Tempat: salah satu peternakan daerah sayang, jatinangor SumedangPelaksanaan: kamis, 17 November 2011 Komoditas: sapi perahPeternakan yang kami wawancarai berbasis pada usaha komoditas sapi perah yang kepemilikannya bukan hanya milik satu orang tetapi beberapa orang yang menitipkan sapinya untuk dipelihara oleh bapak dendi sebagai koordinator pada peternakan ini. Beliau sendiri merupakan lulusan peternakan universitas padjadjaran. Sapi perah yang ada di tempat ini sekitar 300 ekor. Menurut pak dendi sendiri, sapi perah yang ada di tempat ini tidak bisa lebih dari 300 ekor dikarenakan jarak dari peternakan ke brimob cukup dekat sehingga takut akan menimbulkan masalah karena baunya. Input yang di gunakan sendiri seperti selang air dan lain sebagainya itu dari PT Eka Putra terutama mereka juga sebagai pemasok pakan bagi peternakan ini dengan syarat hasil yang diperoleh yaitu susu akan diberikan semua kepada PT. Eka Putra tersebut. Kandangnya juga telah disediakan oleh LPJ. Kandang yang berbeda dimiliki oleh pemilik yang berbeda juga yaitu kandang jejer 1 dan 2 dari bantuan pemerintah, deret 3 dan 4 punya dari kelompok family, dan deret yang lainnya milik yang lainnya. Luas kandangnya pun sekitar 500 m.Cara pemeliharaannya yaitu memandikan sekitar jam 3-5,dan memerah susu jam 5-8. Setiap satu orang pekerja menangani 5-7 ekor. Jumlah pekerja yaitu sekitar 10 keluarga. Jika kira-kira satu kelurga ada 4 orang maka pekerja sekitar 40 orang. Hijauan dapat dari hasil tanam sendiri, dan akan ditanam kalau jerami sudah habis. Ketika musim kemarau, air di ambil dari sungai. Pada peternakan sapi perah ini feses akan di buang melalui saluran seperti selokan / parit. Awalnya, feses ini dikelola menjadi biogas tetapi sekarang sudah tidak berjalan lagi sehingga bau feses menyebar di sekitar kandang. Pembuangan limbah peternakan ini ke kebun Bugrass yang ada disekitar peternakan tersebut. Dalam pemeliharaan kesehatannya pun sangat dipertimbangkan. Yaitu ada dokter hewan yang menangani, mantra pun ada 4 kemudian 3 kepala dokter yang siap mengurus juga. Sehingga pemeriksaan rutin kesehatan ternak terkontrol dan ketika ada sapi sakit maka cepat sigap menangani sehingga meminimalisir adanya kematian pada ternak. Dan sapi yang sakit akan dipisah kandangnya dengan sapi yang sehat. Biaya kesehatan sudah ditanggung oleh LPJ.Dalam hal produksi, yaitu susu. Produksinya: Pagi hari = 1300 liter / hari Sore hari = 1000 liter / hariSusu yang di produksi akan di ambil oleh PT Eka Putra Jaya dan di kirm ke IPS. Penentuan standar harga susu di tentuka oleh IPS. Harga susu yang dihasilkan, sekarang mencapai Rp. 2800-Rp. 3000/ liter di KUD. Dan saat kompos masih ada, harganya 3 ribu / kg.Sistem dalam pembagian keuntungan, dihitung berdasarkan jumlah ternak yang dimiliki sehingga yang mempunyai ternak banyak maka akan memiliki keuntungan lebih banyak. Pendapatan yang di dapat sekitar 85 juta / bulan tetapi kalau di potong dengan biaya pakan menjadi 50 juta / bulan.