Bakteriologi Tonsilitis

2
7/23/2019 Bakteriologi Tonsilitis http://slidepdf.com/reader/full/bakteriologi-tonsilitis 1/2  Yurike Sunaryo 13014101300 Bakteriologi Tonsilitis Flora normal Bakteri di dalam saluran tenggorokan bayi akan mulai muncul sejak pemberian makanan melalui mulut. Bakteri tersebar di dinding faring permukaan tonsil maupun ke rongga mulut. Bakteri di dalam tenggorok pada umumnya adalah flora normal. Flora normal di tenggorok terdiri dari bakteri gram positif dan gram negatif baik yang aerob maupun anaerob. Bakteri anaerob seperti  Actinomyces, Nocardia, dan  Fusobacterium mulai ditemukan pada usia 6 sampai 8 bulan.  Bacteroides, Leptotrichia, Propioni bacterium, dan candida muncul sebagai flora rongga mulut. Populasi  Fusobacterium akan meningkat dengan terbentuknya gigi. Bakteri Aerob termasuk: Streptococcus non hemolyticus, Streptococcus mitis, Streptococcus spp, Staphylococcus non cogulatif, Gemella haemolysans, Neisseria spp dan lain-lain. ondisi yang menguntungkan dari host terhadap perkembangan bakteri dapat mengakibatkan terjadinya perubahan flora normal menjadi patogen. Peran bakteri anaerob pada tonsilitis sulit dijelaskan. Bakteri anaerob merupakan flora normal pada tonsil. !ebagai penghasil " laktamase seperti  Bacteroides fragilis,  Fusobacterium spp, dapat menurunkan penetrasi penisilin terhadap bakteri patogen. Bakteri anaerob penghasil " laktamase yang resisten terhadap penisilin dapat melindungi organisme  patogen. Pola bakteri Bakteri penyebab tonsilitis dapat berasal dari flora normal di saluran nafas atas yang  berubah menjadi patogen atau adanya in#asi bakteri patogen baik secara inhalan maupun ingestan. Bakteri penyebab terdiri dari bakteri aerob gram positif maupun gram negatif. Penyebab terbanyak adalah Streptococcus β hemolyticus group A mencapai $%-8%&. Bakteri lain adalah Streptococcus β hemolyticus group B, C dan G, Streptococcus pneumonia, Staphylococcuc aureus, leibsiella sp, !aemofilus influen"ae dan lain-lain. 'bstruksi kripta tonsil mengakibatkan penumpukan bakteri di dalam kripta tonsil. (al ini dapat menyebabkan infeksi yang kronis pada tonsil atau dapat juga sebagai sumber infeksi  berikutnya. ondisi seperti ini memungkinkan terjadi perbedaan bakteri yang terdapat di  permukaan tonsil dengan di inti tonsil. Permukaan tonsil selalu terkontaminasi dengan sekret orofaring yang mengandung flora normal. )enus stafilokokus yang memiliki kepentingan klinis adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus saprophyticus# Staphylococcus aureus  bersifat  patogen utama pada manusia dan bersifat koagulasi-positif. *engan sifat koagulasi ini memiliki potensi menjadi patogen in#asif. Beberapa strain lain dari Staphylococcus aureus memiliki kapsul sehingga menyulitkan tubuh untuk melakukan fagositosis. +nfeksi Staphylococcus aureus dapat bersifat hebat, terlokalisir, nyeri, dan dapat membentuk supurasi.

Transcript of Bakteriologi Tonsilitis

Page 1: Bakteriologi Tonsilitis

7/23/2019 Bakteriologi Tonsilitis

http://slidepdf.com/reader/full/bakteriologi-tonsilitis 1/2

 Yurike Sunaryo13014101300

Bakteriologi Tonsilitis

Flora normal

Bakteri di dalam saluran tenggorokan bayi akan mulai muncul sejak pemberian

makanan melalui mulut. Bakteri tersebar di dinding faring permukaan tonsil maupun kerongga mulut. Bakteri di dalam tenggorok pada umumnya adalah flora normal. Flora normal

di tenggorok terdiri dari bakteri gram positif dan gram negatif baik yang aerob maupun

anaerob. Bakteri anaerob seperti  Actinomyces, Nocardia, dan  Fusobacterium mulai

ditemukan pada usia 6 sampai 8 bulan.  Bacteroides, Leptotrichia, Propioni bacterium, dan

candida muncul sebagai flora rongga mulut. Populasi Fusobacterium akan meningkat dengan

terbentuknya gigi.

Bakteri Aerob termasuk: Streptococcus non hemolyticus, Streptococcus mitis,

Streptococcus spp, Staphylococcus non cogulatif, Gemella haemolysans, Neisseria spp dan

lain-lain. ondisi yang menguntungkan dari host terhadap perkembangan bakteri dapat

mengakibatkan terjadinya perubahan flora normal menjadi patogen.

Peran bakteri anaerob pada tonsilitis sulit dijelaskan. Bakteri anaerob merupakan flora

normal pada tonsil. !ebagai penghasil " laktamase seperti  Bacteroides fragilis,

 Fusobacterium spp, dapat menurunkan penetrasi penisilin terhadap bakteri patogen. Bakteri

anaerob penghasil " laktamase yang resisten terhadap penisilin dapat melindungi organisme

 patogen.

Pola bakteri

Bakteri penyebab tonsilitis dapat berasal dari flora normal di saluran nafas atas yang

 berubah menjadi patogen atau adanya in#asi bakteri patogen baik secara inhalan maupun

ingestan. Bakteri penyebab terdiri dari bakteri aerob gram positif maupun gram negatif.

Penyebab terbanyak adalah Streptococcus β hemolyticus group A mencapai $%-8%&.

Bakteri lain adalah Streptococcus β hemolyticus group B, C dan G, Streptococcus pneumonia,

Staphylococcuc aureus, leibsiella sp, !aemofilus influen"ae dan lain-lain.

'bstruksi kripta tonsil mengakibatkan penumpukan bakteri di dalam kripta tonsil. (al

ini dapat menyebabkan infeksi yang kronis pada tonsil atau dapat juga sebagai sumber infeksi berikutnya. ondisi seperti ini memungkinkan terjadi perbedaan bakteri yang terdapat di

 permukaan tonsil dengan di inti tonsil. Permukaan tonsil selalu terkontaminasi dengan sekret

orofaring yang mengandung flora normal.

)enus stafilokokus yang memiliki kepentingan klinis adalah Staphylococcus aureus,

Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus saprophyticus# Staphylococcus aureus  bersifat

 patogen utama pada manusia dan bersifat koagulasi-positif. *engan sifat koagulasi ini

memiliki potensi menjadi patogen in#asif. Beberapa strain lain dari Staphylococcus aureus

memiliki kapsul sehingga menyulitkan tubuh untuk melakukan fagositosis. +nfeksi

Staphylococcus aureus dapat bersifat hebat, terlokalisir, nyeri, dan dapat membentuk supurasi.

Page 2: Bakteriologi Tonsilitis

7/23/2019 Bakteriologi Tonsilitis

http://slidepdf.com/reader/full/bakteriologi-tonsilitis 2/2

 Yurike Sunaryo13014101300

emampuan mutasi Staphylococcuc aureus mengakibatkan terbentuk strain baru yang

resisten terhadap berbagai antibiotik. $ethichilin %esistence Staphylococcus aureus &$%SA'

merupakansalah satu strain yang terbentuk akibat mutasi. utasi ini merupakan usaha bakteri

untuk dapat bertahan hidup terhadap antibiotik. emampuan mutasi bakteri staphylococcus

aureus telah terlihat tahun setelah ditemukan penisilin. utasi terjadi pada struktur proteinsehingga bakteri tidak dapat berikatan dengan antibiotik.

Staphylococcus epidermidis bersifat koagulasi negatif dan bersifat flora normal pada

tubuh manusia seperti di saluran nafas atas. +nfeksi dapat terjadi jika terdapat lesi, atau pada

daya tahan tubuh yang rendah. !upurasi lokal merupakan ciri khas infeksi stafilokokus baik 

koagulasi-positif maupun koagulasi negatif.

Komplikasi-komplikasi tonsilitis kronik 

Komplikasi lokal:

- Peritonsilitis

- Abses peritonsiler /0uinsy1

- Abses parafaringeal

- ista tonsil

- 2onsilotith

Komplikasi sistemik:

- *emam reumatik dan penyakit jantung reumatik- )lomerulonefritis

- 3efritis

- +ridosiklitis

- *ermatitis

- Pruritus

- 4rtikaria

- Furunkulosis

5eferensi:

iatrak B7, olley A. Pharyngitis and Adenotonsilar desease. +n: 9ummings 9 editor.

'tolaryngology head neck surgery, th ed. Philadelphia ;lse#ier osby. <%%=:p.>?6-6$.

Aas 7A, Paster 7B, !tokes 3, 'lsen +, *e@hirst F;. *efining the normal bacterial flora og

the oral ca#ity. 7 clin microbiol <%%$ ?/>>1:$=<>-?<.