Bahan UAS

download Bahan UAS

of 13

description

bahan uas anak UI

Transcript of Bahan UAS

  • 1 Dwiantari Satyapertiwi & Rahmita Diansari / T. Kimia 2011

    Bahan UAS K3LL

    1. What-If Analysis Prinsip kerja:

    What-If Analysis uses a creative team brainstorming what if questioning approach to

    the examination of a process or operation to identify potential hazards and their

    consequences. Users should be experienced and creative thinkers.

    Kekurangan kelebihan :

    dibawah

    2. Checklist Analysis Prinsip Kerja: evaluasi sistematis terhadap kriteria yang telah ditetapkan oleh ahli proses

    dan/atau ahli K3 terkait dengan ketetapan peraturan standar, badan, atau pemerintah yang

    berlaku, yang digunakan untuk memverifikasi status sebuah sistem. Merupakan metode

    awal untuk melakukan analisa kelayakan dan dapat bervariasi tergantung dari jenis proses

    atau sistem yang dianalisis.

    Prosedur:

    Karakteristik dari analisis checklist adalah:

    o Menggunakan daftar tertulis dari langkah prosedural,

    o Sering digunakan untuk memverifikasi kelayakan sesuai standar

    o Dapat diaplikasikan pada setiap tahapan dalam suatu proses,

    o Pengembangan checklist dapat dilakukan oleh orang tidak ahli dalam bidang

    analisis risiko,

    1 Tentukan kegiatan/sistem yang akan dianalisis

    2 Lakukan analisis masalah pada kegiatan/atau sistem tersebut

    3 Mengkategorikan analisis masalah kegiatan/sistem

    4

    Membuat daftar analisis lain untuk sebab-akibat, saran, dan pelaksanaan dari kegiatan/sistem

    5 Menanggapi pertanyaan checklist

    6 Membagi unsur-unsur kegiatan atau sistem (jika perlu atau berguna)

    7 Menentukan keputusan berdasarkan hasil yang diperoleh

  • 2 Rangkuman K3LL-Hazard Analysis Methods

    o Sering dikombinasikan dengan teknik evaluasi bahaya lain,

    o Terbatas pada pengalaman pembuat checklist, dan

    o Sebaiknya dikembangkan oleh orang-orang yang backgroundnya berbeda yang

    mempunyai pengalaman sesuai sistem yang dianalisis.

    Kelebihan:

    o Sering digunakan untuk memverifikasi kelayakan sesuai standar

    o Dapat diaplikasikan pada setiap tahapan dalam suatu proses,

    o Pengembangan checklist dapat dilakukan oleh orang tidak ahli dalam bidang

    analisis risiko,

    Kekurangan:

    o Terbatas pada pengalaman pembuat checklist, dan

    o Sebaiknya dikembangkan oleh orang-orang yang backgroundnya berbeda yang

    mempunyai pengalaman sesuai sistem yang dianalisis.

    3. HAZOPS Prinsip Kerja: suatu metode analisis bahaya dalam proses pabrik dimana engineer yang

    bekerja akan menganalisis secara sistematis keseluruhan proses dan peralatan di dalam

    pabrik tersebut dan bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan jika proses atau peralatan

    tersebut gagal terjadi, berlebihan terjadinya, atau kurang dalam kejadiannya, kemudian

    mendatanya dan membuat solusi agar mencegah bahaya tersebut menjadi konsekuensi agar

    tidak terjadi kerugian pada pabrik itu sendiri. Mempunyai ciri khas instrumentasi yaitu :

    GUIDEWORD (Kata Bantu) dan PARAMETERS (Parameter).

    Prosedur:

    Pendekatan sistematis yang dibangun atas pengetahuan

    sejarah

    Digunakan untuk analisis tingkat tinggi atau rinci, termasuk analisis akar

    penyebab

    Berlaku untuk setiap kegiatan atau sistem termasuk masalah peralatan dan masalah faktor

    manusia (human error)

    Pada umumnya dilakukan oleh seorang individu yang dilatih untuk memahami pertanyaan

    checklist

    Karakteristik Analisis Checklist

  • 3 Dwiantari Satyapertiwi & Rahmita Diansari / T. Kimia 2011

  • 4 Rangkuman K3LL-Hazard Analysis Methods

    4. HAZID

    Prinsip kerja: Mengidentifikasi bahaya dengan parameter:

    Untuk mengetahui besaran bahaya dan risiko tertentu diperlukan pengukuran dengan

    menggunakan alat ukur menurut jenis bahaya dan risiko yang ada.

    Setelah itu hasil pengukuran dibandingkan dengan data tingkat resiko baru kemudian dapat

    diidentifikasikan.

    Evaluasi risiko dilakukan sebagai tindak lanjut dari proses analisis risiko untuk memutuskan

    tindakan selanjutnya (Pengendalian Risiko)

    A well-organized HAZID study activity will deliver a good identification of hazards and safeguards

    at an early stage in the design of a facility. Team output helps to ensure that:

  • 5 Dwiantari Satyapertiwi & Rahmita Diansari / T. Kimia 2011

    HSE hazards are revealed at an early stage in the project, before significant costs have been

    incurred;

    Hazards are recorded so that they can be avoided, mitigated or highlighted during design;

    Action responses are auditable by Management and Legislative Inspectors;

    Design or Construction delays and budget over-runs are avoided;

    Fewer hazards remain un-revealed during the commissioning & operation of plant

    5. FMEA Prinsip Kerja: metode yang berfungsi untuk menunjukkan masalah (failure mode) yang

    mungkin timbul pada suatu sistem yang dapat menyebabkan sistem tersebut tidak mampu

    menghasilkan output yang diinginkan dan kemudian menetapkan tindakan

    penanggulangannya sebelum masalah itu terjadi.

    Prosedur:

    Mengenali dan mengevaluasi kegagalan potensi suatu produk dan efeknya.

    Mengidentifikasi tindakan yang bisa menghilangkan atau mengurangi kesempatan

    dari kegagalan potensi terjadi.

    Pencatatan proses (document the process).

    Kegunaan FMEA:

    Ketika diperlukan tindakan preventive / pencegahan sebelum masalah terjadi.

    Ketika ingin mengetahui / mendata alat deteksi yang ada jika terjadi kegagalan.

    Pemakaian proses baru

    Perubahan / pergantian komponen peralatan

    Pemindahan komponen atau proses ke arah baru

    Keuntungan :

    Hemat biaya. Karena sistematis maka penyelesaiannya tertuju pada potensial causes

    (penyebab yang potential) sebuah kegagalan / kesalahan.

    Hemat waktu ,karena lebih tepat pada sasaran.

    Mendapatkan pengetahuan kolektif dari sebuah tim.

    Meningkatkan kualitas, realibilitas, dan keamanan dari sebuah proses.

    Mengidentifikasikan area proses yang meragukan dengan proses yang terstruktur

    dan masuk akal.

    Mendokumentasikan dan melacak kegiatan pengurangan risiko.

    Membantu mengidentifikasi Critical-To-Quality characteristic (CTQ).

    Membantu meningkatkan kepuasan dan keselamatan pelanggan.

    Kerugian:

    The required detail makes the process time consuming.

    Some complex processes can take hours or days to complete the FMEA

  • 6 Rangkuman K3LL-Hazard Analysis Methods

    Assumes the causes of problems are all single event in nature (combinations of

    events are captured as a single initiating event)

    Requires open communication and cooperation of the participants to be effective

    The personnel involved need to be candid about issues in their own area

    The process relies on recruiting the right participants

    Without the follow up sessions, the process will not be effective.

    Examination of human error is limited and sometimes overlooked.

    6. Fault Tree Analysis Prinsip Kerja: top down analysis, yaitu analisis kegagalan penalaran deduktif di mana

    keadaan yang tidak diinginkan dari suatu sistem dianalisis menggunakan logika boolean

    untuk menggabungkan serangkaian acara-tingkat yang lebih rendah. Metode analisis ini

    terutama digunakan dalam bidang teknik keselamatan dan keandalan rekayasa untuk

    menentukan kemungkinan kecelakaan keselamatan atau tingkat sistem tertentu (fungsional)

    kegagalan. Membantu mengidentifikasi potensi penyebab kegagalan sistem sebelum

    kegagalan benar-benar terjadi

    Kelebihan:

    Menyediakan format untuk evaluasi kuantitatif dan kualitatif.

    Memberikan gambaran visual fungsi sistem yang menyebabkan hasil yang tidak

    diinginkan.

    Mengidentifikasi potensi kegagalan yang dapat dinyatakan diabaikan.

    Mengidentifikasi fitur desain yang menghalangi terjadinya tingkat acara kesalahan

    atas.

    Mengidentifikasi manufaktur dan pengolahan kesalahan.

    Menentukan di mana untuk menempatkan penekanan untuk pengujian lebih lanjut

    dan analisis.

    Mengarahkan analis deduktif peristiwa kecelakaan terkait.

  • 7 Dwiantari Satyapertiwi & Rahmita Diansari / T. Kimia 2011

    Berguna dalam menyelidiki kecelakaan atau masalah yang disebabkan dari

    penggunaan sistem yang kompleks.

    Dapat mengidentifikasi dampak operator / interaksi pribadi dengan sistem.

    Dapat membantu mengidentifikasi desain, prosedural, dan kondisi eksternal yang

    dapat menyebabkan masalah dalam operasi normal.

    Sering mengidentifikasi kesalahan umum atau kejadian yang saling terkait yang

    sebelumnya diakui sebagai terkait.

    Kekurangan:

    Meskipun pohon kesalahan dapat mengungkapkan kesalahan manusia, tetapi pada

    umumnya sulit untuk menentukan penyebab yang utama.

    Cukup rumit dalam mendesain fault tree karena harus mengetahui secara detail

    desain, konstruksi dan sistem operasi.

    Bisa menjadi sangat kompleks dan terlalu besar atau bisa dikatakan tidak praktis.

    Manfaat:

    Dapat menentukan faktor penyebab yang kemungkinan besar menimbulkan

    kegagalan.

    Menemukan tahapan kejadian yang kemungkinan besar sebagai penyebab

    kegagalan.

    Menganalisa kemungkinan sumber-sumber resiko sebelum kegagalan timbul.

    Menginvestigasi suatu kegagalan.

    7. Event Tree Analysis Prinsip Kerja: analisis yang mengevaluasi potensial bahaya (accident) akibat kegagalan

    proses atau alat. Analisis ini dimulai dengan kejadian awal dan berkembang ke urutan

    kemungkinan peristiwa yang terjadi baik keberhasilan maupun kegagalan

    Prosedur:

  • 8 Rangkuman K3LL-Hazard Analysis Methods

    Kelebihan:

    Structured, rigorous, and methodical approach.

    A large portion of the work can be computerized.

    Can be effectively performed on varying levels of design detail.

    Visual model displaying cause/effect relationships.

    Relatively easy to learn, do, and follow.

    Models complex system relationships in an understandable manner.

    Follows fault paths across system boundaries.

    Combines hardware, software, environment, and human interaction.

    Permits probability assessment.

    Commercial software is available.

    Kekurangan:

    An ETA can only have one initiating event, therefore multiple ETAs will be

    required to evaluate the consequence of multiple initiating events.

    ETA can overlook subtle system dependencies when modeling the events.

    Partial successes/failures are not distinguishable.

    Requires an analyst with some training and practical experience

    8. Cause-Consequences Analysis Cause-consequence analysis (CCA) is a blend of fault tree and event tree analysis. This

    technique combines cause analysis (described by fault trees) and consequence analysis

    (described by event trees), and hence deductive and inductive analysis is used

    Kekurangan dan kelebihan:

    The cause-consequence diagram has the potential to offer a clear representation of phased

    mission system analysis and also provides an effective quantification technique.

    The cause-consequence diagram has also the capability to model the failure of each phase in

    addition to the whole mission in one diagram.

    Although the original cause-consequence work developed at RISO was for application to nuclear

    systems the current methodology is restricted to systems whose components are non-repairable

    for the duration of the mission. This type of system is typical of those experienced in the

    aeronautical and aerospace industries. It is also applicable to some military systems under battle

    conditions.

    9. Bow Tie Analysis Prinsip kerja: alat yang sederhana dan efektif untuk mengkomunikasikan hasil penilaian

    risiko kepada karyawan di semua tingkatan. Selain itu juga menjelaskan dan menampilkan

    hubungan antara penyebab potensial, kontrol pencegahan dan mitigative dan konsekuensi

    dari kecelakaan besar.

  • 9 Dwiantari Satyapertiwi & Rahmita Diansari / T. Kimia 2011

    Kelebihan:

    1) The graphical representation the bow tie diagram can give a clear picture of what are often complex safety management system 2) Clear links between management systems and safety are shown

    Kekurangan:

    1) Bow Tie analysis requires a high level of knowledge regarding a system and the components of the system that relate to its safety 2) Training is required 3) It is difficult to link to quantitative techniques 4) It doesnt use Boolean logic

    10. RBI Prinsip Kerja: suatu metode untuk menciptakan perencanaan program inspeksi dan

    pengujian serta strategi pemeliharaan dengan menggunakan risiko sebagai metode

    dasarnya. Bertujuan untuk mengurangi inspeksi-inspeksi dan biaya pemeliharaan yang tidak

    penting tanpa mengurangi keselamatan sistem/area.

    Flowchart:

    Risiko (Risk) = PoF x CoF

  • 10 Rangkuman K3LL-Hazard Analysis Methods

    11. QRA Prinsip kerja: (Quantitative Risk Assessment) penilaian resiko kuantitatif terhadap

    kegiatan berbahaya. Qra meliputi pendugaan besarnya probabilitas dan pendugaan

    besarnya pengaruh dari suatu kejadian yang tidak diinginkan.

    Tahapan kerja qra: definisi sistemnya, identifikasi bahaya, menganalisis frekuensi dan

    memodelkan konsekuensi, selanjutnya menilai.

    Cara kerja:

    Menurut UK Health and Safety Executive (2006), IRPA (Individual Risk Per Annum) adalah estimasi resiko seorang individu meninggal dunia karena kecelakaan.

    Menurut Spounge (1999), IRPA memilki rumusan :

    Dikenal juga istilah PLL (Potential loss of life) dapat disebut juga potensi kehilangan jiwa

    yaitu jumlah dari seluruh IRPA.

    Hubungan antara IRPA dan PLL adalah :

    Standar qra:

  • 11 Dwiantari Satyapertiwi & Rahmita Diansari / T. Kimia 2011

    12. Layer of Protection Analysis

    Prinsip kerja:

    Kelebihan:

    Dapat dilakukan sebagai latihan tim, setidaknya untuk penilaian semi-kuantitatif.

    Ketika digunakan secara kuantitatif, ketidakpastian tentang tingkat risiko residual dapat

    dikurangi, sehingga penilaian tidak perlu menjadi begitu konservatif

    Dapat digunakan untuk menilai persyaratan pasca-fungsi acara

    Kekurangan:

    Relatif lambat dibandingkan dengan risiko metode grafik, bahkan ketika digunakan semi-

    kuantitatif

    Tidak begitu mudah untuk tampil sebagai sebuah tim latihan, membuat tuntutan berat pada

    waktu anggota tim, dan tidak begitu visual.

  • 12 Rangkuman K3LL-Hazard Analysis Methods

    http://www.npchse.net/education/pdf/seal/L4%20PHA%20student%20handout.pdf

  • 13 Dwiantari Satyapertiwi & Rahmita Diansari / T. Kimia 2011

    http://www.eagle.org/eagleExternalPortalWEB/ShowProperty/BEA%20Repository/Rules&Guides/Cu

    rrent/120_Surveys_RiskBasedInspectionOffshoreIndustry/Pub120_RBI