banhan keramik

3
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman maka kemajuan teknologi juga berkembang dengan pesat sehingga persaingan didalam dunia industri sendiri mununtut agar adanya peningkatan ketersediaan peralatan guna mendukung proses produksi suatu perusahaan. Dengan meningkatnya kebutuhan akan penggunaan teknologi guna meningkatkan produktivitas maka kebutuhan perawatan semakin besar juga. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi salah satunya dengan sistem produksi yang handal, dalam hal ini adalah mesin serta komponen lainnya dapat beroperasi tanpa mengalami kerusakan pada saat proses produksi berlangsung. Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak akan tetapi usia pemakaian dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala dengan suatu aktivitas yang dikenal sebagai pemeliharaan (maintenance). Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga atau memperbaiki suatu barang sampai mencapai kondisi yang bisa diterima. Sebagai salah satu perusahaan yang berperan penting dalam mendistribusikan listrik di kawasan jawa dan bali, proses produksi listrik dihasilkan dari mesin pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang bersumber dari bendungan Sengguruh. Akan tetapi bendungan ini sering mendapatkan buangan sampah yang terbawa dari sungai Brantas dan sungai Lesti. Hal ini dapat menimbulkan gangguan pada mesin

description

keramik

Transcript of banhan keramik

Page 1: banhan keramik

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman maka kemajuan teknologi juga berkembang dengan pesat sehingga persaingan didalam dunia industri sendiri mununtut agar adanya peningkatan ketersediaan peralatan guna mendukung proses produksi suatu perusahaan. Dengan meningkatnya kebutuhan akan penggunaan teknologi guna meningkatkan produktivitas maka kebutuhan perawatan semakin besar juga. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi salah satunya dengan sistem produksi yang handal, dalam hal ini adalah mesin serta komponen lainnya dapat beroperasi tanpa mengalami kerusakan pada saat proses produksi berlangsung. Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak akan tetapi usia pemakaian dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala dengan suatu aktivitas yang dikenal sebagai pemeliharaan (maintenance). Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga atau memperbaiki suatu barang sampai mencapai kondisi yang bisa diterima. Sebagai salah satu perusahaan yang berperan penting dalam mendistribusikan listrik di kawasan jawa dan bali, proses produksi listrik dihasilkan dari mesin pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang bersumber dari bendungan Sengguruh. Akan tetapi bendungan ini sering mendapatkan buangan sampah yang terbawa dari sungai Brantas dan sungai Lesti. Hal ini dapat menimbulkan gangguan pada mesin pembangkit yang dapat mengurangi produktivitas listrik. PERENCANAAN JADWAL PERAWATAN GUNA PENINGKATAN KERJA BELT CONVEYOR DI PT. PJB (PEMBANGKIT JAWA BALI) UP BRANTAS (STUDI KASUS PADA MESIN BELT CONVEYOR) Ivan Hadi Prawira, Prof. Dr. Ir. Pratikto, MMT., Femiana Gapsari M. F, ST., MT. Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 2: banhan keramik

Jl. MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia e-mail: [email protected] ABSTRAK Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga atau memperbaiki suatu barang sampai mencapai kondisi yang bisa di terima. Dengan perencanaan jadwal perawatan yang tepat nantinya dapat mengurangi biaya perbaikan dan kemacetan yang terjadi pada mesin belt conveyor serta dapat mengurangi gangguan-gangguan yang dapat menghambat pelaksanaan proses penyaluran sampah sehingga dapat meningkatkan kerja dari mesin belt conveyor. Pada studi kasus ini akan dilakukan perencanaan jadwal perawatan pada belt conveyor yang ada di PT PT. PJB (PEMBANGKIT JAWA BALI) UP BRANTAS. Metode yang nantinya digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Pada mesin belt conveyor terdapat beberapa komponen kritis yaitu komponen belt, roller idler, chain dan gear. Berdasarkan perhitungan dari sebelum dilakukan tindakan perawatan Mean Time To Failure (MTTF) dengan sesudah dilakukan perawatan Mean Time To Failure (MTTFm) didapatkan selisih antara MTTF dan MTTFm yaitu untuk komponen roller idler 13858.38 jam, gear 12968.705 jam, belt 7489.939 jam dan chain 6507.435 jam. Dengan menggunakan metode RCM didapatkan selisih Mean Time To Failure (MTTF) setelah dilakukan perawatan yaitu sebesar 10206.114 jam atau 425,25 hari. Jika mesin belt conveyor dapat melakukan kerjanya selama selisih waktu tersebut maka akan didapatkan peningkatan sebesar 77,32 %. Dengan adanya perencanaan jadwal perawatan ini nantinya dapat mengurangi biaya perbaikan dan kemacetan pada mesin belt conveyor serta dapat mengurangi gangguan-gangguan yang dapat menghambat pelaksanaan proses penyaluran sampah sehingga dapat meningkatkan kerja dari mesin belt conveyor. Kata Kunci: Belt Conveyor, Reliability Centered Maintenance (RCM), Mean Time To Failure (MTTF)