BIOTEK

download BIOTEK

of 13

description

bioteknologi

Transcript of BIOTEK

NoPerlakuanHasil

1Sulfadiazina. p-DAB Sampel diletakkan di atas pelat tetes Kemudian ditambahkan beberapa tetes p-DAB-HCl Diamati perubahannya

b. Tembaga Sulfat (CuSO4) Sampel diletakkan di atas pelat tetes Kemudian ditambahkan beberapa tetes CuSO4 Lalu dilarutkan dengan menggunakan NaOH Diamati perubahannya

c. Vanilin-Asam Sulfat Sampel diletakkan di atas pelat tetes Vanillin dilarutkan dengan asam sulfat kemudian diteteskan ke plat tetes yang berisi sampel Diamati perubahannya

d. Koppayi Zwikker Sampel diletakkan di atas pelat tetes dan dilarutkan dengan etanol Kemudian ditambahkan beberapa tetes pereaksi Koppayi Zwikker Diamati perubahannya

e. Aseton-air Sampel diletakkan di atas kaca objek Kemudian diteteskan dengan aseton dan didiamkan hingga menguap Diteteskan aquadestDiamati bentuk Kristal yang terbentuk di bawah mikroskop

f. Korek api Sampel dilarutkan dengan asam klorida encer Kemudian korek api tersebut dimasukkan ke dalam larutan sampel

- Terbentuk larutan berwarna jingga cerah

Terbentuk endapan berwarna biru toska dengan larutan berwarna hijau keabu-abuan

Terbentuk larutan berwarna kuning cerah.

Terbentuk endapan berwarna merah muda yang jika didiamkan akan mengering.

Terbentuk Kristal sulfadiazin

Ujung korek api berwarna jingga

2Sulfamezatina. p-DAB Sampel diletakkan di atas pelat tetes Kemudian ditambahkan beberapa tetes p-DAB-HCl Diamati perubahannya

b. Tembaga Sulfat (CuSO4) Sampel diletakkan di atas pelat tetes Kemudian ditambahkan beberapa tetes CuSO4 Lalu dilarutkan dengan menggunakan NaOH Diamati perubahannya

c. Vanilin-Asam Sulfat Sampel diletakkan di atas pelat tetes Vanillin dilarutkan dengan asam sulfat kemudian diteteskan ke plat tetes yang berisi sampel Diamati perubahannya

d. Koppayi Zwikker Sampel diletakkan di atas pelat tetes dan dilarutkan dengan etanol Kemudian ditambahkan beberapa tetes pereaksi Koppayi Zwikker Diamati perubahannya

e. Aseton-air Sampel diletakkan di atas kaca objek Kemudian diteteskan dengan aseton dan didiamkan hingga menguap Diteteskan aquadestDiamati bentuk kristal yang terbentuk di bawah mikroskopf. Korek api Sampel dilarutkan dengan asam klorida encer Kemudian korek api tersebut dimasukkan ke dalam larutan sampel

- Terbentuk larutan berwarna jingga tua

Terbentuk endapan berwarna hijau tua dan larutan berwarna cokelat

Terbentuk larutan berwarna kuning cerah

Terbentuk larutan berwarna krem yang lama-kelamaan akan menguap dan mengering menjadi endapan berwarna krem.

Terbentuk Kristal sulfamezatin

Ujung korek api berwarna merah jingga

3.Sulfamerazina. p-DAB Sampel diletakkan di atas pelat tetes Kemudian ditambahkan beberapa tetes p-DAB HCl Diamati perubahannya

b. Tembaga Sulfat (CuSO4) Sampel diletakkan di atas pelat tetes Kemudian ditambahkan beberapa tetes CuSO4 Lalu dilarutkan dengan menggunakan NaOH Diamati perubahannya

c. Vanilin-Asam Sulfat Sampel diletakkan di atas pelat tetes Vanilin ditambahkan ke atas pelat tetes yang telah berisi sampel lalu ditambahkan asam sulfat pekat Diamati perubahannya

d. Koppayi Zwikker Sampel diletakkan di atas pelat tetes dan diteteskan dengan etanol Kemudian ditambahkan beberapa tetes pereaksi Koppayi Zwikker Diamati perubahannya

e. Aseton-air Sampel diletakkan di atas kaca objek Kemudian diteteskan dengan aseton dan didiamkan hingga menguap Diteteskan aquadest Diamati bentuk kristal di bawah mikroskop

f. Korek api Sampel dilarutkan dengan asam klorida encer Kemudian korek api tersebut dimasukkan ke dalam larutan sampel

- Terbentuk larutan berwarna jingga kecoklatan

Terbentuk larutan berwarna biru muda dengan endapan berwarna abu-abu.

Terbentuk larutan berwarna jingga cerah.

Terbentuk larutan berwarna merah muda yang lama-kelamaan akan menguap dan mengering

Terbentuk kristal sulfamerazin

Ujung korek api berwarna jingga.

NoPerlakuanHasil

1Luminala. Koppayi Zwikker Sampel diletakkan di atas pelat tetes dan diteteskan dengan etanol Kemudian ditambahkan beberapa tetes pereaksi Koppayi Zwikker Diamati perubahannya

b. Lieberman Sampel diletakkan di atas pelat tetes Kemudian ditambahkan beberapa tetes pereaksi lieberman dan dipanaskan Diamati perubahannya

c. Aseton-air Sampel diletakkan di atas kaca objek Kemudian diteteskan dengan aseton dan didiamkan hingga menguap Diteteskan aquadest Diamati bentuk Kristal yang terbentuk di bawah mikroskop

- Terbentuk larutan berwarna merah muda dengan endapan putih

Sampel tidak larut (sebelum dipanaskan) Sesudah dipanaskan sampel tetap tidak larut. Terbentuk 2 fase (serbuk di bagian atas dan cairan kuning bening di bagian bawah)

- Terbentuk Kristal luminal

2Barbitala. Koppayi Zwikker Sampel diletakkan di atas pelat tetes dan diteteskan dengan etanol Kemudian ditambahkan beberapa tetes pereaksi Koppayi Zwikker Diamati perubahannya

b. Aseton-air Sampel diletakkan di atas kaca objek Kemudian diteteskan dengan aseton dan didiamkan hingga menguap Diteteskan aquadest Diamati bentuk Kristal yang terbentuk di bawah mikroskop

- Terbentuk larutan berwarna merah muda

- Terbentuk kristal barbital

NoPerlakuanHasil

1Amoxicillina. Asam Sulfat (H2SO4) pekat Sampel diletakkan di atas pelat tetes Kemudian ditambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat Diamati perubahannya Diamati fluorosensinya di bawah sinar uv 254 nm Diamati perubahannya

b. Pembakaran (Pemanasan dengan api langsung) Sedikit sampel diletakkan dibakar di atas spatel Diamati aroma yang tercium

c. Aseton-air Sampel diletakkan di atas kaca objek Kemudian diteteskan dengan aseton dan didiamkan hingga menguap Diteteskan aquadest Diamati bentuk Kristal yang terbentuk di bawah mikroskop

- Terbentuk larutan kuning bening dengan serbuk tak larut berwarna putih

Di bawah sinar uv 254 nm menunjukkan fluorosensi berwarna hijau

Tercium aroma khas amoxicillin (seperti bau karet terbakar)

Terbentuk kristal amoxicillin

2Kloramfenikola. Fujiwara Sampel diletakkan di dalam tabung reaksi Ditambahkan beberapa tetes natrium hidroksida (NaOH), kemudian ditambahkan beberapa tetes piridin Dipanaskan selama 2 menit diatas penangas air Diamati perubahannya

b. Nessler Sampel diletakkan di dalam tabung reaksi Ditambahkan beberapa tetes pereaksi Nessler. Dipanaskan pada suhu 100oC selama beberapa menit. Diamati perubahannya

c. Aseton-air Sampel diletakkan di atas kaca objek Kemudian diteteskan dengan aseton dan didiamkan hingga menguap Diteteskan aquadest Diamati bentuk Kristal yang terbentuk di bawah mikroskop - Terbentuk dua fase, dengan fase atas berwarna jingga dan fase bawah berwarna kuning bening

Sebelum dipanaskan terbentuk endapan berwarna abu-abu dengan larutan berwarna bening. Terbentuk endapan berwarna abu-abu dengan larutan berwarna abu kehijauan

Terbentuk kristal kloramfenikol

3Tetrasiklina. Asam Sulfat (H2SO4) pekat Sampel diletakkan di atas pelat tetes Kemudian ditambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat Diamati perubahannya

b. Lieberman Sampel diletakkan di dalam tabung reaksi Kemudian ditambahkan beberapa tetes pereaksi Lieberman Dipanaskan selama beberapa menit di atas penangas air. Diamati perubahannya

c. Marquis Sampel diletakkan di atas pelat tetes Ditambahkan 3 tetes formalin kemudian beberapa tetes asam sulfat pekat Diamati perubahannya - Terbentuk larutan berwarna jingga dengan endapan berwarna kuning.

- Terbentuk larutan berwarna kuning pekat dengan endapan berwarna jingga

Saat ditambahkan formalin, terbentuk larutan kuning Sesudah ditambahkan asam sulfat pekat terbentuk larutan berwarna merah pekat

4Eritromisina. Asam Sulfat (H2SO4) pekat Sampel diletakkan di atas pelat tetes Kemudian ditambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat Diamati perubahannya

b. Aseton-air Sampel diletakkan di atas kaca objek Kemudian diteteskan dengan aseton dan didiamkan hingga menguap Diteteskan aquadest Diamati bentuk Kristal yang terbentuk di bawah mikroskop - Terbentuk larutan berwarna kuning keclokatan

- Terbentuk kristal eritromisin