihat bahwa kembalinya Danzig perlu menggunakan kekuatan

senjata, sehingga Hitler bersama para Jenderal membahas kemungkinan serangan

terhadap Polandia. Jenderal Franz Halder berencana untuk membentuk dua satuan

setingkat Army yang digunakan dalam usaha serangan ke Polandia, dengan alasan

bahwa dengan adanya dua satuan Army memudahkan memotong garis pertahanan

Polandia. Satuan Army yang akan digunakan dalam serangan terhadap Polandia

berasal dari Komando Tentara Pertama atau Heeresgruppen Komando1, dibawah

pimpinan Generaloberst Gerd von Runsted dengan Markas Besar yang berada di

wilayah Kassel212

. Heeresgruppen komando1 menjadi kekuatan utama dari upaya

serangan terhadap Polandia, dimana dalam satuan ini terdiri dari Tentara ke 4 dan

ke 3 yang akan menjadi ujung tombak serangan dari utara. Hitler melakukan rapat

211

Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 100-101 212

Robeth M. Kennedy, The German Campaign in Poland 1939, Department of the U S Army,

Washington DC, 1956, Hlm 58.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

115

bersama Jenderal-Jenderal Angkatan Darat Jerman untuk membahas rencana

serangan terhadap Polandia, pertemuan antara Hitler dengan Jenderal terjadi pada

tanggal 26-27 April tahun 1939.

Serangan terhadap Polandia dirancang agar dua satuan Army yang telah

dibentuk menyerang kedudukan tentara Polandia dari arah utara dan selatan,

sehingga wilayah pertahanan Polandia dapat ditembus dari dua front. Tentara ke 4

yang berada diwilayah Stettin menyerang kedudukan tentara Polandia di wilayah

Gdansk serta, Tentara ke 3 yang berada di wilayah Prussia timur menyerang

kedudukan tentara Polandia yang menjaga kota Warsawa. Heeresgruppen

Komando 1 dibentuk menjadi satuan Army Grup North melalui surat perintah

yang ditandatangani oleh Hitler dan Jenderal Frans Halder sebagai kepala staf

Angkatan Darat Jerman pada tanggal 15 Juni 1939. Army Grup North menjadi

kekuatan yang akan memukul garis pertahanan tentara Polandia, khususnya

Tentara Pomerania yang berjaga diperbatasan dengan Jerman dan Tentara

Warsawa yang menjaga garis pertahanan di kota Warsawa213

.

Tentara Ke 3 terdiri dari 8 divisi satuan Infanteri 1 Divisi satuan Panzer dan 1

Brigade satuan Kavaleri berkuda, dan ujung tombak dari serangan menembus

garis pertahanan Polandia adalah Panzer. Panzer menjadi kekuatan utama dari

Tentara ke 3 dikarenakan, wilayah yang berada diwilayah operasi tentara ke 3

merupakan wilayah yang dapat digunakan oleh Panzer, sehingga momentum

serangan dapat diraih.214

Divisi Panzer yang digunakan terdiri dari 2 tipe tank

dimana tank ringan Panzerkampfwagen I dan Panzerkampfwagen II sebagai

213

Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 30. 214

War Departement, The German Armored Army, Military Intelligence Service, Washington

DC, 1942, hlm 25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

116

kekuatan utama serta, kekuatan tank medium dengan Panzerkampfwagen III dan

Panzerkampfwagen IV sebagai kekuatan utama.215

Panzerkampfwagen I dan II

merupakan tank dengan bobot tempur tidak lebih dari 10 ton sehingga digunakan

sebagai kekuatan pengintai atau Scouting. Kekuatan tank medium menggunakan

Panzerkampfwagen III dan IV dikarenakan mempunyai ketebalan baja yang dapat

menghentikan senjata anti tank lawan, sehingga sebagai kekuatan utama dari

satuan Panzer bertumpu pada daya tembak dari satuan Panzerkampfwagen III dan

IV.

Tentara ke 4 yang dipimpin oleh Jenderal Gunther von Kluge mempunyai

kekuatan terdiri dari 4 Divisi satuan infanteri, 2 Divisi satuan infanteri mekanis

dan 1 Divisi satuan Panzer yang terdiri dari 2 Brigade Panzer dengan total

kekuatan 200 Kendaraan lapis baja. Kekuatan Army Grup South merupakan

satuan Army yang dibentuk oleh Jenderal Franz Halder dengan tujuan menyerang

kedudukan Polandia dari wilayah wilayah Selatan Jerman serta wilayah Slovakia.

Wilayah Selatan Jerman menjadi tempat yang dipilih oleh Jenderal Halder

dikarenakan, kekuatan tentara Polandia yang berjaga diperbatasan tidak sekuat

diwilayah utara sehingga mudah untuk diserang. Dengan Jerman berhasil

menguasai wilayah Cekoslovakia membuat garis pertahanan Polandia lebih

mewaspadai gerakan di utara, dibandingan adanya kemungkinan serangan Jerman

dari wilayah pendudukan Cekoslovakia. Jerman melihat kekuatan pertahanan

Polandia di wilayah Selatan hanya terdiri tentara dengan kualitas ke dua serta

kesatuan penjaga perbatasan.

215

Ibid, hlm 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

117

Dengan kekuatan militer Polandia yang lemah membuat divisi Panzer

dapat menembus garis pertahanan tentara Polandia dengan mudah serta, dapat

bergerak lebih jauh untuk memotong pergerakan mundur pasukan Polandia. Army

Group South dipimpin oleh Generaloberst Gerd von Rundsted berdasarkan

keputusan tanggal 15 Juni 1939, Army Grup South terdiri dari Tentara ke 8, 10 dan

ke 14 menjadi kekuatan utama dalam menyerang kedudukan tentara Polandia dari

arah selatan. Tentara ke 8 dipimpin oleh Jenderal Alexsander Blaskowitz yang

terdiri dari 4 divisi satuan Infanteri serta Tentara ke 10 mempunyai kekuatan

terdiri dari 6 divisi satuan Infanteri, 2 divisi satuan Infanteri mekanis dan 2 divisi

satuan Panzer.216

Tentara ke 14 dibawah pimpinan Jenderal Wilhelm List

mempunyai kekuatan terdiri dari 5 divisi satuan Infanteri, 2 divisi satuan Panzer,

sehingga kekuatan Panzer dari Army Grup South lebih banyak jika dibandingkan

dengan jumlah dari Army Grup North dilihat dari jumlah divisi panzer.

Divisi Panzer menjadi tumpuan dari setiap Army Grup dikarenakan

kampanye militer terhadap Polandia hatus dilaksanakan secara cepat dan tuntas,

sehingga Panzer menjadi kekuatan penembus garis pertahanan Polandia dan

menyerang kebagian lemah dari AD Polandia. Jerman melihat satuan lapis baja

yang dimiliki oleh Polandia tidak mencukupi untuk membuat satuan lapis baja

setingkat Divisi, sehingga dengan mudah Panzer dapat menembus pertahanan

yang dijaga oleh satuan Infanteri dan dapat menembusnya dengan mudah. Divisi

Panzer yang digunakan dalam invasi ke Polandia memiliki total kekuatan 2511

tank kategori tank ringan serta satuan tank medium, dengan kekuatan kendaraan

216

Robeth M. Kennedy,op cit, hlm 61.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

118

lapis baja yang digunakan kecil kemungkinan AD Polandia dapat menahan

serangan satuan Panzer.

Intelejen Jerman atau Abwehr memberikan laporan kepada Markas Besar AD

Jerman atau Oberkommando des Heeres mengenai kekuatan AD Polandia.

Laporan yang diberikan oleh Abwehr menyebutkan bahwa kekuatan AD

didominasi oleh satuan Infanteri, hal ini dlihat dari keseluruhan kekuatan AD 55

persen diisi oleh kekuatan Infanteri dan 25 persen merupakan satuan kavaleri

berkuda217

. Kekuatan yang masih bertumpu pada satuan Infanteri dan Kavaleri

berkuda, membuat pergerakan AD Polandia menjadi terbatas dikarenakan masih

menggunakan kuda sebagai alat transportasi bagi AD. Divisi Infanteri yang

dimiliki oleh Polandia banyak yang merupakan divisi yang diisi oleh para wajib

militer, sehingga banyak dari tentara yang hanya mempunyai waktu sedikit untuk

beradaptasi dengan lingkungan militer.

Sebagai contoh kekuatan utama dari Angkatan Darat bertumpu pada divisi ke

33, 36 yang merupakan divisi yang bertempur dalam perang tahun 1919-1921, hal

ini membuat divisi tersebut mempunyai kemampuan yang memumpuni. Tidak

semua Divisi Infanteri Polandia terdiri dari para veteran Perang Polandia Uni

Soviet tahun 1921, banyak dari satuan yang baru dibentuk terdiri dari pasukan

cadangan dengan usia diatas 45 tahun218

217

Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 46. 218

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

119

Gambar I. Pembagian Tugas Komando Selama Serangan Kilat di

Polandia219

219

Robeth M. Kennedy,op cit, hlm 65.

Hitler sebagai Komando

Tertinggi Militer Jerman

AD Komando Tertinggi

Walther von

Brautchitsch

Kepala Staf Franz Halder

Army Gruop South

Gerd von Runsted

Tentara ke 8

Alexsander Blaskowitz

180.00 pasukan

Tentara ke 14

Wihelm list

210.000 pasukan

Tentara ke 10

Walther von Reichnow

300.000 pasukan

Army Group North

Fedor von Bock

Tentara ke 4

Georg von Kuchler 320.000 pasukan

Tentara ke 3 Gunther von Kluge 230.000

pasukan

AU

Komandan Tertinggi

Herman Goering

Luftflotte 1 dan 2

Alberth Kesslering dan

Alexsander Lohr

AL

Komandan Tertinggi

Erich Reader

Komandan Kapal

Scleswig Holstein Gustav

Kieseritzky

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

120

2. Pengorganisasian Pasukan yang Ada Di lapangan sebelum Serangan

Kilat

Angkatan Darat Jerman segera melakukan penyusunan rencana serangan final

terhadap Polandia yang dikenal sebagi operasi Fall Weiss¸ dimana dalam operasi

Fall Weiss Jerman menyerang kedudukan Angkatan Darat Polandia dari dua arah

secara serentak dan didahului dengan serangan udara besar-besaran sebagai

pembuka serangan. Kekuatan militer Jerman telah disiapkan Angkatan Darat

mempunyai kekuatan sebesar 630.000 pasukan yang ada di satuan Army Grup

North dengan rincian 320.000 pasukan berada di satuan Tentara Ke 3 dan

230.000 pasukan di satuan Tentara ke 4220

.

Army Grup South mempunyai kekuatan gabungan sebesar 830.000 pasukan,

dengan rincian kekuatan 180.000 pasukan berada di kesatuan Tentara ke 8,

300.000 pasukan berada di kesatuan Tentara ke 10 dan 210.000 berada dikesatuan

Tentara ke 14. Army Group South mempunyai kekuatan cadangan sebesar 196.000

pasukan sebagai pasukan cadangan, hal ini dilakukan oleh Jenderal von Runsted

sebagai satuan yang dapat digerakan ketika terjadi penghancuran total AD

Polandia221

. AD Jerman juga menyiapakan kekuatan Panzer dengan rincian

kekuatan 2511 Panzer serta senjata Altileri swagerak, yang dapat digunakan untuk

memberikan bantuan tembakan ketika satuan Panzer mengalami kesulitan untuk

menembus garis pertahanan Jerman.

220

Robeth M. Kennedy, op cit, hlm 77. 221

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

121

3. Upaya Jerman dalam Membenarkan upaya Serangan Kilat

Hitler berupaya untuk membenarkan serangan Jerman ke Polandia melalui

usaha-usaha yang bertujuan memberikan fakta bahwa Polandia yang menyerang

Jerman. SS dibawah pimpinan Heinrich Himmler mulai menyusun rencana usaha

TentaraPolandia dalam menyerang dan menduduki stasiun Radio milik Jerman

diperbatasan, melihat wilayah Gleiwitz yang dekat dengan Polandia dipilih

menjadi tempat upaya Polandia dalam menyerang Jerman. Rencana pendudukan

stasiun radio milik Jerman dirancang menggunakan orang-orang Yahudi

berkebangsanan Polandia yang ditahan di Jerman didandani menyerupai prajurit

Polandia, hal ini ditujukan agar memberikan bukti yang kuat bahwa Polandia

memasuki wilayah Jerman. Stasiun pemancar radio yang berada di kawasan

Gleiwitz menjadi tempat yang dirancang sebagai tempat yang menjadi tujuan

serangan Polandia, dikarenakan radio yang ada akan digunakan untuk menyiarkan

berita-berita mengenai keburukan Jerman.

Kode operasi serangan rekayasa yang dirancang oleh SS dikenal sebagai

Operasi Tannenberg222

. Operasi Tannenberg dilancarkan pada tanggal 31 Agustus

1939 tepat sehari sebelum serangan besar-besaran Jerman mulai dilancarkan.

Orang-orang Yahudi yang dipersiapakan didandani mirip dengan prajurit penjaga

perbatasan Polandia, sehingga dengan adanya senjata dan perlengkapan yang ada

membuktikan bahwa serangan tersebut dilaksanakan oleh Polandia dan terjadi

kontak senjata dengan pasukan Jerman yang sudah dipersiapakan sebelumnya.

222

David Whitehead, The Day before The War: the Event in 31 August 1939, North Carolina,

MMi Media, 2000, hlm 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

122

Hitler melihat terjadinya usaha Polandia pada tanggal 31 Agustus sebagai

sarana untuk membenarkan serangan Jerman, ketika wartawan Angkatan Darat

Jerman datang ke lokasi untuk mengambil gambar seketika itu juga berita

mengenai insiden tersebut terbut disurat kabar Militer Jerman yaitu Der Signal.

Banyak masyarkat Jerman melihat insiden ini sebagai pernyataan perang kepada

Jerman, sehingga banyak masyarakat yang mendukung pemerintah dan tentara

dalam usaha membalas insiden yang terjadi pada tanggal 31 Agustus 1939.223

Berita insiden tanggal 31 Agustus 1939 tidak hanya menyebar di Jerman saja

tetapi banyak wartawan asing yang ikut dalam peliputan berita, hal ini

dimanfaatkan oleh Menteri urusan Propaganda Jerman yaitu Joseph Goebbles

sebagai pembenaran dari usaha Jerman dalam menyerang balik Polandia. Joseph

Goebbles berkeinginan agar Inggris dan Perancis agar percaya adanya insiden di

wilayah Gleiwitz memang dilaksanakan oleh Polandia, dengan bukti-bukti senjata

dan pakaian dari prajurit yang berhasil ditawan oleh Jerman 1 jam setelah

kejadian.

223

Ibid, hlm 20-21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

123

Gambar II.Arah Serangan Tentara Jerman ketika berlangsungnya Serangan Kilat

Tahun 1939224

.

Tabel 13.perbandingan Kekuatan Antara Jerman dan Polandia Menjelang

Serangan Kilat Tahun 1939. 225

Perbandingan Jerman Polandia

Total pasukan yang ada 1.500.000 600.000

Satuan lapis baja 226

2511 210

Jumlah pesawat tempur227

2351 800

Total Altileri Medan 9000 4300

224

Diakses dari: https://www.themaparchive.com/invasion-of-poland-initial-positions-on-1-

september-1939.html pada tanggal 27 November 2019 pukul 09.20 Wib 225

Steven Zaloga dan Victor Madej, The Polish Campaign 1939, New York, Hippocrene Books,

Inc, 1997, hlm 79 226

Dalam satuan unit tank 227

Dalam satuan unit pesawat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

124

BAB IV

PROSES JALANNYA SERANGAN KILAT TENTARA JERMAN KE

POLANDIA

A. Fase Awal Serangan Kilat Tentara Jerman terhadap Polandia

1. Fase Awal Serangan dari Angkatan Udara dan Laut Jerman

Hitler bersama Markas Besar Angkatan Darat Jerman atau Oberkommando

des Heeres mengeluarkan surat perintah pada tanggal 31 Agustus yang berisi,

rencana serangan harus sesuai dengan konsep Fall Weiss dengan penggunaan

satuan Panzer sebagai inti kekuatan, serangan dilaksanakan tanggal 1 September

tahun 1939 dengan sasaran utama Kota Warsawa dan penghancuran total

Angkatan Darat Polandia228

. Pertemuan yang terjadi di Markas Besar Angkatan

Darat Jerman diikuti oleh Hitler bersama Jenderal Frans Halder sebagai Kepala

Staf Angkatan Darat Jerman, Herman Goering sebagai Komandan Tertinggi

Angkatan Udara Jerman dan Laksamana Besar Erich Reader sebagai Komandan

Tertinggi Angkatan Laut Jerman beserta Jenderal Besar Gerd von Rundsted dan

Fedor von Bock.

Surat Perintah yang dikeluarkan oleh Markas Besar Angkatan Darat Jerman

segera dikirim kepada Komandan setiap Divisi yang ada baik satuan Infanteri dan

Panzer dari satuan Army Grup South dan North, hal ini dikarenakan inti serangan

terhadap Polandia berada di satuan Army Grup South dan North. Serangan Jerman

terhadap Polandia di mulai pada tanggal 1 September 1939 jam 04.45 pagi

dikarenakan data Intelejen yang berhasil di sadap oleh dinas Intel Angkatan Darat

228

H.R.Trevor. Roper, Hitler War Directives 1939-1945, London , Pan Books Ltd, 1966, hlm

38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

125

Jerman bahwa pada waktu tersebut merupakan waktu pertahanan Polandia berada

pada titik terlemah karena tentara yang berjaga berganti dan banyak pasukan yang

masih terlelap dalam tidurnya. Serangan Kilat yang dilancarkan Jerman ditandai

dengan serangan udara terhadap seluruh instalasi militer Polandia yang ada di

perbatasan. Serangan udara dilakukan oleh Luftflotte 1 dan 2 mengincar kubu-

kubu pertahanan yang ada di wilayah Warsawa, Cracow dan lapangan terbang

milik Angkatan Udara Polandia dengan menggunakan kekuatan-kekuatan

skuadron pesawat pembom dengan kekuatan utama bertumpu pada He-111.

Pesawat Pembom He-111 merupakan pesawat pembom medium yang dapat

membawa muatan sebesar 4000 kg bom, dengan kekuatan yang ada di kesatuan

pembom medium dapat menghancurkan segala instalasi militer seperti barak

militer dan lapangan terbang229

. Pesawat pembom tukik digunakan oleh AU

sebagai pembom yang dapat menghancurkan jalan-jalan, jembatan yang

digunakan dengan ketepatan serangan yang baik. Satuan Pembom Tukik

menggunakan ketepatan pengeboman sebagai kunci utama, sehingga membuat

Angkatan Darat bekerjasama dengan AU Jerman dalam memberikan bantuan

pemboman bagi kesatuan Panzer. Ketika Panzer bertemu dengan garis atau kubu

pertahanan yang tidak dapat ditembus maka satuan Panzer meminta bantuan

pengeboman dari udara.

Markas Besar Angkatan Darat Jerman mengirimkan sinyal serangan terhadap

seluruh komandan pasukan yang telah siap di lapangan, sinyal yang digunakan

sebagai tanda Serangan Kilat dimulai adalah kata “Dortmund” dan jam 04.40

229

Christ. Mcnab, Hitler Eagle: The Luftwaffe 1933-1945, London, Osprey Publishing, 2012,

hlm 124.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

126

pagi serangan pertama dilancarkan oleh Angkatan Darat Jerman. Kesatuan

Angkatan Laut Jerman menggunakan kapal perang Jerman Scleswig-Hoslten yang

berada di pelabuhan Danzig, Danzig menjadi target serangan dikarenakan terdapat

kota Danzig yang berusaha untuk mengusuri keluar tentara Polandia dari kota

Danzig. Scleswig-Hoslten dibawah pimpinan Gustav Kieseritzky, menembakan

senjata utama yaitu Meriam kaliber 280 mm dengan sasaran barak Angkatan Darat

Polandia yang berada di wilayah Westerplatte.

Di pelabuhan Danzig terjadi serangan udara yang dilakukan oleh skuadron

pembom He-111 dengan sasaran barisan kapal Angkatan Laut Polandia yang

terdapat di wilayah Westerplate, hal ini dilakukan agar kekuatan AL Polandia

dapat dihancurkan dan wilayah Danzig dapat diduduki secara cepat.230

. Scleswig-

Hoslten bersama satuan pendukung seperti kapal Penyapu Ranjau bergerak maju

guna membersihkan area pelabuhan dari ranjau lautyang dipasang oleh Angkatan

Laut Jerman dan satuan kapal Penghancur dengan Meriam utama kaliber 130mm

memberikan tembakan melancarkan serangan terhadap kubu-kubu pertahanan

yang ada di Pelabuhan dan berusaha mendaratkan pasukan Marinir berkekuatan

225 orang dibantu dengan tembakan jarak dekat dari 2 kapal Penghancur231

Kesatuan Marinir Angkatan Laut Jerman atau Marine-Infanterie yang ada

didalam kapal Penyapu Ranjau dan Kapal Penghancur membantu usaha

pembebasan Kota Danzig dibantu tembakan dari kapal Scleswig-Hoslten

mengakibatkan kedudukan tentara Polandia mundur dari kota Danzig. Luftwaffe

230

Steven J. Zaloga, Poland 1939: The Birth of Blitzkrieg, London, Osprey Publishing, 2002,

hlm 36. 231

Donald Stoker, The Naval Battle in the Baltic September 1939, Dalam Baltic & Security

Reviem Vol 11, Maret 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

127

mengirimkan kesatuan Pembom yang merupakan satuan pembom tukik dengan

pesawat He-123 yang merupakan kesatuan Pembom yang dimiliki Angkatan Laut

Jerman, untuk membantu pengemboman terhadap kedudukan tentara Polandia

agar memudahkan satuan SS Heimwehr Danzig untuk mengusir keluar tentara

Polandia232

. Army Pomerze yang menjaga perbatasan mendapatkan serangan

gencar dari Tentara ke 4 dalam, hal ini Tentara ke 4 Jerman berusaha menembus

garis pertahanan Angkatan Darat Polandia dan menyerang garis belakang dari

divisi ke 15 Polandia.

Jerman berusaha menduduki fasilitas perkeretapian yang berada diwilayah

Chojnice- Tezcew, dikarenakan dengan fasilitas rel yang berhasil dikuasai

membuat Jerman dapat mendatangkan bala bantuan dengan cepat. Tentara Ketiga

Jerman berusaha untuk menembus garis pertahanan Army Modlin dengan harapan

dapat menduduki wilayah Warsawa 233

.

2. Fase Awal dan Jalannya Serangan dari Angkatan Darat Jerman

Kota Warsawa yang berada tepat diarah serangan dari Tentara ke 3

merupakan wilayah yang mempunyai kubu-kubu pertahanan yang menahan

serangan Jerman selama 3 hari. Koridor yang berada di wilayah Danzig dapat

ditembus setelah melalui serangan gabungan dari Tentara ke Tiga dan Empat.

Divisi ke 21 dan 228 dari Tentara ke 4 Jerman menyerang koridor Danzig dari

arah barat, sehingga memutus hubungan dari Divisi ke 4 dan divisi ke 6 Polandia.

Satuan Divisi Infanteri ke 50, 3 dan 32 Jerman menyerang koridor Danzig dari

arah timur sehingga berhasil menembus garis pertahanan yang dijaga oleh Divisi

232

Martin Pegg, Luftwaffe Ground Attack Unit 1939-1945, London, Osprey Publishing, 1977,

hlm 6. 233

Steven J. Zaloga, op cit, hlm 43.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

128

ke 15 dan 26 Polandia. Serangan final terhadap Koridor Danzig terjadi pada

tanggal 3 September dimana serangan secara serentak dari timur dan barat

Koridor, yang mengakibatakan garis pertahanan di sepanjang koridor dapat

ditembus Jerman mengakibatkan 15,000 prajurit Polandia yang menjaga koridor

tersebut menjadi tawanan perang.234

Tanggal 2 September 1939 pukul 05.00 pagi serangan utama dari Korps

infanteri Pertama Jerman dari Tentara ke 3 menyerang kedudukan Mlawa dari

arah utara, dibantu dengan satuan Divisi Panzer Kempf kekuatan gabungan

berusaha menembus garis pertahanan sepanjang 3 km. Divisi Panzer Kempf

membagi kekuatan menjadi kekuatan setingkat battalion, hal ini dilakukan agar

mempermudah serangan dengan satuan infanteri dari divisi ke 11 dan ke 61.

Divisi ke 11 dan 61 Jerman mempunyai tugas membuka celah sepanjang 4 km

dari garis pertahanan yang dijaga oleh divisi ke 20 Polandia .235

Divisi ke 217 dari

Tentara ke 3 Jerman berusaha menyerang kedudukan dari satuan kavaleri berkuda

Polandia, hal ini dilakukan agar sayap kiri pertahanan di Mlawa dapat ditembus

dan membuka jalan dari serangan utama.

Divisi infanteri pertama dari Korps Wodrig236

berusaha menyerang posisi

Mlawa dengan memutari Brigade Kavaleri ke 2 Polandia, sehingga mendapatkan

unsur pendadakan yang berguna dalam usaha menembus kubu pertahanan Mlawa.

Disaat yang bersamaan divisi ke 12 dari Tentara ke 3 Jerman menyerang wilayah

234

Robeth M. Kennedy, op cit, hlm 83. 235

Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 51. 236

Merupakan satuan setingkat Korps yang berada dibawah pimpinan Jenderal Albert Wodrig.

Satuan ini terdiri dari Divisi Infanteri Pertama dan divisi ke 217. Diakses dari

http://www.maparchive.ru/nara-doc/korps/XXVI_Armeekorps.pdf pada tanggal 15 September 2019

pukul 11. Wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

129

Mlawa dari arah selatan dengan sasaran wilayah yang dijaga oleh kesatuan

Brigade Kavaleri Mazoweicka. Arah serangan ditujukan untuk memotong semua

jalur evakuasi bagi tentara Polandia, dimana Tentara Ketiga berusaha menembus

Mlawa dengan alasan berdekatan dengan wilayah Warsawa sehingga dengan

berhasil ditembusnya wilayah Mlawa, akan terjadi usaha besar-besar Jerman

untuk menggunakan kekuatan Divisi Kempf untuk mencapai kota Warsawa.

Kekuatan Angkatan Darat Polandia yang berada di wilayah Krakow dan Lodz

juga mendapatkan serangan gencar dari Tentara Jerman, dibuktikan dengan usaha

Tentara ke 8 dan ke 10 Jerman untuk menembus garis pertahanan di wilayah

Mokra yang ada ditengah tengah antara Krakow dan Lodz .

Wilayah Mokra yang merupakan desa kecil yang tepat berada diantara Army

Lodz dan Army Cracow menjadi sasaran serangan Jerman, divisi Infaneri ke 18

dan 19 Jerman berusaha menembus garis pertahanan tersebut. Divisi Infanteri ke

18 Jerman mendapatkan serangan balik dari divisi ke 30 Polandia yang menjaga

wilayah Mokra, garis pertahanan yang berjarak 32 km dari wilayah perbatasan

dengan Jerman menjadikan wilayah ini mempunyai keuntungan bagi Jerman.

Korps Panzer ke 26 yang berada dibawah pimpinan Jenderal Georg-Hans

Reinhardt menyerang wilayah Mokra dengan kekuatan 3 Divisi Panzer, kekuatan

utama dari Tentara ke 10 bertugas menembus wilayah Mokra dan berusaha

menyerang pusat kekuatan Army Lodz, dengan cara menyerang garis pertahanan

di sepanjang sungai Pilicia.237

Satuan Brigade kavaleri Wolynska yang menjaga wilayah Mokra

237

Ibid, hlm 47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

130

mendapatkan perintah untuk membuat parit pertahanan mengantisipasi

kemungkinana serangan Jerman, hal ini diambil ketika Jerman berhasil menembus

garis pertahanan Polandia sejauh 5 km sehingga Mokra harus dipertahankan agar

tidak diduduki oleh Jerman. Garis pertahanan Mokra mendapatkan bantuan

tembakan dari Armored Train 53 dengan bantuan tembakan dari meriam kaliber

100 mm menjadikan garis pertahanan Mokra menjadi sulit ditembus oleh Jerman.

Jenderal Georg-Hans Reinhardt menggunakan Divisi Panzer ke 4 sebagai

kekuatan utama dalam usaha menembus garis pertahanan Polandia, ketika awal

serangan Divisi ke 4 menemui kesulitan akibat tembakan gencar dari senjata anti

tank yang digunakan oleh Brigade kavaleri Wolynska sehingga menimbulkan

jatuhnya banyak korban dari Divisi Panzer ke 4.

Divisi Panzer Pertama menyerang garis pertahanan yang dijaga Divisi

infanteri ke 7 Polandia, dikarenakan wilayah ini dijaga oleh divisi yang sebagian

besar anggotanya merupakan anggota wajib militer. Resimen Infanteri ke 74 dari

Divisi ke 7 mengalami serangan Jerman yang berasal dari Divisi Infanteri ke 46,

dimana dalam serangan ini Jerman mencoba membuka celah pertahanan Polandia

agar dapat merebut kota Radom. Divisi Tank Ringan ke dua Jerman berhasil

menembus garis pertahanan yang dijaga oleh Brigade kavaleri Krakowska dengan

bantuan dari Divisi Panzer ke 4, dengan cara membagi kekuatan yang ada menjadi

kesatuan kecil setingkat Batalyon. Satuan divisi Infanteri ke 8 dan 239 Jerman

menyerang wilayah pertahanan yang berada di wilayah pusat industri Katowice,

238 Jerman melihat pusat Industri Katowice sebagai salah satu target yang harus

238

Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 123.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

131

diamanakan karena takut akan dihancurkan oleh AD Polandia. Satuan Divisi

Panzer ke 5 bersama Divisi Infanteri ke 28 Jerman menyerang kedudukan Divisi

ke 23 Polandia yang berada di antara satuan Brigade kavaleri Krakowska dengan

satuan Divisi ke 55 Polandia.

Wilayah Karwina dan Ciezyn yang merupakan wilayah yang menjadi

prioritas serangan Jerman dalam usaha menembus garis pertahanan dari satuan

Army Krakow, dimana dalam serangan terhadap wilayah Karwina dan Ciezyn

divisi ke 44 dan 45 Jerman berusaha menyerang kedudukan dari kesatuan Brigade

pasukan gunung ke 21 Polandia yang menjaga garis pertahanan selatan sungai

Vistula.239

Satuan Korps Panzer ke 22 yang berada di wilayah Slovakia berusaha

menembus garis pertahanan Polandia di sepanjang perbatasan. Jerman melihat

kota Nown Targ sebagai wilayah yang dapat digunakan sebagai langkah awal

menduduki wilayah Krakow.

Divisi Panzer Kedua menyerang garis pertahanan Polandia di sepanjang

sungai Dunajec, sungai Dunajec merupakan garis pertahanan yang dirancang oleh

AD Polandia dalam menganggapi usaha Jerman yang ditakutkan akan menyerang

dari wilayah Slovakia. Garis pertahanan di sepanjang sungai Dunajec dijaga oleh

kesatuan Penjaga Perbatasan yang membuat Jerman mencoba menembus garis

pertahanan di Sungai Vistula, dengan kekuatan lapis baja garis pertahanan tersebut

dapat ditembus dengan mudah.

239

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

132

Gambar III. Serangan Tentara Jerman pada tanggal 1 sampai 5 September

1939240

.

Serangan Jerman yang mengarah pada garis pertahanan Army Modlin dan

Pomerze membuat Markas Besar Angkatan Darat Polandia memberikan perintah

240

Ibid, hlm 111.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

133

pada tanggal 5 September untuk mundur ke garis pertahanan di wilayah Piotrkow.

Jenderal Edward Rydz-Śmigły sebagai Komandan Tertinggi Angkatan Darat

Polandia melihat wilayah Piotrkow sebagai lapisan pertahanan yang disiapkan

agar dapat menahan serangan Jerman minimal selama 3 hari. Jerman juga melihat

wilayah Piotrkow sebagai kunci pertahanan Angkatan Darat Polandia sehingga,

Divisi Panzer Pertama dan Ke 4 bertugas menembus pertahanan dari Divisi ke 19

Polandia yang berada di sebelah selatan wilayah Piotrkow agar membuka celah

pertahanan tersebut.

Jenderal Stefan Dab-Biernacki sebagai Komandan tertinggi Army Prusy

mengirimkan pesan kepada Jenderal Edward Rydz-Śmigły tentang tambahan

pasukan, kesatuan yang berada dibawah komando Jenderal Stefan Dab-Biernacki

terdiri dari Divisi Infanteri ke 19.13 dan 29 serta satuan Brigade Kavaleri

Wilenska. Jerman membuka serangan pada tanggal 5 September melalui serangan

udara terhadap wilayah Piotrkow, dalam serangan udara ini kesatuan

Sturzkampfgeschwader menggunakan pesawat pembom tukik Ju-87 dalam

menghancurkan kubu kubu pertahanan yang dijaga oleh Divisi ke 13 Polandia241

.

Divisi Panzer Pertama menyerang langsung garis pertahanan Piotrkow dengan

bantuan dua Battalion infanteri dari Divisi ke 19 Jerman, satuan infanteri yang

membantu serangan Panzer menemukan celah antara garis pertahanan Divisi

infanteri ke 29 dengan satuan Brigade Kavaleri Polandia dan memberitakan celah

tersebut kepada Jenderal Rudolf Schmidt.242

241

Martin Pegg, op cit, hlm 7. 242

Thomas L Jentz, op cit, hlm 95.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

134

Jenderal Rudolf Schmidt melihat celah yang terdapat di garis pertahanan AD

Polandia sebagai cara untuk mengepung wilayah Piotrkow, Jerman menggunakan

satuan 2 Batalion dari Divisi Panzer Pertama sebagai kekuatan untuk menembus

celah yang ada tetapi ketika hendak menyerang kedudukan tersebut terjadi kontak

tembak dengan Battalion Tank Ringan kedua Polandia. Divisi Tank Ringan Kedua

Polandia menggunakan tank ringan jenis 7TP yang merupakan konsep tank ringan

yang dikembangkan oleh Polandia pada tahun 1935, pertempuran antara Batalion

dari Divisi Panzer Pertama dan Brigade tank ringan Polandia mengakibatkan

kerugian 17 kendaraan lapis baja berhasil dihancurkan serta 14 Kendaraan tempur

berhasil dilumpuhkan243

.

Kerugian yang dialami oleh Divisi Panzer Pertama tidak mengurangi upaya

Jerman untuk menembus garis pertahanan Polandia di wilayah Piotrkow, dan

usaha Jerman untuk menembus garis pertahanan tersebut berhasil ditembus

dengan cara memutari garis pertahanan yang dijaga oleh Brigade Kavaleri

Wilenska dan menyerang langsung menuju Markas Besar satuan tersebut. Tentara

Ke 10 Jerman berhasil menembus wilayah pertahanan yang dijaga oleh satuan

Army Prusy dengan memanfaatkan kekuatan mekanis yang terdiri atas satuan

Panzer dan Infanteri Mekanis maka garis pertahanan tersebut berhasil ditembus.

Angkatan Darat Polandia yang belum menggunakan kekuatan mekanis secara

maksimal mengakibatkan pergerakan pasukan hanya bertumpu pada satuan

Infanteri tidak dengan satuan mekanis. Ditambah dengan sistem perbekalan bagi

Angkatan Darat Polandia yang masih mengandalkan kuda dan kereta barang yang

243

Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 124.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

135

ditarik kuda sebagai sarana perbekalan membuat Jerman dapat memutari dan

memutus jalur evakuasi bagi Satuan Army Prusy.

Divisi Panzer Ke 5 yang berada dibawah komando Tentara ke 10 Jerman

bersama Divisi Infanteri berhasil menyerang wilayah pertahanan Jerman yang

berjarak 35 Km dari selatan Kota Warsawa. Polandia melihat situasi yang ada

sebagai sebagai ancaman bagi Kota Warsawa, sehingga Jenderal Edward Rydz-

Śmigły memberikan instruksi untuk semua pasukan mundur ke wilayah

pertahanan ditimur sungai Vistula. Perintah yang dikeluarkan Jenderal Edward

Rydz-Śmigły memberikan ijin kepada satuan Army Lodz, Krakow dan Prusy

untuk mundur mempertahankan garis pertahanan yang telah ditetapkan, Markas

Besar Angkatan Darat Polandia melihat sungai Vistula dapat dijadikan garis

pertahanan baru dalam menghadapi kemungkinan serangan Jerman.

Melihat kota Warsawa menjadi target serangan Jerman membuat Markas

Besar Angkatan Darat Polandia mengeluarkan perintah kepada Army Modlin pada

tanggal 7 September untuk menekan serangan Jerman yang mengarah kepada

Warsawa, hal ini diambil agar Markas Besar Angkatan Darat Polandia dapat

dipindah ke wilayah Brezsc mengantisipasi kemungkinan jatuhnya Warsawa.244

Komunikasi yang buruk membuat perintah yang dikirimkan oleh Markas

Besar Angkatan Darat Polandia tidak mencapai kesatuan Army Modlin, hal ini

terjadi akibat serangan beruntun yang dilakukan oleh Jerman yang menargetkan

jalur komunikasi Angkatan Darat Polandia ditambah dengan jalan yang biasa

digunakan dibom oleh Jerman yang mengakibatkan sulitnya untuk pengiriman

244

Steven J. Zaloga, op cit, hlm 62-63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

136

pesan. Angkatan Darat Polandia tidak menggunakan radio sebagai alat

komunikasi, Angkatan Darat Polandia masih menggunakan satuan Kavaleri untuk

mengirimkan pesan antara satuan sehingga memerlukan banyak waktu untuk

mengirim sebuah pesan. Angkatan Darat Jerman menggunakan radio sebagai alat

komunikasi antar satuan sehingga dapat memudahkan komunikasi antara satuan,

satuan Panzer juga menggunakan radio sebagai alat komunikasi antar kesatuan

dan bahkan dengan satuan infanteri sehingga dapat memudahkan dalam

mengkordinasikan serangan terhadap posisi musuh.

Komunikasi antara Markas Besar Angkatan Darat Polandia dengan satuan

satuan yang ada di lapangan menjadi masalah utama dalam memberikan arahan

lebih lanjut, dilihat pada tanggal 8 September pukul 07.30 pagi perintah yang

dikirimkan dari markas besar sampai kepada satuan satuan yang di lapangan.

Instruksi dari Markas Besar memberikan perintah agar Jenderal Przedzymirski

mulai mempersiapakan garis pertahanan di timur sungai Bug, dengan

menggunakan kekuatan Divisi Infanteri cadangan ke 33 dan 41. Jenderal Julius

Rommel sebagai komandan tertinggi satuan Army Lodz untuk mempersiapkan

baris pertahanan di wilayah sungai Vistula sampai selatan sungai Pilicia, dengan

menggunakan kekuatan yang tersisa dari kesatuan Army Lodz.

Satuan Army Cracow dan Army Malopolska mempertahankan garis

pertahanan yang ada di wilayah Annapolo sampai wilayah pertahanan sungai

Dunajec, perintah ini juga memberikan instruksi kepada satuan Army Pomerze dan

Poznan untuk menyerang wilayah Lodz dan Radom yang telah diduduki oleh

Jerman dan berusaha menyerang garis pertahanan Jerman yang mengepung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

137

wilayah Vistula.245

Situasi Angkatan Darat Polandia pada tanggal 8 sampai 9

September mengalami kerugian yang cukup besar dimana, serangan Jerman

terhadap garis pertahanan Army Krakow mengakibatkan banyak unit yang berhasil

dikepung oleh Jerman dan banyak yang menyerah dan kemudian menjadi tawanan

perang.

Serangan Jerman terhadap wilayah Tarnow pada tanggal malam tanggal 7

September mengakibatkan gerakan mundur satuan Army Malopolska menuju

wilayah sungai Vistula, sehingga memudahkan usaha Jerman untuk menekan garis

pertahanan Polandia semakin terbuka lebar. Gerakan mundur yang dilakukan oleh

Army Malopolska mengakibatkan Krakow yang berada dibawah serangan udara

yang dilakukan Jerman. Divisi Panzer Pertama dan ke 4 berusaha untuk

menembus garis pertahanan yang ada diantara satuan Army Lodz dan Prusy,

dimana terdapat celah antara dua satuan tersebut sehingga Jerman melihat adanya

kemungkinan untuk menerobos celah tersebut dan menduduki Warsawa dalam

hitungan hari.

B. Reaksi Tentara Polandia Menghadapi Serangan Kilat

1. Reaksi Angkatan Darat Polandia menghadapi Serangan Kilat

Situasi AD Polandia pada 8 September 1939 dapat dikatakan hampir

mendekati titik akhir, dimana serangan Jerman pada tanggal 8 sudah mulai

mengarah pada kota Warsawa yang berdampak pada menyerahnya Angkatan

Darat Polandia. Markas Besar Angkatan Darat Polandia berusaha untuk membuat

rencana serangan balik dengan tujuan untuk memukul mundur Tentara Jerman dan

245

Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 120.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

138

memberikan waktu agar pertahanan di wilayah Warsawa untuk diperkuat. Inggris

dan Perancis sebagai sekutu dekat Polandia menilai serangan yang dilancarkan

oleh Jerman dinilai melanggar kesepakatan dalam perjanjian Munich. Perdana

Menteri Neville Chamberlain memberikan jaminan keamanan kepada Polandia

pada tanggal 31 Maret 1939, dimana dalam pidato yang disampaikan di depan

House of Commons Inggris berjanji akan membantu Polandia jika sewaktu waktu

diserang oleh Jerman. Perancis juga memberikan pernyataan perang kepada

Jerman pada tanggal 3 September 1939 dan diikuti oleh Inggris di hari yang sama,

Perancis sebagai sekutu utama Polandia memberikan dukungan nyata kepada

Polandia dengan melancarkan serangan terhadap wilayah Saarland. 246

Perancis melancarkan serangan terhadap perbatasan Jerman dikarenakan

memberikan waktu kepada militer Polandia untuk mempersiapakan pertahanan di

wilayah Warsawa. Namun, serangan yang terjadi dari tanggal 7 sampai 16

September hanya terbatas pada serangan infanteri berskala kecil dan Markas

Besar Angkatan Darat Perancis menarik mundur pasukan mereka dari perbatasan

dengan Jerman247

. Berita ditarik mundurnya kekuatan militer Perancis dari

wilayah perbatasan Jerman tidak diberitahukan kepada pihak Polandia, sehingga

Jerman dapat mengkonsentrasikan kembali kekuatan utama mereka untuk

serangan tanggal 10 September 1939.

Satuan Divisi Infanteri dan Kavaleri yang ada di kota Warsawa

mempersiapkan kubu-kubu pertahanan yang akan digunakan untuk menahan

serangan Jerman, kubu-kubu pertahanan disiapkan di wilayah yang mempunyai

246

Jean carpenter, Sejarah Perancis dari Masa Prasejarah sampai Akhir Abad 20, Jakarta,

Kompas Gramedia, 2011, hlm 357. 247

Ibid, hlm 361.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

139

nilai strategis seperti jembatan, dan depot-depot militer. Angkatan Darat Polandia

memperkirakan bahwa pertahanan yang ada di Kota Warsawa dapat menahan

serangan Jerman selama tiga sampai empat hari, dimana dengan perkiraan bahwa

kekuatan yang ada dapat digerakan untuk memukul Tentara Jerman yang

mengarah pada kubu pertahanan yang telah disiapkan.248

. Kubu kubu pertahanan

yang disiapkan terdapat senapan mesin dan senjata anti tank, hal ini dipersiapakan

untuk menahan serangan baik dari satuan infanteri maupun serangan dari satuan

Panzer. Markas Besar Angkatan Darat Polandia juga mempunyai rencana

cadangan untuk menyerang kedudukan Tentara Jerman di wilayah Ostroleka yang

terancam serangan dari Divisi Infanteri ke 18 Jerman. Tanggal 9 September

Markas Besar Angkatan Darat Polandia memberikan perintah kepada satuan Army

Modlin untuk menyerang kedudukan Korps ke 19 Jerman yang berada di wilayah

Ostroleka.

Korps ke 19 Jerman yang berusaha menyerang Warsawa mendapatkan

hambatan, dimana wilayah Ostroleka terdapat banyak kubu-kubu pertahanan yang

memperlambat usaha untuk merebut Warsawa. Sayap kanan dari Korps ke 19

Jerman yang dijaga oleh Divisi Infanteri ke 18 Jerman mendapatkan serangan dari

Brigade Kavaleri Podolska dan Brigade Kavaleri Suwalska Polandia, sehingga

membuat kerugian bagi Divisi ke 18 Jerman dan memberikan waktu kepada

Angkatan Darat Polandia untuk memperbaiki kubu kubu pertahanan yang ada di

Warsawa249

.

248

Diakses dari : https://link.springer.com/chapter/10.1007%2F978-1-349-26942-6_6 pada

tanggal 28 September 2019 pukul 11.10 Wib. 249

Robeth M. Kennedy, op cit, hlm 95-96.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

140

2. Rencana Serangan Balik yang Dilaksanakan Angkatan Darat

Polandia

Jenderal Edward Rydz-Śmigły sebagai Komandan Tertinggi Angkatan Darat

Polandia melihat gagalnya usaha pertahanan di wilayah Wizna sebagai awal

jatuhnya Warsawa. Jenderal Edward Rydz-Śmigły bersama para Jenderal yang ada

di Markas Besar Angkatan Darat Polandia membahas akan kemungkinan serangan

balik yang dilakukan oleh Angkatan Darat Polandia, hal ini menjadi sebuah

keperluan dikarenakan jarak terdepan dari Tentara Jerman hanya berjarak 15-20

Km dari kota Warsawa dikhawatirkan Warsawa akan segera jatuh ke tangan

Tentara Jerman250

. Jenderal Tadeuz Kurtzeba sebagai komandan dari satuan Army

Poznan mempunyai rencana untuk memberikan pukulan terhadap pasukan

terdepan dari Tentara Jerman, hal ini dilakukan agar Army Lodz yang

mendapatkan serangan beruntun dari Jerman dapat mundur ke Warsawa sekaligus

menjadi kekuatan utama bagi pertahanan kota tersebut.

Rencana serangan yang disampaikan oleh Jenderal Kurtzeba menjadi bahan

pertimbangan bagi Markas Besar Angkatan Darat Polandia dalam menentukan

arah serangan balasan, Jenderal Edward Rydz-Śmigły melihat upaya yang

disampaikan oleh Jenderal Kutrzeba dapat dilaksanakan dengan menggunakan

sisa kekuatan yang ada di Army Lodz.251

Jenderal Tadeuz Kurtzeba melihat wilayah Bruza sebagai tempat yang

tepat menjadi sasaran serangan balik Angkatan Darat Polandia, hal ini

dikarenakan di wilayah Bruza merupakan garis terdepan dari satuan Tentara ke 8

250

Gordon Rottman dan Stephen Anderew, September Strom : German Invasion of Poland,

Hongkong, Concord Publication Company, 2004, hlm 34-35. 251

Steven J. Zaloga, op cit, hlm 64-65.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

141

Jerman. Divisi Infanteri ke 30 Jerman menjadi unit terdepan yang tepat berada di

wilayah Bruza, sehingga Jenderal Kurtzeba memutuskan untuk melakukan

serangan balasan dengan sasaran Divisi Infanteri ke 30 Jerman. kekuatan utama

bagi serangan balik di wilayah Bruza bertumpu pada Korps dibawah pimpinan

Jenderal Edward Knoll Kownacki, dengan kekuatan gabungan antara Divisi

Infanteri ke 25,17 dan 15 Polandia serta Brigade Kavaleri Podolska dan

Kopolska.252

Divisi Infanteri ke 25,17 dan 15 Polandia menjadi kekuatan utama

yang akan menyerang langsung Divisi ke 30 Jerman dan disaat yang bersamaan

Brigade Kavaleri Podoska dan Kopolska menyerang dari kedua sisi sehingga

Divisi ke 30 Jerman akan mendapatkan serangan dari dua arah.

Jenderal Kurtzeba memberikan masukan bahwa tujuan utama dari serangan

balasan adalah merebut kembali wilayah Leczca dan Piatek yang berhasil direbut

oleh Tentara ke 8 Jerman pada tanggal 6 September 1939, sehingga dengan kedua

wilayah tersebut berhasil direbut maka Jerman harus kembali menembus garis

pertahanan di wilayah Leczca dan Piatek. Jenderal Waclaw Stachiewicz sebagai

Kepala Staf Angkatan Darat Polandia bersama Jenderal Kurtzeba merancang

kordinasi antara satuan yang terlibat dalam upaya serangan balik dengan tujuan

wilayah Bruza. Markas Besar Angkatan Darat Polandia menetapkan tanggal 9

September sebagai tanggal dimulainya serangan balik dengan tujuan Bruza.

Generaloberst Gerd von Runsted sebagai komandan dari Army Grup South

melihat bahwa posisi Divisi Infanteri ke 30 Jerman sebagai sasaran dari

kemungkinan serangan balik Angkatan Darat Polandia. Jenderal Alexsander

252

Steven,Zaloga dan Victor Madej., op cit, hlm 134-135.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

142

Blaskowitz sebagai komandan dari Tentara ke 8 Jerman melihat bahwa Divisi ke

30 dan 24 memerlukan bantuan agar dapat mempertahankan kedudukan nya, hal

ini diambil oleh Jenderal Blaskowitz melihat bahwa kedua Divisi infanteri

tersebut tidak terkonsentrasi pada satu garis pertahanan tetapi tersebar dalam unit

unit kecil yang rentan akan serangan balasan dari Angkatan Darat Polandia. Divisi

Infanteri ke 30 dan 24 memerlukan bantuan dari Divisi Panzer dalam menahan

adanya serangan balasan dari Angkatan Darat Polandia, tetapi Divisi Panzer yang

dibutuhkan dialihkan untuk membantu usaha menyerang kubu kubu pertahanan

yang menjaga kota Warsawa. Dari pengintaian yang dilakukan oleh 1 kompi

kavaleri dari Brigade Kavaleri Podoslka menemukan bahwa kedudukan Divisi

Infanteri Jerman dalam keadaan terbagi dalam satuan satuan kecil, sehingga

memudahkan bagi Angkatan Darat Polandia dalam menembus garis pertahanan

yang dijaga oleh Divisi ke 30 dan 24 Jerman.

Divisi Infanteri ke 25,17 dan 15 Polandia mendapatkan bala bantuan dari

Markas Besar Angkatan Darat Polandia berupa satuan tank ringan jenis TK dan

kendaraan lapis baja. Kekuatan Jerman yang ada di wilayah Bruza hanya terdiri

dari satuan Infanteri dan tidak mendapatkan dukungan dari kekuatan Divisi

Panser, sehingga penggunaan tank ringan dan kendaraan lapis baja Polandia dapat

digunakan sebagai ujung tombak dari usaha menyerang wilayah pertahanan

Jerman. Angkatan Darat Polandia mempunyai keuntungan dari kekuatan infanteri,

dimana Polandia menggunakan kekuatan tiga divisi infanteri sedangkan Jerman

hanya terdapat dua divisi infanteri itupun tersebar dalam satuan satuan kecil guna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

143

menjaga seluruh garis pertahanan yang ada.253

Markas Besar Angkatan Darat Polandia pada tanggal 9 September

memberikan perintah kepada komandan Divisi Infanteri ke 25,17 dan 15 Polandia

untuk segera melaksanakan serangan balik terhadap kedudukan Jerman. Divisi ke

25 Polandia menyerang sayap kiri dari garis pertahanan Jerman di wilayah

Ozorkow sehingga mengancam kedudukan Divisi ke 30 Jerman serta menutup

kemungkinan datangnya bala bantuan.

Divisi Infanteri ke 10 Polandia menyerang kedudukan DIvisi Infanteri ke 24

Jerman dengan menyerang garis depan dan setelah melalui pertempuran sengit

wilayah Lowicz berhasil direbut kembali oleh Polandia. Brigade Kavaleri

Polandia menyerang wilayah Piotek dan terjadi perlawanan sengit dari Resimen

Infanteri ke 26 Jerman dari Divisi Infanteri ke 30 Jerman, serangan ke wilayah

Piatek menjadi kunci dari usaha serangan balas dikarenakan dengan jatuhnya

wilayah Piatek maka tertutuplah kemungkinan Divisi Infanteri ke 30 untuk

mundur dan bergabung kembali.

Satuan tank ringan yang telah disiapakan menyerang garis depan Divisi ke 30

Jerman disaat Divisi ke 14 Polandia menyerang sayap kanan. Tank ringan yang

digunakan menyebabkan garis pertahanan terdepan Jerman menjadi jebol dan

menyebabkan terbukalah kemungkinan terkepungnya Divisi ke 30 Jerman.

Tanggal 11 September garis pertahanan Jerman di sepanjang wilayah Leczyca dan

Piotek berhasil direbut kembali oleh Polandia dan mengakibatkan 2 Resimen

253

Ibid, hlm 167.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

144

Infanteri Jerman terkepung254

. Dua Resimen Infanteri Jerman yang terkepung

akhirnya menyerah pada tanggal 12 September tahun 1939 dan mengakibatkan

Divisi Infanteri ke 30 Jerman mengalami kerugian sebanyak 1500 prajurit.

Gambar IV. Peta Serangan balik Tentara Polandia pada tanggal 9 sampai 13

September 1939.255

C. Fase Akhir Serangan Kilat dan Jatuhnya Warsawa Ketangan Jerman

1. Serangan Final Jerman Terhadap Warsawa

Markas Besar AD Jerman melihat jebolnya garis pertahanan Divisi Infanteri

ke 30 dan 24 sebagai pelajaran berharga bagi upaya menembus garis pertahanan

Polandia. Markas Besar Angkatan Darat Jerman memberikan perintah kepada

Jenderal Blaskowitz sebagai komandan dari Tentara ke Delapan Jerman, untuk

memindahkan satuan Panzer yang berada di pinggiran Warsawa untuk dialihkan

untuk merebut wilayah yang diduduki oleh Polandia. Wilayah Bzura yang menjadi

254

Robeth M. Kennedy, op cit, hlm 101. 255

Diakses dari :

https://www.google.com/search?q=bzura+counterattack&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&s

a=X&ved=2ahUKEwjE4tKn1InmAhVW pada tanggal 27 November 2019 pukul 12.34 Wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

145

perhatian utama Jerman dalam usaha membalikkan keadaaan setelah jebolnya

garis pertahanan di wilayah Piatek. Wilayah Kutno menjadi basis utama dari Army

Poznan dalam mendapatkan suplai bagi satauan satuan yang ada dilapangan

sehingga, dengan jatuhnya wilayah Bzura maka besar kemungkinan Army Poznan

dapat dilumpuhkan dan akhirnya menyerah.

Satuan Panzer mulai disiapakan sebagai ujung tombak dalam merebut

wilayah wilayah Piatek dan Bzura yang berhasil direbut oleh Angkatan Darat

Polandia. Divisi Panzer Pertama dan Keempat yang sudah berada di pinggiran

kota Warsawa berputar kembali menuju Bzura, Divisi Panzer Pertama dan

Keempat merupakan Divisi Panzer yang dibentuk pada tahun 1935 dan

mempunyai dua Resimen satuan tank Medium dengan Panzer III dan IV sebagai

kekuatan utama.

Panzer III merupakan tank medium yang digunakan untuk melumpuhkan

satuan tank Polandia yang ada diwilayah Bzura dan membantu satuan infanteri

dalam menyerang kubu kubu pertahanan yang ada di wilayah tersebut. Panzer IV

merupakan tank medium yang digunakan untuk membantu infanteri Jerman dalam

menyerang garis pertahanan di wilayah Bzura, Panzer IV mempunyai senjata

utama kaliber 75mm yang dapat menembakan peluru daya ledak tinggi sehingga

cocok digunakan dalam menjebol garis pertahanan tentara Polandia serta

menembus kubu-kubu pertahanan yang ada256

.

256

Thomas L Jentz, op cit, hlm 96-97.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

146

Tanggal 12 September 1939 Markas Besar Angkatan Darat Jerman

memberikan perintah kepada Jenderal Blaskowitz untuk segera merancang upaya

serangan balasan dengan tujuan merebut kembali wilayah Bzura serta

menghancurkan tentara Polandia yang ada di wilayah Kutno. Jenderal Blaskowitz

merancang serangan untuk merebut kembali wilayah Bzura, dimana dalam

rencana ini Jenderal Blaskowitz membagi pasukan menjadi 3 bagian dimana satu

bagian menyerang kedudukan tentara Polandia dari arah barat dan sisa pasukan

menyerang dari arah timur dan selatan 257

.

Gambar V. Kedudukan Tentara Jerman pada tanggal 12 sampai 25 September

1939258

.

257

Robeth M. Kennedy, op cit, hlm 102. 258

Ibid, hlm 138.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

147

Kekuatan cadangan dari satuan Army Group South sebanyak 196.000

pasukan digunakan sebagai kekuatan utama dari rancangan serangan balik yang

dilakukan Jerman, hal ini diambil karena cadangan pasukan yang ada belum

terlibat dalam upaya serangan terhadap kedudukan Angkata Darat Polandia dan

masih mempunyai tenaga dan semangat yang baik sehingga dapat menjadi faktor

kunci dari suksesnya serangan balik yang ada. Jerman dengan kekuatan cadangan

yang ada berhasil mencapai rasio perbandingan 1,3 dibanding 1 untuk satuan

Infanteri serta 4 dibanding 1 untuk satuan lapis baja atau Panzer259

, sehingga besar

kemungkinan akan berhasilnya usaha serangan balik yang dilakukan Jerman.

Sebagai pembuka serangan Angkatan Udara menggunakan satuan pembom

medium dan pembom tukik untuk melakukan pemboman dengan sasaran kubu-

kubu pertahanan yang ada di wilayah Bzura. Wilayah Bzura menjadi sasaran

serangan dari Tentara Kedelapan Jerman dikarenakan menjadi basis dan Markas

Besar Army Poznan, dimana dalam serangan yang ditujukan memotong

kemungkinan mundurnya Army Poznan menuju Warsawa serta menghancurkan

satuan diatas yang membuka garis pertahanan menuju Warsawa.

Disaat Serangan udara yang dilakukan oleh Angkatan Darat Divisi

Infanteri Jerman yang telah disiapkan menyerang kedudukan Divisi Infanteri ke

14,17 dan 25 Polandia, dikarenakan ketiga divisi tersebut menjaga garis

pertahanan terluar dari wilayah Bzura dan serangan yang ditujukan agar dapat

menjebol garis pertahanan yang dijaga oleh Divisi Infanteri ke 14,17 dan 25

Polandia. Tanggal 13 September 1939 garis pertahanan terdepan wilayah Bzura

259

Steven Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 130.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

148

berhasil ditembus oleh Divisi infanteri Jerman dengan bantuan Divisi Panzer

Pertama dan ke Empat, sehingga dengan jebolnya garis pertahanan terdepan

Angkatan Darat Polandia berada dalam bahaya pengepungan yang dilakukan oleh

Jerman. Pengepungan yang berhasil dilakukan oleh Jerman mengakibatkan Divisi

Infanteri ke 14,17 dan 25 Polandia dan Brigade Kavaleri Wielkopolska dari Army

Poznan serta Divisi infanteri ke 10,28,13 dan 16 dari satuan Army Lodz tidak

mendapatkan suplai perbekalan dan terancam putus hubungan dengan Markas

Besar Angkatan Darat Polandia yang ada di Warsawa260

.

Jerman berusaha untuk membuat usaha pengepungan terhadap wilayah Bzura

berjalan sesuai rencana yang telah disusun oleh Jenderal Blaskowitz. Jenderal

Blaskowitz memberikan perintah kepada Korps Panzer ke 16 untuk menyerang

wilayah Bzura dari arah timur dengan sasaran desa Sochaczew. Di wilayah

Sochaczew merupakan kunci dari garis pertahana diwilayah timur wilayah Bzura,

sehingga dengan jatuhnya desa Sochaczew ketangan tentara Jerman maka

pengepungan yang dilakukan oleh Tentara ke Delapan Jerman berhasil

dilaksanakan. Markas Besar AD Jerman memberikan instruksi kepada komandan

Korps Infanteri ke 11 Jerman untuk membantu usaha Korps Panzer ke 16 untuk

menyerang wilayah Bzura dari arah timur, hal ini dilakukan agar menambah

kekuatan satuan infanteri dalam usaha merebut wilayah pertahanan di timur

Bzura.

260

Ibid, hlm 132.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

149

2. Situasi Tentara Polandia Menjelang Jatuhnya Warsawa.

Markas Besar Angkatan Darat Polandia pada tanggal 16 September 1939

memberikan Perintah kepada Jenderal Bortnowaski untuk melakukan serangan

balik dengan tujuan menekan kekuatan Jerman yang berusaha mengepung wilayah

Bzura 261

. Jenderal Bortnowaski mengunakan kekuatan Divisi infanteri ke

10,28,13 dan 16 sebagai kekuatan utama dari usaha menekan kekuatan Jerman,

melihat kekuatan infanteri yang dimiliki oleh Angkatan Darat Polandia dalam

keadaan yang buruk akibat kurangnya pasokan perbekalan berupa amunisi dan

perbekalan. Usaha serangan balik yang dilancarkan oleh Divisi infanteri ke

10,28,13 dan 16 Polandia mengalami kegagalan dikarenakan, tidak mendapatkan

bantuan dari Angkatan Udara serta gencarnya serangan udara yang dilakukan oleh

Angkatan Udara Jerman .

Ditanggal 17 September 1939 Jenderal Roman Abraham mencoba melakukan

upaya serangan balik dengan sasaran menembus pengepungan yang dilakukan

oleh Jerman. Brigade Kavaleri Podolska dan Wielkopolska dan Divisi Infanteri ke

15 dan 25 Polandia, berhasil menembus celah diantara garis pertahanan Jerman

dan berusaha mencapai wilayah barat laut Warsawa melalui wilayah hutan

Kampinos.262

Pengepungan yang dilakukan oleh Jerman semakin ketat dimana

pada tanggal 18-19 September 1939, dimana Angkatan Udara Jerman melakukan

serangan udara besar-besaran dimana menggunakan kekauatn 820 pesawat

pembom dan menjatuhkan 328 ton bom tipe daya ledak tinggi dengan sasaran

konsterasi pasukan Polandia yang ada dilapangan serta depot-depot perbekalan

261

Robeth M, Kennedy, op cit, hlm 103. 262

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

150

milik Angkatan Darat Polandia.263

Situasi perbekalan yang sulit akibat banyak jalan-jalan penting dikuasai oleh

Jerman membuat usaha memberikan suplai kepada satuan Angkatan Darat

Polandia yang terkepung menjadi terhambat. Situasi bertambah parah ketika

tanggal 18 dan 19 September serangan yang dilakukan oleh Jerman

mengakibatkan banyak satuan yang terkepung dan menyerah, sehingga membuat

kekuatan Army Poznan menjadi berkurang dan kesulitan untuk menahan lebih

lama lagi serangan Jerman. Tanggal 21 September 1939 Jerman berhasil

menembus wilayah Bzura dari arah timur dan selatan sehingga mengakibatkan

tertawannya 170.000 pasukan Polandia, serta berhasil menghancurkan seluruh

kekuatan dari Army Poznan . 264

Dengan kekalahan Angkatan Darat Polandia dalam usaha serangan balik

kewilayah Bzura telah mengakibatkan terbukanya wilayah Warsawa akan

kemungkinan serangan besar besaran yang dilakukan oleh Jerman. Kubu-kubu

pertahanan yang ada di wilayah Warsawa mendapatkan serangan udara yang

gencar dari Angkatan Udara Jerman melihat kekuatan pertahanan di Warsawa

mengandalakan kubu kubu pertahanan yang ada sehingga dengan hancurnya kubu

pertahanan tersebut besar kemungkinan Warsawa akan mudah diserang.

3. Serangan Udara Besaran Angkatan Udara Jerman

Satuan Pembom dibawah pimpinan Jenderal Wolfarm von Richthofen pada

tanggal 24 dan 25 September merencanakan serangan udara besar-besaran

terhadap Warsawa. Markas Besar Angkatan Darat Jerman telah mempersiapkan

263

Thomas L Jentz, op cit, hlm 100. 264

Steven J. Zaloga, op cit, hlm 67.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

151

kekuatan untuk serangan udara, dimana AD bekerjasama dengan AU Jerman

menyusun rencana dan target yang akan diserang. Kubu-kubu pertahanan yang

ada di garis pertahanan 5 Km diluar Warsawa menjadi target utama yang harus

dihancurkan jika Panzer dan satuan Infanteri akan menyerang kota Warsawa.

Markas Besar Angkatan Darat Jerman menetapakan tanggal 24 September tahun

1939 sebagai hari H serangan udara terhadap Polandia. Jerman menggunakan

kesatuan Skuadron Pembom Medium sebagai kekuatan pemukul utama dan

kesatuan Pesawat Tukik Pembom sebagai pembantu serangan dengan sasaran

depot-depot perbekalan yang ada di Warsawa.265

Jerman juga mempersiapkan

Skuadron Pesawat buru sergap sebagai kekuatan pemukul jika ada serangan dari

Angkatan Udara Polandia yang akan menganggu jalannya serangan udara yang

ada.

Kekuatan 1776 Pesawat baik Pesawat Pembom Medium dan Tukik bergerak

menuju sasaran masing masing ada yang telah ditetapkan oleh Markas Besar

Angkatan Darat Jerman. Jerman menggunakan serangan udara besar-besaran

sebagai senjata psikologi, dimana masyarakat Warsawa akan mengalami serangan

udara terus menerus yang mengakibatkan menurutnya semangat mereka sehingga

akan memudahkan dalam merebut Warsawa. Dalam upaya untuk menurunkan

semangat masyarakat kota Warsawa Angkatan Udara menggunakan 13 persen

bom bakar dimana bom yang digunakan berisi cairan lengket yang mudah

terbakar, sehingga dapat digunakan untuk menghancurkan kompleks perumahan

yang masih menggunakan kayu sebagai bahan bangunan.

265

Samuel.W. Mitcham, op cit, hlm 211-212.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

152

Untuk sasaran militer militer seperti barak-barak serta depot persenjataan

satuan Pembom menggunakan bom dengan daya ledak tinggi, hal ini diambil

dikarenakan dengan bom yang digunakan akan dengan mudah untuk

menghancurkan satu depot persenjatan dalam satu kali serangan. Kubu-kubu

pertahanan yang ada di dalam maupun di luar Warsawa juga menjadi target dari

serangan udara yang dilakukan oleh Satuan Pembom dengan menggunakan

ketepatan pengeboman oleh satuan Pembom Tukik sebagai cara untuk

mengancurkan kubu-kubu pertahanan yang ada sehingga mempermudah serangan

yang dilakukan oleh Panzer maupun satuan Infanteri. 266

Serangan besar-besaran Angkatan Darat Jerman menuju Warsawa mulai

dipersiapakan oleh Markas Besar Angkatan Darat Jerman, dimana seluruh

pasukan yang berhasil mengalahkan Angkatan Darat Polandia di wilayah Kutno

dan Bzura merubah arah serangan menuju Warsawa. Tentara Kedelapan dibawah

pimpinan Jenderal Johannes Blaskowitz mulai mempersiapakan strategi yang aka

digunakan dalam usaha menembus garis pertahanan Warsawa, dimana dalam

upaya ini satuan Panzer akan bekerja sama dengan satuan Infanteri dalam

menembus satu persatu garis pertahanan yang ada sehingga memudahkan

kordinasi antar satuan dilapangan. 267

4. Jatuhnya Warsawa Ketangan Jerman

Markas Besar Angkatan Darat Jerman memberikan perintah kepada Jenderal

Johannes Blaskowitz agar mempersiapakan serangan terhadap Warsawa pada

tanggal 26 September tahun 1939, dimana dalam perintah yang diberikan

266

Christ Mcnab, op cit, hlm 125-126. 267

David Wiliamson, op cit, hlm 115.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

153

memberikan instruksi kepada Jenderal Blaskowitz agar menggunakan semua

kesatuan panzer dalam satuan Tentara Kedelapan sebagai kunci utama serangan

terhadap Warsawa.268

Sebelum serangan utama dilaksanakan Jerman

menggunakan serangan Altileri secara serentak terhadap kubu-kubu pertahanan

yang ada di luar kota Warsawa, hal ini diambil agar dengan serangan altileri yang

digunakan akan menghancurkan setiap kubu-kubu pertahanan yang masih berdiri

setelah serangan udara, sehingga satuan Infanteri dan Panzer dapat menembus

garis pertahanan di luar kota Warsawa. Setelah melalui pertempuran yang sengit

antara Infanteri Polandia yang mempertahankan setiap kubu-kubu pertahanan

dengan satuan infanteri Jerman yang berusaha menembus setiap kubu pertahanan

yang ada. Setelah mengalami pertempuran sengit selama hampir dua hari

terhitung sejak tanggal 26 September garis pertahanan di luar Warsawa berhasil

ditembus oleh Jerman sehingga secara otomatis Warsawa terkepung oleh satuan

Infanteri Jerman dan Panzer dari 3 arah.

Warsawa yang telah dikepung oleh Jerman mendapatkan serangan udara terus

menerus yang memporak-porandakan seluruh bangunan yang ada termasuk rumah

sakit, pusat pembangkit listrik serta tempat penyimpanan gandum telah

dihancurkan dalam serangan udara pada tanggal 24 sampai 26 September 1939.

Melihat situasi yang ada Jenderal Juluisz K. W. J. Rommel sebagai komandan

garis pertahanan wilayah Warsawa sebagai kekalahan telak yang berhasil

dilakukan oleh Jerman. Satuan infanteri yang ada di Warsawa terputus wilayah

Polandia lainya memberikan dampak negatif bagi warga sipil Warsawa dimana

268

Samuel.W. Mitcham, op cit, hlm 212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

154

kebutuhan pokok sepert gandum dan daging sangat sulit didapat sehingga jika

pengepungan berlangsung lebih lama akan banyak menimbulkan jatuhnya korban

sipil dari warga Warsawa. Jenderal Juliuz Rommel memberikan perintah kepada

dua orang perwira untuk berjalan menuju garis pertahanan Jerman agar

menyerahkan surat yang mengisyaratkan gencatan senjata selama satu hari

terhitung pada tanggal 27 September 1939. Surat gencatan senjata tersebut

ditujukan kepada Jenderal Blaskowitz agar menyetujui terlaksananya gencatan

senjata antara Jerman dan Polandia.

Markas Besar Tentara Kedelapan Jerman memberikan syarat kepada Jenderal

Juliuz Rommel bahwa penyerahan total seluruh pasukan Polandia yang ada di

wilayah Warsawa, sehingga syarat gencatan senjata ditolak oleh Jerman dan

mengancam akan melaksanakan serangan besar-besaran jika Warsawa menolak

syarat menyerah yang disepakati269

. Setelah melalui perdebatan panjang antara

Markas Besar Angkatan Darat Polandia dengan Jenderal Juliuz Rommel mengenai

penyerahan tanpa syarat. Setelah mencapai kesepakatan bahwa sisa pasukan yang

ada di sepanjang perbatasan dengan Romania menyerah kepada pemerintah

Romania agar dapat membentuk tentara Polandia di Pengasingan. Terjadi

kesepakatan antara Markas Besar Angkatan Darat Polandia bahwa menyetujui

penyerahan total, sehingga pada tanggal 27 September 1939 Jenderal Edward

Rydz-Śmigły memberikan perintah kepada seluruh pasukan yang ada di lapangan

untuk menyerahkan diri kepada satuan Jerman di wilayah mereka. 270

140.000

pasukan yang menjaga garis pertahanan di sekitar Warsawa mulai mengadakan

269

Ibid, hlm 213. 270

Steven,Zaloga dan Victor Madej, op cit, hlm 143-144.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

155

penyerahan massal terhadap Jerman dimana, perwira Angkatan Darat Polandia

mendekati garis pertahanan Jerman sembari membawa bendera putuh sebagai

tanda menyerah.

Pada jam 14.00 pada tanggal 27 September 1939 mulai terjadi penyerahan

massal Angkatan Darat Polandia kepada Jerman,dimana untuk wilayah Warsawa

Jenderal Juliuz Rommel mendatangi Markas Besar Tentara Kedelapan untuk

menemui Jenderal Johannes Blaskowitz untuk melaporkan bahwa satuan yang

berada dibawah pimpinanya telah menyerahkan diri kepada Jerman.

Di wilayah pertahanan Modlin Jenderal Wiktor Thomme bersama 24.000

pasukan yang mempertahankan Modlin baru menyerahkan diri kepada Jerman

pada tanggal 29 September tahun 1939 akibat sistem komunikasi yang buruk serta

lumpuhnya sarana komunikasi dengan Markas Besar yang ada di Warsawa 271

Menyerahnya seluruh kekuatan militer Polandia sebanyak 587.000 ribu tentara

Polandia berada dibawah pengawasan Jerman, hal ini menandakan bahwa

serangan yang dilancarkan semenjak tanggal 1 September berhasil merebut

Warsawa dan menghancurkan seluruh kekuatan militer Polandia yang memakan

waktu selama hampir satu bulan terhitung tanggal 1 sampai tanggal 19 September

1939.

D. Dampak Serangan Kilat Bagi Jerman dan Polandia

1. Dampak Politik bagi Polandia

Setelah kekalahan Polandia otomatis seluruh wilayah Polandia beradad

didalam wilayah pendudukan Jerman, Pemerintahan sipil Polandia yang ada telah

271

Ibid, hlm 145.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

156

meninggalkan Polandia dan membentuk pemerintahan di pengasingan atau

dikenal sebagai Polish Government in Exile di Perancis. Jerman dan Uni Soviet

membagi wilayah Polandia menjadi dua wilayah Pendudukan, berdasarkan isi

perjanjian yang ditandatangani antara menteri luar negeri Jerman yaitu Joachim

von Ribbentrop dengan Vyachecslav Molotov. Dalam perjanjian yang

ditandatangi oleh keuda menteri diatas sepakat untuk membagi wilayah Polandia

menjadi dua wilayah pendudukan, dimana Polandia bagian Barat menjadi

wilayah Pendudukan Jerman dan wilayah Polandia timur menjadi wilayah

Pendudukan Uni Soviet dengan sungai Vistula sebagai perbatasan dari dua

wilayah pendudukan.

Jerman mulai menata kembali wilayah Pendudukan di Barat Polandia, dimana

Markas Besar Angkatan Darat Jerman memberikan Perintah bahwa diseluruh

wilayah pendudukan berada dibawah komando hokum Angkatan Darat Jerman. 272

wilayah Barat Polandia dibagi menjadi tiga wilayah Pemerintahan Militer atau

Militaerbezirke, dimana komandan divisi yang ada diwilayah militer ditunjuk

menjadi pemimpin wilayah militer. Wilayah Pemerintahan dibawah militer

meliputi wilayah Poznan yang berada dibawah pimpinan Jenderal der Artillerie

Alfred von Vollard Bockelberg, wilayah Danzig yang dahulu menjadi satu

kesatuan wilayah dengan provinsi Prussia timur berada dibawah tanggung jawab

Jenderal der Artillerie Walther Heinz dan wilayah Cracow berada dibawah

kepemimpinan Jenderal Wilhelm List sebagai Komandan dari Tentara ke 14

Jerman. Jerman membagi wilayah pendudukan menjadi tiga wilayah dikarenakan

272

Robeth M. Kennedy, The German Campaign in Poland 1939, Department of the U S Army,

Washington DC, 1956, hlm 126.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

157

lebih mudah dalam mengatur keamanan dan ketertiban bagi masyarakat Polandia

yang ada dibawah pendudukan Jerman serta lebih mudah memberikan arahan

lebih lanjut mengenai kebijakan-kebijakan kepada masyarakat sekitar. 273

Hitler berupaya menjadikan Polandia sebagai wilayah yang dapat berguna

bagi kepentingan Jerman, dikarenakan seluruh pusat-pusat industri yang ada di

wilayah Pendudukan harus bekerja untuk kepentingan Jerman. Sumber-sumber

daya alam seperti tambang-tambang dan lahan pertanian yang ada di seluruh

wilayah Pendudukan Jerman dimanfaatkan, demi kepentingan perbekalan bagi

Tentara Pendudukan yang ada di Polandia. Berdasarkan isi Perjanjian antara

Menteri Ribbentrop dan Molotov Jerman mendapatkan wilayah pendudukan

seluas 188,700 Km2 yang meliputi wilayah Danzig, Cracow, dan seluruh kota

Warsawa. Hitler berupaya untuk membagi Polandia menjadi tiga wilayah

pendudukan dimana, salah pendudukan yang dikelola oleh Angkatan Darat

Jerman mendapatkan wilayah seluas 92,500 km2 dengan jumlah total penduduk

mencapai 10,568.000 jiwa sedangkan wilayah yang dikelola oleh General

Governemt yang ditunjuk langsung oleh Hitler dan Partai Nazi mendapatkan

wilayah seluas 95.500 km2 dengan total penduduk mencapai 11,542.000 jiwa. 274

Wilayah pendudukan yang dikelola oleh Militer mendirikan Markas Besar

Cracow berada dibawah kepemimpinan Jenderal Wilhelm List sebagai Komandan

dari Tentara ke 14 Jerman. Jenderal Wilhelm List ditunjuk oleh Markas Besar

Angkatan Darat Jerman bertugas sebagai Gubernur militer atas seluruh wilayah

pendudukan yang meliputi Provinsi Prussia Timur, Poznan serta Cracow. Untuk

273

Ibid. hlm 127. 274

Piotr Eberhard, Political Migrations on Polish Teritory 1939-1950, Warsawa, Polish

Academy of Science, 2011, Hlm 26.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

158

membangun kembali wilayah pendudukan yang hancur karena serangan Jerman

membuat Jenderal List bekerjasama dengan pejabat sipil yang ada di wilayah

pendudukanya, hal ini dikarenakan Jerman memerlukan banyak tenaga ahli dalam

bidang administrasi dalam menjalankan jalannya birokrasi yang sempat berhenti

akibat banyak pejabat sipil yang ditahan oleh Jerman.

Hitler menunjuk orang kepercayaanya yaitu Hans Franks untuk mengatur dan

mengelola wilayah pendudukan yang dikenal sebagai pemerintahan General

Government, Hitler berupaya untuk menjadikan wilayah General Government

sebagai tempat untuk bermukim maayarakat Jerman yang ada di luar Fatherland

yang dikenal sebagai Volksdeutsche. Wilayah yang ada dibawah pemerintah

General Government merupakan basis dari lahan pertanian yang dimiliki Jerman,

sehingga dengan lahan pertanian yang ada akan berguna sebagai lapangan kerja

bagi masyarakat Volksdeutsche yang nantinya akan berdampak pada

bertambahnya cadangan bahan pangan bagi tentara Jerman yang ada di Polandia.

275

Hans Franks mulai menjabat sebagai pejabat pelaksana di wilayah General

Government pada tanggal 26 oktober tahun 1939, kebijakan pertama yang ia

lakukan adalah berupaya untuk mengerakan kembali sentra industry Polandia

yang berada di wilayah Petrickau dan Tomaschow. Sentral industry yang ada

diwilaya diatas menjadi salah satu pusat industri sipil maupun militer, sehingga

dengan mulai kembali beroperasinya industri- industri di kawasan Petrickau dan

Tomaschow akan mendatangkan keuntungan bagi Jerman serta Militer

275

Martyn Housden, Hans Franks, Lebensraum and the Final Solution, Eastbourne, Palgrave

Macmillan, 2004, hlm 91.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

159

dikarenakan akan menjadi produsen persenjataan bagi Angkatan Bersenjata

Jerman dan memberikan pekerjaam bagi masyarakat Volksdeutsche serta

masyarakat Polandia. Hans Franks juga berupaya untuk membuat Masyarakat

Polandia yang ada di wilayahnya untuk menggunakan bahasa Jerman dan

mengadopsi budaya Jerman, sebagai contoh bahasa Jerman mulai diajarkan

kepada seluruh sekolah yang ada diwilayah General Government dimaksudkan

agar masyarakat Polandia mengetahui tentang bahasa dan kebudayaan Jerman 276

.

Hans Franks juga mengganti nama kota-kota yang ada diwilayah pendudukanya

yang dahulu menggunakan nama Polandia berganti menjadi nama Jerman, sebagi

contoh Provinsi Gdansk berganti nama menjadi Wilayah Danzig yang termasuk

dalam provinsi Reichgau Danzig-WestPrussen.

2. Dampak Politik bagi Jerman

Kemenangan Jerman atas Polandia pada tahun 1939 mempunyai beberapa

dampak antara lain:

Membuktikan kepada masyarakat Jerman bahwa Hitler berhasil dalam

mewujudkan terbentuknya Greater Germanic Reich, dimana dalam rencana

tersebut Hitler ingin mengembalikan wilayah-wilayah Jerman yang lepas akibat

isi Perjanjian Versailles khususnya usaha mengembalikan wilayah Danzig menjadi

wilayah Jerman. keberhasilan rencana serangan kilat membuktikan bahwa Hitler

berusaha untuk menepati janjinya ketika ia akan naik menjadi Kanselir Jerman

pada tahun 1933, walaupun dalam usaha mengembalikan wilayah Danzig harus

menggunakan kekuatan senjata dan mengalami kemungkinna serangan gabungan

276

Ibid, hlm 93.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

160

Inggris dan Perancis akibat usaha tersebut. setelah kemenangan Jerman dalam

Serangan Kilat tahun 1939, Hitler memerintahan kepada seluruh wilayah di

Jerman membunyikan lonceng gereja selama 1 jam selama satu minggu penuh.

Hitler mengambil kebijakan untuk membunyikan lonceng gereja selama 1 minggu

penuh dengan tujuan untuk memberitakan keberhasilan Hitler bersama Militer

Jerman dalam mengupayakan kembalinya Danzig menjadi wilayah Jerman. 277

Tepat sehari setelah menyerahnya Warsawa ketangan Jerman, Militer Jerman

mengadakan perayaan besar-besaran keberhasilan terlaksananya Serangan Kilat

dengan melakukan parade militer besar-besaran di Alun-Alun kota Warsawa.

Parade militer kemenangan dihadiri langsung oleh Hitler bersama Jenderal-

Jenderal membuktikan bawah Militer Jerman menjadi Militer yang mempunyai

kemampuan tempur yang handal sertamemberikan gambaran kepada masyarakat

Jerman bahwa Hitler berhasil mewujudkan impian untuk mempersatukan Danzig

kembali menjadi Wilayah Jerman.

Membuktikan kepada kekuatan Sekutu bahwa Jerman dibawah Hitler,

kekuatan Militer Jerman mengalami peningkatan dalam hal jumlah personil dan

kemampuan dimedan perang selanjutnya . 278

setelah keberhasilan serangan di

Polandia Hitler berupaya untuk kembali menyerang kekuatan Inggris dan Perancis

pada dengan tujuan untuk menghancurkan kekuatan gabungan dan menduduki

Paris. 279

. Kekuatan Sekutu melihat secara langsung kekuatan militer Jerman

selama berlangsungnya kampanye militer di Polandia, bagaimana taktik model

baru dengan emngguanakan satuan lapis baja menjadi ujung tombak dari setiap

277

Peter Longerich, Hitler A Biography, 2019, London, Oxford University Press, Hlm 660. 278

David Irving. Hitler War and War Path, 2002, London, Focal Point Publication, Hlm 258. 279

Peter Longerich, op cit, hlm 662.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

161

serangan yang dilakukan oleh Jerman. Ditambah kekuatan Angkatan Udara

Jerman yang menguasai langit diatas medan pertempuran membuat satuan lapis

baja menjadi aman dari ancaman serangan udara yang dilakukan oleh Polandia.

3. Dampak Militer bagi Jerman

Jerman selama berjalannya serangan ke Polandia menderita kerugian

diperkirakan sebesar 8,082 prajurit dan perwira gugur dimedan perang sedangkan

27,278 prajurit menderita luka-luka ringan sampai menengah dan 5,029 prajurit

hilang dalam 36 hari serangan yang dilaksanakan. 280

Keseluruhan korban yang

diderita tentara Jerman diderita oleh Army Group South selama berlangsungnya

serangan terhitung tanggal 1 sampai tanggal 30 September mengalami

serangkaian pertempuran yang sengit dengan Angkatan Darat Polandia, Jenderal

Erich von Manstein yang bertugas sebagai Kepala Staf dari Army Group South

memberikan data dari seluruh korban yang diderita Army Group South sebagai

berikut:

Tabel 14.Kerugian yang diderita Tentara Jerman selama Serangan Kilat Tahun

1939.281

Keterangan Gugur luka-luka Hilang

Perwira 505 759 42

Prajurit 8082 27278 5029

280

Robeth M. Kennedy, op cit, hlm 120. 281

Erich von Manstein, Lost Victory, Methuen & Co.Ltd, Suffolk, 1958., hlm 33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

162

Tabel 15. total Kerugian Satuan Lapis Baja Yang diderita selama Serangan

Kilat tahun 1939282

Kerugian Tank Jerman total unit

Panzerkampfwagen I 89

Panzerkampfwagen II 83

Panzerkampfwagen III 26

Panzerkampfwagen IV 19

Panzerkampfwagen 35t 6

4. Dampak Militer bagi Polandia

Jenderal Erich von Manstein memberikan data tentang besarnya prajurit

Polandia yang berhasil dan diamankan dan peralatan militer yang disita sebagai

berikut:

1. 523.236 ribu prajurit berhasil ditawan oleh Army Group South

2. 1401 meriam lapangan dari kaliber 75mm sampai kaliber 155 mm berhasil

diamankan oleh Army Group South

3. 7600 unit senapan mesin berat maupun ringan berhasil diamankan

4. 273 pesawat milik Angkatan Udara Polandia berhasil diambil alih ketika

lapangan udara yang berada di wilayah Warsawa dan sekitarnya berhasil

direbut.

5. 96 unit tank dari tank ringan jenis TK sampai tank medium model 7 TP

berhasil direbut Jerman ketika depot militer Polandia di wilayah di Lublin. Jerman

selama berlangsungnya serangan berhasil mendapatkan total 3,914 unit Artileri

medan berbagai kaliber mulai 75-155mm, 16,500 unit senapan mesin baik

senapan mesin berat maupun ringan, 1700 unit mortar berbagai kaliber mulai

282

Samuel W.Mitcham, op cit, hlm 213.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

163

kaliber 46mm sampai 240mm dan sebagai besar amunisi senapan dari 4 pabrikan

senjata milik Angkatan Darat Polandia. 283

283

Robeth M. Kennedy. op cit. hlm 121.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

164

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dari Bab II hingga Bab IV, maka dapat diambil

kesimpulan sesuai dengan masalah sebagai berikut :

Pembahasan Pertama dengan masalah Keadaan Jerman Sebelum

Serangan Kilat tahun 1939 dapat disimpulkan :

Hitler berhasil mencapai kedudukan sebagai Kanselir Jerman pada tanggal 30

Januari 1933 dengan memanfaatkan isu ekonomi yang menghancurkan Jerman

setelah Krisisi Wall Street. Dalam mencapai kekuaasan tertinggi Hitler menunjuk

orang orang kepercayaan untuk duduk dalam kabinet dalam pemerintahnya,

dibuktikan dengan penunjukan Menteri urusan Penerbangan yang diisi oleh

Herman Goering dan Kementerian Dalam Negeri yang dipegang oleh Wilhelm

Frick. Hitler berusaha mencapai kekuasaan absolut dimana dalam mencapai

maksud tersebut ia melakukan pembersihan pembersihan baik dalam intern partai

Nazi maupun pembersihan terhadap musuh-musuh Hitler yang berada diluar

Partai Nazi.

Hitler berupaya untuk mensingkirkan Ernst Rohm yang merupakan

Komandan dari satuan Pasukan Badai, dimana Hitler merasa khawatr bahwa

kekuatan yang dimiliki oleh Rohm akan digunakan untuk menggulingkan dirinya.

Pihak diluar Partai Nazi yang disingkirkan oleh Hitler antara lain mantan Kanselir

sebelum Hitler yaitu Jenderal Kurt Ferdinand Friedrich Hermann von Schleicher

dikarenakan merasa terancam akan usaha kudeta yang dilakukan oleh von

Schleicher

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

165

Kekalahan Jerman dalam Perang Dunia Pertama membuat keadaaan ekonomi

dalam negeri menjadi buruk, dikarenakan Jerman harus membayar segala

kerugian yang ditimbulkan selama Perang Dunia Pertama. Dalam Perjanjian

Versaille Jerman diharuskan membayar biaya kerugian sebesar 26 Miliar

Reichsmark dengan kewajiban pembayaran dilakukan selama 10 tahun.

Kewajiban membayar pampasan perang membuat ekonomi Jerman menjadi

hancur, dengan terpilihnya Hitler menjadi Kanselir Jerman pada tahun 1933

berupa untuk memperbaiki keadaan ekonomi Jerman yang terpuruk akibat harus

membayar biaya rampasan perang dan diperparah adanya krisis ekonomi tahun

1929.

Hitler pada tahun 1933 sampai tahun 1939 merancang berbagai macam

kebijakan-kebijakan perbaikan ekonomi dengan tujuan meningkatkan pendapatan

bagi Jerman. Perbaikan ekonomi yang berhasil dilaksanakan oleh Hitler menjadi

salah satu faktor penting keberhasilan terlaksananya Serangan Kilat pada tahun

1939, dimana perbaikan dibidang industri mengakibatkan banyak pabrikan senjata

beroperasi kembali dan menjadi pemasok utama persenjataan dalam mewujudkan

upaya Serangan Kilat tahun 1939.

Kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh Hitler bertujuan untuk

mengembalikan wilayah Jerman yang lepas akibat isi Perjanjian Versailles,

dimana pada tahun 1934 terjadi pembahasan tentang perjanjian antara Polandia

dan Jerman mengenai masalah Danzig dengan tujuan untuk membahas

pengembalian wilayah Danzig kembali menjadi wilayah Jerman. Wilayah

Rhineland yang kaya akan bahan tambang menjadi wilayah kedua yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

166

diupayakan kembali menjadi wilayah Jerman, dalam mewujudkan kembalinya

Rhineland menjadi wilayah Jerman ditandai dengan usaha Jerman menggerakan

militer untuk menduduki wilayah Rhineland.

Pembahasan kedua dengan masalah Persiapan Militer Jerman

sebelum Serangan Kilat Terhadap Polandia dapat disimpulkan :

Mengingat Kekuatan Militer Jerman yang dibatasi akibat isi Perjanjian

Versailles membuat Hitler berupaya untuk membangun kembali kekuatan militer

Jerman. Membangun Angkatan Darat menjadi kebijakan penting dikarenakan

Angkatan Darat menjadi kekuatan utama Jerman dalam mempersiapakan rencana

serangan terhadap Polandia tahun 1939. Peningkatan jumlah pasukan yang ada

menjadi 300.000 pasukan pada tahun 1935 tepat empat tahun sebelum serangan

kilat dilaksanakan. Angkatan Laut dan Udara juga mengalami peningkatan

personil maupun persenjataan, dimana pada tahun 1935 kekuatan Angkatan Udara

Jerman meningkat secara signifikan dibuktikan dengan personil yang dimiliki

berjumlah 18.000 meningkat menjadi 370.000 menjelang serangan kilat

dilaksanakan.

Rencana Silesia menjadi rencana yang dikembangkan oleh militer Polandia,

dalam menghadapi kemungkinan serangan yang ada dilancarkan melalui wilayah

perbatasan dengan Jerman. tepat sebelum Serangan Kilat dilaksanakan Angkatan

Darat Jerman segera melakukan penyusunan rencana serangan final terhadap

Polandia yang dikenal sebagi operasi Fall Weiss¸ dimana dalam operasi Fall

Weiss Jerman menyerang kedudukan Angkatan Darat Polandia dari dua arah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

167

secara serentak dan didahului dengan serangan udara besar-besaran sebagai

pembuka serangan.

Sebelum terlaksananya upaya Serangan Kilat yang dilakukan oleh Jerman,

Markas Besar Angkatan Darat, Laut dan Udara telah memberikan perintah kepada

setiap satuan yang ada dilapangan untuj dalam keadaan siap. Kekuatan yang

dipersiapakan telah berkumpul disepanjang perbatasan dengan Polandia, hal ini

terjadi ketika surat perintah untuk menyerang telah dikeluarkan maka setiap

satuan yang ada akan dapat bergerak cepat dalam menembus garis pertahanan

Militer Polandia.

Pembahasan Ketiga dengan masalah Proses Jalannya Serangan Kilat

Tentara Jerman di Polandia dapat disimpulkan ;

Serangan yang dilakukan oleh Angkatan Laut Jerman dengan sasaran

Pelabuhan Westerplate menjadi tanda dimulainya Serangan Kilat yang dilakukan

oleh Jerman. . Serangan Kilat yang dilancarkan Jerman ditandai dengan serangan

udara terhadap seluruh instalasi militer Polandia yang ada diperbatasan, hal ini

dimaksudkan agar pertahanan yang ada dapat dihancurka sehingga dapat

memudahakan Serangan Kilat yang dilakukan oleh Angkatan Darat Jerman. Kota

Warsawa yang menjadi pusat politik dan militer Polandia menjadi sasaran utama

dari serangan yang dilakukan oleh Jerman, dikarenakan dengan jatuhnya Warsawa

maka seluruh Polandia dapat ditaklukan,

Warsawa yang telah dikepung oleh Jerman mendapatkan serangan udara

terus menerus yang memporak-porandakan seluruh bangunan yang ada termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

168

rumah sakit, pusat pembangkit listrik serta tempat penyimpanan gandum telah

dihancurkan dalam serangan udara pada tanggal 24 sampai 26 September 1939.

Dengan hancurnya seluruh fasilitas yang ada diwilayah Warsawa yang meliputi

cadangan gandum dan listrik membuat Markas Besar Angkatan Darat Polandia

memberikan perintah untuk menyerah kepada Jerman dan meletakan senjata serta

mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Dengan menyerahnya seluruh

personil Angkatan Darat Polandia maka Jerman dapat menduduki Warsawa

dengan mudah dan menjadi akhir dari Serangan Kilat yang dilancarkan oleh

Jerman.

Serangan Kilat yang dilaksanakan oleh Jerman mempunyai dampak Politik

bagi Polandia dan Jerman dimana Setelah kekalahan Polandia otomatis seluruh

wilayah Polandia beradad didalam wilayah pendudukan Jerman, Pemerintahan

sipil Polandia yang ada telah meninggalkan Polandia dan membentuk

pemerintahan di pengasingan atau dikenal sebagai Polish Government in Exile di

Perancis. Dampak politik bagi Jerman yaitu membuktikan kepada masyarakat

Jerman bahwa Hitler berhasil dalam mewujudkan terbentuknya Greater Germanic

Reich, dimana dalam rencana tersebut Hitler ingin mengembalikan wilayah-

wilayah Jerman yang lepas akibat isi Perjanjian Versailles khususnya usaha

mengembalikan wilayah Danzig menjadi wilayah Jerman.

Serangan Kilat juga mempunyai dampak militer bagi Jerman maupun

Polandia dimana Jerman selama berjalannya serangan ke Polandia menderita

kerugian diperkirakan sebesar 8,082 prajurit dan perwira gugur dimedan perang

sedangkan 27,278 prajurit menderita luka-luka ringan sampai menengah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

169

5,029 prajurit hilang dalam 36 hari serangan yang dilaksanakan. Sedangkan,

Polandia Menyerahnya seluruh kekuatan militer Polandia sebanyak 587.000 ribu

tentara Polandia berada dibawah pengawasan Jerman, hal ini menandakan bahwa

serangan yang dilancarkan semenjak tanggal 1 September berhasil merebut

Warsawa dan menghancurkan seluruh kekuatan militer Polandia yang memakan

waktu selama hampir satu bulan terhitung tanggal 1 sampai tanggal 19 September

1939.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

170

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku :

Archer, Jules. 1987. Kisah Para Diktaktor.Yogyakarta: Narasi .

Battisellii, Pietr, 2011. Heinz Guderian : Comand no 13. London: Osprey

Publishing.

Belcarz, Bartolomiej dan Robert Peckowski. 2001. The White Eagle: The

Operation Men and Aircraft of Polish Airforce 1918-1939. Crecy:

Hikoki Publication.

Bishop, Chris .1998. The Encyclopedia of Weapons of Second World War 2.

California.:The Ed Conroy Bookseller.

Brau Hans, Joachim. 1990. The German Economy in Twenty Century. London:

Routledge Publisher. .

Bullock, Alan. 1964.Hitler, A Study in Tyranny.Evanston. Harper & Row

Publisher.

Carpenter, Jean . 2011. Sejarah Perancis dari Masa Prasejarah sampai Akhir

Abad 20.Jakarta: Kompas Gramedia.

Collins, Gray. 2011.Strategy and Defence.New York: Oxford University Press.

Coy ,Jason P. 2010. A Brief History of Germany Fact and Files. New York. Fact

and Files Inc.

Crosby, Francis. 2005. Luftwaffe in World War II. South Yorkshire: Pen & Sword

Inc.

Davies, R.E.G. 1991. Lufthansa an Airliner and its Aircraft. London: Orion

Publisher.

Deist, Wilhelm. 1981. The Wermacht and German Rearemament. Hampshire :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

171

Dildy, Douglas. 2000. Fall Gelb 1940 : Panzer Breakthrough in the West.

London: Osprey Publishing.

Eberhard, Piotr . 2011. Political Migrations on Polish Teritory 1939-1950.

Warsawa: Polish Academy of Science.

Elson, Roberh. L. 1995. Perang Dunia II : Menjelang Perang. Jakarta : Pustaka

Time Life. 1995

Ergang, Roberth. 1956.Europe in Our Time : 1914 to the Present. New York: D.C

Heath and Company

Evans, Richard J. 2003 . The Coming of Third Reich. Penguin Books. London .

Freedman, Michael , Dkk. 1995. Atlas Of Nazi Germany : A Political ,Economic

and Social Economy. New York: Longman Inc.

Freidlaeder, Heinrich. E.dan Jacob Oser.1953. Economic History Of Modern

Europe. Englewoods Clift: Prentice Hall Inc.

Freiser, Karl Heinz. 2013 .The Blitzkrieg Legend the 1940 Campaign in The West.

Maryland :Naval Instituted Press.

Helius Sjamsudin. 2016. Metodologi Sejarah.Yogyakarta.Penerbit Ombak.

Heuser, Beatrice.2007. Carl von Clausewit: On War. New York. Oxford

University Press.

Higgins, David R. 2015 . Duel : Panzer II vs 7TP. London: Ospery Publishing.

Holdborn, Hajo.1969. History of Modern Germany: New York.Alferd, A, Knopf

inc .

Housden, Martyn. 2004. Hans Franks, Lebensraum and the Final Solution.

Eastbourne: Palgrave Macmillan.

Howard, Michael . 2002. The First World War. New York: Oxford University

Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

172

Jentz, Thomas L.1990. The Completed Guide & Combat Deployment Of German

Tank. Pennyslavia: Schiffer Publisher.

_____________.1999. The Completed guide to the creation of Germany tank

forces : Pennsylvania: Schiffer Military History.

Johan Wahyudi, Dien Madjid. 2014. Ilmu Sejarah : Sebuah Pengantar.Jakarta:

Prenanda Media Group.

Joseph, .P. Taylor. 1967 The Origins Of The Second World War. Baskerville:

C.Nicholls & Company

Jordan, David. 2015 . Kronologi Perang Dunia ke 2. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo.

Kacewitz, George.V. 1979. Great Britain The Soviet Union and Polish

Government in Exile 1939-1945. The Hague: Martinus Nijhoff

Publisher.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yayasan Bentang Budaya.

Yogyakarta

Langsam, Walther. C. 1960. Document and Readings in The History Of Europe

since 1918. Philadelphia: J.B. ,ippincott Company.

Lannon, Frances . 2002. The Spanish Civil War 1936-1939. London: Osprey

Publishing.

Liddell, Hart B. H. 1956. The Soviet Army. London: Richars Clay and Company.

Manchester,William . 1968. The Arms of Krupp 1587-1968. Massachussets :

Bantam Books Inc.

Marbun, Benediktus Nahot. 1983 Demokrasi Jerman : Perkembangan dan

Masalahnya. Jakarta. Sinar Harapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

173

Mckercher, B.J.C, Dkk. 2001. Military Planning and The Origins of Second

World War. London: Prager Publishing.

Mcnab, Christ. 2012 . Hitler Eagle: The Luftwaffe 1933-1945. London: Osprey

Publishing.

Messenger, Charles. 1976. The Blitzkrieg Story. New York: Charles Scribner’s

sons.

Mittham ,Samuel.W. 2008. The Rise Of Werhmacht : German Army Forces Vol 1

.London: Praeger Security International.

Niechorster, Leo. W.G. 1990. German World War II Organizzation: Volume 1.

Hannover: Aegisdendamm.

Orgerkiewicz, Richard.M. 1959. Armor: A History of Mechanized Forces.New

York: Frederich A.Preager inc.

Overy, Richard O. 1972. The Nazi Economic Recovery 1932-1938. Hampshire:

Macmillan Education Ltd.

Overy, R.I. 1982 . The Nazi Economic Recovery 1932-1938. London: Macmilan

Education UK.

Pawley, Margaret 2007. The Watch on Rhine : The Military Occupation Of

Rhineland. New York.: I.B Taurus & Co.

Pegg, Martin. 1977. Luftwaffe Ground Attack Unit 1939-1945. London: Osprey

Publishing. 1977

Prazmowska, Anita. J. 1995 . Britain and Poland 1939-1945. Cambridge:

Cambridge University Press.

__________. 2010. A Modern History of Poland. London: I.B. Taurus.

Reese, Roger. R . 2000. The Soviet Military Experience 1917-1991: New York.

Routledge inc .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

174

Richard, J. Overy. 1983.War and Economic in The Third Reich. London: Oxford

University Press.

Rottman, Gordon dan Stephen Anderew. 2004 September Strom : German

Invasion of Poland. Hongkong: Concord Publication Company.

Sager, William. F dan Holger. H. Herwing. 1999. The Prussianization of Chilean

Army. Nebrasaka: Nebraska University Press.

Salavrakos, Ioannis-Dionysios. 2010. Re-Assesment Of German Armaments

Production During World War II. Athens: University of Athens

Schoningh, Hueber . 1968. A History Of Germany. Padeborn: Westfalen-Druckrei

and Ferdinand Schonigh.

Seideler, Hans. 2017. Images of War : Flak and Luftwaffe Field Division 1939-

1945. South Yorkshire: Pen & Sword.

Sheperd, Alan. 1990. Campaign Series : France 1940 Blitzkrieg in the The West.

London. Osprey Publishing:

Shore, Zachary. 2005. What Hitler Knew: the battle for information of Nazi

Foreign Policy . New York: Oxford University Press.

Snyder, Louis. L . 1998. Encyclopedia of Third Reich. Wordswords Edition.

Mackays of Chatnan. New York.

Srivanto, R. Fernando. 2015. Das Panzer: Strategi dan Taktik lapis Baja Jerman

1935-1935. Jakarta: Narasi.

Stachtura, Peter D. 2004. Poland 1918-1945: An Intrepretive and Documentary

History of Polish Second Republic. New York: Ruotlidge Publisher.

Shirer, Willian L. 1960 .The Rise And Fall Of the Third Reich. New York: Simon

& Schuster Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

175

Sutarjo Adisusilo, JR, ( Ed) 2003, 1938: NGABLAK DAN DUNIA DALAM

PERSPEKTIF SEJARAH, Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, ,

Giles, Lionel. 1963 . Sun Tzu : The Arts Of War. New York : Oxford University

Press.

Thomas, Nigel. 2002 .The German Army .Oxford England: Osprey Publishing.

Trevor, H. R. Roper. 1966. Hitler War Directives 1939-1945. London: Pan Books

Ltd.

Weeks, Jhon . 1975. A History of Anti Tank Warfare. New York: Mason Charter

Publisher.

Westwell, Ian. 2004. Condor Legion: The Wermacht Training Ground. Hersham

England: Allan Publishing.

Whitehead, David . 2000. The Day before The War: the Event in 31 August 1939.

North Carolina: MMi Media. .

Wilhelm , Deist, Dkk. 1990. German and Second World War : Volume 1. Oxford:

Oxford University Press.

Williamson, David. 2009. Poland Betrayed :The Nazi and Soviet Invasion in

1939. Barnsley.: Pen and Sword Publisher.

Zaloga, Steven dan Richard Hook. 1982. The Polish Army 1939-1945. London:

Osprey Publishing.

____________. 2006. Germany Panzer 1914-1918. New York: Osprey

Publishing.

____________ . 2002. Poland 1939: The Birth of Blitzkrieg. London: Osprey

Publishing.

_____________., dan Victor Madej. 1997. The Polish Campaign 1939. New

York: Hippocrene Books, Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

176

Dokumen dan Arsip

Departeman of US Army: Historical Study of German Tank Maintenance.

Washington DC. US Army Publisher. 1954

Kennedy, Robeth M. The German Campaign in Poland 1939. Department of the

U S Army. Washington DC. 1956

War Departement. The German Armored Army. Military Intelligence Service.

Washington DC.1942

Manstein, Erich von . Lost Victory. Methuen & Co.Ltd. Suffolk. 1958

Central Intelegent Agency. German Ocupations and How to Rule Poland.

Washington DC : U.S. Government Publishing Office. 1941

Jurnal :

Stoker, Donald . 2011. The Naval Battle in the Baltic September 1939. Dalam Baltic &

Security Reviem Vol 11. Maret 2009

Sumber internet

Cuplikan Film Hitler : Rise of Evil diakses dari

https://www.youtube.com/watch?v=B7Odc_rtn68 pada tanggal 20 Maret 2019

pukul 11.00 Wib

Diakses dari: http://www.aliansi.web.id/id3/2071-1968/Pemerintahan-Dalam-

Pengasingan_38678_aliansi.html pada tanggal 18 November 2019 pukul 10.55

Wib.

Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Perang pada tanggal 7 Maret 2019

pukul 14.00 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

177

Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kritik pada tanggal 13 Maret 2019

pukul 11.00 Wib

Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/interpretasi pada tanggal 14

Februari 2019 pukul 10.35 Wib

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/konservatif

Diakses dari :

https://www.google.com/search?q=bzura+counterattack&safe=strict&source=ln

ms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjE4tKn1InmAhVW pada tanggal 27

November 2019 pukul 12.34 Wib.

Diakses

:https://www.bundestag.de/resource/blob/480634/c1666d24783777d8859472d41d

fff83d/exhibition_dome-data.pdf

diakses dari https://kbbi.web.id/dekret-atau-dekrit pada tanggal 27 April 2019

pukul 10.00 Wib.

http://germanhistorydocs.ghi-dc.org/pdf/eng/English%203_5.pdf pada tanggal 27

April 2019 pukul 10.13 Wib.

diakses dari :

https://www.bundestag.de/resource/blob/189778/d0f948962723d454c536d24d439

65f87/-data.pdf tanggal 27 April 2019

https://geotimes.co.id/opini/politik-dinasti-telah-mengebiri-demokrasi/ pada

tanggal 14 Mei 2019 pukul 13.22 Wib

Diakses dari : http://germanhistorydocs.ghi-dc.org/pdf/eng/English5.pdf pada

tanggal 29 April 2019 pukul 10.23 Wib

diakses dari : https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Paramiliter pada tanggal 17 Mei

2019 pukul 11.35 WIb

diakses dari https://www.kbbi.web.id/memorandum pada tanggal 17 Mei 2019

pukul 12.00 Wib. Diakses dari : https://www.allsaintsacademydunstable.org/wp-

content/uploads/2016/09/11how_did_the_night_of_the_long_knives.pdf pada

tanggal 19 Juni 2019 pukul 16.45 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

178

Diakses dari https://www.loc.gov/law/help/us-treaties/bevans/m-ust000002-

0504.pdf pada tanggal 5 September 2019 pukul 12.25 Wib.

Sumber : https://dailysocial.id/post/ilmuwan-jerman-mampu-mengubah-air-

menjadi-bahan-bakar-sintetis diakses tanggal 20 April 2019 pukul 12.00 Wib

Diakses dari https://kumpulan-ilmu-pengetahuan-umum.com/2017/06/sejarah-

berdirinya-perusahaan-mobil-volkswagen.html pada tanggal 21 April 2019 pukul

13.00 Wib

Diakses dari https://www.biography.com/business-figure/ferdinand-porsche pada

tanggal 22 April 2019 pukul 11.00 Wib

Diakses dari : https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-tujuan-perdagangan-

internasional-yang-perlu-anda-ketahui/ tanggal 4 November 2019 pukul 13.07

Wib

diakses dari https://kbbi.web.id/revitalisasi pada tanggal 2 Oktober 2019 pukul

11.25 Wib

Diakses dari http://www.z-f-v.de/fileadmin/archiv/hefte---1954_1_2_3_4/1954-

2/ZfV_1954_Heft_2_Kittel-Deutsche_Reichsbahn_Gesellschaft.pdf pada tanggal 2

Oktober 2019 pukul 11.38 Wib

Diakses dari https://www.dbs.com/indonesia-bh/blog/live-smart/bukan-hanya-

untung-ini-alasan-pembangunan-infrastruktur--penting.page pada tanggal 22

April 2019 pukul 14,21 Wib

Diakses dari https://www.iq.harvard.edu/files/iqss-harvard/files/11-

13presentation.pdf pada tanggal 9 Oktober 2019 pukul 13.45 Wib.

Diakses dari https://media.defense.gov/2017/Apr/07/2001728431/-1/-

1/0/B_0012_MURRAY_STRATEGY_FOR_DEFEAT.PDF pada tanggal 2 Oktober

2019 pukul 12.00 Wib.

Diakses dari https://www.britannica.com/place/Rhineland pada tanggal 17 Juli

2019 pukul 10.52 Wib

Diakes dari https://www.youtube.com/watch?v=3T-05XH2fX4 pada tanggal 8

Agustus 2019 pukul 11.00 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

179

diakses dari https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1191/0968344505wh321oa

pada tanggal 15 Agustus 2019 pukul 12.20 Wib.

Diakses dari : http://www.iwm.org.uk/history/daily-life-in-the-warsaw-ghetto pada

tanggal 17 November 2019 pukul 12.42 Wib

Diakses dari https://www.kemhan.go.id/pothan/wp-

content/uploads/migrasi/admin/Memperkenalkan%20Persenjataan%20Kavaleri.p

df pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 09.22 Wib

Diakses dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/48966/Chapter%20II.pdf

?sequence=3&isAllowed=y pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 09.30 Wib

Diakses dari : https://warfarehistorynetwork.com/2018/12/20/rations-of-the-reich/

pada tanggal 6 Desember 2019 pukul 12.46 Wib

Diakses dari : https://www.germannaval.com/fileadmin/user_upload/gnyk/news-

press/Nobiskrug_Press_relaese_F_Hessen.pdf pada tanggal 6 Desember 2019

pukul 14.41 Wib

Diakses dari : https://www.histclo.com/essay/war/ww2/eco/raw/oil/w2ero-

ger.html pada tanggal 7 Desember 2019 pukul 13.24 Wib

diakses dari https://academic.oup.com/ia/article/14/6/884/2712429/Pilsudski-

Marshal-of-Poland pada tanggal 4 September 2019 pukul 10.10 Wib

Diakses dari https://prepablecosocio.files.wordpress.com/2009/05/concours-saint-

cyr.pdf pada tanggal 5 Oktober 2019 pukul 13.00 Wib.

Diakses dari: https://www.themaparchive.com/invasion-of-poland-initial-

positions-on-1-september-1939.html pada tanggal 27 November 2019 pukul 09.20

Wib

Diakses dari http://www.maparchive.ru/nara-doc/korps/XXVI_Armeekorps.pdf

pada tanggal 15 September 2019 pukul 11. Wib

Diakses dari : https://link.springer.com/chapter/10.1007%2F978-1-349-26942-

6_6 pada tanggal 28 September 2019 pukul 11.10 Wib

diakses dari https://www.warhistoryonline.com/world-war-ii/german-tactics-

wwii.html pada tanggal 12 November 2019 pukul 11.12 Wib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

180

Diakses dari: https://www,wdl.org/en/item/15098/ pada tanggal 7 November 2019

pukul 10.57 WIb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Tahun Pembelajaran 2020 / 2021

SATUAN PENDIDIKAN : SMA Negeri 1 Bantul

KELAS/SEMESTER : XI IPS 1 / 2

MATA PELAJARAN : SEJARAH PEMINATAN

MATERI POKOK : Menganalisis Jalannya Perang Dunia dan

Perang Dunia II terhadap kehidupan politik global (LBB dan PBB)

SUB MATERI POKOK : Serangan Kilat Jerman di Polandia Tahun

1939

ALOKASI WAKTU : 2 Pertemuan (6 x 45 Menit)

A. KOMPTENSI INTI :

KI 1dan KI 2. Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi

Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif,dan pro-aktif

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalampergaulan dunia

KI 3. Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.6.Menganalisis pengaruh

Perang Dunia I dan Perang Dunia

II terhadap kehidupan politik

global (LBB dan PBB)

3.6.1.Menganalisis Latar belakang Jerman

sebelum terjadinya Serangan Kilat

Jerman tahun 1939

3.6.2.Menjelaskan Persiapan dan yang

dilakukan oleh Jerman dan Polandia

sebelum serangan Kilat

3.6.3.Menganalisis Jalannya proses

serangan dan Dampak Serangan Kilat

Tahun 1939 terhadap Polandia

4.6.Menyajikan hasil analisis

tentang pengaruh Perang Dunia I

dan Perang Dunia II terhadap

kehidupan politik global (LBB

dan PBB) dalam bentuk

4.6.1.Menyajikan hasil analisis tentang

Perang Dunia II terhadap kehidupan

politik global (LBB dan PBB) dalam

bentuk tulisan dan/atau media lain

4.6.2. Mempresentasikan hasil analisis

tentang pengaruh Perang Dunia II

terhadap kehidupan politik global (LBB

dan PBB) dalam bentuk Presentasi

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan pembelajaran Saintific Learning ,peserta didik dapat

memahami serangan Jerman ke Polandia yang menjadi awal dari perang dunia ke

dua sehingga peserta didik dapat mengembangkan sikap jujur, peduli, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan kemampuan berpikir kritis,

berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi(4C).serta memiliki sikap jujur,

disiplin dan kerjasama

C. Materi Pembelajaran

1. Latar Belakang Jerman Sebelum Serangan Kilat Tahun 1939

2. Persiapan dan yang dilakukan oleh Jerman dan Polandia sebelum serangan

Kilat

3. Jalannya dan Dampak Serangan Kilat Tahun 1939 terhadap Polandia

D. Metode Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

a. Pendekatan pembelajaran : Saintifikc Learning

b. Metode pembelajaran : Picture and Picture Ceramah,Diskusi,

Presentasi,

2. Pertemuan Kedua

a. Pendekatan pembelajaran : Saintific Learning

b. Metode pembelajaran :Picture and Picture Diskusi, Tanya Jawab,

presentasi

E. Media Pembelajaran

1. Bahan : Powet point mengenai Serangan Kilat Jerman tahun 1939 di

Polandia

2. Alat : laptop. LCD Viewer, Speakter

F. Sumber belajar

1. Hapsari, Ratna, dkk. 2013. Sejarah Peminatan untuk SMA/MA Kelas XI.

Jakarta: Erlangga.

2. David Jordan. 2015. Kronologi Perang Dunia ke 2. Jakarta : PT. Elex

Media Komputindo.

3. Hueber Schoningh. 1968. A History Of Germany. Padeborn: Westfalen-

Druckrei and Ferdinand Schonigh.

4. Willian L. Shirer. 1960. The Rise And Fall Of the Third Reich. New

York: Simon & Schuster Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Minggu ke 1

No. Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan a. Doa bersama untuk memulai

pembelajaran .

b. Guru melakukan refleksi untuk

pembahasan sebelumnya, dan

mengkaitkan topik tersebut

dengan topik yang akan dibahas.

c. Sebelum menyampaikan topik

pembelajaran

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

d. Menyampaikan lingkup dan

tehnik penilaian yang akan

digunakan

e. Guru menyampaikan metode dan

model pembelajaran

5 menit

2. Kegiatan Inti MENGAMATI :

Guru mengkondisikan peserta didik

untuk siap mengikuti pelajaran dengan

hal sebagai berikut :

a. Guru mempersiapkan gambar-

125

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

gambar yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran;

b. Guru memperlihatkan Power

Point tentang Latar Belakang

Jerman sebelum Serangan Kilat

tahun 1939

c. Guru menjelaskan sedikit

gambaran materi atau kata kunci

Latar Belakang Jerman sebelum

Serangan Kilat tahun 1939

d. Guru memberi petunjuk dan

memberi kesempatan pada murid

untuk memperhatikan/

menganalisis gambar-gambar

serta video yang diperlihatkan ;

MENANYA :

a. Guru memberikan beberapa

pertanyaan berdasarkan materi

yang berasal dari Powerpoint dan

siswa menjawab pertanyaan

yang disampaikan oleh guru

b. Guru kemudian memberikan

kesempatan kepada para siswa

untuk menjawab pertanyaan

tersebut dan guru mencatat nama

siswa yang menjawab

pertanyaan

MENGUMPULKAN INFORMASI

:

a. Guru membagi Siswa yang

dikelompokan menjadi beberapa

kelompok kecil yang berisi 4

sampai 5 orang

b. Mengenai Guru

menyampaikan

e. Materi yang sesuai dengan

pembelajaran tentang Latar

Belakang Jerman sebelum

Serangan Kilat tahun 1939

c. Guru memamparkan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

pertanyaan yang telah

disampaikan oleh siswa dan

menjelaskan materi sesuai

pertanyaan yang diajukan oleh

siswa tersebut

d. Siswa masuk kedalam

kelompok yang telah dibentuk

tadi untuk mendiskusikan materi

yang telah disampaikan untuk

menjawab pertanyaan yang

disampaikan oleh guru. Siswa

wajib mengunakan buku dan

sumber materi yang lain (

internet) dalam menjawab

pertanyaan tersebut.

MENGASOSIASIKAN

a. Siswa yang terlah dibagi menjadi

beberapa kelompok kecil

membahas pertanyaan yang

terlah disampaikan guru didalam

kelas melalui berbagaimacam

sumber yang ada untuk

menunjang dalam menjawab

pertanyaan tersebut

MENGKOMUNIKASIKAN

a. Salah satu perwakilan

kelompok memaparkan hasil

diskusi tentang materi

pembelajaran dihadapan guru

dan siswa lainnya

b. Guru dan siswa lain

memberikan tanggapan

mengenai jawab kelompok

yang memaparkan hasil

diskusinya

c. Siswa yang ada didalam

kelompok kecil tersebut

mencatat setiap masukan dari

setiap pertanyaan yang

diajukan oleh guru maupun

dari siswa kelompok lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

3. Penutup a. Guru memfasilitasi siswa dalam

menyimpulkan materi yang

dibahas dalam pertemuan ini

b. Guru mengajak siswa dalam

berefleksi untuk menemukan

hal hal yang penting dan

bermakna dari pengalaman

belajarnya ini yang dapat

diterapkan dalam kehidupan

mereka sehari hari

c. Guru menutup pembelajaran

dikelas dengan rasa syukur dan

ditutup dengan memberi salam

5 menit

3. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Minggu ke 2

No. Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan a. Doa bersama untuk memulai

pembelajaran .

b. Guru melakukan refleksi untuk

pembahasan sebelumnya, dan

mengkaitkan topik tersebut dengan

topik yang akan dibahas.

c. Sebelum menyampaikan topik

pembelajaran

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

d. Menyampaikan lingkup dan tehnik

penilaian yang akan digunakan

e. Guru menyampaikan metode dan

model pembelajaran

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

2. Kegiatan Inti MENGAMATI :

Guru mengkondisikan peserta didik untuk

siap mengikuti pelajaran dengan hal

sebagai berikut :

a. Guru mempersiapkan gambar-

gambar yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran;

b. Guru memperlihatkan video tentang

kepada para murid tentang Jalannya

Serangan Kilat dan Dampaknya

bagi Jerman dan Polandia

c. Guru menjelaskan sedikit gambaran

materi atau kata kunci tentang

Jalannya Serangan Kilat dan

Dampaknya bagi Jerman dan

Polandia

d. Guru memberi petunjuk dan

memberi kesempatan pada murid

untuk memperhatikan/ menganalisis

gambar-gambar serta video yang

diperlihatkan ;

MENANYA :

a. Guru memberikan beberapa

pertanyaan berdasarkan materi yang

berasal dari Powerpoint dan siswa

menjawab pertanyaan yang

disampaikan oleh guru

b. Guru kemudian memberikan

kesempatan kepada para siswa

untuk menjawab pertanyaan

tersebut dan guru mencatat nama

siswa yang menjawab pertanyaan

MENGUMPULKAN INFORMASI :

a. Guru membagi Siswa yang

dikelompokan menjadi beberapa

kelompok kecil yang berisi 4 sampai

5 orang

b. Mengenai Guru menyampaikan

125 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

beberapa hal pokok mengenai

memperlihatkan video tentang

kepada para murid tentang Jalannya

Serangan Kilat dan Dampaknya bagi

Jerman dan Polandia

c. Guru memamparkan hasil pertanyaan

yang telah disampaikan oleh siswa

dan menjelaskan materi sesuai

pertanyaan yang diajukan oleh siswa

tersebut

d. Siswa masuk kedalam kelompok

yang telah dibentuk tadi untuk

mendiskusikan materi yang telah

disampaikan untuk menjawab

pertanyaan yang disampaikan oleh

guru. Siswa wajib mengunakan buku

dan sumber materi yang lain (

internet ) dalam menjawab

pertanyaan tersebut.

MENGKOMUNIKASIKAN

a. Salah satu perwakilan kelompok

memaparkan hasil diskusi tentang

materi pembelajaran dihadapan guru

dan siswa lainnya

b. Guru dan siswa lain memberikan

tanggapan mengenai jawab kelompok

yang memaparkan hasil diskusinya

c. Siswa yang ada didalam kelompok

kecil tersebut mencatat setiap

masukan dari setiap pertanyaan yang

diajukan oleh guru maupun dari

siswa kelompok lain

MENGASOSIASIKAN

a. Siswa yang terlah dibagi menjadi

beberapa kelompok kecil membahas

pertanyaan yang terlah disampaikan

guru didalam kelas melalui berbagai

macam sumber yang ada untuk

menunjang dalam menjawab

pertanyaan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

3. Penutup a. Guru memfasilitasi siswa dalam

menyimpulkan materi yang dibahas

dalam pertemuan ini

b. Guru mengajak siswa dalam

berefleksi untuk menemukan hal hal

yang penting dan bermakna dari

pengalaman belajarnya ini yang

dapat diterapkan dalam kehidupan

mereka sehari hari

c. Guru menutup pembelajaran dikelas

dengan rasa syukur dan ditutup

dengan memberi salam

5 menit

4. Penilaian Hasil Belajar

A. Penilaian pengetahuan meliputi

Soal Tertulis dalam bentuk soal essay

B. Penilaian keterampilan meliputi

Penugasan Non Tes dalam bentuk makalah

Mengetahui : Bantul ,5 Februari 2020

Guru Mata Pelajaran

Mahasiswa

Agus Tony Widodo S.Pd

NIP: 19700801 2016061 01

Bagas Prihandono

Mengetahui

Kepala Sekolah

Dra.Titi Prawiti Sariningsih, M.Pd.

NIP 19620605 198903 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

Lampiran

Mata Pelajaran : SEJARAH Peminatan

Kelas / Semester : X1 / 2

MATERI POKOK : Menganalisis pengaruh Perang Dunia I dan

Perang Dunia II terhadap kehidupan politik global (LBB dan PBB)

SUB MATERI POKOK : Serangan Kilat Jerman di Polandia Tahun 1939

Hari / tanggal : 05 Februari 2020

Definsi Soal : Deskripsikan Keadaan Jerman Sebelum Pecahnya

Blitzkrieg tahun 1939

Rubrik Penilaian Presentasi ( Penilaian Non Tes )

NO NAMA ASPEK PENILAIAN JUMLAH

SKOR

KATEGORI

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7

JUMLAH SKOR

RATA RATA

SKOR

Aspek yang dinilai:

1). Tanggung jawab

2). Kerja sama

3). Kemampuan menyampaikan informasi

4). Menghargai pendapat orang lain

5). Kemampuan menjawab pertanyaan

4. Keterangan Skor Kategori skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 kategori tidak aktif

Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 kategori kurang aktif

Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 kategori cukup aktif

Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 kategori aktif

Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21 -25 kategori sangat aktif

KETERANGAN

NILAI KUALITATIF NILAI KUANTITATIF

Memuaskan (A) 4 >80

Baik (B) 3 68 – 79

Cukup (C) 2 56 – 67

Kurang (D) 1 < 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

KISI – KISI SOAL

.

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bantul

Tahun Pelajaran : 2019-2020

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas / Program : XI/ IPS 1

Hari/Tanggal : Selasa/ 7 Oktober 2019

No Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Tingkat Soal Bentuk Soal No Soal

1 2 3 4 5 6 7

1 3.6.Menganalisis

pengaruh Perang

Dunia I dan Perang

Dunia II terhadap

kehidupan politik

global (LBB dan

PBB)

Latar Belakang

Jerman

Sebelum

Serangan Kilat

Tahun 1939

Siswa dapat

menjelaskan latar

belakang naiknya

Hitler menjadi

Kanselir Jerman pada

tahun 1933

C2 Uraian 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

2 Siswa dapat

menjelaskan langkah-

langkah yang

digunakan Hitler

dalam mewujudkan

pemerintahan totaliter

C2 Uraian 3

3 Persiapan dan

yang dilakukan

oleh Jerman dan

Polandia sebelum

serangan Kilat

Siswa dapat

menjelaskan

pembentukan kembali

Angkatan Darat

Jerman

C3 Uraian 2

4 Siswa dapat

menjelaskan secara

singkat pembentukan

satuan Lapis Baja

Jerman

C3 Uraian 4

5 Siswa dapat

menjelaskan persiapan

yang dilasksanakan

oleh Angkatan Darat

Polandia menjelang

Serangan Kilat

C3 Uraian 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

6 Jalannya dan

Dampak Serangan

Kilat Tahun 1939

terhadap Polandia

Siswa dapat

menganalisis serangan

awal yang

dilaksanakan pada

pagi tanggal 1

September 1939

C4 Uraian 8

7

Siswa dapat

menganalisis proses

serangan yang

dilaksanakan

Angkatan Darat

Jerman dari tanggal 1

sampai 5 September

1939

C4 Uraian 9

8 Siswa dapat

menganalisis reaksi

Tentara Polandia

dalam menghadapi

Serangan Kilat yang

dilaksanakan Jerman

C4 Uraian 10

9 Siswa dapat

menganalisis dampak

politik dari Serangan

Kilat yang

C4 Uraian 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

dilaksanakan bagi

Polandia

10 Siswa Dapat

menganalisi dampak

militer bagi Jerman

dari upaya Serangan

Kilat yang

dilaksanakan tahun

1939

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

Uji Kompetensi

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Hari/ Tanggal 7 Oktober 2019

Waktu 120 Menit

Bentuk Soal : Uraian

SOAL

1. Jelaskan Faktor- Faktor yang mempengaruhi naiknya Hitler menjadi Kanselir Jerman pada tahun 1933 ? ( skor 5)

2. Analisislah upaya awal pembentukan kembali Angkatan Darat Jerman sebelum Serangan Kilat tahun 1939 ?( Skor 10)

3. Jelaskan langkah-langkah yang digunakan Hitler dalam mewujudkan pemerintahan yang otoriter ?( Skor 10 )

4. Analisislah mengapa Jerman berupaya untuk membentuk satuan Lapis Baja sebelum Serangan Kilat ?( Skor 15)

5. Jelaskan bagaimana persiapan yang dilaksanakan oleh Angkatan Darat Polandia menjelang Serangan Kilat ?( Skor 5 )

6. Analisislah dampak militer bagi Jerman dari Serangan Kilat yang dilaksanakan tahun 1939 ?( skor 10)

7. Analisislah dampak politik dari Serangan Kilat yang dirasakan oleh Polandia ?( skor 10)

8. Analisislah bagaimana serangan awal yang dilaksanakan oleh Jerman pada tanggal 1 September 1939 ?( Skor 15)

9. Analisis bagaimana proses serangan yang dilaksanakan Jerman dari tanggal 1 sampai 5 September 1939 ?( skor 10)

10. Bagaimanakan reaksi yang dilakukan oleh Polandia ketika secara mendadak diserang oleh Jerman pada tanggal 1 September

1939 ?( skor 5 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

KUNCI JAWABAN

1. Jerman pada tahun 1931 sampai 1932 mengalami kondisi yang tidak stabil, dikarenakan kondisi ekonomi yang terpuruk akibat

Krisis Malaise tahun 1929. Situasi ekonomi yang memburuk membuat kondisi sosial politik menjadi panas, dibuktikan dengan

tahun 1930 banyak masyarakat Jerman yang menjatuhkan pilihan ke partai politik yang bertujuan untuk memperbaiki ekonomi

Jerman dengan memanfaatkan situasi ekonomi Jerman sebagai salah satu faktor yang digunakan oleh Hitler dalam mencapai

kekuasaan sebagai Kanselir Jerman.

2. Hitler terpilih menjadi Kanselir pada tanggal 30 Januari 1933 program untuk membentuk kembali kekuatan militer Jerman

masih dalam tahap perkembangan. Hitler mengumumkan, kepada Bagian Personalia Angkatan Darat agar segera menyusun

program 300.000 prajurit baru bagi Angkatan Darat Jerman, Peningkatan kapasitas kekuatan dengan kekuatan awal berjumlah

100.000 pasukan meningkat menjadi 280.000 pasukan pada bulan Februari tahun 1935. 1Kolonel Jenderal

2 Werner von Fritch

sebagai Komandan Tertinggi Angkatan Darat Jerman merencanakan untuk membentuk 21 Divisi satuan Infanteri baru, dimana

dalam rencana itu 7 Divisi satuan Infanteri yang ada menjadi tulang punggung dari pembentukan divisi baru. Oberkommando

des Heeres menganggap bahwa peningkatan jumlah divisi terjadi akibat adanya tekanan dari Sekutu dekat Prancis yaitu

Polandia dan Cekoslovakia,

3. Hitler berupaya untuk menjadikan dirinya sebagai pemimpin tunggal hal ini dikenal istilah upaya Gleichschaltung , dimana

Hitler manfaatkan Reichstag yang sebagian besar anggotanya merupakan perwakilan dari partai Nazi, untuk mengeluarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

undang undang yang dapat menjadikan dirinya sebagai pemimpin tunggal di Jerman. Usaha untuk memuluskan jalan mencapai

kekuasaan tunggal ditandai dengan keluarnya suatu perundang-undangan yang berisi tentang keadaan negara dalam bahaya

yang dikeluarkan oleh Reichstag. Hitler menggunakan peraturan perundang-undangan yang berhasil disahkan oleh Reichstag

pada tanggal 31 Maret 1933, dengan pasal pasalnya secara eksplisit berupaya untuk mengendalikan kekuasaan Legislatif atau

Parlemen Jerman. Dengan memegang kendali lembaga legislatif Reichstag tunduk kepada kepentingan pemerintah, dimana

dalam salah satu pasal menjelaskan bahwa pemerintah mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas.

4. Tank yang bergerak dengan menggunakan rantai tentu saja mempunyai daya mobilitas yang tinggi jika dibandingan dengan

penggerak menggunakan roda, sehingga membuat Jerman berusaha untuk membentuk suatu formasi satuan lapis baja Konsep

tank ringan yang dikembangkan Jerman diberi nama Panzerkampfwagen 1 Aufrung A. Jerman juga mendesain konsep tank

medium dan tank berat, dimana konsep tank medium ini muncul dari seorang Jenderal yang bernama Heinz Gunderian.

Jenderal Gunderian merupakan salah satu perwira yang dikirim untuk belajar di Uni Soviet melihat keperluan untuk

menciptakan tank Medium.

5. Angkatan Darat Jerman segera melakukan penyusunan rencana serangan final terhadap Polandia yang dikenal sebagi operasi

Fall Weiss¸ dimana dalam operasi Fall Weiss Jerman menyerang kedudukan Angkatan Darat Polandia dari dua arah secara

serentak dan didahului dengan serangan udara besar-besaran sebagai pembuka serangan. Kekuatan militer Jerman telah

disiapkan Angkatan Darat mempunyai kekuatan sebesar 630.000 pasukan yang ada di satuan Army Grup North dengan rincian

320.000 pasukan berada di satuan Tentara Ke 3 dan 230.000 pasukan di satuan Tentara ke 4. Army Grup South mempunyai

kekuatan gabungan sebesar 830.000 pasukan, dengan rincian kekuatan 180.000 pasukan berada di kesatuan Tentara ke 8,

300.000 pasukan berada di kesatuan Tentara ke 10 dan 210.000 berada dikesatuan Tentara ke 14. Army Group South

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

mempunyai kekuatan cadangan sebesar 196.000 pasukan sebagai pasukan cadangan, hal ini dilakukan oleh Jenderal von

Runsted sebagai satuan yang dapat digerakan ketika terjadi penghancuran total AD Polandia3. AD Jerman juga menyiapakan

kekuatan Panzer dengan rincian kekuatan 2511 Panzer serta senjata Altileri swagerak, yang dapat digunakan untuk

memberikan bantuan tembakan ketika satuan Panzer mengalami kesulitan untuk menembus garis pertahanan Jerman.

6. Jerman selama berjalannya serangan ke Polandia menderita kerugian diperkirakan sebesar 8,082 prajurit dan perwira gugur

dimedan perang sedangkan 27,278 prajurit menderita luka-luka ringan sampai menengah dan 5,029 prajurit hilang dalam 36

hari serangan yang dilaksanakan. 4 Keseluruhan korban yang diderita tentara Jerman diderita oleh Army Group South selama

berlangsungnya serangan terhitung tanggal 1 sampai tanggal 30 September mengalami serangkaian pertempuran yang sengit

dengan Angkatan Darat Polandia.

7. Setelah kekalahan Polandia otomatis seluruh wilayah Polandia beradad didalam wilayah pendudukan Jerman, Pemerintahan

sipil Polandia yang ada telah meninggalkan Polandia dan membentuk pemerintahan di pengasingan atau dikenal sebagai Polish

Government in Exile di Perancis. Jerman dan Uni Soviet membagi wilayah Polandia menjadi dua wilayah Pendudukan,

berdasarkan isi perjanjian yang ditandatangani antara menteri luar negeri Jerman yaitu Joachim von Ribbentrop dengan

Vyachecslav Molotov.

8. Serangan Jerman terhadap Polandia di mulai pada tanggal 1 September 1939 jam 04.45 pagi dikarenakan data Intelejen yang

berhasil di sadap oleh dinas Intel Angkatan Darat Jerman bahwa pada waktu tersebut merupakan waktu pertahanan Polandia

berada pada titik terlemah karena tentara yang berjaga berganti dan banyak pasukan yang masih terlelap dalam tidurnya.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

Serangan Kilat yang dilancarkan Jerman ditandai dengan serangan udara terhadap seluruh instalasi militer Polandia yang ada

diperbatasan. Serangan udara dilakukan oleh Luftflotte 1 dan 2 mengincar kubu-kubu pertahanan yang ada di wilayah

Warsawa, Cracow dan lapangan terbang milik Angkatan Udara Polandia dengan menggunakan kekuatan-kekuatan skuadron

pesawat pembom dengan kekuatan utama bertumpu pada He-111.

9. Kota Warsawa yang berada tepat diarah serangan dari Tentara ke 3 merupakan wilayah yang mempunyai kubu-kubu

pertahanan yang menahan serangan Jerman selama 3 hari. Koridor yang berada di wilayah Danzig dapat ditembus setelah

melalui serangan gabungan dari Tentara ke Tiga dan Empat. Divisi ke 21 dan 228 dari Tentara ke 4 Jerman menyerang koridor

Danzig dari arah barat, sehingga memutus hubungan dari Divisi ke 4 dan divisi ke 6 Polandia. Satuan Divisi Infanteri ke 50, 3

dan 32 Jerman menyerang koridor Danzig dari arah timur sehingga berhasil menembus garis pertahanan yang dijaga oleh

Divisi ke 15 dan 26 Polandia. Serangan final terhadap Koridor Danzig terjadi pada tanggal 3 September dimana serangan

secara serentak dari timur dan barat Koridor, yang mengakibatakan garis pertahanan di sepanjang koridor dapat ditembus

Jerman mengakibatkan 15,000 prajurit Polandia yang menjaga koridor tersebut menjadi tawanan perang

10. Markas Besar Angkatan Darat Polandia berusaha untuk membuat rencana serangan balik dengan tujuan untuk memukul

mundur Tentara Jerman dan memberikan waktu agar pertahanan di wilayah Warsawa untuk diperkuat. Inggris dan Perancis

sebagai sekutu dekat Polandia menilai serangan yang dilancarkan oleh Jerman dinilai melanggar kesepakatan dalam perjanjian

Munich. Perdana Menteri Neville Chamberlain memberikan jaminan keamanan kepada Polandia pada tanggal 31 Maret 1939,

dimana dalam pidato yang disampaikan di depan House of Commons Inggris berjanji akan membantu Polandia jika sewaktu

waktu diserang oleh Jerman. Perancis juga memberikan pernyataan perang kepada Jerman pada tanggal 3 September 1939 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

diikuti oleh Inggris di hari yang sama, Perancis sebagai sekutu utama Polandia memberikan dukungan nyata kepada Polandia

dengan melancarkan serangan terhadap wilayah Saarland.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

Pedoman Penskoran

No. Nama Siswa

Perolehan Skor Total skor

(Nilai)

soal 1 Skor 5

soal 2 skor15

soal 3 skor 10

soal 4 skor 15

Soal 5 Skor 5

Soal 6 Skor 10

Soal 7 Skor 10

Soal 8 Skor 15

Soal 9 Skor 10

Soal 10 Skor 5

1

2

3

4

5

dst…

Ket :

Nilai = Total Skor Perolehan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

Lampiran Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

Lampiran 2

SILABUS

SatuanPendidikan : SMA Negeri 1 Bantul

Kurikulum : Kurikulum 2013

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas : XI

AlokasiWaktu : 6 jam pelajaran/ 2 minggu Pertemuan

Kompetensi Inti

: KI 3. Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

3.6.Menganalisis

pengaruh Perang

Dunia I dan Perang

Dunia II terhadap

Latar Belakang

Jerman Sebelum

Serangan Kilat Tahun

1939

MENGAMATI :

Guru mengkondisikan peserta

didik untuk siap mengikuti

pelajaran dengan hal sebagai

berikutam :

Penilaian

pengetahuan

meliputi

Soal

Hapsari,

Ratna, dkk.

2013.

Sejarah

Peminatan

untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

kehidupan politik

global (LBB dan

PBB)

4 .6.Menyajikan

hasil analisis

tentang pengaruh

Perang Dunia I

dan Perang Dunia

II terhadap

kehidupan politik

global (LBB dan

PBB) dalam

bentuk

Proses dan yang

dilakukan oleh Jerman

dan Polandia sebelum

serangan Kilat

Jalannya dan Dampak

Serangan Kilat Tahun

1939 terhadap

Polandia

Guru mempersiapkan

gambar-gambar yang

sesuai dengan tujuan

pembelajaran;

Guru memperlihatkan

Power Point tentang

Latar Belakang Jerman

sebelum Serangan Kilat

tahun 1939

Guru menjelaskan

sedikit gambaran materi

atau kata kunci

Guru memberi petunjuk

dan memberi

kesempatan pada murid

untuk memperhatikan/

menganalisis gambar-

gambar serta video

yang diperlihatkan ;

MENANYA :

Guru

memberikan

beberapa

pertanyaan

berdasarkan

materi yang

berasal dari

Powerpoint dan

siswa menjawab

pertanyaan yang

Tertulis

dalam

bentuk soal

essay

Penilaian

keterampila

n meliputi

Penugasan

Non Tes

dalam

bentuk

makalah

SMA/MA

Kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

David

Jordan.

2015.

Kronologi

Perang

Dunia ke 2.

Jakarta :

PT. Elex

Media

Komputind

o

Hueber

Schoningh.

1968. A

History Of

Germany.

Padeborn:

Westfalen-

Druckrei

and

Ferdinand

Schonigh

Willian L.

Shirer.

1960. The

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

disampaikan oleh

guru

Guru kemudian

memberikan

kesempatan

kepada para

siswa untuk

menjawab

pertanyaan

tersebut dan guru

mencatat nama

siswa yang

menjawab

pertanyaan

MENGUMPULKAN

INFORMASI :

Guru membagi Siswa

yang dikelompokan

menjadi beberapa

kelompok kecil yang

berisi 4 sampai 5 orang

Mengenai Guru

menyampaikan

Materi yang sesuai

dengan pembelajaran

Guru memamparkan

hasil pertanyaan yang

telah disampaikan oleh

siswa dan menjelaskan

Rise And

Fall Of the

Third

Reich. New

York:

Simon &

Schuster

Inc

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

materi sesuai pertanyaan

yang diajukan oleh

siswa tersebut

Siswa masuk kedalam

kelompok yang telah

dibentuk tadi untuk

mendiskusikan materi

yang telah disampaikan

untuk menjawab

pertanyaan yang

disampaikan oleh guru.

Siswa wajib

mengunakan buku dan

sumber materi yang lain

( internet) dalam

menjawab pertanyaan

tersebut.

MENGASOSIASIKAN

Siswa yang terlah

dibagi menjadi

beberapa kelompok

kecil membahas

pertanyaan yang terlah

disampaikan guru

didalam kelas melalui

berbagaimacam

sumber yang ada

untuk menunjang

dalam menjawab

pertanyaan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: BLITZKRIEG: SEJARAH SERANGAN KILAT TENTARA …

MENGKOMUNIKASIKAN

Salah satu perwakilan

kelompok

memaparkan hasil

diskusi tentang materi

pembelajaran

dihadapan guru dan

siswa lainnya

Guru dan siswa lain

memberikan

tanggapan mengenai

jawab kelompok yang

memaparkan hasil

diskusinya

Siswa yang ada

didalam kelompok

kecil tersebut mencatat

setiap masukan dari

setiap pertanyaan yang

diajukan oleh guru

maupun dari siswa

kelompok lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI