bahan mentah

download bahan mentah

of 7

description

barter oleh ?

Transcript of bahan mentah

6. Jelaskan proses meningkatnya TIOTIO ditentukan oleh kecepatan produksi Aqueos humor dan aliran keluar Aqueos humor dari mata.TIO normal adalah 10- 21 mmHg dan dipertahankan selama terdapat keseimbangan antara produksi dan aliran Aqueos humor. Aqueos humor diproduksi didalam badan siliar dan mengalir keluar melalui kanal Schelmn kedalam sistem vena. Ketidakseimbangan dapat terjadi akibat produksi berlebih badan siliar atau oleh peningkatan hambatan abnormal terhadap aliran keluar Aqueos humor melalui kamera occuli anterior(COA). Peningkatan TIO > 23 mmHg memerlukan evaluasi yang seksama. Peningkatan TIO mengurangi aliran darah ke saraf optik dan retina. Iskemia menyebakan struktur ini kehilangan fungsinya secara bertahap.Kerusakan jaringan biasanya dimulai dari perifer dan bergerak menuju fovea sentralis. Kerusakan visus dan kerusakan sarf optik serta retina adalah irreversible dan hal ini bersifat permanen. Tanpa penanganan, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan.Hilangnya pengelihatan ditandai dengan adanya titik buta pada lapang pandang.Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta : Penerbit WidyaMedika; 1996

Pemeriksaan Penunjang dan DiagnosisSkrining glaukoma biasanya dilakukan anamnesa dan serangkaian pemeriksaan mata yang lengkap oleh seorang dokter spesialis mata. Prosedur pemeriksaan glaukoma meliputi dua hal yakni struktural dan fungsional. Secara struktural bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan glukomatous pada anatomi mata, sedangkan secara fungsional bertujuan untuk mengevaluasi kelainan fungsi mata yang ditimbulkan oleh glaukoma.1. Anamnesa dan gejala klinis : Glaukoma akut/ glaukoma sudut tertutup : Sakit mata yang hebat. Penglihatan kabur. Penglihatan tidak jelas dan terdapat tanda halo (bulatan cahaya pada sekeliling cahaya lampu). Mata merah, keras, dan sensitif. Pupil membesar. Terasa sakit pada dahi atau kepala. Pusing, mual, dan muntah.

Glaukoma kronis/ glaukoma sudut terbuka- Biasanya asimptomatis.- Penglihatan menurun perlahan-lahan. Biasanya pasien sering menukar kacamata namun, tidak ada yang sesuai.- Penglihatan berkabut.- Sakit kepala minimal namun berkepanjangan.- Melihat warna pelangi di sekeliling sinar lampu.2. Tes pemeriksaan mata meliputi : Tekanan Bola Mata : Tonometri ialah istilah generik untuk mengukur TIO. Instrumen yang paling luas digunakan adalah tonometer aplanasi Goldmann. Selain itu,terdapat pula tonometri Schiotz dan teknik digital. Rentang tekanan intraokular normal adalah 10-24 mHg . Penilaian Sudut Bola Mata : Gonioskopi adalah metode pemeriksaan anatomi angulus iridokornealis (sudut kamera okuli anterior) dengan pemeriksaan binokuler dan sebuah goniolens khusus. Goniolens memiliki cermin khusus yang dapat membentuk sudut sedemikian rupa sehingga menghasilkan garis pandangan pararel dengan permukaan iris dan diarahkan ke perifer ke arah cerukan sudut kamera okuli anterior, dimana dapat divisualisasikan struktur cerukan sudut ini yang dapat bervariasi anatomi, pigmentasi, dan lebar muaranya, yang semuanya dapat mempengaruhi drainase humor akueus dan relevan untuk diagnosis glaukoma. Metode pemeriksaan dengan gonioskopi memiliki tiga tujuan sebagai berikut :(1) Mengidentifikasi abnormalitas struktur sudut kamera okuli anterior, (2) Memperkirakan lebar sudut kamera okuli anterior, dan (3) Memvisualisasikan sudut kamera okuli anterior selama prosedur-prosedur pembedahan misalnya trabekulopasti dengan laser argon dan goniotomi.Apabila keseluruhan jalinan trabekular, taji sclera, dan prosessus iris dapat terlihat maka sudut dinyatakan terbuka. Apabila hanya garis Schwalbe atau sebagian kecil dari jalinan trabekular yang dapat terlihat maka sudut dikatakan sempit Apabila garis Schwalbe tidak terlihat, maka sudut dinyatakan tertutup. Penilaian Diskus Optikus : Funduskopi untuk menilai pembesaran cekungan diskus optikus. Pada glaukoma mula-mula terjadi pembesaran konsentrik cekungan optik yang diikuti oleh pencekungan superior dan inferior dan disertai pentakikan fokal tepi diskus optikus. Adanya atrofi glaukomatosa ditandai oleh penongkatan TIO yang signifikan, rasio cekungan-diskus yang lebih besar dari 0,5 atau adanya asimetri bermakna antara kedua mata. Hasil akhir proses pencekungan pada glaukoma adalah yang disebut cekungan bean-pot dimana tidak didapatkan jaringan saraf di bagian tepi. Pachymetri digunakan untuk mengukur ketebalan kornea. Selain itu, pachymetri kornea juga dipakai untuk mengkalibrasi TIO pada pasien dengan kornea yang tebal yang telah tercatat, karena kornea yang tebal cenderung memberikan hasil penmbacaan TIO yang tinggi. Pemeriksaan lapangan pandang memakai layar singgung, perimeter Golmann, Friedmann field analyzer, dan perimeter otomatis. Gangguan lapangan pandang akbat glaukoma terutama mengenai 30 derajat lapangan pandang bagian tengah. Perubahan paling dini adalah semakin nyatanya bintik buta.

Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Tertutup AkutKetika diagnosa glaukoma sudut tertutup akut telah ditegakkan, terapi medis secara intensif harus segera dimulai. Terapi awal adalah dengan memberikan pengobatan yang bertujuan untuk menurunkan tekanan intraokuler secara cepat untuk mencegah kerusakan pada nervus optikus, menjernihkan kornea, mengurangi inflamasi intraokuler, membuat pupil konstriksi, dan mencegah pembentukan sinekia posterior dan anterior perifer. Pada dasarnya pengobatan dilakukan untuk mempersiapkan pasien menjalani operasi.Penatalaksanaan segera secara umum terdiri dari miotik eye drop, timolol eye drop, carbonic anhydrase inhibitor, dan agen hiperosmotik. Jika pasien tidak terlalu mual, pengobatan oral dapat diberikan. Pengobatan oral terdiri dari asetazolamid 500 mg, dan hiperosmotik oral yaitu larutan gliserol 50% (1,5 g/kgBB) atau larutan isosorbid 45% (1,5 g/kgBB). Salah satu miotik eye drop adalah pilokarpin 2% yang diberikan setiap 30 menit sampai pupil kontriksi. Jika tekanan introkuler sangat tinggi, otot spinter iris dapat menjadi iskemik, dan pilokarpin tidak akan menyebabkan miosis sampai tekanan intraokuler diturunkan oleh obat lain seperti gliserin. Timolol maleat 0,5% dapat diberikan, 1 atau 2 tetes pada tetes awal setiap 5 sampai 10 menit dan kemudian satu tetes tiap 12 jam sampai dilakukan operasi. Analgesik dan antiemetik dapat diberikan bila pasien mengalami nyeri yang hebat, mual atau muntah. Pasien dirawat inap di rumah sakit, dan dipantau tekanan intraokulernya secara periodik. Di rumah sakit, penambahan asetazolamid secara intravena dengan dosis 500 -1000 mg dapat diberikan jika terjadi mual .Setelah 2 sampai 3 jam diterapi secara intensif, pasien kemudian dievaluasi Jika mata berespon dengan terapi, tekanan intraokuli turun, pupil menjadi miotik, dan sudut terbuka, maka terapi dengan obat miotik dapat dilanjutkan. Jika situasi tetap stabil dengan tidak terjadi serangan maka operasi dapat direncanakan pada 2-3 hari berikutnya. Di sisi lain, jika tekanan intraokuli turun tapi sudut tidak terbuka, maka operasi segera disiapkan dalam 2-4 jam. Hal ini juga dilakukan pada mata yang tidak berespon baik dengan pengobatan yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan tekanan intraokuli yang persisten, pupil mid-midriasis, dan sudut tertutup.Penambahan pengobatan dapat diberikan untuk persiapan operasi jika tekanan intraokuli tetap tinggi walaupun terapi telah diberikan sebelumnya. Agen osmotik dapat diberikan secara intravena yaitu manitol, 2 g/kgBB dalam waktu 45-60 menit atau urea, 1 g/kg degan periode yang sama. Jika pasien akan menjalani operasi dengan anestesi general, kateter urine harus dipasang karena diuresis cepat akan berlangsung, tekanan akan turun 1 sampai 1,5 jam setelah infus agen tersebut dimulai, dan operasi harus disiapkan segera waktu itu. Jika tekanan tetap tidak turun mendekati normal saat operasi, maka akan dilakukan parasentesis mata.Operasi dilakukan hampir pada semua pasien dengan glaukoma sudut tertutup akut. Terapi definitif glaukoma sudut tertutup akut adalah pembedahan dan laser, antara lain: Iridektomi perifer dan Iridotomi laserSumbatan pupil paling baik diatasi dengan membentuk komunikasi langsung antara kamera anterior dan posterior sehingga beda tekanan di antara keduanya menghilang. Hal ini dapat dicapai dengan iridotomi laser atau dengan tindakan bedah iridektomi perifer. Walaupun lebih mudah dilakukan, terapi laser memerlukan kornea yang relatif jernih dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokuli yang cukup besar, terutama apabila terdapat penutupan sudut akibat sinekia luas.Iridotomi laser merupakan pilihan terapi untuk glaukoma sudut tertutup yang disebabkan karena blok pupil. Iridotomi dengan laser argon atau laser neodium menyebabkan pembukaan iris sehingga humor akueus yang terjebak di kamera okuli posterior dapat mencapai kamera okuli anterior dan trabekular meshwork. Adanya aliran humor akueus ke kamera okuli anterior melalui defek iris, tekanan di belakang iris turun, membuat iris menyusut ke posisi normalnya. Teknik ini dapat membuka kamera okuli anterior dan mengurangi blokade trabekular meshwork. Jika kornea sangat keruh atau pasien tidak kooperatif maka dapat dilakukan iridektomi perifer sebagai pengganti iridotomi laser. TrabekulektomiOperasi glaukoma secara konvensional yang paling umum adalah trabekulektomi. Pada trabekulektomi, sebagian thickness-flap dibuat dari dinding sklera, dan jalan pembuka dibuat di bawah flap untuk memindahkan sebagian dari trabekular meshwork. Kemudian flap sklera dikembalikan secara longgar pada tempatnya. Hal ini menyebabkan cairan mengalir keluar dari mata melalui pembukaan ini, yang mengakibatkan penurunan tekanan intraokuler dan pembentukan bleb atau gelembung cairan pada permukaan mata. Scar dapat terjadi di sekeliling atau diatas flap yang membuka, yang dapat menyebabkan berkurangnya atau hilangnya efektivitas. Gonioplasti laserLaser digunakan untuk menciptakan luka bakar pada stromal di iris perifer. Iris berkontraksi, sehingga memperdalam sudut kamera anterior. Gonioplasti laser digunakan sebagai terapi glaukoma sudut tertutup yang berkaitan dengan iris plateu dan nanoftalmus, atau digunakan sebagai pengukur sudut terbuka hingga iridotomi laser dilaksanakan.Noecker RJ. Glaucoma, Closed-Angle Acute. Emedicine. June 18, 2009. Cited on June 11,2010. Available at http://emedicine.medscape.com/article/1206956-overview

CATATAN : Pada glaucoma sudut tertutup,bilik mata depan dangkal.Diagnosa dan diagnosa banding glaukoma akut* Anamnesis- Dokter akan menanyakan apakah ada keluarga yang menderita glaukoma seperti yang dialami pasien.- Pada keluhan yang diutarakan pasien : Sakit mata hebat sampai ke kepala, penglihatan kabur/menurun mendadak, mual muntah, melihat Halo (pelangi disekitar objek)- Diperlukan pula riwayat medis dan pribadi, pemeriksaan seperti tonometri.- Apakah ada riwayat penyakit yang merupakan faktor resiko glaukoma.- Apakah pernah mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang menjadi faktor resiko glaukoma.* Pemeriksaan fisik- Mata merah ( injeksi konjungtiva dan injeksi siliar)- Kornea suram- Pupil midriasis (kadang-kadang)- Reaksi pupil melambat / (-)- Bilik mata depan dangkal- Pada perabaan : mata yg mengalami glaukoma terasa lebih keras dibandingkan sebelahnya- Visus sangat menurun- TIO meninggi- Rincian iris tidak tampak- Diskus optikus terlihat merah dan bengkak* Pemeriksaan penunjang- Tonometri Schiotz ( Normal TIO : 10-21 mmHg), pada glaukoma akut dapat mencapai 40 mmHg.- Opthalmoskop : melihat discus opticus merah dan bengkak, rasio CDR 0,5 menunjukkan TIO meningkat signifikan.- Gonioskop : untuk menilai keadaan sudut bilik mata depan : dangkal.- Perimetri : lapang pandang akan berkurang karena peningkatan TIO dapat merusakan papil saraf opticus.- Slit-lamp biomikroskopi, dapat melihat hiperemis siliar karena injeksi pembuluh darah konjunctiva, edema kornea, bilik mata depan dangkal, pupil oval vertikal, tidak ada reaksi terhadap cahaya.

Glaukoma sudut terbukaGlaukoma merupakan sekelompok penyakit kerusakan saraf optik (neuropati optik) yang biasanya disebabkan oleh efek peningkatan tekanan okular pada papil saraf optik. Iskemia tersendiri pada papil saraf optik juga penting. Hilangnya akson menyebabkan defek lapangan pandang dan hilangnya ketajaman penglihatan jika lapangan pandang sentral terkena.(1,9,10)Ada dua teori utama mengenai mekanisme kerusakan serabut saraf oleh peningkatan tekanan intraokular yaitu teori mekanik dan teori vaskular : (9,10) Peningkatan tekanan intraokular menyebabkan kerusakan mekanik pada akson saraf optik dan penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian dalam retina, iris dan korpus siliar juga menjadi atrofi, dan prosesus siliaris memperlihatkan degenerasi hialin sehingga terjadi penurunan penglihatan. Peningkatan tekanan intraokular menyebabkan iskemia akson saraf akibat berkurangnya aliran darah pada papil saraf optik. Diskus optikus menjadi atrofi disertai pembesaran cekungan optikus.Gambaran patologik utama pada glaukoma sudut terbuka primer adalah proses degeneratif di jaringan trabekular berupa penebalan lamella trabekula yang mengurangi ukuran pori dan berkurangnya jumlah sel trabekula pembatas. Juga termasuk pengendapan bahan ekstrasel di dalam jalinan dan di bawah lapisan endotel kanalis Schlemm. Hal ini berbeda dengan proses penuaan normal. Akibatnya adalah penurunan drainase humor akueous yang menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler.(1,8) Tekanan intraokuler yang tinggi secara mekanik menekan papil saraf optik yang merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada bola mata. Bagian tepi papil saraf optik relatif lebih kuat daripada bagian tengah sehingga terjadi cekungan pada papil saraf optik. (6,11)

Faktor resiko glaucoma sudut terbukaGlaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan perawatan dini glaukoma adalah satu-satunya jalan untuk menghindari hilangnya penglihatan. Beberapa faktor resiko terjadinya glaukoma sudut terbuka adalah : (3,10,12) Umur lebih dari 40 tahun Peningkatan tekanan intraokuler Keturunan Amerika-Afrika Riwayat trauma ocular Penggunaan kortikosteroid topikal, sistemik ataupun endogen Myopia Diabetes mellitus Penyakit vascular karotis Penyakit distiroid Kehilangan darah akut Anemia Riwayat hipertensi sistemik Insufisiensi vascular Penyakit migrainehttp://myreferat.blogspot.com/2010/10/glaukoma-primer-sudut-terbuka.html