BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu...

69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI LUKIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Jurusan Seni Rupa Murni Disusun Oleh: JONI SUSANTO NIM. C. 0606015 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET S U R A K A R T A 2012

Transcript of BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu...

Page 1: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE

DALAM KARYA SENI LUKIS

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni

Jurusan Seni Rupa Murni

Disusun Oleh:

JONI SUSANTO NIM. C. 0606015

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A 2012

Page 2: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

BENDA BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE

DALAM KARYA SENI LUKIS

Disusun Oleh: JONI SUSANTO NIM. C. 0606015

Telah disetujui oleh pembimbing

Tanggal: ...........................

Pembimbing 1

…………………………………………………. Dr. Narsen Afatara, MS.

NIP. 195007111979031004

Pembimbing 2,

……………………………………………………. Drs. R. Suatmadji, M.Sn.

NIP 195203251980101001

Mengetahui, Ketua Jurusan Seni Rupa Murni, Fakultas Sastra dan Seni Rupa,

Universitas Sebelas Maret,

Drs. Agustinus Sumargo, M.Sn.

NIP. 195103221985031001

Page 3: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

BENDA BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE

DALAM KARYA SENI LUKIS

Disusun Oleh: JONI SUSANTO NIM. C. 0606015

Telah disetujui oleh Tim Penguji Jurusan Seni Rupa Murni,

Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Pada tanggal: .............................................................

Dewan Penguji,

Jabatan N a m a Tandatangan

Ketua Drs. Agustinus Sumargo, M.Sn. .…………………………… NIP. 195103221985031001

Sekretaris Sigit Purnomo Adi, S.Sn.M sn. … …………………………

NIP .198203162005011003

Penguji I Dr. Narsen Afatara, MS. .…………………………… NIP. 195007111979031004 Penguji II Drs. R. Suatmadji, M.Sn. .……………………………

NIP 195203251980101001

Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa,

Universitas Sebelas Maret,

Drs. Riyadi Santosa, M.Ed. Ph.D NIP. 196003281986011001

Page 4: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:

v Ketua Jurusan Seni Rupa Murni Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

v Bapak dan ibuku tersayang.

v Teman–teman agnkatan 2006

v Segenap keluarga besar seni rupa.

v Almamater.

Page 5: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

PERNYATAAN

Nama: Joni Susanto NIM. C. 0606015

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa konsep pengantar karya TA berjudul Benda-benda di Sekitar Sebagai Sumber Ide Dalam Karya Seni Lukis adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam konsep pengantar karya ini diberi citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan konsep pengantar karya TA dan gelar yang diperoleh dari konsep pengantar karya ini dicabut.

Surakarta, 29 Juni 2012 Yang membuat pernyataan,

Joni Susanto Nim. C. 0606015

Page 6: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

MOTTO

Jangan berjiwa miskin, terbukti kita masih sulit bersikap memiliki sesuatu

(penulis)

Kembali bersabar di ujung batas kesabaran

(penulis)

Page 7: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-

Nya sehingga Tugas Akhir ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Tak lupa

shalawat dan salam diperuntukkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang

memberikan suri tauladan kepada umat manusia. Tugas Akhir ini penulis buat

guna memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Strata satu. Jurusan

Seni Rupa Murni Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Banyak perjuangan berharga yang telah penulis dapatkan selama

mengerjakan tugas akhir ini yang dalam hal ini tidak lepas dari dukungan

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santoso, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa.

2. Drs. Agustinus Sumargo, M.sn. Selaku Ketua jurusan Seni Rupa Murni.

3. Dr. Narsen Afatara. MS, selaku pembimbing I

4. Drs.R.Suatmadji, M.sn, selaku pembimbing II

5. Teman-teman Seni Rupa Murni UNS.

6. Keluarga besar Seni Rupa Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.

7. Bapak, Ibu, dan Kakak Adik, atas doa dan dukungannya.

8. Diastanti Rahma yang membuatku intropeksi diri karenamu.

Surakarta, 27 juni 2012

penulis

Page 8: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN..................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

HALAMAN ABSTRAK.............................................................................. x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang .............................................................................................. 1

B. Batasan Masalah ........................................................................................... 2

C. Rumusan masalah ........................................................................................ 2

D. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

E. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 3

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Pengalaman Terhadap lingkungan………………………………………. 4

B. Pengertian Lingkungan ................................................................................. 7

C. Hubungan Manusia dengan lingkungan ………………………………… 8

D. Seni dan Lingkungan ................................................................................... 9

E. Imajinasi ………………………………………………………………….11

F. Still Life …………………………………………………………………..12

G Seni dan Unsur Seni ………………………………………………………13

Page 9: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

BAB III: KONSEP PENCIPTAAN

A. Implementasi Teori ................................................................................... 22

B. Implementasi Visual ................................................................................. 29

C. Diskripsi Karya ……………………………………………………….. 52

BAB IV: PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

ABSTRAK

Joni Susanto. C0606015. 2012. Benda-benda di Sekitar Sebagai Sumber Ide Dalam Karya Seni Lukis. Tugas Akhir: Program Studi Seni Lukis Jurusan Seni Rupa Murni Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini, yaitu (1) Bagaimana pemahaman tentang benda-benda di sekitar? (2) Bagaimana merumuskan gagasan penciptaan karya seni dengan subjekmatter benda-benda?(3) Bagaimana mewujudkan sumber ide benda-benda di sekitar dalam karya seni lukis?

Tujuan Tugas Akhir ini adalah (1) Mendeskripsikan pemahaman tentang benda-benda di sekitar sebagai sumbe ide dalam karya seni lukis. (2) Menghadirkan benda-benda di sekitar sebagai subjectmatter dalam karya seni lukis.(3) Merumuskan konsep benda-benda di sekitar dalam karya seni lukis

Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah diskripsi kualitatatif dengan pendekatan, Implementasi Teoritik dan Implementasi Visual. Implementasi Teori memaparkan sejumlah pengalaman, pengamatan dan perenungan terhadap benda-benda yang di temukan yang memberikan ide dalam berkarya. Yaitu benda-benda di skitar untuk menggambarkan potret peristiwa-peristiwa di masyarakat. Implementasi visual menjelaskan konsepsi visual dari karya tersebut, aspek-aspek visual dalam karya ini bersifat simbolik dari persepsi penulis dimana menampilkan benda-benda disekitar kita yang menjadi simbol pengungkapan konsep karya, yang menggambarkan sebagian peristiwa yang terjadi di masyarakat.

Page 11: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Manusia kadang kurang memperhatikan, bahwa di sekitar kita terdapat

bermacam-macam benda buatan manusia dengan masing-masing fungsinya. Dari

sekian banyaknya jenis benda tersebut, manusia sampai kesulitan bahkan lupa

nama, bentuk, dan keberadaannya tanpa melihat wujudnya. Dari sekian banyak

benda tersebut beberapa memiki sisi menarik dan artistik untuk diperhatikan dan

dimaknai. Disamping itu benda-benda mati di sekitar bisa memperkaya

subjectmatter dalam penciptaan karya seni. Dengan memberi sentuhan imajinasi

terhadap benda-benda yang memberikan ide, untuk mencapai sebuah

subjectmatter yang diinginkan. Karena dengan imajinasi kita dapat

mengembangkan sesuatu dari kesederhanan menjadi lebih bernilai dalam

pikiran,s ia dapat mengembangkan sesuatu dari ciptaan Tuhan dalam pikirannya.

Dengan tujuan untuk mengembangkan suatu hal yang lebih bernilai dalam bentuk

benda atau sekedar terlintas dalam benak. (Alfan Arrusuli, 2001: 32)

Gagasan ini bagi penulis memiliki sisi menarik yaitu dapat dijadikan

sebagai pemerkaya objek dan ide gagasan dalam penciptaan karya seni. Penulis

menyadari ternyata dengan memperhatikan secara lebih lanjut tentang asal usul

benda tersebut, kenapa benda-benda itu di buat oleh manusia?, bagaimana

fungsinya? Dari bahan apa benda itu di buat? Bagaimana keterkaitan sifat benda

Page 12: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

satu dengan benda yang lainya? yang kemudian dijadikan objek dalam penciptaan

karya seni lukis. Mengenai pemvisualisasian digambarkan dengan

menggabungkan benda satu dan benda lainya yang masih mempunyai hubungan

dalam fungsi. Dengan cara mendistorsi, mendeformasi dan merangkai wujud asli

untuk mencapai subjectmatter yang diinginkan. Dari sumber ide ini penulis

bermaksud menciptkan karya seni yang berangkat dari benda benda disekitar

sebagai objek utama, untuk menggambarkan potret realita masyarakat saat ini.

Dari bentuk-bentuk yang ditemukan tentunya akan menjadi keartistikan dan

makna visual tersendiri dalam keragaman karya-karya seni lukis.

B. BatasanMasalah

Dari sumber ide ini akan penulis fokuskan, menjadi subjectmatter yaitu

benda-benda di sekitar untuk mengekpresikan potret realita masyarakat dari

berbagai bidang.

C.RumusanMasalah

1. Bagaimana pemahaman tentang benda-benda di sekitar.?

2. Bagaimana merumuskan gagasan penciptaan karya seni dengan subjectmatter

benda benda di sekitar.?

3. Bagaiman mewujudkan sumber ide benda benda di sekitari dalam karya seni.

lukis.?

D. TujuanPenulisan

1. Mendeskripsikan pemahaman tentang benda-benda ciptaan manusia sebagai

sumber ide dalam karya seni lukis.

Page 13: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

2. Menghadirkan benda-benda ciptaan manusia sebagai subjectmatter dalam

karya seni lukis.

3. Merumuskan konsep benda-benda ciptaan manusia dalam karya seni lukis.

E. ManfaatPenulisan

1. Sebagai suatu bentuk pengaktualisasian diri penulis di bidang kesenian

terutama seni rupa.

2. Untuk memperkaya referensi objek seni lukis penulis.

3. Memperkaya dan memberi referensi bagi perkembangan seni rupa dunia.

Page 14: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengalaman Terhadap Lingkungan

Lahirnya ide bisa berawal dari sebuah renungan terhadap pengalaman

yang terjadi dalam kehidupan seorang pelukis. Pengalaman, dalam pengertiannya

dapat berarti pengalaman masa lalu, pengalaman dari bahan bacaan, serta

pengalaman pendengaran, maupun penglihatan segala seuatu yang terjadi di

sekitarnya (lingkunganya)

Terlebih bagi manusia secara kejiwaan akan tergantung terhadap dorongan

hidup yang mendasar, perasaan pikiran, kemauan dan fantasi. Dengan dorongan

kejiwaan inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan

yang bermakna dengan lingkungan sekitarnya, dengan jalan memberi penilaian

terhadap objek dan kejadian (Jujun S.Suriaasumantri, 1985:262).

Problema kehidupan tersebut muncul karena interaksi manusia dan

lingkungannya, seperti yang dikatakan Sastro Pratijo bahwa manusia yang hidup

dalam lingkungan akan berpengaruh dan dipengaruhi lingkungannya. Gejala-

gejala yang ada di luar dirinya dan dalam lingkup kemampuan jangkauan,

merangsang dirinya untuk memberikan tanggapan (Sastro Pratijo,1983:72).

Pengertian lingkungan secara umum adalah semua benda dan seluruh

kenyataan yang ada di sekitar kehidupan kita. Tegasnya, tidak hanya benda-

Page 15: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

benda yang hidup tetapi juga yang mati, demikian pula yang kelihatan maupun

tidak kelihatan. Secara lebih konkrit dan yang dapat dilihat oleh mata adalah

binatang, tumbuhan, benda-benda, dan manusia yang berada di sekeliling kita

dan hidup diantara kita. Untuk pengertian lingkungan dalam ilmu kemasyarakatan

adalah alam dan sekitarnya, termasuk orang orang dalam hidup pergaulan yang

mempengaruhi manusia sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan dan

kebudayaan (Mudji Sutrisno,1993:81).

Kierkegaard menyatakan bahwa hidup manusia mempunyai tiga taraf,

yaitu estetis, etis, dan religius. Dengan kehidupan estetis manusia mampu

menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan

mengungkapkannya kembali dalam lukisan-lukisan yang indah-indah, tarian yang

mempesonakan dan lain-lainya. Dengan kehidupan etis manusia meningkatkan

kehidupan estetisnya itu ke dalam tingkat, tingkatan manusiawi dalam bentuk-

bentuk keputusan yang bebas dan dipertanggungjawabkan . Dengan demikian

hidup manusia mendapatkan kualifikasinya yang langgeng. Hidup manusia bukan

sekedar menarik beban dari waktu ke waktu, seperti seekor kuda menarik

keretanya, tetapi sadar diusahakan mengarah pada tujuan dan dengan demikian

dipenuhi dengan arti teolologis (Soerjanto Poespowardojo.1987:6).

Soerjanto Poespowardojo mengatakan : untuk lebih jelasnya memahami

manusia sebaik mungkin, sewajarlah kita menempatkan manusia dalam konteks

kebudayaan. Hal ini tampak jelas, oleh karena kebudayaan merupakan lingkup

dimana manusia harus hidup. Dalam kebudayaanlah tercermin segala kenyataan

yang bernilai dan berharga. Begitu erat hubungan manusia dan kebudayaanya,

Page 16: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

sehingga manusia pada hakikatnnya disebut mahkluk budaya, demikian yang telah

diucapkan Ki Hadjar Dewantoro.

Dalam kebudayaan tercakup hal-hal bagaiman persepsi manusia terhadap

dunia, lingkungan serta masyarakatnya, seperangkat nilai-nilai yang menjadi

landasan pokok untuk menentukan sikap terhadap dunia luarnya dan bahkan

untuk memotivasi setiap langkah yang hendak dan harus dilakukanya sehubungan

dengan itu pola hidup serta tata cara kemasyarakatan. Dengan demikian

kebudayaan menunjukan identitas serta integritas seseorang atau suatu bangsa.

Dalam kebudayaanlah tertuang segala kekayaan serta mutu hidup suatu bangsa,

dengan pengolahan benda-benda dunia menjadi manusiawi serta penciptaan

sarana-sarana yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidupnya dengan

baik.

Menurut Geertz, kebudayaan merupakan pengetahuaan manusia yang

diyakini akan kebenaranya oleh orang yang bersangkutan dan yang diselimuti dan

menyelimuti perasaan-perasaan dan emosi manusia dan menjadi sumber bagi

sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan

kotor, dan sebagainya. Hal ini terjadi karena kebudayaan itu diselimuti oleh nilai

-nilai moral, yang sumbernya adalah pandangan hidup dan etos atau sistem yang

dipunyai oleh setiap manusia (Parsudi Suparlan,1981: 238).

Manusia bukan saja membutuhkan makan dan minum, sandang dan

papan, melainkan memerlukan juga kehangatan juga keakraban hubungan antar

sesama manusia, tidak dibatasi pada benda-benda materiil, melainkan mencakup

Page 17: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kebenaran serta nilai-nilai rohani, yang berwujud baik dalam bentuk-bentuk

religius, maupun dalam kekayaan ilmiah.

Bentuk-bentuk hubungan tersebut melahirkan berbagai simbol dalam

kehidupan manusia. Seorang pengantin mengenakan cincin pada jari teman

hidupnya sebagai tanda kesetiaan. Pada hari ulang tahun ibu, anak-anak

menampakan kasihnya dengan memberikan hadiah. Sekitar kelahiran anak

bermacam-macam upacara dan tindakan simbolis menyatakan pentingnya

peristiwa itu, dan harus menjamin kesehatan dan keselamatan anak itu. Dalam

pengungkapan isi hati orang memakai lambang dan kata simbolis. Terutama

seorang seniman dan sastrawan mempergunakan bentuk dan bahasa simbolis

untuk menyingkapkan pengalaman peristiwa yang penting.

Yang paling sentral dalam hidup manusia itu bukan pikiran atau perasaan

saja, bukan pula bicaranya, melainkan tingkah laku atau tindakan. Tema yang

dipancarkan oleh obyek sebagai fenomena visual tidak ada artinya bila hanya ada

dalam ide seniman. Ia akan lebih berarti bila diwujudkan dalam bentuk yang nyata

yaitu karya seni. Lewat karya seni itulah seorang seniman dengan bahasanya

mencoba melakukan komunikasi simbolis dengan penghayat atau lingkunganya.

Hal ini merupakan bukti bahwa adanya individu dengan seluruh jiwa raganya

mengamati, mengerti dan menghayati sebuah kehidupan dan kemudian

merealisasikan bentuk sebagai wadah untuk menuangkan seluruh kehidupan

perasaan yang tidak terlepas dari emosi, pengalaman estetik maupun

intelektualnya.

Page 18: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Pengertian lingkungan

Apa yang kita rasakan saat kita duduk termenung ditengah-tengah

keramaian, menyaksikan keramaian hiruk-pikuk masyarakat dalam rutinaitasnya

menjalani hidup. Kalau kita mengingat saat-saat itu maka terutama suasana ramai

dan tenteram yang meliputi hati kita pada saat itu., kita merasa terpesona dan

terpukul. Kita merasa diri kita kecil dan kerdil di hadapan Tuhan, namun

sekaligus juga merasakan keselarasan dan harmoni dengan lingkungan sekitar.

Para ahli yang menganalisa pengalaman tentang keindahan yang timbul

dari perjumpaan dengan alam memberikan deskripsi sebagai berikut :

Lenyaplah perbedaaan antara subjek ( pribadi yang mengamati alam ) dan hal tersebut di atas hanya sebagian kecil dari pengalaman lingkungan. Karena lingkungan bukan hanya alam saja melainkan masih ada lingkungan sosial dan lingkungan religius. Secara lebih rinci lingkungan alam berupa benda yang hidup yaitu: tumbuhan dan binatang, dan benda yang mati. Sedangkan linkungan sosial adalah lingkungan dimana kita menjadi bagian dari masyarakat dan bermasyarakat. Kesemua hubungan itu pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhannya sebagai wujud manusia religi.

Linkungan sosial manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan-

kebutuhanya serta selalu berusaha membentuk dan memiliki kemampuan yang

bermanfaat dalam menghadapi situasi dari berbagai perkembangan dan

perubahan yang di alami, maka timbulah problema atau masalah yang sangat

komple. Timbulnya problema tersebut akan membentuk manusia menjadi

manusia budaya, yang dapat mengolah benda-benda duniawi menjadi manusiawi

serta penciptaan sarana-sarana untuk kelangsungan hidupnya.

Page 19: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Hidup manusia belum lengkap bila tidak dikaitkan dengan religi. Manusia

bukan robot yang bekerja dengan fisik atau jasmani saja, tetapi harus memilki

arah dan tujuan sebagai manusia religius. Dengan kehidupan religius manusia

menghayati pertemuanya dengan Tuhan dalam dialog yang sejati. Kepercayaan

terhadap Tuhan merupakan suatu tindakan transedental. Dimana manusia

menyadari dirinnya sebagai pribadi integral. Semakin dekat seseorang dengan

Tuhan semakin dekat ia menuju kesempurnaan dan semakin jauh ia dilepaskan

dari rasa kekawatiran (Soerjanto Poespowardojo,1978:6).

Page 20: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

C. Hubungan Manusia Dengan Lingkungan

Disamping penulis ada orang lain,ada benda benda benda - benda lain,ada

makhluk-makhluk lain dan ada sang Pencipta. Pernyataan ini menunjukan suatu

kenyataan yang tak dapat diragukan kebenaranya.

Setiap manusia menyadari bahwa dalam batinya merasa ada kebutuhan

untuk mencari hubungan pribadi dengan orang lain, sedemikian rupa sehingga ia

merasa kurang lengkap, kalau ia tinggal sendirian saja. Setiap manusia adalah

suatu individu. Sebagai individu ia merasa sepi sekaligus ia menjadi sadar akan

keinginan untuk mengatasi kesepian itu. Kemungkinan ini dilihatnya dalam usaha

untuk mengadakan hubungan dengan orang lain, dengan berada pada mereka dan

menjadi bagian dari mereka.

Dengan tindakan tersebut manusia dapat mendobrak dari isolemennya, dan

benar-benar berkomunikasi dengan sesamanya, dengan dunia infra human yang

ada bersertanya. Hanya dengan demikian manusia menjadi dirinya sendiri.

Keluarga menjadi inti hiduip bersama,sebab orang tua dan anak bekerja bersama-

sama, dan makan bersama, berkelahi bersama dan menghayati cinta bersama. Juga

di suatu sekolah atau perusahaan masing-masing, orang berkembang dan

mengalami arti dan nilai pribadinya, oleh karena komunikasi mereka dalam

tindakan yang tukar menukar. Ukuran komunikasi menjadi pula ukuran bagi

perkemangan pribadi, mutu pengambilan sikap dan pemberian sikap konkrit

terhadap orang lain menentukan pula mutu kepribadian masing-masing orang.

Page 21: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Manusia dengan daya capainya, terutama kehendaknya, tidak menyerah

kepada alam yang mengelilinginya. Manusia bertindak pada alam,.dengan

pengetauhanya, ia hendak mencapai sesuatu dalam dan karena alam, dia tahu

bahwa dia tertarik. Ia berkehendak dan dikehendaki. Dalam tindakanya yang

menghasilkan sesuatu, ia tahu apa sebabnya berbuat demikian, tahu jugalah ia apa

yang telah dibuat itu berguna baginnya atau sungguh-sungguh menghasilkan

guna seperti yang diharapkannya. Kalau diketahuinya bahwa alat yang dibuatnya

untuk mencapai sesuatu itu tidak terlalu baik bagi tujuanya, maka diusahakan

perbaikanya. Demikianlah seterusnya manusia akan selalu berusaha untuk

mencapai kesempurnaan. Dengan usaha itulah manusia dan kebudayaan

berkembang.

Manusia mempergunakan dan mengolah alam. Manusia memberi bentuk

baru kepada objek yang telah ada dan tidak tergantung pada objek itu semata-

mata. Hasil tindakan yang demikian itu disebut bentuk objektif. Pada umumnya

bentuk obyektif ini tahan lama, malah sering mengatasi waktu, dapat

terhubungkannya manusia pada umumnya dengan demikian bentuk objektif itu

mungkin berfungsi dalam dan untuk masyarakat, seperti misalnya alat-alat, hasil

kesenian, ilmu, bahasa yang beraneka warna serta tulisanya.

Adapun semua tindakan serta dengan hasilnya yang diadakan manusia

untuk memberi arti kepada alam sekitar serta juga memberi bentuk baru kepada

alam, itu disebut kebudayaan dengan dengan lebih singkat boleh juga dikatakan

bahwa kebudayaan tidak lain dari usaha dan hasil manusia untuk mengatasi alam

dengan pengetahuanya (Poedjawijatna,1983:134).

Page 22: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

D. Seni dan Lingkungan

Seni sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari hari baik secara

sadar maupun tidak sadar atau secara langsung tak langsung. Berolah seni dan

menerima seni adalah pembawaan dari setiap manusia. Kecintaan akan seni

sudah menjadi naluri manusia ( My.Ning Sulastri,1992:1).

Dengan demikian keberadaan tentang seni tidak bisa dilepaskan dari

kehidupan manusia itu sendiri, karena pada dasarnya seni berasal dari interaksi

manusia dengan lingkungan alamiahnnya.

Seorang sejarahwan Prancis Hippolite Tain. Seperti yang dikutip oleh

Suryo Suradjijo dalam bukunya filsafat seni, berpendapat bahwa alam,

lingkungan merupakan faktor utama yang menentukan seni. Ia menjelaskan juga

bahwa karya seni itu juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Taine berpendapat

bahwa hasil-hasil seni yang benar selalu dapat dikaitkan dengan faktor-faktor

yang sangat mendukung dan sekaligus menentukan, faktor tersebut adalah

lingkungan, waktu, dan ras (Suryo Suradjijo,1998:62).

Seringkali dikatakan bahwa seni adalah tiruan dari alam atau mimesis

sebagaimana yang dikatakan oleh seorang filsuf Yunani Aristoteles, yang

menyatakan bahwa seni sebagai imitasi, disini artinya bahwa seni adalah

merupakan suatu kegiatan yang meniru terhadap realita alam. Aristoteles

berpendapat bahwa seni itu hanya mampu mengimitasi. Hal tersebut disebabkan

karean mengimitasi merupakan, suatu instrik fundamental bagi manusia, ia juga

Page 23: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

berpendapat bahwa mengimitasi merupakan kodrat manusia sejak masih kanak-

kanak (Suryo Suradjijo,1998:46).

Seorang ahli lainya Ernst Carsier berpendapat bahwa seni merupakan salah

satu jalan menuju pandangan objektif atas benda-benda dan kehidupan manusia.

Seni bukan hanya imitasi realitas semata, sekaligus sebagai penyingkapan realitas

alam.

Dalam seni lukis, banyak sekali cara pandang seniman terhadap realitas

alam. Alam dalam hal ini di idealisir, dipilih yang baik-baik kemudian dilukisnya

maka jadilah lukisan naturalistik. Adapula yang hanya melukiskan apadanya,

jadilah sebuah lukisan realistik, selain itu ada pula yang memasukkan unsur

fantasi, sehingga jadilah lukisan dengan corak yang bervariasi, dalam kaitanya

dengan alam, setiap seniman punya cara yang berbeda-beda, baik yang subjektif,

objektif ataupun yang idealis kesemuanya sama-sama menggambarkan tentang

alam ( P. Mulyadi 1991: 42 ).

Melalui pengalaman-pengalaman estetis, seorang seniman dapat

mengangkat atau menyalin objek tertentu dan menunjukan keanekaragamannya

dalam suatu wadah yang berbeda. Salah satu kelebihan terbesar dari seni adalah

membuat kita mampu melihat benda biasa dalam sosok nyata dan dalam nuansa

baru. Jadi disini jelaslah bahwa seni merupakan imitasi dari alam biarpun bukan

lagi imitasi atau benda-benda atau objek fisik, tetapi juga imitasi dari sisi batiniah

dan emosi seniman.

Page 24: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Dari uraian di atas adalah bahwa alam kadang dijadikan sebagai sumber

ide yang di ungkapkan dalam karya, ada pula yang menggunakanya sebagai motif

dengan tidak mengutamakan pendapatnya atas alam, dan ada pula yang

menggunakan sebagai bahan studi ( P. Mulyadi 1991 : 43 )

E. Imajinasi

Secara umum yang dimaksudkan dengan istilah imajinasi adalah “ daya

untuk membentuk gambaran ( imaji ) atau konsep-konsep mental yang tidak

secara langsung didapatkan dari sensasi ( pengindraan ). Perlu diulang

kembali,bahwa imajinasi adalah suatu daya, dan karenanya, imajinasi itu

berkaitan langsung dengan manusia yang memiliki daya itu, bukan mahluk hidup

yang lain seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. ( H. Tedjoworo, 2001 : 21 ).

Imaji dalam pemahaman di atas mengandaikan pula adanya imaji ( citra )

atau gambaran yang merupakan unsur sangat penting di dalamnya. Oleh karena

itu, proses mengimajinasikan itu selalu merupakan proses membentuk gambaran

tertentu, dan ini terjadi secara mental. Artinya gambaran tersebut tidak berada

secara visual ( tampak oleh mata ) dan tekstural ( terasa serta teraba oleh tangan

dan kulit ). Sebuah lukisan adalah hasil imajinasi seorang pelukis. Namun lukisan

yang kita lihat dan ( mungkin ) kita raba itu tidak sama dengan imaji yang

muncul tatkala sang pelukis berimajinasi. Lukisan itu adalah apa yang dihasilkan

oleh proses imajinasi yang sudah tertuang dalam kombinasi goresan cat pada

kanvas. Dengan begitu lebih jelaslah bahwa istilah imajinasi umumnya diterapkan

pada suatu proses mental, bukan pada proses visual jasmaniah yang dilakukan

Page 25: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

seketika itu juga oleh manusia. Namun kelak akan tampak bahwa proses visuial-

jasamaniah tertentu dapat diimajinasikan, meskipun imajinasi tidak sama

dengannya. ( H.Tedjoworo,2001: 22 ).

Sebagai titik tolak kita ambil pandangan Kant tentang imajinasi

reproduktif . Di dalam daya tersebut, manusia berusaha mereproduksi kembali

gambaran atau imaji yang sudah ada atau sudah pernah dialami sebelumnya secara

mental, Kondisi ini mengandaikan suatu pengetahuan yang diperoleh secara

aposteriori ( dari yang kemudian ) Artinya, pengetahuan dipandang terbentuk

dari pengalaman. Pengetahuan terbentuk sesudah seseorang mengalaminya

sendiri. ( H.Tedjoworo,2001:50).

Dalam buku Sartre yang berjudul Imajination ( 1936 ) dan The

Psychology of Imagination ( 1940 ) beliau memilki pandangan yang sangat

humanis, yang layak diperhatikan pandangan tersebut dapat diringkas dalam

empat pokok berikut: ( 1 ) Imaji ( gambaran ) lebih merupakan suatu tindakan

kesadaran daripada suatu benda dalam kesadaran. Dengan kata lain, imaji adalah

aktifitas produktif yang mengintensikan sebuah obyek dengan cara tertentu ( 2 )

Imaji itu bersifat kuasi-observasi . Artinya, kesadaran imajinatif memproyeksikan

apa yang diimajinasikanya seolah-olah itu real, maka ia tidaklah mengendalikan

suatu observasi yang tampak, tetapi suatu observasi yang tak real atau kuasi-

observasi. ( 3 ) Imaji adalah suatu spontanitas. Imajinasi adalah sebentuk “asal

yang aktif” yang secara spontan menciptakan maknanya sendiri dari dirinya

sendiri. Dan akhirnya, ( 4 ) Imaji itu adalah ketiadaan ( nothingness ). Imajinasi

dibedakan dari persepsi dan pemahaman karena ia mengasumsikan objeknya

Page 26: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sebagai “ bukan apa apa” ( nothing ). Dikatakanya,”Dengan berkata bahwa aku

memilki imaji akan Pierre, itu sama dengan mengatakan bukan saja “aku tidak

melihat Pierre melainkan juga ‘aku tidak melihat apa-apa’.Demikian hidup,

menarik dan kuatnya suatu imaji, ia membuat objeknya tidak berada”. Oleh

karenanya pandangan sartre akan imajinasi dapat dikatakan sebagai, imajinasi

yang menegasi” ( Jeans paul Sartre, 2000 : 132 )

F. Still Life

Still Life merupakan kata benda, dan memiliki arti yang khusus sehingga

apabila diterjemahkan dalam bahasa indonesia, kemungkinan dapat menyimpang

dari pengertian still life yang dimaksud sesuai dengan istilah aslinya.

Di dalam The Meriam Webster Dictionary disebutkan bahwa still life

digunakan untuk istilah pada gambar yang menggunakan objek tidak bergerak

(The Meriem Webster Dictionary, 673.1974 ).

Stiil Life sebelumnya diterapakan dalam seni lukis pada abad 15. Istilah

ini berasal dari bahasa Belanda still leven, yang artinya tak bergerak ( stiil ) dan

alam ( leven ). Seniman yang mempeloporinya antara lain J. Brughel ( 1568-

1625) Rubbens ( 1577-1640 ) dan Rembrant ( 1606-1669 ). Menurut The Holt

Intermediate Dictinary Of Amarican English, stiil life memiliki pengertian

sebagai lukisan atau foto tentang benda-benda tak bergerak (The Holt

Inmtermediate Dictionary Of American English, 1966.789 ).

Jadi yang dimaksud dengan still life adalah alam benda yang tak bergerak

atau dapat dapat dikatakan alam benda yang tidak berjiwa still life ini ternyata

Page 27: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

sangat menarik untuk diangkat menjadi salah satu tema lukisan, karena ternyata

still life sebagai tema lukisan dapat menghadirkan keindahan tersendiri.

G. Seni dan Unsur Seni

1. Definisi Seni

a. "Seni, dalam suatu makna luas adalah penggunaan budi pikiran untuk menghasilkan

karya yang menyenangkan bagi roh manusia. Ini meliputi pengungkapan khayal

yang jelas mengenai benda-benda (atau pikiran tentang benda-benda) seperti dalam

pahatan, lukisan dan gambar" ( The Liang Gie, 2004: 13).

b. "Seni adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, dan dengan ini

menciptakan,kenyataan bahwa dalam suatu cara penglihatan yang melebihi akal

dan menyajikan secara perlambang atau kiasan sebagai kebulatan alam kecil

yang mencerminkan suatu kebulatan alam semesta" (The Liang Gie, 2004: 14).

c. "Seni adalah segenap kegiatan budi pikiran seorang (seniman) yang secara

mahir menciptakan suatu karya sebagai pengungkapan perasaan manusia. Hasil

ciptaan dari kegiatan itu ialah suatu kebulatan organis dalam sesuatu bentuk tertentu

dari unsur-unsur bersifat ekspresif yang termuat dalam suatu medium indrawi" (

The Liang Gie, 2004: 18).

d. "Seni adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai keindahan yang diciptakan

oleh manusia dengan segala ketulusan jiwanya bukan karena adanya dorongan

kebutuhan ekonomi atau materialnya, melainkan karena ketertarikanya baik dari

Page 28: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

kemewahan, kenikmatan dan kebutuhan rohaninya, yang diterapkan ke dalam

bidang dua demensi maupun multi dimensi (Instalasi)" (http-6, instalasi 2008

Pukul 19.00 WIB ).

e. Seni Lukis

Pada dasarnya seni lukis merupakan bahasa ungkapan dari pengalaman artistik

maupun ideologis yang menggunakan warna dan garis, guna mengungkapkan

perasaan, mengekspresikan emosi, gerak, ilusi maupun ilustrasi dari kondisi

subjektif seseorang (Mikke Susanto, 1998: 71). Namun sebenarnya, bagi penulis

dalam mentafsir fenomena ke dalam sebuah karya lebih ke dalam "pengalaman

imajinasi"

2. Fungsi Seni

a. Seni Sebagai Media Ekspresi

Menurat Ki Hajar Dewantara, "Seni yaitu segala perbuatan manusia yang

timbul dari hidup perasaanya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa

perasaan manusia. Dalam hal ini seni juga merupakan produk keindahan yang dapat

menggerakkan perasaan indah orang lain yang melihatnya. Berbeda dengan definisi

terdahulu, yang dikemukakan oleli Ahdiat K. Miharja yaitu bahwa: "Seni adalah

kegiatan rohani manusia yang mempunyai daya untuk membangkitkan

pengalaman tertentu dalam alam-alam rohani si penerimanya". Dalam definisi ini

dengan tegas dinyatakan bahwa seni adalah kegiatan rohani bnkan semata-mata

kegiatan jasmani (P. Mulyadi, 2000: 5).

Page 29: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Seni Sebagai Media komukasi

Seni dapat menghubungkan budi pikiran seorang dengan orang lain. Ketua

Special Commitee on the Study of Art di Amerika Serikat menegaskan fungsi

komunikatif dari seni demikian: Adalah bersangkutan di sini untuk mencatat bahwa

komunikassi melalui berbagai bentuk artistik penglihatan, musikal, atau

kesastraan, boleh jadi adalah komunikasi paling erat yang pernah terjadi antara

budi pikiran dan pikiran ( The Liang Gie, 2004: 49-50).

Bagi penulis seni merupakan sarana untuk menyalurkan emosi dan ekspresi,

perasaan sang seniman. Selain itu, seni juga bisa untuk menyampaikan maksud

yang akan disampaikan seniman kepada orang lain melalui karya seni.

3. Perubahan Unsur Bentuk Dalam Seni Lukis

a. Destorsi dan Metamorfosa Bentuk

Distorsi adalah perubahan bentuk, penyimpangan, keadaan yang

dibengkokkan. Pada keadaan tertentu dalam berkarya seni dibutuhkan karena

merupakan salah satu cara mencoba menggali kemungkinan-kemungkinan lain pada

suatu bentuk atau figur (Mikke Susanto, 2001:33) sedangkan menurut Suryo

Suradjijo dalam buku pegangan kuliahnya mengatakan bahwa distorsi adalah

perubahan bentuk yang bertujuan untuk lebih menonjolkan karakteristik visual objek,

sehingga mendapatkan bentuk menjadi sempurna dari bentuk alam atau mungkin

mendapatkan bentuk lain yang sesuai dengan konsep estetik senimanya (Suryodjijo,

1996: 77). Metamorfosa bentuk adalah perubahan bentuk dari figur manusia menjadi

bentuk lain, antara lain binatang.

Page 30: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b. Deformasi

Deformasi dipakai dalam istilah pengubahan bentuk yang tidak

dapat diklarifikasikan sebagai distorsi. Tetapi dengan deformasi,

bagaimanapun bentuk yang diciptakan seniman, imajinasi penghayat

masih dapat menangkap seni alam di dalamnya (Suryo Suradjijo,

1994: 80).

c. Simbol

Simbol seni adalah satu dan utuh, karena itu ia tidak

mcnyampaikan "makna" (meaning) untuk "dimengerti", melainkan

"pesan" (message) untuk "diserapkan" terhadap "makna" orang hanya

dapat mengerti, tetapi terhadap "pesan" dari seni orang dapat

tersentuh secara lemah dan secara intensif, sehingga dalam hal ini

terdapat elastisitas yang luas terhadap peresapan "pesan" seni itu

(Sudiarja, 1982: 77).

4. Unsur-unsur Rupa

a. Garis

"Garis dimulai dari sebuah titik, merupakan "jejak" yang ditimbulkan oleh

titik-titik yang digerakkan atau merupakan sederetan titik-titik yang berhimpit.

Juga merupakan goresan atau sapuan yang sempit dan panjang sehingga membentuk

seperti benang atau pita. Wujud garis terdiri dari garis aktual atau garis formal

Page 31: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(garis sungguh, nyata, kongkrit, tergambar) dan garis ilusif atau sugestif (khayal,

semu)" (Arfial Arsad Hakim, 2000: 35)

b. Tekstur

Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda atau bidang, yang

memberi karakter atas suatu benda atau bidang permukaan tersebut,

apakah halus, kasar dan sebagainya. Dari wujud suatu tekstur dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Tektstur nyata (actual texture)

Adalah tekstur nyata/actual, bila diraba dapat dirasakan apakah halus

dan apakah kasar seperti apa yang terlihat pada permukaan bidang

tersebut. Misalnya permukaan kaca, tembok amplas dan lain-lain,

dan tekstur tersebut dapat berupa tekstur alami atau buatan.

2. Tekstur semu (simulated texture)

Adalah seolah-olah bila kita membuat tekstur dengan alat dan teknik

tertentu pada suatu bidang tapi hanya berbentuk gambar dua dimcnsi.

Lain hasil yang kita dapatkan terlihat bahwa seolah-olah permukaan

itu sangatlah kasar ataupun licin, padahal apabila kita raba yang kita

rasakan hanya permukaan bidang tersebut, dan disini tekstur yang ada

bersifat semu. Ia hadir dalam ciptaan imajinasi visual

( Arfial Arsad Hakim, 2000 : 87).

Page 32: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

c. Ruang

Dalam dunia seni rupa ada dua macam ruang:

1. Ruang semu: artinya indera penglihatan bentuk dan ruang sesungguhnya

sebagai gambaran pada tarfil dua matra seperti yang terlihat pada karya gambar

atau pada pertunjukan layar putih.

2. Ruang nyata: bentuk atau ruang yang benar-benar dapat dibuktikan dengan

rabaan tangan atau rabaan mata (Sugeng Toekio, 1987: 86-88).

5. Kompsisi

Komposisi adalah suatu pengaturan atau penyusunan yang dilakukan oleh pencipta

seni kedalam bentuk yang sedemikian rupa. Yang diatur dalam komposisi ialah

garis, warna, hingga tekstur (Arfial Arsad Hakim, 2000: 3-4).

Dalam komposisi ada prinsip organisasi yaitu:

a. Unity (kesatuan)

Adalah proses menyatunya berbagai unsur ( baik unsur yang visual maupun

mengenai aspek fisik ), untuk mendapatkan suatu bentuk ciptaan secara utuh.

Kesatuan ini akan membawa penghayat untuk dapat menikmati bentuk ciptaan

secara keseluruhan. Karena jika hal ini tidak dicapai, maka karya akan

menimbulkan kebosanan dan penghayat akan sulit menyerap maksud dari karya

tersebut (Arfial Arsad Hakim 2000: 3-5).

Page 33: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Keseimbangan (balance)

Adalah suatu kondisi atau kesan berat, tekanan, tegangan, sehingga, memberi

kesan stabil (seimbang). Di dalam praktek penciptaan, unsur-unsur dasar

misalnya garis, bidang, warna, tekstur dan lain-lain, diumpamakan sebagai anak-

anak timbangan pada sebuah neraca(Hakim,2000:5).

Ada dua keseimbangan: 1. Keseimbangan simetris; dimana bagian atau sisi yang

satu merupakan cermin dari sisi yasng lain. 2. Keseimbangan tidak simetris;

kesetimbangan ini lebih rumit, tetapi lebih menarik perhatian, dinamis, dan

hidup. Disini kita harus dapat merasakan bobot visual (lokasi, ukuran, warna,

tekstur), perhatian visual, pertentangan visual suatu bentuk ciptaan telah

seimbang atau belum (Arfial Arsad Hakim, 2000 : 10).

c. Harmoni (keselarasan)

"Ritme, repetisi, dan dominan merupakan transisi, penghubung dari terciptanya

suatu kesatuan hubungan dari unsur-unsur sehingga terwujudnya harmoni di

dalam bidang gambar. Harmoni menyebabkan terciptanya kesatuan (unity)

sedangkan ritme, repetisi dan dominan merupakann faktor esensial untuk

mencapai harmoni" (Arfial Arsad Hakim,2000 : 17).

d. Repetisi (pengulangan)

"Repetisi merupakan metode untuk menarik perhatian pengahayat secara terus-

menerus terhadap unit-unit visual pada suatu pola; dan merupakan cara yang

Page 34: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

mudah untuk mengikat keseluruhan unsur-unsur disain ke dalam suatu

kesatuan (unity)" (Arfial Arsad Hakim,2000:18).

e. Dominan

"Dominan adalah bagian tertentu yang mendominasi di dalam suatu bentuk

ciptaan, akan menjadi titik perhatian yang menonjol. Kelayakan tingkat

dominan dari unsur-unsur pendukung suatu desain akan mencapai harmoni,

akhimya kesatuan hubungan" (Arfial Arsad Hakim,2000:18).

f.. Gradasi

"Gradasi adalah suatu derajat, tangga, dimana suatu kekontrasan telah dijembatani

oleh suatu rangkaian dari semacam atau kesamaan, peralihan atau langkah yang

selaras" (Arfial Arsad Hakim,2000:19)

g. Ritme

"Di dalam seni rupa ritme berarti suatu susunan teratur yang ditimbulkan dari

pengulangan sebuah atau beberapa unsur sehingga menimbulkan atau memberi

kesan keterhubungan yang kontinyu serta kesan gerak" ( Arfial Arsad Hakim,2000 :

17). Ada beberapa tipe ritme yaitu:

1. Repetitif (pengulangan)

"Ritme ditimbulkan dari pengulangan unsur-unsur yang sama atau hampir sama’’.

Page 35: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2. Alternatif (pergantian)

"Ritme ditimbulkan dari pergantian (selang-seling) antara unsur-unsur yang

bertentangan/kontras (misalnya hitam dengan putih, warna panas dengan wama

dingin, shape berukuran besar dan kecil)" ( Arfial Arsad Hakim,2000 : 17).

3. Progresif

"Ritme ditimbulkan dari pengulangan suatu elemen dengan perubahan

pembesaran atau pengurangan ukuran" (Arfial Arsad Hakim,2000 : 17).

4. Flowing

"Ritme ditimbulkan dari pengulangan teratur dari suaru perbedaan jarak ruang

yang menerus, peralihan lembut dari suatu bentuk ke bentuk lainya yang selaras

dalam gerak" (Arfial Arsad Hakim, 2000 : 18).

Page 36: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

PROSES PENCIPTAAN KARYA

Seorang pelukis atau seniman dalam berkarya, di samping menghadirkan

karya seni itu sendiri juga menampilkan berbagai hal yang ada pada karya seni

tersebut. Karya seni itu sendiri merupakan wujud pembabaran dari ide penulis

atau seniman yang bisa berawal dari sebuah renungan terhadap pengalaman yang

terjadi dalam kehidupan seorang pelukis, pengalaman dalam pengertiannya dapat

berarti pengalaman pendengaran, penglihatan, bahkan perasaan terhadap sesuatu

yang terjadi di sekitarnya.

Ide itu tidak jatuh dari langit, inilah yang dibayangkan Rouseau ketika

bukunya tentang masyarakat yang diawali dengan kalimat terkenal: “Pada awal

mula, manusia hidup bebas, tak terikat oleh apapun. Tapi apa yang sekarang kita

saksikan? Dari segala sudut ia terbelunggu.” Itu disebabkan karena lambat laun

dan karena terpaksa oleh kebutuhan hidup manusia.

Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya serta berusaha

membentuk dan memiliki kemampuan serta berusaha membentuk dan memiliki

kemampuan yang bermanfaat dalam menghadapi situasi berbagai perkembangan

dan perubahan yang dialami manusia, maka tumbuhlah problema atau masalah

yang kompleks yang menuntut kemajuan dan pemikiran yang berkembang pula.

Kejadian sehari-hari, setiap waktu yang dihadapi selalu menggelitik

perasaan. Dalam proses menciptakan karya merupakan proses pengalaman pribadi

Page 37: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

yang lahir dari interaksi keseharian sebagai makhluk sosial. Di tengah masyarakat

yang heterogen dan selalu bergerak dinamis.

Kant dan banyak filsuf lainnya menandaskan bahwa pengalaman estetik itu

bersifat “sepi ing pamrih”, manusia tidak mencari keuntungan, tidak terdorong

oleh pertimbangan praktis. Seorang mahasiswa dari Fakultas Pertanian bila

berhadapan dengan sebidang sawah, mungkin juga spontan mengarahkan

perhatiannya kepada jenis padi yang ditanamkan. Sedangkan mahasiswa dari

Fakultas Ekonomi akan berpikir tentang harga gabah dan sebagainya. Tetapi

seorang mahasiswa yang peka terhadap lingkungan atau keindahan dan makna

ataupun sebagainya (misalnya dari akademi seni rupa) tidak memikirkan hal-hal

praktis itu. Ia hanya terpukau oleh keindahan alam, padi yang sedang menguning

tersentuh oleh sinar matahari turun ke barat dan angin sejuk sehingga padi seolah-

olah bergelombang.

Dalam hal ini pengalaman tentang keindahan yang begitu mengesankan,

sehingga menggetarkan hati untuk mengabadikan dalam karya seni. Ketika mau

makan berhadapan dengan semangkuk mie ayam di pinggir jalan, mie ayam yang

dilihat mata dengan asapnya karena masih panas. Dipikirkan enak karena sudah

dua bulan tidak makan mie ayam.

Saat itu memang dalam pikiran terpecah, makan pun masih memikirkan hal-

hal lain entah itu pekerjaan, ataupun fantasi yang timbul, menatap semangkuk mie

ayam, sambil mengunyah mie asin pedas, malah terpikirkan tentang keindahan

sebuah mie ayam mengenai warna dan bentuk mie tersebut. Sampai makan selesai

Page 38: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

sambil berjalan pulang masih terpikirkan keindahan mie ayam untuk dijadikan

obyek dalam berkarya. Dari situ mulailah berpikir lanjut tentang keberadaan mie

ayam yang biasanya dalam penyajiannya menggunakan mangkuk berwarna putih

dengan gambar ayam. Mangkuk yang biasanya digunakan oleh para pedagang

kaki lima di pinggir jalan, mengingatkan akan susah payahnya mereka menjajakan

dagangannya yang kadang malah susah mencari tempat yang strategis. Karena

aturan pemerintah yang kurang adil memikirkan mereka, seperti larangan-

larangan yang kurang bijak, mementingkan kebersihan dan kenyamanan para

kapital yang tak memperhatikan bagaimana berjalannya pemerataan yang terjadi

sama sekali tidak seimbang. Rakyat kecil yang susah payah bekerja keras dengan

tekun dalam kekurangannya harus kalah dengan mereka yang serakah bisa

membeli lapangan kerja dengan kekayaannya, dan untuk memperkaya dirinya dan

golongan. Kejanggalan-kejanggalan di atas dirasakan sangat menggelitik

perhatian penulis dan mewujudkan dalam karya “Mie Ayam Numplak” yang letih

karena lelah berjuang dengan kekurangan yang ada.

Sejalan dengan situasi dan kondisi penulis yang juga tinggal di lingkungan

pedesaan, dalam keseharian tak ada renggangnya penulis melihat para petani yang

beraktifitas mengolah lahan, bahkan penulis juga seorang yang tak lepas dari

bertani. Tiap ada pekerjaan di sawah yang bisa penulis kerjakan di sawah. Penulis

yang mengalami antara menjadi petani yang hidup di desa dan menjadi mahasiswa

yang hidup di kota dengan sarana-prasarana yang lengkap. Yang sangat sering

merasakan kerja keras menyuluh lahan di bawah sinar terik matahari. Berbeda

dengan saat penulis berada di meja kuliah ataupun di lingkungan kampus dengan

Page 39: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

gaya hidup muda mahasiswa. Sangat terasa perbedaan yang kontras dari sisi

kenyamanan saat bekerja di bawah terik matahari terasa sangat meletihkan bahkan

kadang menjadi suatu hal yang mengganjal di hati, tapi tetap harus dikerjakan.

Dalam hati berkata,”rekoso tenan dadi petani”. Tapi di balik itu ketika penulis

melihat kiri-kanan, orang tua terlihat bekerja dengan damai tenteram gembira

bekerja mengolah lahan demi masa depan, dan juga untuk menyekolahkan anak-

anaknya. Tapi apa yang terjadi di balik itu semua itu penulis mengamati anak

muda jaman sekarang. Mereka semua bersekolah mengejar ilmu sekolah agar

pintar, sampai mereka pun lupa nenek moyangnya. Bagaimana masa depan

pertanian dengan menghilangnya generasi muda dari profesi ini. Terwujud dalam

karya “Thanks for Farmers”.

Dalam mengekspresikan pengalaman pribadi tidak selalu pengalaman yang

berat dan luar biasa. Tetapi kadang yang kelihatannya sepele dan sering dijumpai

setiap orang di sekitar kita justru menarik dan menggelitik imajinasi. Saat penulis

melihat bermacam-macam mainan anak-anak dengan berbagai warna cerah dan

alami, berawal dari iseng memotret dengan kamera terlihat benda-benda tersebut

sangat menarik untuk dijadikan sebagai obyek karya seni. Bisa dilihat pada karya

yang berjudul “Still Life” dengan warna-warna dan bentuk yang sekedar enak

untuk dilihat kasat mata.

Dalam aktivitas sehari-hari di lingkungan kampus melihat para mahasiswa

dan mahasiswi yang berpakaian rapi yang merupakan anjuran para pengajar,

lengkap dengan busana yang tak pernah ketinggalan, dan kendaraan-kendaraan

yang berjajar rapi di tempat parkir dan di jalan raya sebagai wujud fisik

Page 40: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

perkembangan jaman. Kaki-kaki yang bersepatu di atas kendaraan sudah jarang

menginjak tanah. Sebagai pekerja keras di bumi agraria, generasi muda mulai

meninggalkan etos kerja warisan nenek moyang, malah berbondong-bondong

menggunakan roda-roda yang sengaja dipasang di kakinya dengan setir

kapitalisme budaya barat yang terasa menyajikan kenyamanan di bagian luarnya,

yang sebenarnya membajak ingin mengolah kekayaan tanah bangsa kita. Keadaan

ini diwujudkan dalam karya “Tak Menginjak Tanah”. Karya ini masih sangat

berhubungan dengan karya kedua “Thanks for Farmers”.

Perkembangan jaman yang pesat, persaingan dalam hidup menjadi sangat

ketat dalam berbagai bidang, seperti wanita yang memakai baju makin ketat

seketat masyarakat menjaga martabat. Seperti dunia sudah mau kiamat, ditandai

dengan moral-moral bejat yang terus menggeliat menuju jaman jahiliyah.

Keadaan toleransi masyarakat yang mulai gawat dipenuhi dengan duri kawat

melilit mereka yang ditindas oleh mereka yang kuat. Kekejaman seiring

perkembangan jaman agaknya mulai berbalap. Memulai start dengan egonya

memperalat yang lemah tanpa segan sampai muntahnya pun dibuang di tempat

sampah. Keadaan ini menjadi sarapan yang memuakkan dan memalaskan untuk

memulai aktifitas. Dunia sudah masuk dalam tempat sampah instalasi gawat

darurat yang dirawat manusia-manusia kurang bermoral.

Perkembangan ilmu dan teknologi menggiring masyarakat kepada

kemudahan dalam beraktifitas, mendayagunakan sumber daya manusia yang

semakin pintar. Teknologi menjamah ke semua kalangan metropolitan dan desa.

Tower-tower mulai berdiri di mana dengan memancarkan sinyal kemudahan dan

Page 41: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kepintarannya dengan cepat menginformasikan pengetahuan. Sebagai contoh

teknologi di bidang internet yang sudah menjadi Tuhan kedua yang serba tahu di

bawah Tuhan Yang Maha Tahu.Tapi buruknya dampak kemudahan tersebut

adalah terlalu memanjakan masyarakat dalam kondisi bermalas-malasan dan

ketergantungan. Yang menjadi korbannya adalah generasi muda jaman sekarang

seperti menjadi kejanggalan di atas, identitas bangsa Indonesia yang sudah

kehilangan jati diri.

Dalam hidup bermasyarakat di negara yang berketuhanan, tentunya kita

sangat menjaga keharmonisan antar sesama. Salah satunya dengan berbuat jujur

memperlihatkan keaslian masing-masing. Menjadi sebuah kaca bagi kita untuk

menyikapi diri dan dunia, apakah kita sudah menjadi orang yang hidup dalam

keaslian. Sepertinya masyarakat pun saat berkaca hasilnya sangat berbeda dengan

kenyataannya, adalah penuh kebohongan. Di kebanyakan mulut-mulut yang lebih

banyak menutupi kepalsuan, yang terus berjejalan dengan terus berkaca

diharapkan dapat menjadi titik untuk menyadari, dan kemudian menghindari.

Di lingkungan kampus sekarang ini, mahasiswa lebih banyak menghabiskan

waktunya di depan laptop mereka masing-masing. Penggunaan laptop sepertinya

tidak lagi pada fungsinya yang pas. Malah kadang menjadi sebuah trend teknologi

seperti beberapa tahun yang lalu trend dalam teknologi yang diwujudkan dengan

telepon genggam yang menjadi tolak ukur kelas pergaulan kaula muda.

Bagaimana laptop menyajikan kenyamanan yang begitu pas bagi karakter anak

muda jaman sekarang yang sudah umum dengan ciri-ciri kebanyakannnya, yaitu

instan seperti makanan instan pada umumnya, praktis dan cepat disajikan, terasa

Page 42: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

enak di lidah (luar), dan terasa cepat lapar di perut (dalam). Dari sisi keinstanan

tersebut, yang menjadikan kejanggalan penggunaan teknologi sangat terlihat

bagaimana para pengguna laptop ke mana-mana membawanya dan dalam 24 jam

lebih banyak menggunakan waktunya untuk iseng bermalas-malasan, mungkin

ngegame ataupun berjejaring sosial di dunia maya. Bahkan ada yang mengerjakan

tugas tetap tak bisa lari dengan yang namanya Facebook, atau malah sebaliknya.

Facebook-an sambil copy-paste tugas untuk formalitas pengumpulan tugas

sebagai syarat nilai di atas kertas.

Kita bisa merasakan bagaimana kegunaan sesuatu yang instan itu untuk

jangka panjang. Sesuatu yang diraih dengan instan pastinya memiliki rasa yang

instan pula, yaitu cepat dimulai dan cepat berakhir pula. Keinstanan-keinstanan

yang terjadi saat ini sangatlah vulgar, menjadi sebuah branding masyarakat

Indonesia. Generasi saat ini adalah generasi pembeli teknologi yang murah dan

mudah,merupakan generasi instan. Kesuksesan yang diraih secara instan, mudah

naik mudah pula turunnya, atau mudah muncul dan mudah pula tenggelamnya,

dll. Kesuksesan diukur dari ketenaran. Salah satu contohnya adalah TV yang

menjadi ukuran sang jawara, yang tak begitu bermanfaat bagi masyarakat, yang

tak begitu memberikan pengaruh baik bagi masyarakat di negeri ini.

Di tengah-tengah kemajuan jamamn, dewasa ini membuat penulis mencoba

berkaca terhadap jaman. Penulis merasa menjadi bagian yang sangat kecil di

tengah euforia jaman. Penulis masih dalam keadaan bingung yang menemani

perjalanan pencarian jati diri, identitas negeri maupun identitas diri. Saat

kebingungan menemani, terasa menjadi seorang yang sama sekali tak berguna.

Page 43: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Hidup semakin tak jelas mencari mana benar, mana yang harus dipercaya. Di atas

seribu alasan dan pembelaan sebuah pernyataan dalam kebingungan diri yang

sangat menusuk jiwa dan menggelisahkan hati ini, tersisksa dalam penjara

kedirian dan dalam pasungan kebodohan. Oh Tuhan, apakah diri ini busuk di

depanmu sehingga Engkau kirimkan lalat-lalat hijau yang mengerumuni tubuh

ini? Sehingga menyadarkan diri untuk merangkak, tumbuh mengejar

ketertinggalan dengan tetap bersemangat di atas ketidakstabilan diri yang tetap

sabar mensyukuri hujan semangat berkarya yang Engkau siramkan di tengah-

tengah kebingungan ini.

PROSES VISUAL

1. Bentuk

Dalam karya seni rupa visual (rupa) menjadi bahasa untuk menyampaikan

gagasan. Bentuk yang digunakan dalam karya tugas akhir ini digambarkan

dengan mengambil objek-objek benda-benda disekitar yang tak sengaja

memberikan ide pada penulis. Yang kemudian di olah dalam pikiran

dikembangkan menjadi konsep untuk berkarya. Dalam perwujudtan objek benda

yang dipilih ada yang digambarkan sesuai dengan wujud aslinya, ada pula yang

sedikit mengalami perubahan bentuk dan ditambahi dengan benda lainya agar

merujuk pada konsep karya yang di inginkan. Perepetisian benda-benda dalam

satu bidang penggambaran bermaksud agar dapat lebih menegaskan suatu

gagasan.

Page 44: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Bermacam-macam benda yang penulis gambarkan dalam karya tugas

akhir ini, diantaranya “ mie ayam dan kelengkapannya yang sedikit dirubah dari

bentuk aslinya, misal sendok garpu yang dibengkokkan agar membentuk seperti

tangan manusia dan ditambahi bentuk lain yang masih berhubungan dengan objek

itu, seperti supit, saus, tabung gas dan lain lain, guna memperjelas konsep. Dalam

perwujudtn karya penulis menggambarkan dengan pemilihan warna yang sesuai

dengan objek asli agar lebih mudah diindera oleh publik seni , untuk komposisi di

buat secara tertutup dengan shafe biomorfik, sesuai dengan yang penulis sukai

dengan penuh pertimbangan estetik. Dalam satu bidang kanvas sedikit yang

penulis kosongkan, bermaksud untuk memberi keseimbangan dari persepsi

penulis. Bila dikatakan kanvas itu adalah pemukiman padat manusia, ruang

kosong adalah celah tanah yang belum ada rumahnya, pemukiman tersebut pasti

akan lebih nyaman dan keindahanya pasti lebih dapat terasa jika dilihat dari

pesawat terbang.

Penggunaan tekstur dalam karya karya ini menggunakan tekstur semu

yang sengaja di munculkan untuk memperjelas kondisi peristiwa, agar mudah di

indera publik seni, seperti tekstur semu pada latar belakang karya yang berjudul “

serba tau” tekstur semu yang tak terlalu kasar dengan warna biru, hitam, putih

kegelapan. Unsur garis dalam beberapa karya ini digunakan untuk. Pertama

sebagai pembatas dan penegas perbedaan benda satu dengan benda lain yang

berdekatan dalam satu bidang. Kedua sebagai pembentuk objek-perobjek ketiga

garis digunakan dalam ornamen-ornamen yang ada, dalam setiap karyanya.

Page 45: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Media dan teknik

Dalam ebuah karya seni tak terkecuali seni rupa, media memiliki peran

dalam mengkomunikasikan ide dan gagasan. Melalu media bentuk dan unsur-

unsurnya di olah agar dapat dengan mudah di indera oleh publik. Perkembangan

teknologi dan wacana menjadikan media alam seni rupa berkembang. Tidak

terbatas hanya pada media konvensional seperti cat dan kanvas. tetapi dapat

mengkombinasikan beberapa media sekaligus.

Media yang digunakan dalam pembuatan karyai ini adalah cat akrilik dan

kanvas dengan bermacam macan warna. Guna mewujudkan suatu pesan dan

keindahan yang ingin disampaikan.

Teknik yang digunakan dalam peembuatan karya, yaitu menngunakan

teknik sapuan kuas. dengan tiga cara, pertama sapuan halus dengan kuas besar

ataupun kecil untuk membentuk semacam gradasi yang bisa memperlihatkan

volume objek, dan prespektif benda-benda pada bidang kanvas. Kedua sapuan

kasar dengan kuas besar agar bisa menghasilkan sebuah tekstur semu dengan

tujauan untuk menegaskan keadaan yang dimaksudkan dalam karya tersebut.

Ketiga sapuan dengan menggunakan kuas detail ( kuas kecil ukuran 000, 01, 02 )

untuk membentuk ornamen penghias dan tulisan tulisan.Dalam penyapuan kuas

ada yang dilakukan secara cepat untuk memunculkan efek garis yang terasa tegas.

Page 46: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3. Penyajian

Setelah keseluruhan visual telah selesai, proses terakhir yang dilakukan

adalah penyajian. Penyajian sendiri dapat dimaksudkan sebagai cara pengemasan

karya adapun maksud-maksud tertententu dalam penyajianya. Dalam proyek ini

penulis, sengaja membuat penyajian dengan menggunakan penyajian karya tanpa

di pigura, yaitu dengan menggunakan pengganti teknik penyajian dengan pigura

dengan spanram yang tebalnya 4 cm sampai 5 cm , dengan cara kanvas pada

spanram dilipat sampai belakang dengan tujuan untuk memfokuskan pandangan

lebih tertuju pada karya visual semata. Pada ketebalan spanram penulis

mewarnai dengan warna hitam agar terlihat rapi jika dilihat dari sudut agak

menyamping.

Untuk penataan karya di dalam galeri penulis menggunakan teknik

lukisan di gantung dengan tali nilon menempel pada dinding penataan lukisan,

dengan jarak antara satu karya dengan karya lain, kuraang lebih 1,5 m dengan

tujuan untuk member sisi keindahan, keseluruhan pada ruang penataaan karya

tugas akhir. Dengan menggunakan pencahayaan lampu warna putih kekuningan

agar karya terlihat lebih berkilau, sehingga menarik bagi publik seni untuk lebih

mengapreseasi karya penulis. Karena pada dasarnya display adalah penyelesaian

akhir dalam mengkomukasian karya ke publik seni, jadi harus dilakukan dengan

semakksimal dan serapi mungkin untuk menimbulkan respon baik dari

masyarakat kepada para seniman rupa.

Page 47: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

C. Diskripsi karya

Dalam penuliasan pengantar karya perlu sebuah uraian yang lebih jelas

kepada pembaca, agar wacana dan pesan dapat tersampaikan dengan jelas dan

mudah dipahami oleh pembaca yang budiman. Maka dari itu penulis

mendiskripsikan karya satu- persatu sebagai berikut :

Karya 1

Judul : Mie ayam numplak

Ukuran : 150 cm X 195 cm

Media : Akrilik di atas kanvas

Tahun : 2 011

Page 48: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

- Garis hadir pada setiap bentuk pada karya ,garis hadirdi setiap bentuk bentuk

yang di munculkan contohnya, garis pada garbu yang membentuk tangan dan

kaki.

- Bentuk pada karya ini adalah bentuk mie ayam dan kelengkapanya dan benda-

benda yang berhubungan erat dengan pembuatan mie ayam yang di rangkai

menjadi seperti bentuk manusia atau robot.

- Bidang pada karya ini adalah terbuat dari kanvas dengan bentuk persegi

panjang yang di isi gambar bentuk mie ayam dan kelengkapanya yang

dirangkai membentuk manusia atau robot . di isikan pada bidang tidak penuh

karena untuk memperhatikan keseimbangan ruang pada bidang.

- Komposisi pada karya ini menggunakan komposisi tertutup dengan shape

biomorfik.

- Tekstur pada karya ini mennggunakan tekstur semu yaitu pada bentuk mie

dalam mangkok dan papan tempat figur mie ayam berada, dengan coretan

pendek- pendek warna hitam pada bidang yang berwarna merah putih yang

di goreskan secara kasar membentuk tekstur semu.

- Gradasi warna yang digunakan adalah gradasi warna secara halus dan kasar

seperti pada gradasi hitam ke abu-abu lalu keputih pada mangkuk mie ayam

gradasi hijau tua ke hijau muda hampir ke kuning pada tabung gas.

- Warna pada karya ini menggunakan warna hijau, putih, kuning. Hitam, abu-

abu, oranye, merah muda, coklat muda, coklat tua, merah pada gambar jago,

penggambaran kebanyakan menggunakan warna asli objek yang digambarkan.

Page 49: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

- Latar belakang karya, menggunakan warna abu-abu keputihan dan sedikit

hitam untuk mempertajam objek utama.

- Keterangan keseluruhan bentuk :

Mie ayam pada bentuk aslinya, digambarkan dengan menggunakan empat

mangkuk mie ayam yang ditata secara terpisah sebagai organ inti manusia mie

ayam,, mie ayam keempat-empatnya digambar secara terbalik dan tumpah karena

kehilangan keseimbangan, saat terasa lelah berperang atau bekerja, ( lihat pada

posisi berdiri manusia mie ayam sepetti sudah loyo kecapekan karena terluka,

oleh serangan serangan yang menembak pada sekujur organ tubuhnya, sendok

garbu yang dilenkungkan agar membentuk tangan dan kaki, sumpit-sumpit mie

ayam sebagai selang atau pralon penyalur energi dari organ ke organ, figur

manusia mie ayam yang sudah lemah seperti hampir putus asa sehingga semua

senjatanya hampir tumpah, sebuah penggambaran realita kaum menengah

kebawah, ( rakyat miskin )

Page 50: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Karya II

Judul karya : Thanks for famer

Ukuran : 150 CM X 200 CM

Media : Akrilik di atas kanvas

Tahun : 2011

- Garis pada karya ini hadir sebagai pembentuk luar objek atau pembatas objek.

- Bentuk pada karya ini adalah diesel petani . uang koin, dan caping petani.

- Bidang pada karya ini berbentuk persegi panjang di isi gambar tidak penuh.

- Komposisi dengan menggunakan komposisi tertutup dengan shape biomorfik.

Page 51: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

- Pada karya ini mennggunakan tekstur semu, yang terlihat jelas pada caping

petani dan tekstur semu warna hijau yang membentuk seperti rumput.

- Gradasi warna yang digunakan adalah gradasi warna halus dari warna abu-abu

terang dan gelap ke warna hijau, oranye, hitam, bermaksud untuk membentuk

efek volume pada benda yang digambarkan.

- Warna pada karya ini menggunakan warna hijau, abu, kuning, hitam, kuning

ke oranyean, putih, emas, merah, coklat muda dan tua. Sebagai pendukung

keindahan karya seni.

- Latar belakang karya menggunakan gradasi secara halus dari hijau ke kuning

untuk mempertajam objek.

- Keterangan keseluruhan karya.

Diesel di gambarkan sesuai bentuk aslinya hanya saja disusun dengan

cara biomorfik perangkain diesel dimaksutkan sebagai kekuatan besar daripada

petani, petani disimbulkan sebagai mesin penyedot air, caping yang di gambarkan

secara ukuran besar adalah gambaran perlindungan untuk petani sebagai penyedia

bahan baku utama dalam kelansungan hidup manusia, uang koin yang

digambarkan pada sebagian latar belakang karya dimaksudkan salah satu hasil

upah petani yang sedikit tak seimbang dengan kerja kerasnya di bawah sinar terik

matahari. Sumur yang diganti dengan uang koin juga menggambarkan hasil

petani yang tidak banyak secara pendapatan materi. Petani sebagai penyedot air

sebagai inti perkembangan hidup.

Page 52: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Karya III

Judul : Tak menginjak tanah

Ukuran : 150 CM X 195 CM

Media : Akrilik di atas kanvas

Tahun : 2011

- Garis pada karya hadir sebagai pembentuk objek.

- Bentuk pada karya ini adalah sepatu yang di ubah bentuknya menjadi mobil.

- Bidang pada karya ini persegi panjang dengan sedikit sebagian bidang

dikosongkan.

- Komposisi dengan menggunakan komposisi tertutup sengan shape biomorfik.

- Menggunakan tekstur semu yang terlihat kotak- kotak pada sebagian sepatu.

Page 53: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

- Gradasi warna banyak di gunakan untuk membentuk volume pada tiap sepatu

yang di ubah menjadi mobil.

- Warna pada karya ini menggunakan warna hijau, kuning, unggu, biru, merah,

hijau muda, abu, dan hitam, warna-warna mencolok untuk menampilkan

gairah muda.

- Latar belakang karya menggunakan warna hijau muda dan abu kehitaman

warna jalan raya , dengan sedikit gambar jejak kaki guna menpertegas isi dari

karya.

- Keterangan keseluruhan isi karya :

Beberapa sepatu dengan warna, biru, kuning, merah, ungu, yang di ubah

bentuknya menjadi seperti mobil, berbicara tentang kapitalisme yang semakin

merajalela seiring perkembangan jaman, semua menginjak jalan raya

menggunakan mobil untuk aktivitas. Pengubahann bentuk dilakukan dengan

memberi roda pada tiap sepatu, dan merubah sebagian fisik sepatu menjadi fisik

mobil.

Page 54: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Karya IV

Judul karya : Still life

Ukuran : 150 CM X 200 CM

Media : Akrilik di atas kanvas

Tahun : 2012

- Garis di gunakan sebagai pembentuk objek

- Bentuk pada karya ini adalah bentuk asli daripada objek yaitu, Balon anak

yang kempes, dua bedak bayi, kaset, wadah kok, bando, stick playstaion,

burung-burungan yang di susun acak.

Page 55: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

- Bidang dalam karya ini persegi panjang sedikit pengosongan ruang.

- Komposisi menggunakan komposisi tertutup dengan shape biomorfik.

- Menggunakan tekstur semu.

- Gradasi warna banyak digunakan untuk memperlihatkan volume objek. Di

tiap benda bendanya.

- Warna pada karya ini menggunakan banyak warna ditiap bendanya berbeda-

beda yang menghadirkan keindahan pada still life

- Latar belakang pada karya ini adalah asli bentuk keranjang mengambil dari

hasi kamera yang membentuk seperti anyaman.

- Keterangan dari keseluruhan isi karya :

Dalam karya ini hanya menggambarkan mainan anak yang disusun secara

acak di dalam keranjang, penulis sengaja karena dirasakan menghadirkan sisi

keindahan tersendiri secara kasat mata, benda benda yang ada dalam gambar itu

diantranya. Balon kempes, kaset, botol bedak bayi, wadah kok, wadah VCD,

bando anak kecil, stick playstation dan lain lain,, tidak ada perubahan bentuk

dakam karya ini.

Page 56: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Karya V

Judul karya : UGD ( Unit gawat darurat )

Ukuran : 150 CM X 200 CM

Media : Akrilik di atas kanvas

Tahun : 2012

- Garis digunakian sebagai pembentuk objek.

- Bentuk dari karya ini dalah sampah instalasi listrik yang digambarkan sesuai

bentuk asli hanya ada penambahan figur bayi untuk mencapai gagasan yang

ada.

Page 57: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

- Bidang dalam karya ini persegi panjang dengan sedikit ruang yang

dikosongkan.

- Menggunakan tekstur semu pada sebagian objek

- Gradasi warna digunakan untuk memperlihatkan wujud asli benda-benda yang

digambarkan.

- Warna pada karya ini menggunakan banyak warna, diantaranya, merah, biru,

hitam, coklat ,kuning, hijau, dan masih banyak lagi, karena gambar ini

memang menggambarkan bentuk sampah instalasi listrik jadi sangat kaya akan

warna.

- Latar belakang karya ini adalah warna meja, di mana sampah itu diletakan.

- Kererangan dari keseluruhan isi karya :

Pada karya ini barang-barang bekas instalasi di gunakan sebagai obyek

utama di gambarkan seuai dengan bentuk aslinya, ada penambahan bentuk 3 bayi

yang diletakan di atas, di pokok kanan dan di tengah kiri, bayi di gambarkan

seperti bayi yang di buang menggambarkan semacam kekejaman yang terjadi

dewasa ini.

Page 58: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Karya VI

Judul karya : Teknologi serba tau

Ukuran : 150 CM X 200 CM

Media : Akrilik di atas kanvas

Tahun : 2012

- Garis pada karya ini digunakan untuk membentuk objek

- Bidang pada karya ini persegi panjang yang sebagian dikosongkan untuk

keseimbangan.

Page 59: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

- Bentuk pada karya ini adalah beberapa towers yang digambarkan seperti

bentuk aslinya, ada yang di gambarkan secara tegak dan ada yang di

gambarkan secara miring, dan ada tiga tiang listrik yang runtuh,

menggambarkan suasana ke gaduhan, dan beberapa ornamen yang membebtuk

reklame, dengan di gambarkan tangan yang menyembah towers, dan satu

kepala manusia yang seperti sedang bersujud menyembah towers ( simbol

perkembangan teknologi)

- Pewarnaan menggunakan warna hitam, merah, putih, abu-abu, kuning, dan

beberapa warna yang tergradasi.

- Tekstur menggunakan tekstur semu terutama dalam latar belakang karya.

- Gradasi warna digunakan untuk mengesankan ruang dan volume.

- Latar belakang karya digambarkan menyerupai langit mendung dominan

dengan warna hitam ke abu-abuan dan hitam kebiru-biruan.

- Keterangan keseluruhan isi karya :

Beberapa tower yang digambarkan secara tegak dan miring adalah simbol

pesatnya perkembangan teknologi, tiang- tiang listrik yang berjatuhan mewakili

suatu kegaduhan jaman, gambar reklame tangan dan kepala manusia yang berdoa

dan menyembah tower menyimbolkan bagaiman manusia seperti memiliki tuhan

ke dua yaitu teknologi, diperkuat dengan latar belakang warna gelap

mengungkapkan tentang kegaduhan yang terjadi pada fenomena ini.

Page 60: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Karya VII

Judul : Mulut ember

Ukuran : 150 CM X 200 CM

Media : Akrilik di atas kanvas

Tahun : 2012

- Garis pada karya ini hadir sebagai pembentuk objek.

- Bentuk pada karya ini adalah beberapa ember yang di ubah bentuknya menjadi

mulut manusia, dengan belatung-belatungnya menujukan kotornya mulut

manusia dan dua gunting yang memotong lidah manusia.

Page 61: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

- Bidang pada karya ini persegi panjang dengan sedikit ruang yang di

kosongkan.

- Pewarnaan menggunakan warna merah, putih, biru, abu-abu, hitam. Dengan

merah yang terlihat mendominasi .

- Gradasi warna diperlihatkan dengan sapuan kasar warna merah ke hitam pada

tiap mulut ember, Gradasi hitam ke putih abu-abu pada gigi, gradasi biru ke

hitam pada latar belakang karya.

- latar belakang karya menggunakan tekstur semu dengan warna gelap

kehitaman dan gelap kebiruan.

- Komposisi menggunkan komposisi tertutup dengan shape biomorfik.

- Keterangan keseluruhan isi karya :

Mulut-mulut ember yang berjejalan menggambarkan dengan warna merah

menggambarkan dengan beberapa belatung di tiap sela giginya menggambarkan

banyaknya kebohongan yang terjadi, ada gambar lidah yang akan dipotong

dengan gunting memberi perasaan simbolik kejamnya hukuman terhadap

kebohongan, di harapkan dapat memberi terapi kesadaran pada masyarakat untuk

mengurangi kebohongan

Page 62: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Karya VIII

Judul : Les’t top

Ukuran : 150 CM X 200 CM

Media : Akrilik di atas kanvas

Tahun : 2012

- Garis di gunakan untuk membentuk objek secara tegas.

- Bentuk pada karya ini laptop-laptop dengan jumlah sangat banyak dan

berjejalan.

Page 63: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

- Bidang menggunakan kanvas persegi panjang dengan sedikit pengosongan

ruang.

- Tekstur pada karya ini menggunakan tekstur semu pada latar belakang karya

yang berwarna krem muda.

- Komposisi pada karya ini menggunakan komposisi tertutup dengan shape

biomorfik.

- Gradasi warna untuk memberi nuansa gelap terang pencahayaan pada gambar

layar laptop.

- Latar belakang karya mengunakan warna krem muda dengan semburat garis

coklat tua secara vertikal.

- Keterangan dari keseluruhan karya :

Pada karya ini banyak sekali laptop-laptop yang berjejalan sebagai simbol

manusia teknologi yang berjejalan antri masuk TV sebagai tolak ukur kesuksesan

dalam hidup.

Page 64: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Karya IX

Judul : When i’m crazy

Ukuran : 150 CM X 200 CM

Media : Akrilik di atas kanvas

Tahun : 2012

- Garis pada karya ini digunakan sebagai pembentuk objek karya

- Bidang pada karya ini menggunakan bidang persegi panjang dengan sedikit

ruang yang dikosongkan.

Page 65: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

- Bentuk pada karya ini sebagai tiruan kertas yang di lipat lipat, dengan

memanfaatkan lekuk-lekuknya sebagai ruang komposisi untuk di gambari,

bentuk dipusatkan pada bentuk lalat- lalat yang mengerumuni potret diri.

- Tesktur pada karya ini mennggunakan tekstur semu.

- Komposisi menggunakan komposisi tertutup dengan shape biomorfik.

- Latar belakang pada karya ini menggunakan warna hijau, dengan gradasi

hitam ke hijau

- Warna pada karya ini banyak warna mengesankan kebingungan.

- Keterangan seluruh isi karya

Karya ini menggambarkan potret diri dengan warna biru yang di ornameni

hiasan kebingungan, lalat-lalat yang mengerumuni diri ini menyimbolkan

tentang kebusukan diri ini atau kegilaan diri ini, saat merasa tak berguna dan

saat merasa sangat bodoh.

Page 66: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Karya X

Judul : Enjoying when rain

Ukuran : 150 CM X 200 CM

Media : Akrilik di atas kanvas

Tahun : 2012

- Garis pada karya ini digambarkan sebagai pembentuk objek.

- Bentuk, pada karya ini menggambarkan potret diri gambar mangkuk, gambar

panci penggodokan, dan bendera bendera yang menyimbolkan semangat

kibar berkarya.

Page 67: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

- Komposisi pada karya ini menggunakan komposisi tertutup dengan shape

biomorfik.

- Teskstur pada karya ini menggunakan tekstur semu.

- Gradasi warna secara kasar.

- Latar belakang karya ini menggunakan warna hijau, dengan garis-garis

semburat hitam.

- Warna menggunakan warna hitam, merah, hijau.

Page 68: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perjalanan yang menyertai dalam kehidupan penulis merupakan sumber

dari lahirnya gagasan yang terbabar dalam karya lukisan-lukisannya. Dengan

kepekaan dan dorongan rasa yang datang dari dalam hati pribadi , penulis

mencoba menggali dan mengangkat benda-benda di sekitar lingkungannya, untuk

kemudian menuangkannya dalam karya lukis.

Disini penulis mengangkat benda-benda disekitar sebagai sumber ide

untuk menggambarkan potret realita masyarakat. Hal ini dirasakan benda-benda

disekitar kita merupakan sesuatu yang mudah memberikan ide kepada penulis

dalam berkarya.

Sebagai mahasiswa seni rupa berkarya (melukis) adalah salah satu media

untuk mengungkapkan segala isi hati. Hal tersebut merupakan suatu proses yang

terus berkelanjutan yang pada akhirnya menuju pada apa yang diharapkan, proses

adalah suatu perjalanan waktu dimana waktulah yang akan menentukan hasil yang

kita inginkan dalam hal inipun penulis merasa bahwa apa yang penulis kerjakan

adalah jauh dari sempurna, karena hal ini merupakan proses awal untuk

melangkah kedepan kedunia seni rupa yang sebenarnya.

Page 69: BENDA-BENDA DI SEKITAR SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI …/Benda... · sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang bersih dan kotor, dan sebagainya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

B. Saran

Beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan dalam mengerjakan

tugas akhir adalah:

1. Dalam pemilihan subjectmatter, hendaknya mempertimbangkan dua aspek

dasar, yaitu minat terhadap subject yang dipilih dan potensi diri yang dimiliki

untuk mengembangkan ide dan gagasan tersebut.

2. Mengembangkan pola pikir dan wawasan dengan cara membuka akses yang

luas keberbagai media, sehingga data-data yang diperoleh dapat mendukung

ide gagasan.

3. Melakukan serangkaian inovasi, dalam rangka memberikan alternatif

pemikiran, sehingga dapat memperkaya wacana seni rupa

4. Mengutamakan kejujuran dalam proses berkarya sehingga karya yang tercipta

merupakan representasi dari nilai-nilai idealisme diri.