bandara soekarno hatta

download bandara soekarno hatta

of 50

description

about soekarno hatta airport

Transcript of bandara soekarno hatta

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan helikopter dapat lepas landas dan mendarat. Suatu bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landasan pacu atau helipad ( untuk pendaratan helikopter), sedangkan untuk bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya seperti bangunan terminal dan hanggar.Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization) : Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (Persero) Angkasa Pura I adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat. Pada masa awal penerbangan, bandara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin. Di masa Perang Dunia I, bandara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandara mulai ditambahkan fasilitas komersial untuk melayani penumpang. Sekarang, bandara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.Setiap bandara memiliki kode IATA dan ICAO yang berbeda satu sama lain. Kode bisa diambil dari berbagai hal seperti nama bandara, daerah tempat bandara terletak, atau nama kota yang dilayani. Kode yang diambil dari nama bandara mungkin akan berbeda dengan namanya yang sekarang karena sebelumnya bandara tersebut memiliki nama yang berbeda.Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:Sisi Udara (Air Side) landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter, misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas. Apron adalah tempat parkir pesawat yang dekat dengan bangunan terminal, sedangkan taxiway menghubungkan apron dan run-way. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar. Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka diseduiakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadan kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulance, dll. peralatan penolong dan pemadam kebakaran Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.Sisi Darat (Land Side) Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ, Custom - Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah. Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan terminal Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi.Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan bandar udara : a.tingkat kebutuhan pelayanan jasa transportasi udara di daerah pada suatu negara.b.pengembangan wilayah / daerah dalam tinjauan aspek ekonomi dan kepentingan otonomi regionalc.kepentingan strategis dari pemerintah daerah setempatd.kondisi geografis dari daerah setempatAspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan lapangan terbang : Peraturan-peraturan atau pedoman yang disyaratkan/ direkomendasikan dalam perencanaan lapangan terbang dari FAA (Federal Aviation Administration) dan ICAO (International Civil Aviation Organization) serta dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Inventarisasi data tentang kondisi geografis dan geologis daerah, curah hujan tahunan, peta topografi daerah dan peta aliran angin Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan lapangan terbang : Peraturan-peraturan atau pedoman yang disyaratkan/ direkomendasikan dalam perencanaan lapangan terbang dari FAA (Federal Aviation Administration) dan ICAO (International Civil Aviation Organization) serta dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Inventarisasi data tentang kondisi geografis dan geologis daerah, curah hujan tahunan, peta topografi daerah dan peta aliran angin

Pemilihan dan penentuan lokasi dari lapangan terbang dipengaruhi oleh faktor :a. Tipe pengembangan daerah di sekitar lapangan terbangb. Kondisi geologi, geografi dan klimatologi dari daerah setempat, hal inimempengaruhi dalam desain geometris landasan pacu maupun landasan penghubung dan perencanaan drainase dari bandar udara. c.Kemudahan untuk dicapai dengan sarana transportasi darat, hal ini dipengaruhi oleh jumlah distribusi harian kendaraan bermotor, alternatif penggunaan sarana transportasi darat yang ada dan penentuan jumlah kemungkinan cara penggunaan moda transportasi darat yang tersedia.d.Ketersediaan lahan untuk perluasan wilayah/ kawasan lapangan terbang.e.Ada tidaknya bandar udara/ lapangan terbang lain dan tersedianya wilayah penerbangan/ jalur terbang, hal ini menentukan jarak antar lapangan terbang dan kapasitas dasar dari bandar udara yang dapat melayani pengguna jasa transportasi udara, sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam proses operasional lapangan terbang.f.Ada tidaknya halangan terhadap pandangan dari pilot pesawat terbang maupun dari pengawas menara ATC (sight obstruction) secara alami (keadaan asli daerah yang direncanakan untuk lapangan terbang berupa pegunungan atau perbukitan) maupun buatan (gangguan asap dari industri) g.Tersedianya sumber daya pendukung operasional lapangan terbang seperti suplai kebutuhan air, tenaga listrik, dan jangkauan distribusi bahan bakar untuk pesawat terbang dapat dicapai dengan mudah.Rencana penggunaan lahan lapangan terbang dipengaruhi oleh 2 tipe pembagian wilayah lapangan terbang, yaitu : (i). Pembagian wilayah menurut ketinggian daerah kawasan lapangan terbang dan kemungkinan bahaya kecelakaan pesawat terbang yang dapat terjadi. (ii). Pembagian wilayah tata guna lahan lapangan terbang. Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi atau ukuran lapangan terbang : a.Karakteristik dan spesifikasi pesawat terbang rencana berpengaruh pada perencanaan ukuran panjang dan lebar dari landasan pacu dan landasan penghubung b.Kepadatan lalu lintas penerbangan yang dilayani mempengaruhi jumlah landasan pacu dan susunan landasan penghubung c.Kondisi iklim dan cuaca pada lokasi lapangan terbang, aspek temperatur udara berpengaruh pada ukuran panjang landasan pacu dan aspek arah angin berpengaruh pada jumlah dan konfigurasi landasan pacu.

Alur keberangkatan penerbangan internasional (International Departure

Alur kedatangan penerbangan internasional (International Departure)

Karakteristik pesawat terbang yang dipertimbangkan dalam perencanaan lapangan terbang adalah :1. Bentang sayap (wing span), jarak antar roda pendarat utama (wheel tread) dan panjang badan (fuselage) dari pesawat terbang rencana mempengaruhi ukuran lebar landasan pacu (runway), lebar landasan penghubung (taxiway), jarak antara landasan pacu dan landasan penghubung, dimensi apron, diameter manuver perputaran pesawat terbang (jejari putar) dan letak gedung terminal pada kompleks bandar udara. 2. Wheel base/ jarak antara roda pendarat utama (main gear) dan roda depan (nose gear) dan wheel tread/ jarak antara roda pendarat utama mempengaruhi perencanaan ukuran lebar landasan pacu (runway), lebar landasan penghubung (taxiway), jarak antara landasan pacu dan landasan penghubung, dan ukuran segmentasi plat beton untuk perkerasan apron. struktur lapisan perkerasan pada landasan pacu dan landasan penghubung, serta jenis perkerasan pada apron.

KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG

Komponen berat pesawat terbang yang dipertimbangkan dalam perhitungan adalah : berat pesawat terbang maksimum terstruktur pada saat lepas landas (Maximum structural Take-Off Weight) yakni meliputi muatan penumpang, barang, bahan bakar utama dan cadangan dengan distribusi beban 5% pada roda depan (nose gear) dan 95% pada roda pendarat utama (main gear).

Skema distribusi beban MTOW pada Pesawat terbang rencana

Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar UdaraTerminal pada bandar udara terdiri atas terminal Keberangkatan (Departure Terminal) dan terminal Kedatangan (Arrival Terminal) serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.Terminal keberangkatan (Departure Terminal) adalah Terminal yang mengatur proses keberangkatan Penumpang mulai dari pemesanan tiket penerbangan (seat reservation), pelayanan barang-barang penumpang, Dan pengiriman barang melalui jasa transportasi udaraTerminal Kedatangan (Arrival Terminal) adalah terminalYang mengatur proses kedatangan penumpang pesawat terbang menuju bagian pemeriksaan administratif bandar udara dan fasilitas keluar bandar udara ( Airport Exit facilities)

Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan terminal pada bandar udara/lapangan terbang :1. Jumlah penumpang pengguna jasa transportasi udara. Hal ini berpengaruh pada kapasitas penerimaan dan pelayanan penumpang pada terminal bandar udara, seperti perkiraan kebutuhan ruangan pelayanan pada terminal bandar udara (ruang tunggu keberangkatan, Front-counter untuk pemesanan tiket, fasilitas pelayanan barang (baggage claim) dan koridor terminal)2. Perencanaan jalur akses masuk kawasan bandar udara dan pengembangannya. 3. Kebutuhan fasilitas pendukung pada terminal bandar udara seperti : kapasitas tempat parkir kendaraan (parking area), dimensi atau ukuran dari terminal frontage, dan fasilitas keamanan pada gedung terminal bandar udara

Tujuan dari sistem pelayanan penumpang ini adalah untuk:a. Pengaturan akses masuk penumpang ke kawasan bandar udarab. Pengaturan penumpang dalam proses keberangkatan (departure process) dan proses kedatangan (arrival process)Sistem pelayanan penumpang ini terdiri dari :1. Access interface, yaitu suatu fasilitas pada terminal bandar udara yang mengatur kemudahan penumpang masuk kawasan bandar udara hingga menuju terminal frontage dan passenger reception service. Fasilitas yang terdapat pada bagian ini adalah akses keluar-masuk bandar udara dan kawasan parkir.2. Processing, yaitu suatu fasilitas pada terminal bandar udara yang melayani pemesanan tiket, pengurusan barang-barang penumpang (baggage claim) dan pemeriksaan administratif dokumen kepabeanan (paspor, visa dsb)3. Flight Interface, yaitu suatu fasilitas pada terminal bandar udara yang mengatur penumpang menuju ke pesawat terbang sesuai dengan tujuan penerbangan maupun untuk proses kedatangan penumpang.Fasilitas yang terdapat pada bagian ini adalah gate (pintu penghubung untuk penumpang menuju ke pesawat terbang yang dilengkapi dengan passengers nose)

Ada 2 macam konsep dalam perencanaan terminal pada Bandar udara, yaitu :A. Konsep Distribusi Horisontal (Single Level Terminal)Merupakan konsep pelayanan pada terminal bandar udara dengan pengaturan dan pendistribusian kegiatan proses keberangkatan dan kedatangan penumpang melalui satu tingkat terminalKonsep distribusi ini terdiri atas:1. Konsep Distribusi Linear2. Konsep Distribusi Dermaga3. Konsep Distribusi Satelit

1. Konsep Distribusi LinearKonsep ini merupakan cara konvensional dalam pengaturan letak pesawat terbang di terminal, yakni posisi pesawat terbang berbaris memanjang dengan arah ke dalam (nose-in) Konsep ini digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang sejumlah 200.000 per tahun.2. Konsep Distribusi Dermaga : Konsep ini mengatur letak pesawat terbang pada sepanjang jalur terminal secara sejajar dengan arah ke dalam (nose-in) Konsep ini digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang sejumlah 200.000 1.000.000 per tahun.

3. Konsep Distribusi Satelit : Konsep ini mengatur letak pesawat terbang mengelilingi bagian ujung terminal (flight interface) dan memberikan kemudahan dalam mobilitas / manuver pada apron Konsep ini digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang sejumlah 200.000 1.000.000 per tahun.

B. Konsep Distribusi Vertikal (Multilevel Terminal)Merupakan konsep pelayanan pada terminal bandar udara dengan tujuan untuk mendistribusikan aktivitas proses keberangkatan dan kedatangan melalui beberapa tingkat fasilitas pelayanan terminal.Penentuan tentang jumlah tingkat fasilitas pelayanan terminal tergantung pada jumlah penumpang yang dilayani, tipe lalu lintas penerbangan, tingkat intensitas penerbangan, dan rancangan induk terminal

Desain landasan pacu dan landasan penghubungLandasan pacu (runway) adalah bagian dari fasilitas utama pada lapangan terbang yang digunakan untuk proses operasional pesawat terbang untuk lepas landas (take-off) dan pendaratan (landing). Faktor-faktor yang mempengaruhi panjang landasan pacu adalah : (i). persyaratan, tipe, dan spesifikasi pesawat terbang rencana yang telah ditetapkan, (ii). Lingkungan di sekitar lapangan terbang, berpengaruh terhadap kemungkinan pengembangan fasilitas-fasilitas utama pada lapangan terbang seperti landasan pacu dan landasan penghubung.(iii). Hal-hal teknis dan non teknis yang menentukan kondisi pesawat terbang dalam melakukan proses operasional yakni lepas landas dan pendaratan.

Hal-hal teknis dan non teknis tersebut adalah sebagai berikut : a. Hal teknis pesawat terbang : jika kondisi pesawat terbang baik maka dalam prosesoperasional lepas landas maupun pendaratan akan berjalan secara normal, sebaliknya jika pesawat terbang melakukan proses operasional lepas landas ataupun pendaratan dengan kondisi kegagalan mesin maka harus dipertimbangkan perencanaan landasan pacu yang memenuhi untuk dilakukan pendaratan darurat (emergency landing). b. Hal non teknis : hal non teknis dalam proses operasional pesawat terbang banyak dipengaruhi oleh faktor manusia (human factor) seperti terjadinya kondisi poor approaches landing (pendekatan pada proses pendaratan pesawat terbang yang kurang sempurna) yang menyebabkan overshoot landing (pendaratan yang melebihi jarak yang ditentukan) maupun kondisi overshoot take off (lepas landas yang dilakukan melampaui persyaratan jarak normal lepas landas pesawat terbang di landasan pacu atau lepas landas yang terlambat) Komponen-komponen pada landasan pacu yang diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan proses operasional pesawat terbang secara aman adalah :1. Take off Distance (TOD) merupakan jarak yang direncanakan bagi pesawat terbang untuk melakukan lepas landas secara normal. Ukuran panjang take off distance adalah 115% dari jalur landasan pacu dengan perincian 100% yaitu panjang jalur landasan pacu itu sendiri dan 15% berupa jarak tambahan yang direncanakan untuk mengatasi kemungkinan overshoot take-off dari pesawat terbang. 2. Landing Distance (LD) merupakan jarak yang diperlukan pesawat terbang untuk melakukan pendaratan secara sempurna dengan fine approach landing yakni sepanjang 100% dari landasan pacu. 3. Stop Distance (SD) merupakan jarak yang direncanakan bagi pesawat terbang untuk berhenti setelah melakukan pendaratan secara normal pada jalur landasan pacu.Ukuran panjang stop distance adalah 60% dari jarak pendaratan (landing distance / LD) dan stop distance direncanakan menggunakan perkerasan dengan kekuatan penuh (full-strength hardening pavement).

4. Clearway (CW) merupakan daerah bebas yang terletak di ujung jalur landasan pacu dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah (centerline) jalur landasan pacu dan tidak boleh terdapat benda-benda yang menyilang kecuali penempatan lampu-lampu dari landasan pacu pada sepanjang sisi samping landasan pacu. Clearway ini berfungsi sebagai daerah aman yang diperlukan bagi pesawat terbang untuk kondisi : overshoot take-off, dan overshoot landing. 5. Stopway (SW) merupakan daerah yang terletak di luar jalur landasan pacu termasuk pada bagian dari clearway dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah (centerline) jalur landasan pacu. Stopway ini berfungsi sebagai jalur landasan untuk memperlambat laju pesawat terbang jika terjadi kegagalan dalam lepas landas (take-off failure) dan untuk pendaratan darurat (emergency landing). 6. Take-Off Run (TOR) merupakan jarak yang diperlukan oleh pesawat terbang untuk melakukan lepas landas secara normal maupun dengan kemungkinan kegagalan mesin. Ukuran panjang take-off run ini adalah sepanjang jalur landasan pacu. Take-Off Run direncanakan menggunakan perkerasan dengan kekuatan penuh (full-strength hardening pavement).7. Lift-Off Distance (LOD) merupakan jarak yang diperlukan oleh pesawat terbang dengan karakteristik tertentu untuk melakukan pengangkatan setelah kecepatan pesawat terbang terpenuhi dari titik awal pergerakan.

Komponen-komponen pada landasan pacu

Pengaturan sistem landasan penghubung Fungsi dari sistem landasan penghubung adalah untuk mengatur proses pergerakan pesawat terbang dari apron menuju landasan pacu yang akan melakukan lepas landas (take-off) maupun pesawat terbang setelah melakukan pendaratan (landing) dan meninggalkan landasan pacu menuju apron. Hal yang mempengaruhi ukuran dari landasan penghubung adalah panjang bentang sayap (wing span), jarak antar roda pendarat utama (wheel tread), dan panjang badan pesawat terbang rencana.Yang termasuk sistem landasan penghubung adalah : -Exit Taxiway : landasan penghubung yang digunakan oleh pesawat terbang setelah melakukan pendaratan untuk meninggalkan landasan pacu menuju apron taxiway : landasan penghubung yang digunakan oleh pesawat terbang bergerak dari apron menuju landasan pacu untuk melakukan lepas landas Holding Apron (apron tunggu) : jalur yang terletak dekat dengan landasan pacu dan disediakan bagi pesawat terbang yang digunakan untuk pemeriksaan terakhir sebelum melakukan take-off atau menunggu ijin lepas landas dari menara ATC

-Holding Bay (anjungan tunggu) : jalur yang terletak di dekat entrance taxiway yang disediakan bagi pesawat terbang dalam menunggu giliran untuk melakukan take-off pada waktu jam penerbangan sibuk (flight rush-hour).

Komponen-komponen pada sistem landasan penghubung

Fungsi dari pengaturan landasan pacu (runway) dan landasan penghubung adalah untuk :(i). Memberikan pemisahan yang aman dan efisien serta mengurangi gangguan / hambatan sekecil mungkin dalam pola lalu lintas operasional penerbangan (lepas landas dan pendaratan).(ii). Memberikan jarak landasan penghubung (taxiway) sependek mungkin dari apron menuju landasan pacu.(iii). Merencanakan jumlah landasan penghubung yang cukup, sehingga pesawat terbang yang melakukan operasional penerbangan dapat bergerak sesegera mungkin baik dari arah apron menuju landasan pacu maupun sebaliknya

Konfigurasi landasan pacuKonfigurasi bandar udara adalah implementasi dari pengaturan dan penempatan letak landasan pacu dan landasan penghubung seefisien mungkin terhadap posisi gedung terminal yang didasarkan atas desain geometris landasan pacu dan landasan penghubung serta analisis angin (wind analysis).

Lay-out landasan pacu tunggal (single runway)

CONTOH LANDASAN PACU TUNGGAL (SINGLE RUNWAY)

CONTOH LANDASAN PACU SEJAJAR AMBANG TIDAK RATA (STAGGERED PARALLEL RUNWAY)

CONTOH LANDASAN PACU BERSILANG (INTERSECTING RUNWAY)

Lay-out landasan pacu V tertutup (V - closed runway)

CONTOH LANDASAN PACU V TERTUTUP (V - CLOSED RUNWAY)

Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana (Airplane Design Group) dipakai sebagai acuan dalam merencanakan landasan pacu (runway) dan landasan penghubung (taxiway) secara geometrik. Klasifikasi ini didasarkan atas karakteristik pesawat terbang, yakni pada dimensi panjang sayap (wing span), dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Klasifikasi Pesawat Terbang RencanaGrup Tipe Pesawat Wing span ( m )

I Cessna, Piper Navajo, T-82< 49 ft (< 15 m)

II N-212, CN-235, STOL Sky-van, 49 ft < x < 79 ft (15 m < x < 24 m)

III DC-9-32, DC-9-50, B-737-200, B-727-200, 79 ft < x < 118 ft (24 m < x < 36 m)

IV DC-10-A, DC-10-B, B-720B, B-707-120B, B-707-320B Airbus A-300 118 ft < x < 171 ft (36 m < x < 52 m)

V B-747-300, B-747-400, B-767, B-747 SP 171 ft < x < 214 ft (52 m < x < 65 m)

Bagian-bagian pendukung dari landasan pacu terdiri dari :1. Perkerasan struktur (structural pavement) berupa perkerasan lentur (flexible pavement) dengan tipe perkerasan kekuatan penuh (full strength hardening) yang berfungsi untuk mendukung operasional pesawat terbang (kemampuan manuver, kendali dan stabilitas pergerakan)2. Bahu landasan pacu (runway shoulder) adalah bagian yang berdekatan dengan landasan pacu dan merupakan perpanjangan arah melintang dari perkerasan struktur landasan pacu yang berfungsi untuk menempatkan instrumen navigasi, pelampuan landasan pacu dan peralatan pendukung operasional penerbangan.3.Daerah aman landasan pacu (runway safety area) adalah daerah bebas halangan dan gangguan di sekitar landasan pacu yang difungsikan secara darurat untuk mengatasi kemungkinan kondisi pesawat terbang yang keluar (slip-off) dari landasan pacu karena berbagai sebab (permasalahan mesin, roda pesawat terbang selip, dsb). Menurut FAA (Federal Aviation Adminstration) ukuran daerah aman landasan pacu untuk pesawat terbang rencana kategori transport, panjang harus lebih besar dari 270 ft (90 m) dan lebar minimum 500 ft (152,4 m) dari setiap ujung landasan pacu.4.Pelindung semburan (blast pad) adalah suatu bagian yang dirancang untuk mencegah erosi permukaan yang berdekatan dengan ujung-ujung landasan pacu yang menerima semburan jet secara terus menerus atau yang berulang dari pesawat terbang yang akan melakukan lepas landas. Dimensi atau ukuran blast pad ini tergantung pada rekomendasi FAA atau ICAO terhadap jenis pesawat terbang rencana yang dilayani oleh bandar udara.

Gambar bagian-bagian pada landasan pacu

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)Landasan penghubung (taxiway) didefinisikan sebagai suatu jalur perkerasan yang digunakan oleh pesawat terbang sebagai akses dari apron menuju landasan pacu (runway) dan sebaliknya dari landasan pacu menuju apron setelah melakukan pendaratan. Untuk akses dari apron menuju landasan pacu disebut entrance taxiway dan akses dari landasan pacu menuju apron disebut exit taxiway. Kedua jalur akses ini merupakan by-pass taxiway.1. Perencanaan tikungan dan lebar tambahan tikungan (fillet) pada taxiway

Keterangan:F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet) terhadap taxiway centerline L = panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada ujung belokan taxiway R = Jari-jari belokan taxiway

Keterangan:F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet) terhadap taxiway centerline L = panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada ujung belokan taxiway R = Jari-jari belokan taxiway

PEMBAHASAN2.1Bandara Internasional Soekarno Hatta

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta(IATA:CGK,ICAO:WIII) merupakan sebuahbandar udarautama yang melayani Jabodetabek di pulauJawa,Indonesia. Bandarudara ini diberi nama seperti nama Presiden Indonesia pertama,Soekarno, dan wakil presiden pertama,Mohammad Hatta. Bandar udara ini sering disebutCengkareng, dan menjadi kode IATA-nya, yaitu CGK.Letaknya sekitar 20 km barat Jakarta, diKota Tangerang,Banten. Operasinya dimulai pada1985, menggantikanBandar Udara Kemayoran(penerbangan domestik) diJakarta Pusat, dan Halim Perdanakusuma diJakarta Timur.Bandar Udara Kemayorantelah ditutup, sementaraBandar Udara Halim Perdanakusumamasih beroperasi, melayani penerbangan charter dan militer. Terminal 2 dibuka pada tahun1992.Soekarno-Hatta memiliki luas 18 km, memiliki 2 landasan paralel yang dipisahkan oleh 2taxiwaysepanjang 2,4 km. Terdapat dua bangunan terminal utama: Terminal 1 untuk semua penerbangan domestik kecuali penerbangan yang dioperasikan olehGaruda IndonesiadanMerpati Nusantara Airlines, dan Terminal 2 melayani semua penerbangan internasional juga domestik oleh Garuda dan Merpati.Setiap bangunan terminal dibagi menjadi 3. Terminal 1A, 1B, dan 1C digunakan (kebanyakan) untuk penerbangan domestik oleh maskapai lokal. Terminal 1A melayani penerbangan olehLion AirdanWings Air. Terminal 1B melayani penerbangan olehKartika AirlinesdanSriwijaya Air. Sedangkan terminal 1C melayani penerbangan olehAirfast Indonesiadan Citilink.Terminal 2D dan 2E digunakan untuk melayani semua penerbangan internasional maskapai asing. Terminal 2D untuk semua maskapai luar yang dilayani oleh PT Jasa Angkasa Semesta, salah satu kru darat bandara. Terminal 2E untuk maskapai internasional yang dilayani oleh Garuda, termasuk semua penerbangan internasional Garuda dan Merpati. Terminal 2F untuk penerbangan domestik Garuda Indonesiadan Merpati Nusantara Airlines.Terminal 3 selesai dibangun pada tanggal15 April2009. Terminal 3 ini selesai nantinya akan dipergunakan oleh Maskapai penerbangan berbiaya murah. Saat ini ada 2 Maskapai penerbangan yang menggunakan Terminal 3 yaituIndonesia AirAsiadanMandala Airlines. dan direncanakan dapat didarati pesawat modelAirbus A380. SHIA melakukan pendaratan perdana pesawatA380(SQ-232) pada tanggal4 Mei2012walaupun status pendaratan sendiri adalahdivert landing.Bandar udara ini dirancang oleh arsitek PerancisPaul Andreu, yang juga merancangBandar Udara Charles de Gaulledi Paris, Perancis. Salah satu karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara Loungetempattunggu.Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 180 gerai lapor-masuk (check-in counter), 36 pengklaiman bagasi, dan 45 gerbang. Setiap sub-terminal (A-F, terminal 1-2) memiliki 25 gerai lapor-masuk, 5 pengklaiman bagasi dan 7 gerbang. Terminal 3 memiliki 30 gerai lapor-masuk, 6 pengklaiman bagasi dan 3 gerbang.PT Angkasa Pura II sedang merencanakan pembangunan terminal baru dengan fitur desain yang modern. Terminal 3 dibangun untuk maskapai bertarif rendah. Terdapat sebuah rencana besar untuk membangun 5 terminal penumpang + 1 terminalhajidan 4landasan pacu.Bandara ini direncanakan akan terhubung denganStasiun Manggarai, tetapi rencana ini masih belum jelas nasibnya.Bandar udara ini membebankan pajak sebesar Rp150 ribu (US$15) untuk setiap penumpang internasional dan Rp40 ribu (US$4) untuk setiap penumpang domestik.2.2SejarahLatar belakang Antara19281974,Bandar Udara Kemayoranyang ditujukan untuk penerbangan domestik dianggap terlalu dekat dengan basis militer Indonesia,Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Penerbangan sipil di area tersebut menjadi sempit, sementara lalu lintas udara meningkat cepat, yang mana mengancam lalu lintas internasional.Pada awal1970-an, dengan bantuanUSAID, delapan lokasi potensial dianalisis untuk bandar udara internasional baru, yaitu Kemayoran, Malaka, Babakan, Jonggol, Halim, Curug, Tangerang Selatan, dan Tangerang Utara. Akhirnya, Tangerang Utara dipilih dan ditandai juga Jonggol dapat digunakan sebagai bandara alternatif. Sementara itu,pemerintahmemulaiupgradeterhadap Bandar Udara Halim Perdanakusumah untuk melayani penerbangan domestik.Antara1974-1975, sebuah konsorsium konsultanKanadamencakupAviationPlanning ServicesLtd., ACRESS International Ltd., dan Searle Wilbee Rowland (SWR), memenangkan tender untuk proyek bandara baru. Pembelajaran dimulai pada20 Februari1974dengantotalbiaya 1jutaDolar Kanada. Proyek 1 tahun tersebut disetujui oleh mitra dari Indonesia yang diwakili oleh PT Konavi. Pada akhirMaret 1975, pembelajaran ini menyetujui rencana pembangunan 3 landasan pacu, jalan aspal, 3 bangunan terminal internasional, 3 terminal domestik, dan 1 terminalHaji. Terminal domestik bertingkat 3 dibangun antara1975-1981dengan biaya US$465 juta dan sebuah terminal domestik termasuk apron dari1982-1985dengan biaya US$126 juta. Sebuah proyek terminal baru, diberi namaJakartaInternational AirportCengkareng(kode: JIA-C), dimulai.Tahap Pengerjaan Proyek WaktuAksi

1975-1977 Untuk membuka lahan dan mengatur perbatasan provinsi dibutuhkan waktu.SchipholAmsterdamditanyai pendapatnya yang mana menurut mereka agak mahal danoverdesign. Biayanya meningkat karena penggunaan sistem desentralisasi. Sistem sentralisasi menjadi yang terbaik. Tim tersebut masih menggunakan sistem desentralisasi. Sistem awal Bandar Udara Orly West,Lyon Satolas, Hanover-Langenhagen danKansas Citydigunakan karena sederhana dan efektif.

12 Nov '76Undangan Tender kepada konsultan Perancis dengan pemenangnyaAeroport de Paris.

18 Mei'77 Kontrak akhir ditandatangani antara Pemerintah Indonesia denganAeroport de Parisdengan biaya 22.323.203 Franc dan Rp177.156.000 yang ekuivalen dengan 2,100,000 Franc. Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut adalah 18 bulan, dan pemerintah menunjuk PT Konavi sebagai mitra lokal. Hasilnya adalah:1. 2 landasan pacu termasuktaxiway2. Jalan aspal: 1 di timur, yang lainnya di barat untuk layanan bandara. Jalan barat ditutup untuk publik.3. 3 terminal yang dapat menangani 3 juta penumpang per tahun4. 1 terminal untuk penerbangan internasional dan 2 untuk domestik5. Kebun di dalam bandara dipilih sebagai gambaran.

20 Mei'80Pekerjaan dimulai dengan biaya untuk 4 tahun. Sainraptet Brice, SAE, Colas bersama PT Waskita Karya sebagai pembangun.

1 Des '80Pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian senilai Rp384.8 miliar dengan pembangun. Biaya struktur tersebut mencapai Rp140.450.513.000 dari APBN, 1.223.457 Franc disumbang oleh Perancis, dan US$15,898,251 dari pemerintah.

1 Des '84Bandar udara ini secara fisik selesai.

1 Mei'85Terminal kedua dimulai pembangunannya pada11 Mei1992.

23 Des '86Keppres nomor 64 Tahun 1986 mengenai kontrol udara dan daratan di sekitar Bandar Udara Soekarno-Hatta dikeluarkan.

Tahapan Proyek Bandara Internasional SoekarnoHatta

TahapTahunDeskripsiStatus

I1985Pembangunan Terminal 1 yang dapat menangani 9 juta penumpang per tahunSelesai

II1992Pembangunan Terminal 2 yang dapat menangani 18 juta penumpang per tahunSelesai

III2008Pembangunan Terminal 3 tahap I yang dapat menangani 22 juta penumpang per tahunSelesai

IV2012Revitalisasi Terminal 1 yang dapat menangani 31 juta penumpang per tahunDiproses

Revitalisasi Terminal 2 yang dapat menangani 41 juta penumpang per tahunDiproses

2013Pembangunan Terminal 3 sepenuhnya yang dapat menangani 62 juta penumpang per tahunDiproses

Pembangunan Terminal Kargo baru berkapasitas 1,5 juta ton per tahunDiproses

Pembangunan gedung terintegrasi sepenuhnyaDiproses

2014Pembangunan landas pacu 3Diproses

Pembangunan Terminal 4 yang dapat menangani 87 juta penumpang per tahunDitunda

2.2TerminalBandara yang memiliki tanah seluas 18 km ini memiliki 2 landasan pacu paralel utama masing-masing sepanjang 3,66 km yang terhubung oleh 2taxiwaysilang. Ada 3 bangunan terminal utama yaitu; Terminal 1 (penerbangan domestik saja), Terminal 2 (penerbangan internasional dan Garuda IndonesiaAirlinespenerbangan domestik), dan Terminal 3 pier 1 (Air Asia internasional dan penerbangan domestik). Ada juga terminal angkutan untuk kargo domestik dan kargo internasional.Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 180 gerai lapor-masuk, 36 pengklaiman bagasi, dan 45 gerbang. Sub terminal1A-1B-1C-2D-2E-2Fmasing-masing memiliki 25 gerai lapor-masuk, 5 pengklaiman bagasi dan 7 gerbang. Terminal 3 memiliki 30 gerai lapor-masuk, 6 pengklaiman bagasi dan 3 gerbang.Terminal 1Terminal 1 adalah terminal pertama dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang mengoperasikan penerbangan domestik kecualiGaruda IndonesiadanMerpati Nusantara Airlineskarena mereka mengoperasikan penerbangan domestik di Terminal 2. Terminal ini selesai pada tahun 1985 dan terletak sebelah selatan bandara, di seberang Terminal 2. Terminal ini memiliki 3 sub-terminal. Setiap sub-terminal memiliki 25 gerai lapor-masuk, 5 pengambilan bagasi, dan 7 gerbang. Gerbang di Terminal 1 memiliki awalan hurufA,B, danC. Gerbangnya adalahA1-A7,B1-B7, danC1-C7. Saat ini Terminal 1 memiliki kapasitas sebesar 9 juta penumpang per tahun dan akan dikembangkan menjadi 18 juta penumpang per tahun.Terminal 2 Terminal yang selesai pada tahun 1992, terletak di sisi utara bandara, berseberangan dengan Terminal 1. Terminal 2 memiliki 3 sub-terminal, masing-masing dilengkapi dengan 25 gerai lapor-masuk, 5 pengambilan bagasi, dan 7 gerbang. Gerbang di Terminal 2 memiliki awalan hurufD,E, danF. Gerbangnya adalahD1-D7,E1-E7, danF1-F7. Saat ini Terminal 2 memiliki kapasitas sebesar 9 juta penumpang per tahun dan akan dikembangkan menjadi 19 juta penumpang per tahun.Pada28 November2011, Garuda Indonesia dan Angkasa Pura II membuat nota kesepahaman tentang pengelolaan Terminal 2E dan 2F, yang akan hanya digunakan oleh Garuda Indonesia untuk mengantisipasiASEAN Open Sky Policypada tahun 2015. Terminal 2E akan digunakan untuk perjalanan internasional dan Terminal 2F untuk penerbangan domestik. Garuda Indonesia mengatakan bahwa ia akan berbagi menggunakan Terminal Internasional-nya dengan anggotaSkyTeamlainnya ketika Garuda Indonesia efektif bergabung pada tahun 2014. Prediksi waktu transfer domestik adalah 30 menit untuk domestik dan tidak lebih dari 45 menit untuk penumpang internasional. Saat iniSky Teammemiliki 12 anggota, tetapi tidak semua dari mereka telah terbang ke Indonesia.Terminal 3 Tahap pertama dari terminal 3, yang terdiri dari yang pertama dari 2 tahap pengembangan yang direncanakan, dibuka pada tanggal 15April 2009. Terminal ini mengadopsi desain yang berbeda dari terminal 1 dan 2, yaitu dengan menggunakan konsepeco-friendlydan modern. Terminal 3 ini berada di sebelah timur Terminal 2. Saat ini, Terminal 3 menjadi pangkalan bagiAir Asia,Mandala Airlines, danLion Air. Dengan kapasitas 4 juta penumpang per tahun, Terminal 3 sekarang memiliki 30 gerai lapor-masuk, 6 pengklaiman bagasi, dan 3 gerbang. Pengembangan Terminal 3 akan dirancang berbentuk 'U' dengan kapasitas total 25 juta penumpang per tahun.Terminal 3 telah resmi dibuka untuk penerbangan internasional pada tanggal15 November2011 ketikaIndonesia AirAsiamulai menggunakan Terminal 3, karena itu ini telah menjadi basis baru untuk penerbangan internasional bersama-sama dengan penerbangan AirAsia domestik dan internasional. Transfer antar Terminal akan diminimalkan.Lion Airmemulai menggunakan Terminal 3 ini terhitung sejak tanggal30 Maret2012, sejumlah rute yang akan dilayani dari Terminal 3 olehLion Airyaitu Jakarta menujuDenpasar,Bima,Tambolaka, Maumere, Ende, dan Labuan Bajo. perpindahan sebagian penerbangan tersebut disebabkan adanya permintaan dari penumpangLion Air. Sementara,PT Angkasa Pura II(Persero) selaku pemilik sarana bandara, akhirnya mengizinkan Lion Air menempati Terminal 3.Terminal 4 Rencananya, Terminal 4 akan berada di utara Terminal 3, dan berada sebelah timur-laut Terminal 2 yang masih berada di sebelah utara bandara. Terminal 4 akan dibangun pada tahap ke-4. Terminal ini akan dirancang berbentuk 'H' dan menggunakan desaineco-friendlydan modern, sama seperti desain Terminal 3. Pembangunan Terminal 4 akan dimulai pada tahun 2013 dengan diawali dengan pembebasan lahan di sekitar wilayah utara bandara.Terminal KargoTerminal kargo terletak di sisi timur Terminal 1. Terminal ini digunakan untuk menangani kargo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, baik kargo domestik maupun kargo internasional. Dalam perencanaannya yang terbaru, Terminal Kargo akan dipindahkan ke sisi barat Terminal 2 dengan kapasitas yang lebih besar dari kapasitas Terminal Kargo yang sekarang ini.2.3Maskapai Penerbangan

Sriwijaya AirBoeing 737-800diBandar Udara Soekarno-Hatta,Jakarta2.4Terminal PenumpangMaskapaiTujuanTerminal

AeroflotBangkok-Suvarnabhumi,Moskwa-Sheremetyevo(dibuka kembali 1 Juli 2014)TBA

Air ChinaBeijing-Capital,Xiamen2E

AirAsiaKota Kinabalu,Kuala Lumpur3

Airfast IndonesiaSurabaya1C

Air FranceParis-Charles de Gaulle,Singapura(dibuka kembali 1 Juli 2014)TBA

All Nippon AirwaysTokyo-Narita2D

Asiana AirlinesSeoul-Incheon2D

AviastarKetapang,Lubuk Linggau1C

Batik AirAmbon,Balikpapan,Denpasar/Bali,Jayapura,Makassar,Manado,Pekanbaru,Surabaya,Yogyakarta3

Cathay PacificHong Kong2D

Cebu PacificManila2E

China AirlinesHong Kong,Taipei-Taoyuan2E

China Southern AirlinesGuangzhou2E

CitilinkBalikpapan,Padang,Pangkalpinang,Pekanbaru,Banjarmasin,Batam,Denpasar/Bali,Medan,Surabaya,Jambi,Bengkulu1C

DragonairHong Kong(mulai 17 Juni 2014)TBA

EgyptAirKairo2D

EmiratesDubai2D

Etihad AirwaysAbu Dhabi2E

EVA AirTaipei-Taoyuan2E

Express AirMakassar,Manokwari,Sorong1B

FlynasJeddahTBA

Garuda IndonesiaAmbon,Balikpapan,Banda Aceh,Bandar Lampung,Banjarmasin,Batam,Bengkulu,Biak,Denpasar/Bali,Gorontalo,Jambi,Jayapura,Kendari,Kupang,Makassar,Malang,Lombok,Manado,Medan,Padang,Palangkaraya,Palembang,Palu,Pangkalpinang,Pekanbaru,Pontianak,Semarang,Surakarta/Solo,Surabaya,Tanjung Pandan,Tanjungpinang,Tarakan,Ternate,Timika,Yogyakarta2F

Garuda IndonesiaAbu Dhabi(berhenti 29 Mei 2014),Amsterdam,Bangkok-Suvarnabhumi,Beijing-Capital,Guangzhou,Hong Kong,Jeddah,Kuala Lumpur,London-Gatwick(mulai 8 September 2014),Melbourne,Osaka-Kansai[8],Perth,Seoul-Incheon,Shanghai-Pudong,Singapura,Sydney,Taipei-Taoyuan,Tokyo-Haneda(mulai 17 Juni 2014,Tokyo-Narita2E

Indonesia AirAsiaBangkok-Don Mueang,Denpasar/Bali,Kuala Lumpur,Makassar,Medan,Penang,Phuket,Singapura,Surabaya,Yogyakarta3

Japan AirlinesTokyo-Narita2D

Jetstar Asia Airwaysdioperasikan olehJetstar AirwaysPerth,Singapura2D

Jetstar Asia Airwaysdioperasikan olehValuairSingapura2D

Kal Star AviationKetapang,Pangkalan Bun,Pontianak,Sampit,Sintang1C

KLMAmsterdam,Kuala Lumpur2E

Korean AirSeoul-Incheon2E

Kuwait AirwaysKota Kuwait,Kuala Lumpur2D

Lion AirDenpasar/Bali3

Lion AirAmbon,Gorontalo,Jayapura,Kendari,Kupang,Makassar,Malang,Manado,Mataram-Lombok,Merauke,Palu,Poso,Semarang,Surakarta/Solo,Sorong,Surabaya,Ternate,Yogyakarta1A

Lion AirBanda Aceh,Bandar Lampung,Batam,Bengkulu,Jambi,Medan,Padang,Palembang,Pangkalpinang,Pekanbaru,Tanjung Pandan,Tanjungpinang1B

Lion AirBalikpapan,Banjarmasin,Palangkaraya,Pontianak,Tarakan1C

Lion AirJeddah,Kota Ho Chi Minh,Kuala Lumpur,Singapura2E

LufthansaFrankfurt(dibuka kembali 1 Juni 2014)TBA

Malaysia AirlinesKuala Lumpur2D

Mandala AirlinesBangkok-Suvarnabhumi,Denpasar/Bali,Hong Kong,Kuala Lumpur,Medan,Pekanbaru,Singapura,Surabaya,Yogyakarta3

Merpati Nusantara AirlinesBandar Lampung,Banjarmasin,Bengkulu,Biak,Bau-Bau,Denpasar/Bali,Jayapura,Kendari,Kupang,Labuan Bajo-Komodo,Luwuk,Makassar,Mamuju,Manado,Manokwari,Maumere,Merauke,Palembang,Palu,Pangkalpinang,Sampit,Surabaya,Tanjung Pandan,Timika2F

Mihin LankaKolombo2D

Philippine AirlinesManila2D

QantasSydney2D

Qatar AirwaysDoha2D

Royal Brunei AirlinesBandar Seri Begawan2D

SaudiaJeddah,Madinah,Riyadh2E

Sichuan AirlinesNanning2D

Singapore AirlinesSingapura2D

Sriwijaya AirAmbon,Balikpapan,Banda Aceh,Bandar Lampung,Banjarmasin,Batam,Bengkulu,Biak,Denpasar/Bali,Gorontalo,Jambi,Jayapura,Kendari,Kupang,Makassar,Malang,Manado,Mataram-Lombok,Medan,Padang,Palangkaraya,Palembang,Palu,Pangkalpinang,Pekanbaru,Pontianak,Semarang,Surakarta/Solo,Surabaya,Tanjung Pandan,Tanjungpinang,Tarakan,Ternate,Yogyakarta1B

Thai Airways InternationalBangkok-Suvarnabhumi2E

Thai Lion AirBangkok-Don Mueang2D

Tiger AirwaysSingapura2D

Trigana Air ServicePangkalpinang,Pangkalan Bun,Pontianak,Sampit1C

Turkish AirlinesIstanbul-Atatrk,Singapura2D

U AirlinesBangkok-Suvarnabhumi2D

Vietnam AirlinesKota Ho Chi Minh2E

Xiamen AirlinesXiamen, Fuzhou[9]TBA

YemeniaDubai,Kuala Lumpur,Sana'a2D

Kota-kota yang memiliki koneksi dengan Bandar Udara Internasional SoekarnoHatta.

2.5Terminal Kargo MaskapaiTujuan

Cardig AirBalikpapan,Bangkok,Hanoi,Singapore

Cargo Garuda IndonesiaAmsterdam,Balikpapan,Bangkok,Batam,Dammam,Denpasar/Bali,Doha,Dubai,Frankfurt,Jayapura,Jeddah,Kuala Lumpur,Makassar,Manado,Medan,Mnchen,Osaka-Kansai,Paris,Riyadh,Seoul-Incheon,Singapore,Surabaya,Tokyo,Yogyakarta

Cathay Pacific CargoHong Kong

China Airlines CargoTaipei

EVA Air CargoDubai,Singapore,Taipei

FedEx ExpressGuangzhou,Singapore,Subic Bay

Hong Kong AirlinesHong Kong

KLM CargoAmsterdam

Korean Air CargoSeoul

MASkargoKuala Lumpur

Republic Express AirlinesKuala Lumpur,Surabaya,Balikpapan,Makassar,Singapore,Surakarta/Solo

Transmile Air ServicesKuala Lumpur

Tri-MG Intra Asia AirlinesBatam,Kuala Lumpur,Singapore

2.6LoungeTerdapat 4loungekelas utama dan bisnis di Lounge Transit di area keberangkatan. Jasa Angkasa Semesta (JAS) Lounge, tersedia untuk penumpang kelas utama dan bisnisQantas,Lufthansa,Gulf Air,EVA Air,Saudi Arabian Airlines,Singapore AirlinesdanCathay Pacific.Pura Indah Lounge, tersedia untuk penumpang kelas utama dan bisnisSingapore Airlines(hanya kelas utama),KLM,Malaysia Airlines,Cathay PacificdanChina Airlines.Lounge kelas utama eksekutif Aerowisata Catering Services (ACS), tersedia hanya untuk penumpang internasionalGaruda Indonesia. Lounge ini juga menerima pemegang kartu GECC.Lounge Garuda Indonesia tersedia untuk penumpang domestik kelas utama dan bisnis dan pemegang kartu GECC.2.7Transportasi dari dan ke BandaraBus BusDAMRItersedia menuju ke pusat kota, termasuk ke stasiun kereta Gambir dan terminal lain. Juga tersedia bus untuk pindah terminal, dari terminal 1, 2, 3 termasuk juga terminal keberangkatan/kedatangan internasional. Rute rute yang dilayani oleh Bus dari Bandar Udara International Soekarno-Hatta:

Bus Bandara Internasional Soekarno-Hatta[10]

BusTujuanTarifJam berangakatpertamaDurasiPangkalan

PrimajasaBandungRp 90,00007:004 jamBatununggal Indah

CipagantiBandungRp 125,00007:004 jamPasteur

X-TransBintaro???BTC Bintaro

X-TransSerpong???Ruko Golden Road

DamriBekasiRp 35,00004.00 WIB1530 menitKayuringin

DamriCiledug???

DamriBlok MRp 25,00004.00 WIB1530 menitTerminal Blok.M

DamriBogorRp 45,00004.00 WIB2 jamBotani Square

DamriHalimRp 30,00004.00 WIB1530 menitBandara Halim Perdana Kusuma

DamriCikarangRp 40,00004.00 WIB1 jamPlaza Cikarang Jababeka

DamriSummarecon BekasiRp 50,00004.00 WIB1530 menitSummarecon Mal Bekasi

DamriGambirRp 30,00004.00 WIB1530 menitStasiun Gambir

DamriKmp. RambutanRp 25,00004.00 WIB1530 menitTerminal Kampung Rambutan

DamriKemayoranRp 25,00004.00 WIB1 jamTerminal Damri Kemayoran

DamriHarapan IndahRp 30,00004.00 WIB1 jamPasar Modern Harapan Indah

DamriCitra GranRp 50,00004.30 WIB1 jamCitra Gran

DamriPulo GadungRp 25,00004.00 WIB15-30 menitTerminal Pulo Gadung

DamriLebak BulusRp 25,00004.00 WIB1530 menitTerminal Lebak Bulus

DamriMangga DuaRp 25,00004.00 WIB30 menitMangga Dua SquareLt. GF Hall A (sebelah Red Bean)

DamriThamrin CityRp 25,00004.00 WIB30 menitThamrin City

DamriPasar MingguRp 25,00004.00 WIB1530 menitTerminal Pasar Minggu

DamriRawamangunRp 25,00004.00 WIB1530 menitTerminal Rawamangun

DamriCilegon-BantenRp 30,00006.00 WIB1 jamTerminal Terpadu Merak

DamriTanjung PriokRp 20,00004.00 WIB1530 menitTerminal Tanjung Priok

DamriPurwakartaRp 50,00004.00 WIB1,3 JamTerminal Damri Purwakarta

Tangerang Airport TransportBandar Lampung,Lubuk LinggauRp 85,00022.007 Jam 30 MenitTerminal Rajabasa & Sindar Marga

Kereta apiPadaJuli 2011, pemerintah telah memberi tugas kepadaPT Kereta Api Indonesiauntuk membangun kereta api yang menghubungkanStasiun Manggaraike Bandara melaluiTangerangdengan biaya Rp2.25 triliun (US$ 250 juta). Jalur sepanjang 7 km akan dibangun untuk menghubungkan stasiunkereta komuterdiTangerangdan bandara selain untuk mempercepat kinerja kereta api. Jalur tunggal yang ada di komuter antaraManggaraidanTanah Tinggiakan diperluas menjadi 2 jalur. Jalur tersebut akan menghubungkan stasiunManggarai,Sudirman,Tanah Abang,Duri,Grogol,Bojong Indah,Kalideres,Tanah Tinggidan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pemerintah juga menawarkan jalur ekspress sepanjang 33 KM antaraStasiun Manggaraidan bandara melaluiAngkedanPluitkepada investor sebagaiPublic Private Partnership(PPP). Pada Maret 2012, pemerintah memutuskan untuk mempercepat pembangunan kereta api komuter jalur ganda yang diprediksi akan mulai beroperasi pada pertengahan 2013. SekarangPT KAIsedang mempelajari titik masuk di bandara, ketika kereta akan memasuki bagian belakang bandara melalui gerbang M1 atau berjalan berdampingan dengan koridorJakarta Outer Ring Roadsebelum memasuki bandara.TaksiTersedia banyak taksi, mulai dariBlue Bird Grup(Blue Bird, Pusaka Biru, Pusaka Sentra, Pusaka Nuri, Morante, Silver Bird (VIP), dll), Express Grup (Express, Express VIP), Transcab, Yellow Cab, Celebrity Grup, Mersindo, Golden Taxi, Putera, dll.Dikenakan biayasurchargeberkisar antara Rp9.000 - 11.000 untuk setiap taksi yang keluar dari bandara. Perlu diperhatikan bahwa banyak taksi yang beroperasi tidak menggunakan argo melainkan tawar-menawar langsung dengan pengemudinya, pastikan bahwa argo menyala sebelum taksi mulai berjalan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.Sewa MobilAda banyak pilihan jasa persewaan mobil ketika kita tiba di terminal kedatangan. Beberapa agen jasa sewa mobil diantaranya adalah TRAC, Hertz, Avis, Cipaganti, dan masih ada banyak agen-agen sewa mobil lainnya.Taksi GelapTaksi gelap yang dioperasikan perorangan juga banyak ditemui ketika keluar dari terminal kedatangan baik domestik maupun internasional. Taksi gelap ini menawarkan harga yang konon lebih murah dibanding dengan taksi resmi, tetapi tentunya belum tentu lebih murah dan tidaklah dianjurkan karena keselamatan tidak terjamin. Tetapi kebanyakan terdapat taksi gelap yang menawarkan tarif belasan bahkan puluhan kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan taksi resmi.2.8PermasalahanBandara Soekarno-Hatta telah mengalami banyak permasalahan, diantaranya adalah:Jumlah penumpang yang meningkatDi Terminal 1, bandara sering mengalami kelebihan kapasitas penumpang. Hal ini membuat para penumpang untuk mengantri lebih lama. Saat ini, Bandara Soekarno-Hatta sudah melayani lebih dari 50 juta penumpang per tahunnya, sementara bandara ini hanya dirancang untuk menangani sekitar 22 juta penumpang per tahunnya.BanjirDalam beberapa tahun terakhir, 2 banjir telah melumpuhkan ribuan penumpang di bandara. Satu-satunya jalan ke bandara kebanjiran sehingga kendaraan tidak bisa bepergian di jalan raya, kecuali truk dan bus. Saat ini, adanya solusi untuk masalah ini terletak pada PT Jasa Marga Tbk. Solusinya adalah dengan membangun sebuah jembatan di atas tingkat banjir terakhir, sehingga jalan raya tidak akan banjir lagi. Kelihatannya, "jembatan" yang diusulkan sekarang ini menjadi seperti proyek bendungan. Pada bulanJuni 2008, Jakarta sekali lagi dilanda banjir. MenurutBMKG, ini adalah banjir terburuk dalam 180 tahun terakhir.PremanismeBanyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengaku ketakutan saat berurusan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten. Bahkan saat kunjungan kerja ke Argentina baru-baru ini, Anggota Komisi IX DPR mendapat laporan dari ratusan pelaut asal Indonesia yang takut pulang karena khawatir bakal dikerjai oknum-oknum di Bandara Soekarno-Hatta.

KriminalitasKriminalitas yang tinggi seperti pencopetan, perampokan, pencurian, penukaran tas, pencongkelan bagasi dan lain-lain telah membuat penumpang di Bandara Soekarno-Hatta menjadi resah. 2.9Perencanaan

Grand DesignSHIADalam sebuah "Masterplan" yang terbaru, Bandara Internasional Soerkarno-Hatta akan meningkatkan kapasitasnya dari 22 juta penumpang per tahun menjadi 62 juta per tahun pada tahun 2014 mendatang. Bandara ini akan menggunakan tema "Bandara Modern Dengan Sentuhan Tradisional" untuk megaproyek tersebut.PT Angkasa Pura IIsebagai operator merancang Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan memiliki 3 terminal penumpang, terminal kargo baru 1 (Cargo Village) dan sebuah bangunan yang terintegrasi pada 2014. Juga akan ada peningkatan kapasitas apron dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat terbang. Sebuah kereta menuju bandara dariStasiun ManggaraidanPeople Mover Systemdirancang untuk transportasi darat dari, ke, dan di dalam bandara juga dalam perencanaan.PT Angkasa Pura IIakan menghabiskan dana sekitar Rp11.7 triliun (US$ 1.36juta) untuk mengubah Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi sebuah 'Bandara Berkelas Dunia' yang akan disebutAerotropolispada tahun 2014. Terminal 3 terlebih dahulu yang akan dikembangkan, selanjutnya Terminal 1 dan Terminal 2 akan dikembangkan dan diintegrasikan dengan dinding hijau dan bandara akan memiliki ruang konvensi, pusat perbelanjaan, hotel, taman bermain, fasilitas rekreasi dan area parkir untuk 20.000 kendaraan. Juga akan terintergrasi dengancommuter line.Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, pemerintah sedang mempersiapkan untuk meletakkan landasan pacu nomor 3. Ini ditargetkan akan selesai pada 2017. Jika bandara memiliki 3 landasan pacu, maka kapasitas layanan akan meningkat menjadi 623.420 pergerakan per tahun dan akan dapat mengantisipasi pertumbuhan setidaknya sampai dekade 2030-an. Perluasan lahan tersebut akan menggunakan 1.000 hektaree dari 10 desa diTeluk NagadanKosambi. Rencana ekspansi telah ditolak oleh Pemkab Tangerang karena penduduk yang tinggal di sekitar bandara tidak akan mampu untuk mendapatkan penghasilan untuk keluarga mereka. Pemerintah daerah menawarkan lokasi lain seperti diBalaraja, tetapi sekretaris perusahaanPT Angkasa Pura IImengatakan bahwa membangun bandara baru tidak akan menjadi tugas yang mudah, karena membutuhkan kajian yang menyeluruh.Karena kurangnya ruang untuk membuat landasan pacu ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pemerintah berencana untuk membangun bandara baru pada 2013 sekitarCikarangdanKarawang. Bandara ini akan diintegrasikan dengan sebuah pelabuhan internasional yang sedang direncanakan, yaituPelabuhan Internasional CilamayadiKarawang. Studi kelayakan masih berjalan dan akan selesai pada akhir 2011 atau awal 2012. Pembangunan bandara internasional baru di sekitar Cikarang dan Karawang akan dilakukan mulai tahun 2015 sebagai solusi jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas penumpang dan pergerakan pesawat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, sehingga Jabodetabek memiliki 2 bandara internasional.2.10ObjekObjekPekerjaanSebelumSesudah

Terminal 1Revitalisasi9 juta penumpang/tahun18 juta penumpang/tahun

Terminal 2Revitalisasi9 juta penumpang/tahun19 juta penumpang/tahun

Terminal 3Penyelesaian4 juta penumpang/tahun25 juta penumpang/tahun

Terminal 4PembangunanBelum ada25 juta penumpang/tahun

Drop-off zonePelebaran4 lajur6 lajur

ApronPenambahan125parking stand174-234parking stand

Cargo villagePembaruan500 kiloton/tahun1.500 kiloton/tahun

Pergerakan pesawatOptimalisasi64 kali/jam (2runway)72-90 kali/jam (2runway)

Landas pacuPenambahan2 buah3 buah

Tangki air bersihPenambahan3 buah4 buah

Main power stationPenambahan1 buah, 35 MW2 buah, 55 MW

Juga termasuk:1. Penutupan pintu M1 pada jam sibuk (07:00-18:00 WIB).2. Pembangunanpeople mover system,integrated buildingberlantai 7 di antara T1 dan T2,commercial area,shelter bus.3. Penataan parkir kendaraan T1 dan T2.4. Pembuatancentralized check-indanautomatic baggage handling system.5. Pemudahan akses masuk/keluar bandara.6. Pembenahan manajemen arus lalu lintas udara.

Opsi perluasan yang ditawarkan Lahan seluas 400 hektaree yang berada di Kecamatan Teluknaga. Lahan seluas 1.200 hektaree yang berada di KecamatanPakuhaji. Pulau reklamasi seluas 9.000 hektaree yang sedang dalam proses pembuatan. Opsi landas pacu IIIKeputusan landas pacu III akan diputuskan pada bulanMaret 2014 Cross parallel runway: landas pacu III dibangun pada jarak beberapa meter di sebelah utara landas pacu II, tanpa membangun terminal IV. Independent runway: landas pacu III dibangun pada jarak 1 km di sebelah utara landas pacu II, serta membangun terminal IV.

MAKALAH LAPANGAN TERBANG2014

GALERIKELOMPOK 4 B

BANDARA SOEKARNO HATTA