belanja modal pada LRA. - Gloopicgloopic.net/uploads/doc/skep/KP_521_Tahun_2011_split_4.pdflaporan...
Transcript of belanja modal pada LRA. - Gloopicgloopic.net/uploads/doc/skep/KP_521_Tahun_2011_split_4.pdflaporan...
8. Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak
a. piutang penerimaan negara bukan pajak disajikan sebesar nilai tagihanyang belum dibayarkan ditambah denda atas piutang tersebut jika ada.
b. piutang dienth menggunakan jurnal neraca, untuk piutang dengan matauang asing disajikan kedalam rupiah dengan kurs tengah Bl pada
tanggal neraca.
c. nilai piutang yang disajikan didukung dengan kartu piutang, umur
piutang dan penyisihan piutang tak tertagih.
9. Bagian Lancar {Tuntutan Ganti Rugi (TGR)/Tagihan Penjualan Angsuran
(TPA)}
a. TGR/TPA biasanya mencakup masa pelunasan lebih dari satu tahun
anggaran.
b. jika pada akhir tahun masih terdapat saldo, dilakukan reklasifikasi untukmenentukan bagian lancar (yang jatuh tempo pada tahun depan).
c. jumlah bagian lancar TGR/TPA ini dimasukkan ke kelompok asetlancar, sedangkan sisanya (TPA/TGR) disajikan dalam kelompok aset
Lainnya.
10.AsetTetap (sebelum disesuaikan)
a. periksa apakah masih ada akun "aset tetap sebelum disesuaikan".b. akun ini masih muncul, mungkin disebabkan oleh:
1) penerimaan ADK dari aplikasi SIMAK-BMN belum dilakukan;2) penerimaan ADK dari SIMAK-BMN sudah dilakukan tetapi terdapat
aset berikut SPM/SP2D nya yang belum direkam;
3) pada periode pelaporan akun ini tidak boleh lagi muncul di neraca.
11. Aset Tetap
a. bandingkan nilai aset tetap di neraca, seharusnya sama dengan
laporan BMN intrakomtabel.
b. bandingkan pertambahan nilai aset tetap di neraca dengan realisasi
belanja modal pada LRA.
14
c. jika terdapat perolehan aset yang tidak berasal dari belanja modal ataubelanja modal yang tidak menjadi aset harus dibuat worksheet sesuaidengan Permenhub Nomor KM.66 Tahun 2010.
d. pastikan jika terdapat aset tetap yang rusak berat dan benar-benarsudah tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah, sudahada usulan untuk penghapusan atas aset tersebut, dan sudah di
reklasifikasikan ke aset Iain-Iain.
e. total nilai aset tetap harus sama dengan nilai akun "diinvestasikan
dalam aset tetap"
12. Aset Tetap Lainnya
a. lakukan reklasifikasi pada akhir tahun untuk TPA/TGR yang akan jatuh
tempo pada tahun berikutnya.
b. yakinkan bahwa nilai TPATTGR yang terdapat pada neraca akhir tahunadalah nilai setelah dikurangi bagian lancar-nya.
c. total aset lainnya sama dengan nilai diinvestasikan dalam aset lainnya.
B.2. Tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Wilayah(UAPPA/B -W).
Tingkat wilayah, petugas verifikasi selain melakukan verifikasi laporankeuangan tingkat wilayah juga melakukan verifikasi untuk setiap UPT/Satkeryang ada dibawah kendalinya dengan rincian kegiatan sebagai berikut:1. Lakukan verifikasi pada setiap UAKPA Seperti tahapan pada B.1;
2. Bandingkan LRA gabungan dengan LRA masing- masing UAKPA;3. Bandingkan Neraca Gabungan dengan Neraca Masing-masing UAKPA;4. Lakukan pengiriman ulang jika terjadi perbedaan hasil penggabungan
dengan jumlah LRA atau Neraca masing-masing UAKPA;5. Bandingkan nilai aset tetap di neraca, seharusnya sama dengan laporan
neraca SIMAK-BMN dan laporan BMN intrakomtabel;
6. Bandingkan pertambahan nilai aset tetap di neraca dengan realisasi belanja
modal pada LRA;
15
7. Saldo awal neraca dan LRA harus sesuai dengan laporan keuangan audited
tahun sebelumnya.
B.3. Tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran / Barang Eselon 1
(UAPPA/B-E1).
Untuk tingkat Eselon 1, petugas verifikasi melakukan verifikasi laporan
keuangan tingkat wilayah, verifikasi untuk setiap UPT/Satker dan verifikasi
laporan keuangan dan BMN tingkat Eselon 1 dengan rincian kegiatan sebagai
berikut:
1. Lakukan verifikasi pada setiap UAKPA menggunakan pembanding data
laporan pertanggungjawaban (LPJ) yang diterima dari UPT/Satker.
2. Bandingkan LRA gabungan dengan LRA Masing- masing UAKPA dengan
hasil penggabungan wilayah.
3. Bandingkan neraca gabungan dengan neraca masing-masing UAKPA
dengan hasil penggabungan wilayah.
4. Bandingkan neraca dan LRA hasil penggabungan dengan LRA dan neraca
tingkat wilayah.
5. Lakukan pengiriman ulang jika terjadi perbedaan hasil penggabungan
dengan jumlah LRA atau neraca masing-masing UAPPA-W.
6. Bandingkan nilai aset tetap di Neraca, seharusnya sama dengan laporan
neraca SIMAK-BMN dan laporan BMN intrakomtabel.
7. Bandingkan pertambahan nilai aset tetap di neraca dengan realisasi belanja
modal pada LRA.
8. Saldo awal nerada dan LRA harus sesuai dengan laporan keuangan audited
tahun sebelumnya.
Agar dalam pola pelaksanaan verifikasi dapat keseragaman, perlu adanya
kertas kerja sebagai penelusuran angka-angka pos laporan keuangan dan
langkah-langkah yang perlu dicermati oleh petugas verifikasi dalam rangka
memperoleh keterangan dari personel yang kompeten dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan entitas serta perlu diingat bahwa langkah-langkah
16
tersebut tidak harus diterapkan untuk setiap verifikasi dan juga tidak dimaksudkan
untuk mencakup seluruh aspek yang diverifikasi, langkah-langkah tersebut
diperlukan untuk menyakini nilai yang disajikan dalam laporan keuangan.
C. Pelaporan
C. 1 Tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran / Barang (UAKPA/B).
UPT/Satker menyusun kertas kerja verifikasi dalam rangka memastikan
bahwa informasi yang dihasilkan laporan keuangan telah sesuai dengan data-
data yang input dari dokumen sumber dan isinya telah menyajikan informasi
pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak. Kertas kerja
verifikasi tingkat UPT/Satker tidak dilaporkan secara berjenjang ke tingkat
wilayah ataupun tingkat Eselon 1, format kertas kerja tingkat UPT/Satker
terlampir pada formulir 1.
C.2. Tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran / Barang Wilayah
(UAPPA/B -W).
Wilayah menyusun kertas kerja verifikasi dalam rangka memastikan
bahwa informasi yang dihasilkan laporan keuangan telah sesuai dengan data-
data yang input dari dokumen sumber dan isinya telah menyajikan informasi
pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak. Kertas kerja
verifikasi tingkat Wilayah tidak dilaporkan secara berjenjang ke tingkat Eselon
1, format kertas kerja tingkat wilayah terlampir pada formulir 2.
C.3. Tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran / Barang Eselon 1
(UAPPA/B-E1).
Dalam pelaksanaan verifikasi, pelaksana verifikasi membuat kertas kerja
yang seharusnya memuat hal-hal berikut ini:
1. Kertas kerja penelusuran angka-angka pos laporan keuangan (Formulir
3), terdiri dari:
17
3.
a. kertas kerja verifikasi LRA (Formulir 111.a);b. kertas kerja verifikasi neraca (Formulir lll.b);c. kertas kerja verifikasi akrual (Formulir lll.c);d. kertas kerja mutasi aset (Formulir lll.d).Langkah-langkah yang perlu dicermati oleh petugas Verifikasi (FormulirIV).
Daftar kelengkapan dokumen (Formulir V).
Kertas Kerja ini menjadi dasar untuk pembuatan laporan hasilverifikasi oleh pelaksana verifikasi. Laporan hasil verifikasi digunakansebagai kelengkapan dalam rangka penyusunan laporan keuanganDirektorat Jenderal Perhubungan Udara.
D. Tindak Lanjut
Untuk tingkat UPT/Satker dan wilayah, apabila pelaksana verifikasimenemukan bahwa terdapat kekurangan, kesalahan dan penyimpangan daristandar akuntansi pemerintah dan peraturan lainnya, pelaksana verifikasimenyampaikan kepada petugas penyusun laporan keuangan untuk segeramemperbaiki laporan keuangannya.
Untuk pelaksana verifikasi tingkat Eselon 1, apabila pelaksana verifikasi yangmelakukan verifikasi menemukan bahwa terdapat kekurangan, kesalahan danpenyimpangan dari standar akuntansi pemerintah dan peraturan lainnya,pelaksana Verifikasi menindaklanjuti melalui lisan, surat dan pembinaan kepadaentitas yang diverifikasi. Entitas wajib menindaklanjuti hasil verifikasi dengansegera melakukan koreksi terhadap laporan keuangan dan menyampaikan hasilkoreksi kepada pelaksana Verifikasi.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
TTD
HERRY BAKTI
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS
ISRAFULHAYAT
18
Formulir IPeraturan Dirjen Perhubungan UdaraNomor :
Tanggal :
KERTAS KERJA VERIFIKASI TINGKAT UPT/SATKER
UPT/ SATKER
WILAYAH
PERIODE
No URAIAN
i Apakah terdapat saldo kas pada bendaharapengeluaran yang belum didistribusikan pada akhirperiode pelaporan?
Apakah Saldo awal Neraca dan LRA telah sesuaidengan saldo Audited?
Apakah Estimasi Pendapatan PNBP yang disajikantelah sesuai dengan Estimasi Pendapatan PadaDIPA?
Apakah terdapat perbedaan Estimasi Pendapatanpada DIPA dengan Estimasi yang telah ditetapkanDitjen. Perhubungan Udara?
Apakah terdapat realisasi Belanja yang tidak adapagunya?
Apakah terdapat realisasi Belanja yang melebihinilai pagunya?
Apakah kas bendahara pengeluaran di neracanilainya sama dengan uang muka dari KPPN (UPdan TUP)?
Apakah nilai kas di bendahara pengeluaran padaNeraca sama dengan saldo kas riil pada BendaharaPengeluaran?
Apakah terdapat saldo pada kas bendaharapenerima baik di rekening maupun pada petugas?
Apakah masih terdapat saldo jasa giro yang masihbelum disetorkan ke kas negara ?
JAWABAN
YA TIDAKKETERANGAN
Jika "TIDAK" lakukan
pengiriman saldo awal
sesuai saldo audited.
Jika "TIDAK"
dengan DIPA.
sesuaikan
Jika "YA" terdapatperbedaan uraikan padaCaLK.
Jika "YA" lakukan
penelusuran ke dokumen
Sumber (DIPA, Revisi, POK,SPM/SP2D ataupun ralatnya)apakah telah diinput denganbenar.
Jika "TIDAK" telusuri
SPM/SP2D UP dan TUP serta
SPM/SP2D Nihil.
Jika "TIDAK" jelaskanUP/TUP yang sudahdigunakan tetapi belum
dipertanggung jawabkanpada CaLK.
Jika "YA" lakukan
penyesuaian pada neraca
menggunakan jurnal neraca.
Jika "YA" sajikan pada SetaraKas menggunakan Jurnal
Neraca.