Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

28
BENDA ASING SALURAN PERNAFASAN DAN ESOFAGUS 1.BENDA ASING SALURAN NAFAS Definisi Benda asing di dalam suatu organ ialah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada.Benda asing yang berasal dari luar tubuh, disebut benda asing eksogen, biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Sedangkan yang berasal dari dalam tubuh, disebut benda asing endogen. Benda asing eksogen terdiri dari benda padat, cair, atau gas.Benda asing eksogen padat terdiri dari zat organik, seperti kacang-kacangan, tulang dan zat anorganik seperti jarum, peniti, batu dan lain-lain. Benda asing eksogen cair dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif, seperti zat kimia, dan benda cair non-iritatif yaitu cairan dengan PH 7,4. Benda asing endogen dapat berupa secret kental, darah atau bekuan darah, nanah, krusta, membran difteri, bronkolit, cairan amnion, mekonium yang dapat masuk ke dalam saluran napas bayi pada saat proses persalinan. Patofisiologi

description

nbendaa asing

Transcript of Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Page 1: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

BENDA ASING SALURAN PERNAFASAN DAN ESOFAGUS

1.BENDA ASING SALURAN NAFAS

Definisi

Benda asing di dalam suatu organ ialah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari

dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada.Benda asing yang berasal dari luar tubuh,

disebut benda asing eksogen, biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Sedangkan yang

berasal dari dalam tubuh, disebut benda asing endogen.

Benda asing eksogen terdiri dari benda padat, cair, atau gas.Benda asing eksogen padat

terdiri dari zat organik, seperti kacang-kacangan, tulang dan zat anorganik seperti jarum, peniti,

batu dan lain-lain. Benda asing eksogen cair dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif, seperti

zat kimia, dan benda cair non-iritatif yaitu cairan dengan PH 7,4. Benda asing endogen dapat

berupa secret kental, darah atau bekuan darah, nanah, krusta, membran difteri, bronkolit, cairan

amnion, mekonium yang dapat masuk ke dalam saluran napas bayi pada saat proses persalinan.

Patofisiologi

Setelah terjadi aspirasi benda asing, benda asing dapat tersangkut pada tiga tempat,

laring, trakea dan bronkus, 80-90 % akan tersangkut di bronkus. Pada dewasa benda asing

cenderung tersangkut pada bronkus utama kanan karena lebih segaris lurus dengan trakea dan

posisi karina yang lebih ke kiri serta ukuran bronkus kanan yang lebih besar. Sampai umur 15

tahun sudut yang dibentuk bronkus dengan trakea antara kiri dan kanan hampir sama, sehingga

pada anak, frekwensi lokasi tersangkutnya benda asing hampir sama kejadian antara bronkus

utama kiri dan kanan. Lokasi tersangkutnya benda asing juga di pengaruhi posisi saat terjadi

aspirasi.

Benda asing yang teraspirasi tanpa menimbulkan obstruksi akut, akan menimbulkan

reaksi tergantung jenisnya, organik atau anorganik. Benda asing organik menyebabkan reaksi

inflamasi mukosa yang lebih berat, dan jaringan granulasi dapat timbul dalam beberapa jam.

Page 2: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Disamping itu beberapa benda organik seperti kacang-kacangan dan biji-bijian bersifat menyerap

air sehingga mengembang, yang akan menambah sumbatan, obstruksi parsial dapat berubah

menjadi total. Benda organik yang lebih kecil akan bermigrasi ke arah distal dan menyebabkan

inflamasi kronik, sering memerlukan reseksi paru untuk menanganinya. Aspirasi benda asing

anorganik, jika tidak menyebabkan obstruksi, akan bersifat asimptomatis.

Benda asing di bronkus dapat menyebabkan terjadinya tiga tipe obstruksi yaitu a)

obstruksi katup bebas (by pass valve obstruction), benda asing menyebabkan sumbatan , namun

udara pernafasan masih dapat keluar dan masuk, sehingga tidak menimbulkan atelektasis atau

emfisema paru. b) katup penghambat ekspiratori atau katup satu arah (check valve obstruction),

dan c) obstruksi katup tertutup (stop valve obstruction).

Benda asing yang berada di bronkus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan

perubahan patologik jaringan, sehingga menimbulkan komplikasi antara lain bronkiektasis,

pnemonitis yang berulang, abses paru dan emfisema

Gejala Klinis

Aspirasi benda asing dapat memberikan gambaran klinis yang bervariasi, dari gejala yang

minimal, sehingga tidak jarang pasien dibawa berobat bukan pada hari pertama kejadian, seperti

dilaporkan Cohen et al yang dikutip Friedman EM, dari 143 kasus aspirasi benda asing pada

anak hanya 41% yang datang berobat pada hari pertama kejadian,sampai keadaan gawat nafas

bahkan menyebabkan kematian.

Gejala klinis yang timbul akibat aspirasi benda asing di jalan nafas tergantung pada

ukuran, lokasi, jenis, bentuk, sifat iritasinya terhadap mukosa, lama benda asing di jalan nafas,

derajat sumbatan serta ada tidaknya komplikasi.

Gejala aspirasi benda asing dapat dibagi dalam 3 fase, yaitu :

a. Fase awal yaitu saat benda asing teraspirasi, batuk-batuk hebat secara tiba-tiba, rasa

tercekik, rasa tersumbat di tenggorok, wheezing dan obstruksi nafas, dapat juga disertai

adanya sianosis terutama perioral, kematian pada fase ini sangat tinggi

b. Fase asimptomatik yaitu interval bebas gejala terjadi karena benda asing tersangkut pada

satu tempat, dapat terjadi dari beberapa menit sampai berbulan-bulan setelah fase

pertama. Lama fase ini tergantung lokasi benda asing, derajat obstruksi yang

Page 3: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

ditimbulkannya dan jenis benda asing yang teraspirasi serta kecenderungan benda asing

untuk berubah posisi dan c. Fase komplikasi yaitu telah terjadi komplikasi akibat benda asing, dapat berupa

pneumonia, atelektasis paru, abses dan hemoptisis.

Benda asing di hidung pada anak sering luput dari perhatian orang tua karena tidak ada

gejala dan bertahan untuk waktu yang lama.Dapat timbul rinolith di sekitar benda asing.

Gejala yang paling sering berupa :

1. Hidung tersumbat

2. Rinore unilateral dengan cairan kental dan berbau.

3. Kadang-kadang terdapat rasa nyeri, demam, epistaksis dan bersin.

Pada pemeriksaan dapat ditemukan, sebagai berikut :

1. Edema dengan inflamasi mukosa hidung unilateral dan dapat terjadi ulserasi.

2. Benda asing biasanya tertutup oleh mukopus, sehingga disangka sinusitis. Dalam hal

demikian bila akan menghisap mukopus haruslah berhati-hati supaya benda asing itu

tidak terdorong ke arah nasofaring yang kemudian dapat masuk ke laring, trakea dan

bronkus. Benda asing, seperti busa, sangat cepat menimbulkan sekret yang berbau busuk.

Benda asing di orofaring dan hipofaring dapat tersangkut antara lain di tonsil, dasar

lidah, valekula, sinus piriformis yang menimbulkan rasa nyeri pada waktu menelan (odinofagia),

baik makanan maupun ludah, terutama bila benda asing tajam seperti tulang ikan, tulang ayam.

Untuk memeriksa dan mencari benda itu di dasar lidah, valekula dan sinus piriformis diperlukan

kaca tenggorok yang besar (no 8-10).Benda asing di sinus piriformis menunjukkan tanda Jackson

yaitu terdapat akumulasi ludah di sinus piriformis tempat benda asing tersangkut. Bila benda

asing menyumbat introitus esofagus, makan tampak ludah tergenang di kedua sinus piriformis.

Benda asing di laring dapat menutup laring, tersangkut di antara pita suara atau berada

di subglotis.Gejala sumbatan laring tergantung pada besar, bentuk dan letak (posisi) benda asing.

Sumbatan total di laring akan menimbulkan keadaan yang gawat biasanya kematian mendadak

karena terjadi asfiksia dalam waktu singkat. Hal ini disebabkan oleh timbulnya spasme laring

dengan gejala antara lain disfonia sampai afonia, apneu dan sianosis. Sumbatan tidak total di

Page 4: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

laring dapat menyebabkan gejala suara parau, disfonia sampai afonia, batuk yang disertai sesak,

odinofagia, mengi, sianosis, hemoptisis dan rasa subyektif dari benda asing dan dispneu dengan

derajat bervariasi. Gejala dan tanda ini jelas bila benda asing masih tersangkut di laring, dapat

juga benda asing sudah turun ke trakea, tetapi masih meninggalkan rekasi laring oleh karena

edema laring.

Benda asing di trakea, di samping gejala batuk dengan tiba-tiba yang berulang-ulang

dengan rasa tercekik, rasa tersumbat di tenggorok, terdapat gejala patognomonik yaitu audible

slap, palpatory thud dan asthmatoid wheeze. Benda asing trakea yang masih dapat bergerak,

pada saat benda itu sampai di karina, dengan timbulnya batuk, benda asing itu akan terlempar ke

laring. Sentuhan benda asing itu pada pita suara dapat terasa merupakan getaran di daerah tiroid,

yang disebut oleh, Jackson sebagai palatory thud, atau dapat didengar dengan stetoskop di

daerah tiroid, yang disebut audible slap.Selain itu terdapat juga gejala suara serak, dispneu dan

sianosis, tergantung pada besar benda asing serta lokasinya. Gejala palaptory thud serta audible

slap lebih jelas teraba atau terdengar bila pasien tidur terlentang dengan mulut terbuka saat

batuk, sedangkan gejala mengi (asthmatoid wheeze) dapat didengar pada saat pasien membuka

mulut dan tidak ada hubungannya dengan penyakit asma bronchial. Benda asing yang tersangkut

di karina, yaitu percabangan antara bronkus kanan dan kiri, dapat menyebabkan atelektasis pada

satu paru dan emfisema paru sisi lain tergantung pada derajat sumbatan yang diakibatkan oleh

benda asing tersebut.

Benda asing di bronkus, lebih banyak masuk ke dalam bronkus kanan, karena bronkus

kanan hamper merupakan garis lurus dengan trakea, sedangkan bronkus kiri membuat sudut

dengan trakea. Pasien dengan benda asing di bronkus yang datang ke rumah sakit kebanyakan

berada pada fase asimtomatik.Pada fase ini keadaan umum pasien masih baik dan foto rontgen

toraks belum memperlihatkan kelainan.Pada fase pulmonum, benda asing berada di bronkus dan

dapat bergerak ke perifer.Pada fase ini udara yang masuk ke segmen paru terganggu secara

progresif, dan pada auskultasi terdengar ekspirasi memanjang di sertai mengi. Derajat sumbatan

bronkus dan gejala yang ditimbulkannya bervariasi, tergantung pada bentuk, ukuran dan sifat

benda asing dan dapat timbul emfisema, atelektasis, serta abses paru.

Page 5: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Benda asing organik menyebabkan reaksi yang hebat pada saluran napas dengan gejala

laringotrakeobronkitis, toksemia, batuk dan demam ireguler. Tanda fisik benda asing di bronkus

bervariasi, karena perubahan posisi benda asing dari satu sisi ke sisi lain dalam paru.

Diagnosis

Diagnosis aspirasi benda asing di jalan nafas ditegakkan berdasarkan anamnesis,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologik dan pemeriksaan endoskopi.

Anamnesis yang cermat mengenai adanya riwayat tersedak atau kemungkinan tersedak

sangat penting dalam menegakkan diagnosis.Meskipun memang tidak selalu ada yang melihat

saat kejadian. Dari anamnesis perlu ditanyakan adanya gejala klasik berupa rasa tercekik yang

tiba-tiba yang diikuti episode batuk-batuk, mengi dan bahkan stridor, karena lebih dari 90%

pasien yang teraspirasi benda asing terdapat satu atau lebih gejala klasik di atas.

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda sumbatan jalan nafas dalam

berbagai variasi sesuai dengan ukuran, lokasi, derajat sumbatan, sianosis, wheezing, berkurang

atau hilangnya suara nafas, meskipun tidak adanya tanda-tanda ini tidak menyingkirkan adanya

aspirasi benda asing.

Gambar Pemeriksaan dengan fleksibel serat optik pada laring dengan dokumentasi

video.

Page 6: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Pada setiap pasien yang diduga mengalami aspirasi benda asing harus buat foto thorak

postero anterior (PA) dan lateral untuk mengetahui lokasi serta ukuran benda asing.18,19Benda

asing radioopak dapat dengan mudah diidentifikasi, sedangkan pada benda asing radiolusen,

kemungkinan yang akan tampak berupa efek samping yang timbul pada paru seperti atelektasis,

hiperinflasi unilateral, gambaran infiltrat, dan pergeseran mediastinum. Foto thorak yang diambil

dalam waktu 24 jam pertama setelah aspirasi benda asing radiolusen biasanya menunjukkan

gambaran normal.

Gambar A.Foto thorax posteroanterior yang menunjukkan benda asing radioopak pada cabang

bronkus utama dextra. B. Foto thorax lateral.

Benda asing kecil yang tidak menimbulkan emfisema dan atelektasis, dibuat foto thorak

anteroposterior inspirasi dan ekspirasi, dari foto ini akan tampak mediastinum bergeser ke arah

yang normal saat ekspirasi dan paru yang terlibat akan hiperaerasi karena udara terperangkap di

sana.

Page 7: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Gambar Gambaran hiperinflasi sekunder lapang paru kiri pada obstruksi oleh kacang di

cabang bronkus utama kiri.

Penatalaksanaan

Benda asing disaluran nafas harus dikeluarkan segera dalam kondisi optimal dengan

trauma yang minimal untuk mencegah komplikasi. Ada beberapa faktor yang menentukan

keberhasilan penatalaksanaan benda asing di saluran nafas antara lain : a) tim yang

berpengalaman dalam ekstraksi benda asing di saluran nafas, b) tim anestesi yang

berpengalaman, c) Perawat dan teknisi yang familiar dengan alat yang tersedia dan d)

ketersediaan peralatan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Bronkoskopi merupakan pilihan untuk ekstraksi benda asing di saluran nafas, disamping

juga digunakan untuk diagnosis pada kasus kecurigaan benda asing . Jenis bronkoskop yang

digunakan sampai saat in masih merupakan perdebatan apakah rigid atau fiberoptic,

pengambilan keputusan tergantung pilihan operator, lokasi benda asing dan ukuran pasien

(umur), meskipun untuk anak dan sebagian besar dewasa penggunaan bronkoskop rigid

merupakan pilihan untuk ekstraksi benda asing karena ventilasi lebih terjamin melalui tube

bronkoskop selama tindakan disamping juga operator dapat memasukkan peralatan seperti forsep

dan optical telescope.

Page 8: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Benda asing di laring.Pasien dengan benda asing di laring harus diberi pertolongan

dengan segera, karena asfiksia dapat terjadi dalam waktu hanya beberapa menit. Pada anak

dengan sumbatan total pada laring, dapat dicoba menolongnya dengan memegang anak dengan

posisi terbalik, kepala ke bawah, kemudian daerah tengkuk/punggung dipukul, sehingga

diharapkan benda asing dapat dibatukkan ke luar.Cara lain untuk mengeluarkan benda asing

yang menyumbat di laring secara total ialah dengan cara perasat dari Heimlich dapat dilakukan

pada anak maupun orang dewasa. Menurut teori Heimlich, benda asing masuk ke dalam laring

ialah pada waktu inspirasi. Dengan demikian paru penuh oleh udara, diibaratkan sebagai botol

plastik yang tertutup, dengan menekan botol itu, maka sumbatannya akan terlempar ke luar.

Dengan perasat Heimlich, dilakukan penekanan pada paru.Caranya ialah, bila pasien

masih dapat berdiri, maka penolong berdiri di belakang pasien, kepalan tangan kanan penolong

diletakkan di atas prosesus xifoid, sedangkan tangan kirinya diletakkan di atasnya. Kemudian

dilakukan penekanan ke belakang dan ke atas paru beberapa kali, sehingga diharapkan benda

asing akan terlempar ke luar dari mulut pasien. Bila pasien sudah terbaring karena pingsan, maka

penolong bersetumpu pada lututnya di kedua sisi pasien, kepalan tangan di letakkan di bawah

prosesus xifoid, kemudian dilakukan penekanan ke bawah dan ke arah paru beberapa kali,

sehingga diharapkan benda asing akan terlempar ke luar mulut pasien.pada tindakan ini posisi

muka pasien harus lurus, leher jangan ditekuk ke samping, supaya jalan napas merupakan garis

lurus.

Page 9: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Gambar Perasat Heimlich

Komplikasi perasat Heimlich ialah kemungkinan terjadi rupture lambung atau hati dan

fraktur iga. Oleh Karena itu pada anak sebaiknya cara menolongnya tidak dengan menggunakan

kepalan tangan, tetapi cukup dengan dua buah jari kanan dan kiri.

Pada sumbatan benda asing tidak total di laring, perasat Heimlich tidak dapat

digunakkan. Dalam hal ini pasien masih dapat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diberi

pertolongan dengan menggunakan laringoskop atau bronkoskop, atau kalau alat-alat itu tidak

ada, dilakukan trakeostomi. Pada waktu tindakan trakeostomi, pasien tidur dengan posisi

Trendelenburg, kepala lebih rendah dari badannya, supaya benda asing tidak turun ke trakea.

Page 10: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Gambar Perasat Heimlich

Benda asing di trakea.Benda asing di trakea dikeluarkan dengan bronkoskopi.Tindakan

ini merupakan tindakan yang harus segera dilakukan, dengan pasien tidur terlentang posisi

Trendelenburg, supaya benda asing tidak turun ke dalam bronkus.Pda waktu bronkoskopi, benda

asing dipegang dengan cunam yang sesuai dengan benda asing itu, dan ketika dikeluarkan

melalui laring diusahakan sumbu panjang benda asing segaris dengan sumbu panjang trakea, jadi

pada sumbu vertikal, untuk memudahkan pengeluaran benda asing itu melalui rima glotis.Bila

fasilitas untuk melakukan bronkoskopi tidak ada, maka kasus benda asing di trakea dapat

dilakukan trakeostomi, dan bila mungkin benda asing itu dikeluarkan dengan memakai cunam

atau alat penghisap melalui trakeostomi. Bila tidak berhasil pasien dirujuk ke rumah sakit dengan

fasilitas endoksopi, ahli dan personal yang tersedia optimal.

Benda asing di bronkus.Untuk mengeluarkan benda asing dari bronkus dilakukan

bronkoskopi, menggunakan bronkoskop kaku atau serat optic dengan memakai cunam yang

sesuai dengan benda asing itu.Tindakan bronkoskopi harus segera dilakukan, apalagi bila benda

asing bersifat organic. Benda asing yang tidak dapat dikeluarkan dengan cara bronkoskopi,

seperti benda sing tajam, tidak rata dan tersangkut pada jaringan, dapat dilakukan servikotomi

atau torakotomi.

Page 11: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Antibiotik dan kortikosteroid tidak rutin diberikan setelah tindakan endoskopi pada

ekstraksi benda asing.Fisioterapi dada dilakukan pada anak kasus pneumonia, bronchitis

purulenta dan atelektasis. Pasien dipulangkan 24 jam setelah tindakan, jika paru bersih dan tidak

demam.

Foto toraks pasca bronkoskopi dibuat hanya bila gejala pulmonum tidak menghilang.

Gejala-gejala persisten seperti batuk, demam, kongesti paru, obstruksi jalan napas atau

odinofagia memerlukan penyelidikan lebih lanjut dan pengobatan yang tepat dan adekuat.

2. BENDA ASING ESOFAGUS

Definisi

Definisi benda asing adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam

tubuh yag dalam keadaan normal tidak ada. Sedangkan definisi benda asing

esofagus adalah benda yang tajam ataupun tumpul atau makanan yang tersangkut

dan terjepit di esophagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun tidak

sengaja. Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah

utama anak usia 6 bulan sampai 6 tahun, dan dapat terjadi pada semua umur pada

tiap lokasi di esophagus, baik di tempat penyempitan fisiologis maupun patologis

dan dapat pula menimbulkan komplikasi fatal akibat perforasi.

Epidemiologi

Benda asing di esofagus sering ditemukan di daerah penyempitan fisiologis

esofagus. Benda asing yang bukan makanan kebanyakan tersangkut di servikal

esofagus, biasanya di otot krikofaring atau arkus aorta. Lokasi tersering benda

Page 12: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

asing tersangkut di esofagus adalah pada sfingter krikofaringeus dikarenakan pada

daerah tersebut adalah daerah yang sempit dan terdiri dari otot krikofaring yang

akan membuka disaat bolus melewatinya. Namun apabila bolus atau makanan

tidak sempurna diolah dimulut akan menyebabkan makanan tersebut tersangkut,

apalagi untuk suatu benda asing yang cukup besar.

Terkadang benda asing dapat ditemukan di daerah penyilangan esofagus dengan

bronkus utama kiri atau pada sfingter kardio-esofagus.

Tujuh puluh persen dari 2394 kasus benda asing esofagus ditemukan di daerah

servikal, di bawah sfingter krikofaring, 12% di daerah hipofaring dan 7,7% di

esofagus torakal. Dilaporkan 48% kasus benda asing yang tersangkut di daerah

esofagogaster menimbulkan nekrosis tekanan atau infeksi lokal.

Gambar . Bagian yang mungkin benda asing tersangkut di esofagus

Page 13: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Gambar . Benda asing di esofagus

Penyebab dan Faktor Predisposisi Benda Asing di Esophagus

Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah utama pada

anak usia 6 bulan sampai 6 tahun dan dapat terjadi pada semua umur ada tiap

lokasi di esofagus, baik di tempat penyempitan fisiologis maupun patologis dan

dapat pula menimbulkan komplikasi fatal akibat perforasi.

Penyebab pada anak yakni anomali kongenital termasuk stenosis kogenital, web,

fistel trakeoesofagus dan pelebaran pembuluh darah. Faktor predisposisi antara lain

belum tumbhnya gigi molar untuk dapat menelan dengan baik, koordinasi proses

menelan dan sfingter laring yang belum sempurna pada kelompok usia 6 bulan

Page 14: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

sampai 1 tahun, retardasi mental, gangguan pertumbuhan dan penyakit-penyakit

neurologik yang mendasarinya.

Faktor predisposisi pada orang dewasa yaitu pemabuk dan pemakai gigi palsu yang

telah kehilangan sensasi rasa dari palatum, gangguan mental dan psikosis.

Faktor predisposisi lain yakni adanya penyakit-penyakit esofagus yang

menimbulkan gejala disfagia kronis seperti esofagitis refluks, striktur pasca

esofagitis korosif, akhalasia, karsinoma esofagus atau lambbung, cara mengunyah

yang salah degan gigi palsu yang kurang baik pemasangannya, mabuk

(alkoholisme) dan intoksikasi (keracunan).

1.2Manifestasi Klinis

Gejala permulaan benda asing esophagus adalah rasa nyeri di daerah leher bila

benda asing tersangkut di servikal. Bila benda asing tersangkut di esophagus

distal, timbul rasa tidak enak di substernal atau nyeri di punggung. Gejala disfagia

bervariasi tergantung, pada ukuran benda asing, disfagia lebih berat bila telah

terjadi edema mukosa yang memperberat sumbatan sehingga timbul rasa sumbatan

esophagus yang persisten, gejala yang lain adalah odinofagia, hipersalivasi,

regurgitasi dan muntah, kadang-kadang mudah berdarah. Gangguan napas dengan

gejala dispneu, stridor dan sianosis terjadi akibat penekanan trakea atau benda

asing

Gejala dan tanda perforasi esofagus servikal dan torakal karena benda asing atau

alat, antara lain emfisema subkutis atau mediastinum, krepitasi kulit di daerah leher

atau dada, pembengkakan leher, kaku leher, demam dan menggigil, gelisah, nadi

Page 15: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

dan pernafasan cepat, nyeri yang menjalar ke punggung, retrosternal dan

epigastrium. Bila terjadi perforasi ke pleura dapat timbul pneumotoraks atau

pyotoraks. Nyeri di punggung menunjukkan adanya tanda perforasi atau

mediastinitis.

Pemeriksaan Fisik

Terdapat kekakuan local pada leher bila benda asing terjepit akibat edema yang

timbul progresif . Bila benda asing ireguler menyebabkan perforasi akut,

didapatkan tanda-tanda pneumo-mediastinum, emfisema leher dan pada auskultasi

terdengar suara getaran di daerah pre cordial dan inter scapula.

Bila terjadi mediastinitis, tanda efusi pleura unilateral atau bilateral dapat

dideteksi. Perforasi langsung ke rongga pleura dan pneumothoraks jarang terjadi

tetapi dapat timbul sebagai komplikas tindakan endoskopi.

Pada anak-anak terdapat gejala nyeri atau batuk, disebabkan oleh aspirasi ludah

atau minuman. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronkhi, wheezing,demam, abses

leher atau tanda empisema subkutan. Tanda lanjut, berat badan menurun dan

gangguan pertumbuhan. Benda asing yang terdapat di daerah servikal esophagus

dan bagian distal krikofaring, dapat menimbulkan obstruksi saluran napas dengan

stridor karena menekan dinding trakea bagian (posterior trachea esophageal party

wall).

Page 16: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Klasifikasi Benda Asing

Berdasarkan asalnya, benda asing digolongkan menjadi dua golongan :

1. Benda asing eksogen, yaitu yang berasal dari luar tubuh, biasanya masuk

melalui hidung atau mulut. Benda asing eksogen terdiri dari benda padat,

cair atau gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari zat organik seperti

kacang-kacangan (yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan), tulang (yang

berasal dari kerangka binatang) dan zat anorganik seperti paku, jarum,

peniti, batu, kapur barus (naftalen), gigi palsu dan lain-lain. Benda asing

eksogen cair dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif, seperti zat kimia,

dan benda cair noniritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4.

2. Benda asing endogen, yaitu yang berasal dari dalam tubuh. Benda asing

endogen dapat berupa sekret kental, darah atau bekuan darah, nanah, krusta,

perkijuan, membran difteri. Cairan amnion, mekonium dapat masuk ke

dalam saluran napas bayi pada saat proses persalinan.

Penatalaksanaan

Tindakan yang dapat dilakukan adalah endoskopi, biasanya tindakan terbagi

menjadi dua jenis, yaitu endoskopi kaku dan endoskopi fleksibel. Endoskopi kaku

digunakan untuk diagnosa dan pengambilan benda asing pada esofagus bagian atas

(krikofaringeal). Alat ini sering digunakan di bagian THT. Endoskopi lentur

digunakan di bagian penyakit dalam. Keberhasilan alat ini untuk mengambil benda

asing dalam esofagus adalah 99,5%. Hanya 0,5 % yang membutuhkan

Page 17: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

pembedahan. Keuntungan alat ini di bandingkan endoskopi kaku adalah tidak

memerlukan general anesthesia dan juga komplikasi perforasi lebih kecil yaitu

insiden komplikasi menggunakan endoskopi kaku antara 0,1 %-0,9 %, sedangkan

insiden komplikasi menggunakan endoskopi lentur yaitu 0,007 %-0,15%.

External approach (lateral esofagotomi) digunakan apabila pengambilan

menggunakan endoskopi lentur maupun kaku mengalami kegagalan. Cara ini agak

rumit. Pada prinsipnya adalah mengeluarkan benda asing lewat esofagotomi.

Terakhir, pembedahan torakotomi dilakukan apabila benda asing tidak

didapat atau tidak mungkin diambil dengan cara diatas atau bila benda asing tidak

memungkinkan untuk keluar spontan lewat tinja atau juga bila sudah ada perforasi.

Benda asing uang logam di esofagus bukan keadaan gawat darurat, namun

uang logam tersebut harus dikeluarkan sesegera mungkin dengan persiapan

tindakan esofagoskopi yang optimal untuk mencegah komplikasi.

Benda asing baterei bundar (disk/button battery) di esogagus merupakan benda

yang harus segera dikeluarkan karena risiko perforasi esofagus yang terjadi dengan

cepat dalam waktu ± 4 jam setelah tertelan akibat nekrosis esofagus.

Komplikasi

Benda asing dapat menimbulkan laserasi mukosa, perdarahan, perforasi

lokal dengan abses leher atau mediastinitis. Perforasi esofagus dapat menimbulkan

selulitis lokal, fistel trakeo-esofagus. Benda asing bulat atatu tumpul dapat juga

menimbulkan perforasi, akibat sekunder dan inflamasi kronik dan erosi. Jaringan

granulasi di sekitar benda asing timbul bila benda asing berada di esofagus dalam

waktu yang lama.

Page 18: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

Gejala dan tanda perforasi esofagus servikal dan torakal oleh karena benda

asing atau alat, antara lainemfisema subkutis atau mediastinum, krepitasi kulit di

daerah leher atau dada, pembengkakan leher, kaku leher, demam dan menggiggil,

gelisah, nadi, dan pernapasan cepat, nyeri yang menjalar ke punggung, retrosternal,

dan epigastrium. Bila terjadi perforasike pleura dapat timbul pneumotoraks atatu

pyotoraks.

Pencegahan

Pada dasarnya pencegahan terhadap masuknya atau tertelannya benda asing ke

dalam esofagus tergantung pada setiap individu itu sendiri. Dari setiap cara

pencegahan benda asing yang masuk dalam esofagus hendaknya :

1. Anak dididik untuk hanya memasukkan makanan ke dalam mulut

Pada dasarnya anak-anak banyak mengeksplor benda-benda apa saja yang

mungkin dapat masuk kedalam mulut. Disarankan anak-anak selalu diawasi agar

tidak terjadi tertelannya benda asing.

2. Jangan meletakkan sesuatu sembarangan. Ketidak sengajaan pada orang tua

yang meletakkan barang atau benda kecil sering sekali menjadi kecelakaan

pada anak yang tertelan benda asing. Misalnya pada orang tua yang sedang

meletakkan jarum pada ayunan saat sedang menidurkan anaknya di ayunan.

3. Jangan makan makanan keras bila gigi tak lengkap. Proses pencernaan

diawali pada masuknya benda dimulut. Bila pada anak yg belum tumbuh

Page 19: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

gigi atau pada orang tua yang tidak mampu untuk mencerna dan melunakkan

makanan yang keras.

4. Jangan menggigit benda-benda yang bukan makanan seperti peniti, dll.

Kecerobohan yang tidak disengaja juga dapat terjadinya benda asing juga

tertelan. Contoh bisa sedang mengigit jarum pada saat menjahit atau pada

saat sedang memasang kerudung pada wanita, jika tidak terjadi kecerobohan

meletakan sesuatu pada mulut maka tidak akan tertelan benda asing.

5. Pemakaian gigi palsu yang baik dan benar. Ketidak sesuaian rongga pada

gigi akan mengakibatkan renta lepas pada dasar gigi, yang akan jatuh

tertelan.

REFERENSI

Page 20: Benda Asing Saluran Pernafasan Dan Saluran Cerna

1. Junizaf,Mariana H.2012. Benda Asing Di Esofagus: Buku Ajar Ilmu Kesehatan tenggorok

Kepala Leher. Ed.Keenam.FKUI.

2. Dharmawan.Benda Asing di Saliran nafas

3. Efiaty A.S.; Nurbaiti I, Jenny B. Ratna D.R.; Mariana Y.; eds.-, Buku Ajar IlmuKesehatan

THT-KL: Benda Asing di Esofagus, edisi ke-6, 2007, FKUI, halaman 299-302.

4. Soepardi, Efianty Arsyad, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung

Tenggorokan Kepala & Leher. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

5. American Society For Gastrointestinal Endoscopy, Guideline for the management of

ingested foreign bodies. Volume 73, No. 6 : 2011