Bahasa Jerman praposisi
-
Upload
nieco-niyoniken-sama-ajja -
Category
Documents
-
view
281 -
download
2
Transcript of Bahasa Jerman praposisi
Bahasa Jerman praposisi
das Präteritum (Kata kerja bentuk Lampau)
Das Präteritum digunakan untuk membicarakan suatu kejadian di waktu lampau (hampir sama dengan bentuk “Perpekt”), perbedaannya bentuk “Präteritum” lebih banyak digunakan dalam penulisan artikel seperti pada buku, koran, majalah dll sedangkan bentuk “Perpekt” digunakan membicarakan suatu kejadian di waktu lampau dalam percakapan sehari-hari.
MONTREAL – Martina Hingis’ dritter Final seit ihrem Comeback ging völlig in die Hose: 2:6, 3:6 in nur 59 Minuten gegen die Serbin Ana Ivanovic (WTA 17). Im Final geriet Hingis schnell 1:4 in Rückstand und gab den ersten Satz nach knapp 25 Minuten und dem zweiten Break ab. Den zweiten Durchgang vermochte sie bis zum 3:3 ausgeglichen zu halten, bevor Ivanovic der Schweizerin doch noch zweimal den Aufschlag (zum 3:4 und 3:6) abnahm. In den Games zuvor hatte die Serbin zwei Breakchancen noch vergeben.
Ivanovic feierte gegen die frühere Weltnummer 1 ihren grössten Karriere-Erfolg. “Ich kann es noch gar nicht glauben. Es war eine unglaubliche Woche”, so die erst 19-jährige Serbin, die den zweiten Turniersieg realisierte. Im Januar 2005 hatte sie in Canberra (Au) triumphiert.
Konjugasi kata kerja Infinitiv dalam kalimat bentuk sekarang dapat dikategorikan sebagai berikut :
A. Regelmäßige (kata kerja beraturan) und schwache Verben (kata kerja lemah)
1. Konjugasi kata kerja Infinitiv beraturan (regelmässige Verben) atau lemah (Schwache Verben) secara umum.
Subjekt lernen suchen spielen Endung
ich lernte suchte spielte te
du lerntestsuchtes
tspieltest test
er,sie,es lernte suchte spielte te
wir lernten suchten spielten ten
ihr lerntet suchtet spieltet tet
sie/Sie lernten suchten spielten ten
2. Konjugasi kata kerja Infinitiv beraturan (regelmässige Verben) yang berakhiran dengan (”t,d,m,n”).
Subjekt arbeiten atmen gründen rechnen Endung
ich arbeitete atmete gründete rechnete ete
du arbeitetest atmetest gründetestrechnetes
tetest
er,sie,es arbeitete atmete gründete rechnete ete
wir arbeiteten atmeten gründeten rechneten eten
ihr arbeitetet atmetet gründetet rechnetet etet
sie/Sie arbeiteten atmeten gründeten rechneten eten
Melihat contoh tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Präteritum” dibentuk dengan menyisipkan “t” atau “et” antara Verbstamm dan Verbendung.
Bentuk kata kerja Präteritum untuk orang I tunggal (ich) dan orang III tunggal (er,sie,es) selalu sama. Sedangkan kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “t,d” akan mendapatkan penambahan “e” antara Stamm dan Endung untuk memudahkan dalam pengucapan. Lihat tabel diatas.
B. Unregelmäßige (kata kerja tidak beraturan) dan starke Verben (kata kerja kuat)
1. Konjugasi kata kerja Infinitiv tidak beraturan dan kata kerja kuat secara umum.
Subjekt gehen Endungich ging -du gingst st
er,sie,es ging -wir gingen enihr gingt t
sie/Sie gingen en
2. Konjugasi kata kerja Infinitiv tidak beraturan yang berakhiran dengan “t,d”.
Subjekt bitten finden Endungich bat fand -du batst fandst st
er,sie,es bat fand -wir baten fanden enihr batet fandet et
sie/Sie baten fanden en
3. Konjugasi kata kerja Infinitiv tidak beraturan yang berakhiran dengan “s, ss(ß)”.
Subjekt lesen vergeßen Endungich las vergaß -
dulast/
lasestvergaß/
vergaßestst/est
er,sie,es las vergaß -wir lasen vergaßen enihr last vergaßt t
sie/Sie lasen vergaßen en
Setelah melihat konjugasi kata kerja Infinitiv unregelmäßige dan starke Verben di atas dalam bentuk Präteritum, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk Präteritum akan mengalami perubahan pada Stammvokalnya. Sehingga bentuk Präteritum kata kerja kuat dan kata kerja tak beraturan sebaiknya dihafalkan. Berikut tip yang dapat menjadi pedoman dalam membentuk kata kerja bentuk lampau tetapi tidak berlaku mutlak :
Stammvokal
Infinitiv Präsens
Präsens
Stammvokal
Infinitiv Präterit
um
Präteritum
-e/-igeben
/ sitzen
-agab /saß
-a/-ei
halten /
schreiben
-iehielt
/schrieb
-ie
verlieren / ziehe
n
-overloren / zog
Seperti halnya dengan Präteritum kata kerja lemah dan beraturan untuk Subyek orang I tunggal (ich) dan orang III tunggal (er,sie,es) tetap sama dan tidak mengalami perubahan. Tetapi untuk bentuk Subyek lainnya akan mengalami perubahan (lihat tabel 1 dan 2) sedangkan untuk kata kerja kuat dan tidak beraturan yang berakhiran “t,d, s, ß(ss) akan mengalami perubahan yaitu dengan menambahkan “e” diantara Stamm dan Endung, hal tersebut berlaku untuk orang kedua tunggal dan jamak serta subyek bentuk hormat (Sie). (lihat tabel 3).
C. Konjugasi kata kerja Infinitiv lainnya (bentuk campuran)
Selain bentuk kata kerja Präteritum diatas, terdapat beberapa kata kerja yang memiliki ciri-ciri sebagai kata kerja lemah dan kuat dalam bentuk Präteritum dan Partizip Perpekt.
Infinitiv Präsens Präteritum Perpektbringen er bringt er brachte er hat gebrachtdenken er denkt er dachte er hat gedachtdürfen er darf er durfte er hat gedurftkönnen er kann er konnte er hat gekonntmüssen er muss er musste er hat gemusstnennen er nennt er nannte er hat genanntrennen er rennt er rannte er hat geranntsenden er sendet er sandte er hat gesandtsollen er soll er sollte er hat gesollt
wenden er wendet er wand(e)te er hat gewandtwissen er weiss er wußte er hat gewußttwollen er will er wollte er hat gewwollt
Melihat tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa“denken” memiliki ciri-ciri kata kerja lemah, sebab antara Stamm dan Endung mendapat penambahan “t” = dach -t- e , pada bentuk Partizip Perpekt mendapat akhiran “t” = gedach -t . Sedangkan kata kerja kuat ciri-cirinya dapat ditandai dengan adanya perubahan pada “Stammvokalnya”
D. Konjugasi kata kerja Infinitiv “sein” , “haben” dan “werden” dalam bentuk Präteritum.
Subjekt
seinhabe
nwerden
ich war hatte wurde
du warsthattest
wurdest
er,sie,es war hatte wurde
wirwaren
hatten wurden
ihr wart hattet wurdet
sie/Siewaren
hatten wurden
die Präposition – Kata depan
über, in, durch, zu, mit, an usw.
Kata tersebut diatas merupakan salah satu contoh dari kata depan. Kata depan bahasa Jerman digunakan untuk mnghubungkan kata-kata dan grup kata dengan yang lainnya
seperi kata benda atau kata ganti. Kegunaan dari kata depan dalam kalimat yaitu menggambarkan tempat (local), waktu(temporal), cara(modal), dan sebab(kausal).
Mein Buch liegt auf dem Tisch. (local-tempat) Er ist seit einer Woche krank. (temporal-waktu) Ich fahre oft mit dem Auto zur Arbeit. (modal-cara) Wegen des schlechten Wetters had das WM 2006 nicht stattgefunden. (kausal-
sebab)
Posisi kata depan dalam suatu kalimat yaitu terletak di depan kata benda atau kata ganti, namun ada juga bebrapa kata depan yang dapat diletakan dibelakang kata benda atau kata ganti seperti kata depan (gegenüber, entlang, nach).
Rudi fährt nach Italien. (sebelum kata benda) Ich komme später zu dir. (sebelum kata ganti) Gehen Sie bitte nach links. (sebelum kata keterangan)
Secara garis besar kata depan terbagi atas :
Kata depan yang diikuti oleh Akkusativ (für, ohne, um, gegen usw). Kata depan yang diikuti oleh Dativ (mit, zu, bei, aus usw). Kata depan yang diikuti oleh Akkusativ dan Dativ (in, neben, unter, auf usw). Kata depan yang diikuti oleh Genitiv (wegen, während, oberhalb, unterhalb usw).
Selain itu kata depan juga dapat digabungkan dengan bestimmten artikel seperti :
am = an dem ans = an das aufs = auf das beim = bei dem durchs = durch das fürs = für das im = in dem ins = in das ums = um das vom = von dem zum = zu dem zur = zu der
der Schmuck – Perhiasan
das Nomensingular plural indonesisch
das Armband die Armbänder gelangdie Armbanduhr die Armbanduhren jam tangander Armreif die Armreifen gelangder Anhänger die Anhänger liontindie Brosche die Broschen brosdas Gold - emasder Diamant die Diamanten berliandie Kette die Ketten rantai, kalungder Fingerring die Fingerringe cincindie Halskette die Halsketten kalungdie Koralle die Korallen batu koraldas Kristall die Kristalle kristal
der Modeschmuckdie Modeschmucke
perhiasan imitasi
der Ohrring die Ohrringe anting-antingder Ohrstecker die Ohrstecker giwangdie Perle die Perlen mutiaradas Piercing - piersingdas Bauchpiercing - piersing perutder Ring die Ringe cincindas Silber - perakder Türkis die Türkise pirusder Wecker die Wecker weker
das Adjecktiv
adjektivkomparati
vsuperlativ indonesisch
echt echteram echtesten
asli, murni
vergoldet
- - berlapis emas
versilbert
- -berlapis perak
o
Akkusativ
Niemand weiß, wie weit seine Kräfte gehen, bis er sie versucht hat. Goethe (1749 – 1832)
die Präposition – Kata depan
über, in, durch, zu, mit, an usw.
Kata tersebut diatas merupakan salah satu contoh dari kata depan. Kata depan bahasa Jerman digunakan untuk mnghubungkan kata-kata dan grup kata dengan yang lainnya seperi kata benda atau kata ganti. Kegunaan dari kata depan dalam kalimat yaitu menggambarkan tempat (local), waktu(temporal), cara(modal), dan sebab(kausal).
Mein Buch liegt auf dem Tisch. (local-tempat) Er ist seit einer Woche krank. (temporal-waktu) Ich fahre oft mit dem Auto zur Arbeit. (modal-cara) Wegen des schlechten Wetters had das WM 2006 nicht stattgefunden. (kausal-
sebab)
Posisi kata depan dalam suatu kalimat yaitu terletak di depan kata benda atau kata ganti, namun ada juga bebrapa kata depan yang dapat diletakan dibelakang kata benda atau kata ganti seperti kata depan (gegenüber, entlang, nach).
Rudi fährt nach Italien. (sebelum kata benda) Ich komme später zu dir. (sebelum kata ganti) Gehen Sie bitte nach links. (sebelum kata keterangan)
Secara garis besar kata depan terbagi atas :
Kata depan yang diikuti oleh Akkusativ (für, ohne, um, gegen usw). Kata depan yang diikuti oleh Dativ (mit, zu, bei, aus usw). Kata depan yang diikuti oleh Akkusativ dan Dativ (in, neben, unter, auf usw). Kata depan yang diikuti oleh Genitiv (wegen, während, oberhalb, unterhalb usw).
Selain itu kata depan juga dapat digabungkan dengan bestimmten artikel seperti :
am = an dem ans = an das aufs = auf das beim = bei dem durchs = durch das fürs = für das im = in dem ins = in das ums = um das vom = von dem zum = zu dem zur = zu der
Possessivpronomen – Kata Ganti Kepunyaan Possessivpronomen - Kata Ganti Kepunyaan, Pronomen - Kata Ganti. Possessivpronomen adalah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan suatu kepunyaan.
Selain berfungsi sebagai kata ganti kepunyaan, juga digunakan sebagai pelengkap kata benda (Attributiv).
Perbedaan antara keduanya sangat jelas, apabila Possessivepronomen sebagai artikel (Possessivartikel) maka selalu berada didepan kata benda tetapi apabila Possessivepronomen sebagai pengganti dari kata benda maka digunakan tanpa artikel. Lihat tabel dan contoh sebagai berikut :
Personal-pronome
n
Possessiv-pronomenals ArtikelNominativ
Possessiv-pronomen
ich mein Buch Ja, das ist mein(e)s.du dein Buch Ist das dein(e)s ?er sein Buch Nein, es ist sein(e)s.es sein Buch Oder vielleicht sein(e)s ?
sie ihr Buch Es ist Ihres.wir unser Buch Aber, das hier ist unseres!ihr euer Buch Und das hier ist eures.
sie ihr BuchNein, es gehört den Kindern. Es ist ihres.
Sie (hormat)
Ihr Buch Herr Müller, ist das Ihres ?
Ist das dein Velo ? Ja,das ist mein(e)s. Ist das seine Blume ? Ja, das ist seine. Ist das Ihr Hund ? Ja, das ist mein(e)s.
der Kasus (Nominativ, Akkusativ, Dativ, Genitiv)
das Nomen - Kata Benda, der Kasus. add a comment
1. Der Kasus merupakan bagian dari kata benda, yang menunjukan hubungan kata benda dengan elemen-elemen lain dalam kalimat atau anak kalimat. Contoh : Subyek adalah Nominativ, Obyek adalah Akkusativ, Dativ dan Genitiv.
2. Hubungan antara bagian yang berbeda dalam kalimat juga dapat ditentukan oleh kata yang memerintah kata benda tersebut seperti kata sifat, kata kerja dan kata depan. Lihat contoh :
Kata Kerja yang memerlukan kasus tertentu : o brauchen – Akkusativ – Ich brauche einen Kugelschreiber.o gefallen – Dativ = Gefällt Ihnen Bali?o beschuldigen – Genitiv = Man beschuldigte ihn des Mordes.
Kata sifat yang memerlukan kasus tertentu : o breit – Akkusativ – Das Zimmer ist einen Meter breit.o ähnlich – Dativ = Ich bin meiner Schwester sehr ähnlich.o würdig – Genitiv = Er ist ein würdiger Nachfolger des Chefs.
Kata depan yang memerlukan kasus tertentu : o ohne – Akkusativ = Ohne mich kannst du allein gehen.o bei – Dativ = Eric wohnt noch bei seinen Eltern.o Wegen – Genitiv = Wegen des Regens können wir nicht ins Kino gehen
der Kasus (Nominativ, Akkusativ, Dativ, Genitiv)
3. Der Kasus merupakan bagian dari kata benda, yang menunjukan hubungan kata benda dengan elemen-elemen lain dalam kalimat atau anak kalimat. Contoh : Subyek adalah Nominativ, Obyek adalah Akkusativ, Dativ dan Genitiv.
4. Hubungan antara bagian yang berbeda dalam kalimat juga dapat ditentukan oleh kata yang memerintah kata benda tersebut seperti kata sifat, kata kerja dan kata depan. Lihat contoh :
Kata Kerja yang memerlukan kasus tertentu : o brauchen – Akkusativ – Ich brauche einen Kugelschreiber.o gefallen – Dativ = Gefällt Ihnen Bali?o beschuldigen – Genitiv = Man beschuldigte ihn des Mordes.
Kata sifat yang memerlukan kasus tertentu : o breit – Akkusativ – Das Zimmer ist einen Meter breit.o ähnlich – Dativ = Ich bin meiner Schwester sehr ähnlich.o würdig – Genitiv = Er ist ein würdiger Nachfolger des Chefs.
Kata depan yang memerlukan kasus tertentu : o ohne – Akkusativ = Ohne mich kannst du allein gehen.o bei – Dativ = Eric wohnt noch bei seinen Eltern.o Wegen – Genitiv = Wegen des Regens können wir nicht ins Kino gehen
Kasus Bahasa Jerman Written by Arfi Indradana Tuesday, 21 April 2009 der Kasus (Nominativ, Akkusativ, Dativ, Genitiv)
1. Der Kasus merupakan bagian dari kata benda, yang menunjukan hubungan kata benda dengan elemen-elemen lain dalam kalimat atau anak kalimat. Contoh : Subyek adalah Nominativ, Obyek adalah Akkusativ, Dativ dan Genitiv.
2. Hubungan antara bagian yang berbeda dalam kalimat juga dapat ditentukan oleh kata yang memerintah kata benda tersebut seperti kata sifat, kata kerja dan kata depan. Lihat contoh :
Kata Kerja yang memerlukan kasus tertentu : o brauchen - Akkusativ - Ich brauche einen Kugelschreiber.o gefallen - Dativ = Gefällt Ihnen Bali?o beschuldigen - Genitiv = Man beschuldigte ihn des Mordes.
Kata sifat yang memerlukan kasus tertentu : o breit - Akkusativ - Das Zimmer ist einen Meter breit.o ähnlich - Dativ = Ich bin meiner Schwester sehr ähnlich.o würdig - Genitiv = Er ist ein würdiger Nachfolger des Chefs.
Kata depan yang memerlukan kasus tertentu : o ohne - Akkusativ = Ohne mich kannst du allein gehen.o bei - Dativ = Eric wohnt noch bei seinen Eltern.
o Wegen - Genitiv = Wegen des Regens können wir nicht ins Kino gehen
Berikut penjelasan dari keempat kasus tersebut :
A. Nominativ
Kata benda atau kata ganti dinamakan Nominativ apabila :
Sebagai pokok kalimat dan pelengkap kata kerja dalam kalimat. (Subjekt) o Frau Hadi wohnt in Jakartao Morgen fliegt der Mann nach Indonesien.
Sebagai pelengkap predikat subyek setelah kata kerja “bleiben”, “sein”, “heißen“ , dan “werden”. (Prädikativ zum Subjekt)
o Die Frau heißt Maria.o Maria ist die Frau von Ahmad.
Sebagai pelengkap sapaan. (die Anrede) o Guten Morgen, Frau Schmidt !o Maria, bitte hilfst du mir !
untuk memberikan keterangan yang lebih detail tentang element yang lain dalam kalimat yang dinamakan “keterangan tambahan” (Apposition).
o Rita, eine Modedesignerin, kommt aus Indonesien.
Selain itu, Nominativ dapat juga disebut “kasus pertama” (der Werfall), sebab dalam aturan, kasus Nominativ dapat ditanyakan dengan menggunakan “wer atau was”. Contoh :
Frau Hadi wohnt in Jakarta. o Wer wohnt in Jakarta ? Frau Hadi.
Das Magazin liegt auf dem Sofa. o Was liegt auf dem Sofa? das Magazin.
B. Akkusativ
Kata benda atau kata ganti dinamakan Akkusativ apabila :
Sebagai objek langsung dari sebuah kata kerja yang selalu memerlukan Akkusativ. o Ich habe ein Auto.o Wir hören einen Dialog.
Berikut kata kerja yang selalu memerlukan obyek Akkusativ :
o anrufeno braucheno begrüßeno habeno essen
o kennen lerneno leseno seheno kochen usw.
Apabila dipergunakan bersama dengan kata depan (Präposition) “bis”, “durch”, “entlang”, “für”, “gegen”, “ohne”, “um”, “um…herum”, dalam sebuah kalimat.
o Rita kauft Rosen für Ihre Mutter.o Du kannst ohne mich gehen.
Apabila dipergunakan bersama dengan kata depan “an”, “auf”, “hinter”, “in”, “neben”, “über”, “unter”, “vor”, “zwischen” dalam sebuah kalimat, (apabila membicarakan tentang gerakan atau arah tujuan).
o Mein Tochter geht heute nicht in die Schule.o Er legt das Buch auf den Tisch.
Apabila dipergunakan bersama dengan kata sifat yang menunjukan berat dan ukuran serta kata sifat yang memerlukan obyek akkusativ.
o Das kleine Auto ist einen Meter breit.o Du bist mir noch 200 Euro schuldig.
Berikut daftar kata sifat yang sering dipergunakan dengan obyek akkusativ :
o alto breito großo hocho lango schwero gewohnto schuldig
menunjukan waktu o Meine Tochter spielt den ganzen Tag im Garten.
untuk memberikan keterangan yang lebih detail tentang element yang lain dalam kalimat yang dinamakan “keterangan tambahan” (Apposition).
o Kennst du Madonna, die Sängerin ?
Selain itu, Akkusativ dapat juga disebut “kasus keempat” (der Wenfall), sebab dalam aturan, kasus Akkusativ dapat ditanyakan dengan menggunakan “wen atau was”. Contoh :
Er liest ein Krimibuch. o Was liest er ? einen Krimibuch.
Ich brauche eine Lesebrille zum Lesen. o Was brauche ich zum Lesen ? eine Lesebrille.
C. Dativ
Kata benda atau kata ganti dinamakan Dativ apabila :
Sebagai pelengkap objek tidak langsung dari kata kerja yang selalu memerlukan Dativ.
o Ich danke dir.o Bitte hilf mir !o Schmeckt Ihnen die Suppe ?
Berikut daftar kata kerja yang selalu memerlukan Obyek Dativ :
o anworteno dankeno gefalleno gehöreno helfeno passeno schadeno zuhöreno schmecken usw.
Apabila dipergunakan bersama dengan kata depan (Präposition) “an… vorbei”, “aus”, “bei”, “gegenüber”, “mit”, “nach”, “seit”, “von”, “von…aus”, “zu” dalam sebuah kalimat
o Gestern war ich bei meinen Eltern.o Seit meiner Ankunft in Deutschland lerne ich Deutsch.
Apabila dipergunakan bersama dengan kata depan “an”, “auf”, “hinter”, “in”, “neben”, “über”, “unter”, “vor”, “zwischen” dalam sebuah kalimat, (apabila membicarakan suatu tempat).
o Ich studiere noch an der Universität.o Anton sitzt unter dem Baum.
Apabila dipergunakan dengan kata sifat yang selalu membutuhkan obyek tidak langsung dalam suatua kalimat.
o Sie ist ihrer Schwester sehr ähnlich.o Ihm ist alles egal.
Berikut daftar kata sifat yang selalu memerlukan Obyek Dativ :
o ähnlicho behilflicho bekannto egalo gleicho möglicho recht
o sympathischo überlegen
untuk memberikan keterangan yang lebih detail tentang element yang lain dalam kalimat yang dinamakan “keterangan tambahan “(Apposition).
o Das Auto gehört ihr, der Frau von Herrn Müller.
Selain itu, Dativ dapat juga disebut “kasus ketiga” (der Wemfall), sebab dalam aturan, kasus Dativ dapat ditanyakan dengan menggunakan “wem atau was”. Contoh :
Sie kauft ihrem Sohn ein Auto. o Wem kauft sie ein Auto? ihrem Sohn
Ich erzähle ihm die Gesichte. o Wem erzähle ich die Gesichte ? ihm
D. Genitiv
Genitiv pada umumnya digunakan untuk memberikan informasi yang lebih detail dari suatu kata benda atau dengan kata lain sebagai atribut, yang dapat diartikan sebagai berikut :
Sebagai pelengkap objek tidak langsung dari kata kerja yang selalu membutuhkan obyek Genitiv.
o Man beschuldigte ihn des Mordes.
Berikut daftar kata kerja yang selalu membutuhkan Obyek Genitiv :
o gedenkeno würdigeno bedürfeno verdächtigeno überführeno beschuldigen usw.
Sebagai pelengkap objek tidak langsung dari kata Sifat yang selalu membutuhkan obyek Genitiv.
o Er ist ein würdiger Nachfolger des Chefs.
Berikut daftar kata kerja yang selalu membutuhkan Obyek Genitiv :
o bedürftigo bewußto unbewußto freio gewißo mächtig
o unmächtigo müdeo sichero unsichero unfähigo würdigo unwürdigo voll
menunjukan milik/kepunyaaan o Müllers Frau (die Frau von Müller).o das Haus meines Vaters (das Haus, das meinem Vater gehört).
menunjukan pencipta dari sesuatu o Mozarts Sinfonien (die Sinfonien, die Mozart komponiert hat)o die Erfindungen Edisons (die Erfindungen von Edison).
menunjukan keseluruhan, dari bagian suatu bilangan pecahan. o die Hälfte des Apfels (die Hälfte von dem Apfel)o ein Viertel aller Schweizer (ein Viertel von allen Schweizern)
Genetiv juga dapat dikombinasikan dengan kata depan “anstatt, ausserhalb, innerhalb, oberhalb, trotz, unterhalb, während, wegen”.
o Unsere Uni liegt ausserhalb der Stadt.o Wegen des Regens können wir nicht ins Kino gehen.
Selain itu, Genitiv dapat juga disebut “kasus kedua” (der Wesfall), sebab dalam aturan, kasus Genitiv dapat ditanyakan dengan menggunakan “wessen”. Contoh :
Er gedachte seines toten Vaters. o Wessen gedachte er ? seines toten Vaters.