Biografi Pelukis Mancanegara

download Biografi Pelukis Mancanegara

of 17

Transcript of Biografi Pelukis Mancanegara

Rembrandt van RijnDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Rembrandt

Self portrait by Rembrandt, (1661).

Nama lahir Rembrandt Harmenszoon van Rijn 15 Juli 1606 Lahir Leiden, Netherlands 4 Oktober 1669 (umur 63) Wafat Amsterdam, Netherlands Kewarganegaraan Dutch Bidang Painting, Printmaking Aliran Dutch Golden Age painting Dana, 1636 Jacob de Gheyn III, 1632 Karya terkenal Anatomy Lesson of Dr. Nicolaes Tulp, 1632 Belshazzar's Feast, 1635 Night Watch, 1642

Rembrandt Harmenszoon van Rijn (15 Juli 1606 4 Oktober 1669) adalah pelukis Belanda yang merupakan salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Rembrandt dikenal dengan keahliannya memanipulasi ekspos cahaya terhadap objek sehingga memberikan efek tertentu di dalam lukisan. Rembrandt juga sering membuat karya-karya grafis dan gambar. Kontribusinya yang besar terhadap seni rupa terjadi pada era keemasan Belanda (sekitar abad 17).

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Riwayat Hidup 2 Karya-karya 3 Perjalanan kesenian 4 Karya-karyanya yang terkenal 5 Galleri 6 Referensi o 6.1 Daftar Pustaka 7 Lihat pula 8 Pranala luar

[sunting] Riwayat HidupRembrandt lahir 15 Juli 1606 di Leiden, Netherlands. Keluarganya hidup cukup sejahtera, ayahnya bekerja di penggilingan, sementara ibunya seorang anak tukang roti. Masa kecilnya dilewati di sekolah latin dan kemudian melanjutkan ke Universitas Leiden, meskipun tercatat dalam sejarah bahwa ia jauh lebih tertarik kepada dunia melukis. Ayahnya kemudian menyerah dan mengirimkannya untuk magang kepada pelukis sejarah terkenal Leiden, Jacob van Swanenburgh. Setelah lepas dari kewajiban magang bersama Pieter Lastman di Amsterdam, Rembrandt membuka studio di Leiden, yang didirikan dan digunakannya bersama Jan Lievens. Pada tahun 1627, Rembrandt mulai menerima murid, salah satunya Gerrit Dou. Semenjak 1631, Rembrandt telah mendapat reputasi yang baik dari penugasannya sebagai pelukis potret tokoh-tokoh di Amsterdam. Selanjutnya, ia kemudian pindah ke sana dan tinggal di rumah penyalur lukisan, Hendrick van Uylenburgh. Kepindahan ini kemudian berlanjut dengan perkawinannya dengan cucu jauh Hendrik, Saskia van Uylenburg pada 1634.Pernikahan ini terlihat jelas atas alasan cinta. Meskipun ayah Saskia dulunya adalah burgemeester (gubernur) Leeuwarden, Saskia pada masa itu telah menjadi yatim piatu dan tidak dalam keadaan berlimpah harta. Saskia tinggal bersama kakaknya di Frisia dan tidak memiliki banyak koneksi di Amsterdam untuk mendukung karier Rembrandt. Pada 1639, Rembrandt and Saskia pindah ke sebuah rumah kecil di Jodenbreestraat di sebuah perkampungan Yahudi (Saat ini menjadi Rembrandt House Museum). Meskipun hidup sejahtera, keluarganya menghadapi cobaan. Tiga anaknya meninggal saat lahir. Hanya anak keempat, Titus yang lahir 1641, yang bisa hidup hingga dewasa. Saskia meninggal 1642 sesaat setelah kelahiran Titus kemungkinan akibat TBC. Akhir 1640an, posisi Saskia sebagai istri digantikan oleh Hendrickje Stoffels, yang sebelumnya bekerja sebagai pelayan tumah tangga Rembrandt. Pada 1654 mereka mendapat seorang anak

perempuan Cornelia, yang membuat Hendrickje divonis oleh Reformed church Belanda untuk menjalani status "hidup dalam dosa". Rembrandt tidak hadir dalam persidangan ini karena ia bukan anggota gereja ini. Rembrandt hidup boros, termasuk dengan membeli banyak karya seni, khususnya cetakan, (kebanyakan digunakan sebagai referensi lukisannya), dan barang-barang antik, yang kemungkinan besar menjadi alasan kebangkrutannya pada 1656. Ia terpaksa menjual rumah dan pindah ke rumah yang lebih sederhana di Rozengracht. Di sini, Hendrickje dan Titus memulai usaha toko barang seni hingga akhir riwayatnya. Bagaimanapun, reputasi Rembrandt tidak tenggelam pada masa ini karena ia masih mendapat penugasan untuk lukisan-lukisan sejarah yang besar untuk balai kota yang baru. Rembrandt hidup terpisah dengan Hendrickje dan Titus. Pada akhir riwayat, hanya Cornelia yang ada di sampingnya. Hidup terpisah dengan anak lelakinya membuat id terpukul berat dan akhirnya meninggal pada 4 Oktober 1669 di Amsterdam dan dikubur tanpa tanda atau upacara apapun diWesterkerk.

[sunting] Karya-karya

Jaga Malam (1642) Salah satu kutipannya yang masih tercatat hingga kini mengenai pencapaiannya dalam seni rupa adalah "pergerakan yang terhebat dan alami", (diterjemahkan dari frase Belanda die meeste ende di naetuereelste beweechgelickheijt), dalam sebuah surat yang ditulis untuk koleganya. Tidak begitu diketahui dengan jelas maksud pergerakan di sini, apakah mengacu kepada objek yang dilukisnya atau emosi orang yang menikmati lukisannya. Secara keseluruhan, Rembrandt telah menghasilkan 600 lukisan, 300 etsa, dan 2000 gambar. Kebanyakan berupa self potrait, yang memberikan gambaran sangat jelas mengenai Rembrandt yang sebenarnya, baik dari segi emosi maupun penampilan. Teknik yang dipakai kebanyakan adalah chiaroscuro, yang memberikan kontras yang cukup jelas antara bayangan dan pantulan cahaya dengan gradasi yang halus, sekaligus memberikan efek dramatis kepada pemirsanya. Meskipun tetap saja kebanyakan tampil dengan tema-tema yang

formal, karyanya mendalami aspek-aspek kemanusiaan tanpa membedakan usia maupun kekayaan. Beberapa anggota keluarganya, seperti istrinya Saskia, anaknya Titus, dan istri mudanya Hendrickje juga sering tampil di beberapa bagian lukisan, yang kebanyakan bertema mitologi, biblikal, atau rekaman sejarah.

[sunting] Perjalanan kesenian

Pada periode Leiden (1625-1631) terlihat jelas bahwa pengaruh Lastman sangat besar. Kebanyakan karyanya berukuran kecil, tetapi penuh detail. Kebanyakan temanya religius dan allegoris. Pada periode Amsterdam (1632-1636), Rembrandt mulai menggunakan kanvas besar, warna-warna kuat, dan menciptakan suasana dramatis. Rembrandt juga banyak menghasilkan lukisan potret. Lukisan-lukisan lain memakai tema biblical and mitologis. Akhir 1630, Rembrandt banyak menciptakan lukisan pemandangan dan beberapa etsabertema alam. Pada periode ini, pemandangan yang diperlihatkan banyak dipengaruhi fenomena alam, seperti pohon yang tersambar petir atau langit biru ditutupi awan kelam. Sejak 1640, karyanya mulai mengarah lebih tragis, memperlihatkan kejadian-kejadian yang menimpa keluarganya. Aspek teknis yang biasanya kuattertutupi oleh ekspresi yang dalam. Tema biblikal lebih sering muncul dari Perjanjian baru. Ukurannya kembali mengecil. Sebagai pengecualian The Night Watch (Jaga Malam), karyanya yang paling besar dalam ukuran, Pemandangan lebih sering muncul dalam karya etsa daripada lukisan. Pada 1650an, gaya Rembrandt kembali berubah. Karya lukisan menjadi lebih banyak. Warnanya lebih kaya dan goresan kuas lebih kuat. Dari gejala ini terlihat bahwa Rembrandt berusaha menjauh dari karya-karya sebelumnya dan trend pada masa itu. Tema biblikal nmasih sering terlihat, but tetapi penekannya tidak lagi dalam suasana ramai, tetapi lebih mengarah kepada pengamatan seperti di dalam objek-objek lukisan potretnya. Pada tahun terakhirnya, Rembrandt membuat banyak lukisan dirinya yang terkenal, yang memperlihatkan banyak gurat kesedihan dan kelelahan.

[sunting] Karya-karyanya yang terkenal

The anatomy lesson of Dr. Nicolaes Tulp.

Kembalinya sang anak yang hilang,j 1662

1629 An Artist in His Studio (The Museum of Fine Arts, Boston, Massachusetts) 1630 The Raising of Lazarus (Los Angeles County Museum of Art, Los Angeles) 1630-1635 A Turk (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1631 Portrait of Nicolaes Ruts (Frick Collection, New York) 1632 Anatomy Lesson of Dr. Nicolaes Tulp (Mauritshuis, The Hague) 1632 Portrait of a Noble (Oriental) Man (Metropolitan Museum of Art, New York) 1633 Christ in the Storm on the Lake of Galilee (formerly at the Isabella Stewart Gardner Museum, Boston; stolen in 1990 and still at large) 1635 Belshazzar's Feast (National Gallery, London)

1636 The Blinding of Samson (Stdelsches Kunstinstitut, Frankfurt am Main, Germany) 1636 Dana (State Hermitage Museum, St. Petersburg) 1642 The Militia Company of Captain Frans Banning Cocq better known as the Night Watch (Rijksmuseum, Amsterdam) 1643 Christ Healing the Sick also known as The Hundred Guilders Print (Victoria and Albert Museum, London) etching, nicknamed for the huge sum (at that time) paid for it 1647 An Old Lady with a Book (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1650 The Philosopher (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1650 The Mill (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1653 Sacrifice of Isaac (State Hermitage Museum, St. Petersburg) 1653 Aristotle with a Bust of Homer (Metropolitan Museum of Art, New York) 1654 Bathsheba at Her Bath (Louvre, Paris) (Hendrickje is thought to have modeled for this painting) 1655 Joseph Accused by Potiphar's Wife (National Gallery of Art, Washington D.C.) 1656 A Woman Holding a Pink (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1656 Jacob Blessing the Sons of Joseph (Staatliche Kunstsammlungen Kassel, Galerie Alte Meister, GK 249) 1657 The Apostle Paul (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1658 Selfportrait (Frick Collection, New York) 1658 Philemon and Baucis (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1659 Jacob Wrestling with the Angel 1659 Selfportrait (Metropolitan Museum of Art, New York) 1660 Selfportrait (Metropolitan Museum of Art, New York) 1660 Portrait of a Gentleman with a Tall Hat and Gloves (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1660 Portrait of a Lady with an Ostrich-Feather Fan (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1661 Conspiracy of Julius Civilis (Nationalmuseum, Stockholm) (Julius Civilis led a Dutch revolt against the Romans) (most of the cut up painting is lost, only the central part still exists) 1662 Syndics of the Drapers' Guild (Dutch De Staalmeesters) (Rijksmuseum, Amsterdam) 1662 Portrait of a Man in a Tall Hat (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1662-1663 A Young Man Seated at a Table (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1664 Lucretia (The National Gallery of Art, Washington, D.C.) 1664 The Jewish Bride (Rijksmuseum, Amsterdam) 1666 Lucretia (The Minneapolis Institute of Arts, Minneapolis) 1669 Return of the Prodigal Son (State Hermitage Museum, St. Petersburg)

Paul CzanneDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa

Czanne self portrait

Czanne pada tahun 1861.

Paul Czanne (Aix-en-Provence, 19 Januari 1839Aix-en-Provence, 22 Oktober 1906) adalah pelukis Perancis yang hidup pada masa Post Impresionis. Karyanya merupakan peralihan dari konsep seni abad 19 menuju kebebasan mutlak seni di abad 20. Karyanya merupakan pemberontakan terhadap pakem impresionisme yang saat itu sedang populer dan menjadi inspirasi seniman pembaharu seperti gaya kubisme Picasso, meskipun gayanya sendiri belum bisa disebut kubisme. Karyanya juga menginspirasi seniman fauvisme Karya-karya Paul Czanne memperlihatkan keahlian desain, warna, dan komposisi. Goresannya yang repetitif, sensitif, menggairahkan, dan mengeksplorasi mengesankan karakterisasi yang kuat. Beberapa sentuhan kuasnya sudah cukup menggambarkan keseluruhan objek yang

kompleks dan abstraksi-abstraksi yang didapatkannya dari alam. Lukisan Czanne juga memperlihatkan studi subjektif yang teliti, pencarian, dan eksplorasi mendalam terhadap persepsi visual manusia.

Daftar isi[sembunyikan]

1 Biografi 2 Galeri o 2.1 Lukisan o 2.2 Lukisan Still Life o 2.3 Cat Air o 2.4 Portraits dan self-portraits 3 Lihat pula 4 Pranala luar

[sunting] BiografiPaul Czanne lahir di Aix-en-Provence, salah satu bagian dari daerah selatan Perancis pada tanggal 19 Januari 1839. Provence adalah wilayah dengan struktur geografis yang kompleks dan beragam, dengan banyak dataran tinggi dan gunung yang membentang hingga bagian timur dari lembah Rhone. Iklimnya panas dan kering saat musim panas, dan dingin saat musim dingin. Ketinggiannya bervariasi dari dataran rendah hingga puncak gunung yang cukup mengesankan, dengan diliputi hutan pinus dan tumbuhan di sekitar batu gunung. Suasana seperti ini sering muncul dalam karya-karya Czanne. Sejak kecil hubungan dengan ayahnya yang dikenal kasar tidak begitu baik. Hal ini bisa dilihat dari karya-karya awal Czanne yang memperlihatkan ekspresi kemarahan dan frustrasi. Masa 1859 hingga 1861 dihabiskan Czanne untuk mendalami bidang hukum di Aix, dan mulai mengembangkan jiwa seninya lewat pelajaran seni. Ia kemudian memutuskan membangkang kepada keinginan ayahnya dengan berkonsentrasi penuh kepada seni dan meninggalkan Aix menuju Paris bersama sahabat karibnya mile Zola pada tahun 1861. Namun ternyata ayahnya memberikan dukungan penuh, sehingga ia bisa meneruskan hidup dengan nyaman. Di Paris, Czanne bertemu Pissarro dan beberapa seniman Impressionists lain. Pengaruh Pissarro cukup besar dalam perkembangan karya Czanne dan mereka kadang terlihat melukis bersama. Karya awal Czanne banyak menampilkan pemandangan, dengan banyak objek besar dan berat yang dilukis secara imajinatif. Kemudian karyanya berkembang menjadi lebih ringan dengan pengamatan langsung sebagai hasil dari pengaruh gaya impresionisme. Gaya Czanne mirip dengan pendekatan arsitektural dalam rancang bentuk. Bidang pandang dipecah menjadi beberapa bagian kecil menjadi sudut pandang yang datar dengan beberapa sentuhan warna.

Vase of Flowers (1876), cat minyak di atas kanvas.

Salah satu kata-katanya yang terkenal "Aku ingin mereka ulang sudut pandang impresionisme menjadi lebih solid dan bertahan lama seperti karya-karya seni yang selama ini dipajang di museum". Hal ini seolah menggambarkan keteguhan untuk mengembangkan observasinya sendiri untuk menampilkan objek-objek di alam dengan metoda yang lebih akurat, termasuk dengan cara memecah permukaan objek menjadi goresan repetitif dan kecil. Czanne memiliki kecenderungan untuk selalu memandang objek dalam bentuk dan sentuhan-sentuhan warna yang lebih sederhana untuk menampilkan informasi sebanyak mungkin. Pendekatan geometris Czanne ini memberikan pengaruh besar terhadap gaya kubisme Pablo Picasso, Georges Braque, dan Juan Gris. Jika karya-karya Kubisme disandingkan dengan karyakarya akhir Czannete, akan terlihat hubungan langsung antara pengamatan Czanne dengan pencapaian dalam Kubisme. Salah satu bagian penting dari kesamaan ini adalah kedalaman dan konsentrasi yang diterapkan Czanne untuk memperlihatkan pengamatannya terhadap alam. Masing-masing kita memiliki penglihatan binokular. Sebagai akibatnya setiap individu akan memiliki dua sudut pandang sekaligus yang diolah menjadi konsep kedalaman ruang oleh bagian visual cortex otak. Konsep inilah yang digunakan Czanne sekaligus menjadi pengaruh bagi gaya kubisme. Hanya saja kubisme mengembangkan konsep ini lebih lanjut dengan tidak hanya berusaha menggunakan dua sudut pandang, tetapi banyak sudut pandang sekaligus dalam satu karya. Karya-karya Czanne pertama kali dipamerkan di Salon des Refuss pada tahun 1863, tempat karya-karya yang ditolak oleh kurator Paris Salon. Paris Salon terus menerus menolak karyanya dari periode 1864 hingga 1869. Czanne jarang sekali memamerkan karyanya dan terus bekerja dalam keterasingan di Provene, jauh dari Paris. Ia berkonsentrasi dalam tiga bidang: still life, lukisan pemandian, dan Montagne Sainte-Victoire, yang berulangkali menjadi objek lukisannya.

Meskipun sentuhan religius jarang sekali muncul dalam karyanya, ia tetap penganut Katolik yang taat. Ia berkata Saat aku memberikan penilaian terhadap seni, Aku akan meletakkan karyaku di samping karya Tuhan seperti pohon atau bunga. Jika bertentangan, itu bukanlah seni. Bagi kalangan seni modern di abad 20, Czanne adalah bapak konsep kesenian modern. Pablo Picasso memanggilnya "Bapak bagi kita semua". Menjelang akhir hidupnya Czanne bermusuhan dengan Zola akibat karya Zola yang dianggap melecehkan Czanne di novel L'uvre (The Masterpiece, 1886) dan tidak pernah berbaikan kembali. Pada 1906, Czanne jatuh pingsan saat membuat lukisan di luar ruangan dalam keadaan badai. Seminggu kemudian, pada 22 Oktober, ia meninggal akibat pneumonia. Pada 10 Mei 1999, lukisan Czanne, Rideau, cruchon et compotier terjual seharga AS$60,5 juta, Lukisan keempat termahal untuk masa itu.

[sunting] Galeri[sunting] Lukisan

The Black Marble Clock, 1869-1871

A Modern Olympia, 1873-1874, Musee d'Orsay, Paris

Mont Sainte-Victoire, 1882-1885, Metropolitan Museum of Art

L'Estaque, 1883-1885

The Bay of Marseilles, view from L'Estaque, 1885

Mont Sainte-Victoire, 1885-1887, Courtauld Institute Galleries, London

Jas de Bouffan, 1885-1887, Minneapolis Institute of Art

Bather, 1885-1887, Museum of Modern Art

Fastnacht (Mardi Gras), 1888, Pushkin Museum, Moscow

Boy in a Red Waistcoat, 1888-1890, National Gallery of Art

Madame Cezanne in the Greenhouse, 1891-1892, Metropolitan Museum of Art

The House with Burst Walls, 1892-189

Maison Maria on the way to the Chteau Noir, 1895, Kimbell Art Museum, Fort Worth, Texas

Road Before the Mountains, Sainte-Victoire, 1898-1902, Hermitage Museum, St. Petersburg

Chteau Noir, 1900-1904, National Gallery of Art

Bathers, 1894-1905, National Gallery, London[sunting] Lukisan Still Life

Still Life with an Open Drawer, 1877-1879,

The Basket of Apples, 1890-1894, Art Institute of Chicago

Still Life, Drapery, Pitcher, and Fruit Bowl, 1893-1894, Whitney Museum of American Art, New York City

Still Life with Cherub, 1895, Courtauld Institute Galleries, London, England[sunting] Cat Air

Boy with Red Vest, 1890

Self-portrait, 1895

Mill at the River, 1900-1906

River with the Bridge of the Three Sources, 1906, Cincinnati Art Museum[sunting] Portraits dan self-portraits

Portrait of Uncle Dominique, 1865-1867, Metropolitan Museum of Art

Portrait of the Artist's Father Louis-Auguste Czanne, Reading, 1866, National Gallery of Art, Washington, D.C.

Portrait of Achille Emperaire, 1868, Muse d'Orsay

Paul Alexis reading to Emile Zola, 1869-1870, So Paulo Museum of Art

Self-portrait, 1875, Muse d'Orsay

Portrait of Victor Chocquet, 1876-1877

Self-portrait, 1879-1882, Kunstmuseum, Bern

Madame Czanne, circa 1886, oil on canvas, The Detroit Institute of Arts

Portrait of Paul Cezanne's Son, pastel, 1888-1890, The National Gallery of Art, Washington, D.C.

Madame Czanne in a Red Dress, c. 1890-1894, So Paulo Museum of Art

Portrait of Gustave Geffroy, 1895

Self-portrait with Beret, 1898-1900, Museum of Fine Arts, Boston