Bidang Ilmu : Kesehatan
Transcript of Bidang Ilmu : Kesehatan
i
LAPORAN
PENELITIAN DOSEN
ANALISIS PREFERENSI PEMANFAATAN JKN-KIS DAN
ASURANSI KESEHATAN SWASTA PADA KARYAWAN
PT. ALTRAK 1978 CABANG BANJARMASIN
OLEH :
Ketua : Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH (NIDN. 1127028401)
Anggota : 1. Siska Dhewi, SKM., M.Kes (NIDN. 1108018701)
2. Zuhrupal Hadi, SKM., M.Kes (NIDN. 1130098603)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
2020
Bidang Ilmu : Kesehatan
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan
laporan penelitian dosen ini dengan judul “ANALISIS PREFERENSI
PEMANFAATAN LAYANAN JKN-KIS DAN ASURANSI KESEHATAN
SWASTA PADA KARYAWAN PT. ALTRAK 1978 CABANG
BANJARMASIN”.
Penulisan laporan penelitian ini dapat terlaksana berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak, dan tim peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :
1. Ketua Pembina Yayasan Uniska, Bapak Dr.H.Gusti Irhamni, MT
2. Rektor Uniska, Bapak Abd. Malik,S.Pt.,M.Si.,Ph.D
3. Kepala Pusat Penelitian Uniska,Ibu Dr.Tintin Rostini,S.Pt,MP
4. Dekan FKM Uniska, Ibu Meilya Farika Indah,SKM.,M.Sc
5. Kepala Cabang PT. Altrak 1978 Banjarmasin, Bapak Dwi Handoko, ST
6. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini begitu jauh
dari kata sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun.
Akhirnya kami berharap semoga laporan hasil penelitian ini dapat
memberi manfaat bagi banyak pihak. Aamiin yaa Rabbal’alamiin.
Banjarmasin, 25 Juni 2020
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ......... i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ........ ii
KATA PENGANTAR......................................................................... ............ iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………… iv
RINGKASAN……………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. .... 3
1.3 Tujuan dan Target Luaran................................................. ........ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jaminan Sosial.................................................................. ......... 4
2.2 Kerangka Teori........................................................ ................. 13
2.3 Kerangka Konsep……………………………………………. 13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian........................................................ 14
3.2 Subjek Penelitian….......................................................... 14
3.3 Variabel Penelitian............................................................ 15
3.4 Teknik Pengumpulan Data................................................ 16
3.5 Teknik dan Analisa Data................................................... 17
3.6 Waktu dan Tempat Penelitian…………………………....... 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian……………………………….................... 18
4.2 Pembahasan…..……………………………………........... 18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan………………………………………………….. 19
5.2 Saran…………………………………………………………. 19
DAFTAR PUSTAKA
v
LAMPIRAN
Lampiran 1. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Lampiran 4. Rincian / Justifikasi Anggaran Penelitian
Lampiran 5. Kontrak
vi
RINGKASAN
Preferensi atau kecenderungan bagi masyarakat dalam pemilihan penggunaan
jenis asuransi kesehatan yang dimiliki dapat ditentukan dari hasil penelahan terhadap
lima tahapan pembelian (penggunaan) suatu produk seperti identifikasi masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif yang ada, keputusan membeli
(menggunakan produk), dan perilaku pasca pembelian (penggunaan). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran preferensi pemanfaatan/penggunaan
antara JKN-KIS dan asuransi kesehatan swasta pada karyawan PT. Altrak 1978
Cabang Banjarmasin. Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif,
dengan teknik wawancara mendalam untuk pengumpulan data primer kepada 3
(tiga) orang subjek penelitian yang terdiri dari satu informan inti dan dua
informan utama.
Kata Kunci : Preferensi, lima tahapan pembelian (penggunaan)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, implementasi SJSN dimulai dengan dibentuknya dua
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu BPJS Kesehatan dan
BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan akan menyelenggarakan program
jaminan kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan akan menyelenggarakan
program jaminan atas kecelakaan kerja, kematian, pensiun dan hari tua
(Thabrany, 2014).
Negara memiliki kewajiban untuk mewujudkan kesejahteraan sosial
bagi warga negaranya. Kesejahteraan sosial merupakan tujuan utama dari
pembangunan suatu bangsa dan merupakan inidkator utama kinerja
pembangunan nasional. Kesejahteraan sosial merupakan hak bagi setiap
warga negara, oleh karena itu pemerintah selaku penyelenggara negara
bertanggung jawab untuk memberikan jaminan sosial pada warga negaranya
yang menjamin bahwa setiap warganya dapat hidup dengan layak dan
sejahtera.
Peserta program JKN merupakan setiap orang termasuk orang asing
yang bekerja minimal selama enam bulan di Indonesia dan telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Peserta program JKN terdiri
atas dua kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan peserta
bukan PBI (non PBI). Peserta PBI adalah fakir miskin dan orang tidak
mampu. Peserta bukan PBI adalah pekerja penerima upah dan anggota
keluarganya, pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya serta
bukan pekerja dan anggota keluarganya. Iuran Jaminan kesehatan untuk
peserta pekerja penerima upah dibayarkan oleh pemberi kerja dan pekerja
sendiri sedangkan iuran peserta mandiri (pekerja bukan penerima upah dan
bukan pekerja) dibayarkan oleh peserta sendiri kepada BPJS Kesehatan
sesuai kelas perawatannya (Kemenkes RI, 2014).
2
Undang-undang menerangkan bahwa setiap warga negara Indonesia
ataupun warga negara asing yang menetap di Indonesia lebih dari enam (6)
bulan diwajibkan untuk mengikuti jaminan sosial kesehatan melalui BPJS
Kesehatan. Itu berarti kita sebagai warga negara Indonesia harus ikut serta
dalam keanggotaan BPJS Kesehatan.
Preferensi konsumen adalah pilihan suka tidak suka oleh seseorang terhadap
produk (barang atau jasa) yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan
kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Preferensi konsumen
merupakan suatu tindakan konsumen dalam memilih suatu barang sesuai dengan
tingkat kebutuhannya (Bilson Simamora, 2004;87).
Angka cakupan kepesertaan masyarakat dalam program Jaminan
Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Kalimantan
Selatan (Kalsel) termasuk menjadi salah satu yang masih belum optimal di
Indonesia. Pasalnya hingga memasuki Bulan Agustus 2019, angka
kepesertaan masyarakat Kalsel dalam program ini masih tertahan di angka
71,2 persen. Angka tersebut berada di bawah rata-rata angka kepesertaan
nasional yang sudah mencapai 83 persen.
Berdasarkan uraian di atas maka penliti tertarik melakukan penelitian
tentang analisis preferensi pemanfaatan JKN-KIS dan asuransi kesehatan
swasta pada karyawan PT. Altrak 1978 Cabang Banjarmasin.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah
penelitian ini adalah “Bagaimana Analisis Preferensi Pemanfaatan JKN-KIS
dan Asuransi Kesehatan Swasta Pada Karyawan PT. Altrak 1978 Cabang
Banjarmasin”
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran preferensi pemanfaatan JKN-KIS dan
asuransi kesehatan swasta pada karyawan PT. Altrak 1978 Cabang
Banjarmasin.
3
1.3.2 Target Luaran
Dalam penelitian ini penulis memiliki target yang nantinya hasil
penelitian:
1. Membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Kesehatan
Masyarakat (IPKM).
2. Dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
3. Menjadi tambahan materi dalam bahan ajar Mata Kuliah
“Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan”
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangsih pemikiran bagi
perkembangan ilmu kesehatan masyarakat.
1.4.2 Secara Aplikatif
- Bagi peneliti sebagai sarana mengembangkan kemampuan dalam
penelitian khususnya terkait bidang ilmu kesehatan masyarakat.
- Bagi instansi (Dinas Lingkungan Hidup) dapat menjadi bahan
masukan untuk pengambilan keputusan dalam membuat kebijakan
yang menyangkut penyelenggaran jaminan sosial.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jaminan Sosial Kesehatan
Adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh
negara guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup
dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun
1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952. Utamanya adalah sebuah bidang
dari kesejahteraan sosial yang memperhatikan perlindungan sosial, atau
perlindungan terhadap kondisi yang diketahui sosial, termasuk kemiskinan,
usia lanjut, kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak, dan lain-lain.
Sebagai warga negara Indonesia, salah satu yang menjadi hak kita
adalah mendapatkan jaminan sosial. Sebagaimana namanya, jaminan sosial
nasional merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang
diselenggarakan Negara untuk menjamin kebutuhan dasar seluruh rakyat
Indonesia. Jaminan sosial di Indonesia diselenggarakan melalui Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diatur dalam UU No. 40 Tahun 2004
dengan berlandaskan UUD 1945. Isinya menyatakan bahwa Pemerintah harus
terlibat dalam menyejahterakan warga negaranya.
Hadirnya SJSN telah melahirkan sistem baru program jaminan sosial di
Indonesia dan menggantikan program-program jaminan sosial yang ada
sebelumnya, seperti Asuransi Kesehatan (Askes) dan Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (Jamsostek). Sistem baru yang dinamakan Badan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial (BPJS) adalah wujud tanggung jawab Negara untuk
memberikan perlindungan sosial sepenuhnya kepada masyarakat Indonesia.
Dengan hadirnya BPJS, penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia
telah terlaksana sebagaimana mestinya. Terbentuknya BPJS
8
bukanlah untuk tujuan komersil atau mencari keuntungan.
Menggantikan peran Askes dan Jamsostek, ada dua fungsi yang
dijalankan BPJS yang terbagi ke dalam dua lembaga: BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan.
Sebelum adanya BPJS, masyarakat Indonesia cukup kesulitan
untuk mendapatkan bantuan biaya pengobatan. Mereka harus terlebih
dahulu mengurus surat-surat keterangan di kelurahan dan sebagainya.
Setelah munculnya BPJS Kesehatan (menggantikan Askes) pada tahun
2014, akses ke pengobatan menjadi lebih mudah.
Untuk mendapatkan jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan,
setiap warga negara Indonesia terlebih dahulu harus mendaftar sebagai
peserta. Manfaat yang diberikan bertingkat sesuai dengan kelasnya.
Masyarakat bisa memilih manfaat yang sesuai dengan kemampuan
dalam membayar iuran. Namun, aturan ini tidak berlaku bagi masyarakat
yang dikategorikan tidak mampu. Mereka mendapat pengecualian untuk
pembayaran iuran.
UU menerangkan bahwa setiap warga negara Indonesia ataupun
warga negara asing yang menetap di Indonesia lebih dari enam (6) bulan
diwajibkan untuk mengikuti jaminan sosial kesehatan melalui BPJS
Kesehatan. Itu berarti kita sebagai warga negara Indonesia harus ikut
serta dalam keanggotaan BPJS Kesehatan.
2.2 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013
menunjukkan gambaran kepemilikan asuransi atau jaminan kesehatan
/di Indonesia. Jamkesmas dan Jamkesda merupakan jenis jaminan
kesehatan terbanyak yang dimiliki oleh masyarakat di Indonesia.
Masyarakat miskin telah semaksimal mungkin mendapatkan jaminan
kesehatan oleh negara. Sebanyak 34,7% mendapatkan Jamkesmas.
9
Sementara Jamkesda merupakan terobosan bagi pemerintah provinsi
atau kabupaten yang mampu untuk membiayai pelayanan kesehatan
masyarakat di daerahnya. Pada beberapa tempat dengan anggaran yang
lebih terbatas, maka anggaran Jamkesda diperuntukkan bagi
masyarakat miskin non kuota Jamkesmas. Masih diperlukan upaya-
upaya untuk memperluas cakupan kepemilikan jaminan kesehatan dan
asuransi kesehatan bagi masyarakat Indonesia (Intiasari, dkk, 2015)
Pelaksanaan program JKN bertujuan untuk memberikan
perlindungan kesehatan dalam bentuk manfaat pemeliharaan kesehatan
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan
kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar
oleh pemerintah. Sasaran program JKN ini adalah seluruh komponen
mulai dari pemerintah (pusat dan daerah), BPJS, faskes, peserta dan
pemangku kepentingan lainnya sebagai acuan dalam pelaksanaan
program JKN. Ruang lingkup program JKN meliputi penyelenggaraan,
peserta dan kepesertaan, pelayanan kesehatan, pendanaan, badan
penyelenggara dan hubungan antar lembaga, monitoring dan evaluasi,
pengawasan, dan penanganan keluhan (Kemenkes RI, 2014)
Program JKN yang dikembangkan di Indonesia merupakan
bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang
diselenggarakan melalui mekanisme asuransi sosial dengan tujuan agar
seluruh penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi sehingga
mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Perlindungan ini
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh pemerintah (Kemenkes RI, 2014).
2.3 Konsumen dan Perilaku Konsumen
Kotler (2000) mendefinisikan konsumen sebagai individu atau
kelompok yang berusaha untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau
10
jasa untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya. Konsumen juga dapat
didefinisikan sebagai setiap orang pemakai barang dan/ atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain, maupun mahkluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen).
Konsumen adalah orang yang melakukan tindakan menghabiskan
nilai barang dan jasa setelah mengeluarkan sejumlah biaya. Tujuan utama
dari mengkonsumsi barang dan jasa adalah untuk memenuhi kebutuhan
dan diukur sebagai kepuasan yang diperoleh. Besarnya kepuasan
konsumen diukur dari sejumlah nilai yang diperoleh dari mengkonsumsi
suatu barang dan jasa terhadap biaya yang dikeluarkan (Kotler, 2000).
Konsumen memiliki sikap berbeda-beda dalam menimbang
atribut yang dianggap penting. Mereka akan memberikan perhatian
terbesar pada atribut yang memberikan manfaat-manfaat yang dicarinya.
Pasar sebuah produk sering disegmentasikan berdasarkan atribut yang
menonjol dalam kelompok konsumen yang berbeda (Kotler, 2000).
Menurut Engel, et al. (1994) perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Definisi lain dari perilaku konsumen adalah proses pengambilan
keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu yang mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa (Simamora,
2004), sedangkan menurut Sumarwan (2004) perilaku konsumen adalah
semua kegiatan tindakan serta proses psikologis yang mendorong
tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal
di atas atau kegiatan mengevaluasi.
Perilaku konsumen (Consumer Behavior), merupakan interaksi
11
dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita
yaitu tempat manusia melakukan aspek pertukaran di dalam hidup
mereka (Sumarni, 2002). Faktor-faktor utama yang mempengaruhi
perilaku pembelian antara lain sebagai berikut: faktor budaya, faktor
sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis (Thamrin Abdullah dan
Francis Tantri, 2012).
Menurut Sangadji dan Sopiah (2010) dalam bukunya yang
berjudul Perilaku Konsumen menyebutkan ada tiga faktor utama yang
mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan, yaitu: faktor
psikologis, faktor situasional dan faktor sosial.
1. Faktor psikologis
Faktor psikologis merupakan proses pengolahan informasi yang
mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap, kepercayaan dan
kepribadian.
2. Faktor sosial
Faktor sosial mencakup perundang-undangan/ peraturan,
keluarga, kelompok referensi, kelas sosial dan budaya.
3. Faktor situasional
Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat
belanja, waktu belanja, penggunaan produk dan kondisi saat
pembelian.
2.4 Preferensi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, preferensi adalah hak
untuk didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain, pilihan yang
lebih diprioritas, kecenderungan dan kesukaan dalam memilih sesuatu
(Alwi, H., dkk, 2003). Preferensi (preference) adalah sesuatu yang
lebih diminati, suatu pilihan utama atau penilaian atas suatu hal dan
memberi keuntungan yang lebih baik (Pradhanawati, 2011). Preferensi
digambarkan sebagai sikap konsumen terhadap produk dan jasa
12
sebagai evaluasi dari sifat kognitif seseorang, perasaan emosional dan
kecenderungan bertindak melalui objek atau ide (Kotler, 2000).
Preferensi konsumen merupakan suatu tindakan konsumen
dalam memilih suatu barang sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
Preferensi dapat terbentuk melalui pola pikir konsumen yang didasari
oleh beberapa alasan, antara lain (Simamora, 2004):
a. Pengalaman yang diperolehnya
Konsumen merasakan kepuasan dalam membeli produk dan
merasakan kecocokan dalam mengkonsumsi produk yang
dibelinya, maka konsumen akan terus- menerus menggunakan
produk tersebut.
b. Kepercayaan turun-temurun
Kepercayaan ini dikarenakan kebiasaan dari keluarga
menggunakan produk tersebut, setia terhadap produk yang selalu
dipakainya karena manfaat dalam pemakaian produk tersebut,
sehingga konsumen memperoleh kepuasan dan manfaat dari
produk tersebut. Menurut pendapat Azwar (1996), pemanfaatan
pelayanan kesehatan oleh seseorang, dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, sosial budaya dan sosial ekonomi orang tersebut. Bila
tingkat pendidikan, sosial budaya dan sosial ekonomi baik maka
secara relatif pemanfaatan pelayanan kesehatan akan tinggi.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan erat kaitannya dengan
pengambilan keputusan dalam memanfaatkan pelayanan tersebut.
Menurut Robbins yang dikutip oleh Juliwanto (2009), faktor-
faktor personal sangat menentukan apa yang diputuskan itu,
termasuk dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Faktor tersebut
diantaranya kognisi, motif dan sikap. Kognisi artinya kualitas dan
kuantitas pengetahuan yang dimiliki. Motif sangat mempengaruhi
pengambilan keputusan. Sikap merupakan faktor penentu lainnya
dalam proses pengambilan keputusan.
13
2.5 Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori model perilaku konsumen menurut Hawkins & Mothersbaugh (2010), (Kotler & Keller, Marketing
Management, 2016)
2.6 Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu
memaparkan fakta-fakta yang diperoleh apa adanya di lapangan dan
dikaji secara ilmiah.
3.2 Subjek Penelitian
Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik
Snowball Sampling. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah:
1. Bapak Ali Mustofa, selaku Informan kunci dengan jabatan sebagai
admin HR dan GA, dimana grade pekerjaan pada tingkat D dan
jumlah tanggungan asuransi ada 3 orang.
2. Bapak Supiannor, selaku informan utama 1 dengan jabatan sebagai
storeman, dimana grade pekerjaan pada tingkat D dan jumlah
tanggungan asuransi ada 2 orang.
3. Bapak Indra Rahmania Rizki, selaku informan utama 2 dengan
jabatan sebagai junior storeman, dimana grade pekerjaan pada
tingkat D dan jumlah tanggungan asuransi ada 1 orang.
3.3 Intrumen Penelitian
Pedoman wawancara merupakan sejumlah pertanyaan yang
akan digunakan peneliti saat turun lapangan sebagai pemandu dalam
melakukan wawancara. Pertanyaan yang akan diajukan nanti
merupakan tentang tahapan yang mendasari preferensi dan
keputusan informan dalam pemanfaatan asuransi kesehatan yang
dipilih. Tahapan tersebut meliputi identifikasi masalah, pencarian
informasi, evaluasi anternatif, keputusan pembelian (penggunaan),
perilaku pasca pembelian (penggunaan).
3. 4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
wawancara yang dilakukan secara mendalam kepada subjek penelitian
dengan pedoman yang telah dibuat serta Dokumentasi. Adapun
responden dan informan yang diwawancarai dalam penelitian ini yaitu
Stakeholders yang terkait dalam preferensi pemanfaatan JKN-KIS dan
asuransi kesehatn swasta di PT. Altrak 1978 Cabang Banjarmasin
sebanyak 3 orang.
3.5 Teknik dan Analisis Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh, diantaranya :
1. Editing
2. Transkrip data
3. Pengolahan data primer
4. Penyajian hasil
3.6 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Altrak 1978 Cabang Banjarmasin
pada bulan Mei sampai dengan Juni 2020.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebuah model menjelaskan proses yang mengarah pada keputusan pembelian (dalam
kasus penelitian ini adalah keputusan penggunaan produk) di mana konsumen akan
melewati lima tahap: identifikasi masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif yang ada,
keputusan membeli (menggunakan produk), dan perilaku pasca pembelian (penggunaan).
4.1. Tahapan Identifikasi Masalah
Terkait tahap identifikasi masalah informan menyatakan bahwa, sebelum
memutuskan menggunakan salah satu diantara dua asuransi kesehatan yang
dimilikinya (JKN-KIS dan Asuransi Kesehatan Swasta) maka ditentukan terlebih
dahulu kemudahan layanan yang ingin didapatkannya. Proses identifikasi masalah
tersebut berasal dari internal informan.
“(...) hal yang terpikir untuk pertama kalinya tentunya adalah faktor mana yang
paling banyak memberikan kemudahan ketika saya atau anak saya ingin
melakukan pengobatan di klinik atau rumah sakit. Jadi menurut saya dengan
berobat menggunakan asuransi swasta yang disediakan perusahaan membuat
saya lebih leluasa dan hemat waktu karena tidak perlu mengantri di puskesmas
atau rumah sakit.” (Informan 1)
“Nggak terlalu bingung juga mas buat milihnya, kan tinggal liat kapan waktu
berobatnya, kalau misalnya malam ya pilih pakai asuransi perusahaan.
Biasanya juga nggak antri jadi enak urusannya. Nah tapi kalo misalnya pagi
kadang bisa aja sesekali pakai BPJS asal nggak ngurus rujukan aja, sedikit
lebih repot mas.” (Informan 2)
“Karena saya single jadi tidak masalah mau pakai asuransi yang mana aja,
yang penting bagi saya cepat dan mudah. Kadang malah ndak pakai asuransi-
asuransi-an kalo pas lagi malas ribet dan berobat yang ringan aja... Paling
kaya kalo ke puskesmas berobatnya jadi pasien umum aja, murah juga
bayarnya.” (Informan 3)
Penelitian Putrawan, dkk (2017) tentang pelaksanaan jaminan kesehatan
menyebutkan hal-hal yang berkaitan erat dengan pelaksanaan program JKN adalah
meliputi sosialisasi, kepesertaan, kesiapan fasilitas kesehatan dan sistem rujukan.
Sosialisasi yang baik akan memberikan pemahaman dan kesadaran peserta dan
pemberi kerja akan hak dan kewajibannya serta manfaatnya menjadi peserta jaminan
kesehatan serta fasilitas dan tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan yang
dikontrak secara mandiri (perorangan) telah memahami berbagai aspek layanan yang
telah dilatihkan.
4.2. Tahapan Pencarian Informasi
Tahapan pencarian informasi yang dilakukan oleh para informan pada dasarnya
lebih banyak berasal dari pencarian internal meskipun sesekali ada juga yang
berdasarkan informasi eksternal, yaitu melalui pengalaman menjalani proses berobat
di masa lalu, karena informan cukup sering melakukan pengobatan di fasilitas
kesehatan, serta pencarian melalui informasi daring.
“Kalo dari pengalaman yang sudah-sudah, berobat dengan menggunakan
fasilitas dari asuransi swasta itu nggak ribet, tinggal menjalankan proses yang
singkat semuanya jadi cepat beres, klaimnya juga nggak susah.” (Informan 1)
“Saya suka browsing-browsing mas di internet cari informasi soal cerita
kelebihan atau kalo ada masalah terkait pelayanan asuransinya, BPJS juga.”
(Informan 2)
“Menurut saya yang penting sudah tau gimana prosedurnya jadi ga susah lagi
mau menetukan pakai asuransi yang mana kalau mau berobat.” (Informan 3)
Sebagian informasi juga diperoleh dari pengalaman yang sama dari rekan-rekan
kerja yang lain saat menjalani proses berobat dengan menggunakan asuransi kesehatan
swasta dan dengan membandingkan pengalaman sebagian individu yang memilih
berobat dengan menggunakan JKN-KIS. Menurut Putrawan, dkk (2017) Kesiapan
fasilitas kesehatan adalah berupa adanya fasilitas kesehatan yang layak terutama
dalam melayani pasien serta masyarakat umum yang ada disekitar wilayah kerja
puskesmas. Selain itu didukung oleh petugas kesehatannya dan juga pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sudah sesuai dengan standar operasional
pelayanan yang telah ditetapkan oleh fasilitas kesehatan bersangkutan.
“Cerita dari teman yang pernah berobat menggunakan BPJS (red: JKN-KIS)
rata-rata menghabiskan banyak waktu untuk mengantri di puskesmas, apalagi
kalau datangnya kesiangan dan di hari-hari sibuk itu pasti lumayan panjang
antri berobatnnya.” (Informan 1)
“Lebih banyaknya sih tanya-tanya ke teman yang punya pengalaman berobat
pakai BPJS, rata-rata bilangnya ya sesuai aja mas, ada harga ada rupa, kan
wajar aja ya preminya (red: iuran) lebih murah juga.” (Informan 3)
4.3. Tahapan Evaluasi Alternatif
Pada tahap evaluasi alternatif yang dilakukan masing-masing informan,
spesifikasi produk dan keluasan cakupan pengobatan merupakan diantara beberapa
faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan produk jaminan kesehatan
yang ada. Pada proses membandingkan penggunaan asuransi kesehatan swasta dengan
JKN-KIS, informan dapat mengetahui lebih banyak perbedaan-perbedaan ragam
layanan yang bisa didapatkan. Meskipun demikian terkadang pola pemanfaatan
jaminan kesehatan oleh masyarakat dapat berbeda-beda sesuai dengan selera dan
keinginan masing-masing individu, dan setiap keputusan merupan hak setiap individu
yang bersangkutan selama tidak menyalahi ketentuan aturan yang berlaku.
Sebagaimana disebutkan oleh Intiasari, dkk (2016) bahwa penelitian menemukan
adanya fenomena moral hazard pada pola pemanfaatan jaminan pembiayaan
pelayanan kesehatan oleh peserta non PBI Mandiri. Adanya kecenderungan untuk
menggunakan manfaat kepesertaan BPJS hanya untuk pembiayaan pelayanan
kesehatan yang berbiaya mahal atau tinggi teridentifikasi pada informan penelitian.
Peserta tidak menggunakan hak manfaat JKN untuk mendapatkan pelayanan
keseahtan secara penuh tetapi hanya menggunakan hak manfaat jaminan JKN untuk
kasus kasus yang membutuhkan pelayanan obat yang mahal saja.
“Asuransi swasta lebih banyak mengcover pilihan layanan kesehatan yang tidak
diberikan pada BPJS. Waktu itu pernah mau berobat sakit gigi, tapi karena
asuransi kantor lebih banyak mengcovernya, jadinya lebih memilih berobat di
klinik dokter gigi yang ditunjuk oleh perusahaan.” (Informan 1)
“(...) setau saya asuransi yang dari perusahaan lebih banyak menanggung jenis
pengobatannya. Karna kalau BPJS kan setau saya sekarang terbatas
pelayananannya, malah katanya ga semua jenis penyakit bisa ditanggung kan
pembayaran pengobatannya.” (Informan 2)
“(...) bagi saya asuransi perusahaan jauh lebih banyak memberikan
manfaatnya, karena pengalaman saya waktu harus opname di rumah sakit, saya
bisa memilih kelasnya sesuai yang dikehendakai. Kalo BPJS kan dari kantor
cuma kelas 2, jadi repot kalo harus mengurus untuk kenaikan kelasnya pas lagi
perlu perawatan rawat inap.” (Informan 3)
Sedangkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan JKN-KIS sangat jarang
dimanfaatkan oleh informan, karena menurut informan 1 kualitas layanan yang
didapatkan cenderung lebih baik pada klinik swasta dibandingkan faskes milik
pemerintah.
“(...) kalo pakai asuransi dari kantor itu enak, selain lebih cepat biasanya
pelayanan dokternya pun lebih baik, karena kalau di dokter umum yang di
luaran itu nggak terlalu rame, dan biasanya ramah juga profesional
tindakannya, sering nggak ditanya pun doktenya menjelaskan, makanya lebih
nyaman karna bisa milih dokternya sesuai kemauan kita.” (Informan 1)
Menurut Siahaan (2018) perbedaan antara fasyankes swasta dan fasyankes
pemerintah berdasarkan opini informan digambarkan bahwa pada RS pemerintah
prosedur berbelit dan antrian lama, petugas (perawat) di fasyankes pemerintah tidak
ramah, fasyankes pemerintah sering penuh atau terlalu ramai dan kurang nyaman,
serta obat yang diberikan dirasa tidak efektif.
4.4. Tahapan Keputusan Pembelian (Penggunaan)
Pada tahap keputusan pembelian, yang dalam penelitian ini konteksnya adalah
tahap keputusan memilih pemanfaatan asuransi yang digunakan, informan dapat
dengan mudah menentukan keyakinannya untuk menggunakan jenis asuransi
kesehatan yang mana yang dibutuhkannya.
“Saya sih gampang aja kalau buat memutuskan asuransi yang mana yang akan
lebih utama saya atau keluarga gunakan ketika ingin berobat saat sakit atau
opname. (...) kalau BPJS prosesnya agak lambat dan pasti terbatas jenis
layanannya yang bisa kami dapatkan, makanya saya bisa pastikan kalau akan
lebih sering memakai klaim asuransi yang swasta. Karena selain mudah, ya
memang lebih baik secara keseluruhan.” (Informan 1)
“Banyak pertimbangannya mas, tapi saya lebih cenderung pakai asuransi
perusahaan aja. Selain lebih mudah, yang pasti bisa ngatur waktu berobatnya
sesuai keperluan dan tidak antri kaya kalau pakai BPJS.” (Informan 2)
“Biar nggak repot saya biasanya langsung putuskan memilih tempat berobat
yang sesuai kebutuhan berdasarkan pengalaman saya yang sudah-sudah. Yang
paling banyak manfaatnya buat saya jelas asuransi yang dari perusahaan. Kalo
mau berobat ke spesialis di rumah sakit pun bisa milih rumah sakitnya nggak
harus punya pemerintah. Tapi yang paling penting juga, pelayanan yang
didapat dengan menggunakan asuransi perusahaan umumnya lebih baik.”
(Informan 3)
Menurut Dewi dan Sulistyani (2015) Kelebihan asuransi kesehatan swasta
diantaranya adalah pihak penyelenggara tidak terbatas, memiliki plafond, prosesnya
sangat sederhana, semua rumah sakit melayani, dan bisa digunakan di luar negeri.
4.5. Tahapan Perilaku Pasca Pembelian (Penggunaan)
Di tahap kelima yaitu perilaku pasca pembelian (penggunaan) produk, para
informan menyatakan kepuasannya dengan asuransi kesehatan swasta yang
didapatkan dibandingkan dengan fasilitas dari JKN-KIS. Selain sesuai harapan dan
bahkan lebih dari yang diinginkan, asuransi swasta juga menawarkan layanan
customer care yang memadai. Kelengkapan jenis layanan yang ditanggung oleh
asuransi membuat informan merasa yakin terhadap pelayanan yang diterimanya.
“Hampir nggak ada komplain dari saya probadi terkait layanan kesehatan
yang saya dapatkan, karena jaminan asuransi yang saya miliki dari perusahaan
sudah sangat baik. Ditambah lagi biaya preminya ditanggung penuh oleh
perusahaan sehingga nggak ada kekhawatiran menunggak atau nggak mampu
bayar. Dan yang pasti karena ada anggota keluarga yang lumayan agak sering
sakit, maka asuransi ini terasa benar manfaatnya buat saya.” (Informan 1)
“Saya bersyukur perusahaan menanggung asuransi kesehatan bagi kami para
karyawan, tidak cuma satu bahkan ada dua macam, ada BPJS yang memang
wajib dari pemerintah dan asuransi swasta yang juga ditanggung perusahaan
(...) Saya pribadi sih kalau untuk pemanfaatannya condong ke asuransi yang
swasta aja. Selain nggak mengecewakan, tapi juga membuat tenang perasaan
kalau pun harus menjalani pengobatan yang cukup mahal sekalipun, ga perlu
khawatir mikirin ini itunya... maksudnya pengurusan layanan perawatannya,
tinggal konfirmasi aja.” (Informan 2)
“Paling puas ya menggunakan asuransi yang disediain perusahaan, karena
lengkap, cepat dan praktis. Nggak bikin repot karena prosesnya jelas.”
(Informan 3)
Dewi dan Sulistyani (2015) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa asing-
masing memiliki kelebihan sendiri-sendiri. BPJS dan asuransi kesehatan swasta akan
berjalan beriringan dan tidak saling mematikan, justru ini bagus untuk kita masyarakat
karena mempunyai lebih banyak pilihan untuk mempercayakan jaminan kesehatannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model lima tahap
pembelian (penggunaan) produk yang digunakan untuk menggambarkan pemilihan
alternatif dalam penggunaan jaminan kesehatan antara JKN-KIS dan Asuransi
Kesehatan Swasta oleh karyawan di PT. Altrak 1978 Cabang Banjarmasin,
preferensinya lebih banyak untuk cenderung menggunakan Asuransi Kesehatan
Swasta yang difasilitasi oleh perusahaan, dengan pertimbangan utama yaitu
keefektifitasan dan keefesiensian layanan yang didapatkan oleh peserta (karyawan
perusahan).
5.2. Saran
Memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan penyelenggara
jaminan/asuransi kesehatan agar terus meningkatkan kualitas pelayanan dalam
melaksanakan sistem penjaminan kesehatan yang sesuai dengan harapan dan
kebutuhan masyarakat. Sehingga tidak terdapat keluhan di masyarakat khususnya
terkait kecepatan, kesederhanaan, dan kenyamanan dalam pemberian pelayanan
jaminan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Asyhadie, Zaeni. (2008). Aspek – Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia.
Jakarta : Rajawali Pers
Dewi, M. W., & Sulistyani, D. (2015). Perbandingan Premi Asuransi Kesehatan Peserta
BPJS Badan Usaha Dengan Asuransi Kesehatan Swasta. Jurnal Akuntansi dan Pajak,
16(01).
Intiasari, A. D., Hendrartini, J., & Trisnantoro, L. (2016). Analisis Pola Pemanfaatan
Jaminan Pembiayaan Kesehatan Era Jaminan Kesehatan Nasional Pada Peserta Non
PBI Mandiri Di Wilayah Perdesaan Kabupaten Banyumas. Jurnal Kebijakan
Kesehatan Indonesia: JKKI, 5(3), 101-109.
Moleong, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Putrawan, A., Junaid, J., & Ismail, C. S. (2017). Studi Kualitatif Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan di Kecamatan Tinanggea Kabupaten
Konawe Selatan. (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), 1(3).
Siahaan, S. (2018). Faktor yang Berpengaruh terhadap Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Swasta. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 87-94.
Stiftung, Friedrich Ebert. (2014). Paham Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Jakarta:
CV Komunitas Pejaten Mediatama.
Stiftung, Friedrich Ebert. (2014). Paham Transformasi Jaminan Sosial Indonesia. Jakarta:
CV Komunitas Pejaten Mediatama.
Wisnu Ph.D, Dinna. (2013). Politik Sistem Jaminan Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Lampiran 1.
Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas
No Nama / NIDN Fakultas Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu (jam/
minggu)
Uraian Tugas
1 Ahmad Zacky
Anwary,SE,MPH /
1127028401
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan 25 jam/
Minggu
- Membuat
proposal
penelitian
- Mengumpulkan
bahan-
bahan/materi
penelitian
2 Siska Dhewi, SKM,
M.Kes / 1108018701
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan 20 jam/
Minggu
- Mengumpulkan
bahan/materi
- Membantu
membuat
Proposal
Penelitian
3 Zuhrupal Hadi,
SKM.,M.Kes/
1130098603
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan 20 jam /
minggu
- Membantu
membuat
proposal
penelitian
Lampiran 2
Biodata Ketua Tim Pelaksana
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4. NIK 060710455
5. NIDN 1127028401
6. Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 27 Februari 1984
7. E-mail [email protected]
8. No Telp/HP 08125189948
9. Alamat Kantor Jl Adyaksa No 2 Kayu Tangi
Banjarmasin
10. No Telp/fax 05113303877
11. Lulusan yang telah dihasilkan 715
12. Mata Kuliah yang diampu Ekonomi Kesehatan
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Bidang Ilmu Ekonomi Manajemen Kesehatan Masyarakat
Tahun Masuk-
lulus
2002 – 2007 2008 – 2015
Judul
Skripsi/Tesis
Pengaruh Atribut
Positioning Terhadap
Brand Image Kartu Pra
Bayar IM3 di Banjarmasin
Hubungan Kondisi
Lingkungan Fisik Rumah
Dengan Kejadian
Tuberkulosis Paru Di Jawa
Barat (Analisis Data
Riskesdas 2013)
Nama
Pembimbing
1. Rusdayanti Asma, SE.,
M.Si.
2. Siti Chamidah, SE.,
M.Si.
1. Dr. Lutfan Lazuardi,
M.Kes, PhD.
2. Dr. dr. Mubasysyr
Hasanbasri, MA.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terahir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1
2015
Persepsi Stakeholder Terhadap
Sistem Pembiayaan Kapitasi Pada
APBU
UNISKA
Rp. 6.000.000,-
2
3
4
5
2016
2017
2017
2018
Program Jaminan Kesehatan
Nasional Di Puskesmas Terminal
Banjarmasin
Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Masyarakat Terhadap Pemanfaatan
Bank Sampah di Kota Banjarmasin
Pengaruh Peringatan Kesehatan
Pada Kemasan Rokok Terhadap
Respon Mahasiswa Untuk Berhenti
Merokok
Determinan Status Gizi Remaja
Pada mahasiswa Fakultas Syariah
dan Ekonomi Islam UIN Antasari
Banjarmasin
Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Tentang Bahaya Rokok Dengan
Perilaku Merokok pada Mahasiswa
UIN Antasari Banjarmasin
APBU
UNISKA
APBU
UNISKA
APBU
UNISKA
Mandiri
Rp. 6.000.000,-
Rp. 6.000.000,-
Rp.6.000.000,-
Rp. 8.100.000,-
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terahir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1
2
3
2015
2017
2017
Penyuluhan Jajanan Makanan Di
Panti Asuhan Al-Ashar Sei Miai
Banjarmasin
Pengukuran Status Gizi dan
Penyuluhan Kesehatan untuk
Meningkatkan Pengetahuan Gizi
pada Mahasiswa Prodi Ekonomi
Syariah di Fakultas Dyariah dan
Ekonomi Islam Negeri (UIN)
Antasari Banjarmasin
Menciptakan Generasi Muda yang
Bebas dari Rokok Melalui
Sosialisasi Mengenai Bahaya
Merokok Kepada Siswa Kelas VI
SDN Kebun Bunga 6 Kota
Banjarmasin
Mandiri
APBU
APBU
Rp. 3.000.000,-
Rp.3.000.000,-
Rp.3.000.000,-
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terahir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/
Tahun
1
Ahmad Zacky Anwary, SE.,MPH
(Ketua)
dr.Lutfan Lazuardi,M.Kes.,Ph.D
(Anggota)
DR.dr.Mubasysyir Hasanbasri,MA
(Anggota)
Faisal Mansur,SKM.,MPH (Anggota)
Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik
Rumah Dengan Kejadian
Tuberkulosis Paru Di Jawa Barat
(Analisis Data Riskesdas 2013)
Jurnal Kesehatan
Indonesia : ISSN
2087-9601, Jurnal
:
journal.stikeshb.a
c.id/index.php/jur
kessia
Vol. VI N0.3,
Juli 2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Dosen UNISKA
Banjarmasin, 25 Juni 2020
Penyusun,
Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH
Biodata Tim Anggota
A. Identitas Diri
Nama Siska Dhewi, SKM,M.Kes
Jenis Kelamin Perempuan
Jabatan Fungsional Asisten Ahli
NIP/NIK 061410733
NIDN 1108018701
Tempat dan Tanggal Lahir Kandangan, 08 Januari 1987
E-mail [email protected]
Nomor Telpon / HP 0852-51511798
Alamat kantor Jl.Adyaksa Banjarmasin
Nomor Telpon / Faks 05114773999
Lulusan yang telah dihasilkan 715
Mata Kuliah yang diampu 1. Dasar Kesehatan Reproduksi
2. Dasar Gizi Masyarakat
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama
PerguruanTinggi
Universitas Islam
Kalimantan Banjarmasin
Universitas Respati
Indonesia Jakarta
Bidang Ilmu KesehatanMasyarakat Kesehatan Reproduksi
TahunMasuk –
Lulus
2008 – 2010 2012-2014
Judul Skripsi/ Tesis Hubungan Pengetahuan,
Pendidikan dan Sikap Ibu
dengan Pemberian
Imunisasi Hepatitis B Pada
bayi Umur 0-7 hari di
Wilayah Kerja Puskesmas
Guntung Payung Kota
BanjarbaruTahun 2010
Determinan Dismenore Pada
Mahasiswa Di Akademi
Kebidanan Yabkesbi
Banjarbaru Kalimantan
Selatan
NamaPembimbing/
Promotor
1) D
rs. Antung
SadeliMahfuz, M.kes
2) D
iah, SKM
1) P
rof.Dr.dr.Kusharisupeni,
M.Sc
2) d
r.LuknisSabri, M.Kes
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 TahunTerakhir
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah
1 2014 Hubungan Karakteristik Akseptor Mandiri Rp.7.000.000,-
Terhadap Kepatuhan Dalam
Mengkonsumsi Pil KB Di Wilayah
Kerja Puskesmas Peminggir Kabupaten
Hulu Sungai Utara Tahun 2014
2 2015 Hubungan Siklus dan Lama Menstruasi
Dengan Kejadian Dismenore Pada
Mahasiswi FKM Uniska Banjarmasin
2015
APBU Rp.5.908.000,-
3 2016 Hubungan Stres dan Riwayat Keluarga
Dengan Kejadian Dismenore pada
Mahasiswa di Akademi Kebidanan
Bina Banua Husada Banjarbaru
Mandiri Rp.6.750.000,-
4 2016 Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Remaja Putri Dengan Kejadian Anemia
di SMPN 9 Banjarbaru Tahun 2016
APBU Rp.6.000.000,-
5 2016 Pengetahuan dan Perilaku Ibu Dalam
Stimulasi Perkembangan Anak Usia
Prasekolah di Paud Terpadu Ma’rifah
Ashfia Banjarbaru
APBU Rp.6.000.000,-
6 2017 Determinan Status Gizi Remaja Pada
mahasiswa Fakultas Syariah dan
Ekonomi Islam UIN Antasari
Banjarmasin
APBU Rp.6.000.000,-
7 2017 Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Ibu Hamil Dengan Kejadian
Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Martapura Tahun 2017
Mandiri Rp.5.400.000,-
8 2017 Pengaruh Peringatan Kesehatan Pada
Kemasan Rokok Terhadap Respon
Mahasiswa Untuk Berhenti Merokok
APBU Rp.6.000.000,-
9 2018 Hubungan Paritas, Promosi Susu
Formula dan Dukungan Keluarga
dengan Pemberian ASI Ekslusif di
Wilayah Kerja Puskesmas Kayu Tangi
Kota Banjarmasin
Mandiri Rp.7.850.000,-
10 2018 Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Tentang Bahaya Rokok Dengan
Perilaku Merokok pada Mahasiswa
UIN Antasari Banjarmasin
Mandiri Rp.8.100.000,-
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jml (Juta
Rp)
1 2016
Penyuluhan Bahaya dan Pencegahan
Penyalahgunaan NAPZA di SMK
Dua Desember Kab. Tanah Laut
Mandiri 4.000.000
2 2016
Penyuluhan Cara Cuci Tangan Yang
Baik pada Anak-anak TPA di
Wilayah Kerja Rt.19 Kelurahan
Mandiri 4.410.000
Banjarbaru Utara Banjarbaru
3 2016
Penyuluhan Kesehatan Tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) di SMPN 4 Banjarbaru
Mandiri 8.100.000
4 2016
Pemeriksaan Kadar Hemoglobin dan
Penyuluhan Kesehatan untuk
Mengurangi Angka Kejadian Anemia
pada Siswi di SMPN 9 Banjarbaru
APBU 3.000.000,
-
5 2016
Peningkatan Pengetahuan Tentang
Perilaku Seksual Pranikah dan
Bahaya Seks Bebas pada Remaja
Melalui Upaya Penyuluhan (Edukasi)
Kesehatan Pada Siswa SMK Dua
Desember Kabupaten Tanah Laut
APBU 3.085.000,
-
6 2017
Pengukuran Status Gizi dan
Penyuluhan Kesehatan untuk
Meningkatkan Pengetahuan Gizi
pada Mahasiswa Prodi Ekonomi
Syariah di Fakultas Dyariah dan
Ekonomi Islam Negeri (UIN)
Antasari Banjarmasin
APBU 3.000.000
7 2017
Menciptakan Generasi Muda yang
Bebas dari Rokok Melalui Sosialisasi
Mengenai Bahaya Merokok Kepada
Siswa Kelas VI SDN Kebun Bunga 6
Kota Banjarmasin
APBU 3.000.000
8 2018
Sosialisasi Pentingnya Memilih
Jajanan Sehat Sebagai Upaya
Menjaga Kesehatan Anak di SDN
Kebun Bunga 6 Kota Banjarmasin
Mandiri 4.500.000
9 2018
Peningkatan Kesadaran Masyarakat
dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi
Melalui Pendidikan Kesehatan di
Rt.019 Loktabat Utara Banjarbaru
Mandiri 3.250.000
E. Publikasi Artikel Ilmiah / Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1
2
Hubungan Stres dan Riwayat
Keluarga Dengan Kejadian
Dismenore pada Mahasiswa di
Akademi Kebidanan BBH
Banjarbaru
Hubungan Pengetahuan dan
Sikap Ibu Hamil Dengan
Kejadian Hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Martapura
Tahun 2017
Jurnal
Kesehatan
Indonesia
Jurnal
Kesehatan
Indonesia
Vol.VI, No.3, Juli
2016
Vol. VIII, No.1,
November 2017
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Dosen UNISKA .
Banjarmasin, 25 Juni 2020
Penyusun,
Siska Dhewi, SKM. , M.Kes
Biodata Tim Anggota
Identitas Diri
1 Nama Lengkap Zuhrupal Hadi, SKM., M. Kes
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIK 061512861
5 NIDN 1130098603
6 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 30 September 1986
7 E-mail [email protected]
9 Nomor HP 082251861117
10 Alamat Kantor Jalan Adhyaksa Raya No. 2 Banjarmasin
11 Nomor Telepon/Faks -
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = … orang; S-2 = … orang; S-3 = … orang
13 Mata Kuliah yg Diampu
1. Epidemiologi Penyakit Menular
2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
3. Surveilands Epidemiologi
A. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNISKA
Universitas Respati
Indonesia (Urindo) Jakarta
Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Kesehatan Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus 2008 – 2012 2013 – 2015
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Hubungan Kebiasaan Merokok
Dan Kebiasaan Olahraga
Dengan Kejadian Hipertensi
Pada Pasien Lanjut Usia Di
Puskesmas Kelayan Timur
Banjarmasin Tahun 2012
Hubungan Gaya Hidup
Dengan Kejadian Penyakit
Hipertensi Di Puskesmas
Kelayan Timur Kota
Banjarmasin Tahun 2015
Nama Pembimbing/Promotor 1. H. Mahpolah, M.Kes
2. Drs. Fakhsianoor,
M.Si.,M.Kes
1. Prof. Soekidjo
Notoadmodjo, SKM,.
M.Com. H
2. dr. Nuegroho Iman
Santosa, SKM
B. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2017 Analisis Perilaku Pencegahan APBU T.A Rp. 6.000.000,-
Dengan Kejadian Diare Pada
Balita Di Puskesmas Kelayan
Timur Kota Banjarmasin
Tahun 2017
2017/2018
C. Pengalaman Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun
Terakhir
No. Tahun
Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1
2017 Peningkatan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS)
Anak Panti Asuhan Puteri
Muhamammadiyah Aisyah
Kota Banjarmasin
Tahun 2017
APBU T.A
2017/2018
Rp. 3.000.000,-
D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/ Nomor/Tahun
1
Hubungan Kebiasaan
Kebiasaan Minum Kopi
Dan Kebiasaan Minum-
Minuman Keras Dengan
Kejadian Hipertensi Di
Puskesmas Kelayan Timur
Banjarmasin Tahun 2015
(ketua)
Jurnal Kesehatan
Masyarakat An Nadaa
Vol. 3 N0.1, 2016 hal. 7-10
ISSN : 2442-4986
E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
-
- - -
Dst.
F. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1
2
Dst
G. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1
2
Dst
H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun Terakhir
No
Judul/Tema/Jenis
Rekayasa Sosial Lainnya
yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat Penerapan Respon Masyarakat
1
2
Dst
I. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
Dst
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Dosen UNISKA.
Banjarmasin, 25 Juni 2020
Pengusul,
Zuhrupal Hadi, SKM., M.Kes
Lampiran 3
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH
NIK / NIDN : 060710455 / 1127028401
Pangkat / Golongan : Penata Muda Tingkat I / III b
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan penelitian dengan judul : “Analisis
Preferensi Pemanfaatan JKN-KIS Dan Asuransi Kesehatan Swasta Pada Karyawan PT.
Altrak 1978 Cabang Banjarmasin” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019/2020
bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh UNISKA atau institusi lainnya.
Bilamana kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas UNISKA.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnmmya dan dengan sebenar-
benarnya.
Banjarmasin, 25 Juni 2020
Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH NIDN.
1127028401
Lampiran 4
RINCIAN / JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
No Deskripsi Kegiatan Rincian Biaya
1.
Gaji dan Upah
Ketua peneliti 3 bulan x Rp. 200.000,- Rp 600.000
Anggota peneliti 3 bulan x @2 orang x
Rp. 100.000,-
Rp 600.000
Total Rp 1.200.000
2.
Bahan Habis Pakai dan Peralatan
Kertas 2 Rim x Rp.45.000,- Rp 90.000
Tinta Sheet 2 tube x Rp. 120.000,- Rp 240.000
Biaya fotocopy 100.000, Rp 100.000
Biaya Jilid 3 x Rp. 20.000,- Rp 60.000
Souvenir 30 x Rp. 32.000,- Rp 960.000
Total Rp 1.450.000
3.
Observasi Lapangan dan Pejalanan
Izin Penelitian Rp. 250.000,- Rp. 250.000
Biaya Transportasi Rp. 450.000,- Rp 650.000
Total Rp 900.000
4.
Biaya Penggandaan laporan
Laporan akhir 4 x Rp. 25.000,- Rp 100.000
Biaya Publikasi Rp. 300.000,- Rp 300.000
Kenangan untuk
Tempat Penelitian
Rp 250.000,- Rp 250.000
Total Rp 650.000
Total Semua Pengeluaran Rp 4.000.000
Lampiran 5. Kontrak
(1)
.