Bangunan Hukum NII
Click here to load reader
description
Transcript of Bangunan Hukum NII
![Page 1: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/1.jpg)
Bangunan Hukum NII
BANGUNAN HUKUM
NII
Pengertian Hukum Definisi "hukum" dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997):
1. peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan
dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas.
2. undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur
kehidupan masyarakat.
3. patokan (kaidah, ketentuan).
4. keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam
pengadilan, vonis.
Di Amerika dan di Inggris, apa yang dimaksud dengan hukum adalah
apa yang dikatakan oleh seorang hakim (dalam sidang di pengadilan).
Putusan seorang hakim memiliki implikasi yang sangat luas di
masyarakat1.
Pengertian-pengertian Hukum Menurut Beberapa Ahli2
R. Soeroso, SHDefinisi hukum secara umum : himpunan peraturan yang dibuat oleh
yang berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata kehidupan
bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan melarang serta
mempunyai sifat memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi
yang melanggarnya.
Unsur-unsur yang terkandung dalam definisi hukum sebagai berikut :
1 Dhoni Yusra S.H. Staff Pengajar Universitas INDONUSA Esa Unggul, pada tulisannya yang berjudul “What Is Law?” dipublikasikan di: http://www.indonusa.ac.id/home/index.php?option=com_content&task=view&id=827&Itemid=562 Felarianty V Sibarani, SH, V. Febrina Kusumaningrum, SH dalam tanya jawab tentang definisi Hukum pada publikasi di: http://www.asiamaya.com/konsultasi_hukum/ist_hukum/definisi_hukum.htm
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -101-
![Page 2: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/2.jpg)
Bangunan Hukum NII
1. peraturan dibuat oleh yang berwenang
2. tujuannya mengatur tata tertib kehidupan masyarakat
3. mempunyai ciri memerintah dan melarang
4. bersifat memaksa dan ditaati
Abdulkadir Muhammad, SHHukum: segala peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mempunyai
sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya.
Drs. C.S.T. Kansil, SHHukum itu mengadakan ketata-tertiban dalam pergaulan manusia,
sebagai keamanan dan ketertiban terpelihara.
J.C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SHHukum itu ialah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat,
yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran-
pelanggaran yang dikenai tindakan-tindakan hukum tertentu.
PlatoHukum merupakan peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun
baik yang mengikat masyarakat.
AristotelesHukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya
mengikat masyarakat tetapi juga hakim.
E. UtrechtHukum merupakan himpunan petunjuk hidup - perintah dan larangan
yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya
ditaati oleh seluruh anggota masyarakat oleh karena itu pelanggaran
petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh
pemerintah/penguasa itu.
Sebabnya hukum ditaati orang menurut Utrecht, yaitu:
1. Karena orang merasakan bahwa peraturan dirasakan sebagai
hukum. Mereka benar berkepentingan akan berlakunya peraturan
tersebut.
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -102-
![Page 3: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/3.jpg)
Bangunan Hukum NII
2. Karena orang harus menerimanya supaya ada rasa ketentraman.
Penerimaan rasional itu sebagai akibat adanya sanksi-sanksi
hukum supaya tidak mendapatkan kesukaran, orang memilih untuk
taat saja pada peraturan hukum karena melanggar hukum
mendapat sanksi hukum.
3. Karena masyarakat menghendakinya. Dalam kenyataannya banyak
orang yang tidak menanyakan apakah sesuatu menjadi
hukum/belum. Mereka tidak menghiraukan dan baru merasakan
dan memikirkan apabila telah melanggar hingga merasakan akibat
pelanggaran tersebut. Mereka baru merasakan adanya hukum
apabila luas kepentingannya dibatasi oleh peraturan hukum yang
ada.
4. Karena adanya paksaan (sanksi) sosial. Orang merasakan malu
atau khawatir dituduh sebagai orang yang asosial apabila orang
melanggar suatu kaidah sosial/hukum.
Sedangkan tujuan hukum itu sendiri menurut:
1. Apeldoorn adalah mengatur tata tertib dalam masyarakat
secara damai dan adil.
2. Prof. Soebekti, tujuan hukum adalah mengabdi tujuan negara
yang intinya mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan
rakyatnya.
Hukum Menurut Montesquieu (dalam uraiannya pada buku
L’Esprit des Lois)3
Yang terutama dapat diperhatikan dalam buku "L’Esprit des Lois"
adalah beberapa hal menyangkut tema hukum. Tentang definisi
hukum, walaupun tidak disebutkan secara eksplisit dan limitatif,
bahkan terkesan ambigu, tetaplah dapat ditarik suatu obyektifikasi
dengan mengumpulkan seluruh pengertian yang digunakan dalam
buku ini. Secara umum hukum digunakan untuk menunjuk hak-hak
dan kewajiban yang dilindungi atau diberlakukan oleh pengadilan
3 Lihat Peri Umar Farouk & M Armen Lukman di: http://omperi.wikidot.com/hukum-pemerintahan-dalam-teropong-klasik-montesquieu
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -103-
![Page 4: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/4.jpg)
Bangunan Hukum NII
serta pada aturan-aturan dasar yang harus diikuti oleh mereka yang
menjalankan kekuasaan.
Tidak seperti filsuf dan pemikir lain sejamannya., Montesquieu tidak
memulai perhatiannya dengan mengajukan konsep-konsep umum
yang abstrak. Menurutnya, kebebasan berakar dalam tanah. Diartikan
bahwa kebebasan lebih mudah dipertahankan dengan dua prasyarat
pokok, yaitu keadaan geografis negara dan ketentraman yang timbul
dari keamanan. Prasyarat terakhir menghendaki perundang-undangan
menetapkan batas-batas kekuasaan negara serta adanya jaminan hak-
hak individu di dalam hukum.
Berkaitan dengan tema kebebasan ini, Montesquieu memberikan
batasan yang penting bagi terpeliharanya kebebasan itu sendiri, yaitu
pembatasan dengan hukum. Hukum yang baik adalah hukum yang
melindungi berbagai kepentingan umum. Sedangkan tanda dari suatu
masyarakat yang bebas ialah semua orang dimungkinkan untuk
mengikuti kecenderungan mereka sendiri sepanjang mereka tidak
melanggar hukum.
Suatu sistem hukum muncul menurut Montesquieu sebagai hasil
kombinasi dari hakikat dan prinsip-prinsip pemerintahan tertentu.
Apa yang disebut hakikat pemerintahan adalah isi yang membentuk
pemerintahan (struktur khusus atau khas dari pemerintahan).
Sedangkan prinsip adalah cara bertindak atau hasrat manusia yang
menggerakkan pemerintahan. Hakikat pemerintahan ada tiga jenis,
yaitu republik, monarki dan despotis (sewenang-wenang). Republik
dipecah menjadi dua. Apabila lembaga rakyat memiliki kekuasaan
tertinggi disebut demokrasi. Apabila kekuasaan tertinggi berada di
tangan sebagian rakyat disebut aristokrasi. Untuk Negara republik,
prinsip pemerintahan yang mutlak diperlukan adalah keutamaan.
Untuk monarki dikehendaki ilham dari prinsip kehormatan. Dan
dalam pemerintahan despotis diperlukan prinsip rasa takut (prinsip
bahwa rakyat harus takut terhadap penguasa).
Dari kombinasi tersebut dapat diterangkan kemudian tentang
rusaknya suatu pemerintahan. Rusaknya setiap pemerintahan pada
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -104-
![Page 5: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/5.jpg)
Bangunan Hukum NII
umumnya dimulai dengan rusaknya prinsip-prinsipnya. Prinsip
demokrasi menjadi rusak bukan hanya ketika semangat persamaan
padam; tetapi juga ketika rakyat jatuh ke dalam semangat persamaan
yang ekstrim dan ketika setiap warga negara merasa senang
setingkat dengan mereka yang telah dipilihnya untuk memerintah.
Aristokrasi rusak apabila kekuasaan para bangsawan menjadi
sewenang-wenang. Monarki bobrok ketika kekuasaan dirampas oleh
seorang yang egois, narsistis dan menyalahgunakan wewenangnya,
situasinya serta cintanya pada rakyat. Sistem pemerintahan despotis
hancur oleh ketidaksempurnaan yang melekat di dalam dirinya,
karena kodratnya sebagai suatu prinsip yang korup. Oleh karena itu
menurut Montesquieu perlu adanya pembatasan kekuasaan. Untuk
membatasi kekuasaan hanya dapat dilakukan dengan kekuasaan juga,
sehingga timbullah ide bahwa dalam sebuah Negara, kekuasaan harus
dipisahkan. Paling tidak dalam tiga komponen, yakni Legislatif,
Eksekutif dan Yudikatif.
Bidang Hukum4
Hukum dapat dibagi dalam berbagai bidang, antara lain hukum
perdata, hukum publik, hukum pidana, hukum acara, hukum tata
negara, hukum internasional.
Hukum PerdataSalah satu bidang hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara
individu-individu dalam masyarakat dengan saluran tertentu. Hukum
perdata disebut juga hukum privat atau hukum sipil.
Hukum perdata dapat digolongkan antara lain menjadi:
1. Hukum keluarga
2. Hukum harta kekayaan
3. Hukum benda
4. Hukum Perikatan
5. Hukum Waris
Hukum Publik
4 Lihat publikasi di: http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -105-
![Page 6: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/6.jpg)
Bangunan Hukum NII
Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara subjek
hukum dengan pemerintah.
Hukum PidanaHukum yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
undang-undang dan berakibat diterapkannya hukuman bagi barang
siapa yang melakukannya dan memenuhi unsur-unsur perbuatan yang
disebutkan dalam undang-undang pidana. Seperti perbuatan yang
dilarang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-
Undang Korupsi, Undang-Undang HAM dan sebagainya Dalam hukum
pidana dikenal, 2 jenis perbuatan yaitu kejahatan dan pelanggaran,
kejahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan
undang-undang tetapi juga bertentangan dengan nilai moral, nilai
agama dan rasa keadilan masyarakat, contohnya mencuri,
membunuh, berzina, memperkosa dan sebagainya. sedangkan
pelanggaran ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh undang-
undang, seperti tidak pakai helm, tidak menggunakan sabuk
pengaman dalam berkendaraan, dan sebagainya.
Hukum AcaraUntuk tegaknya hukum materiil diperlukan hukum acara atau sering
juga disebut hukum formil. Hukum acara merupakan ketentuan yang
mengatur bagaimana cara agar hukum (materiil) itu terwujud atau
dapat diterapkan/dilaksanakan kepada subyek yang memenuhi
perbuatannya. Tanpa hukum acara maka tidak ada manfaat hukum
materiil. Untuk menegakkan ketentuan hukum pidana diperlukan
hukum acara pidana, untuk hukum perdata maka ada hukum acara
perdata. Hukum acara ini harus dikuasai para praktisi hukum, polisi,
jaksa, pengacara, hakim.
Hukum InternasionalHukum yang mengatur tentang hubungan hukum antar negara satu
dengan negara lain secara internasional, yang mengandung dua
pengertian dalam arti sempit dan luas.
Dalam arti sempit meliputi : Hukum publik internasional saja
Dalam arti luas meliputi : Hukum publik internasional dan hukum
perdata internasional
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -106-
![Page 7: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/7.jpg)
Bangunan Hukum NII
Sistem Hukum di Dunia5
Sistem hukum dunia di masa kini terdiri dari:
1. Sistem Hukum Sipil
2. Sistem hukum Anglo Saxon atau dikenal juga dengan Common
Law.
3. Sistem Hukum Agama
4. Sistem Hukum Adat
5. Sistem Hukum negara blok timur (Sosialis)
Masing-masing negara mengembangkan variasinya sendiri dari
masing-masing sistem atau memadukan banyak aspek lainnya ke
dalam sistemnya.
1. Sistem Hukum sipilHukum sipil adalah sistem hukum yang berkembang di dataran Eropa
dan daerah jajahannya dimana acuan yang digunakan (menurut
urutannya) adalah:
1. Undang-undang Dasar
2. Kebiasaan
3. Yurisprudensi
4. Perjanjian (trata)
Untuk tersangka pelaku kejahatan menggunakan azas praduga tak
bersalah.
Secara umum sistem hukum Eropa Kontinental dibagi menjadi dua:
1. Hukum publik : Dimana negara dianggap sebagai subyek/obyek
hukum.
2. Hukum privat : Dimana negara bertindak sebagai wasit dalam
persidangan/persengketaan.
Hukum sipil adalah sistem hukum yang paling umum di dunia.
Negara-negara yang mendasarkan sistem hukumnya pada Hukum
sipil yang dikodifikasikan termasuk:
1. Albania 17. Jerman
5 Lihat publikasi di: http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_hukum_di_dunia
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -107-
![Page 8: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/8.jpg)
Bangunan Hukum NII
2. Austria
3. Belanda
4. Belgium
5. Bulgaria
6. Brasil
7. Chili
8. Republik Ceko
9. Denmark
10. Republik Dominika
11. Ekuador
12. Estonia
13. Finlandia
14. Guatemala
15. Haiti
16. Hongaria
18. Kolombia
19. Kroasia
20. Luxembourg
21. Meksiko
22. Norwegia
23. Panama
24. Perancis
25. Peru
26. Polandia
27. Portugal
28. Rusia
29. Slowakia
30. Spanyol
31. Swedia
32. Swiss
33. Thailand
Sedang Negara-negara berikut melakukan modifikasi tersendiri
masing-masingnya:
Negara Deskripsi
Italia
Didasarkan pada Sistem hukum Romawi yang
dikodifikasikan, dengan unsur-unsur dari kode hukum
Napoleon.
JepangMengikuti sistem hukum Eropa, dengan pengaruh Inggris-
Amerika.
LatviaUmumnya dipengaruhi oleh Jerman, sebagian pengaruh
sistem hukum Rusia dan Soviet.
Makau
Didaasrkan pada sistem hukum Portugal yang didasarkan
pada tradisi daratan Eropa, yang pada gilirannya
dipengaruhi oleh Jerman, juag dipengaruhi oleh Sistem
hukum di RRT
Malta Mulanya didasarkan pada Hukum Romawi dan akhirnya
berkembang ke Kode Hukum Rohan, Codex Napoleon
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -108-
![Page 9: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/9.jpg)
Bangunan Hukum NII
dengan pengaruh dari Sistem hukum Italia. Namun
Common law Britania juga merupakan sumber dari Sistem
hukum Malta, yaitu Hukum publik
Republik
Rakyat
Cina
Didasarkan pada Sistem hukum sipil; yang diambil dari
prinsip-prinsip hukum sipil Soviet dan daratan Eropa.
Vietnam Teori hukum komunis dan Hukum sipil Perancis
YunaniDidasarkan pada Sistem hukum Romawi yang
dikodifikasikan
2. Sistem Common Law
Sistem hukum Common-law membentuk bagian utama dari hukum
banyak negara, terutama di negara-negara yang merupakan bekas
koloni atau wilayah dari Britania (Inggris Raya). Dia terkenal karena
terdapat hukum tidak tertulis (non-statutory) yang luas
mencerminkan sebuah konsensus penghakiman dengan sejarah
berabad-abad oleh para juri.
Negara Deskripsi
Amerika
Serikat
Sistem peradilan federal didasarkan pada Common
law Inggris; masing-masing Negara bagian Amerika
Serikat negara bagian mempunyai sistem hukumnya
sendiri yang unik, yang kesemuanya, kecuali
(Louisiana) didasarkan pada Common law Inggris.
Australia didasarkan pada Common law Inggris.
Britania
Hukum Inggris (juga mencakup Wales) dan Sistem
hukum Irlandia pada dasarnya adalah common law,
dengan pengaruh Romawi awal dan sejumlah aspek
hukum Eropa daratan. Skotlandia mempunyai
sistemnya sendiri yang unik, Sistem hukum
Skotlandia, yang didasarkan pada hukum sipil, dan
pada umumnya dianggap campuran.
Hong Didasarkan pada Common law Inggris
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -109-
![Page 10: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/10.jpg)
Bangunan Hukum NII
Kong
India
Didasarkan pada Common law Inggris, hukum
pribadi yang terpisah berlaku bagi orang-orang
Muslim, Kristen, dan Hindu.
Republik
IrlandiaDidasarkan pada Common law Inggris
Kanada
Didasarkan pada Common law Inggris, kecuali di
Quebec, yang sistem hukum sipilnya didasarkan pada
sistem hukum Perancis.
Pakistan
Didasarkan pada Common law Inggris, beberapa
aspek Hukum Islam dalam sistem warisan. Hukum
suku di FATA.
Selandia
BaruDidasarkan pada Common law Inggris
Singapura Didasarkan pada Common law Inggris
Sedang negara-negara berikut mencampurkan Sistem Hukum Sipil
dan Common Law dalam negaranya:
1. Afrika Selatan
2. Argentina
3. Quebec (Negara Bagian Kanada)
4. Louisiana (Negara Bagian AS)
5. Skotlandia (Britania)
6. Seychelles
7. Mauritius
3. Sistem Hukum agamaYang dikenal menerapkan Sistem Hukum Agama:
1. Arab Saudi
2. Iran
3. Sudan
4. Suriah
5. Vatikan
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -110-
![Page 11: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/11.jpg)
Bangunan Hukum NII
4. Sistem Hukum Adat Yang dikenal menerapkan hukum adat di dunia:
1. Mongolia
2. Sri Lanka
3. Indonesia6
Bagaimana Dengan Sistem Hukum Islam?
Adakah bagan dibawah ini menggambarkan apa itu Sistem Hukum
Islam?
Perbandingan Sistem Hukum Islam dengan Sistem Hukum
Sipil dan Common Law
Sistem Hukum
Islam
Sistem Hukum
Sipil
Common Law
Jenis
Hukum
Hukum
Revelasional
Hukum Positif Hukum Positif
Dasar
Sumber
Hukum
Kitab Suci Al
Qur’an
Pengalaman
Kemanusiaan
Pengalaman
Kemanusiaan
Tertib
Perunda
ng-
undanga
n
Al Qur’an Ideologi Negara Ideologi Negara
Sunnah
Ijma
Konstitusi Konstitusi Konstitusi
Undang-undang Undang-undang Undang-undang
Peraturan di
bawah undang-
undang
Peraturan di
bawah undang-
undang
Peraturan di
bawah undang-
undang
Peradila
n
Mengutamak
an persaksian
dalam hukum
acaranya
Berdasar
Hukum
Tertulis yang
terkodifikasi,
Memakai
Sistem Juri
(bersalah
atau tidaknya
6 Republik Indonesia Serikat adalah negara yang menganut sistem hukum campuran dengan sistem hukum utama yaitu sistem hukum Eropa Kontinental (Sistem Hukum Sipil). Selain sistem hukum Eropa Kontinental, di Republik Indonesia Serikat juga berlaku sistem hukum adat dan sistem hukum agama, khususnya hukum (syariah) Islam (hanya sebagian kecil saja, yang tidak merugikan orang-orang kaya yang menindas).
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -111-
![Page 12: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/12.jpg)
Bangunan Hukum NII
Hukuman
sangat
disesuaikan
dengan
konteks si
pelaku
kejahatan
Mengurusi
hukum
publik, privat
dan keimanan
seseorang
dinyatakan
terbukti
bersalah jika
perbuatannya
memnuhi
salah satu
pasal dari
hukum yang
sudah
terkodifikasi
itu (contoh
KUHP
Indonesia)
Tidak
mengurusi
agama
(kecuali
beberapa hal
yang masuk
ke dalam
kategori
hukum yang
berkaitan
dengan
urusan
personal:
kawin dsbg.)
seorang
terdakwa
ditentukan
oleh
sekelompok
juri)
vonis
ditentukan
berdasar
vonis
keputusan
yang pernah
diambil
hakim
sebelumnya
Tidak
mengurusi
agama
Proses
Pembuat
an
Hukum /
Undang-
undang
Terikat
Syari’at
Keputusan
Amir bisa
menjadi
undang-
undang
Fatwa Majelis
Syuro
Tidak terikat
pada satu
pun prinsip
yang baku
(manasuka)
Melalui
Parlemen
Melalui
Tidak terikat
pada satu
pun prinsip
yang baku
(manasuka)
Melalui
Parlemen
Melalui
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -112-
![Page 13: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/13.jpg)
Bangunan Hukum NII
Fatwa Ulama Referendum
Perintah
Kepala
Negara yang
disetujui
Parlemen
Referendum
Perintah
Kepala
Negara yang
disetujui
Parlemen
Hukum, Negara dan Pemerintahan
Pada prakteknya, sebuah negara bisa memiliki konstitusi atau
tidak. Hal itu tergantung kepada situasi politik di Negara yang
bersangkutan. Sejarah Republik Roma bisa memberikan gambaran
yang jelas tentang hal tersebut. Roma adalah sebuah kota di Italia
yang terkenal karena kehebatan administratifnya sehingga bisa
menguasai hampir keseluruhan benua Eropa pada zamannya. Hal ini
membuat Roma bukan hanya sebuah nama dari sebuah kota, tapi
nama sebuah Imperium yang kita kenal sebagai Romawi.
Sebelum tahun 509 SM Kekaisaran Romawi dikenal sebagai
sebuah kerajaan. Kerajaan Romawi tersebut pada waktu itu dipimpin
oleh seorang Raja bernama Tarquinus Superbus. Dia dikenal lalim,
sampai-sampai dia berani menghancurkan tempat yang disucikan oleh
orang-orang Roma pada waktu itu. Sampai kemudian pada tahun 509
SM anak Tarquinus Superbus yang bernama Sextus Tarquinus
memperkosa salah satu istri bawahan ayahnya. Hal ini membuat
munculnya pemberontakan yang akhirnya bisa menurunkan Raja dari
tahtanya.
Majelis Perwakilan dari para bangsawan, yang disebut senat,
akhirnya memutuskan untuk tidak memilih lagi seorang raja. Untuk
menjalankan pemerintahan dipilihlah 3 orang konsul yang
kekuasaannya diawasi oleh Majelis Perwakilan para bangsawan.
Seiring berjalannya pemerintahan, Senat memberlakukan peraturan-
peraturan yang mengatur sistem pemerintahan.
Itulah yang dipercaya sebagai awal dari dikenalnya suatu jenis
hukum baru dalam masalah kepemerintahan. Hukum yang mengatur
bagaimana seorang pemimpin formal sebuah negara melaksanakan
kekuasaan dan tugas-tugasnya. Hukum itu disebut constitution.
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -113-
![Page 14: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/14.jpg)
Bangunan Hukum NII
Constitution berasal dari bahasa latin constitutio yang berarti Hukum
yang Penting.
Negara-negara yang berbentuk kerajaan umumnya tidak memiliki
hukum yang mengatur raja dalam melaksanakan kekuasaan dan
tugas-tugasnya. Konstitusi membatasi kekuasaan seorang pemimpin
negara dalam melaksanakan tugasnya. Konstitusi juga mengatur
bagaimana pemilihan, pengangkatan, pemberhentian seorang
pemimpin negara. Konstitusi juga mengatur tentang siapa yang
berhak membuat dan memberlakukan suatu hukum di sebuah negara,
mengatur siapa saja yang menjadi warga negara beserta hak-haknya
yang harus dilindungi oleh negara, tidak luput juga mengatur
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh warganegara. Dengan kata
lain, konstitusi adalah kontrak sosial (perjanjian untuk hidup
bersama) diantara penduduk sebuah wilayah dalam hidup
bermasyarakat.
Sejarah konstitusi di dalam syari’at Muhammad sungguh sesuatu
yang menakjubkan. Masa sebelum dibuatnya Piagam Madinah, tidak
pernah ada satupun konstitusi yang tertulis. Sebelumnya yang
biasanya tertulis adalah peraturan-peraturan negara yang hanya
berkaitan dengan tindak kejahatan. Dengan tertulisnya sebuah
konstitusi membuat upaya-upaya melanggar konstitusi menjadi lebih
berat.
Sebuah konstitusi adalah bukti nyata dari sebuah kesadaran
untuk hidup bermasyarakat yang dilandasi oleh pengaturan hukum
bukan karena pengaturan orang atau pihak yang berkuasa. Di dalam
sebuah negara yang berkonstitusi tertulis, juga dimungkinkan adanya
penurunan pejabat pemerintah yang korup. Di dalam sebuah negara
berkonstitusi tertulis panglima tertingginya adalah hukum.
Daftar Pustaka
o Jafri, SHM. Political and Moral Vision of Islam.
o Khadduri, Majid. Teologi Keadilan. Surabaya: Risalah Gusti, 1999.
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -114-
![Page 15: Bangunan Hukum NII](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022100500/5571f79049795991698b993d/html5/thumbnails/15.jpg)
Bangunan Hukum NII
o Farouk, Peri Umar & M Armen Lukman. Hukum Pemerintahan Dalam Teropong Klasik
Montesquieu. Dipublikasikan di: http://omperi.wikidot.com/hukum-pemerintahan-dalam-
teropong-klasik-montesquieu
o Yusra, Dhoni S.H..What Is Law?. Dipublikasikan di:
http://www.indonusa.ac.id/home/index.php?
option=com_content&task=view&id=827&Itemid=56
o Wikipedia: Ensiklopedi Berbasis Internet
Makalah/Training Islam Intensif/empiris-homepage.blogspot.com -115-