bahasa indonesia

download bahasa indonesia

of 9

description

makalah

Transcript of bahasa indonesia

HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAKLia Rahmiaty(1110070100112)[email protected]

ABSTRAK

ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan memberi ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama. Kurangnya Pengetahuan orang tua tentang Pemberian ASI eksklusif 6 bulan pertama akan berdampak pada perkembangan Anak. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal hingga bayi berumur sampai enam bulan. Pemberian ASI di Indonesia baru mencapai 15,3% dan pemberian susu formula meningkat tiga kali lipat dari 10,3% menjadi 32,5%. Rentang usia bayi 0-24 bulan merupakan tahap perkembangan kritis sehingga memerlukan perhatian yang optimal, terutama dari orang tua sebagai orang terdekat. Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal hanya dengan mengandalkan asupan gizi dari ASI.

Kata kunci : ASI Eksklusif, Tumbuh Kembang

A. PendahuluanBerdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 di Indonesia pemberian ASI baru mencapai 15,3 persen dan pemberian susu formula meningkat tiga kali lipat dari 10,3% menjadi 32,5%.Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan, Budiharja, menyatakan bahwa angka ini cukup memprihatinkan. Ia menilai rendahnya kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah, termasuk di dalamnya kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat, akan pentingnya ASI (Dwiharso, 2011). Pemberian ASI eksklusif, dimana ibu harus menyusui bayi secara murni dalam jangka waktu minimal bayi berumur 0 sampai 6 bulan, karena ASI itu sendiri merupakan nutrisi yang berkualitas, bisa meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan dan menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi pemberian ASI eksklusif.Rendahnya pemberian ASI dapat menjadi ancaman bagi Tumbuh Kembang Anak (TKA). Padahal, kandungan ASI kaya akan karetonoid dan selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit. Setiap tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula, sehingga jika anak mendapatkan ASI bisa dihindarkan dari kematian yang seharusnya tidak perlu. Susu formula dapat meningkatkan resiko terjadinya asma dan alergi. Sementara itu, menurut Satuan Tugas ASI Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian ASI bisa menurunkan persentase kematian hingga 13 % (Dwiharso, 2010); (Assunah, 2007).Tumbuh kembang dapat berjalan dengan pemberian ASI eksklusif seperti ketrampilan motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian dimana ketrampilan ini menunjukkan tingkah laku yang menggerakkan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh, misalnya mengangkat kepala dan duduk. Berdasarkan latar belakang di atas artikel ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan tumbuh kembang anak.

B. Tinjauan Pustaka1. Pengertian ASI eksklusif adalah pemberian ASI secara murni kepada bayi tanpa cairan lain, seperti susu formula atau air putih. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal hinggabayi berumur empat sampai enam bulan (Danuatmaja, 2006).

2. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak menunjukan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intra seluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengaan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh. (Depkes, 2007)

3. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pengerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya. Gerakan halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya. (Depkes, 2007)

4. Perhitungan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Perhitungan Deteksi Dini Tumbuh Kembang dibagi menjadi 3 kriteria yaitu : a. Sesuai dengan tahap perkembangannya jika anak dapat melakukan 9 sampai 10 skrining b. Meragukan jika anak dapat melakukan 7 sampai 8 skrining c. Penyimpangan jika anak hanya melakukan 6 atau kurang dari skrining (Depkes, 2007) Tumbuh kembang sebenarnya adalah proses yang berbeda namun keduannya tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan. Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran dan jumlah sel dapat diukur menggunakan satuan panjang berat dan lingkar kepala. Sementara perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur dan fungsi sel menjadi yang lebih komplek, diukur menggunakan skrening perkembangan. Tumbuh kembang sangatlah dipengaruhi oleh faktor genetik (oleh anak itu sendiri) dan faktor lingkungan. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memberikan nutrisi yang terbaik bagi anak sejak awal kehidupannya. Diawal hidupnya, bayi membutuhkan nutrisi yang adekuat untuk pertumbuhannya, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh proses tumbuh kembangnya.ASI merupakan cairan biologis kompleks yang mengandung semua nutrien yang diperlukan tumbuh kembang anak. Sifatnya yangsangat mudah diserap oleh tubuh bayi, menjadikan nutrisi utama yang paling memenuhi persyaratan untuk tumbuh kembang bayi (Prasetyono, 2009).

C. Pembahasan1. Keajaiban ASI bagi pertumbuhan dan perkembangana. Melindungi bayi dari masalah pencernaan, pernafasan dan infeksi telinga. Berbagai penelitian di seluruh dunia menunjukkan bahwa diare dan infeksi saluran pernafasan dan infeksi telinga, terjadi lebih sedikit pada bayi yang mendapatkan ASI (secara eksklusif). Jika terkena penyakitpun, derajat keparahannya lebih rendah. Peneliti juga menemukan bahwa faktor imun pada kolostrum (susu pertama yang diproduksi tubuh) melindungi bayi dari berbagai bakteri dengan membentuk lapisan perlindungan pada membran mukus bayi di insestin, hidung dan tenggorokan. Faktor ini ditemukan dalam jumlah yang cukup besar pada kolostrum. Itulah sebabnya sangat penting untuk secara langsung menyusui bayi usai melahirkan. Zat imun ini tetap terdapat pada ASI selanjutnya, namun dengan konsentrasi lebih rendah. b. Mencegah alergi, beberapa studi menemukan bahwa menyusui selama sekurangnya 6 bulan dapat mencegah alergi pada bayi, misalnya alergi terhadap makanan atau terhadap pernafasan. Proteksi ini berlangsung terus hingga anak mencapai usia remaja. Penelitian lain juga menemukan, bayi dari keluarga yang memiliki riwayat alergi ternyata memiliki resiko eksim lebih rendah dibanding saudaranya yang diberi susu formula. Ilmuwan menduga bahwa asam lemak dan zat imun seperti IgA (immunoglobulin A) pada ASI mencegah reaksi alergi dengan menghentikan protein asing masuk dalam sistem tubuh bayi. Bahkan, protein dalam susu sapi adalah salah satu alergen(zat penyebab alergi) yang menjadi alasan mengapa bayi yang mendapat susu formula lebih sering mengalami alergi ketimbang bayi yang mendapat ASI. c. Mendongkrak IQ, beberapa studi menemukan hubungan antara menyusui dan IQ yang lebih tinggi. Hubungan emosional yang terjalin selama menyusui mungkin berkontribusi terhadap hal ini, namun diduga asam lemak yang terdapat pada ASI memainkan peran terbesar pada perkembangan otak bayi. d. Mencegah obesitas, para ahli melakukan analisis terhadap 61 studi terkait menyusui dan obesitas pada anak di kemudian hari. Hasilnya menyimpulkan, menyusui berpengaruh terhadap menurunnya resiko obesitas. Namun mereka mengatakan, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan tersebut. e. Melindungi bayi dari penyakit leukemia, studi juga menemukan bahwa menyusui dapat menurunkan resiko bayi terhadap leukemia lymphoblastik dan myelodi akut. Para ahli berkesimpulan bahwa antibodi pada ASI mendongkrak sistem imun bayi. Masih dilakukan riset lanjutan terhadap temuan ini. f. Mencegah diabetes tipe 1 dan campak, Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI kurang dari 3 bulan dan mendapat susu formula akan memiliki resiko untuk terkena diabetes tipe 1 sebanyak 1,5 kali. Selain diabetes tipe 1, campak adalah penyakit lain yang ditangkis melalui ASI. Lagi-lagi faktor imunitas diduga sebagai alasannya. Bahkan ASI mengandung sel darah putih untuk menambah daya tahan tubuh terhadap infeksi. g. Membantu menurunkan berat badan ibu, Menyusui dapat membantu menurunkan berat badan ibu, terutama pada tahun-tahun pertama setelah melahirkan. Ini karena tubuh ibu membakar kalori saat memproduksi ASI. h. Menurunkan tingkat stress dan perdarahan postpartum, Menyusui memicu pelepasan hormon oksitosin yang akan membuat tubuh menjadi lebih rileks. Oksitosin juga mengembalikan rahim ke bentuk semula, yang akhirnya dapat mengurangi perdarahan post partum (Danuatmaja, 2006).2. Manfaat ASI bagi pertumbuhan dan perkembangana. ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kwantitas yang terbaik. ASI yang dihasilkan oleh seorang ibu yang melahirkan secara premature komposisinya akan berbeda dengan ASI yang yang dihasilkan ibu yang melahirkan cukup bulan. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan melaksanakan manajemen laktasi secara baik, ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh bayi hingga usia 6 bulan. b. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh Bayi baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin (zat kekebalan atau daya tahan tubuh) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut dengan cepat akan menurun segera setelah kelahirannya. Badan bayi baru lahir akan memproduksi sendiri immunoglobulin secara cukup saat mencapai usia sekitar empat bulan. Pada saat kadar immunoglobulin dari ibu menurun dan yang dibentuk sendiri oleh tubuh bayi belum mencukupi, terjadilah suatu periode kesenjangan immunoglobulin pada bayi. Kesenjangan tersebut hanya dapat dihilangkan atau dikurangi dengan pemberian ASI. Air Susu Ibu merupakan cairan yang mengandung kekebalan atau daya tahan tubuh sehingga dapat menjadi pelindung bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus dan jamur.c. ASI eksklusif mengembangkan kecerdasan perkembangan kecerdasan anak sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan otak. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak anak adalah nutrisi yang diterima saat pertumbuhan otak, terutama saat pertumbuhan otak cepat. Lompatan pertumbuhan pertama atau growth sportsangat penting pada periode inilah pertumbuhan otak sangat pesat. Berikut ini nutrien pada ASI yang tidak ada atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi : 1) Taurin, suatu bentuk zat putih telur yang khusus terdapat dalam ASI. 2) Laktosa, hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit terdapat dalam susu sapi. 3) Asam lemak ikatan panjang, merupakan asam lemak utama dari ASI yang hanya sedikit terdapat dalam susu sapi. a. b. c. d. ASI jalinan kasih sayang bayi yang sering berada dalam dekapan ibunya karena menyusui dapat merasakan kasih sayang ibu dan mendapatkan rasa aman, tenteram dan terlindung. Perasaan terlindung dan disayang inilah yang menjadi dasar perkembangan emosi anak, yang kemudian membentuk kepribadian anak menjadi baik dan penuh percaya diri. e. ASI bebas dari segala penyakit Jika payudara terkena radang, justru ASI langsung diminum secara mentah dan segar. Ini berarti semua zat hidrat arang, zat putih telur dan lemak serta segala vitamin dan mineral tetap baik mutunya. ASI mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh bayi dalam perbandingan yang tepat sehingga mudah dicerna dan diserap oleh usus.f. ASI mengandung zat lactoferin yang mengikat unsur besi, sehingga selama di usus tidak ada zat besi yang hilang (Danuatmaja, 2006) .3. Ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang anak Proses tumbuh kembang anak yang mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut : a. Perkembangan menimbulkan perubahan, Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf. b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda, Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing. d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan, Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya. e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap, Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu : 1) Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah kepala, kemudian menuju kearah anggota tubuh. 2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus. (Depkes, 2007) 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi balita tumbuh kembang anak, Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun Faktor-faktor tersebut antara lain : a) Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak. (1) Ras/etnik atau bangsa (2) Keluarga (3) Umur (4) Jenis kelamin (5) Genetik (6) Kelainan kromosom. b) Faktor luar (eksternal) (1) Faktor Prenatal (a) Gizi (b) Mekanis (c) Toksin/zat kimia (d) Endokrin (e) Radiasi (f) Infeksi (g) Kelainan imunologi (h) Anoreksia embrio (i) Psikologi Ibu (2) Faktor PersalinanKomplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak. (3) Faktor Pasca bersalin (a) Gizi (b) Penyakit kronis/kelainan kongenital (c) Lingkungan fisis dan kimia (d) Psikologis (e) Endokrin (f) Sosio-ekonomi (g) Lingkungan pengasuhan (h) Stimulasi (i) Obat-obatan (Depkes, 2007)

D. Penutup

1. Kesimpulan Jadi dapat disimpulkan adanya hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Bayi yang di berikan ASI ekslusif akan lebih mendapatkan kekebalan tubuh yang alami sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit, dan memberikan nutrisi yang optimal bagi pertumbuhan bayi juga dapat meningkatkan perkembangan IQ setelah kelahiran.2. Saran Bagi para ibu diharapkan lebih memperhatikan pentingnya ASI eksklusif terhadap tumbuh kembang pada anak. Dapat meningkatkan penyuluhan dan promosi tentang ASI Eksklusif dengan meningkatkan KIE ASI Eksklusif yang spesifik melalui metode dan media yang sesuai dengan sasaran.

DAFTAR PUSTAKADepkes, RI. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta.Hal. 18

Dwiharso. Christoforus Nata. 2010. Tingkat Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia Masih Rendah. http:// www.rri.co.id /index.php?option=com_conten t&task=view&id=4282. Diakses Pada Tanggal 3 Dsember 2013.Kamus saku kedokteran Dorland. 1998. Jakata: penerbit kedokteran ECG Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Hal 3-4, 10-16, 188.

Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodelogi Penelitian IlmuKeperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Hal 92.

Roesli, Utami. 2008. Inisiasi menyusui dini. Jakarta: Pustaka Bunda. Hal 51 - 59.

Samsunuwiyati, Marat, S,Psi 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal 98, 99.

Suyanto. 2009. Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Jogjakarta: Miyra Cendikia Press. Hal. 57, 59.

Utama, Hendra. 2008. Asi Eksklusif. .Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas