Bahasa, takwil, dan makna
-
Upload
muhammad-nur-jabir -
Category
Education
-
view
154 -
download
0
Transcript of Bahasa, takwil, dan makna
Bahasa, Takwil, dan Makna
Muhammad Nur Jabir
Suatu hal yang mesti kita
sadari mengenai persoalan takwil atas teks yaitu
menerima sebuah asumsi sebelumnya bahwa teks
memiliki aspek zahir dan batin.
Takwil; Pendekatan Ontologi atas Teks
Dalam pendekatan ontologi,
teks bukan hanya sesuatu yang tertulis, namun teks juga bisa
bermakna sosial, nature, sastra, dan film, dan semuanya
memiliki aspek zahir dan batin.
apa itu teks?
Pendekatan ontologi terhadap teks dengan pendekatan zahir-batin akan memberikan jalan kepada kita bahwa pondasi
esensi teks bertumpu pada zahir dan hanya melalui zahir teks
saja kita bisa beranjak menuju batin.
Tahap pertama mesti
memahami bentuk bahasa yang digunakan dalam suatu teks. Misalnya menentukan bahasa apa yang digunakan oleh Rumi
dalam Matsnawi? Apakah bahasa sains, filsafat, sejarah,
atau bahasa sufistik?
Darimana Memulai?
Menurut Wittgenstein terkait dengan persoalan teks; perlu
dipahami bahwa kita tidak berhadapan dengan satu
permainan bahasa saja, namun beberapa permainan bahasa.
Dalam memahami teks, mesti
memahami sebelumnya permainan bahasa yang
digunakan sebab tiap permainan bahasa menggunakan logika
yang sesuai dengan karekteristik permainan bahasa
tersebut.
Pertanyaannya; apakah kitab Matsnawi
adalah kitab sufistik atau kitab syair biasa? Rumi menjawab pertanyaan ini
dalam pendahuluan atas Matsnawi bahwa kitab Matsnawi adalah kitab
syariat dan hakikat. Dalam kata lain, kitab Matsnawi adalah kitab yang
mengajarkan tentang hakikat dan batin.
1 .Pendekatan ayat per ayat atau dari
satu bait menuju bait selanjutnya.2 .Pendekatan secara global.
Dalam memahami teks kita membutuhkan kedua pendekatan tersebut
Dua Pendekatan terhadap Teks
Dalam hal ini kita memahami bahwa dalam menelusuri teks, perlu pendekatan ayat per ayat tapi tidak cukup, karena untuk
memahami maksud dan ruh dari teks, membutuhkan pendekatan
secara global.
Menerima kedua pendekatan tersebut meniscayakan kita memahami struktur
dari sebuah teks .Namun sebelum memahami strukturnya terlebih dahulu memahami tokoh yang diangkat dalam kisah-kisah Matsnawi, selanjutnya memahami simbol apakah
yang diinginkan dari tokoh tersebut.
Kitab Matsnawi
Peran stuktur disini seperti peta yang akan mengantarkan kita
memahami keterhubungan antara satu teks dengan teks lainnya, atau antara awal dan akhir, atau antara input dan
output.
Struktur inti dalam kitab
Matsnawi terdapat pada dua bagian utama; buku pertama dan
buku ke lima. Buka pertama mengisahkan tentang seruling (nei) dan penderitaannya dan buku kelima mengenai cinta.
Rumi membagi dua cinta; sejati dan palsu. Cinta yang dikisahkan dalam
Matsnawi adalah cinta sejati. Selama manusia tak pernah mengalami cinta sejati, ia tak kan pernah memahami
munajat cinta kepada Ilahi. Dan manusia tak kan bisa memahami jalan
sufistik .
Bagi Rumi, cinta adalah motor
penggerak agar pesuluk sampai kepada kekasih. Dan
puncaknya manusia mengalami penyatuan antara
'Asyiq-Ma'syuq.
Rumi Institute