Benigna Prostat Hypertropi (Bph) Benigna Prostat Hypertropi (Bph)

download Benigna Prostat Hypertropi (Bph) Benigna Prostat Hypertropi (Bph)

of 52

description

Benigna Prostat Hypertropi (Bph)Benigna Prostat Hypertropi (Bph)Benigna Prostat Hypertropi (Bph)Benigna Prostat Hypertropi (Bph)Benigna Prostat Hypertropi (Bph)Benigna Prostat Hypertropi (Bph)Benigna Prostat Hypertropi (Bph)

Transcript of Benigna Prostat Hypertropi (Bph) Benigna Prostat Hypertropi (Bph)

  • Konsep lansia danaskep BENIGNA PROSTAT HYPERTROPI (BPH)yuyud

  • Pembesaran prostatKontraksi VUMhmbat aliran urine tekanan intravesikalpenyempitan lumen uretra prostatikaKontraksi yang terus menerus hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan divertikel buli-bulilower urinary tract symptom (LUTS)hidroureter, hidronefrosis,Gejala obstruksi miksi lemah, miksi tidak puas, menetes setelah miksi,gagal ginjalGejala iritatif frekuensi, nokturi, urgensi, disturi). nyeri pinggangG3 nyaman nyeriPerubahan pola berkemihAkumulasi urineResti infeksicemasKurang informasiETC..

  • Tanda gan gejalaGejala-gejala pembesaran prostat jinak dikenal sebagai Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS),yang dibedakan menjadi:Gejala iritatif, yaitu sering miksi (frekuensi), terbangun pada malam hari untuk miksi ( nokturia),perasaan ingin miksi yang sangat mendesak (urgensi),dan nyeri pada saat miksi ( disuria).Gejala obstruktif adalah pancaran melemah, rasa tidak puas setelah miksi, kalau mau miksi harus menunggu lama , harus mengedan,kencing terputus-putus,dan waktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensi urin dan inkontinen karena overflow. (Anonim,FK UI,1995).

  • Diagnosis 1.Pemeriksaan colok duburPemeriksaan colok dubur dapat memberikan kesan keadaan tonus sfingter anus, mukosa rektum, kelainan lain seperti benjolan dalam rektum dan prostat. Pada perabaan melalui colok dubur dapat diperhatikan konsistensi prostat, adakah asimetri, adakah nodul pada prostat, apakah batas atas dapat diraba. Derajat berat obstruksi dapat diukur dengan menentukan jumlah sisa urine setelah miksi spontan. Sisa miksi ditentukan engan mengukur urine yang masih dapat keluar dengan kateterisasi. Sisa urine dapat pula diketahui dengan melakukan ultrasonografi kandung kemih setelah miksi.

  • Pemeriksaan laboratorium Analisis urin dan pemeriksaan mikroskopik urin, elektrolit, kadar ureum kreatinin.\Bila perlu Prostate Spesific Antigen (PSA), untuk dasar penentuan biopsi. Tes darah ini bertujuan untuk mengukur kadar protein yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat. Bila kadarnya tinggi mengindikasikan kanker prostat. Namun peningkatan kadar PSA kadang juga dapat disebabkan oleh pembesaran prostat, infeksi atau peradangan prostat.

  • Pemeriksaan radiologi :

    a.Foto polos abdomen

    b.BNO-IVP Pemeriksaan radiografi dari traktus urinarius (Renal, Ureter, Vesica Urinaria, dan Uretra) dengan penyuntikan kontras media positif secara intra vena. Tujuan pemeriksaan untuk menggambarkan anatomi dari pelvis renalis dan sistem calyses serta seluruh tractus urinarius dengan penyuntikan kontras media positif secara intra vena. Pemeriksaan ini dapat diketahui kemampuan ginjal mengkonsentrasikan bahan kontras tersebut .

  • d.CystografiRetrograde cystografi merupakan salah satu pemeriksaan traktus urinarius yang dikhususkan untuk memeriksa bagian vesica urinaria ( kandung kemih ) dan uretra, dengan cara memasukan suatu bahan kontras yang dimasukan melalui uretra, dengan mengunakan kateter atau langsung menggunakan spuit.4.USG

  • PenatalaksanaanTujuan terapi pada pasien BPH adalah (1) memperbaiki keluhan miksi, (2) meningkatkan kualitas hidup, (3) mengurangi obstrusi infavesika, (4) mengembalikan fungsi ginjal jika terjadi gagal ginjal, (5) mengurangi volume residu urine setelah miksi, dan (6) mencegah progresifitas penyakit

  • 1. Terapi medikamentosa2. Terapi bedah : Waktu penanganan untuk tiap pasien bervariasi tergantung beratnya gejala dan komplikasi. Indikasi terapi bedah yaitu :a. Retensio urin berulangb. Hematuriac. Tanda penurunan fungsi ginjald. Infeksi saluran kencing berulange. Tanda-tanda obstruksi berat yaitu divertikel,hidroureter, dan hidronefrosis. f. Ada batu saluran kemih.

  • Macam-macam tindakan pada klien BPH1. PROSTATEKTOMIa. Prostatektomi Supra pubis.Adalah salah satu metode mengangkat kelenjar melalui insisi abdomen. Yaitu suatu insisi yang dibuat kedalam kandung kemih dan kelenjar prostat diangkat dari atas.b. Prostatektomi Perineal.Adalah mengangkat kelenjar melalui suatu insisi dalam perineum. Cara ini lebih praktis dibanding cara yang lain, dan sangat berguna untuk biopsi terbuka. Keuntungan yang lain memberikan pendekatan anatomis langsung, drainage oleh bantuan gravitasi, efektif untuk terapi kanker radikal, hemostatik di bawah penglihatan langsung,angka mortalitas rendah, insiden syok lebih rendah, serta ideal bagi pasien dengan prostat yang besar, resiko bedah buruk bagi pasien sangat tua dan ringkih. Pada pasca operasi luka bedah mudah terkontaminasi karena insisi dilakukan dekat dengan rektal. Lebih jauh lagi inkontinensia, impotensi, atau cedera rectal dapat mungkin terjadi dari cara ini. Kerugian lain adalahkemungkinan kerusakan pada rectum dan spingter eksternal serta bidang operatif terbatas.c.

  • Prostatektomi retropubikAdalah suatu teknik yang lebih umum dibanding pendekatan suprapubik dimana insisi abdomen lebih rendah mendekati kelenjar prostat, yaitu antara arkus pubis dan kandung kemih tanpa tanpa memasuki kandung kemih. Prosedur ini cocok untuk kelenjar besar yang terletak tinggi dalam pubis. Meskipun darah yang keluar dapat dikontrol dengan baik dan letak bedah labih mudah untuk dilihat, infeksi dapat cepat terjadi dalam ruang retropubis. Kelemahan lainnya adalah tidak dapat mengobati penyakit kandung kemih yang berkaitan serta insiden hemorargi akibat pleksus venosa prostat meningkat juga osteitis pubis. Keuntungan yang lain adalah periode pemulihan lebih singkat serta kerusakan spingter kandung kemih lebih sedikit.

  • Insisi Prostat Transuretral ( TUIP ).Yaitu suatu prosedur menangani BPH dengan cara memasukkan instrumen melalui uretra. Satu atau dua buah insisi dibuat pada prostat dan kapsul prostat untuk mengurangi tekanan prostat pada uretra dan mengurangi kontriksi uretra. Cara ini diindikasikan ketika kelenjar prostat berukuran kecil ( 30 gram/kurang ) dan efektif dalam mengobati banyak kasus BPH. Cara ini dapat dilakukan di klinik rawat jalan dan mempunyai angka komplikasi lebih rendah di banding cara lainnya

  • TURP ( TransUretral Reseksi Prostat )TURP adalah suatu operasi pengangkatan jaringan prostat lewat uretra menggunakan resektroskop. TURP merupakan operasi tertutup tanpa insisi serta tidak mempunyai efek merugikan terhadap potensi kesembuhan. Operasi ini dilakukan pada prostat yang mengalami pembesaran antara 30-60 gram, kemudian dilakukan reseksi. Cairan irigasi digunakan secara terus-menerus dengan cairan isotonis selama prosedur. Setelah dilakukan reseksi, penyembuhan terjadi dengan granulasi dan reepitelisasi uretra pars prostatika (Anonim,FK UI,1995). Setelah dilakukan TURP, dipasang kateter Foley tiga saluran no. 24 yang dilengkapi balon 30 ml, untuk memperlancar pembuangan gumpalan darah dari kandung kemih. Irigasi kanding kemih yang konstan dilakukan setelah 24 jam bila tidak keluar bekuan darah lagi. Kemudian kateter dibilas tiap 4 jam sampai cairan jernih. Kateter dingkat setelah 3-5 hari setelah operasi dan pasien harus sudah dapat berkemih dengan lancar. TURP masih merupakan standar emas. Indikasi TURP ialah gejala-gejala dari sedang sampai berat, volume prostat kurang dari 60 gram dan pasien cukup sehat untuk menjalani operasi. Komplikasi TURP jangka pendek adalah perdarahan, infeksi, hiponatremia atau retensio oleh karena bekuan darah. Sedangkan komplikasi jangka panjang adalah striktura uretra, ejakulasi retrograd (50-90%), impotensi (4-40%). Karena pembedahan tidak mengobati penyebab BPH, maka biasanya penyakit ini akan timbul kembali 8-10 tahun kemudian.

  • Open prostatektomy

  • KOMPLIKASI Perdarahan. Pembentukan bekuanObstruksi kateterDisfungsi seksual tergantung dari jenis pembedahan.Komplikasi yang lain yaitu perubahan anatomis pada uretra posterior menyebabkan ejakulasi retrogard yaitu setelah ejakulasi cairan seminal mengalir kedalam kandung kemih dan diekskresikan bersama urin. Selain itu vasektomi mungkin dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi dari uretra prostatik melalui vas deference dan ke dalam epidedemis. Setelah prostatektomi total ( biasanya untuk kanker ) hampir selalu terjadi impotensi. Bagi pasien yang tak mau kehilangan aktifitas seksualnya, implant prostetik penis mungkindigunakan untuk membuat penis menjadi kaku guna keperluan hubungan seksual. Infeksi

  • Tahapan AskepPengkajianPerumusan masalahRencana intervensiPelaksanaanEvaluasi 13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Pengkajian Sebelum melakukan pengkajian perawat harus menyatakan kepercayaan dan perhatian secara meyakinkanModifikasi lingkungan diperlukanRuangan yang adekuatMinimalisir kebisinganRuangan nyamanPosisi duduk memudahkan berkomunikasi13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Dekat dengan kamar mandiTersedia minuman yang disukaiTempat untuk menggantungkan baju dan barangPrivasi terjagaPengkajian dilakukan sesuai dengan tingkat energi13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Bersikap sabar, rileks dan tidak tergesa-gesaBerikan kesempatan untuk menjawabWaspadai tanda-tanda keletihanPengkajian saat puncak energi klien13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Karena klien mengalami penurunan dan kemunduran fungsi, kadang timbul keselahan dataBeberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari kesalahan data:Kaji lebih dari satu kali dalam waktu yang berbedaKaji dalam kondisi yang menyenangkan13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Cari kesempatan yang baikYakinkan klien menggunakan alat bantuGunakan bahasa tubuhKenali kondisi emosi klien13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Pendekatan sistematis dan tidak tergesa-gesa memungkinkan perawat:Menentukan kemampuan dan kekuatan klien serta ketidakmampuan dan keterbatasanPeningkatan dukungan obyektif untuk data obyektifMengumpulkan data obyektif yang sebelumnya tidak diketahui13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Prinsip Umum PengkajianWaspadai tingkat energi klienHormati privacy klienSistematis dalam pemeriksaan guna meminimalkan perubahan posisiKembangkan urutan pemeriksaan yang efisienJamin kenyamanan klien13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Jelaskan setiap langkah dengan istilah yang sederhanaKomunikasikan setiap temuan secara asertifTunjukkan kehangatan, ketulusan dan perhatian pada klienKembangkan format standar13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Aspek Yang DikajiFisikPsikologisSosial ekonomiSpiritual 13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Fisik WawancaraPandangan tentang kesehatanKegiatan yang mampu dilakukanKekuatan fisikKebiasaan diet, bab, bak, istirahatKebiasaan olahragaPerubahan tubuh yang sangat dirasakanPenggunaan waktu senggang13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Pemeriksaan fisikUrutan pemeriksaanInspeksiPalpasi PerkusiAuskultasi13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Psikologis Apakah mengenal masalah-masalah utamanyaBagaimana sikap terhadap proses penuaanAoakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidakApakah optimis memandang hidupBagaimana mengatasi stress yang dihadapi13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Apakah mudah dalam penyesuaian diriApakah sering mengalami kegagalanApakah harapan saat ini dan yang akan datangKaji fungsi kognitif, daya ingat, proses pikir, alam perasaan, orientasi, dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Sosial EkonomiDarimana sumber keuanganApa kesibukan waktu luangDengan siapa tinggalKegiatan organisasi yang diikutiBagaimana pandangan terhadap lingkunganSeberapa sering berhubungan dengan orang lain13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Siapa saja yang biasa mengunjungiSeberapa besar ketergantungannyaApakah dapat menaylurkan hobi dengan fasilitas yang ada13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Spiritual Apakah secara teratur melakukan ibadahApakah secara aktif mengikuti kegiatan keagamaanBagaimana klien menyelesaikan masalah, apakah juga dengan cara berdoaApakah klien terliaht sabar dan berpasrah13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Pengkajian DasarData dasarTTVBBTingkat orientasiMemoriPola tidurPenyesuaian psikososial13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Sistem PersyarafanKesimetrisan raut wajahTingkat kesadaranMataPupilPendengaranSensory deprivationNyeri 13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Sistem KardioSirkulasiAuskultasiVena jugularisPusingSakitEdema 13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Sistem GastrointestinalStatus giziDietAnoreksi, mual muntahMengunyahBising ususKonstipasi 13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Sistem GenitourinariaWarna urinDistensi abdomenFrekuensi, polaIntake/outputDisuriaSeksualitas 13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Sistem IntegumenTemperaturKeutuhanTurgorJaringan parutKeadaan kukuKeadaan rambut13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Sistem MuskuloskeletalKontrkaturTingkat mobilisasiROMParalisisKelainan punggung13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Rencana KeperawatanLibatkan klien dan keluargaKerjasama dengan profesi lainTentukan prioritasCegah timbulnya masalahSediakan waktu yang cukup untuk mendapatkan input dan pemasukanTulis semua rencana dan jadwal13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Tindakan KeperawatanTumbuhkan dan bina saling percayaSediakan cukup peneranganTingkatkan rangsangan panca inderaPertahankan dan latih daya orientasiBerikan perawatan sirkulasi, pernafasan, pencernaan, genitourinaria, muskuloskeletal, integumen13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • Evaluasi Klien mampu memelihara diri sendiriKesehatan klien terjagaMampu melaksanakan aktivitas yang menunjang kesehatan (fisik, psikologis, spiritual, sosial ekonomi)Produktivitas meningkat dengan optimal13/11/08gnB9(*)

    gnB

  • pengkajianSirkulasiTanda: Peninggian TD ( efek pembesaran ginjal )EliminasiTanda : Penurunan kekuatan / dorongan aliran urine; tetesan Keragu-raguan pada awal berkemih, Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih dengan lengkap; Dorongan dan frekuensi berkemih, Nokturia, disuria, hematuria, Duduk untuk berkemih, ISK berulang, riwayat batu ( stasis urinaria ), Konstipasi ( protusi prostate ke dalam rectum )

  • contdTanda: Masa padat dibawah abdomen bawah ( distensi kandung kemih ), nyeri tekan kandung kemih. Hernia inguinalis, hemoroid ( mengakibatkan peningkatan tekanan abdominal yang memerlukan pengososngan kandung kemih mengatasi tahanan ).

  • Makanan / CairanGejala : Anoreksia, mual, muntah, penurunan berat badan.Nyeri / KenyamananGejala : Nyeri suprapubis, panggul, atau pnggung, tajam, kuat ( pada prostatitis Akut ) Nyeri punggung bagian bawah KeamananGejala : DemamSeksualitasGejala: Masalah tentang efek kondisi/terapi pada kemampuan seksual, Takut inkontinensia/menetes selama hubungan intim, Penurunan kekuatan konstraksi ejakulasiTanda : Pembesaran, nyeri tekan prostate.

  • Penyuluhan/pembelajaranGejala : Riwayat keluarga kanker, hipertensi, penyakit ginjal Penggunaan antihipertensif atau antidepresan, antibiotic, urinaria atau agen antibiotik,obat yang dijual bebas untuk flu/alergi obat mengandung simpatomimetik

  • Dx kepNyeri ( Akut ) Dapat dihubungkan dengan:Iritasi mukosa, distensi kandung kemih, kolik ginjal, infeksi urinari, terapi radiasi

  • Retensi Urine ( akut/kronik ) Dapat dihubungkan dengan:Obstruksi mekanik; pembesaran prostate,Dekompensasi otot detrusor , Ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat

  • Tindakan/Intervensi

    MandiriKaji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas (skala 0-10), lamanya.Pertahankan tirah baring bila diindikasikan.Berikan tindakan kenyamanan, contoh pijatan punggung, membantu pasien melakukan posisi nyaman, mendorong penggunaan relaksasi/latihan napas dalam, aktivitas terapeutik.Dorong menggunakan rendam duduk, sabun hangat untuk perineum.KolaborasiMasukkan kateter dan dekatkan untuk kelancaran drainase.Berikan obat sesuai indikasi :Antibacterial, contoh, metenamin hipurat (Hiprex).Antispasmodik dan sedatife kandung kemih, contoh, flavoksat (Urispas), oksibutinin (Ditropan).