Bedah Minor
Click here to load reader
-
Upload
santy-zakiyyah -
Category
Documents
-
view
45 -
download
6
description
Transcript of Bedah Minor
Persiapan Operasi
Persiapan yang teratur memudahkan tiap tahapan operasi sehingga akan mempercepat dan
memberikan hasil yang lebih baik. Persiapan meliputi persiapan pelaksana, persiapan pasien,
persiapan alat dan bahan dan persiapan tempat.
A. Persiapan Pelaksana
Operasi kecil yang optimal dilakukan oleh tiga orang, yaitu seorang operator dan dua orang
asisten. Namun, jika tenaga terbatas atau telah mahir cukup operator dan seorang asisten saja.
Persiapan yang dilakukan tergantung pada tugas masing-masing yaitu :
1. Tugas Operator
1. Bertindak sebagai pemimpin operasi
2. Melakukan informed concent dan menilai kelayakan operasi
3. Melakukan tindakan anestesi, insisi, hemostatis sampai hekting
4. Mengatasi penyulit yang terjadi
5. Melakukan follow up paska operasi
6. Bekerja pada zona steril
2. Tugas Asisten I
1. Mitra kerja operator di zona steril
2. Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik
3. Selangkah lebih maju dari operator dalam mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan pada tiap tahapan operasi
4. Memelihara lapangan operasi agar tetap bersih dari darah dan material yang tidak
diperlukan
3. Tugas Asisten II
1. Mitra kerja operator pada zona non steril
2. Mempersiapkan pasien sebelum operasi
3. Menata tempat operasi
4. Menenangkan pasien
5. Mengikuti jalannya operasi, memperhatikan, dan mempersiapkan keperluan selama
dan setelah operasi
Operator dan asisten I bekerja di zona steril maka untuk persiapannya tidak jauh berbeda,
sedangkan asisten II bekerja dalam zona non steril yang tidak memerlukan persiapan khusus.
Persiapan operator dan asisten I meliputi cuci tangan dan memakai sarung tangan.
1. Teknik Mencuci Tangan
Tujuannya untuk memperkecil risiko infeksi yang mungkin terjadi. Caranya :
1. Menyikat tangan dengan larutan antiseptik di bawah air mengalir selama 10
menit,mulai dari kuku,jari,sela jari dan telapak tangan.
2. Teteskan beberapa mililiter savlon, betadin atau triclosan
3. Gosok masing-masing tangan dan lengan selama 5 menit
4. Bilas dengan air mengalir sambil digosok
5. Posisi tangan selalu diatas sikut.
6. Lap dengan handuk steril
2. Teknik Memakai Sarung Tangan
Bertujuan ganda, yaitu untuk mencegah infeksi dari operator terhadap pasien dan melindungi
operator dari penyakit yang dapat ditularkan oleh pasien melalui darah. Caranya adalah:
1. Bukalah kemasan dan lebarkan, selain bagian dalam yang terlipat, bagian lain jangan
sampai tersentuh
2. Pakailah sarung tangan kanan lebih dulu
3. Pegang bagian dalam sarung tangan yang dilipat keluar dengan tangan kiri (bagian
luar tidak boleh disentuh)
4. Rapikan dengan cara jari-jari tangan kiri ikut masuk menyusuri jari-jari tangan kanan
dalam handschoen (skin to skin) sampai rapi
5. Ambil sarung tangan kiri dengan tangan kanan
Masukkan tangan kiri dengan dibantu oleh tangan kanan dari bagian luar handschoen (glove
to glove).
B. Persiapan Calon Pasien
Keadaan Umum
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan operasi, mulai dari kondisi
umum preoperatif, apakah pasien dalam keadaan sakit, sakit ringan, atau ada kelainan
bawaan. Keadaan umum seperti demam, adanya edema anasarka, hipoalbuminemia, anemia,
sepsis, dan kondisi sistemik lainnya akan berpengaruh terhadap out come yang dihasilkan.
Faktor lain yang besar pengaruhnya adalah perawatan post operatif. Edukasi dari dokter
hendaknya disampaikan secara sistematis dan lengkap sesuai dengan tingkat pemahaman dari
pasien dan keluarganya. Status gizi dan higiene seringkali luput dari perhatian operator.
Perbaikan keadaan umum mutlak dilakukan sampai optimal, kecuali dalam keadaan
emergensi. Keadaan kardiopulmonal, akan sangat berpengaruh jika tindakan dilakukan
dalam narkose umum. Infeksi sistemik akut ataupun kronis, kelainan sistemik bawaan
ataupun didapat yang berpengaruh terhadap hemostasis, dan reaksi hipersensitivitas, misalnya
hemofili, ITP, penyakit kolagen, alergi terhadap obat sistemik ataupun topikal dapat
mempengaruhi proses penyembuhan. Status gizi memiliki pengaruh yang besar yang akan
terlihat dalam proses penyembuhan luka dan kerentanan terhadap infeksi post operatif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Kelainan Hemostasis
2. Diabetes Mellitus
3. Riwayat Penyakit Menular
4. Riwayat Alergi Obat
5. Riwayat Penyakit Jantung dan Paru
6. Status Gizi
7. Hipertensi
8. Riwayat Penyakit Lain
9. Kondisi lokal
10. Informed Consent
Anastesi Lokal
Keberhasilan tindakan anestesi sangat besar peranannya atas keberhasilan operasi. Pada
anestesi lokal, dengan anestesi yang baik dapat dicapai hasil memuaskan baik secara
prosedural medis ataupun kosmetik. Kegagalan pada tindakan ini akan memberikan kesulitan
dan komplikasi
Anestesi dapat dilakukan dalam lokal ataupun general (narkose umum ). Hal ini tergantung
dari berbagai kondisi setiap individu. Tindakan bedah minor umumnya dilakukan dalam
anestesi lokal.
Pertimbangan pemilihan anestesi lokal antara lain :
Risiko anestesi lebih rendah
Biaya lebih murah
Tidak diperlukan recovery
Lebih efisien untuk operasi yang singkat
Teknik Anetesi
Ada dua teknik anestesi lokal yang memberikan hasil yang baik, yaitu blok dan infiltrasi.
Kedua cara ini masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian.
1. Blok
Dilakukan dengan menyuntikkan obat anestesi di area tertentu dimana saraf yang
mempersarafinya diblok agar rangsang nyeri tidak dilanjutkan.
Jadi dengan teknik blok, anestesi dilakukan di proksimal daerah operasi. Pada daerah
operasinya dapat juga ditambahkan anestesi infiltrasi.
Penguasaan anatomis persarafan sangat penting diketahui.
Keuntungan
1. Keberhasilan cukup tinggi
2. Area yang teranestesi relatif bisa lebih luas dibandingkan dengan anestesi
infiltrasi
3. Obat yang dipakai lebih sedikit sehingga menurunkan toksisitas
Kerugian
4. Teknik lebih rumit
5. Penyuntikan tergantung daerah operasi
6. Tidak semua daerah operasi dapat dilakukan tindakan anestesi ini
7. Cedera saraf permanen
Teknik
8. Identifikasi lokasi operasi
9. Identifikasi jalan persarafan
10. Suntikan beberapa cc obat anestesi disekitarnya
11. Cek hasilnya
Jika pasien masih kesakitan cobalah masase lagi dan lakukan pengujian. Jika keadaan
anestesi belum juga terjadi, evaluasilah beberapa hal berikut.
12. Apakah lokasi penyuntikan sudah sesuai dengan anatomi persarafan ?
13. Apakah ada riwayat alkoholik ?
14. Apakah benar yang disuntikkan adalah obat anestesi atau obat anestesi yang
sudah kadaluarsa ?
Hati-hati, sediaan vial sering tertukar dengan aquabides atau obat anestesi dalam vial
yang sudah pernah dipakai atau tidak dipakai dalam waktu lama akan mengurangi
daya anestesinya.
2. Infiltrasi
Dilakukan penyuntikan di sekitar area operasi. Suntikan dilakukan di daerah subkutis.
Teknik yang berkembang saat ini adalah field blok, yaitu menginfiltrasi suatu area
dengan terget operasi ditengahnya. Setelah seluruh pinggir area diinfiltrasi, area tepat
diatas insisi diinfiltrasi lagi. Jarak antara pinggir daerah yang diinfiltrasi dengan
target operasi tidak melebihi 2 cm. Jika lebih maka kemungkinan masih ada impuls
saraf yang tidak terblok. Jika memang masa yang akan operasi cukup besar,
kemungkinan diperlukan infiltrasi beberapa lingkaran, agar area yang diinfiltrasi
menjadi luas. Kedalaman infiltrasi tergantung dari jenis operasi. Jika masa yang
diambil cukup dalam, maka perlu juga dilakukan infiltrasi lebih dalam, bahkan
sampai otot atau periosteum.
Komplikasi Tindakan Anestesi
1. Hematom
Terjadi karena pecahnya pembuluh darah ketika anestesi yang kemudian darah
berkumpul di submukosa sehingga menimbulkan benjolan. Hematom ini dapat terus
membesar atau berhenti tergantung dari besarnya pembuluh darah yang terkena. Pada
pembuluh darah kecil biasanya hematom tidak membesar karena platelet plug sudah
cukup untuk menghentikan kebocoran tadi. Jika terjadi hematom, kita evaluasi
beberapa saat apakah hematom itu terus membesar atau tetap. Jika terus membesar,
kita harus berusaha mencari pembuluh darah yang pecah dan mengikatnya kemudian
membuang bekuan darah yang terkumpul. Tetapi jika hematom tidak membesar
hanya diperlukan membuang masa hematomnya saja.
2. Udem
Disebabkan terlalu banyaknya obat anestesi yang diberikan sehingga obat tersebut
berkumpul dalam jaringan ikat longgar mukosa dan sub mukosa. Hal ini akan
mempersulit ketika melakukan penjahitan. Udem akibat anestesi ini diabsorpsi dalam
24 jam.
3. Syok Anafilaktik
Syok anafilaksis disebabkan oleh reaksi hipersensitifitas type I. Terjadi vasodilatasi
perifer sehingga terjadi pengumpulan darah di perifer. Akibatnya terjadi penurunan
venous return sehingga cardiac output pun menurun.
Tanda dan gejalanya
o Nadi cepat dan kecil
o Penurunan tekanan darah
o Keringat dingin
o Lemas
o Badan terasa melayang
o Mual
Instrumen Standar
Alat-alat minimal yang harus disediakan adalah:
1. Gunting diseksi sebanyak 1 buah
2. Gunting diseksi metzenbaum sebanyak 1 buah
3. Gunting Aff Hecting sebanyak 1 buah
4. Gunting kasa/linen sebanyak 1 buah
5. Klem/forceps mosquito sebanyak 3 buah
6. Klem/forceps pean lurus sebanyak 2 buah
7. Pinset anatomis sebanyak 1 buah
8. Pinset sirurgis sebanyak 1 buah
9. Needle holder (nald voeder) sebanyak 1 buah
10. Jarum jahit (nald heacting) sebanyak 1 buah jika tidak menggunakan benang yang
bersatu dengan jarumnya.
11. Bisturi (bistuori/mess/blade) dan pegangannya 1 buah
12. Klem koher sebanyak 1 buah
13. Kuret kecil sebanyak 1 buah
14. Alat lain sesuai teknik insisi/hemostasis sebanyak 1 buah
15. Koorntang (korentang) dan wadahnya sebanyak 1 buah
16. Kom kecil sebanyak 2 buah (untuk tempat larutan antiseptik)
17. Tempat instrumen
18. Neerbeken/bengkok
19. Hak (retractor)
20. Ring forceps sebanyak 1 buah
21. Trokar sebanyak 1 set
Gunting Diseksi Mayo
Gunting diseksi Metzenbaum
Gunting aff hecting/Stitch scissors
Gunting kassa/Bandage scissors
Klem arteri/mosquito/pean bengkok
Klem vena/pean lurus
Needle holder (naald voeder)
Mathieu needle holder
Ring forceps/sponge forceps
Pinset anatomis/ dressing forceps
Pinset sirurgis/ tissue forceps
Adson dressing forceps
Adson tissue forceps
Macam-macam pisau
Scalpel handle
Towl forceps
Neerbeken/bengkok
Wound retractor /hak
Senn retractor
Gillies retractor
DesMarres Lip retractor
Kuret
Trokar
Koorntang (korentang) dan wadahnya