Bahan Kuliah Teori Hukum

download Bahan Kuliah Teori Hukum

If you can't read please download the document

description

teori hukum dalam kebangkitan tokoh-tokoh filsafat hukum

Transcript of Bahan Kuliah Teori Hukum

BAHAN KULIAH BAHAN KULIAH TEORI HUKUM TEORI HUKUM Oleh Oleh: Prof. Dr. Kadri Prof. Dr. Kadri Husin Husin, SH., MH , SH., MH Pada Pada Perkuliahan Perkuliahan Program Program Doktor Doktor Ilmu Ilmu Hukum Hukum KPK KPK Undip Undip Unila Unila Tahun Tahun Akademik Akademik 2008 2008 2009 2009 Hampstead Hampstead menyatakan menyatakan ada ada dua dua hal hal yang yang penting penting dalam dalam hal hal kita kita membicarakan membicarakan teori te ori hukum hukum, yaitu yaitu: 1. 1. Apakah Apakah Teori Teori Hukum Hukum dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh masyarakat masyarakat; 2. 2. Apakah Apakah Teori Teori Hukum Hukum sama sama dengan dengan filsafat fil safat hukum hukum atau atau bagian bagian dari dari filsafat filsafat, atau atau sama sama dengan dengan sains sains, hal hal ini ini mengingat mengingat teori teori hukum hukum itu itu kurang kurang disukai disukai karena karena terlalu terlalu sempit sempi t dan dan terbatas terbatas sehingga sehingga kurang kurang disukai disukai oleh oleh kalangan kalangan teoritisi teoritisi. Adapun Adapun Kelsen Kelsen (Reine Reine Recthslehre Recthslehre: I : I), ), men yatakan menyatakan ada ada dua dua hal hal yang yang penting penting bagi bagi seseorang seseorang yang yang mempelajari me mpelajari Teori Teori Hukum Hukum : pertama pertama untuk untuk memahami memahami unsur unsur unsur unsur penting pe nting dari dari teori teori hukum hukum (teori teori hukum hukum murni murni), ), kedua kedua untuk untuk merumuskan mer umuskan teori teori tersebut tersebut agar agar dapat dapat mencakup mencakup masalah masalah-masalah masalah dan dan institusi institusi-institusi institusi hukum hukum terutama terutama berkaitan berkaitan dengan dengan tradisi tradisi dan dan suas ana suasana hukum hukum sipil sipil, anglo anglo saxon saxon. Teori Teori hukum hukum umum umum menurut menurut Kelsen Kelsen ada lah adalah berguna berguna untuk untuk menerangkan menerangkan hukum hukum positif positif sebagai sebagai bagian bagia n dari dari suatu suatu masyarakat masyarakat tertentu tertentu. Jadi Jadi teori teori ini ini berusaha berusaha untuk untuk m enerangkan menerangkan secara secara ilmiah ilmiah tentang tentang tata tata hukum hukum tertentu tertentu yang yang menggambarkan menggambarkan komunita komunita hukum hukum terkait terkait (misalnya misalnya: hukum hukum Perancis Perancis, hukum hukum A merika Amerika dll dll). ). Ini Ini berarti berarti teori teori hukum hukum umum umum bekerja bekerja secara secara analisis analisi s komparatf komparatf dari dari sejumlah sejumlah hukum hukum positif positif yang yang berbeda berbeda-beda beda. Kajian Kajian u tama utama dari dari teori teori hukum hukum umum umum adalah adalah norma norma-norma norma hukum hukum, unsur unsur-unsur u nsur hukum hukum (norma norma tersebut tersebut), ), interrelasinya interrelasinya (hubungan hubungan antara a ntara berbagai berbagai tata tata hukum hukum), ), tata tata hukum hukum sebagai sebagai satu satu kesatuan kesatuan, strukturnya s trukturnya termasuk termasuk hukum hukum dalam dalam pluralitas pluralitas tata tata hukum hukum positif positif.

Disebut Disebut teori teori hukum hukum murni murni karena karena teori teori in i ini tidak tidak boleh boleh dicemari dicemari oleh oleh motif motif-motif yang motif yang menggambarkan menggambarkan keingina n keinginan atau atau kepentingan kepentingan baik baik individu individu atau atau kelompok kelompok dari dari sipembentuk sipembentuk undang undang-undang undang. Jadi Jadi titik titik beratnya beratnya adalah adal ah substansi substansi serta serta analisis analisis struktur struktur hukum hukum positif positif, bukan bukan kep ada kepada kondidisi kondidisi-kondisi kondisi atau atau penilaian penilaian moral moral atau atau politik politik menyangkut m enyangkut tujuannya tujuannya. Kedua Kedua hal hal tersebut tersebut di di atas atas di di latar latar belakang i belakangi oleh oleh dua dua hal hal yang yang menjadi menjadi pertimbangan pertimbangan entitas entitas (realita),yaitu realit a),yaitu: 1. 1. Antara Antara hukum hukum disatu disatu pihak pihak yang yang dipandang di pandang hanya hanya sebagai sebagai norma norma (rechts rechts als als norm) norm) dan dan hukum hukum hukum hukum s ebagai sebagai kenyataan kenyataan (rechts rechts als als feit feit) dengan dengan masing masin g-masing masing metode metode pendekatan pendekatan juridische juridische dogmatisch dogmatisch disatu disatu pihak pihak berhadapan berhadapan dengan dengan metode metode jurisdische jurisdische histories in histories in ru ime ruime zjin zjin di di lain lain pihak pihak ; 2. 2. Hukum Hukum bersifat bersifat non non analitical analitical dan dan hukum hukum bersifat bersifat analytical. analytical. Pendapat Pendapat di di atas atas dikemukakan dikemukakan tentunya tentunya deng an dengan beberapa beberapa alasan alasan yang yang menjadi menjadi dasar dasar pertimbangan pertimbangan timbulnya timbul nya istilah istilah tersebut tersebut. Pendapat Pendapat pertama pertama memiliki memiliki latar latar belakang belakan g yang yang diawali diawali adanya adanya suatu suatu pemikiran pemikiran atau atau asumsi asumsi bahwa bahwa hukum hukum adalah adalah bersifat bersifat imperatif imperatif (pandangan pandangan yang yang bersifat bersifat dogmatis dogmatis) dengan denga n pendapat pendapat lain, lain, hukum hukum bersifat bersifat fakultatif fakultatif. Berangkat Berangkat dari dari hal hal t ersebut tersebut, maka maka teori teori hukum hukum terbagi terbagi atas atas: 1. 1. Seperangkat Seperangkat gagasan gagasan tentang tentang bagaimana bagaiman a seharusnya seharusnya kehidupan kehidupan masyarakat masyarakat atau atau gagasan gagasan bagaimana bagaimana seharusnya s eharusnya suatu suatu bangunan bangunan hukum hukum dalam dalam masyarakat masyarakat. Jadi Jadi teori teori ini ini ber kaitan berkaitan dengan dengan substantif substantif dari dari suatu suatu hukum hukum yaitu yaitu lebih lebih menekankan menekankan kepada kepada kajian kajian hukum hukum normatif normatif. Para . Para ahli ahli hukum hukum menyatakan menyatakan teori teori hukum hukum ini ini disebut disebut teori teori hukum hukum tradisional tradisional 2. 2. Seperangkat Seperangkat gagasan gagasan tentang tentang bagaimana bagaiman a kenyataan kenyataan hukum/perilaku hukum/perilaku kehidupan kehidupan masyarakat masyarakat atau ata u bagaimana bagaimana hukum hukum dalam dalam kaitannya kaitannya dengan dengan interaksi interaksi masyarakat mas yarakat. Jadi Jadi teori teori ini ini

berkaitan berkaitan dengan dengan kenyataan kenyataan hukum hukum dalam dalam be ntuk bentuk perilaku perilaku, sikap sikap, pendapat pendapat, atau atau dengan dengan kata kata lain lain yuridis yuridis e mpiris empiris. Teori Teori hukum hukum ini ini disebut disebut teori teori hukum hukum modern. modern. Secara Secara terminology terminology teori teori hukum hukum dikenal dikenal de ngan dengan beberapa beberapa istilah istilah (Hampstead: 20) (Hampstead: 20) yaitu yaitu: 1. Legal theory 1. Legal theory 2. Jurisprudence 2. Jurisprudence 3. Legal history 3. Legal history Ad.1). Ad.1). Legal theory Legal theory adalah adalah suatu suatu teori teori hu kum hukum yang yang memfokuskan memfokuskan kajiannya kajiannya bahwa bahwa hukum hukum yang yang di anggap dianggap eksis eksis adalah adalah apa apa yang yang ada ada di di dalam dalam undang und ang-undang undang, sedangkan sedangkan di di luar luar undang undang-undang undang dapat dapat dian ggap dianggap bukan/bagian bukan/bagian dari dari hukum hukum. Istilah Istilah legal theory le gal theory banyak banyak lebih lebih mengacu mengacu pada pada pandangan pandangan positivistik positivistik. Pada Pa da posisi posisi demikian demikian ini ini para para praktisi praktisi hukum hukum (jurist (juris t als als medespeler medespeler) kurang kurang atau atau tidak tidak menyukai menyukai teori teori hukum hukum (l egal theory legal theory) karena karena dianggap dianggap sangat sangat terbatas terbatas dan dan sempit s empit sifatnya sifatnya. Ad.2). Jurisprudence Ad.2). Jurisprudence adalah adalah suatu suatu teori teori hukum hukum yang yang lebih lebih meletakkan meletakkan pada pada suatu suatu dasar dasar pemikiran pemikiran bahw a bahwa hukum hukum dan dan masyarakat masyarakat bersifat bersifat dialektika dialektika fungsional fungsional. Yaitu Yaitu antara antara hukum hukum dan dan masyarakat masyarakat tidak tidak dapat dapat dilepaskan dilepaskan satu satu dan dan lainnya lainnya dan dan saling saling pengaruh pengaruh mempen garuhi mempengaruhi. Pemikiran Pemikiran ini ini dikemukakan dikemukakan oleh oleh L.A. Hart L.A. Har t maupun maupun W. W. Halverson (1981 : Halverson (1981 : hal hal. 2 . 2 dan dan 9). 9). Ad.3). Legal history Ad.3). Legal history adalah adalah suatu suatu teori teori yang yang berdasarkan berdasarkan pemikiran pemikiran tentang tentang teori teor i hukum hukum erat erat hubungannya hubungannya dengan dengan ideology ideology (legal ideology) (legal ideology) dari dari masyarakat masyarakat pendukungnya pendukungnya yang yang berarti berarti bahwa bahwa teori teori hukum hukum sangat sangat erat erat hubungannya hubungannya dengan dengan sejarah sejarah hukum hukum. Pendapat Pendapat ini ini salah salah satunya satunya adalah adalah Hampstead. Hampstead. I. I. Apakah Teori Hukum Dapat Berdiri Sendiri atau Apakah Teori Hukum Dapat Ber diri Sendiri atau Merupakan Ilmu Pengetahuan, atau Merupakan Bagian Merupakan Ilmu Pengetahuan, at au Merupakan Bagian Dari Filsafat Hukum? Dari Filsafat Hukum? Teori hukum tidak terlepas dari masyarakatnya dan masyarakat tid Teori hukum tid

ak terlepas dari masyarakatnya dan masyarakat tidak terlepas dari ak terlepas da ri idiologinya. idiologinya. Catatan : Hal tersebut di atas adalah sama dengan yang diutaraka Catatan : Hal t ersebut di atas adalah sama dengan yang diutarakan oleh Hart maupun n oleh Hart maupun Haverson. Kita tak dapat mempelajari hukum itu sendiri sehingga Haverson. Kita t ak dapat mempelajari hukum itu sendiri sehingga kita mencarinya kita mencarinya dalam dalam What the Law Does Not Says What the Law Does Not Says. Ilmu hukum dipengaruhi oleh masyarakatnya dan masyarakat dipenga Ilmu hukum dipe ngaruhi oleh masyarakatnya dan masyarakat dipengaruhi oleh ruhi oleh idiologinya. idiologinya. Kenyataan bahwa meskipun ada perbedaan Kenyataan bahwa meskipun ada perbedaan-pe rbedaan idiologi di Negara perbedaan idiologi di Negara-negara negara Barat, Timur dan Negara Barat, Timur dan Negara-negara berkembang, maka yang mem persatukan adalah para negara berkembang, maka yang mempersatukan adalah para Jurist. Jurist. Apabila idiologi Apabila idiologi-idiologi tersebut hamper bersamaan maka mudah untuk idiologi tersebut hamper bersamaan maka mudah untuk mempersatukan, akan tetapi apabila perbedaan tersebut jauh, maka mempersatukan, akan tetapi apabila perbedaan tersebut jauh, maka sulit sulit mempersatukan, akan tetapi bagaimanapun tipisnya untuk mempersat mempersatukan, akan tetapi bagaimanapun tipisnya untuk mempersatukan idiologi ukan idiologiidiologi tersebut. idiologi tersebut. Sebagai contoh : adalah Treaty of Rome (1958) Sebagai contoh : adalah Treaty of Rome (1958) Semua yang dapat bergabung dalam pasaran bersama Eropa adalah Ne Semua yang dapa t bergabung dalam pasaran bersama Eropa adalah Negara gara-negara negara yang idiologinya hampir bersamaan (Jerman, Perancis, dan Italia) yang idiologiny a hampir bersamaan (Jerman, Perancis, dan Italia) sedangkan Inggris sedangkan In ggris karena idiologinya berbeda sulit untuk masuk gabung tersebut, ak karena idiologi nya berbeda sulit untuk masuk gabung tersebut, akhirnya dan dengan hirnya dan de ngan mencari benang penghubung tersebut, maka Inggris akhirnya masuk mencari benang p enghubung tersebut, maka Inggris akhirnya masuk dalam gabungan dalam gabungan tersebut (sejak 1973) tersebut (sejak 1973) Dan ternyata dapatnya mempersatukan idiologi yang berbeda adalah Dan ternyata da patnya mempersatukan idiologi yang berbeda adalah tergantung dari tergantung dar i pimpinan. pimpinan. Maka juga untuk Indonesia mempersatukan idiologi hukum haruslah Maka juga untuk Indonesia mempersatukan idiologi hukum haruslah ada ditangan penguasa (yang arif dan intelektual) ada ditangan penguasa (yang ar if dan intelektual) Idiologi masyarakat mempengaruhi idiologi hukumnya; kalau Idiologi masyarakat me mpengaruhi idiologi hukumnya; kalau masyarakatnya beridiologi masyarakatnya beridiologi hanya menurut saja hanya menu rut saja maka hukumnya maka hukumnya akan menjadi statis. akan menjadi statis. Sedangkan apabila masyarakatnya berkompetisi maka hukumnya Sedangkan apabila mas yarakatnya berkompetisi maka hukumnya akan menjadi dinamis dan ini menjadikan masyarakatnya akan akan menjadi dinamis dan ini menjadikan masyarakatnya akan menjadi suatu masyarakat yang maju. menjadi suatu masyarakat yang maju. Contoh lain adalah India : Contoh lain adalah India : mula mula-mula mereka berm asyarakat sistim mula mereka bermasyarakat sistim kasta yang rigid. kasta yang rigid. Lalu diperkenalkan dengan nilai baru melalui konstitusi, dengan Lalu diperkenalk

an dengan nilai baru melalui konstitusi, dengan kebebasan beragama dan mengeluarkan pendapat, sehingga timbul kebebasan beragama dan mengeluarkan pendapat, sehingga timbul kegoncangan kegoncangan-kegoncangan dalam masyarakat. kegoncangan dalam masyarak at. Akhirnya dapat diselesaikan melalui pimpinan dalam hal ini adala Akhirnya dapat diselesaikan melalui pimpinan dalam hal ini adalah Pengadilan yang mengatasinya. Pengadilan yang mengatasinya. Contoh di Indonesia : Bidang KB, yang semula mempunyai nilai Contoh di Indonesia : Bidang KB, yang semula mempunyai nilai tertentu dalam masyarakat Indonesia, maka sekarang telah dirobah tertentu dalam masyarakat Indonesia, maka sekarang telah dirobah dengan nilai yang baru dan inipun melalui tangan penguasa. dengan nilai yang bar u dan inipun melalui tangan penguasa. Sukar untuk teori hukum termasuk filsafat ataukah termasuk sains Sukar untuk teo ri hukum termasuk filsafat ataukah termasuk sains. Austin Austin mengatakan bahwa peraturan tidak keluar dari filsafat mengatakan b ahwa peraturan tidak keluar dari filsafat sedangkan peraturan dari para penguasa adalah termasuk hukum, sedangkan peratura n dari para penguasa adalah termasuk hukum, jadi termasuk sains, dan Austin dalam bukunya yang berjudul jadi termasuk sains, dan Austin dalam bukunya yang berjudul Lectures on Jurisprudence Lectures on Jurisprudence menyebut juga filsafat posit if. menyebut juga filsafat positif. Juga demikianhalnya dengan Juga demikianhalnya dengan Kelsen ( Kelsen (General T heory of Law and General Theory of Law and State State), ), dimana dikatakannya bahwa dimana dikatakannya bahwa grundnorm g rundnorm nya adalah suatu nya adalah suatu sains, dan dia menyatakan dirinya sibagai positivist, padahal de sains, dan dia menyatakan dirinya sibagai positivist, padahal dengan ngan cara dia menerangkan tentang cara dia menerangkan tentang grundnorm grundnorm, m enunjukkan bahwa dia , menunjukkan bahwa dia telah bersilsafat. telah bersilsafat. Bapak dari filsafat positivist, adalah Bapak dari filsafat positivist, adalah CO MTE COMTE. Menurut Menurut Hampstead Hampstead kedua kedua-duanya dipakai baik sebagai fils afat duanya dipakai baik sebagai filsafat maupun sebagai sains. maupun sebagai sains. Sulit untuk dipisahkan apakah teori hukum tersebut termasuk fils Sulit untuk dip isahkan apakah teori hukum tersebut termasuk filsafat afat saja ataukah sains, sehingga kalau kita perhatikan, dimana teori saja ataukah sa ins, sehingga kalau kita perhatikan, dimana teori hukum tersebut menjelaskan tentang hukum itu sendiri, maka ini hukum tersebut me njelaskan tentang hukum itu sendiri, maka ini disebut sebagai sains, akan tetapi apabila dibicarakan hukum disebut sebagai sai ns, akan tetapi apabila dibicarakan hukum sebagai alat perkembangan atau penghambat, maka kita telah sebagai alat perkemba ngan atau penghambat, maka kita telah ber berfilsafat. ilsafat. Seperti yang diutarakan oleh Seperti yang diutarakan oleh NORTHROP NORTHROP adal ah bahwa : adalah bahwa : Systim of norm adalah positif dan ini adalah sains. Systim of norm adalah positi f dan ini adalah sains. Hukum sebagai social control ini adalah filsafat. Hukum sebagai social control i ni adalah filsafat. Sebagai contoh : Sebagai contoh : Pasal 115 KUHAP, dimana diatur tentang seorang tertuduh yang Pasal 115 KUHAP, di mana diatur tentang seorang tertuduh yang

dapat didampingi oleh pembelanya pada waktu dia diperiksa; dapat didampingi oleh pembelanya pada waktu dia diperiksa; apabila diuraikan tentang peraturan itu sendiri maka ini termasu apabila diuraik an tentang peraturan itu sendiri maka ini termasuk sains, sedangkan apabila kita bicara tentang apakah pembela sains, sedangkan apa bila kita bicara tentang apakah pembela mendampingi sitertuduh pada waktu diperiksa, ialah tentang apaka mendampingi sit ertuduh pada waktu diperiksa, ialah tentang apakah mungkin ini dilakukan, apa yang harus dipersiapkan (tentang mungkin ini dilakuka n, apa yang harus dipersiapkan (tentang ketrampilan si pembela) dalam mendampingi pasal tersebut, ketrampilan si pembela ) dalam mendampingi pasal tersebut, bagaimana efeknya terhadap perkembangan KUHAP maka ini kita bagaimana efeknya te rhadap perkembangan KUHAP maka ini kita telah masuk dalam bidang filsafat. telah masuk dalam bidang filsafat. Contoh : Umpamanya di dunia biologi. Contoh : Umpamanya di dunia biologi. Clone Clone membuat orang yang persis sama dengan seseorang membuat orang yang p ersis sama dengan seseorang dengan dengan mempergunakan cara penguraian gene mempergunakan cara penguraian gene-2 (Gene sp litcing) (Gene splitcing) Dalam cara pembuatan clone itu sendiri adalah Dalam cara pembuatan clone itu sen diri adalah termasuk sains, sedangkan kalau berbicara termasuk sains, sedangkan kalau berbic ara tentang pengaruh clone ini terhadap tentang pengaruh clone ini terhadap masyarakat, maka ini termasuk filsafat. masyarakat, maka ini termasuk filsafat. Tingkat Tingkat 2 proses hukum : 2 proses hukum : - Policy formulation Policy formulation - Rule Rule - making making - Implementation Implementation - Dispute resolution Dispute resolution Hampstead Hampstead berkeinginan berkeinginan untuk untuk mengemukakan mengemuka kan bahwa bahwa teori teori hukum hukum itu itu jika jika dianggap dianggap merupakan merupakan science science atau atau pengetahuan pengetahuan akan akan menyebabkan menyebabkan kajiannya kajiannya te rlalu terlalu sempit sempit, karena karena menurut menurut Hampstead Hampstead teori teori huk um hukum dapat dapat berkembang berkembang karena karena bersifat bersifat interdisipliner interdisip liner karena karena hukum hukum tidak tidak dapat dapat dilepaskan dilepaskan dengan dengan masyarakat masyaraka t. Pendapat Pendapat ini ini senada senada dengan dengan apa apa yang yang dikemukakan dikemukakan oleh oleh Lord Lord Radeliffe(1981: 92), yang Radeliffe(1981: 92), yang menyatakan menyatakan: you will not mistake my meaning or suppose that I you will not mistake my meaning or suppose that I depreciate one of the great humane studies if I say that depreciate one of the g reat humane studies if I say that we cannot learn law by learning law. If it is to be anything we cannot learn law by learning law. If it is to be anything more than just a technique it is to be so much more than more than just a techni que it is to be so much more than itself: a part of history, a part of economics and itself: a part of history, a part of economics and sociology, a part of ethics and philosophy of life sociology, a part of ethics a

nd philosophy of life . Catatan Catatan: Hampstead : Hampstead menanggapi menanggapi apakah apakah teori teori hukum hukum (legal theory legal theory) merupakan merupakan science science atau atau bagian bagian dari dari filsafat filsafat yang yang mengatakan mengatakan harus harus diakui diakui hal hal ini ini tidak tidak mudah mudah, karena karena walaupun walaupun ada ada beberapa beberapa sarjana s arjana yang yang dapat dapat kita kita kategorikan kategorikan bahwa bahwa teori teori hukum huku m sebagai sebagai science science sehingga sehingga oleh oleh karenanya karenanya bersifat bersifa t rasional rasional atau atau pun pun merupakan merupakan bagian bagian dari dari ajaran ajaran mazhab mazhab hukum hukum positif positif sebagaimana sebagaimana dianut dianut oleh oleh Agus Agus Comte, John Austin, Co mte, John Austin, maupun maupun oleh oleh Hans Hans Kelsen Kelsen tetapi tetapi apabila apabila di kaji dikaji lebih lebih lanjut lanjut ternyata ternyata tidaklah tidaklah murni murni merupakan merupaka n sains sains yang yang terlepas terlepas dari dari kajian kajian filsafat filsafat. Misalnya Misalnya, pendapat pendapat Kelsen Kelsen dengan dengan teori teori hukumnya hukumnya yang yang terkenal terkenal bernama bernama Teori Teori Hukum Hukum Murni Murni (reine reine rechts rechts lehre lehre) yang yang mengemu kakan mengemukakan bahwa bahwa konsep konsep hukum hukum adalah adalah ajaran ajaran hukum hukum po sitif positif yang yang terkenal terkenal dengan dengan Stufen Stufen Bow Bow Theorie Theorie. Ternyata Ternyata apabila apabila kita kita perhatikan perhatikan Kelsen Kelsen memulai memulai teorinya teorinya dengan dengan Ground Ground Norm Norm atau atau yang yang dikenal dikenal dengan dengan hukum hukum dasar da sar, yang , yang intinya intinya bersifat bersifat dasar dasar-dasar dasar hukum hukum seperti se perti keadilan keadilan, keseimbangan keseimbangan, perlindungan perlindungan. Semua Semua itu itu merupa kan merupakan konteks konteks filsafat filsafat. Demikian Demikian pula pula jika jika teori teori hukum hukum semata semata-mata mata sebagai sebagai sains sains yang yang berarti berarti eksistensinya eksistensinya pada pada kekuatan kekuatan rasional itas rasionalitas, maka maka teori teori hukum hukum ini ini sendiri sendiri tidak tidak dapat dapat menjelaskan menjelaskan bahwa ba hwa mengapa mengapa hukum hukum (hukum hukum positif positif) memerlukan memerlukan suatu suatu pembenaran pembenaran dari da ri hal hal-hal hal yang yang bersifat bersifat irrasional irrasional atau atau di di luar luar hukum hukum positif positif itu itu sendiri sendiri, sehingga sehingga berdasarkan berdasarkan hal hal tersebut tersebut di di atas atas teori teori hu kum hukum tidaklah tidaklah dapat dapat dianggap dianggap sebagai sebagai suatu suatu hal hal yang yang berdiri berdiri sendiri sendiri melainkan melainkan memerlukan memerlukan suatu suatu pendekatan pendekatan yang yang bersifat bersi fat sintesis sintesis. Atau Atau dengan dengan kata kata lain lain teori teori hukum hukum tidak tidak dapat dapat melepaskan m elepaskan dari dari filsafat filsafat hukum hukum.

Contoh Contoh dalam dalam bidang bidang lain lain misalnya misalnya dalam dalam lapangan lapangan biologi biologi di di mana mana teori teori tentang tentang clone clone atau atau gen gen splitcing splitcing, h al hal ini ini dapat dapat dianggap dianggap murni murni sebagai sebagai sains sains tetapi tetapi di di dalam dalam kenyataan kenyataan, aktualisasi aktualisasi dari dari pengadaan pengadaan klon klon, untuk untuk dapat dapat eksis eksis seperti seperti misalnya misalnya mengadakan mengadakan percobaan percobaan (eksperimen eksperimen) tentang tentang klon klon tersebut tersebut apakah apaka h bisa bisa dilakukan dilakukan atau atau tidak tidak akan akan terbentur terbentur dengan dengan persoalan persoalan rasa rasa keadil an keadilan, etika etika, moralitas moralitas yang yang semua semua itu itu justru justru menyebabkan menyebabkan teori teori tentang tentang gen gen, yang , yang murni murni sebagai sebagai sains sains tidak tidak lepas lepas dari dari pandangan pandanga n filsafat filsafat, apakah apakah klon klon dapat dapat dilakukan dilakukan atau atau tidak tidak minimal minimal pada pada manusia manu sia.