Biologiiiiii Experimen III

16
PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG i. Pengertian Jaringan Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan pada tumbuhan (Mukhtar, 1992). Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan (Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan (Brotowidjoyo, 1989). ii. Macam-macam Jaringan Tumbuhan Secara garis besar, jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah jelas mengalami diferensiasi secara sempurna, sedangkan jaringan meristem merupakan jaringan yang sedang dalam taraf diferensiasi sebelum menjadi jaringan permanen. 1. Jaringan Meristem. Istilah meristem berasal dari bahasa Yunani “meristos” yang berarti membagi atau membelah. Jaringan ini tersusun atas sel- sel muda yang kegiatannya selalu membelah (meristematis). Selanjutnya, sel- sel meristem tersebut akan tumbuh

Transcript of Biologiiiiii Experimen III

Page 1: Biologiiiiii Experimen III

PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

i. Pengertian Jaringan

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan pada tumbuhan (Mukhtar, 1992). Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan (Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan (Brotowidjoyo, 1989).

ii. Macam-macam Jaringan Tumbuhan

Secara garis besar, jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah jelas mengalami diferensiasi secara sempurna, sedangkan jaringan meristem merupakan jaringan yang sedang dalam taraf diferensiasi sebelum menjadi jaringan permanen.

1. Jaringan Meristem.Istilah meristem berasal dari bahasa Yunani “meristos”

yang berarti membagi atau membelah. Jaringan ini tersusun atas sel- sel muda yang kegiatannya selalu membelah (meristematis). Selanjutnya, sel- sel meristem tersebut akan tumbuh dan terspesialisasi secara morfo- fisiologis membentuk berbagai unsur jaringan. Proses tersebut dinamakan diferensiasi.

2. Jaringan Permanen. Berbeda dengan jaringan meristem yang belum

berkembang, jaringan permanen merupakan jaringan yang

Page 2: Biologiiiiii Experimen III

sudah mengalami diferensiasi dan spesialisasi secara sempurna.

3. Jaringan Penguat/ Penyokong/ Penunjang (Jaringan Kolenkim dan Sklerenkim).

Untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan memerlukan jaringan penguat. Jaringan penguat pada tumbuhan dibagi menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim berbeda dengan sklerenkim, karena jaringan kolenkim mengandung protoplasma dan dindingnya tidak mengalami penebalan dari zat lignin (lignifikasi) sedangkan pada sklerenkim tidak mengandung protoplasma dan dindingnya mengalami lignifikasi.

4. Jaringan Pengangkut (Jaringan Xilem dan Floem).Jaringan pengangkut terbentuk dari sel- sel yang

kedudukan dan letaknya membentang menurut arah pengangkutan. Pembagian jaringan pengangkut menjadi xylem dan floem didasarkan pada bentuk dan sifat- sifat jaringan- jaringan itu sendiri. a) Jaringan xylem.

Xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri atas beberapa tipe sel. Sel- sel yang terpenting adalah unsure trakea yang merupakan sel- sel mati, berperan dalam pengangkutan air dan sedikit banyak berfungsi sebagai penunjang. 

b) Jaringan floem.Floem merupakan jaringan majemuk yang susunan jaringannya sangat kompleks, terdiri dari beberapa macam sel yang masih hidup maupun yang telah mati. Fungsi utamanya adalah sebagai penyalur hasil fotosintesis ke semua bagian tubuh tumbuhan.

iii. Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang merupakan cabang dari tumbuhan

Page 3: Biologiiiiii Experimen III

Angiospermae Contohnya adalah tanaman bayam, kacang tanah, mangga, dsb. Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, pertulangan daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka (Kimball, 1992).

Tumbuhan dikotil merupakn tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua daun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal ini dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium (Suprapto, 1994).

Tumbuhan dikotil mempunyai cabang ikatan pembuluh kolateral berkambium, mempunyai akar tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran (Saktiyono, 1989).

iv. Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang memiliki biji berkeping satu yang merupakan cabang dari tumbuhan Angiospermae. Contohnya dalah rumput teki, tanaman jagung, tebu, pohon bambu, dsb. Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri batang tidak bercabang, tidak berkambium, akar serabut, pertulangan daun sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh koklea (Mukhtar, 1992).

Tumbuhan monokotil tidak memiliki cabang, ikatan pembuluh tertutup, tidak berkambium, mempunyai akar serabut, biji berkeping satu, dan jumlah biji tiga atau berkelipatan tiga (Saktiyono, 1989).

2.JUDUL : Mengamati jenis – jenis sel tumbuhan monokotil dan dikotil.

3.TUJUAN: Untuk menentukan perbedaan antara jaringan organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil.

4.ALAT/BAHAN :

Page 4: Biologiiiiii Experimen III

ALAT:MicroscopKaca objekThe glass(gelas penutup)Silet tajam

BAHAN:Tanaman jagung (akar,batang,daun)Tanaman baayam (akar,batang,daun)Tumbuhan monokotil dan dikotil lainnya

5. CARA KERJA :

Langkah-langkah

Untuk mengamati akar tanaman dikotil dan monokotil

Ambil bagian pangkal akar, kemudian iris tpis akar

bayam (untuk dikotil) dan akar rumput teki atau tebu

(untuk monokotil) secara melintang menggunakan silet

Hasil irisan diletakkan pada kaca objek

Tetesi dengan air aqua

Lalu amati di bawah microskop

( pembesatan lemah→kuat )

Gamabrkan hasil pengamatannya

Untuk mengamati batang tanaman dikotil dan monokotil

Iris atau sayat tipis batang bayam (untuk dikotil) dan

batang rumput teki atau tebu (untuk monokotil)

secara melintang

Letakkan pada lensa kaca objek

Tetesi dengan air aqua

Amati di bawah microskop

(pembesaran lemah→kuat)

Page 5: Biologiiiiii Experimen III

Gamabarkan hasil pengamatan anda

Untuk mengamati daun tanaman dikotil dan monokotil

Iris atau sayat tipis daun bayam (untuk dikotil) dan

daun rumput teki atau tebu (untuk monokotil) secara

melintang hingga mendapatkan irisan yang tipis dan

transparan

Letakkan hasil kerokan pada kaca objek

Tetesi dengan air aqua

Amati di bawah microskop

(pembesaran lemah→kuat)

Gambarkan hasil pengamatan anda

6. HASIL PENGAMATAN : MORFOLOGI

AKAR BATANG DAUNMONOKOTIL

KETERANGAN Serabut Tidak bercabang Berbentuk bulat dan pertulangan

sejajar

Page 6: Biologiiiiii Experimen III

DIKOTIL

KETERANGAN Tunggang Bercabang Berbentuk oral dan pertulangan

menyirip dan menjari

ANATOMI

AKAR BATANG DAUN

MONOKOTIL

Page 7: Biologiiiiii Experimen III

DIKOTIL

7.PEMBAHASAN :

JARINGAN TUMBUHAN

AKAR

GAMBAR:

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada dikotil. Akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada monokotil.

1. Fungsi akar yaitu:a. Sebagai alat penyerapanb. Melekatkan tanaman pada mediac. Menyokong berdirinya tanamand. Tempat menyimpan cadangan makanane. Sebagai alat reproduksi

2. Anatomi akar yaitu:a. Epidermis b. Korteks c. Endodermis d. Silinder pusat/stele

Page 8: Biologiiiiii Experimen III

PENJELASAN :

A)EPIDERMISSusunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar,bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

B) KORTEKSLetaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar di bangun oleh jaringan parenkim.

C) ENDODERMISMerupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik caspary.tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan,sehingga memungkinkan air dapat masuk keselinder pusat. Sel-sel tersebut di namakan sel penerus/peresap.

D) SILINDER PUSAT/STELESilinder pusat merupakan bagian terdalam dari akar.

Terdiri dari berbagai macam jaringan di antaranya:Persikel/perikambiumBerkas pembuluh angkut/vasisEmpulur

Akar tersusun atas jaringan-jaringan:Epidermis ParenkimEndodermis Kayu Pembuluh(pembuluh kayu dan pembuluh tapis)Cambium pada tumbuhan dikotil

Page 9: Biologiiiiii Experimen III

BATANG

GAMBAR:

Susunan batang tidak banyak berbda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan berikut:

Epidermis Parenkim EndodermisKayuJaringan pembuluh Cambium pada tumbuhan dikotil

Struktur ini tidak banyak berubah,baik di batang utama, cabang, maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus dan/atau kutikula yang berminyak.

DAUN

GAMBAR:

Page 10: Biologiiiiii Experimen III

Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan-jaringan dasar berikut:

EpidermisJaringan tiang Jaringan bunga karangJaringan pembuluh

PERBEDAAN TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

Morfologi akar

Monokotil Dikotil

bentuk akarnya serabut bentuk akarnya tunggang

Anatomi akar

Monokotil DikotilBatas ujung akar dan kaliptra jelasPerisikel terdiri dari banyak selMemiliki empelur yg luas

Batas ujung akar dan kaliptra tdk jelasPerisikel terdiri dari 1 lapis selTdk mempunyai empelur/empelurnya sempit

Page 11: Biologiiiiii Experimen III

Tidak mempunyai kambium xilem di dalam dan floem selang seling

Mempunyai kambiumLetak xilem di dalam dan floem di luar

Morfologi batang

Monokotil DikotilMemiliki tulang akar/kaliptra Tidak berkambium

Tidak memiliki tulang akarBerkambium

Anatomi batang

Monokotil DikotilBatang tidak bercabangPembuluh angkut tersebarTidak memiliki jari-jari empelurTidak memiliki kambium vaskuler

Batangnya bercabang – cabangPembuluh angkut teraturMemiliki jari – jari empelurMemiliki kambium vaskuler

Morfologi daun

Monokotil Dikotil

Tulang daun melengkung atau sejajar

Tulang daun Menyirip/menjari

Page 12: Biologiiiiii Experimen III

Anatomi daun

Monokotil Dikotil

Tidak terdapat empelur yg mengisiBagian tengah batang

Terdapat empelur yang mengisi bagian tengah batang

PENUTUP

KESIMPULAN:

Dari hasil pengamatan diatas kita sudah pasti dapat membedakan mana tumbuhan monokotil dan mana tumbuhan dikotil berdasarkan pembahasan diatas. Tetapi kenapa pada tumbuhan bayam disebut tumbuhan dikotil? Padahal dari bentuk morfologinya tumbuhan bayam tersebut tidak membesar layaknya tumbuhan dikotil lainnya. Hal ini karena bayam memiliki batang yang berair dan kurang berkayu. Bayam juga termasuk tanaman herba yang memiliki ciri - ciri batang yang kecil dan sedikit mengalami pengayuan. Dengan begitu, batang bayam tidak akan menjadi sebesar tanaman dikotil lainnya.

SARAN-SARAN:

Semoga praktikum ini dapat bermanfaat bagi kami semua,di hari yang akan datang.

Page 13: Biologiiiiii Experimen III

Kata Pengantar

“Bismillahirrahmanirrahim”Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat memberikan makalah ini kepada Ibu guru, saya juga berterima kasih atas kerjasama Ibu guru atas pelaksana makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada saya dan seluruh warga sekolah yang membaca makalah ini .

Alhamdulillah yah, saya dapat menyusun makalah ini dengan baik, dan saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan . Oleh karena itu, saya senantiasa mengharapkan masukan dari pembaca demi penyempurnaan makalah saya .

Akhirnya saya mengucapkan “Selamat Membaca” .

Sekian dan Terima Kasih.

Wassalamua’alaikum wr.wb.

Makassar, oktober 2011

A. Mirzah Nur Adriany