Baratayuda - Wikipedia Baha..

5
Pertarungan terakhir dalam Baratayuda antara Duryudana melawan Bima. Baratayuda Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Bharatayuddha) Artikel ini mengenai kisah pertempuran besar antara Pandawa melawan Korawa menurut versi pewayangan. Untuk artikel sejenis yang mengandung mitologi dan sejarah, lihat Perang di Kurukshetra. Baratayuda adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut perang besar di Kurukshetra antara keluarga Pandawa melawan Korawa. Perang ini merupakan klimaks dari kisah Mahabharata, yaitu sebuah wiracarita terkenal dari India. Istilah Baratayuda berasal dari kata Bharatayuddha, yaitu judul sebuah naskah kakawin berbahasa Jawa Kuna yang ditulis pada tahun 1157 oleh Mpu Sedah atas perintah Maharaja Jayabhaya, raja Kerajaan Kadiri. Kisah Kakawin Bharatayuddha kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Jawa Baru dengan judul Serat Bratayuda oleh pujangga Yasadipura I pada zaman Kasunanan Surakarta. Di Yogyakarta, cerita Baratayuda ditulis ulang dengan judul Serat Purwakandha pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwana V. Penulisannya dimulai pada 29 Oktober 1847 hingga 30 Juli 1848. Daftar isi 1 Sebab Peperangan 2 Kitab Jitabsara 3 Aturan Peperangan 4 Pembagian babak 5 Jalannya pertempuran 5.1 Babak pertama 5.2 Babak Kedua 5.3 Tawur demi kemenangan 6 Kutipan dari Kakawin Bharatayuddha 7 Lihat pula Sebab Peperangan Baratayuda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Bharatayuddha 1 of 5 12/6/2010 8:53 AM

Transcript of Baratayuda - Wikipedia Baha..

Page 1: Baratayuda - Wikipedia Baha..

Pertarungan terakhir dalam Baratayuda antaraDuryudana melawan Bima.

Baratayuda

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas(Dialihkan dari Bharatayuddha)

Artikel ini mengenai kisah pertempuran besar antara Pandawamelawan Korawa menurut versi pewayangan. Untuk artikelsejenis yang mengandung mitologi dan sejarah, lihat Perang diKurukshetra.

Baratayuda adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebutperang besar di Kurukshetra antara keluarga Pandawa melawanKorawa. Perang ini merupakan klimaks dari kisah Mahabharata, yaitusebuah wiracarita terkenal dari India.

Istilah Baratayuda berasal dari kata Bharatayuddha, yaitu judul sebuahnaskah kakawin berbahasa Jawa Kuna yang ditulis pada tahun 1157oleh Mpu Sedah atas perintah Maharaja Jayabhaya, raja KerajaanKadiri.

Kisah Kakawin Bharatayuddha kemudian diadaptasi ke dalam bahasaJawa Baru dengan judul Serat Bratayuda oleh pujangga Yasadipura Ipada zaman Kasunanan Surakarta.

Di Yogyakarta, cerita Baratayuda ditulis ulang dengan judul Serat Purwakandha pada masa pemerintahan Sri SultanHamengkubuwana V. Penulisannya dimulai pada 29 Oktober 1847 hingga 30 Juli 1848.

Daftar isi

1 Sebab Peperangan2 Kitab Jitabsara3 Aturan Peperangan4 Pembagian babak5 Jalannya pertempuran

5.1 Babak pertama5.2 Babak Kedua5.3 Tawur demi kemenangan

6 Kutipan dari Kakawin Bharatayuddha7 Lihat pula

Sebab Peperangan

Baratayuda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Bharatayuddha

1 of 5 12/6/2010 8:53 AM

Page 2: Baratayuda - Wikipedia Baha..

Kurukshetra, lokasi tempatBharatayuddha berlangsung (di India).

Ilustrasi saat perang di Kurukshetradalam kitab Mahabharata.

Sama halnya dengan versi aslinya, yaitu versi Mahabharata, perang Baratayudamerupakan puncak perselisihan antara keluarga Pandawa yang dipimpin olehPuntadewa (atau Yudistira) melawan sepupu mereka, yaitu para Korawa yangdipimpin oleh Duryudana.

Akan tetapi versi pewayangan menyebut perang Baratayuda sebagai peristiwayang sudah ditetapkan kejadiannya oleh dewata. Konon, sebelum Pandawa danKorawa dilahirkan, perang ini sudah ditetapkan akan terjadi. Selain itu, PadangKurusetra sebagai medan pertempuran menurut pewayangan bukan berlokasi diIndia, melainkan berada di Jawa. Dengan kata lain, kisah Mahabharata menuruttradisi Jawa dianggap terjadi di Pulau Jawa.

Bibit perselisihan antara Pandawa dan Korawa dimulai sejak orang tua merekamasih sama-sama muda. Pandu, ayah para Pandawa suatu hari membawa

pulang tiga orang putri dari tiga negara, bernama Kunti, Gendari, dan Madrim. Salah satu dari mereka dipersembahkankepada Dretarastra, kakaknya yang buta. Dretarastra memutuskan untuk memilih Gendari, sehingga membuat putri dariKerajaan Plasajenar itu tersinggung dan sakit hati. Ia pun bersumpah keturunannya kelak akan menjadi musuh bebuyutananak-anak Pandu.

Gendari dan adiknya, bernama Sengkuni, mendidik anak-anaknya yang berjumlah seratus orang untuk selalu memusuhianak-anak Pandu. Ketika Pandu meninggal, anak-anaknya semakin menderita. nyawa mereka selalu diincar oleh sepupumereka, yaitu para Korawa. Kisah-kisah selanjutnya tidak jauh berbeda dengan versi Mahabharata, antara lain usahapembunuhan Pandawa dalam istana yang terbakar, sampai perebutan Kerajaan Amarta melalui permainan dadu.

Akibat kekalahan dalam perjudian tersebut, para Pandawa harus menjalani hukuman pengasingan di Hutan Kamiyakaselama 12 tahun, ditambah dengan setahun menyamar sebagai orang rakyat jelata di Kerajaan Wirata. Namun setelah masahukuman berakhir, para Korawa menolak mengembalikan hak-hak para Pandawa. Keputusan inilah yang membuat perangBaratayuda tidak dapat dihindari lagi.

Kitab Jitabsara

Dalam pewayangan Jawa dikenal adanya sebuah kitab yang tidak terdapat dalam versi Mahabharata. Kitab tersebutbernama Jitabsara berisi tentang urutan siapa saja yang akan menjadi korban dalam perang Baratayuda. kitab ini ditulisoleh Batara Penyarikan, atas perintah Batara Guru, raja kahyangan.

Kresna raja Kerajaan Dwarawati yang menjadi penasihat pihak Pandawa berhasil mencuri kitab tersebut dengan menyamarsebagai seekor lebah putih. Namun, sebagai seorang ksatria, ia tidak mengambilnya begitu saja. Batara Guru merelakankitab Jitabsara menjadi milik Kresna, asalkan ia selalu menjaga kerahasiaan isinya, serta menukarnya dengan Kembangwijayakusuma, yaitu bunga pusaka milik Kresna yang bisa digunakan untuk menghidupkan orang mati. Kresnamenyanggupinya. Sejak saat itu Kresna kehilangan kemampuannya untuk menghidupkan orang mati, namun ia mengetahuidengan pasti siapa saja yang akan gugur di dalam Baratayuda sesuai isi Jitabsara yang telah ditakdirkan dewata.

Aturan Peperangan

Jalannya perang Baratayuda versi pewayangan sedikit berbeda dengan perangversi Mahabharata. Menurut versi Jawa, pertempuran diatur sedemikian rupasehingga hanya tokoh-tokoh tertentu yang ditunjuk saja yang maju perang,sedangkan yang lain menunggu giliran untuk maju.

Sebagai contoh, apabila dalam versi Mahabharata, Duryodhana sering bertemudan terlibat pertempuran melawan Bimasena, maka dalam pewayangan merekahanya bertemu sekali, yaitu pada hari terakhir di mana Duryudana tewas ditangan Bima.

Dalam pihak Pandawa yang bertugas mengatur siasat peperangan adalah Kresna.Ia yang berhak memutuskan siapa yang harus maju, dan siapa yang harusmundur. sementara itu di pihak Korawa semuanya diatur oleh para penasihatDuryudana yaitu Bisma, Durna dan Salya.

Baratayuda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Bharatayuddha

2 of 5 12/6/2010 8:53 AM

Page 3: Baratayuda - Wikipedia Baha..

Pembagian babak

Di bawah ini disajikan pembagian kisah Baratayuda menurut versi pewayangan Jawa.

Babak 1: Seta GugurBabak 2: Tawur (Bisma Gugur)Babak 3: Paluhan (Bogadenta Gugur)Babak 4: Ranjapan (Abimanyu Gugur)Babak 5: Timpalan (Burisrawa Gugur atau DursasanaGugur)

Babak 6: Suluhan (Gatotkaca Gugur)Babak 7: Karna TandingBabak 8: Rubuhan (Duryudana Gugur)Babak 9: Lahirnya Parikesit

Jalannya pertempuran

Karena kisah Baratayuda yang tersebar di Indonesia dipengaruhi oleh kisah sisipan yang tidak terdapat dalam kitab aslinya,mungkin banyak terdapat perbedaan sesuai dengan daerah masing-masing. Meskipun demikian, inti kisahnya sama.

Babak pertama

Dikisahkan, Bharatayuddha diawali dengan pengangkatan senapati agung atau pimpinan perang kedua belah pihak. PihakPandawa mengangkat Resi Seta sebagai pimpinan perang dengan pendamping di sayap kanan Arya Utara dan sayap kiriArya Wratsangka. Ketiganya terkenal ketangguhannya dan berasal dari Kerajaan Wirata yang mendukung Pandawa.Pandawa menggunakan siasat perang Brajatikswa yang berarti senjata tajam. Sementara di pihak Kurawa mengangkatBisma (Resi Bisma) sebagai pimpinan perang dengan pendamping Pendeta Drona dan prabu Salya, raja kerajaanMandaraka yang mendukung Korawa. Bisma menggunakan siasat Wukirjaladri yang berarti "gunung samudra."

Balatentara Korawa menyerang laksana gelombang lautan yang menggulung-gulung, sedang pasukan Pandawa yangdipimpin Resi Seta menyerang dengan dahsyat seperti senjata yang menusuk langsung ke pusat kematian. Sementara ituRukmarata, putra Prabu Salya datang ke Kurukshetra untuk menonton jalannya perang. Meski bukan anggota pasukanperang, dan berada di luar garis peperangan, ia telah melanggar aturan perang, dengan bermaksud membunuh Resi Seta,Pimpinan Perang Pandawa. Rukmarata memanah Resi Seta namun panahnya tidak melukai sasaran. Setelah melihat siapayang memanahnya, yakni seorang pangeran muda yang berada di dalam kereta di luar garis pertempuran, Resi Setakemudian mendesak pasukan lawan ke arah Rukmarata. Setelah kereta Rukmarata berada di tengah pertempuran, Resi Setasegera menghantam dengan gada (pemukul) Kyai Pecatnyawa, hingga hancur berkeping-keping. Rukmarata, puteramahkota Mandaraka tewas seketika.

Dalam peperangan tersebut Arya Utara gugur di tangan Prabu Salya sedangkan Arya Wratsangka tewas oleh PendetaDrona. Bisma dengan bersenjatakan Aji Nagakruraya, Aji Dahana, busur Naracabala, Panah kyai Cundarawa, serta senjataKyai Salukat berhadapan dengan Resi Seta yang bersenjata gada Kyai Lukitapati, pengantar kematian bagi yangmendekatinya. Pertarungan keduanya dikisahkan sangat seimbang dan seru, hingga akhirnya Bisma dapat menewaskan ResiSeta. Bharatayuddha babak pertama diakhiri dengan sukacita pihak Korawa karena kematian pimpinan perang Pandawa.

Babak Kedua

Setelah Resi Seta gugur, Pandawa kemudian mengangkat Drestadyumna (Trustajumena) sebagai pimpinan perangnya dalamperang Bharatayuddha. Sedangkan Bisma tetap menjadi pimpinan perang Korawa. Dalam babak ini kedua kubu berperangdengan siasat yang sama yaitu Garudanglayang (Garuda terbang).

Dalam pertempuran ini dua anggota Korawa, Wikataboma dan kembarannya, Bomawikata, terbunuh setelah kepalakeduanya diadu oleh Bima. Sementara itu beberapa raja sekutu Korawa juga terbunuh dalam babak ini. Diantaranya PrabuSumarma, raja Trigartapura tewas oleh Bima, Prabu Dirgantara terbunuh oleh Arya Satyaki, Prabu Dirgandana tewas ditangan Arya Sangasanga (anak Setyaki), Prabu Dirgasara dan Surasudirga tewas di tangan Gatotkaca, dan PrabuMalawapati, raja Malawa tewas terkena panah Hrudadali milik Arjuna. Bisma setelah melihat komandan pasukannyaberguguran kemudian maju ke medan pertempuran, mendesak maju menggempur lawan. Atas petunjuk Kresna, Pandawakemudian mengirim Dewi Wara Srikandi untuk maju menghadapi isma. Dengan tampilnya prajurit wanita tersebut, Bismamerasa bahwa tiba waktunya maut menjemputnya, sesuai dengan kutukan Dewi Amba yang tewas di tangan Bisma. Bisma

Baratayuda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Bharatayuddha

3 of 5 12/6/2010 8:53 AM

Page 4: Baratayuda - Wikipedia Baha..

gugur dengan perantaraan panah Hrudadali milik Arjuna yang dilepaskan oleh istrinya, Srikandi.

Tawur demi kemenangan

Dalam babak ini juga diadakan korban demi syarat kemenangan pihak yang sedang berperang. Resi Ijrapa dan anaknyaRawan dengan sukarela menyediakan diri sebagai korban (Tawur) bagi Pandawa. Keduanya pernah ditolong Bima daribahaya raksasa. Selain itu satria Pandawa terkemuka, Antareja yang merupakan putra Bima juga bersedia menjadi tawurdengan cara menjilat bekas kakinya hingga tewas. Sementara itu Sagotra, hartawan yang berhutang budi pada Arjuna inginmenjadi korban bagi Pandawa. Namun karena tidak tahu arah, ia bertemu dengan Korawa. Oleh tipu muslihat Korawa, iaakan dipertemukan dengan Arjuna, namun dibawa ke Astina. Sagotra dipaksa menjadi tawur bagi Korawa, namun menolakmentah-mentah. Akhirnya, Dursasana, salah satu anggota Kurawa membunuhnya dengan alasan sebagai tawur pihakKorawa.

Kutipan dari Kakawin Bharatayuddha

Kutipan di bawah ini mengambarkan suasana perang di Kurukshetra, yaitu setelah pihak Pandawa yang dipimpin oleh RajaDrupada menyusun sebuah barisan yang diberi nama “Garuda” yang sangat hebat untuk menggempur pasukan Korawa.

Kutipan Terjemahan

Ri huwusirə pinūjā dé sang wīrə sirə kabèh,ksana rahinə kamantyan mangkat sang Drupadasutə, tka marêpatatingkah byūhānung bhayəbhisamə, ngarani glarirèwêh kyāti wīrə kagəpati

Setelah selesai dipuja oleh ksatria semuanya, maka pada siang hariberangkatlah Sang Raja putera Drupada, setibanya telah siap mengaturbarisan yang sangat membahayakan, nama barisannya yang berbahayaialah “Garuda” yang masyur gagah berani

Drupada pinakə têndas tan len Pārtha sirəpatuk, parə Ratu sirə prsta śrī Dharmātmajapinuji, hlari têngênikī sang Drstadyumna sahəbalə, kiwə pawanə sutā kas kocap Satyaki riwugat

Raja Drupada merupakan kepala dan tak lain Arjuna sebagai paruh,para Raja merupakan punggung dan Maharaja Yudistira sebagaipimpinan, sayap bagian kanan merupakan Sang Drestadyumna bersamabala tentara, sayap kiri merupakan Bhima yang terkenal kekuatannyadan Satyaki pada ekornya

Ya tə tiniru tkap Sang śrī Duryodhana pihadhan,Sakuni pinakə têndas manggêh Śālya sirə patuk,dwi ri kiwa ri têngên Sang Bhīsma Dronapanalingə, Kuru pati Sirə prstə dyah Duśśāsanari wugat

Hal itu ditiru pula oleh Sang Duryodana. Sang Sakuni merupakankepala dan ditetapkan Raja Madra sebagai paruh, sayap kanan kiriadalah Rsi Bhisma dan pendeta Drona merupakan telinga, Raja Kurumerupakan punggung dan Sang Dursasana pada ekor

Ri tlasirə matingkah ngkā ganggā sutə numaso,rumusaki pakekesning byuhē pāndawə pinanah,dinasə gunə tkap Sang Pārthāng laksəmamanahi, linudirakinambah de Sang Bhīmakasulayah

Setelah semuanya selesai mengatur barisan kala itu Rsi Bhisma maju kemuka, merusak bagian luar pasukan Pandawa dengan panah, dibalasoleh Arjuna berlipat ganda menyerang dengan panah, ditambah puladiterjang oleh Sang Bima sehingga banyak bergelimpangan

Karananikə rusāk syuh norā paksə mapuliha,pirə ta kunangtusnyang yodhāgal mati pinanah,Kurupati Krpa Śalya mwang Duśśāsana Śakuni,padhə malajêngumungsir Bhīsma Drona pinakətoh

Sebab itu binasa hancur luluh dan tak seorang pun hendak membalas,entah berapa ratus pahlawan yang gugur dipanah, Raja Kuru – PendetaKripa – Raja Salya – dan Sang Dursasana serta Sang Sakuni,sama-sama lari menuju Rsi Bhisma dan Pendeta Drona yangmerupakan taruhan

Niyata laruta sakwèhning yodhā sakuru kula, yatanangutusa sang śrī Bhīsma Drona sumurudatuwi pêtêngi wêlokning rènwa ngdé lêwuwulangun, wkasanawa tkapning rah lumrāmadhêmi lebū

Niscaya akan bubar lari tunggang langgang para pahlawan bangsaKaurawa, jika tidak disuruh oleh Rsi Bhisma dan Pendeta Drona agarmereka mundur, ditambah pula keadaan gelap karena mengepulnyadebu membuat mereka bingung tidak tahu keadaan, akhirnya keadaanterang karena darah berhamburan memadamkan debu

Ri marinika ptêng tang rah lwir sāgaramangêbêk, maka lêtuha rawisning wīrāh mātimapupuhan, gaja kuda karanganya hrūng jrahpāndanika kasêk, aracana makakawyang śārātan wêdi mapulih

Setelah gelap menghilang darah seakan-akan air laut pasang, yangmerupakan lumpurnya adalah kain perhiasan para pahlawan yanggugur saling bantai, bangkai gajah dan kuda sebagai karangnya dansenjata panah yang bertaburan laksana pandan yang rimbun, sebagaiorang menyusun suatu karangan para pahlawan yang tak merasa takutmembalas dendam

Baratayuda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Bharatayuddha

4 of 5 12/6/2010 8:53 AM

Page 5: Baratayuda - Wikipedia Baha..

Irika nasēmu képwan Sang Pārthārddhakaparihain, lumihat i paranāthākwèh mātingratha karunna, nya Sang Irawan anak SangPārthāwās lawan Ulupuy, pêjah alaga lawanSang Çrênggi rākshasa nipunna

Ketika itu rupanya Arjuna menjadi gelisah dan agak kecewa, setelah iamelihat Raja-Raja yang secara menyedihkan terbunuh dalamkeretanya, di sanalah terdapat Sang Irawan, anak Sang Arjuna denganDewi Ulupi yang gugur dalam pertempuran melawan Sang Srenggi,seorang rakshasa yang ulung

Lihat pula

Perang di KurukshetraKakawin Bharatayuddha

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Baratayuda"Kategori: Mahabharata

Halaman ini terakhir diubah pada 09:43, 29 November 2010.Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasiTentang WikipediaPenyangkalan

Baratayuda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Bharatayuddha

5 of 5 12/6/2010 8:53 AM