Bahan Belajar Petroleum

5
CEMENTING Komponen Cement ada 4 : 1. Tricalcium silicate (3CaO.SiO2) dinotasikan sebagai C3S 2. Dicalcium silicate (2CaO.SiO2) dinotasikan sebagai C2S, 3. Tricalcium aluminate (3CaO.Al2O3) dinotasikan sebagai C3A 4. Tetracalcium aluminoferrite (4CaO.Al2O3.Fe2O3) dinotasikan sebagai C4AF, Pembuatan Semen Portland melalui beberapa tahap berikut : a. Proses Peleburan b. Proses Pembakaran c. Proses Pendinginan d. Proses Penggilingan Klasifikasi semen yang dibuat API terdiri dari terdiri dari 8 kelas (berdasarkan kedalaman, temperature dan kandungan sulfat dari formasi): 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F 7. G 8. H Compressive strength didefinisikan sebagai kekuatan semen dalam menahan tekanan-tekanan yang berasal dari formasi maupun dari casing, sedangkan shear strength didefinisikan sebagai kekuatan semen dalam menahan berat casing Cementing Additif: 1. Accelerator : aditif yang dapat mempercepat proses pengerasan suspensi semen. 2. Retarder : aditif yang dapat memperlambat proses pengerasan suspensi semen, sehingga suspensi semen mempunyai waktu yang cukup untuk mencapai kedalaman target yang diinginkan.

description

Bahan tentang petroleum

Transcript of Bahan Belajar Petroleum

CEMENTING Komponen Cement ada 4 :

1. Tricalcium silicate (3CaO.SiO2) dinotasikan sebagai C3S2. Dicalcium silicate (2CaO.SiO2) dinotasikan sebagai C2S,3. Tricalcium aluminate (3CaO.Al2O3) dinotasikan sebagai C3A4. Tetracalcium aluminoferrite (4CaO.Al2O3.Fe2O3) dinotasikan sebagai C4AF, Pembuatan Semen Portland melalui beberapa tahap berikut :

a. Proses Peleburan

b. Proses Pembakaran

c. Proses Pendinginan

d. Proses Penggilingan Klasifikasi semen yang dibuat API terdiri dari terdiri dari 8 kelas (berdasarkan kedalaman, temperature dan kandungan sulfat dari formasi):

1. A

2. B

3. C

4. D

5. E

6. F

7. G

8. H

Compressive strength didefinisikan sebagai kekuatan semen dalam menahan tekanan-tekanan yang berasal dari formasi maupun dari casing, sedangkan shear strength didefinisikan sebagai kekuatan semen dalam menahan berat casing Cementing Additif:

1. Accelerator : aditif yang dapat mempercepat proses pengerasan suspensi semen.2. Retarder : aditif yang dapat memperlambat proses pengerasan suspensi semen, sehingga suspensi semen mempunyai waktu yang cukup untuk mencapai kedalaman target yang diinginkan.3. Extender : aditif yang berfungsi untuk menaikkan volume suspensi semen, yang berhubungan dengan mengurangi densitas suspensi semen tersebut.4. Weighting agents : aditif-aditif yang berfungsi menaikkan densitas suspensi semen.5. Dispersant : aditif yang dapat mengurangi viskositas suspensi semen.6. Fluid-loss control agent : aditif-aditif yang berfungsi mencegah hilangnya fasa liquid semen ke dalam formasi, sehingga terjaga kandungan cairan pada suspensi semen.BHA (bottom hole assembly) DAN DRILLSTRING Susunan BHA dapat terdiri dari : bit, reamer, peralatan survey, drill collar, non-magnetik drill collar, down hole motor, bent-sub, heavy wall drill pipe (HWDP), jars dengan pola susunan tertentu mengikuti prinsip-prinsip fulcrum (menaikkan iklinasi/sudut), pendulum (menurunkan inklinasi/sudut)atau stabilisasi. Parameter untuk melakukan desain drillstring : Torsi,Tension,collapse,Shock loading

BF (buoyancy factor) = 1-(rho/SG besi)

BIT

Jenis Bit : Drag Bit, Polycrystalline Diamond (PCD), Rolling Cutter Bits

Beberapa faktor mempengaruhi laju suatu pemboran yakni :

a. Tipe Bit

b. Weight On Bit (WOB)

c. Rotary Speed

d. Bottom-Hole Cleaning (Fluid Hydraulics) Swab effect : efek pada saat pencabutan drillstring Surge Effect : efek pada saat proses memasukkan drillstring

Slip Effect : Efek gesekan antara drillstring dengan formasi

Kecepatan pencabutan/memasukkan drillstring pada umumnya adalah 1 ft/second

HOLE CLEANING DAN HYDRAULIC

Fluida pemboran dapat dibagi dua kelas:

1. Newtonian

2. Non-newtonian, yang terdiri dari:

a. Bingham plastis

b. Powerlaw

c. Powerlaw dengan yield stress

Pola aliran lumpur : Laminar,transisi dan turbulen

laminar flow, pola aliran fluida dmn gerak aliran partikel2 fluida yg bergerak pd rate yg lambat gerakannya teratur & sejajar dgn aliran turbulent flow, pola aliran fluida dmn fluida bergerak dgn kecepatan yg lebih besar dan partike2 fluida bergerak pd garis2 yg tidak teratur shg tdapat aliran berputar (Eddie current) dan shear yg terjadi tidak teratur.

NRe : laminar (2000) < transisi < turbulent (3000)RIG

Jenis rig

1. Land rig (onshore) ada portable rig dan conventional rig

2. Marine Rig :

a. Barge : kedalaman air 8-20 ft dan tinggi gelombang air tidak lebih dari 5 ft

b. Jack up rig : kedalaman minimum air 13 - 25 ft dan maksimum pada kondisi khusus, yaitu antara 250 - 350 ft.c. Paltform rig

d. Semi submersible : untuk pemboran dengan gelombang laut tinggi

e. Drillship : untuk pemboran laut dalam (deep water)