Blas to Mycosis

18
KELOMPOK 8 BLASTOMYCOSIS

description

persentasi

Transcript of Blas to Mycosis

Page 1: Blas to Mycosis

KELOMPOK 8

BLASTOMYCOSIS

Page 2: Blas to Mycosis

Anggota :GUSTYARI JADURANI GIRI (39)

NI PUTU MERI KUSUMAWATI (43)

NI KADEK LINA WINATI(40)

NI MADE YUNI TRISNA DEWI (41)

NI MADE JUNI ANGGRENI(42)

Page 3: Blas to Mycosis

BLASTOMYCOSISJamur merupakan organisme

yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak mempunyai kemampuan untuk memproduksi makanan sendiri atau dengan kata lain jamur tidak bisa memanfaatkan karbondioksida sebagi sumber karbonnya. Spora jamur yang beterbangan di udara dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui jalur pernapasan. Salah satunya adalah jamur blastomycosis sp, jamur ini menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf.

Page 4: Blas to Mycosis

Blastomyces dermatitidis

KLASIFIKASI MORFOLOGI

DAN IDENTIFIKASI

SIKLUS HIDUP

EPIDEMIOLOGI

PENULARAN

DESKRIPSI & HABITAT HIDUP

DIAGNOSE

PATOGENITAS & GAMBARAN

KLINIS

PENGOBATAN

Page 5: Blas to Mycosis

Blastomyces dermatitidis

Blastomyces dermatitidis adalah suatu fungi dimorfik , menghasilkan hifa hyalin bersepta dan bercabang seperti konidia,tumbuh dalam jaringan mamalia sebagai sel-sel bertunas dan dalam biakan pada suhu 20°C sebagai fungi.

Fungi ini menyebabkan blastomikosis, suatu penyakit granulomatosa kronik.

Page 6: Blas to Mycosis

KLASIFIKASI

Kingdom : FungiPhylum : AscomycotaClass : EuascomycetesOrdo : OnygenalesFamily : OnygenaceaeGenus : BlastomycesSpecies : Blastomyces dermatitidis

Page 7: Blas to Mycosis

MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI

Blastomyces dermatitidis dikatakan bersifat dimorfik karena fungi ini memiliki dua bentuk yaitu bentuk hifa dan ragi yang berkembang pada kondisi pertumbuhan yang berbeda dalam artian pada temperatur yang berbeda yakni pada suhu 25○C dan 37○C.

Page 8: Blas to Mycosis

MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI

Bentuk hifa , pada agar Sabaraud terbentuk koloni putih/kecokelatan, hifa bercabang yg menghasilkan konidia bulat, ovoid/ pilliform (berdiameter 3-5 μm) pada konidia lateral/ ujung yg langsing. Chlamydospora yg lebih besar(7-18 μm)bisa jg dihasilkan.Membutuhkan 2-3 minggu unt ditumbuhkan pd suhu 25○C / pd suhu kamar.

Pada suhu 25˚C

Page 9: Blas to Mycosis

MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI

Bentuk ragi dalam biakan suhu 37○C terdapat ragi bulat, multinuklear berdinding tebal(8-15 μm) biasanya menghasilkan tunas tunggal Koloni berkerut seperti lilin dan lembut. Membutuhkan 7-10 hari untuk tumbuh menjadi bentuk ragi.

Pada suhu 37˚C

Page 10: Blas to Mycosis

MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI

Fase seksual dari Blastomyces dermatitidis dikenal dengan nama TELEOMORPH sehingga fungi disebut juga Ajellomyces dermatitidis, yang menghasilkan gymnothecium.

Page 11: Blas to Mycosis

SIKLUS HIDUP

Ketika konidia (salah satu bagian tubuh) dari B. dermatitidis terhirup oleh manusia maka akan terjadi perubahan bentuk dari miselium menjadi khamir dan sistem imun manusia tidak sempat menghasilkan respon imun terhadap perubahan tersebut. Agen penyakit akan menyebar melalui sistem limfa dan aliran darah

Page 12: Blas to Mycosis

EPIDEMIOLOGI

Blastomikosis bersifat endemik di Amerika Utara. Mississippi, Ohio dan lembah Missouri adalah lokasi geografik dengan tingginya kasus infeksi akibat Blastomyces dermatitidis.Blastomikosis relatif sering ditemukan pada anjing dan beberapa hewan lainnya di daerah –daerah endemik.

Page 13: Blas to Mycosis

DESKRIPSI & HABITAT HIDUP

Blastomyces dermatitidis merupakan jamur dimorfik termal dan kemungkinan sebagai saprofit di tanah lembab yang kurang terkena cahaya matahari, mengandung sampah organik dan pH kurang dari 6.0.

Page 14: Blas to Mycosis

PATOGENITAS & GAMBARAN KLINIS

Infeksi primer yang mungkin menjadi subclinical terjadi di paru-paru yang mana konidia fungi masuk melalui sistem pernapasan. Blastomikosis paru-paru dimulai dengan timbulnya demam, menggigil dan berkeringat banyak. Kemudian bisa disertai batuk berdahak maupun kering, nyeri dada dan kesulitan bernafas.

Page 15: Blas to Mycosis

PENULARAN

Penularan terjadi secara inhalasi dengan reservoir kemungkinan adalah tanah. Pada kasus kronis dapat menimbulkan rasa nyeri di dada dan jika tidak diobati dapat menyebar ke kulit dengan manifestasi berupa ulserasi, papula/nodula subkutan.

Page 16: Blas to Mycosis

DIAGNOSE

Diagnosa dapat dilakukan berdasarkan gejala klinis, mikroskopis, isolasi dengan pemupukan, histopatologis dan skin test. Uji keberadaan infeksi dalam tubuh dapat dilakukan dengan biopsi jaringan tubuh untuk mengkultur dan melihat histopatologinya, mengambil sampel dari sekresi (pembuangan) sisa kotoran tubuh dan jaringan.

Page 17: Blas to Mycosis

PENGOBATAN

Amphotericin B tetaplah merupakan drug of choice walaupun bersifat sangat toksik dan harus dipakai melalui pembuluh darah (intravena)yaitu 0,4 mg/kg selama 10 hari.Itrakonazol 200-400mg per hari, cara pemakaian obat ini yaitu yang berupa oral solution maka diminum ketika perut kosong sedangkan kapsul dikonsumsi setelah makan.Ketokonazol 400-800 mg per hari selama 6-12 bulan dan dipakai secara oral.

Page 18: Blas to Mycosis

THANK YOU