· bawah ; yakni, buruh produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari mandor atau supervisor....
Transcript of · bawah ; yakni, buruh produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari mandor atau supervisor....
KATALOG: 3407.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 1
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 20102
ISSN: ……………………
No. Publikasi/Publication Number : 04130.0…….
Katalog BPS/BPS Catalogue : 2305001
Ukuran Buku/Book Size : 18 cm x 26 cm
Jumlah Halaman/Total Pages : ….. halaman/pages
Naskah/Manuscript : Sub Direktorat Statistik Upah dan Pendapatan
Sub Directorate of Earning Statistics
Gambar Kulit/Cover Design : Sub Direktorat Statistik Upah dan Pendapatan
Sub Directorate of Earning Statistics
Diterbitkan Oleh/Published by :Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia
BPS - Statistics Indonesia
Dicetak Oleh/Printed by :
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
May be cited with reference to the source
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 iii
KATA PENGANTAR
Laporan ini menyajikan data statistik upah buruh terkini yang diperoleh dariSurvei Upah, suatu survei perusahaan yang diselenggarakan BPS empat kali dalamsetahun. Data untuk tiga kuartal terakhir bersifat sementara dalam arti masih dapatberubah. Kehati-hatian terutama perlu diberikan pada data kuartal terakhir karenamasih didasarkan pada sekitar 21,2 persen target sampel.
Tujuan laporan ini adalah untuk memonitor tingkat upah buruh “lapisanbawah”; yakni, buruh produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari mandor atausupervisor. Dalam laporan ini konsep upah mencakup upah/gaji dasar, lembur dantunjangan rutin, tetapi tidak termasuk tunjangan hari raya, tunjangan lain yangtidak tetap atau dalam bentuk barang (natura).
Berbeda dengan publikasi-publikasi sebelumnya, publikasi ini dan seterusnyamenggunakan indeks Harga Konsumen (IHK) tahun dasar 2007 untuk menghitungupah rill (sebelumnya digunakan tahun dasar 2002). Perubahan tahun dasar inisama sekali tidak menyebabkan perubahan pada tren upah riil.
Laporan ini tersusun berkat bantuan berbagai pihak dan untuk itu kamisangat berterima kasih. Tidak lupa kami juga berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang terpilih sampel atas kesediaannya memberikan data yangdiperlukan yang kami percayai mencerminkan keadaan riil di lapangan. Kamiberharap kerjasama ini akan terus berlangsung serta ditingkatkan demikepentingan kita bersama. Demi perbaikan publikasi serupa di masa mendatangkami selalu menyambut gembira komentar dan saran yang bersifat konstruktif darisemua pihak.
Akhirnya kami berharap agar pemakai data dapat memanfaatkan hasil surveiini secara optimal.
Jakarta November 2010
Kepala Badan Pusat Statistik RI
DR. Rusman Heriawan
NIP. 195111041974031001
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010iv
Foreword
This report presents the most recent wage statistics based on the WageSurvey, an establishment survey conducted quarterly by BPS-Statistics Indonesia.As usual, data for the last three quarters are preliminary or very preliminary results.Please note that data for the last quarter are based on only 21,2 % of the targetsample and hence need an extra cautious to interprete. The main objective of thesurvey is to collect data on wages of production workers below the supervisorylevel in selected sectors of economic activity. The term wage includes the basicwage/salary and any other monetary living allowance recieved regularly. Changesin wages for this class of workers reflect, to some extent, changes in the well-beingof a large segment of the population.
In this publication onword, Consumer Price Index (CPI) with based year2007 is used to compute real wage (In previous ones, CPI of base year 2002 isused for the same purpose). However, change in the base year does not affect atall trends in real wage.
We are fortunate and grateful to have received invaluable inputs from manyindividuals. We look forward to continued constructive comments and suggestionsfrom various users to help us improve the usefulness of data provided in the report.
Finally, we would like to thank all establishments who responded to oursurvey for taking the time to fill questionnaires every quarter. We look forward to acontinuation of our close cooperation and to providing them with statistics that willbe beneficial to them.
Jakarta, November 2010Director General of
BPS-Statistics Indonesia
DR. Rusman Heriawan
NIP. 195111041974031001
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 v
DAFTAR ISI – Contents
Halaman-Page
Kata Pengantar iii
Foreword iv
Daftar Isi – Contents v
Daftar Tabel - List of Tables vi
Daftar Gambar - List of Figures viii
Daftar Tabel Lampiran - List of Appendix Tables ix
Ulasan Singkat Hasil Survei 1
Perbandingan antar lapangan usaha/ sektor dan wilayah 2
Perbedaan antar sub sektor industri 5
Perbedaan menurut beberapa karakteristik perusahaan 6
Upah nominal dan upah riil 6
Upah minimum 9
Brief Notes on the Survey Results 10
Comparison by Sectors and Regions 11
Comparison by Subsector and Establishment Size (Only for Manufacture) 11
Catatan Teknis 23
Tujuan dan Sasaran Survei 23
Cakupan, Disain Sampel dan Time-lag 24
Konsep dan Definisi 25
Klasifikasi Lapangan Usaha 27
Technical Notes 31Objective 31
Coverage, Design and Time-lag 31
Basic Concepts and Definitions 32
Industrial Codes 33
Referensi – References 34
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010vi
Daftar Tabel - List of Tables
Halaman-PageTabel - Table 1Upah Nominal Buruh Produksi Berstatus di Bawah Mandor MenurutLapangan Usaha dan Wilayah (Per Bulan/Ribu Rupiah), 2009 - 2010Nominal Wage of Production Workers Below Supervisory Level by Industry andRegion (Per Month/Thousand Rupiahs), 2009 - 2010
14
Tabel - Table 2Upah Nominal Buruh Produksi Industri Berstatus di Bawah MandorMenurut Subsektor (Per Bulan/Ribu Rupiah), 2009 - 2010Nominal Wage of Production Workers Below Supervisory Level for ManufactureBy Subsector (Per Month/Thousand Rupiahs), 2009- 2010
15
Tabel -Table 3Upah Nominal Buruh Produksi Berstatus di Bawah MandorMenurut Skala Perusahaan Besar dan Sedang (Per Bulan/RibuRupiah), 2009- 2010Nominal Wage of Production Workers Below Supervisory Level in Large andMedium Establishments (Per Month/Thousand Rupiahs), 2009 - 2010
16
Tabel -Table 4Upah Nominal Buruh produksi Industri Berstatus di Bawah MandorMenurut Wilayah dan Subsektor (Per Bulan/Ribu Rupiah),2009-2010Nominal Wage of Production Workers Below Supervisory Level for Manufactureby Region and Subsector (Per Month/Thousand Rupiahs), 2009 - 2010
17
Halaman-Page
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 vii
Tabel -Table 5Upah Nominal Buruh Produksi Berstatus di Bawah Mandor MenurutSkala Perusahaan dan Beberapa Karakteristik Perusahaan(Per Bulan/ Ribu Rupiah), 2009 - 2010Nominal Wage of Production Workers Below Supervisory Level for Large andMedium Industries by Establishment Characteristics (Per Month/ThousandRupiahs), 2009- 2010
18
Tabel -Table 6Upah Nominal dan Riil Buruh Produksi Berstatus di Bawah MandorUntuk Tiga Lapangan Usaha, 2009- 2010Nominal and Real Wage of Production Workers Below Supervisory Level forThreeSelected Industries, (thousand Rupiahs) , 2009 - 2010
19
Tabel -Table 7Upah Nominal dan Riil Buruh Industri Berstatus di Bawah MandorMenurut Wilayah, 2009- 2010Nominal and Real Wage of Production Workers Below Supervisory Level forManufacture by Region, 2009 - 2010
20
Tabel -Table 8aUpah Minimum Nominal Menurut Propinsi (Per Bulan/Ribu Rupiah),2009-2010Provincial Minimum Wage (Per Month/Thousand Rupiahs), 2009-2010
21
Tabel -Table 8bUpah Riil Menurut Propinsi (Per Bulan/Ribu Rupiah), 2007-2010Provincial Minimum Wage (Per Month/Thousand Rupiahs), 2007-2010
22
Daftar Gambar - List of Figures
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010viii
Halaman-Page
Gambar-Figure 1
Rata-rata dan Median Upah Buruh Produksi di Bawah Mandor UntukIndustri dalam Lima Kuartal TerakhirAverage and Median Wage of Production Workers Below Supervisory Levelin Manufacture in the Last Five Quarters
4
Gambar-Figure 2
Indeks Upah Riil Buruh Produksi di Bawah Mandor di Sektor Industridan Hotel, 2002-2010Real Wage Index for Production Workers for Manufacture and Hotel,2002-2010 (2002 = 100)
7
Gambar-Figure 3
Indeks Upah Riil Buruh Produksi di Bawah Mandor Untuk TigaSubsektor Industri Terpilih, 2002-2010Real Wage Index for Production Workers Below Supervisory Level for ThreeSelected Subsectors of Manufacture, 2002-2010 (2002 = 100)
8
Daftar Tabel Lampiran – List of Appendix Tables
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 ix
Halaman-Page
Tabel - Table L-1 28
Alokasi Sampel Perusahaan Survei Upah Buruh Menurut Propinsi danLapangan Usaha, 2009-2010Sample Allocation of Establishments Used by Wage Survey by Province andIndustry, 2009-2010
Tabel - Table L-2 29Jadwal Kegiatan Survei Upah Buruh 2009-2010Time Schedule of the Wage Survey 2000-2010
Tabel - Table L-3 31
Perbandingan Kode Lapangan Usaha Menurut KBLI-2000 & KLUI-1990 untuk Sektor IndustriComparison Between New and Old Industrial Codes (KBLI-2000 v.s KLUI-1990)for Manufacture
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 20100
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 1
ULASAN SINGKAT HASIL SURVEI UPAH BURUH
Hasil survei upah buruh (SUB) yang dilakukan secara kuartalan (Maret, Juni,
September dan Desember) menyajikan perbandingan dan tren statistik upah buruh
di bawah mandor yang ada di Indonesia tahun 2009-2010 (selama 5 kuartal
terakhir). Data kuartal (K ) merujuk pada bulan terakhir kuartal yang bersangkutan.
Sebagai contoh, data K-I merujuk bulan maret dan K-IV merujuk bulan Desember.
Tabel-tabel yang disajikan mengacu pada tingkat upah, diukur dengan rata -rata
pendapatan yang diterima dalam bentuk uang yang dirinci menurut lapangan
usaha/sektor, upah nominal dan upah riil yang sudah menggunakan Indek Harga
Konsumen (IHK) tahun dasar 2007 (2007=100). Khusus untuk sektor industri
tabelnya dirinci lagi menurut wilayah utama, subsektor dan beberapa karakteristik
perusahaan. Upah yang dimaksud mencakup komponen upah/gaji dasar, upah
lembur dan tunjangan-tunjangan yang diterima secara rutin (tunjangan jabatan,
transport, uang makan, dan tunjangan lainnya yang diterima dalam bentuk uang).
Tidak termasuk tunjangan hari raya (THR), tunjangan bersifat tahunan, kuartalan
dan tunjangan dalam bentuk barang (natura).
Pengolahan SUB dilakukan terhadap data selama empat kuartal terakhir
sekaligus untuk mempertahankan keterbandingan. Mengingat data yang disajikan
merupakan hasil pengolahan dokumen terkini, maka datanya berbeda dengan
laporan sebelumnya. Laporan terakhir selalu didasarkan pada hasil pengolahan
dengan jumlah dokumen yang lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya
sehingga datanya lebih dapat dipercaya. Seperti tampak pada tabel-tabel yang
disajikan dalam laporan ini, data upah untuk dua kuartal terakhir yang dilaporkan
hampir selalu bersifat sementara tergantung pada jumlah dokumen yang diolah.
Sebagai catatan, data K-I tahun 2010 hanya didasarkan pada sekitar 21,2 persen
dari target sampel, sehingga perlu diinterpretasikan secara ekstra hati-hati.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 20102
Seperti dalam laporan terdahulu, tingkat upah dirinci ke dalam tiga kelompok
lapangan usaha yang menjadi perhatian utama survei ini yaitu Industri, Hotel dan
Pertambangan (non migas). Khusus untuk industri, mengingat sampelnya relatif
lebih banyak, data tingkat upah dirinci menurut subsektor, wilayah dan karakteristik
perusahaan. Sebagai catatan, istilah buruh yang digunakan dalam laporan ini
hanya mencakup pekerja produksi atau pelaksana yang berstatus lebih
rendah dari mandor atau supervisor.
Perbandingan antar Lapangan Usaha/Sektor dan Wilayah
Tabel 1 menunjukkan perkembangan tingkat upah buruh secara nominal per
bulan selama lima kuartal terakhir di sektor-sektor industri, hotel dan pertambangan
(non migas). Khusus untuk Industri datanya dirinci menurut wilayah utama.
Beberapa butir pokok yang diperlihatkan oleh tabel tersebut antara lain sebagai
berikut:
· Perbandingan antar lapangan usaha/sektor menunjukkan bahwa tingkat upah
jauh lebih tinggi bagi buruh pertambangan dibandingkan dengan tingkat upah di
dua sektor lainnya. Sebagai ilustrasi, dalam K-I/2010, tepatnya Maret 2010,
tingkat upah buruh pertambangan tiga kali lebih tinggi dibanding tingkat upah
buruh industri maupun hotel. Relatif tingginya upah buruh pertambangan terjadi
karena buruh di sektor tersebut pada umumnya memerlukan keterampilan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan buruh di sektor industri maupun
hotel.
· Perbandingan antar wilayah (khusus untuk industri) memperlihatkan tingkat upah
yang relatif tinggi di kawasan barat Pulau Jawa (khususnya Jabodetabek) dan
sebaliknya relatif rendah di kawasan tengah Pulau Jawa. Pada K-I/2010,
misalnya, tingkat upah buruh industri di kawasan barat Pulau Jawa hampir dua
kali lipat lebih banyak dibanding tingkat upah di kawasan tengah Pulau Jawa
secara keseluruhan.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 3
· Secara umum, upah buruh mengalami kenaikan selama K-I/2009 hingga
K-I/ 2010. Hal ini berlaku di semua lapangan usaha, kecuali sektor pertambangan
(non migas) yang mengalami penurunan pada K-IV/2009 dan K-I/2010
(Desember 2009 dan Maret 2010). Penurunan ini diduga berkaitan dengan
kondisi data yang masih bersifat sementara.
Kolom 7 Tabel 1 memperlihatkan perubahan tingkat upah selama dua kuartal
terakhir dari K-IV/2009 ke K-I/2010. Pada kolom itu tampak terjadinya
penurunan tingkat upah di semua lapangan usaha, di sektor industri
turun 4,0 persen, sektor hotel turun 15,7 persen dan sektor pertambangan
turun 0,5 persen. Peningkatan tingkat upah bagi buruh industri, tertinggi terjadi
di Luar Jawa - Bali (4,2 persen) dan kawasan barat Pulau Jawa (khususnya
Jabodetabek 1,1 persen). Walaupun demikian, perlu dicatat bahwa angka
perubahan pada kolom itu hanya menggambarkan perubahan terakhir yang
mengabaikan kemungkinan adanya pengaruh musiman.
Kolom 8 dari Tabel 1 menyajikan gambaran perubahan tahunan selama
periode K-I/2009 - K-I/2010. Berdasarkan angka perubahan tahunan itu tampak
bahwa terjadi penurunan tingkat upah buruh pertahun di semua lapangan usaha,
sektor industri turun mencapai 1,1 persen, sektor hotel turun 11,0 persen dan
sektor pertambangan turun 0,2 persen
Perkembangan tingkat upah buruh Pertambangan (non migas) paling lambat
dan peningkatan tingkat upah buruh industri tercepat dibandingkan dengan
perkembangan tingkat upah buruh sektor lainnya.
Angka yang disajikan dalam Tabel 1 merupakan angka rata-rata sehingga
tidak mencerminkan variasi upah antar perusahaan dalam sektor yang sama.
Median upah yang lebih rendah daripada angka rata-rata upah sebagaimana
ditunjukkan oleh Gambar 1 menunjukkan bahwa sebaran upah antar perusahaan
cenderung (menceng) ke arah tingkat yang lebih rendah.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 20104
Untuk sektor industri K-I/2010 misalnya, median upah adalah sekitar Rp 1.037.800,-.
Ini berarti separuh dari total buruh industri memperoleh upah di bawah
Rp 1.037.800,-.
Perbedaan antar Subsektor Industri
Tabel 2 menggambarkan kenaikan tingkat upah buruh industri menurut
subsektor. Pada tabel tersebut tampak bahwa tingkat upah bervariasi antar
subsektor. Pada K-I/2010 rentang tingkat upah terletak antara Rp 566.500,- (tanah
liat) dan Rp 1.577.200,- (kimia/karet) . Secara umum, terlihat bahwa tingkat upah
cenderung lebih tinggi untuk subsektor yang berorientasi ekspor (seperti pakaian
jadi), dibandingkan dengan subsektor yang berorientasi pasar domestik (seperti
tanah liat).
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 5
Perubahan tingkat upah antar waktu juga berbeda. Sebagai ilustrasi,
perubahan tahunan tingkat upah K-I dalam kurun 2009-2010 (lihat kolom 8 Tabel
2), memiliki rentang antara minus 13,5 persen (karet) dan 9,0 persen (kayu olahan).
Kedua subsektor itu dikenal sebagai subsektor yang berorientasi ekspor, sehingga
mengesankan bahwa kecepatan kenaikan tingkat upah buruh tidak atau kurang
berkaitan dengan orientasi pasar (ekspor atau domestik). Sebagai catatan, cepatnya
kenaikan tingkat upah antar waktu untuk buruh subsektor kertas diduga berkaitan
dengan meningkatnya permintaan terhadap produk tersebut.
Tabel 3 memperlihatkan bahwa perbedaan tingkat upah antar skala
perusahaan berlaku baik untuk perusahaan berskala besar (100 pekerja atau lebih)
maupun berskala sedang (20-99 pekerja). Tingkat upah buruh perusahaan berskala
besar secara umum lebih tinggi dibanding perusahaan berskala sedang. Sebagai
ilustrasi, pada K-I/2010 tingkat upah untuk subsektor makanan yang termasuk
perusahaan besar adalah Rp 1.077.600,-, sedangkan tingkat upah untuk subsektor
makanan yang termasuk perusahaan sedang hanya Rp 848.700,-.
Tabel 4 memperlihatkan bahwa perbedaan tingkat upah antar subsektor
berlaku juga untuk semua wilayah atau kawasan. Tabel tersebut juga
memperlihatkan bahwa untuk subsektor yang sama tingkat upah juga bervariasi
antar kawasan. Tingkat upah relatif tinggi untuk semua subsektor di kawasan barat
Pulau Jawa (Jabar, DKI Jakarta, Banten) dan Luar Jawa Bali, sedangkan untuk
kawasan tengah Pulau Jawa (Jateng dan Yogyakarta) relatif rendah. Tabel 4 juga
memperlihatkan perubahan tahunan tingkat upah (Kolom 8) relatif lambat untuk
subsektor tekstil di kawasan Luar Jawa-Bali yang turun 29,5 persen, dan perubahan
tertinggi terjadi di kawasan barat Pulau Jawa pada subsektor lainnya yang naik
sekitar 23,1 persen.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 20106
Perbedaan menurut Beberapa Karakteristik Perusahaan
Dari diskusi sebelumnya tampak bahwa tingkat upah buruh bervariasi
menurut subsektor dan skala perusahaan (besar atau sedang) serta wilayah atau
kawasan. Tabel 5 juga memperlihatkan bahwa tingkat upah juga bervariasi menurut
beberapa karakteristik perusahaan. Tabel itu antara lain memperlihatkan pola
hubungan positif antara tingkat upah dengan jumlah pekerja; yakni, semakin tinggi
jumlah pekerja pada perusahaan sedang, tingkat upah cenderung semakin tinggi
pula. Sebaliknya, tabel itu juga memperlihatkan pola hubungan negatif antara
tingkat upah dengan proporsi pekerja wanita; artinya, semakin tinggi proporsi
pekerja wanita dalam suatu perusahaan, tingkat upah cenderung semakin rendah.
Pola ini berlaku untuk perusahaan besar maupun perusahaan sedang.
Upah Nominal dan Upah Riil
Kenaikan tingkat upah buruh di Indonesia diukur secara nominal tergolong
cepat dan ini berlaku untuk tiga lapangan usaha yang diamati, yaitu industri, hotel
dan pertambangan.
Dalam publikasi ini penghitungan angka indeks menggunakan tahun dasar
2007=100, disesuaikan dengan tahun dasar Indeks Harga Konsumen (IHK) yang
biasa digunakan sebagai deflator indeks upah buruh.
Seperti ditunjukkan pada Tabel 6, tingkat upah buruh untuk sektor industri
selama kurun waktu 2007-2010 naik sekitar 6,8 persen (Indeks Upah
Nominal=106,8). Tetapi kenaikan itu sebagian mencerminkan kenaikan biaya hidup
sebagaimana ditunjukkan oleh kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK). Tren upah
riil sebagaimana ditunjukkan oleh tabel tersebut sudah terbebas dari faktor kenaikan
biaya hidup sehingga mencerminkan tingkat upah buruh secara lebih realistis
(dibandingkan dengan yang dicerminkan upah nominal).
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 7
Sebagaimana tampak pada Tabel 6, perubahan tingkat upah buruh diukur
dengan upah riil tidak secepat sebagaimana yang ditunjukkan oleh kenaikan upah
nominal. Untuk buruh Industri, misalnya, upah riil sejak tahun 2007 turun 9,6 persen
(Indeks Upah Riil=90,4). Penurunan upah riil dalam kurun waktu yang sama untuk
sektor hotel sebesar 17,7 persen (Indeks Upah Riil = 82,3)
Pada tabel 7 perbandingan antar wilayah menunjukkan kenaikan upah riil
yang relatif cepat di kawasan Luar Jawa-Bali yang naik sebesar 2,0 persen (Indeks
Upah Riil = 102,0) serta relatif lambat untuk kawasan tengah Pulau Jawa dan
Yogyakarta yang mengalami penurunan sekitar 3,5 persen (Indeks Upah Riil =
96,5).
Gambar 2 menggambarkan tren upah riil di dua lapangan usaha terpilih.
Pada gambar itu tampak bahwa secara umum masing-masing tren itu memiliki pola
yang sama yakni, cenderung naik dari K-I /2008 sampai K-IV/2008 mengalami
penurunan, kemudian naik lagi di K-II/2009 sampai akhir tahun 2009. Begitu
seterusnya.
Gambar- Figure 2Indeks Upah Riil Buruh Produksi dibawah Mandor di Sektor Industri
dan Hotel, 2007-2010
(2007=100)
7075
80859095
100105
K-IV/2007K-I/2008 K-II/2008 K-III/2008K-IV/2008K-I/2009 K-II/2009 K-III/2009K-IV/2009*)K-I/2010*)
Kuartal-Quarter
Indeks-
Index
Industri
Hotel
Real Wage Index for Production Workers Below supervisor level for Manufacture and Hotel, 2007-2010
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 20108
Tren upah yang baru saja dibahas secara umum berlaku juga untuk sebagian
besar subsektor industri. Hal ini ditunjukkan antara lain oleh tiga subsektor yaitu
pakaian jadi, rokok/tembakau dan tanah liat sebagaimana disajikan pada Gambar 3.
Sebagai catatan, tiga subsektor industri dipilih karena dua alasan. Pertama, mereka
berbeda dalam orientasi pasar : pakaian jadi berorientasi ekspor sedangkan dua
lainnya berorientasi pasar domestik. Kedua, mereka memiliki karakteristik
perusahaan dan ketenagakerjaan yang relatif homogen sehingga gambaran
mengenai trennya lebih nyata.
Upah Minimum
Tabel 8a dan Tabel 8b menyajikan data Upah Minimum Nominal dan Riil
menurut Provinsi (UMP) selama tiga tahun terakhir. Pada tabel itu tampak bahwa
UMP bervariasi antar provinsi. Pada kolom 7 untuk UMP tahun 2010 memiliki rentang
antara Rp 630.000,- (Jawa Timur) dan Rp 1.316.500,- (Papua).
Gambar-Figure 3 Indeks Upah Riil Buruh Produksi dibawah Mandor untuk Tiga Sektor Industri
Terpilih, 2007-2010Real Wage Index for Production Workers Below Supervisor Level for Three
Selected Subsectors of Manufacture, 2007-2010(2007=100)
50
60
70
80
90
100
110
120
130
2007 K-1/2008 K-2/2008 K-3/2008 K-4/2008 K-1/2009 K-2/2009 K-3/2009 K-4/2009*) K-1/2010*)
Kuartal-Quarter
Indeks-
Index
Rokok/Cigarettes
Pakaian Jadi/Garments
Tanah liat/Bricks
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 9
Tabel tersebut juga memperlihatkan bahwa UMP meningkat tajam dalam tiga
tahun terakhir ini. Sebagian pihak menilai bahwa UMP telah mencapai tingkat yang
“mengikat” (binding). Penilaian semacam itu dapat dipahami karena kenaikan UMP
secara keseluruhan jauh lebih tinggi daripada kecepatan kenaikan biaya hidup yg
diukur dengan IHK. Hal ini terlihat dari kenaikan UMP riil sebagaimana tampak di
kolom Tabel 8. Pada tabel itu tampak bahwa kenaikan tertinggi UMP riil dalam
kurun 2009-2010 terjadi di provinsi Kepulauan Riau yang naik 21,7 persen.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201010
Brief Notes on the Survey Results
The results of wage Survey for the 2009 - 2010 (for the last five quarters)
describes briefly wage levels and trends of Indonesia’s workers below the level of
“mandor” (foreman or supervisor), based on the most recent data provided by the
quarterly wage surveys regularly collected in March, June, September and
December. The term “worker” here refers to production workers, including unskilled
or semi-skilled workers and machine operators. Excluded are non-production
workers and production workers categorized as professionals. The term “wage”
includes the basic wage/salary and any other monetary living allowances received
regularly . The Tables for shows the trend in average wages by main industry or
sector, nominal wages, and real wages with Consumer Price Index (CPI) as 2007
base year . Only for manufacture shows wages by region, sub sector, establishment
size, number of workers and ownership for large and medium establishments.
Data processing are done for the last four quarters to maintain comparability
between quarters. Data in this report are based on the most recent, and thus most
complete, documents to date. They may differ from those in previous reports, but
the difference in most cases is trivial. As shown in the tables presented in the report,
data for the last two quarters are preliminary or very preliminary . Extra cautions is
needed to interprete data for the first quarter of 2010 since they were based on only
21.2 persen of the target sample.
As in previous reports, wage statistics are classified into three major sectors
of economic activity: manufacture, hotels and non-oil mining. For hotels and non-oil
mining, the data can only be presented at the national level because relevant
samples are too small for any other geographical breakdown. For manufacture, the
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 11
sample is big enough to allow classification of data by major region, sub-sector, firm
size and other characteristics.
Comparison by Sector and Region
Table 1 shows the trend in average wages in the last five quarters by sector
and by region. While wages in both manufacture and hotels have grown more or
less steadily and at comparable rates, those in non-oil mining have increased over
the last five quarters. The reader must been cautioned that such fluctuations may be
due to the small sample in that sector (see Table 1).
Comparison of regional wages in manufacture shows relatively high levels in
Jakarta-West Java-Banten , and low levels in Central Java-Yogyakarta.
Wage levels provided in the tables are averages over firms. Graph 1 provides
median wages for manufacture, which are lower than the average, indicating a left-
hand skewed distribution of wages.
Comparison by Subsector and Establishment Size (Only for Manufacture)
Table 2 shows average wages for almost all sub-sectors in the last five
quarters. Note the large differences between sectors in both levels and changes:
wages in the Other Chemicals/Rubber industry, for example, are almost three times
as high as those in “Bricks/Tiles” industry; and wage growth in the “Tobacco” sub-
sector was almost half that of the “Plastics” sub-sector.
Table 3 compares wages in large vs medium establishments. These figures
show that large establishments pay higher wages than medium ones.
Table 4 shows wages by region and sub-sector. Note the relatively high
levels in West Java, Jakarta & Banten and the relatively low levels in Central Java &
Yogyakarta in all industries.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201012
Table 5 shows wage levels by establishment size, number of workers and
ownership for large and medium establishments. From the table, one can detect two
tendencies: the first is that wages tend to be higher in large establishments, even
among the medium ones; the second is that wages tend to be lower with higher
proportions of female employment.
Although nominal wages in manufacture, hotels and non-oil mining have
increased or decreased substantially over the last five quarters, real wages have
increased or decreased more modestly. As Table 6 shows, real wages in
manufacture rose by about 0.5persen during the last period observed, compared to
1,7persen for nominal wages; and those in hotels declined by 6,2persen, compared
to 10,2persen for nominal wages. For non oil mining, real wages declined by about
31,4persen compared to a declined of 54,0persen in nominal wages. Table 7 shows
the disparity in real wages by region.
The Indonesian Government has recently pursued a vigorous minimum wage
policy and this largely explains substantial increases in the regional minimum wage
(RMW) as shown in Table 8. The increase is obviously faster than that in the CPI and
this explains, at least partially, the increase in real wage in Table 7.https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 13
TABLEShttp
s://w
ww.bps.g
o.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201014
Tabel -Table 1Upah Nominal Buruh Produksi Berstatus Di Bawah Mandor
Menurut Lapangan Usaha dan Wilayah (Per Bulan/Ribu Rupiah), 2009- 2010Nominal Wage of Production Workers Below Supervisor by
Main Industry and Regions (Per Month/Thousand Rupiah), 2009 - 2010
Kuartal Kuartal PerubahanLapangan Usaha dan
Wilayah / Quarter Quarter Change (%)
2009 2010Main Industry and IV/09 I/09
Region - -I II III IV*) I*)
I/10 I/10(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Lapangan Usaha -MainIndustry
1 134,7 1 148,6 1 160,1 1 168,9 1 122,1 -4,0 -1,115-37 Industri /Manufacturing
(1 059,5) (1 056,2) (1 067,1) (1 076,7) (1 037,8)
55 Hotel / Hotels 1 138,5 1 193,4 1 228,7 1 203,0 1 013,8 -15,7 -11,0
10– 14 Pertambangan Non-Migas/ Non-Oil Mining 3 309,6 3 340,9 3 341,6 3 321,0 3 303,7 -0,5 -0,2
Wilayah - RegionsKhusus Untuk SektorIndustri/Only for ManufactureJawa Barat, DKI Jakarta &Banten 1 277,9 1 295,6 1 307,8 1 313,6 1 300,1 -1,0 1,7
1 451,5 1 483,4 1 498,7 1 502,4 1 519,3 1,1 4,7Jabodetabek - (Jakarta,Bogor, Depok, Tangerang,Bekasi)Luar Jabotabek - OuterJabodetabek 1 062,9 1 062,7 1 068,8 1 075,7 1 033,1 -4,0 -2,8
Jawa Tengah & Yogyakarta 828,3 834,5 835,8 848,7 818,9 -3,5 -1,1
Jawa Timur & Bali 1 025,3 1 031,9 1 048,7 1 046,8 1 029,1 -1,7 0,4Sugresid(Surabaya,Gresik,Sidoarjo) 1 219,0 1 207,8 1 215,5 1 214,2 1 208,4 -0,5 -0,9Luar Sugresid - OuterSugresid 913,1 931,1 950,6 948,7 903,4 -4,8 -1,1
Luar Jawa-Bali - Outer Jawa-Bali 1 332,8 1 346,1 1 355,1 1 371,4 1 429,6 4,2 7,3
Catatan/Notes :
(*) Angka sementara-Preliminary figures ;> Sampel untuk sektor Hotel dan Pertambangan terlalu kecil untuk dirinci menurut wilayah maupun
subsektor-Samples for Hotels and Non-oil Mining are too small to be disagregated into regions orsubsectors.
> Angka dalam kurung adalah median upah - Figures in parantheses are wage median
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 15
Tabel - Table 2Upah Nominal Buruh Produksi Industri Berstatus Di Bawah Mandor
Menurut Subsektor (Per Bulan/Ribu Rupiah), 2009 – 2010Nominal Wage of Production Workers Below Supervisory Level
For Manufacture by Subsector (Per Month/Thousand Rupiah), 2009 – 2010
Kuartal Kuartal PerubahanQuarter Quarter Change (%)
2009 2010IV/09 I/09
- -
Subsektor / Subsectors
I II III IV*) I*)I/10 I/10
(1) (2) (3) (4) (5) -6) (7) (8)
15-16 Makanan - Food 980,5 985,9 1 000,0 1 002,1 1 027,8 2,6 4,8151-153 Bahan Makanan - Basic Food 1 292,1 1 300,3 1 319,2 1 331,5 1 387,8 4,2 7,4154 Makanan jadi - Processed Food 908,6 909,5 926,6 926,4 988,2 6,7 8,8160 Tembakau/Rokok – Cigarettes/Tobacco 753,9 766,0 763,7 759,3 794,8 4,7 5,4Makanan Lainnya - Other Food 1 270,4 1 285,4 1 326,5 1 322,0 1 229,1 -7,0 -3,3
17-19 Tekstil - Textiles 1 099,8 1 099,5 1 103,1 1 114,5 1 066,5 -4,3 -3,0171-174 Bahan Pakaian - BasicTextiles 983,3 990,7 985,3 1 007,6 934,3 -7,3 -5,0181-182 Pakaian Jadi - Garments 1 182,9 1 180,7 1 180,1 1 183,4 1 185,8 0,2 0,2 Tekstil Lainnya - Other Textiles 1 188,1 1 173,0 1 207,8 1 207,3 1 153,9 -4,4 -2,9
20, 36 Kayu - Wood 1 053,0 1 078,2 1 088,1 1 105,4 1 147,5 3,8 9,0201-202 Kayu Olahan - ProcessedTimber 1 080,0 1 100,6 1 107,4 1 127,5 1 176,8 4,4 9,0361 Furniture - Furniture 1 025,1 1 053,5 1 066,6 1 080,8 1 109,7 2,7 8,3
21-22 Kertas/Percetakan-Paper/Printing 1 201,3 1 209,6 1 221,0 1 238,4 1 218,1 -1,6 1,4210 Kertas - Paper 1 208,9 1 224,7 1 243,5 1 270,3 1 221,7 -3,8 1,1221-222 Percetakan - Printing 1 193,5 1 194,0 1 198,0 1 207,1 1 214,3 0,6 1,7
23-25 Kimia/Karet -Chemicals/Rubber 1 263,0 1 317,8 1 333,0 1 339,8 1 188,6 -11,3 -5,9251 Karet - Rubber 1 278,8 1 381,5 1 424,7 1 442,7 1 106,0 -23,3 -13,5252 Plastik - Plastics 1 097,3 1 124,5 1 108,2 1 102,1 1 063,9 -3,5 -3,0Kimia/Karet Lainnya - OtherChemicals/ Rubber 1 553,1 1 585,1 1 606,5 1 617,7 1 577,2 -2,5 1,6
26 Mineral Non-Logam - Non-Metallic Minerals 1 036,5 1 025,7 1 039,5 1 053,5 875,3 -16,9 -15,6263 Tanah Liat - Bricks/Tiles 545,1 563,0 581,1 563,3 566,5 0,6 3,9264 Semen/kapur - Cement/Limestone 1 154,2 1 181,4 1 218,5 1 218,3 1 120,2 -8,1 -2,9Mineral Non-Logam Lainnya -Other Non-Metallic Minerals 1 259,4 1 269,0 1 256,0 1 306,7 1 326,5 1,5 5,3
27-28 Logam - Metals 1 647,2 1 690,7 1 737,9 1 730,6 1 456,8 -15,8 -11,6
Lainnya - Other 1 325,2 1 347,3 1 343,9 1 349,9 1 424,3 5,5 7,5
Semua Indutri - All Industries 1 134,7 1 148,6 1 160,1 1 168,9 1 122,1 -4,0 -1,1
(*) Angka sementara- Preliminary figures.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201016
Tabel -Table 3Upah Nominal Buruh Produksi Berstatus Di Bawah Mandor
Menurut Skala Perusahaan Besar dan Sedang (Per Bulan/Ribu Rupiah), 2009 - 2010Nominal Wage of Production Workers Below Supervisory Level in
Large and Medium Establishments (Per Month/Thousand Rupiahs), 2009 – 2010
Kuartal Kuartal PerubahanIndustri Besar dan Sedang - Quarter Quarter Change (%)Large and Medium Manufacture 2009 2010
IV/09 I/09- -I II III IV*) I*)
I/10 I/10(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Industri Besar - Largestablishments 1 177,1 1 192,3 1 204,0 1 215,4 1 175,6 -3,3 -0,1( > 100 Pekerja/Workers)
15-16 Makanan - Food 1 022,3 1 026,7 1 043,7 1 045,9 1 077,6 3,0 5,4
17-19 Tekstil - Textiles 1 125,0 1 126,4 1 129,9 1 142,7 1 106,8 -3,1 -1,6
21-25 Kertas & Kimia - Paper &Chemicals 1 276,3 1 325,6 1 343,5 1 360,6 1 215,4 -10,7 -4,8
26-28 Mineral Non-Logam &Logam - Non-Metallic
Minerals & Metals1 633,8 1 630,3 1 671,5 1 714,5 1 430,9 -16,5 -12,4
Lainnya -Others 1 250,1 1 280,5 1 281,7 1 291,8 1 331,8 3,1 6,5
Industri-Sedang-MediumEstablishments 943,6 948,7 957,4 956,5 929,7 -2,8 -1,5( 20-99 Pekerja/Workers)
15-16 Makanan - Food 800,3 806,4 814,3 816,5 848,7 3,9 6,0
17-19 Tekstil - Textiles 861,1 849,4 851,8 853,1 807,4 -5,4 -6,2
21-25 Kertas & Kimia - Paper &Chemicals 1 144,3 1 164,0 1 167,1 1 151,4 1 139,5 -1,0 -0,4
26-28 Mineral Non-Logam &Logam - Non-Metallic
Minerals & Metals878,0 882,5 892,3 882,6 817,8 -7,3 -6,9
Lainnya - Others 1 019,0 1 027,0 1 049,5 1 064,0 1 027,2 -3,5 0,8
(*) Angka sementara- Preliminary figures ;
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 17
Tabel -Table 4Upah Nominal Buruh Produksi Industry Berstatus Di Bawah Mandor
Menurut Wilayah dan Subsektor (Per Bulan/Ribu Rupiah), 2009– 2010Nominal Wage of Production Workers Below Supervisory Level in Manufacture
by Region and Subsector (Per Month/Thousand Rupiah), 2009 – 2010
Kuartal Kuartal PerubahanQuarter Quarter Change (%)
2009 2010
IV/09 I/09- -
Wilayah Utama – Major Region
I II III IV*) I*)
I/10 I/10(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Jawa Barat, DKI Jakarta & Banten15-16 Makanan - Food 987,7 994,3 1 027,0 1 029,2 1 127,7 9,6 14,2
17-19 Tekstil - Textiles 1 227,3 1 227,3 1 233,0 1 234,9 1 215,0 -1,6 -1,0 21-25 Kertas & Kimia - Paper &
Chemicals 1 505,7 1 575,0 1 594,5 1 591,5 1 305,4 -18,0 -13,3
26-28 Mineral Non-Logam & Logam – 1 357,1 1 368,7 1 399,7 1 412,1 1 259,2 -10,8 -7,2 Non-Metallic Minerals & MetalsLainnya -Others 1 387,9 1 423,5 1 430,1 1 454,6 1 708,2 17,4 23,1
Jawa Tengah & Yogyakarta15-16 Makanan - Food 730,1 735,9 740,8 745,7 743,9 -0,2 1,917-19 Tekstil - Textiles 851,3 852,5 848,9 876,1 855,6 -2,3 0,5
21-25 Kertas & Kimia - Paper &Chemicals 946,4 961,0 962,2 972,4 822,4 -15,4 -13,1
26-28 Mineral Non-Logam & Logam – 741,6 728,7 731,6 733,4 772,3 5,3 4,1 Non-Metallic Minerals & MetalsLainnya -Others 874,6 891,7 897,5 898,5 885,6 -1,4 1,3
Jawa Timur & Bali15-16 Makanan - Food 934,4 950,4 940,8 927,1 923,6 -0,4 -1,217-19 Tekstil - Textiles 905,8 890,3 934,6 950,3 873,7 -8,1 -3,6
21-25 Kertas & Kimia - Paper &Chemicals 1 058,0 1 066,4 1 094,9 1 088,5 1 111,9 2,1 5,1
26-28 Mineral Non-Logam & Logam – Non-Metallic Minerals & Metals 1 315,0 1 269,9 1 287,2 1 275,6 1 126,5 -11,7 -14,3
Lainnya -Others 1 083,0 1 115,4 1 147,7 1 155,4 1 166,0 0,9 7,7
Luar Jawa-Bali - Outer Jawa-Bali15-16 Makanan - Food 1 282,6 1 262,9 1 292,4 1 304,9 1 565,4 20,0 22,0
17-19 Tekstil - Textiles 1 191,1 1 203,5 1 147,3 1 160,5 840,0 -27,6 -29,5 21-25 Kertas & Kimia - Paper &
Chemicals 1 340,1 1 405,2 1 407,2 1 452,9 1 474,1 1,5 10,0
26-28 Mineral Non-Logam & Logam – Non-Metallic Minerals & Metals
1 802,1 1 881,4 1 913,2 1 925,1 1 309,9 -32,0 -27.3
Lainnya -Others 1 283,0 1 291,1 1 284,6 1 292,7 1 315,2 1,7 2,5
(*) Angka sementara-Preliminary figures ;
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201018
Tabel - Table 5Upah Nominal Buruh Produksi Berstatus Di Bawah Mandor Menurut Skala Perusahaan
Dan Beberapa Karakteristik Perusahaan (Per Bulan/Ribu Rupiah), 2009 – 2010Nominal Wage of Production Workers Below Supervisory Level for Large and Medium Industries
by Establishments Characteristics (Per Month/Thousand Rupiah), 2009- 2010
Kuartal Kuartal PerubahanIndustri Besar dan Sedang / Quarter Quarter Change (%)Large and Medium Manufactur
Size 2009 2010Category IV/09 I/09
- -I II III IV*) I*)
I/10 I/10(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Perusahaan Besar- LargeEstablishments
Jumlah Pekerja - Number ofWorkers
<150 1 250,9 1 189,3 1 316,7 1 352,3 1 214,5 -10,2 -2,9150-299 1 128,7 1 200,2 1 167,4 1 186,3 1 252,2 5,6 10,9300-499 1 157,4 1 148,9 1 156,1 1 151,9 1 090,3 -5,4 -5,8
500+ 1 183,2 1 198,4 1 207,5 1 215,9 1 167,2 -4,0 -1,3% Pekerja Wanita - % Female
Workers<25 1 557,2 1 542,9 1 611,5 1 639,3 1 593,5 -2,8 2,3
25-49 1 063,2 1 116,8 1 120,7 1 131,1 1 141,5 0,9 7,450+ 1 064,4 1 070,6 1 075,1 1 083,6 1 026,9 -5,2 -3,5
Status Modal Usaha - OwnedCapital Status:
PMDN - Domestic 1 184,7 1 162,4 1 176,5 1 184,3 1 212,3 2,4 2,3PMA - Foreign 1 326,8 1 350,4 1 361,6 1 366,3 1 363,5 -0,2 2,8BUMN - State 1 267,4 1 515,6 1 562,6 1 596,6 1 350,8 -15,4 6,6
Lainnya – Others 991,4 1 003,9 1 013,4 1 025,6 983,0 -4,2 -0,9
Perusahaan Sedang - MediumEstablishments
Jumlah Pekerja - Number ofWorkers
<30 861,0 878,1 894,9 882,8 914,6 3,6 6,230-69 969,0 962,8 966,4 994,7 926,9 -6,8 -4,370+ 1 008,0 1 015,6 1 019,8 979,6 956,0 -2,4 -5,2
% Pekerja Wanita - % FemaleWorkers
<25 1 090,0 1 121,4 1 140,9 1 139,5 1 142,0 0,2 4,825-49 909,1 902,2 907,0 873,5 811,8 -7,1 -10,750+ 777,8 776,5 778,3 792,3 771,5 -2,6 -0,8
Status Modal Usaha - OwnedCapital Status:
PMDN - Domestic 1 146,7 1 182,0 1 191,7 1 200,2 1 213,4 1,1 5,8PMA - Foreign 1 418,6 1 403,8 1 216,9 1 450,9 1 338,1 -7,8 -5,7BUMN - State 989,4 1 006,8 1 158,9 1 089,0 1 146,0 5,2 15,8
Lainnya - Others 864,6 872,3 887,0 874,1 851,3 -2,6 -1,5
(*) Angka sementara-Preliminary figures ;
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 19
Tabel - Table 6Upah Nominal dan Riil Pekerja yang berstatus Berstatus Di Bawah Mandor
Untuk Tiga Lapangan Usaha (Ribu Rupiah), 2009-2010Nominal and Real Wage of Production Workers Below Supervisory Level for Three Selected
(Thousand Rupiahs), 2009 - 2010
Kuartal KuartalQuarter Quarter
2009 2010Lapangan Usaha/Industry 2007
I II III IV*) I*)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Industri - Manufacturing
Upah nominal - Nominal Wage (000 Rp) 1 050,4 1 134,7 1 148,6 1 160,1 1 168,9 1 122,1
Indeks Upah nominal - Nominal wage index(2007=100) 100,0 108,0 109,4 110,4 111,3 106,8
Indeks Harga Konsumen (IHK) - ConsumerPrice Index (CPI) 100,0 114,3 114,1 116,5 117,0 118,2
Upah Riil - Real Wage 1 050,4 993,0 1 006,7 996,1 998,8 949,4
Indeks Upah Riil - Real Wage Index (2002=100) 100,0 94,5 95,8 94,8 95,1 90,4
Hotel - Hotels
Upah nominal - Nominal Wage (000 Rp) 1 042,6 1 138,5 1 193,4 1 228,7 1 203,0 1 013,8
Indeks Upah nominal - Nominal wage index(2007=100) 100,0 109,2 114,5 117,8 115,4 97,2
Indeks Harga Konsumen (IHK) - ConsumerPrice Index (CPI) 100,0 114,3 114,1 116,5 117,0 118,2
Upah Riil - Real Wage 1 042,6 996,3 1 045,9 1 055,0 1 027,9 857,7
Indeks Upah Riil - Real Wage Index (2002=100) 100,0 95,6 100,3 101,2 98,6 82,3
Pertambangan Non-Migas - Non-oil Mining
Upah nominal - Nominal Wage (000 Rp) 3 914,9 3 309,6 3 340,9 3 341,6 3 321,0 3 303,7
Indeks Upah nominal - Nominal wage index(2007=100) 100,0 84,5 85,3 85,4 84,8 84,4
Indeks Harga Konsumen (IHK) - ConsumerPrice Index (CPI) 100,0 114,3 114,1 116,5 117,0 118,2
Upah Riil - Real Wage 3 914,9 2 896,3 2 928,1 2 869,3 2 837,7 2 795,2
Indeks Upah Riil - Real Wage Index (2002=100) 100,0 74,0 74,8 73,3 72,5 71,4
(*) Angka sementara- Preliminary figures ;
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201020
Tabel - Table 7Upah Nominal dan Riil Buruh Industri Berstatus Di Bawah Mandor
Menurut Wilayah, 2009 – 2010Nominal and Real Wage of Production Workers Below Supervisory Level for Manufacture
By Region, 2009 - 2010
Kuartal KuartalQuarter Quarter
2009 2010Wilayah Utama – Major Region 2007
I II III IV*) I*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jawa Barat, DKI Jakarta & Banten
Upah Nominal - Nominal Wage (000 Rp) 1 110,35 1 277,9 1 295,6 1 307,8 1 313,6 1 300,1
Indeks Upah Nominal - Nominal Wage Index(2007=100) 100,0 115,1 116,7 117,8 118,3 117,1
Indeks Harga Konsumen (IHK) - ConsumerPrice Index (CPI) 100,0 115,2 115,5 117,1 118,1 119,1
Indeks Upah Riil - Real Wage Index(2007=100) 100,0 99,9 101,0 100,5 100,2 98,4
Jawa Tengah & Yogyakarta
Upah Nominal - Nominal Wage (000 Rp) 725,0 828,3 834,5 835,8 848,7 818,9
Indeks Upah Nominal - Nominal Wage Index(2007=100) 100,0 114,3 115,1 115,3 117,1 113,0
Indeks Harga Konsumen (IHK) - ConsumerPrice Index (CPI) 100,0 113,0 113,4 115,5 116,0 117,0
Indeks Upah Riil - Real Wage Index(2007=100) 100,0 101,2 101,5 99,8 100,9 96,5
Jawa Timur & Bali
Upah Nominal - Nominal Wage (000 Rp) 892,4 1 025,3 1 031,9 1 048,7 1 046,8 1 029,1
Indeks Upah Nominal - Nominal Wage Index(2007=100) 100,0 114,9 115,6 117,5 117,3 115,3
Indeks Harga Konsumen (IHK) - ConsumerPrice Index (CPI) 100,0 114,5 114,4 116,4 117,3 118,1
Indeks Upah Riil - Real Wage Index(2007=100) 100,0 100,4 101,0 101,0 100,0 97,6
Luar Jawa-Bali - Outer Jawa-Bali
Upah Nominal - Nominal Wage (000 Rp) 1 148,7 1 332,8 1 346,1 1 355,1 1 371,4 1 429,6
Indeks Upah Nominal - Nominal Wage Index(2007=100) 100,0 116,0 117,2 118,0 119,4 124,5
Indeks Harga Konsumen (IHK) - ConsumerPrice Index (CPI) 100,0 117,4 117,0 118,1 120,5 122,0
Indeks Upah Riil - Real Wage Index(2007=100) 100,0 98,9 100,2 99,9 99,1 102,0
Catatan – Notes :(*) Angka sementara- Preliminary figures ;
IHK di masing-masing kawasan dihitung sebagai rata-rata sederhana (tidak tertimbang) dari IHK dikota-kota dimana data IHKtersedia
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 21
Tabel - Table 8aUpah Minimum Nominal Menurut Propinsi (Per Bulan/Ribu Rupiah), 2007-2010Nominal and Real Minimum Wage by Province (Per Month/Thousand Rupiah), 2007-2010
Upah Nominal-Propinsi - Province (*) IHK Nominal wage
2007
2007 2008 2009 2010(1) (2) (3) (4) (5) (6)
11 Nanggroe Aceh Darussalam 118,2 850,0 1 000,0 1 200,0 1 300,012 Sumatera Utara 118,5 761,0 822,2 929,5 965,013 Sumatera Barat 120,3 725,0 800,0 880,0 940,014 Riau 116,1 710,0 800,0 901,6 1 016,015 Jambi 119,8 658,0 724,0 800,0 900,016 Sumatera Selatan 118,8 662,0 743,0 824,7 927,817 Bengkulu 122,2 644,8 683,5 728,0 780,018 Lampung 123,8 555,0 617,0 691,0 767,519 Bangka Belitung 123,2 720,0 813,0 850,0 910,021 Kepulauan Riau 118,9 805,0 833,0 760,0 925,031 DKI Jakarta 116,6 900,6 972,6 1 069,9 1 118,032 Jawa Barat 115,7 516,8 568,2 628,2 671,533 Jawa Tengah 117,1 500,0 547,0 575,0 660,034 Yogyakarta 117,3 500,0 586,0 700,0 745,735 Jawa Timur 115,7 448,5 500,0 570,0 630,036 Banten 123,4 746,5 837,0 917,5 955,351 Bali 117,4 622,0 682,7 760,0 829,352 Nusa Benggara Barat 122,0 645,0 730,0 832,5 890,853 Nusa Tenggara Timur 124,3 600,0 650,0 725,0 800,061 Kalimantan Barat 122,0 560,0 645,0 705,0 741,062 Kalimantan Tengah 118,8 666,0 765,9 888,4 986,663 Kalimantan Selatan 120,1 745,0 825,0 930,0 1 024,564 Kalimantan Timur 122,3 766,5 815,0 955,5 1 002,071 Sulawesi Utara 118,4 750,0 845,0 929,5 1 000,072 Sulawesi Tengah 121,1 615,0 670,0 720,0 777,573 Sulawesi Selatan 118,9 673,2 740,5 905,0 1 000,074 Sulawesi Tenggara 123,6 640,0 700,0 770,0 860,075 Gorontalo 118,8 560,0 600,0 675,0 710,076 Sulawesi Barat 123,5 691,5 760,5 909,4 944,281 Maluku 121,7 635,0 700,0 805,0 840,082 Maluku Utara 122,2 660,0 700,0 770,0 847,091 Papua 118,4 987,0 1 105,5 1 216,1 1 316,594 Papua Barat 132,2 987,0 1 105,5 1 180,0 1 210,0
Rata-rata- Simple average 118,4 673,3 743,2 839,4 908,8
Sumber-Source : Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi - Ministry of Man Power & TransmigrationCatatan-Notes :(*) Propinsi diurutkan menurut perubahan upah rill periode 2007-2010
Province sorted by changes in real wages of 2007-2010 period
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201022
Tabel - Table 8bUpah Riil Menurut Propinsi (Per Bulan/Ribu Rupiah), 2007-2010
Nominal and Real Minimum Wage by Province (Per Month/Thousand Rupiah), 2007-2010
Upah Riil- (**)Propinsi - Province (*) Real wage
Perubahan-Change (%)
2007 2008 2009- -
2007 2008 2009 2010 2008 2009 2010(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
11 Nanggroe Aceh Darussalam 719,1 846,0 1 015,1 1 099,7 17,6 20,0 8,312 Sumatera Utara 642,2 693,8 784,4 814,3 8,0 13,0 3,813 Sumatera Barat 602,7 665,1 731,6 781,4 10,3 10,0 6,814 Riau 611,5 689,0 776,5 875,0 12,7 12,7 12,715 Jambi 549,1 604,2 667,6 751,1 10,0 10,5 12,516 Sumatera Selatan 557,3 625,5 694,3 781,0 12,2 11,0 12,517 Bengkulu 527,8 559,4 595,8 638,4 6,0 6,5 7,118 Lampung 448,2 498,2 558,0 619,8 11,2 12,0 11,119 Bangka Belitung 584,2 659,7 689,7 738,4 12,9 4,6 7,121 Kepulauan Riau 676,9 700,5 639,1 777,8 3,5 -8,8 21,731 DKI Jakarta 772,6 834,4 917,9 959,2 8,0 10,0 4,532 Jawa Barat 446,7 491,0 542,9 580,3 9,9 10,6 6,933 Jawa Tengah 426,9 467,0 490,9 563,5 9,4 5,1 14,834 Yogyakarta 426,3 499,6 596,8 635,7 17,2 19,5 6,535 Jawa Timur 387,7 432,3 492,8 544,7 11,5 14,0 10,536 Banten 605,2 678,6 743,8 774,5 12,1 9,6 4,151 Bali 529,7 581,3 647,2 706,2 9,8 11,3 9,152 Nusa Benggara Barat 528,6 598,3 682,3 730,1 13,2 14,0 7,053 Nusa Tenggara Timur 482,5 522,8 583,1 643,4 8,3 11,5 10,361 Kalimantan Barat 458,9 528,6 577,8 607,3 15,2 9,3 5,162 Kalimantan Tengah 560,5 644,6 747,7 830,4 15,0 16,0 11,163 Kalimantan Selatan 620,3 686,9 774,3 853,0 10,7 12,7 10,264 Kalimantan Timur 626,6 666,2 781,1 819,1 6,3 17,2 4,971 Sulawesi Utara 633,7 714,0 785,4 845,0 12,7 10,0 7,672 Sulawesi Tengah 507,8 553,3 594,5 642,0 8,9 7,5 8,073 Sulawesi Selatan 566,0 622,6 760,9 840,8 10,0 22,2 10,574 Sulawesi Tenggara 518,0 566,6 623,2 696,1 9,4 10,0 11,775 Gorontalo 471,5 505,2 568,3 597,8 7,1 12,5 5,276 Sulawesi Barat 560,0 615,9 736,5 764,7 10,0 19,6 3,881 Maluku 521,9 575,3 661,6 690,3 10,2 15,0 4,382 Maluku Utara 540,0 572,7 630,0 693,0 6,1 10,0 10,091 Papua 833,5 933,6 1 027,0 1 111,8 12,0 10,0 8,394 Papua Barat 746,9 836,5 892,9 915,6 12,0 6,7 2,5
Rata-rata- Simple average 568,9 627,9 709,2 767,8 10,4 13,0 8,3
Sumber-Source : Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi - Ministry of Man Power & TransmigrationCatatan-Notes :(**) Upah riil diperoleh dengan mendeflasikan upah nominal dengan Indeks Harga
Konsumen bulan Januari ( tahun dasar 2007=100) tahun yang bersangkutan- Realwages are deflated nominal wage by consumer price index of the January respectiveyears ( based on 2007=100).
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 23
CATATAN TEKNIS
Survei Upah Buruh (SUB) diselenggarakan BPS sejak tahun 1979/1980,
empat kali dalam setahun (kuartalan) dengan pendekatan perusahaan
(establishment approach). Data yang disajikan dalam laporan ini merupakan hasil
survei lima kuartal terakhir. Dalam pelaksanaannya survei ini mengalami berbagai
perubahan baik dari segi metodologi maupun cakupan. Pada mulanya sampel
perusahaan relatif besar dan pertanyaan yang diajukan relatif rinci tetapi cara ini
ternyata menghasilkan time-lag yang panjang. Artinya, jarak waktu antara
pengumpulan dan diseminasi data dinilai terlalu lama untuk keperluan monitoring
tingkat upah buruh antar waktu. Atas dasar ini, sejak tahun 1992 kuesioner SUB
disederhanakan antara lain dengan tidak lagi mengajukan pertanyaan mengenai
jenis pekerjaan, dengan mengurangi jumlah sampel dan dengan menghapus sampel
di subsektor angkutan darat. Upaya penyederhanaan itu ditempuh untuk
mempermudah perusahaan dalam mengisi kuesioner dan mempercepat waktu
pengiriman dokumen, pengolahan serta diseminasi data, sehingga pada akhirnya
diharapkan dapat memperpendek time-lag. Walaupun demikian, upaya itu disadari
belum sepenuhnya optimal. Hal ini terlihat dari time-lag survei yang dinilai masih
terlalu lama, antara 3-4 bulan. Sejalan dengan itu berbagai upaya ke arah
peningkatan reliabilitas data terus dilakukan antara lain dengan cara meneliti secara
cermat sifat data termasuk yang tergolong outlier.
Tujuan dan Sasaran Survei
Tujuan utama SUB adalah untuk mengumpulkan data upah secara berkala
bagi buruh yang berstatus di bawah mandor atau supervisor.
Karena buruh dengan status itu merupakan kelas “bawah” yang merupakan
mayoritas pekerja maka datanya diharapkan, sampai taraf tertentu, dapat
menggambarkan taraf kesejahteraan masyarakat kelas yang sama. Di sisi lain,
karena datanya dikumpulkan secara berkala maka hasilnya diharapkan dapat
bermanfaat sebagai alat monitoring perkembangan upah buruh di Indonesia yang
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201024
dapat dijadikan salah satu acuan kebijaksanaan ketenagakerjaan dan
pengupahan nasional atau regional.
Sasaran SUB adalah perusahaan di sektor (subsektor) industri pengolahan,
perhotelan dan pertambangan non-migas, di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Tabel L-1 menyajikan daftar alokasi sampel menurut provinsi. Karena sampelnya
relatif kecil dan sangat bervariasi antar provinsi maka data yang diperoleh secara
keseluruhan hanya sensitif untuk menggambarkan keadaan nasional dengan sedikit
perkecualian untuk Industri. Untuk lapangan usaha ini, karena sampelnya di
beberapa wilayah relatif besar, datanya cukup sensitif untuk menggambarkan
keadaan wilayah utama dan atau subsektor.
Cakupan, Disain Sampel dan Time-lag
Sampel SUB mencakup perusahaan-perusahaan di lapangan usaha Industri,
perhotelan/losmen dan pertambangan non-migas. Sejak 2008 dilakukan perubahan
metodologi pemilihan sampel dan juga jumlah sampel perusahaannya. Besar sampel
dan karakteristik perusahaan itu adalah sebagai berikut:
Perusahaan Industri: Mulai tahun 2008 total sampel Industri adalah 2183
perusahaan yang terdiri dari perusahaan besar dan sedang. Perusahaan industri
kecil dan rumahtangga tidak dicakup dalam survei ini.
Perusahaan Perhotelan/Losmen:. Mulai tahun 2008 total sampel hotel
adalah 868 hotel/losmen.
Pertambangan (Non-Migas). Mulai tahun 2008, total sampel pertambangan
adalah 62 perusahaan, yang mencakup perusahaan pertambangan emas,batubara,
nikel, timah, aspal, bauksit, tembaga dan pasir besi.
Mulai 2008, pemilihan sampel perusahaan untuk semua sektor dilakukan
dengan teknik probability proportional to Size with Control Selection, dimana setiap
perusahaan memiliki peluang yang berbeda untuk terpilih dan perusahaan yang
memiliki probabilita lebih dari satu otomatis terpilih sebagai sampel.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 25
Data SUB setiap tahunnya merujuk pada keadaan bulan-bulan Maret
(Kuartal-1), Juni (Kuartal-2), September (Kuartal-3) dan Desember (Kuartal-4).
Pengumpulan datanya dilakukan masing-masing pada satu bulan berikutnya. Jadi,
data Kuartal-1/2010, misalnya, menggambarkan keadaan bulan Maret 2010 dan
datanya dikumpulkan pada bulan April tahun yang sama.
Jarak waktu yang diperlukan dari sejak pengumpulan data sampai ke
diseminasinya atau time lag sekitar 3-4 bulan. Hal ini terlihat dari jadwal kegiatan
SUB dalam kurun 2009-2010 sebagaimana disajikan pada Tabel L-2. Pada tabel itu
tampak, misalnya bahwa data Kuartal-1/2010 baru dapat didiseminasikan pada Juli
2010. Diseminasi data tidak selamanya dalam bentuk laporan (buku) yang
frekuensinya tergantung pada anggaran yang tersedia.
Konsep dan Definisi
Buruh. Buruh yang dicakup dalam publikasi ini adalah buruh produksi/
pelaksana di bawah tingkat mandor/pengawas.
Buruh produksi pada lapangan usaha Industri adalah orang-orang yang
bekerja mengumpulkan, membersihkan, mengolah/memproses, membuat/merakit,
mensortir/memisahkan, memilih, merapikan, membungkus, memberi label, mengepak,
mengangkut/menyimpan ke tempat penyimpanan barang, baik dikerjakan secara
manual tanpa alat atau dengan bantuan alat/mesin atau sebagai pengamat
bekerjanya mesin dan buruh lain yang bersangkutan dengan itu.
Buruh pelaksana pada lapangan usaha perhotelan adalah buruh yang langsung
berhubungan atau bekerja untuk keperluan dan kenyamanan para tamu seperti:
concierge, room boy, resepsionis, kasir, bartender, juru masak, buruh lain seperti
laundry, petugas kolam renang, pemelihara/perawat kebun, operator musik, dan
penjaga keamanan.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201026
Buruh produksi pada lapangan usaha pertambangan non migas adalah buruh
yang bekerja secara langsung dalam proses produksi termasuk buruh produksi yang
bekerja dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi/pengolahan barang tambang dan
galian.
Mandor. Mandor/pengawas adalah orang yang mengepalai beberapa orang
atau kelompok dan bertugas mengawasi pekerjaan mereka
Upah/Gaji. Upah/Gaji adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari
pengusaha kepada buruh untuk jasa yang telah atau akan dilakukan, dinilai dalam
bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, atau peraturan perundang-
undangan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara
pengusaha dengan buruh termasuk tunjangan, baik untuk buruh sendiri maupun
keluarganya. Komponen upah/gaji yang ditanyakan dalam kuesioner adalah:
Upah/gaji pokok yaitu upah/gaji pokok sebelum ditambah dengan berbagai
tunjangan tetap dan tunjangan tetap lainnya.
Tunjangan : adalah penerimaan buruh yang sifatnya rutin/teratur dan
biasanya diterima lebih singkat atau bersamaan dengan pembayaran upah/gaji seperti
tunjangan jabatan, tunjangan kemahalan, uang transport, uang makan, uang hadir,
dan sebagainya yang diberikan secara tetap dan teratur dalam bentuk uang.
Upah Lembur : tambahan upah yang dibayarkan perusahaan terhadap buruh,
karena buruh melakukan perpanjangan jam kerja dari jam kerja normal yang
ditentukan.
Komponen upah/gaji tidak termasuk pengeluaran perusahaan (tidak dicakup
dalam survei) adalah yang biasanya dibayarkan secara tidak rutin seperti:
bonus/gratifikasi, Tunjangan Hari Raya (THR), jaminan sosial, tunjangan kesejahteraan
lainnya dan upah dalam bentuk natura.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 27
Untuk meningkatkan keterpercayaan data, upaya pemeriksaan kewajaran,
validitas dan konsistensi data dilakukan sejak tingkat lapangan menggunakan Kartu
Laporan Perusahaan (KLP). Kartu itu diisi oleh pengawas/petugas segera setelah
kuesioner tiba di kantor BPS Kabupaten/Kota sebelum dikirim bersama kuesioner ke
BPS Provinsi dan diperiksa oleh staf di Bidang Statistik Sosial yang ditunjuk. Salinan
KLP dilampirkan dalam kuesioner yang bersangkutan untuk selanjutnya dikirim ke BPS
pusat. Isian KLP selalu dipertimbangkan pada saat pemeriksaan dan editing kuesioner
di pusat.
Klasifikasi Lapangan Usaha
Mulai tahun 2001, kode lapangan usaha yang dipakai dalam publikasi adalah
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI) 2000 yang mengikuti International
Classification of All Economic Activities (ISIC) Revisi 3 tahun 1990. Kode-kode yang
digunakan berbeda dengan kode-kode yang digunakan dalam publikasi sebelumnya
yang menggunakan Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1990 yang
didasarkan pada ISIC Revisi 2 tahun 1968. Tabel L-3 menyajikan perbedaan kode
lapangan usaha menurut KLUI 1990 dan KBLI 2000 khusus untuk Industri.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201028
Tabel- Table L-1Alokasi Sampel Perusahaan Survei Upah Buruh Menurut Provinsi
dan Lapangan Usaha, 2009-2010.Sample Allocation of Establishments Used by Wage Survey by Province and Industry,
2009-2010
Provinsi/Province Industri-Manufacturing Hotel-Hotels Pertambangan Non-
Migas- Non-Oil Mining Jumlah-Total
Nanggroe Aceh DarussalamSumatera UtaraSumatera BaratRiauJambiSumatera SelatanBengkuluLampungBangka BelitungKepulauan RiauDKI JakartaJawa BaratJawa TengahYogyakartaJawa TimurBantenB a l iNusa Tenggara BaratNusa Tenggara TimurKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan SelatanKalimantan TimurSulawesi UtaraSulawesi TengahSulawesi SelatanSulawesi TenggaraGorontaloSulawesi BaratMalukuMaluku UtaraPapua BaratPapua
26145241212301357222533473594948591731033415284442487125324
76125310149161010113124476886
104211916131746168317224328
--5--21-65121-1-----76231--1---3-2
33206541522461151233736747340755574971773122503551113211079153496412
INDONESIA 2183 868 62 3113
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 29
Tabel – Table L- 2Jadwal Kegiatan Survei Upah Buruh 2009 - 2010
Time Schedule of the Wage Survey 2009 – 2010
2009 2010
Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr
Rujukan K-I -Ref. Date of Q-1
1. Pengumpulan data-Data collection
2. Pengolahan data-Data processing
3. Diseminasi data-DataDissemination
Rujukan K-II - Ref. Date of Q-2
4. Pengumpulandata- Datacollection
5. Pengolahan data-Data processing
6. Diseminasi data-DataDissemination
Rujukan K3 - Ref. Date of Q-3
7. Pengumpulandata- Datacollection
8. Pengolahan data-Data processing
9. Diseminasi data-DataDissemination
Rujukan K4-Ref. Date of Q-4
10. Pengumpulandata- Datacollection
11. Pengolahan data-Data processing
12. Diseminasi data-DataDissemination
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201030
Tabel-Table L3Perbandingan Kode Lapangan Usaha Menurut KBLI-2000 & KLUI-1990
untuk Sektor IndustriComparison Between New and Old Industrial Codes (KBLI-2000 v.s KLUI 1990)
for Manufacture
Subsektor-Subsector KBLI- 2000(Kode Baru- New Code)
KLUI- 1990 (Kode Lama-Old Code)
MAKAKAN/ FOOD 15-16 31 Bahan Makanan- Basic Food 151-153(*) 311 Makanan jadi - Processed Food 1549 3122 Rokok & Tembakau- Cigarettes & Tobacco 160 314 Makanan Lainnya- Other Food
TEKSTIL – TEXTILES 17-19 32 Bahan Pakaian – Basic Textiles 171-174 321 Pakaian Jadi – Garments 181-182 322 Tekstil Lainnya- Other Textiles
KAYU – WOOD 20,36 33
Kayu Olahan- Processed Timber 201-202 331
Furnitur - Furniture 3610 332
KERTAS/PERCETAKAN– PAPER/PRINTING 21-22 34 Kertas - Paper 210 341 Percetakan - Printing 221-222 342
KIMIA/KARET – CHEMICALS/RUBBER 23-25 35 Karet - Rubber 251 355 Plastik - Plastics 252 356 Kimia/Karet Lainnya- Other Chemicals/Rubber
MINERAL NON LOGAM –NON-METALLIC MINERALS 26 36
Tanah Liat - Bricks/Tiles 263 364 Semen/kapur-Cement/Limestone 264 363 Mineral Non-Logam Lainnya - Other Non-Metallic Minerals
LOGAM- METALS 27,28 37,38
LAINNYA- OTHERS 369
Semua Industri – All Industries 1-3 3
(*) Termasuk sebagian jenis industri dengan kode 154 yaitu 1541-1543- Including some subsectors that are coded as 1541-1543.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 31
TECHNICAL NOTES
BPS-Statistics Indonesia has conducted the quarterly wage survey since
1979/1980 using the establishment approach. Design and coverage have changed
over time in response to changing user needs. The initial samples selected large
establishments on a random basis to ensure comprehensive coverage, the
questionnaire was quite detailed, and results were published with a long delay. In
order to shorten the time lag for publication, beginning in 1992 the sample was
reduced and the questionnaire simplified.
Objective
The main objective of the survey is to regularly collect wage statistics that
can be used for monitoring the level of well-being of Indonesia’s wage earners. That
is why timeliness is important. To achieve that, a number of firms in various sectors
of activity are selected at random and are asked about their expenditure on
production workers below the supervisory level.
Coverage, Design and Time-lag
The survey covers establishments in three sectors: manufacturing, hotels and
non-oil mining.
Manufacturing. The number of establishments selected in this sector is; two-
thirds being large (with 100 or more workers) and one-third medium (with
20-99 workers),
Hotels. The number of hotels covered is with one half in the “star” category.
Non-Oil Mining. The number of establishments in this sector is covering mining of
gold, coal, nickel, tin, asphalt, bauxite, copper and quartz.
Beginning in 2009, sample selection for all sectors follows a Probability
Proportional to Size with Control Selection sampling technique. Table L-1 presents
the sample distribution by province.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201032
The survey collects wage data quarterly. Data collection is carried out one
month following the reference quarter. Publication, using various media, takes place
four months after the reference quarter (see Table L-2 for the 2009-2010 survey
time table).
Basic Concepts and Definitions
Workers. The term “workers” used in the survey refers only to production workers
below the supervisory level.
In manufacturing this includes workers who hold such occupations as
collecting, cleaning, processing, assembling, sorting, selecting, refining, packaging,
labeling, packing, loading/keeping, and collecting things in or out of warehouses. In
that occupation they may or may not use any machinery tool or any other tools.
In hotels this includes workers involved directly in serving hotel visitors,
including such occupations as concierge, room boy, receptionist, cashier, bartender,
cook, laundry worker, worker taking care of swimming pools, janitor, music operator
and security guard.
In non-oil mining this includes workers involved directly in the process of
mining, including those who work in exploitation and exploration activities.
Wage/Salary. The term wage/salary used in the survey includes all kinds of
remuneration received regularly by workers in monetary terms, determined either by
a contract or by government regulation. Components are as follows:
Basic wage/salary: this is usually paid on a regular basis.
Overtime payment: this is a payment for hours beyond normal working hours.
Other payment: this includes any other payment in monetary terms and provided
on a regular basis.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 2010 33
Excluded from wage/salary are any payments paid irregularly such as bonus/
gratification or “lebaran” allowance, and any in-kind payment.
Industrial Codes
Since 2001, industrial codes used in this publication follow the 2000 Standard
Classification of Industries as compiled by BPS- Statistics Indonesia. The
classification is basically the same (with minor adjustments) as the 1990 3rd revision
of the International Classification of All Economies (ISIC). Table L-3 compares the
two classifications for industries that are covered in the quarterly wage survey.
https:
//www.b
ps.go.id
Statistik Upah – Wage Statistics : 201034
Referensi - References
Badan Pusat Statistik
2009 Buletin Ringkas BPS, Maret 2009
2009 Warta IHK 45 Kota BPS, Maret 2007 – Maret 2009
2009 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah 2009
2010 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah 2010
https:
//www.b
ps.go.id