BBL nunk's

30
UJI KOMPETENSI II ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR USIA 3 HARI FISIOLOGIS DI PULO WONOKROMO WETAN SURABAYA Oleh : NUR HASANAH 250011177 PRODI D-III KEBIDANAN

Transcript of BBL nunk's

Page 1: BBL nunk's

UJI KOMPETENSI IIASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR USIA 3 HARI FISIOLOGISDI PULO WONOKROMO WETAN SURABAYA

Oleh :NUR HASANAH

250011177

PRODI D-III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA2013

Page 2: BBL nunk's

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan ini disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan Uji Kompetensi BBL

yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni - 28 Juni 2013 Prodi DIII Kebidanan Stikes Yarsis.

Surabaya, 13 Juni 2013 Mahasiswa

Nur Hasanah 250011177

Mengetahui,

Penguji I Penguji II

Yasi Anggasari,SST Nanik Handayani,S.Kep.Ns.M.Kes

Pembimbing Akademik

Risky Amalia, SST

Page 3: BBL nunk's

LANDASAN TEORI

A. DEFINISI

Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 mgg sampai 42 mggu dengan

berat badan antara 2500 gr-4000 gr.

(Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Depkes RI. 1998)

B. CIRI-CIRI BAYI NORMAL

1. Berat badan 2500-4000 gr

2. Panjang badan lahir 48-52 cm

3. Lingkar dada 30-38 cm

4. Ukuran kepala bayi

a. Ukuran muka belakang

1. Diameter sub occipito bregmatika : dari foramen magnum ke UUB

(N : 9,5 cm)

2. Diameter sub occipito frontalis : dari foramen magnum ke pangkal

hidung (N : 11 cm )

3. Diameter fronto occipitalis : dari pangkal hidung ke titik terjauh

belakang kepala (N : 12 cm)

4. Diameter mento occipitalis : dari dagu ke titik terjauh belakang

kepala (N : 13,5 cm)

5. Diameter sub mento bregmatika : dari bawah dagu atau os hyoid

ke UUB (N : 9,5 cm)

b. Ukuran melintang

1. Diameter biparietalis : jarak terjauh antara os parietalis (N : 9 cm)

2. Diameter bitemporalis : jarak terjauh antara temporal kanan dan

kiri (N : 8 cm)

c. Ukuran lingkaran

1. Cirkumferentia suboccipito bregmatika : lingkar kecil kepala (N :

32 cm)

Page 4: BBL nunk's

2. Cirkumferentia fronto occipitalis : lingkar sedang kepala (N : 34

cm)

3. Cirkumferentia mento occipitalis : lingkar besar kepala (N : 35 cm)

5. Bunyi jantung pada menit pertama kira-kira 180x/mnt kemudian menurun kira-

kira 120x/mnt

6. Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80x/mnt kemudian menurun kira-kira

60x/mnt

7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan dan di lapisi verniks

caseosa

8. Rambut lanugo sudah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna

9. Kuku telah agak panjang dan lemas

10. Genetalia :

Laki-laki : testis sudah turun, terdapat lubang uretra di ujuung gland penis,

garis pada skrotum sudah terbentuk

Perempuan : labia mayora sudah menutupi labia minora, terdapat lubang

vagina dan uretra

11. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik

a. Reflek Moro

Apabila bayi di kagetkan, akan memperlihatkan gerakan seperti

memeluk (terkejut)

b. Reflek Glabela

Saat bayi di sentuh pada daerah os glabela/ pangkal hidung dengan jari

tangan maka bayi akan mengerutkan kening

c. Reflek konjungtiva mandibularis

Saat bayi di berikan rangsangan dari ujung mata ke mandibula bayi

akan menutup mata kemudian membuka mata sambil mengangkat pipi

d. Rooting Reflek

Saat pipi di sentuh bayi akan menoleh dan mencari arah sentuhan

e. Sucking Reflek

Bayi menghisap saat di beri putting

f. Swallowing Reflek

Page 5: BBL nunk's

Saat bayi menelan, jakun bayi akan terlihat naik turun

g. Tonik neck reflek

Saat kepala bayi di miringkan, kepala bayi akan kembali seperti

semula

h. Graft Reflek

Saat jari di letakkan pada pangkal paha bayi, maka paha akan

terangkat

i. Gland Reflek

Apabila telapak tangan bayi di sentuh, maka bayi akan menggenggam

j. Steping reflek

Bayi menapakkan kakinya saat telapak kaki bayi ditapakkan ke tangan

petugas

12. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar 24 jam pertama, mekonium

berwarna hitam kecoklatan

C. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BAYI BARU LAHIR

1. Perubahan sistem sirkulasi

a. Tali pusat di potong (arteri dan vena umbilikalis menciut) → tekanan di artrium

kanan lebih rendah dari pada arteri kiri → foramen ovale menutup

b. Paru mengembang → tekanan O2 dalam paru meningkat (resistensi pembuluh-

pembuluh darah menurun, aliram darah ke paru meningkat → duktus arteriosus

menutup)

2. Perubahan sistem pernafasan

Selama dalam uterus, janin mendapat O2 dari placenta. Setelah bayi lahir, bayi

bernafas menggunakan paru.

3. Perubahan suhu tubuh (N : 3=37°C)

Ketika bayi baru lahir, bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih rendah dari suhu

dalam rahim ibu, akibatnya metabolisme jaringan meningkat

Suhu ruangan untuk BBL: 28°C-30°C

Suhu incubator : 36°C

Suhu intra uterin : 37,7°C

Page 6: BBL nunk's

a. Pencegahan kehilangan panas

Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi

sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan

kehilangan panas tubuh. Bayi baru lahir dapat mengalami kesakitan berat atau

bahkan kematian. Hipotermi mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam

keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan di selimuti walaupun pada

ruangan yang relatif hangat.

b. Mekanisme kehilangan panas

Bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara-cara berikut :

Eksplorasi adalah terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan

tubuh oleh karena tubh bayi tidak segera dikeringkan. Kehilangan panas juga

dapat terjadi pada bayi yang terlalu cepat di mandikan dan tubuhnya tidka

segera di keringkan dan diselimuti.

Konduksi adlah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh

bayi dengan permukaan yang dingin. Misalnya : timbangan yang

temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi.

Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara

di sekitar yang lebih dingin. Misalnya : dalam ruangan ber-AC dan kipas

angin

Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi di tempatkan di

dekat benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari tubuh bayidan

benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi.

4. Perubahan yang lain

Alat-alat pencernaan, hati, ginjal, dan alat-alat lainnya. Mulai berfungsi keluarnya

mekonium dan air kencing segera setelah lahir, merupakan tanda bahwa saluran

pencernaan dan saluran kencing baik, sebaliknya jika mekonium dan urine tidak

lancar kemungkinan ada kelainan.

D. PENATALAKSANAAN

1. Segera setelah bayi lahir

Page 7: BBL nunk's

Segera cepat nilai pernafasannya, letakkan bayi dengan handuk di atas perut ibu.

Klem dan potong talli pusat kemudian di ikat, lakukan inisiasi menyusui dini. Jaga

agar bayi tetap hangat dengan cara kontak dini dengan ibu dan beri selimut.

Pernafasan : periksa pernafasan → warna kulit tiap 5 menit

Perawatan mata : obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% di anjurkan untuk

pencegahan mata karena klamedia (PMS)

Berikan injeksi vit K 1 mg IM segera setelah lahir untuk mencegah defek koagulasi

2. Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah apapun, berikan asuhan

sebagai berikut :

Pertahankan suhu tubuh bayi

Pemeriksaan fisik bayi dari kepala hingga kaki

3. Aspek penting dari asuhan BBL

Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat

Usahakan adanya kontak kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin

E. PENILAIAN APGAR SCORE

Skor 0 1 2

A : Appearance/

warna kulit

Pucat Badan merah,

ekstremitas biru

Seluruh tubuh

merah

P : Pulse/ frekuensi

jantung

Tidak ada Di bawah 100 Di atas 100

G : Grimace/ reaksi

hisapan rangsangan

Tidak ada Sedikit gerakan Menangis, batuk,

bersin

A : Activity/ tonus

otot

Lumpuh Ekstermitas dalam

fleksi sedikit

Gerak aktif

R : Respiration/

usaha nafas

Tidak ada Lemah, tidak teratur Menangis kuat

Ket : nilai 7-10 bayi normal

Page 8: BBL nunk's

4-6 bayi asfiksi ringan –sedang

0-3 bayi asfiksi berat

(Sinopsis obstetric, edisi 2 prof Dr. rustam mochtar, MPH, hal : 120)

F. IDENTIFIKASI BAYI

Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu di pasang segera pasca

persalinan. Alat pengenal yang efektif harus di berikan kepada setiap bayi lahir dan harus

tetap di tempatkan sampai waktu bayi di pulangkan

Pada alat/ gelang, identifikasi harus tercantum nama, tanggal lahir, nomor bayi ,

jenis kelamin, unit

Di setiap tempat tidur harus di berikan tanda dengan mencantumkan nama,

tanggal lahir, nomor identifikasi

Sidik telapak kaki bayi →ibu jari ibu harus di cetak, di catat yang tidak mudah

hilang kemudian ukurlah BB, PB bayi, lingkar kepala, lingkar perut → catat

dalam rekam medis

G. KENAIKAN BERAT BAYI PADA BBL

Bayi akan kehilangan BB pada 7-10 hari pertama (sampai 10% untuk bayi dan BBL 100

gram dan 15% untuk bayi dengan BB ˂ 1500 gr ). BB biasanya tercapai kembali dalam

14 hari kecuali apabila terjadi komplikasi setelah BB tercapai kembali, kenaikan BB

selama 3 bln, seharusnya :

150-200 gr seminggu untuk bayi ˂1500 gr (missal : 20-30 gr/hr)

200-250 gr seminggu untuk bayi 1500-2500 gr (misal : 30-35 gr/hr )

H. KEBUTUHAN CAIRAN DAN KALORI PADA NEONATUS

Hari Kelahiran Cairan/kg/hari Kalori/kg/hari

1 60 ml 40 kal

2 70 ml 50 kal

3 80 ml 60 kal

Page 9: BBL nunk's

4 90 ml 70 kal

5 100 ml 80 kal

6 110 ml 90 kal

7 120 ml 100 kal

˃ 10 150-200 ml ˃ 120 kal

I. PERAWATAN LAIN

Lakukan perawatan tali pusat

Dalam waktu 24 jam berikan imunisasi BCG, polio per oral dan hepatitis B

Ajarka ibu merawat bayi

Beri ASI sesuai dengan kebutuhan 2-3 jam (paling sedikit tiap 4 jam)

Ajarkan tanda-tanda bahaya pada bayi dan beri tahu orangtua agar merujuk atau

membawa bayi kepada pelayanan kesehatan jika di temui tanda-tanda tersebut

J. TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

1. Pernafasan : sulit ˂ 30x/mnt atau ˃ 60x/mnt

2. Suhu : ≤ 36°C / ≥ 38°C

3. Warna kulit : kuning, biru/pucat

4. Pemberian ASI : hisapan lemah, muntah

5. Tali pusat : merah, bengkak, PUS

6. BAB/BAK : tidak BAB/BAK dalam 24 jam, feses lembek,hijau tua

7. Inspeksi : merah

8. Aktifitas : lemah, kejang, menggigil, selalu mengantuk, lunglai, tidak

bisa tenang.

Page 10: BBL nunk's

DAFTAR PUSTAKA

Bagian obstetric dan Ginekologi Fakultas UNPAD. 1983. Obstetric fisiologis.Bandung :

Element.

Kasim, Sholeh. 2005. Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk

Dokter, Bidan, dan Perawat di RS. Jakarta : IDAIMNH-JPIGGO.

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selecta Kedokteran edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Media

Aesculapius.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis obsteri Jilid 1. Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta : YBPSP.

Page 11: BBL nunk's

TINJAUAN KASUS

Tanggal : 10 - 06 - 2012 Jam : 10. 30 WIB

Tempat : Pulo Wonokromo

I. PENGKAJIAN

A. Data Subyektif

1. Identitas Bayi

Nama Bayi : Bayi Ny “I”

Tgl/jam lahir : 3 - 6 - 2012 / 14.00 WIB

Jenis kelamin : perempuan

Umur : 5 hari

Alamat : wonokromo SS Baru

2. Identitas Orang tua

Nama Istri : Ny “I” Nama Suami : Tn “M”

Umur : 19 th Umur : 20 th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Pulo Wonokromo Alamat : Pulo Wonokromo

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya pada tanggal 10 - 6 - 2013

Jam .00 WIB dengan jenis kelamin perempuan.

4. Riwayat Persalinan dan Kehamilan

Page 12: BBL nunk's

a. Riwayat Prenatal

Saat bayi dalam kandungan ibu rutin memeriksakan kehamilannya sebanyak

6x, di Puskesmas jagir.

Ibu mendapat suntik TT 2x, pada saat UK 4 bulan

Obat – obatan yang pernah didapat : vitamin, tablet kalsium, tablet Fe

b. Riwayat Natal

Ibu mengatakan telah melahirkan bayi pertamanya secara normal pada tanggal

10 - 6 - 2013 jam .00 WIB, dengan jenis kelamin perempuan, BB = 2700 gram,

PB = 49 cm, bayi baru lahir langsung menangis, warna kulit kemerahan, sisa

air ketuban jernih, dan persalinan ditolong bidan.

c. Riwayat Post Natal

Bayi bergerak aktif, sudah minum ASI, sudah BAB dan BAK, warna kulit

kemerahan, tidak ada perdarahan tali pusat, dan tali pusat terbungkus kassa

kering.

5. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Pola Nutrsi

Bayi minum ASI on demand sesuai kebutuhan ( pada saat bayi merasa haus

dan lapar)

b. Pola Eliminasi

BAB : 3 x/hr (mekonium)

BAK : 4 x/hr (kuning, jernih)

c. Pola Istirahat

Bayi lebih banyak tidur, sesekali bangun jika BAB/BAK dan haus

d. Pola Aktivitas

Gerak bayi aktif, hanya tidur dan terbangun saat haus, lapar, BAB/BAK.

e. Pola Personal hygiene

Bayi langsung diganti popoknya, saat BAB/BAK dan dimandikan 2x/hari.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita

penyakit menular (TBC,Hepatitis, HIV), menahun (Jantung,asma,stroke) dan

menurun (DM,Hipertensi)

Page 13: BBL nunk's

7. Riwayat Psikososial dan Spiritual

Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya yang pertama, Ibu dan keluarga

berdo’a semoga bayinya menjadi anak yang sholeh dan berbakti pada orang tua.

8. Riwayat Sosial Budaya

Ibu mengatakan didalam keluarganya ada budaya memberi makanan pendamping

ASI sebelum bayi berumur 6 bulan, memakai gurita.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Fisik Umum

a. Keadaan Umum : Baik b. TTV

Warna kulit : Ikterus S = 36,9º C

Pergerakan : Aktif N = 124x/menit

BB/PB : 2700 gram/45 cm RR = 62x/menit

2. Pemeriksaan Fisik Khusus

a. Inspeksi

Kepala : Bulat, rambut hitam, tidak ada caput succedaneum, tidak

ada cepal hematoma,UUB datar

Muka : warna kulit ikterus, tidak pucat, tidak oedem, tidak

sianosis.

Mata : simetris, terlihat adanya secret, air mata belum keluar,

conjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterus, tidak ada

perdarahan pada sclera dan pupil

Hidung : lubang hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret,

tidak ada PCH

Mulut : mukosa bibir lembab, tidak pucat, tidak ada labioskizis dan

labiopalatoskizis

Page 14: BBL nunk's

Telinga : simetris, tidak ada purulen,tidak ada serumen yang

berlebih, ⅓ bagian telinga berada di atas garis lurus mata

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, dan tidak ada

bendungan vena jugularis, tidak ada bullneck

Dada : Simetris, tidak ada tarikan intercostae, ariola dan putting

sudah terbentuk, putting agak menonjol.

Abdomen : tali pusat kering, bersih, terbungkus kassa kering (steril),

tidak ada perdarahan tali pusat, tidak ada infeksi dan

kemerahan.

Genetalia : Labia mayora sudah menutupi labia minora, tidak ada

keputihan ataupun darah menstruasi

Anus : Bersih, terdapat lubang anus

Eks. atas : simetris, tidak ada sindaktili atau polidaktili, pergerakan

aktif

Eks. Bawah : simetris, tidak ada sindaktili atau polidaktili, pergerakan

aktif

b. Palpasi

Kepala : tidak ada caput succedaneum dan cepal hematoma, UUB

datar, sutura sudah menutup

Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan

vena jugularis

Abdomen : tidak ada pembesaran hepar, dan tidak ada benjolan massa

Punggung : Tidak ada spina bifida

Eks. Atas : akral hangat, tidak oedem

Eks. Bawah : akral hangat, tidak oedem

Page 15: BBL nunk's

c. Auskultasi

Dada : tidak terdengar wheezing dan ronchi ataupun stridor,

bunyi jantung lup dup tnggal.

d. Perkusi

Abdomen : tidak ada meteorismus

3. Pemeriksaan Neurologis

a. Reflek Morro (+)

Bayi bergerak seperti memeluk saat di kagetkan

b. Reflek Glabella (+)

Bayi mengerutkan dahinya saat pangkal hidung di sentuh

c. Conjungtiva mandibularis Reflek (+)

Bayi mengerutkan pipinya saat di beri sentuhan dari ujung mata ke

samping lalu ke bawah menuju mandibularis

d. Rooting Reflek (+)

Bayi menolehkan kepalanya saat pipinya di sentuh

e. Sucking Reflek (+)

Bayi menghisap saat di beri susu

f. Swallowing Reflek (+)

Jakun bayi terlihat naik turun saat menelan

g. Tonic neck Reflek

Tidak dilakukan

h. Gland Reflek (+)

Bayi mengangkat pahanya saat pahanya di sentuh

i. Reflek menggenggam (+)

Bayi mengenggam jari saat telapak tangan bayi disentuh

j. Reflek Babinski

Jari – jari kaki bayi akan menyebar saat telapak kakinya digosok dengan

membentuk huruf L atau 7

Page 16: BBL nunk's

4. Pemeriksaan Antropometri

a. BB : 2900 gr ( N : 2500-4000 gr)

b. PB : 45 cm ( N : 48-55 cm )

c. Lingkar dada : 33 cm ( N : 30-38 cm )

d. LILA : 11,5 cm ( N : 11-13 cm )

e. Ukuran kepala :

Circum ferensia Sub Occipito Bregmatika : 29 cm ( N :

32 cm )

Circum ferensia Fronto Occipitalis : 31 cm ( N : 34 cm )

Circum ferensia Mento Occipitalis : 37 cm ( N :

35 cm )

Diameter Sub Occipito Bregmatika : 9,5 cm ( N : 9,5 cm )

Diameter Sub Occipito Frontalis : 11 cm ( N :

11 cm) Diameter Fronto Occipitalis :9,5 cm

( N : 12 cm )

Diameter Mento Occipitalis : 15 cm ( N :

13,5 cm)

Diameter Sub Mento Bregmatika : 9,5 cm ( N : 9,5 cm )

Diameter Biparietal : 9 cm ( N : 9 cm )

Diameter Bitemporal : 8 cm ( N : 8 cm )

5. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

Kesimpulan :

Bayi baru lahir usia 3 hari, BB = 2900 gram, PB = 4,5 cm, warna kulit

kemerahan, refleks neurologis positif, tidak ada perdarahan atau tanda infeksi

pada tali pusat.

Page 17: BBL nunk's

II. IDENTIFIKASI DIAGOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN

Dx : Bayi baru lahir usia 3 hari Fisiologis

Ds : ibu mengatakan bayi lahir secara normal pada tanggal 10 Juni 2013 Jam

10.30 WIB dengan jenis kelamin perempuan

Do : k/u baik

TTV : N : 124 x/mnt

S : 36,9 °C

RR : 62 x/menit

- Refleks neurologis positif

- BB = 2900 gram , PB = 45 cm

- Tidak terjadi perdarahan tali pusat, tali pusat terbungkus kassa kering

- Gerakan aktif, kulit kemerahan

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : Pemberian HE tentang :

- Perawatan tali pusat - ASI Eksklusif

- Perawatan bayi sehari – hari - Jadwal imunisasi

- Tanda bahaya BBL - posisi menyusui

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Tidak ada

V. INTERVENSI

Tanggal : 13 – 06 - 2012 Jam : 10.30 WIB

Dx : Bayi baru lahir usia 3 hari fisiologis

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan

Page 18: BBL nunk's

- bayi tidak terjadi komplikasi dan tetap sehat

- Ibu dan keluarga mengerti dengan penjelasan petugas

Kriteria : - k/u baik

- reflek neurologis normal

- TTV dalam batas normal (N = 120-160x/menit, S = 36,5-37,5 º C, RR

= 30-60x/menit)

- Tidak ada tanda – tanda komplikasi

- Tidak ada perdarahan dan tanda-tanda infeksi pada tali pusat

- Ibu dan keluarga dapat mengulang kembali serta mengerti dengan apa

yang disampaikan oleh petugas

Intervensi :

1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga secara terapautik

R/ terjalin hubungan saling percaya antara ibu/keluarga dengan petugas sehingga

ibu/keluarga lebih kooperatif terhadap tindakan petugas

2. Lakukan pemeriksaan fisik dan TTV serta Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu

dan keluarga

R/ mengurangi kecemasan ibu sehingga dapat merasa tenang

3. Motivasi ibu untuk memberikan ASI Eksklusif

R/ Sistem pencernaan bayi belum sempurna

4. Ajarkan pada ibu dan keluarga untuk melakukan perawatan bayi sehari - hari

R/ Bayi tidak mengalami infeksi dan komplikasi

5. Ajarkan dan lakukan perawatan tali pusat

R/ Mempercepat proses keringnya tali pusat dan terhindar dari infeksi

6. Jelaskan tanda – tanda bahaya bayi pada ibu dan keluarga

R/ Keluarga/ibu dapat lebih waspada / cepat tanggap dan segera pergi ke tenaga

kesehatan

7. Ingatkan tentang jadwal imunisasi

R/ Alih informasi kepada ibu/keluarga

8. Jelaskan posisi menyusui yang benar

R/ bayi dan ibu merasa nyaman dan aman

9. Lakukan pendokumentasian

Page 19: BBL nunk's

R/ Sebagai bukti telah dilakukan asuhan kebidanan

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 13 - 06 - 2012 Jam : 01.00 WIB

Jam 01.00 WIB : melakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga dengan

memperkenalkan diri, menjelaskan seluruh tindakan yang akan

dilakukan

Jam 01.25 WIB : menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa

keadaan bayi normal, Suhu=36,9ºC N=124x/menit, RR=62x/menit,

gerak aktif,menyusu kuat

Jam 01.30 WIB : Memotivasi ibu untuk memberikan ASI Eksklusif yaitu pemberian

ASI kepada bayi tanpa diberikan makanan pendamping sampai usia

6 bulan

Jam 01.35 WIB : Mengajarkan perawatan bayi baru lahir kepada ibu seperti

menggendong, mengganti popok bayi

Jam 01.40 WIB : Mengajarkan ibu cara merawat tali pusat dengan menggunakan kassa

steril tanpa diberi apapun dengan prinsip bersih dan kering

Jam 01.45 WIB

Jam 01.55 WIB : :

: Menjelaskan tanda – tanda bahaya bayi pada ibu / keluarga yaitu

bayi tidak bergerak, kulit berubah menjadi biru/ kuning, lemah saat

menyusu, muntah yang berlebihan, tali pusat berwarna merah,

berdarah dan terdapas PUS, berat badan bayi tidak bertambah, tidak

BAK selama 24jm, tidak BAB selama 2-3 hari, suhu tubuh <35,5oC

atau >37,5oC bila terjadi hal – hal seperti diatas ibu hendaknya

segera datang ke tenaga kesehatan.

Menjelaskan posisi menyusui yang beneran, posisi ibu ketika duduk

posisi ibu bersendar, kaki tidak menggantug, siku ibu menyanggah

Page 20: BBL nunk's

kepala bayi, lengan ibu menyaggah leher dan unggung bayi, telapak

tangan ibu menyanggah bokong bayi. Posisi bayi, pastikan bayi

dalam posisi yang aman, posisi lebih rendah daripada putting, wajah

bayi menghadap dada ibu, salah satu tangan bayi berada di belakang

ketiak ibu, perut bayi menempel dengan perut ibu.

melakukan pendokumentasian, tulis tanggal & jam dilakukan

Pemeriksaan, Nama pasien, hasil pemeriksaan, nama terang Nakes,

paraf.

VII. EVALUASI

Tanggal : 14 - 06 - 2012 Jam : 01.00 WIB

Dx : Bayi baru lahir usia 4 hari Fisiologis

S : ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan petugas

Ibu mengatakan lega setelah mengetahui bayinya dalam keadaan sehat

O : - k/u baik

- tidak ada komplikasi

- refleks neurologis normal

- tidak ada perdarahan tali pusat

- Ibu dapat menjelaskan kembali penjelasan dari petugas kesehatan

A : Bayi baru lahir usia 4 hari Fisiologis

P : - ASI Eksklusif

- control ulang pada hari juma’t tanggal 15.juni.2013