Bagan Framework

2
Bagan 1.1 Integrasi Teori Keperawatan Community as a Partner dan Model Self Care Teori Orem pada Lansia Komponen pengkajian Komunitas : - Sejarah - Karakteristik demografi - Ethnicity - Nilai - dan keyakinan focus pengkajian model orem: - factor personal - universal self care - development self care - health deviation Sub Sub sistem : 1. Subsistem Lingkungan Fisik 2. Sub sistem Pendidikan 3. Sub sistem pelayanan kesehatan dan sosial 4. Sub sistem keamanan dan transportasi 5. Sub sistem Politik dan pemerintahan Analisa data Dx kep Planning : Hasil pengkajia n dan Intervensi Bersifat preventif Prime r Sekund er Tertie r Evalusi (perilaku sehat)

Transcript of Bagan Framework

Page 1: Bagan Framework

Bagan 1.1 Integrasi Teori Keperawatan Community as a Partner dan Model Self Care Teori Orem pada Lansia

Komponen pengkajian Komunitas :

- Sejarah

- Karakteristik demografi

- Ethnicity

- Nilai - dan keyakinan

focus pengkajian model orem:

- factor personal

- universal self care

- development self care

- health deviation

- self care deficit

Sub Sub sistem :

1. Subsistem Lingkungan Fisik2. Sub sistem Pendidikan 3. Sub sistem pelayanan kesehatan dan sosial4. Sub sistem keamanan dan transportasi5. Sub sistem Politik dan pemerintahan6. Sub sistem Komunikasi7. Sub sistem ekonomi 8. Sub sistem Rekreasi

Analisa data Dx kep

Planning :

Hasil pengkajian dan subsistem

Intervensi

Bersifat preventif

Primer Sekunder Tertier

Evalusi

(perilaku sehat)

Page 2: Bagan Framework

Bagan 1.2 Framework Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kelompok Lansia

Pengkajian

Inti Komunitas :

- Karakteristik demografi (karakteristik umur, jenis kelamin, distribusi ras dan etnik pada suatu wilayah)

- Pengalaman Individu (perilaku yang berhubungan dengan masa lalu)

- Faktor personal (bio,psiko, sos,spiritual)

- Sejarah (proses pembentukan wilayah setempat)

- Nilai dan keyakinan setiap warga (nilai, keyakinan dan keagamaan dilakukan melalui kontak personal dan observasi)

8 Sub sistem :- Subsistem Lingkungan Fisik

- Sub sistem ekonomi

- Sub sistem pelayanan kesehatan dan sosial

- Sub sistem keamanan dan transportasi

- Sub sistem Komunikasi

- Sub sistem Pendidikan

- Sub sistem Rekreasi

- Sub sistem Politik dan pemerintahan (kebijakan mengenai program gizi buruk dari tingkat nasional hingga tingkat wilayah, review pelaksanaan program penanganan dan pencegahan gizi buruk di wilayah)

Analisa Data

- Keluarga- Kelompok- Masyarakat

Penyusunan Diagnosis keperawatan

-Keluarga

-Kelompok

-Masyarakat

Komitmen

-Keluarga

-Kelompok

-Masyarakat

untuk menyusun rencana tindakan

Intervensi keperawatan

Intervensi Primer :

- Pendidikan kesehatan mengenai gizi sehat dan seimbang anak balita

- Kampanye gizi sehat anak balita- Kampanye pembuatan MPAsi

rumahan- Lomba penyusunan dan pembuatan

menu makanan sehat dan bergizi- Program pemanfaatan lahan

pekarangan rumah- Pelatihan kader

Intervensi Sekunder :

- Pemantauan status gizi balita- Skrinning balita dengan masalah gizi

buruk- Rujuk balita dengan masalah gizi

buruk ke Yankes- Askep balita dengan gizi buruk- Konseling dan direct care keluarga

balita gizi buruk- Pembentukan peer group keluarga

balita dengan gizi buruk

Intervensi Tersier :

- Direct care balita dengan gizi buruk- Pembinaan keluarga yang mempunyai

balita dengan gizi buruk- Pembentukan pokjakes wilayah- Menjalin kerjasama lintas program dan

lintas sektor- Revitalisasi posyandu

Evaluasi Keperawatan

Keluarga dan kelompok masyarakat dengan balita gizi buruk :

- Peningkatan pengetahuan keluarga yang mempunyai balita dengan gizi buruk

- Peningkatan pemahaman keluarga dengan balita gizi buruk mengenai pentingnya gizi yang baik untuk balita

- Peningkatan perilaku keluarga dan masyarakat dengan masalah balita gizi buruk untuk menyediakan dan memilih makanan yang bergizi baik untuk balita

- Peningkatan keterampilan keluarga untuk merawat balita dengan gizi buruk

- Peningkatan status gizi balita yang menderita gizi buruk

- Terbentuknya pokjakes di wilayah kerja

- Terlatihanya kader posyandu- Peningkatan peran dan fungsi

posyandu- Adanya kerjasama antar lintas

program dan sektor untuk menangani masalah balita dengan gizi buruk di masyarakat