lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan...

206
Terjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy Andrian 670503029Y Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Humaniora Program Magister Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia 2008 Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Transcript of lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan...

Page 1: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

Terjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia

Novel Queen of Babble karya Meg Cabot

Tommy Andrian 670503029Y

Tugas Akhir

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Humaniora

Program Magister — Program Studi Linguistik

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Indonesia

2008

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

fib
Note
Silakan klik bookmarks untuk link ke halaman isi
Page 2: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Terjemahan Beranotasi ini telah diujikan pada hari tanggal Juli 2008

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, dengan susunan tim

penguji sebagai berikut.

1. Prof. Dr. Rahayu S. Hidayat (Ketua Penguji/Anggota) ………………………

2. Dr. Susilastuti Sunarya (Pembimbing/Anggota) ………………………

3. Grace T. Wiradisastra, M.Ed (Anggota) ………………………

Depok, Juli 2008

Disahkan oleh:

Ketua Program Studi Linguistik Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Program Pascasarjana UI Universitas Indonesia

M. Umar Muslim, Ph.D Dr. Bambang Wibawarta

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 3: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

iii

LEMBAR PERTANGGUNGJAWABAN

Seluruh isi tugas akhir ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, Juli 2008

Penulis

Tommy Andrian

NPM. 670503029Y

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 4: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya yang

tak terhingga hingga saya akhirnya berhasil menyelesaikan Terjemahan Beranotasi

novel Queen of Babble karya Meg Cabot—Sebuah penelitian kepustakaan yang

panjang, mendebarkan, sekaligus menantang.

Terjemahan beranotasi ini merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan gelar

Magister Humaniora (M.Hum) di Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya, Program Studi Linguistik, Kekhususan Penerjemahan. Meskipun telah

berusaha sekuat tenaga, saya yakin hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna.

Namun, inilah hasil terbaik yang pernah saya capai hingga saat ini.

Dengan penuh hormat dan sukacita, saya ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada mereka yang telah membantu terciptanya terjemahan

beranotasi ini, baik secara langgsung maupun tidak:

1. Prof. Dr. Rahayu S. Hidayat selaku Ketua Penguji dan dosen pengampu mata

kuliah Seminar Proposal Terjemahan Beranotasi yang memberikan banyak sekali

masukan demi kebaikan karya ini.

2. Dr. Susilastuti Sunarya, selaku Penguji dan dosen pembimbing terjemahan

beranotasi yang dengan segenap pengertian, kesabaran, dan ketelitiannya

memberikan bimbingan yang sangat inspiratif dan sungguh tak ternilai bagi masa

depan saya kelak.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 5: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

v

3. Grace T. Wiradisastra, selaku Penguji yang telah memberikan kritik yang

sungguh tidak terpikirkan sebelumnya oleh saya.

4. Prof. Dr. Benny Hoedoro Hoed selaku dosen pengampu mata kuliah Teori

Penerjemahan yang senantiasa memberikan pencerahan kepada saya dalam

melakukan penerjemahan yang beretika.

5. Umar Muslim, Ph.D, selaku Ketua Departemen Linguistik FIB UI yang telah

memberikan setetes air in my hour of need.

6. Prof. Murari Suvedi, Ph.D, dari Departemen Kajian Kemasyarakatan, Agrikultur,

Rekreasi dan Sumber Daya (CARRS) Universitas Negeri Michigan, Amerika

Serikat, selaku nara sumber—It was a really helpful ten-minute discussion.

7. Seluruh staf Departemen Linguistik FIB UI yang—dengan tidak mengurangi rasa

hormat—tidak dapat disebutkan satu per satu.

8. Papa dan Mama, yang entah bagaimana lagi melukiskannya.

9. Istriku Asih Tantina yang selalu setia menemani di kala suka dan duka—My

Wonder Woman.

10. Adik, sahabat, dan guru kecilku, Lully Arfan (Alm.), di suatu tempat di langit

biru—to whom I will give my word.

11. My fellow „UI-nese‟—Zusmeidar, Hananto, Sari Ambarwati, Apriliya

Prihatiningtyas, Andi Dagmarbumi, Tika Larasati Guritno, dan lain-lain—yang

selalu ada untuk bertukar pikiran atau sekadar bercengkerama.

12. Teman-teman mahasiswa Unsada—„editor keroyokan‟—selaku nara sumber

yang banyak memberikan pencerahan tentang penggunaan „bahasa gaul.‟

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 6: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

vi

13. Alberthiene Endah dan Djenar Maesa Ayu, atas novel-novelnya yang sangat

inspiratif baik isi maupun gaya bahasanya.

Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, saya menyambut hangat kritik

konstruktif. Besar harapan saya, terjemahan beranotasi ini dapat memberikan manfaat

luas bagi pendidikan ilmu linguistik, terutama sekali kekhususan penerjemahan.

Jakarta, Juli 2008

Penulis

Tommy Andrian

NPM. 670503029Y

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 7: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

vii

DAFTAR ISI

hlm

LEMBAR JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii

LEMBAR PERTANGGUNGJAWABAN ....................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... x

ABSTRACT ......................................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Teks Sumber ......................................................................... 3

1.3 Alasan Pemilihan Teks ......................................................... 6

1.4 Riwayat Singkat Pengarang .................................................. 7

1.5 Pembaca Sasaran .................................................................. 11

1.6 Metodologi Anotasi .............................................................. 11

1.7 Sistematika Penyajian ........................................................... 14

BAB II : KERANGKA TEORI ................................................................. 16

2.1 Metode Penerjemahan .......................................................... 16

2.2 Prosedur Penerjemahan ........................................................ 19

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 8: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

viii

2.3 Teknik Penerjemahan ........................................................... 20

2.3.1 Transposisi ............................................................... 21

2.3.2 Modulasi ................................................................... 21

2.3.3 Penerjemahan Deskriptif .......................................... 22

2.3.4 Penjelasan Tambahan .............................................. 23

2.3.5 Catatan Kaki ............................................................. 24

2.3.6 Penerjemahan Fonologis .......................................... 24

2.3.7 Penerjemahan Resmi/Baku ...................................... 25

2.3.8 Tidak Diberikan Padanan ......................................... 25

2.3.9 Padanan Budaya ....................................................... 26

BAB III : TEKS SASARAN ........................................................................ 28

(BAB) *1* .................................................................................... 29

(BAB) *2* .................................................................................... 39

(BAB) *3* .................................................................................... 70

BAB IV : TEKS SUMBER ......................................................................... 86

(CHAPTER) *1* ........................................................................... 87

(CHAPTER) *2* ........................................................................... 96

(CHAPTER) *3* ........................................................................... 123

BAB V : ANOTASI ................................................................................... 137

5.1 Merek Dagang ..................................................................... 137

5.2 Nama Tokoh ........................................................................ 149

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 9: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

ix

5.3 Satuan Ukuran ..................................................................... 154

5.4 Ungkapan ............................................................................ 156

5.5 Istilah .................................................................................... 166

5.6 Istilah Asing ........................................................................ 170

5.7 Idiom ................................................................................... 180

5.8 Malapropisme ...................................................................... 182

BAB VI : PENUTUP ................................................................................... 184

DAFTAR ACUAN .............................................................................................. 187

GLOSARIUM ..................................................................................................... 192

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 10: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

x

ABSTRAK

Terjemahan beranotasi adalah hasil penerjemahan yang disertai anotasi atau

catatan yang memberikan penalaran logis terhadap alasan penerjemah atas padanan

yang dipilihnya. Selain untuk mengaplikasikan berbagai teori penerjemahan yang

telah dipelajari semasa kuliah, terjemahan beranotasi merupakan sarana untuk

mempertanggungjawabkan hasil terjemahan mandiri yang telah dilakukan.

Penerjemahan mandiri dilakukan dengan berpedoman pada teori dasar penerjemahan

yang setidaknya mencakup metode, prosedur, dan teknik. Metode penerjemahan

komunikatif dan idiomatis digunakan agar pesan dalam bahasa sumber yang sarat

dengan muatan budaya dapat tersampaikan dengan baik. Pencarian padanan dalam

proses penerjemahan dilakukan dengan membuka kamus, tesaurus, dan ensiklopedia,

serta mengunjungi situs internet. Perbedaan budaya antara bahasa sumber dan bahasa

sasaran mengakibatkan suatu kata, istilah, dan ungkapan tidak dapat diterjemahkan

secara gamblang. Teknik penerjemahan, seperti: penjelasan tambahan (contextual

conditioning), parafrasa, dan padanan budaya perlu diterapkan untuk mendapatkan

padanan yang wajar dan berterima.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 11: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

xi

ABSTRACT

An annotated translation is a translation which is supported by annotations or

notes with the purpose of delivering logical reasoning on the equivalence chosen. It

does not only aim at the application of various theories formerly studied, but also at

the the translator‟s responsibility for the independent translation he or she has

accomplished. The independent translation is carried out by referring to the basic

theories of translation which consists at least of methods, procedures, and techniques.

Idiomatic and communicative translation were applied so that the target language

message could be well-transferred. The search for equivalence in the translation has

been done simply by looking up in dictionaries, thesaurus, and encyclopaedia, and

visiting some websites on the internet. The difference between the source language

and the target language culture makes a word, term, and expression, can not be

explicitly translated. Thus, techniques of translation, such as: contextual conditioning,

paraphrase, and cultural equivalent are deemed necessary in order to get a natural

and acceptable equivalence.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 12: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada banyak definisi tentang penerjemahan yang diberikan oleh para ahli.

Newmark (1988:5) mengatakan bahwa penerjemahan adalah “mengalihkan maksud

yang terdapat dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.” Larson (1989:3),

menyebutkan bahwa “Penerjemahan merupakan pengalihan makna dari bahasa

sumber ke dalam bahasa sasaran. Pengalihan ini dilakukan dari bentuk bahasa

pertama ke dalam bentuk bahasa kedua melalui struktur semantis. Maknalah yang

dialihkan dan harus dipertahankan, sedangkan bentuk boleh diubah.” Ahli

penerjemahan lain, Nida dan Taber (1974:12) menyatakan bahwa penerjemahan

adalah “mengungkapkan kembali pesan dalam bahasa sumber ke dalam bahasa

sasaran dengan menggunakan padanan yang wajar dan terdekat, pertama dalam hal

makna dan kedua dalam hal gaya.” Berdasarkan ketiga definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa hakikat penerjemahan adalah upaya untuk mengalihkan pesan

atau maksud yang terkandung dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan

menggunakan padanan yang wajar dan terdekat. Untuk lebih praktisnya, Hoed

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 13: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

2

(2006:25) mengilustrasikan bahwa “bila kita menjadi penerjemah jangan berpikir

Bagaimana kalimat ini diterjemahkan?, tetapi Bagaimana pesan dalam teks ini

terungkapkan dalam bahasa sasaran?”

Menerjemahkan karya sastra agak berbeda dengan menerjemahkan karya-

karya tulis lainnya. Penerjemah tidak hanya dituntut untuk mampu menuangkan

pesan atau makna, tetapi juga menjaga keindahannya. Ada tiga hal yang membedakan

karya sastra dengan karya-karya (tulis) lain menurut Sumardjo (1997:13), yaitu sifat

khayali (fictionality), adanya nilai-nilai seni (aesthetic value), dan adanya cara

penggunaan bahasa yang khas (special use of language). Dalam definisi

penerjemahan Nida dan Taber di atas, ada satu hal penting yang berhubungan dengan

nilai-nilai seni karya sastra, yakni gaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) (2002:340) salah satu arti gaya adalah “ragam (cara, rupa, bentuk, dsb) yg

khusus (mengenai tulisan, karangan, pemakaian bahasa, bangunan rumah, dsb).”

Secara spesifik, yang dimaksud dengan gaya dalam sebuah karya sastra tentunya

adalah gaya bahasa, yakni “1 pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dl

bertutur atau menulis; 2 pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek

tertentu; 3 keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra; 4 cara khas dl

menyatakan pikiran dan perasaan dl bentuk tulis atau lisan.”

Menurut KBBI (2002:55), anotasi adalah “catatan yang dibuat pengarang

atau orang lain untuk menerangkan, mengomentari, atau mengkritik teks karya sastra

atau bahan tertulis lain.” Sedangkan dalam situs www.ted.ie/Art_Letters/translation/

Annotated/ 20transl.doc (18 Mei 2006) dijelaskan sebagai berikut:

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 14: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

3

Terjemahan beranotasi bukan terjemahan yang mengandung banyak catatan

kaki.

Dalam terjemahan beranotasi catatan kaki digunakan untuk menjelaskan

pilihan yang diambil penerjemah. Oleh sebab itu, catatan kaki sebaiknya tidak

digunakan secara hemat. Ketiadaan catatan kaki akan menunjukkan bahwa

kesulitan atau ketakjelasan belum dimengerti.

Dalam penerjemahan anotasi harus ada pengenalan singkat tentang teks,

seperti bidang teks dan kesulitan yang mungkin muncul.

Bagian pendahuluannya menjelaskan perihal penerjemahan, teori yang terkait,

dan masalah tertentu dalam penerjemahan dari satu bahasa ke bahasa lain.

Penyajian: TSu dan TSa sebaiknya dalam halaman yang saling berhadapan,

sedangkan catatan berada di bagian bawah halaman.

TSu juga dapat diberi anotasi, khususnya yang berkaitan dengan kedulitas

gramatikal dan ketaksaan.

Apabila TSu yang sama pernah diterjemahkan, dalam terjemahan anotasi

perlu ada catatan yang berupa kritik terhadap terjemahan terdahulu.

1.2 Teks Sumber

Teks sumber untuk terjemahan beranotasi diambil

dari novel karya Meg Cabot berjudul Queen of Babble. Big

Mouth, Big Heart, Big Problems. Novel yang terdiri dari 309

halaman ini diterbitkan untuk pertama kalinya pada Juli

2006 oleh Pan Books, New York.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 15: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

4

Saat diwawancarai oleh Carol Fitzgerald, wartawan www.bookreporter.com,

Meg Cabot mengatakan bahwa tak jauh berbeda dengan karyanya terdahulu, Queen

of Babble merupakan sebuah novel semi otobiografis. Melalui tokoh utamanya ia

berusaha menggambarkan sisi dirinya yang humoris, ceplas-ceplos, dan sangat peduli

dengan mode. Ia juga berusaha mengisahkan suka duka hidupnya semasa muda. Masa

ia harus bertahan hidup dengan uang pas-pasan. Walaupun demikian, dalam

keterbatasannya itu tak jarang ia justru menemukan blessing in disguise.

Queen of Babble menggunakan teknik pencerita akuan sertaan, yaitu “teknik

yang digunakan bila pencerita berlakuan sebagai tokoh yang terlibat langsung dengan

kejadian-kejadian dalam cerita dan menyebut dirinya aku” (Kenney, 1966: 48). Novel

ini mengisahkan tentang wanita muda bernama Elizabeth Nichols. Lizzie, begitu ia

kerap disapa, adalah mahasiswa pasca sarjana jurusan mode di New York. Di

semester terakhirnya, bukannya sibuk menyusun tesis, Lizzie malah berencana pergi

ke London untuk menemui kekasih barunya, Andrew, dengan mengorbankan uang

kuliah. Sebagai seorang sahabat, Shari berusaha mengurungkan niat Lizzie yang

menurutnya terlalu memaksakan diri. Shari kemudian meminta Lizzie pergi

bersamanya ke Paris untuk membantu pesta pernikahan adik sahabat kekasihnya,

Chaz, dengan akomodasi gratis. Dengan begitu, di kota pusat mode dunia itu, Lizzie

dapat sekaligus mengumpulkan data yang bermanfaat untuk penyusunan tesisnya

kelak. Ironisnya, Lizzie tetap bergeming dengan rencananya sendiri; ia bahkan

berdalih bahwa tesisnya sudah dalam taraf penyelesaian. Akhirnya, dengan berat hati

Shari merelakan kepergian sahabatnya itu.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 16: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

5

Selama di London, Lizzie tinggal di rumah orang tua Andrew sehingga ia

mempunyai banyak waktu untuk mengenal keluarga kekasihnya itu. Sungguh di luar

dugaan, Andrew ternyata tak lebih dari seorang penjudi yang hidupnya penuh dengan

kebohongan. Merasa tidak nyaman dengan kondisi itu, Lizzie memutuskan untuk

melupakan Andrew dan menyusul Shari ke Paris. Dalam perjalanan menuju Paris, ia

bertemu seorang pemuda tampan bernama Luke. Dengan masih berlinang air mata,

tanpa sadar Lizzie menceritakan semua hal yang baru saja dialaminya di London

kepada Luke. Yang sangat mengejutkan Lizzie, Luke ternyata adalah sahabat Chaz

yang dimaksud Shari; Pria pemilik puri yang adiknya akan menikah minggu ini.

Luke berasal dari keluarga kaya raya. Lebih dari itu, Luke adalah sosok

pribadi yang simpatik. Ia tahu benar bagaimana memperlakukan wanita. Tak

mengherankan jika Lizzie diam-diam menaruh hati padanya. Namun sayang, Luke

sudah memiliki seorang kekasih bernama Dominique. Hubungan antara Luke dan

Dominique kerap diwarnai perselisihan yang bersifat prinsipiil—Luke yang idealis

dan Dominique yang materialis. Hubungan cinta mereka akhirnya kandas di tengah

jalan. Layaknya tamu, Lizzie berusaha untuk dapat berbaur dengan semua orang di

puri milik keluarga Luke. Lizzie berhasil menjadi tamu istimewa di gudang

penyimpanan anggur kebanggaan ayah Luke. Ia bahkan dipandu ayah Luke untuk

berkeliling melihat-lihat seisi puri hingga sampai pada loteng tempat keluarga Luke

menyimpan gaun-gaun usang yang bagi Lizzie merupakan harta karun tak ternilai.

Suatu ketika Lizzie berhasil memperbaiki gaun pengantin adik perempuan Luke yang

ternyata cacat produksi, tepat sebelum pesta pernikahan dimulai. Lizzie akhirnya

memenangkan hati Luke dan keluarganya.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 17: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

6

1.3 Alasan Pemilihan Teks

Sebagai sebuah karya sastra, bentuk penulisan novel Queen of Babble karya

Meg Cabot ini tergolong unik. Pertama, di setiap awal bab ia menyisipkan kutipan

tulisan orang-orang terkenal mancanegara yang berprofesi sebagai penulis,

negarawan, filsuf, kritikus, ilmuwan, dan lain-lain. Kedua, pada bagian yang sama ia

juga menyisipkan penggalan tesis tokoh utama, Elizabeth „Lizzie‟ Nichols, yang

berjudul History of Fashion, di tempat yang sama atau tepatnya sebelum kutipan.

Dengan demikian, Meggy, begitu ia kerap disapa, secara tidak langsung

menyuguhkan beberapa ide penulisan berbeda sekaligus. Melalui kutipan, ia berusaha

memberikan sedikit pencerahan moral filosofis, sedangkan melalui penggalan tesis, ia

berusaha memperkaya wawasan historis biografis kita, khususnya dalam dunia mode.

Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Dari segi kebahasaan, Queen of Babble memberikan saya cukup peluang

untuk melakukan anotasi. Hal itu tak lain karena cerita ini mengangkat sisi kehidupan

dinamis remaja yang kerap bersinggungan dengan hal-hal baru. Belum lagi latar

fisiknya yang sangat variatif, yaitu Michigan, London, dan Paris. Secara umum novel

ini sangat menarik untuk diterjemahkan.

Pemilihan novel ini sebagai teks sumber penerjemahan beranotasi juga

didasari oleh latar belakang saya sebagai sarjana lulusan fakultas sastra Inggris.

Setidaknya saya bisa menggali kembali ilmu susastra guna mendukung penerapan

ilmu-ilmu linguistik kekhususan penerjemahan dengan menerjemahkan karya fiksi,

khususnya novel. Penerjamahan tersebut tentunya menuntut eksplorasi apresiasi dan

imajinasi ekstra, mengingat teks susastra yang sangat multi tafsir. Saya harus bisa

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 18: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

7

menyelami dengan baik kualitas psikologis para tokoh dan hubungannya dengan

latar. Penguasaan kosa kata dan pengungkapan cita rasa dalam budaya bahasa yang

terlibat merupakan sesuatu yang mutlak.

1.4 Riwayat Singkat Pengarang

Meg Cabot lahir di Bloomington, Indiana, Amerika Serikat. Sejak kecil ia

kerap menghabiskan hari-harinya dengan membaca karya fiksi Jane Austen, Judy

Bloom, dan Barbara Cartland di perpustakaan umum Monroe County. Kegemarannya

membaca itu sebenarnya didorong ketakjubannya terhadap air conditioner (AC) yang

kebetulan saat itu hanya ada di perpustakaan tersebut. Setelah mendapat gelar sarjana

seninya dari Universitas Indiana, ia pindah ke New York untuk mengadu nasib.

Namun, intensitas kerjanya di bidang seni ternyata tak kunjung membuahkan hasil.

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk bekerja sebagai seorang asisten manajer

asrama mahasiswa program prasarjana Universitas New York. Di sela-sela kesibukan

barunya itu, ia tak lupa menyempatkan diri untuk sejenak kembali ke dunia

impiannya dengan menulis novel. Setelah berulang kali ditolak, ia akhirnya berhasil

menjual novel pertamanya, Where Roses Grow Wild, sebuah roman historis untuk

dewasa yang bertuliskan nama samarannya, Patricia Cabot.

Meg Cabot terkenal dengan gaya penulisannya yang sederhana dan jujur. Ia

lebih suka menampilkan cerita layaknya kehidupan sehari-hari ketimbang fiksi itu

sendiri. Pesan disampaikan secara lugas dan cerdas, sehingga kita tidak perlu

membaca karyanya dua atau tiga kali untuk memahaminya. Ia paham benar kapan

harus berbicara dengan anak-anak, remaja, dan orang seusianya. Hingga saat ini

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 19: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

8

wanita penggila kucing tersebut telah menelurkan tak kurang dari empat puluh buah

novel remaja dan dewasa, termasuk novel serial, seperti The Princess Diaries yang

sukses diangkat ke layar lebar oleh perusahaan film dan animasi besar Disney; 1-800-

WHERE-R-YOU yang menjadi inspirasi sebuah tayangan layar kaca Amerika Serikat

setiap malam minggu, yaitu Missing; dan The Mediator. Karya lain adalah novel

historis Nicola and the Viscount dan Victoria and the Rogue; novel kontemporer

remaja Teen Idol dan Avalon High; roman kontemporer dewasa She Went All the

Way, Boy Meets Girl, The Boy Next Door dan Every Boy‘s Got One; dan novel

misteri Size 12 is Not Fat. Di samping itu, ia juga menulis buku untuk remaja All

American Girl berikut sekuelnya Ready or Not. Berikut ini adalah daftar lengkap

buku karya Meg Cabot:

Where Roses Grow Wild (Maret 1998)

Portrait of My Heart (Januari 1999)

An Improper Proposal (November 1999)

A Little Scandal (Juni 2000)

The Princess Diaries (Oktober 2000)

The Mediator 1: Shadowland (Oktober 2000)

A Season in the Highlands (November 2000)

Lady of Sky (Desember 2000)

1-800-Where-R-You: When Lightning Strikes (Februari 2001)

The Mediator 2: Ninth Key (Februari 2001)

The Princess Diaries, Vol. II: Princess in the Spotlight (Juli 2001)

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 20: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

9

The Mediator 3: Reunion (Juli 2001)

1-800-Where-R-You: Code Name Cassandra (Agustus 2001)

Educating Caroline (November 2001)

The Mediator 4: Darkest Hour (Desember 2001)

1-800-Where-R-You: Safe House (Maret 2002)

The Princess Diaries, Vol. III: Princess in Love (April 2002)

Kiss the Bride (Mei 2002)

Nicola and the Viscount (Agustus 2002)

All-American Girl (September 2002)

1-800-Where-R-You: Sanctuary (September 2002)

The Boy Next Door (Oktober 2002)

She Went All the Way (Desember 2002)

The Mediator 5: Haunted (Februari 2003)

Victoria and the Rogue (Maret 2003)

The Princess Diaries, Vol. IV: Princess in Waiting (April 2003)

Princess Lessons: A Princess Diaries Book (April 2003)

The Princess Diaries, Vol. IV and a Half: Project Princess (Juli 2003)

Metropolis Found: New York Is Book Country 25th Anniversary Collection

(Agustus 2003)

Thirteen (Oktober 2003)

Boy Meets Girl (Januari 2004)

The Princess Diaries, Vol. V: Princess in Pink (Maret 2004)

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 21: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

10

Perfect Princess: A Princess Diaries Book (Maret 2004)

The Princess Diaries, Volumes I & II: Princess Mia Tells It Like It Is (Juli

2004)

The Princess Diaries Engagement Calendar 2005 (July 2004)

Teen Idol (July 2004)

Girls‘ Night (September 2004)

The Princess Diaries, Vol. III & IV: The Highs and Lows of Being Mia

(October 2004)

The Princess Present: A Princess Diaries Book (November 2004)

The Mediator 6: Twilight (Desember 2004)

Every Boy‘s Got One (Januari 2005)

The Princess Diaries, Vol. VI: Princess in Training (Maret 2005)

Ready or Not: An All-American Girl Novel (Juli 2005)

Friends: Stories About New Friends, Old Friends, and Unexpectedly True

Friends (Agustus 2005)

Holiday Princess: A Princess Diaries Book (Oktober 2005)

Avalon High (Desember 2005)

Size 12 Is Not Fat (Januari 2006)

The Princess Diaries, Volume VII: Party Princess (Maret 2006)

Sweet Sixteen Princess: A Princess Diaries Book (Juni 2006)

Girls‘ Night Out (Juni 2006)

Queen of Babble (Juli 2006)

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 22: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

11

How to Be Popular (September 2006)

Valentine Princess: A Princess Diaries Book (November 2006)

1.5 Pembaca Sasaran

Tak berbeda dengan pembaca sasaran bahasa sumber, pembaca potensial

terjemahan atau bahasa sasaran novel ini adalah kelompok remaja. Bahasa yang

digunakan sangat populer dan up to date. Ada beberapa pertimbangan yang

melatarbelakangi pemilihan Queen of Babble sebagai teks sumber untuk terjemahan

beranotasi. Pertama, novel ini baru diterbitkan pada pertengahan 2006 sehingga

belum pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kedua, novel ini memiliki

bentuk penulisan yang unik, di mana tiap babnya terbagi menjadi: 1) kutipan tulisan

orang-orang terkenal mancanegara yang berprofesi sebagai penulis, negarawan, filsuf,

kritikus, ilmuwan, dan lain-lain; 2) penggalan tesis tokoh utama, Elizabeth „Lizzie‟

Nichols, yang berjudul History of Fashion; 3) cerita Queen of Babble. Ketiga, novel

ini banyak menggunakan ungkapan yang menuntut perhatian ekstra pada unsur

budaya dalam menerjemahkannya.

1.6 Metodologi Anotasi

Novel Queen of Babble karya Meg Cabot ini merupakan teks fiksi populer.

Bahasa yang digunakan sangat populer karena pembaca sasarannya, seperti yang

telah disebutkan sebelumnya, adalah remaja. Untuk mempertahankan kepopuleran

itu, saya menggabungkan metode penerjemahan komunikatif (communicative

translation) dan idiomatis (idiomatic translation) yang menurut saya sangat cocok

untuk diterapkan dalam penerjemahan novel ini. Metode penerjemahan komunikatif

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 23: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

12

memungkinkan pembaca bahasa sumber untuk dapat memahami dan menikmati isi

novel ini dengan baik karena reproduksi makna kontekstual bahasa sumbernya

dilakukan dengan mempertimbangkan sejauh mungkin penerimaan dan pemahaman

pembaca bahasa sasaran. Sedangkan penerjemahan idiomatis di sini sangatlah penting

sebagai usaha pencarian padanan istilah, ungkapan, dan idiom yang memang banyak

digunakan.

Selain menerjemahkan novel Queen of Babble, saya juga harus membuat

anotasinya. Arti anotasi itu sendiri sebenarnya telah saya tuliskan pada Latar

Belakang. Namun demikian, berikut ini saya kutip beberapa arti anotasi dari sumber

lain untuk memperjelas. Menurut Oxford Advanced Learner‘s Dictionary of Current

English (Hornby, 1987:31), to annotate (memberikan anotasi) adalah “to add notes

(to a book, etc.) explaining difficulties, giving opinions, etc.” (menambahkan catatan

(pada buku dan lain-lain) yang menjelaskan kesulitan, mengutarakan pendapat, dan

lain-lain); Longman Dictionary of English Language and Culture (1993), to annotate

adalah “to add a short note to (a book) to explain certain parts‖ (menambahkan

catatan pendek (pada buku) untuk menjelaskan beberapa bagian); Cambridge

International Dictionary of English (1993), to annotate adalah “to add a brief

explanation or opinion to (a text or drawing)” (menambahkan penjelasan atau opini

singkat (pada teks atau gambar)); dan Webster‘s Third New International Dictionary:

The Definite Merriam Webster Unabridged Dictionary of the English Language

(1993), to annotate adalah “to make or furnish especially critical or explanatory

notes usually on a literary work or subject‖ (membuat atau terutama sekali

memberikan catatan penting atau catatan penjelas biasanya pada karya sastra). Dari

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 24: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

13

empat arti anotasi itu dapat saya simpulkan bahwa memberikan anotasi berarti

memberikan catatan berupa penjelasan atau komentar mengenai suatu teks. Namun,

yang tak kalah penting, karya sastra disebut-sebut sebagai jenis teks yang sangat

potensial untuk dianotasi.

Ada beberapa tahap yang saya lakukan dalam pembuatan anotasi. Pertama,

saya membaca teks sumber, yakni novel Queen of Babble karya Meg Cabot, dengan

seksama untuk menentukan prosedur penerjemahan yang berorientasi pada konsep

audience design (untuk siapa) dan need analysis (apa tujuannya). Kedua,

menitikberatkan anotasi pada istilah dan ungkapan yang terdapat dalam teks sumber.

Dalam hal ini saya kerap bersinggungan dengan beberapa teknik penerjemahan,

seperti: penjelasan tambahan (contextual conditioning) dan padanan budaya. Ketiga,

upaya pemberian padanan dan argumentasinya dalam anotasi akan dilakukan melalui

penelitian dengan mengunjungi perpustakaan dan situs internet. Dengan kata lain,

saya mencari padanan melalui kamus ekabahasa dan dwibahasa, kamus visual,

tesaurus, buku-buku teori penerjemahan, dan situs internet yang relevan. Termasuk

mencari inspirasi bentuk padanan dalam novel-novel populer karya penulis terkenal

Indonesia, seperti Alberthiene Endah dan Djenar Maesa Ayu. Semua itu dilakukan

tak lain untuk mendapatkan hasil terjemahan yang terdekat, wajar dan berterima.

Keempat, selain pencarian padanan melalui internet dan kepustakaan, saya juga

menanyakan pendapat para nara sumber tentang padanan yang saya pilih. Mereka

adalah: 1) Prof. Murari Suvedi, Ph.D, dari Departemen Kajian Kemasyarakatan,

Agrikultur, Rekreasi dan Sumber Daya (CARRS) Universitas Negeri Michigan,

Amerika Serikat, yang bersamanya, meskipun sangat singkat, saya sempat

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 25: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

14

mendiskusikan beberapa istilah asing dalam novel Queen of Babble yang

berhubungan dengan Universitas Negeri Michigan tempatnya mengajar; 2)

Mahasiswa Universitas Darma Persada (Unsada), khususnya semester 6, yang

bersama mereka saya kerap mendiskusikan tentang sejauh mana penggunaan

ungkapan populer remaja dalam terjemahan novel Queen of Babble yang telah saya

buat dapat diterima di kalangan remaja. Tak dapat dipungkiri, pendapat para nara

sumber tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui apakah padanan yang saya pilih

dalam terjemahan novel itu sudah tepat.

Novel Queen of Babble karya Meg Cabot ini tidak saya terjemahkan

seluruhnya karena keterbatasan waktu dalam mengerjakan terjemahan beranotasi.

Bagian yang diterjemahkan dari buku novel ini adalah Bab 1 hingga Bab 3, yakni

halaman 4 - 45. Secara umum, Bab 1 novel ini mengilustrasikan karakter tokoh

utama, Elizabeth „Lizzie‟ Nichols. Bab 2, yang berbentuk kilas balik (flashback),

mendeskripsikan seluk-beluk keluarga besar Lizzie dan betapa ironisnya rencana

perjalanan Lizzie ke London. Bab 3 menggambarkan karakter Andrew dan idealisme

hidup Lizzie. Jumlah kata yang saya terjemahkan dari novel ini seluruhnya adalah

sekitar 12.000 kata (atau tepatnya 12.078 kata). Jumlah itu sudah melebihi jumlah

minimum kata, yakni 10.000, yang wajib diterjemahkan dalam pembuatan terjemahan

beranotasi ini.

1.7 Sistematika Penyajian

Secara umum terjemahan beranotasi ini terdiri atas 6 bab. Bab 1 berisi

pendahuluan yang mengulas hakikat penerjemahan dan anotasi, teks sumber anotasi,

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 26: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

15

pembaca sasaran, dan metodologi. Bab 2 berisi kerangka teori yang mengulas

metode, prosedur, dan teknik penerjemahan yang digunakan. Bab 3 berisi teks

sasaran, yaitu hasil penerjemahan teks sumber. Bab 4 berisi teks sumber yang diambil

dari novel Queen of Babble karya Meg Cabot. Bab 5 berisi anotasi, yakni argumentasi

saya atas padanan yang telah dipilih. Bab 6 berisi penutup atau kesimpulan, yakni

merupakan pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian bab sebelumnya. Setelah

penutup, terjemahan beranotasi ini dilengkapi dengan daftar acuan dan glosarium.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 27: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

16

BAB 2

KERANGKA TEORI

Seperti yang telah dikemukakan dalam Bab 1, hakikat penerjemahan adalah

menuangkan pesan atau maksud bahasa sumber dalam bahasa sasaran dengan

menggunakan padanan yang wajar dan terdekat. Untuk mendukung tujuan ini,

penerapan teori-teori penerjemahan yang mencakup metode, prosedur, dan teknik

memegang peranan yang sangat krusial dan strategis.

2.1 Metode Penerjemahan

Melalui diagram V, Newmark (1988:45-47) memperkenalkan dua kelompok

metode penerjemahan, yaitu kelompok yang berorientasi pada Bahasa Sumber (BSu)

dan kelompok yang berorientasi pada Bahasa Sasaran (BSa).

Orientasi pada BSu Orientasi pada BSa

Penerjemahan kata demi kata Adaptasi

Penerjemahan harfiah Penerjemahan bebas

Penerjemahan setia Penerjemahan idiomatis

Penerjemahan semantis Penerjemahan komunikatif

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 28: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

17

Penerjemahan kata demi kata (word-for-word translation) mengganti kata-

kata bahasa sumber langsung dengan kata-kata bahasa sasaran tanpa melihat konteks

dan kaidah tatabahasanya. Di sini urutan kata dalam teks bahasa sumber tetap

dipertahankan dan kata-kata yang bermuatan budaya diterjemahkan secara harfiah.

Penerjemahan kata demi kata ini bukanlah penerjemahan yang baik. Terjemahan

tersebut dilakukan hanya untuk memahami mekanisme bahasa sumber atau untuk

menafsirkan teks yang sulit sebagai proses awal penerjemahan.

Penerjemahan harfiah (literal translation) sudah memperhatikan kaidah

tatabahasanya, tetapi tidak konteksnya—gaya bahasa dalam bahasa sumbernya masih

tetap dipertahankan. Hoed (2006:57) mengatakan penerjemahan harfiah dilakukan

untuk menghindari “kebocoran” dalam mengalihkan pesan.

Penerjemahan setia (faithful translation) merupakan penerjemahan yang

mempertahankan sejauh mungkin aspek format (dalam teks hukum) dan bentuk

(dalam teks puisi) sehingga kita masih secara lengkap melihat kesetiaan pada segi

bentuknya (Hoed, 2006:57). Penerjemahan ini berpegang teguh pada maksud dan

tujuan bahasa sumber, sehingga terlihat sebagai terjemahan yang "kaku" dan

seringkali "asing".

Penerjemahan semantis (semantic translation) menurut Hoed (2006:58)

adalah penerjemahan yang menekankan pada penggunaan istilah, kata kunci, ataupun

ungkapan yang harus dihadirkan dalam terjemahannya. Selanjutnya menurut

Newmark (1988:46), penerjemahan semantis menekankan pada nilai keindahan

(aesthetic value)—penerjemahan harus terlihat cantik dan alami.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 29: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

18

Penerjemahan komunikatif (communicative translation), seperti yang

dikatakan Hoed (2006:58), merupakan penerjemahan yang mementingkan pesan

tanpa harus menerjemahkan secara bebas. Metode ini mengupayakan reproduksi

makna kontekstual yang sedemikian rupa sehingga baik aspek kebahasaan maupun

aspek isinya dapat dipahami dengan baik oleh pembaca BSu. Sesuai dengan

namanya, metode ini memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi, yaitu pembaca dan

tujuan penerjemahan. Hoed (2006:58) menambahkan, metode ini biasanya dilakukan

dalam penerjemahan brosur, pengumuman, ataupun tulisan populer.

(1) BSu : Awas anjing galak!

BSa : Beware of dogs!

Kata galak tidak perlu diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran, karena pembaca BSa

sudah tahu melalui kata beware bahwa anjing yang dimaksud bukanlah anjing lucu

yang ingin mengajak bermain, melainkan anjing galak yang siap menggigit.

Penerjemahan idiomatis (idiomatic translation) mengupayakan penemuan

padanan istilah, ungkapan, dan idiom dari apa yang tersedia dalam bahasa sasaran

(Hoed, 2006:58). Contoh Talk to the hands dapat diterjemahkan dengan Ngomong

ama ember/tembok. Begitu pula dengan peribahasa Don‘t cry over spilled milk yang

padanan peribahasanya dalam bahasa Indonesia Ibarat nasi telah menjadi bubur.

Dalam bahasa sumber, penerjemahan idiomatis merupakan salah satu metode yang

paling sering digunakan. Misalnya, Hobby my ass (Bab 4 paragraf 210) dipadankan

dengan (Cuma) hobi bagaimana?!? dan That sister of yours (Bab 4 paragraf 240)

dipadankan dengan Dasar kakakmu itu.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 30: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

19

Penerjemahan bebas (free translation) merupakan penerjemahan yang

mengutamakan isi dan mengorbankan bentuk teks bahasa sumber (Hoed et al.,

1993:19). Metode ini biasanya berbentuk suatu parafrase, yang dapat lebih panjang

ataupun lebih pendek dari aslinya. Meskipun demikian, penerjemahan bebas tidak

melakukan penyesuaian budaya.

Saduran (adaptation) adalah penerjemahan yang lebih menekankan pada isi

pesan, sedangkan bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan pembaca (Hoed,

2006:56). Kebudayaan bahasa sumbernya dikonversikan ke dalam kebudayaan

bahasa sasaran dan teksnya ditulis kembali. Saduran ini banyak dimanfaatkan untuk

menerjemahkan drama dan puisi. Salah satunya adalah drama Romeo and Juliet karya

Shakespeare yang telah disadur ke berbagai bahasa di dunia. Saat drama tersebut

dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) tahun 2002 lalu, Teater Koma

mengubah judulnya menjadi „Roman dan Yulia‟ dan latar ceritanya, Verona, menjadi

„Kampung Dalam.‟ Sebagai novel semi otobiografis seperti yang dikatakan dalam

Bab 1, novel Queen of Babble tentu saja tergolong saduran (dari penggalan kisah

hidup pengarangnya, Meg Cabot).

2.2 Prosedur Penerjemahan

Dalam praktik penerjemahan kita disarankan untuk mengikuti prosedur yang

menuntun kita untuk bekerja paripurna demi hasil terbaik. Hoed dalam bukunya

Penerjemahan dan kebudayaan (2006:67-72) mengatakan bahwa Nida dan Taber

(1974:33-34) mengemukakan prosedur tersebut dengan apa yang dikenal dengan

“tiga langkah penerjemahan” yang terdiri dari: 1) analisis (analysis), yakni

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 31: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

20

memahami BSu. Pada langkah ini penerjemah melakukan analisis terhadap aspek

struktur, semantik, gaya bahasa, dan pesan, yang bertujuan agar ia memahami dengan

baik pesan yang dibawa BSu serta cara pengungkapannya secara kebahasaan.; 2)

transfer (transfer), yakni mengalihbahasakan dalam pikiran. Pada langkah ini

penerjemah melakukan deverbalisasi, yaitu melepaskan diri dari ikatan kalimat-

kalimat BSu untuk menangkap isi pesannya secara terperinci; 3) restrukturisasi

(restructuring), yakni melakukan penerjemahan yang sesungguhnya. Pada langkah ini

penerjemah mengubah struktur gramatikal dan semantik BSu menjadi BSa.

Hampir sama dengan pendapat Nida dan Taber, Newmark (1988:20-30)

menyebutnya dengan “empat tataran penerjemahan” yang terdiri dari: 1) tataran teks

(the textual level), yakni penerjemah berusaha memahami teks yang akan

diterjemahkan terutama pada tataran kata dan kalimat; 2) tataran referensial (the

referential level), yakni penerjemah keluar dari teks untuk mengetahui rujukan yang

sebenarnya dari kata, istilah, atau ungkapan dalam teks itu; 3) tataran kohesi (the

cohesive level), yakni penerjemah memeriksa kembali apakah interkoneksi antara

kata, frasa, klausa, dan lain-lain dalam teks terjemahannya sudah padu; 4) tataran

kewajaran (the level of naturalness), penerjemah memastikan bahwa hasil

terjemahannya berterima sesuai dengan audience design dan need analysis.

2.3 Teknik Penerjemahan

Teknik penerjemahan diterapkan untuk menanggulangi kesulitan

menerjemahkan pada tataran kata, kalimat, atau paragraf. Hoed dalam bukunya

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 32: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

21

Penerjemahan dan Kebudayaan (2006:72-78) mendeskripsikan beberapa teknik yang

umum digunakan sebagai berikut:

2.3.1 Transposisi

Menurut Newmark (1988:85), transposisi adalah teknik penerjemahan yang

melibatkan perubahan atau pergeseran struktur bahasa sumber ke bahasa sasaran.

Dengan kata lain transposisi merupakan upaya pengubahan struktur kalimat agar

memperoleh terjemahan yang betul (Hoed, 2006:72). Berdasarkan definisi tersebut,

tak diragukan lagi jika transposisi merupakan teknik yang—baik disengaja ataupun

tidak—paling banyak digunakan dalam setiap penerjemahan. Perhatikan contoh

berikut ini.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[217] “... That is very brave of

you.”

[217] “... Kamu berani sekali.”

Nampak jelas bahwa struktur gramatikal bahasa sumber tidak sejajar dengan struktur

bahasa sasaran. Kalimat yang berupa ungkapan dalam bahasa sumber tersebut di atas

sebenarnya dapat diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa sasaran, tetapi

padanannya tentu saja akan menjadi sangat kaku.

2.3.2 Modulasi

Penerjemah memberikan padanan yang secara semantik berbeda sudut

pandang artinya atau cakupan maknanya, tetapi dalam konteks yang bersangkutan

memberikan pesan atau maksud yang sama. Perhatikan contoh berikut ini.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 33: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

22

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[151] … But then, having a

philosophy master‟s degree, he is

skeptical about everything. They train

them to be that way.

[151] ... Dengan gelar magister

di bidang filsafat, dia memang selalu

skeptis terhadap apapun, karena ia

memang dididik seperti itu.

Modulasi dalam konteks ini diterapkan dengan cara mengubah kalimat aktif menjadi

pasif sehingga sudut pandangnya berubah. Pada bahasa sumber sudut pandangnya

adalah kata they yang merujuk pada dosen, sedangkan pada bahasa sasaran adalah

kata ia yang merujuk pada mahasiswa.

2.3.3 Penerjemahan Deskriptif

Penerjemahan deskriptif merupakan teknik untuk menemukan padanan kata

bahasa sumber, baik karena tidak tahu atau memang belum ada dalam bahasa sasaran.

Dalam hal ini penerjemah melakukan uraian yang berisikan makna kata yang

bersangkutan sehingga otomatis menjadi lebih panjang. Perhatikan contoh berikut ini.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[192] “I‟m going to hold you to

that,” Chaz says with a wink. Shari

mouths In your dreams at him. …

[192] “Akan gue pastikan lu

nyanyi,” kata Chaz sambil mengedipkan

matanya. Tanpa suara bibir Shari

nampak berujar Dalam mimpi. ...

Pesan yang terkandung dalam kata mouths dalam bahasa sumber cukup dimengerti,

namun yang menjadi kendala adalah ketiadaan padanannya sebagai sebuah verba

dalam bahasa sasaran. Oleh sebab itu, saya harus melakukan penerjemahan deskriptif

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 34: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

23

untuk memperjelas penyampaian pesan. Frasa „tanpa suara‟ dalam bahasa sasaran

diberikan untuk menjelaskan proses penyampaian frasa ‗Dalam mimpi‘, sedangkan

kata „bibir‟ untuk menjelaskan bagaimana proses tersebut memungkinkan.

2.3.4 Penjelasan Tambahan (Contextual Conditioning)

Contextual conditioning adalah penempatan suatu informasi dalam konteks

agar maknanya jelas bagi penerima informasi. (Nida, 1982:109). Dalam

penerjemahan, penting juga diperhatikan prinsip komunikasi bahwa semakin kaya

konteks suatu berita (yang terwujud dalam kalimat), semakin kecil kemungkinan

salah informasi (Jakobson, 1966:264). Perhatikan contoh kalimat berikut ini:

(2) BSu : Tolong belikan saya sebungkus Djie Sam Soe.

BSa : Please buy me a pack of Djie Sam Soe cigarettes.

(3) BSu : Hari ini adalah seribu harinya adiknya.

BSa : Today is the thousandth day of his brother‘s death.

Masyarakat bahasa sumber tentunya sudah sangat paham merujuk pada apa Djie Sam

Soe dan seribu hari itu, tapi tidak demikian bagi masyarakat bahasa sasaran—

katakanlah orang Amerika. Pertama karena rokok Djie Sam Soe kemungkinan besar

tidak dijual di Amerika Serikat dan kedua karena seribu hari merupakan istilah

budaya khas Indonesia. Itulah sebabnya mengapa contextual conditioning menjadi

sangat penting dalam penerjemahan. Penerapan contextual conditioning dalam bahasa

sumber cukup banyak. Misalnya, kata Heineken (Bab 4 paragraf 176) dipadankan

dengan „bir Heineken‘ dan kata Tums (Bab 4 paragraf 348) dipadankan dengan „obat

pereda nyeri lambung Tums.‟

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 35: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

24

2.3.5 Catatan Kaki

Penerjemah memberikan keterangan dalam bentuk catatan kaki untuk

memperjelas makna kata terjemahan yang dimaksud karena tanpa penjelasan

tambahan itu kata terjemahan diperkirakan tidak akan dipahami secara baik oleh

pembaca. Hal ini dilakukan apabila catatan itu terlalu panjang sehingga apabila

ditempatkan dalam teks seperti teknik penjelasan tambahan akan mengganggu

pembacaan.

2.3.6 Penerjemahan Fonologis

Penerjemah tidak dapat menemukan padanan yang sesuai dalam bahasa

sasaran sehingga ia memutuskan untuk membuat kata baru yang diambil dari bunyi

kata itu dalam bahasa sumber untuk disesuaikan dengan sistem bunyi (fonologi) dan

ejaan (grafologi) bahasa sasaran. Orang Indonesia kerap kali melakukan terjemahan

fonologis untuk kata-kata dalam bahasa asing tertentu, khususnya bahasa Inggris.

Dalam novel ini pun tercatat tak kurang belasan kata yang merupakan hasil

penerjemahan fonologis. Misalnya, menurut Kamus Inggris-Indonesia karya John M.

Echols dan Hasan Shadily (1996:54), barbecue (Bab 4 paragraf 183) adalah “1

tamasya dgn makan-makan daging/ikan panggang (saté); 2 anglo yang berapi kecil;

…”, namun saya lebih memilih untuk memadankannya dengan terjemahan

fonologisnya, yaitu „barbekyu.‟ Hal itu dilakukan karena parafrasa yang diberikan

Echols dan Shadily untuk barbecue telah mengakibatkan ketidaksejajaran bentuk

yang jika dipakai sebagai padanan dapat merusak estetika bahasa dalam konteks

ceritanya.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 36: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

25

2.3.7 Penerjemahan Resmi/Baku

Ada sejumlah istilah, nama, dan ungkapan yang sudah baku atau resmi dalam

bahasa sasaran sehingga penerjemah langsung menggunakannya sebagai padanan.

Biasanya istilah sudah ada dalam undang-undang, glosari di bidang tertentu, atau

berupa nama orang, kota, atau wilayah. Kita dapat menemukan penerapan teknik ini

dalam bahasa sumber, seperti: kata England (Bab 4 paragraf 81) selalu dipadankan

dengan „Inggris‟; Michigan (Bab 4 paragraf 42) dengan „Michigan‟; dan French fry

(Bab 4 paragraf 326) dengan „kentang goreng.‟

2.3.8 Tidak Diberikan Padanan

Dalam hal ini, penerjemah tidak dapat menemukan terjemahannya dalam

bahasa sasaran sehingga untuk sementara ia mengutip saja bahasa aslinya (Hoed,

2006:77). Prosedur ini diperkenalkan pertama kali oleh Catford (1965:43-48) dengan

istilah transference. Menurut Newmark (1988:82), transference umumnya digunakan

untuk menerjemahkan nama diri; nama geografis dan topografis, kecuali memang

sudah ada terjemahan bakunya; nama majalah dan surat kabar; dan lain-lain.

Berdasarkan prinsip pemberian padanannya, Vinay dan Dalbernet (1995) kemudian

menyebutnya dengan borrowing atau meminjam. Teknik borrowing seringkali

digunakan untuk menerjemahkan kata-kata yang bersifat teknis seperti dalam contoh

berikut ini.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[348] …; a Game Boy loaded

with Tetris; the latest Dan Brown

[348] ...; sebuah Game Boy yang

berisi Tetris; novel terakhir karya Dan

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 37: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

26

(because you can‟t go on a transatlantic

flight with nothing to read); my mini

iPod; …

Brown (karena tentunya kau tidak bisa

naik penerbangan lintas samudera

Atlantik tanpa bacaan); iPod miniku; ...

Kata-kata seperti iPod, Game Boy, dan tetris dalam bahasa sumber tidak diberikan

padanan dalam bahasa sasarannya melainkan hanya dipinjam. Hal itu dikarenakan

obyek dan citra dari ketiga kata tersebut sudah sangat lekat dengan kehidupan

masyarakat bahasa sasaran, sehingga jika diberikan padanan dengan teknik lain

ditakutkan justru malah akan mempersulit pemahamannya, termasuk merusak

keterbacaannya sebagai bagian dari teks fiksi.

2.3.9 Padanan Budaya

Menerjemahkan dengan memberikan padanan berupa unsur kebudayaan yang

ada dalam bahasa sasaran. Hoed (2006:78) juga menambahkan bahwa prosedur—

yang disebut Newmark (1988:82-83) dengan cultural equivalent—ini memang bukan

penerjemahan yang akurat, tetapi dapat membantu memahami secara cepat kata atau

istilah budaya dalam BSa. Misalnya kata ATM (Automatic Teller Machine) yang

diberikan padanan budaya ATM (Anjungan Tunai Mandiri)—yang menurut KBBI

(2002:54) merupakan “mesin otomatis (milik bank) untuk mengeluarkan uang tunai

dng teknik tertentu, spt menekan tombol nomor tabungan, menekan nomor (kode)

sesuai dng petunjuk.” Meskipun memiliki konsep yang sama, ATM dan ATM masing-

masing memiliki budaya yang berbeda. Pertama, penemuan padanan bentuk ATM

dengan ATM sebenarnya merupakan sebuah „kebetulan‟ belaka. Dikatakan demikian

karena pada dasarnya struktur bahasa Inggris (MD = Menerangkan Diterangkan) dan

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 38: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

27

bahasa Indonesia (DM = Diterangkan Menerangkan) sangat jauh berbeda. Kedua,

pada ATM kata benda yang diterangkan adalah machine, sedangkan pada ATM

adalah anjungan. Ketiga, kata teller merujuk pada proses, sedangkan kata tunai pada

hasil. Penerapan teknik padanan kultural dalam teks novel ini ditunjukkan dengan

brother-in-law (Bab 4 paragraf 126) yang dipadankan dengan „kakak ipar.‟ Secara

harafiah, kata brother artinya adalah saudara laki-laki. Kata tersebut samasekali tidak

menunjukkan hirarki tua muda seperti halnya kata kakak. Pemberian padanan kata

kakak (bukan adik) saya berikan semata berdasarkan konteks ceritanya. Dengan

demikian, definisi brother dan kakak jelas berbeda, namun dalam penerjemahan ini

dapat dikatakan sepadan berdasarkan konteks budayanya.

Demikian penjelasan akan kerangka teori beserta contohnya. Sebagian

metode, prosedur, dan teknik penerjemahan yang sudah diterangkan pada Bab 2 ini

akan diterapkan pada bab berikutnya, yakni Bab 5, yang berisi anotasi.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 39: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

28

BAB 3

TEKS SASARAN

[1] Pakaian. Mengapa kita mengenakannya? Banyak orang berpendapat bahwa kita

mengenakan pakaian untuk menjaga kesopanan. Namun, dalam peradaban kuno,

pakaian tidak dibuat untuk menutupi daerah pribadi kita, tetapi semata untuk menjaga

agar tubuh tetap hangat. Dalam budaya lain, pakaian dianggap mampu melindungi

pemakainya dari pengaruh ilmu sihir, sementara, dalam budaya yang lain lagi,

pakaian hanya berfungsi sebagai hiasan.

[2] Dalam tesis ini, saya berusaha untuk meneliti sejarah pakaian—atau

mode—mulai dari manusia primitif yang mengenakan kulit hewan agar tetap hangat,

hingga pria atau wanita modern yang beberapa di antaranya mengenakan bahan tipis

menyerupai seutas tali di antara belahan bokongnya (lihat: G-string) karena hingga

saat ini belum ada seorang pun yang mampu memberikan penjelasan yang

memuaskan kepada pengarang.

[3] Sejarah Mode

[4] TESIS KARYA ELIZABETH NICHOLS

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 40: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

29

* 1 *

[5] Hendaknya kita akui, gerak cepat kadang-kadang lebih menguntungkan

Daripada siasat yang cerdas

[6] —William Shakespeare (1564-1616), Penyair dan dramawan Inggris

[7] Aku tak percaya ini terjadi. Aku tak percaya aku tak ingat wajahnya!

Bagaimana aku bisa lupa wajahnya? Maksudku, kita kan pernah berciuman mesra.

Bagaimana aku bisa lupa wajah orang yang pernah berciuman mesra denganku?

Seakan-akan aku pernah berciuman mesra dengan begitu banyak pria. Padahal,

paling-paling cuma tiga orang.

[8] Salah satunya adalah temanku waktu SMU. Dan yang satunya lagi

ternyata gay.

[9] Ya ampun, hal itu benar-benar membuatku depresi. Baiklah, aku tidak

akan memikirkannya sekarang.

[10] Sepertinya belum TERLALU lama aku terakhir kali melihatnya. Baru

tiga bulan! Kamu pasti mengira aku akan ingat wajah orang yang kupacari selama

TIGA BULAN.

[11] Meskipun, kau tahu, selama tiga bulan itu kami tinggal di negara yang

berbeda.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 41: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

30

[12] Memang aku punya fotonya. Tapi, ya, kau takkan bisa melihat wajahnya

dengan jelas di foto itu. Tepatnya, tidak sama sekali, karena itu cuma foto—oh

Tuhan—bokongnya yang telanjang.

[13] Kok ada ya orang mengirimkan sesuatu seperti itu? Aku tidak pernah

minta foto bokongnya yang telanjang. Apakah agar terlihat erotis? Karena tidak sama

sekali.

[14] Mungkin itu karena aku saja, Shari benar, aku tidak boleh terlalu

membatasi diri.

[15] Sungguh mengejutkan melihat foto besar bokong telanjang pacarku

dalam e-mail yang kuterima.

[16] Baiklah, aku tahu pacarku dan teman-temannya paling hanya bercanda

dan Shari bilang itu cuma masalah budaya. Orang Inggris memang tidak terlalu

sensitif terhadap hal yang berbau pornografi seperti itu dibandingkan orang Amerika.

Oleh sebab itu, sebaiknya kita juga lebih terbuka dan lebih cuek seperti mereka.

[17] Atau mungkin, seperti kebanyakan pria, dia berpikir kalau bokong adalah

fitur terbaiknya.

[18] Tetap saja!

[19] Baiklah, aku tidak akan memikirkan itu sekarang. Daripada memikirkan

bokongnya terus, lebih baik aku mencarinya. Ia pasti ada di sekitar sini, karena ia

sudah berjanji akan menjemputku—

[20] Oh Tuhan, itu bukan dia, kan? Tentu saja bukan. Lagi pula untuk apa dia

pakai jaket seperti itu? Cuma orang kurang waras yang mau pakai jaket seperti itu.

Atau ikon pop dunia Michael Jackson, tentunya. Menurutku, dialah satu-satunya pria

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 42: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

31

yang mau mengenakan jaket kulit merah dengan epolet. Pria yang bukan penari

kejang profesional.

[21] TIDAK MUNGKIN dia. Oh Tuhan, mudah-mudahan bukan dia.

[22] Oh tidak, dia melihat ke sini. Dia benar-benar melihat ke sini!

Menunduk, menunduk, jangan menatap pria yang mengenakan jaket kulit merah

berepolet itu. Aku yakin dia pria yang baik, namun memalukan sekali dia harus

belanja jas tahun ‟80-an di toko hemat Salvation Army.

[23] Aku tidak mau dia tahu aku memperhatikannya, nanti aku dikira

menyukainya atau apalah.

[24] Bukannya aku berburuk sangka terhadap para gelandangan, sungguh

bukan itu maksudku. Aku tahu benar masih banyak dari kita yang kondisi

keuangannya tak jauh beda dengan gelandangan. Ada yang hanya terpaut satu bulan

gaji, ada yang kurang dari satu bulan, dan bahkan ada yang benar-benar bokek

sehingga masih harus tinggal dengan orang tua.

[25] Tapi aku tidak mau memikirkan semua itu sekarang.

[26] Yang jelas, aku hanya tidak ingin Andrew datang dan melihatku sedang

berbicara dengan gelandangan yang mengenakan jaket tari kejang warna merah.

Tentunya sama sekali bukan kesan pertama seperti itu yang ingin kuberikan. Bukan

juga kesan pertama yang sama selama kita pacaran tiga bulan dan sebagainya. Tapi

kesan pertama yang akan ia dapatkan setelah melihat Diriku yang Baru, diriku yang

belum pernah ia lihat sebelumnya.

[27] Nah, sekarang sudah aman. Dia tidak melihat ke sini lagi.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 43: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

32

[28] Ya ampun ini benar-benar mengerikan. Aku tidak percaya begini rupanya

cara mereka menyambut tamu di negaranya. Menggiring kita di lorong di antara

orang-orang yang menatapi kita … Sepertinya mereka kecewa aku bukan orang yang

mereka tunggu. Sungguh bukanlah hal yang menyenangkan yang dilakukan terhadap

orang yang hanya duduk manis dalam pesawat selama enam jam, atau delapan jam

dalam kasusku jika kau hitung penerbangan dari Ann Arbor ke New York. Atau

bahkan sepuluh jam jika kau hitung juga dua jam singgah di Bandara John F.

Kennedy.—

[29] Sebentar. Apakah si Jaket Tari Kejang Merah baru saja memerhatikan

aku?

[30] Ya ampun, BENAR! Dia benar-benar memerhatikan aku!

[31] Ya Tuhan, sungguh memalukan. Ini pasti karena celana dalamku.

Bagaimana ia bisa berpikir kalau aku samasekali tidak memakainya? Memang garis

celana dalamku tidak kelihatan, tapi kan seharusnya dia tahu aku bisa saja pakai G-

string. Shari benar, aku memang SEHARUSNYA pakai G-string.

[32] Tapi G-string bisa sangat tidak nyaman kalau nyelip di—

[33] Aku TAHU seharusnya aku tidak memakai baju seketat ini waktu keluar

pesawat—sekalipun roknya sudah kuubah sendiri dengan mengelimnya sampai atas

lutut sehingga aku tidak perlu berjalan dengan susah payah.

[34] Satu hal pasti, aku kedinginan—kenapa bulan AGUSTUS bisa sedingin

ini ya?

[35] Dan satu hal lagi, sutra yang kukenakan sangat ketat, sehingga garis

celana dalamku pasti kelihatan.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 44: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

33

[36] Tapi semua orang di toko tempat aku membelinya bilang aku terlihat

cantik dengan pakaian ini meskipun aku tak pernah mengira baju cheongsam—

apalagi yang antik—akan sangat cocok denganku yang bertampang Kaukasia dan

sebagainya.

[37] Aku ingin tampil cantik di hadapannya setelah sekian lama tidak

berjumpa. Aku berhasil menurunkan berat badanku lima belas kilogram dan kau pasti

takkan menyadari itu jika aku turun dari pesawat dengan mengenakan baju hangat

lengan panjang. Bukankah pakaian yang selalu dipermasalahkan saat para selebriti

muncul di halaman “Apa yang Ada dalam Benak Mereka?” majalah selebriti Us

Weekly? Apa yang ada dalam benak mereka saat para selebriti turun dari pesawat

mengenakan pakaian olahraga yang tebal dan sepatu bot kulit domba tahun lalu

dengan rambut acak-acakan? Kalau ingin jadi selebriti, maka kau pun harus tampil

layaknya selebriti, termasuk saat turun dari pesawat.

[38] Walaupun bukan selebriti, aku tetap ingin tampil cantik. Aku sudah

berusaha sekuat tenaga. Selama tiga bulan ini aku tidak makan apa-apa, sekalipun

hanya sepotong roti dan—

[39] Tunggu dulu. Bagaimana kalau dia benar-benar tidak mengenaliku?

Maksudku, dengan postur tubuhku yang lebih ramping lima belas kilogram, potongan

rambutku yang baru, dan lain-lain—

[40] Ya Tuhan, mungkinkah ia berada di sini tapi tidak mengenaliku? Apakah

aku sudah melewatinya? Masa aku harus balik lagi menelusuri lorong yang telah

kulalui untuk mencarinya, sih? Aku pasti akan terlihat seperti orang bodoh. Aduuhh...

Gimana dong? Oh Tuhan, ini benar-benar nggak adil. Aku kan cuma ingin tampil

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 45: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

34

cantik di hadapannya, bukannya terdampar di negeri orang kayak gini. Terdampar

karena penampilanku yang baru hingga pacarku sendiri pun tak mengenaliku!

Bagaimana kalau ia sampai berpikir aku tidak jadi datang lalu ia pulang? Aku tidak

punya uang sama sekali—sebenarnya sih aku punya satu juta delapan puluh ribu

rupiah, tapi itu pun harus cukup hingga penerbangan pulangku di akhir bulan nanti—

[41] SI JAKET KULIT MERAH MASIH MELIHAT KE SINI!!! Oh Tuhan,

sebenarnya dia mau apa, sih?

[42] Bagaimana kalau dia anggota jaringan perdagangan wanita? Trus,

bagaimana kalau ia memang sengaja nongkrong di bandara untuk menculik

wisatawan lugu dari Ann Arbor, Michigan, dan mengirimnya ke Saudi Arabia untuk

dijadikan istri ketujuhbelas seorang syekh? Aku pernah membaca kisah nyatanya

dalam sebuah buku… meskipun harus kuakui sang wanita sepertinya sangat

menikmatinya. Hanya karena syekh tersebut menceraikan semua istrinya kecuali

dirinya, yang sangat polos namun sangat hebat di atas ranjang.

[43] Atau bagaimana kalau ia tidak menjualnya tapi hanya meminta uang

tebusan? Aku kan sama sekali bukan orang kaya! Pakaian yang aku kenakan memang

kelihatan mahal, padahal aku hanya membelinya di toko pakaian Vintage to Vavoom

seharga seratus delapan ribu rupiah (dengan harga diskon khusus pegawai)!

[44] Ayahku tidak punya uang. Astaga, ia hanya pegawai biasa di

Laboratorium Siklotron Superkonduksi Nasional Universitas Negeri Michigan.

[45] Jangan culik aku, jangan culik aku, jangan culik aku—

[46] Sebentar, ini bilik apa, ya? Jumpai Penjemput Anda. Baguslah! Layanan

pelanggan! Itu dia! Aku akan panggil Andrew lewat layanan ini. Dengan begitu, jika

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 46: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

35

ia memang berada di sini, ia bisa segera menemuiku. Dan aku akan aman dari si Jaket

Tari Kejang Kulit Warna Merah; dia tidak akan berani menculikku dan membawaku

ke Saudi Arabia di depan petugas bilik.

[47] “Halo nona, sepertinya anda tersesat. Ada yang bisa saya bantu?”

[48] Oh, petugas biliknya baik sekali! Aksennya juga lucu! Meskipun dasi

yang dikenakannya sepertinya bukan pilihan yang tepat.

[49] “Hai, saya Lizzie Nichols,” kataku. “Seharusnya saya sudah dijemput

oleh pacar saya, Andrew Marshall. Tapi sepertinya dia belum kelihatan dan—

[50] “Kalau begitu mau saya panggilkan?”

[51] “Oh! Ya, tentu saja. Karena ada seorang pria yang membuntuti saya.

Anda lihat pria yang di sebelah sana? Saya rasa dia mungkin saja seorang penculik

atau anggota jaringan perdagangan wanita—”

[52] “Yang mana?”

[52] Aku tidak mau menunjuk, tetapi aku merasa berkewajiban untuk

melaporkan si Jaket Tari Kejang Kulit Warna Merah kepada yang berwajib, atau

setidaknya kepada petugas bilik Jumpai Penjemput Anda, karena dia BENAR-

BENAR terlihat sangat aneh dengan jaket itu. Dan dia MASIH terus menatapku

dengan sangat tajam atau setidaknya menatapku dengan tidak sepatutnya. Sepertinya

dia masih bernafsu untuk menculikku.

[53] “Sebelah sana,” kataku, sambil menunjuk si Jaket Tari Kejang Kulit

Warna Merah dengan kepalaku “Orang yang mengenakan jaket jelek dengan epolet.

Anda lihat pria yang sedang menatap kita itu, kan?”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 47: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

36

[54] “Oh, ya.” Petugas bilik Jumpai Penjemput Anda mengangguk. “Benar.

Sangat mencurigakan. Kalau begitu sebentar, saya akan panggil pacar anda ke sini,

agar pria itu tak berani macam-macam. ANDREW MARSHALL. ANDREW

MARSHALL, NONA NICHOLS MENUNGGU ANDA DI BILIK JUMPAI

PENJEMPUT ANDA. ANDREW MARSHALL, HARAP TEMUI NONA

NICHOLS DI BILIK JUMPAI PENJEMPUT ANDA. Nah? Bagaimana?”

[55] “Ya, bagus sekali,” ujarku penuh semangat, karena aku sedikit merasa

kasihan kepadanya. Maksudku, pasti tidak mudah ya duduk sepanjang hari di dalam

bilik sambil berteriak-teriak lewat pengeras suara. “Benar-benar—”

[56] “Liz?”

[57] Andrew! Akhirnya!

[58] Tetapi waktu aku membalikkan badan, ternyata itu si Jaket Tari Kejang

Kulit Warna Merah.

[59] Ternyata.

[60] Ternyata selama ini, si Jaket Tari Kejang Kulit Warna Merah itu adalah

Andrew.

[61] Dan aku tidak mengenalinya karena tersamarkan oleh jaketnya itu—jaket

terjelek yang pernah kulihat. Belum lagi potongan rambut barunya yang sama sekali

tidak cocok.

[62] Bukannya bagus tetapi justru malah membuatnya terlihat mencurigakan.

[63] “Oh,” kataku. Aku tak bisa menyembunyikan kebingungan dan

kekagetanku. “Andrew. Hai.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 48: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

37

[64] Di balik kaca bilik Jumpai Penjemput Anda, si petugas tertawa, terbahak-

bahak.

[65] Seperti terkena tamparan di wajah, aku sadar telah melakukan satu

kebodohan.

[66] Lagi.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 49: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

38

[67] Kain tenun pertama dibuat dari serat tumbuhan, seperti kulit kayu, kapas, dan

rami. Serat hewan belum digunakan hingga zaman Neolitikum, yakni zaman yang

berdasarkan tingkat kebudayaannya adalah masa di mana mereka—tidak seperti

nenek moyangnya yang hidup nomadik—mampu membangun masyarakat yang

mapan dengan beternak domba dan menenun.

Meskipun demikian, orang Mesir kuno menolak untuk mengenakan wol

hingga penaklukan Alexandria karena bahan tersebut terasa gatal saat dipakai di

musim panas.

[68] Sejarah Mode

[69] TESIS KARYA ELIZABETH NICHOLS

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 50: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

39

* 2 *

[70] Gosip bukanlah skandal dan tidak hanya jahat.

Gosip merupakan obrolan tentang umat manusia yang dilakukan

oleh mereka yang sama-sama menyukainya.

[71] —Phyllis McGynley (1905-1978), pengarang dan penyair Amerika Serikat

[72] Dua hari sebelumnya di Ann Arbor.

(atau mungkin tiga hari—tunggu dulu, jam berapa sekarang di Amerika?)

[73] “Lu udah ngorbanin prinsip feminis lu.” Itulah yang selalu Shari katakan.

[74] “Hentikan,” kataku.

[75] “Lu bener-bener berubah sejak ketemu cowok ini—”

[76] “Gue cinta dia, Shari. Memangnya salah kalo gue pengen berada di sisi

orang yang gue cintain?”

[77] “Memang nggak ada yang salah kalo lo pengen berada di sisinya,” kata

Shari. ”Yang salah tuh kalo lu nunda karier lu sendiri sementara lu nungguin dia

nyelesain kuliahnya.”

[78] “Maksud lu karier apaan, Shar?” Sulit dipercaya aku terlibat dalam

percakapan ini lagi.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 51: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

40

[79] Apalagi dia terus-terusan makan keripik dan saus saat ia tahu benar aku

masih berusaha untuk menurunkan berat badan dua setengah kilogram lagi.

[80] Baiklah. Setidaknya ia mengenakan rok lipit Meksiko hitam putih tahun

lima puluhan yang kupilihkan untuknya dari toko tempatku bekerja, meskipun ia

bilang rok itu membuat bokongnya terlihat terlalu besar. Padahal tidak sama sekali.

Justru malah terlihat seksi.

[81] “Lu tahu sendirilah,” kata Shari. ”Karier yang bisa lo dapetin kalo lo mau

ke New York ama gue setelah lu balik dari Inggris nanti, daripada—”

[82] “Gue kan udah bilang, hari ini gue nggak mau berdebat lagi ama lu

tentang hal ini,” kataku. ”Ini pesta kelulusan gue, Shar. Masa lo nggak bisa ngebiarin

gue menikmatinya sih?”

[83] “Nggak,” kata Shari. ”Karena lu udah bertindak sangat bodoh, dan lu

tahu itu.” Chaz, kekasih Shari, datang menghampiri kami dan menyendok saus

bawang dengan keripik kentang rasa sapi panggang.

[84] Mmm. Keripik kentang rasa sapi panggang. Mungkin kalau aku coba satu

saja...

[85] “Memangnya Lizzie bertindak bodoh apa, sih?” katanya sambil terus

mengunyah.

[86] Tapi kamu tidak boleh makan keripik kentang rasa sapi panggang itu

meskipun cuma satu. Pokoknya tidak boleh.

[87] Chaz bertubuh kurus dan tinggi. Aku yakin dia belum pernah merasakan

diet seumur hidupnya. Ia bahkan harus mengenakan sabuk agar celana jins Levi‘s nya

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 52: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

41

tidak kedodoran. Sabuk yang ia kenakan terbuat dari anyaman kulit bermotif jaring-

jaring. Untuknya, sabuk seperti itu memang cocok.

[88] Yang tidak cocok tentu saja adalah topi bisbol Universitas Michigannya.

Sayang, aku tidak pernah berhasil meyakinkan kalau topi bisbol yang digunakannya

sebagai aksesori tidak cocok untuk siapa pun. Kecuali untuk anak-anak atau pemain

bisbol sungguhan.

[89] “Dia masih mau tinggal di sini setelah balik dari Inggris,” Shari

menjelaskan sambil mencelupkan keripiknya ke dalam saus, “bukannya pindah ke

New York ama kita untuk memulai kehidupan yang sesungguhnya.”

[90] Shari juga tidak perlu menjaga apa yang dimakannya karena ia memiliki

metabolisme tubuh yang cepat secara alamiah. Waktu kami masih kecil, bekal makan

siang dia di sekolah terdiri dari tiga buah roti lapis isi selai kacang dan sebungkus

biskuit Oreo. Dan itu tidak membuatnya gemuk sedikit pun. Makan siangku? Hanya

sebutir telur rebus, sebuah jeruk, dan sepotong paha ayam. Namun, tetap saja

badanku gemuk.

[91] “Shari,” kataku, “Gue udah punya kehidupan di sini. Gue punya tempat

tinggal—“

[92] “Ama bokap nyokap lu!”

[93] “—dan pekerjaan yang gue cintain—”

[94] “Sebagai seorang asisten manajer toko pakaian antik. Itu sih bukan

karier, non.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 53: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

42

[95] “Kan udah gue bilang,” ujarku untuk yang ke sekian kalinya, “Gue mau

tinggal di sini dan menabung. Trus gue dan Andrew akan pindah ke New York

setelah dia dapetin gelar magisternya. Tinggal satu semester lagi!”

[96] “Andrew itu siapa, sih?” Chaz ingin tahu. Dan Shari memukulnya di

bahu.

[97] “Aduh,” teriak Chaz.

[98] “Lu ingat nggak,” kata Shari. “Asisten Asrama di McCracken Hall yang

udah lulus. Orang yang terus diomongin Lizzie sepanjang musim panas.”

[99] “Oh, ya, Andy. Si cowok Inggris. Orang yang jadi bandar judi Poker

ilegal di lantai tujuh.”

[100] Tawaku meledak. “Itu bukan Andrew, tahu! Dia nggak suka judi. Dia

masih kuliah biar jadi seorang pendidik anak-anak muda, biar bisa ngelestariin

sumber daya kita yang paling berharga… generasi penerus.”

[101] “Cowok yang ngirimin kamu foto pantat telanjangnya itu, ya?”

[102] Nafasku tercekat. ”Lu cerita ke dia ya, Shar?”

[103] “Gue cuma pengen tahu perspektif cowok,” kata Shari seraya

mengangkat bahunya. “Yaah kali aja dia tahu cowok macam apa yang mau ngelakuin

hal kayak gitu.”

[104] Penjelasan Shari sebagai seorang mahasiswi psikologi dalam hal ini

memang cukup masuk akal. Kutatap Chaz dengan penuh tanda tanya. Ia tahu tentang

banyak hal, misalnya: berapa kali kita harus mengitari kompleks lapangan olahraga

Senator Palmer di Universitas Negeri Michigan untuk mencapai jarak 1,6 kilometer

(empat—yang harus kutahu saat dulu aku melewatinya setiap hari untuk mengurangi

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 54: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

43

berat badan); apa arti angka 33 dalam botol bir Rolling Rock; mengapa banyak pria

sepertinya berpikir kalau celana ¾ untuk pria sebenarnya keren.

[105] Tapi Chaz juga mengangkat bahunya. “Sori, gue nggak bisa bantu,”

katanya, “abis gue belum pernah motret pantat telanjang gue sendiri sih.”

[106] “Andrew nggak motret pantatnya sendiri, tahu,” kataku. “Tapi

temennya.”

[107] “Homoerotis banget,” Chaz berkomentar. “Kenapa sih lu manggil dia

Andrew, yang lain kan manggilnya Andy?”

[108] “Karena Andy nama yang bodoh,” kataku, “dan Andrew nggak. Dia

akan dapetin gelar magisternya di bidang pendidikan. Suatu hari nanti dia akan ngajar

anak-anak membaca. Apakah ada pekerjaan yang lebih penting dari itu di dunia ini?

Dan dia juga bukan gay. Kali ini udah gue buktiin.”

[109] Chaz mengernyitkan dahi. ―Udah lu buktiin? Gimana caranya? Ntar

dulu... Masa bodolah.”

[110] “Dia cuma suka ngayal kalau cowok itu adalah Pangeran Andrew dari

kerajaan Inggris,” Shari berkata. “Um, tadi gue sampe mana, ya?”

[111] “Sampe Lizzie yang bertindak bodoh,” Chaz membantunya mengingat.

“Tunggu dulu. Jadi udah berapa lama lu pacaran ama nih cowok? Tiga bulan?”

[112] “Yaaa, kurang lebih segitu deh,” kataku.

[113] “Wah,” kata Chaz seraya menganguk-anggukkan kepalanya, “pasti ntar

ada adegan ranjang gila-gilaan setelah lu keluar dari pesawat, nih.”

[114] “Andrew nggak kayak gitu,” ujarku penuh semangat. “Dia orangnya

romantis. Paling-paling dia ngebiarin gue membiasakan diri dulu dengan keadaan,

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 55: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

44

ngebiarin gue melepas lelah di atas ranjang besar dan seprei lembut nan mewahnya

setelah perjalanan jauh. Trus dia bawain sarapan gue ke tempat tidur—sarapan ala

Inggris yang indah... dengan makanan khas Inggris di dalamnya.”

[115] “Maksud lu kayak tomat rebus?” Chaz bertanya dengan polosnya.

[116] “Boleh juga,” kataku, “tapi Andrew udah tahu gue nggak suka tomat. Di

e-mail terakhirnya dia nanyain ada nggak makanan yang gue nggak suka, dan gue

jawab pokoknya apapun yang berhubungan dengan tomat.”

[117] “Berdoa aja bukan cuma sarapan yang dia bawain buat lu di tempat

tidur,” kata Shari agak sinis. “Kalau nggak ngapain juga datang jauh-jauh nemuin

dia?”

[118] Itulah masalahnya. Shari sangat tidak romantis. Tak pernah kusangka

dia dan Chaz bisa pacaran selama ini. Maksudku, dua tahun benar-benar rekor buat

dia.

[119] Tetapi, seperti yang sering ia yakinkan padaku, daya tarik mereka

hampir seluruhnya bersifat fisik. Chaz baru saja mendapatkan gelar masternya di

bidang filsafat. Namun, menurut Shari, dengan berbekal gelar tersebut, sepertinya

agak sukar untuk mencari pekerjaan.

[120] “Jadi masa depan kayak apa yang lu harapin dari dia?”, dia kerap

bertanya padaku. ”Maksud gue, pada akhirnya dia akan ngerasa kekurangan—

meskipun pastinya dia dapet dana perwalian—dan akibatnya dia menderita

kecemasan kejantanan di tempat tidur. Makanya, gue mau jadiin dia mainan dulu

untuk sementara waktu, mumpung dia masih perkasa.”

[121] Shari sangat praktis dalam hal ini.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 56: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

45

[122] “Gue nggak ngerti kenapa sih lo maksain pergi jauh-jauh ke Inggris

nemuin dia,” kata Chaz. “Maksud gue nemuin cowok yang bahkan belum pernah ML

ama lu. Cowok yang jelas-jelas nggak mengenal lu dengan baik kalo dia sampe nggak

tahu lu nggak suka tomat. Dan cowok yang mikir kalo lu suka ama foto pantat

telanjang siapa saja.”

[123] “Mau tahu nggak kenapa?” kata Shari. “Aksennya itu, lho.”

[124] “Shari!” teriakku.

[125] “Oh ya,” kata Shari sambil mengalihkan pandangannya. “Andrew udah

nyelametin nyawanya.”

[126] “Siapa yang nyelametin nyawa siapa? kakak iparku, Angelo, nimbrung

setelah menemukan sausnya.

[127] “Cowok barunya Lizzie,” kata Shari.

[128] “Lizzie punya cowok baru?” Setahuku Angelo sedang berusaha

mengurangi karbohidrat. Ia hanya makan batang seledri. Ia mungkin sedang diet

karbohidrat dan lemak ala South Beach untuk mengontrol lemak perutnya, yang tidak

terlihat di balik kemeja berbahan poliester putih yang dikenakannya. Kenapa ia tidak

mau mendengarkan pendapatku dan tetap mengkonsumsi serat alami? ”Kok aku baru

denger, ya? SSL pasti lagi rusak.”

[129] “SSL?” Chaz mengulanginya sambil mengernyitkan dahi.

[130] “Sistem Siaran Lizzie,” Shari menjelaskan kepadanya. “Kemana aja,

lu?”

[131] “Oh, ya,” kata Chaz. Lalu ia menenggak birnya.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 57: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

46

[132] “Rose udah gue ceritain semuanya tentang hal itu,” kataku sambil

menatap sinis mereka bertiga. Suatu hari aku akan membalas kakakku Rose atas

Sistem Siaran Lizzie tersebut. Memang waktu kita kecil itu lucu, tapi aku sudah dua

puluh dua tahun sekarang! “Memangnya dia nggak cerita ama lu, Ange?”

[133] Angelo terlihat bingung. “Cerita apaan?”

[134] Aku menarik napas. “Ada seorang mahasiswi baru di lantai dua

ngebiarin potpourrinya mendidih dan meluap di atas pemanas makanan elektrik

ilegalnya. Lalu, ruangan dipenuhi asap dan mereka harus nyelametin diri,” tuturku.

Aku selalu bersemangat untuk menceritakan kisah bagaimana aku dan Andrew

bertemu, karena pertemuan itu super romantis. Suatu hari nanti, saat aku dan Andrew

sudah menikah dan tinggal di sebuah rumah bergaya Victorian yang reyot namun

bebas tomat di Westport, Connecticut, dengan anjing penjaga golden retriever, Rolly,

dan keempat anak kami, Andrew Jr, Henry, Stella, dan Beatrice, dan aku menjadi

orang terkenal dan diwawancarai majalah Vogue—yaah jadi apa pun aku nanti—dan

Andrew menjadi kepala sekolah di sekolah putra dekat rumah, mengajarkan anak-

anak membaca, aku—terlihat funky dan menakjubkan dalam balutan pakaian antik

merek Chanel—akan bisa menceritakan kisah ini sambil tertawa seraya menyediakan

secangkir kopi hitam French roast tanpa kafein kepada wartawan di beranda

belakang rumahku. Sebuah beranda yang seluruhnya akan dihiasi dengan anyaman

rotan warna putih dan kain tenun India yang penuh cita rasa.

[135] “Waktu itu gue lagi mandi,” lanjutku, “jadi gue nggak nyium bau asap

atau denger bunyi alarm atau apapun sampe Andrew masuk ke kamar mandi cewek

dan berteriak ‗Kebakaran!‘ dan—“

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 58: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

47

[136] “Bener nggak sih kamar mandi cewek di McCracken Hall ada geng

kamar mandinya?” kata Angelo ingin tahu.

[137] “Memang benar,” ujar Chaz enteng kepadanya. “Mereka semua harus

mandi bareng. Kadang mereka saling nyabunin sambil gosipin pesta gila-gilaan

malam sebelumnya.”

[138] Angelo menatap Chaz dengan mata melotot. “Lu bohongin gue, ya?”

[139] “Jangan dengerin dia, Angelo,” kata Shari sambil mengambil keripik

lagi. “Dia ngada-ngada, tuh.”

[140] “Hal kayak gitu itu sering banget terjadi di serial film porno Beverly

Hills Bordello televisi premium,” Angelo berkata.

[141] “Kita nggak mandi bareng-bareng sekaligus,” kataku. “Kadang-kadang

gue ama Shari—“

[142] “Terusin dong,” kata Chaz, sambil membuka membuka botol bir dengan

pembuka tutup botol yang telah disediakan ibuku di dekat kulkas.

[143] “Jangan,” kata Shari. “Ntar dia jadi terangsang.”

[144] “Waktu Andrew datang, kamu lagi nyabunin bagian yang mana?” kata

Chaz penasaran. “Waktu itu ada cewek lain nggak di situ? Dia lagi nyabunin bagian

yang mana? Atau dia malah bantuin lu sabunan?”

[145] “Nggak,” kataku, “gue sendirian. Trus pas gue ngeliat cowok di kamar

mandi cewek, gue langsung teriak.”

[146] “Ya iya lah,” kata Chaz.

[147] “Gue langsung nyamber handuk dan dengan logat Inggris terlucu yang

pernah gue denger,—Gue nggak bisa liat dia dengan jelas karena uap, asap, dan

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 59: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

48

segala macam—cowok itu bilang, „Nona, gedung ini terbakar. Sepertinya kita harus

segera pergi.‟”

[148] “Tunggu dulu,” kata Angelo. “Tuh cowok ngomong waktu lu lagi

telanjang?”

[149] “Telanjang bulat,” Chaz menegaskan.

[150] “Nggak lama kemudian seluruh ruangan dipenuhin asap jadi gue nggak

bisa liat. Dia narik tangan gue dan nuntun gue nurunin tangga keluar untuk

nyelametin diri. Di situlah gue mulai ngobrol—gue yang cuman pake handuk dan

sebagainya. Setelah itu gue baru nyadar kalo dialah cinta dalam hidup gue.”

[151] “Berdasarkan satu obrolan,” ujar Chaz dengan nada skeptis. Dengan

gelar magister di bidang filsafat, dia memang selalu skeptis terhadap apapun, karena

ia memang dididik seperti itu.

[152] “Kita juga ngabisin sisa malam bersama,” ujarku. “Makanya gue tahu

dia bukan gay. Maksud gue, waktu kejantanannya mengeras.”

[153] Chaz sedikit tersedak oleh birnya.

[154] “Trus,” kataku mencoba mengembalikan percakapan pada jalurnya,

“kita memang ngabisin malam bersama. Tapi besoknya dia harus balik ke Inggris

karena semesternya udah abis—“

[155] “—dan sekarang, karena udah nyelesain kuliah, Lizzie mau terbang ke

London buat ngabisin sisa musim panas ini ama cowok itu,” Shari memotong

pembicaraanku. “Trus balik ke sini sampe garing, sama kayak—“

[156] “Ayo dong, Shar,” dengan cepat aku menyela. “Lu kan udah janji.”

[157] Ia tersenyum menyeringai padaku.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 60: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

49

[158] “Dengar ya, Liz,” kata Chaz sambil mengambil sebotol bir lagi, “Gue

tahu lu cinta ama tuh cowok. Tapi kan lu bisa bersama dia semester depan. Lu

beneran nggak mau ke Prancis ama kita buat ngabisin sisa musim panas?”

[159] “Udahlah Chaz, nggak usah repot-repot,” kata Shari. “Gue udah cape

nanyainnya.”

[160] “Lu udah bilang kalo kita akan tinggal di puri Prancis abad ke-17 yang

ada ladang anggurnya? Puri di atas bukit yang menghadap lembah hijau nan rimbun

yang dibelah sungai panjang dan berkelok-kelok?” ujar Chaz penasaran.

[161] “Shari udah bilang ama gue,” kataku, “dan lu udah baik banget mau

ngajak gue. Meskipun sebenernya lu nggak berhak ngundang orang, karena puri itu

punya salah satu temen SMP lu dulu, kan?”

[162] “Nggak penting,” Chaz says. “Luke pasti senang ketemu lu.”

[163] “Wah,” Shari berkata. “pastinya ada lebih banyak kuli untuk waralaba

pernikahan amatirnya dong.”

[164] “Lu lagi pada ngomongin apaan, sih?” Angelo yang kelihatan bingung

bertanya padaku.

[165] “ Luke, temen kecil Chaz waktu di SMP,” tuturku padanya, “punya

rumah warisan di Prancis yang kadang-kadang di musim panas disewain ayahnya

sebagai tempat tujuan pernikahan. Besok Shari dan Chaz akan berangkat ke puri itu

dan tinggal di sana selama sebulan gratis, asalkan mau bantu-bantu di pesta

pernikahan.”

[166] “Tempat tujuan pernikahan,” Angelo mengulangi. “Maksud lu kayak

Las Vegas?”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 61: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

50

[167] “Betul,” kata Shari. “Tapi penuh cita rasa. Dan butuh lebih dari 199

dolar Amerika untuk bisa ke sana. Dan juga nggak ada prasmanan sarapan gratis.”

[168] Angelo nampak terkejut. ”Kalo gitu ngapain juga ke sana?”

[169] Seseorang menarik rokku. Ketika kulihataku memandang ke bawah

ternyata Maggie, anak pertama kakakku, Rose, sedang memegang kalung yang

terbuat dari makaroni.

[170] “Tante Lizzie,” katanya. “Untukmu. Aku membuatnya untuk

kelurusanmu.”

[171] “Aduh, makasih ya, Maggie,” kataku sambil berlutut agar Maggie dapat

mengalungkan kalung makaroninya di leherku.

[172] “Catnya belum kering,” ujar Maggie seraya menunjuk pada percikan

cat warna merah dan biru yang sekarang sudah berpindah dari macaroni ke bagian

depan gaun pesta sutra warna merah merah jambu merek Suzy Perette tahun 1954

(yang tidak murah meskipun dengan diskon pegawaiku).

[173] “Nggak apa-apa, Mags,” Kataku. Lagipula dia baru berusia empat

tahun. “Cantik sekali.”

[174] “Ini dia!” kata Nenek Nichols sambil berjalan tertatih-tatih

menghampiri kami. “Aku sudah mencarimu kemana-mana, Anne-Marie. Waktunya

film drama serial Dr. Quinn.”

[175] “Nenek,” panggilku seraya berdiri untuk memegang tangan kurusnya

sebelum ia terjatuh. Nampak olehku dia telah menumpahkan sesuatu di bagian atas

baju atasan sutra Cina hijau tahun 60-an yang kubelikan untuknya dari toko tempatku

bekerja. Untungnya noda cat dari kalung makaroni dibuat Maggie untuknya

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 62: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

51

menyamarkan nodanya. “Ini Lizzie, Nek, bukan Anne-Marie. Ibu ada di dekat meja

makanan pencuci mulut. Nenek habis minum apa, sih?”

[176] Kurebut botol bir Heineken dari tangan Nenek, lalu kucium isinya.

Berdasarkan kesepakatan sebelumnya dengan seluruh anggota keluargaku, botol itu

seharusnya sudah diisi dengan bir nonalkohol kemudian ditutup kembali. Karena

ketidakmampuan Nenek Nichols menghentikan kebiasaan minum alkoholnya telah

mengakibatkan apa yang disebut ibuku “insiden.” Ibu berharap bisa mencegah

“insiden” di pesta kelulusanku dengan membiarkan Nenek minum bir nonalkohol—

tentu saja tanpa memberitahukannya. Sebab kalau tidak begitu dia pasti sudah

marah-marah sambil mengatakan kalau kita sudah berusaha merusak kebahagiaan

seorang wanita tua dan segala macam.

[177] Aku tidak tahu apakah bir dalam botol tersebut jenis nonalkohol atau

bukan. Kami telah menyimpan bir Heineken palsu untuk Nenek di bagian khusus

dalam lemari pendingin. Tetapi ia mungkin saja menemukan yang asli. Ia memang

ahli dalam hal itu.

[178] Atau mungkin saja dia BERPIKIR telah mendapatkan minuman yang

asli lalu mengira dirinya mabuk.

[179] “Lizzie?” Nenek kelihatan curiga. “Ngapain kamu di sini? Bukannya

kamu seharusnya pergi kuliah?”

[180] “Aku udah lulus kuliah Mei lalu, Nek,” kataku. Ya seperti itulah. Tidak

termasuk dua bulan di semester pendek untuk perbaikan mata kuliah bahasaku yang

berantakan. “Ini kan pesta kelulusanku. Tepatnya, pesta kelulusan sekaligus

perpisahan.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 63: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

52

[181] “Perpisahan?” Keingintahuan nenek berubah menjadi kemarahan.

“Memangnya kamu mau pergi kemana?”

[182] “Ke Inggris, Nek, lusa,” kataku. “Untuk nemuin pacarku. Nenek ingat

kan? Kita udah pernah ngomongin hal ini?”

[183] “Pacar?” Nenek menatap Chaz. “Bukannya pacar kamu cowok yang di

sana itu?”

[184] “Bukan, Nek,” kataku. “Itu Chaz, pacarnya Shari. Nenek kenal Shari

Dennis, kan? Dulu dia tinggal dekat sini.

[185] “Oh, putri keluarga Dennis,” kata Nenek sambil mengamati Shari

dengan seksama. “Aku ingat kamu sekarang. Kurasa aku lihat orangtua mu di pesta

barbekyu. Kamu dan Lizzie mau nyanyikan lagu yang selalu kalian nyanyikan saat

bersama-sama, kan?”

[186] Aku dan Shari saling bertatapan tak percaya, sementara Angelo

bersorak.

[187] “Yeah!” teriaknya. “Rosie pernah bilang ama gue. Lu berdua dulu biasa

nyanyi lagu apa? Kayak waktu di pertunjukan bakat sekolah dan sontoloyo

semacamnya?”

[188] Aku coba memberikan isyarat wajah kepada Angelo karena Marnie

masih ada di situ. Lalu kukatakan, “Ada anak kecil.” Jelas terlihat dari ekpresinya

kalau dia tidak mengerti maksudku. Aku menarik napas dan mulai menuntun nenek

ke dalam rumah.

[189] “Sebaiknya kita cepetan, Nek,” kataku, “nanti Nenek ketinggalan

acaranya, lho.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 64: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

53

[190] “Trus lagunya gimana?” kata Nenek ingin tahu.

[191] “Menyanyikan lagunya nanti aja ya, Bu Nichols,” ujar Shari

menenangkannya.

[192] “Akan gue pastikan lu nyanyi,” kata Chaz sambil mengedipkan

matanya. Tanpa suara bibir Shari nampak berujar Dalam mimpi. Chaz membalasnya

dengan melayangkan sebuah ciuman dari mulut botol birnya.

[193] Mereka berdua manis sekali. Aku tidak sabar ingin segera ke London

agar aku dan Andrew bisa semanis mereka juga.

[194] “Ayolah, Nek,” kataku. “film drama serial Dr. Quinn-nya sudah mulai.”

[195] “Baguslah,” kata Nenek. Kemudian ia berkata terus-terang kepada

Shari, “Aku nggak peduli dengan Dr. Quinn yang bodoh itu. Aku cuma peduli dengan

pria seksi yang selalu bersamanya—pria yang nggak pernah membuatku bosan!”

[196] “Baiklah, Nek,” sergahku cepat hingga Shari menyemburkan bir Amstel

Light yang baru saja dia tenggak. “Mari kita masuk sebelum ketinggalan acaranya—“

[197] Namun tak sampai beberapa meter dari beranda, kami dicegat oleh Dr.

Rajghatta, bos ayahku di cyclotron, dan istrinya yang cantik, Nishi, di sisinya. Ia

nampak anggun dalam balutan kain sari merah mudanya.

[198] “Selamat atas kelulusanmu, ya,” kata Dr. Rajghatta.

[199] “Benar,” angguk istrinya. “Menurut kami, kamu begitu ramping dan

cantik?”

[200] “Oh, terima kasih,” kataku. “Terima kasih banyak!”

[201] “Lalu apa rencanamu setelah meraih gelar sarjana di jurusaaann…

jurusan apa ya?” kata Dr. R penasaran. Sayang sekali dia harus mengenakan

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 65: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

54

pelindung saku itu. Namun, bagaimana aku bisa memberitahunya kalau aku sendiri

belum berhasil menghentikan kebiasaan ayahku memakai pelindung saku seperti itu.

[202] “Sejarah mode,” jawabku.

[203] “Sejarah mode? Saya kok tidak tahu ya kalau universitas ini memiliki

jurusan bidang studi seperti itu,” kata Dr. R .

[204] “Oh, memang tidak. Saya mengambil program jurusan pengutamaan

individual. Yaitu program di mana anda bisa membuat jurusan anda sendiri.

[205] “Bagaimana dengan sejarah mode?” Dr. Rajghatta nampak bertanya-

tanya. “Apakah ada banyak peluang yang tersedia di bidang ini?”

[206] “Oh, banyak sekali,” kataku sambil berusaha untuk tidak mengingat

betapa baru minggu lalu aku membaca koran New York Times edisi Minggu dan

mengetahui bahwa tiap iklan lowongan pekerjaan yang berhubungan dengan mode—

selain penjualan—memang tidak begitu mengutamakan gelar sarjana tetapi lebih

kepada pengalaman kerja. Pengalaman kerja yang belum kumiliki. ”Aku bisa saja

mendapatkan pekerjaan di Institut Busana, Museum Seni Metropolitan.” Tentu saja.

Tetapi sebagai petugas kebersihan. ”Atau menjadi perancang busana di Broadway.”

Itupun kalau seluruh perancang busana di dunia tiba-tiba meninggal secara

bersamaan. ”Atau bahkan menjadi pembeli di ritel busana berkelas seperti Saks Fifth

Avenue.” Andai saja aku mendengarkan nasihat ayahku yang memintaku untuk

mengambil jurusan bisnis.

[207] “Apa maksudmu pembeli?” Nenek nampak terperanjat. “Kamu harus

menjadi seorang perancang busana, bukannya pembeli! Kalian tahu kenapa? Karena

dia cukup dewasa untuk menggunakan jarum, dia sudah seringkali merombak

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 66: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

55

pakaiannya sendiri dan menjahitnya lagi hingga modelnya jadi aneh sejak,” ujarnya

kepada Dr. R dan istrinya, yang menatapku seakan Nenek baru saja mengumumkan

kalau aku suka berdansa salsa telanjang di waktu luangku.

[208] “Ah,” ujarku sambil tersenyum gugup “Itu cuma hobi, kok.” Tentu saja

aku tidak bilang kalau aku melakukannya—merombak pakaianku—karena tubuhku

sangat gemuk sehingga tidak mungkin mengenakan pakaian-pakaian genit nan lucu

dari bagian pakaian remaja, dan entah bagaimana aku harus membuat pakaian, yang

dibelikan ibuku dari bagian pakaian wanita, terlihat lebih muda.

[209] Itulah sebabnya kenapa aku jadi suka sekali dengan pakaian antik.

Pakaian-pakaian tersebut dibuat jauh lebih berkualitas—dan lebih menarik, tak peduli

berapa pun ukuranmu.

[210] “Cuma hobi bagaimana?!?” ujar Nenek. “Liat kemeja yang kukenakan

ini, kan?” Nenek menunjuk tuniknya yang ternoda. “Dia mewarnainya sendiri!

Tadinya oranye, tapi coba lihat sekarang! Dan dia juga mengelim bagian lengannya

agar terlihat lebih seksi, persis seperti yang aku inginkan!”

[211] “Atasannya bagus sekali,” ujar Bu Rajghatta lembut. “Saya yakin Lizzie

pasti akan sangat sukses dengan bakatnya itu.”

[212] “Oh,” ujarku dengan muka perah padam. “Rasanya saya takkan

pernah... anda tahulah. Sebagai mata pencaharian. Itu cuma hobi.”

[213] “Baguslah kalau begitu,” ujar suaminya lega. “Memang tidak

sepatutnya seseorang menghabiskan empat tahun di kampus bergengsi hanya agar

bisa menjahit untuk mencari penghasilan!”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 67: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

56

[214] “Sungguh sia-sia!” ujarku mengiyakan. Dia tidak tahu jika sebenarnya

aku akan menghabiskan semester pertamaku di luar kampus dengan mempertahankan

pekerjaanku sebagai asisten manajer toko sementara aku menunggu kelulusan

pacarku.

[215] Nenek terlihat kesal. “Apa pedulimu?” tanyanya menyudutkanku.

“Lagipula kamu kuliah selama empat tahun itu kan gratis. Jadi apa hubungannya

pekerjaan dengan apa yang kamu pelajari di sana?”

[216] Dr. dan Mrs. Rajghatta dan aku sama-sama tersipu mendengar

celotehan Nenek.

[217] “Orangtuamu pasti sangat bangga denganmu,” Bu Rajghatta berkata

sambil tersenyum manis. “Maksudku, mempunyai kepercayaan diri untuk

mempelajari sesuatu yang tidak umum saat begitu banyak anak muda berkualitas

yang bahkan tidak bisa mendapatkan pekerjaan di bursa kerja dewasa ini. Kamu

berani sekali.”

[218] “Oh,” kataku sambil menahan rasa mual yang selalu muncul saat aku

memikirkan masa depanku. Daripada memikirkannya sekarang, lebih baik aku

memikirkan kegembiraan yang kelak kudapatkan bersama Andrew. “Ya, aku

memang pemberani.”

[219] “Harus kuakui dia memang pemberani,” Nenek menyela. “ Lusa dia

akan berangkat Inggris untuk bercinta dengan cowok yang baru dia kenal.”

[220] “Sepertinya kita harus masuk sekarang,” kataku sambil memegang

tangan Nenek dan menariknya cepat-cepat. “Terima kasih banyak atas

kedatangannya, Bapak dan Ibu Rajghatta!”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 68: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

57

[221] “Tunggu dulu. Ini untukmu Lizzie,” kata Mrs. Rajghatta sambil

menyelipkan kotak kecil berbungkus kertas kado ke dalam genggaman tanganku.

[222] “Oh, terima kasih banyak,” ujarku senang. “Tidak usah repot-repot.”

[222] “Bukan apa-apa kok,” kata Mrs. Rajghatta sambil tertawa. “Hanya

lampu baca. Ayah dan ibumu bilang kamu akan pergi ke Eropa, jadi saya pikir, kalau

kamu sedang membaca di kereta atau sedang melakukan sesuatu—“

[223] “Waduh, terima kasih banyak,” kataku. “Kado anda pasti akan sangat

bermanfaat. Sampai jumpa.”

[224] “Lampu baca,” Nenek menggerutu saat aku bergegas menjauhkannya

dari bos ayahku dan istrinya. “Lagian siapa yang butuh lampu baca?”

[225] “Banyak, Nek,” kataku. “Memiliki lampu baca sangat banyak

manfaatnya.”

[226] Nenek melontarkan kata yang sangat kasar. Aku baru lega setelah

berhasil membawanya ke dalam untuk menonton tayangan ulang film drama serial

Dr. Quinn.

[227] Tetapi sebelum aku berhasil melakukannya, masih ada beberapa

rintangan yang harus kami atasi, termasuk Rose.

[228] “Adik kecilku!” teriak Rose sambil menengadahkah kepalanya dari atas

bayinya yang didudukkan di atas kursi tinggi dekat meja piknik dan disuapinya bubur

kacang hijau. “Aku nggak percaya kamu udah lulus kuliah! Aku jadi ngerasa udah

tua!”

[229] “ Memang kamu udah tua,” ujar Nenek memerhatikan.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 69: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

58

[230] Tapi Rose tidak mempedulikannya. Sepertinya itulah kebiasaannya saat

menghadapi nenek.

[231] “Aku dan Angelo sangat bangga denganmu,” kata Rose dengan mata

berkaca-kaca. Sayang sekali dia tidak menghiraukan pendapatku tentang ukuran

panjang celana jinsnya. Model celana yang dipotong 7/8 terlihat jelek, kecuali kalau

kau punya kaki jenjang seperti kaki supermodel Cindy Crawford. Kaki yang tak

dimiliki seorangpun perempuan dari keluarga Nichols. “Tidak cuma untuk kelulusan,

tapi juga untuk—kamu tahu maksudku, kan? Penurunan berat badan. Sungguh. Kamu

keliatan cantik. Dan… kami punya kado kecil buat kamu.” Dia menyelipkan sebuah

bingkisan kecil berbungkus kertas kado ke dalam genggaman tanganku. “Memang

bukan kado yang luar biasa… maklumlah, dengan keadaan Angelo yang nganggur

dan bayi kami yang dititipkan ditempat penitipan bayi dan lain-lain… Tapi kupikir

lampu baca pasti bermanfaat buat kamu. Karena aku tahu kamu suka sekali membaca.

[232] “Wow,” kataku. “Terima kasih banyak, Rose. Kamu perhatian banget.”

[233] Sebelum nenek sempat mengatakan sesuatu, kuremas tangannya keras-

keras.

[234] “Ow,” Nenek berkata. “Kenapa nggak kamu tusuk aja Nenek sekalian?”

[235] “Aku harus membawa Nenek ke dalam,” kataku. “Waktunya film drama

serial Dr. Quinn.”

[236] Rose mengejek Nenek. “Oh Tuhan,” ujarnya. “Dia nggak ngomongin

nafsunya terhadap tokoh Byron Sully di film drama serial Dr. Quinn di depan semua

orang, kan?”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 70: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

59

[237] “Yang penting dia punya pekerjaan,” Nenek memulai, “Itu lebih baik

dibandingkan suami yang—“

[238] “Cukup,” kataku sambil menuntunnya menuju pintu geser. “Lekas, Nek.

Jangan sampai ketinggalan Sully.”

[239] “Nenek nggak boleh,” kudengar Rose berteriak di belakang kami,

“ngatain cucu sendiri kayak gitu dong!” Nanti aku bilangin ayah, ya!”

[240] “Oh, silahkan,” ujar Nenek sengit. Kemudian waktu aku membawanya

pergi dia pun menggerutu, “Dasar kakakmu itu. Bagaimana kamu bisa tahan

dengannya selama ini?”

[241] Sebelum aku sempat memberikan jawaban—yang tentunya bukan

perkara gampang—kudengar kakakku yang lain, Sarah, memanggil. Aku pun

menoleh dan melihatnya berjalan terhuyung-huyung ke arahku sambil memegang

piring makanan. Yang menyedihkan, dia mengenakan celana capri warna putih yang

terlalu ketat untuknya.

[242] Tidakkah dia pernah belajar? Namun beberapa hal memang sukar

dijelaskan.

[243] Tapi kukira sejak penampilannnya itu ternyata mampu memikat hati

Chuck, suaminya, Sarah terus berpenampilan seperti itu.

[244] “Oh, hey,” ujar Sarah dengan tidak begitu jelas. Sepertinya dia juga

menenggak bir Heineken. “Aku sengaja membuatkan makanan kesukaanmu untuk

merayakan hari bersejarahmu ini.” Ia merenggut bungkusan plastik dari piring

hidangan dan melambaikannya di depan hidungku. Rasa mual mulai

mencengkeramku.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 71: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

60

[245] “Tomato ratatouille!” Sarah memekik, tertawa terbahak-bahak. “Kau

ingat kan waktu Tante Karen membuat ratataouille? Ibu bilang kalo kamu harus

memakannya untuk menghormatinya dan kau malah muntah di pelataran?

[246] “Ya,” kataku. Sepertinya aku ingin muntah di pelataran lagi.

[247] “Bukankah itu lucu? Jadi aku membuatnya untuk mengenang masa lalu.

Hey, ada apa?” Ia sepertinya baru memahami ekspresi wajahku. “Ayolah. Jangan

bilang kau masih benci tomat! Kukira kau sudah berubah pikiran!”

[248] “Kenapa dia harus berubah? Nenek bertanya. “Aku aja nggak pernah.

Kenapa kamu nggak ambil tomat itu dan taruh aja di—“

[249] “Baiklah, Nek,” kataku cepat. “Ayo. Film drama serial Dr. Quinn-nya

udah nunggu tuh…”

[250] Segera kubawa Nenek menjauh sebelum mereka pukul-pukulan. Di

balik pintu geser ternyata ada ayah dan ibuku.

[251] “Ini dia,” kata ayah dengan tatapan berbinar-binar melihatku. “Gadis

pertama dari keluarga Nichols yang lulus kuliah!”

[252] Aku berharap Rose dan Sarah tidak mendengarnya. Walaupun secara

teknis pernyataan ayah memang benar.

[253] “Hai, Ayah,” kataku. “Ibu. Orangtuaku yang hebat—“ Kemudian aku

memerhatikan wanita yang berdiri di samping mereka. “Dr. Sprague!” teriakku.

“Anda ternyata datang!”

[254] “Tentu saja saya datang.” Dr. Sprague, pembimbing kuliahku itu

memeluk dan menciumku. “Saya juga nggak mau ketinggalan. Coba lihat sekarang,

ramping sekali! Rupanya diet rendah karbohidratmu benar-benar manjur, ya.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 72: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

61

[255] “Oh,” kataku, “terima kasih.”

[256] “Oh, ini, saya juga membawakanmu hadiah kecil yang bisa dibawa ke

mana-mana… tapi maaf tidak dibungkus,” kata Dr. Sprague sambil menyelipkan

sesuatu ke dalam genggaman tanganku.

[257] “Oh,” ayahku berkata. “Lampu baca! Coba lihat, Lizzie! Ayah yakin ini

pasti akan berguna buat kamu.”

[258] “Tentu saja,” kata ibuku. “Di kereta yang membawamu ke Eropa nanti,

lampu baca pasti akan sangat bermanfaat.”

[259] “Ya tuhan,” nenek berkata. “Memangnya lampu baca sedang diobral

ya?”

[260] “Terima kasih banyak, Dr. Sprague,” aku buru-buru mengatakannya.

“Anda perhatian sekali. Tapi sebenarnya anda nggak perlu repot-repot.”

[261] “Saya tahu,” kata Dr. Sprague. Seperti biasa, dia terlihat sangat

profesional dengan setelan linen merahnya. Meskipun aku tidak yakin apakah warna

merah yang dikenakannya itu cocok untuknya. “Ngomong-ngomong, bisakah kita

bicara berdua sebentar, Elizabeth?”

[262] “Tentu saja,” kataku. “Ayah, Ibu, kami permisi sebentar ya. Mungkin

Ayah atau Ibu bisa bantu nenek mencari saluran TV Kabel Hallmark? Acaranya

sudah dimulai.”

[263] “Oh Tuhan,” kata ibuku mengerang. “Jangan —“

[264] “Kamu tahu,” kata Nenek, “kamu bisa belajar banyak dari Dr. Quinn,

Anne-Marie. Dia bisa membuat sabun dari usus domba. Dan dia melahirkan anak

kembar saat berusia limapuluh tahun. Limapuluh tahun!” kudengar Nenek berteriak

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 73: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

62

saat Ibu menuntunnya ke ruang keluarga. “Aku ingin melihatmu melahirkan bayi

kembar di usia limapuluh.”

[265] “Apa ada masalah?” kutanya Dr. Sprague sambil berjalan menuju ke

ruang keluarga orangtuaku. Ruangan itu tidak banyak berubah selama empat tahun

ini. Yakni sejak aku tinggal di asrama yang letaknya tidak jauh dari rumah. Sepasang

kursi berlengan tempat ayah dan ibuku membaca setiap malam—ayahku membaca

novel spionase dan ibuku novel percintaan—masih terbungkus kain penutup agar

bulu Molly si anjing gembala tidak menempel. Foto masa kanak-kanak kami—aku

yang terlihat semakin gemuk di tiap foto, Rose dan Sarah yang nampak lebih

ramping dan lebih glamor—masih menghiasi setiap jengkal dinding. Ruangan itu

tampak sederhana dan termakan usia, namun tetap nyaman. Aku takkan menukarnya

dengan ruang keluarga lain mana pun di dunia ini.

[266] Kecuali dengan rumah pantai aktris bomseks Pamela Anderson di

Malibu, yang aku lihat minggu lalu di program reality show televisi MTV Cribs.

Karena rumah itu memang luar biasa bagus. Tapi.

[267] “Kamu sudah terima pesan saya, kan?” ujar Dr. Sprague ingin tahu.

“Saya sudah menghubungi ponsel kamu sepagian ini.”

[268] “Belum,” kataku. “Karena tadi aku sibuk kesana-sini membantu Ibu

menyiapkan pestanya. Memangnya ada apa?”

[269] “Memang tidak mudah mengatakannya,” kata Dr. Sprague sambil

menarik napas, “jadi saya akan langsung saja. Saat kamu mendaftarkan diri untuk

jurusan mandiri, Lizzie, kamu sudah mengerti kan kalau salah satu syarat

kelulusannya adalah tesis tertulis?”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 74: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

63

[270] Aku menatapnya dengan tatapan kosong. “ Apa?”

[271] “Sebuah tesis tertulis.” Dr. Sprague, yang nampaknya mengerti kalau

aku samasekali tidak tahu apa yang dia bicarakan, terperenyak lemas di kursi

berlengan ayahku. “Ya ampun. Sudah saya duga. Lizzie, tidakkah kamu membaca

salah satu persyaratan dari jurusan itu?”

[272] “Tentu saja saya baca,” kilahku. “Maksudku... hampir semua.” Seluruh

isinya sangat membosankan.

[273] “Tidakkah kamu bertanya-tanya, kenapa saat upacara wisuda lalu,

tabung ijazahmu kosong?”

[274] “Ya, tentu,” kataku. “Tapi saya pikir itu karena saya belum

menyelesaikan syarat kebahasaan saya. Itulah sebabnya kenapa saya mengambil

semester pendek—“

[275] “Ya tapi kamu juga harus menulis sebuah tesis,” kata Dr. Sprague,

“yang tujuannya merangkum apa yang telah kamu pelajari dari bidang penelitianmu.

Liz, kamu belum resmi lulus kalau belum menyerahkan tesis.”

[276] “Tapi”—bibirku terasa kelu—“Lusa saya akan berangkat ke Inggris

selama sebulan untuk mengunjungi pacar saya.”

[277] “Ya sudah,” kata Dr. Sprague sambil menghela napas, “kalau begitu

kamu harus menulisnya setelah kamu kembali.”

[278] Sekarang giliranku yang terkulai lemas di kursi berlengan yang baru ia

tinggalkan.

[279] “Aku tidak percaya ini,” kataku kesal sambil melepaskan semua lampu

baca ke pangkuanku. “Orang tuaku mengadakan pesta besar—setidaknya ada enam

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 75: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

64

puluhan orang di luar sana. Beberapa guru SMU saya juga datang. Dan Anda

mengatakan kalau saya bahkan belum lulus kuliah?”

[280] “Benar, sebelum kamu menulis tesis,” kata Dr. Sprague. “Maafkan saya,

Lizzie. Tapi tesisnya tidak boleh kurang dari lima puluh halaman.”

[281] “Lima puluh halaman?” Bagiku itu sama saja dengan seribu lima ratus.

Bagaimana aku bisa menikmati sarapan di atas ranjang besarnya Andrew kalau lima

puluh halaman terpampang di kepalaku? “Ya Tuhan.” Lalu aku mulai berpikir yang

bukan-bukan. Aku bukan lagi anak perempuan pertama di keluarga Nichols yang

benar-benar sudah lulus kuliah. “Tolong jangan katakan hal ini kepada orang tuaku

ya, Dr. Sprague.”

[282] “Tentu. Dan saya benar-benar minta maaf tentang hal ini,” kata Dr.

Sprague. “Saya tidak bisa membayangkan bagaimana hal itu bisa terjadi.”

[283] “Tapi saya bisa,” kataku sedih. “Seharusnya dulu saya masuk ke

perguruan tinggi swasta saja. Kuliah di perguruan tinggi negeri yang besar mudah

sekali tersesat. Tahu-tahu ternyata belum benar-benar lulus.”

[284] “Tapi pendidikan di perguruan tinggi swasta membutuhkan biaya

puluhan juta rupiah yang sekarang ini tentunya sudah harus kamu pikirkan bagaimana

caranya mengembalikan uang tersebut,” kata Dr. Sprague. “Dengan masuk perguruan

tinggi negeri yang besar tempat ayahmu bekerja, kamu mendapatkan pendidikan

terbaik tanpa perlu membayar. Kamu tidak perlu buru-buru mencari pekerjaan. Jadi

sekarang kamu bisa terbang ke Inggris untuk menghabiskan waktu bersama—siapa

tadi namanya?”

[285] “Andrew,” kataku kesal.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 76: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

65

[286] “Ya, Andrew. Nah.” Dr. Sprague menyandang tas kulit kecilnya yang

mahal di pundak. “Sepertinya saya harus pamit sekarang. Saya hanya ingin mampir

untuk menyampaikan berita itu. Saya yakin, Lizzie, tesis kamu pasti akan bagus.”

[287] “Saya bahkan tidak tahu mau menulis apa,” ratapku.

[288] “Sejarah singkat tentang pakaian juga bisa,” kata Dr. Sprague. “Untuk

menunjukkan kalau kamu mendapatkan sesuatu dari bangku kuliah. Dan,” ia

menambahkan dengan muka berbinar-binar,” kamu bahkan bisa sekalian melakukan

riset di Inggris nanti.”

[289] “Menurut anda saya bisa, kan?” Aku mulai merasa lebih tenang. Sejarah

mode? Aku suka mode. Dan Dr. Sprague benar—Inggris akan menjadi tepat

sempurna untuk riset ini. Di sana ada banyak museum pakaian. Dan aku bisa pergi ke

rumah novelis Jane Austen! Di sana juga mungkin ada bajunya Jane Austen! Baju

yang dipakai dalam film serial Pride and Prejudice jaringan televisi A&E! Aku suka

sekali baju-baju itu.

[290] Tuhan. Siapa tahu hal ini ternyata menyenangkan.

[291] Aku tidak tahu apakah Andrew mau pergi ke rumah Jane Austen. Tapi

kenapa tidak? Dia kan orang Inggris, sama seperti Jane Austen. Wajar kalau dia juga

merasa tertarik dengan sejarah bangsanya sendiri.

[292] Ya. Ya. Ini pasti akan menyenangkan!

[293] “Terima kasih sudah repot-repot menyampaikan sendiri berita ini, Dr.

Sprague,” kataku sambil berdiri dan mengantarkannya ke depan pintu. “Dan terima

kasih banyak juga untuk lampu bacanya.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 77: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

66

[294] “Oh,” kata Dr. Sprague, “tidak apa-apa. Sebenarnya saya tidak perlu

mengatakan ini, tapi kami pasti akan merindukanmu di kantor. Kamu selalu

memberikan kesan kapan pun kamu muncul di sana, dengan salah satu, mmh”—Aku

tahu pandangannya tertuju pada kalung makaroni dan gaun dengan percikan cat—

“pakaian yang luar biasa.”

[295] “Oh,‟ kataku sambil tersenyum. “Terima kasih, Dr. Sprague. “Kapan

pun anda ingin saya mencarikan pakaian yang luar biasa, mampir saja ke toko

pakaian Vintage to Vavoom. Anda tahu kan, di Kerrytown—“

[296] Tak lama kemudian kakakku Sarah tiba-tiba masuk ke dalam ruang

keluarga. Nampaknya dia sudah melupakan kemarahannya seputar insiden tomato

ratatouille karena dia sekarang tertawa-tawa sedikit histeris. Dia diikuti oleh

suaminya, Chuck, kakakku yang lain, Rose, suaminya, Angelo, Maggie, orang tuaku,

keluarga Rajghatta, dan tamu-tamu lainnya, Shari dan Chaz.

[297] “Ini dia, ini dia,” Sarah berteriak. Aku tahu, pasti ia sedang mabuk

berat. Sarah memegang lenganku dan mulai menyeretku menuju ke depan tangga—

tempat yang saat kami masih kecil biasa kami gunakan sebagai panggung untuk

mempertunjukkan drama singkat untuk orang tua kami. Tempat Rose dan Sarah biasa

dorong AKU ke sana untuk mempertunjukkan drama singkat di hadapan orangtua

kami dan mereka sendiri tentunya.

[298] “Ayo, wisudawan,” kata Sarah yang sepertinya mengalami masalah

dalam pelafalan katanya. “Bernyanyilah! Kami semua ingin mendengar kamu dan

Shari menyanyikan lagu masa kecil kalian!”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 78: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

67

[299] Hanya saja terdengar seperti Bhernyanyilah! Khami semua ingin

mendengar khamu dan Shari menyanyikan lhagu masa khecil khalian!

[300] “Uh,” kataku sambil memerhatikan Rose yang memegang keras lengan

Shari, sekeras Sarah memegang lenganku. “Nggak.”

[301] “Ayolah,” Rose sedikit berteriak. “Kami ingin melihat adik kecil kami

dan teman masa kecilnya menyanyikan lagu mereka!” Kemudian dia mendorong

Shari keras-keras ke arahku hingga kami berdua tersandung dan hampir jatuh di

depan bordes.

[302] “Kakak-kakak lu,” Shari menggerutu di telingaku, “ngalamin kasus

kecemburuan sedarah terparah yang pernah gue liat seumur hidup gue. Gue nggak

percaya mereka benci banget ama lu karena lu nggak kayak mereka, yang dihamilin

orang bodoh di tahun kedua kuliah sehingga harus drop out dan tinggal di rumah ama

anak ileran.”

[303] “Shari!” Aku terkejut sekali dengan pernyataanya tentang kehidupan

kedua kakakku, meskipun secara teknis tidak meleset.

[304] “Semua whisudawan,” Rose melanjutkan. Nampaknya ia tidak sadar

kalau ia menggunakan bahasa bayi saat bicara kepada orang dewasa, “harus nyanyi!”

[305] “Rose,” kataku. “Nggak. Nanti aja. Aku lagi nggak mood.”

[306] “Semua whisudawan,” Rose mengulanginya. Kali ini dengan tatapan

marah, “harus nyanyi!”

[307] “Ya,” kataku, “tapi aku tidak ikutan, ya.”

[308] Kemudian aku menoleh ke tiga puluh orang di belakangku yang nampak

tercengang.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 79: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

68

[309] Dan menyadari telah kelepasan bicara.

[310] “Bercanda,” kataku cepat.

[311] Semua orang tertawa. Kecuali Nenek yang baru saja keluar dari ruang

keluarga.

[312] “Sully bahkan nggak muncul di episode ini,” dia memberitahukan.

“Brengsek. Siapa yang mau ngambilin wanita tua minuman?”

[313] Ia kemudian terjatuh di atas karpet dan tertidur pulas.

[314] “Gue suka wanita itu,” kata Shari kepadaku saat semua orang bergegas

untuk berusaha membangunkan Nenekku dan benar-benar melupakan aku dan Shari..

[315] “Gue juga,” kataku. “Suka banget.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 80: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

69

[316] Orang Mesir kuno, selaku penemu kertas toilet dan bentuk keluarga berencana

yang pertama kali dikenal (kulit buah lemon sebagai tutup mulut rahim, ditambah

kotoran buaya, yang sangat tidak sedap baunya, yang merupakan pembunuh sperma

yang efektif), benar-benar higienis. Mereka lebih suka menggunakan bahan linen

halus dibandingkan bahan lainnya karena mudah dicuci—memang bukanlah sikap

yang sepenuhnya mengejutkan, jika kita ingat kotoran buaya.

[317] Sejarah Mode

[318] TESIS KARYA ELIZABETH NICHOLS

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 81: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

70

* 3 *

[319] Barang siapa yang mematuhi alam dengan menyebarkan sebuah gosip

sesungguhnya mengalami kelegaan eksplosif yang

menyertai pemuasan kebutuhan dasar.

[320] —Primo Levi (1919-1987), ahli kimia dan pengarang Itali

[321] “Udah aku duga itu pasti kamu!” Andrew nyerocos dengan dialek

lucunya yang membuat cewek-cewek di McCracken Hall mabuk kepayang—

meskipun bunyi t-nya mirip bunyi f. “Ada apa, sih? Tadi kamu udah ngelewatin aku,

tahu!”

[322] “Dia mengira Anda penculik,” pria dari bilik Jumpai Penjemput Anda

menjelaskan di sela-sela tawanya.

[323] “Penculik?” Andrew menatap pria di balik bilik itu lalu bertanya, ”Aku

nggak ngerti dia ngomong apa?”

[324] “Nggak apa-apa,” kataku seraya menggandeng tangannya dan bergegas

meninggalkan bilik tersebut. ”Beneran, nggak ngomong apa-apa. Oh Tuhan!

Senengnya ketemu kamu!”

[325] “Aku juga senang,” kata Andrew sambil meraih pinggangku dan

memelukku—begitu eratnya hingga epolet jaket yang dikenakannya terasa menusuk

pipiku. ”Gila! Kamu cantik banget! Kamu kayaknya langsingan, ya?”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 82: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

71

[326] “Cuma sedikit,” ujarku malu-malu. Andrew tidak perlu tahu kalau aku

tidak pernah menyentuh karbohidrat—tidak juga kentang goreng atau bahkan

remahan roti sekalipun—sejak ia melambaikan salam perpisahan padaku Mei lalu.

[327] Kemudian Andrew mendapati aku tengah menatap seorang pria paruh

baya berkepala botak yang menghampiri kami dan kemudian tersenyum padaku. Ia

mengenakan jaket windbreaker hijau tua dan celana panjang korduroi cokelat. Di

bulan Agustus.

[328] Menurutku ini bukan pertanda yang baik.

[329] “Oh, ya!” kata Andrew. “Liz, ini ayahku. Yah, ini Lizzie!”

[330] Oh, baik sekali! Membawa ayahnya serta untuk menjemputku di

bandara. Andrew pasti berniat serius dengan hubungan kami jika dia memang

bersedia repot-repot seperti itu. Aku sudah memaafkan dia atas jaketnya.

[331] Baru hampir, sih.

[332] “Apa kabar, Pak Marshal” kataku sambil menjulurkan tanganku.

”Senang sekali bisa berjumpa Anda.”

[333] “Saya juga,” kata ayahnya Andrew dengan senyuman manis. ”Tolong

panggil saja saya Arthur. Nggak usah sungkan, saya cuma sopir.”

[334] Andrew tertawa. Begitu pun aku. Tapi—Andrew tidak punya mobil

pribadi?

[335] Benar, tapi tunggu dulu. Shari bilang di Eropa segala sesuatunya

berbeda. Banyak orang tidak punya mobil pribadi karena sangat mahal. Dan tak

banyak yang bisa dilakukan Andrew dengan gaji seorang guru...

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 83: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

72

[336] Aku harus berhenti terlalu banyak menilai budaya orang lain. Sepertinya

bagus juga kalau Andrew tidak punya mobil sendiri. Benar-benar sadar lingkungan!

Lagi pula dia tinggal di London. Aku membayangkan banyak orang di London yang

tidak punya mobil. Mereka naik kendaraan umum atau berjalan kaki seperti penduduk

kota New York. Itulah mengapa tidak banyak orang gemuk di New York. Karena

mereka semua memang pejalan kaki yang sehat. Mungkin memang tidak banyak juga

orang gemuk di London. Maksudku, coba lihat Andrew. Tubuhnya kurus, praktis

seperti tusuk gigi.

[337] Walaupun begitu, dia memiliki tonjolan otot bisep sebesar buah sitrun

yang mengagumkan…

[338] Tapi kalau dilihat-lihat lagi, sepertinya lebih menyerupai ukuran buah

jeruk.

[339] Lagi pula bagaimana orang bisa melihat dengan jelas apa yang ada di

balik jaket kulit?

[340] Senang sekali mengetahui ia memiliki hubungan yang erat dengan

ayahnya. Maksudku ia meminta ayahnya untuk menemaninya menjemput pacarnya di

Bandara Heathrow. Sebaliknya, ayahku terlalu sibuk untuk hal yang seperti itu.

Apalagi, pekerjaannya di siklotron sangat penting karena di sanalah mereka selalu

memecah atom and semacamnya. Ayah Andrew seorang guru, persis seperti cita-cita

Andrew. Guru memang libur di musim panas.

[341] Dr. Rajghatta pasti akan tertawa terpingkal-pingkal jika ayahku

meminta liburan musim panas.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 84: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

73

[342] Andrew membawa tasku yang beroda. Jadi sebenarnya itulah benda

teringan yang kubawa. Barang yang kubawa jauh lebih berat karena berisikan

peralatan make up dan kecantikan. Aku tidak begitu ambil pusing jika pihak bandara

menghilangkan pakaianku asalkan jangan peralatan make up-ku saja. Aku pasti tak

berkutik. Aku terlihat sangat jelek tanpa make up. Aku memiliki mata kecil dan sipit,

tanpa eye liner dan maskara aku benar-benar merasa seperti seekor babi. Meskipun

Shari, yang sudah tinggal bersamaku selama empat tahun, bersumpah kalau

pendapatku salah. Dia bilang aku bisa saja tampil tanpa make up kalau mau.

[343] Tapi, kenapa tidak, kalau make up merupakan temuan yang cerdas dan

bermanfaat untuk orang yang ditakdirkan bermata seperti babi?

[344] Namun, make up memang berat. Terutama kalau kau membawa

sebanyak aku. Belum lagi peralatan dan produk tata rambutku. Apalagi kalau

memiliki rambut panjang. Kau harus bawa sekitar sembilan ton perlengkapan untuk

menjaga agar rambutmu tetap tersampo dengan baik, terjaga kelembapannya, bebas

kusut, bercahaya, dan tebal. Belum lagi berbagai adaptor berbeda yang harus kubawa

untuk alat pengering dan pengeriting rambutku karena penjelasan Andrew seperti apa

colokan listrik di Inggris jelas tidak membantu sama sekali (“Pokoknya seperti

colokan, deh,” ujarnya di telepon. Cowok banget, kan?). Jadi aku bawa berbagai

bentuk colokan yang bisa kubeli di toko obat CVS.

[345] Tapi, mungkin lebih baik memang Andrew menarik tas berodaku saja

dan bukan membawa barang bawaanku. Kalau dia menanyakan apa isinya dan

mengapa berat sekali, aku terpaksa harus mengatakan yang sesungguhnya.

Menurutku, hubungan ini tidak akan berhasil di atas kepalsuan. Seperti halnya

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 85: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

74

hubunganku dengan T.J., pria yang kukenal di Malam Pemutaran Film McCracken

Hall yang ternyata seorang penyihir, sebetulnya akan baik-baik saja karena aku

sangat menghargai keyakinan orang lain.

[346] Kecuali kalau ia juga ternyata suka pada wanita gemuk. Aku

mengetahuinya saat menangkap basah dia sedang bercinta di alun-alun dengan Amy

De Soto. Ia berusaha menjelaskan padaku bahwa teman dekatnyalah yang

membuatnya tidur dengan wanita itu.

[347] Aku berniat untuk selalu mengatakan yang sejujurnya kepada Andrew,

karena T.J. bahkan tidak memberikanku kesempatan untuk bercinta dengannya.

[348] Tapi itu bukan berarti aku akan berkata jujur padanya seratus persen.

Misalnya, ia tidak perlu tahu jika barang bawaanku begitu berat karena penuh dengan

puluhan sampel kosmetik Clinique; satu kotak cairan pembersih wajah (karena aku

sering memulas wajah, puji syukur atas garis keturunan keluarga ibuku); satu kotak

ukuran keluarga obat pereda nyeri lambung Tums (karena kudengar makanan di

Inggris tidak begitu enak); satu kotak ukuran keluarga tablet serat yang dapat

dikunyah (karena s.d.a.); alat pengeriting dan pengering rambut yang telah

kusebutkan sebelumnya; pakaian yang kukenakan di pesawat sebelum kuganti dengan

baju cheongsam; sebuah Game Boy yang berisi Tetris; novel terakhir karya Dan

Brown (karena tentunya kau tidak bisa naik penerbangan lintas samudera Atlantik

tanpa bacaan); iPod miniku; tiga buah lampu baca; highlight rambut praktis Sun-In-

ku; seluruh obat-obatanku, seperti obat pereda rasa sakit Aspirin, plester antiseptik

Band-Aid untuk lepuh yang pasti kudapatkan nanti (saat jalan-jalan sambil

bergandengan tangan dengan Andrew menelusuri British Museum menikmati benda-

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 86: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

75

benda seni), dan resep-resep, termasuk pil KB-ku dan antibiotik penghilang jerawat;

dan tentu saja Laptop untuk melanjutkan tesis seniorku. Aku harus mengepak ulang

peralatan jahitku—untuk perbaikan pakaian darurat—karena gunting jahit dan alat

peretas jahitan belum kumasukkan ke dalam koper.

[349] Tidak ada alasan dalam hubungan kami saat ini untuk Andrew

mengetahui jika aku tidak lahir secantik ini—banyak kepalsuan yang berperan.

Bagaimana jika ia ternyata salah seorang pria yang menyukai wanita cantik dengan

pipi merah muda alami seperti aktris Liv Tyler? Apa dayaku bersaing dengan Live

Tyler yang dijuluki sang mawar dari Inggris itu? Seorang wanita pasti punya rahasia.

[350] Tunggu dulu, Andrew sedang berbicara kepadaku. Ia menanyakan

bagaimana penerbangannya. Kenapa dia mengenakan jaket seperti itu, ya? Dia tidak

benar-benar berpikir kalau jaket itu bagus, kan?

[351] “Penerbangannya menyenangkan,” kataku. Aku tidak menceritakan

Andrew tentang gadis kecil yang duduk di sebelahku. Gadis itu bersikap tak acuh

sepanjang penerbangan saat aku masih mengenakan jins dan kaos dengan rambut

dikuncir. Setelah aku kembali dengan pulasan make up dan rambut yang tertata rapi,

dan gaun sutraku setengah jam sebelum mendarat, barulah anak tersebut terperangah.

Lalu, dengan malu-malu ia bertanya, “Maaf. Kamu Jennifer Garner yang aktris itu

kan?”

[352] Jennifer Garner! Aku! Anak ini mengira aku aktris Jennifer Garner!

[353] Baiklah, ia sepertinya baru berusia kira-kira sepuluh tahun dan

mengenakan kaos bergambar Kermit si Boneka Kodok (tentu saja tindakannya ini di

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 87: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

76

luar dugaan karena anak seusia dia sebenarnya sudah tidak cocok lagi menonton film

boneka Sesame Street).

[354] Tapi tetap saja! Seumur hidup belum pernah ada yang salah mengira

aku sebagai bintang film! Apalagi bintang film bertubuh kurus seperti Jennifer

Garner.

[355] Yang jelas, dengan make up dan gaya rambutku, kurasa aku memang

sedikit mirip dengan Jennifer Garner… tapi kalau tubuh dia tidak terlalu kurus,

memiliki poni dan hanya setinggi 170 cm.

[356] Nampaknya anak tersebut tidak tahu kalau Jennifer Garner tidak akan

mungkin terbang sendirian ke Inggris. Tapi masa bodohlah.

[357] Dan sebelum aku sempat berpikir, terlontarlah “Ya, benar. Saya Jennifer

Garner,” karena kupikir aku tidak akan pernah bertemu dengan anak kecil ini lagi.

Kenapa tidak memberi dia sensasi saja sekalian?

[358] Matanya langsung berbinar-binar kegirangan.

[359] “Hai,” ujarnya sambil sedikit terhentak dari kursinya. “Saya Marnie!

Fans beratmu!”

[360] “Oh, hai, Marnie,” kataku. “Senang bisa bertemu kamu.”

[361] “Bu!” Marnie membisikkan telinga ibunya yang sedang tidur ayam.

“Sudah kubilang! Dia MEMANG Jennifer Garner!”

[362] Dan ibunya yang masih mengantuk itu menatapku dengan seksama.

Pandangan matanya masih kabur karena baru bangun tidur. Kemudian ia berkata,

“Oh. Halo.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 88: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

77

[363] “Hai,” ujarku sambil bertanya-tanya apakah suaraku mirip Jennifer

Garner.

[364] Tapi kurasa memang mirip, karena kalimat berikutnya yang keluar dari

mulut anak itu adalah, “Saya suka sekali aktingmu di film komedi 13 Going on 30.”

[365] “Oh ya? Terima kasih”, ujarku. “Film itu memang salah satu film

terbaikku, termasuk film serial televisi Alias tentunya.”

[366] “Aku nggak boleh nonton televisi malam-malam,” ujarnya sedih.

[367] “Oh,” kataku. “Kalau begitu, mungkin kamu bisa nonton saja DVD-

nya.”

[368] “Boleh saya minta tandatanganmu?” gadis kecil itu bertanya.

[369] “Tentu saja boleh,” kataku. Lalu kuambil pulpen dan serbet cocktail

British Airways yang ia sodorkan, dan menuliskan Untuk fans beratku, Marnie!

Salam manis, Jennifer Garner di atasnya.

[370] Gadis kecil itu mengambil serbetnya dengan hati-hati, seolah ia tidak

mempercayai keberuntungannya. “Terima kasih!” katanya.

[371] Aku tahu dia akan membawa pulang serbet itu ke Amerika setelah

liburannya yang menyenangkan di Eropa dan menunjukkannya pada semua

temannya.

[372] Setelah kejadian itu aku jadi merasa bersalah sendiri. Karena bagaimana

jika salah seorang teman Marnie memiliki tandatangan ASLI Jennifer Garner dan

mereka membandingkan tulisannya? Marnie pasti akan sangat curiga! Dan mungkin

ia akan bertanya-tanya mengapa Jen tidak bersama para wartawan atau bahkan

mengapa dia naik penerbangan komersial. Lalu barulah dia menyadari kalau aku

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 89: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

78

bukanlah Jennifer Garner yang ASLI, dan juga menyadari kalau selama ini aku telah

membohonginya. Hal tersebut dapat menggoyahkan pandangannya akan kebaikan

sesama. Marnie bisa saja mengalami masalah kepercayaan serius sama seperti yang

pernah kualami. Waktu itu teman kencanku di pesta dansa, Adam Berger, bilang dia

harus segera pulang dan mengecat langit-langit seusai pesta, tapi ternyata ia malah

pergi kencan dengan Melissa Kemplebaum, si cewek kurus kering, setelah

mengantarku pulang.

[373] Tapi kemudian kupikir itu bukan masalah karena aku tidak akan

bertemu Marnie lagi. Jadi siapa juga yang mau peduli?

[374] Tetap saja, aku tidak menceritakan kejadian ini pada Andrew mengingat

Andrew akan segera mendapatkan gelar masternya di bidang pendidikan. Dia pasti

tidak setuju kalau aku berbohong pada anak-anak.

[375] Lagipula aku agak mengantuk, meskipun sekarang jam delapan pagi di

Inggris. Aku bertanya-tanya seberapa jauh apartemen Andrew dan mungkinkah aku

mendapatkan sebotol Coke diet di sana, karena aku bisa langsung menghabiskannya.

[376] “Oh, samasekali tidak terlalu jauh,” adalah jawaban Pak Marshal saat

aku menanyakan Andrew berapa jauh tempat tinggalnya dari bandara.

[377] Memang agak aneh karena ternyata ayahnya Andrew yang menjawab,

bukannya Andrew. Tapi menurutku, Pak Marshal adalah seorang guru dan menjawab

pertanyaan pada dasarnya memang tugasnya. Jadi mungkin ia tak bisa menahan diri

untuk melakukan tugasnya itu, sekalipun ia sedang tidak bertugas.

[378] Untungnya masih ada pria seperti Andrew dan ayahnya yang bersedia

mendidik generasi muda kita. Mereka benar-benar orang yang langka. Aku senang

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 90: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

79

jadi pacarnya Andrew dan bukan, katakanlah, pacarnya Chaz, yang memilih mengejar

gelar filsafatnya agar dapat berdebat dengan lebih sengit lagi dengan orangtuanya.

Kalau seperti itu bagaimana bisa menolong generasi penerus?

[379] Sementara Andrew memang sudah bercita-cita untuk menjalani karir

yang tidak akan pernah membuatnya kaya, tetapi yang dapat menjamin kecerdasan

para generasi muda.

[380] Bukankah itu cita-cita terluhur yang pernah kamu dengar?

[381] Mobil Pak Marshall diparkir sangat jauh. Kami harus melalui gang-gang

di mana di dindingnya terpampang iklan berbagai produk yang tak kukenal. Terakhir

Chaz mengunjungi temannya yang bernama Luke—si pemilik puri—, ia tak habis-

habisnya mengeluhkan tentang Amerikanisasi Eropa dan betapa kau tak bisa pergi ke

manapun tanpa melihat iklan Coca-Cola.

[382] Tetapi sejauh ini aku tidak melihat adanya Amerikanisasi di Inggris.

Aku bahkan tidak melihat apapun yang berbau Amerika, tidak juga mesin penjual

Coke.

[383] Bukan hal yang buruk, sih. Aku cuma sedang bergumam. Meskipun

sekaleng Coke diet pasti akan terasa sangat nikmat saat ini.

[384] Andrew dan ayahnya membicarakan tentang keadaan cuaca dan betapa

beruntungnya aku datang di saat cuaca di luar sana cerah. Tetapi waktu kita keluar

gedung menuju tempat parkir, kurasakan suhunya mungkin rata-rata sekitar lima

belas derajat Celcius dan langit—yang dapat kulihat dari ujung tempat parkir—

nampak berawan dan mendung.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 91: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

80

[385] Kalau ini baik, lalu cuaca yang dianggap buruk oleh orang Inggris itu

seperti apa? Dengan cuaca seperti ini saja dijamin cukup dingin meskipun

mengenakan jaket kulit. Tapi itu tidak menjelaskan kenapa Andrew mengenakan

jaket kulit. Pasti ada aturan tertentu di suatu tempat—seperti tidak mengenakan

celana panjang putih sebelum Hari Pahlawan—agar tidak mengenakan pakaian dari

kulit di bulan Agustus.

[386] Kita hampir sampai di mobil—sebuah mobil mungil warna merah,

persis seperti mobil yang dikendarai guru di abad pertengahan—saat aku mendengar

suara memekik dan melihat gadis kecil yang tadi di pesawat berdiri di samping jip

SUV bersama ibu dan sepasang orang yang lebih tua yang kukira adalah kakek dan

neneknya.

[387] “Itu dia!” Marnie berteriak seraya menunjuk ke arahku. “Jennifer

Garner! Jennifer Garner!”

[388] Aku terus saja berjalan dengan kepala tertunduk, berusaha untuk tidak

mempedulikannya. Tetapi Andrew dan ayahnya memandangi gadis kecil itu, lalu

senyum-senyum kebingungan. Andrew terlihat sedikit mirip dengan ayahnya. Apakah

ia juga akan benar-benar botak saat ia berusia lima puluh tahun? Apakah kebotakan

rambut merupakan ciri yang diturunkan garis ibu atau garis ayah? Mengapa aku tidak

mengambil kursus biologi privat saat aku sedang merancang jurusanku sendiri? Aku

bisa saja menyediakan waktu setidaknya untuk satu kali pertemuan…

[389] “Apakah anak itu berbicara kepadamu?” Pak Marshall bertanya

kepadaku.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 92: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

81

[390] “Kepadaku?” Ia menoleh sebentar sambil berpura-pura baru tahu kalau

ada seorang anak kecil tengah meneriakiku dari seberang tempat parkir.

[391] “Jennifer Garner! Ini aku! Marnie! Yang tadi di pesawat! Ingat, kan?”

[392] Aku tersenyum dan melambai ke arah Marnie. Mukanya memerah

kegirangan. Ia kemudian menggandeng lengan ibunya.

[393] “Betul, kan?” teriaknya. “Sudah kubilang! Itu memang dia!”

[394] Marnie melambai-lambaikan tangannya lagi. Kubalas lambaiannya saat

Andrew bersusah payah untuk memasukkan koperku ke dalam bagasi sambil sedikit

mengumpat. Setelah sekian lama menariknya, ia baru tahu betapa berat koper itu saat

ia membungkukkan badan untuk mengangkatnya.

[395] Tapi sungguh, sebulan itu waktu yang lama. Aku tidak tahu apa jadinya

kalau aku hanya membawa kurang dari sepuluh pasang sepatu. Shari bahkan bilang ia

senang karena aku ternyata cukup waras untuk tidak membawa sandal-sandal

espadrille bertali milikku. Padahal sebenarnya aku sudah berusaha untuk

menjejalkannya di menit-menit terakhir sebelum aku pergi.

[396] “Kenapa anak itu memanggilmu Jennifer Garner?” ujar Mr. Marshall

penasaran sambil ikut melambai ke arah Marnie yang kakek dan neneknya, atau siapa

pun mereka, masih belum berhasil mengajaknya masuk ke mobil.

[397] “Oh,” kataku dengan muka merah padam. “Tadi kami duduk

bersebelahan di pesawat dan semua itu hanya permainan kecil yang kami mainkan

untuk menghabiskan waktu.”

[398] “Kamu baik sekali,” ujar Mr. Marshall sambil melambai lebih semangat

lagi. ”Tidak semua anak muda menyadari betapa pentingnya memperlakukan anak-

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 93: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

82

anak dengan penuh respek dan martabat, bukan dengan sikap yang menggurui.

Memberikan contoh yang baik bagi generasi yang lebih muda itu sangat penting,

terutama saat kita tahu betapa rentannya hubungan antar anggota keluarga saat ini.”

[399] “Itu benar sekali,” ujarku supaya dianggap terhormat dan bermartabat.

[400] “Ya ampun,” kata Andrew. Dia baru saja mencoba mengangkat barang

bawaanku dari lantai tempatku meletakkannya. “Kamu bawa apaan sih, Liz? Mayat,

ya?”

[401] “Oh,” ujarku, sikapku yang terhormat dan bermartabat mulai runtuh,

“hanya beberapa barang yang diperlukan.”

[402] “Maaf, mobilnya jelek,” ujar Pak Marshall seraya membuka pintu

pengemudi mobilnya. “Saya yakin, pasti bukan mobil seperti ini yang biasa kamu

pakai di Amerika sana. Tapi saya memang jarang menggunakan mobil ini karena saya

lebih sering pergi ke sekolah tempat saya mengajar dengan berjalan kaki.”

[403] Aku langsung terkesima dengan pandangan Pak Marshall yang memilih

berjalan kaki menyusuri jalan pedesaan yang rimbun dengan mengenakan jaket

herringbonenya yang beralas siku kulit—ketimbang jaket windbreaker yang ia

kenakan sekarang yang samasekali tidak menggairahkan—dan mungkin dengan satu

atau dua ekor anjing cocker spaniel lucu yang senantiasa mengikuti langkahnya.

[404] “Oh, tidak apa-apa,” ujarku tentang mobilnya. ”Mobil saya juga tidak

lebih besar dari ini.”

[405] Aku heran kenapa dia hanya berdiri di pintu, bukannya masuk, hingga

ia berkata, “Silahkan masuk, Liz.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 94: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

83

[406] Dia ingin aku menyetir? Tapi… Aku baru saja datang! Aku bahkan

tidak tahu jalan!

[407] Aku baru sadar dia samasekali tidak membuka pintu pengemudi...

melainkan pintu penumpang. Stirnya ternyata ada di sebelah kanan.

[408] Oh, ya! Kita kan di Inggris!

[409] Aku jadi tertawa sendiri atas kesalahanku dan duduk di kursi depan.

[410] Andrew membanting pintu bagasi dan melihatku duduk di kursi

penumpang. Ia menatap ayahnya dan berkata, “Jadi aku harus duduk di kursi

belakang, nih?”

[411] “Jaga sikapmu, Andy,” kata Pak Marshall. Sepertinya aneh sekali

mendengar Andrew dipanggil Andy. Aku lebih suka memanggilnya Andrew, tapi

keluarganya jelas tidak.

[412] Walaupun jujur saja, dengan jaket itu, ia terlihat lebih seperti Andy

dibandingkan Andrew.

[413] “Perempuan duduk di depan,” kata Mr. Marshall sambil tersenyum

padaku. ”Dan laki-laki di belakang.”

[414] “Aku kira kamu seorang feminis, Liz,” ujar Andrew. “Apa kamu hanya

akan diam saja atas perlakuan ini?”

[413] “Oh,” kataku. “Tentu saja. Andrew sebaiknya duduk di depan karena

kakinya lebih panjang—“

[415] “Tidak usah,” ujar Pak Marshall. “Turun naik mobil hanya akan

membuat pakaian Cinamu yang cantik itu kusut.” Kemudian ia menutupkan pintu

tempat dudukku dengan lembut.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 95: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

84

[416] Berikutnya yang kutahu ia sudah berada di pintu sebelah kanan

memegangi sandaran kursi pengemudi agar Andrew bisa masuk ke dalam. Ada

sebuah perdebatan singkat yang tidak bisa kudengar dengan jelas, dan kemudian

Andrew muncul. Aku kehabisan kata untuk menggambarkan ekspresi di wajah

Andrew selain kesal.

[417] Tapi aku jadi tidak enak sendiri kenapa sampai berpikiran kalau Andrew

mungkin merasa kesal mendapatkanku duduk di kursi depan. Padahal mungkin ia

hanya malu karena tidak punya mobil pribadi untuk menjemputku. Ya, kemungkinan

besar memang karena itu. Kasihan sekali. Mungkin ia berpikir aku berpedoman pada

gaya hidup orang Amerika yang materialis kapitalis! Aku harus menemukan cara

untuk meyakinkannya kalau aku menilai kemiskinannya begitu seksi, mengingat

betapa berat pengorbanan yang ia buat untuk anak-anak.

[418] Tentu saja bukan Andrew Junior, Henry, Stella, dan Beatrice, tapi anak-

anak dunia. Anak-anak yang diajarnya kelak suatu hari.

[419] Wow. Membayangkan seluruh hidup anak-anak yang akan Andrew

kembangkan dengan pengorbanannya sebagai guru saja sudah membuatku

terangsang.

[420] Mr. Marshall duduk di kursi pengemudi dan tersenyum padaku. ”Sudah

siap?” tanyanya ceria.

[421] “Siap,” ujarku, dan diriku diliputi letupan kegembiraan meskipun lelah

setelah perjalanan jauh. Inggris! Akhirnya aku sampai di Inggris. Aku baru saja akan

dibawa berkendara menelusuri desa-desa di Inggris menuju London! Aku mungkin

akan melihat sekawanan domba!”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 96: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

85

[422] Namun sebelum sempat berangkat, sebuah jip SUV melintas di samping

kami dan kaca jendelanya belakangnya nampak terbuka. Marnie, teman kecilku

waktu di pesawat, menjulurkan kepalanya keluar dan berteriak, “Selamat tinggal,

Jennifer Garner!”

[423] Kuputar tangkai pembuka kaca jendelaku dan melambai. ”Selamat

tinggal, Marnie!”

[424] Kemudian jip SUV itu pergi bersama Marnie yang nampak ceria di kursi

belakang.

[425] “Sebenarnya siapa sih Jennifer Garner?” ujar Pak Marshall penasaran.

[426] “Hanya bintang film Amerika biasa,” ujar Andrew sebelum aku sempat

menjawab apapun.

[427] Hanya bintang film Amerika biasa? Hanya bintang film Amerika biasa

yang kebetulan berwajah mirip dengan kekasihmu! Rasanya aku ingin berteriak.

Sedemikian mirip hingga gadis-gadis kecil di pesawat menginginkan tanda

tangannya.

[428] Tetapi aku memilih diam saja, karena aku takut Andrew tidak siap

mengetahui kalau ia mengencani seorang wanita yang mirip Jennifer Garner. Bagi

pria, hal itu bisa sangat menakutkan. Termasuk pria Amerika.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 97: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

86

BAB 4

TEKS SUMBER

[1] Clothing. Why do we wear it? Many people believe that we wear clothing out of

modesty. In ancient civilizations, however, clothing was developed not to cover our

private parts from view, but merely to keep the body warm. In other cultures, clothing

was thought to protect its wearers from magic, while in still others clothing served

merely ornamental or display purposes.

[2] In this thesis, I hope to explore the history of clothing—or fashion—

starting with ancient man, who wore animal hides for warmth, to modern man, or

woman, some of whom wear small strips of material between their buttocks (see:

thong) for reasons no one has yet been able to adequately explain to this author.

[3] History of Fashion

[4] SENIOR THESIS BY ELIZABETH NICHOLS

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 98: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

87

* 1 *

[5] Our indiscretion sometime serves us well

When our deep plots do pall

[6] —William Shakespeare (1564-1616), British poet and playwright

[7] I can‟t believe this. I can‟t believe I don‟t remember what he looks like!

How can I not remember what he looks like? I mean, his tongue has been in my

mouth. How could I forget what someone whose tongue has been in my mouth looks

like? It‟s not like there‟ve been that many guys who‟ve had their tongues in my

mouth. Only, like, three.

[8] And one of those was in high school. And the other one turned out to be

gay.

[9] God, that is so depressing. Okay, I‟m not going to think about that right

now.

[10] It isn‟t like it‟s been THAT long since I last saw him. It was just three

months ago! You would think I‟d remember what someone I‟ve been dating for

THREE MONTHS looks like.

[11] Even if, you know, for most of those three months we‟ve been in separate

countries.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 99: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

88

[12] Still I have his photo. Well, okay, you can‟t really see his face in it.

Actually, you can‟t see his face at all, since it‟s a photo of his—oh God—naked ass.

[13] Why would anyone send someone something like that? I didn‟t ask for a

photo of his naked ass. Was it supposed to be erotic? Because it so wasn‟t.

[14] Maybe that‟s just me, though, Shari‟s right, I‟ve got to stop being so

inhibited.

[15] It was just so shocking to find it in my in-box, a big photo of my

boyfriend‟s naked ass.

[16] And okay, I know they were just goofing around, he and his friends. And

I know Shari says it‟s cultural thing, and that the British are much less sensitive about

nudity than most Americans, and that we should strive as a culture to be more open

and carefree, like they are.

[17] Also that he probably thought, like most men do, that his ass is his best

feature.

[18] But still.

[19] Okay, I‟m not going to think about that right now. Stop thinking about

my boyfriend‟s ass. Instead, I‟m going to look for him. He has to be here somewhere,

he swore he‟d be here to pick me up—

[20] Oh my God, that can‟t be him, can it? No, of course it‟s not. Why would

he be wearing a jacket like that? Why would ANYONE be wearing a jacket like that?

Unless they‟re being ironic. Or Michael Jackson, of course. He is the only man I

could think of who would wear red leather with epaulets. Who isn‟t a professional

break-dancer.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 100: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

89

[21] That CAN‟T be him. Oh, please God, don‟t let that be him…

[22] Oh no, he‟s looking this way... he‟s looking this way! Look down, look

down, don‟t make eye contact with the guy in the red leather jacket with the epaulets.

I‟m sure he‟s a very nice man; it‟s a shame about his having to shop for coats from

the 1980s at the Salvation Army.

[23] But I don‟t want him to know I was looking at him, he might think I like

him or something.

[24] And it‟s not that I‟m prejudiced against homeless people, I‟m not, I know

all about how many of us are really only a few paychecks away from being homeless

ourselves. Some of us, in fact, are less than a paycheck away from being homeless.

Some of us, in fact, are so broke that we still live with our parents.

[25] But I‟m not going to think about all that right now.

[26] The thing is, I just don‟t want Andrew to get here and find me talking to

some homeless guy in a red leather break-dancing jacket. I mean, that is so not the

first impression I want to give. Not that, you know, it will be his FIRST impression of

me, since we‟ve been dating for three months and all. But it will be the first

impression he‟ll have of the New Me, the me he hasn‟t met yet…

[27] Okay. Okay, it‟s safe, he‟s not looking anymore.

[28] Oh God, this is awful, I can‟t believe this is how they welcome people to

their country. Herding us down this walkway with all these people LOOKING at

us… I feel-like I‟m personally disappointing each and everyone of them by not being

the person they‟re waiting for. This is a very unkind thing to do to people who just sat

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 101: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

90

on a plane for six hour, eight in my case if you count the flight from Ann Arbor to

New York. Ten if you count the two-hour layover at JFK—

[29] Wait. Was Red Break-dancing Jacket just checking me out?

[30] Oh my God, he WAS! Red leather jacket with the epaulets totally

checked me out!

[31] Oh God, this is so embarrassing. It‟s my underwear, I KNOW it. How

could he tell? That I‟m not wearing any, I mean? It‟s true I don‟t have any visible

panty lines, but for all he knows, I could be wearing a thong. I SHOULD have worn a

thong. Shari was right.

[32] But it‟s so uncomfortable when they go up your—

[33] I KNEW I shouldn‟t have picked a dress this tight to get off the plane

in—even if I did personally modify it by hemming the skirt to above the knee so I‟m

not hobbled by it.

[34] But for one thing, I‟m freezing—how can it be this cold in AUGUST?

[35] And for another, this silk is particularly clingy, so there‟s the whole panty

line thing.

[36] Still, everyone back at the shop said I look great in it... though I wouldn‟t

have thought a mandarin dress—even a vintage one—would actually work on me,

seeing as how I‟m Caucasian and all.

[37] But I want to look good, since he hasn‟t seen me in so long, and I did

lose those thirty pounds, and you wouldn‟t be able to tell I‟d lost all that weight if I

got off the plane in sweats. Isn‟t that always what celebrities are wearing when they

show up on Us Weekly‘s “What Were They Thinking?” page? You know, when they

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 102: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

91

get off a plane in sweats and last year‟s Uggs, with their hair all crazy? If you are

going to be a celebrity, you need to LOOK like a celebrity, even when you‟re getting

off a plane.

[38] Not that I‟m a celebrity, but I still want to look good. I went to all this

trouble, I haven‟t had so much as a crumb of bread for three months, and—

[39] Wait. What if he doesn‟t recognize me? Seriously. I mean, I did lose

thirty pounds, and with my new haircut and all—

[40] Oh God, could he be here and not recognize me? Did I already walk right

by him? Should I turn around and go back down that walkway thingie and look for

him? But I‟ll seem like such an idiot. What do I do? Oh my God, this is so not fair, I

just wanted to look good for him, not be stranded in a foreign country because I look

so different my own boyfriend doesn‟t recognize me! What if he thinks I haven‟t

shown up and just goes home? I don‟t have any money—well, twelve hundred bucks,

but that has to last me until my flight home at the end of the month—

[41] RED LEATHER JACKET IS STILL LOOKING THIS WAY!!! Oh God,

what can he want from me?

[42] What if he‟s part of some kind of airport white slavery ring? What if he

hangs out here all the time looking for naive young tourists from Ann Arbor,

Michigan, to kidnap and send to Saudi Arabia to be I some sheikh‟s seventeenth

bride? I read a book where that happened once… although I have to say the girl

seemed to really enjoy it. But only because at the end the sheikh divorced all his other

wives and just kept her because she was so pure and yet so good in the sack.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 103: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

92

[43] Or what if he just holds girls for ransom instead of selling them? Except

that I am so not rich! I know this dress looks expensive, but I got it at Vintage to

Vavoom for twelve dollars (with my employee discount)!

[44] And my dad doesn‟t have any money. He works at a cyclotron, for crying

out loud!

[45] Don‘t kidnap me, don‘t kidnap me, don‘t kidnap me—

[46] Wait, what is this booth? Meet Your Party. Oh, great! Customer service!

That‟s what I‟ll do! I‟ll have Andrew paged. And that way, if he‟s here, he can come

find me. And I‟ll be safe from Red Leather Break-dancing Jacket; he won‟t dare

kidnap me and send me to Saudi Arabia in front of the pager guy

[47] “Hullo, love, you look lost. What can I do for you, then?”

[48] Oh, the booth guy is so nice! And such a cute accent! Although that tie

was an unfortunate choice.

[49] “Hi, I‟m Lizzie Nichols,” I say. “I‟m supposed to be picked up by my

boyfriend, Andrew Marshall. Only he doesn‟t seem to be here and—

[50] “Want me to page him for you, then?”

[51] “Oh! Yes, please, would you? Because there‟s a guy following me, see

him over there? I think he might be a kidnapper or the operator of a white slavery

ring—”

[52] “Which one?”

[52] I don‟t want to point, but I do feel I have a duty, you know, to report Red

Leather Break-dancing Jacket to the authorities, or at least to the Meet Your Party

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 104: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

93

booth attendant, because he DOES look very odd in that jacket, and he IS still staring

at me, really rudely, or at least suggestively, like he still wants to kidnap me.

[53] “Over there,” I say, nodding my head toward Red Leather Break-dancing

Jacket. “That one in the hideous jacket with the epaulets. See him? The one staring at

us.”

[54] “Oh, right.” The Meet Your Party booth attendant nods. “Right. Very

menacing. Hold on, then, I‟ll have your boyfriend over here, giving that git the

thrashing he so richly deserves, in a second. ANDREW MARSHALL. ANDREW

MARSHALL, MISS NICHOLS IS WAITING FOR YOU AT THE MEET YOUR

PARTY BOOTH. ANDREW MARSHALL, PLEASE FIND MISS NICHOLS AT

THE MEET YOUR PARTY BOOTH. There? How was that?”

[55] “Oh, that was great,” I say encouragingly, because I feel a little sorry for

him. I mean, it must be hard to sit in a booth all day, yelling over a loudspeaker.

“That was really—”

[56] “Liz?”

[57] Andrew! At last!

[58] Only when I turn around, it‟s Red Leather Break-dancing Jacket.

[59] Except.

[60] Except that it WAS Andrew, all along.

[61] And I just didn‟t recognize him, because I was distracted by the jacket—

the most hideous jacket I‟ve ever seen. Plus he seems to have had his hair cut. Not

very flatteringly.

[62] Sort of menacingly, in fact.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 105: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

94

[63] “Oh,” I say. It is extremely difficult to hide my confusion. And dismay.

“Andrew. Hi.”

[64] Behind the glass of the Meet Your Party booth, the attendant bursts into

very, very loud laughter.

[65] And I realize, with a pang, that I‟ve done it.

[66] Again.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 106: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

95

[67] The first woven material was made of vegetable fibers such as bark, cotton, and

hemp. Animal fibers were not employed until the Neolithic period, by cultures that—

unlike their nomadic ancestors—were able to establish stable communities near

which sheep could graze, and in which looms could be constructed.

Nevertheless, the ancient Egyptian refused to wear wool until after the

Alexandrian conquest, obviously citing its itchiness in warm climates.

[68] History of Fashion

[69] SENIOR THESIS BY ELIZABETH NICHOLS

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 107: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

96

* 2 *

[70] Gossip isn‟t scandal and it‟s not merely malicious.

It‟s chatter about the human race by lovers of the same.

[71] —Phyllis McGynley (1905-1978), U.S. poet and author

[72] Two Days Earlier Back in Ann Arbor

(or maybe three days—wait, what time is it in America?)

[73] “You‟re compromising your feminist principles.” That‟s what Shari

keeps saying.

[74] “Stop it,” I say.

[75] “Seriously. It‟s not like you. Ever since you met this guy—”

[76] “Shari, I love him. Why is it wrong that I want to be with the person I

love?”

[77] “It‟s not wrong to want to be with him,” Shari says. ”It‟s wrong to put

your own career on hold while you wait for him to finish his degree.”

[78] “And what career would that be, Shar?” I can‟t believe I‟m even having

this conversation. Again.

[79] Also that she would station herself next to the chips and dip like this

when she knows perfectly well I‟m still trying to lose five more pounds.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 108: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

97

[80] Oh well. At least she‟s wearing, the fifties black-and-white Mexican

swing skirt I picked out for her at the shop, even though she claimed it made her butt

look too big. It so doesn‟t. Except maybe in a good way.

[81] “You know,” Shari says. ”The career you could have, if you would just

move to New York with me when you get back from England, instead of—”

[82] “I told you, I‟m not arguing with you about this today,” I say. ”It‟s my

graduation party, Shar. Can‟t you let me enjoy it?”

[83] “No,” Shari says. ”Because you‟re being an ass, and you know it.”

Shari‟s boyfriend, Chaz, comes over to us and scoops up some onion dip with a

barbecue-flavored potato chip.

[84] Mmm. Barbecue-flavored potato chips. Maybe if I just had one...

[85] “What‟s Lizzie being an ass about now?” he asks, chewing.

[86] But you can never have just one barbecue-flavored potato chip. Never.

[87] Chaz is tall and lanky. I bet he‟s never had to lose five more pounds

before in his entire life. He even has to wear a belt to hold up his Levi‟s. It‟s a mesh

leather weave. But on him, mesh leather works.

[88] What doesn‟t work, of course, is the University of Michigan baseball cap.

But I have never successfully managed to convince him that baseball caps, as an

accessory, are wrong on everyone. Except children and actual baseball players.

[89] “She still plans to stay here after she gets back from England,” Shari

explains, plunging a chip of her own into the dip, “instead of moving to New York

with us to start her real life.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 109: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

98

[90] Shari doesn‟t have to watch what she eats, either. She‟s always had a

naturally fast metabolism. When we were kids, her school sack lunches consisted of

three peanut butter and jelly sandwiches and a pack of Oreo Cookies, and she never

gained an ounce. My lunches? A hard-boiled egg, a single orange, and a chicken leg.

And I was the blimp. Oh yes.

[91] “Shari,” I say, “I have a real life here. I‟ve got a place to stay—“

[92] “With your parents!”

[93] “—and a job I love—”

[94] “As an assistant manager of a vintage clothing store. That‟s not a

career!‖

[95] “I told you,” I say for what has to be the nine hundredth time, “I‟m going

to live here and save my money. Then Andrew and I are moving to New York after

he gets his master‟s. It‟s just one more semester!”

[96] “Who‟s Andrew again?” Chaz wants to know. And Shari hits him in the

shoulder.

[97] “Ow,” Chaz says.

[98] “You remember,” Shari says. “The R.A. at McCracken Hall. The grad

student. The one Lizzie hasn‟t stopped talking about all summer.”

[99] “Oh, right, Andy. The British guy. The one who was running the illegal

Poker ring on the seventh floor.”

[100] I burst out laughing. “That‟s not Andrew! He doesn‟t gamble. He‟s

studying to be an educator of youth so that he can preserve our most precious

resource… the next generation.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 110: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

99

[101] “The guy who sent you the photo of his naked ass?”

[102] I gasp. “Shari, you told him about that?”

[103] “I wanted a guy‟s perspective,” Shari says with a shrug. “You know, to

see if he had any insights into what kind of individual would do something like that.”

[104] Coming from Shari, who‟d been a psych major, this is actually a fairly

reasonable explanation. I look at Chaz questioningly. He has lots of insights into lots

of things—how many times around Palmer Field make a mile (four—which I needed

to know back when I was walking it every day to lose weight); what the number 33

on the inside of the Rolling Rock bottle means; why so many guys seem to think

man-pris are actually flattering.

[105] But Chaz shrugs, too. “I was unable to be of any aid,” he says, “not ever

having taken a photo of my bare ass before.”

[106] “Andrew didn‟t take a photo of his own ass,” I say. “His friends took

it.”

[107] “How homoerotic,” Chaz comments. “Why do you call him Andrew

when everybody else calls him Andy?”

[108] “Because Andy is a jock name,” I say, “and Andrew isn‟t a jock. He‟s

getting a master‟s in education. Someday he‟ll be teaching children to read. Could

there be a more important job in the whole entire world than that? And he‟s not gay. I

checked this time.”

[109] Chaz‟s eyebrows go up. ―You checked? How? Wait... I don‟t want to

know.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 111: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

100

[110] “She just likes pretending he‟s Prince Andrew,” Shari says. “Um, so

where was I?”

[111] “Lizzie‟s being an ass,” Chaz helpfully supplies. “So wait. How long‟s

it been since you saw this guy? Three months?”

[112] “About that,” I say.

[113] “Man,” Chaz says, shaking his head, “there is going to be some major

bone-jumping when you step off that plane.”

[114] “Andrew isn‟t like that,” I say warmly. “He‟s a romantic. He‟ll probably

want to let me get acclimated and recover from my jet lag in his king-size bed and

thousand-thread-count sheets. He‟ll bring me breakfast in bed—a cute English

breakfast with… Englishy stuff on it.”

[115] “Like stewed tomatoes?” Chaz ask with feigned innocence.

[116] “Nice try,” I say, “but Andrew knows I don‟t like tomatoes. He asked in

his last e-mail if there are any foods I dislike, and I filled him in on the tomato thing.”

[117] “You better hope breakfast isn‟t all he brings you in bed,” Shari says

darkly. “Otherwise what is the point of traveling halfway around the world to see

him?”

[118] That‟s the problem with Shari. She‟s so unromantic. I‟m really surprised

she and Chaz have gone out as long as they have. I mean, two years is really a record

for her.

[119] Then again, as she likes to assure me, their attraction is almost purely

physical, Chaz having just gotten his master‟s in philosophy and thus, in Shari‟s

opinion, being virtually unemployable.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 112: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

101

[120] “So what would even be the point of hoping for a future with him?” she

often asks me. “I mean, eventually he‟ll start to feel inadequate—even though he‟s

got his trust fund, of course—and consequently suffer from performance anxiety in

the bedroom. So I‟ll just keep him around as a boy toy for now, while he can still get

it up.”

[121] Shari is very practical in this way.

[122] “I still don‟t get why you‟re going all the way to England to see him,”

Chaz says. “I mean, a guy you haven‟t even slept with yet, who obviously doesn‟t

know you very well if he isn‟t aware of your aversion to tomatoes and thinks you‟d

enjoy seeing a photograph of anyone‟s naked ass.”

[123] “You know perfectly well why,” Shari says. “It‟s his accent.”

[124] “Shari!” I cry.

[125] “Oh right,” Shari says, rolling her eyes. “He saved her life.”

[126] “Who saved whose life?” Angelo, my brother-in-law, moseys over,

having discovered the dip.

[127] “Lizzie‟s new boyfriend,” Shari says.

[128] “Lizzie‟s got a new boyfriend?” Angelo, I can tell, is trying to cut back

on his carbs. He‟s only dipping celery sticks. Maybe he‟s on South Beach to control

his belly fat, which is not enhanced by the white polyester shirt he is wearing. Why

won‟t he listen to me and stick to natural fibers? “How did I not hear about this? The

LBS must be on the fritz.”

[129] “LBS?” Chaz echoes, his dark eyebrows raised.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 113: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

102

[130] “Lizzie Broadcasting System,” Shari explains to him. “Where have you

been?”

[131] “Oh, right,” Chaz says, and swigs his beer.

[132] “I told Rose all about it,” I say, glaring at all three of them. Someday

I‟m going to get my sister Rose back for that Lizzie Broadcasting System thing. It

was funny when we were kids, but I‟m twenty-two now! “Didn‟t she tell you, Ange?”

[133] Angelo looks confused. “Tell me what?”

[134] I sigh. “This freshman on the second floor let her potpourri boil over on

her illegal hot plate and the hall filled with smoke and they had to evacuate,” I

explain. I am always eager to relate the story of how Andrew and I met. Because it‟s

superromantic. Someday, when Andrew and I are married and live in a ramshackle

and tomato-free Victorian in Westport, Connecticut, with our golden retriever, Rolly,

and our four kids, Andrew Jr., Henry, Stella, and Beatrice, and I‟m famous—well,

whatever I‟m going to be—and Andrew‟s the headmaster at a nearby boy‟s school,

teaching children to read and I get interviewed in Vogue, I‟ll be able to tell this

story—looking funky yet fabulous in vintage Chanel from head to toe—while

laughing serving a perfect cup of French roast to the reporter on my back porch,

which will be decorated entirely in tasteful white wicker and chintz.

[135] “Well, I was taking a shower,” I go on, “so I didn‟t smell the smoke or

hear the alarm going off or anything. Until Andrew came into the girls‟ bathroom and

yelled ‗Fire!‘ and—“

[136] “Is it true the girls‟ bathroom in McCracken Hall have gang showers?”

Angelo wants to know.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 114: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

103

[137] “It‟s true,” Chaz informs him conversationally. “They all have to

shower together. Sometimes they soap each other‟s backs while gossiping about their

girlish hijinks from the night before.”

[138] Angelo stares at Chaz, bug-eyed. “Are you shitting me?”

[139] “Don‟t pay any attention to him, Angelo,” Shari says, going for another

chip. “He‟s making it up.”

[140] “That kind of thing happens all the time on Beverly Hills Bordello,”

Angelo says.

[141] “We didn‟t shower all together,” I say. “I mean, Shari and I did

sometimes—“

[142] “Tell us more about that, please,” Chaz says, opening a new beer with

the church key my mom had provided near the cooler.

[143] “Don‟t,” Shari says. “You‟ll just encourage him.”

[144] “Which bits were you washing when he came in?” Chaz wants to know.

“And was there another girl with you at the time? Which bits was she washing? Or

was she helping wash your bits?”

[145] “No,” I say, “it was just me. And naturally, when I saw a guy in the

girls‟ shower, I screamed.”

[146] “Oh, naturally,” Chaz said.

[147] “So I grabbed a towel and this guy—I couldn‟t really see him all that

well through the steam and the smoke and all—goes, in the cutest British accent you

ever heard, „Miss, the building‟s on fire. I‟m afraid you‟ll have to evacuate.‟”

[148] “So wait,” Angelo says. “This dude say you in the raw?”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 115: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

104

[149] “In her nudie-pants,” Chaz confirms.

[150] “So by then the halls were all smoky and I couldn‟t see, so he took my

hand and guided me down the stairs and outside to safety, where we struck up a

conversation—me in my towel and everything. And that‟s when I realized he was the

love of my life.”

[151] “Based on one conversation,” Chaz says, sounding skeptical. But then,

having a philosophy master‟s degree, he is skeptical about everything. They train

them to be that way.

[152] “Well,” I say, “we made out the rest of the night, too. That‟s how I

know he‟s not gay. I mean, he got a full stiffy.”

[153] Chaz choked a little on his beer.

[154] “So, anyway,” I say, trying to steer the conversation back on the track,

“we made out all night. But then he had to leave the next day for England, because

the semester was over—“

[155] “—and now, since Lizzie finally done with school, she‟s flying to

London to spend the rest of the summer with him,” Shari finishes for me. “Then

coming back here to rot, just like her—“

[156] “Come on, Shar,” I interrupt quickly. “You promised.”

[157] She just grimaces at me.

[158] “Listen, Liz,” Chaz says, and reaches for another beer, “I know this

guy‟s the love of your life and all. But you have all next semester to be with him. Are

you sure you don‟t want to come to France with us for the rest of the summer?”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 116: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

105

“[159] Don‟t bother, Chaz,” Shari says. “I already asked her eighty million

times.”

[160] “Did you mention we‟re staying in a seventeenth-century French

château with its own vineyard, perched on a hilltop overlooking a lush green valley

through which snakes a long and lazy river?” Chaz wants to know.

[161] “Shari told me,” I say, “and it‟s sweet of you to ask. Even if you‟re not

exactly in a position to be inviting people, because doesn‟t the château belong to one

of your friends from that prep school you went to, and not you?”

[162] “A trifling detail,” Chaz says. “Luke would love to have you.”

[163] “Ha,” Shari says, “I‟ll say. More slave labor for his amateur wedding

franchise.”

[164] “What‟re they talking about?” Angelo asks me, looking confused.

[165] “Chaz‟s childhood friend from prep school, Luke,” I explain to him,

“has an ancestral home in France that his father rents out during the summer

sometimes as a destination wedding spot. Shari and Chaz are leaving tomorrow to

spend a month at the château for free, in exchange for helping out at the weddings.”

[166] “Destination wedding spot,” Angelo echoes. “You mean like Vegas?”

[167] “Right,” Shari says. “Only tasteful. And it costs more than one ninety-

nine to get there. And there‟s no free breakfast buffet.”

[168] Angelo looks shocked. “Then what‟s the point?”

[169] Someone tugs on the skirt of my dress and I look down. My sister

Rose‟s firstborn, Maggie, holds up a necklace made of macaroni.

[170] “Aunt Lizzie,” she says. “For you. I made it. For your gradutation.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 117: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

106

[171] “Why, thank you, Maggie,” I say, kneeling down so that Maggie can

drop the necklace over my head.

[172] “The paint‟s not dry,” Maggie says, pointing to the red and blue

splotches of paint that have now been transferred from the macaroni to the front of

my 1954 Suzy Perette rose silk party dress (which wasn‟t cheap, even with my

employee discount).

[173] “That‟s okay, Mags,” I say. Because, after all, she‟s only four. “It‟s

beautiful.”

[174] “There you are!” Grandma Nichols teeters toward us. “I‟ve been

looking for you everywhere, Anne-Marie. It‟s time for Dr. Quinn.”

[175] “Grandma,” I say, straightening up to grasp her spool-thin arm before

she can topple over. I see that she has already managed to spill something all down

the green crepe de chine 1960s tunic top I got her at the shop. Fortunately the paint

stains from the macaroni necklace Maggie made for her are somewhat hiding the

stain. “It‟s Lizzie. Not Anne-Marie. Mom‟s over by the dessert table. And what have

you been drinking?”

[176] I seize the Heineken bottle in Grandma‟s hand and smell its contents. It

should, by prior agreement with the rest of my family, have been filled with

nonalcoholic beer, then resealed, due to Grandma Nichols‟s inability to hold her

liquor, which has resulted in what my mom likes to call “incidents.” Mom was

hoping to head off any “incidents” at my graduation party by letting Grandma have

only nonalcoholic beer—but not telling her it was nonalcoholic, of course. Because

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 118: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

107

then she would have raised a fuss, telling us we were trying to ruin an old lady‟s good

time and all.

[177] But I can‟t tell if the beer in the bottle is of the nonalcoholic variety. We

had stashed the faux Heinekens in a special section of the cooler for grandma. But she

may have managed to find the real thing somewhere. She‟s crafty that way.

[178] Or she could just THINK she‟s had the real thing, and consequently

thinks she„s drunk.

[179] “Lizzie?” Grandma looks suspicious. “What are you doing here?

Shouldn‟t you be away at college?”

[180] “I graduated from College in May, Grandma,” I say. Well, sort of,

anyway. Not counting the two months I just spent in summer school getting my

language requirement out of the way. “This is my graduation party. Well, my

graduation-slash-bon voyage party.”

[181] “Bon voyage?” Grandma‟s suspicion turns into indignation. “Where do

you think you‟re going?”

[182] “To England, Grandma, the day after tomorrow,” I say. “To visit my

boyfriend. Remember? We talked about this.”

[183] “Boyfriend?” Grandma glares at Chaz. “Isn‟t that him right there?”

[184] “No, Grandma,” I say. “That‟s Chaz, Shari‟s boyfriend. You remember

Shari Dennis, right, Grandma? She grew up down the street?”

[185] “Oh, the Dennis girl,” Grandma says, narrowing her eyes in Shari‟s

direction. “I remember you now. I thought I saw your parents over by the barbecue.

You and Lizzie going to do that song you always do when you get together?”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 119: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

108

[186] Shari and I exchange horror-filled glances. Angelo hoots.

[187] “Hey, yeah!” he cries. “Rosie told me about this. What song was it you

used to do? Like at the school talent show and shit?”

[188] I give Angelo a warning look, since Maggie is still hanging around, and

say. “Little pitchers.” It‟s clear from his expression that he has no idea what I‟m

talking about. I sigh and begin steering Grandma toward the house.

[189] “Better come on, Grandma,” I say, “or you„ll miss your show.”

[190] “What about the song?” Grandma wants to know.

[191] “We‟ll do the song later, Mrs. Nichols,” Shari assures her.

[192] “I‟m going to hold you to that,” Chaz says with a wink. Shari mouths In

your dreams at him. Chaz blows a kiss at her over the top of his beer bottle.

[193] They‟re so cute together. I can‟t wait until I‟m in London and Andrew

and I can be that cute together, too.

[194] “Come on, Grandma,” I say. ”Dr. Quinn‟s starting now.”

[195] “Oh, good,” Grandma says. To Shari, she confides, “I don‟t care about

that dumb Dr. Quinn. It‟s that hunk who hangs out with her—him I can‟t get enough

of!”

[196] “Okay, Grandma,” I say quickly as Shari spurts out the mouthful of

Amstel Light she‟s just taken. “Let‟s get you inside before you miss your show—“

[197] We hardly get a few yards down the deck, however, before we‟re

waylaid by Dr. Rajghatta, my dad‟s boss at the cyclotron, and his pretty wife, Nishi,

beaming a pink sari at his side.

[198] “Many congratulations on your graduation,” Dr. Rajghatta says.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 120: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

109

[199] “Yes,” his wife agrees. “And may we say, you are also looking so slim

and lovely?”

[200] “Oh, thank you,” I say. “Thank you so much!”

[201] “And what will you be doing now that you have your bachelor‟s degree

in… what is it again?” Dr. R wants to know. It‟s unfortunate about the pocket

protector he‟s wearing, but then I haven‟t been able to wean my own father from the

habit, so it‟s unlikely I‟ll ever make any headway with his boss.

[202] “History of fashion,” I reply.

[203] “History of fashion? I was not aware this school offered a major in that

field of study,” Dr. R says.

[204] “Oh, it doesn‟t. I‟m in the individualized major program. You know,

where you make your own major?”

[205] “But fashion history?” Dr. Rajghatta looks concerned. “There are many

opportunities available in this field?”

[206] “Oh, tons,” I say, trying not to remember how just last weekend I picked

up a copy of the Sunday New York Times and I saw that every fashion-related job in

the want ads—besides merchandising—either didn‟t exactly require a bachelor‟s

degree, or did require years of experience in the field, which I don‟t have. “I could get

a job in the Costume Institute of the Metropolitan Museum of Art.” Sure. As a janitor.

“Or as a costume designer on Broadway.” You know, if all the other costume

designers in the world suddenly died at the same time. “Or even as a buyer for a

major high-end fashion retailer like Saks Fifth Avenue.” If I had listened to my dad,

who‟d begged me to minor in business.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 121: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

110

[207] “What do you mean, a buyer?” Grandma looks scandalized. “You‟re

going to be a designer, not a buyer! Why, she‟s been ripping her clothes apart and

sewing them back together all weird since she was old enough to pick up a needle,”

she tells Dr. and Mrs. R, who look at me as if Grandma has just announced I like to

salsa naked in my spare time.

[208] “Huh,” I say with a nervous laugh. “It was just a hobby.” I don‟t

mention, of course, that I only did this—reinvented my clothing—because I was so

chubby I couldn‟t fit into the fun, flirty clothes in the junior department, and so I had

to somehow make the stuff Mom got me from the women‟s department look younger.

[209] Which is, of course, why I love vintage clothes so much. They‟re so

much better made—and more flattering, no matter what your size.

[210] “Hobby my ass,” Grandma says. “See this shirt here?” Grandma points

at her stained tunic. “She dyed it herself! It was orange, now look at it! And she

hemmed the sleeves to make them sexier, just like I asked!”

[211] “It‟s very beautiful top,” Mrs. Rajghatta says kindly. “I‟m sure Lizzie

will go very far with such talents.”

[212] “Oh,” I say, feeling myself blush beet red. “I mean, I could never… you

know. For a living. It‟s just a hobby.”

[213] “Well, that‟s good,” her husband says, looking relieved. “No one should

spend four years at a top college just so that she can sew for a living!”

[214] “That would be such a waste!” I agree, deciding not to mention to him

that I‟d be spending my first semester out of college continuing in my assistant shop

manager position while waiting for my boyfriend to graduate.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 122: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

111

[215] Grandma looks annoyed. “What do you care?” she asks, giving me a

poke in the side. “You went for those four years for free anyway. What does it matter

what you do with what you learned there?”

[216] Dr. and Mrs. Rajghatta and I smile at one another, all equally

embarrassed by Grandma outburst.

[217] “Your parents must be so proud of you,” Mrs. Rajghatta says, still

smiling pleasantly. “I mean, having the confidence to study something so… arcane

when so many qualified young people can‟t even find jobs in today‟s market. That is

very brave of you.”

[218] “Oh,” I say, swallowing down the little bit of vomit that always seems

to rise into my throat when I think about my future. Better not to think about it right

now. Better to think about the fun I‟m going to have with Andrew. “Well, I‟m brave

all right.”

[219] “I‟ll say she‟s brave,” Grandma chimes in. “She‟s going to England day

after tomorrow to hump some guy she barely knows.”

[220] “Well, we have to be going inside now,” I say, grabbing Grandma‟s

hand and tugging her along. “Thanks so much for coming, Dr. and Mrs. Rajghatta!”

[221] Oh, wait. This is for you Lizzie,” Mrs. Rajghatta says, slipping a small

gift-wrapped box into my hand.

[222] “Oh, thank you so much,” I cry. “You didn‟t have to!”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 123: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

112

[222] “It‟s nothing, really,” Mrs. Rajghatta says with a laugh. “Just a book

light. Your parents said you were going to Europe, so I thought, if you are reading on

a train or something—“

[223] “Well, thank you very much,” I say. “That will come in handy all right.

Bye now.”

[224] “Book light,” Grandma grumbles as I hurry her away from Dad‟s boss

and his wife. “Who the hell wants a book light?”

[225] “Lot‟s of people,” I say. “They‟re very handy things to have.”

[226] Grandma says a very bad word. I‟ll be happy when I get her safely

tucked in front of the rerun of Dr. Quinn.

[227] But before I can do that, there are several more obstacles we have to

hurdle, including rose.

[228] “My Baby sister!” Rose cries, looking up from the infant she‟s got in a

high chair by the picnic table, into whose mouth she‟s shoveling mashed peas. “I

can‟t believe you‟re graduating from college! It just makes me feel so old!”

[229] “You are old,” Grandma observes.

[230] But Rose just ignores her, as is her custom where Grandma is

concerned.

[231] “Angelo and I are just so proud of you,” Rose says, her eyes filling with

tears. It‟s a shame she didn‟t listen to me about the length of her jeans. The cropped

look just doesn‟t work unless you‟ve got legs as long as Cindy Crawford‟s. Which

none of us Nichols girls do. “Not just for the graduating thing, but for—well, you

know. The weight loss. Really. You just look terrific. And… well, we got you a little

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 124: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

113

something.” She slips a small gift-wrapped package in my hand. “It isn‟t anything

much… you know, with Angelo out of work, and the baby in day care and all… But I

thought you might be able to use a book light. I know how much you love to read.”

[232] “Wow,” I say. “Thank you so much, Rose. That was really thoughtful of

you.”

[233] Grandma starts to say something, but I squeeze her hand, hard.

[234] “Ow,” Grandma says. “Stab me next time, why don‟t you?”

[235] “Well, I have to get Grandma inside,” I say. “Time for Dr. Quinn.”

[236] Rose looks down her nose at Grandma. “Oh God,” she says. “She didn‟t

talk about her lust for Byron Sully in front of everyone, did she?”

[237] “At least he‘s got a job,” Grandma begins, “which is more than I can

say for that husband of—“

[238] “Okay,” I say, grabbing Grandma and heading for the sliding doors.

“Let‟s go, Grandma. Don‟t want to keep Sully waiting.”

[239] “That is no way,” I hear Rose wail behind us, “to talk about your

grandson-in-law, Gram! Wait till I tell Daddy!”

[240] “Aw, go ahead,” Grandma retorts. Then, as I drag her away, she

complaints, “That sister of yours. How could you stand her all these years?”

[241] Before I can reform a reply—that it wasn‟t easy—I hear my other sister,

Sarah, call my name. I turn around and see her staggering toward us, a casserole dish

in her hands. Sadly, she is in a pair of white stretch capris that are far too tight on her.

[242] Will my sisters never learn? Some things need to be left a mystery.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 125: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

114

[243] But I guess since that‟s the look that won Sarah her husband, Chuck,

she‟s sticking with it.

[244] “Oh, hey,” Sarah says, not very distinctly. She‟s clearly been hitting the

Heineken herself. “I made your favorite for you, in honor of your big day.” She

whisks the plastic wrap off the casserole dish and waves it under my nose. A wave of

nausea grips me.

[245] “Tomato ratatouille!” Sarah shrieks, laughing uproariously. “Remember

that time Aunt Karen made that ratatouille and Mom told you you had to eat it to be

polite and you threw up over the side of the deck?”

[246] “Yes,” I said, feeling like I was about to throw up over the side of the

deck all over again.

[247] “Wasn‟t that funny? So I made it for old times‟ sake. Hey, what‟s the

matter?” She seems to notice my expression for the first time. “Oh, come on. Don‟t

tell me you still hate tomatoes! I thought you grew out of that!”

[248] “Why should she?” Grandma demands. “I never did. Why don‟t you

take that stuff and put it up—“

[249] “Okay, Gram,” I say quickly. “Let‟s go. Dr. Quinn‟s waiting…”

[250] I hustle Grandma away before punches are thrown. Inside the sliding

doors stand my parents.

[251] “There she is,” Dad says, brightening when he sees me. “The first of the

Nichols girls actually to finish college!”

[252] I hope Rose and Sarah don‟t overhear him. Even though it is,

technically, true.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 126: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

115

[253] “Hi, Dad,” I say. “Hi, Mom. Great par—“ Then I notice the woman

standing next to them. “Dr. Sprague!” I cry. “You came!”

[254] “Of course I came.” Dr. Sprague, my college adviser, gives me a hug

and a kiss. “Wouldn‟t have missed it for the world. Look at you, so skinny now! That

low-carb thing really worked.”

[255] “Aw,” I say, “thanks.”

[256] “Oh, and here, I even brought you a little going-away present… sorry I

didn‟t wrap it,” Dr. Sprague says, stuffing something into my hands.

[257] “Oh,” my father says. “A book light! Look at that Lizzie! Bet you‟ll

find a use for that.”

[258] “Absolutely,” Mom says. “On those trains you‟ll be taking across

Europe. A book light always comes in handy.”

[259] “Jesus H. Christ,” Grandma says. “Was there a sale on „em

somewhere?”

[260] “Thank you so much, Dr. Sprague,” I hurry to say. “That was so

thoughtful of you. But you really didn‟t have to.”

[261] “I know,” Dr. Sprague says. She looks, as always, coolly professional in

a red linen suit. Although I‟m not sure that particular red is the right color for her. “I

was wondering if we could talk privately for a moment, Elizabeth?”

[262] “Of course,” I say. “Mom, Dad, if you‟ll excuse me. Maybe one of you

can help Grandma find the Hallmark Channel? Her show is on.”

[263] “Oh God,” my mother says with a groan. “Not—“

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 127: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

116

[264] “You know,” Grandma says, “you could learn a lot from Dr. Quinn,

Anne-Marie. She knows how to make soap from a sheep‟s guts. And she had twins

when she was fifty. Fifty!” I hear Grandma cry as Mom leads her toward the den. “I‟d

like to see you having twins at fifty.”

[265] “Is something wrong?” I ask Dr. Sprague, guiding her into my parents‟

living room, which has changed very little in the four years since I‟ve been living in a

dormitory more or less down the street. The pair of armchairs in which my mom and

dad read every night—him, spy novels, her, romance—are still slipcovered against

Molly the sheepdog‟s fur. Our childhood photos—me looking fatter in each

consecutive one, Rose and Sarah slimmer and more glamorous—still line every inch

of available wall space. It‟s homey and threadbare and plain and I wouldn‟t trade it

for any living room in the world.

[266] With the possible exception of the one in Pam Anderson‟s Malibu beach

house, which I saw last week on MTV Cribs. It was surprisingly cute. Considering.

[267] “Didn‟t you get my messages?” Dr. Sprague wants to know. “I‟ve been

calling your cell all morning.”

[268] “No,” I say. “I mean, I‟ve been busy running around helping Mom set

up the party. Why? What‟s the matter?”

[269] “There‟s no easy way to say this,” Dr. Sprague says with a sigh, “so I‟ll

just say it. When you signed up for the individualized major, Lizzie, you did realize

one of the graduation requirements was a written thesis, didn‟t you?”

[270] I stare at her blankly. “A what?”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 128: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

117

[271] “A written thesis.” Dr. Sprague, apparently seeing by my expression

that I have no idea what she‟s talking about, sinks with a groan into my dad‟s

armchair. “Oh God. I knew it. Lizzie, didn‟t you read any of the materials from the

department?”

[272] “Of course I did,” I say defensively. “I mean… most of it, anyway.” It

was all so boring.

[273] “Didn‟t you wonder why, at commencement yesterday, your diploma

tube was empty?”

[274] “Well, sure,” I say. “But I thought it was because I hadn‟t finished my

language requirement. Which is why I took both summer sessions—“

[275] “But you had to write a thesis, too,” Dr. Sprague says, “summarizing,

basically, what you learned about your field of concentration. Liz, you haven‟t

officially graduated until you turn in a thesis.”

[276] “But”—my lips feel numb—“I‟m leaving for England day after

tomorrow for a month. To visit my boyfriend.”

[277] “Well,” Dr. Sprague says with a sigh, “you‟ll have to write it when you

get back, then.”

[278] It‟s my turn to sink into the armchair she‟s just vacated.

[279] “I can‟t believe this,” I murmur, letting all of my book lights fall into

my lap. “My parents put on this huge party—there must be sixty people out there.

Some of my teachers from high school are coming. And you‟re saying I‟m not even

really a college graduate?”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 129: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

118

[280] “Not until you write that thesis,” Dr. Sprague says. “I‟m sorry, Lizzie.

But they‟re going to want at least fifty pages.”

[281] “Fifty pages?” She might as well have said fifteen hundred. How am I

going to enjoy having English breakfast in Andrew‟s king-size bed knowing I have

fifty pages hanging over my head? “Oh God.” Then a worse thought hits me. I‟m no

longer the first of the Nichols girls actually to finish college. “Please don‟t mention

this to my parents, Dr. Sprague. Please.”

[282] “I won‟t. And I‟m really sorry about this,” Dr. Sprague says. “I can‟t

imagine how it happened.”

[283] “I can,” I say miserably. “I should have gone to a small private college.

In a huge state university, it‟s so easy to get lost in the shuffle and turn out not to

have actually graduated after all.”

[284] “But an education at a small private college would have cost you

thousands of dollars, which you‟d have to be worrying about paying back now,” Dr.

Sprague says. “By attending the huge state university in which your father works, you

got a superior education for absolutely nothing, and so now, instead of having to get a

job right away, you can lift off to England to spend time with—what‟s his name

again?”

[285] “Andrew,” I say dejectedly.

[286] “Right. Andrew. Well.” Dr. Sprague shoulders her expensive leather

purse. “I guess I‟d better be going now. I just wanted to drop by you to give you the

news. If it‟s any comfort to you, Lizzie, I‟m sure you thesis is going to be just great.”

[287] “I don‟t even know what to write in on,” I wail.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 130: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

119

[288] “A brief history of fashion will suffice,” Dr. Sprague says. “To show

you learned something while you were here. And,” she adds brightly, “you can even

do some research while you‟re in England.”

[289] “I could, couldn‟t I?” I‟m starting to feel a little better. The history of

fashion? I love fashion. And Dr. Sprague is right—England would be the perfect

place to research this. They have all sorts of museums there. And I could go to Jane

Austen‟s house! They might even have some of her clothes there! Clothes like they

wore in Pride and Prejudice on A&E! I loved those clothes.

[290] God. This might even turn out to be fun.

[291] I have no idea whether Andrew is going to want to go to Jane Austen‟s

house. But why wouldn‟t he? He‟s British. And so is she. Naturally he‟s going to be

interested in his own country‟s history.

[292] Yeah. Yeah, this is going to be great!

[293] “Thanks for coming by personally to deliver the news, Dr. Sprague,” I

say, getting up and showing her to the door. “And thanks so much for the book light,

too.”

[294] “Oh,” Dr. Sprague says, “don‟t mention it. I shouldn‟t say this, of

course, but we‟re going to miss you around the office. You always made such a

splash whenever you‟d show up there, in one of your, um”—I notice her gaze drop to

the macaroni necklace and my paint-splashed dress—“ unusual outfits.”

[295] “Oh,‟ I say with a smile. “Well, thank you, Dr. Sprague. Any time you

want me to find you an unusual outfit of your own, just stop by Vintage to Vavoom,

you know, over in Kerrytown—“

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 131: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

120

[296] Just then my sister Sarah bursts into the living room, her anger over the

tomato ratatouille incident apparently forgotten, since she‟s laughing a little

hysterically. She‟s followed by her husband, Chuck, my other sister, Rose, her

husband, Angelo, Maggie, our parents, the Rajghattas, various other party guests,

Shari, and Chaz.

[297] “Here she is, here she is,” Sarah yells. She, I can tell right away, is

drunker than ever. Sarah grabs my arm and starts dragging me toward the landing—

the one we used to use as a stage, when we were little, for putting on little plays for

our parents. Well, the one Rose and Sarah used to push ME onto, to put on little plays

for our parents. And for them.

[298] “Come on, graduate,” Sarah says, having a little trouble with the word.

“Sing! We all want you and Shari to sing your little song!”

[299] Only it comes out sounding like, Shing! We all want you and Shari to

sing your liddle song!

[300] “Uh,” I say, noticing that Rose has Shari in a grip about as tight as

Sarah‟s on me. “No.”

[301] “Oh, come on,” Rose cries. “We want to see our baby sister and her

little fwiend do their song!” And she throws Shari hard against me, so that the two of

us stumble and almost fall across the landing.

[302] “Your sisters,” Shari grumbles in my ear, “have the worst cases of

sibling envy I have ever seen in my life. I can‟t believe how much they resent you

because you, unlike them, did not become impregnated by a bohunk your sophomore

year and have to drop out and stay home all day with drooling sprog.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 132: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

121

[303] “Shari!” I am shocked by this assessment of my sister‟s lives. Even if it

is, technically, accurate.

[304] “All college gwaduates,” Rose continues, apparently unaware that she‟s

using baby talk while speaking to adults, “have to shing!”

[305] “Rose,” I say. “No. Really. Maybe later. I‟m not in the mood.”

[306] “All college graduates,” Rose repeats, this time with dangerously

narrowed eyes, “have to sing!”

[307] “In that case,” I say, “you‟re going to have to count me out.”

[308] And then I turn to face thirty dumbfounded expressions.

[309] And realize what I‟ve just let slip.

[310] “Kidding,” I say quickly.

[311] And everyone laughs. Except for Grandma, who‟s just come in from the

den.

[312] “Sully‟s not even in this episode,” she announces. “Goddammit. Who‟s

going to get an old lady a drink?”

[313] Then she topples over onto the carpet and lets us out a gentle snore.

[314] “I love that woman,” Shari says to me as everyone rushes forward to

attempt to revive my grandmother, completely forgetting about Shari and me.

[315] “So do I,” I say. “You have no idea how much.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 133: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

122

[316] The ancient Egyptians, who invented both toilet paper and the first known form

of birth control (lemon rind as cervical cap, plus alligator dung, which made an

effective, if pungent, spermicide), were extremely hygienic, preferring fine linen to

any other material, as it was easily washable—a not entirely surprising attitude,

considering the alligator dung.

[317] History of Fashion

[318] SENIOR THESIS BY ELIZABETH NICHOLS

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 134: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

123

* 3 *

[319] Anyone who has obeyed nature by transmitting a piece of gossip experiences

the explosive relief that accompanies the satisfying of a primary need.

[320] —Primo Levi (1919-1987), Italian chemist and author

[321] “I thought that was you!” Andrew gushes in that cute accent that had all

the girls in McCracken Hall swooning—even if his th‟s do sound like f‟s. “What‟s the

matter? You walked right past me!”

[322] “She thought you were a kidnapper,” the guy from the Meet Your Party

booth explains between guffaws.

[323] “Kidnapper?” Andrew looks from the guy in the booth to me. “What‟s

he talking about?”

[324] “Nothing,” I say, grabbing Andrew‟s arm and rushing him away from

the booth. “Nothing, really. Oh my gosh! It‟s good to see you!”

[325] “Good to see you, too,” Andrew says, putting an arm around my waist

and giving me a hug—so tight that the epaulets from his jacket dig into my cheek.

“You look fucking fantastic! Did you loose weight or something?”

[326] “Just a little,” I say modestly. No need for Andrew to know that no

starch whatsoever—not so much as a French fry or even a lousy crumb of bread—has

touched my lips since he waved good-bye to me last May.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 135: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

124

[327] Then Andrew notices me looking at an older bald man who has come up

to us and is smiling politely at me. He is wearing a navy-blue windbreaker and a pair

of brown corduroy pants. In August.

[328] This is not a good sign. I‟m just saying.

[329] “Oh, right!” Andrew cries. “Liz, this is my dad. Dad, this is Liz!”

[330] Oh, how sweet! He brought his dad to meet me at the airport! Andrew

really MUST be taking our relationship seriously if he would go to so much trouble.

I‟ve already forgiven him for the jacket.

[331] Well, almost.

[332] “How do you do, Mr. Marshall?” I say, putting out my hand to shake

his. “It‟s so nice to meet you.”

[333] “Nice to meet you, too,” Andrew‟s father says with a nice smile. “And

please, call me Arthur. Don‟t mind me, I‟m just the chauffer.”

[334] Andrew laughs. So do I. Except—Andrew doesn‟t have his own car?

[335] Oh, but wait, that‟s right. Shari said things are different in Europe, that

lots of people don‟t own cars because they‟re so expensive. And Andrew is trying to

get by on a teacher‟s salary…

[336] I‟ve got to stop being so judgmental about other cultures. I think it‟s just

cute as can be that Andrew doesn‟t have a car. So environmentally conscious!

Besides, he lives in London. I imagine lots of people in London don‟t have cars. They

take public transportation, or they walk, like New Yorkers. Which is why there are so

few fat people in New York. You know, because they‟re all such healthy walkers.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 136: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

125

Probably there aren‟t many fat people in London, either. I mean, look at Andrew.

He‟s thin as a toothpick, practically.

[337] And yet he‟s got those marvelous grapefruit-size biceps…

[338] Although now that I look at them, they seem sort of more orange-size.

[339] But how could anybody really tell beneath a leather jacket, anyway?

[340] It‟s sweet he has such a close relationship with his dad, too. I mean, that

he could ask him to come with him to pick up his girlfriend at Heathrow. My dad is

always too busy working to take time out for things like that. But then, his job at the

cyclotron is very important, since they‟re always smashing atoms up there and things.

Andrew‟s dad is a teacher, like Andrew wants to be. Teachers get summers off.

[341] Dr. Rajghatta would laugh his head off if my dad ever asked for a

summer off.

[342] Andrew takes my bags, which has wheels, so it‟s actually the lightest

thing I‟m carrying. My carry-on is way heavier, since it has all my makeup and

beauty supplies in it. I wouldn‟t mind so much if the airline lost my clothes, but I

would totally die if they lost my makeup. I look like a total beast without it. I have the

eyes that are so small and squinty without liner and mascara I actually resemble a

pig… even if Shari, who‟s lived with me for the past four years, swears this isn‟t true.

Shari says I could get away without makeup if wanted to.

[343] But why would I want to when makeup is such a brilliant and helpful

invention for those of us cursed with piggy eyes?

[344] Still, makeup does weigh an awful lot, at least when you have as much

of it as I do. Not to mention all of my hairstyling equipment and products. Having

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 137: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

126

long hair is no joke. You have to bring about nine tons of stuff with you in order to

keep it properly shampooed, conditioned, tangle-and-frizz-free, dry, shiny, and full of

body. Not to mention all the different adapters I had to bring for my hair dryer and

curling iron, since Andrew was remarkably unhelpful in describing what British

electrical outlets look like (“They look like outlets,” he kept saying on the phone.

Isn‟t this just like a guy?), so I had to bring every different kind I could find at CVS.

[345] But maybe it‟s just as well Andrew is pulling the wheelie bag and not

carrying my carry-on. Because if he asks what‟s inside and why it‟s so heavy, I‟ll

have to tell him the truth, as I have resolved this relationship will not be founded on

artifice, like the one with that guy T.J. I met at the McCracken Hall Movie Night,

who turned out to be a practicing warlock—which would have been all right, I totally

respect other people‟s religions…

[346] Except that he also turned out to be chubby-chaser, as I learned when I

caught him making out in the quad with Amy De Soto. He tried to tell me his familiar

made him sleep with her.

[347] Which is why I plan to always tell the truth to Andrew, because T.J. did

not give me even that much respect.

[348] But that doesn‟t mean I‟m not going to go out of my way to avoid

having to tell him the truth, if I can. Like, there is absolutely no reason he needs to

know that the reason my carry-on bag is so heavy is because it‟s filled with

approximately seventy-five billion Clinique cosmetic samples; a container of

astringent pads (because I shine so much, thanks to Mom‟s side of the family); a

family-size container of Tums (because I‟ve heard English food isn‟t necessarily the

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 138: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

127

best); a family-size container of chewable fiber tablets (because ditto); the

aforementioned curling iron and hair dryer; the clothes I wore on the plane before I

changed into my mandarin dress; a Game Boy loaded with Tetris; the latest Dan

Brown (because you can‟t go on a transatlantic flight with nothing to read); my mini

iPod; three book lights; Sun-In for my highlights; all of my pharmaceuticals, such as

aspirin, Band-Aids for the blisters I am undoubtedly going to get (from strolling hand

in hand with Andrew through the British Museum, soaking in all the art), and

prescriptions, including my birth control pills and antibiotic acne medication; and of

course the notebook in which I‟ve begun my senior thesis. I had to repack my sewing

kit—for emergency clothing repairs—into my suitcase because of the stitch scissors

and seam ripper.

[349] There is no reason at this point in our relationship for Andrew to find

out I wasn‟t actually born this good-looking—that a great deal of artifice goes into it.

What if he turns out to be one of those guys who like naturally pink-cheeked beauties

like Liv Tyler? What kind of chance do I stand against an English rose like that? A

girl has to have some secrets.

[350] Oh, wait, Andrew is talking to me. He‟s asking how my flight went.

Why is he wearing that Jacket? He can‟t seriously think it looks good, can he?

[351] “The flight was great,” I say. I don‟t tell Andrew about the little girl in

the seat next to mine who ignored me throughout the flight when I was just wearing

my jeans and T-shirt, with my hair in a ponytail. It wasn‟t until after I came back

from doing my hair and makeup and changing into my silk dress a half hour before

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 139: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

128

we landed that the kid did a double take, and the next thing I knew she was asking

shyly, “Excuse me. But are you the actress Jennifer Garner?”

[352] Jennifer Garner! Me! This kid thought I was Jennifer Garner!

[353] And okay, she was only like ten or whatever, and wearing a shirt with

Kermit the Frog on it (surely she meant this ironically and is not actually a current

viewer of Sesame Street, as she seemed a bit old for it).

[354] But still! No one has ever mistaken me for a movie star in my life! Let

alone a skinny one like Jennifer Garner.

[355] And the thing is, with my makeup on and my hair done, I guess I do

look a bit like Jennifer Garner… you know, if she hadn‟t quite lost all the baby fat.

And had bangs. And was only five feet six.

[356] I guess it never occurred to the kid that Jennifer Garner would hardly be

flying coach, by herself, to England. But whatever.

[357] And before I could stop myself, I was going, “Why, yes. I AM Jennifer

Garner,” because, whatever, I‟m never going to see this kid again in my life. Why not

give her a thrill?

[358] The kid‟s eyes practically bugged out, she was so excited.

[359] “Hi,” she said, bouncing a little in her seat. “I‟m Marnie! I‟m your

biggest fan!”

[360] “Well, hi, Marnie,” I said. “It‟s nice to meet you.”

[361] “Mom!” Marnie turned to whisper to her dozing mother. “It IS Jennifer

Garner! I TOLD you!”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 140: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

129

[362] And the little girl‟s drowsy mother looked over at me, her eyes still

bleary with sleep, and went, “Oh. Hello.”

[363] “Hi,” I said, wondering if I sounded Jennifer Garner enough.

[364] But I guess I did, since the next words out of the kid‟s mouth were, “I

just loved you in 13 Going on 30.”

[365] “Why, thank you,” I said. “I do consider that some of my best work.

Besides Alias, of course.”

[366] “I‟m not allowed to stay up late enough to watch that,” Marnie said

mournfully.

[367] “Oh,” I said. “Well, maybe you can see it on DVD.”

[368] “Can I have your autograph?” the little girl wanted to know.

[369] “Of course you can,” I said, and took the pen and the British Airways

cocktail napkin she offered me and scrawled Best wishes to Marnie, my biggest fan!

Love, Jennifer Garner on it.

[370] The little girl took the napkin reverently, as if she couldn‟t believe her

good fortune. “Thanks!” she said.

[371] I just knew she was going to take that napkin back to America when she

got home from her fun European vacation and show it to all her friends.

[372] I didn‟t really start feeling bad until then. Because what if one of

Marnie‟s friends has an autograph from the REAL Jennifer Garner and they compare

the handwriting? Then Marnie is going to be all suspicious! And she might even ask

herself why Jen wasn‟t with her publicist or even why she was flying commercial.

And then she„ll realize I wasn‟t the REAL Jennifer Garner, and that I was lying the

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 141: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

130

whole time. And that could shake her faith in the goodness of humankind. Marnie

could develop serious trust issues, like the kind I myself developed when my prom

date, Adam Berger, told me he had to go home and paint the ceiling instead of taking

me to the after-party, when really he went ahead and attended the after-party with

skinny-as-a-stick Melissa Kemplebaum after dropping me off.

[373] But then I told myself that it didn‟t matter, since I‟d never see Marnie

again. So who even cared?

[374] Still, I don‟t mention the incident to Andrew because, seeing as how

he‟s getting a master‟s in education, I highly doubt he approves of lying to children.

[375] Also, the truth is, I am feeling kind of sleepy, even though it is eight

o‟clock in the morning in England, and I am wondering how far it is to Andrew‟s

apartment, and if there‟s any chance at all he might have some diet Coke there.

Because I could totally use one.

[376] “Oh, not too far at all,” is what Andrew‟s dad, Mr. Marshall, says when

I ask Andrew how far he lives from the airport.

[377] It‟s kind of strange that Andrew‟s dad answered, and not Andrew. But

then again, Mr. Marshall‟s a teacher and answering question is basically his job. He

probably can‟t help it, even when he‟s off duty.

[378] It‟s such a good thing there are men like Andrew and his dad who are

willing to undertake the education of our youth. The Marshalls are truly dying breed.

I‟m so glad I‟m with Andrew and not say, Chaz, who chose to pursue a philosophy

degree solely so that he could argue more effectively with his parents. How is that

supposed to help future generations?

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 142: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

131

[379] Whereas Andrew has purposefully chosen a career that will never make

him much money, but that will ensure that young minds don‟t go unmolded.

[380] And isn‟t that the noblest thing you‟ve ever hear of?

[381] It‟s a long, long way to Mr. Marshall‟s car. We have to go through all

these hallways, where, along the walls, there are advertisements for products I‟ve

never heard of. Chaz had been complaining last time he‟d gone to visit his friend

Luke—the one with the château—about the Americanization of Europe and how you

couldn‟t go anywhere without seeing a Coca-Cola ad.

[382] But I don‟t see any Americanization here in England. So far. I don‟t see

anything even vaguely American. Not Even a Coke machine.

[383] Not that this is a bad thing. I‟m just saying. Although a diet Coke

wouldn‟t be so bad right about now.

[384] Andrew and his dad are talking about the weather, and how lucky I am

to have come at a time when it‟s so nice out. But when we step out of the building

and into the parking garage, I realize it‟s maybe sixty degrees, at most, and that the

sky—what I can see of it at the end of the garage level—is gray and overcast.

[385] If this is good weather, what do the British consider bad? And, granted,

it‟s certainly cold enough for a leather jacket. But that doesn‟t excuse the fact that

Andrew is wearing one. Surely there‟s some rule somewhere—like the one about no

white pants before Memorial Day—about no leather in August.

[386] We‟re almost to the car—a small red compact, exactly what I‟d expect a

middle-aged teacher to drive—when I hear a shriek, and look around to see the little

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 143: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

132

girl from the plane standing next to an SUV with her mother and an older couple I

can only assume are her grandparents.

[387] “There she is!” Marnie is screaming, pointing at me. “Jennifer Garner!

Jennifer Garner!”

[388] I keep walking, my head down, trying to ignore her. But both Andrew

and his father are looking over at her, bemused smiles on their faces. Andrew does

look a bit like his dad. Will he, too, be totally bald when he‟s fifty? Is baldness a trait

passed on by the mother‟s side of the family or the father‟s? Why didn‟t I take a

single bio course while I was designing my own major? I could have squeezed in at

least one…

[389] “Is that child speaking to you?” Mr. Marshall asks me.

[390] “Me?” I glance over my shoulder, pretending to notice for the first time

that a small child is shrieking at me from across the garage.

[391] “Jennifer Garner! It‟s me! Marnie! From the plane! Remember?”

[392] I smile and wave at Marnie. She flushes with pleasure and grabs her

mother‟s arm.

[393] “See?” she cries. “I told you! It really is her!”

[394] Marnie waves some more. I wave back while Andrew wrestles my

suitcase into the small trunk, swearing a bit. Since he‟s been wheeling it along the

whole time, he had no idea how heavy it is until he bent to lift it.

[395] But really, a month is a long time. I don‟t see how I could have packed

less than ten pairs of shoes. Shari even said she was proud of me for being sensible

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 144: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

133

enough not to bring my lace-up platform espadrilles. Although I did manage to

squeeze them in at the last minute before I left.

[396] “Why is that child calling you Jennifer Garner?” Mr. Marshall wants to

know as he, too, waves at Marnie, whose grandparents, or whoever they are, still

haven‟t succeeded in herding her into the car.

[397] “Oh,” I say, feeling myself begin to blush. “We sat next to each other on

the plane. It‟s just a little game we were playing, to pass time on the flight.”

[398] “How kind of you,” Mr. Marshall says, waving even more energetically

now. “Not all young people realize how important it is to treat children with respect

and dignity instead of condescension. It‟s so important to set a good example for the

younger generation, especially when one considers how unstable many of today‟s

family units really are.”

[399] “That‟s so true,” I say in what I hope sounds like a respectful and

dignified manner.

[400] “Christ,” Andrew says. He‟s just tried to pick up my carry-on bag from

where I‟ve set it on the ground. “What have you got in here, Liz? A dead body?”

[401] “Oh,” I say, my respectful and dignified demeanor threatening to

crumble, “just a few necessities.”

[402] “I‟m sorry my chariot isn‟t more stylish,” Mr. Marshall says, opening

the driver‟s door to his car. “It‟s certainly not what you‟re used to, I‟m sure, back in

America. But I hardly use it, since I walk to the school where I teach most days.”

[403] I am instantly charmed by the vision of Mr. Marshall strolling down a

tree-lined country lane in a herringbone jacket with leather elbow patches—rather

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 145: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

134

than the extremely uninspired windbreaker he is currently wearing—and perhaps a

cocker spaniel or two nipping at his heels.

[404] “Oh, it‟s fine,” I say about his car. “Mine isn‟t much bigger.”

[405] I wonder why he‟s just standing there by the door, instead of getting in,

until he goes, “After you, er, Liz.”

[406] He wants me to drive? But… I just got here! I don‟t even know my way

around!

[407] Then I realize he isn‟t holding open the driver‟s door at all… it‟s the

passenger side. The steering wheel is on the right side of the car.

[408] Of course! We‟re in England!

[409] I laugh at my own mistake and sit down in the front seat.

[410] Andrew slams down the trunk and comes around to see me sitting in the

passenger seat. He looks at his dad and says, ”What, I‟m supposed to sit in the boot,

then?”

[411] “Mind your manners, Andy,” Mr. Marshall says. It seems so strange to

hear Andrew called Andy. He is such an Andrew to me. But evidently not to his

family.

[412] Although truthfully, in that jacket, he looks a bit more like an Andy than

an Andrew.

[413] “Ladies in the fronts seat,” Mr. Marshall goes on with a smile at me.

“And gentlemen in the back.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 146: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

135

[414] “Liz, I thought you were feminist,” Andrew says (only it comes out

sounding like, Liz, I fought you were feminist). “Are you going to stand for this kind

of treatment?”

[413] “Oh,” I say. “Of course. Andrew should sit in front, he‟s got longer

legs—“

[415] “I won‟t hear of it,” Mr. Marshall says. “You‟ll muss your pretty

Chinese dress, climbing about.” Then he shuts my car door, firmly for me.

[416] Next thing I know, he‟s come around the right side and is holding the

driver‟s-side seat back for Andrew to crawl behind. There‟s a brief argument I can‟t

really hear, and then Andrew appears. I don‟t really know any other word I can use to

describe the expression on Andrew‟s face except peevish.

[417] But I feel bad for even thinking Andrew might be feeling peevish about

me getting to sit in the front seat. Most likely he‟s just embarrassed about not having

his own car to pick me up in. Yes, that‟s probably it. Poor thing. He probably thinks

I‟m holding him to American standards of capitalist materialism! I‟ll have to find

some ways to assure him that I find his poverty extremely sexy, seeing as how all the

sacrifices he‟s making, he‟s making for the children.

[418] Not Andrew Jr., Henry, Stella, and Beatrice, of course. I mean the

children of the world, the ones he‟ll be teaching someday.

[419] Wow. Just thinking about all the little lives Andrew‟s going to improve

with his sacrifices in the teaching profession is making me kind of horny.

[420] Mr. Marshall climbs into the driver‟s seat and smiles at me. “Ready?”

he asks cheerfully.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 147: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

136

[421] “Ready,” I say, and I‟m filled with a spurt of excitement despite my jet

lag. England! I‟m in England at last! I‟m about to be driven along the English

countryside, into London! Maybe I‟ll even see some sheep!”

[422] Before we‟re able to pull out, however, an SUV drives up behind us,

and a back window power down. Marnie, my little friend from the plane, leans out

the window to yell, “Good-bye, Jennifer Garner!”

[423] I roll down my own window and wave. “Bye, Marnie!”

[424] Then the SUV pulls away, Marnie beaming happily in the back.

[425] “Who in heaven,” Mr. Marshall asks as he backs out, “is this Jennifer

Garner?”

[426] “Just some American film star,” Andrew says before I can say anything.

[427] Just some American film star? Just some American film star who

happens to look exactly like your girlfriend! I want to shriek. Enough so that little

girls on airplanes want her autograph!

[428] But I manage to keep my mouth shut for once, because I don‟t want

Andrew to feel inadequate, knowing he‟s dating a Jennifer Garner look-alike. That

could be really intimidating, you know, for a guy. Even an American one.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 148: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

137

BAB 5

ANOTASI

Seperti yang telah dikemukakan dalam Bab 1, anotasi adalah catatan yang

mengungkapkan pertanggungjawaban penerjemah atas padanan yang dipilihnya. Di

dalam anotasi, penerjemah memberikan penjelasan tentang masalah penerjemahan

yang dihadapi dan memberikan solusinya.

Anotasi untuk teks sasaran dalam Bab 3 diberikan di bawah ini. Anotasi ini

dikelompokkan menurut jenis masalah penerjemahannya, kemudian dibahas satu per

satu untuk menemukan solusi yang tepat. Solusi itu secara umum mengacu pada teori

penerjemahan yang telah dipelajari selama kuliah.

5.1 Merek Dagang

Menurut KBBI (2002:736), merek dagang adalah “nama, simbol, gambar,

huruf, kata, atau tanda lainnya yang digunakan oleh industri dan perusahaan dagang

untuk memberi nama pada barang-barangnya dan membedakan diri dari yang lain,

biasanya dilindungi oleh hukum.” Di dalam bahasa sumber banyak sekali terdapat

merek dagang yang belum dikenal oleh masyarakat bahasa sasaran. Merek itu

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 149: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

138

sebagian besar diproduksi dan beredar di masyarakat bahasa sumber, yakni Amerika

Serikat. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penjelasan tambahan atau

contextual conditioning (Hoed, 2006: 75) diberikan di depan setiap merek dagang itu,

seperti yang dapat dilihat dalam Tabel I berikut ini.

Tabel I

No. Teks Sumber Teks Sasaran Para-

graf

1. the Salvation

Army

toko hemat Salvation Army

(http://www.salvationarmyusa.org/usn/www_

usn.nsf/vw-sublinks/85256DDC007274DF

80256B80003CED42?openDocument; http://

en.wikipedia.org/wiki/Salvation_army. Senin,

17 September 2007)

[22]

2. Us Weekly majalah selebriti Us Weekly

(http://en.wikipedia.org/wiki/Us_Weekly.

Senin, 17 September 2007)

[37]

3. Cyclotron Laboratorium Siklotron Superkonduksi

Nasional Universitas Negeri Michigan

(http://www.nscl.msu.edu/. Selasa, 22 Januari

2008)

[44]

4. Rolling Rock bir Rolling Rock

(http://en.wikipedia.org/wiki/Rolling_Rock;

http://www.snopes.com/business/hidden/

rolling.asp. Sabtu, 28 April 2007)

[104]

5. South Beach diet lemak dan karbohidrat ala South Beach

(http://en.wikipedia.org/wiki/South_Beach_

[128]

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 150: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

139

diet. Selasa, 22 Januari 2008)

6. Vogue majalah Vogue

(http://en.wikipedia.org/wiki/Vogue_maga-

zine. Sabtu, 28 April 2007)

[134]

7. French roast kopi hitam French roast tanpa kafein

(http://www.starbucks.com/ourcoffees/pro-

duct.asp?category_name=dark+roast+blends

&product_id=fre;

http://en.wikipedia.org/wiki/Coffee_roasting.

Senin, 17 September 2007)

[134]

8. Suzy Perette rose

silk party dress

gaun pesta sutra warna merah merah jambu

merek Suzy Perette

(http://www.vintagefashionguild.org/com-

ponent/option,com_alphacontent/section,6/

cat,59/task,view/id,500/Itemid,100/. Sabtu,

15 September 2007)

[172]

9. the Heineken bir Heineken

(http://en.wikipedia.org/wiki/Heineken.

Sabtu, 28 April 2007)

[176]

10. Amstel Light bir Amstel Light

(http://en.wikipedia.org/wiki/Amstel_Light.

Sabtu, 28 April 2007)

[196]

11. Hallmark

Channel

saluran TV Kabel Hallmark

(http://en.wikipedia.org/wiki/Hallmark_Chan-

nel. Sabtu, 28 April 2007)

[262]

12. MTV Cribs program reality show televisi MTV Cribs

(http://en.wikipedia.org/wiki/MTV_Cribs.

[266]

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 151: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

140

Senin, 17 September 2007)

13. A&E jaringan televisi A&E

(http://en.wikipedia.org/wiki/A%26E_Net-

work. Sabtu, 28 April 2007)

[289]

14. CVS toko obat CVS

(http://www.cvs.com/corpInfo/about/history.

html; http://en.wikipedia.org/wiki/CVS_Care-

mark. Senin, 17 September 2007)

[344]

15. Tums obat pereda nyeri lambung Tums

(http://www.tums.com/products_ultra.aspx.

Senin, 17 September 2007)

[348]

16. Sun-In highlight rambut praktis Sun-In

(http://www.chattem.com/products/sun.asp.

Minggu, 9 September 2007)

[348]

17. Aspirin obat pereda rasa sakit Aspirin

(http://www.aspirin.com/aoi/hfh/headache_

from_hell_en.html. Senin, 17 September

2007)

[348]

18. Band-Aid plester antiseptik Band-Aid

(http://en.wikipedia.org/wiki/Band-Aid; http:

//bandaid.com/. Minggu, 9 September 2007)

[348]

Untuk dapat memberikan penjelasan tambahan dimaksud, dibutuhkan data

yang memadai dari berbagai sumber. Mesin pencari Google digunakan untuk

menemukan situs-situs internet yang dapat memberikan data secara mumpuni.

Penelusuran data pendukung penjelasan tambahan (contextual conditioning) lebih

lengkapnya akan diilustrasikan berikut ini.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 152: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

141

Setelah mengunjungi situs http://www.salvationarmyusa.org/usn/www_

usn.nsf/vw-sublinks/85256DDC007274DF80256B80003CED42?OpenDocument dan

http://en.wikipedia.org/wiki/Salvation_army (Senin, 17 September 2007), dapat

diketahui bahwa Salvation Army merupakan organisasi gereja yang memberikan

bantuan sosial kepada umat kristiani pada khususnya dan umat manusia pada

umumnya. Tujuan organisasi penderma ini adalah meningkatkan pendidikan dan

mengentaskan kemiskinan. Salah satu strategi penggalangan dananya adalah dengan

mendirikan Salvation Army Thrift Store. Keuntungan toko yang menjajakan pakaian

dan barang kelontong dengan harga murah atau terjangkau ini, diperuntukkan bagi

kesinambungan seluruh program Salvation Army selaku organisasi penderma.

Namun, perlu diingat bahwa berdasarkan konteks cerita novel Queen of Babble,

Salvation Army adalah nama toko, bukan organisasi penderma. Dengan demikian,

tidak berbeda dengan Carrefour, Giant, Hero, Indomaret, dan lain-lain, Salvation

Army dapat diklasifikasikan sebagai nama toko sekaligus merek dagang. Selanjutnya,

kata thrift dalam bahasa Indonesia berarti „hemat.‟ Oleh karena itu, Salvation Army

diberikan padanan „toko hemat Salvation Army.‘ Sebenarnya Salvation Army dapat

dipadankan dengan bala keselamatan yang—tak jauh berbeda dengan situs-situs di

atas—didefinisikan KBBI (2002:95) sebagai ”organisasi penderma agama Protestan,

didirikan di Inggris oleh William Booth tahun 1865 dengan tujuan meningkatkan

harkat orang-orang yg sengsara secara keagamaan dan sosial.” Namun demikian, saya

lebih memilih menggunakan foreignization, yakni mempertahankan kata Salvation

Army. Hal itu tak lain karena citra Salvation Army, layaknya sebuah merek dagang

terkenal, sudah sangat kuat, sehingga jika diubah ke dalam bahasa Indonesia

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 153: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

142

ditakutkan justru akan mengaburkan pemahaman pembacanya. Apalagi toko hemat

Bala Keselamatan memang tidak ada di Indonesia.

Dari http://en.wikipedia.org/wiki/Us_Weekly (Senin, 17 September 2007)

diketahui bahwa Us Weekly merupakan majalah mingguan yang membahas seluk-

beluk kehidupan para pesohor atau selebriti Amerika Serikat, terutama mereka yang

tinggal di Hollywood, California. Majalah tersebut mengulas cara berpakaian,

tempat tinggal, kehidupan asmara, dan bahkan gaya eksentrik para selebriti. Oleh

sebab itu, padanan Us Weekly diberikan penjelasan tambahan menjadi „majalah

selebriti Us Weekly.‟ Hal itu penting sebagai pembeda, yaitu menggarisbawahi bahwa

Us Weekly bukanlah majalah ekonomi, politik, teknik atau lainnya.

Melalui http://www.nscl.msu.edu/ (Selasa 22 Januari 2008) dapat diketahui

bahwa Cyclotron merupakan kependekan dari National Superconducting Cyclotron

Laboratory yang terletak di Universitas Negeri Michigan. Laboratorium ini meneliti

energi gerak partikel dan radiasi nuklir. Hasil penelitian laboratorium ini akan sangat

bermanfaat bagi bidang kajian ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya. Misalnya,

dalam dunia kedokteran radiasi seringkali digunakan untuk menyembuhkan kanker.

Di Amerika Serikat sendiri laboratorium ini juga meneliti efek samping dari

percepatan dan perlambatan partikel sel tubuh manusia yang hidup dalam kondisi

ekstrim seperti para astronot. Dalam terjemahan teks novel ini, saya memberikan

padanan cyclotron dengan ‟Laboratorium Siklotron Superkonduksi Nasional

Universitas Negeri Michigan.‟ Selain untuk memberikan gambaran yang lebih baik

apa itu cyclotron, penjelasan tambahan ini diberikan untuk memperkuat alur cerita

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 154: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

143

bahwa ayah tokoh utama Elizabeth Nichols atau Lizzie ternyata merupakan salah satu

staf di Universitas Negeri Michigan tempatnya kuliah.

Melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Rolling_Rock (Sabtu, 28 April 2007)

dapat diketahui bahwa Rolling Rock adalah sebuah merek bir. Salah satu ciri khas bir

ini adalah label mereknya yang tidak ditempelkan di botol hijaunya melainkan dicat

langsung. Di samping itu, ada juga angka 33 yang dicetak mencolok di setiap

botolnya. Menurut http://www.snopes.com/business/hidden/rolling.asp, arti angka 33

tersebut hingga sekarang masih misterius atau dengan kata lain memiliki banyak versi

yang belum jelas kebenarannya. Di Indonesia, Rolling Rock tidak dijual luas hingga

tingkat pengecer seperti Anker Beer atau Bir Bintang; Bir tersebut umumnya hanya

ada di hotel-hotel berbintang. Oleh sebab itu, agar pembaca tahu jenis minuman apa

Rolling Rock itu, diberikanlah penjelasan tambahan di awal katanya menjadi ‟bir

Rolling Rock‘.

Dari http://en.wikipedia.org/wiki/South_Beach_diet (Sabtu, 22 Januari 2008)

diketahui bahwa South Beach adalah sebuah nama pusat program diet di Miami,

Florida, Amerika Serikat. Program diet South Beach yang dipelopori oleh Dr.

Agatston ini menitikberatkan pada pengendalian konsumsi lemak dan karbohidrat.

Program ini tidak sepenuhnya menghindari konsumsi lemak dan karbohidrat,

melainkan membaginya menjadi 2 bagian, yaitu lemak dan karbohidrat yang layak

konsumsi dan yang tidak. Dalam terjemahan novel ini saya memberikan padanan

South Beach dengan ‟diet lemak dan karbohidrat ala South Beach.‘ Penjelasan

tambahan ‟diet‟ diberikan untuk memberikan gambaran bahwa South Beach adalah

sebuah pusat diet, bukanlah nama kota atau tempat seperti kelihatannya; ‟lemak dan

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 155: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

144

karbohidrat‟ diberikan untuk memberikan gambaran tentang jenis diet yang

dilakukan; dan ‟ala‟ diberikan untuk memberikan penekanan pada merek dagang

South Beach itu sendiri.

Situs http://en.wikipedia.org/wiki/Vogue_magazine (Sabtu, 28 April 2007)

mengatakan bahwa Vogue adalah sebuah majalah bulanan yang membahas tentang

mode dan gaya hidup. Oleh karena itu, saya memadankan Vogue dengan „majalah

mode dan gaya hidup Vogue.‘

Http://www.starbucks.com/ourcoffees/product.asp?category_name=dark+roas

t+blends&product_id=fre dan http://en.wikipedia.org/wiki/Coffee_roasting (Senin, 17

September 2007) menjelaskan bahwa French roast merupakan salah satu produk kopi

kemasan yang dijual kedai kopi ternama dunia, Starbucks. French roast berasal dari

biji kopi yang telah melalui proses pengeringan penuh hingga berwarna hitam pekat

dan tidak lagi mengandung kafein, asam, dan protein. Biji kopi tersebut merupakan

jenis kopi terbaik di dunia yang hanya bisa di dapat di daerah-daerah tertentu, seperti

Pulau Jawa, Kepulauan Hawaii, Kenya, dan Jamaika. Oleh karena itu, French roast

diberikan penjelasan tambahan menjadi „kopi hitam French roast tanpa kafein.‟ Kata

„hitam‟ menjadi penting untuk dimunculkan karena warna biji kopi setelah

pengeringan menentukan nama, seperti yang nampak pada gambar berikut.

Gambar 1

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 156: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

145

Mulai dari biji coklat yang berwarna coklat muda hingga hitam pekat, tak kurang ada

belasan nama seperti Cinnamon roast, half city, New England, full city, American,

regular, breakfast, brown, high, Viennese, Italian Espresso, continental, dan French.

Kata „tanpa kafein‟ juga tidak kalah pentingnya untuk menunjukkan bahwa French

roast merupakan kopi yang aman bagi kesehatan.

Http://www.vintagefashionguild.org/component/option,com_alphacontent/sec

tion,6/cat,59/task,view/id,500/Itemid,100/ (Sabtu, 15 September 2007) menjelaskan

bahwa Suzy Perette merupakan sebuah nama perusahan garmen dengan nama merek

dagang yang sama, Suzy Perette. Perusahaan ini memproduksi pakaian jadi,

khususnya yang berbentuk gaun. Suzy Perette dalam konteks ini dipadankan dengan

„merek Suzy Perette.‘ Penjelasan tambahan diberikan untuk menghindari

kesalahpahaman, yakni menunjukkan bahwa Suzy Perette adalah sebuah merek

dagang, bukan nama orang. Karena mungkin saja dalam konteks frasa Suzy Perette

rose silk party dress, orang Indonesia bisa saja mengira Suzy Perette adalah nama

orang pemilik gaun pesta berwarna merah jambu tersebut.

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Hallmark_Channel (Sabtu, 28 April

2007), Halmark Channel merupakan salah satu Channel atau saluran yang ditawarkan

oleh jaringan televisi kabel swasta. Oleh karena itu Halmark Channel diberikan

padanan dengan ‟saluran TV kabel Halmark.‟

Dari http://en.wikipedia.org/wiki/A%26E_Network (Sabtu, 28 April 2007)

dapat diketahui bahwa A&E merupakan jaringan televisi kabel dan satelit yang

berpusat di New York. Oleh karena itu, untuk memperjelas pesan, A&E diberikan

padanan dengan ‟jaringan televisi A&E.‘

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 157: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

146

Menurut situs http://www.cvs.com/corpInfo/about/history.html dan http://en.

wikipedia.org/wiki/CVS_Caremark (Senin, 17 September 2007), CVS adalah

singkatan dari Consumer Value Store. CVS merupakan nama toko ritel obat waralaba

di bawah bendera perusahaan farmasi CVS Caremark Corporation yang berpusat di

Woonsocket, Rhode Island. CVS didirikan di Lowell, Massachusets oleh Stanley dan

Sidney Goldstein bersaudara and rekan Ralph Hoagland pada tahun 1963. CVS yang

kala itu hanya toko obat biasa terus mengepakkan sayapnya dengan memperbanyak

cabang, membeli saham mayoritas perusahaan farmasi, dan menggandeng perusahaan

asuransi kesehatan dan farmasi. Terakhir, CVS bekerja sama dengan perusahaan

farmasi Caremark Corporation hingga berubah nama menjadi CVS Caremark

Corporation. Gabungan perusahaan farmasi tersebut hingga kini tercatat memiliki

lebih dari 6.200 toko CVS yang tak kurang melayani 400 juta pelanggan di 38 negara

bagian di Amerika Serikat. Pada tahun 1999, CVS yang menggandeng Soma.com

tercatat sebagai toko obat pertama di Amerika Serikat yang memberikan layanan

online. Tidak hanya itu, beberapa toko CVS saat ini sudah dilengkapi dengan fasilitas

klinik kesehatan yang dikelola oleh tenaga-tenaga profesional di bidangnya.

Masyarakat Amerika sendiri sudah sangat mengenal CVS layaknya mereka mengenal

bentuk usaha waralaba terkemuka lainnya di negeri itu, seperti toko Kmart, toko Wal-

Mart, dan restoran Cracker Barrel. Padanan yang diberikan untuk CVS adalah „toko

obat CVS.‘

Melalui situs http://www.tums.com/products_ultra.aspx (Senin, 17 September

2007) dapat diketahui bahwa Tums merupakan tablet obat kunyah dengan berbagai

pilihan rasa buah untuk dewasa dan anak-anak. Indikasi obat ini adalah untuk

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 158: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

147

meredakan nyeri lambung, gangguan asam lambung, dan gangguan pencernaan

lainnya akibat makanan dan minuman. Tums tidak dijual di Indonesia. Oleh sebab itu,

saya memberikan penjelasan tambahan untuk memperjelas apa itu Tums. Meskipun

secara umum Tums untuk meredakan gangguan pencernaan, saya tidak memadankan

Tums dengan „obat pereda gangguan pencernaan Tums‘ melainkan dengan „obat

pereda nyeri lambung Tums.‘ Hal itu tak lain karena gangguan pencernaan begitu luas

dan kurang spesifik. Apalagi memang slogan yang tertera di setiap kemasan Tums

adalah fast heartburn relief, yang artinya „pereda cepat nyeri lambung.‟ Situs tersebut

juga mengatakan bahwa nyeri lambung di sini adalah nyeri lambung yang diakibatkan

oleh naiknya asam lambung hingga ke esofagus dan tenggorokkan hingga penderita

merasakan panas di daerah dada. Di beberapa kasus timbul rasa pahit di lidah yang

mengakibatkan berkurangnya nafsu makan.

Menurut http://www.chattem.com/products/sun.asp (Minggu, 9 September

2007), Sun-In adalah sebuah merek highlight rambut produksi Chattem. Yang

membedakannya dari proses higlight rambut konvensional yang masih mengusung

teknologi pewarnaan atau pengecatan dengan kuas, Sun-In siap digunakan hanya

dengan menyemprotkan langsung dari botol kemasannya. Oleh sebab itu, padanan

yang diberikan untuk Sun-In adalah „highlight rambut praktis. Kata highlight hingga

kini masih belum ada istilahnya dalam bahasa Indonesia. Itulah sebabnya saya

memutuskan untuk meminjam saja kata itu.

Di Indonesia, Aspirin lebih dikenal sebagai obat pereda sakit kepala. Namun,

http://www.aspirin.com/aoi/hfh/headache_from_hell_en.html (Senin, 17 September

2007) menjelaskan bahwa obat produksi Bayer itu pada dasarnya merupakan tablet

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 159: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

148

pereda rasa sakit dan demam. Obat ini baik dikonsumsi oleh penderita demam, sakit

kepala, sakit gigi, nyeri sendi, dan termasuk wanita yang sedang menstruasi. Untuk

itu padanan yang diberikan untuk Aspirin adalah „obat pereda rasa sakit Aspirin.‘

Pertimbangan lainnya, tokoh utama dalam cerita ini, Elizabeth Nichols atau kerap

dipanggil Lizzie, adalah seorang wanita yang mungkin saja mengalami semua rasa

sakit yang tertera pada indikasi obat tersebut di atas. Artinya, tidak hanya untuk

meredakan sakit kepala. Dengan demikian, penggunaan kata „pereda rasa sakit‟

sebagai penjelasan tambahan dalam konteks ini lebih tepat ketimbang „pereda sakit

kepala‟.

Situs http://en.wikipedia.org/wiki/Band-Aid dan http://www.bandaid.com/

(Minggu, 9 September 2007) menjelaskan bahwa Band-Aid sebenarnya merupakan

merek berbagai produk perawatan luka ringan seperti terlihat pada gambar.

Gambar 2

Namun karena konteks kalimatnya adalah „… Band-Aid for the blisters …‘, berarti

Band-Aid yang dimaksud adalah perban berperekat (adhesive bandage) yang

digunakan untuk membalut luka ringan. Adhesive bandage ini sering juga disebut

dengan sticking plaster atau plaster saja. Dalam KBBI (2002:883), arti plester adalah

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 160: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

149

”1 perekat untuk menampal (menutup) luka dan sebagainya; ...” Menilik konsep

audience design (untuk siapa) dan need analysis (apa tujuannya) dalam penerjemahan

ini, kata „plester‟ sepertinya lebih berterima ketimbang „perban‟ karena dalam budaya

masyarakat bahasa sasarana asosiasi yang biasanya muncul untuk perban adalah

sesuatu yang digunakan untuk membalut luka yang besar. Hal penting lainnya,

definisi KBBI di atas tidak menjelaskan secara detil bahwa di dalam plester tersebut

terdapat lapisan perban yang mengandung antiseptik. Berdasarkan pertimbangan

tersebut, padanan yang diberikan untuk Band-Aid adalah „plester antiseptik Band-

Aid.‘

5.2 Nama Tokoh

Ada nama-nama tokoh—baik tokoh fiktif maupun nyata—yang disebutkan

dalam novel karya Meg Cabot ini. Sebagian besar nama tersebut kurang dikenal

dalam masyarakat bahasa sasaran. Oleh karena itu, diberikan penjelasan tambahan

(contextual conditioning) untuk memberikan gambaran yang lebih baik.

Tabel II

No. Teks Sumber Teks Sasaran Para-

graf

1. JFK Bandara John F. Kennedy

(http://en.wikipedia.org/wiki/John_F._Ken-

nedy_International_Airport. Rabu, 19

September 2007)

[28]

2. Prince Andrew Pangeran Andrew dari kerajaan Inggris

(http://en.wikipedia.org/wiki/Prince_Andrew[110]

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 161: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

150

%2C_Duke_of_York. Rabu, 19 September

2007)

3. Palmer Field kompleks lapangan olahraga Senator Palmer

di Universitas Negeri Michigan

(http://en.wikipedia.org/wiki/Thomas_Wither

ell_Palmer; http://en.wikipedia.org/wiki/

University_of_Michigan_Housing; http:

//www.recsports.umich.edu/facilities/ palmer-

open.htm. Selasa, 22 Januari 2008)

[104]

4. Cindy Crawford supermodel Cindy Crawford

(http://en.wikipedia.org/wiki/Cindy_Craw-

ford. Rabu, 19 September 2007)

[231]

5. Byron Sully tokoh Byron Sully dalam film serial Dr.

Quinn

(http://en.wikipedia.org/wiki/Dr._Quinn%2C_

Medicine_Woman; http://www.imdb.com/

title/tt0196512/. Rabu, 19 September 2007)

[235]

6. Pam Anderson model dan aktris vulgar Pamela Anderson

(http://en.wikipedia.org/wiki/Pamela_Ander-

son. Rabu, 19 September 2007)

[266]

7. Liv Tyler aktris Liv Tyler

(http://en.wikipedia.org/wiki/Liv_Tyler.

Rabu, 19 September 2007)

[349]

8. Kermit the Frog Kermit si Boneka Kodok

(http://en.wikipedia.org/wiki/Kermit_the_

Frog. Sabtu, 29 Maret 2008; http://en.wiki-

pedia.org/wiki/List_of_Sesame_Street_cha-

racters. Sabtu, 29 Maret 2008)

[353]

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 162: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

151

Situs http://en.wikipedia.org/wiki/John_F._Kennedy_International_Airport

(Rabu, 19 September 2007) mengatakan bahwa JFK adalah singkatan dari John

Fitzgerald Kennedy, Presiden Amerika Serikat ke 35 yang namanya diabadikan

menjadi nama sebuah bandar udara internasional di New York. Padanan yang

diberikan untuk JFK adalah „bandara John F. Kennedy.‘ Kata „bandara‟ tentunya

untuk menjelaskan kapasitas penggunaan nama ini. Masyarakat bahasa sasaran tentu

paham akan nama John F. Kennedy, tetapi belum tentu mereka paham akan JFK.

Itulah sebabnya kata JFK dalam bahasa sasaran dipanjangkan.

Melalui beberapa situs internet seperti http://en.wikipedia.org/wiki/Thomas_

Witherell_Palmer; http://en.wikipedia.org/wiki/University_of_Michigan_Housing;

dan http://www.recsports.umich.edu/facilities/palmeropen.htm (Selasa, 22 Januari

2008) diketahui bahwa Palmer Field adalah nama sebuah kompleks lapangan

olahraga di Universitas Negeri Michigan, Amerika Serikat. Nama Palmer diabadikan

dari nama seorang senator negara bagian Michigan yang juga merupakan alumni

Universitas Negeri Michigan di Ann Arbor, Michigan. Oleh sebab itu padanan yang

diberikan untuk Palmer Field adalah „kompleks lapangan olahraga Senator Palmer di

Universitas Negeri Michigan.‟

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Prince_Andrew%2C_Duke_of_York

(Rabu, 19 September 2007), Prince Andrew merupakan salah satu pangeran Kerajaan

Inggris. Pangeran Andrew adalah anak ketiga dan putra kedua Ratu Elizabeth II.

Berdasarkan garis suksesi tahta Kerajaan Inggris, ia merupakan pewaris keempat

setelah Pangeran Charles dan kedua putranya, Pangeran William dan Henry. Di

masyarakat bahasa sasaran, Pangeran Andrew tidak seterkenal kakaknya, Pangeran

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 163: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

152

Charles. Oleh karena itu, padanan yang diberikan untuk Prince Andrew adalah

‟Pangeran Andrew dari Kerajaan Inggris.‟ Di samping untuk alasan di atas, kata

‟Kerajaan Inggris‟ juga dapat memperkuat sindiran tokoh Shari terhadap Lizzie dan

pacar barunya, Andrew, yang juga dari Inggris.

Melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Cindy_Crawford. Rabu, 19 September

2007) diketahui bahwa Cindy Crawford adalah seorang VJ (Video Jockey),

supermodel, aktris, dan lain-lain. Namun, dari beberapa karir yang pernah dijalaninya

itu, supermodel-lah yang membuat namanya dikenal luas, khususnya di Indonesia.

Cindy Crawford sempat menjadi model termahal di dunia. Oleh karena itu, padanan

yang diberikan untuk Cindy Crawford adalah ‟supermodel Cindy Crawford.‟ Kata

‟supermodel‟ diberikan untuk mengingatkan masyarakat bahasa sasaran tentang

maraknya penggunaan istilah itu di dunia mode tahun 80-an.

Situs http://en.wikipedia.org/wiki/Dr._Quinn%2C_Medicine_Woman dan

http://www.imdb.com/title/tt0196512/ (Rabu, 19 September 2007) bahwa Byron Sully

adalah salah satu tokoh utama dalam serial televisi Dr. Quinn ‘The Medicine

Woman‘, yang diperankan oleh aktor Joe Lando. Byron Sully adalah sosok seorang

pria pekerja lapangan, bertabiat keras dan bertubuh atletis. Wajahnya tampannya

yang nampak sangat maskulin dengan rambut gondrong dan berewok tipis menjadi

daya tarik tersendiri bagi penonton, tak terkecuali Mrs. Nichols, nenek Lizzie dalam

konteks cerita bahasa sumber. Padanan yang diberikan untuk Byron Sully adalah

‟tokoh Byron Sully dalam film drama serial Dr. Quinn.‟ Kata ‟tokoh‟ diberikan untuk

menjelaskan kapasitas ‟Byron Sully‟ dalam serial tersebut. Sebab apabila belum

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 164: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

153

pernah menonton, orang bisa saja mengira Byron Sully merupakan salah satu aktor

dalam serial tersebut.

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Pamela_Anderson (Rabu, 19 September

2007), Pamela Anderson adalah seorang aktris, model glamor, simbol seks, dan

pengarang kelahiran Kanada. Perawakannya yang super sensual—apalagi setelah

video pornonya dengan Tommy Lee, mantan suaminya, beredar di internet—

membuatnya terkenal sebagai simbol seks. Padanan yang diberikan untuk Pamela

Anderson adalah ‟aktris bomseks Pamela Anderson.‟ Pemilihan kata bomseks sangat

cocok untuk menonjolkan citranya selama ini, karena kata tersebut dalam KBBI

(2002:161) artinya adalah ”julukan untuk wanita selebriti yang mempunyai citra

erotis dan sensual yang tinggi.”

Melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Liv_Tyler (Rabu, 19 September 2007)

dapat kita ketahui bahwa Liv Tyler adalah seorang model dan aktris Amerika. Ia

adalah putri Bebe Buell, penyanyi sekaligus model majalah Playboy tahun 1970-an,

dan Steven Tyler, vokalis grup band rock terkenal Aerosmith. Film-film layar lebar

yang melambungkan namanya antara lain adalah Lord of the Rings, saaat ia berperan

sebagai Arwen, dan Armageddon, sebagai Grace Stamper. Padanan yang diberikan

untuk Liv Tyler adalah „aktris Liv Tyler.‟

Situs http://en.wikipedia.org/wiki/Kermit_the_Frog (Sabtu, 29 Maret 2008)

dan http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Sesame_Street_characters (Sabtu, 29 Maret

2008) menjelaskan bahwa Kermit adalah nama tokoh yang berwujud seekor kodok

dalam film anak-anak berjudul Sesame Street. Padanan yang diberikan untuk Kermit

the Frog adalah „Kermit si Boneka Kodok.‟

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 165: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

154

5.3 Satuan Ukuran

Satuan ukuran yang digunakan dalam bahasa sumber adalah satuan ukuran

yang umum digunakan di Amerika Serikat. Untuk memudahkan pembaca dalam

pemahaman, saya memutuskan untuk mengkonversi satuan ukuran tersebut ke dalam

satuan ukuran bahasa sasaran. Hal itu tak lain karena sebagai masyarakat bahasa

sasaran, orang Indonesia tentunya akan sulit untuk mendapatkan gambaran berapa

centimeter orang dengan tinggi badan 6 kaki; berapa kilogram orang dengan berat

badan 120 pon; atau berapa kilometer perjam mobil dengan kecepatan 175 mil per

jam. Untuk menghitung besaran masing-masing satuan ukuran setelah dikonversi,

saya menggunakan peranti lunak gratis Convert 4.10 karya Joshua F. Madison.

Program komputer ini mampu mengkonversi secara akurat volume, berat jenis, jarak,

kecepatan, temperatur, dan lain-lain. Meskipun demikian, tak jarang saya harus

membulatkan besaran akhir hasil konversi agar tidak membingungkan pembaca.

Tabel III

No. Teks Sumber Teks Sasaran Para-

graf

1. thirty pounds lima belas kilogram [37]

2. five more pounds dua setengah kilogram lagi [79]

3. make a mile mencapai jarak 1,6 kilometer [104]

4. a few yards beberapa meter [197]

5. five feet six 170 cm [355]

6. sixty degrees lima belas derajat Celcius [384]

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 166: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

155

Dari beberapa satuan ukuran di dalam tabel di atas, masih ada satuan ukuran

khas yang perlu dijelaskan lebih lanjut dalam pemberian padanannya. Berikut ini

diberikan cuplikan bahasa sumber dan bahasa sasaran mengenai inch serta

anotasinya.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[265] “Is something wrong?” I

ask Dr. Sprague, guiding her into my

parents‟ living room, which has

changed very little in the four years

since I‟ve been living in a dormitory

more or less down the street. The pair of

armchairs in which my mom and dad

read every night—him, spy novels, her,

romance—are still slipcovered against

Molly the sheepdog‟s fur. Our

childhood photos—me looking fatter in

each consecutive one, Rose and Sarah

slimmer and more glamorous—still line

every inch of available wall space. It‟s

homey and threadbare and plain and I

wouldn‟t trade it for any living room in

the world.

[265] “Apa ada masalah?”

kutanya Dr. Sprague sambil berjalan

menuju ke ruang keluarga orangtuaku.

Ruangan itu tidak banyak berubah

selama empat tahun ini. Yakni sejak aku

tinggal di asrama yang letaknya tidak

jauh dari rumah. Sepasang kursi

berlengan tempat ayah dan ibuku

membaca setiap malam—ayahku

membaca novel spionase dan ibuku

novel percintaan—masih terbungkus

kain penutup agar bulu Molly si anjing

gembala tidak menempel. Foto masa

kanak-kanak kami—aku yang terlihat

semakin gemuk di tiap foto, Rose dan

Sarah yang nampak lebih ramping dan

lebih glamor—masih menghiasi setiap

jengkal dinding. Ruangan itu nampak

sederhana dan termakan usia, namun

tetap nyaman. Aku takkan menukarnya

dengan ruang keluarga lain manapun di

dunia ini.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 167: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

156

Anotasi

Kata inch dalam bahasa sumber sebenarnya dapat dipadankan dengan

„centimeter.‟ Namun demikian konteks kalimatnya memungkinkan saya memilih

solusi yang lain. Seperti kita ketahui, orang Indonesia tempo dulu masih

menggunakan anggota tubuh sebagai alat ukur, seperti jengkal, hasta, depa, dan

sebagainya. Dalam KBBI (2002:468), jengkal adalah ”ukuran sepanjang antara ujung

ibu jari tangan dan kelingking”; hasta adalah ”satuan ukuran dari siku sampai ke

ujung jari tengah”; dan depa adalah ”ukuran sepanjang kedua belah tangan

mendepang dari ujung jari tengah tangan kiri sampai ke ujung jari tengah tangan

kanan.” Secara umum alat ukur konvensional tersebut sudah tidak digunakan lagi.

Namun secara khusus, saat merujuk pada satuan ukuran bidang terkecil dari tanah,

dinding, dan sebagainya yang tidak diikuti nominal besarannya, orang Indonesia

masih menggunakan kata ‟jengkal.‟ Itulah sebabnya padanan yang diberikan untuk

inch adalah „jengkal‟ bukan „centimeter.‟ Kata ‟jengkal‟ dalam konteks ini

sebenarnya bukanlah makna denotatif seperti yang didefinisikan di atas melainkan

konotatif; kata ini hanya untuk menekankan kerapatan posisi foto-foto Lizzie dan

saudara-saudara kandungnya pada dinding yang dimaksud dalam teks sumber, novel

Queen of Babble.

5.4 Ungkapan

Menurut Kamus Linguistik (Kridalaksana, 1993:223), ungkapan I

(expression) adalah “aspek fonologis atau grafemis dari unsur bahasa yang

mendukung makna”; dan ungkapan II (idiomatic expression) adalah ”→ idiom.”

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 168: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

157

Sedangkan menurut KBBI (2002:1246), ungkapan adalah “1 apa-apa yang

diungkapkan; 2 kelompok kata atau gabungan kata yg menyatakan makna khusus

(makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur).” Dalam bahasa sumber terdapat

banyak ungkapan khas yang memiliki muatan budaya. Apabila diterjemahkan secara

harafiah, makna ungkapan tersebut akan jauh berbeda. Oleh karena itu, saya berusaha

mencari padanan yang wajar dan berterima. Salah satu caranya adalah dengan

melakukan padanan budaya. Menurut Hoed (2006:78), padanan budaya merupakan

penerjemahan dengan memberikan padanan berupa unsur kebudayaan yang ada

dalam bahasa sasaran. Ia juga menambahkan kalau padanan budaya memang bukan

prosedur penerjemahan yang akurat, tetapi dapat membantu pembaca memahami

secara cepat kata atau istilah budaya dalam bahasa sasaran. Lebih lanjut, dalam

Kamus Ungkapan Indonesia-Inggris (Podo, et al., 1998: xii) dikatakan bahwa ditinjau

melalui kaca mata bahasa Indonesia, bahasa Inggris dapat dianggap sebagai bahasa

idiomatik, yang di dalamnya banyak terkandung perkataan yang hanya dapat dipakai

dalam konteks tertentu saja. Dengan demikian dalam banyak hal, suatu kata atau

perkataan tidak mungkin menggantikan kata atau perkataan lain walaupun searti.

Misalnya, ”berhasil” dapat dialihbahasakan antara lain menjadi success, successful,

atau succeeded. Walaupun demikian tidak berarti kata yang satu selalu dapat

menggantikan kata yang lain. Dalam hal ini konteks kata itu memegang peranan

penting ditinjau dari kelaziman pengunaannya. Untuk memperlihatkan kejelasan

konteksnya, saya merasa perlu untuk memberikan cuplikan bahasa sumber dan

bahasa sasaran ungkapan-ungkapan tersebut.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 169: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

158

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[64] Behind the glass of the

Meet Your Party booth, the attendant

bursts into very, very loud laughter.

[65] And I realize, with a pang,

that I‟ve done it.

[66] Again.

[64] Di balik kaca bilik Jumpai

Penjemput Anda, si petugas tertawa,

terbahak-bahak.

[65] Seperti terkena tamparan

di wajah, aku sadar telah melakukan

satu kebodohan.

[66] Lagi.

Anotasi

Menurut kamus dwibahasa Inggris-Indonesia, pang artinya adalah rasa (sakit)

yang tiba-tiba datangnya, kepedihan. Berdasarkan konteks bahasa sumber, definisi

tersebut memang sesuai, tetapi penggunaanya masih kurang tepat. Dalam cuplikan

dapat kita pahami bahwa tokoh utama baru saja melakukan satu kebodohan yang

membuatnya sangat malu. Menurut KBBI (2002:706), arti malu adalah “1 merasa

sangat tidak enak hati (hina, rendah, dan sebagainya) karena berbuat sesuatu yang

kurang baik (kurang benar, berbeda dengan kebiasaan, mempunyai cacat atau

kekurangan, dan sebagainya); ...” Rasa malu dalam bahasa Indonesia berkorelasi

dengan muka; orang yang malu selalu merasa kehilangan muka. Berdasarkan

keterkaitan beberapa definisi di atas, padanan yang diberikan untuk with a pang

adalah „seperti terkena tamparan di wajah.‟ Penambahan kata ‟wajah‟ di dalam

kalimat ini menjadi sangat penting. Yang pertama karena fungsinya mempersempit

arti tamparan yang menurut KBBI (2002:1131) adalah ”1 pukulan dengan telapak

tangan; 2 sesuatu (kejadian, peristiwa) yang tidak mengenakkan hati; pukulan;

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 170: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

159

hantaman.” Kata ‟wajah‟ di sini membedakan daerah pukulan telapak tangan tersebut

dengan daerah yang lain. Sedangkan yang kedua karena wajah adalah daerah sensitif

yang berisi ribuan urat saraf. Dalam kehidupan sehari-hari kita cenderung

memberikan rangsangan saraf dengan menepuk-nepuk wajah orang yang pingsan

untuk menyadarkannya. Oleh karenanya, jika ditelaah lebih jauh, penalaran tersebut

sesuai dengan konteks ceritanya di mana ‟tamparan di wajah‟ membuat tokoh Lizzie

sadar benar kalau dirinya telah melakukan satu kebodohan lagi.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[80] Oh well. At least she‟s

wearing, the fifties black-and-white

Mexican swing skirt I picked out for her

at the shop, even though she claimed it

made her butt look too big. It so

doesn‟t. Except maybe in a good way.

[80] Baiklah. Setidaknya ia

mengenakan rok lipit Meksiko hitam

putih tahun lima puluhan yang

kupilihkan untuknya di toko tempatku

bekerja, meskipun ia bilang rok tersebut

membuat bokongnya terlihat terlalu

besar. Padahal tidak sama sekali. Justru

malah terlihat seksi.

Anotasi

Agar lebih jelas konteksnya, Except maybe in a good way membutuhkan

parafrasa. Menurut KBBI (2002:828), parafrasa adalah “1 pengungkapan kembali

suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa

mengubah pengertian; 2 penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk

(susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk menjelaskan makna yang

tersembunyi.” Kalimat It so doesn‘t yang dilontarkan tokoh Lizzie menyangkal

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 171: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

160

pendapat tokoh Shari yang merasa kurang nyaman dengan bokongnya yang terlihat

besar setelah mengenakan rok lipit. Sedangkan frasa Except maybe in a good way

mempertegas atau mengkontraskan alasan penyangkalan tersebut. Ditinjau dari

konsep kewacanaan, frasa Except maybe in a good way berupaya menunjukkan sisi

yang lain dari keadaan itu dengan menyatakan secara implisit bahwa bokong yang

besar memberikan nilai tambah seorang wanita. Bokong merupakan salah satu bagian

terpenting dari sensualitas wanita. Sering disebut-sebut bahwa wanita idaman para

pria adalah mereka yang secara fisik berwajah cantik, bertubuh langsing, serta

berpayudara dan berbokong besar. Berdasarkan penjelasan di atas, padanan yang

diberikan untuk frasa Except maybe in a good way adalah „Justru malah terlihat

seksi.‟

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[83] “No,” Shari says. ”Because

you‟re being an ass, and you know it.”

Shari‟s boyfriend, Chaz, comes over to

us and scoops up some onion dip with a

barbecue-flavored potato chip.

[83] “Nggak,” kata Shari.

”Karena lu udah bertindak sangat

bodoh, dan lu tahu itu.” Chaz, kekasih

Shari, datang menghampiri kami dan

menyendok saus bawang dengan keripik

kentang rasa sapi panggang.

Anotasi

Kata ass memiliki banyak makna, baik denotatif maupun konotatif. Salah satu

makna kata ass menurut situs http://en.wikipedia.org/wiki/Ass_%28animal%29

(Sabtu, 28 April 2007) adalah keledai. Baik dalam budaya bahasa sumber ataupun

sasaran, konotasi kata keledai selalu negatif; keduanya mengasosiasikan keledai

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 172: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

161

sebagai binatang yang dungu. Namun apabila dalam konteks ini being an ass

dipadankan dengan bertindak seperti keledai, pemakaiannya sebagai sebuah

ungkapan dalam bahasa sasaran menjadi kurang wajar. Begitu pun jika kita

memadankannya dengan bertindak dungu. Menurut KBBI (2002:279), kata dungu

adalah ”1 sangat tumpul otaknya; tidak cerdas; bebal; bodoh”, sedangkan kata bodoh

adalah ”1 tidak lekas mengerti; tidak mudah tahu atau tidak dapat (mengerjakan dsb);

2 tidak memiliki pengetahuan (pendidikan, pengalaman); 3 terserah (kepadamu).”

Dari definisi tersebut dapat kita ketahui arti kata dungu kurang lebih sama dengan

bodoh. Garis tegas perbedaan arti di antara keduanya muncul ketika sumber yang

sama mendefinisikan kata kebodohan dengan ”1 sifat-sifat bodoh; ketidaktahuan; 2

kekeliruan; kesalahan.” Definisi turunan kata ‟bodoh‟ ini menurut saya sangat

kontekstual dengan cerita yang diusung bahasa sumbernya dibandingkan dengan

definisi kata ‟dungu‟; tokoh Shari gusar dengan tokoh Lizzie yang menurutnya telah

memilih jalan yang keliru. Oleh karena itu, padanan ungkapan yang diberikan untuk

being an ass adalah bertindak sangat bodoh.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[90] Shari doesn‟t have to watch what

she eats, either. She‟s always had a

naturally fast metabolism. When we

were kids, her school sack lunches

consisted of three peanut butter and

jelly sandwiches and a pack of Oreo

Cookies, and she never gained an

ounce. My lunches? A hard-boiled egg,

[90] Shari juga tidak perlu menjaga apa

yang dimakannya, karena ia memiliki

metabolisme tubuh yang cepat secara

alamiah. Waktu kami masih kecil, bekal

makan siang dia di sekolah terdiri dari

tiga buah roti lapis isi selai kacang dan

sebungkus biskuit Oreo. Dan itu tidak

membuatnya gemuk sedikit pun.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 173: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

162

a single orange, and a chicken leg. And

I was the blimp. Oh yes.

Makan siangku? Hanya sebutir telur

rebus, sebuah jeruk, dan sepotong paha

ayam. Namun, tetap saja badanku

gemuk.

Anotasi

Kalimat she never gained an ounce bertujuan untuk mengkontraskan pola

makan antara tokoh Shari dan Lizzie, dan efeknya terhadap tubuh mereka. Meskipun

terbiasa mengkonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi sejak kecil, tubuh Shari tetap

langsing. Sedangkan yang terjadi pada Lizzie justru sebaliknya. Meskipun sudah

menghindari makanan berkarbohidrat tinggi, bobot tubuh Lizzie terus merangkak

naik. Dalam bahasa sasaran, pengontrasan itu ditunjukkan dengan kata ‟pun.‟ Namun

yang menjadi masalah sebenarnya adalah kata ounce. Kata ounce dalam kalimat di

atas merupakan sebuah ungkapan yang tidak bisa dipadankan secara harfiah dengan

kata ‟ons.‟ Dalam budaya masyarakat bahasa sasaran, penilaian gemuk atau tidaknya

seseorang hanya ditentukan oleh indera penglihatan orang lainnya, bukan ditentukan

secara spesifik oleh alat ukur tertentu. Oleh karena itu, kata ‟gemuk‟ menjadi tidak

lazim jika diikuti oleh besaran jumlah satuan ukuran tertentu sebagai keterangan.

Perhatikan contoh berikut ini.

a. Badannya bertambah gemuk setelah menikah.

b. Tubuhnya bertambah gemuk dua kilogram.

Contoh (a) merupakan contoh kalimat yang berterima, namun tidak demikian untuk

contoh (b). Berdasarkan pertimbangan di atas, saya memutuskan untuk memadankan

never gained an ounce dengan ‟tidak bertambah gemuk sedikit pun.‟ Hal ini

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 174: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

163

sekaligus menunjukkan bahwa tidak selamanya ungkapan harus dipadankan dengan

ungkapan lainnya, apalagi jika sudah bersinggungan dengan masalah budaya.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[187] “Hey, yeah!” he cries.

“Rosie told me about this. What song

was it you used to do? Like at the

school talent show and shit?”

[188] I give Angelo a warning

look, since Maggie is still hanging

around, and say. “Little pitchers.” It‟s

clear from his expression that he has no

idea what I‟m talking about. I sigh and

begin steering Grandma toward the

house.

[187] “Yeah!” teriaknya. “Rosie

pernah bilang ama gue. Lu berdua dulu

biasa nyanyi lagu apa? Kayak waktu di

pertunjukan bakat sekolah dan

sontoloyo semacamnya?”

[188] Aku coba memberikan

isyarat wajah kepada Angelo karena

Marnie masih ada di situ. Lalu

kukatakan, “Ada anak kecil.” Jelas

terlihat dari ekpresinya kalau dia tidak

mengerti maksudku. Aku menarik napas

dan mulai menuntun nenek ke dalam

rumah.

Anotasi

Menurut http://www.answers.com/topic/little-pitchers-have-big-ears (Sabtu, 2

Februari 2008), little pitcher merupakan bentuk ringkas sebuah ungkapan Little

pitcher have big ears. Ungkapan metaforis ini termaktub dalam buku Koleksi

Peribahasa karya John Heywood yang terbit pada tahun 1546. Pitcher atau ‟kendi‟

sejatinya terbuat dari tanah liat. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, bahan

dasarnya kian beragam, mulai dari tanah liat, keramik, logam, kristal, dan lain-lain.

Little pitcher merupakan istilah yang tepat untuk menggambarkan anak kecil. Bahan

dasar Pitcher yang pada awal ditemukannya tidak tembus pandang membuat kita

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 175: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

164

sukar untuk menebak seberapa banyak isi di dalamnya. Begitu pun yang terjadi saat

kita ingin menakar ‟isi kepala‟ anak kecil.

Gambar 7

Sedangkan gagang pitcher yang menyerupai bentuk telinga manusia menggambarkan

sifat dasar anak kecil dengan keingintahuan yang besar. Anak kecil bisa saja tanpa

sengaja mendengar hal-hal yang tidak sepatutnya bagi mereka. Hal itu tentu saja

dapat berakibat buruk mengingat keterbatasan pengetahuan mereka dalam mencerna

sesuatu hal. Itulah sebabnya dalam situs di atas kita diimbau agar tidak sembarangan

mengucapkan kata-kata kotor, makian, dan lain sebagainya di depan anak kecil.

Pengujaran Little pitchers oleh tokoh Lizzie dalam konteks cerita ini merujuk pada

kata shit yang diujarkan tokoh Angelo. Padanan yang diberikan untuk little pitcher

adalah Ada anak kecil!

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[208] “Huh,” I say with a

nervous laugh. “It was just a hobby.” ...

[208] “Ah,” ujarku sambil

tersenyum gugup “Itu cuma hobi, kok.”

...

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 176: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

165

[209] ...

[210] “Hobby my ass,”

Grandma says. “See this shirt here?”

Grandma points at her stained tunic.

“She dyed it herself! It was orange, now

look at it! And she hemmed the sleeves

to make them sexier, just like I asked!”

[209] ...

[210] “Cuma hobi

bagaimana?!?” ujar Nenek. “Liat

kemeja yang kukenakan ini kan?”

Nenek menunjuk tuniknya yang

ternoda. “Dia mewarnainya sendiri!

Tadinya oranye, tapi coba lihat

sekarang! Dan dia juga mengelim

bagian lengannya agar terlihat lebih

seksi, persis seperti yang aku inginkan!”

Anotasi

Kata my ass di sini merupakan ungkapan rasa kesal yang tentu saja

merupakan kata budaya yang tidak mungkin diterjemahkan secara harfiah. My ass

sebisa mungkin dicarikan padanan budayanya dalam bahasa sasaran. Dengan

mempertimbangkan konteks kalimat sebelumnya dan mempertimbangkan kesamaan

makna pada penggunaannya dalam lingkungan sosial, Hobby my ass dipadankan

dengan „Cuma hobi bagaimana?!?‟ Penggunaan tanda baca ganda (?!?) pada kalimat

„Cuma hobi bagaimana?!?‟ sangat penting untuk menandakan adanya intonasi nada

bicara yang meninggi. Tanpa tanda baca ganda (?!?), kalimat itu akan terasa datar

atau netral, yang artinya luapan emosi yang terkandung dalam teks sumber tidak

tersampaikan dengan baik dalam teks sasaran.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[239] “That is no way,” I hear

Rose wail behind us, “to talk about your

[239] “Nenek nggak boleh,”

kudengar Rose berteriak di belakang

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 177: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

166

grandson-in-law, Gram! Wait till I tell

Daddy!”

[240] “Aw, go ahead,” Grandma

retorts. Then, as I drag her away, she

complaints, “That sister of yours. How

could you stand her all these years?”

kami, “ngatain cucu sendiri kayak gitu

dong!” Nanti aku bilangin ayah, ya!”

[240] “Oh, silahkan,” ujar

Nenek sengit. Kemudian waktu aku

membawanya pergi dia pun

menggerutu, “Dasar kakakmu itu.

Bagaimana kau bisa tahan dengannya

selama ini?”

Anotasi

That sister of yours bisa saja dipadankan dengan “Kakakmu itu”, namun

tentunya tidak sebaik jika dipadankan dengan ungkapan “Dasar kakakmu itu.”

Penggunaan kata „dasar‟ di sini sudah sangat sesuai dengan konteks budaya dan

konteks kebahasaan teks sasaran karena menurut KBBI (2002:238), kata dasar

merupakan ragam cakapan yang artinya “…; 9 memang begitu (tentang adat, tabiat,

kelakuan, dan sebagainya); …”

5.5 Istilah

Menurut Kamus Linguistik (Kridalaksana, 1993:86), istilah (term) adalah

“kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,

proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.” Sedangkan menurut

KBBI (2002:446), istilah adalah “1 kata atau gabungan kata yg dengan cermat

mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang

tertentu; 2 sebutan; nama: janda muda disebut dng -- ―janda kembang‖; 3 kata atau

ungkapan khusus; …; -- khusus istilah yang pemakaiannya dan/atau maknanya

terbatas pada bidang tertentu; -- umum istilah yang menjadi unsur bahasa yang

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 178: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

167

digunakan secara umum.” Setiap istilah yang ditemukan dalam teks sumber sebisa

mungkin dituangkan pula dalam istilah dalam bahasa sasaran. Namun demikian,

ketiadaan padanan istilah dalam bahasa sasaran sering memaksa penerjemah

menuangkannya dalam bentuk lain, seperti ungkapan yang wajar.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[113] “Man,” Chaz says,

shaking his head, “there is going to be

some major bone-jumping when you

step off that plane.”

[114] “Andrew isn‟t like that,” I

say warmly. “He‟s a romantic. He‟ll

probably want to let me get acclimated

and recover from my jet lag in his king-

size bed and thousand-thread-count

sheets. He‟ll bring me breakfast in bed-

—a cute English breakfast with…

Englishy stuff on it.”

[113] “Wah,” kata Chaz seraya

menganguk-anggukkan kepalanya,

“pasti ntar ada adegan ranjang gila-

gilaan setelah lu keluar dari pesawat,

nih.”

[114] “Andrew nggak kayak

gitu,” ujarku penuh semangat. “Dia

orangnya romantis. Paling-paling dia

ngebiarin gue membiasakan diri dulu

dengan keadaan, ngebiarin gue melepas

lelah di atas ranjang besar dan seprei

lembut nan mewahnya setelah

perjalanan jauh. Trus dia bawain

sarapan gue ke tempat tidur—sarapan

ala Inggris yang indah... dengan

makanan khas Inggris di dalamnya.”

Anotasi

Menurut http://www.urbandictionary.com/define.php?term=JUMP+BONES

(Sabtu, 28 April 2007), bone-jumping merupakan sebuah istilah yang artinya adalah

hubungan seks yang dilakukan dengan gairah yang meluap-luap dan penuh variasi.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 179: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

168

Bahkan tak jarang melibatkan aktivitas seks yang menyimpang, seperti seks anal dan

lain-lain. Oleh karena itu, padanan yang diberikan untuk bone-jumping adalah

„adegan ranjang gila-gilaan.‟ Perlu diperhatikan, „adegan ranjang gila-gilaan‟ di sini

bukanlah istilah seperti dalam bahasa sumbernya melainkan ungkapan.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[119] Then again, as she likes to

assure me, their attraction is almost

purely physical, Chaz having just

gotten his master‟s in philosophy and

thus, in Shari‟s opinion, being virtually

unemployable.

[120] “So what would even be

the point of hoping for a future with

him?” she often asks me. “I mean,

eventually he‟ll start to feel

inadequate—even though he‟s got his

trust fund, of course—and consequently

suffer from performance anxiety in the

bedroom. So I‟ll just keep him around

as a boy toy for now, while he can still

get it up.”

[119] Tetapi, seperti yang sering

ia yakinkan padaku, daya tarik mereka

hampir seluruhnya bersifat fisik. Chaz

baru saja mendapatkan gelar masternya

di bidang filsafat. Namun, menurut

Shari, dengan berbekal gelar tersebut,

sepertinya agak sukar untuk mencari

pekerjaan.

[120] “Jadi masa depan kayak

apa yang lu harapin dari dia?”, dia kerap

bertanya padaku. ”Maksud gue, pada

akhirnya dia akan ngerasa

kekurangan—meskipun pastinya dia

dapet dana perwalian—dan akibatnya

dia menderita kecemasan kejantanan di

tempat tidur. Makanya, gue mau jadiin

dia mainan dulu untuk sementara waktu,

mumpung dia masih perkasa.”

Anotasi

Menurut http://www.urbandictionary.com/define.php?term=get+it+up (Senin,

7 April 2008), get it up atau hard-on merupakan istilah yang artinya ereksi atau

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 180: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

169

mengerasnya batang kemaluan laki-laki karena rangsangan seksual. Dalam budaya

masyarakat bahasa sasaran, kemampuan laki-laki untuk berereksi dikonotasikan

dengan kata kejantanan atau keperkasaan. Seorang laki-laki yang mampu berereksi

secara maksimal kerap disebut sebagai laki-laki jantan atau perkasa, laki-laki yang

dapat memuaskan pasangannya. Oleh karena itu, berdasarkan konteks padanan yang

diberikan untuk get it up adalah „perkasa.‟

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[137] “It‟s true,” Chaz informs

him conversationally. “They all have to

shower together. Sometimes they soap

each other‟s backs while gossiping

about their girlish hijinks from the night

before.”

[138] Angelo stares at Chaz,

bug-eyed. “Are you shitting me?”

[139] “Don‟t pay any attention

to him, Angelo,” Shari says, going for

another chip. “He‟s making it up.”

[137] “Memang benar,” ujar

Chaz enteng kepadanya. “Mereka

semua harus mandi bareng. Kadang

mereka saling nyabunin sambil gosipin

pesta gila-gilaan malam sebelumnya.”

[138] Angelo menatap Chaz

dengan mata melotot. “Lu bohongin

gue, ya?”

[139] “Jangan dengerin dia,

Angelo,” kata Shari sambil mengambil

keripik lagi. “Dia ngada-ngada, tuh.”

Anotasi

Menurut http://www.urbandictionary.com/define.php?term=shit+me (Senin, 7

April 2008), shit me dalam kalimat ―Are you shitting me?‖ merupakan istilah

informal atau slang yang digunakan untuk menyatakan ketidaksetujuan, misalnya

karena merasa dipermainkan. Kata shit sendiri memiliki makna konotatif negatif yang

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 181: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

170

sangat banyak berdasarkan konteks penggunaannya. Namun dalam konteks ini, Are

you shitting me? yang dilontarkan tokoh Angelo kepada tokoh Chaz dipadankan

dengan „Lu bohongin gue, ya?‟ Hal ini diperkuat oleh tokoh Shari yang mengatakan

He (Chaz) is making up atau „Dia (tokoh Chaz) ngada-ngada, tuh.‟

5.6 Istilah Asing

Definisi istilah telah dijelaskan secara tuntas pada sub bab sebelumnya,

sedangkan definisi istilah asing dalam sub bab ini adalah istilah bahasa sumber yang

tidak terdapat atau kurang dikenal dalam bahasa sasaran. Di dalam teks sumber

dijumpai beberapa istilah asing yang sangat khas. Disebut demikian karena istilah itu

memiliki ciri-ciri tersendiri. Solusi yang diambil dalam menerjemahkan istilah jenis

ini beragam, bergantung pada konteks.

Tabel I

No. Teks Sumber Teks Sasaran Para-

graf

1. (see: thong) (lihat: G-string)

(http://en.wikipedia.org/wiki/Thong_%28

garment%29 dan http://en.wikipedia.org/wiki/

G-string. Senin, 10 September 2007); http:

//en.wikipedia.org/wiki/G-string. Sabtu, 28

April 2007)

[2]

2. king-size ukuran king-size

(http://en.wikipedia.org/wiki/Bed. Senin, 17

September 2007)

[114]

3. a ramshackle and sebuah rumah bergaya Victorian yang reyot [134]

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 182: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

171

tomato-free

Victorian in

Westport,

Connecticut

namun bebas tomat di Westport, Connecticut

(http://www.cyberrentals.com/USA/Connecti

cut/vacation-house-Westport/p101389.htm.

Sabtu, 15 September 2007)

4. golden retriever anjing penjaga golden retriever

(http://en.wikipedia.org/wiki/Golden_re-

triever. Sabtu, 28 April 2007; http://www.

anjingras.com/content/view/33/1/. Sabtu, 29

Maret 2008)

[134]

5. Beverly Hills

Bordello

serial film porno Beverly Hills Bordello

televisi kabel premium

(http://en.wikipedia.org/wiki/Beverly_Hills_

Bordello. Sabtu, 15 September 2007)

[140]

6. Dr. Quinn film drama serial Dr. Quinn

(http://en.wikipedia.org/wiki/Dr._Quinn.

Sabtu, 28 April 2007)

[174]

7. Pride and

Prejudice

film Pride and Prejudice

(http://en.wikipedia.org/wiki/Pride_and_Pre-

judice_%281995_TV_serial%29. Sabtu, 28

April 2007)

[289]

8. wind- breaker jaket windbreaker

(http://www.thefreedictionary.com/wind-

breakers. Sabtu, 14 April 2007)

[327]

9. Sesame Street film boneka Sesame Street

(http://en.wikipedia.org/wiki/Sesame_street.

Sabtu, 28 April 2007)

[353]

10. 13 Going on 30 film komedi 13 Going on 30 [364]

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 183: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

172

(http://en.wikipedia.org/wiki/13_Going_On_

30. Sabtu, 28 April 2007)

11. Alias film serial televisi Alias

(http://en.wikipedia.org/wiki/Alias_%28TV_

series%29. Sabtu, 28 April 2007)

[365]

12. SUV jip SUV (http://en.wikipedia.org/wiki/SUV.

Sabtu, 28 April 2007)

[386]

13. cocker spaniel anjing cocker spaniel lucu

(http://en.wikipedia.org/wiki/English_Cocker

_Spaniel. Senin, 17 September 2007)

[403]

Menurut situs http://en.wikipedia.org/wiki/Thong_%28garment%29 dan

http://en.wikipedia.org/wiki/G-string (Senin, 10 September 2007), thong dan G-string

sebenarnya kurang lebih sama. Keduanya merupakan jenis celana dalam fesyen untuk

pria dan wanita. Walaupun demikian, banyak orang mengira keduanya hanya cocok

untuk wanita. Yang berbeda antara thong dan G-string adalah bentuk bagian

belakangnya—pada thong terdapat bahan berbentuk segitiga di antara belahan

bokong dan pinggang, sedangkan pada G-string hanya simpul tali bahan berbentuk T.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.

Gambar 3

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 184: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

173

Wanita yang duduk di sebelah kiri mengenakan G-string, sedangkan yang di sebelah

kanan mengenakan thong. Jika orang Indonesia ditanya apa itu thong, kemungkinan

besar mereka tidak tahu. Namun, jika yang ditanyakan adalah G-string, tentu

jawabannya akan sangat berbeda. Lebih lanjut, jika melihat gambar di atas, orang

Indonesia pasti akan mengira dua orang wanita itu sama-sama mengenakan G-string,

hanya saja modelnya agak berbeda. Oleh karena itu, saya memberikan padanan untuk

istilah asing thong dengan istilah asing lainnya, yaitu G-string, yang setidaknya

memiliki konsep bentuk dasar yang sama tetapi lebih dikenal. Karena G-string belum

ada padanannya dalam bahasa Indonesia, saya melakukan metode penerjemahan yang

disebut Hervey dan Higgins (Hoed, 2006: 59) dengan metode pinjaman kultural.

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Bed (Senin, 17 September 2007), King-

size merupakan ukuran ranjang atau tempat tidur. Untuk lebih jelasnya perhatikan

tabel berikut ini.

Mattress size (width × length)

U.S. Australia UK Europe

Twin / Single 39 × 75 in

97 × 191 cm 36 × 75 in

91 × 191 cm 35 × 79 in

90 × 200 cm

Double / Full 54 × 75 in

137 × 191 cm 55 × 79 in

140 × 200 cm

Queen (UK King)

60 × 80 in 152 × 203 cm

60 × 78 in 152 × 198 cm

63 × 79 in 160 × 200 cm

King (UK Super King)

76 × 80 in 193 × 203 cm

72 × 80 in 183 × 203 cm

72 × 78 in 183 × 198 cm

71 × 79 in 180 × 200 cm

Bahasa Indonesia juga menggunakan penamaan ukuran yang sama. Ukuran-ukuran

itu tidak diterjemahkan melainkan hanya dipinjam. Oleh karena itu padanan yang

diberikan untuk king-size adalah „ukuran king-size.‘

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 185: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

174

Melalui situs http://www.cyberrentals.com/USA/Connecticut/vacation-house-

estport/p101389.htm (Sabtu, 15 September 2007) dapat diketahui bahwa Victorian

dalam konteks ini adalah sebuah nama tipe unit rumah. Sesuai dengan namanya, unit

ini memiliki desain rumah zaman Ratu Victoria yang salah satu di antaranya nampak

pada gambar di bawah ini.

Gambar 4

Salah satu ciri khas dari gaya arsitektur jenis ini adalah bahan dasarnya yang

mengandalkan kayu. Rumah yang terbuat dari kayu umumnya memerlukan biaya

pemeliharaan yang tinggi karena sifat alaminya yang relatif tidak tahan terhadap

perubahan cuaca. Tak heran jika rumah tersebut dihargai lebih murah dari rumah

yang terbuat dari batu (bata). Harga murah menjadi pertimbangan pertama tokoh

Lizzie dalam membeli rumah mengingat suaminya, Andrew, hanyalah seorang guru

yang umumnya berpenghasilan pas-pasan. Situs yang sama juga menjelaskan bahwa

perumahan bergaya Victorian tersebut terletak di kawasan elit Westport, Connecticut,

yang menghadap ke pantai. Dengan demikian letaknya sangat strategis secara

geografis maupun ekonomis. Kestrategisan ini menjadi pertimbangan tokoh Lizzie

yang kedua. Jika a ramshackle and tomato-free Victorian in Westport, Connecticut

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 186: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

175

diterjemahkan menjadi „reyot dan bebas tomat‟, maka makna kata reyot dan bebas

tomat yang dipisahkan kata dan dalam frasa ini menjadi tidak sejajar; seharusnya kata

reyot dan bebas tomat dalam frasa tersebut dikontraskan dengan penggunaan kata

namun sehingga berbunyi „reyot namun bebas tomat.‟ Berdasarkan hirarki

pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal, nampaknya bebas tomat menjadi

pertimbangan ketiga tokoh Lizzie. Secara umum, Lizzie tidak berkeberatan untuk

tinggal di rumah reyot asalkan terletak di kawasan elit Westport dan tentunya bebas

tomat. Oleh karena itu, berdasarkan konteks cerita dan prinsip kesejajaran maknanya,

padanan yang diberikan untuk a ramshackle and tomato-free Victorian in Westport,

Connecticut adalah „sebuah rumah bergaya Victorian yang reyot namun bebas tomat

di Westport, Connecticut.‟

Dari http://en.wikipedia.org/wiki/Golden_retriever (Sabtu, 28 April 2007)

diketahui bahwa Golden Retriever merupakan ras yang berbadan besar dan berbulu

tebal „keemasan‟ seperti yang nampak pada gambar. Bulunya yang tebal membuat

anjing ini tahan dengan suhu ekstrim. Tak heran banyak orang yang

memanfaatkannya untuk membantu perburuan di hutan. Badannya yang besar juga

memiliki banyak keuntungan, seperti merobohkan atau menyeret tubuh orang dewasa.

Di beberapa kasus Golden Retriever mampu menolong orang yang terperosok ke

dalam air di danau berlapis es. Lebih jauh situs http://www.anjingras.com/content/

view/33/1/ (Sabtu, 29 Maret 2008) menjelaskan bahwa Golden Retriever sangat

percaya diri, sensitif, pintar, dan jarang menyalak. Anjing ini dapat dengan mudah

berinteraksi dengan anak-anak, anjing dan hewan peliharaan lainnnya. Namun, ia

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 187: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

176

juga bisa bersikap agresif atau galak terhadap orang asing. Itulah sebabnya dewasa

ini, Golden Retriever umumnya dimanfaatkan orang sebagai anjing penjaga.

Gambar 5

Dalam masyarakat Indonesia, anjing penjaga yang paling populer adalah jenis boxer,

herder dan dobermann. Oleh karena itu, saya merasa perlu memberikan penjelasan

tambahan di depan kata Golden Retriever menjadi „anjing penjaga Golden Retriever.‘

Kata „anjing‟ untuk menjelaskan apa sebenarnya Golden Retriever itu, sedangkan

kata „penjaga‟ untuk menjelaskan fungsinya.

Melalui situs http://en.wikipedia.org/wiki/Beverly_Hills_Bordello (Sabtu, 15

September 2007) diketahui bahwa merupakan serial film porno yang ditayangkan

oleh layanan tv kabel premium. Sesuai dengan namanya, film ini berlatarkan sebuah

spa di Beverly Hills yang sebenarnya merupakan tempat prostitusi terselubung. Saya

tetap mempertahankan kata Bordello yang dalam bahasa Indonesia artinya ‟tempat

prostitusi.‟ Foreignization itu dilakukan karena Beverly Hills Bordello merupakan

sebuah judul film Amerika, yang juga berlatarkan kawasan perumahan elit Beverly

Hills di Amerika Serikat.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 188: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

177

Dari http://en.wikipedia.org/wiki/Dr._Quinn (Sabtu, 28 April 2007) dapat

diketahui bahwa Dr. Quinn adalah nama sebuah film drama serial televisi karya Beth

Sullivan yang berhasil memenangkan penghargaan Emmy Awards untuk beberapa

kategori. Serial ini tayang perdana di salah satu stasiun tv dan radio swasta Amerika

Serikat, yakni CBS pada tahun 1993. Hingga saat ini tercatat beberapa stasiun masih

menayangkan ulang serial tersebut, salah satunya saluran Hallmark.

Situs http://en.wikipedia.org/wiki/Pride_and_Prejudice_%281995_TV_ serial

%29 (Sabtu, 28 April 2007) menjelaskan bahwa Pride and Prejudice merupakan

judul novel komedi romantik perdana karya Jane Austen yang diterbitkan untuk

pertamakalinya pada 28 Januari 1812. Berdasarkan kisah dalam novel itu dibuatlah

sebuah serial televisi dengan judul yang sama. Dalam bahasa sumber, Pride and

Prejudice merujuk pada judul serial televisinya. Oleh karena itu, padanan yang

diberikan untuk Pride and Prejudice adalah ‟film serial Pride and Prejudice.‘

Penjelasan tambahan (contextual conditioning) ‟film‟ sangat penting diberikan untuk

menghindari kesalahan interpretasi pembaca, yakni untuk membedakan judul serial

televisi ini dari judul novelnya.

Situs http://www.thefreedictionary.com/windbreakers (Sabtu, 14 April 2007)

mengatakan bahwa windbreaker merupakan jaket tebal yang digunakan untuk

menghindarkan diri dari terpaan angin dan hujan ringan. Jaket yang terbuat dari

bahan sintetis ini biasanya dilengkapi dengan penutup kepala. Padanan yang

diberikan untuk windbreaker adalah „jaket windbreaker.‘

Melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Sesame_street (Sabtu, 28 April 2007)

diketahui bahwa Sesame Street merupakan sebuah film serial televisi untuk anak-

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 189: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

178

anak usia prasekolah. Film ini menggabungkan boneka, animasi, dan aktor sungguhan

untuk merangsang kecerdasan anak-anak dalam mengenal huruf, mengerjakan

matematika dasar, memecahkan masalah sederhana, dan lain-lain. Meskipun tokoh

pemainnya beragam, tokoh-tokoh bonekanyalah (the Muppets) yang paling terkenal

dan digemari anak-anak dalam serial ini. Oleh sebab itu padanan yang diberikan

untuk Sesame Street adalah „film boneka Sesame Street.‘

Situs http://en.wikipedia.org/wiki/13_Going_On_30 (Sabtu, 28 April 2007)

mengatakan bahwa 13 Going on 30 adalah sebuah film komedi yang dibintangi oleh

aktris bertubuh ramping Jennifer Garner. Film ini juga diputar di beberapa negara,

seperti di Jepang dengan judul 13 Love 30, dan di Ausralia dengan judul Suddenly 30.

Untuk itu padanan yang diberikan untuk 13 Going on 30 adalah „film komedi 13

Going on 30.‘

Melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Alias_%28TV_series%29 (Sabtu, 28

April 2007) diketahui bahwa Alias merupakan film serial televisi yang sukses tayang

di Amerika Serikat sebanyak 105 episode. Film yang dibintangi oleh aktris Jennifer

Garner ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita muda agen CIA bernama

Sydney Bristow yang seringkali harus menjalani kehidupan sosialnya dengan

identitas yang berbeda. Dalam konteks bahasa sumber, sebenarnya Lizzie

menyebutkan Alias untuk menyindir dirinya sendiri yang saat itu tengah membohongi

seorang gadis kecil bernama Marnie yang ditemuinya di pesawat; Saat itu Lizzie

mengaku dirinya aktris Jennifer Garner. Padanan yang diberikan untuk Alias adalah

„film serial televisi Alias.‘

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 190: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

179

Melalui situs http://en.wikipedia.org/wiki/SUV (Sabtu, 28 April 2007)

diketahui bahwa SUV atau Sport Utility Vehicle merupakan jenis mobil yang

menggabungkan konsep kendaraan keluarga dengan truk pickup. Artinya mobil jenis

ini dirancang untuk dapat mengangkut penumpang dan barang, menarik trailer, dan

menjelajah medan berat (off-road). Ruang bagasi yang menyatu dengan kabin ini

memungkinkan penumpang beraktivitas dengan barang bawaannya saat mobil tengah

melaju. SUV umumnya telah mengusung teknologi berpenggerak empat roda (four-

wheel drive) yang dapat mengangkut 5 hingga 8 penumpang. Dalam sumber-sumber

berita bertajuk otomotif di Indonesia, seperti majalah MobilMotor, tabloid Otomotif,

dan program TV, seperti Otoblitz dan Smart Drive, istilah SUV tidak diterjemahkan

melainkan hanya dipinjam. Oleh sebab itu saya hanya menambahkan penjelasan

tambahan „jip‟ di depan kata SUV untuk memperjelas maksudnya. SUV dalam bahasa

sasaran, baik lisan maupun tulisan, hampir tidak pernah dipanjangkan sehingga

akhirnya saya memberikan padanan SUV dengan „jip SUV‘, bukan „jip Sport Utility

Vehicle.‟

Melalui http://en.wikipedia.org/wiki/English_Cocker_Spaniel (Senin, 17

September 2007) dapat kita ketahui bahwa cocker spaniel adalah nama jenis anjing

Amerika. Cocker spaniel disebut juga merry (= gembira, sukaria) cocker karena

tingkah lakunya yang kerap menggoyang-goyangkan ekornya yang pendek saat

beraktivitas. Anjing ini memang lucu, dan menggemaskan. Gerakan enerjiknya

senantiasa mengajak kita untuk bermain. Bulu coklatnya merupakan paduan bentuk

lurus dan keriting seperti terlihat pada gambar berikut.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 191: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

180

Gambar 6

Padanan yang diberikan untuk cocker spaniel adalah „anjing cocker spaniel lucu.‟

Kata „lucu‟ diberikan untuk membedakan citra cocker spaniel dari kebanyakan anjing

yang umum dikenal di Indonesia.

5.7 Idiom

Menurut Kamus Linguistik (Kridalaksana, 1993:81), idiom (idiom) adalah

“1. (a) Konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih, masing-masing anggota

mempunyai makna yang ada hanya karena bersama yang lain, (b) konstruksi yang

maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya. Contoh:

kambing hitam dalam kalimat Dalam peristiwa kebakaran itu Hansip menjadi

kambing hitam, padahal mereka tidak tahu apa-apa. Di sini makna kambing hitam

secara keseluruhan tidak sama dengan kambing maupun dengan hitam; 2. (dianjurkan

untuk tidak dipakai) bahasa dan dialek yang khas menandai suatu bangsa, suku,

kelompok, dll.“ Dalam menerjemahkan idiom, idealnya kita menggunakan metode

penerjemahan idiomatis yang dikatakan Hoed (2006: 58) sebagai sebuah metode

penerjemahan yang mengupayakan sejauh mungkin penemuan padanan istilah,

ungkapan, dan idiom dari apa yang tersedia dalam bahasa sasaran.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 192: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

181

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[43] Or what if he just holds

girls for ransom instead of selling them?

Except that I am so not rich! I know this

dress looks expensive, but I got it at

Vintage to Vavoom for twelve dollars

(with my employee discount)!

[44] And my dad doesn‟t have

any money. He works at a cyclotron,

for crying out loud!

[45] Don‘t kidnap me, don‘t

kidnap me, don‘t kidnap me—

[43] Atau bagaimana kalau ia

tidak menjualnya tapi hanya meminta

uang tebusan? Aku kan sama sekali

bukan orang kaya! Memang pakaian

yang aku kenakan terlihat mahal, tapi

aku hanya membelinya di toko pakaian

Vintage to Vavoom seharga seratus

delapan ribu rupiah (dengan harga

diskon khusus pegawai)!

[44] Ayahku tidak punya uang.

Astaga, ia hanya pegawai biasa di

Laboratorium Siklotron Superkonduksi

Nasional Universitas Negeri Michigan.

[45] Jangan culik aku, jangan

culik aku, jangan culik aku—

Anotasi

Menurut situs http://idioms.thefreedictionary.com/for+crying+out+loud

(Senin, 7 April 2008), for crying out loud merupakan idiom yang sepadan dengan

idiom-idiom lain, seperti: for goodness‘ sake, for God‘s sake, for Christ‘s sake, dan

for Pete‘s sake. Idiom tersebut diujarkan saat seseorang merasa kesal, sedih, dan/atau

terkejut. Dalam bahasa Indonesia, for crying out loud dapat dipadankan dengan

„astaga‟, karena menurut KBBI (2002:73), kata astaga yang merupakan ragam

cakapan dari bahasa Arab ”astagfirullah” ini artinya adalah ”1 semoga Allah

mengampuni aku; 2 seruan untuk menyatakan rasa heran bercampur sedih; 3 seruan

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 193: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

182

untuk menyatakan rasa pasrah (penyerahan diri) kpd Allah supaya diberi ampun.”

Pemilihan kata ‟astaga‟ sebagai padanan dalam konteks ini sangat sesuai dengan

konsep audience design (untuk siapa) dan need analysis (tujuannya apa) karena

penduduk bahasa sasaran mayoritas memang beragama Islam.

5.8 Malapropisme

Menurut http://www.thefreedictionary.com/malapropism (Senin, 7 April

2008), malapropisme adalah kesalahan, baik disengaja atau tidak, penggunaan kata

yang satu dengan kata lain yang bunyinya mirip. Dalam cerita ini, meskipun

jumlahnya sangat terbatas malapropisme perlu dibahas karena dapat memperkuat

perwatakan tokoh. Dengan demikian, malapropisme dalam bahasa sumber sebisa

mungkin dituangkan pula dalam malapropisme bahasa sasaran, sekalipun maknanya

belum tentu sama. Untuk lebih jelasnya lihat konteks berikut ini.

Teks Sumber (TSu) Teks Sasaran (TSa)

[169] Someone tugs on the skirt

of my dress and I look down. My sister

Rose‟s firstborn, Maggie, holds up a

necklace made of macaroni.

[170] “Aunt Lizzie,” she says.

“For you. I made it. For your

gradutation.”

[171] “Why, thank you,

Maggie,” I say, kneeling down so that

Maggie can drop the necklace over my

[169] Seseorang menarik rokku.

Ketika kulihataku memandang ke

bawah ternyata Maggie, anak pertama

kakakku, Rose, sedang memegang

kalung yang terbuat dari makaroni.

[170] “Tante Lizzie,” katanya.

“Untukmu. Aku membuatnya untuk

kelurusanmu.”

[171] “Aduh, makasih ya,

Maggie,” kataku sambil berlutut agar

Maggie dapat mengalungkan kalung

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 194: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

183

head.

[172] “The paint‟s not dry,”

Maggie says, pointing to the red and

blue splotches of paint that have now

been transferred from the macaroni to

the front of my 1954 Suzy Perette rose

silk party dress (which wasn‟t cheap,

even with my employee discount).

[173] “That‟s okay, Mags,” I

say. Because, after all, she‟s only four.

“It‟s beautiful.”

makaroninya di leherku.

[172] “Catnya belum kering,”

ujar Maggie seraya menunjuk pada

percikan cat warna merah dan biru yang

sekarang sudah berpindah dari macaroni

ke bagian depan gaun pesta sutra warna

merah merah jambu merek Suzy Perette

tahun 1954 (yang tidak murah meskipun

dengan diskon pegawaiku).

[173] “Tidak apa-apa, Mags,”

Kataku. Lagipula dia baru berusia

empat tahun. “Cantik sekali.”

Anotasi

Kata gradutation merupakan malapropisme dari graduation. Kesalahan

pengujaran ini tidak disengaja, karena dilakukan oleh anak kecil usia 4 tahun bernama

Maggie, keponakan tokoh utama Lizzie. Dalam konteks ceritanya kesalahan

pengujaran tersebut justru memperkuat perwatakan tokoh Maggie sebagai anak kecil.

Oleh karena itu, padanan yang diberikan untuk gradutation, yang maksud sebenarnya

adalah graduation, tentunya bukan „kelulusan‟ melainkan „kelurusan.‟

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 195: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

184

BAB 6

PENUTUP

Penerjemahan teks sumber dalam Bab 4 yang diambil dari novel Queen of

Babble karya Meg Cabot ini dilakukan dengan mengaplikasikan teori penerjemahan,

terutama yang mencakup metode, prosedur, dan teknik, seperti yang diuraikan dalam

Bab 2.

Novel Queen of Babble banyak menggunakan produk budaya bahasa berupa

ungkapan, istilah, dan idiom yang sangat populer. Berdasarkan metode penerjemahan

idiomatik, ungkapan, istilah, atau idiom dalam teks sumber, sebisa mungkin

dituangkan kembali dalam ungkapan, istilah, atau idiom yang sepadan dalam teks

sasaran. Namun demikian, gagasan metode penerjemahan tersebut di atas nampaknya

berbanding terbalik dengan pendapat yang mengatakan bahwa tidak ada dua

kebudayaan yang sama. Oleh karena itu, saya menggunakan teknik padanan budaya

untuk menerjemahkan ungkapan, istilah, dan idiom. Meskipun cenderung fleksibel,

teknik penerjemahan jenis ini tidaklah mudah karena harus didukung oleh

pengalaman kebahasaan dan kewacanaan yang baik dari penerjemahnya. Tak jarang

saya harus meminta pendapat narasumber atau membaca novel populer lain dalam

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 196: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

185

bahasa Indonesia sebagai tolok ukur keberterimaan dan kewajaran pemberian

padanan. Dalam memahami ungkapan, istilah, dan idiom ini, saya merasa sangat

terbantu dengan mata kuliah Analisis Wacana dan Analisis Teks.

Novel Queen of Babble juga banyak menggunakan merek dagang, nama

tokoh, dan istilah asing. Merek dagang, nama tokoh, dan istilah asing yang digunakan

dalam konteks cerita ini dapat dikategorikan sebagai nama diri (proper name, proper

noun), yang menurut Harimurti (1993:144) adalah ”nama orang, tempat, atau benda

tertentu (dipertentangkan dengan nama jenis); mis. Simon, Kalimantan, Monas.‖

Seperti yang telah dipaparkan dalam kerangka teori, nama diri pada umumnya tidak

diterjemahkan, kecuali memang sudah ada terjemahan resmi atau terjemahan bakunya

(Newmark, 1988:82). Namun, Newmark (1988:83) kembali menegaskan bahwa ”...

the translator‘s role is to make people understand ideas (objects are not important),

not to mystify by using vogue-words.‖ (Terjemahan dari saya: peranan penerjemah

adalah membuat pembaca paham akan suatu gagasan (obyek tidak dipentingkan),

bukan justru membuatnya bingung dengan penggunaan kata-kata populer).

Berdasarkan pendapat itu, dapat saya simpulkan bahwa merek dagang, nama tokoh,

dan istilah asing, dalam hal konteks ini merupakan obyek yang tidak dipentingkan

sehingga tidak perlu diterjemahkan (borrowing atau transference). Namun demikian,

kemaknawiannya tetap harus tersampaikan secara tuntas di dalam teks sasaran

melalui penjelasan tertentu. Oleh karena itu, teknik penjelasan tambahan (contextual

conditioning) dalam hal ini sangat cocok untuk digunakan. Teknik penerjemahan ini

memungkinkan saya memberikan padanan yang tepat untuk merek dagang, nama

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 197: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

186

tokoh, dan istilah asing, tanpa perlu mengkhawatirkan terjadinya deviasi makna

dalam teks sasaran.

Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi

seorang penerjemah yang baik dibutuhkan lebih dari sekedar pengalaman. Pertama,

seorang penerjemah harus menguasai „dunia‟ dua bahasa yang terlibat dalam

penerjemahan—yang notabene di dalamnya berkaitan erat dengan penggunaan

ungkapan. Kedua, seorang penerjemah harus mengutamakan hakikat penerjemahan

sebagai proses pengalihan pesan yang murni. Artinya ia harus menempatkan diri

sebagai seorang profesional di bidangnya yang tidak ditentukan oleh sikap

emosionalnya. Ketiga, seorang penerjemah harus memahami teori penerjemahan

yang mencakup sekurang-kurangnya metode, prosedur, dan teknik. Hal itu tak lain

karena teori penerjemahan menawarkan cara cepat dan akurat dalam mengatasi

masalah penerjemahan, terutama bagi para penerjemah muda yang umumnya minim

pengalaman. Teori penerjemahan dapat memberikan batasan tegas hingga sejauh

mana seorang penerjemah dapat menerjemahkan suatu teks. Urgensi teori

penerjemahan itu sejalan dengan pendapat Prof. Anton M. Moeliono dalam kata

pengantar yang dituliskannya untuk Kencanawati Taniran (Larson, 1989:XIII), yang

mengatakan bahwa “penerjemah yang mahir harus yakin bahwa penerjemahan itu

bukan suatu kiat atau seni belaka, melainkan juga suatu kegiatan yang berdasarkan

teori yang menjelaskan proses penerjemahan itu.” Keempat, seorang penerjemah

harus senantiasa mencermati dan mengkaji penggunaan istilah-istilah baru dalam

berbagai laras bahasa.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 198: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

187

DAFTAR ACUAN

Catford, J.C. 1974. A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University

Press.

Charlton, Laird. 1999. Webster‘s New World. Roget‘s A-Z Thesaurus. Cleveland:

Wiley Publishing, Inc.

Corbeil, Jean-Claude dan Ariane Archambault. 1995. Kamus Visual. Jakarta:

PT. Elex Media Komputindo.

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed. Ke-3.

Jakarta: Balai Pustaka.

Echols, John M. dan Hassan Shadily. 1994. Kamus Indonesia – Inggris. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

____. 1996. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gove, Babcock Philip. 1993. Webster‘s Third New International Dictionary: The

Definite Merriam Webster Unabridged Dictionary of the English Language.

Massachusetts: Cambridge University Press.

Hasibuan, Sofia Rangkuti. 1991. Teori Terjemahan dan Kaitannya dengan Tata

Bahasa Inggris. Jakarta: Dian Rakyat.

Hatim, Basil dan Ian Mason. 1992. Discourse and the Translator. London: Longman.

Hatim, Basil dan Ian Mason. 1997. The Translator as Communicator. London:

Routledge.

Hatim, Basil. 2001. Teaching and Researching Translation. London: Longman.

Hervey, Sándor dan Ian Higgins. 1992. Thinking Translation. New York: Routledge.

Hoed, Benny H. 2006. Teori dan Masalah Penerjemahan. Sebuah Pengantar

Ringkas. Jakarta: ProDC.

Hoed, Benny H., Tresnati S. Solichin, dan Rochayah M. 1993. Pengetahuan Dasar

Tentang Penerjemahan. Jakarta: Pusat Penerjemahan FSUI.

Hornby, A.S. 1987. Oxford Advanced Learner‘s Dictionary of Current English.

New York: Oxford University Press.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 199: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

188

Hornby, Marry Snell. 1995. Translation Studies. An Integrated Approach.

Amsterdam: Jon Benjamin Publishing Co.

<http://bandaid.com/. 9 September 2007>

<http://dictionary.cambridge.org/define.asp?key=3000&dict=CALD. 8 Juli 2008>

<http://en.wikipedia.org/wiki/13_Going_On_30. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/A%26E_Network. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Alias_%28TV_series%29. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Amstel_Light. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Ass_%28animal%29. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Band-Aid. 9 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Bed. 17 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Beverly_Hills_Bordello. 15 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Cindy_Crawford. 19 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Coffee_roasting. 17 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/CVS_Caremark. 17 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Dr._Quinn%2C_Medicine_Woman. 19 September

2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Dr._Quinn. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/English_Cocker_Spaniel. 17 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Golden_retriever. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/G-string. 10 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/G-string. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Hallmark_Channel. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Heineken. 28 April 2007>

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 200: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

189

<http://en.wikipedia.org/wiki/John_F._Kennedy_International_Airport. 19 September

2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Kermit_the_Frog. 29 Maret 2008>

<http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Sesame_Street_characters. 29 Maret 2008>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Liv_Tyler. 19 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/MTV_Cribs. 17 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Pamela_Anderson. 19 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Pride_and_Prejudice_%281995_TV_serial%29.

28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Prince_Andrew%2C_Duke_of_York. 19 September

2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Rolling_Rock. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Sesame_street. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/South_Beach_diet. 22 Januari 2008>

<http://en.wikipedia.org/wiki/SUV. 28 April 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Thomas_Witherell_Palmer. 22 Januari 2008>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Thong_%28garment%29. 10 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/University_of_Michigan_Housing. 22 Januari 2008>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Us_Weekly. 17 September 2007>

<http://en.wikipedia.org/wiki/Vogue_magazine. 28 April 2007>

<http://idioms.thefreedictionary.com/for+crying+out+loud. 7 April 2008>

<http://www.anjingras.com/content/view/33/1/. 29 Maret 2008>

<http://www.answers.com/topic/little-pitchers-have-big-ears. 2 Februari 2008>

<http://www.aspirin.com/aoi/hfh/headache_from_hell_en.html. 17 September 2007>

<http://www.chattem.com/products/sun.asp. 9 September 2007>

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 201: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

190

<http://www.cvs.com/corpInfo/about/history.html.17 September 2007>

<http://www.cyberrentals.com/USA/Connecticut/vacation-house-Westport/ p101389.

htm. 15 September 2007>

<http://www.imdb.com/title/tt0196512/. 19 September 2007>

<http://www.merriam-webster.com/dictionary/annotate. 8 Juli 2008>

<http://www.nscl.msu.edu/. 22 Januari 2008>

<http://www.recsports.umich.edu/facilities/palmeropen.htm. 22 Januari 2008>

<http://www.salvationarmyusa.org/usn/www_usn.nsf/vw-sublinks/5256DDC007274

DF80256B80003CED42?openDocument. 17 September 2007>

<http://www.snopes.com/business/hidden/rolling.asp. 28 April 2007>

<http://www.starbucks.com/ourcoffees/product.asp?category_name=dark+roast+

blends&product_id=fre. 17 September 2007>

<http://www.thefreedictionary.com/annotate. 8 Juli 2008>

<http://www.thefreedictionary.com/malapropism. 7 April 2008>

<http://www.thefreedictionary.com/windbreakers. 14 April 2007>

<http://www.tums.com/products_ultra.aspx. 17 September 2007>

<http://www.urbandictionary.com/define.php?term=get+it+up. 7 April 2008>

<http://www.urbandictionary.com/define.php?term=JUMP+BONES. 28 April 2007>

<http://www.urbandictionary.com/define.php?term=shit+me. 7 April 2008>S

<http://www.vintagefashionguild.org/component/option,com_alphacontent/section, 6/

cat,59/task,view/id,500/Itemid,100/. 15 September 2007>

Kenney, William. 1996. How to Analyze Fiction. USA: Simon & Schuster Inc.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Larson, Mildred L. 1989. Meaning Based Translation, A Guide to Cross-language

Equivalence. Terj. Kencanawati Taniran. Jakarta: Penerbit Arcan.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 202: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

191

Nababan, Rudolf M. 2003. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Newmark, Peter. 1981. Approaches to Translation. New York: Pergamon.

Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. New York: Prentice Hall.

Nida, E.A. dan Charles R. Taber. 1974. The Theory and Practice of Translation.

Leiden: E.J. Brill.

Panuti, Sugeng. 1997. Kamus Peribahasa Inggris. Jakarta: Kesaint Blanc.

Podo, Hadi dan Joseph J. Sullivan. 1998. Pandai Berbahasa Inggris. Kamus

Ungkapan Indonesia – Inggris. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Salim, Peter. 1990. The Contemporary English – Indonesian Dictionary. Jakarta:

Modern English Press.

Shakespeare, William. 1975. Hamlet, Prince of Denmark. Terjemahan Trisno

Sumardjo. Jakarta: PT. Bumi Restu.

Stevens, Alan M. dan A. Ed. Schmidgall-Tellings. 2004. Kamus Lengkap Indonesia –

Inggris. Ohio: Ohio University Press.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama

Venuti, Lawrence. 2004. The Translation Studies Reader. New York: Routledge.

Widyamartaya, A. 1989. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Williams, Henny dan Andrew Chesterman. 2002. The MAP. A beginner‘s Guide to

Doing Research in Translation Studies. Manchester: St. Jerome Publishing.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 203: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

192

GLOSARIUM

No. Teks Sumber Teks Sasaran Acuan

1. 13 Going on 30 film komedi 13 Going

on 30

http://en.wikipedia.org/wiki/

13_Going_On_30. 28 April

2007.

2. A&E jaringan televisi A&E http://en.wikipedia.org/wiki/

A%26E_Network. 28 April

2007.

3. Alias film serial televisi Alias

http://en.wikipedia.org/wiki/

Alias_%28TV_series%29.

28 April 2007.

4. Amstel Light bir Amstel Light http://en.wikipedia.org/wiki/

Amstel_Light. 28 April

2007.

5. Beverly Hills

Bordello

serial film porno

Beverly Hills Bordello

http://en.wikipedia.org/wiki/

Beverly_Hills_Bordello. 15

September 2007.

6. CVS toko obat CVS http://www.cvs.com/corp-

info/about/history.html. 17

September 2007; http://en.

wikipedia.org/wiki/CVS_

Caremark. 17 September

2007.

7. Cyclotron Laboratorium Siklotron

Superkonduksi

Nasional Universitas

http://www.nscl.msu.edu/.

22 Januari 2008.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 204: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

193

Negeri Michigan

8. Dr. Quinn film drama serial Dr.

Quinn

http://en.wikipedia.org/wiki/

Dr._Quinn. 28 April 2007.

9. French roast kopi hitam French

roast tanpa kafein

http://www.starbucks.com/

ourcoffees/product.asp?

category_name=dark+roast

+blends&product_id=fre. 17

September 2007; http://en.

wikipedia.org/wiki/Coffee_

roasting . 17 September

2007.

10. golden retriever anjing penjaga golden

retriever

http://en.wikipedia.org/wiki/

Golden_retriever. 28 April

2007; http://www. anjing-

ras.com/content/view/33/1/.

29 Maret 2008.

11. Pride and

Prejudice

film Pride and

Prejudice

http://en.wikipedia.org/wiki/

Pride_and_Prejudice_%281

995_TV_serial%29. 28

April 2007.

12. Rolling Rock bir Rolling Rock http://en.wikipedia.org/wiki/

Rolling_Rock. 28 April

2007; http://www.snopes.

com/ business/hidden/rol-

ling.asp. 28 April 2007.

13. Sesame Street film boneka Sesame

Street

http://en.wikipedia.org/wiki/

Sesame_street. 28 April

2007.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 205: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

194

14. South Beach diet lemak dan

karbohidrat ala South

Beach

http://en.wikipedia.org/wiki/

South_Beach_diet. 22

Januari 2008.

15. Sun-In highlight rambut praktis

Sun-In

http://www.chattem.com/

products/sun.asp. 9

September 2007.

16. Suzy Perette merek Suzy Perette http://www.vintagefashion-

guild.org/component/option,

com_alphacontent/section,

6/cat,59/task,view/id,500/

Itemid,100/. 15 September

2007.

17. Heineken bir Heineken http://en.wikipedia.org/wiki/

Heineken. 28 April 2007.

18. Salvation Army toko hemat Salvation

Army

http://www.salvationarmy-

usa.org/usn/www_usn.nsf/

vw-sublinks/85256DDC

007274DF80256B80003

CED42?openDocument.

17 September 2007.

19. Tums obat pereda nyeri

lambung Tums

http://www.tums.com/pro-

ducts_ultra.aspx. 17

September 2007.

20. Us Weekly majalah selebriti Us

Weekly

http://en.wikipedia.org/wiki/

Us_Weekly. 17 September

2007.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008

Page 206: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20251252-RB00A284t-Terjemahan beranotasi.pdfTerjemahan Beranotasi ke dalam Bahasa Indonesia Novel Queen of Babble karya Meg Cabot Tommy

195

21. wind- breaker jaket windbreaker http://www.thefreedictiona-

ry.com/windbreakers. 14

April 2007.

Terjemahan beranotasi..., Tommy Andrian, FIB UI, 2008