Bahan Ajar

15
Buku 3. KELAINAN PADA OTOT Otot pun dapat mengalami kelainan. Beberapa kelainan yang terjadi pada otot adalah sebagai berikut.

description

Coretan

Transcript of Bahan Ajar

Page 1: Bahan Ajar

Buku 3. KELAINAN PADA OTOT

Otot pun dapat mengalami kelainan. Beberapa kelainan yang terjadi pada

otot adalah sebagai berikut.

Page 2: Bahan Ajar

Pada kasus sakit tulang punggung, sekitar 90-95% disebabkan karena

penatnya otot-otot tulang punggung atau tersentaknya otot tersebut dengan tiba-

tiba.

Page 3: Bahan Ajar

Buku 2. Kelainan dan Gangguan pada Gerak

1. Gangguan pada Rangka

Gangguan pada rangka dapat disebabkan oleh gangguan pada tulang,

persendian, kekurangan gizi, ataupun oleh penyakit.

a. Gangguan tulang

Fraktura, yaitu tulang retak atau patah.

Macamnya:

1) Fraktura sederhana: jika tulang yang retak tidak sampai melukai organ lain

di sekitarnya, misalnya organ otot.

2) Fraktura kompleks atau fraktura majemuk: jika tulang yang patah

menyebabkan otot dan kulit terluka, bahkan ujung yang patah bisa mencuat

keluar.

3) Fraktura greenstick: jika retak atau patah tulang tidak sampai memisahkan

tulang menjadi dua bagian.

4) Fraktura comminuted atau remuk: jika tulang retak menjadi beberapa bagian

tetapi masih tetap tertahan di dalam otot.

b. Persendian

1) Dislokasi: gangguan pergeseran sendi dari kedudukan semula karena tulang

ligamennya tertarik atau sobek.

2) Terkilir atau keseleo: tertariknya ligamen sendi yang disebabkan oleh

gerakan yang tiba-tiba atau tidak bisa dilakukan, menimbulkan rasa sakit.

3) Ankilosis: persendian tidak dapat digerakkan lagi karena tulangnya menyatu.

4) Artritis atau infeksi sendi: gangguan sendi yang ditandai terjadinya

peradangan sendi yang disertai timbulnya rasa sakit dan kadang-kadang

tulang sendi mengalami perubahan.

Page 4: Bahan Ajar

Macam Artritis:

a) Artritis eksudatif: radang getah dalam sendi.

b) Artritis sika: kekurangan cairan sinovial.

c) Gout artritis: gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.

Asam urat yang berlebihan akan diangkut oleh darah dan disimpan di dalam

sendi kecil, seperti sendi ruas jari-jari. Tanda sendi yang mengalami

kelebihan asam urat adalah membesarkan sendi.

d) Rheumatik: penyakit kronis pada sendi sehingga sendi membengkak.

e) Osteoartritis: kemunduran sendi karena kartilago menipis dan degenerasi

sehingga merangsang pembentukan tulang pada sendi.

c. Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang

1) Skoliosis: tulang belakang bengkok ke samping.

2) Kifosis: tulang belakang bengkok ke belakang.

3) Lordosis: tulang belakang bengkok ke depan. Hal tersebut akibat kebiasaan

sikap tubuh yang salah.

Di samping ketiga jenis gangguan tersebut ada satu lagi gangguan yang

disebut subluksasi, yaitu gangguan ruas tulang leher yang disebabkan oleh

kecelakaan ataupun gerakan tiba-tiba yang melebihi batas, akibatnya posisi kepala

mengalami perubahan ke arah lain atau ke

arah kanan.

Page 5: Bahan Ajar

Gambar 4.6 Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang:

(a) skoliosis, (b) lordosis, (c) kifosis.

d. Defisiensi dan gangguan fisiologi

1) Rakitis: tulang kaki membengkok seperti huruf X atau O. Disebabkan karena

kekurangan vitamin D.

2) Mikrosefalus: ukuran kepala lebih kecil dibanding ukuran normal. Disebabkan

kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang-tulang tengkorak masa bayi.

3) Osteoporosis: tulang-tulang kurang keras sehingga tulang manusia menjadi

rapuh dan mudah patah disebabkan kekurangan hormone estrogen pada masa

menopause.

4) Kelainan lainnya antara lain karena penyakit TBC tulang, tumor yang

mempengaruhi tekanan fisik dan fisiologik tulang serta peradangan pada jaringan

pengikat dan tendon.

Page 6: Bahan Ajar

2. Gangguan pada Otot

a. Atrofi

Yaitu keadaan di mana otot mengecil sehingga menghilangkan

kemampuannya untuk berkontraksi. Atrofi dapat terjadi karena penyakit

poliomielitis dan keadaan tertentu misalnya sakit, sehingga seseorang harus

istirahat di tempat tidur dalam jangka waktu lama. Poliomielitis adalah penyakit

karena virus yang merusakkan saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak

bawah.

b. Hipertrofi

Yaitu keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih secara

berlebih.

c. Kejang otot

Yaitu gangguan otot yang terjadi karena melakukan aktivitas terus menerus

yang pada suatu ketika tak mampu lagi melakukan kontraksi alias kejang, karena

telah kehabisan energi atau sering dikenal dengan kram.

d. Kaku leher atau stiff

Yaitu keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan.

e. Tetanus

Yaitu kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh baksil

tetanus.

f. Miastema gravis

Yaitu keadaan di mana otot berangsur-angsur menjadi lemah dan

menyebabkan kelumpuhan.

Page 7: Bahan Ajar

g. Distrofi otot

Yaitu penyakit otot kronis sejak anak-anak.

h. Hernia abdominalis

Yaitu sobeknya otot dinding perut yang lemah, yang mengakibatkan usus

melorot ke bawah masuk ke rongga perut.

Page 8: Bahan Ajar

Buku 1

Gangguan pada sistem gerak sering dialami oleh tulang, persendian, dan otot

dalam melaksanakan tugasnya. Gangguan ini dapat terjadi, karena tulang dan otot

di dalam tubuh sering menanggung beban terlalu berat, maupun karena pengaruh

hormon, vitamin, infeksi kuman penyakit, dan lain-lain.

Gangguan fisiologis

a. Gangguan fisiologis bisa disebabkan karena kelainan fungsi vitamin atau

hormon. Contoh gangguan fisiologis ialah rakhitis, mikrosefalus,

hidrosefalus, akromegali, dan osteoporosis.

(1) Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin D

berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan

tulang. Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak

berbentuk X atau O.

(2) Mikrosefalus ialah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat karena

abnormalitas tirosin sehingga ukuran kepala menjadi kecil.

(3) Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal

cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.

(4) Akromegali ialah penyakit pada tulang

pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin yang bersifat lokal.

(5) Osteoporosis ialah penurunan berat tulang karena osifikasi dan terjadi

penghambatan reabsorpsi bahan tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan

fungsi hormon parahormon.

Page 9: Bahan Ajar

Gambar 4.13 Osteoporosis (kanan)

b. Gangguan fisik

Gangguan secara fisik sering menyebabkan kerusakan tulang. Kerusakan

tulang ini, contohnya adalah fraktura atau retak tulang. Retak tulang dapat

dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

(1) fraktura, apabila tulang yang retak tidak sampai menyebabkan organ lain

terluka atau dapat pula menyebabkan otot dan kulit terluka.

(2) Greenstick, apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai

memisah.

(3) Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi

tidak sampai keluar dari otot.

Gambar 4.14 Macam-macam retak tulang

Page 10: Bahan Ajar

c. Gangguan pada tulang belakang

Kedudukan tulang belakang dapat berubah atau bergeser dari kedudukan

normalnya. Kelainan kedudukan tulang belakang ini ada beberapa macam, yaitu

(1) Lordosis, jika tulang pinggang melengkung ke depan sehingga kepala tertarik

ke belakang.

(2) Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang sehingga orang menjadi

bungkuk.

(3) Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan.

Mengapa pengobatan patah tulang pada anak-anak lebih cepat dibandingkan

orang dewasa? Diskusikan dengan teman sebangkumu.

3. Gangguan persendian

Dapat diakibatkan oleh berbagai macam sebab sehingga terjadi gangguan

gerak. Gangguan persendian ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) dislokasi, pergeseran kedudukan sendi karena perubahan ligamen,

2) ankilosis, persendian yang tidak dapat digerakkan; dan

3) artritis, peradangan pada persendian yang disertai dengan rasa sakit untuk

digerakkan.

Arthritis dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

(a) Reumatoid, yang merupakan penyakit kronis pada jaringan

penghubung sendi.

(b) Gout arthritis, yaitu gangguan persendian karena metabolisme

asam urat yang gagal.

(c) Osteoartritis, ialah penyakit sendi karena menipisnya tulang

rawan.

Page 11: Bahan Ajar

4. Gangguan otot

Otot berperan dalam gerakan sebagai alat gerak aktif. Jika otot mengalami

gangguan, maka sistem gerak juga menjadi terhambat. Beberapa macam gangguan

otot di antaranya adalah:

a. Kejang otot, terjadi apabila otot terus-menerus melakukan aktivitas sampai

akhirnya tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.

b. Tetanus, yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi

bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin.

c. Atrofi atau miastema grafis, yaitu keadaan otot mengecil sehingga

menghilangkan kemampuan otot untuk berkontraksi. Hal ini menyebabkan

otot mengalami kelumpuhan.

d. Supertrofi, yaitu volume otot membesar karena otot setiap hari dilatih secara

berlebihan.

e. Hernia abdominalis, yaitu otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga

letak usus menurun.

f. Stiff atau kaku leher, yaitu otot leher yang mengalami peradangan akibat

gerakan atau hentakan yang salah sehingga leher terasa kaku.

Apa penyebab kejang otot? Apa perbedaannya dengan tetanus? Diskusikan dengan

teman sebangkumu.