BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL...

257
BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH 3 SERANG BANTEN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Revita Nurwahidah NIM. 11150520000027 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Transcript of BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL...

Page 1: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER

KEPEDULIAN SOSIAL SANTRIWATI DI PONDOK

PESANTREN DARUNNAJAH 3 SERANG BANTEN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Revita Nurwahidah

NIM. 11150520000027

PROGRAM STUDI

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 3: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 4: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 5: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

i

ABSTRAK

Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027, Bimbingan

Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santriwati Di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten, di bawah bimbingan Suparto, M.Ed, Ph.D, 2020.

Lingkungan masyarakat sangat mempengaruhi terhadap

karakter dan watak seseorang, dan juga sangat mempengaruhi

terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai etika, estetika untuk

pembentukan karakter. Di Pondok Pesantren itu santri-santri

dibimbing untuk menciptakan rasa kepedulian, saling membantu,

dan tolong menolong. Sehingga ketika keluar dari Pondok

Pesantren tersebut mereka menjadi generasi-generasi yang

mempunyai jiwa sosial yang tinggi.

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui metode

bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial

santriwati dan bentuk karakter kepedulian sosial santriwati.

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif

dengan pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh dengan cara

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Santriwati di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten memiliki bentuk

karakter kepedulian sosial, seperti tolong menolong dalam

kegiatan bakti sosial dengan memberikan bantuan kepada warga

yang terkena bencana alam, seperti banjir, dan juga tsunami

berupa galang dana. Lalu tanggung jawab dalam kegiatan yang

diadakan di Pondok Pesantren. Serta gotong royong dalam

kegiatan membersihkan lingkungan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten. Dalam hal ini peneliti dapat

mengartikan bahwasannya santriwati di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, tidak hanya peduli pada lingkungan

Pondok Pesantrennya saja, akan tetapi peduli juga akan

lingkungan di luar Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten. Metode bimbingan agama yang digunakan oleh pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang yaitu metode ceramah,

dan metode demonstrasi. Dengan segi sasaran yang dihadapi

dengan menggunakan konsep metode bimbingan kelompok.

Kata Kunci: Bimbingan Agama, Karakter Kepedulian Sosial,

Remaja (Santriwati).

Page 6: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirrabil’alamiin, segala puji syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT, karena akan karunia dan

hidayah-Nya, penulis masih diberikan kekuatan untuk selalu

beriman dan taat kepada-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Bimbingan Agama Untuk

Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial Santriwati di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.” Sholawat

teriring salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan para pengemban

risalahnya yang telah membawa kita sebagai umatnya dari zaman

kebodohan ke zaman yang penuh kemajuan ini.

Dalam setiap tahapan penyelesaian skripsi ini, penulis

mengucapkan banyak syukur masih diberikan kesempatan untuk

menyelesaikannya, penulis menyadari masih banyak kekurangan

dalam penulisan karya ilmiah ini, karena keterbatasan ilmu

pengetahuan yang penulis dapat serta kemampuan penulis. Pada

kelemahan dan keterbatasan penulis tersebut, dengan yang penuh

terbuka penulis mengharapkan adanya kritik dan aran yang

membangun dan bermanfaat. Sehingga penulis dapat

mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki kesalahan

yang ada dikemudian hari.

Page 7: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

iii

Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk dapat

memperoleh gelar sarjana pada program Bimbingan dan

Penyuluhan Islam di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Untuk itu dalam kesempatan kali ini dengan segala

kerendahan hati, penulis juga ingin menyampaikan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua

orangtua penulis Ayahanda Ajid dan Ibunda Sri Nurul Hidayatin

yang telah menghantarkan penulis untuk menempuh pendidikan

sampai pada titik ini. Selain itu, penulis ingin mengucapkan

banyak terimakasih kepada semua pihak atas segala bantuan yang

telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Untuk itu rasa terimakasih ini penulis sampaikan

kepada:

1. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi sekaligus pembimbing skripsi dan

juga Dosen Penasehat Akademik penulis selama penulis

menempuh studi pada jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam kelas A angkatan 2015, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag,

BSW, MSW selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr.

Sihabuddin N, M.Ag selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum, Cecep Castrawijaya, MA selaku

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan

Kerjasama.

Page 8: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

iv

2. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi

Bimbingan dan Penyuluhan Islam, dan Artiarini Puspita

Arwan, M.Psi selaku Sekretaris Program Studi Bimbingan

dan Penyuluhan Islam.

3. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmu

pendidikan yang bermanfaat kepada penulis selama

menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Seluruh staf karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah membantu penulis dalam urusan

administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini.

5. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah melayani peminjaman

buku sebagai bahan referensi penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Keluarga Besar penulis Nenek Hj.Siti Ubaedah serta uwa,

paman, bibi penulis, Owan Amirur Rasyid, DM Siswiyah,

Empat Fatimah Zahroh, Ida Roudhatul Humasiah, Asep

Saepurohman, dan tak lupa kakak sepupu tercinta Rosyi

Rohimatul Fajriyah, yang telah memberikan do’a,

motivasi kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

7. Keluarga besar Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten, terutama Drs. KH. Busthomi Ibrohim, M.Ag yang

Page 9: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

v

telah memberikan izin kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian, yang selalu menyediakan

waktunya. Tak lupa juga Ustadz Ahmad Darussofi, S.Pd

yang selalu ikhlas, sabar, dan penuh kesungguhan dalam

memberikan informasi dan keperluan penelitian kepada

penulis.

8. Sahabat peneliti, Sahvilla Meutia Sari, Ira Yusna

Nasution, Umi Mahmudah, Alfi Nazihatul Muajaroh,

Nella Alfin Na’imah, Rini Karsinah, Vidia Himawan,

Ratu Aisyah Al-Idrisi yang selalu setia menemani dan

membantu peneliti dalam menyusun skripsi serta

berproses memperoleh gelar sarjana. Tak lupa juga Tia

Apipa, Mami Astuti, Nufus Nurcholisoh, Leli Romdaniah,

M. Khoirul Bahari, M. Khoirul Fatihin, Riza Pirmansyah,

yang telah memberikan do’a dan motivasi kepada penulis

juga bersedia menampung curhatan penulis selama

menyusun skripsi.

9. Seluruh keluarga Besar Bimbingan dan Penyuluhan Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terutama kepada

Angkatan 2015 yang telah memberi banyak pengetahuan,

pengalaman, dan menemani penulis baik suka maupun

duka dan menjadi teman untuk bertukar pikiran.

10. Seluruh kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Komisariat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Cabang Ciputat yang telah memberikan pengalaman

organisasi eksternal kepada penulis.

11. Seluruh Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2018, seluruh

pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Periode 2017, dan tak lupa

seluruh pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam Periode 2016, yang

Page 10: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

vi

telah memberikan pengalaman organisasi internal kepada

penulis.

12. Kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan

satu persatu yang telah ikut berpartisipasi dalam penulisan

skripsi ini. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada

kalian semua, peneliti mengucapkan banyak terima kasih.

Semoga semua bantuan dan perhatian yang tercurah

mendapat balasan pahala dari Allah SWT. Selain itu, semoga

apa yang kita cita-cita kan semua terwujud di masa depan,

dan semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita

semua serta mendapat ridho dari-Nya.

Jakarta, 29 Januari 2020

Revita Nurwahidah

Page 11: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………….... ii

DAFTAR ISI ………………………………………………… vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................. 8

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .............................. 8

D. Metodologi Penelitian ............................................................ 9

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................... 16

F. Kerangka Berpikir ................................................................. 21

G. Sistematika Penulisan ........................................................... 22

BAB II LANDASAN TEORI

A. Metode Bimbingan Agama

1. Pengertian Metode .................................................... 24

2. Pengertian Bimbingan Agama .................................. 25

3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Agama ..................... 30

4. Metode Bimbingan Agama ....................................... 32

B. Karakter

1. Pengertian Karakter ................................................... 36

2. Karakter Yang Baik................................................... 38

C. Kepedulian Sosial

1. Pengertian Kepedulian Sosial ................................... 40

2. Pentingnya Kepedulian Sosial .................................. 42

3. Nilai Kepedulian Sosial Dalam Islam ....................... 43

4. Sumber Kepedulian Sosial ........................................ 45

5. Implementasi Kepedulian Sosial ............................... 46

6. Bentuk-Bentuk Kepedulian Sosial ............................ 47

D. Pengertian Remaja................................................................ 57

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Sejarah Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang ................. 59

B. Visi dan Misi ........................................................................ 61

C. Fasilitas........ ......................................................................... 61

D. Kurikulum ............................................................................ 63

Page 12: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

viii

E. Program Tahunan dan Jadwal Kegiatan Santri ..................... 69

F. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Darunnajah

3 Serang ................................................................................ 72

G. Sejarah Pesantren dan Perkembangannya ............................ 77

H. Foto Dokumentasi ................................................................ 88

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Data Informan……….………………………………….….95

B. Temuan Lapangan .............................................................. 102

BAB V PEMBAHASAN

A. Metode Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter

Kepedulian Sosial Santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten………………………………. 120

B. Gambaran Bentuk Karakter Kepedulian Sosial Santriwati di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten………………………………………………………124

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan……………………………………………………133

B. Implikasi……………………………………………………134

C. Saran………………………………………………………..134

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan suatu masa dari mana usia manusia yang paling

banyak mengalami perubahan, sehingga membawanya pindah dari masa

kanak-kanak menuju kepada dewasa. Perubahan yang terjadi itu

meliputi segi kehidupan manusia yaitu jasmani rohani, pikiran,

perasaan, dan sosial. Rentang usia remaja ini dibagi menjadi dua bagian,

yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal,

dan usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun adalah remaja akhir.1 Akan

tetapi, dalam penelitian ini, penulis akan meneliti remaja awal yaitu usia

16 sampai dengan 18 tahun.

Istilah lain dari remaja adalah adolescence yang berarti tumbuh atau

tumbuh menjadi dewasa. Hurlock mengatakan bahwa “secara psikologis

masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan

masyarakat dewasa.2 Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence

sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental,

emosional, sosial, dan fisik.3

Remaja sering bersikap menduga-duga dan pilih-pilih. Kedua sikap

ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat remaja berada dan oleh

sikap dan perilaku teman-teman baiknya. Buktinya, berbeda dari masa

1 Mohammad Ali, Psikologi Remaja, (Bandung: PT Bumi Aksara, 2015), h.9.

2 Hurlock E, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004), h.206. 3 Mohammad Ali, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), h.9.

Page 14: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

2

kanak-kanak, remaja sering memilih-memilih teman baiknya, atas dasar

kesamaan masa lalunya, baik kesamaan latar belakang sosial, agama

atau sosial ekonominya. Akibatnya remaja cenderung mengabaikan

teman-teman yang menurut dugaannya dianggap kurang cocok, tanpa

mau mengungkapkan perasaannya.4

Bimbingan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu petunjuk

cara mengerjakan sesuatu, tuntutan, pimpinan.5 Dalam buku “Dasar-

dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam” yang

dikemukakan oleh M. Lutfi, bimbingan adalah usaha membantu orang

lain dengan mengungkapkan dan membangkitkan potensi yang

dimilikinya. Sehingga dengan potensi itu, ia akan memiliki kemampuan

untuk mengembangkan dirinya secara wajar dan optimal, yakni dengan

cara memahami dirinya, mengenal lingkungannya, mengarahkan dirinya

mampu mengambil keputusan untuk hidupnya, dan dengannya ia dapat

mewujudkan kehidupan yang baik, berguna, dan bermanfaat di masa

kini dan masa yang akan datang.6

Bimbingan ialah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh

orang yang ahli kepada seseorag atau beberapa orang individu, baik

anak-anak, remaja, maupun dewasa. Agar orang yang dibimbing dapat

mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan

memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat

4 Muhammad Al Mighwar, Psikologi Remaja, (Bandung: Pustaka Setia,

2006), h.127. 5 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),

Cet Ke-3 6 M.Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah 2008), h.6.

Page 15: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

3

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.7 Dengan

demikian, dapat ditegaskan bahwa hal yang prinsipal dalam bimbingan

ialah pemberian bantuan atau pertolongan yang dilakukan secara terus-

menerus kepada siapa saja. Karena, sesungguhnya hampir tidak ada

seseorang yang secara utuh dan menyeluruh memiliki kemampuan untuk

mengembangkan dirinya dengan optimal tanpa adanya bantuan dan

pertolongan dari orang lain. Untuk itu, sejak lahir hingga akhir hayatnya

setiap orang di dunia ini jelas membutuhkan bimbingan dan bantuan,

agar potensi (fitrah) yang ada pada dirinya dapat tumbuh dan

berkembang secara wajar.8

Bimbingan agama adalah proses pemberian bantuan terarah,

continue dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat

mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara

optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung

dalam Al-qur‟an dan Hadits.9 Apabila internalisasi nilai-nilai yang

terkandung dalam Al-qur‟an dan Hadits telah tercapai dan fitrah

beragama ini telah berkembang secara optimal maka individu tersebut

dapat menciptakan hubungan yang baik dengan Allah SWT, dengan

manusia dan alam semesta, sebagai manifestasi dan peranannya sebagai

khalifah dimuka bumi yang sekaligus juga berfungsi untuk mengabdi

7 Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan Koseling, (Jakarta: PT Renika Cipta

1999), h. 99. 8 M.Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam,

(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), h.8. 9 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam (Jakarta: Amzah,

2013), Cet Ke-2, h.23.

Page 16: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

4

kepada Allah SWT. Bimbingan itu sendiri merupakan hal yang sangat

penting bagi individu maupun bagi yang lainnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa

karakter adalah sifat atau ciri kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dengan orang lain, watak, tabiat.10

Dengan

demikian karakter adalah kualitas atau kekuatan moral, akhlak atau budi

pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi

pendorong dan penggerak serta membedakan individu satu dengan

individu lain.11

Dalam KBBI kata “sosial” artinya berkenaan dengan masyarakat,

suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma,

dsb).12

Kepedulian sosial merupakan implementasi kesadaran manusia

sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia

membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya sehingga ada

sifat saling tergantung antara satu individu dengan individu lain.13

Di zaman sekarang ini budaya peduli terhadap orang lain sudah

mulai meluntur, baik peduli terhadap sesama, lebih tua maupun yang

lebih muda. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya

pendidikan karakter yang kurang ditanamkan pada generasi muda,

kesibukan pada hal-hal duniawi yang menyebabkan lupa terhadap

urusan agama, semakin merenggangnya status sosial di masyarakat,

10

Zainal Aqib, Pendidikan Karakter Di Sekolah, (Surabaya: Yrama Widya,

2012), h.135. 11

Furqan Hidayatullah, Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa,

(Surakarta: Yuma Pustaka, 2010), h.13. 12

Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 657-658. 13

Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar dan

Implementasi, Kencana, (Jakarta: Kencana, 2014), h.77.

Page 17: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

5

sehingga pada akhirnya tidak ada lagi nilai-nilai keikhlasan dalam

membantu sesama yang mengharapkan ridha Allah semata. Oleh karena

itu, kepedulian sosial itu sangatlah penting, dan perlu diterapkan nilai-

nilai kepedulian sosial, yang memang sejak dulu telah mengakar pada

jiwa bangsa Indonesia.

Pondok Pesantren menurut Zamakhsyari Dhofir mengatakan bahwa,

pesantren merupakan kepentingan tinggi bagi kaum muslimin sejak awal

masuknya Islam ke Indonesia.14

Pondok Pesantren adalah sebuah

lembaga pendidikan yang memiliki ciri khas tertentu di dalamnya, ciri-

ciri inilah yang membedakannya dengan lembaga-lembaga pendidikan

lain. Ciri-ciri itu antara lain, ada kyai yang mengajar dan mendidik,

santri yang belajar, masjid dan pondok atau asrama tempat para santri

bertempat tinggal.15

Pondok Pesantren Darunnajah merupakan salah satu pondok

pesantren yang telah berkembang dan menjadi salah satu pondok terbaik

di Indonesia, Pondok pesantren Darunnajah adalah salah satu pondok

pesantren yang telah menjalar dari ujung sabang sampai merauke, dari

awal perancangan hingga pembangunan yang terjadi pada tahun 1961

yang akhirnya telah memiliki 17 cabang, dengan pembangunan 17

cabang ini membuat Darunnajah menduduki posisi ke empat.16

Alasan

peneliti memilih pondok pesantren karena, pondok pesantren berbeda.

14

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup

Kyai, (Jakarta: LP3ES, 1985), h.41 15

Abdur Rahman Saleh, Pedoman Pembinaan Pondok Pesantren, (Jakarta:

Departemen Agama RI, 1982), h.10. 16

https://darunnajah.com diakses pada tanggal 14 Februari 2020, pukul 19:27

WIB.

Page 18: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

6

Tidak hanya mengajarkan tapi juga mendidik, salah satunya mendidik

untuk membentuk karakter kepedulian sosial santri. Santri dituntut tidak

hanya sebatas pembentukan interaksi lisan, lebih dari itu di dalam

hubungan sosial santri dituntut mempunyai kepedulian sosial untuk

menumbuhkan rasa saling membutuhkan antar sesama. Ada suatu

kejadian santri di pondok pesantren yang sudah tidak mempunyai uang

karena sudah lama tidak dijenguk oleh orangtuanya, akan tetapi rekan

dari santri itupun tidak membantunya, dan dapat disebut kurangnya

karakter kepedulian sosial terhadap temannya yang kesusahan.

Karena zaman sekarang itu, yang lagi krisis kepedulian sosialnya,

yang mencakup moral. Melihat orang lain yang kesusahan di diamkan

saja, tidak ada kepeduliannya. Santri yang bertempat tinggal di

lingkungan pondok pesantren, walaupun santri tersebut belajar banyak

tentang ilmu-ilmu agama belum tentu santri-santri tersebut dapat

membentuk karakter kepedulian sosial pada dirinya, di lingkungan

pondok pesantren pun masih banyak santri-santri yang hidupnya

masing-masing (individual), ketika temannya kesusahan mereka pun

masih ada yang berperilaku cuek dan acuh pada temannya.

Lingkungan masyarakat sangat mempengaruhi terhadap karakter dan

watak seseorang, dan lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi

terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai etika, estetika untuk

pembentukan karakter.17

Seperti yang kita ketahui pada dasarnya di

Pondok Pesantren itu santri-santri dibimbing untuk menciptakan rasa

kepedulian, saling membantu, dan tolong menolong. Sehingga ketika

17

Hamka Abdul Azis, Pendidikan Karakter Berpusat Pada Hati, (Jakarta:

AL-MAWARDI PRIMA, 2012), h.199.

Page 19: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

7

keluar dari Pondok Pesantren tersebut mereka menjadi generasi-generasi

yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Di dalam hubungan sosial

sangat penting sekali mempunyai karakter kepedulian sosial untuk

menciptakan rasa saling membutuhkan antar sesama. Maka dari itu,

diperlukan sebuah pembelajaran atau bimbingan yang dapat membentuk

tingkah laku moral positif, tingkah laku yang lebih dari sekedar tingkah

laku moral tetapi juga bertujuan memberi manfaat bagi orang lain.

Berdasarkan pemaparan di atas, akhirnya penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Bimbingan Agama Untuk

Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial Santriwati Di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Persoalan karakter kepedulian sosial santriwati sangat

berhubungan dan dapat dipengaruhi serta dapat ditentukan oleh

banyak hal, anatara lain:

a. Pimpinan Pondok Pesantren atau Pembimbing Agama sangat

berpengaruh besar dalam bimbingan agama untuk santriwati

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

b. Lingkungan santriwati Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten.

c. Kegiatan Bimbingan Agama pada santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten.

Page 20: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

8

2. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti membatasi hanya

pada persoalan yang berkisar tentang Bimbingan Agama yang

diberikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren untuk Membentuk

Karakter Kepedulian Sosial Santriwati Di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten. Pembatasan ini bertujuan agar

penelitian tidak meluas, lebih terarah, jelas dan memberikan hasil

yang maksimal.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dan untuk lebih

memperjelas permasalahan yang akan dilteliti, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana metode bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santriwati di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten?

2. Bagaimana bentuk karakter kepedulian sosial santriwati di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada pembatasan dan perumusan masalah di atas,

penelitian ini memiliki tujuan, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui metode bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santriwati di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten.

Page 21: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

9

2. Untuk mengetahui bentuk karakter kepedulian sosial santriwati di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

berkaitan dengan bimbingan khususnya dalam segi agama

terhadap santriwati mengenai karakter kepedulian sosial di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan

mengenai kejadian yang sama bagi peneliti yang akan melakukan

penelitian dan dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti

selanjutnya. Dan juga melalui hasil penelitian ini dapat berguna

bagi Pondok Pesantren dalam membentuk karakter kepedulian

sosial santriwati.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam skripsi ini adalah

metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sebuah

penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang

mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial, bukan

Page 22: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

10

mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas

sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif.18

2. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis

penelitian deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif

merupakan penelitian yang menggambarkan data secara faktual

yang disajikan secara ringkas dan sistematik serta akurat

sehingga mudah dipahami dan disimpulkan, dan data yang

dikumpulkan secara deskriptif semata-mata dibuat bukan untuk

menguji sebuah hipotesis ataupun membuat sebuah prediksi.19

Penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang

bertujuan untuk menggambarkan gejala sosial, politik, ekonomi,

dan budaya. Dalam penelitian agama, penelitian deskriptif

berusaha menggambarkan suatu gejala keagamaan.20

Dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif yang

bersifat deskriptif, penulis berharap agar penelitian penulis

mendapatkan analisis penelitian yang mendalam dan lebih jelas

mengenai penelitian bimbingan agama untuk pembentukan

18

Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karta, 2007), h.26.

19 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian Psikologi, (Bandung: Pustaka Pelajar,

2017), h.6. 20

Abdul Rasyid, Pembinaan Keagamaan dalam Mengembangkan Nilai-nilai

Kecerdasan Spiritual Anak Jalanan di Sanggar Kreatif Anak Bangsa (SKAB) Ciputat

Tangerang Selatan, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah, 2014), h.5.

Page 23: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

11

karakter (kepedulian sosial) santriwati di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Darunnajah

3 Serang Banten. Adapun waktu dalam pelaksanaan penelitian

ini yaitu pada tanggal 15 September 2019 sampai 23 Januari

2020.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah tujuh orang, terdiri dari

enam santriwati dengan usia (16-18 tahun), dan satu

pembimbing agama (Kyai Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3). Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

karakter kepedulian sosial santriwati yang ada di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

5. Teknik Penentuan Pengambilan Data

Untuk menentukan informan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik non-probability sampling. Teknik ini

merupakan teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau

kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel.21

Dalam penelitian kualitatif,

teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive

sampling, dan snowball sampling, untuk pengambilan sampel

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling.

21

Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi

(MIXED METHODS), (Bandung: Alfabetha, 2011) h.301.

Page 24: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

12

Teknik pengambilan purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Sesuai dengan namanya, pemilihan sampel dalam didasarkan

pada pertimbangan yang telah peneliti tentukan. Kriteria yang

peneliti tentukan untuk santriwati Pondok Pesantren Darunnajah

3 Serang Banten, sebagai berikut:

1) Santriwati remaja dengan usia (16-18 tahun).

2) Santriwati remaja Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten yang mengetahui dan memahami mengenai karakter

kepedulian sosial secara mendalam.

Begitupun dengan kriteria pembimbing agama yang peneliti

tentukan yaitu pembimbing agama yang memberikan bimbingan

agama khusus kepada santriwati mengenai karakter kepedulian

sosial santriwati.

Dengan demikian, peneliti secara sengaja mengambil sampel

dengan argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah.

6. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Lofrand seperti dikutip oleh Lexy J Moleong

sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata,

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya

Page 25: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

13

dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber tertulis, foto,

dan statistik.22

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan memperhatikan dan

mengikuti secara sistematis perilaku sasaran penelitian. Dalam

kegiatan observasi pun kegiatan mencari data yang dapat

digunakan sebagai kesimpulan data yang diperoleh.23

Teknik

observasi ini peneliti melakukan penelitian dengan pengamatan

secara langsung kelapangan mengenai bimbingan agama untuk

pembentukan karakter kepedulian sosial santri.

2. Wawancara

Wawancara yaitu kegiatan percakapan yang dilakukan oleh

dua orang dengan maksud tertentu, dengan cara pewawancara

memberikan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan

jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara

tersebut.24

Peneliti melakukan wawancara yang dilakukan secara

langsung dengan pihak yang sedang di teliti.

Peneliti mewawancarai tujuh orang, diantaranya satu

Pembimbing Agama (Kyai Pimpinan Pondok Pesantren

22

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda

Karta, 2000), h.157. 23

Haris Herdiansyah, Metode Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: Salemba

Humanika,2012), h.131. 24

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h.143.

Page 26: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

14

Darunnajah 3) dan juga enam santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah salah satu teknik pengumpulan data

yang berupa bukti ataupun informasi yang digunakan dalam

penelitian sosial untuk menelusuri sebuah informasi.25

7. Sumber Data

Sumber data ialah fokus utama yang dijadikan dalam

penelitian untuk memperoleh data factual dan informasi yang

mendukung dan dapat memberikan data untuk kelangsungan

penelitian ini. Dalam penelitian sumber data yang diperoleh

yaitu dari data primer dan sekunder.26

a. Data primer merupakan data tangan pertama yaitu data yang

diperoleh oleh peneliti langsung dari subjek atau responden

penelitian dengan menggunakan pengambilan data.

b. Data sekunder merupakan data dari tangan kedua yaitu data

yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung berupa

catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang berkaitan,

diperoleh peneliti dari subjek penelitiannya.

8. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian

25

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h.177. 26

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian Psikologi, (Bandung: Pustaka Pelajar,

2017), h.132.

Page 27: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

15

dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.27

Peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif.

Teknik ini menganalisis data dengan cara memberikan

gambaran, kemudian disimpulkan agar peneliti dapat memahami

realitas penelitian dan tidak dimaksudkan untuk melakukan

pengujian hipotesis.28

Kegiatan dalam analisis data dalam penelitian ini, yakni:

a. Reduksi data (Data reduction)

Reduksi data adalah membuat satuan unit, dan membuat

koding, membuat koding berarti memberikan kode pada

setiap satuan agar dapat ditelusuri data satuannya berasal dari

sumber mana.29

pada tahap ini, peneliti memilih hal-hal yang

pokok dari data yang didapat dari lapangan, merangkum,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, proses reduksi ini

dilakukan secara bertahap selama dan setelah pengumpulan

data sampai laporan hasil.

b. Penyajian data (Data display)

Adapun langkah selanjutnya setelah mereduksi data ialah

mendisplay data. Di dalam data ini peneliti menyusun

kembali data berdasarkan klasifikasi dan masing-masing

27

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda

Karta, 2000), h.3. 28

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian Psikologi, (Bandung: Pustaka Belajar,

2017), h.199. 29

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda

Karta, 2000), h.288.

Page 28: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

16

topik, kemudian dipisahkan, lalu topik yang sama disimpan

dalam satu tempat, masing-masing tempat dan diberi tanda

hal ini memudahkan dalam penggunaan data agar tidak

terjadi kekeliruan.

c. Penarikan kesimpulan (verification)

Kesimpulan pertama yang ditemukan bukti-bukti kuat yang

mendukung dan tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi

apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap pertama,

didukung oleh bukti-bukti yang valid saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan data maka yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.30

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Dalam penentuan judul skripsi ini, penulis sudah melakukan

review kajian terdahulu untuk menghindari adanya kemiripan atau

plagiarisme. Skripsi yang penulis jadikan review kajian terdahulu

ialah skripsi yang mengenai kehidupan masyarakat sekarang

bergeser menjadi individualis, kebersamaan dan tolong menolong

yang dulu menjadi ciri khas masyarakat kita semakin menghilang.

Kepedulian kepada sesama pun semakin menipis, pergeseran

kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah

faktor arus modernitas menjadi faktor pendukung utama perubahan

sosial. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

30

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h.345.

Page 29: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

17

kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo,

Salatiga di lingkungan masyarakat. Skripsi Nur Ikhwani dari

Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan, IAIN Salatiga 2017. Dengan judul “Kepedulian

Sosial Anak Di Lingkungan Masyarakat Margosari Studi Deskriptif

Anak-Anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga”. Akan

tetapi adapun kelebihan dalam penelitian ini yaitu peneliti mampu

memberikan gambaran yang sesuai dengan permasalahan yang ia

teliti. Lalu kelemahannya masih terdapat kesalahan penulisan dalam

skripsi.31

Hasil penelitian selanjutnya mengenai “Pengaruh Kepedulian

Sosial Terhadap Perilaku Active Defending pada Peristiwa Bullying

Pada Remaja” oleh Febriyanti Yovitaningtyas. Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2017. Penelitian ini

membahas mengenai perilaku active defending merupakan suatu

perilaku yang mempunyai peran penting dalam mengurangi angka

kejadian bullying. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

perilaku active defending adalah kepedulian sosial, karena seseorang

yang mempunyai rasa kepedulian sosial berarti orang tersebut

mempunyai rasa ingin menolong maupun membantu orang lain yang

sedang kesusahan. Kelemahan dalam skripsi ini ialah terdapat

kalimat yang diulang-ulang sedangkan di beberapa bagian ada yang

31

Nur Ikhwani, Kepedulian Sosial Anak Di Lingkungan Masyarakat

Margosari Studi Deskriptif Anak-Anak Sanggar Belajar Margosari, Siderejo, Salatiga,

Skripsi, (Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyan dan

Ilmu Keguruan IAIN Salatiga, 2017).

Page 30: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

18

kurang dijelaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana pengaruh kepedulian sosial terhadap perilaku active

defending pada peristiwa bullying pada remaja.32

Adapun penelitian yang penulis jadikan review kajian terdahulu

ialah mengenai kepedulian sosial dapat diartikan sebagai suatu

perilaku yang dimiliki individu terhadap orang lain sehingga

membuat seseorang terdorong untuk membantu atau menolong. Pada

saat bersekolah atau melakukan aktivitas di luar sekolah remaja

mempunyai banyak teman atau relasi, sehingga remaja akan banyak

menemukan permasalahan orang lain dan membuat para remaja

berfikir untuk memberi pertolongan atau malah menghindarinya.

Dan kepedulian ini akan muncul ketika di dalam diri kita terdapat

empati. Judul skripsi ini yaitu “Pengaruh Empati Terhadap

Kepedulian Sosial Pada Remaja” oleh Eva Ning Tyas Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang 2017. Adapun tujuan

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh empati

terhadap kepedulian sosial pada remaja. Metode yang digunakan

adalah metode kuantitatif dengan teknik statistik yang dipakai adalah

anareg (regresi). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh

empati terhadap kepedulian sosial dengan nilai F= 1015. 253 serta

perolehan signifikan 0.000 < 0.05. dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa empati mempengaruhi kepedulian sosial.

Kelebihan dalam penelitian ini adalah penjelasan dalam penelitian

32Febriyanti Yovitaningtyas, Pengaruh Kepedulian Sosial Terhadap Perilaku

Active Defending Pada Peristiwa Bullying Pada Remaja, Skripsi, (Malang: Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, 2017).

Page 31: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

19

ini sangat mendetail sehingga mudah dipahami. Kelemahan dalam

penelitian ini masih terdapat kesalahan dalam penulisan EYD. 33

Penelitian selanjutnya membahas mengenai posisi pendidikan

nilai menjadikan sangat viral dalam pembentukan pribadi manusia,

karena manusia yang memiliki kecerdasan intelektual setinggi

apapun tidak akan bermanfaat secara positif bila tidak memiliki

kecerdasan afektif secara emosional, sosial, maupun spiritual.

Manusia tidak bisa hidup sendiri tetapi di kelilingi masyarakat di

sekitarnya, oleh karena itu manusia perlu untuk bersosialisasi, dalam

hidup di lingkungan masyarakat seorang individu harus mengikuti

aturan-aturan yang ada di lingkungan tersebut yang sudah disepakati

oleh kelompok atau masyarakat tersebut, dengan begitu warga

masyarakat dapat hidup berkasih sayang dengan sesama manusia,

hidup harmonis, hidup disiplin, hidup berdemokrasi, dan hidup

bertanggung jawab. Skripsi ini berjudul “Internalisasi Nilai-Nilai

Pendidikan Sosial Dalam Menumbuhkan Kepedulian Sosial Siswa

MTsN Turen” oleh Cahya Janwardhi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2018. Kelebihan

pada penelitian ini adalah penjabaran materinya ringkas dan jelas.

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap-sikap

kepedulian sosial siswa MTsN Turen, untuk mengetahui bentuk dari

internalisasi nilai-nilai pendidikan sosial dalam menumbuhkan

kepedulian sosial MTsN Turen, untuk mengetahui hasil internalisasi

33

Eva Ning Tyas, Pengaruh Empati Terhadap Kepedulian Sosial Pada

Remaja, Skripsi, (Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang,

2017).

Page 32: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

20

nilai-nilai pendidikan sosial dalam menumbuhkan kepedulian sosial

MTsN Turen.34

Lalu penelitian yang membahas mengenai pelaksanaan

pendidikan karakter peduli sosial. Oleh Ahsan Masrukhan Program

Studi Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta 2016. Dengan judul “Pelaksanaan

Pendidikan Karakter Peduli Sosial Di SD Negeri Kotagede 5

Yogyakarta”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter peduli sosial di

SD Negeri Kotagede 5 Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini ialah

pelaksanaan pendidikan karakter peduli sosial di SD Negeri

Kotagede 5 Yogyakarta dilakukan melalui pengembangan diri

berupa kegiatan rutin dengan infaq rutin setiap senin dan kamis,

guru memberikan keteladanan berupa contoh memebantu siswa yang

mengalami kesulitan, guru juga melaksanakan kegiatan spontan

dengan menegur dan memberi nasehat kepada siswa yang acuh dan

tidak peduli dengan teman, serta melalui pengkondisian dengan

memasang tata tertib, kode etik siswa, dan poster berkaitan dengan

peduli sosial, guru juga mengkondisikan kelas dengan kerja

kelompok sehingga siswa bekerjasama dan membantu siswa lain.

34

Cahya Janwardhi, Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Dalam

Menumbuhkan Kepedulian Sosial Siswa MTsN Turen, Skripsi, (Malang: Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan UIN Maulana Malik

Ibrahim, 2018).

Page 33: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

21

Adapun kelebihan dari penelitian ini adalah bahasa yang digunakan

mudah dipahami dan di cerna oleh pembaca.35

F. Kerangka Berpikir

Gambar.1 Simpulan Kerangka Berpikir

HasiHH

35

Ahsan Masrukhan, Pelaksanaan Pendidikan Karakter Peduli Sosial Di SD

Negeri Kotagede 5 Yogyakarta, Skripsi, (Yogyakarta: Program Studi Pendidikan

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta 2016).

Bimbingan

Agama

Metode Bimbingan

Agama

Pembentukan Karakter

Kepedulian Sosial

Ceramah

Santriwati yang bertempat tinggal di lingkungan pondok pesantren, masih

terdapat santriwati yang hidupnya masing-masing (individual), terdapat

santriwati di pondok pesantren yang sudah tidak mempunyai uang karena

sudah lama tidak dijenguk oleh orangtuanya, akan tetapi rekan dari santri

itupun tidak membantunya, dan dapat disebut kurangnya karakter

kepedulian sosial terhadap temannya yang kesusahan.

Demonstrasi

(Percontohan/Praktek)

Adanya perubahan

karakter pada santriwati

setelah mengikuti

Bimbingan Agama,

seperti:

Tolong menolong

dalam kegiatan bakti

sosial.

Pengabdian

Tanggung jawab

Empati

Kerjasama/gotong

royong

Page 34: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

22

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah saat penelaahan skripsi ini, penulis membagi

pembahasan menjadi enam bab, dan masing-masing bab terdiri dari

beberapa sub bab. Adapun sistematika penulisan tersebut yaitu sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini, berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian, review kajian terdahulu dan

sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini, memuat teori-teori yang berkaitan dengan tema

penelitian, seperti pengertian metode, pengertian bimbingan agama,

tujuan dan fungsi bimbingan agama, metode bimbingan agama,

pengertian karakter, karakter yang baik, pengertian kepedulian

sosial, pentingnya kepedulian sosial, dan nilai-nilai kepedulian sosial

dalam islam, sumber kepedulian sosial, implementasi kepedulian

sosial, bentuk-bentuk kepedulian sosial, dan pengertian remaja.

Bab III Gambaran Umum Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten

Pada bab ini, akan membahas tentang gambaran umum Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, meliputi sejarah, visi dan

misi, kegiatan atau program, dan struktur kepengurusan.

Page 35: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

23

Bab IV Data dan Temuan Penelitian

Pada bab ini, memuat uraian penyajian data dan temuan

penelitian yang telah peneliti lakukan yang berkaitan dengan

Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santriwati Di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Bab V Analisis

Dalam bab ini menjelaskan tentang analisa penelitian, dengan

penguraiannya tentang: bimbingan agama untuk pembentukan

karakter (kepedulian sosial) santriwati di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten.

Bab VI Kesimpulan

Pada bab ini, terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat oleh

penulis setelah melakukan penelitian.

Page 36: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Bimbingan Agama

1. Pengertian Metode

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode diartikan sebagai

cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai

dengan yang dikehendakinya cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang dikehendaki.36

Adapun menurut M.Arifin, metode secara harfiah adalah jalan

yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Metode berasal dari

kata “meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan.

Namun pengertian hakekat dari “metode” tersebut adalah segala

sarana yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.37

Jadi bisa diartikan metode ialah cara yang dilakukan dalam

melaksanakan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan yang

dikehendaki.

36

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka,2002), hlm.740. 37

M.Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan

Agama, (Jakarta: Bulan Bintang,1998), hlm.42.

Page 37: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

25

2. Pengertian Bimbingan Agama

Bimbingan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu petunjuk

cara mengerjakan sesuatu, tuntutan, pimpinan.38

Dalam buku

“Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam” yang

dikemukakan oleh M. Lutfi, bimbingan adalah usaha membantu

orang lain dengan mengungkapkan dan membangkitkan potensi

yang dimilikinya. Sehingga dengan potensi itu, ia akan memiliki

kemampuan untuk mengembangkan dirinya secara wajar dan

optimal, yakni dengan cara memahami dirinya, mengenal

lingkungannya, mengarahkan dirinya mampu mengambil keputusan

untuk hidupnya, dan dengannya ia dapat mewujudkan kehidupan

yang baik, berguna, dan bermanfaat di masa kini dan masa yang

akan datang.39

W.S Wingkel mengatakan bimbingan merupakan terjemahan

dari kata “guidance” yang berarti menunjukkan kepada dua hal,

yang masing-masing berdiri sendiri yaitu:40

b. Memberikan informasi, yaitu memberikan petunjuk bahkan

memberikan nasehat kepada seseorang atau kelompok maka atas

dasar pengetahuan tersebut orang dapat menentukan pilihan dan

mengambil keputusan.

38

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),

Cet Ke-3. 39

M.Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah 2008), h.6. 40

W.S Wingkel, FKIP, IKIP, Senata Darma, Bimbingan dan Penyuluhan Di

Sekolah, (Jakarta: PT.Gramedia, 1997), h.18.

Page 38: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

26

c. Menuntun atau mengarahkan kepada suatu tujuan yang akan

dituju yang mungkin tempat tersebut hanya diketahui oleh yang

menuntun saja.

Adapun beberapa pendapat para ahli tentang bimbingan,

diantaranya:41

a) Supriyadi mengatakan bimbingan adalah usaha untuk

menciptakan kondisi yang kondusif agar individu dapat

berkembang secara wajar, sesuai dengan kapasitas dan peluang

yang dimilikinya sehingga ia berguna untuk dirinya dan

masyarakatnya.

b) Miller mengartikan bimbingan sebagai proses bantuan terhadap

individu untuk mencapai pemahaman diri yang dibutuhkan untuk

melakukan penyesuaian diri (adaptasi) secara maksimum di

sekolah, keluarga dan masyarakat.

c) Bimo Walgito menjelaskan bimbingan adalah bantuan atau

pertolongan yang diberikan individu-individu dalam

menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam

kehidupannya agar individu atau sekumpulan individu-individu

itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

d) Nata wijaya, bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

kepada individu yang dilakukan secara terus menerus supaya

individu tersebut dapat memahami dirinya sesuai dengan

ketentuan keadaan lingkungan sekolah.

41

Saliyo, Farida, Teknik Layanan Bimbingan Konseling Islam, (Kudus: Buku

Daros, 2008), h.13.

Page 39: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

27

e) Djumhur dan Moh. Surya, berpendapat bahwa bimbingan adalah

suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan

sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang

dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami

dirinya, kemampuan untuk menerima dirinya, kemampuan untuk

mengarahkan dirinya dan kemampuan untuk merealisasikan

dirinya sesuai dengan sesuai dengan potensi atau kemampuannya

dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik

keluarga, sekolah dan masyarakat.

Kemudian pengertian Agama dari segi bahasa dikenal dengan

kata “ad Dien” (bahasa arab) yang berarti menguasai, menundukkan,

patuh, hutang, balasan, dan kebiasaan. Din dalam bahasa berarti

undang-undang atau hukum.42

Menurut Harun Nasution pengertian

agama berasal dari kata al-din, religi dan agama, al din (semit)

berarti undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa arab,

kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang,

balasan, kebiasaan. Sedangkan dari kata religi (latin) atau relegere

berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian relegere berarti

mengikat. Adapun kata agama terdiri dari (a= tidak, gam=pergi)

mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun-

temurun.43

Menurut Elizabeth K. Nottingham seperti dikutip Jalaludin,

agama adalah gejala yang begitu sering “terdapat di mana-mana,”

42

Abuddin Nata, Metodelogi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2011), h.9. 43

Sutirna, Bimbingan Dan Konseling Pendidikan Formal Dan Nonformal

Dan Informal, (Yogyakarta: CV. Andi Offsett, 2013), h.160.

Page 40: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

28

dan agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur

dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam

semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin

yang paling sempurna dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun

perhatian tertuju kepada adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat

(akhirat), namun agama melibatkan dirinya dalam masalah-masalah

kehidupan sehari-hari di dunia.44

Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu sistem

nilai yang memuat norma-norma tertentu. Secara umum norma-

norma tersebut menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan

bertingkah laku agar sejalan dengan keyakinan agama yang

dianutnya. Sebagai sistem nilai agama memiliki arti yang khusus

dalam kehidupan individu serta dipertahankan sebagai bentuk ciri

khas.45

Bimbingan agama adalah proses pemberian bantuan terarah,

continue dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat

mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya

secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang

terkandung dalam Al-qur‟an dan Hadits ke dalam dirinya, sehingga

ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-qur‟an dan

Hadits.46

44

Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012),

h.317. 45

Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005),

h.254. 46

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam (Jakarta: Amzah,

2013), Cet Ke-2, h.23.

Page 41: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

29

Menurut Faqih Ainur Rahim Bimbingan Agama Islam adalah

proses pemberian bantuan kepada individu agar dalam kehidupan

keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk

Allah yang terdapat dalam Al-qur‟an dan Hadits Nabi SAW,

sehingga kebahagiaan di dunia dan akhirat.47

Bimbingan agama menurut Faqih Ainur Rahim, dapat

disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan ajaran agama

Islam yang diberikan oleh pembimbing kepada individu, maka dari

itu dalam kehidupan sehari-hari, individu diharapkan dapat

menjalankan perintah Allah SWT guna untuk kebahagiaan dunia dan

akhirat. Jadi dengan mempelajari dan mengamalkan ilmu agama

Islam dalam kehidupan sehari-hari, individu dapat mempraktikan

dan mengaplikasikannya dengan secara benar karna telah diajarkan

serta diarahkan oleh pembimbingnya.

Dapat disimpulkan dari pengertian di atas bahwasannya

Bimbingan Agama merupakan suatu proses bantuan atau tuntunan

yang diberikan secara terus-menerus kepada individu ataupun

sekumpulan individu yang mengabdikan dirinya agar dapat

memegang paraturan Tuhan dan percaya terhadap kekuasaan Tuhan

untuk mencapai kebahagiann hidup.

47

Faqih Ainur Rokhim, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta:

UII Pres,2001), h.61.

Page 42: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

30

3. Tujuan Dan Fungsi Bimbingan Agama

a) Tujuan Bimbingan Agama

Menurut Thohari Musnawar, tujuan bimbingan Agama Islam

dibagi menjadi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Di

antaranya:48

Tujuan umum adalah bimbingan Agama Islam yang

dilakukan untuk membantu individu menjadi mewujudkan

dirinya menjadi mewujudkan dirinya manusia seutuhnya agar

tercapainya kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Sedangkan tujuan khusus yaitu:

a. Membantu individu agar tidak menghadapi masalah.

b. Membantu individu mengatasi masalah

c. Membantu individu memelihara dan mengembangkan

situasi dan kondisi yang baik atau lebih baik sehingga

tidak menjadi sumber masalah bagi dirinya sendiri dan

orang lain.

Menurut Jalaludin salah satu tujuan agama adalah membentuk

jiwa budi pekerti dengan adab yang sempurna baik dengan

Tuhannya maupun dengan lingkungan masyarakat. Semua

agama sudah sangat sempurna dikarenakan dapat menuntun

umatnya bersikap dengan baik dan benar, serta dibenarkan.

Cara bersikap yang buruk dalam memeluk agama dikarenakan

48

Thohari Musnawar, Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam,

(Yogyakarta: UII Press, 1992), h.49-50.

Page 43: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

31

ketidakpahaman tujuan daripada pemeluk agamanya.

Beberapa tujuan agama di antaranya:49

a. Menegakkan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,

Tuhan Yang Maha Esa (Tauhid).

b. Mengatur kehidupan manusia di dunia agar kehidupan

teratur dengan baik, sehingga mencapai kesejahteraan

hidup, lahir dan batin.

c. Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya

kepada Allah SWT.

d. Menyempurnakan akhlak manusia.

e. Agama sebagai sarana mengatasi ketakutan. Tinjauan ini

bersifat fungsional, sedangkan dibalik itu masih ada motif

dan motif lain yang lebih dalam yang tidak bisa lepas dari

sifat dan kodrat manusia itu sendiri.

b) Fungsi Bimbingan Agama

Adapun fungsi Bimbingan Agama Islam sebagai berikut:50

a. Fungsi preventif, yakni membantu individu menjaga atau

mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.

b. Fungsi kuratif atau korektif, yakni membantu individu

memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau

dialaminya.

c. Fungsi preservatif, yakni membantu individu menjaga

agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik

49

Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005),

h.60. 50

Thohari Musnawar, Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam,

(Yogyakarta: UII Press, 1992), h.34.

Page 44: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

32

(mengandung masalah) yang telah menjadi baik

(terpecahkan) itu kembali menjadi tidak menimbulkan

masalah kembali.

d. Fungsi developmental atau pengembangan, membantu

individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih

baik, sehingga tidak atau menjadi sebab munculnya

masalah baginya.

4. Metode Bimbingan Agama

1. Segi Strategi

Dari strategi terdapat dua metode yang dapat digunakan,

yaitu metode vertikal dan horizontal, di antaranya:51

a) Metode vertikal

Metode vertikel ialah kegiatan penyuluhan yang dimulai

dari atas ke bawah (to down) atau dari bawah ke atas

(bottom up). Dari atas ke bawah (top down) ialah usaha

penyuluhan agama dengan terlebih dahulu mendekati

orang yang berpengaruh (key respon) di suatu kelompok

masyarakat, baru kemudian mengadakan penyuluhan

kepada anggota masyarakatnya. Dari bawah ke atas

(bottom up) ialah kegiatan penyuluhan mulai dari

lapisan paling bawah dari suatu kelompok masyarakat

kemudian merambat ke lapisan di atasnya.

51

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan

Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta: 1987), h.39-40.

Page 45: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

33

b) Metode horizontal

Metode horizontal ialah kegiatan penyuluhan dalam

suatu wilayah kemudian diusahakan dapat

memengaruhi wilayah atau kelompok-kelompok

lainnya.

2. Segi Sifat

Dari segi sifatnya ada beberapa metode yang dapat

digunakan, antara lain: ceramah, tanya jawab, diskusi,

demontrasi/pencontohan.52

a). Metode Ceramah

Metode ceramah sering pula disebut metode informasi

yakini penerapan secara lisan oleh pembimbing agama

sebagai komunikator kepada kelompok masyarakat sasaran

sebagai komunikan. Metode ini sangat tepat apabila

sasaran yang dihadapi merupakan kelompok yang

berjumlah besar dan diperlukan dihadapi secara sekaligus.

Pembimbing bisa mempergunakan alat bantu seperti

pengeras suara, radio, televisi, slide atau film. Meskipun

pada prinsipnya metode ini menggunakan lisan, tetapi

pesan yang disampaikan bisa diperjelas dengan bantuan

mimic, gerak dan gesture.

b). Metode Tanya jawab

Metode ini dapat dikatakan sebagai metode lanjutan

dari metode ceramah, yaitu proses tanya jawab antara

52

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

dan Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta: 1987), h.39-40.

Page 46: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

34

pembimbing dan penerima manfaat yaitu terbimbing.

Sifatnya memang sama dengan metode ceramah dalam hal

sama-sama menggunakan lisan. Hanya bedanya dalam

metode ceramah peran aktif hanya berada pada

pembimbing agama, sedangkan tanya jawab peran aktif

adalah timbal balik.

c). Metode Diskusi

Metode diskusi ialah salah satu bentuk komunikasi

gagasan yang dilakukan dalam suasana demokratis. Dari

suatu diskusi diperoleh banyak hal yang bermanfaat, maka

pertukaran pikiran dalam suatu diskusi memerlukan adanya

teknik tertentu.

d). Metode Demonstrasi/percontohan

Metode ini berarti memberi contoh atau

mempertunjukkan atau mempragakan. Metode ini lebih

tepat digunakan untuk materi bimbingan yang menyangkut

praktek ibadah, seperti cara berwudhu, praktek shalat,

bimbingan pelaksanaan haji, cara merawat jenazah, dan

berdo‟a.

e). Metode Konsultasi

Metode pada hakekatnya adalah kegiatan meminta

nasihat atau penerangan kepada pembimbing agama.

Konsultasi ini sudah tentu dilaksanakan secara individu dan

masalahnya juga bersifat pribadi.

Page 47: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

35

f). Metode Psikoterapi

Sigmun Freud tokoh psikologi dikenal dengan teorinya

mengenai alam ketidaksadaran dan penggagas

psikoanalisa. Sigmun Freud mengatakan sebagian besar

perilaku manusia didorong oleh motif yang tidak disadari,

pikiran itu seperti gunung es yang mengapung di laut.

Bagian atas gunung es terlihat 12% (conscious) adalah

pikiran sadar, bagian bawahnya 88% adalah pikiran tak

sadar (subconscious).53

Pikiran sadar mempunyai empat fungsi utama, yaitu

menggali informasi yang masuk dari panca indra,

membandingkan dengan memori kita, menganalisa dan

kemudian memutuskan respon spesifik terhadap informasi

tersebut. Sedangkan pikiran bawah sadar berfungsi

memproses kebiasaan, perasaan, memori permanen,

kepribadian, intuisi, kreativitas, dan keyakinan.54

3. Segi Sasaran yang Dihadapi

Dari segi sasaran yang dihadapi, berikut ini konsep

metode bimbingan menurut Faqih Ainur Rahim:55

53

Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Press,

2009), h.31-32. 54

Miftahly Nurokhi, Instan Hypnosis (Pelatihan Hypnosis Level 1), 2017. 55

Latipun, Psikologi Konseling, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2001),

h.231.

Page 48: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

36

a). Bimbingan Individual

Pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi

langsung secara seseorang dengan pihak yang dibimbing,

adapun teknik yang digunakan ialah:

1). Percakapan pribadi, pembimbing langsung melakukan

dialog secara tatap muka dengan pihak pembimbing.

2). Kunjungan rumah, pembimbing mengadakan dialog

dengan kliennya dan orang tuanya, akan tetapi

dilaksanakan di rumah klien.

b). Bimbingan Kelompok

Pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi

langsung secara kelompok. Sasaran yang dihadapi

merupakan kelompok yang banyak dan cara

menghadapinya dengan sekaligus.

B. Karakter

1. Pengertian Karakter

Karakter berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “to mark”

(menandai dan memfokuskan) bagaimana menerapkan nilai-nilai

kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari.56

Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa karakter adalah

sifat atau ciri kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan

56

Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di

Sekolah, (Jakarta: Laksana, 2011), h.19.

Page 49: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

37

seseorang dengan orang lain, watak, tabiat.57

Dengan demikian

karakter adalah kualitas atau kekuatan moral, akhlak atau budi

pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi

pendorong dan penggerak serta membedakan individu satu dengan

individu lain.58

Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang

khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup

keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Karakter adalah perilaku

yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap

maupun bertindak.59

Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa karakter sebagai sifat

jiwa manusia, mulai dari angan-angan hingga terjelma menjadi

tenaga. Karakter juga disebut budi pekerti yang akan membawa

manusia pada pribadi yang merdeka sekaligus dapat mengendalikan

diri sendiri (mandiri).60

Karakter merupakan nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata

nilai interaksi antar manusia. Secara universal karakter dirumuskan

sebagai nilai hidup bersama berdasarkan atas pilar : kedamaian

(peace), menghargai (respect), kerjasama (cooperation), kebebasan

(freedom), kebahagiaan (happiness), kejujuran (honesty),

57

Zainal Aqib, Pendidikan Karakter Di Sekolah, (Surabaya: Yrama Widya,

2012), h.135. 58

Furqan Hidayatullah, Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa,

(Surakarta: Yuma Pustaka, 2010), h.13. 59

Muchlas Samani, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011), h.41-42 60

Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2012), h.34-35.

Page 50: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

38

kerendahan hati (humility), kasih sayang (love), tanggung jawab

(responsibility), kesederhanaan (simplicity), toleransi (tolerance) dan

persatuan (unity).61

Karakter juga dipengaruhi oleh hereditas, lingkungan sosial dan

lingkungan alam.62

Seperti yang kita ketahui perilaku anak biasanya

tidak beda jauh dengan perilaku orang tuanya. Begitu pula

lingkungan sosial yaitu di kalangan pesantren juga akan membentuk

seseorang menjadi peduli, sopan, dan mengerti tata krama. Selain itu

karakter juga dipengaruhi oleh gen yang diwariskan orang tua,

kesholehan orang tua sangat dituntut dalam membentuk keturunan.63

Artinya gen yang diturunkan orang tua ialah salah satu faktor

melainkan bukan faktor utama, akan tetapi lingkungan juga memiliki

peran penting untuk membentuk karakter seseorang. Ada orang tua

yang mempunyai sifat baik, tetapi anaknya tidak mewariskannya,

dikarenakan lingkungan tidak mendukung untuk membentuk

karakter baik itu.

2. Karakter Yang Baik

Karakter pribadi yang kuat harus mewujudkan dari dalam

pelayanan terhadap organisasi dan masyarakat serta dalam

menunjang kehidupan publik. Krisis moral di zaman kita sama,

61

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,

(Bandung: Rosda Karya, 2014), h.42-43. 62

Muchlas Smani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,

(Bandung: Rosda Karya, 2014), h.43. 63

Abdullah Idi dan Safarina, Etika Pendidikan Keluarga Sekolah dan

Masyarakat, (Jakarta: Rajawali Press, 2015), h.139.

Page 51: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

39

artinya dengan semakin banyak orang yang tidak memiliki

penguasaan diri yang membebaskan, yang memungkinkan mereka

berkomitmen dan melayani dengan independensi dan integritas yang

seharusnya dimiliki oleh orang yang merdeka.64

Menurut Michael Novak, karakter ialah perpaduan harmonis

seluruh budi pekerti yang terdapat dalam ajaran-ajaran agama, kisah-

kisah sastra, cerita-cerita orang bijak, dan orang-orang berilmu, sejak

zaman dahulu hingga sekarang. Tak seorang pun yang memiliki

semua jenis budi pekerti, semua orang pasti punya kekurangan,

orang-orang dengan karakter yang mengagumkan bisa sangat

berbeda antara satu dengan lainnya.65

Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat

membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap

akibat dari keputusannya. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-

nilai yang perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang

Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan

yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan

perbuatan, berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata krama,

budaya, adat istiadat, dan estetika.66

Karakter terbentuk dari tiga macam bagian yang saling

berkaitan: pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral.

64

Walter Nicgorski, The Moral Crisis: Lesson from the Founding, (The

World and I, 1987), h.1. 65

Michael Novak, Crime and Character, This World (Musim Semi/Musim

Panas, 1986), h.1. 66

Muchlas Samani, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011), h.41-42

Page 52: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

40

Karakter yang baik terdiri atas mengetahui kebaikan, menginginkan

kebaikan, dan melakukan kebaikan kebiasaan pikiran, kebiasaan

hati, kebiasaan perbuatan. Ketiganya penting untuk menjalankan

hidup yang bermoral, ketiganya adalah faktor pembentuk

kematangan moral.67

Karakter yang baik sebagai hidup dengan tingkah laku yang

benar, tingkah laku yang benar dalam hal berhubungan dengan orang

lain maupun dengan diri sendiri.

C. Kepedulian Sosial

1. Pengertian Kepedulian Sosial

Istilah kepedulian berasal dari kata “peduli” yang artinya

mengindahkan, menghiraukan. Dalam KBBI kata “sosial” artinya

berkenaan dengan masyarakat, suka memerhatikan kepentingan

umum (suka menolong, menderma (memberi), dsb).68

Peduli sosial ialah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.69

Makhluk sosial

berarti hidup menyendiri akan tetapi sebagian besar hidupnya

ketergantungan, yang pada akhirnya akan tercapai keseimbangan

relatif.70

67

Thomas Lickona, Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa

Menjadi Pintar dan Baik, (Bandung: Nusa Media, 2013), h.72. 68

Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 657-658. 69

Darmiyati Zuchi, Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Teori Dan

Praktek (Yogyakarta: UNY Press 2011), h.170. 70

Buchari Alma, dkk. Pembelajaran Studi Sosial, (Bandung: Alfabeta,2010),

h.201.

Page 53: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

41

Kepedulian sosial adalah sebuah sikap keterhubungan dengan

kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota

komunitas manusia. Pada proses komunikasi sosial tumbuh rasa

peka terhadap permasalahan atau problem masing-masing orang

dalam mencari solusi. Kepekaan inilah yang senantiasa harus

tumbuh dan dikuatkan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan

maslahatnya.71

Kepedulian sosial juga merupakan implementasi kesadaran

manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

Manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya

sehingga ada sifat saling tergantung antara satu individu dengan

individu lain.72

Kepedulian sosial pun bisa diartikan sikap

memperhatikan atau rasa peduli terhadap orang lain bertujuan untuk

membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain

demi kebaikan dan perdamaian.

Manusia ialah makhluk sosial, manusia pun tidak bisa hidup

tanpa adanya bantuan dari orang lain. Manusia dikatakan makhluk

sosial karena beberapa alasan, yaitu:73

a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang

lain.

71

Heni Purwulan, Kepedulian Sosial Dalam Pengembangan Interpersonal

Pendidik, (ISSN, 2011), h.60. 72

Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar dan

Implementasi, (Jakarta: Kencana, 2014) h.77. 73

Suratman, MBM Munir, dan Umi Salamah, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar,

(Malang: Intimedia, 2015), h.136.

Page 54: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

42

c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang

lain.

d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-

tengah manusia.

Islam mengajarkan tentang manusia dengan manusia lain, sama

halnya menjelaskan tentang kepedulian sosial. Seperti Firman Allah

SWT dalam Al-qur‟an surat Al-Hujurat ayat 10, yang berbunyi:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah

bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua

saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada

Allah SWT, supaya kamu mendapat rahmat.”74

2. Pentingnya Kepedulian Sosial

Perkembangan zaman sekarang tak lepas dari globalisasi.

Globalisasi menurut KBBI Ialah globalisasi membawa dampak

positif dan negatif, salah satu dampak negatif yang terjadi yaitu

lunturnya rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Manusia

yang cenderung acuh tak acuh dan mementingkan diri sendiri

(individualisme). Seperti yang kita ketahui lunturnya kepedulian

sosial terhadap sesama sudah sering terjadi di Indonesia. Ada

74

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Karya

Toha Putra, 2002), h.744.

Page 55: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

43

beberapa hal yang menggambarkan lunturnya kepedulian sosial, di

antaranya:75

a. Menjadi penonton saat terjadi bencana, bukannya membantu.

b. Sikap acuh tak acuh pada tetangga.

c. Tidak ikut serta dalam kegiatan di masyarakat.

3. Nilai Kepedulian Sosial Dalam Islam

Kerangka dasar agama Islam terdiri atas akidah, syari‟ah dan

akhlak.76

Akidah atau tauhid adalah iman dan keyakinan yang

merupakan akar pokok ajaran Islam. Syari‟ah merupakan sistem

norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia

dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya.

Sedangkan akhlak ialah sikap yang menimbulkan kelakuan baik atau

buruk. Akhlak meliputi akhlak kepada Allah dan akhlak kepada

sesama manusia, dan lingkungan.77

Dalam Islam nilai-nilai kepedulian sosial juga diajarkan, terdapat

ayat Al-Qur‟an yang membahas tentang kepedulian sosial yaitu

dalam Surat Al-Ma‟un ayat 1-3 yang menjelaskan bahwa pendusta

agama adalah orang-orang yang menghardik anak yatim dan tidak

mau memberi makan orang-orang miskin.78

75

Buchari Alma, dkk. Pembelajaran Studi Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2010),

h.206. 76

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Press,

2013), h.133. 77

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Press,

2013), h.134-135. 78

Al-Qur‟an, Surat Al-Ma‟un, ayat 1-3, h.602.

Page 56: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

44

Artinya:

1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwasannya Islam

sangat menganjurkan kepedulian sosial, bahkan apabila seorang

muslim tidak peduli dengan orang-orang miskin dan tidak peduli

dengan lingkungan sosialnya, maka ia disebut pendusta agama.

Kegiatan sosial kemasyarakatan pun juga merupakan bentuk

ketaatan manusia kepada Allah SWT.

Dengan kita peduli kepada orang-orang yang membutuhkan,

menyantuni anak-anak yatim, memberikan sedekah kepada fakir

miskin, maka kita sebagai orang Muslim telah melakukan kebaikan

sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT. Hal itu merupakan

bentuk ibadah, sebab berbuat baik kepada sesama adalah bentuk

kebaikan, dan segala bentuk kebaikan bernilai ibadah.

Page 57: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

45

4. Sumber Kepedulian Sosial

Kepedulian sosial berasal dari dua sumber, yaitu:79

1) Berasal dari cinta

Kepedulian sosial muncul dari kepekaan hati untuk

merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dalam kehidupan

sehari-hari sering kita dengar istilah empati, yang dapat diartikan

sebagai kesanggupan untuk memahami dan merasakan perasaan-

perasaan orang lain, seolah-olah itu perasaan diri sendiri.

2) Tidak karena macam-macam alasan

Kepedulian sosial yang kita kembangkan adalah kepedulian

sosial yang timbul dari hati yang terbuka, mau berbagi untuk

sesamanya tanpa didorong atau disertai alasan-alasan tanpa

meminta imbalan apapun.

5. Implementasi Kepedulian Sosial

Adapun implementasi kepedulian sosial, di antaranya:80

a. Implementasi terhadap Diri Sendiri

Sudah selayaknya kita harus mempunyai rasa kepedulian

sosial agar bisa menjadi individu yang peka terhadap masalah-

masalah sosial yang sedang terjadi. Kita tidak boleh bersikap

acuh tak acuh terhadap permasalahan sosial yang terjadi di

79

Dini Destina Sari, Peranan Karang Taruna Dalam Meningkatkan

Kepedulian Sosial Pemuda Kelurahan Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota

Metro, Skripsi, (Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung, 2016). 80

A.Tabi‟in, Menumbuhkan Sikap Peduli Pada Anak Melalui Interaksi

Kegiatan Sosial, (Jurnal: Vol.1 No.1) di akses pada tanggal 16 Oktober 2019.

Page 58: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

46

lingkungan kita. Berbagai cara dapat dilakukan misalnya ikut

serta menjadi panitia dalam acara beramal dan bakti sosial.

Dengan begitu kita bisa membentuk hingga menumbuhkan rasa

kepedulian terhadap sesama dan juga kepekaan kita.

b. Implementasi terhadap Masyarakat

Setelah berusaha mengimplementasikan kepedulian sosial

diri sendiri, selanjutnya ialah bagaimana menerapkan kepedulian

sosial dalam bermasyarakat. Penerapan dalam masyarakat dapat

diimplemetasikan dengan lingkungan sekitar karena masih

banyak orang yang kurang peduli pada sesama, yang tidak

menghiraukan orang yang membutuhkan bantuan dan mereka

hanya tak acuh pada sesama mereka. Seharusnya kita lebih

peduli agar tidak ada orang kesusahan lagi. Implementasi peduli

terhadap sesama bisa dilakukan dari hal-hal kecil yang

kelihatannya sepele, seperti berbagi kebahagiaan dengan orang

sekitar, dan rutin bersedekah.

c. Membangun Kepedulian Sosial pada Anak

Kepedulian sosial tidak banyak saat ini dilakukan oleh

banyak orang. Banyak yang merasakan makin sedikit orang yang

peduli pada sesama dan cenderung menjadi seorang

individualistis yang mementingkan diri sendiri. Namun begitu,

siapapun orangnya tentu tidak mau anak menjadi orang yang

apatis, pastilah setiap orangtua menginginkan anaknya menjadi

seorang yang berjiwa sosial tinggi dan senang membantu

sesamanya.

Page 59: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

47

Berjiwa sosial dan senang membantu merupakan sebuah

ajaran yang universal dan dianjurkan oleh semua agama. Meski

begitu, kepekaan untuk melakukan semua itu tidak bisa tumbuh

begitu saja pada diri setiap orang, karena membutuhkan proses

dilatih dan dididik. Disini pola pengasuhan berperan sangat

penting, terutama yang dilakukan oleh orangtua saat melakukan

kepedulian sosial terhadap sesama di lingkungan sekitar dan

sudah tentu anak akan mencontoh hal tersebut yang sering anda

lakukan.

Memiliki jiwa kepedulian sosial sangat penting bagi setiap

orang, karena tidak bisa hidup sendirian di dunia ini, begitu juga

pentingnya bagi anak karena kelak mereka pun akan hidup

mandiri tanpa orangtuanya lagi. Dengan jiwa sosial yang tinggi,

mereka akan lebih mudah bersosialisasi serta akan lebih

dihargai. Bayangkan bila setiap orang telah luntur jiwa sosialnya,

kehidupan akan kacau, berlaku hukum rimba, kaum yang

tertindas makin tertindas, semua orang mengedepankan ego

masing-masing dan keadilan pun akan menjadi hal yang sangat

mahal.81

6. Bentuk-Bentuk Kepedulian Sosial

Menurut Zubaedi, kepedulian sosial terdiri atas beberapa hal

diantaranya yaitu :82

81

Hamid Abdul, Ilmu Akhlak (Bandung: Pustaka Cipta, 2009), h.28. 82

Zubaedi, Pendidikan Berbasis Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar,2006), h.13.

Page 60: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

48

1. Loves (Kasih Sayang)

Kasih sayang ini terdiri atas pengabdian, kekeluargaan, tolong

menolong, dan kesetiaan.

a. Pengabdian

Memilih diantara dua alternatif yaitu mereflesikan sifat-sifat

Tuhan yang mengarah menjadi pengabdi pihak lain atau

pengabdi diri sendiri. Pengabdi pihak lain bukan berarti tidak ada

perhatian sama sekali terhadap diri sendiri. Tapi senantiasa

berusaha mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri.

Perhatiannya sama besar, baik terhadap diri sendiri maupun

pihak lain. Apa yang tidak patut diperlakukan terhadap dirinya

tidak patut pula diperlakukan terhadap pihak lain.

Senantiasa memberi dengan kecintaan tanpa pamrih dan

membalas kebaikan pihak lain dengan yang lebih baik hanya

karena kecintaan.

b. Kekeluargaan

Kekeluargaan apabila di dalam anggota keluarga sendiri

memang hal ini mudah didapatkan dan dirasakan sebab dalam

kekeluargaan “saling memberi jaminan yang menimbulkan rasa

aman tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan dalam

menghadapi hidup, karena ada jaminan dari sesama saudara”.83

Tetapi kita sudah berada di luar lingkup keluarga sendiri rasanya

akan sedikit sulit mendapatkannya. Kekeluargaan sangat

83

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan

Pengalaman Islam,2007), h.224.

Page 61: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

49

dibutuhkan bagi setiap individu, dengan adanya kekeluargaan

kita akan merasakan kedamaian dan kebahagiaan.

c. Tolong Menolong

Menurut Yunahar Ilyas, menerangkan dalam bahasa arabnya

adalah ta‟awun, sedangkan menurut istilah pengertian ta‟awun

adalah sifat tolong menolong di antara sesama manusia dalam

hal kebaikan dan taqwa. Dalam ajaran Islam tolong menolong

merupakan kewajiban setiap Muslim, sudah semestinya konsep

tolong menolong ini dikemas sesuai dengan syariat Islam, dalam

artian tolong menolong, yang kuat menolong yang lemah, yang

mempunyai kelebihan menolong yang kekurangan.84

Sikap ta‟awun atau tolong menolong ini terdapat pada firman

Allah SWT dalam Q.S Al-Maidah ayat ke 2:

Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan

bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah

amat berat siksa-Nya.85

84

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan

Pengalaman Islam,2007), h.224. 85

Kemenag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 2013, h.106.

Page 62: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

50

Ayat tersebut sebagai dalil yang jelas akan wajibnya tolong

menolong dalam kebaikan dan taqwa, serta dilarang tolong

menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.

Tolong menolong itu perlu diajarkan kepada anak-anak sejak

masa kecil, sebab kita hidup itu tidak bisa lepas dari bantuan

orang lain, untuk itu sikap tolong menolong atau ta‟awun perlu

dimiliki oleh seseorang, karena suatu apapun yang kita kerjakan

tentu membutuhkan pertolongan dari orang lain.

d. Kesetiaan

Firman Allah SWT dalam Q.S Al-an‟am ayat 162-163:

Artinya: Katakanlah sesungguhnya sholatku,

ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah Allah, Tuhan

semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian

itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah

orang yang pertama kali menyerahkan diri kepada

Allah.86

Rangkaian kata-kata tersebut sering kita ucapkan langsung

kepada Allah dalam setiap shalat kita. Sebagai bukti kesetiaan

dan kepasrahan diri kita seutuhnya kepada Allah SWT. Setia dan

rela hanya Allah lah Tuhan kita. Dengan begitu kita sudah

86

Kemenag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 2013, h.150.

Page 63: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

51

menyatakan segalanya untuk Allah, ibadah, hidup, bahkan mati

pun hanya untuk Allah semata. Betapa setianya kita setiap kali

itu diucapkan dalam shalat. Kesetiaan yang sekaligus

perwujudan kepasrahan kepada Allah, hanya Allah lah yang

berhak mengatur kita, hanya Allah lah yang wajib disembah dan

ditaati segala perintah dan larangan-Nya.

2. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah totalitas pengerjaan tugas hingga tuntas

dan berkualitas.87

Jadi, individu yang bertanggung jawab itu

akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh, bila

melakukan kesalahan berani mengakuinya. Tanggung jawab ini

terbagi atas tiga, sebagai berikut:

a. Nilai Rasa Memiliki

Pendidikan nilai membuat anak tumbuh menjadi pribadi

yang mengetahui sopan santun, mampu menghargai diri

sendiri dan orang lain, memiliki cita rasa dan bersikap

hormat terhadap keluhuran martabat manusia, memiliki cita

rasa oral dan rohani.

b. Empati

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata empati adalah

keadaan yang membuat seseorang merasa atau

mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan pikiran

yang sama dengan orang atau kelompok.88

Menurut Saleem

87

Saleem Harja Sumarna, Kepribadian Super, (Klaten: Galmas

Publisher,2014), h.70. 88

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, h.369.

Page 64: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

52

Harja Sumarna, empati merupakan suatu sikap atau

kepribadian yang memposisikan diri kita dalam keadaan

yang sama dengan yang dialami orang lain.

Dari pengertian tersebut, dapat saya simpulkan empati

merupakan seperti kemampuan kita dalam menyelami

perasaan orang lain tanpa harus tenggelam di dalamnya,

kemampuan kita dalam mendengarkan perasaan orang lain

tanpa harus larut dan kemampuan kita dalam merespon

keinginan orang lain yang tak terucapkan. Kemampuan ini

dapat dipandang sebagai kunci menaikkan intensitas dan

kedalaman hubungan kita dengan orang lain.

c. Disiplin

Disiplin yaitu cara kita mengajarkan kepada anak tentang

perilaku moral yang dapat diterima kelompok. Tujuan

utamanya adalah memberitahu dan menanamkan pengertian

dalam diri anak tentang perilaku mana yang baik dan mana

yang buruk, dan untuk mendorongnya memiliki perilaku

yang sesuai dengan standar ini. 89

Alam disiplin, ada tiga unsur yang penting, yaitu hokum

atau peraturan yang berfungsi sebagai pedoman penilaian,

sanksi, atau hukuman bagi pelanggaran peraturan itu, dan

hadiah untuk perilaku atau usaha yang baik.

3. Keserasian Hidup

89

Saleem Harja Sumarna, Kepribadian Super, (Klaten: Galmas

Publisher,2014), h.70.

Page 65: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

53

Keserasian hidup terdiri dari: toleransi, kerjasama, dan keadilan.

a. Toleransi

Toleransi artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan

orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang

yang memiliki pendapat berbeda. Sikap toleransi ini di dalam

masyarakat dipergunakan untuk saling memahami kelebihan dan

kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing, sehingga

segala macam bentuk kesalahpahaman dapat dihindari.90

Sikap toleransi tidak berarti membenarkan pandangan yang

dibiarkan itu, tetapi mengakui kebebasan serta hak-hak asasi.

b. Kerjasama atau Gotong Royong

Gotong royong adalah suatu sikap atau kegiatan yang dilakukan

oleh anggota masyarakat secara kerjasama dan tolong menolong

dalam menyelesaikan pekerjaan maupun masalah dengan suka

rela tanpa adanya imbalan. Semangat kerjasama ini haruslah

diajarkan secara berkesinambungan. Jangan melakukan aktifitas-

aktifitas yang mendorong adanya semangat kompetisi. Tapi

gunakan bentuk-bentuk aktifitas dan permainan yang bersifat

saling membantu. Tunjukkan bahwa usaha-usaha setiap individu

fit dalam kehidupan ini.

c. Keadilan

90

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan

Pengalaman Islam,2007), h.223.

Page 66: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

54

Istilah keadilan dalam bahasa arab berasal dari kata „adl yang

mempunyai arti lain sama dan seimbang. Keadilan dapat

diartikan menjadi dua bagian, yaitu:91

a. Keadilan adalah membagi sama banyak, atau memberikan

hak yang sama kepada orang-orang atau kelompok dengan

status yang sama.

b. Keadilan dapat diartikan memberikan hak seimbang dengan

kewajiban, atau memberi seseorang sesuai dengan

kebutuhannya.

Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-a‟raf ayat 29:

Artinya: Katakanlah Tuhanku menyuruh menjalankan

keadilan.92

Adapun bentuk-bentuk kepedulian sosial bisa dibedakan

berdasarkan lingkungannya. Yang dimaksud dengan lingkungan

ialah lingkungan dimana seseorang hidup berinteraksi dengan orang

lain yang biasa disebut lingkungan sosial. Menurut Elly M.Setiadi,

lingkungan sosial merujuk pada lingkungan dimana seseorang

melakukan interaksi sosial, baik dengan anggota keluarga, teman,

dan kelompok sosial lain yang lebih besar.93

91

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan

Pengalaman Islam,2007), h.235. 92

Kemenag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, 2013, h.153. 93

Setiadi, Elly M.Kama A.Hakam, Ridwan Effendi, Ilmu Sosial dan Budaya

Dasar, (Jakarta: Kencana, 2012), h.66.

Page 67: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

55

Bentuk bentuk kepedulian berdasarkan lingkungannya, yaitu:94

1) Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil yang dialami

oleh seorang manusia. Lingkungan inilah yang pertama kali

mengajarkan manusia bagaimana berinteraksi. Bahwasannya

interaksi tersebut dapat diwujudkan dengan air muka, gerak-gerik

dan suara. Anak belajar memahami gerak-gerik dan air muka orang

lain. Hal ini penting sekali, lebih-lebih untuk perkembangan anak

selanjutnya, karena dengan belajar memahami gerak-gerik dan air

muka seseorang maka anak tersebut telah belajar memahami

keadaan orang lain. Hal yang paling penting diketahui bahwa

lingkungan rumah itu akan membawa perkembangan perasaan sosial

yang pertama.

2) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat pedesaan yang masih memiliki tradisi

yang kuat masih tertanam sikap kepedulian sosial yang sangat erat.

Ketika ada suatu kegiatan yang dilakukan oleh satu keluarga, maka

keluarga lain dengan tanpa imbalan akan segera membantu dengan

berbagai cara. Misalnya saat mau mendirikan rumah, anggota

keluarga yang lain, kita menyempatkan diri untuk membantunya.

Situasi berbeda bisa dirasakan di lingkungan masyarakat perkotaan.

Jarang sekali kita melihat kepedulian sosial antar warga. Sikap

individualisme lebih diperlihatkan dibandingkan dengan sikap

sosialnya.

94

Buchari Alma, dkk, Pembelajaran Studi Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2010),

h.205-208.

Page 68: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

56

Menurut Buchari Alma, dkk ada beberapa hal yang

menggambarkan lunturnya kepedulian sosial di antaranya:95

a. Menjadi penonton saat terjadi bencana atau musibah, bukannya

membantu.

b. Sikap acuh tak acuh pada tetangga atau teman sekitar

lingkungan.

c. Tidak ikut serta dalam kegiatan di masyarakat.

3) Di Lingkungan Sekolah

Sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk belajar meningkatkan

kemampuan intelektual, akan tetapi juga membantu untuk

mengembangkan emosi, berbudaya, bermoral, bermasyarakat dan

kemampuan fisiknya. Sekolah memiliki dua fungsi utama, yaitu

sebagai instrumen untuk menransmisikan nilai-nilai sosial

masyarakat (to transmit socientally values) dan sebagai agen untuk

transformasi sosial (to be the agent of social transformation).96

Menurut penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa, sekolah

bukan hanya tempat untuk belajar meningkatkan kemampuan

intelektual saja, akan tetapi juga mengembangkan dan memperluas

pengalaman sosial anak agar dapat bergaul serta bersosialisasi

dengan orang lain didalam masyarakat. Selain sebagai tempat

mengembangkan dan memperluas pengalaman sosial anak, sekolah

dapat juga membantu memecahkan masalah-masalah sosial. Dengan

95

Buchari Alma, dkk, Pembelajaran Studi Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2010),

h.206.

96

Arif Rohman, Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta:

Laksbang Mediatama Yogyakarta, 2009).

Page 69: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

57

pendidikan diharapkan berbagai masalah sosial yang dihadapi anak

dapat diatasi dengan pemikiran-pemikiran tingkat yang tinggi

melalui analisis akademis.97

Di sekolah tugas pendidik adalah

memperbaiki sikap anak yang cenderung kurang dalam

pergaulannya dan mengarahkannya pada pergaulan sosial.

Di sekolah anak dapat berinteraksi dengan guru, dan teman-

teman lainnya. Selain itu, anak memperoleh pendidikan formal di

sekolah berupa pembentukan kepedulian sosial, pengetahuan,

keterampilan, dan sikap terhadap bidang studi. Berinteraksi dan

bergaul dengan orang lain dapat ditunjukkan dengan berbagai cara,

salah satunya ialah dengan menunjukkan sikap peduli terhadap

sesama. Sikap peduli sosial di lingkungan sekolah dapat ditunjukkan

dengan perilaku saling membantu, saling menyapa, dan saling

menghormati kepada siapa pun yang ada di sekolah.

D. Pengertian Remaja

Remaja merupakan suatu masa dari mana usia manusia yang

paling banyak mengalami perubahan, sehingga membawanya pindah

dari masa kanak-kanak menuju kepada dewasa. Perubahan yang

terjadi itu meliputi segi kehidupan manusia yaitu jasmani rohani,

pikiran, perasaan, dan sosial. Rentang usia remaja ini dibagi menjadi

dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun

adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun adalah

97

Ary H.Gunawan, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h.68.

Page 70: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

58

remaja akhir.98

Akan tetapi, dalam penelitian ini, penulis akan

meneliti remaja awal yaitu usia 16 sampai dengan 18 tahun.

Remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti tumbuh

atau tumbuh menjadi dewasa. Hurlock mengatakan bahwa “secara

psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi

dengan masyarakat dewasa.99

Perkembangan lebih lanjut, istilah

adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup

kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.100

Bahwasannya remaja sering bersikap menduga-duga dan pilih-

pilih. Kedua sikap ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat

remaja berada dan oleh sikap dan perilaku teman-teman baiknya.

Buktinya, berbeda dari masa kanak-kanak, remaja sering memilih-

memilih teman baiknya, atas dasar kesamaan masa lalunya, baik

kesamaan latar belakang sosial, agama atau sosial ekonominya.

Akibatnya remaja cenderung mengabaikan teman-teman yang

menurut dugaannya dianggap kurang cocok, tanpa mau

mengungkapkan perasaannya.101

Dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan suatu proses

peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Proses ini juga bisa

disebut dengan proses mencari jati diri.

98

Mohammad Ali, Psikologi Remaja, (Bandung: PT Bumi Aksara, 2015), h.9. 99

Hurlock E, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004), h.206. 100

Mohammad Ali, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), h.9. 101

Muhammad Al Mighwar, Psikologi Remaja, (Bandung: Pustaka Setia,

2006), h.127.

Page 71: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

59

BAB III

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Sejarah Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Pondok Pesantren Al-Manshur Darunnajah 3 Serang adalah bagian

dari Yayasan Darunnajah Ulujami Jakarta. Pondok Pesantren

Darunnajah 3 adalah pesantren khusus putri dari Yayasan Darunnajah.

Pondok Pesantren Darunnajah 3 berada di atas tanah wakaf seluas 3.5

hektare dan terletak di Jalan Palka Km.07 Kecamatan Pabuaran

Kabupaten Serang Provinsi Banten. Para alumninya sudah berkiprah di

masyarakat. Pesantren ini Didirikan pada tanggal 26 Januari 1992 oleh

Bapak KH. Abdul Manaf Mukhayyar (alm). Pondok Pesantren

Darunnajah adalah salah satu Pondok Pesantren Modern yang

berkembang di Indonesia. Upaya pembinaan dan penataan terus

dikembangkan dengan melakukan pembaharuan pada substansi

pendidikan, metodologi, pengembangan sarana dan prasarana, serta

perluasan fungsi pesantren, dari perkembangan pendidikan sampai

pengembangan faktor sosial ekonomi.102

Pada awalnya dikhususkan untuk membantu anak yatim dan piatu

serta dhuafa agar dapat meneruskan jenjang pendidikannya. Kemudian

dalam perkembangannya lembaga ini juga menerima anak didik lainnya

selain anak asuh sebagai upaya menanggapi animo masyarakat di sekitar

maupun di luar kawasan pondok yang besar terhadap pendidikan.

102

Profil Darunnajah 3, almanshur.darunnajah.com diakses pada tanggal 22

Oktober 2019.

Page 72: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

60

Di usianya yang ke-16 Pesantren Al-Manshur Darunnajah 3

berupaya mengembangkan dan meningkatkan diri dalam mengukir

prestasi akademis dan non akademis. Dalam pelaksanaannya diawasi

secara langsung oleh Drs. KH. Mustofa Hadi Chirzin selaku Pimpinan

Pondok Pesantren dan dibantu ustadz atau ustadzah lainnya. Jenjang

pendidikan di Darunnajah lengkap dari TPQ, MD, MI, TMI (tingkat

MTs - MA/Madrasah Aliyah) sampai Perguruan Tinggi, juga Tahfidz

Al-Qur‟an. Pondok Pesantren Darunnajah 3 ini pun sudah Ter-

Akreditasi A, diakui kualitasnya oleh pemerintah dan masyarakat.

Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Putri Al-Manshur Darunnajah 3

disebut dengan Tarbiyatul Mu‟alimat Al-Islamiyah (TMI) mempunyai

masa belajar 6 tahun yang setara dengan masa Sekolah Menengah

Pertama dan Sekolah Menengah Atas, dengan status pendidikan

disamakan dengan Ujian Negara.103

Sejak tahun 1989 TMI Darunnajah telah mendapat Mu‟adalah

(persamaan) dari Jami‟ah Islamiyah Madinah Saudi Arabia, Universitas

Al-Azhar Cairo Mesir, UIA Malaysia, Uni Emirat Arab, Pakistan serta

pengakuan dari Kementrian Pendidikan Nasional sebagai lembaga setara

SMA serta menjalin kemitraan pendidikan dengan lembaga di Timur

Tengah dan Eropa. Pondok Pesantren Putri Al Manshur Darunnajah 3

juga merupakan Lembaga Pendidikan Islam yang independen, tidak

berafiliasi kepada partai politik atau organisasi masyarakat tertentu.

Tidak terlibat atau berhubungan dengan kelompok, aliran atau ajaran

103

Profil Darunnajah 3, almanshur.darunnajah.com diakses pada tanggal 22

Oktober 2019.

Page 73: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

61

apapun diluar Ahlus Sunnah Wal Jama‟ah. Motto Pondok Pesantren

Darunnajah 3 adalah “Berdiri Di Atas Dan Untuk Semua Golongan.”104

B. Visi dan Misi

1. Visi

Mencetak manusia yang bermuttafaqah fiddin untuk menjadi kader

pemimpin umat atau bangsa.

2. Misi

Mencetak manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia,

berpengetahuan luas, sehat dan kuat, terampil dan ulet, mandiri,

mampu bersaing, kritis, problem solver, jujur, komunikatif, dan

berjiwa juang.105

C. Fasilitas

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten menyediakan

fasilitas-fasilitas, sebagai berikut.106

104

Profil Darunnajah 3, almanshur.darunnajah.com diakses pada tanggal 22

Oktober 2019. 105

Profil Darunnajah 3, almanshur.darunnajah.com diakses pada tanggal 22

Oktober 2019. 106

Profil Darunnajah 3, almanshur.darunnajah.com diakses pada tanggal 23

Oktober 2019.

Page 74: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

62

Tabel 1. Fasilitas Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten

No. Fasilitas Keterangan

1. Masjid 1 bangunan. Luas 188,5 m2

2. Asrama 4 bangunan, 27 kamar

3. Ruang Kelas 2 bangunan, 13 ruangan

4. Kantin 1 bangunan

5. BMT (Baitul Mal Wattamwil) 1 ruangan

6. Koperasi Pesantren 1 ruangan

7. Pusat Kesehatan Pesantren 1 ruangan

8. Laundry 1 ruangan

9. Guest House 1 bangunan, 14 kamar

10. Laboratorium Komputer 1 ruangan

11. Laboratorium Bahasa 1 ruangan

12. Laboratorium IPA 1 ruangan

13. Perpustakaan 1 ruangan

14. Lapangan Sepak Bola 1 buah lapangan

15. Lapangan Bulu Tangkis 1 buah lapangan

16. Lapangan Basket 1 buah lapangan

17. Lapangan Volley 1 buah lapangan

18. Lapangan Tenis Meja 1 buah lapangan

19. Lapangan Takrau 1 buah lapangan

Page 75: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

63

D. Kurikulum

Kurikulum Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten adalah

Kurikulum Tarbiyatul Mu‟alimin wal Mualimat Al-Islamiyah.

Perpaduan kurikulum Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor,

Kurikulum Nasional dan Pesantren Salaf. Pelajaran-pelajaran bahasa

Arab dan bahasa Inggris diajarkan langsung dengan bahasa aslinya.

Pelajaran-pelajaran agama diajarkan dalam bahasa Arab agar santri

mendapatkan pemahaman yang seutuhnya. Pelajaran umum dan eksak

diajarkan dalam bahasa Indonesia.107

Tabel 2. Mata Pelajaran Kelas I MA

Kelas I MA terdiri dari tiga jurusan, yaitu Keagamaan, IPA, dan IPS.

Adapun mata pelajaran yang diajarkan sebagai berikut.108

No.

Mata

Pelajaran

Pondok

Mata Pelajaran Nasional

Jurusan

Keagamaan IPA IPS

1. Muthola‟ah B.Inggris Kimia Ekonomi

2. Al-Insya B.Indonesia Fisika Geografi

3. Ekonomi

Syari‟ah

Sosiologi &

Antropologi Biologi

Sosiologi &

Antropologi

4. Ilmu Kalam PKN B.Inggris Matematika

107

Profil Darunnajah 3, almanshur.darunnajah.com di akses pada tanggal 24

Oktober 2019. 108

Observasi Penulis dan Wawancara Pribadi dengan Ahmad Darussofi,

Sekretaris Pondok Pesantren Darunnajah 3, (Serang, 3 November 2019).

Page 76: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

64

No.

Mata

Pelajaran

Pondok

Mata Pelajaran Nasional

Jurusan

Keagamaan IPA IPS

5. Al-Imla‟ TIK B.Indonesia PKN

6. Aqidah Penjasorkes Matematika B.Inggris

7. Balaghoh Matematika PKN B.Indonesia

8. Fiqh Penjasorkes Penjasorkes

9. Ekonomi

Lintas Minat TIK TIK

10. B.Arab

11. Nahwu

12. Ilmu Hadits

13. Tarbiyah

14. Tarikh Islam

15. Akhlaq

16. Sejarah

Indonesia

17. Hadits

18. Ilmu Tafsir

19. Tafsir

20. Tahfidz

Al-Qur‟an

21. Mahfudzat

22. Ushul Fiqh

23. Grammar

Page 77: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

65

No.

Mata

Pelajaran

Pondok

Mata Pelajaran Nasional

Jurusan

Keagamaan IPA IPS

24. Leadership

25. Sejarah Umum

26. Nisaiyyah

27. Kepesantrenan

28. Matematika

Peminatan

Tabel 3. Mata Pelajaran Kelas II MA

Kelas II MA terdiri dari tiga jurusan, yaitu Keagamaan, IPA, dan IPS.

Adapun mata pelajaran yang diajarkan sebagai berikut.109

No.

Mata

Pelajaran

Pondok

Mata Pelajaran Nasional

Jurusan

Keagamaan IPA IPS

1. Matematika

Peminatan Penjasorkes Fisika Geografi

2. Muthola‟ah TIK Kimia Ekonomi

3. Ekonomi Lintas

Minat

Sosiologi &

Antropologi Biologi

Sosiologi &

Antropologi

4. Al-Insya B.Inggris B.Indonesia Matematika

5. Grammar B.Indonesia B.Inggris PKN

109

Observasi Penulis dan Wawancara Pribadi dengan Ahmad Darussofi,

Sekretaris Pondok Pesantren Darunnajah 3, (Serang, 3 November 2019).

Page 78: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

66

No.

Mata

Pelajaran

Pondok

Mata Pelajaran Nasional

Jurusan

Keagamaan IPA IPS

6. Al-Imla‟ Matematika Matematika B.Indonesia

7. Aqidah PKN PKN Penjasorkes

8. Al-Mawaris Penjasorkes TIK

9. Balaghoh TIK

10. Fiqh

11. Akhlaq

12. B.Arab

13. Nahwu

14. Ilmu Hadits

15. Ushul Fiqh

16. Tarbiyah

17. Tarikh Islam

18. Sejarah

Indonesia

19. Hadits

20. Tafsir

21. Mahfudzat

22. Leadership

23. Nisaiyyah

24. Kepesantrenan

25. Sejarah Umum

26. Ilmu Kalam

Page 79: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

67

No.

Mata

Pelajaran

Pondok

Mata Pelajaran Nasional

Jurusan

Keagamaan IPA IPS

27. Ekonomi

Syari‟ah

28. Tahfidz

Al-Qur‟an

29. Ilmu Tafsir

Tabel 4. Mata Pelajaran Kelas III MA

Kelas III MA terdiri dari tiga jurusan, yaitu Keagamaan, IPA, dan IPS.

Adapun mata pelajaran yang diajarkan sebagai berikut.110

No.

Mata

Pelajaran

Pondok

Mata Pelajaran Nasional

Jurusan

Keagamaan IPA IPS

1. Muthola‟ah B.Inggris Kimia Geografi

2. Matematika

Perminatan

Sosiologi &

Antropologi Fisika Ekonomi

3. Al-Adyan Matematika Biologi B.Indonesia

4. Akhlaq PKN Matematika B.Inggris

5. Hadits B.Indonesia B.Inggris PKN

6. Al-Insya Penjasorkes B.Indonesia Sosiologi &

Antropologi

110

Observasi Penulis dan Wawancara Pribadi dengan Ahmad Darussofi,

Sekretaris Pondok Pesantren Darunnajah 3, (Serang, 3 November 2019).

Page 80: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

68

No.

Mata

Pelajaran

Pondok

Mata Pelajaran Nasional

Jurusan

Keagamaan IPA IPS

7. Ekonomi

Lintas Minat TIK Penjasorkes

Penjasorkes

8. Grammar PKN TIK

9. Al-Imla‟ TIK

10. Aqidah

11. Al-Mawaris

12. Balaghoh

13. Nahwu

14. Ushul Fiqh

15. Tarbiyah

16. Tarikh Islam

17. Fiqh

18. B.Arab

19. Sejarah

Indonesia

20. Tafsir

21. Kepesantrenan

22. Sejarah Umum

23. Ekonomi

Syari‟ah

24. Ilmu Falaq

25. Ilmu Tafsir

Page 81: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

69

No.

Mata

Pelajaran

Pondok

Mata Pelajaran Nasional

Jurusan

Keagamaan IPA IPS

26. Tahfidz

Al-Qur‟an

27. Ilmu Kalam

28. Ilmu Hadits

E. Program Tahunan dan Jadwal Kegiatan Santriwati

1) PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat)

2) Ibadah Amaliyatu tadris, praktek mengajar dengan menggunakan

Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.

3) Praktek Mengajar

4) Tilawah dan Tahfidz Al-qur‟an

5) Fathul Kutub

6) Latihan Dasar Kepemimpinan

7) Economic Study

8) Outing Class

9) Keorganisasian

10) Porseka

11) Gladian Pimpinan Satuan111

111

Observasi Penulis dan Wawancara Pribadi dengan Ahmad Darussofi,

Sekretaris Pondok Pesantren Darunnajah 3, (Serang, 20 Oktober 2019).

Page 82: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

70

Tabel 5. Jadwal Kegiatan Santriwati

Jadwal Kegiatan Harian Santri.112

No. Waktu Kegiatan

1. 04.00 Bangun Pagi Sholat Tahajud

2. 04.30 – 05.15 Sholat Subuh

3. 05.15 – 05.30 Tadarus

4. 05.30 – 06.00 Mufrodat/Muhadatsah

5. 06.00 – 06.15 Piket

6. 06.15 – 06.40 Mandi

7. 06.40 – 06.55 Sarapan

8. 06.55 – 07.00 Persiapan Masuk Sekolah

9. 07.00 – 09.30 Masuk Kelas

10. 09.30 – 10.00 Istirahat Pertama

11. 10.00 – 11.55 Masuk Kelas

12. 11.55 – 12.00 Istirahat Kedua

13. 12.00 – 12.30 Sholat Dzuhur

14. 12.30 – 13.00 Makan Siang

15. 13.00 – 14.20 Masuk Kelas

16. 14.20 – 15.15 Istirahat

17. 15.15 – 15.30 Sholat Ashar dan Tadarus

18. 15.30 – 16.00 Piket Sore

19. 16.00 – 17.00 Ekstrakurikuler

112

Observasi Penulis Ke Pondok Pesantren Darunnajah 3, (Serang, 21

September 2019).

Page 83: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

71

No. Waktu Kegiatan

20. 17.00 – 17.40 Mandi

21. 17.40 – 18.00 Persiapan Ke Masjid

22. 18.00 – 18.30 Sholat Maghrib

23. 18.30 – 19.00 Bimbingan Mengaji Al-Qur‟an

24. 19.00 – 19.20 Makan Malam

25. 19.20 – 19.40 Sholat Isya

26. 19.40 – 20.00 Tahsinul Qur‟an

27. 20.00 – 21.30 Belajar Malam/Muwajahah dengan Wali

Kelas

28. 21.30 – 22.00 Istirahat

29. 22.00 – 04.00 Tidur Malam

Tabel 6. Jadwal Kegiatan Mingguan Santriwati

Jadwal Kegiatan Mingguan Santri.113

No. Hari Waktu Kegiatan

1. Sabtu 07.00 – 07.40 Apel Pagi

13.00 – 14.20 Muhadhoroh Bahasa Inggris

2. Ahad 20.00 – 21.30 Muhadhoroh Bahasa Arab

3. Senin 03.00 – 04.00 Makan Sahur Untuk Puasa

Sunnah

4. Selasa 18.30 – 19.00 Tausiyah Usbuiyah

113

Observasi Penulis Ke Pondok Pesantren Darunnajah 3, (Serang, 21

September 2019).

Page 84: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

72

No. Hari Waktu Kegiatan

5. Kamis 13.00 – 15.00 Pramuka

20.00 – 21.30 Muhadhoroh Bahasa Indonesia

6.

Jum‟at

05.15 – 05.30 Kuliah Subuh

05.30 – 06.00 Muhadatsah

06.00 – 07.00 Lari Pagi

07.00 – 08.00 Pembersihan Umum

13.00 – 15.00 Nisaiyah

F. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Darunnajah 3

Personalia dan Pembagian Tugas Guru dan Administratur Pondok

Pesantren Putri Al-Manshur Darunnajah 3 Serang Banten:114

1. Pimpinan Pesantren : Drs.K.H.Mahrus Amin

: Dr.K.H.Sofwan Manaf, M.Si

2. Pengasuh Pesantren : Drs.K.H.Busthomi Ibrohim,M.Ag

3. Biro Pendidikan

a) 1. Wakil Direktur TMI : Asep Saepudin, S.Pd

2. Staff TMI : 1. Samsul Ikbal Alawi

2. Alfia Sabilillah

b). 1. Kepala MA : Miftahudin, S.Pd.I.

2. Wakil Kepala MA : Empud Mahfudz, S.Pd.I

114

Observasi Penulis, Surat Keputusan Pengasuh Pesantren Darunnajah 3,

(Serang, 20 Oktober 2019).

Page 85: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

73

3. TU MA : 1. Vemi Agies Maula

2. Neneng Lina Herlina

3. Marfu Al Azhari

4. Bendahara MA : Vemi Agies Maula

c). 1. Kepala MTs : Muskhairillah Salmy, S.Pd.I

2. Wakil Kepala MTs : Baharuddin Arasy

3. TU MTs : 1. Ima Rohimah

: 2. Nurul Husna

: 3. Nurul Laila Qodriah

4. Bendahara MTs : Ima Rohimah

d). 1. Kepala MI : Nunung Nurul Wasilah, S.Pd.I

2. TU MI : 1. Muyasaroh, S.Pd

: 2. Sri Wahyuni

3. Bendahara MI : Muyasaroh, S.Pd

e). Kepala Pengawas Madrasah : Tb. Saparudin, S.H.I

f). Staff Pengawas Madrasah : 1. Nurul Laila Qodriah

: 2. Talitha Zuleika Sitompul

: 3. Lutpi

g). Kepala MD dan TPQ : 1. Mimi Mujami

: 2. Nunung Nurul W, S.Pd.I

h). Kepala Lab Komputer : 1. Ning Tia Julaemah

: 2. Nurul Husna

i). Kepala Lab IPA : Abdullah, S.Pd

j). Kepala Lab Bahasa : 1. Marfu Al Azhari

k). Kepala Perpustakaan : Empud Mahfudz, S.Pd.I

Page 86: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

74

4. Biro Pengasuhan Santri

a). Kepala Biro Pengasuhan : Hj.Azizah, S.Ag

b). BPS Putri : 1. Talitha Zuleika Sitompul

: 2. Neneng Lina Herlina

: 3. Vemi Agies Maula

: 4. Rennu Fadillah A

: 5. Lovida Anjani

c). Kepala Lembaga Ilmu : 1. Asep Saepudin, S.Pd

Al-Qur‟an (Ta‟mir Masjid) : 2. Lutpi

d). Pembimbing Ekstrakurikuler

1. Pembimbing Bahasa : 1. Ambar

: 2. Agis

: 3. Faizah

: 4. Talitha Zuleika Sitompul

2. Pembimbing Pramuka : 1. Aji Mihaji

: 2. Neneng Lina Herlina

: 3. Rennu Fadillah A

3. Pembimbing Olahraga : 1. Marfu Al Azhari

: 2. Samsul Ikbal Alawi

: 3. Abdullah, S.Pd

4. Pembimbing Seni Budaya : Baharudin „Arsy

dan Keterampilan

5. Pembimbing Kesehatan : Rekawati

dan Kebersihan

Page 87: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

75

5. Biro ADM dan Keuangan

a). Kepala Biro : Mia Mulyati, S.Pd

b). Sekretaris Pesantren : 1. Ahmad Darussofi, S.Pd

: 2. Hasanah, S.Pd

: 3. Alfia Sabillah

c). Bendahara Pesantren : Mia Mulyati, S.Pd

dan Kepala BMT

d). Staff Keuangan : 1. Rekawati

: 2. Huswatun Hasanah

e). Bidang Usaha Pesantren

1. Ketua Bidang Usaha : Hj.Azizah, S.Ag

2. Koperasi Pesantren : 1. Eroh Rohayati, S.Pd

: 2. Rohayati, M.Pd

: 3. Sri Wahyuni

3. Kantin : 1. Risma Sukmawati

: 2. Rennu Fadillah A

4. Penyewaan : Hj.Azizah, S.Ag

5. Laundry : Sri Wahyuni

6. Sound System : Lutpi

7. Roti & Alman Tea : Fadli Rifai

8. Catering : Nunung Nurul Wasilah, S.Pd.I

9. Andalusia : 1. Muskhairillah Salmy, S.Pd.I

: 2. Nurul Kamilah

10. Fotocopy : Samsul Ikbal Alawi

Page 88: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

76

6. Biro Rumah Tangga

a). Kepala Biro : Mimi Mujami

b). Staff BRT : 1. Aji Mihaji

: 2. Lutpi

: 3. Wildan Mahmud

c). Bagian Dapur : Nunung Nurul Wasilah, S.Pd.I

d). Bagian Listrik dan Air : Wildan Mahmud

e). Bagian Pertamanan & : Baharudin „Arsy

Lingkungan

7. Biro Kemasyarakatan

a). Kepala Biro : M.Saepudin, S.Pd.I

b). LDPM : 1. Aji Mihaji

: 2. Lutpi

c). Lembaga Kesejahteraan : 1. M.Saepudin, S.Pd.I

Sosial Anak : 2. Aji Mihaji

d). Protokoler : 1. Marfu Al Azhari

: 2. Aji Mihaji

e). Keamanan Pesantren : 1. M.Saepudin, S.Pd.I

: 2. Tb. Saparudin, S.H.I

Page 89: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

77

Gambar 1. Struktur Kepengurusan

G. Sejarah Pesantren dan Perkembangannya

Menurut Zamakhsyari Dhofir115

mengatakan bahwa, sejak awal

masuknya Islam ke Indonesia, pesantren merupakan kepentingan

tinggi bagi kaum muslimin. Tetapi, hanya sedikit sekali yang dapat

kita ketahui tentang perkembangan pesantren di masa lalu, terutama

sebelum Indonesia dijajah Belanda, karena dokumentasi sejarah

sangat kurang. Bukti yang dapat kita pastikan menunjukkan bahwa

pemerintah penjajahan Belanda memang membawa kemajuan ke

Indonesia dan memperkenalkan sistem dan metode pendidikan baru.

Namun, pemerintahan Belanda tidak melaksanakan kebijaksanaan

yang mendorong sistem pendidikan yang sudah ada di Indonesia,

115 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup

Kyai, (Jakarta: LP3ES, 1985), h.41

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Biro Adm dan Keuangan

Biro Rumah Tangga

Biro Kemasyarakatan

Biro Pendidikan Biro Pengasuh Santri

Pengasuhan Pesantren

Pimpinan Pesantren

Page 90: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

78

yaitu pesantren. Justru pemerintahan Belanda membuat

kebijaksanaan dan peraturan yang membatasi dan merugikan

pesantren. Ini bisa kita lihat dari kebijaksanaan berikut. Pada 1882

pemerintah Belanda mendirikan Priesterreden (Pengadilan Agama)

yang bertugas mengawasi kehidupan beragama dan pendidikan

pesantren. Tidak begitu lama setelah itu, dikeluarkan Ordonansi

tahun 1905 yang berisi peraturan bahwa guru-guru agama yang akan

mengajar harus mendapatkan izin dari pemerintah setempat.

Peraturan yang lebih ketat lagi dibuat pada tahun 1925 yang

membatasi yang boleh memberikan pelajaran mengaji. Akhirnya

pada tahun 1932 peraturan dikeluarkan yang dapat memberantas dan

menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada izinnya atau yang

memberikan pelajaran yang tak disukai oleh pemerintah.

1. Unsur-Unsur Pesantren

Pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan yang

memiliki ciri khas tertentu di dalamnya, unsur-unsur inilah yang

membedakannya dengan lembaga-lembaga pendidikan lain. Ada

beberapa aspek yang merupakan unsur dasar dari pesantren yang

perlu dikaji lebih mendalam mengingat pesantren merupakan sub

kultur dalam kehidupan masyarakat kita sebagai suatu bangsa.

Seperti yang dikatakan oleh Abdur Rahman Saleh, bahwa,

Pondok pesantren memiliki ciri sebagai berikut :116

a. Ada kyai yang mengajar dan mendidik

116

Abdur Rahman Saleh, Pedoman Pembinaan Pondok Pesantren, (Jakarta:

Departemen Agama RI, 1982), h.10.

Page 91: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

79

b. Ada santri yang belajar

c. Ada Masjid, dan

d. Ada pondok/asrama tempat para santri bertempat tinggal.

Selain itu juga, Nurcholis Madjid juga mengungkapkan bahwa

“Pesantren itu terdiri dari lima elemen yang pokok, yaitu: kyai, santri,

masjid, pondok, dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik. Kelima elemen

tersebut merupakan ciri khusus yang dimiliki pesantren dan

membedakan pendidikan pondok pesantren dengan lembaga pendidikan

dalam bentuk lain.117

Dengan demikian dalam lembaga pendidikan Islam yang disebut

pesantren, sekurang-kurangnya ada unsur-unsur: kyai yang mengajar

dan mendidik serta jadi panutan, santri yang belajar kepada kyai, masjid,

sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan dan sholat jama‟ah, dan

asrama sebagai tempat tinggal santri. Sementara itu menurut

Zamakhsyari Dhofier menyebutkan ada lima elemen utama pesantren

yaitu pondok, masjid, santri, kyai, dan pengajaran kitab-kitab klasik.118

Elemen-elemen tersebut dipaparkan sebagai berikut:

a. Pondok atau asrama

Sebuah pesantren pada dasarnya merupakan sebuah asrama

pendidikan Islam tradisional, di mana para santrinya tinggal

bersama dan belajar di bawah pimpinan dan bimbingan seorang

kyai. Asrama tersebut berada dalam lingkungan kompleks

pesantren di mana kyai menetap. Pada pesantren terdahulu pada

117

Nurcholish Madjid, Modernisasi Pesantren, (Jakarta: Ciputat Press,2002),

h.63. 118

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup

Kyai, (Jakarta: LP3ES, 1985), h.44.

Page 92: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

80

umumnya seluruh komplek adalah milik kyai, tetapi ini

kebanyakan pesantren tidak semata-mata dianggap milik kyai saja,

melainkan milik masyarakat. Ini disebabkan karena kyai sekarang

memperoleh sumber-sumber untuk mengongkosi pembiayaan dan

perkembangan pesantren dari masyarakat. Walaupun demikian

kyai tetap mempunyai kekuasaan mutlak atas dasar pengurusan

kompleks pesantren.

Pondok sebagai tempat latihan bagi para santri agar mampu

hidup mandiri dalam masyarakat. Ada tiga alasan utama

mengapa pesantren harus menyediakan asrama bagi santrinya:

1) Kemashuran seorang kyai dan kedalaman pengetahuannya

tentang Islam, menarik santri-santri dari jauh untuk dapat

menggali ilmu dari kyai tersebut secara teratur dan dalam

waktu yang lama, untuk itu ia harus menetap.

2) Hampir semua pesantren berada di desa-desa di mana tidak

tersedia perumahan (akomodasi) yang cukup untuk

menampung santri-santri, dengan demikian perlulah adanya

asrama khusus para santri.

3) Ada timbal balik antara santri dan kyai, di mana para santri

menganggap kyainya seolah-olah seperti bapaknya sendiri,

sedang para kyai menganggap para santri sebagai titipan

Tuhan yang harus senantiasa dilindungi.

Page 93: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

81

Tabel 7. Nama-Nama Asrama Santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Beserta Jumlah Penghuninya

No. Nama Asrama Jumlah Penghuni

1. Lima Windu 72 Santriwati

2. Madinah 20 Santriwati

3. Mekkah 55 Santriwati

4. Palestina 41 Santriwati

5. Syuaib 25 Santriwati

6. Tahfidz 18 Santriwati

b. Masjid

Masjid berasal dari bahasa Arab “sajada-yasidu-sujuudan”

dari kata dasar itu kemudian dimasdarkan menjadi “masjidan”

yang berarti tempat sujud atau setiap ruangan yang digunakan

untuk beribadah. Masjid juga bisa berarti tempat sholat

berjama‟ah. Fungsi masjid dalam pesantren bukan hanya sebagai

tempat untuk sholat saja, melainkan sebagai pusat pemikiran

segala kepentingan santri termasuk pendidikan dan pengajaran.

Masjid merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dengan

pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk

mendidik para santri terutama dalam praktek sholat, khutbah dan

pengajaran kitab-kitab klasik (kuning). Pada sebagian pesantren

Page 94: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

82

masjid juga berfungsi sebagai tempat I‟tikaf, melaksanakan

latihan-latihan (riyadhah) atau suluk dan dzikir maupun amalan-

amalan lainnya dalam kehidupan thariqat dan sufi.

Kegiatan rutinitas di masjid Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten ialah, sebagai berikut:

1. Shalat berjama‟ah 5 waktu (Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib,

dan Isya).

2. Shalat Tahajud berjama‟ah.

3. Mengaji bersama.

4. Bimbingan Agama dengan pimpinan pondok pesantren, setiap

malam selasa dan jum‟at setelah shalat subuh.

c. Santri

Adanya santri merupakan unsur penting, sebab tidak mungkin

dapat berlangsung kehidupan pesantren tanpa adanya santri.

Seorang alim tidak dapat disebut dengan kyai jika tidak memiliki

santri. Biasanya terdapat dua jenis santri, yaitu:

1) Santri mukim, yaitu santri yang datang dari jauh dan menetap

di lingkungan pesantren. Santri mukim yang paling lama

biasanya diberi tanggung jawab untuk mengurusi kepentingan

pesantren sehari-hari dan membantu kyai untuk mengajar

santri-santri muda tentang kitab-kitab dasar dan menengah.

2) Santri kalong, yaitu santri-santri berasal dari desa sekitar

pesantren dan tidak menetap di pesantren, mereka mengikuti

pelajaran dengan berangkat dari rumahnya dan pulang ke

rumahnya masing-masing sesuai pelajaran yang diberikan.

Page 95: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

83

Dengan adanya santri, kehidupan pesantren lebih nyata. Sebab,

tidak akan disebut pesantren apabila tidak adanya santri. Adapun

santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten ini

merupakan santri mukim, mereka menetap di pondok pesantren,

dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan oleh

pondok pesantren.

Santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten

ini merupakan santriwati mukim, santriwati yang datang dari jauh,

dari berbeda-beda daerah, dan menetap di lingkungan pesantren.

Berikut data-data santriwati yang berasal dari beberapa kota,

sebagai berikut.

Tabel 8. Data Santriwati Berasal Dari Beberapa Kota

No. Kota/Daerah Jumlah Santriwati

1. Serang 65

2. Tangerang 16

3. Jakarta Timur 10

4. Cilegon 21

5. Tangerang Selatan 20

6. Jakarta Barat 9

7. Bekasi 12

8. Jakarta Utara 15

9. Jakarta Selatan 17

10. Bandar Lampung 14

11. Belitung Timur 1

Page 96: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

84

No. Kota/Daerah Jumlah Santriwati

12. Sukamara 1

13. Batam 1

14. Pandeglang 17

15. Ambon 1

16. Palembang 10

17. Musi Banyuasin 1

18. Depok 16

19. Bulungan 1

20. Bangka Belitung 2

21. Jambi 2

22. Bengkulu 6

23. Bandung 12

d. Kyai

Kyai merupakan gelar oleh seorang tokoh ahli agama,

pimpinan pondok pesantren, guru dalam ceramah, pemberi

pengajian dan penafsir tentang peristiwa-peristiwa penting di

dalam masyarakat sekitar.119

Kyai juga bisa diartikan sebagai

elemen yang paling esensial dari suatu pesantren. Biasanya kyai

itulah sebagai pendiri pesantren sehingga pertumbuhan pesantren

tergantung pada kemampuan kyai sendiri.

119

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup

Kyai, (Jakarta: LP3ES, 1985), h.45-60.

Page 97: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

85

Drs. KH. Busthomi Ibrohim, M.Ag merupakan Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, beliau lahir di

Lamongan pada tanggal 04 Maret 1965. Latar belakang pendidikan

Drs. KH. Busthomi Ibrohim ialah KMI Gontor pada tahun 1985,

melanjutkan Strata-1 di IPD Gontor pada tahun 1991, lalu

melanjutkan lagi ke Strata-2 di IAIN Jakarta pada tahun 1999.120

Ustadz Busthomi Ibrohim juga merupakan Dosen di salah satu

Perguruan Tinggi Negeri di Banten yaitu di Universitas Islam

Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Serang Banten. Beliau di UIN

SMH Banten mengajar mata kuliah Fiqih. Ustadz Busthomi

tinggal di Kp.Nagkabongkok, Pabuaran Serang Banten bersama

istri dan anaknya. Istrinya bernama Hj. Azizah, S.Ag bekerja

sebagai Ibu Rumah Tangga. Mereka sudah mempunyai 3 anak,

yang pertama bernama H.Azmi Islami, S.Pd.I, yang kedua H.Azka

Islami, Lc lalu yang ketiga Faza Islami.121

e. Pengajaran Kitab-Kitab Klasik

Elemen lain yang sudah menjadi tradisi di pesantren adalah

adanya pengajaran kitab-kitab Islam klasik yang dikarang oleh

ulama-ulama besar terdahulu tentang berbagai macam ilmu

pengetahuan agama Islam dan bahasa Arab. Kitab klasik yang

diajarkan di pesantren terutama bermadzab Syafi‟iyah. Pengajaran

120

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019. 121

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 98: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

86

kitab kuno ini bukan hanya sekedar mengikuti tradisi pesantren

pada umumnya, tetapi mempunyai tujuan tertentu untuk mendidik

calon ulama‟ yang mempunyai pemahaman komprehensip

terhadap ajaran Agama Islam.

Menurut keyakinan yang berkembang di pesantren pelajaran

kitab-kitab kuning merupakan jalan untuk memahami keseluruh

ilmu Agama Islam. Dalam pesantren masih terdapat keyakinan

yang kokoh bahwa ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab

kuning tetap merupakan pedoman dan kehidupan yang sah dan

relevan. Sah artinya bahwa ajaran itu bersumber pada kitab Allah

(Al-qur‟an) dan sunnah Rasul (Hadits). Relevan artinya bahwa

ajaran itu masih tetap mempunyai kesesuaian dan berguna untuk

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.

Menurut M. Hasyim Munif keseluruhan kitab klasik yang

diajarkan di pesantren dapat digolongkan menjadi delapan

kelompok, sebagaimana dikemukakan:122

a. Nahwu dan Shorof, misalnya kitab Jurumiyah, Imrithy,

Alfiyah dan Ibu Aqil.

b. Fiqh (tentang hukum-hukum agama atau syari‟ah), misalnya

kitab Fathul Qorib, Sulam Taufiq, Al-ummu dan Bidayatul

Mujtahid.

c. Ushul Fiqh (tentang pertimbangan penetapan hukum Islam

atau syari‟at), misalnya Mabadi‟ul Awaliyah.

122

DEPAG RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, Pertumbuhan dan

Perkembangannya, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Islam Indonesia: 2003), h.33-35.

Page 99: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

87

d. Hadits, misalnya Bulughul Maram, Shahih Bukhori, Shohih

Muslim dan sebagainya.

e. Aqidah atau Tauhid atau Ushuludin (tentang pokok-pokok

keimanan), misalnya Aqidathul Awam, Ba‟dul Amal.

f. Tafsir pengetahuan tentang makna dan kandungan Al-qur‟an,

misalnya Tafsir Jalalain, Tafsir Almarahi.

g. Tasawuf dan etika (tentang sufi atau filsafat Islam), misalnya

kitab Ikhya‟ Ulumuddin.

h. Tarikh, misalnya kitab Khulashatun Nurul Yaqin.

Sedangkan untuk di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten

mempelajari kitab-kitab klasik sebagai berikut:123

Tabel 9. Kitab-Kitab Klasik Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang

No. Nama Kitab Klasik

1. Balaghoh

2. Ushul Fiqh

3. Mahfudzot

4. Nahwu

5. Bulughul Maram

6. Muthola‟ah

7. Bidayatul Mujtahid

8. Aqoid

123

WawancaraUstadz Ahmad Darussofi, Sekretaris Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 29 Januari 2020.

Page 100: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

88

No. Nama Kitab Klasik

9. Mawaris

10. Mustholahul Hadist

11. Shorof

12. Tarbiyah

H. Foto Dokumentasi

Kegiatan Wawancara dan Mengobrol Bersama

Drs. KH. Busthomi Ibrohim, M.Ag selaku Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang.

Page 101: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

89

Lokasi Masjid Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang.

Kegiatan Wawancara dan Mengobrol Bersama

Ustadz Ahmad Darussofi, S.Pd selaku Sekretaris Pondok Pesantren.

Kegiatan Muhadtsah (Percakapan) Menggunakan Bahasa Arab dan

Bahasa Inggris Sekaligus Menghafal Mufradat (Kosakata).

Page 102: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

90

Kegiatan Shalat Tahajud Berjama‟ah Sekaligus Shalat Subuh

Berjama‟ah di Masjid.

Kegiatan Wawancara dan Mengobrol dengan Santriwati.

Page 103: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

91

Kegiatan Shalat Ashar Berjama‟ah di Masjid.

Lingkungan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Page 104: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

92

Kegiatan Santriwati Bersih-Bersih di Pondok Pesantren.

Kegiatan Bimbingan Agama Setelah Shalat Subuh Oleh

Drs. KH. Busthomi Ibrohim, M.Ag, Selaku Pimpinan Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang.

Page 105: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

93

Suasana Kegiatan Perlombaan Miss Nisaiyah.

Nisaiyah merupakan kegiatan yang mengajarkan serta membentuk

karakter kewanitaan.

Suasana Gotong Royong Santriwati untuk Mempersiapkan Acara

Laporan Pertanggung Jawaban, Pergantian Kepengurusan serta

Pelantikan Pengurus Baru.

Page 106: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

94

Suasana Lingkungan Asrama Santriwati Pondok Pesantren Darunnajah

3 Serang Banten.

Page 107: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

95

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai temuan-temuan

data yang didapatkan selama peneliti observasi dan wawancara

berlangsung. Pada penelitian ini meneliti tentang bimbingan agama

untuk pembentukan karakter kepedulian sosial santriwati di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

A. Data Informan

Berdasarkan temuan data penelitian yang dikumpulkan, peneliti akan

mendeskripsikan hasil temuan dari satu pembimbing agama (Pimpinan

Pondok Pesantren) dan 6 santriwati dengan usia (16-18 tahun).

1. Deskripsi Informan Pembimbing

Nama : Drs. KH. Busthomi Ibrohim, M.Ag

Usia : 54 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Pabuaran Serang Banten

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Ustadz Busthomi Ibrohim merupakan Pimpinan Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten sekaligus pembimbing agama

yang bertugas memberikan bimbingan agama kepada santriwati-

santriwati setiap malam selasa dan jum‟at subuh. Beliau lahir di

Lamongan pada tanggal 04 Maret 1965. Ustadz Busthomi tinggal di Kp.

Nagkabongkok, Pabuaran Serang Banten bersama istri dan anaknya.

Page 108: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

96

Istrinya bernama Hj. Azizah, S.Ag bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.

Mereka sudah mempunyai 3 anak, yang pertama bernama H.Azmi

Islami, S.Pd.I, yang kedua H. Azka Islami, Lc lalu yang ketiga Faza

Islami.

Ustadz Busthomi pun selain menjadi Pimpinan Pondok

Pesantren Darunnajah 3, beliau merupakan Dosen di salah satu

Perguruan Tinggi Negeri di Banten yaitu di Universitas Islam Negeri

Sultan Maulana Hasanuddin Serang Banten. Beliau di UIN SMH Banten

mengajar mata kuliah Fiqih.

Latar belakang pendidikan Ustadz Busthomi ialah KMI Gontor

pada tahun 1985, melanjutkan Strata-1 di IPD Gontor pada tahun 1991,

lalu melanjutkan lagi ke Strata-2 di IAIN Jakarta pada tahun 1999.

Ketika diwawancarai, Ustadz Busthomi mengatakan bahwa :

Karakter itu kan dibentuk berdasarkan kehidupan

sehari-hari dorongan dari bimbingan agama juga, apa yang

dilihat, apa yang dikatakan, apa yang dilakukan itu adalah

pembentukan sebuah karakter. Makanya diadakan di

pondok itu, karena setiap apa yang dia lihat, dia katakan,

dia lakukan itu semua pendidikan. Sehingga, akan menjadi

karakter yang baik ketika sudah keluar dari pondok atau

masih di Pondok Pesantren. Dengan adanya bimbingan

agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial itu

sangatlah penting, ada peribahasa ilmu dengan akhlak lebih

besar mana? kepedulian sosial itu kan ada di akhlak, ilmu

10% akhlak 90%. Maka dari itu dengan diberikannya

bimbingan agama untuk membentuk karakter kepedulian

santri agar anak setelah keluar dari Pondok Pesantren

memiliki jiwa yang bagus dan akhlak yang mulia.124

124

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 109: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

97

2. Deskripsi Informan Santri

Nama : Nurul Fadlah Musyarofah

Usia : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Serang, Banten

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Nurul Fadlah Musyarofah ialah seorang santriwati di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, biasa dipanggil Nurul. Nurul

lahir di Serang pada tanggal 13 Mei 2003. Orangtua Nurul bernama

Ayah Timu dan Ibu Eti. Nurul merupakan lulusan dari MI Model 2

Serang dan MTs di Pondok Pesantren Darunnajah 3 ini. Ketika

diwawancarai Nurul mengatakan :

Alhamdulillah semenjak masuk pondok, kepribadian

diri saya itu udah berubah, yang tadinya masih belum

disiplin waktunya segala macem, Alhamdulillah pas masuk

pondok semuanya semakin paham, semakin sadar kalau

saya belum bisa melakukan perbuatan yang baik dan saya

lebih sadar dan menyadari diri, yang awalnya tuh kadang

susah untuk bersih-bersih, diajaknya susah segala macem,

dan setelah ada bimbingan dari Pimpinan, saya

Alhamdulillah langsung punya kesadaran diri bahwa saya

tuh udah punya tanggung jawab yang dikasih oleh

Pimpinan.125

Nama : Yosvi Anggrariani Putri

Usia : 18 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Curup, Bengkulu

125

Wawancara Nurul Fadlah Musyarofah, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 110: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

98

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Yosvi Anggrariani Putri merupakan anak dari Ayah Sumantri

dan Ibu Meli Susmiyanti. Yosvi anak pertama dari 3 bersaudara,

Yosvi seorang santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten. Lahir di Kepahyang pada tanggal 11 Februari 2002. Yosvi

lulusan dari SDN 08 Sebrang Musibabatan Bengkulu, MTs di

Pondok Pesantren Ar-Rahmah Curug Bengkulu. Yosvi juga

merupakan santri yang aktif mengikuti kegiatan extrakurikuler

tahfidz Al-Qur‟an, saat ini ia sudah memegang hafalan 3 Juz. Ketika

diwawancarai Yosvi mengatakan :

Pondok Pesantren membentuk saya menjadi anak yang

bisa bertanggung jawab, anak yang disiplin, terus juga

memang misi visi pondok menjadikan generasinya itu

menjadi yang beradab, berakhlakul karimah. Makanya

disisi tolong menolong, harus ditanam didalam diri kita

buat dapat menolong orang lain, dan tolong menolong itu

gak harus pandang bulu. Jadi perasaan buat menolong itu

timbul sendiri loh ka, kaya saya itu harus menolong orang,

jangan egois kalau jadi orang. Suatu saat mungkin saya

bakal jadi kaya dia, jadi jangan egois kalau buat menolong

orang, tolonglah selagi bisa, jangan sia-siain apa yang ada

didepan mata sedangkan itu sebuah kebaikan. Sebelumnya

saya itu anaknya bandel, bahkan bandel banget ka, lalai,

males-malesan, terus bodo amatan dia-dia ini. Jadi emang

dari SD tuh, tidak tertanam sedikit pun pengen sekolah

diluar, engga. Kaya eh pengen sekolah diluar gak ada,

engga tertanam pengen masuk SMP, Aliyah juga engga. Ya

tapi kalau udah masuk pondok, udah, saya tuh kan agama

Islam, seharusnya saya ngajarin kaya gini kaya gini, masa

saya gak mengamalkan itu.126

126

Wawancara Yosvi Anggrariani Putri, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 111: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

99

Nama : Novia Damayanti

Usia : 17 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Ciruas, Taman Pipitan Indah Serang

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Novia Damayanti merupakan anak pertama dari 3 bersaudara,

biasa dipanggil Novia. Novia seorang santriwati di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten. Novia lahir di Serang pada

tanggal 13 November 2002. Orangtua Novia bernama Ayah Arif

Hidayat dan Ibu Tuti Alawiyah. Novia juga lulusan dari MI Al-

Khairiyah Pipitan Serang Banten, lalu melanjutkan pendidikannya

ke jenjang MTs di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Novia juga merupakan santriwati yang aktif mengikuti kegiatan

extrakurikuler yaitu basket dan jurnalistik. Novia saat diwawancarai

mengatakan :

Kalau dalam kepedulian sosial dulu-dulu tuh kaya bodo

amatan, kaya yaudah sih dia ini gitu loh, kaya gak ada rasa

kebersamaan tuh gak ada, kalo sekarang berhubung

lingkupnya segini doang, jadi lebih kerasa aja. Di Pondok

tuh ya, pokoknya merubah diri saya lebih baik sih, kaya

saya tuh disini dapet pelajaran banyak gitu loh, kaya tadi

hal kecilnya aja menolong temen gitu ka. Menolong temen

kan maksudnya mulai dari hati sendiri gitu loh, merubah

menjadi dewasa lagi. Karakter kan pasti temen yang

ngeliat, tapi kalo saya pribadi sih ngerasanya ada, ada

perubahan kaya contoh kecilnya masalah ibadah, kalau di

rumah kan belum tentu ya saya ibadahnya tepat waktu gitu,

kalau disini kan udah pasti tepat waktu, terus kaya masalah

disiplin, masalah disiplin kan disini yang namanya telat,

dihukum gitu, jadi saya bisa disiplin waktu, tepat waktu,

Page 112: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

100

terus tahu aturan, tahu adab dan akhlak. Namanya adab dan

akhlak di pondok pasti ditekenin gitu ya.127

Nama : Dini Masluhah

Usia : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Jln. KH Ahmad Dahlan, Kp.Baru, Batam

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Dini Masluhah tinggal di Jl.KH Ahmad Dahlan Kp. Baru

Tb.Riau Rt 02/03 Sekupang, Batam. Santriwati yang biasa dipanggil

Dini ini merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, Dini lahir di

Batam pada tanggal 28 Desember 2002. Nama orangtua dari Dini

ialah Ayah Asep Difojaya dan Ibu Samsiah. Dini juga merupakan

lulusan dari SDN 008 Sekupang, lalu SMP 3 tahun di Pondok

Pesantren Darussalam Gontor 3 Mantingan Ngawi. Dini juga

termasuk santriwati yang aktif di pondoknya, ia mengikuti kegiatan

extrakurikuler jurnalistik dan basket, sempat juga mengikuti

extrakurikuler tahfidz Al-qur‟an, akan tetapi hanya setahun, lalu

berhenti dikarenakan belum istiqomah. Ketika diwawancarai Dini

mengatakan:

Semenjak masuk ke Pesantren jadi kaya sikap

tolong menolongnya ditingkatkan dan egoisnya dibuang,

karna kan hidup bersama gitu. Dulunya aku males-malesan

sekarang jadi agak rajinan, terus tuh yang dulunya kaya

bodo amatan, soalnya aku tuh orangnya kaya bodo amatan

gitu loh ka sama orang, kalau gak dikenal itu cuek, tapi

kalau misalnya udah deket asik banget. Tapi kalau dulu kan

127

Wawancara Novia Damayanti, Santriwati Pondok Pesantren Darunnajah

3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 113: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

101

gitu, sekarang gara-gara di pondok hidup sama-sama kan

gak boleh cuek-cuekan kaya harus peka.128

Nama : Lepia Juniza

Usia : 17 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Apur Atas, Bengkulu

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Lepia Juniza merupakan santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten. Santriwati yang biasa dipanggil Lepia

ini lahir di Apur Atas Bengkulu pada tanggal 22 Juni 2002. Lepia

juga merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Orangtua bernama

Ayah Jaya dan Ibu Elpi. Lepia lulusan dari SDN 02 Bengkulu, SMP

di Pondok Pesantren Mahadirohmah Bengkulu. Lepia saat

diwawancarai mengatakan:

Iya, saya merasa ada perubahan pas masuk pondok,

yang dari awalnya kan saya sama temen, mmm dia bukan

sekamar sama ane ah, masa bodo. Kalau sekarang karena

kita udah dapet bimbingan oh ini temen ane kita

ngerangkul bareng, haflah bareng, lulus bareng, jadi merasa

cuek tuh kaya pas di awal-awal aja gitu kak, dia nangis nih

misalnya dikamar lain, yaa masa bodo gitu loh kak, saya-

saya dia-dia. Tapi setelah kita ikut bimbingan, oh ini loh

artinya ukhuwah islamiyah itu berarti disini kan kita sama-

sama jadi orangtua, jadi mereka adalah saudara kita gitu

kak.129

128

Wawancara Dini Masluhah, Santriwati Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019. 129

Wawancara Lepia Juniza, Santriwati Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 114: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

102

Nama : Firyaal Aurora Yaasmiin

Usia : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Kp.Gudang Kopi, Anyer, Serang Banten

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Firyaal Aurora Yaasmiin biasa dipanggil Firyaal. Firyaal ialah

anak pertama dari 4 bersaudara. Firyaal lahir di Cilegon pada

tanggal 19 Mei 2003. Firyaal juga merupakan anak dari Ayah

Hilalludin dan Ibu Susri Nurul H. Firyaal lulusan dari SDN 04

Anyer. SMP 2 tahun di Pondok Pesantren Daar El Qolam, lalu 1

tahunnya pindah ke Pondok Pesantren Darunnajah 3. Firyaal juga

merupakan santriwati yang aktif mengikuti kegiatan extrakurikuler

yaitu drumband. Ketika diwawancarai firyaal mengatakan :

Ane merasa ada perubahan karakter pada diri ane,

kalau dulu itu kadang ane masih males-malesan, solat juga

suka masih males-malesan, ngaji juga males, kan kalo di

pondok tuh, ya mau gak mau kita harus ngelakuin, terus

juga ada dorongan juga dari temen-temen ayo gitu diajak

ama temen-temen juga, jadi kaya berubah dikit-dikit, jadi

yang awalnya males-malesan jadi rajin.130

B. Hasil Temuan Lapangan

1. Hambatan Dalam Proses Penelitian

Hambatan saya selama penelitian yaitu:

a. Jarak untuk menuju ke Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

cukup jauh sekitar dua jam perjalanan. Dua jam apabila tidak ada

130

Wawancara Firyaal Aurora Yaasmiin, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 115: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

103

kendala lainnya. Apabila terjebak macet, bisa hampir dua jam

lebih atau tiga jam menuju Pondok Pesantren Darunajah 3

Serang Banten.

b. Cuaca yang kurang mendukung yaitu musim hujan. Membuat

peneliti kebingungan untuk berangkat penelitian ke Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten. Akan tetapi dengan

segala niat dan usaha, akhirnya peneliti dapat mengatasinya.

c. Lalu ketika peneliti berniat untuk melakukan penelitian

selanjutnya, peneliti mencoba menghubungi Ustadz yang ada di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 setelah itu mendapat kabar

santriwati-santriwati sedang pada libur dari tanggal 25

November sampai 10 Desember 2019. Hal itulah yang menjadi

faktor hambatan peneliti dan terlihat mengulur-ulur waktu

selama proses penelitian.

d. Untuk hambatan di dalam Pondok Pesantren sendiri, ialah saya

mengalami kendala dengan waktu luang santri di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten untuk peneliti

wawancara. Karena setiap kali saya berkunjung ke Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang, untuk bertemu dengan santri

selalu terhalang dengan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

mereka, yang setiap hari belajar dari pagi hingga sore, terkecuali

di hari jum‟at mereka libur, akan tetapi waktu liburnya mereka

pun tidak sepenuhnya untuk istirahat seharian. Ada kegiatan lain

juga yang biasa mereka lakukan di setiap hari jum‟at itu, seperti

kuliah subuh (bimbingan agama), muhadatsah (percakapan

Page 116: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

104

bahasa inggris/bahasa arab), lari pagi (olahraga), pembersihan

umum, dan nisaiyah (bimbingan kewanitaan). Akan tetapi

syukur Alhamdulillah ketika peneliti observasi pada tanggal 13

Desember 2019, santriwati-santriwati sedang free, karna belum

ada kegiatan yang aktif. Ketika itu mereka habis liburan selama

dua minggu, jadi ketika masuk pondok tidak langsung aktif

seperti kegiatan yang seperti biasanya dilakukan. Disitu peneliti

dapat mewawancarai santriwati-santriwaati dengan leluasa dan

bebas kapan saja.

e. Ketika didalam Pondok Pesantren peneliti tidak diizinkan untuk

memasuki asrama santriwati, di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten ini bisa dikatakan peraturannya amat sangat ketat

sekali. Sekalipun peneliti sudah izin ke pihak Pondok Pesantren,

tetap saja tidak diizinkan karena sudah peraturan dari Pondok

Pesantren Darunnajah 3 sendiri seperti itu, bagi tamu ataupun

keluarga dari santriwati tersebut tidak diizinkan untuk memasuki

ruangan santriwati (Asrama Santriwati). Jadi peneliti merasa

kesulitan ketika observasi. Dalam hal ini, peneliti mencari solusi

agar melakukan observasinya di sekitar depan asrama dan di

sekitar lingkungan Pondok Pesantren, akan tetapi tidak masuk

asrama santriwati dikarenakan dilarang bagi para tamu.

Page 117: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

105

2. Permasalahan Yang Dialami Santriwati di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten

Masalah yang dialami santri ialah dalam kegiatan sehari-hari

mereka, ada kegiatan bersih-bersih pondok pesantren, dalam sehari itu

dilakukan dua kali yaitu pagi hari pukul 06.00 - 06.15 dan sore hari

pukul 15.30 - 16.00. Dalam bersih-bersih pondok itu, mereka sistemnya

piket dan dijadwal, dibagi tugas, ada yang piket halaman, ada yang piket

teras, semuanya dapat tugas. Akan tetapi santri yang sudah dijadwalkan

piket untuk bersih-bersih pondok ini ada yang tidak melakukan bersih-

bersih pondok tersebut. Tidak peduli dengan lingkungannya, seperti

yang diungkapkan oleh santriwati yang bernama Nurul Fadlah

Musyarofah:

Ketika di jadwalkan piket hari itu, dijadwalkan

piketnya 2 orang dikelompokan gitu ka, ya ada biasa,

kadang ada yang ngandelin saya aja, ada juga yang dua-

duanya bekerja.131

Adapula dari santriwati tersebut yang awal mulanya pemalas, susah

untuk diajak piket bersama atau gotong royong. Akan tetapi setelah

mendapatkan bimbingan dari Pimpinan Pondok Pesantren, santriwati

tersebut berfikir dan menyadari bahwasannya karakter seperti itu tidak

baik. Seperti yang diungkapkan oleh santriwati yang bernama Nurul

Fadlah Musyarofah:

Karakter saya juga yang awalnya tuh kadang susah

untuk bersih-bersih, diajaknya susah segala macem, dan

131

Wawancara Nurul Fadlah Musyarofah, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 118: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

106

setelah ada bimbingan dari Pimpinan, Alhamdulillah saya

langsung punya kesadaran diri bahwa saya tuh udah punya

tanggung jawab yang dikasih oleh Pimpinan.132

Setiap santriwati pasti mempunyai karakter yang berbeda-beda, dari

perbedaan karakter tersebut, santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah

3 Serang ini tidak membuatnya saling acuh akan tetapi santriwati ini

saling mengingatkan, apabila terdapat karakter yang tidak baik dari

teman-temannya tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh santriwati

yang bernama Nurul Fadlah Musyarofah:

Pernah ada masalah dengan teman, sifat dan karakter

teman-teman kan beda-beda, jadi setelah ada bimbingan

dari Pimpinan, disitu ada yang menerima ada yang kurang

walaupun itu yang memberikan Pimpinan. Jadi, kita saling

mengingatkan teman yang belum terbuka hatinya gitu ya,

jadi untuk selebihnya untuk mengingatkan lagi. Tapi

Alhamdulillah walaupun ada perbedaan, hubungan saya

dan teman saya tetap satu gak boleh terpisah. Kita sama

teman harus saling mengingatkan, jika dia belok ke jalan

yang salah, kita lurusin lagi ke jalan yang benar.133

Lalu adapun masalah yang dialami santriwati ialah mengenai

kurangnya ekonomi, karena mereka di Pondok, jauh dari orangtua.

Dalam hal ini peneliti mendapatkan santriwati yang jarang dijenguk dan

temannya tidak pernah dijenguk, faktor itulah yang menyebabkan

santriwati kehabisan uang saku untuk kebutuhan sehari-harinya atau

untuk bayar SPP di Pondok. Jadi santriwati yang jarang dijenguk ini, dia

132

Wawancara Nurul Fadlah Musyarofah, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3, pada tanggal 13 Desember 2019. 133

Wawancara Nurul Fadlah Musyarofah, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 119: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

107

terhambat belum bisa menolong temannya yang sudah tidak punya uang

saku untuk kebutuhan sehari-harinya tersebut. Seperti yang diungkapkan

santriwati yang bernama Dini Masluhah:

Lagi ada yang gak punya duit, kan biasa di pondok kan

jauh dari orangtua, kadang kalau lagi butuh gak punya duit,

kaya suruh nombokin dulu, belum bisa gitu, karna saya

juga belum dijenguk.134

Adapun permasalahan karakter yang lainnya, yaitu lebih ke tidak

mengikuti peraturan atau bisa dibilang melanggar peraturan. Peneliti

mendapatkan santriwati yang ketika mereka seharusnya melaksanakan

solat berjama‟ah ke masjid, akan tetapi tidak mengikuti solat berjama‟ah

ke masjid, santriwati tersebut melaksanakan shalat dengan secara

individu atau shalat masing-masing di asramanya. Di sisi lain setelah

mengikuti bimbingan agama mereka ada perubahan untuk tidak

melanggar aturan lagi. Seperti yang diungkapkan santriwati yang

bernama Novia Damayanti:

Setelah mengikuti bimbingan agama, abis dinasehatin,

angkatan saya diingatkan dan ditegur oleh Pimpinan

Pondok, kalian tuh ini harus dirajinin lagi solat

berjama‟ahnya ke Masjid. Setelah mendapat nasehat dan

teguran tuh, tiba-tiba semuanya tuh langsung solat

berjama‟ah lagi ke masjid, bareng-bareng lagi, jadi ada

perubahan gitu setelah mengikuti bimbingan agama.135

Ada juga yang merasa kesulitan untuk mengatur anggota-anggotanya,

ketika dibagi piket bersama untuk ditugaskan membersihkan

134

Wawancara Dini Masluhah, Santriwati Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019. 135

Wawancara Novia Damayanti, Santriwati Pondok Pesantren Darunnajah

3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 120: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

108

lingkungan pondok. Anggota-anggota yang dimaksud disini ialah adik

kelas yang di mana ketika piket bersama mereka sulit diatur. Seperti

yang diungkapkan santriwati yang bernama Yosvi Angrariani Putri :

Kaya kebersihan, kita jadi penanggung jawabnya, kan

gak mungkin namanya disini „ado (anggota), anggota itu

susah diatur, nah disono kita berpartisipasi buat membantu

temen, gimana caranya yang anggota-anggota itu bisa

gerak, bisa jalan, susah gampang loh ka, mengatur

mereka.136

3. Metode Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter

Kepedulian Sosial Santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah

3 Serang Banten

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, yang

khusus memberikan bimbingan agama kepada santriwati-santriwati di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten. Beliau memberikan

bimbingan agama menggunakan metode dengan segi sifat. Dari segi

sifat ini, pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten

menggunakan metode ceramah dan metode demonstrasi. Seperti yang

diungkapkan oleh Ustadz Busthomi Ibrohim, pimpinan Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten:

Metode bimbingan agama untuk membentuk karakter

kepedulian sosial di Pondok adanya suatu jihad atau nasehat

ataupun itu ceramah, dan ceramahnya di Pondok itu

seminggu ada dua kali, kaya semacam kuliah umum biasanya

setiap hari jum‟at (setelah subuh) dan malam selasa. Selain

itu juga ada ceramah dari organisasi atau osis, di pondok

biasa disebut ospm, ospm disini tangan kanannya pimpinan,

136

Wawancara Yosvi Angrariani Putri, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnjah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 121: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

109

mereka yang menggerakan semua disiplin yang ada di

Pondok, mereka yang menggerakan yang piket, yang

mengatur keamanan, yang ngebangunin santriwati,

menggebrakan santriwati, kemudian ketika ada santriwati

yang berbicara tidak sesuai dengan aturan pondok (bicara

yang kasar-kasar), dan karakternya tidak sesuai dengan

Pondok Pesantren atur, itu adanya sebuah teguran ataupun

nasehat, tegurannya seperti dijemur, kemudian disuruh

menghafalkan mufrodat. Lalu juga menggunakan metode

praktek atau percontohan, seperti mengaji terbimbing, jadi

apa yang didengar, dilihat dan dikerjakan santriwati, semua

itu pendidikan.137

Dalam hal ini peneliti dapat menyimpulkan metode bimbingan

agama yang digunakan yaitu dengan metode secara langsung atau

ceramah, agar pelaksanaan bimbingan agama dapat maksimal dan

mencapai suatu tujuan.

4. Bentuk Karakter Kepedulian Sosial Santriwati di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten

Karakter kepedulian sosial santriwati di sini merupakan karakter

kepedulian sosial santriwati yang diberikan oleh pimpinan Pondok

Pesantren melalui bimbingan agama di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten dengan cara, seperti yang diungkapkan oleh Ustadz

Busthomi Ibrohim, pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten:

Didalam pondok piket bersama, setiap sore hari itu

santriwati-santriwati membersihkan ruangan-ruangan ini,

tanpa disuruh karena mereka sudah mengerti. Semuanya

137

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 122: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

110

yang bersih-bersih seperti nyapu, pel, dan lain sebagainya

anak-anak yang membersihkan, tidak ada karyawan disini,

semuanya anak-anak yang bersihin.138

Selain melalui bimbingan agama, karakter santriwati juga dibentuk

melalui kehidupan keseharian mereka, dan itu benar hasil temuan

peneliti, mereka bersih-bersih sekitar lingkungan pondok tanpa disuruh,

mereka mengerti dan sudah ada kesadaran diri dalam dirinya untuk

peduli pada lingkungan sekitarnya, agar nanti karakter yang baik itu

menjadi suatu hasil ketika mereka sudah keluar dari Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang ini. Seperti yang diungkapkan oleh Ustadz

Busthomi Ibrohim, pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten:

Karakter itu kan dibentuk berdasarkan kehidupan

sehari-hari dorongan dari bimbingan agama juga, apa yang

dilihat, apa yang dikatakan, apa yang dilakukan itu adalah

pembentukan sebuah karakter. Makanya diadakan di

pondok itu, karena setiap apa yang dia lihat, dia katakan,

dia lakukan itu semua pendidikan. Sehingga, akan menjadi

karakter yang baik ketika sudah keluar dari pondok ataupun

masih di Pondok Pesantren. Dengan adanya bimbingan

agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial itu

sangatlah penting, ada peribahasa ilmu dengan akhlak lebih

besar mana? kepedulian sosial itu kan ada di akhlak, ilmu

10% akhlak 90%. Maka dari itu dengan memberikan

bimbingan agama untuk membentuk karakter kepedulian

santri agar anak setelah keluar dari pondok pesantren

memiliki jiwa yang bagus dan akhlak yang mulia.139

138

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019. 139

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 123: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

111

Dalam hal ini, pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3

memberikan arahan atau bimbingan agama kepada santriwati sangat

penting, karna tujuannya agar terbentuknya karakter yang baik pada

santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten ini.

Pimpinan Pondok mengadakan bimbingan agama kepada santriwati-

santriwati dalam seminggu ada dua kali, dan itu rutin, sudah dijadwalkan

yaitu setiap malam selasa dan juga jum‟at, setelah melaksanakan ibadah

shalat subuh berjama‟ah.

Selain itu juga adapun bimbingan atau ceramah organisasi dari

pengurus OSPM yaitu seperti OSIS. OSPM disini sebagai tangan

kanannya pimpinan, mereka yang mengatur dan menggerakan semua

peraturan yang ada di pondok, yang mengatur piket, mengatur

keamanan, yang membangunkan santriwati-santriwati, menggebrak

santriwati pergi ke masjid atau sekolah, kemudian ada santriwati yang

berbicara tidak sesuai dengan karakter yang baik contohnya bicara kasar,

pasti ada yang namanya sebuah teguran, nasehat atau hukuman.

Hukumannya seperti dijemur, kemudian menghafalkan kosakata bahasa

arab ataupun bahasa inggris.

Program-program yang ditujukan untuk membangun

atau membentuk karakter kepedulian sosial, salah satunya

itu ialah ada PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat),

kemudian ada yang namanya bakti sosial, kemudian ada

muhadhoroh juga. Muhadhoroh salah satu bisa mampu

bicara didepan umum atau public speaking itukan salah

satu bentuknya. Ada juga piket bersama, lalu juga kalau

disini namanya bulis, bulis dalam artian disini namanya

keamanan, itu ada salah satu santriwati yang ditugaskan

bulis berpakaian pramuka. Tugasnya adalah menjaga

pondok, mengamankan, kalau ada santriwati yang sakit

Page 124: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

112

dilaporkan, lalu ketika ada santriwati yang sakit diambilkan

nasi, itu tugasnya bulis. Sudah di jadwalkan, yang menjadi

bulis ini dia dianggap tetap hadir ketika kegiatan sekolah,

tapi beda tugasnya.

Santriwati-santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten

pun, yang peneliti lihat secara fakta mereka solidaritasnya tinggi,

mayoritas saling membantu satu sama lain. Peneliti pun merasakan

langsung dari kepedulian yang mereka berikan kepada peneliti, dari

bentuknya dari santriwati memberi sebuah buku pedoman Pondok

Pesantren Darunnajah kepada peneliti, karena santriwati tersebut

mengetahui bahwasannya peneliti sedang menyusun skripsi agar mudah

untuk mencari data-data yang kurang. Lalu yang kedua peneliti

ditawarkan untuk makan bersama, dan santriwati tersebut yang akan

mengambilkan makan siang hari itu, akan tetapi peneliti menolak karena

peneliti merasa malu dan tidak enak. Yang ketiga, mereka tidak susah

untuk diajak wawancara oleh peneliti, mereka orangnya mudah akrab

sehingga peneliti mudah untuk mewawancarai santriwati-santriwati

tersebut. Yang keempat, apabila peneliti meminta tolong untuk menemui

pihak dari Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang tersebut, mereka

langsung bergegas siap mengantarkan atau memanggilnya.

Ketika peneliti berada di Pondok Pesantren, peneliti pun langsung

menghampiri santriwati-santriwati yang sedang kumpul di aula, terlihat

mereka sedang bergotong royong dan menyiapkan untuk acara esok

hari, yaitu acara laporan pertanggung jawaban sekaligus pergantian

pengurus. Santriwati pun langsung menghampiri peneliti dan

menanyakan ada yang perlu kita bantu kak, baru peneliti akan

Page 125: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

113

menjawab, ada salah satu santriwati yang mempersilahkan peneliti

untuk duduk terlebih dahulu sebelum menjelaskan, akhirnya peneliti pun

menjelaskan. Lalu setelah itu peneliti pun langsung mewawancarai

santriwati-santriwati tersebut. Ketika peneliti meminta tolong agar

santriwati tersebut bersedia peneliti wawancara, mereka pun langsung

bersedia tanpa memikir panjang lagi, di situlah peneliti antusias sekali

kepada mereka yang rela membantu peneliti untuk menyusun skripsi ini,

sampai terdapat salah satu dari santriwati yang peneliti wawancarai,

mereka sampai rela memberikan sebuah buku pedoman yang di

dalamnya terdapat data yang peneliti butuhkan juga. Akan tetapi di hari

itu, tidak semua santriwati di situ langsung akrab dan mengobrol-

ngobrol dengan peneliti, ada saja yang bersikap cuek, dan dingin

terhadap peneliti.

Akan tetapi rata-rata mereka karakternya baik-baik dan tingkat

kepedulian sosialnya tinggi, terhadap tamu apalagi ke sesama temannya.

Peneliti melihat langsung santriwati-santriwati saling membantu

temannya yang sedang kesusahan memasang banner di panggung,

walaupun itu bukan bagiannya sendiri, tapi di situ peneliti dapat menilai

mereka memiliki tanggung jawab yang besar, dan memiliki kesadaran

dalam dirinya bahwa sesama teman itu harus saling tolong menolong

dan peduli. Peneliti pun bdapat menilai bahwa solidaritas mereka sangat

kuat.

Adapula ketika santriwati jadwalnya untuk melaksanakan shalat

berjama‟ah di masjid, santriwati pun langsung bergegas untuk bersiap-

siap, lalu ada santriwati yang masih tidur, akan tetapi santriwati yang

Page 126: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

114

masih tertidur pulastersebut dibangunkan oleh rekannya yang sudah siap

untuk melaksanakan shalat berjama‟ah di masjid. Dari pernyataan

tersebut, peneliti dapat menyimpulkan adanya bentuk karakter

kepedulian sosial pada santriwati yang dimana mereka tidak mau

melihat rekannya telat melaksanakan shalat berjama‟ah di mashid lalu

terkena sanksi atau dihukum.

5. Upaya Pimpinan Pondok Untuk Membentuk Karakter

Kepedulian Sosial Santriwati

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten

memberikan upaya untuk membentuk karakter kepedulian sosial kepada

santriwati-santriwati Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten,

seperti yang diungkapkan oleh Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten:

Dengan cara memberikan bimbingan agama dan juga

bidang-bidang tertentu seperti bakti sosial ke luar daerah,

biasa bantu-bantu kemaren ada bencana tsunami, banjir,

santriwati-santriwati galang dana, itu kan termasuk suatu

kepedulian. Kemudian ada piket bersama, setiap sore

masing-masing santriwati itu kebagian tugas, yang

menyapu, mengepel, santriwati-santriwati semua yang

mengerjakan, tidak ada yang pakai karyawan semuanya,

yang membersihkan santriwati semua. Tanpa disuruh pun

mereka sudah paham dan mengerti sendiri.140

Dalam hal ini peneliti dapat menyimpulkan upaya dari Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten ini menghasilkan

140

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 127: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

115

perubahan terhadap santriwati dapat menjadikan santriwati-santriwati di

Pondok Pesantren Darunnjah 3 Serang Banten ini memiliki karakter

yang baik, mandiri, peduli dan memiliki sikap tanggung jawab terhadap

pondok. Sehingga tanpa disuruh, santriwati sudah mempunyai kesadaran

untuk bergerak sendiri.

6. Perubahan Karakter Kepedulian Sosial yang Diberikan oleh

Pembimbing Terhadap Santriwati-Santriwati Melalui

Bimbingan Agama di Pondok Pesantren Darunnajah Serang

Banten

Para santriwati mengaku, ketika dulu itu mereka karakternya itu

belum baik dan kepedulian sosialnya masih kurang. Sehingga banyak

dari mereka yang hidupnya masih individualisme (masing-masing),

tidak memikirkan oranglain.

Kalau dalam kepedulian sosial dulu-dulu tuh kaya

bodo amatan, kaya yaudah sih dia ini gitu loh, kaya gak ada

rasa kebersamaan tuh gak ada, kalo sekarang berhubung

lingkupnya segini doang, jadi lebih kerasa aja. Di Pondok

tuh ya, pokoknya merubah diri saya lebih baik sih, kaya

saya tuh disini dapet pelajaran banyak gitu loh, kaya tadi

hal kecilnya aja menolong temen gitu ka. Menolong temen

kan maksudnya mulai dari hati sendiri gitu loh, merubah

menjadi dewasa lagi. Kalo karakter kan pasti temen yang

ngeliat, tapi kalo saya pribadi sih ngerasanya ada, ada

perubahan kaya contoh kecilnya masalah ibadah, kalau di

rumah kan belum tentu ya saya ibadahnya tepat waktu gitu,

kalau disini kan udah pasti tepat waktu, terus kaya masalah

disiplin, masalah disiplin kan disini yang namanya telat,

dihukum gitu, jadi saya bisa disiplin waktu, tepat waktu,

Page 128: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

116

terus tahu aturan, tahu adab dan akhlak. Namanya adab dan

akhlak di pondok pasti ditekenin gitu ya.141

Dari permasalahan-permasalahan itulah, peneliti meneliti bimbingan

agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial santriwati di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten. Yang mengacu pada

bimbingan yang diberikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren yang khusus

memberikan bimbingan agama kepada santriwati-santriwati.

Seperti yang sudah dijelaskan oleh para santri sebelumnya di atas,

santri mengaku dulu itu mereka masih malas-malasan dalam pekerjaan

seperti bersih-bersih ataupun dalam ibadahnya, dan juga kurang peduli

terhadap sesama temannya. Namun setelah mendapatkan bimbingan dan

berproses di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, mereka

merasa ada perubahan dalam dirinya.

Karena mereka pun jauh dari orangtuanya dan adapula yang tidak

pernah dijenguk, santriwati tersebut ketika mereka mempunyai masalah

dan butuh bantuan, mereka saling membantu satu sama lain, tidak

individual. Karena seperti yang mereka katakan, kita disini bareng-

bareng, hidup susah senang bareng, jadi ketika ada teman yang butuh

bantuan, kita bantu selagi kita bisa bantu.

Adapun santriwati yang di mana ia mempunyai prinsip tersendiri

dalam dirinya, ia tidak berani menyuruh-menyuruh orang lain tanpa dia

duluan yang mengawalinya dan mempraktekannya terlebih dahulu.

Seperti yang diungkapkan santriwati dari hasil wawancaranya:

141

Wawancara Novia Damayanti, Santriwati Pondok Pesantren Darunnajah

3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 129: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

117

Misalnya kaya kebersihan, kita jadi penanggung

jawabnya, kan gak mungkin namanya disini „ado (anggota),

anggota itu susah diatur, nah disono kita berpartisipasi buat

membantu temen, gimana caranya yang anggota-anggota

itu bisa gerak, bisa jalan, susah gampang loh ka, mengatur

mereka.142

Hal ini semakin diperjelas oleh santriwati-santriwati yang

diwawancarai. Menurut pengakuan mereka sudah mengalami perubahan

selama menjadi santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3. Pada

penjelasannya, mereka yang awalnya tidak mempedulikan

lingkungannya, sekarang sudah mempunyai inisiatif dan kesadaran diri

dalam hidupnya. Berikut merupakan hasil wawancara:

Alhamdulillah semenjak masuk pondok,

kepribadian diri saya itu udah berubah, yang tadinya masih

belum disiplin waktunya segala macam, Alhamdulillah pas

masuk pondok semuanya semakin paham, semakin sadar

kalau saya belum bisa melakukan perbuatan yang baik dan

saya lebih sadar dan menyadari diri, yang awalnya tuh

kadang susah untuk bersih-bersih, diajaknya susah segala

macem, dan setelah ada bimbingan dari pimpinan, saya

Alhamdulillah langsung punya kesadaran diri bahwa saya

tuh udah punya tanggung jawab yang dikasih oleh

pimpinan.143

Jadi perasaan buat menolong itu timbul sendiri loh

ka, kaya saya itu harus menolong orang, jangan egois kalau

jadi orang.144

142

Wawancara Yosvi Angrariani Putri, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnjah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

143

Wawancara Nurul Fadlah Musyarofah, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019. 144

Wawancara Yosvi Angrariani Putri, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnjah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 130: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

118

Dari kedua hasil wawancara itu, peneliti bisa menyimpulkan

bahwasannya adanya kesadaran diri dan kepekaan dalam diri santriwati

dan terdapat perubahan dari sebelumnya. Santriwati juga pada awalnya

tidak memiliki kepekaan yang cukup baik terhadap kondisi

lingkungannya. Namun di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten, santriwati-santriwati dibimbing karakternya sehingga

menjadikan santriwati-santriwatinya berakhlakul karimah, dan mereka

juga dapat mengatasi terhadap permasalahan yang terjadi di sekitarnya

sehingga mereka mampu berinisiatif sendiri dalam menghadapi

permasalahan yang dihadapinya.

Lalu ada santriwati yang awalnya tertutup, setelah mengikuti bimbingan

agama dari Pimpinan Pondok, santriwati ini merasa lebih terbuka dan

tidak canggung lagi ketika ada permasalahan yang dihadapinya. Hasil

wawancaranya sebagai berikut :

Ini kaya lebih terbuka loh ka sama orang lain, kan saya

orangnya kaya lebih tertutup, jadi kalau udah misalnya

kaya udah ngikutin apa yang beliau omongin, jadi orang itu

dapat menolong satu sama lain, terbuka, itu jadi lebih

terbuka aja.145

Santriwati-santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten juga diajarkan untuk memiliki akhlak yang baik dan

bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten. Hal ini dilakukan agar terbina sikap

tanggung jawab santriwati sehingga dalam kehidupannya setelah keluar

145

Wawancara Yosvi Angrariani Putri, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnjah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 131: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

119

dan lulus dari Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, dapat

menciptakan generasi yang lebih baik. Dapat dilihat dari hasil

wawancara berikut ini:

Maka dari itu dengan diberikannya bimbingan

agama untuk membentuk karakter kepedulian santri agar

anak setelah keluar dari pondok pesantren memiliki jiwa

yang bagus dan akhlak yang mulia.146

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten mempunyai visi misi

agar santriwati-santriwati menjadi generasi yang beradab dan

berakhlakul karimah, maka dari itu dengan adanya bimbingan agama

dari Pimpinan Pondok, santriwati ini bisa menanamkan karakter yang

baik pada dirinya. Seperti yang diungkapkan oleh santriwati yang

bernama Yosvi Angrariani Putri:

Pondok Pesantren membentuk saya menjadi anak yang

bisa bertanggung jawab, anak yang disiplin, terus juga

memang misi visi pondok menjadikan generasinya itu

menjadi yang beradab, berakhlakul karimah. Makanya

disisi tolong menolong, harus ditanam didalam diri kita

buat dapat menolong orang lain.147

Dalam hal ini peneliti dapat menyimpulkan adanya perubahan dalam

aspek memiliki sikap bertanggung jawab pada santriwati, karena merasa

memiliki tanggung jawab yang diberikan oleh Pimpinan Pondok

Pesantren. Dalam menjaga akhlak, kedisiplinan, kepedulian, dan juga

kebersihan dalam pesantren, sehingga tanpa disuruh santriwati sudah

mempunyai kesadaran untuk bergerak sendiri.

146

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019. 147

Wawancara Yosvi Angrariani Putri, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnjah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 132: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

120

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai uraian analisa data

tentang bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian

sosial santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Peneliti akan mendeskripsikan teori sesuai dengan fakta lapangan yang

didapatkan sehingga dapat disimpulkan.

A. Metode Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter

Kepedulian Sosial Santriwati Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten

Menurut M.Arifin, metode adalah segala sarana yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut penuturan

Ustadz Busthomi Ibrohim selaku Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten yang memberikan bimbingan agama

kepada santriwati-santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten, beliau memberikan bimbingan agama menggunakan metode

dengan:

1. Segi Sifat

Dari segi sifat ini, pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Metode

ceramah disebut metode informasi yakni penerapan secara lisan oleh

pembimbing agama sebagai komunikator kepada kelompok masyarakat

Page 133: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

121

sasaran sebagai komunikan.148

Metode Demonstrasi/percontohan,

metode ini berarti memberi contoh atau mempertunjukkan atau

mempragakan.149

Seperti yang diungkapkan oleh Ustadz Busthomi

Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten,

dalam wawancaranya sebagai berikut:

Metode bimbingan agama untuk membentuk karakter

kepedulian sosial di Pondok adanya suatu jihad atau

nasehat ataupun itu ceramah, dan ceramahnya di Pondok

itu seminggu ada dua kali, kaya semacam kuliah umum

biasanya setiap hari jum‟at (subuh) dan malam selasa.

Selain itu juga ada ceramah dari organisasi atau osis, di

pondok biasa disebut ospm (organisasi santri pesantren al-

manshur), ospm di sini tangan kanannya pimpinan, mereka

yang menggerakan semua disiplin yang ada di Pondok,

mereka yang menggerakan yang piket, yang mengatur

keamanan, yang ngebangunin santriwati, menggebrakan

santriwati, kemudian ketika ada santriwati yang berbicara

tidak sesuai dengan aturan pondok (bicara yang kasar-

kasar), dan karakternya tidak sesuai dengan Pondok

Pesantren atur, itu adanya sebuah teguran ataupun nasehat,

tegurannya seperti dijemur, kemudian disuruh

menghafalkan mufrodat. Lalu juga menggunakan metode

praktek atau percontohan, seperti mengaji terbimbing, jadi

apa yang didengar, dilihat dan dikerjakan santriwati, semua

itu pendidikan.150

148

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

dan Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta: 1987), h.39-40. 149

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

dan Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta: 1987), h.39-40. 150

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 134: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

122

2. Segi sasaran yang dihadapi

Adapun dalam metode bimbingan agama dari segi sasarannya,

konsep metode bimbingan yang dilakukan ialah dengan bimbingan

kelompok. Bimbingan kelompok menurut Faqih Ainur Rahim,

pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi langsung secara

kelompok yang banyak dan cara menghadapinya dengan sekaligus.151

Dalam wawancaranya Ustadz Busthomi Ibrohim mengungkapkan:

Bimbingan agama yang diberikan yaitu dengan

bimbingan kelompok, karna memang di pondok ini semua

santri wajib mengikuti bimbingan agama setiap malam

selasa dan jum‟at subuh, dilakukannya biasanya di

masjid.152

Menurut Samsul Munir Amin, bimbingan agama adalah proses

pemberian bantuan terarah, terus-menerus dan sistematis kepada setiap

individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama

yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-

nilai yang terkandung di dalam Al-qur‟an dan Hadits ke dalam dirinya,

sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-qur‟an

dan Hadits.153

Berikut merupakan dengan diadakannya bimbingan

agama yang diberikan oleh pembimbing berdasarkan wawancara dengan

Ustadz Busthomi Ibrohim:

151

Latipun, Psikologi Konseling, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2001),

h.231. 152

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019. 153

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

Amzah,2010), h.19

Page 135: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

123

Bimbingan yang diberikan di Pondok ini 50%

agama 50% pendidikan umum. Jadi ya dalam proses

pembelajarannya pun sudah ada bimbingan pembelajaran,

seperti kitab-kitab keagamaannya yang kuatnya, kalau

untuk di luar formal ya biasanya ada seperti mengaji,

kemudian setiap hari jum‟at subuh itu ada tausiyah,

kemudian malam selasa itu juga ada, sifatnya

mengingatkan, mengingatkan diri kepada santriwati-

santriwatinya itu. Maka dari itu dengan diberikannya

bimbingan agama untuk membentuk karakter kepedulian

sosial santri pun, agar anak setelah keluar dari pondok

pesantren memiliki jiwa yang bagus dan akhlak yang

mulia.154

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa santriwati di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten. Tampak bahwa para

santriwati sadar dengan adanya bimbingan agama merupakan suatu

arahan yang sangat penting untuk diberikan, agar dapat membentuk

karakter santiwati-santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

Banten menjadi lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh santriwati

yang bernama Dini Masluhah:

Dengan adanya bimbingan agama itu menurut saya

sangat bagus, karena akan membentuk karakter santriwati-

santriwati dan juga bisa lebih memperbaiki diri kita sendiri,

yang tadinya pemalas jadi rajin, yang tadinya bodo amatan

jadi peka. Kalau misalnya sesama teman tuh gak boleh

saling tinggalin, gak boleh saling egois, gak boleh mikirin

diri sendiri.155

154

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019. 155

Wawancara Dini Masluhah, Santriwati Pondok Pesantren Darunnjah 3

Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 136: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

124

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pihak yang terlibat di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, memahami akan pentingnya

diadakannya bimbingan agama, baik dari pihak pimpinan pondok dan

juga santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

B. Gambaran Bentuk Karakter Kepedulian Sosial Santriwati di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten

Menurut Darmiyati Zuchi, kepedulian sosial ialah sikap atau

tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada masyarakat yang

membutuhkan.156

Berdasarkan dari hasil wawancara peneliti dengan

santriwati Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, penulis dapat

menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk kepedulian sosial santriwati-

santriwati di lingkungan Pondok ada 3 point yaitu sebagai berikut:

1. Tolong Menolong

Tolong menolong dalam ajaran Islam merupakan kewajiban

setiap muslim, sudah semestinya konsep tolong menolong ini

dikemas sesuai dengan syariat Islam, dalam artian tolong menolong,

yang kuat menolong yang lemah, yang mempunyai kelebihan,

menolong yang kekurangan.157

Seperti ada kegiatan bakti sosial,

memberi bantuan kepada korban yang terkena bencana alam, jadi di

sini mereka sistemnya ada one day one thousand, one day one

thousand ini, jadi setiap santriwati satu hari itu bayar 1.000, dan itu

diwajibkan, jadi nanti uangnya mereka beri kepada korban bencana.

156 Darmiyati Zuchi, Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Teori Dan Praktek,

(Yogyakarta: UNY Press 2011), h.170. 157

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan

Pengalaman Islam,2007), h.224.

Page 137: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

125

Seperti yang diungkapkan oleh Ustadz Busthomi Ibrohim dalam

wawancaranya:

Melakukan bakti sosial keluar daerah, seperti

kemaren ada bencana tsunami, dan banjir, mengadakan

galang dana, kemudian seperti didalam pondok piket

bersama, setiap sore hari itu santriwati-santriwati

membersihkan ruangan-ruangan ini, tanpa disuruh karena

mereka sudah mengerti. Semuanya yang bersih-bersih

seperti nyapu, pel, dan lain sebagainya anak-anak yang

membersihkan, tidak ada karyawan disini, semuanya

anak-anak yang bersihin.158

Dari data tersebut, dapat saya simpulkan bahwa kegiatan yang

dilakukan oleh santriwati-santriwati di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten ini, sangat baik sekali, karena mereka

tidak hanya peduli dengan lingkungan Pondok Pesantren saja, akan

tetapi dengan lingkungan masyarakat di luar pun mereka peduli.

2. Pengabdian

Pengabdian memilih dua alternatif yaitu mereflesikan sifat-sifat

Tuhan yang mengarah menjadi pengabdi pihak lain atau pengabdi

diri sendiri. Pengabdi pihak lain bukan berarti tidak ada perhatian

sama sekali terhadap diri sendiri. Tapi senantiasa berusaha mencintai

orang lain seperti mencintai diri sendiri. Perhatiannya sama besar,

baik terhadap diri sendiri maupun pihak lain. Apa yang tidak patut

diperlakukan terhadap dirinya tidak peduli pula diperlakukan

terhadap pihak lain. Senantiasa memberi dengan kecintaan tanpa

158

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 138: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

126

pamrih dan membalas kebaikan pihak lain dengan yang lebih baik

hanya karena kecintaan.

Bentuk kepedulian sosial santriwati di luar pondok itu

tadi, PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat) turun

langsung ke warga-warga ke daerah tertentu.159

Dengan begitu, peneliti dapat mengartikan santriwati di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, mereka dapat membantu

serta mengajarkan warga dan anak di luar sana dengan mengadakan

praktek pengabdian masyarakat. Dengan pengabdian tersebut

santriwati sudah memiliki jiwa sosial yang tinggi, memberi

pengabdian atau pengajaran tanpa mengharapkan imbalan dan

balasan apapun yang sudah mereka beri.

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah totalitas pengerjaan tugas hingga tuntas

dan berkualitas. Jadi individu yang bertanggung jawab itu akan

melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh, bila

melakukan kesalahan berani mengakuinya. Tanggung jawab ini

terbagi atas nilai rasa memiliki, empati, dan disiplin. Berdasarkan

temuan lapangan dan wawancara, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa bentuk karakter tanggung jawab dalam kepedulian sosial

yang dialami santriwati sebagai berikut:160

159

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019. 160

Saleem Harja Sumarna, Kepribadian Super, (Klaten: Galmas

Publisher,2014), h.70.

Page 139: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

127

a. Nilai Rasa Memiliki

Pendidikan nilai membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang tahu

sopan santun, mampu menghargai diri sendiri dan orang lain, juga

memiliki cita rasa, bersikap hormat terhadap keluhuran martabat

manusia. Dalam hal ini santri-santri Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten sudah dapat menjalankan dengan baik. Contohnya

santri-santri di saat mendapatkan tanggung jawab untuk

membersihkan lingkungan Pondok. Seperti yang diungkapkan

santriwati yang bernama Yosvi Angrariani Putri:

Kalau di Pondok, misal dalam mengerjakan

kebersihan, kita menjadi penanggung jawabnya kan

gak mungkin namanya di sini „ado atau anggota itu

susah diatur, nah disono kita berpastisipasi buat bantu

temen, gimana caranya yang anggota-anggotanya itu

bisa gerak bisa jalan untuk bersih-bersih. Kalau di

prinsip ane sih ka, namanya anggota bakal ngikutin si

penanggung jawabnya itu, setidaknya kita harus

nyontohin, jadi kalau ane nyuruh „ado tanpa ane gerak

duluan itu gaenak. Kaya, lah kamu nyuruh orang,

kamu aja gak gerak, jadi ane harus menyontohkan

dulu gitu ka, biar „ado gak berfikiran „alah cuma gini-

gini doang.161

Selain itu juga, peneliti melihat ketika waktu pengamatan bahwa

perilaku yang mereka tunjukan sudah mencerminkan sopan santun

yang baik dalam menghormati tamu yang datang, santri-santri pun

berjabat tangan, dan mengucapkan salam terlebih dahulu, dari

perilaku tersebut dapat disimpulkan santri-santri Pondok Pesantren

161

Wawancara Yosvi Angrariani Putri, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnjah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 140: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

128

Darunnajah 3, sudah dapat memposisikan dirinya, bisa menghormati

orang lain, dan bertanggung jawab sesuai posisi yang dijalankan.

b. Empati

Kata empati itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

keadaan yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi

dirinya dalam keadaan perasaan pikiran yang sama dengan orang

atau kelompok.162

Adapun sikap empati yang dilakukan santri-santri

di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, dalam suatu

kegiatan di Pondok seperti acara pergantian kepengurusan dan

laporan pertanggung jawaban, terdapat santriwati yang memberikan

sebuah empati kepada temannya, walaupun itu bukan bagian

tugasnya dia sendiri, ketika santriwati ini melihat tugas temannya

belum selesai dan dia berusaha membantu temannya yang lain, tanpa

memandang temannya bagian apa, ketika selagi masih bisa

membantu, santriwati ini bantu ketika temannya sedang butuh

pertolongan. Seperti yang diungkapkan oleh santriwati yang

bernama Nurul Fadlah Musyarofah:

Kaya lagi ada kegiatan seperti ini ka, besok kan kita

ada acara pergantian kepengurusan, butuh bantuan untuk

angkat-angkat barang, saya membantu teman, biar semua

pekerjaan gak kerasa berat. Kan kalau dilakuin bareng-

bareng enteng gitu.163

Dari keterangan diatas, dapat dinilai tolong menolong itu sangat

penting, karna kita hidup itu tidak bisa lepas dari bantuan orang lain,

162

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, h.369. 163

Wawancara Nurul Fadlah Musyarofah, Santriwati Pondok Pesantren

Darunnjah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 141: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

129

untuk itu sikap tolong menolong perlu dimiliki seseorang, karena

suatu apapun yang kita kerjakan tentu membutuhkan pertolongan

dari orang lain.

c. Disiplin

Disiplin merupakan cara kita mengajarkan kepada anak tentang

perilaku moral yang dapat diterima kelompok. Tujuan utamanya

adalah memberitahu dan menanamkan pengertian dalam diri anak

tentang perilaku mana yang baik dan mana yang buruk, dan untuk

mendorongnya memiliki perilaku yang sesuai dengan standar ini.164

Alam disiplin, ada tiga unsur yang penting, yaitu hukum atau

peraturan yang berfungsi sebagai pedoman penilaian, sanksi atau

hukuman bagi pelanggaran peraturan itu, dan hadiah untuk perilaku

atau usaha yang baik.

Dalam ranah disiplin ini yang tertanam dalam diri santri-santri

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, sudah berjalan

sesuai dengan keterangan diatas tersebut, seperti yang diungkapkan

oleh santriwati yang bernama Novia Damayanti:

Selama di pondok tuh saya dapet banyak pelajaran

ka, kaya dalam masalah ibadah, kalau dulu tuh saya

belum tentu ibadahnya tepat waktu, kalau disini udah

pasti tepat waktu. Terus kaya masalah disiplin, masalah

disiplin kan disini yang namanya telat dihukum, jadi

kan disini saya disiplin waktu, tau waktu, tau aturan, tau

164

Saleem Harja Sumarna, Kepribadian Super, (Klaten: Galmas

Publisher,2014), h.70.

Page 142: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

130

adab atau akhlak gitu, yang namanya adab sama akhlak

kan kalau di Pondok pasti di tekanin banget gitu ka.165

Dapat disimpulkan dari data di atas, adanya perubahan karakter

terhadap santri selama di Pondok, jadi mereka mengerti akan aturan-

aturan di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten seperti apa,

yang awalnya belum disiplin terhadap waktu dan kegiatan apapun,

sekarang sudah ada perubahan menjadi lebih baik dan disiplin.

4. Gotong Royong

Gotong royong adalah suatu sikap atau kegiatan yang dilakukan

oleh anggota masyarakat secara kerjasama dan tolong menolong

dalam menyelesaikan pekerjaan maupun masalah dengan suka rela

tanpa adanya imbalan. Gotong royong memiliki manfaat dan maksud

tujuan untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara yaitu :

meringankan beban, waktu dan biaya, meningkatkan solidaritas dan

rasa kekeluargaan dengan sesama, dan menambah kokohnya rasa

persatuan dan kesatuan, juga mempertinggi ketahanan bersama.

Adapun bentuk kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh

santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, seperti

yang diungkapkan Ustadz Busthomi Ibrohim, dalam wawancaranya:

Seperti gotong royong dan piket bersama itu bahkan

termasuk kegiatan sehari-hari, karena itu sudah termasuk

kegiatan harian pondok. Setiap pagi itu santri-santri sudah

paham, kan kalo pagi-pagi suka beres-beres, semuanya

kebagian tugas masing-masing, misalnya santri itu

ditugaskan untuk bersihin masjid, jadi santri itu setiap jam

165

Wawancara Novia Damayanti, Santriwati Pondok Pesantren Darunnjah 3

Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 143: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

131

6 pagi bersihin masjid, jadi santri ini sudah paham tanpa

disuruh lagi.166

Kegiatan gotong royong memang perlu dikembangkan, seperti

kegiatan yang dilakukan oleh santriwati-santriwati Pondok Pesantren

Darunnjah 3 Serang Banten tersebut sangat baik, karena mereka

hidup dilingkupan yang sempit di lingkungan Pondok Pesantren,

akan tetapi disisi lain, mereka mempunyai karakter yang sangat baik

dan perlu dilestarikan, mengingat zaman sekarang banyak sekali

anak-anak yang tidak peduli terhadap kondisi lingkungannya.

Dari ketiga point tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa

bentuk-bentuk kegiatan santriwati-santriwati Pondok Pesantren

Darunnjah 3 Serang Banten lakukan di lingkungan Pondok maupun

di luar Pondok adalah termasuk tolong menolong, tanggung jawab,

dan gotong royong. Kegiatan tersebut sudah sesuai dalam ranah

bentuk-bentuk kepedulian sosial.

Menurut Nurla Isna Aunillah, Karakter adalah memfokuskan

bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata

atau perilaku sehari-hari.167

Sebagaimana diungkapkan oleh Ustadz

Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten dalam wawancaranya:

Santri-santri yang jelas selalu dikontrol, kemudian

dengan pemberian bimbingan, tausiyah, dan nasehat setiap

minggu itu, udah hal yang wajib. Dengan cara begitu, di

paksa dan perilaku yang baik mereka lakukan akan menjadi

166

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019. 167

Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di

Sekolah, (Jakarta: Laksana,2011), h.19.

Page 144: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

132

suatu hal yang terbiasa yang harus diulang-ulang. Karakter

itu kan dibentuk berdasarkan kehidupan sehari-hari

dorongan dari bimbingan agama juga, apa yang dilihat, apa

yang dikatakan, apa yang dilakukan itu adalah

pembentukan sebuah karakter. Makanya diadakan di

pondok itu, karena setiap apa yang dia lihat, dia katakan,

dia lakukan itu semua pendidikan. Sehingga, akan menjadi

karakter yang baik ketika sudah keluar dari pondok atau

masih di Pondok Pesantren.168

Berdasarkan keterangan Ustadz Busthomi Ibrohim dapat

disimpulkan bahwa sebuah karakter santri itu sangat penting, dengan

dibentuknya karakter melalui bimbingan, perilaku kebaikan santri yang

dilakukan sehari-hari itu akan menjadi suatu kebiasaan apabila

dilakukan dengan secara diulang-ulang, agar kelak nanti menjadi santri

yang mandiri, berakhlakul karimah, beradab dan mempunyai kepedulian

sosial yang tinggi.

168

Wawancara Ustadz Busthomi Ibrohim, Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, pada tanggal 13 Desember 2019.

Page 145: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

133

BAB VI

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan, maka simpulan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bentuk karakter kepedulian sosial santriwati di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten yaitu: (a) tolong

menolong dalam kegiatan bakti sosial dengan memberikan

bantuan kepada warga yang terkena bencana alam, seperti

banjir, dan juga tsunami berupa galang dana. (b) tanggung

jawab dalam kegiatan yang diadakan di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten. (c) gotong royong dalam

kegiatan membersihkan lingkungan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten. Dalam hal ini peneliti dapat

mengartikan bahwasannya santriwati di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, tidak hanya peduli pada

lingkungan Pondok Pesantrennya saja, akan tetapi peduli

juga akan lingkungan di luar Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten.

2. Metode bimbingan agama yang digunakan oleh pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang yaitu metode

ceramah dan demonstrasi, dengan segi sasaran yang dihadapi

dengan menggunakan konsep metode bimbingan kelompok.

Bimbingan agama yang diberikan oleh pimpinan Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten dilakukan dalam

133

Page 146: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

134

seminggu dua kali, yaitu setiap malam selasa dan jum‟at

subuh setelah melaksanakan shalat subuh berjama‟ah di

masjid.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini menjadi gambaran nyata bahwa bimbingan

agama sangat penting bagi santriwati Pondok Pesantren Darunnajah

3 Serang Banten. Terbukti dengan adanya perubahan karakter

setelah mengikuti bimbingan agama, seperti saling tolong menolong

kepada santriwati lainnya, bersikap empati dan tanggung jawab

terhadap tugasnya masing-masing. walaupun ada beberapa

santriwati yang masih dingin terhadap santri lainnya. Selain itu, di

Pondok Pesantren juga santriwati-santriwati dibimbing untuk

menciptakan rasa kepedulian, solidaritas, dan menghargai satu sama

lainnya. Dengan demikian, santriwati dapat mengaplikasikan

karakter tersebut di luar pondok paska lulus dari pesantren. Agar

terciptanya generasi-generasi muda dengan jiwa sosial yang tinggi.

Karena bila santriwati tidak memiliki sikap tersebut, maka ke

depannya sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, yang dilaksanakan di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, peneliti memberikan saran

kepada pihak-pihak terkait, yaitu:

1. Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, harus lebih

diperhatikan lagi untuk santriwati-santriwatinya ketika dalam

menjalankan kegiatan bentuk kepedulian sosial di lingkungan

Page 147: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

135

pondok pesantren ataupun di lingkungan masyarakat. Karena

semakin banyak santriwati-santriwati yang memiliki karakter

kepedulian sosial yang tinggi, akan sangat baik dan dapat

memberi banyak manfaat bagi orang lain.

2. Bagi santriwati-santriwati yang ada di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten, lebih solid dalam menjalankan

bentuk kepedulian sosialnya di lingkungan pondok maupun di

lingkungan masyarakat.

3. Diharapkan dapat menjadikan mahasiswa/i bimbingan dan

penyuluhan Islam lebih memahami karakter kepedulian sosial

yang baik. Semakin banyaknya pembelajaran atau bimbingan

yang dapat membentuk tingkah laku moral positif, semakin

banyak juga generasi-generasi muda yang memiliki karakter

kepedulian sosial yang baik dan dapat memberi manfaat bagi

orang lain.

Page 148: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

136

DAFTAR PUSTAKA

Al Mighwar, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja. (Bandung: Pustaka

Setia).

Ali, Mohammad. 2004. Psikologi Remaja. (Bandung: PT Bumi Aksara).

Aqib, Zainal. 2012. Pendidikan Karakter Di Sekolah. (Surabaya: Yrama

Widya).

Aunillah, Isna Nurla. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter

di Sekolah. (Jakarta: Laksana).

Azwar, Saifuddin. 2017. Metode Penelitian Psikologi. (Bandung:

Pustaka Pelajar).

Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta).

Ainur Rokhim, Faqih. 2001. Bimbingan dan Konseling dalam Islam.

(Yogyakarta: UII Pres).

Al-Qur‟an. Surat Al-Ma‟un. ayat 1-3.

B Hurlock, Elizabeth. 1997. Psikologi Perkembangan. (Jakarta:PT

Gelora Aksara Pratama).

Buchari, Alma, dkk. 2010. Pembelajaran Studi Sosial. (Bandung:

Alfabeta).

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai

Pustaka, cet ke-3).

Departemen Pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

dan Urusan Haji. 1987. Panduan Penyuluh Agama. (Jakarta).

Page 149: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

137

Departemen Agama RI. 2002. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Semarang:

PT Karya Toha Putra).

Darmiyati, Zuchi. 2011. Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Teori

Dan Praktek. (Yogyakarta: UNY Press).

Daud, Ali Mohammad. 2013. Pendidikan Agama Islam. (Jakarta:

Rajawali Press).

Dhofier, Zamakhsyari. 1985. Tradisi Pesantren, Studi Tentang

Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta: LP3ES).

Destina Sari, Dini. 2016. Peranan Karang Taruna Dalam Meningkatkan

Kepedulian Sosial Pemuda Kelurahan Margodadi Kecamatan

Metro Selatan Kota Metro. Skripsi. (Bandar Lampung: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung).

DEPAG RI. 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah,

Pertumbuhan dan Perkembangannya, (Jakarta: Dirjen

Kelembagaan Islam Indonesia)

E, Hurlock. 2004. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. (Jakarta: Penerbit Erlangga).

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Bumi

Aksara).

Gunawan H, Ari. 2000. Sosiologi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta).

Hamka, Abdul Azis. 2012. Pendidikan Karakter Berpusat Pada Hati.

(Jakarta: AL-MAWARDI PRIMA).

Herdiansyah, Haris. 2012. Metode Pendekatan Kualitatif. (Jakarta:

Salemba Humanika).

Hamid, Abdul. 2009. Ilmu Akhlak. (Bandung: Pustaka Cipta).

Page 150: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

138

Hidayatullah, Furqan. 2010. Pendidikan Karakter Membangun

Peradaban Bangsa. (Surakarta: Yuma Pustaka).

Idi, Abdullah dan Safarina. 2015. Etika Pendidikan Keluarga Sekolah

dan Masyarakat. (Jakarta: Rajawali Press).

Jalaludin. 2005. Psikologi Agama. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap

Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. (Bandung: Nusa

Media).

Lutfi, M. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)

Islam. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Latipun. 2001. Psikologi Konseling. (Malang: Universitas Negeri

Malang).

Moleong J,Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja

Rosda Karta).

Michael, Novak. 1986. Crime and Character. This World (Musim

Semi/Musim Panas).

Musnawar, Thohari. 1992. Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling

Islam. (Yogyakarta: UII Press).

Madjid, Nurcholis. 2002. Modernisasi Pesantren. (Jakarta: Ciputat

Press).

Nurla Isna, Aunillah. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter

Di Sekolah. (Jakarta: Laksana).

Nata, Abuddin. 2011. Metodelogi Studi Islam. (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada).

Page 151: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

139

Nurokhi, Miftahly. 2017. Instan Hypnosis (Pelatihan Hypnosis Level 1).

Nicgorski, Water. 1987. The Moral Crisis: Lesson from the Founding.

(The World and I).

Purwulan, Heni. 2011. Kepedulian Sosial Dalam Pengembangan

Interpersonal Pendidik, (ISSN).

Prayitno. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan Koseling. (Jakarta:PT Renika

Cipta).

Rasyid, Abdul. 2014. Pembinaan Keagamaan dalam Mengembangkan

Nilai-nilai Kecerdasan Spiritual Anak Jalanan di Sanggar

Kreatif Anak Bangsa (SKAB) Ciputat Tangerang Selatan.

(Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah).

Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan.

(Yogyakarta: Laksbang Mediatama Yogyakarta).

Saliyo, Farida. 2008. Teknik Layanan Bimbingan Konseling Islam.

(Kudus: Buku Daros).

Sugiono. 2011. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan

Kombinasi (MIXED METHODS). (Bandung: Alfabetha).

Samsul Munir, Amin. 2013. Bimbingan dan Konseling Islam. (Jakarta:

Amzah).

Sutirna. 2013. Bimbingan Dan Konseling Pendidikan Formal Dan

Nonformal Dan Informal. (Yogyakarta: CV. Andi Offsett).

Sarwono W, Sarlito. 2009. Pengantar Psikologi Umum. (Jakarta:

Rajawali Press).

Page 152: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

140

Samani, Muchlas. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Saleh, Abdur Rahman. 1982. Pedoman Pembinaan Pondok Pesantren.

(Jakarta: Departemen Agama RI).

Sumarna, Saleem Harja. 2014. Kepribadian Super. (Klaten: Galmas

Publisher).

Setiadi, Elly M.Kama A.Hakam, Ridwan Effendi. 2012. Ilmu Sosial dan

Budaya Dasar. (Jakarta: Kencana).

Suratman, MBM Munir, dan Umi Salamah. 2015. Ilmu Sosial dan

Budaya Dasar. (Malang: Intimedia).

Wingkel, W.S, FKIP, IKIP, Senata Darma. 1997. Bimbingan dan

Penyuluhan Di Sekolah. (Jakarta: PT. Gramedia)

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi.

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Yunahar, Ilyas. 2007. Kuliah Akhlaq. (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian

dan Pengalaman Islam).

Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar dan

Implementasi, (Jakarta: Kencana).

Zubaedi. 2006. Pendidikan Berbasis Masyarakat. (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar).

Page 153: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

141

WEBSITE

https://darunnajah.com diakses pada tanggal 14 Februari 2020.

Observasi Penulis dan Wawancara Pribadi dengan Ahmad Darussofi.

Sekretaris Pondok Pesantren Darunnajah 3. (Serang, 20 Oktober

2019).

Observasi Penulis dan Wawancara Pribadi dengan Ahmad Darussofi.

Sekretaris Pondok Pesantren Darunnajah 3. (Serang, 3

November 2019).

Profil Darunnajah 3. almanshur.darunnajah.com diakses pada tanggal 22

Oktober 2019.

Tabi‟in, A. Menumbuhkan Sikap Peduli Pada Anak Melalui Interaksi

Kegiatan Sosial. (Jurnal: Vol.1 No.1) di akses pada tanggal 16

Oktober 2019.

SKRIPSI

Ikhwani, Nur. 2017. Kepedulian Sosial Anak Di Lingkungan

Masyarakat Margosari Studi Deskriptif Anak-Anak Sanggar

Belajar Margosari, Siderejo, Salatiga. Skripsi. (Salatiga:

Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyan

dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga).

Janwardhi, Cahya. 2018. Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Sosial

Dalam Menumbuhkan Kepedulian Sosial Siswa MTsN Turen.

Skripsi. (Malang: Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan UIN Maulana Malik

Ibrahim).

Masrukhan, Ahsan. 2016. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Peduli

Sosial Di SDNegeri Kotagede 5 Yogyakarta. Skripsi.

(Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta).

Page 154: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

142

Tyas, Eva Ning. 2017. Pengaruh Empati Terhadap Kepedulian Sosial

Pada Remaja. Skripsi. (Malang: Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang).

Yovitaningtyas, Febriyanti, 2017. Pengaruh Kepedulian Sosial

Terhadap Perilaku Active Defending Pada Peristiwa Bullying

Pada Remaja. Skripsi. (Malang: Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang).

Page 155: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 156: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 157: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 158: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 159: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 160: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 161: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 162: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 163: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 164: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 165: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 166: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 167: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 168: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 169: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 170: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 171: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 172: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,
Page 173: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

PEDOMAN WAWANCARA PEMBIMBING

Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santri di Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Nama : Drs. KH. Busthomi Ibrohim, M.Ag

Usia : 54 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Asal : Lamongan

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

1. Perkenalan (nama, tempat tanggal lahir dan latar belakang

pendidikan).

Jawaban :

2. Menurut Ustadz yang dimaksud karakter kepedulian sosial santri

seperti apa?

Jawaban :

3. Apa upaya Pimpinan Pondok dalam membentuk karakter kepedulian

sosial santri?

Jawaban :

4. Apakah dengan bimbingan agama dapat membentuk karakter

kepedulian sosial santri?

Jawaban :

Page 174: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

5. Bagaimana metode bimbingan agama dalam membentuk karakter

kepedulian sosial santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban :

6. Program-program apa saja yang ada di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 yang ditujukan untuk membangun/membentuk

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban :

7. Siapakah di Pondok Pesantren Darunnajah 3 ini yang khusus

memberikan bimbingan agama dalam membentuk karakter

kepedulian sosial santri?

Jawaban : Kalau itu, yang pertama pasti Pimpinan atau Kiai Pondok

Pesantren, kemudian juga ada biro pengasuhan santri.

8. Bagaimana implementasi program-program tersebut?

Jawaban : itu kan diadakan praktek pengabdian masyarakat, jadi

santri-santri ditugaskan ke suatu daerah, istilah kata lainnya adalah

seperti KKN yaa, mereka dikirim ke suatu daerah yang terpencil

kemudian mereka disana mengembangkan, ini kemaren santri-santri

yang ditugaskan untuk PPM itu tadi salah satu bentuk kepedulian

sosial juga, baru pulang kemaren, makanya tadi ada acara laporan

perganti jawaban, itu tujuannya adalah melaporkan apa yang dapat

selama disana, mereka menceritakan program-programnya gimana,

mengabdi di desa sana, mengajar disana, ada penyampaian

laporannya, jadi disalurkan apa yang didapat di masyarakat itu

Page 175: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

9. Bagaimana tahap-tahap bimbingan agama dalam membentuk

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban :

10. Kapan bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian

sosial santri dilakukan?

Jawaban :

11. Dimana pelaksanaan bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santri dilakukan?

Jawaban :

12. Berapa jumlah santri yang biasa mengikuti bimbingan agama?

Jawaban :

13. Apakah bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian

sosial santri diberikan kepada santri di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 sangatlah penting? Alasannya.

Jawaban :

14. Apakah ada kegiatan lain yang dapat membantu untuk membentuk

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban :

Page 176: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

15. Apa tujuan memberikan bimbingan agama dalam membentuk

karakter kepedulian sosial santri bagi Ustadz?

Jawaban :

16. Menurut Ustadz sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3,

gambaran umum mengenai karakter kepedulian sosial santri disini

bagaimana?

Jawaban :

17. Apa bentuk kepedulian sosial dikalangan para santri Pondok

Pesantren Darunnajah 3 yang diperlihatkan dalam kehidupan

sehari-hari baik ketika didalam Pondok maupun diluar Pondok?

Jawaban :

Page 177: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

PEDOMAN WAWANCARA SANTRI

Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santri di Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Nama :

Usia : Tahun

Jenis Kelamin :

Asal :

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

1. Perkenalan (nama, tempat tanggal lahir, nama orangtua dan latar

belakang pendidikan).

Jawaban :

2. Apa saja aktivitas kamu sehari-hari di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban :

3. Apakah kamu pernah menolong temanmu ketika mereka

kesusahan? Sebutkan contohnya.

Jawaban :

4. Apa yang membuat kamu tersentuh ketika menghadapi temanmu

yang kesusahan?

Jawaban :

Page 178: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

5. Apakah yang membuat kamu berpendapat demikian? Apakah

kehidupan di Pondok Pesantren membentuk diri kamu menjadi

seperti itu?

Jawaban :

6. Apakah kamu merasakan ada perubahan pada karakter diri kamu,

menjadi lebih baik dari sebelumnya selama di Pondok Pesantren?

Jawaban :

7. Apakah di Pondok Pesantren ini kamu dan temanmu memang

memiliki karakter kepedulian sosial? Bagaimana bentuknya kamu

kepada temanmu dan juga sebaliknya, karakter temanmu kepada

diri kamu seperti apa?

Jawaban :

8. Apa aktivitas di Pondok Pesantren Darunnajah 3 yang menurut

kamu bisa mendorong kamu untuk bisa lebih peduli?

Jawaban :

9. Menurut kamu, yang dimaksud dengan karakter kepedulian sosial

santri itu seperti apa?

Jawaban :

10. Apakah pernah mengikuti bimbingan agama dengan Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Page 179: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

Jawaban :

11. Bagaimana tanggapan kamu tentang pelaksanaan bimbingan agama

yang diberikan oleh Bapak Pimpinan Pondok khususnya untuk

membentuk karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban :

12. Apa saja informasi atau ilmu yang kamu dapatkan setelah

mengikuti bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial?

Jawaban :

13. Apakah penting atau tidak menurut kamu dengan adanya

pelaksanaan bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial santri di Pondok ini? Mengapa?

Jawaban :

14. Apakah ada pengalaman yang menarik dengan teman-teman dalam

kegiatan sehari-hari, setelah mengikuti bimbingan agama untuk

pembentukan karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban :

15. Menurut kamu, apa manfaat bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban :

Page 180: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

16. Apakah dengan adanya bimbingan agama yang diberikan dapat

membentuk karakter kepedulian sosial santri di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban :

17. Menurut kamu, apa tujuan Pimpinan Pondok memberikan

bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial

santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban :

18. Bagaimana hubungan kamu dengan teman-teman setelah mengikuti

bimbingan agama untuk membentuk karakter kepedulian sosial

santri?

Jawaban :

Page 181: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

PEDOMAN WAWANCARA PEMBIMBING

Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santri di Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Nama : Drs. KH. Busthomi Ibrohim, M.Ag

Usia : 54 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Asal : Lamongan

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

1. Perkenalan (nama, tempat tanggal lahir dan latar belakang

pendidikan).

Jawaban : Drs. KH. Busthomi Ibrohim, M.Ag. Lahir di Lamongan,

04 Maret 1965. Latar pendidikan KMI Gontor pada tahun 1985,

melanjutkan S1 di IPD Gontor pada tahun 1991, lalu melanjutkan

lagi ke S2 di IAIN Jakarta pada tahun 1999.

2. Menurut Ustadz yang dimaksud karakter kepedulian sosial santri

seperti apa?

Jawaban : Karakter kepedulian sosial, karakter itu kan dibentuk

berdasarkan kehidupan sehari-hari ya, apa yang didengar, apa yang

dilihat, apa yang dikatakan, itu semua adalah pembentukan sebuah

karakter. Makanya diadakan diPondok itu, karna setiap apa yang

santri lihat, apa yang santri dengar, apa yang santri katakan, apa

yang santri lakukan itu semuanya adalah pendidikan. Nantinya, akan

menjadi karakter yang baik ketika santri sudah keluar dari Pondok.

Page 182: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

3. Apa upaya Pimpinan Pondok dalam membentuk karakter kepedulian

sosial santri?

Jawaban : Dengan cara biasanya ada bidang-bidang tertentu, seperti

bakti sosial ke luar daerah gitu, yaa biasa bantu-bantu kemaren ada

bencana tsunami, banjir, kita galang dana itu pun juga termasuk

salah satu bentuk peduli, kemudian kaya piket bersama gitu kan, itu

kan kalau sore-sore kan masing-masing santri-santri itu ada yang

ditugaskan disini, yang membersihkan santri-santri, yang nyapu,

ngepel, semuanya gak ada yang pake karyawan, semuanya santri-

santri. Jadi, itu bentuk upaya untuk membentuk kepedulian.

4. Apakah dengan bimbingan agama dapat membentuk karakter

kepedulian sosial santri?

Jawaban : Sangat-sangat membentuk, yang pertama adalah agama.

Makanya dikurikulum pesantren itu yang paling pertama itu

keagamaan, tujuannya yaa itu, supaya dapat pendidikan yang bagus

dan membentuk karakter kepedulian sosial tersebut.

5. Bagaimana metode bimbingan agama dalam membentuk karakter

kepedulian sosial santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Salah satunya biasanya ada suatu jihad atau nasehat,

ataupun itu ceramah yaa dari Pak kiai biasanya, dan ceramahnya di

Pondok itu seminggu ada dua kali, ceramahnya itu kaya semacem

kuliah umum, biasanya jum’at subuh sama malam selasa. Kemudian

Page 183: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

selain itu juga ada ceramah dari organisasi, atau mungkin bahasanya

osis yaa, osis disini tuh kaya tangan kanannya pimpinan pondok,

mereka yang menggerakan semua disiplin yang ada di Pondok dan

kegiatan-kegiatan di Pondok, dia yang menggerakan, yang ngatur

piket, yang ngatur keamanan, yang ngebangunin santri,

menggebrakan santri, kemudian ketika ada santri yang berbicara

tidak sesuai dengan karakter yang ada di Pondok, misalkan contoh

berbicara yang kasar-kasar, pasti ada yang namanya teguan atau

nasehat. Biasanya dijemur, kemudian dia menghafalkan mufradat

atau apa gitu, udah ada hukumannya tersendiri yang sesuai dengan

aturannya.

6. Program-program apa saja yang ada di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 yang ditujukan untuk membangun/membentuk

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Salah satunya adalah tadi PPM atau Praktek Pengabdian

Masyarakat, kemudian ada yang namanya bakti sosial, kemudian ada

yang namanya muhadhoroh juga, muhadhoroh salah satu itu yang

mampu berbicara didepan umum atau public speaking itu kan salah

satu bisa, kalau orang yang peduli tapi kurang apa yaa, bisa

mengajak, jadi sulit, itu salah satu bentuknya. Kemudian juga itu

piket bersama termasuk juga, kemudian juga ada yang namanya,

kalau disini namanya bulis, bulis itu bahasa lainnya kaya apa yaa,

polisi sih, bulis itu polisi, cuma dalam artian bukan polisi jadi

pengamanan. Kalau waktu sekolah nih, itu ada salah satu santriwati

Page 184: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

yang ditugaskan bulis, itu pake pakaian pramuka, berompi dasi,

berompi yang ada tulisan bulis itu, itu tuh tugasnya adalah jaga-jaga

pondok, mengamankan pondok, kalau ada santriwati yang sakit

dilaporkan, kemudian ada santriwati yang sakit diambilkan

makannya, itu tugasnya bulis, dan itu sudah dijadwalkan. Ketika

sekolah pun bulis ini statusnya tetap hadir tapi ditugaskannya

berbeda, jadi bukan diartikan alfa, waktu masuk kelas bulis ini tetap

hadir, hanya tugasnya aja yang beda, jadi tugasnya bulis itu peduli

terhadap lingkungan pondok dan juga peduli terhadap santriwati

yang sakit, dan setiap harinya selalu ada bulis.

7. Siapakah di Pondok Pesantren Darunnajah 3 ini yang khusus

memberikan bimbingan agama dalam membentuk karakter

kepedulian sosial santri?

Jawaban : Kalau itu, yang pertama pasti Pimpinan atau Kiai Pondok

Pesantren, kemudian juga ada biro pengasuhan santri.

8. Bagaimana implementasi program-program tersebut?

Jawaban : itu kan diadakan praktek pengabdian masyarakat, jadi

santri-santri ditugaskan ke suatu daerah, istilah kata lainnya adalah

seperti KKN yaa, mereka dikirim ke suatu daerah yang terpencil

kemudian mereka disana mengembangkan, ini kemaren santri-santri

yang ditugaskan untuk PPM itu tadi salah satu bentuk kepedulian

sosial juga, baru pulang kemaren, makanya tadi ada acara laporan

perganti jawaban, itu tujuannya adalah melaporkan apa yang dapat

Page 185: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

selama disana, mereka menceritakan program-programnya gimana,

mengabdi di desa sana, mengajar disana, ada penyampaian

laporannya, jadi disalurkan apa yang didapat di masyarakat itu

disalurkan di kelasnya, sebagai gambaran. Ketika nanti saya ada

diposisi dia, oh yang seperti ini.

9. Bagaimana tahap-tahap bimbingan agama dalam membentuk

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Yang jelas selalu mengingatkan, saling mengingatkan,

karna namanya usia-usia santri itu kan, harus sering diingatkan,

istilah kata peribahasanya seribu kali harus diingatkan. Kalau santri

itu kan bisa karna terbiasa, terbiasa jadi luar biasa.

10. Kapan bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian

sosial santri dilakukan?

Jawaban : Bimbingan agama setiap jum’at subuh dan malam selasa.

11. Dimana pelaksanaan bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santri dilakukan?

Jawaban : Pelaksanaan bimbingan agama biasanya di masjid, juga

di kelas dan di aula.

Page 186: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

12. Berapa jumlah santri yang biasa mengikuti bimbingan agama?

Jawaban : Hampir semua, karna memang kan disini wajib,

diwajibkan semuanya. Jumlahnya 270 dan untuk tingkat SMA nya

sekitar 130.

13. Apakah bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian

sosial santri diberikan kepada santri di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 sangatlah penting? Alasannya.

Jawaban : Sangat-sangat penting, ada peribahasa ilmu sama akhlak

lebih besar mana gitu kan, kepedulian sosial itu kan ada di akhlak,

ilmu 10% akhlak 90% kan gitu.

14. Apakah ada kegiatan lain yang dapat membantu untuk membentuk

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Kegiatan lainnya, mungkin diluar pondok, semacam

outing class kemana gitu, misalkan kegiatan-kegiatan seperti itu,

kemaren santri-santri kelas 4 atau kelas 1 aliyah abis kegiatan di

Pare, kampung inggris.

15. Apa tujuan memberikan bimbingan agama dalam membentuk

karakter kepedulian sosial santri bagi Ustadz?

Jawaban : Tujuannya salah satunya supaya santri kelak keluar dari

pondok atau dari pesantren memiliki jiwa yang bagus, yang mulia

kemudian yang akhlaknya bagus, itulah tujuannya.

Page 187: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

16. Menurut Ustadz sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3,

gambaran umum mengenai karakter kepedulian sosial santri disini

bagaimana?

Jawaban : Gambaran umumnya yang jelas, setelah diberi nasehat

dan ceramah setiap minggu itu, karakter mereka yaa ada yang

berubah menjadi lebih baik dan ada juga yang masih seperti itu.

Tetapi alhamdulillah lebih banyaknya yang karakternya baik, yang

berakhlakul karimah, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Karna sifatnya selalu mengingatkan melalui bimbingan tersebut,

makin sering diingatkan dan dinasehati santriwati itu, mereka

semakin sadar akan karakter kepedulian sosial mereka. Lalu mereka

juga yang jelas selalu dikontrol, kemudian pemberian nasehat

pemberian bimbingan itu hampir setiap minggu itu udah hal yang

wajib gitu. Ya itu, dengan cara begitu, dipaksa sering diulang-

ulang, insya Allah sudah menjadi suatu kebiasaan atau adat, adat itu

kan suatu kebiasaan yang sering diulang-ulang jadi, santriwati-

santriwati bisa seperti itu.

17. Apa bentuk kepedulian sosial dikalangan para santri Pondok

Pesantren Darunnajah 3 yang diperlihatkan dalam kehidupan

sehari-hari baik ketika didalam Pondok maupun diluar Pondok?

Jawaban : Bentuk kepedulian sosial yang didalam pondoknya

misalkan seperti piket, lalu juga menjadi bulis, peduli kepada

sesama apabila ada yang sakit, diambilkan makannya, kemudian

obat, dikasih obat diambilkan minum, itukan termasuk

Page 188: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

kepedulian sosial. Untuk diluar pondoknya itu tadi, seperti bakti

sosial turun langsung ke warga-warga ke daerah tertentu, atau

PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat).

Page 189: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

PEDOMAN WAWANCARA SANTRI

Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santri di Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Nama : Novia Damayanti

Usia : 17 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Ciruas Taman Pipitan Indah Serang

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

1. Perkenalan (nama, tempat tanggal lahir, nama orangtua dan latar

belakang pendidikan).

Jawaban : Novia Damayanti, Serang 13 November 2002, ayah Arif

Hidayat, ibu Tuti Alawiyah. MI Al khairiyah Pipitan Serang

Banten, MTs Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

2. Apa saja aktivitas kamu sehari-hari di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Aktivitas sehari-harinya yaa dari pagi bangun tidur, abis

itu kita sholat subuh di masjid berjama’ah, abis itu mufrodat (kosa

kata) gitu, terus abis itu persiapan sekolah gitu, nah dari pagi sampe

dzuhur kan sekolah tuh, istirahat sholat dzuhur (ISHOMA), abis itu

berangkat sekolah lagi sampe jam 14.30, abis itu udah istirahat 30

menit doang paling, abis itu sholat ashar kan, abis itu sorenya

ekstrakurikuler, eskulnya juga ya gak semua gitu jadi kaya tertentu,

misalnya hari ini basket, kalo saya sendiri ikut basket sama

Page 190: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

jurnalistik, trus abis itu sampe jam 17.00 kan mandi, abis itu solat

maghrib, ngaji, ngaji juga kadang bareng-bareng kadang sama

perkelompok gitu, abis itu makan, makan malam, trus sholat isya,

abis sholat isya belajar sampe jam 22.00, abis itu udah.

3. Apakah kamu pernah menolong temanmu ketika mereka

kesusahan? Sebutkan contohnya.

Jawaban : Kalo dibilang pernah sih yaa pernah. Contohnya, nolong

temen tuh kaya gimana yaa, kaya bantu temen kalo, kan disini kan

kita kan kelas 5 atau 2 Aliyah jadi PJR atau penanggung jawab gitu,

kadang bantuin temen gebrakin ‘ado, kan kita juga disini udah mau

jadi pengurus, jadi kaya ngegebrak, gebrakin ‘ado sholat, mufrodat,

berangkat sekolah, gitu-gitu. Ya kaya gitu ya, saling bantu.

4. Apa yang membuat kamu tersentuh ketika menghadapi temanmu

yang kesusahan?

Jawaban : Bikin tersentuh yaa, ya itu tuh temen, temen saya gitu loh

maksudnya, masa iya sama temen mau liatin aja, misalkan kita kan

bareng-bareng, masuk bareng gitu, perjuangan bareng, satu

angkatan masa temennya susah gak ditolongin, itu kan kita bareng-

bareng, sukses bareng gitu loh. Susah seneng bareng sih.

5. Apakah yang membuat kamu berpendapat demikian? Apakah

kehidupan di Pondok Pesantren membentuk diri kamu menjadi

seperti itu?

Page 191: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

Jawaban : Iya, di Pondok tuh yaa pokoknya merubah diri saya lebih

baik lagi sih kaya saya tuh disini dapet pelajaran banyak gitu loh,

kaya mulai, kek tadi hal kecilnya aja menolong temen gitu, kaya

nolong temen kan maksudnya mulai ada dari hati gitu loh, dari hati

sendiri kaya temen gitu, trus kaya merubah diri lebih dewasa lagi

gitu.

6. Apakah kamu merasakan ada perubahan pada karakter diri kamu,

menjadi lebih baik dari sebelumnya selama di Pondok Pesantren?

Jawaban : Namanya karakter kan, pasti temen yang ngelihat, tapi

kalo pribadi saya sendiri sih, ngerasanya ada, ada perubahan, kaya

contoh kecilnya masalah ibadah, kalo dulu tuh pas dirumah kan

belum tentu yaa, saya tuh ibadah tuh tepat waktu gitu, kalo disini

kan udah pasti tepat waktu, trus kaya masalah disiplin, masalah

disiplin kan disini kalo orang yang namanya telat dihukum gitu, jadi

kan kita disiplin waktu, tau waktu, tau aturan, tau adab atau akhlak

gitu. Namanya adab sama akhlak yang namanya di Pondok

Pesantren kan pasti ditekenin banget gitu yaa. Kalo dalam

kepedulian sosial sendiri kaya, dulu-dulu tuh kaya bodo amat gitu

loh, kaya yaudah sih, kaya dia ini gitu loh, kaya gak ada rasa

kebersamaan tuh gak ada gitu. Kalo sekarang yaa berhubung kita

juga lingkupnya segini doing gitu loh dikit, jadi lebih kerasa aja

gitu.

Page 192: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

7. Apakah di Pondok Pesantren ini kamu dan temanmu memang

memiliki karakter kepedulian sosial? Bagaimana bentuknya kamu

kepada temanmu dan juga sebaliknya, karakter temanmu kepada

diri kamu seperti apa?

Jawaban : Namanya orang kan beda-beda yaa, karakternya macem-

macem jadi ada, pasti ada sesama temen tuh pasti ada yang sama

kepedulian sosialnya, tapi ada juga yang beda gitu, trus yaa tapi kan

kita yang saling merangkul, saling ngingetin, jadi yaa insya Allah

ada, kepedulian sosial mah ada, cuma rata-rata ada yang ada, ada

yang engga gitu. Bentuk karakternya kaya karakter balas budi, gini

maksudnya kepedulian sosialnya gini, misalnya saya saling tolong

menolong sama dia gitu, ntar dia juga pasti kaya ngebales gitu loh

gitu, trus juga ya itu sih yang apa namanya yang peka lah istilahnya

gitu, kan ada juga karakter orang kan yang gak peka yang bodo

amatan gak peduli gitu, kadang yang kaya gitu juga ada.

8. Apa aktivitas di Pondok Pesantren Darunnajah 3 yang menurut

kamu bisa mendorong kamu untuk bisa lebih peduli?

Jawaban : Kaya ini suatu acara, kaya suatu acara tuh kan, aktivitas

di Pondok ini ada acara, acara bersama acara angkatan saya

misalnya, nah jadi disitu tuh kaya kepedulian sosial tuh ada gitu

loh, namanya satu angkatan, terus jadi aktivitas di acara itu tuh kita

tuh ada kepedulian saling tolong menolong, saling kerjasama, saling

tau ini itu, bukan karna apa yaa, bukan karna bagian ini bagian ini,

Page 193: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

bukan, gitu. Jadi kaya semua tuh sama tolong menolongnya gitu,

terus kaya rasa kebersamaannya tuh ada gitu mulai ada disitu.

9. Menurut kamu, yang dimaksud dengan karakter kepedulian sosial

santri itu seperti apa?

Jawaban : Karakter kepedulian sosial itu, kalo kita tuh kaya ngerti,

ngerti kesusahan orang lain, kaya paham gitu loh karakter temen

tuh kaya gimana, kaya gini kaya gini, trus kepedulian sosial tuh yaa

kita saling tolong menolong, saling membantu gitu. Saling

merangkul dan solidaritasnya tinggi.

10. Apakah pernah mengikuti bimbingan agama dengan Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Mengikuti bimbingan agama, pernah, sering.

11. Bagaimana tanggapan kamu tentang pelaksanaan bimbingan agama

yang diberikan oleh Bapak Pimpinan Pondok khususnya untuk

membentuk karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Menurut saya Bapak pimpinan pondok tuh kalo

bimbingan agama kan, kaya ceramah juga kan itu termasuk

bimbingan agama kan, nah kita kan ceramah disini setiap hari

jum’at subuh sama malam selasa. Menurut saya bimbingan agama

tuh kaya Bapak pimpinan tuh gak cuma kasih tau kaya akhlak tuh

gini, adab tuh gini, tapi juga karna kadang mengisahkan dari kisah-

kisah nabi gitu, kaya mengisahkan dari suri tauladan ini ini, jadi

Page 194: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

kita tuh kaya paham gitu, akhlak tuh kaya gini, kita tuh harus kaya

gini, adab tuh harus kaya gini sama orangtua, sama guru, sama

teman, sama kakak kelas.

12. Apa saja informasi atau ilmu yang kamu dapatkan setelah

mengikuti bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial?

Jawaban : Ilmu yang didapat tuh kaya contohnya bimbingan

agamanya mengenai adab, yang saya dapatkan tuh berarti tuh adab

sesama teman, sama kakak kelas, sama guru, sama orangtua. Terus

adab tuh gak apa yaa, gak semua orang tuh bisa ini loh, bisa paham,

gak semuanya tuh bisa dipahami gitu loh, jadi kita tuh kaya

pendalaman adab itu tuh disitu saya merasa ada kaya lebih

intropeksi diri, lebih mikir lagi gitu, adab tuh kaya gimana secara

keseluruhan globalnya.

13. Apakah penting atau tidak menurut kamu dengan adanya

pelaksanaan bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial santri di Pondok ini? Mengapa?

Jawaban : Menurut saya penting banget, bahkan dibutuhkan.

Karena yang tadi saya bilang tadi kan karakter orang, sifat karakter

itu kan beda-beda yaa, terus jadi orang tuh, ada juga kan orang yang

susah diomongin, yang susah diatur, terus diomongin tuh gak bisa,

terus ada juga tuh yang kalo diomongin harus keras harus lembut

Page 195: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

gitu, jadi bimbingan agama kaya gitu tuh penting gitu, tapi itu juga

balik lagi ke diri sendirinya, intropeksi dirinya gimana.

14. Apakah ada pengalaman yang menarik dengan teman-teman dalam

kegiatan sehari-hari, setelah mengikuti bimbingan agama untuk

pembentukan karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Pengalaman menarik sih ada, kaya abis bimbingan

agama, kaya abis dinasehatin, misalnya angkatan saya abis

dinasehatin kalian tuh ini apa, rajinin misalnya rajin sholat ke

masjid gitu, jadi pengalaman menariknya tuh kaya tiba-tiba semua

tuh kaya sholat ke masjid gitu loh, jama’ah gitu, menariknya disitu.

Terus kaya apa-apa bareng gitu, yang awalnya masing-masing, abis

tuh kaya masih kaya bolong-bolong gitu sholatnya, jadi semenjak

bimbingan agama kaya gitu tuh, kaya ada perubahan, semuanya

bareng-bareng gitu.

15. Menurut kamu, apa manfaat bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Manfaat bimbingan agama tuh menurut saya banyak

manfaatnya, kalo untuk kepedulian sosial itu, yaa salah satunya itu

aja tolong menolong, itukan kepedulian sosial terhadap yang lain

kan, jadi bimbingan agama tuh kaya istilahnya kaya merintah kita

gitu loh, kaya merintah kita ke jalan yang baik dan benar, termasuk

tolong menolong itu, intinya mengarahkan.

Page 196: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

16. Apakah dengan adanya bimbingan agama yang diberikan dapat

membentuk karakter kepedulian sosial santri di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Insya Allah bisa, cuma yaa walaupun gak secepet itu

gitu, walaupun gak semuanya bisa juga, tapi kan pasti ada, dan

dapat membentuk.

17. Menurut kamu, apa tujuan Pimpinan Pondok memberikan

bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial

santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : menurut saya yang pasti sih, tujuannya yaa mencetak,

membentuk gitu loh, membentuk kita santriwati-santriwati nya itu

ke jalan yang benar, terus itu tuh kaya membangun sifatnya

membangun kita semua gitu, kaya membentuk karakter gitu loh

istilahnya kan, karakter kan pasti susah yaa, membentuk karakter

yang lebih baik lagi gitu loh, kaya bimbingan agama kan pasti

lingkupnya luas kan ya kak yaa, luas kaya tentang adab, akhlak,

gitu-gitu, pasti kan yang pasti tujuan utama pimpinan yaa mau kita

tuh lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya, lebih tau gitu loh, agar

pengetahuannya lebih luas.

18. Bagaimana hubungan kamu dengan teman-teman setelah mengikuti

bimbingan agama untuk membentuk karakter kepedulian sosial

santri?

Page 197: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

Jawaban : Hubungannya lebih deket, lebih solidaritasnya, yang

pasti kesadaran dari temen-temen tuh mulai ada, jadi pikiran tuh

mulai kebuka, jadi intropeksi diri tuh mulai ada gitu loh kak, terus

juga kaya solidaritas kebersamaan semua apa, kerjasama tuh mulai

ada gitu semenjak ada bimbingan agamakaya gitu, kan yang pasti

pimpinan kan mengarahkan yang baik gitu.

Page 198: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

PEDOMAN WAWANCARA SANTRI

Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santri di Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Nama : Lepia Juniza

Usia : 17 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Bengkulu

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

1. Perkenalan (nama, tempat tanggal lahir, nama orangtua dan latar

belakang pendidikan).

Jawaban : Lepia Juniza, lahir di Bengkulu 22 Juni 2002, nama ayah

Jaya dan ibu Elpi, kalau ana SDN 02 Bengkulu terus kalo untuk

tingkat MTs di MTs Al-Mahadirohmah Bengkulu.

2. Apa saja aktivitas kamu sehari-hari di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Kalau aktivitas tuh full 24 Jam, dari pagi saya bangun

subuh, terus mufrodat, lalu piket bersama, setelah itu saya mulai

makan, setelah makan kita berangkat sekolah sampai dzuhur saya

break atau istirahat sebentar, udah break saya sekolah lagi, udah

sekolah lagi saya sholat ashar, dan sorenya saya extrakurikuler,

semuanya wajib mengikuti extrakurikuler, udah gitu begitu setiap

harinya. Untuk saya sendiri saya ikut extrakurikuler drumband,

Page 199: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

jurnalistik, panahan sama basatin, basatin itu bagaimana cara kita

mengelola tumbuhan gitu-gitu.

3. Apakah kamu pernah menolong temanmu ketika mereka

kesusahan? Sebutkan contohnya.

Jawaban : Kalau untuk pribadi, pasti pernah. Karena semua orang

pasti pernah membantu oranglain ketika kesusahan. Karena Islam

juga ngajarin kita buat saling tolong menolong ya. Contohnya kaya

ke temen, karena kita sama-sama jauh dari orangtua, ketika mereka

terpurung lagi ada masalah baik dari rumahnya, jauh dari orangtua,

disana saya merangkul teman saya buat curhat.

4. Apa yang membuat kamu tersentuh ketika menghadapi temanmu

yang kesusahan?

Jawaban : Rasa tersentuh itu kak, datang ketika saya sama-sama

jauh dari orangtua, ketika temen saya terpurung. Ada juga kak,

orang itu kak, emang temen saya tuh broken home, disana tuh saya

kaya, ini anak butuh perhatian dari kita, butuh temen curhat, butuh

kebahagiaan walaupun dia gak dari rumahnya, butuh motivasi

dihidupnya.

5. Apakah yang membuat kamu berpendapat demikian? Apakah

kehidupan di Pondok Pesantren membentuk diri kamu menjadi

seperti itu?

Page 200: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

Jawaban : Iya, karena pondok ngajarin saya tuh untuk saling tolong

menolong, karena tolong menolong itu tuh termasuk panca jiwa

yang keempat, itu namanya ukhuwah islamiyah, jadi kita sebagai

umat muslimah itu harus saling tolong menolong, dari pondok ini

saya belajar apa sih itu ukhuwah islamiyah sebenernya gitu.

6. Apakah kamu merasakan ada perubahan pada karakter diri kamu,

menjadi lebih baik dari sebelumnya selama di Pondok Pesantren?

Jawaban : Ya, bener banget jadi selama ana di Pondok, ana ngerasa

karakter diri ana tuh berubah banget dari awalnya ga tau gimana sih

cara sopan santun sama temen, bisa bersosialisasi, dari pondok ana

jadi tau, jadi nambah wawasan.

7. Apakah di Pondok Pesantren ini kamu dan temanmu memang

memiliki karakter kepedulian sosial? Bagaimana bentuknya kamu

kepada temanmu dan juga sebaliknya, karakter temanmu kepada

diri kamu seperti apa?

Jawaban : Kalau untuk kepedulian sosial engga semua orang

mungkin mempunyai kepedulian sosial, ada anaknya emang butuh

waktu lama untuk bersosialisasi, ada juga orang yang kenal,

langsung bersosialisasi jadi tergantung anaknya biasanya. Kalau

untuk karakter temen, saya kan gak tau ya kak, ada kadang tuh

temen yang susah diatur, ketika ada kegiatan, soalnya dalam

organisasi itu kak, lebih susah menasehati temen sendiri daripada

adik kelas, yaa, karakter temen itu ada yang beda-beda, ada yang

Page 201: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

baik, ada harinya kaya gini, hari lainnya beda lagi. Mereka bisa

nilai sendiri kadang tuh ada juga waktu saya lagi badmood gitu kan,

nyapa apa gimana, ada juga rasa boring, terus juga ada beberapa

temen yang tau diri gitu ka, kalau saya udah bantuin dia, dari sana

tuh dia mikir mungkin, oh ini yaa, berbalik gitu loh kak, jadi dia

juga bantuin ana, tapi ada juga yang masa bodo amatan gitu kak,

ada juga kaya padahal saya mau bantu, tapi ga perlu gitu. Kaya

acuh tak acuh gitu.

8. Apa aktivitas di Pondok Pesantren Darunnajah 3 yang menurut

kamu bisa mendorong kamu untuk bisa lebih peduli?

Jawaban : Kalau disini sih tentang public speaking kak, untuk kita

bersosialisasi, dan juga sih organisasi kak, organisasi tuh paling

penting disini untuk kita bersosialisasi sama maupun engga sama

temen kita, jadi kita bisa bersosialisasi sama adik kelas, sama kakak

kelas, gimana sikap kita ke temen sendiri, sama kakak kelas, dan

sama adik kelas. Pokoknya yang paling unggul disini tuh

organisasi.

9. Menurut kamu, yang dimaksud dengan karakter kepedulian sosial

santri itu seperti apa?

Jawaban : Karakter kepedulian sosial itu sifat kepedulian sosial,

sifat kepedulian sosial itu tuh umum kak, jadi banyak orang

mikirnya kepedulian sosial tuh kita hanya kaya ngasih uang

mungkin keluar, itu engga, bagi saya sendiri ketika temen kita

Page 202: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

butuh temen curhat, lagi ada masalah itu, bagi ana tuh itu

kepedulian sosial. Caranya mungkin dari kelas satu, kelas satu tuh

mereka fasenya tuh ga betah loh kak, mungkin belum bisa

bersosialisasi sama lingkungan disini, kita ngerangkul mereka itu

termasuk kepedulian sosial sendiri bagi ana. Ada juga bakti sosial,

ngasih bantuan yang terkena bencana alam, jadi disini ada one day

one thousand kak, one day one thousand jadi setiap anak satu hari

itu bayar 1.000, dan itu wajib kak, jadi nanti uangnya kita kasih ke

korban bencana, ke kaum dhuafa. Terus nanti ada bulis gitu kak,

yang keliling pake baju pramuka, nanti ada tulisan one day one

thousand, jadi satu hari tuh 1.000, ada yang lebih jadi gitu kak.

10. Apakah pernah mengikuti bimbingan agama dengan Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Iyah, sering kak.

11. Bagaimana tanggapan kamu tentang pelaksanaan bimbingan agama

yang diberikan oleh Bapak Pimpinan Pondok khususnya untuk

membentuk karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Bagi ana sendiri sih ka, wah itu bagus banget, kita jadi

tau dari awalnya karakter kita kurang baik, Alhamdulillah jadi baik.

Dan ada juga contoh kecilnya itu PPM, itu kan adanya di

perkuliahan kak, tapi kita disini udah diajarin gitu, gimana sih cara

ngajarin orang, ngajarin anak, ngajarin kesabaran kita, gimana cara

kita ngadepin orang-orang yang sakit gitu, jadi berguna banget.

Page 203: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

12. Apa saja informasi atau ilmu yang kamu dapatkan setelah

mengikuti bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial?

Jawaban : Kalau ilmu yang saya dapat sih, kaya saya belajar

bersosialisasi diwaktu muda, gimana sih caranya menjadi dewasa

sebelum umurnya gitu. Ya jadi dari sana tuh, oh berguna banget, oh

gimana sih cara bersosialisasi dengan kaum dhuafa, dengan yatim

piatu, udah diajarin diusia muda.

13. Apakah penting atau tidak menurut kamu dengan adanya

pelaksanaan bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial santri di Pondok ini? Mengapa?

Jawaban : Bagi ana diri sendiri sih itu penting banget kak, dan juga

kak ngerasa beruntung bisa ngikutin programnya beliau itu setiap

abis subuh, karena gak semua orang bisa dapet ilmu yang seperti

saya gitu kan kak.

14. Apakah ada pengalaman yang menarik dengan teman-teman dalam

kegiatan sehari-hari, setelah mengikuti bimbingan agama untuk

pembentukan karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Ada, biasanya kan kita kalau udah dapet pencerahan dari

Ustadz, kita dikamar ngobrol, yaa gimana yaa bisa membentuk

karakter ini, hari ini bisa nih kita praktekin, ntar tuh beberapa hari

kemudian gak bisa lagi, jadi kita tuh kaya butuh pencerahan terus

Page 204: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

gitu. Jadi tiap hari tuh butuh pencerahan dan bimbingan terus dari

Ustadz. Iya karena namanya juga rohani yaa kak, batin kita itu,

butuh siraman rohani gitu.

15. Menurut kamu, apa manfaat bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Kalau manfaat bagi diri sendiri sih mungkin kita kaya

punya bekal, sama kaya apa yaa kak, tabungan ilmu sebelum kita

ngehadepin dunia luar, kalau dari diri ana sendiri sih kak, kaya saya

belajar bersosialisasi, jadi ntar pas ana keluar, insya Allah bisa

ngehadepin dunia luar, soalnya saya juga cewe kak yaa, gimana sih

dunia luar yang ada cowonya. Jadi kita tuh bener-bener butuh bekal

gimana sih ngehadepin dunia luar yang ada cowonya, dan bekal

yang akan kita jaga.

16. Apakah dengan adanya bimbingan agama yang diberikan dapat

membentuk karakter kepedulian sosial santri di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Kalau untuk membentuk karakter santri sih, bagi ana sih

kak tergantung orangnya, biasanya kalau untuk bimbingan setiap

subuh itu ada yang bisa nerima juga karena kan ngantuk yaa ka,

ba’da subuh itu ya Allah subhanallah banget itu ngantuknya ka, jadi

bagi ana sih tergantung orang, tapi rata-rata insya Allah bisa

nerima.

Page 205: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

17. Menurut kamu, apa tujuan Pimpinan Pondok memberikan

bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial

santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Kalau tujuannya beliau karena kita punya motto sama

misi disini, mottonya itu kak, beliau itu pengen punya kader, jadi

pondok kita ini gak gimana yaa, gak mati setelah alumni udah. Jadi

Bapak pimpinan itu tujuannya itu kaya kita tuh punya modal kaya

kepedulian sosial, setelah itu setelah kita dapat ilmu itu, kita bisa

ngabdi disini kak, ngabdi disini gimana cara ngajar, jadi di Pondok

tuh engga setelah kita lulus pergi, Bapak Pimpinan tuh pengennya

kita lulus kita mengabdi, walaupun gak di Pondok ini, dimana pun

itu. Tujuannya beliau tuh itu.

18. Bagaimana hubungan kamu dengan teman-teman setelah mengikuti

bimbingan agama untuk membentuk karakter kepedulian sosial

santri?

Jawaban : Kalau menurut pribadi, mungkin karena udah aliyah yah

kak udah remaja, lebih baik kita tau gimana bersosialisasi yang

sebenernya, dari awalnya kan saya sama temen, mmm dia bukan

sekamar sama ane ah, masa bodo. Kalau sekarang karena kita udah

dapet bimbingan oh ini temen ane kita ngerangkul bareng, haflah

bareng, lulus bareng, jadi merasa cuek tuh kaya pas di awal-awal

aja gitu kak, dia nangis nih misalnya dikamar lain, yaa masa bodo

gitu loh kak, saya-saya dia-dia. Tapi setelah kita ikut bimbingan, oh

Page 206: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

ini loh artinya ukhuwah islamiyah itu berarti disini kan kita sama-

sama jadi orangtua, jadi mereka adalah saudara kita gitu kak.

Page 207: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

PEDOMAN WAWANCARA SANTRI

Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santri di Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Nama : Dini Masluhah

Usia : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Batam

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

1. Perkenalan (nama, tempat tanggal lahir, nama orangtua dan latar

belakang pendidikan).

Jawaban : Dini Masluhah, Batam 28 Desember 2002, ayah Asep

Disfojaya ibu Samsiah, SDN 008 Sekupang, yaa kalau SMP nya

tiga tahun di Gontor 3 di Mantingan Ngawi, terus alumnus lanjut

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang.

2. Apa saja aktivitas kamu sehari-hari di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Aktivitas sih banyak, mulai dari bangun tidur terus sholat

subuh, terus ngaji, terus abis ngaji kita ada kegiatan kaya sehari-hari

kaya mufrodat gitu, kaya mengulang kosakata bahasa arab bahasa

inggris, itu arab inggrisnya sih sesuai jadwal, kalau semisal jadwal

minggu ini arab yaa arab, kalau minggu depan inggris yaa inggris,

terus abis mufrodat, biasa kaya bersih-bersih pondok, abis itu siap-

siap mau sekolah, abis sekolah yaa biasa sampe jam tiga, abis

Page 208: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

dzuhur sih pulang dulu, sholat, makan siang masuk sekolah lagi

sampe jam tiga, pulang sholat ashar, terus ngaji, baru kegiatan

extrakurikuler kaya misalnya bola basket, sama jurnalistik, terus tuh

ada yang mandi, nyuci, atau yang lainnya, terus abis gitu ada yang

hafalan Al-Qur’an, tapi itu tergantung mau ikut atau engga, kalau

yang mau ikut di tes dulu, kalau misalnya tesnya lancer bisa ikut.

Kalau saya sih awalnya ikut, Cuma setahun doang, abis gitu keluar

belum istiqomah soalnya.

3. Apakah kamu pernah menolong temanmu ketika mereka

kesusahan? Sebutkan contohnya.

Jawaban : Insya Allah pernah, tapi engga selalu, kan gak selamanya

kita tuh bisa nolongin, paling cuma kaya bantuin do’a. Contohnya

kaya misalnya acara panitia kaya gini, kan saling tolong menolong,

kan di struktur kan ada ketua, ada wakil, tapi kan gak mesti harus

ketua terus yang jalanin, kan kita saling tolong menolong, terus

kaya misalnya lagi gak punya duit, kan biasa di Pondok kan jauh

dari orangtua, kalau lagi butuh gak punya duit kadang dibantuin

gitu, tapi pernah juga kak, kalau saya lagi banyak kerjaan, terus

teman tuh bilang din, misalnya kaya suruh ini ke ustadzah kaya

lapor gini-gini kadang, mmm gak bisa gitu, soalnya lagi sibuk, yaa

paling suruh gantiin orang atau gak kaya lagi suruh kaya hal

minjemin duit gitu loh kak, lagi gak punya duit disuruh kaya

nombokin dulu, belum bisa kaya gitu.

Page 209: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

4. Apa yang membuat kamu tersentuh ketika menghadapi temanmu

yang kesusahan?

Jawaban : Gimana yah, kan kita tuh sama-sama orang yang jauh,

engga sih, maksudnya deket-deket, cuma kadang ada yang lebih

jauh, yaa sedih aja kalau misalnya kaya kitanya punya dianya engga

gitu, kalau misalnya kitanya kaya bisa ngelakuin dianya engga jadi

bisa buat nolongin.

5. Apakah yang membuat kamu berpendapat demikian? Apakah

kehidupan di Pondok Pesantren membentuk diri kamu menjadi

seperti itu?

Jawaban : Engga juga sih, emang dari dulu sama ibu, sama ayah

suruh tolong menolong, cuma semenjak masuk pondok pesantren

jadi kaya sikap tolong menolongnya ditingkatkan, egoisnya agak

dibuang-buang, karena kan hidup bersama gitu.

6. Apakah kamu merasakan ada perubahan pada karakter diri kamu,

menjadi lebih baik dari sebelumnya selama di Pondok Pesantren?

Jawaban : Mmm iya sih ada, kaya misalnya dulunya malas-malasan

sekarang agak rajinan, terus tuh yang dulunya kaya bodo amatan

soalnya aku tuh orangnya kaya bodo amatan gitu loh kak sama

orang, cuek, kalau gak dikenal tuh cuek, tapi kalau misalnya udah

deket, peduli banget. Jadi kalau dulu kan gitu, sekarang kan gara-

gara di Pondok, hidup sama-sama kan gak boleh cuek-cuekan, kaya

harus peka gitu.

Page 210: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

7. Apakah di Pondok Pesantren ini kamu dan temanmu memang

memiliki karakter kepedulian sosial? Bagaimana bentuknya kamu

kepada temanmu dan juga sebaliknya, karakter temanmu kepada

diri kamu seperti apa?

Jawaban : Itu sih tergantung orangnya sih kak, kalau misalnya

memang orangnya kaya gitu ya gitu, tapi insya Allah kalau udah

disini tuh semuanya sama. Yaa berbeda-beda sih, ada yang kadang

egois, trerus kadang aku sendiri juga egois, terus kadang ada yang

mungkin rajin, ada yang males, kita sih karena disini sama-sama

jadi kaya kalau misalnya lagi ujian dianya malas ada yang rajin,

saling ngingetin gitu, kalau berubah sikap gitu.

8. Apa aktivitas di Pondok Pesantren Darunnajah 3 yang menurut

kamu bisa mendorong kamu untuk bisa lebih peduli?

Jawaban : Apa yaa, kaya misalnya bangun tidur aja deh kan bisa

bangun sama-sama, jadi saling peduli teman kalau misalnya dia gak

dibangunin ntar telat sholat subuhnya atau kegiatan yang lain telat,

jadi saling peduli gitu. Jadi kita saling bangunin gitu.

9. Menurut kamu, yang dimaksud dengan karakter kepedulian sosial

santri itu seperti apa?

Jawaban : Kaya misalnya yaa seperti tolong menolong, saling peka

terhadap sekitar dan lingkungan, terus engga egois, pokoknya gak

ini deh gak bodo amatan orangnya.

Page 211: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

10. Apakah pernah mengikuti bimbingan agama dengan Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Pernah, kan itu juga kaya kewajiban loh kak.

11. Bagaimana tanggapan kamu tentang pelaksanaan bimbingan agama

yang diberikan oleh Bapak Pimpinan Pondok khususnya untuk

membentuk karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Itu menurut saya itu, itu tuh sangat bagus kak, karena

akan membentuk karakter santriwati-santriwati tersebut, kaya

misalnya yang tadinya engga bisa baca Al-Qur’an, gara-gara ada

bimbingan agama, kan biasa dikasih tau kalau baca Qur’an tuh gini-

gini, dapat pahala, jadi dianya bisa lebih mendalami gitu kak. Kalau

misalnya untuk bimbingan agama untuk membentuk kepedulian

sosialnya, sangat bagus juga kak, kita tuh bisa lebih memperbaiki

diri kita sendiri, yang tadinya malas jadi rajin, yang tadinya bodo

amatan jadi peka, jadi kalau misalnya ada sesama temen tuh gak

boleh saling tinggalin, gak boleh saling egois, gak boleh mikirin diri

sendiri, apalagi kalau misalnya dalam suatu acara gitu.

12. Apa saja informasi atau ilmu yang kamu dapatkan setelah

mengikuti bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial?

Jawaban : Banyak, jadi lebih jujur, emosional lebih kaya ngerti

sesama teman, terus tuh lebih mengerti kaya misalnya temen kaya

Page 212: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

gini tuh, kita harus gimana, terus kalau kaya kita kaya gini

temennya harus gimana gitu, lebih dewasa.

13. Apakah penting atau tidak menurut kamu dengan adanya

pelaksanaan bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial santri di Pondok ini? Mengapa?

Jawaban : Sangat penting, karena kalau gak ada bimbingan agama

kaya gitu, kita juga gak bakal kalau misalnya ini kaya gini kaya

gitu, kan tujuan kita di Pondok ini juga, biar kita tuh lebih

memperbaiki diri, terus tuh ta’at beribadah juga, terus tuh juga gak

bodo amatan sama temen dan masyarakat lainnya, kan ntar setelah

dari sini kita kan bakal keluar, bakal gabung sama mayarakat luar,

kalau misalnya kita dari awal kita gak tau tentang karakter

kepedulian sosial gimana kita mau bersosialisasi dengan yang

lainnya.

14. Apakah ada pengalaman yang menarik dengan teman-teman dalam

kegiatan sehari-hari, setelah mengikuti bimbingan agama untuk

pembentukan karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Kaya ada sih kaya kepanitiaan gitu, kan kalau untuk

kepanitiaan kan kaya misalnya yang tadinya dia gak mau gini gak

mau kerja, gara-gara adanya bimbingan, kaya lebih kalau kerja

harus ngebantuin, jadi gitu kaya gak terlalu banyak egoisnya.

Page 213: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

15. Menurut kamu, apa manfaat bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Manfaatnya tadi sih, kaya misalnya lebih memperbaiki

diri, terus tuh jadi temen-temen tuh bakalan ngerti sesama, terus tuh

ngerti apa itu solidaritas, terus kaya kebersamaan, kan itu kalau

misalnya kalau udah pada liburan suka pada kangen, gitu-gituan

kaya makan bareng.

16. Apakah dengan adanya bimbingan agama yang diberikan dapat

membentuk karakter kepedulian sosial santri di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Iyah sangat-sangat dapat membentuk.

17. Menurut kamu, apa tujuan Pimpinan Pondok memberikan

bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial

santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Tujuannya salah satunya mengembangkan pondok ini,

kan pondok itu bakal terlihat bagus, bakal terlihat baik, kalau

kitanya punya karakter sopan santun, segala macem kan,

dikarenakan adanya santri-santri yang ada didalamnya, kalau

misalnya santri-santrinya tidak menunjukkan kepribadiannya yang

sopan, rapih, jujur dan yang lain-lain, kan otomatis orang-orang

juga gak mau masuk ke dalam pondok ini, jadi tujuannya biar

membangun pondok ini juga lebih baik, meningkatkan kualitas

pondok, terus kitanya juga lebih dewasa, dapat menghilangkan sifat

Page 214: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

bodo amatan gitu, lebih percaya diri, saling membantu, terus ingin

menciptakan agar santri-santrinya lebih baik kedepannya.

18. Bagaimana hubungan kamu dengan teman-teman setelah mengikuti

bimbingan agama untuk membentuk karakter kepedulian sosial

santri?

Jawaban : Kalau sesama temen-temen yaa memang dari dulu kan

sama-sama, jadi kalau misalnya ada bimbingan yaa paling cuma

didengerin, terus kaya jadi, kita gak boleh gini lagi, misalnya kaya

berantem, kaya udah-udah dewasa, jangan terlalu egois, gini-gini

yaudah paling yaudah gitu, ini sih sebenernya bimbingan sih,

menurut kita kan udah sering yaa kak, jadi tuh gimana yaa, jadi

kaya, penting, cuma kita bakal lebih ini aja memperbaiki diri aja

gitu.

Page 215: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

PEDOMAN WAWANCARA SANTRI

Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santri di Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Nama : Yosvi Anggrariani Putri

Usia : 18 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Bengkulu

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

1. Perkenalan (nama, tempat tanggal lahir, nama orangtua dan latar

belakang pendidikan).

Jawaban : Yosvi Anggrariani Putri, Kepahyang 11 Februari 2002,

nama orangtua ayah Sumantri, ibu Meli Susmiyanti, SDN 008

Muisbabatan Bengkulu, kalau SMP Pesantren Ar-rahmah Curug

Bengkulu.

2. Apa saja aktivitas kamu sehari-hari di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Sehari-hari di Pondok mulai dari bangun pagi nih, kalau

bangun pagi itu jam 04.00 siap-siap buat sholat subuh ke masjid,

abis itu ngaji, ada kegiatan yang namanya mufrodat atau pemberian

kosakata, setelah itu kan apa saya kan anak tahfidz jadi, abis subuh

itu ngehafal juga ngehafal Al-Qur’an, nah setelah itu, kita siap-siap

kebersihan pondok, abis kebersihan pondok, kita ini misalnya ada

yang belum mandi subuh, itu mandi di jam itu sebelum berangkat

Page 216: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

sekolah, sekitar jam 06.30 kita ngambil makan, abis ngambil makan

kita berangkat sekolah, sekolah sampe jam 12.00, nah abis itu

istirahat, sholat dzuhur, trus juga makan siang, abis itu sekolah lagi

sampe jam 15.00, abis itu sholat ashar, abis sholat ashar kita kalau

santri lain biasanya extrakurikuler kaya basket atau sejenisnya,

kalau saya kan tahfidz, jadi ada setoran sama ustadzah, biasanya

dari abis ashar sampe sebelum maghrib, itu setoran, nah abis itu

sholat maghrib, abis maghrib, makan, terus sholat isya abis sholat

isya, baru kegiatan misalnya kalau ada kegiatan belajar bareng, atau

kegiatan lain kaya ada acara, latihan sampe jam 22.00. Karena jam

22.00 santri udah wajib masuk asrama.

3. Apakah kamu pernah menolong temanmu ketika mereka

kesusahan? Sebutkan contohnya.

Jawaban : Namanya di Pondok kita itu diajarin buat saling

menolong satu sama lain, dan mamah ane juga bilang selagi kamu

bisa buat nolong orang kenapa engga, walaupun itu hanya misalkan

kaya sepotong roti, kalau kamu punya sepotong roti dan kamu laper

dia laper, bagi dua. Kata mamah ane begitu, nolong satu sama lain.

Contohnya di Pondok, tolong menolong nih kak, misalnya kaya kita

lagi ada kan kalau apa, misalnya kaya kebersihan, biasanya kita kan

jadi penanggungjawabnya, kan gak mungkin, kan namanya disini

‘ado atau anggota, ‘ado itu susah diatur, nah disana kita ikut

berpartisipasi buat ngebantu temen, gimana caranya yang anggota-

anggota itu bisa gerak bisa jalan kan, susah-susah gampang loh kak,

Page 217: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

ngatur mereka. Kalau di prinsip saya gini, namanya ‘ado bakalan

ngikutin si roisnya atau si penanggung jawabnya, jadi kita harus

nyontohin, setidaknya kita gini loh, kita nyapu aja bentar dikit, jadi

gini loh baru kita bisa nyuruh ‘ado, kalau ane sih kak kaya kalau

nyuruh ‘ado tanpa kita gerak duluan tuh gak enak. Kamu nyuruh

orang, kamu aja gak gerak. Jadi ‘ado gak berfikiran ‘alah dia cuma

gini-gini doang, gitu.

4. Apa yang membuat kamu tersentuh ketika menghadapi temanmu

yang kesusahan?

Jawaban : Tersentuh, kaya pengen nolongin gitu, yaa karna emang

tabi’atnya manusia saling menolong. Kalau tolong menolong itu,

gak harus pandang bulu, jadi perasaan buat nolong itu, timbul

sendiri loh kak, kaya kamu itu harus nolong orang, jangan egois

kalau jadi orang, suatu saat mungkin kamu bakalan jadi kaya dia,

jangan egois kalau buat nolong orang, tolonglah selagi bisa, jangan

sis-siain yang ada didepan mata sedangkan itu sebuah kebaikan.

Nah gitu kak.

5. Apakah yang membuat kamu berpendapat demikian? Apakah

kehidupan di Pondok Pesantren membentuk diri kamu menjadi

seperti itu?

Jawaban : Iyah, pondok pesantren membentuk saya menjadi anak

yang bisa bertanggung jawab, anak yang disiplin, terus juga

memang visi misi pondok menjadikan generasinya itu menjadi

Page 218: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

generasi yang beradab, berakhlakul karimah, makanya disisi tolong

menolong harus di tanam dalam diri kita buat dapet tolong

menolong orang lain, harus bisa gitu loh kak.

6. Apakah kamu merasakan ada perubahan pada karakter diri kamu,

menjadi lebih baik dari sebelumnya selama di Pondok Pesantren?

Jawaban : Iyah, ada. Sebelumnya kalau kan kalau diluar urak-

urakan lah biasa, bandel juga bandel banget, terus lalai, yaa kaya

orang lalai, malas-malasan, terus gimana ya kak, kalau misalnya

ama orang lain kaya bodo amatan, yaa dia ini gitu, tapi kalau udah

masuk pondok udah, itu tuh ente tuh agama islam, islam aja

ngajarin kaya gini kaya gini, masa kamu engga mengamalkan itu,

gitu loh kak. Kan ane masuk pondok ini pas SMP cuma beda

pondok, karena dari SD tuh tidak tertanam sedikit pun pengen

masuk sekolah diluar, engga kak, pengen sekolah diluar, gak

tertanam sama sekali, masuk Pondok Pesantren Darunnajah itu pas

SMA kak, selama di Pondok ane gak pernah dimudifah atau

dijenguk kak, gak pernah sama sekali, berarti udah 1 tahun ½ gak

pernah dijenguk sama sekali, nah disitu dibikin ane jadi lebih

dewasa, kaya kamu itu bakalan jalanin hidup, jadi jadilah orang

yang bisa menjalani hidup dengan tangguh dan bertanggung jawab,

nah gitu.

7. Apakah di Pondok Pesantren ini kamu dan temanmu memang

memiliki karakter kepedulian sosial? Bagaimana bentuknya kamu

Page 219: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

kepada temanmu dan juga sebaliknya, karakter temanmu kepada

diri kamu seperti apa?

Jawaban : Iyah, karena solidaritas. Misalnya bentuknya kerjasama,

dalam sebuah organisasi kaya sekarang, sekarang kan lagi ada acara

nih, jadi kepedulian sosial mereka terhadap saya, gimana mereka

berpartisipasi, kaya nolong satu sama lain dan ane nya gimana sama

mereka, biar acara itu tuh dapat berjalan dengan baik, jadi jangan

sampe ada egois, jangan sampe ada saling memanfaatkan satu sama

lain, harus kerja bareng.

8. Apa aktivitas di Pondok Pesantren Darunnajah 3 yang menurut

kamu bisa mendorong kamu untuk bisa lebih peduli?

Jawaban : Ini kaya organisasi, karena kita disana, kaya acara-acara

kita harus ikut terjun, gimana caranya ngehadepin orang, gimana

caranya bersosialisasi sama orang kaya masyarakat juga.

9. Menurut kamu, yang dimaksud dengan karakter kepedulian sosial

santri itu seperti apa?

Jawaban : Karakter kepedulian sosial tidak egois, iyah gak egois

dan dia dapat berbaur satu sama lain.

10. Apakah pernah mengikuti bimbingan agama dengan Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Pernah kak, setiap hari hehehe.

Page 220: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

11. Bagaimana tanggapan kamu tentang pelaksanaan bimbingan agama

yang diberikan oleh Bapak Pimpinan Pondok khususnya untuk

membentuk karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Bagus, yaa kalau pimpinan pondok udah ngomongin

masalah karakter kepedulian sosial, yaa itu yaa menekankan banget

kaya kalian itu adalah generasi-generasi jiwa penerus bangsa, jadi,

jadilah generasi yang harus disiplin, saling tolong menolong, yaa

gitu kak. Pokoknya kalau beliau udah ngomongin masalah

kepemimpinan, panjang gitu.

12. Apa saja informasi atau ilmu yang kamu dapatkan setelah

mengikuti bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial?

Jawaban : Lebih bertanggung jawab, kaya lebih terbuka loh kak

sama orang lain, kan apa saya kan orangnya kaya lebih tertutup

jadi, kalau udah misalnya kaya ngikutin beliau ngomong, jadi orang

itu dapat nolong satu sama lain, terbuka, gitu jadi lebih terbuka aja.

13. Apakah penting atau tidak menurut kamu dengan adanya

pelaksanaan bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial santri di Pondok ini? Mengapa?

Jawaban : Penting, sangat penting sekali. Karena, adanya

bimbingan itu jadi santri yang awalnya belum tau jadi tau.

Page 221: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

14. Apakah ada pengalaman yang menarik dengan teman-teman dalam

kegiatan sehari-hari, setelah mengikuti bimbingan agama untuk

pembentukan karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Jadi kaya tiba-tiba semuanya, jadi misalnya nih, misalnya

disuruh sholatnya 15 menit sebelum adzan udah ada di masjid, jadi

semuanya tiba-tiba 15 menit sebelum adzan, udah ada semuanya

didalam masjid, gitu.

15. Menurut kamu, apa manfaat bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Yaa untuk membentuk kepribadian atau jiwa sosial yang

lebih tinggi lagi.

16. Apakah dengan adanya bimbingan agama yang diberikan dapat

membentuk karakter kepedulian sosial santri di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Pasti, karena memang agama mengajarkan kepedulian

sosial, jadi pasti dengan adanya bimbingan agama dapat

membentuk karakter kepedulian sosial di Pondok ini.

17. Menurut kamu, apa tujuan Pimpinan Pondok memberikan

bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial

santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Menciptakan generasi yang lebih baik daripada generasi

yang sebelumnya.

Page 222: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

18. Bagaimana hubungan kamu dengan teman-teman setelah mengikuti

bimbingan agama untuk membentuk karakter kepedulian sosial

santri?

Jawaban : Lebih baik lagi, karena kita udah mengetahui, udah tau

ilmunya, misalnya kalau sesama temen itu gak boleh berantem lebih

dari tiga hari, lebih apa yaa kak, lebih baik aja dari sebelumnya.kan

kita udah dapet ilmu, terus solidaritasnya juga jadi lebih kuat, lebih

peduli lagi sama yang lain.

Page 223: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

PEDOMAN WAWANCARA SANTRI

Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santri di Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Nama : Nurul Fadlah Musyarofah

Usia : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Serang

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

1. Perkenalan (nama, tempat tanggal lahir, nama orangtua dan latar

belakang pendidikan).

Jawaban : Nurul Fadlah Musyarofah, Serang 13 Mei 2003, nama

orangtua ayah Timu, ibu Eti, MI Model 02 Serang.

2. Apa saja aktivitas kamu sehari-hari di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Aktivitas sehari-hari biasanya dari pagi, bangun jam

03.30 untuk melaksanakan sholat tahajud, setelah itu siap-siap

untuk pergi ke masjid menunaikan sholat subuh, lalu mufrodat,

setelah itu membersihkan pondok kegiatan seharinya bersih-bersih

pondok, jam 07.00 teng itu masuk kelas, sampe jam 12.00 istirahat,

lalu makan siang, lanjut lagi belajar sampe jam 14.30, udah selesai

ada beberapa waktu untuk istirahat sebentar, lanjut sholat ashar,

setelah sholat ashar pelaksanaan kegiatan bersih-bersih pondok,

iyah bersih-bersih pondoknya dua kali, pagi dan sore, abis bersih-

Page 224: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

bersih pondok abis gitu extrakurikuler, yang diikutin oleh santri,

bersih-bersih pondoknya dipiket, dijadwal, ada yang piket halaman,

ada yang piket teras, semuanya dapet jatah. Kemudian setelah itu,

udah selesai bersih-bersih, jam 17.30 berangkat ke masjid untuk

melaksanakan sholat maghrib, setelah itu lanjut isya, abis isya

keluar kamar untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar,

belajar malam gitu, jadi semua santriwati tuh gak boleh di dalam

kamar setelah isya, jadi ada kegiatan belajar sampe jam 21.30,

setelah melakukan mufrodat malam, pengulangan mufrodat yang

tadi pagi dikasih, setelah itu tidur jam 22.00.

3. Apakah kamu pernah menolong temanmu ketika mereka

kesusahan? Sebutkan contohnya.

Jawaban : Alhamdulillah pernah, contohnya kaya lagi ada kegiatan

butuh bantuan untuk ngangkat-ngangkat sesuatu, menolong sesama

teman, membantu juga, biar semua pekerjaan kan kalau dilakuin

bareng-bareng enteng gitu, semuanya tolong menolong.

4. Apa yang membuat kamu tersentuh ketika menghadapi temanmu

yang kesusahan?

Jawaban : Ketika di situ kita melihat, karena sesungguhnya gak

semua orang tuh belum tentu sama kaya kita, pas kita menolong dia

dalam hal kaya kekurangan kebutuhan untuk beli sesuatu, kita

bantu, oh ternyata ada yang lebih membutuhkan dari kita gitu. Jadi

Page 225: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

yaa tersentuh, oh di luar tuh masih ada yang lebih dibawah dari kita

gitu.

5. Apakah yang membuat kamu berpendapat demikian? Apakah

kehidupan di Pondok Pesantren membentuk diri kamu menjadi

seperti itu?

Jawaban : Alhamdulillah semenjak masuk pondok kehidupan saya

menjadi lebih baik.

6. Apakah kamu merasakan ada perubahan pada karakter diri kamu,

menjadi lebih baik dari sebelumnya selama di Pondok Pesantren?

Jawaban : Alhamdulillah semenjak masuk pondok, kepribadian diri

itu udah berubah, dari yang tadinya masih belum disiplin waktunya,

segala macam, Alhamdulillah pas masuk pondok semuanya insya

Allah bisa. Udah tau waktu, udah teratur.

7. Apakah di Pondok Pesantren ini kamu dan temanmu memang

memiliki karakter kepedulian sosial? Bagaimana bentuknya kamu

kepada temanmu dan juga sebaliknya, karakter temanmu kepada

diri kamu seperti apa?

Jawaban : Insya Allah kita semua memiliki karakter kepedulian

sosial. Karakter diri teman maupun diri saya, semuanya sama-sama

sebaliknya, kaya saya melakukan karakter saya ke teman saya, kaya

tolong menolong, segala macam, itu kalau saya misalkan nolong

teman, yaudah teman itu bakal nolong juga, sebaliknya kaya gitu.

Page 226: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

Tapi nih kak, ada juga yang membantu ada juga yang engga,

misalnya kalau lagi piket kadang suka ngandelin saya aja, kadang

ada dua-duanya kerja. Ada yang saling ada yang engga gitu, tapi

insya Allah mayoritas mereka suka membantu.

8. Apa aktivitas di Pondok Pesantren Darunnajah 3 yang menurut

kamu bisa mendorong kamu untuk bisa lebih peduli?

Jawaban : Aktivitasnya yaa kaya setiap ada acara, kita selalu

dibutuhkan, kesolidaritasannya, kebersamaannya.

9. Menurut kamu, yang dimaksud dengan karakter kepedulian sosial

santri itu seperti apa?

Jawaban : kepedulian sosial jadi, kepedulian sosial bukan hanya

kepada teman, soalnya kepedulian sosial, sosial kan mencakup

semuanya yang ada di dalam pondok pesantren, semuanya umum

gitu yaa, di dalam pondok kan ada adik kelas, ada kakak kelas. Jadi

yaa intinya mencakup semuanya, jadi kita harus peduli kepada siapa

pun.

10. Apakah pernah mengikuti bimbingan agama dengan Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Alhamdulillah pernah kak.

Page 227: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

11. Bagaimana tanggapan kamu tentang pelaksanaan bimbingan agama

yang diberikan oleh Bapak Pimpinan Pondok khususnya untuk

membentuk karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Jadi yang membentuk karakter yang lebih paham tentang

agama, dewasa, begitu kan, kaya lebih mengetahui lebih dalam lagi

soal tentang agama, yang tadinya kita gak tau jadi tau, gitu.

Bimbingan dari pimpinan tentang agama tuh sangat dibutuhkan

sangat penting. Bisa menambah ilmu dan dapat membentuk

karakter juga kan, insya Allah.

12. Apa saja informasi atau ilmu yang kamu dapatkan setelah

mengikuti bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial?

Jawaban : Ilmu, yaa yang tadinya, ilmunya tuh banyak yang dari

kita misalkan kaya tentang agama, tadi soal tentang warisan, segala

macam, nah kan kita tadinya gak ngerti, warisan tuh apa. Lalu juga

Alhamdulillah dengan adanya bimbingan agama tuh kak, bisa dapet

membentuk karakter yang lebih baik lagi, terus juga kehidupan kita

jadi lebih baik dari sebelumnya gitu kak, lalu juga kita dapet ilmu

tentang kisah-kisah tentang pemimpin khulafaur Rasyidin,

pimpinan sering kasih kita tentang khulafaur Rasyidin tentang sifat-

sifatnya, gimana karakternya, kebijakan-kebijakan seorang

Khulafaur Rasyidin, itu semua kasih ke kita, dikasih tau,

dipraktekan, diterapkan.

Page 228: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

13. Apakah penting atau tidak menurut kamu dengan adanya

pelaksanaan bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial santri di Pondok ini? Mengapa?

Jawaban : Karena di Pondok ini tuh, bukan hanya di Pondok, nanti

kan suatu saat pasti akan keluar, dikondisi sosial masyarakat yang

lebih umum yang lebih luas, bukan hanya mencakup ke pondok.

Jadi kita harus mempunyai kepribadian yang bagus, yang baik yaa.

14. Apakah ada pengalaman yang menarik dengan teman-teman dalam

kegiatan sehari-hari, setelah mengikuti bimbingan agama untuk

pembentukan karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Alhamdulillah banyak, jadi kita semakin paham, semakin

sadar kalau kita belum bisa melaksanakan perbuatan yang baik,

lebih sadar, kita lebih menyadari diri. Lalu yang menariknya itu

seperti pertama tuh kadang susah untuk bersih-bersih gitu, trus

diajaknya susah segala macam, setelah ada bimbingan dari

pimpinan, kita Alhamdulillah langsung punya kesadaran diri,

bahwa kita tuh udah punya tanggung jawab yang dikasih oleh

pimpinan.

15. Menurut kamu, apa manfaat bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Manfaatnya setelah mendapat bimbingan dari pimpinan,

yaa salah satunya itu membentuk dan menjadikan santri yang lebih

baik yang tadinya belum baik menjadi lebih baik.

Page 229: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

16. Apakah dengan adanya bimbingan agama yang diberikan dapat

membentuk karakter kepedulian sosial santri di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Insya Allah dapat membentuk karakter kepedulian sosial.

17. Menurut kamu, apa tujuan Pimpinan Pondok memberikan

bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial

santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Karena pimpinan tau kita tuh belum baik, belum lebih

dari kata sempurna, kurang dari kata sempurna, memang gak ada

yang sempurna, tapi untuk mejadi lebih itu ada cara buat yang lebih

baik, jadi yaa tujuannya tuh pimpinan ingin kita menjadi karakter,

pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Manfaat masuk

pondok juga kan, merubah sikap, merubah pribadi kita yang tadinya

kurang bagus, jadi lebih bagus. Kurang peduli dengan oranglain,

jadi peduli, jadi semuanya diajarin dan dibimbing dari pondok.

18. Bagaimana hubungan kamu dengan teman-teman setelah mengikuti

bimbingan agama untuk membentuk karakter kepedulian sosial

santri?

Jawaban : Setelah bimbingan agama, hubungan dengan teman, iya

kak, pasti ada aja masalahnya, sifat atau karakter teman kan beda-

beda, jadi setelah ada bimbingan dari pimpinan di situ ada yang

menerima ada yang kurang, walaupun itu yang memberikan

Page 230: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

pimpinan, jadi kita saling mengingatkan sesame teman, yang belum

terbuka hatinya, jadi untuk selebihnya kita mengingatkan lagi.

Alhamdulillah walaupun ada perbedaan, hubungan tuh tetep satu,

gak boleh terpisah, jadi kita sesama teman harus saling

mengingatkan, jika dia belok ke jalan yang salah, kita lurusin lagi

ke jalan yang benar.

Page 231: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

PEDOMAN WAWANCARA SANTRI

Bimbingan Agama Untuk Pembentukan Karakter Kepedulian Sosial

Santri di Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Nama : Firyaal Aurora Yaasmiin

Usia : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Anyer, Cilegon

Tempat Wawancara : di Pondok Pesantren Darunnajah 3

1. Perkenalan (nama, tempat tanggal lahir, nama orangtua dan latar

belakang pendidikan).

Jawaban : Firyaal Aurora Yaasmiin, Cilegon 19 Mei 2003, ayah

Hilaludin dan ibu Susri Nurul H. SDN Anyer 04, SMP 2 Tahun di

Pondok Pesantren Darul Qolam, 1 tahun di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang.

2. Apa saja aktivitas kamu sehari-hari di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Banyak sih, dari subuh bangun, sholat subuh, abis sholat

subuh tuh, biasanya kita tuh disini ada mufrodat, apalagi kita ini

udah jadi penanggung jawab, kita yang ngasih mufrodatnya, abis

mufrodat yaa biasa setelah itu kita rapih-rapih, kita bersih-bersih,

abis itu siap-siap berangkat ke sekolah, terus di sekolah tuh kita

sampai jam 15.00, abis jam 15.00 kita sholat ashar, abis sholat ashar

tuh ngaji, piket pondok, abis piket pondok kita ada yang

Page 232: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

extrakurikuler, ada yang main-main gitu, kalau saya ikut

extrakurikuler drumband, abis extrakurikuler itu, saya siap-siap

buat sholat maghrib, 17.30 itu kita sudah untuk disuruh ke masjid,

abis maghrib ngaji, makan, terus siap-siap sholat isya, terus abis

isya kita belajar sampe jam 22.00, baru istirahat lagi.

3. Apakah kamu pernah menolong temanmu ketika mereka

kesusahan? Sebutkan contohnya.

Jawaban : Pernah, mmm kaya kalau kita kan ini, kalau makan kaya

nyuci piringnya bareng-bareng, terus gimana kalau yang gak bisa,

diwakilin dulu kaya gitu, kadang ngerjain PR bareng-bareng, terus

kaya acara perkemahan, jadi kita kaya udah dibagi-bagi tugas, tapi

ane kemaren bantuin lepia bikin patok tenda, terus bantuin dia bikin

gapura juga.

4. Apa yang membuat kamu tersentuh ketika menghadapi temanmu

yang kesusahan?

Jawaban : Soalnya ane mikir takut, kalau ane kesusahan nanti takut

gak ada yang bantuin gitu.

5. Apakah yang membuat kamu berpendapat demikian? Apakah

kehidupan di Pondok Pesantren membentuk diri kamu menjadi

seperti itu?

Jawaban : Apa di pondok tuh lebih sering sama temen-temen sih,

jadi lebih terbukanya sama temen-temen, kalau dirumah tuh lebih

Page 233: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

tertutup aja gitu, kalo di pondok lebih terbuka. Di pondok juga

membentuk kepedulian sosial saya lebih baik kak.

6. Apakah kamu merasakan ada perubahan pada karakter diri kamu,

menjadi lebih baik dari sebelumnya selama di Pondok Pesantren?

Jawaban : Iyah, alasannya kalau misalkan dirumah tuh kadang

masih suka sholatnya males-malesan, ngajinya males-malesan, kan

kalau di pondok tuh, yaa mau gak mau kita harus ngelakuin, kaya

terus juga ada dorongan dari temen-temen, ayoo gitu diajak sama

temen-temen, jadi kaya bisa lebih berubah dikit-dikit, terus juga

yang tadinya males-malesan bisa kebawa rajin, terus juga dulu tuh

ane suka nolong tapi gak terlalu juga, masih kadang malu,

canggung, juga beda, kalau gabung juga suka gak nyambung, suka

beda topik gitu, jadi gak masuk.

7. Apakah di Pondok Pesantren ini kamu dan temanmu memang

memiliki karakter kepedulian sosial? Bagaimana bentuknya kamu

kepada temanmu dan juga sebaliknya, karakter temanmu kepada

diri kamu seperti apa?

Jawaban : Misalkan kaya lagi kepanitiaan kaya gini, saling

membantu aja gitu, terus juga kalau misalkan lagi di apa, di asrama,

kita kan udah dapet bagiannya masing-masing, tapi kan ga harus

bagian itu juga yang kerja, kita juga bisa bantu, kaya ane kan bagian

bahasa, terus juga bantuin bagian keamanan, terus juga bantuin

bagian kebersihannya, buat menggebrak santriwati biar piket,

Page 234: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

mereka juga begitu bantuin ane. Jadi disini tuh saling membantu aja

kak.

8. Apa aktivitas di Pondok Pesantren Darunnajah 3 yang menurut

kamu bisa mendorong kamu untuk bisa lebih peduli?

Jawaban : Aktivitas keorganisasian, kaya kepanitiaan, kita kan kalo

di kepanitiaan, kita kan gak boleh egois, kita gak harus mikir kita

bagian ini kerjainnya ini aja, engga, kalau selagi kita bisa bantu,

kita bantu gitu.

9. Menurut kamu, yang dimaksud dengan karakter kepedulian sosial

santri itu seperti apa?

Jawaban : Karakter kepedulian sosial tuh, kaya kita tuh peduli

sesama lingkungannya sama temen-temen sekitarnya.

10. Apakah pernah mengikuti bimbingan agama dengan Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Jawaban : Pernah kak, soalnya itu udah kewajiban.

11. Bagaimana tanggapan kamu tentang pelaksanaan bimbingan agama

yang diberikan oleh Bapak Pimpinan Pondok khususnya untuk

membentuk karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Yaa itu membantu ane juga buat sadar, kalau hidup itu

gak bisa sendiri, makanya kaya misalkan pimpinan ngasih nasehat

atau bimbingan ke kita, yaa didengerin, soalnya kan memang kita

Page 235: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

gak selamanya hidup sendiri, kita juga butuh orang lain, dan orang

lain juga masih butuh kita juga, karena kita gak selamanya hidup di

pondok.

12. Apa saja informasi atau ilmu yang kamu dapatkan setelah

mengikuti bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial?

Jawaban : Ilmunya tuh kita tuh bisa lebih peduli, kaya lebih ngertiin

temen-temen ane juga, oh dia tuh sifatnya kaya gini, jadi ane harus

sesuaiin juga sama dianya, terus kalau yang kaya gini, ane harus

gini, jadi gak bisa egois sendiri juga, udah bisa memahami karakter

temen sendiri.

13. Apakah penting atau tidak menurut kamu dengan adanya

pelaksanaan bimbingan agama untuk pembentukan karakter

kepedulian sosial santri di Pondok ini? Mengapa?

Jawaban : Penting, penting banget. Kalau kita gak dapet bimbingan

kaya gitu kan, apa, diantara kita aja masih ada aja yang egois, kalau

gak terus-terusan dikasih bimbingan agama seperti itu kan, ntar kita

gak sadar, egois juga, kan gak terbentuk organisasi juga kalau gak

ada bimbingan, tidak terarah.

14. Apakah ada pengalaman yang menarik dengan teman-teman dalam

kegiatan sehari-hari, setelah mengikuti bimbingan agama untuk

pembentukan karakter kepedulian sosial santri?

Page 236: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

Jawaban : Mmm banyak sih, itu kaya kita sih kalau apa-apa kan

bareng terus, jadi ngapa-ngapain bareng, piket bareng, terus juga

kaya ane pernah ama temen ane tuh, itu dia cuek banget awalnya

kaya gak pernah mau ngertiin temen-temennya. Jadi setelah lama

kelamaan jadi ngertiin karena sering juga dapet bimbingan dari

pimpinan.

15. Menurut kamu, apa manfaat bimbingan agama untuk pembentukan

karakter kepedulian sosial santri?

Jawaban : Manfaatnya membuat kita tuh lebih peduli kepada

sekitar, jadi gak acuh gitu.

16. Apakah dengan adanya bimbingan agama yang diberikan dapat

membentuk karakter kepedulian sosial santri di Pondok Pesantren

Darunnajah 3?

Jawaban : Kalau itu tergantung orangnya sih kalau menurut ane,

kalau gitu kan ada yang mau dengerin ada yang udah dikasih tau dia

malah ngobrol, terus gak mau dengerin, gak sedikit juga yang gak

dengerin.

17. Menurut kamu, apa tujuan Pimpinan Pondok memberikan

bimbingan agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial

santri di Pondok Pesantren Darunnajah 3?

Page 237: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

Jawaban : agar kita tuh sebagai santri bisa peduli, bisa ngerangkul

adik kelasnya juga, bisa hormat ke kakak kelasnya, jadi gak sopan

sama kakak kelas tuh gak ada gitu.

18. Bagaimana hubungan kamu dengan teman-teman setelah mengikuti

bimbingan agama untuk membentuk karakter kepedulian sosial

santri?

Jawaban : Makin deket sih, makin saling ngerti, makin gampang

apa-apanya, kaya kalau lagi ada butuh apa-apanya gampang, terus

juga kalau lagi berorganisasi juga, kepanitiaan-kepanitiaan kan di

pondok kan cuma satu acara atau dua acara, banyak juga acara-

acaranya, terus kaya dari acara satu ke acara lain tuh beda, pertama

dia kaya gini, yang kedua dia berubah. Tapi solidaritasnya makin

kesini makin kuat. Ada perubahanlah intinya kak dari setelah dapat

bimbingan.

Page 238: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

CATATAN LAPANGAN

Pada tanggal 15 September 2019 saya untuk pertama kalinya

ke Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten. Pada saat itu

saya belum pernah bawa motor sendiri ke daerah Serang,

akhirnya saya diantar oleh teman saya dengan menggunakan

mobil, kebetulan teman saya tersebut tahu lokasi Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang tersebut. Setelah begitu sampai di

Serang, sudah terlihat dan tertera Pondok Pesantren Darunnajah,

begitu mendekat, ternyata bukan Ponpes Darunnajah 3, tetapi

Ponpes Darunnajah 14 yaitu kampus khusus untuk putra, dan

akhirnya saya melanjutkan perjalanan tersebut, jaraknya lumayan

jauh dari Ponpes Darunnajah 14 itu. Setelah itu, akhirnya bertemu

dengan Ponpes Darunnajah 3 Serang.

Jarak antara rumah saya ke Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang, sekitar 2 jam, apabila macet bisa sampai 3 jam. Saya

berangkat dari pukul 09.00 pagi hingga sampai ke lokasi pukul

11.00 siang. Saya berfikir apabila saya menggunakan kendaraan

umum untuk sampai ke lokasi penelitian, cukup banyak juga,

yaitu dari rumah saya harus berjalan kaki atau naik ojek sampai

ke tempat menuju naik angkot, lalu setelah itu naik angkot arah

Pasar Pandeglang. Setelah itu naik angkot menuju ke Serang

turun di Palima, sesampainya di Palima naik angkot kembali arah

Ciomas turun di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang. Belum

lagi pulangnya apabila kesorean itu, kendaraan umum dari Pasar

Pandeglang menuju ke rumah saya sudah tidak ada apabila lewat

dari pukul 17.00 atau 18.00 sore. Maka dari itu saya memutuskan

untuk meminta antar kepada teman saya dengan menggunakan

kendaraan pribadi.

Setelah sesampainya di lokasi pukul 11.00, saya melihat

sekitar lingkungan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang,

sangat bersih sekali begitu pun halamannya. Setelah saya di

Page 239: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

dalam pondok, terlihatnya sepi tidak melihat 1 orang pun

santriwati yang berkeliaran, padahal itu hari minggu, saya kira

hari minggu itu mereka libur, waktunya dijenguk oleh

keluarganya, ternyata tidak. Tidak begitu lama akhirnya peneliti

bertemu dengan seorang Ustadzah pengabdian yang sedang

mengendarai motor menuju keluar pondok, akhirnya di situlah

peneliti menanyakan tentang santriwati di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang ini, dan Ustadzah itu memberitahu

bahwasannya mereka hari minggu ada Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) dari pagi hingga sore hari. Karena mereka ada kegiatan

belajar mengajar hingga sore hari, akhirnya peneliti pun

memutuskan untuk pulang.

Page 240: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

CATATAN LAPANGAN

Pada tanggal 21 September 2019, peneliti datang lagi ke

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten. Hari itu saya

memberanikan diri untuk membawa motor sendiri ke Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang dan ditemani oleh saudara saya.

Setelah sesampainya di Pondok, peneliti menemui salah satu

ustadz yang ada di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang

tersebut, yaitu Ustadz Ahmad Darussofi S.Pd, ia selaku sekretaris

di Pondok Pesantren Darunnajah 3 tersebut, dari situ peneliti

meminta izin untuk observasi di Pondok Pesantren Darunnajah 3,

peneliti pun menyerahkan surat observasi kepada Ustadz Ahmad

Darussofi, setelah itu peneliti mengobrol dengan Ustadz Ahmad

mengenai Bimbingan Agama di pondok ini, dan juga

pembentukan karakter kepedulian sosial di pondok ini. Setelah

berbincang-bincang mengenai santriwati dan bimbingan

agamanya, peneliti pun langsung meminta izin untuk melakukan

observasi langsung, untuk mengikuti kegiatan keseharian

santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten.

Selain mengalami kendala dalam hal jarak yang cukup jauh

serta kendaraan umum yang tidak memungkinkan. Untuk kendala

di dalam pondok pesantren sendiri, ialah saya mengalami kendala

dengan waktu luang santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten. Karena setiap kali saya berkunjung ke Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang, untuk bertemu dengan santriwati

selalu terhalang dengan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

mereka, yang setiap hari fokus belajar dari pagi hingga sore,

terkecuali di hari jum’at mereka libur, akan tetapi waktu liburnya

mereka pun tidak sepenuhnya untuk istirahat seharian. Ada

kegiatan lain juga yang biasa mereka lakukan di setiap hari

Page 241: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

jum’at itu, seperti kuliah subuh (bimbingan agama), muhadatsah

(percakapan bahasa Inggris/bahasa Arab), lari pagi (olahraga),

pembersihan umum (bersih-bersih lingkungan), dan nisaiyah

(bimbingan karakter kewanitaan). Akan tetapi setelah mereka

selesai sekolah, mereka pulang ke asramanya masing-masing

untuk ganti pakaian dan istirahat sebentar, disela-sela istirahat itu

mereka meluangkan waktunya ke kamar mandi untuk mengambil

wudhu, tidak lama kemudian terdengar suara gebrakan dari

seorang pengurus dengan menggunakan tongkat kayu yang di

pukuli ke tiang besi, hanya dengan mendengar suara tongkat kayu

yang dipukuli tersebut, mereka langsung bergegas keluar kamar

dan sudah menggunakan mukena dan bersiap-siap untuk

melaksanakan shalat ashar berjama’ah di masjid. Setelah itu

santriwati pun pulang ke asramanya masing-masing untuk

mengganti pakaian kembali, lanjut kegiatan extrakurikuler yang

mereka ikuti, setelah melakukan kegiatan extrakurikuler tanpa

disuruh peneliti melihat santriwati langsung melakukan bersih-

bersih pondok dan mereka sudah punya kesadaran sendiri karena

sebelumnya sudah dibagi kelompok untuk melakukan kegiatan

piket bersama tersebut.

Page 242: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

CATATAN LAPANGAN

Pada tanggal 20 Oktober 2019 peneliti datang kembali ke

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, ditemani dengan

saudara saya. Hari itu pun sama peneliti bertemu kembali dengan

Ustadz Ahmad Darussofi S,Pd selaku sekretaris Pondok

Pesantren Darunnajah 3, peneliti menyerahkan surat izin

penelitian, dan Ustadz Ahmad menyuruh peneliti untuk

menyerahkannya langsung kepada pimpinan pondok, lalu peneliti

pun menanyakan rumah KH. Busthomi Ibrohim, M.Ag (Pimpinan

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten) berada disebelah

mana, setelah itu diarahkan dan peneliti pun sampai ke rumahnya.

Sesampainya dirumah Pak Kyai yang keluar anaknya dan

peneliti menanyakan Pak Kyai kepada anaknya tersebut, tak lama

kemudian Pak kyai keluar dengan ekspresi bingung, karena

sebelumnya tidak ada yang membuat janji dengan beliau, lalu

beliau berkata ada apa, peneliti mengenalkan diri begitu asalnya

dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk melakukan penelitian

di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang ini. Beliau berkata

apabila ada perlu dengan beliau harus menghubunginya terlebih

dahulu, karna hari jum’at itu waktu saya untuk istirahat, dan kala

itu peneliti tidak mempunyai nomor kontaknya, maka dari itu

peneliti langsung datang ke rumahnya, dan peneliti pun merasa

sangat mengganggu sekali.

Page 243: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

Lalu peneliti langsung dipersilahkan duduk oleh Pak Kyai,

setelah itu peneliti langsung memulai pembicaraan yang akan

disampaikan kepada Pak Kyai, bahwasannya peneliti mau

memberikan surat izin untuk melakukan penelitian di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten ini, lalu Pak Kyai

membaca surat tersebut dan sedikit menanyakan perihal apa yang

akan diteliti oleh peneliti. Peneliti berbincang-bincang mengenai

Bimbingan Agama untuk pembentukan karakter kepedulian sosial

santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 3 dan seputar Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten itu sendiri.

Pak Kyai mengatakan bahwasannya Bimbingan Agama di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang ini, dilakukan seminggu

dua kali, yaitu malam selasa dan jum’at setelah melaksanakan

ibadah shalat subuh berjama’ah di masjid. Lalu beliau juga

mengatakan untuk pembentukan karakter kepedulian disini apa

yang dilihat, apa yang dikatakan, apa yang didengar oleh ustadz

atau ustadzah di sini mereka ikuti, dan untuk membentuk karakter

santriwati di Pondok ini pun dapat melalui Bimbingan Agama,

dengan menggunakan metode ceramah dan praktek. Di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang ini pun ada kegiatan Bimbingan

untuk membentuk karakter seorang wanita, namanya Nisaiyah.

Nisaiyah merupakan salah satu kegiatan bimbingan agama yang

mengajarkan dan membentuk karakter kewanitaan yang baik

kepada santriwati, contohnya seperti diajarkan bagaimana tata

cara berbicara, tingkah laku yang baik kepada sesama maupun

Page 244: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

yang lebih tua, tata cara makan dan minum yang baik, tata cara

berpakaian yang baik untuk kaum wanita, lalu mengenai jenis

olahraga yang diajarkan oleh Rasulullah, sampai tata cara

membereskan setelah makan diajarkan. Karena di Pondok

Pesantren Darunnajah 3 Serang ini khusus untuk putri, jadi sangat

penting sekali untuk diadakannya Bimbingan Nisaiyah ini kepada

santriwati-santriwati.

Tidak lama kemudian peneliti pun disuruh oleh Pak Kyai

menemui Ustadz Ahmad Darussofi, untuk memberikan surat izin

penelitian tersebut. Setelah itu peneliti pamit, dan langsung ke

ruang sekretariat pondok pesantren untuk menemui Ustadz

Ahmad Darussofi, dikarenakan itu hari jum’at, ustadz-ustadz pun

pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat jum’at, dan akhirnya

peneliti pun menunggu sambil melanjutkan observasi, mengikuti

kegiatan keseharian santriwati-santriwati.

. Setelah selesai sholat jum’at, peneliti mendengar suara

adzan yang menunjukkan saatnya menunaikan sholat dzuhur,

karena peneliti tidak diizinkan untuk masuk ke asrama santriwati,

peneliti pun hanya bisa melakukan observasi di sekitar asrama

mau di depan ataupun di samping asrama tersebut. Di situ peneliti

melihat santriwati langsung bergegas ambil wudhu dan pergi ke

masjid untuk melaksanakan shalat dzuhur berjama’ah, peneliti

melihat santriwati setelah masuk masjid mereka langsung

merapikan shaf barisan shalat mereka, tanpa disuruh oleh bagian

pengurusnya. Setelah melaksanakan shalat dzuhur mereka tidak

Page 245: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

langsung pergi ke asramanya masing-masing akan tetapi mereka

terbiasa dengan berdzikir dan berdo’a terlebih dahulu yang selalu

dipimpin oleh Pak KH. Busthomi Ibrohim, M.Ag, selaku

pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten. Setelah

dzikir selesai, di masjid itu terdapat santriwati yang menetap

untuk mengaji terlebih dahulu dan adapun yang langsung pulang

ke asramanya masing-masing.

Setelah itu, peneliti mencoba menanyakan kepada salah satu

santriwati, bahwa peneliti sedang melakukan penelitian di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang ini dan meminta izin

untuk masuk ke dalam kamar atau asrama mereka, akan tetapi

santriwati itu mengatakan bahwa tidak diperbolehkan untuk tamu

memasuki kamar atau asrama santriwati, karena sudah

peraturannya seperti itu, di sini lah termasuk hambatan peneliti

juga selama melakukan penelitian, tidak diizinkan untuk

memasuki asrama santriwati, di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten ini, bisa dikatakan peraturannya amat sangat ketat

sekali. Sekalipun peneliti sudah izin ke pihak Pondok Pesantren,

tetap saja tidak diizinkan karena sudah peraturan dari Pondok

Pesantren Darunnajah 3 sendiri seperti itu, bagi tamu ataupun

keluarga dari santriwati tersebut tidak diizinkan untuk memasuki

ruangan santriwati (Asrama Santriwati). Jadi peneliti merasa

kesulitan ketika observasi. Dalam hal ini, peneliti mencari solusi

agar melakukan observasinya di sekitar depan asrama dan di

Page 246: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

sekitar lingkungan Pondok Pesantren, akan tetapi tidak masuk

asrama santriwati dikarenakan dilarang bagi para tamu.

Setelah itu peneliti pun sampai lupa bahwa harus menemui

Ustadz Ahmad Darussofi, karena ada amanah dari Pak Kyai

untuk memberikan surat izin penelitian yang ada sedikit catatan

yang harus dibaca oleh Ustadz Ahmad Darussofi. Peneliti pun

langsung pergi menuju ruang sekretariat, Alhamdulillah Ustadz

Ahmad Darussofinya ada di dalam, sebelum masuk ke ruang

sekretariat peneliti melihat santriwati sedang membersihkan

ruang-ruang di sekitar pondok, maupun itu teras, halaman dan

dalam gedung lainnya. Termasuk masjid tempat beribadah

mereka pun, mereka yang membersihkan sendiri. Lalu, peneliti

pun masuk ke dalam ruang sekretariat dan memberikan surat izin

penelitian yang disuruh oleh Pak Kyai tadi, Ustadz Ahmad

Darussofi pun membuka amplop tersebut dan membaca tulisan

yang tertera di surat itu, lalu beliau mempersilahkan peneliti

untuk menanyakan perihal atau data apa saja yang diperlukan,

peneliti langsung menanyakan perihal sejarah pondok pesantren

ini, begitu pun visi-misi pondok pesantren apa saja, lalu keadaan

lingkungan di pondok pesantren, dan juga menanyakan perihal

bentuk karakter kepedulian sosial santriwati di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang ini. Lalu setelah peneliti berbincang-

bincang dengan Ustadz Ahmad Darussofi, peneliti pun langsung

pamit. Lalu ketika peneliti berniat untuk melakukan penelitian

selanjutnya, peneliti mencoba menghubungi Ustadz yang ada di

Page 247: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

Pondok Pesantren Darunnajah 3 setelah itu mendapat kabar

santriwati-santriwati sedang pada libur dari tanggal 25 November

sampai 10 Desember 2019. Hal itulah yang menjadi faktor

hambatan peneliti dan terlihat mengulur-ulur waktu selama

proses penelitian.

Page 248: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

CATATAN LAPANGAN

Bersyukur Alhamdulillah ketika peneliti observasi pada

tanggal 13 Desember 2019, santriwati-santriwati sedang free,

karna belum ada kegiatan yang aktif. Ketika itu mereka habis

liburan selama dua minggu, dari tanggal 25 November sampai 10

Desember 2019. Jadi ketika masuk pondok tidak langsung aktif

seperti kegiatan yang seperti biasanya dilakukan, di situ peneliti

sangat bersyukur karna dapat mewawancarai santriwati-santriwati

dengan leluasa dan bebas kapan saja.

Adapun kendala peneliti pada hari itu, cuaca yang kurang

mendukung yaitu musim hujan. Membuat peneliti kebingungan

untuk berangkat penelitian ke Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang Banten. Akan tetapi dengan segala niat dan usaha,

akhirnya peneliti dapat mengatasinya. Sesampainya di Pondok

Pesantren, peneliti pun langsung menghampiri santriwati-

santriwati yang sedang kumpul di aula, terlihat mereka sedang

bergotong royong dan menyiapkan untuk acara esok hari, yaitu

acara laporan pertanggung jawaban sekaligus pergantian

pengurus. Santriwati pun langsung menghampiri peneliti dan

menanyakan ada yang perlu kita bantu kak, baru peneliti akan

menjawab, ada salah satu santriwati yang mempersilahkan

peneliti untuk duduk terlebih dahulu sebelum menjelaskan,

akhirnya peneliti pun menjelaskan. Lalu setelah itu peneliti pun

langsung mewawancarai santriwati-santriwati tersebut. Ketika

Page 249: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

peneliti meminta tolong agar santriwati tersebut bersedia peneliti

wawancara, mereka pun langsung bersedia tanpa memikir

panjang lagi, di situlah peneliti antusias sekali kepada mereka

yang rela membantu peneliti untuk menyusun skripsi ini, sampai

terdapat salah satu dari santriwati yang peneliti wawancarai,

mereka sampai rela memberikan sebuah buku pedoman yang di

dalamnya terdapat data yang peneliti butuhkan juga. Akan tetapi

di hari itu, tidak semua santriwati di situ langsung akrab dan

mengobrol-ngobrol dengan peneliti, ada saja yang bersikap cuek,

dan dingin terhadap peneliti. Akan tetapi rata-rata mereka

karakternya baik-baik dan tingkat kepedulian sosialnya tinggi,

terhadap tamu apalagi ke sesama temannya. Peneliti melihat

langsung santriwati-santriwati saling membantu temannya yang

sedang kesusahan memasang banner di panggung, walaupun itu

bukan bagiannya sendiri, tapi di situ peneliti dapat menilai

mereka memiliki tanggung jawab yang besar, dan memiliki

kesadaran dalam dirinya bahwa sesama teman itu harus saling

tolong menolong dan peduli. Peneliti pun bdapat menilai bahwa

solidaritas mereka sangat kuat.

Setelah wawancara dengan santriwati, waktunya shalat

dzuhur pun tiba, kami pun langsung pergi ke masjid dan

melaksanakan shalat dzuhur berjama’ah di masjid. Setelah shalat

dzuhur dengan seperti biasa santriwati pun berdzikir dan berdo’a

terlebih dahulu dan peneliti pun mengikutinya berdzikir bersama-

sama. Setelah selesai menunaikan ibadah shalat dzuhur, peneliti

Page 250: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

pun melihat ada Pak Kyai sedang ada di depan rumah menuju

keluar, dan terlihat sedang mengontrol sekitar asrama-asrama

santriwati, lalu peneliti pun langsung menghampiri Pak Kyai

untuk meminta izin mewawancarai beliau, dan akhirnya beliau

pun bersedia. Setelah peneliti selesai mewawancarai, peneliti pun

pamit. Karena peneliti merasa lapar, akhirnya peneliti membeli

mie rebus di kantin sekitar pondok pesantren tersebut bersama

teman peneliti di gazebo sambil memandang pemandang

lingkungan pondok pesantren. Setelah selesai makan di gazebo

yang disediakan oleh pondok pesantren, peneliti pun pulang.

Page 251: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

CATATAN LAPANGAN

Pada tanggal 23 Januari 2020, peneliti kembali datang ke

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang Banten, untuk menginap

sehari semalam di sana. Karena paginya peneliti harus ke kampus

terlebih dahulu, akhirnya peneliti pun berangkat dari Ciputat pada

pukul 14.30 sampai ke Pondok pukul 21.00, peneliti pergi ke

Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang di temani oleh teman,

perjalanan dari Ciputat ke Pondok Pesantren Darunnajah 3

Serang itu, lumayan sangat jauh. Selama di perjalanan peneliti

pun tidak lupa mengabarkan kepada pihak pondok pesantren,

bahwasannya peneliti akan datang ke pondok dan menginap

disana. Sesampainya di Stasiun Rangkasbitung peneliti pun

melaksanakan shalat ashar terlebih dahulu, sebelum melanjutkan

perjalanan menuju pondok pesantren. Lalu stelah melaksanakan

shalat ashar peneliti dan teman peneliti melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang, peneliti

pun kebingungan karna handphone peneliti mati, dan sangat

beruntung sekali ada santriwati yang sedang berkeliaran, akhirnya

peneliti pun meminta tolong santriwati tersebut untuk

memanggilkan Ustadz Ahmad Darussofi, dan akhirnya santriwati

itu pun dengan gerak cepatnya membantu peneliti untuk

memanggilkan Ustadz Ahmad Darussofi.

Tak lama kemudian Ustadz Darussofi pun datang masuk ke

ruang sekretariat, dan membukakan pintu lalu mempersilahkan

peneliti untuk masuk ke ruang sekretariat, di situ peneliti

langsung saja menanyakan bagaimana cara peneliti untuk

memesan kamar penginapan, karena di Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang Banten ini, tamu maupun keluarga dari

pihak santriwati pun tidak diperkenankan atau diperbolehkan

untuk menginap di asrama atau kamar santriwati, sudah

disediakan tempat penginapan khusus untuk tamu yang dimana

biaya penginapannya semalam itu sebesar Rp.200.000 apabila

Page 252: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

memesan kamar bawah, berbeda lagi dengan kamar atas yaitu

dikenakan biaya sebesar Rp.180.000 tidak ada bedanya dari segi

fasilitas, semuanya sama. Hanya karena kalau diatas kita harus

naik tangga ke atas, dan biayanya dikurangi Rp.20.000. lalu

peneliti pun diantar oleh Ustadz Ahmad Darussofi untuk

memesan kamar penginapan tersebut, di gedung itu sudah ada

pengurus yang tugasnya melayani setiap ada yang mau menginap.

Akhirnya peneliti pun memesan kamar yang dibawah, karena

apabila di atas sepi sekali, dan tidak ada yang menginap,

kebetulan yang di kamar bawah ada yang menginap juga, jadi dua

kamar bawah itu terisi, peneliti pun tidak merasa ketakutan.

Sebelum peneliti masuk kamar, Ustadz Ahmad Darussofi ini

langsung menanyakan apakah peneliti akan langsung mengikuti

kegiatan santriwati lagi, akhirnya peneliti pun langsung

menjawab iya, Ustadz Ahmad mengatakan kebetulan santriwati

sedang ada acara di aula, yaitu perlombaan miss nisaiyah,

kegiatan nisaiyah merupakan salah satu kegiatan bimbingan yang

mengajarkan serta membentuk karakter kewanitaan pada

santriwati.

Sesudah memesan kamar tersebut dan mengobrol sedikit

dengan ustadz, akhirnya diberi kunci dan di dalam kamarnya

sudah tertata rapih, lalu peneliti langsung masuk, dan langsung ke

kamar mandi untuk mengambil wudhu untuk menunaikan shalat

isya terlebih dahulu. Setelah menunaikan shalat isya di kamar

penginapan, peneliti pun langsung keluar kamar untuk mengikuti

kegiatan perlombaan miss nisaiyah yang sedang berlangsung

pada malam itu. Pada pukul 21.15 acara miss nisaiyah itu pun

sudah dimulai, peneliti melihat para santriwati pun sangat

antusias sekali dengan acara tersebut, acara perlombaan miss

nisaiyah ini merupakan salah satu acara santriwati yang beberapa

terpilih menjadi miss wanita yang memiliki karakter yang baik,

berakhlakul karimah, di situ mereka di perlombakan kembali

untuk dipilih salah satu di antara mereka yang akan menjadi miss

Page 253: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

nisaiyah. Di perlombaan tersebut santriwati ditanya mengenai

perihal bagaimana tata cara berbicara yang baik, berperilaku

sopan santun, tata cara makan dan minum yang benar, duduk

yang benar, berpakaian yang baik, menyebutkan jenis olahraga

yang diajarkan Rasulullah, hingga tata cara membereskan setelah

makan, dan masih banyak lagi pertanyaan seputar karakter

kewanitaan. Dari perlombaan miss nisaiyah tersebut, mereka

dipilih sesuai dengan akhlak dan adabnya dan juga bagaimana

sikap santriwati tersebut menjawab pertanyaan dari juri.

Tidak terasa sudah pukul 23.00, para santriwati yang

menonton pun sudah ada yang merasa ngantuk dan sampai ada

yang tidur di kursi tersebut, akan tetapi acara ini terus berjalan

dan penonton santriwati yang tidur pun dibangunkan oleh

pengurus yang ditugaskan menjadi bagian keamanan. Tidak

semua mengantuk bahkan terdapat santriwati yang masih terlihat

semangat sekali hingga terdengar suaranya yang sedang

mensupport temannya yang menjadi finalis miss nisaiyah.

Akhirnya pukul 24.00 pun tiba, sudah diumumkan oleh juri 5

finalis miss nisaiyah yang akan di perlombakan kembali esok

harinya, acara pun di tunda dan di lanjutkan malam esok hari.

Santriwati pun pulang ke asrama masing-masing untuk

beristirahat, karena mereka harus bangun pukul 03.00 untuk

menunaikan shalat tahajud dan shalat subuh berjama’ah, lalu

dilanjutkan dengan kegiatan bimbingan agama dari Pak KH.

Busthomi Ibrohim, M.Ag. Pukul 03.00 sudah tiba santriwati pun

dibangunkan oleh bulis, bulis yang dimaksud ialah mereka

pengurus yang sudah dijadwalkan oleh pihak pondok pesantren

untuk menjaga keamanan pondok dan membangunkan santriwati-

santriwati pada saat subuh tiba. Setelah dibangunkan, santriwati-

santriwati pun langsung mengambil wudhu dan langsung pergi ke

masjid untuk menunaikan shalat tahajud berjama’ah yang biasa

diimami oleh pengurus. Peneliti pun langsng bergegas untuk

pergi ke masjid untuk mengikuti shalat tahajud berjama’ah

Page 254: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

bersama para santriwati. Setelah shalat tahajud selesai santriwati

pun tidak langsung pulang ke asramanya untuk menunggu subuh,

akan tetapi mereka tetap di masjid dan mengaji di masjid sambil

menunggu adzan subuh, tidak lama kemudian, datanglah Pak KH.

Busthomi Ibrohim, M.Ag selaku Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah 3 Serang dan Pembimbing Agama yang biasa

memberikan bimbingan agama kepada santriwati setiap hari

jum’at subuh, dan malam selasa.

Adzan pun dikumandangkan, setelah itu kami pun shalat

berjama’ah di masjid dan setelah selesai shalat seperti biasa

santriwati-santriwati pun berdzikir dan berdo’a yang di pimpin

oleh Pak Kyai. Setelah itu langsung kegiatan bimbingan agama di

masjid yang diberikan oleh Pak Kyai selaku pembimbing agama

di Pondok ini, dengan menggunakan metode ceramah. Materi

yang disampaikan mengenai Mukmin yang hakiki. Peneliti pun

melihat ketika Pak Kyai menanyakan surat Al-qur’an atau hadits,

santriwati langsung antusias dan cepat sekali merespon, dari

itulah peneliti merasa kagum dan terharu, sungguh santriwati di

pondok pesantren ini pintar-pintar dan selalu menghargai

siapapun itu. Dari beberapa santriwati yang mengikuti bimbingan

agama tersebut, ada saja yang mengantuk, dan peneliti melihat

ada santriwati yang membantu dan membangunkan temannya

agar tidak tidur karena sedang ada bimbingan agama dari

pimpinan pondok. Dari situ pun sudah terlihat dan peneliti bisa

menilai bahwa santriwati sangat peduli terhadap teman

sesamanya, maupun juga adik tingkatnya.

Setelah bimbingan agama selesai, peneliti pun mengobrol

sebentar dengan Pak Kyai dan meminta izin untuk mengikuti

kegiatan santriwati untuk seharian ini, dan Pak Kyai pun

mengizinkan dan mempersilahkan kepada peneliti. Lalu setelah

berbincang-bincang dengan Pak Kyai, peneliti pun ke kamar

untuk menyimpan mukena, dan lanjut mengikuti kegiatan

santriwati lagi, yaitu muhadatsah, muhadatsah disini merupakan

Page 255: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

suatu percakapan antara sesame santriwati dengan menggunakan

bahasa Arab dan bahasa Inggris, adapun apabila tidak melakukan

percakapan, yaitu menulis mufradat atau percakapan yang

diperintahkan untuk dihafal oleh santriwati, setelah hafal

disetorkan kepada pengurusnya. Setelah melakukan muhadatsah,

mereka pun langsung melaksanakan kegiatan senam pagi

(olahraga) lalu, setelah olahraga santriwati sudah terbiasa

membersihkan lingkungan pondok pesantren, tanpa diperintah

kembali, karena memang sudah dijadwalkan di kelompokan.

Peneliti melihat para santriwati bersih-bersih dengan semangat

dan saling bantu sesama temannya. Solidaritas mereka dan

kebersamaan mereka yang membuat peneliti tersentuh. Ada yang

membersihkan masjid, gedung penginapan tamu, kamar mandi,

halaman, asramanya masing-masing, hingga ruang-ruang ustadz

dan ustadzahnya pun santriwati yang membersihkan. Mereka

terbiasa dengan kegiatan gotong royong seperti ini, hingga

akhirnya lingkungan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Serang pun

bersih dan nyaman.

Setelah peneliti keliling dan mengikuti kegiatan santriwati,

terdapat pula santriwati yang masih membersihkan depan

asramanya akan tetapi temannya yang disekelilingnya ada yang

sedang sarapan, tidak membantu temannya yang masih bersih-

bersih, hanya sebagian saja tidak banyak. Karakter santriwati

berbeda-beda akan tetapi dengan rata-rata karakter santriwati di

Pondok Pesantren Darunnajah 3 ini baik, sopan santun, ramah,

dan tingkat solidaritasnya tinggi. Setalh bersih-bersih selesai,

akhirnya peneliti duduk di depan kamar penginapan, dan pada

pertemuan ini, santriwati sudah merasa sangat akrab sekali

dengan peneliti. Mereka mulai berani menceritakan masa-masa

dirumah mereka, mereka juga mulai berani mengajak peneliti

bercanda. Bahkan beberapa dari mereka juga mulai curhat baik

mengenai kondisi mereka di pesantren maupun kondisi keluarga

mereka. Ketika mengobrol dengan santriwati, ada salah satu

Page 256: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

santriwati yang membawakan peneliti sarapan, di situ pula

peneliti bisa menilai mereka peduli terhadap siapapun, sekali pun

itu bukan orang yang dikenal.

Page 257: BIMBINGAN AGAMA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50791... · 2020. 4. 27. · Revita Nurwahidah, NIM 11150520000027,

LAMPIRAN-LAMPIRAN