Bapak Daafi Ramdani, ST.,MM - Workshop Nasional Listrik Balikpapan 2012
-
Upload
siuplshrasnda-biaphsrris -
Category
Documents
-
view
65 -
download
5
Transcript of Bapak Daafi Ramdani, ST.,MM - Workshop Nasional Listrik Balikpapan 2012
DIREKTORAT PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJABINWASNAKER
KEMENAKERTRANS RI
KEPMENAKER R.I.No: KEP. 1135/MEN/1987T E N T A N GBENDERA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
2
PENGERTIANKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
ADALAH :
UPAYA UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG AMAN, SEHAT DAN SEJAHTERA BEBAS DARI KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
3
Difinisi K-3Difinisi K-3
KeilmuanSuatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
4
FilosofiPemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan :tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera;
5
Tujuan• Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja • Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
FOKUS FOKUS PELAKSANAAN K3PELAKSANAAN K3
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
6
““HAZARD”HAZARD”Adalah sumber bahaya potensial
yang dapat menyebabkan kecelakaan/kerusakan
Hazard dapat berupa :
bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.
7
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
8
“BAHAYA”
Suatu kondisi yang telah teridentifikasi melalui pemeriksaan/ kajian dan disimpulkan telah menunjukkan
melampaui batas aman.
Bahaya adalah lawan dari aman atau selamat. 9
Akibat Bahaya Listrik
Sekitar 5 pekerja terkena arus kejut listrik per minggu
12% mengakibatkan kasus kematian di tempat kerja
Tegangan lebih 50 V telah mengakibatkan bahaya
Sangat berpotensi menyebabkan kebakaran
10
““RISK”RISK”
risicare11
Resiko bahaya kerja
ALAT
MANUSIA
BAHANMESIN
MANUSIA
BAHAN
PROSES
12
“DANGER” Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi bilamana
terjadi accident.
adalah suatu kondisi sumber bahaya telah ter-
identifikasi dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai (Aman/safe)
13
DifinisiDifinisi
Adalah :SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN KACAUNYA PROSES PEKERJAAN / PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN SEBELUMNYA
Catatan :Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.
Catatan :Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.
14
Piramida kasus kecelakaan
kec. fatal
kec. ringan
Kerusakan alat
Nyaris Kecelakaan
Sumber bahaya
1
10
30
600
10.000
Data yg
dilaporkan
dan tercatat
Ada 6jt unsafe act /tahun pada Perusahaan yang menggunakan tenaga kerja 1000 org.
15
Fatal Fatal
Cidera berat Cidera berat
Kasus P3K, kerusakan propertiKasus P3K, kerusakan properti(keadaan hampir celaka / nearmiss(keadaan hampir celaka / nearmiss
Sumber bahaya, unsafe act, unsafe conditionSumber bahaya, unsafe act, unsafe condition
11
2929
300300
30003000
16
LISTRIK – How it Works
Arus listrik merupakan aliran energi dari satu tempat ke tempat lain.
Memerlukan suatu sumber / power, biaasanya generator
Aliran arus melalui konduktor
Mengalir dalam sirkit tertutup (closed circuit)
17
Jenis-Jenis kecelakaanListrik
Cidera atau kematian akibat sentuhan arus kejut / Electrical shock
Kebakaran / Terbakar Jatuh dari ketinggian
18
Bahaya Listrik
• Bahaya Sentuh Langsung (direct contact)
Bahaya Sentuh Tak Langsung (indirect contact)
Kejut Listrik pada Tubuh dapat melalui:
Suhu berlebihan yg sangat mungkin mengakibatkan kebakaran, luka bakar atau efek cedera lain
Dampak arus kejut listrik bagi manusia
• Tergantung pada: Bagian tubuh yang terkena Besar arus Lama / Duration mengalirnya
arus ke tubuh
• Tegangan Extra rendah (50 Vab / 120 Vas tidak menimbulkan potensi bahaya
20
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang pada bagian konduktif yang secara normal tidak secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasikegagalan isolasi
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang pada bagian konduktif yang secara normal tidak secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasikegagalan isolasi
Cara Mengatasi :a.Seluruh perlengkapan listrik memiliki sertifikat bahanb.Instalasi terpasang dengan baik c.Pengendalian arus dengan grounding
Cara Mengatasi :a.Seluruh perlengkapan listrik memiliki sertifikat bahanb.Instalasi terpasang dengan baik c.Pengendalian arus dengan grounding
Dampak bahaya Arus Kejut Listrik
• Arus di atas 10 mA* dapat menyebabkan paralyze / membeku
• Arus di atas 75 mA dapat
menyebabkan jantung bergerak cepat , gagal jantung dan dalam beberap menit dapat meninggal, kecuali dapat bantuan defibrillator /alat bantu jantung
* mA = milliampere = 1/1,000 of an ampere
Defibrillator in use
22
Terbakar
• Arus kejut dapat menyebabkan cidera/luka
• Arus yang mengenai tubuh, dapat menyebabkan luka bakar
23
Jatuh dari ketinggian / Falls
• Arus kejut listrik dapat menyebabkan cidera tak langsung / cause indirect injuries
• Pekerja pada ketinggian dapat jatuh akibat terkena arus kejut dapat menyebabkan kematian
24
Pengendalian Bahaya listrik
Kecelakaan listrik pada pekerjaan konstruksi disebabkan oleh kombinasi tiga faktor berikut :
Peralatan/ instalasi yang tidak aman
Lingkungan pada pekerjaan konstruksi.
Prilaku / cara bekerja yang tidak aman.
25
Potensi bahaya listrik
26
UNDANG UNDANGNO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA
RUANG LINGKUP
BERLAKU DI SETIAP TEMPAT KERJA DI WILAYAH KEKUASAAN HUKUM RI
UNSUR TEMPAT KERJA- Ada tempat usaha baik ekonomi/ sosial- Ada tenaga kerja- Ada sumber bahaya
27
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a
Pasal 2 ayat (1) huruf q(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditranmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan dan digunakan
28
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a Pasal 3 ayat (1) huruf q (Objective)
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk: q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya
29
STANDAR K3 LISTRIK DI INDONESIA
Peraturan Peraturan KHUSUS BKHUSUS B Peraturan Peraturan
Khusus BKhusus B Peraturan Peraturan 04/7804/78
Peraturan Peraturan 04/8804/88
30
SENTUHAN LANGSUNG SENTUHAN TIDAK LANGSUNG KEBAKARAN
BAHAYA LISTRIKBAHAYA LISTRIK(Teg. > 50 V , Daya > (Teg. > 50 V , Daya >
100 W )100 W )
31
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
& Transmigrasi RI
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan PUIL 2000
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
& Transmigrasi RI
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan PUIL 2000
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a
32
33
Potensi Bahaya – Sentuh lansung
Cover removed from wiring or breaker box
33
Pengendalian – Isolasi Bagian aktif• Ditutup dengan isolasi yang
hanya dapat dilepas dengan merusaknya.
• Mampu menahan pengaruh :Mekanik, kimia, listrik, dan
termal• Jika isolasi diterapkan selama
pemasangan instalasi, mutu isolasi ditetapkan dengan pengujian sama dengan jaminan mutu isolasi perlengapan buatan pabrik
34
Contoh Pengendalian– Mengisolasi bagian konduktor / sambungan
• Gunakan penutup / penghalang / Use guards or barriers
• Mengganti penutup
Guard live parts of electric equipment operating at 50 volts or more against accidental contact
35
36
Contoh Pengendalian – mengisolasi - Cabinets, Boxes & Fittings
36
Contoh pengendalian – menutup yang terbuka
• Junction boxes, pull boxes and fittings harus tertutup dengan rapi
• Cabinet , boxes dan fitting yang tidak dapat terbuka harus tertutup (jgn ada penutupnya hilang)
37
pengendalian- Overhead Power Lines
• Berada pada posisi aman• Ada tanda yang jelas• Selalu berasumsi bahwa
jaring ada arus kejutnya• Gunakan kayu atau
fiberglass ladders, tidak boleh terbuat dari metalmetal
• Pekerja pada jaringan perlu traniing dan APD khusus
38
PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNGSENTUHAN LANGSUNG
PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNGSENTUHAN LANGSUNG
Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauan Tegangan kVTegangan kV Jarak cm Jarak cm
11 50501212 60602020 75757070 100100150150 125125220220 160160500500 300300
Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauan Tegangan kVTegangan kV Jarak cm Jarak cm
11 50501212 60602020 75757070 100100150150 125125220220 160160500500 300300 39
Potensi Bahaya – Penggunaan kabel yang tidak sesuai / tidak aman
• Hazard - kabel tidak sesuai • Contoh - penggunaan
kabel penyambung yang terlalu kecil (KHA)Akan menyebabkan
panas dan terbakarSirkit breaker yang tidak
sesuai dengan kabel penyambung
Wire Gauge
WIRE
40
Potensi Bahaya - kabel dan kawat yang rusak
• Plastik atau karet penutup hilang Plastik
• Kabel penyambung & peralatan rusak
41
Potensi Bahaya – kabel yang rusak
• Kabel dapat rusak :Umur Benturan ujung pintu atau
jendela Abrasi karena benturan penggunaan
• Penggunaan yang tidak benar dapat menyebabkan arus kejut, percikan api dan kebakaran
42
Pengendalian bahaya sentuh tidak langsung - Grounding
• Grounding memperkecil resistansi alat dan bumi
• Saat ada arus kejut atau tegangan petir, arus mengalir ke tanah, grounding melindungi arus kejut melalui tubuh
43
Bahaya - Grounding tidak sempurna
• Peralatan listrik yang terhubung dengan sirkit yang groundingnya tidak sempurna akan menimbulkan arus kejut
• Kawat atau kotak kontak yang rusak
44
Potensi Bahaya – Beban lebih
Bahaya dapat berasal dari :• Terlalu banyak peralatan
listrik dalam satu kotak kontak
• Proteksi arus lebih yang tidak memadai
• Isolasi leleh / melting, dapat menimbulkan bunga api
45
Pengendalian - Proteksi peralatan listrik
• Secara otomatis sirkit terbuka jika ada arus lebih atau kegagalan grounding
• Pengguanaan fuses dan circuit breakers
• Fuses dan circuit breakers merupakan pengaman arus jika terjadi kelebihan arus, maka :
Fuses akan meleleh Circuit breakers trip/
terbuka
46
Peralatan listrik / Power Tool
• Menggunakan kabel tiga kawat / three-wire cord dengan kotak kontak yang ter-grounding
47
• Proteksi dengan penggunaan perlengkapan klas II atau dengan isolasi ekivalenPerlengkapan yg proteksinya
dari kejut listrik tidak hanya mengandalkan isolasi dasarnya, tetapi juga diberikan tindakan pencegahan dengan isolasi ganda atau isolasi diperkuat, tidak ada ketentuan untuk pembumian
48
•Proteksi dengan lokasi tidak konduktif
49
Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik
• Perlengkapan listrik harus dicantumkan:Nama pembuat atau merk gadangDaya, tegangan, dan/atau arus pengenalData teknis lainnyaHanya digunakan jika telah memenuhi
ketentuan PUIL 2000.Tidak boleh dibebani lebih dari
kemampunnya
50
Lockout and Tagging of Circuits
• Gunakan kunci sesudah tidak menggunakan listrik
• Gunakan Tag controls
• Tag semua peralatan atau rangkaian yang memungkinkan mempunyai arus kejut
• Tag harus jelas dan mudah terlihat.
51
Safety-Related Work Practices• Gunakan pagar dan tanda yang
jelas pada perlengkapan atau peralatan listrik
52
Penggunaan Alat Pelindung Diri
• Safety soes yang sesuai standar
• sarung tangan
• Topi / Hard hat (insulated - nonconductive)
53
KESELAMATAN KERJA LISTRIK
54
Bag. 9.
Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan instalasi listrikBagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan, pemasangan,
pemeriksaan, dan pengujian inst. Listrik, harus memahami K3 dan memiliki ijin kerja.Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus
memiliki organisasi yang bertanggjawab secara
khusus
SYARAT K3
55
KOMPETENSI SDM BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : PERANCANGAN;RIKSA UJI
PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS PEKERJAAN PEMASANGAN,
PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN
TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/200256
Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang
luas, • ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan• ahli menetapkan rekomendasi syarat K3 sesuai
standar
Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang
luas, • ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan• ahli menetapkan rekomendasi syarat K3 sesuai
standar
UNDANG UNDANGNO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA
PASAL 5 (1) PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA
PASAL 5 (1) PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA
57
Pemeriksaan/perhitungan
teknis
Pengesahangambar rencana
Pemeriksaan/ pengujian
PengesahanPemakaian
Perencanaan
-Pemasangan-Pembuatan-dll
- Pemakaian- Peredaran- Pengangkutan
Test Berkala
Pola penerapan K3Psl 4
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
58
Prosedur Keselamatan Listrik• Hanya orang-orang yang berwenang, dan
berkompeten yang diperbolehkan bekerja pada atau di sekitar peralatan listrik
• Menggunakan peralatan listrik sesuai dengan prosedur (jangan merusak atau membuat tidak berfungsinya alat pengaman)
• Menyiapkan langkah-langkah tindakan darurat ketika terjadi kecelakaan yaitu :
Prosedur shut-down : tombol pemutus aliran listrik (emergency off) harus mudah diraih.
Pertolongan pertama59
Persyaratan Teknis Sertifikasi Alat / Instalasi
1. Administratif- Permohonan Bermaterai- Gbr Rencana- Sertifikat Teknis- Badan Pelaksana Dll
2. Teknis- Riksa Uji Administratif- Riksa Uji Visual
3. Sertifikat / Ijin / Pengesahan
60
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
1. Sertifikat Pengesahan Alat / Instalasi- Pembuatan- Pemasangan- Pemakaian
2. Sertifikasi, Lisensi, Kompetensi Personil3. SKP Lembaga K3 (Perencana, pemasang, Riksa-
Uji, Pembinaan)
61
62