Belajar Photography Dan Pengenalan Tentang Kamera DSLR

download Belajar Photography Dan Pengenalan Tentang Kamera DSLR

of 27

Transcript of Belajar Photography Dan Pengenalan Tentang Kamera DSLR

Belajar Photography dan Pengenalan tentang kamera DSLR...... Hi.....Disini saya akan mencoba berbagi informasi,tips,contoh,masukan,.....atau apalah sebutannya bagi kalian2 yang ingin belajar tentang photography dan kamera DSLR.Mungkin untuk sebagian orang dapat dengan mudah belajar photography di tempat kursus atau sekolah khusus....tapi disisi lain ada juga sebagian orang yang tidak bisa untuk belajar di tempat kursus atau sekolah khusus tersebut.....salah satu nya ya saya ini...

Untuk itu saya akan berbagi informasi2 tentang photography dan kamera DSLR di sini...saya mendapatkan ilmu ini juga dengan mengunduh dari Blog atau Links dari senior2 yang telah banyak pengalaman di dunia photography....maka dari itu saya ucapkan banyak terima kasih pada senior2 yang telah sudi pengetahuannyasaya unduh tanpa harus bayar.....hehehehehe...makasih ye...

Okelah tanpa berpanjang2 kata, kita mulai aja nyok.......nyokKamera.

Kamera atau lebih tepatnya body kamera merupakan bagian utama dari perangkat fotografi. Saat ini banyak beredar kamera DSLR dengan harga yang sudah relatif terjangkau terutama untuk kamera kelas entri level. Berikut beberapa hal yang mungkin bisa anda pertimbangkan sebelum anda membeli sebuah kamera.

Ukuran Sensor.Di dalam dunia fotografi digital modern saat ini dikenal dua istilah baru yang sebelumnya tidak ada di era fotografi analog yaitu istilah full frame (FF) dan crop sensor (CS). Untuk lebih mudahnya bisa diartikan sebagai berikut, kamera dengan full frame sensor memiliki sensor seukuran dengan film 35 mm pada kamera analog, sedangkan kamera dengan crop sensor memiliki ukuran sensor lebih kecil (dengan perbandingan faktor skala tertentu, berbeda tergantung merek). Alasan pabrik membuat kamera dengan sensor yang lebih kecil ialah harga, sensor lebih kecil dibuat dengan biaya produksi yang lebih kecil pula, sehingga dampaknya ialah menurunkan harga kamera itu sendiri.

Lalu apakah kualitas gambar yang dihasilkan kamera FF lebih baik dari kamera CS ? tidak juga, ditinjau dari sisi sensor itu sendiri, gambar yang dihasilkan akan sama saja, yang membedakan ialah kamera FF dengan harga yang mahal biasanya dilengkapi dengan fasilitas lebih seperti pentaprisma, auto fokus dan titik fokus yang lebih baik dan banyak dari kamera CS yang berharga jauh lebih murah, itulah yang membuat kualitas gambar kamera FF menjadi (sedikit) lebih baik.

Lalu apa perbedaannya? Perbedaannya ialah dalam kaitannya dengan fokus sesungguhnya dari sebuah lensa, terutama lensa wide angle. Sebagai ilustrasi, lensa dengan fokus 20mm akan memberikan dampak seperti memiliki fokus 32 mm apabila dipasangkan ke dalam kamera CS dengan rasio 1:6. Sehingga sudut pandang yang didapatkan akan lebih sempit. Sebagai konsekuensinya, kamera CS memberikan efek zoom yang lebih besar.

Megapixel.Ini adalah kalimat yang paling lekat dengan dunia fotografi modern, walaupun banyak pula yang salah kaprah. Megapixel atau jumlah pixel tidak ada kaitannya dengan kualitas foto, tetapi berhubungan dengan ukuran foto. Jadi, foto yang diambil dengan megapixel besar bisa dicetak ke dalam ukuran yang cukup besar, misalnya bilboard. Sebagai ilustrasi, foto dengan 6 Megapixel dapat dicetak dengan kualitas yang baik ke dalam ukuran kertas A3, untuk kebanyakan fotografer ukuran ini sudah lebih dari cukup.

Lalu apa keuntungan memiliki kamera dengan megapixel yang besar? Selain kerugian borosnya penggunaanmemori, ada keuntungan yang diperoleh, salah satunya yaitu kemungkinan men-crop foto tanpa mengurangi kualitas foto dalam proses editing. Biasanya digunakan untuk membanto zoom apabila lensa zoom anda tidak terlalu besar (atau disebut juga digital zoom).

CARA KERJA KAMERA DSLR DAN BEBERAPA KOMPONEN

Kamera modern saat ini yang paling sering digunakan adalah kamera tipe digital single-lens reflex (DSLR). Kamera ini memiliki keunggulan berupa gambar yang direkam sesuai dengan apa yang kita lihat. Saat ini penggunaan kamera DSLR bukan hanya terbatas kalangan profesional saja. Untuk anak-anak sekolah, kalangan profesional, dan masyarakat juga dapat menggunakan kamera ini.Kamera DSLRDSLR adalah singkatan dari Digital Single-Lens Reflex. Kamera DSLR artinya kamera digital yang menggunakan refreksi lensa tunggal. Fotografer mengintip objek yang akan difoto melalui lubang intip atau biasa disebut view-finder. Hasil foto yang akan didapat adalah sama dengan apa yang tampak melalui view-finder tersebut.

Cahaya yang masuk, setelah melewati jajaran lensa akan dipantulkan oleh cermin yang dipasang pada posisi kemiringan 45 derajat dan diproyeksikan ke matte focusing screen . Melalui condensing lens dan pantulan di dalam pentaprism , gambar objek kemudian diteruskan ke lensa mata manusia . Ketika kita menekan tombol shutter (bidik) maka cermin akan melipat ke arah panah, focal plane shutter membuka dan kemudian gambar akan ditangkap oleh sensor dan diteruskan ke prosesor gambar kemudian disimpan di media penyimpanan (MMC dan sebagainya).Sedangkan pada kamera digital biasa, kita bisa melihat objek yang akan dibidik melalui LCD monitor. Apa yang akan didapat belum tentu sama dengan apa yang kita lihat melalui LCD tersebut.Kelebihan Dan kekurangan Kamera DSLRKelebihan Kamera DSLR Kualitas Gambar Karena sensor DSLR lebih besar, kualitas tangkapan nya cenderung lebih bagus dibanding dengan kamera kompak. Fleksibel DSLR bisa dengan mudah berganti lensa sesuai kebutuhan. Kecepatan DSLR lebih cepat dalam soal kecepatan rana (kecepatan menagkap gambar), start up, dan juga shutter lag (jeda antara waktu menekan tombol bidik hingga gambar tersimpan). Viewfinder Optis Dengan viewfinder optis, apa yang terlihat di jendela bidik akan sesuai dengan hasil yang ter-rekam. Jangkauan ISO Lebar Setting ISO (tingkat kepekaan sensor pada cahaya) memiliki jangkauan lebih luas, sehingga lebih fleksibel memotret di segala kondisi bahkan di tempat yang minim cahaya sekalipun. Kontrol Manual Meski pada beberapa kamera kompak telah dilengkapi setelan manual untuk memotret, namun jumlah dan fleksibilitas nya lebih beragam di DSLR. Nilai Kamera DSLR dipandang memiliki nilai leibih dari pada kamera kompak. Karena nya faktor kadaluarsa nya lebih panjang. Investasi pada lensa tidak akan basi karena bisa terus dipakai. Ruang Ketajaman Sering disebut depth of field. Dengan DSLR, ruang ketajaman obyek foto bisa diatur dengan leluasa. Dengan fitur ini sobat bisa membuat foto dengan objek yang tajam dan latar belakang buram. Kualitas Optik Kualitas lensa DSLR tentu saja lebih bagus dengan kamera saku. Selain itu, pilihan kualitasnya beragam, tergantung isi saku sobat.Kekurangan Kamera DSLR Harga Kamera DSLR memang lebih mahal dari pada kamera saku. Namun sekarang sudah ada kamera DSLR kelas entry level yang harga nya lebih terjangkau. Berbobot Ukuran dimensi nya tentu saja lebih besar dibandingkan kamera kompak. Mengambil nya dari tas membutuhkan waktu beberapa saat. Butuh Perawatan Kamera ini cenderung butuh perawatan ekstra. Ketika sobat mengganti-ganti lensa, ada kemungkinan debu dan kototran masuk ke sensor, sehingga sobat harus rajin membersihkan nya agar kamera tidak cepat rusak. Kompleks Pengelolaan dan pengesettan kamera DSLR memang lebih komplek, karena dirancang untuk pemotretan manual. Namun kini banyak kamera DSLR baru yang menyertakan fasilitas tambahanuntuk pengelolaan yang mudah dan otomatis di dalam nya. Membidik via Viewfinder Kebanyakan kamera DSLR tidak menyediakan fasilitas LCD untuk membidik obyek, seperti pada kamera saku. Namun beberapa kini, sudah menyediakan fasilitas ini lewat feature Live View.Komponen Kamera DSLRLensa kamera DSLR Ketika membeli kamera digital biasa, maka lensa sudah menyatu dengan body kamera. Pada kamera DSLR, lensa bisa dilepas dan diganti. Oleh karenanya, ketika membeli kamera DSLR kita akan ditawari apakah membeli body only (kameranya saja) atau kit (kamera + lensa). Ada kamera DSLR yang bisa dipasang lensa dari merek lain, ada juga yang khusus dari satu merek. Ada kamera DSLR yang dilengkapi dengan motor autofocus. Ada juga yang tanpa motor autofocus sehingga harus membeli lensa bermotor yang biasanya harganya lebih mahal.PembidikSalah satu bagian yang penting pada kamera adalah pembidik (viewfinder). Ada dua sistem bidikan, yaitu: jendela bidik yang terpisah dari lensa (Viewfinder type) bidikan lewat lensa (Reflex type).Kamera SLR, sesuai dengan namanya (Single Lens Reflex), menggunakan sistem bidikan jenis kedua. Mata fotografer melihat subjek melalui lensa, sehingga tidak terjadi parallax, yaitu keadaan dimana fotografer tidak melihat secara akurat indikasi keberadaan subjek melalui lensa sehingga ada bagian yang hilang ketika foto dicetak. Keadaan parallax ini pada dasarnya terjadi pada pemotretan sangat close up dengan menggunakan kamera viewfinder.Jendela Bidik Jendela bidik merupakan sebuah kaca yang di dalamnya tercantum banyak informasi dalam pemotretan. Jendela bidik memuat penemu jarak (range-finder), pilihan diafragma, shutter speed, dan pencahayaan (exposure).Lensa Dalam fotografi, lensa berfungsi untuk memokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (film). Di bagian luar lensa biasanya terdapat tiga cincin, yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.Macam-macam lensa Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural. Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens). Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm. Lensa Fish Eye. Lensa fish eye adalah lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung. Lensa Tele. Lensa tele merupakan kebalikan lensa wide angle. Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada subjek tertentu. Lensa Zoom. Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan. Lensa Makro. Lensa makro biasa digunakan untuk memotret benda yang kecil.Fokus Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa, sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang.Kecepatan rana Kecepatan rana (shutter speed) artinya penutup (to shut = menutup). Pada waktu kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai film. Pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi. Kecepatan rana adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. Shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1/100, maka ia akan membuka selama 1/100 detik. Skala shutter speed bervariasi. Ada yang B, 1, , , 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dst. Mulai dari sampai 1/1000 biasanya hanya disebut angka-angka dibawah saja. Artinya 100 = 1/100 dan 2 artinya detik. Namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik. Sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup.Yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang masuk akan semakin banyak. Semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi(shutter akan semakin cepat membuka dan menutup). Speed cepat Speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan. Speed lambat Jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya ialah gambar akan tampak kabur, seakan-akan disapu, namun latar belakangnya jelas. Efek ini kadang-kadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret. Cara lain adalah dengan menggerakkan kamera ke arah gerak objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya ialah latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama-sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasilnya akan blur (kabur).Diafragma Diafragma atau aperture (atau sering disebut bukaan) berfungsi untuk mengatur jumlah volume cahaya yang masuk. Alat ini biasanya terdapat di belakang lensa. Terdiri dari 5-8 lempengan logam yang tersusun dan dapat membuka lebih lebar atau lebih sempit.

Penulisan angka diafragma biasanya adalah f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dst. Semakin kecil angka diafragma, maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar sehingga cahaya yang masuk semakin banyak. Bukaan besar Bukaan diafragma yang besar digunakan untuk menghasilkan foto dengan subjek yang tajam dengan latar belakang blur. Bukaan kecil Bukaan kecil akan menghasilkan gambar yang tajam mulai dari foreground hingga background. Bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotertan landscape yang memang membutuhkan detail dan ketajaman di selurh bagian foto.Depth of FieldDepth of field adalah jumlah jarak antara subjek yang paling dekat dan yang paling jauh yang dapat muncul di fokus tajam sebuah foto. Misalnya, jika kita memotret pohon-pohon yang berdiri bersaf-saf, maka yang akan tampak pada foto yang telah dicetak adalah beberapa pohon di depan tampak jelas kemudian makin ke belakang makin kabur.Depth of field sangat tergantung pada: Diafragma. Semakin kecil bukaan diafragma, semakin besar depth of field yang dihasilkan. Bukaan penuh akan menghasilkan depth of field yang sangat dangkal. Jarak fokus lensa (focal length). Semakin panjang focal length, semakin sempit depth of field. Maka dari itu, lensa wide angle memiliki depth of field yang sangat besar. Jarak pemotretan. Semakin dekat jaraknya, semakin sempit depth of field yang dihasilkan.Fungsi depth of field adalah untuk mengaburkan latar belakang jika latar tersebut tidak sesuai dengan subjeknya.Pencahayaan Pencahayaan atau exposure adalah kuantitas cahaya yang diperbolehkan masuk; intensitas (diatur oleh bukaan lensa) dan durasi (diatur oleh shutter speed) cahaya yang masuk dan mengenai film. Film dengan ASA tinggi, memerlukan sedikit cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas. Sebaliknya, film dengan ASA rendah memerlukan banyak cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas. Exposure diukur oleh alat yang disebut light-meter. Jika light-meter menunjukkan kekurangan cahaya, maka kita bisa memperkecil bukaan diafragma atau memperlambat shutter speed. Sebaliknya, jika light-meter menunjukkan kelebihan cahaya maka kita bisa memperbesar bukaan diafragma atau mempercepat shutter speed. Overexposure Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu banyak. Gambar yang dihasilkan akan terlalu terang. Underexposure Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu sedikit. Keadaan ini menghasilkan gambar yang gelap.

Pengertian,maksud dan makna dari system atau mode pada kamera DSLR.. Sekarang saya akan membagi pengetahuan tentang beberapa pengertian dari system atau mode pada kamera DSLR......tapi sebelumnya saya memberitahu kalo' artikel saya ini,saya dapat dari mengumpulkan beberapa artikel sekitar photography dan kamera DSLR pada blog lainnya..saya tidak bermaksud untuk mencontek atau menjiplak artikel orang lain..tapi saya hanya berniat belajar dengan mengumpulkan beberapa artikel..dan akan saya bagi kepada yang lainnya.Supaya para newbie atawa punggawa baru pembawa kamera tidak susah2 mencari beberapa ertikel yang tersebar di dunia " maya ".....so.....mohon maap ye..klo ada yang kurang berkenan..

Nyok dilanjutttttt.......

PENGERTIAN TENTANG CROP FACTOR

Kalau anda sering membaca spesifikasi lensa atau kamera DSLR dan atau anda suka membaca-baca artikel dan forum fotografi, salah satu istilah yang sering muncul dan membuat kita bertanya-tanya adalah ini: Crop-Factor, Kamera Crop, APSC, Focal Length Multiplier dan 35mm equivalent. Semua istilah tersebut mengacu pada Crop-Factor. Artikel ini akan berusaha menjelaskan pengertian crop factor secara singkat dan mudah.

Industri fotografi sudah berpuluh tahun mengacu pada film 35mm, nah saat kamera digital bermunculan dengan beragam ukuran sensor yang lebih kecil dibanding ukuran film, maka untuk menghindari kerancuan, ukuran sensor tersebut diperbandingkan dengan ukuran film. Kamera digital SLR yang memiliki sensor dengan ukuran yang sama dengan ukuran sebuah film dinamai kamera DSLR full frame, misalnya: Nikon D4, Nikon D800, Canon 5D, Canon 1Dx.Kamera crop adalah kamera yang memiliki ukuran sensor lebih kecil dibandingkan ukuran film. Disebut kamera crop karena saat sebuah lensa dipasang di kamera full frame menunjukkan area foto yang mencakup (sebagai contoh saja) gunung dan sawahnya, maka saat lensa yang sama anda pasang di kamera crop ini maka area fotonya akan terpotong (crop) sehingga hanya mencakup hanya gunungnya saja, jadi area foto menyempit. Ukuran sensor yang lebih kecil memotong tampilan penuh yang dihasilkan lensa.Nah crop factor adalah hitungan seberapa faktor pemotongan terjadi. Sebagai ilustrasi, lihat bagaimana sensor yang lebih kecil memotong sebuah obyek foto saat dibandingkan dengan kamera full frame (35mm film):

MEMAHAMI BEBERAPA MODE PADA KAMERA DSLR

Memiliki pemahaman yang bagus mengenai beberapa mode pengoperasian kamera digital amat membantu kita untuk secara efektif mengontrol eksposur. Artikel ini akan berusaha menjelaskan beberapa mode pengoperasian yang lazim ada di kamera anda baik DSLR, kamera pocket yang canggih maupun Super-zoom; aperture priority, shutter speed priority, program mode dan manual mode.

Apa sebenarnya mode pengoperasian kamera?

Mode pada kamera digital memungkinkan kita mengontrol parameter eksposur, khususnya shutter speed, aperture dan ISO yang merupakan parameter dasar fotografi. Beberapa mode secara otomatis menentukan besaran tersebut, namun mode yang lain memungkinkan kita mengontrolnya secara manual sesuai selera kita.Dahulu saat belum ada mode kamera, fotografer harus menentukan sendiri semua parameter shutter speed, aperture dan memilih jenis film yang akan digunakan. Untuk menghitung intensitas dan jumlah cahaya, mereka harus menggunakan alat metering terpisah yang mengukur cahaya lalu menentukaan informasi eksposure, yang kemudian digunakan untuk setting kamera.Sejak diperkenalkannya kamera SLR yang mampu mengukur cahaya yang masuk melalui lensa, alat metering mulai ditinggalkan. Sejak itu pula mode otomatis juga mulai diperkenalkan oleh pabrik kamera, dimana kamera akan mengukur cahaya yang masuk melalui lensa dan sekaligus menghitung nilai eksposure yang pas. Mode yang saat ini ada (dihampir semua kamera digital kelas semi pro sampai pro) berusaha menjembatani antara pengoperasian semi otomatis dan full manual ala fotografer tempo dulu.Jenis-Jenis Mode KameraAda empat jenis utama mode kamera:1. Program Mode2. Shutter Priority (Tv atau S)3. Aperture Priority (Av atau A)4. Manual (M)1. Program ModeDalam program mode, kamera secara otomatis akan menentukan Aperture dan Shutter Speed untuk kita berdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa. Jika anda menemukan momen yang penting dan tidak ingin berpikir apa-apa langsung jepret, gunakan mode ini.Kamera akan berusaha menyeimbangkan antara shutter dan aperture, jika kita mengarahkan lensa ke area yang terang, angka aperture secara otomatis membesar sementara shutter speed dipertahankan di angka yang lumayan cepat. Arahkan kamera ke area gelap dan angka aperture akan mengecil untuk mempertahakan shutter supaya tidak terlalu blur.Ada cara untuk mengubah pengukuran otomatis kamera, dengan memutar kontrol dial di kamera. Jika kita putar dial ke kiri maka kamera akan dipaksa memperlambat shutter speed dan menambah aperture. Jika memuter dial ke kanan, kamera akan dipaksa mempercepat shutter speed dan memperkecil aperture.

2. Shutter-Priority ModeDi mode shutter priortiy, kita secara manual mengatur nilai shutter speed dan kamera secara otomatis memilih nilai aperture untuk kita bserdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa. Mode ini bisa kita pakai saat ingin membekukan gerakan atau kalau kita sengaja ingin menciptakan foto blur. Jika ada terlalu banyak cahaya, maka angka aperture akan membesar (bukaan mengecil) sehingga jumlah cahaya yang masuk lensa akan berkurang. Jika terlalu sedikit cahaya masuk lensa makan angka aperture akan mengecil (bukaan membesar) supaya cahaya makin banyak masuk lensa.Jadi di mode shutter priority, nilai shutter speed akan konstan tidak berubah sesuai (sesuai setting kita), sementara nilai aperture akan bervariasi tergantung jumlah cahaya.

3. Aperture-Priority ModeDi mode aperture priority, kita set besaran aperture secara manual dan kamera akan menentukan besar shutter speed sesuai jumlah cahaya yang masuk lensa. Dengan menggunakan mode aperture priority, kita memiliki kontrol penuh atas depth of field (bidang tajam), karena kita bisa menurunkan atau menaikkan bukaan lensa dan membiarkan kamera yang menghitung shutter speedMenggunakan mode aperture priority adalah cara aman dalam mengoperasikan kamera karena resiko foto menjadi under-exposed (gelap) atau over-exposed (terlalu terang) lumayan kecil. Kenapa? karena nilai shutter kamera range-nya lumayan lebar, dari 30 detik sampai 1/4000 detik (atau 1/8000 detik dikamera canggih), yang mana sangat mencukupi untuk berbagai kondisi cahaya.

4. Manual Mode

Seperti namanya, kita mengontrol nilai aperture dan shutter speed kamera secara manual sepenuhnya. Anda harus memilih nilai aperture sekaligus shutter speed. Mode ini bisa dipakai saat memotret obyek foto yang kondisi pencahayaan-nya membuat kamera bingung. Contohnya adalah saat kita memotret teman di pantai yang sangat terang, kamera mungkin akan salah menilai exposure sehingga wajah teman jadi hitam supaya pasir dipantai tidak over-exposed. Dalam kasus seperti ini, kita bisa mengganti mode menjadi manual dan melakukan metering dengan mengukur exposure di wajah teman lalu menentukan aperture serta shutter speed secara manual berdasarkan hasil metering tadi.Mode manual juga berguna saat misalnya kita memotret panorama (cara memotret panorama?, supaya terjadi konsistensi. Foto panorama dihasilkan dari beberapa foto yang dijahit, dan nilai aperture maupun shutter speed sebaiknya selalu konsisten sehingga hasil akhir foto panorama akan konsisten tidak belang-belang ada yang gelap dan ada yang terang.Cara Mengubah Mode Kamera?Tombol pengubah mode kamera biasanya terlihat cukup mencolok,, sebuah tombol putar yang ditampilannya tertulis: P S A M (DSLR Nikon) atau : P Tv Av M (DSLR Canon), ini beberapa contohnya:

Di beberapa kamera kelas professional, tombol dial mode tidak ditunjukkan secara mencolok, di Nikon D300S misalnya, hanya ada tombol kecil disebelah kanan atas bertulis MODE.Bagaimana Dengan ISO?Dikebanyakan kamera DSLR, ISO tidak berubah secara otomatis kalau kita mengganti mode-mode diatas, jadi kita harus menentukan ISO secara manual.Jika anda tidak ingin menggunakan setting ISO secara manual, gunakan fitur Auto ISO dikamera, lalu set ISO maksimum di 800-1600, jika anda merasa terlalu banyak noise, ganti maksimum ISO di angka yang lebih kecil.Bagaimana Dengan Mode Kamera Lainnya?Beberapa camera entry-level dan semi-pro juga memiliki mode yang lain, misalnya portrait, landscape, macro, sport dan lain-lain, tergantung jenis kameranya.Pemahaman tentang Mode Auto Fokus pada kamera DSLR.... what's up........

Saat ini hampir semua kamera DSLR dilengkapi dengan beberapa pilihan cara kamera melakukan autofokus (autofocus mode). Memotret vas bunga yang diam diatas meja tentu membutuhkan cara autofokus yang berbeda dengan memotret anak kecil yang sedang menggiring bola dilapangan. Sengaja pembahasan kali ini mengenai autofokus dan bukan manual fokus supaya tidak terlalu panjang.

Saat memotret benda diam, kita biasanya menggunakan satu titik fokus, mengunci fokus sekali baru memotret. Namun saat memotret benda/orang yang selalu bergerak berpindah posisi, kita butuh kamera yang mampu memindahkan titik fokus secara otomatis mengikuti seubyek tersebut. Berita bagusnya, kamera DSLR dilengkapi dengan fitur tersebut. Mari kita bedah satu persatu:

Mode Autofokus Single AreaDi kamera DSLR Canon dinamai One Shot AF sementara di kamera DSLR Nikon dinamai Single Area AF. Dari namanya cukup jelas bahwa kita memilih satu titik fokus lalu kamera akan mencari kontras di satu area titik fokus tersebut. Saat kita memencet separuh tombol shutter atau memencet tombol AF-On (jika menggunakan kamera DSLR yang memiliki tombol AF-On terdedikasi), kamera akan mengunci fokus di titik tersebut sekali. Jika subyek berpindah posisi dan meskipun kita tetap pencet separuh tombol shutter, kamera tidak akan memindahkan fokus secara otomatis.Dalam mode ini, kita tidak akan bisa memencet penuh shutter (mengambil foto) sebelum kamera bisa mengunci titik fokus. Namun ketentuan ini bisa diakali lewat pengaturan di menu autofocus dan mengatur focus priority.

Mode Autofokus Continuous/AI ServoMode ini dikamera DSLR Nikon dinamai Continuous/AF-C sementara di Canon dinamai AI Servo. Mode ini digunakan saat kita harus mengikuti sebuah subyek foto yang terus berpindah posisi, misalnya saat kita memotret sport, binatang atau mobil yang sedang melaju.

Dalam mode ini, kamera akan menganilis pergerakan subyek dan memprediksi kemana arah gerak si subyek dengan menempatkan titik fokus sedikit mendahului keberadaan subyek. Dengan mode Continuous, kita bisa mengikuti pergerakan subyek dan mendapatkan fokus yang tajam. Caranya adalah dengan terus memencet separuh tombol shutter sambil membidik pergerakan subyek atau dengan terus memencet tombol AF-On dengan jempol (jika ada).Mode Autofokus Hybrid/Campuran Antara Single & ContinuousDi kamera DSLR Canon dinamai AI Focus sementara di Nikon dinamai AF-A. Merupakan mode fokus campuran antara single dan Continuous dimana kamera akan secara mengganti fokus dari single ke continous atau sebaliknya sesuai kondisi subyek foto. Jika yang difoto diam kamera akan memakai Single sementara saat obyek bergerak kamera akan berganti ke mode Continuous.Tidak semua jenis kamera DSLR memiliki mode ini. Bagi pemula, pilihan mode ini sebenarnya lumayan membantu karena tidak perlu mengganti-ganti mode fokus.Mode Autofokus Mana Yang Sebaiknya Anda Pakai?Kesimpulan yang sebenarnya cukup gampang:1. Saat memotret benda diam atau orang yang berpose silahkan gunakan mode Single2. Saat memotret benda bergerak secara konstan, gunakan mode Continuous3. Untuk keperluan sehari-hari, anda bisa meninggalkan kamera secara default di posisi continous mode atau mode hybrid. Baru saat kamera tidak bisa mengunci fokus di mode Continuous , misal saat memotret di kondisi agak gelap silahkan pindahkan ke mode Single.4. Bagi pemula yang tangannya masih belum terlalu lincah mengganti-ganti mode fokus secara cepat, anda bisa menggunakan mode hybrid (jika memang dikamera ada).Bagaimana Cara Mengganti Mode Fokus?Cara mengganti mode fokus tidak sama dari satu kamera ke kamera lain. Untuk itu saya sarankan cek di manual masing-masing. Di kamera Nikon D300s/D700, anda bisa menemukan pengait kecil yang ada dibagian depan sebelah kiri mount lensa: AF-S, AF-C dan M (amanual). Sementara di Canon (misal EOS 60D), anda bisa menganti mode fokus dengan memencet tombol AF dibagian atas kamera lalu akan muncul pilihan mode fokus di panel LCD atas.

eknik Dasar Belajar Menggunakan Kamera DSLR UntukPemulasekolavida Juni 17, 2012 Tinggalkan Sebuah Komentar Setelah lama browsing sana-sini, akhirnya ketemu juga artikel tentang fotografi basic yang menurutku perlu diketahui oleh fotografer pemula / hobbist (baru belajar).Monggo disimak artikel dari bebek_factory yang aku sadur dari kaskus berikut ini :Fotografi:Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.Kamera SLR:Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.Fotografi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakniShutter Speed( Kecepatan Rana ) danAperture( Diafragma ).Shutter Speed :Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur.

Foto dengan shutter speed cepat

Apperture :Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut:f/1.2f/1.4f/1.8f/2.0f/2.8f/3.5f/4.0dstSemakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ).

Gambar Aperture pada lensaJadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat.Mode pada kamera DSLR :Setiap kamera punya istilah masing masing untuk pengaturan mode. Berikut dijelaskan untuk beberapa tipe kamera saja.Nikon D70:

Pada kamera Nikon D70 terdapat 11 mode pemotretan:M= Full ManualPada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.A= Aperture PriorityPada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.S= Shutter PriorityPada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.P= ProgramPada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.AutoMode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal jepret saja.PortraitMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.LandscapeMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.MacroMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.Moving ObjectMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.Night LandscapeMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.Night PortraitMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup.Canon 350D:

Pada kamera Canon 350D terdapat 12 mode pemotretan:A-DEP= Automatic Depth of FieldPada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background.M= Full ManualPada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.Av= Aperture Value PriorityPada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.Tv= Time Value PriorityPada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.P= ProgramPada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.AutoMode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal jepret saja.PortraitMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.LandscapeMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.MacroMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.Moving ObjectMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.Night SceneMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari.No FlashMode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya.Pengaturan CahayaSetiap kamera memiliki light meter yang berfungsi mendeteksi intensitas cahaya. Sebelum menekan tombol shutter, apabila menggunakan kamera pada mode manual ada baiknya memperhatikan exposure meter terlebih dahulu. Berikut gambar exposure indicator

Tampak pada gambar di atas bar yang mengindikasikan exposure. Apabila ingin menghasilkan foto dengan cahaya yang baik, letakan bar pada posisi tengah ( normal exposure ), namun apabila menghasilkan foto yang lebih terang, geser bar ke arah tanda + ( menjadi over exposure ), dan sebaliknya, untuk hasil foto yang lebih gelap geser bar ke arah ( menjadi under exposure ).Teknik Fotografi1. Dept Of FieldDepth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto.Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada foreground:

Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada background:

Contoh berikut menunjukan foto DOF panjang / dalam, dengan fokus pada foreground dan background.

Berikut contoh perbandingan hasil foto pada panjang fokal lensa dan diafragma yang berbeda:

2. FreezeSetelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula.Berikut contoh foto freeze:foto 1 ( dengan flash ):

foto 2 ( outdoor dengan matahari ):

Pertanyaan yang sering dilontarkan:1. Mengapa foto yang dihasilkan gelap?Jawab: Karena cahaya yang ada kurang memadai, sehingga foto menjadi under exposure. Coba untuk naikan ISO agar shutter speed dapat menjadi lebih cepat.2. Mengapa masih tampak pergerakan / gambar yang dihasilkan buram?Jawab: Bisa jadi karena shutter speed kurang cepat mengimbangi kecepatan objek, namun apabila buram bisa jadi juga karena fokus lensa tidak tepat jatuh pada objek3. MovementBertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat.Berikut contoh foto movement:

Pertanyaan yang sering dilontarkan:1. Mengapa foto menjadi putih dan gambar tidak jelas?Jawab: Cahaya pada saat pengambilan foto surplus, sehingga menjadi over exposure. Untuk mensiasatinya, perkecil bukaan lensa dengan menaikan aperture.2. Mengapa foto menjadi buram semua?Jawab: Karena kamera mengalami pergerakan pada saat shutter terbuka, sehingga gambar yang dihasilkan menjadi blur. Untuk menghindari hasil yang blur, gunakan tripod atau letakan kamera pada tempat yang statis dan stabil.4. PanningMirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak.Contoh foto panning:

Cara foto panning:Bidik sasaran bergerak ( pada umumnya mobil ), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek.Pertanyaan yang sering dilontarkan:1. Mengapa foto buram semua?Jawab: Bisa jadi karena gerakan kamera tidak sesuai dengan gerakan objek. Cobalah percepat shutter speed dan coba untuk mengikuti gerakan objek seketat mungkin.2. Mengapa foto fokus semua?Jawab: Bisa jadi karena shutter speed terlalu cepat dan atau kamera kurang digerakan pada saat pemotretan.5. BulbFoto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb.Contoh foto bulb pada lalu lintas kota malam hari: