BIOMETRI BAB 2 PENELITIAN

download BIOMETRI BAB 2 PENELITIAN

of 24

description

Materi Kuliah BIOMETRI BAB 2 PENELITIAN

Transcript of BIOMETRI BAB 2 PENELITIAN

BAB 2 PENELITIAN

BAB 2 PENELITIANOLEH : BENEDIKTUS EGE, S.PD, M.PD

LECTURE OF BIOLOGY EDUCATION DEPARTMENTSTKIP PERSADA KHATULISTIWA SINTANGA. KEILMIAHAN PENELITIANPenelitian secara luas diartikan sebagai suatu upaya pengamatan secara sistematis terhadap suatu objek penelitian untuk memperoleh fakta2 atau falsafah2 baru.

Prosedur bagi suatu penelitian dikenal dgn metode ilmiah (Scientific method) yg secara sederhana terdiri atas 3 unsur: Fakta observasi, Hipotesis, dan Percobaan.Fakta ObservasiSuatu ilmu berawal dari observasi (pengamatan yg kemudian dimantapkan sebagai suatu ilmu setelah cukup fakta2 yg dihasilkan lwt observasi tsb u/ mendukungnya.HipotesisMerupakan suatu pernyataan sementara (tentative idea) yg menjadi dasar ttg bagaimana fakta2 itu akan diinterpretasikanPercobaan (Experiment)Percob. digunakan u/ menyelidiki sesuatu yg blm diketahui/ u/ menguji suatu teori/ hipotesis. B. CIRI KHAS S/ PERCOBAAN YG DIRANCANG DGN BAIKKesederhanaan (simplicity)Derajat Ketepatan (degree of precision)Ketiadaan galat sistematisKisaran keabsahan dari kesimpulanKalkulasi derajat ketidakpastian (degree of uncertainty)1. KesederhanaanS/ percobaan yang baik dicirikan o/ perlakuan2 dan metode percobaan yang sederhana dan semudah mungkin, namun tetap mempertahankan objektivitas suatu percobaan.2. Derajat ketepatanPercb. memberikan peluang yg besar bgi peneliti u/ mengukur perbedaan2 yg ada diantara perlakuan2 yg dicoba menurut derajat ketepatan yg diinginkan peneliti. Prasyarat: perbedaan taraf perlakuan harus dengan makin tingginya derajat ketelitian yg diinginkan atau dgn makin besarnya peluang u/ menerima kebenaran hipotesis yg diajukan.3. Ketiadaan Galat SistematisPercobaan harus dirancang agar setiap unit2 percobaan akan menerima suatu perlakuan dengan peluang yg sama besar, menurut suatu metode nonsistematis, agar menghasilkan perkiraan yg tdk bias ttg pengaruh msg2 perlakuan thd nilai2 pengamatan. 4. Kisaran keabsahan dari kesimpulanKesimpulan dari hasil-hasil percobaan harus mempunyai kisaran keabsahan yang selebar mungkin. Peningkatan kisaran keabsahan ini dpt dipengaruhi oleh:Memperbanyak r percobaan menurut waktu maupun ruangMenerapkan perlakuan2 yg dirancang secara faktorial5. Kalkulasi derajat ketidakpastianS/ percobaan yg baik hendaknya dirancang sedemikian rupa agar memungkinkan si peneliti u/ mengkalkulasikan kebolehjadian (peluang) terjadinya hasil2 pengamatan yg menyimpang. Note: toleransi ketidakpastian () hasil s/ percobaan harus makin kecil if berhubungan dg manusia/ dgn makin besar resikonya kerugian finansial. Cth: bid. Pertanian = 5-10%, bid. Peternakan = 1-5%, bid kedokteran maksimal 0,5%. C. PROSEDUR PENELITIANPerumusan masalah (definition of the problem)Pernyataan 7anAnalisis Tahap Kritis bagi Permasalahan dan 7anPemilihan perlakuan2 (treatment)Pemilihan material percobaanPemilihan rancangan percobaanPemilihan unit pengamatan dan jumlah ulanganPengendalian pengaruh interaksi unit2 percobaan yg berdekatanPenentuan data yg akan dikumpulkanPanduan prosedur analisis statistik dan penyederhanaan (sumarization) hasil-hasil penelitianPelaksanaan percobaanAnalisis Data dan Interpretasi (pembahasan)Penyusunan laporan penelitian yg lengkap, mudah dipahami dan benar1. Perumusan masalahTahap pertama dalam rangka pemecahan masalah ialah menetapkan batasan masalah atau ruang lingkup permasalahan yang diselidiki sejelas dan seteliti mungkin.2. Pernyataan 7anTujuan s/ penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk:pertanyaan2 yg akan dijwb lwt percob.Hipotesis2 yg akan diujiPengaruh2 perlakuan yg akan dijadikan s/ estimasi (kesimpulan)

7an baik, maka prosedur dpt dirancang efektif (tepat guna)3. Analisis Tahap Kritis bg Permsalahan dan 7anHasil2 percobaan tambahan/ tak terduga dan atau melenceng harus dipertimbangkan secara hati-hati menurut status teori2 yg ada hubungannya dg permasalahan yg diselidiki4. Pemilihan perlakuan2Pemilihan perlakuan yg diterapkan menentukan ketepatgunaan (efektivitas) hasil percobaan dalam mengevaluasi jawaban2 bg pertanyaan2 yg ditetapkan sebelum percob. 5. Pemilihan Material PercobaanPemilihan material didasari oleh objektivitas percobaan dan populasi yg diamatiMaterial terpilih haruslah mewakili populasi yg akan digunakan sebagai ajang pengujian perlakuan2 percob.6. Pemilihan Rancangan PercobaanPemilihan rancangan percobaan tergantung pada 7an percobaan.

Contoh :If percob. Meliputi perlakuan faktorial di mana semua faktor penelitian & interaksinya mempunyai kepentingan yg sama, mk rancangan yg cocok adalah rancangan2 bergalat tunggal.If salah satu faktor penelitian lbh penting dr faktor lainnya : Rancangan bergalat gandaIf pengaruh interaksi lbh ptg drpd pengaruh2 faktor utamanya : Rancangan bergalat tiga

Note: rancangan sederhana but memberikan ketepatan dan ketelitian yg dibutuhkan si peneliti. 7. Pemilihan unit pengamatan dan Jumlah UlanganUntuk objek tanaman: pemilihan ini adalah u/ menentukan ukuran dan bentuk petak2 percobaan.Untuk objek binatang: pemilihan ini u/ menentukan jumlah binatang yg akan dianggap sebagai unit percobaan.

Note: ukuran petak dan jumlah ulangan harus ditetapkan atas dasar ketepatan dalam yg diputuskan dlm mengestimasikan pengaruh perlakuan2 yg diteliti8. Pengendalian Pengaruh interaksi unit2 percobaan yang berdekatanPengendalian ini biasanya dilakukan lwt penggunaan jalur pembatas atau lwt perambangan perlakuan2.9. Penentuan data yang akan dikumpulkanData yang akan dikumpulkan harus benar2 berguna u/ mengevaluasi pengaruh2 perlakuan sesuai dgn tujuan2 percobaan.

Cth: 7an: mengetahui hasil belajar siswa setelah belajar dengan model STAD, maka datanya tentu harus lah mengenai: Hasil belajar bukan mengenai pendapat guru.10. Panduan prosedur analisis statistik dan penyederhanaan (Summarization) hasil2 penelitianPeneliti perlu membuat model matematika dari hasil2 pengamatan dalam percobaan; membuat kerangka ANOVA (Sources of variation, degree of freedom) dan prosedur uji F; membuat kerangka2 tabel atau grafik utk menyajikan hasil percobaan.11. Pelaksanaan percobaanGunakanlah prosedur2 yg bebas dari bias2 atau rasa lebih suka peneliti. Pd saat pengumpulan data hindari rasa lelah, karena akan menyebakan hasil pengamatan menjadi (-) baik. Lakukan pengamatan ulang, if terdapat hasil2 pengamatan yg keluar dr rel yg diperkirakan. 12. Analisis data dan InterpretasiSemua data yg diperoleh dianalisis sesuai dg yg direncanakan semula & hasil2nya diinterpretasikan selaras dg kondisi2 percob, hipotesis yg diuji, dn atas dasar hub hasil2 ini dg fakta2 yg telah terbukti benar menurut2 hasil2 penelitian lainnya.

Jgn terlalu cepat membuat kesimpulan, bahkan jika secara statistika terbukti nyata. 13. Penyusunan Laporan PenelitianDalam laporan, tidak dikenal adanya hasil negatif, bahkan jika Hipotesis null (Ho) tidak ditolak (diterima). Laporan hendaknya dibuat lengkap, mudah dipahami, dan benar. Bukan Warnanya, Melainkan Isinya serta bagaimana Isi itu dihasilkan melalui suatu proses yang bermakna.

By. Benediktus Ege.