BEDAH.docx

4
Penegakkan Diagnosis dan Penatalaksanaan Fibroadenoma Mammae Fibroadenoma mammae (FAM) merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita muda. Setelah menopouse, tumor tersebut tidak lagi ditemukan. Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol, dengan simpai licin dan konsistensi kenyal padat. FAM dapat multiple (sebagaian besar 80% tunggal) . Kebanyakan benjolan berdiameter 2-3 cm, namun FAM dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih besar (giant fibroadenoma). Pada pemeriksaan, benjolan FAM kenyal dan halus. Benjolan tersebut tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri, panas), mobile (dapat digerakkan) dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara ataupun retraksi puting (puting masuk). Benjolan tersebut berlobus-lobus. Pemeriksaan mammografi menghasilkan gambaran yang jelas jinak berupa rata dan memiliki batas jelas. Penyebab dari FAM ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa yang mempengaruhi timbulnya tumor ini yaitu adanya kecendrungan keluarga yang menderita kanker, faktor hormon estrogen, makanan yang banyak mengandung lemak dan zat kimia, dan radiasi yang menyebabkan mutasi gen. Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor tersebut dengan lumpectomy / ekstirpasi, biasanya dilakukan general anastesi. Prognosis dari fibroadenoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan sempurna, tetapi bila masih tertapat jaringan sisa pada saat operasi dapat kambuh kembali. Pasien 40 tahun datang ke poli bedah RSUD Panembahan Senopati dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kanan medial yang diketahui sejak 4 bulan yang lalu. Pasien belum pernah berobat untuk penyakitnya ini. Pasien mengeluh benjolan pada payudara kanannya bertambah besar kira-kira sebesar 2 cm. Pasien tidak mengeluhkan nyeri pada daerah benjolannya dan daerah ketiak juga dari puting payudarantidak ada keluar cairan. Pasien pernah mengalami benjolan yang sama tapi setelah itu hilang dengan sendirinya dan belum pernah menjalani operasi sebelumnya. Pasien mengalami haid pertama pada kelas 1 SMP, siklus 28 hari dan teratur. Pada pemeriksaan

description

bedah

Transcript of BEDAH.docx

Page 1: BEDAH.docx

Penegakkan Diagnosis dan Penatalaksanaan Fibroadenoma Mammae

Fibroadenoma mammae (FAM) merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita muda. Setelah menopouse, tumor tersebut tidak lagi ditemukan. Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol, dengan simpai licin dan konsistensi kenyal padat. FAM dapat multiple (sebagaian besar 80% tunggal) . Kebanyakan benjolan berdiameter 2-3 cm, namun FAM dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih besar (giant fibroadenoma). Pada pemeriksaan, benjolan FAM kenyal dan halus. Benjolan tersebut tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri, panas), mobile (dapat digerakkan) dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara ataupun retraksi puting (puting masuk). Benjolan tersebut berlobus-lobus.Pemeriksaan mammografi menghasilkan gambaran yang jelas jinak berupa rata dan memiliki batas jelas. Penyebab dari FAM ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa yang mempengaruhi timbulnya tumor ini yaitu adanya kecendrungan keluarga yang menderita kanker, faktor hormon estrogen, makanan yang banyak mengandung lemak dan zat kimia, dan radiasi yang menyebabkan mutasi gen.Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor tersebut dengan lumpectomy / ekstirpasi, biasanya dilakukan general anastesi. Prognosis dari fibroadenoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan sempurna, tetapi bila masih tertapat jaringan sisa pada saat operasi dapat kambuh kembali.

Pasien 40 tahun datang ke poli bedah RSUD Panembahan Senopati dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kanan medial yang diketahui sejak 4 bulan yang lalu. Pasien belum pernah berobat untuk penyakitnya ini. Pasien mengeluh benjolan pada payudara kanannya bertambah besar kira-kira sebesar 2 cm. Pasien tidak mengeluhkan nyeri pada daerah benjolannya dan daerah ketiak juga dari puting payudarantidak ada keluar  cairan. Pasien pernahmengalami benjolan yang sama tapi setelah itu hilang dengan sendirinya dan belum pernah menjalani  operasi sebelumnya. Pasien mengalami haid pertama pada kelas 1 SMP, siklus 28 hari dan teratur. Pada pemeriksaan inspeksi didapatkan hiperemis (-), retraksi papilla mammae (-), gambaran peau d'orange (-), sedangkan pada palpasi terdapat bejolan +/- 2 cm pada kwadran medial, bentuk bulat oval, konsistensi padat kenyal, licin, batas tegas, mobile, nyeri tekan (-), keluar cairan dari puting (-). Pemeriksaan USG menunjukkan mammae dextra tampak bayangan massa hipoechoic, bulat, homogen, ukuran 1,77x1,04 cm, pada kwadran medial posisi jam 4. Kesan FAM dextra kwadran medial. Tekanan darah : 120/80 mmHg. Nadi 67 x/menit. Pernapasan : 20x/menit. Suhu : 36,0'C.

FOBROADENOMA MAMMAE

Operasi Lumpektomi.Laporan operasi 1) Setelah dilakukan anastesi, desinfeksi medan operasi, tutup duk steril.2) Insisi kulit diatas massa tumor, perdalam.3) Identifikasi massa tumor kemudian dilakukan enukleasi, massa tumor

Page 2: BEDAH.docx

diangkat.4) Rawat perdarahan.5) Jahit luka operasi.6) Operasi selesai. Massa tumor dikirim ke PA.Instruksi paska operasi1. Awasi Vital Sign2. Bila Peristaltik (+), coba beri minum3. Infus RL : D 5% 1:2 (16 tpm)4. Antibiotik : injeksi amoxicillin

Dari keterangan umum didapatkan pasien berusia 40 tahun. Dari anamnesa didapatkan adanya keluhan benjolan sejak 4 bulan yang lalu. Sebelum masuk rumah sakit, pasien menyadari ada sebuah benjolan yang tidak terasa nyeri pada payudara kanan yang makin lama makin membesar sehingga sekarang kira-kira sebesar 2 cm. Pasien tidak mengeluhkan nyeri pada daerah benjolannya dan daerah ketiak juga dari puting payudara tidak ada keluar cairan. Pasien pernah mengalami benjolan yang sama tapi setelah itu hilang dengan sendirinya dan belum pernah menjalani operasi sebelumnya. Pasien mengalami haid pertama pada kelas 1 SMP, siklus 28 hari dan teratur. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan palpasi di daerah mammae didapatkan benjolan ± 2 cm pada kwadran medial, bentuk bulat oval, konsistensi padat kenyal, licin, batas tegas, mobile, nyeri tekan (-),keluar cairan dari puting (-). Dari pemeriksaan USG mammae dextra tampak bayangan masa hipoechoic, bulat, homogen, ukuran 1,77 x 1,04 cm, pada kwadran medial, posisi jam 4 dengan kesan fibroadenoma mammae dextra kwadran medial.Dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan ultrasonografi dokter mendiagnosis pasien yaitu Fibroadenoma Mammae dan belum menunjukkan adanya tanda keganasan sehingga penatalaksanaan nya dengan pengangkatan tumor (lumpektomi) kemudian specimen di periksa patologi anatomi untuk memastikan ada keganasan atau tidak. Hasil dari pemeriksaan histopatologi nya menunjukkan secara makroskopis : Jaringan ukuran 2,5 x 2 x 1,5 cm berkapsul putik kecoklatan kenyal pada pembelahan penampang cokelat 1 kupe. Mikroskopis : Sediaan menunjukkan jaringan tumor di batasi jaringan ikat, tumor teridir hiperplasi epitel duktus berbentuk tubular, diantaranya jaringan ikat hiperplasi perianalikular. Tidak didapatkan tanda ganas. Massa di mammae dextra menunjukkan fibroadenoma perianalikular.

Fibroadenoma mammae (FAM) merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita muda. Setelah menopouse, tumor tersebut tidak lagi ditemukan. Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol, dengan simpai licin dan konsistensi kenyal padat. Benjolan tersebut tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri, panas), mobile (dapat digerakkan) dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara ataupun retraksi puting (puting masuk). Diagnosis Fibroadenoma Mammae dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dengan USG mammae. Penatalaksanaan nya dengan lumpektomi, setelah dilakukan lumpektomi dilakukan juga pemeriksaan patologi anatomi untuk memastikan ada tanda keganasan atau tidak.

Page 3: BEDAH.docx

Alnaimy NM, Khoumais N. Role of ultrasonography in breast cancer imaging. PET Clin. 2009;4:227-40.American College of Radiology. American College of Radiology Breast Imaging Reporting and Data System BI-RADS. 4th ed. Reston, VA. American College of Radiology 2003.Bruening W, Fontanarosa J, Tipton K et al. Systematic review: comparative eff ectiveness of core-needle and open surgical biopsy to diagnose breast lesions. Ann Intern Med. 2010 Feb 6;152:238-49.Lumpectomy. http://www.breastcancer.org/treatment/surgery/lumpectomy May 16, 2013 at 3:48 pm.Meisner ALW, Fekrazad MH, Royce ME. Breast disease: benign and malignant. Med Clin N Am. 2008; 92:1115-41.Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. 2007. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

DEWI AGUSTINA 20090310200BAGIAN ILMU BEDAH RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL.