BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BOGOR … · 2020. 5. 16. · Kantor Badan Penanggulangan...

29
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BOGOR JL. POOL BINA MARGA NO.2, KAYU MANIS, TANAH SAREAL KOTA BOGOR LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Transcript of BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BOGOR … · 2020. 5. 16. · Kantor Badan Penanggulangan...

  • BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

    KOTA BOGOR

    JL. POOL BINA MARGA NO.2, KAYU MANIS, TANAH SAREAL

    KOTA BOGOR

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

    TAHUN 2018

  • ii

    DAFTAR ISI

    Hal.

    Daftar Isi

    Kata Pengantar

    BAB I PENDAHULUAN 1

    1.1

    1.2

    1.3

    1.4

    Gambaran Umum

    Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Kewenangan serta

    Susunan Organisasi

    Maksud dan Tujuan

    Sistematika Penyajian

    1

    5

    10

    10

    BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 11

    2.1

    2.2

    Perencanaan Kinerja

    Perjanjian Kinerja

    11

    16

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BPBD KOTA BOGOR 20

    3.1

    3.2

    Pengukuran Kinerja

    Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

    20

    22

    BAB IV PENUTUP 27

    Lampiran

    Lampiran

    I

    II

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas nikmat dan karunia yang

    dilimpahkan kepada kita sehingga sampai saat ini kita masih dapat menjalankan tugas

    dengan baik dan salah satunya adalah telah diselesaikannya Laporan Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor Tahun

    Anggaran 2018.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi

    mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan dalam Tahun

    Anggaran 2018 yang mengacu kepada Rencana Strategis BPBD Kota Bogor Tahun 2015

    – 2019. Secara yuridis formal Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai tindak

    lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

    Pemerintahan (AKIP), dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

    tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas

    Laporan Kinerja Instansi.

    LKIP tahun 2018 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap

    berbagai program kerja pada tahun 2018, sebagai perwujudan kewajiban untuk

    mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi dan

    strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan

    disusunnya LKIP ini, maka diharapkan nantinya akan bermanfaat untuk bahan evaluasi

    akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan

    periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dankegiatan yang akan

    datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

    Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang

    telah memberikan kontribusi dalam penyusunan LKIP Tahun 2018 ini. Mudah-mudahan

    dengan LKIP ini menjadikan BPBD Kota Bogor sebagai instansi yang transparan dan

    berakuntabilitas.

    Bogor, Januari 2019

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Gambaran Umum

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan perwujudan

    pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

    pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap

    Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKIP juga

    berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good

    governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi sebagai media

    pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif

    seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat. Berangkat

    dari Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kota Bogor tahun 2015-2019 yang penyusunannya

    berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

    Bogor tahun 2015-2019 serta Rencana Kerja (Renja) BPBD Kota Bogor tahun 2015 yang

    penyusunannya berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bogor tahun

    2015, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi

    Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi

    Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

    kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

    Pelaksanaan penyusunan LKIP BPBD Kota Bogor Tahun 2018 dengan memperhatikan

    kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LKIP, yaitu :

    1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);

    3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia 4723);

    4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4700);

    5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

    Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-

    Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

  • 2

    Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia 5679);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia 4578);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

    Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

    Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4664);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,

    Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia 4817);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

    Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

    Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4828);

    10. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan

    Bencana;

    11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

    Keduanya atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

    12. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan dan Peraturan Pemerintah

    Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan Pelaksanaan

    Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Bertia

    Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

    13. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Bogor

    Tahun 2009 Nomor 3 Seri E);

    14. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan

    Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Tahun

    2010 Nomor 79 Seri E);

    15. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok

    Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2007 Nomor 7

    Seri E);

    16. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan

    Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

    Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

    Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

    Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1, Seri E);

    17. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2015-2019 (Lembaran Daerah Kota

    Bogor Tahun 2014 Nomor 3 Seri E);

  • 3

    18. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota

    Bogor Tahun 2014 Nomor 1 Seri D).

    Penyusunan LKIP Tahun 2018 berisi ikhtisar pencapaian sasaran

    sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen

    perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai

    pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan

    penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator

    kinerja, dengan demikian Laporan Kinerja Instansi BPBD Kota Bogor yang menjadi laporan

    kemajuan penyelenggaraan instansi pemerintah oleh Kepala BPBD kepada Wali Kota Bogor

    ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku selanjutnya realisasi yang

    dilaporkan dalam LKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun 2018. BPBD

    merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka BPBD

    memiliki tanggungjawab yang besar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah baik mulai

    tahap perencanaan kebijakan daerah, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi,

    dengan demikian yang menjadi output BPBD yakni berupa tindakan kebencanaan yang

    meliputi pencegahan dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan

    rekonstruksi bagi korban pasca bencana terjadi.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor dibentuk melalui

    Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPBD

    Kota Bogor dan diperkuat dengan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 89 tahun 2016 tentang

    Tugas Pokok, Fungsi Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan BPBD

    Kota Bogor. Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor terletak di Jl. Raya

    Pajajaran No. 12 A Kota Bogor. Selanjutnya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,

    berdasarkan Struktur Organisasi BPBD Bogor didukung dengan jumlah pegawai sebanyak

    36 orang pegawai, terdiri atas 22 orang PNS, 14 orang tenaga kontrak. Jumlah pegawai

    BPBD Kota Bogor berdasarkan Tingkat Pendidikan pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel

    berikut ini :

    BPBD Kota Bogor tahun 2018 memiliki sumber daya aparatur sebanyak 36

    orang pegawai, terdiri atas 22 orang PNS dan 14 orang tenaga kontrak. Ditinjau dari segi

    tingkat pendidikan, golongan, eselonering/ jabatan, pendidikan dan pelatihan jabatan, kondisi

    sumber daya aparatur BPBD Kota Bogor disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :

    1. Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

    No. Pendidikan PNS CPNS TKK

    1 S-2 2

    2 S-1 9

  • 4

    3 D-III 1

    4 D-II -

    5 D-I -

    6 SLTA 9 49

    Jumlah 21 14

    Sumber : Sekretariat BPBD Kota Bogor,2018

    Tabel tersebut menunjukkan terdapat 9,1 % pegawai dengan tingkat

    pendidikan S-2, sedangkan S-1 sebesar 45,5 % dan D-III 4,5 %. Tingkat pendidikan

    terakhir terbesar adalah SLTA sederajat dengan 40,9 %. Diantara 21 orang aparat

    terdapat 1 orang yang memiliki disiplin ilmu tentang kebencanaan.

    2. Berdasarkan Kepangkatan/Golongan ruang

    No. Pangkat / Golongan PNS BPBD

    1. Pembina Tk. I / (IV/b) 1

    2. Pembina / (IV/a) -

    3. Penata Tk. I / (III/d) 3

    4 Penata / (III/c) 3

    5. Penata Muda Tk.I / (III/b) 1

    6 Penata Muda / (III/a) 3

    7. Pengatur Tk.I / (II/d) -

    8 Pengatur / (II/c) 3

    9. Pengatur Muda Tk.I / (II/b) 5

    10. Pengatur Muda / (II/a) 2

    Jumlah 21

    Sumber : Sekretariat BPBD Kota Bogor,2018

    Tabel di atas menunjukkan golongan/pangkat dari 21 PNS yang ada,

    golongan IV sebanyak 1 orang atau sebesar 5 %, golongan III sebanyak 10 orang

    atau 50 %, dan golongan II sebanyak 10 orang atau 45 %.

    3. Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional

    No. Jabatan PNS BPBD KET.

    1 Eselon III 1 Jabatan Struktural

    2 Eselon IV 4 Jabatan Struktural

  • 5

    3 JFU 17 Jabatan Fungsional

    Jumlah 22

    Sumber : Sekretariat BPBD Kota Bogor, 2018

    Dari tabel tersebut terlihat pengisian formasi jabatan struktural dan

    fungsional BPBD Kota Bogor terdiri dari 1 orang pejabat Eselon III, 4 orang pejabat

    Eselon IV dan 17 orang mengisi jabatan fungsional umum.

    4. Berdasarkan Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan (Diklat Struktural)

    No. Diklatpim PNS BPBD

    1. III 1

    2. IV 4

    Jumlah 5

    Sumber : Sekretariat BPBD Kota Bogor, 2018

    Tabel di atas menunjukkan dari 22 PNS BPBD Kota Bogor terdapat 5

    orang yang telah mengikuti Diklat struktural terdiri dari 1 orang yang telah mengikuti

    Diklatpim III dan 4 orang yang telah mengikuti diklatpim IV.

    5. Berdasarkan Jenis Kelamin

    No. Jenis Kelamin Aparat BPBD

    1 Pria 17

    2 Wanita 4

    Jumlah 21

    Sumber : Sekretariat BPBD Kota Bogor, 2018

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan dari 21 Aparat BPBD Kota Bogor

    terdapat 17 orang atau 82 % berjenis kelamin laki-laki dan 4 orang atau 18%

    wanita.

    Komposisi PNS berdasarkan DUK pada BPBD Kota Bogor tahun 2018

    lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran I.

    1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Kewenangan serta Susunan Organisasi

    1.2.1 Kedudukan

    Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang

    Organisasi perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri D)

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4 Tahun 2014

    tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang

    Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2014 Nomor 2 Seri D)

  • 6

    dan Keputusan Walikota Bogor Nomor 89 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata

    Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, tugas pokok

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor. Badan Penanggulangan Bencana

    Daerah Kota Bogor merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang berada di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Walikota yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas dan

    fungsi untuk melaksanakan penanggulangan bencana yang dipimpin oleh seorang Kepala

    Badan secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah. BPBD Kota Bogor berkedudukan di

    Jalan Raya Pajajaran No. 12 A, Kota Bogor.

    1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi

    Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 89 Tahun 2016 tentang Tugas

    Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Badan Penanggulangan Bencana

    Daerah, tugas pokok BPBD Kota Bogor adalah sebagai berikut :

    1. menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah

    dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha penanggulangan

    yang mencakup pencegahan bencana, penanganan bencana, rehabilitasi serta

    rekonstruksi secara adil dan setara;

    2. menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan

    bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;

    3. menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;

    4. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;

    5. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada wali kota setiap

    sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;

    6. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

    7. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah;

    8. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Fungsi BPBD Kota Bogor dalam menyelenggarakan tugas pokoknya adalah :

    1. perumusan dan penetapan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana

    meliputi tahap prabencana, saat tanggap darurat, pasca bencana dengan bertindak

    cepat dan tepat, efektif dan efisien; dan

    2. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana,

    terpadu dan menyeluruh.

    Secara rinci tugas pokok dan fungsi dari organisasi BPBD adalah sebagai

    berikut:

    1. Kepala BPBD

    Kepala BPBD mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi pemerintahan

    daerah di bidang penanggulangan bencana;

    2. Unsur Pengarah

    Unsur Pengarah mempunyai tugas pokok memberikan masukan dan saran kepada

    kepala BPBD dalam penanggulangan bencana.

  • 7

    Fungsi unsur pengarah yaitu :

    a. merumuskan kebijakan penanggulangan bencana daerah;

    b. memantau dan mengevaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana

    daerah.

    3. Unsur Pelaksana

    Tugas unsur pelaksana adalah melaksanakan penanggulangan bencana daerah

    secara terintegrasi yang meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pasca

    bencana.

    Dalam melaksanakan tugasnya, unsur pelaksana mempunyai fungsi :

    a. pengkoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana;

    b. Pengkomandoan penyelenggaraan penanggulangan bencana;

    c. Pelaksana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

    Unsur pelaksana dipimpin oleh seorang kepala pelaksana yang membantu

    kepala BPBD dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi unsur pelaksana dan menjalankan

    tugas kepala BPBD sehari-hari. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala pelaksana dibantu

    oleh :

    1. Sekretariat

    Sekretariat mempunyai tugas membantu kepala pelaksana dalam mengkoordinasikan

    perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi, dan

    sumber daya serta kerja sama.

    Sekretariat mempunyai fungsi :

    a. pengkoordinasian, sinkronisasi dan integrasi program perencanaan, dan

    perumusan kebijakan di lingkungan BPBD;

    b. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum dan peraturan

    perundang-undangan, organisasi, tata laksana, peningkatan kapasitas sumber

    daya manusia, keuangan, perlengkapan dan kerumahtanggaan;

    c. pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol;

    d. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah penanggulangan bencana;

    e. pengumpulan data dan informasi kebencanaan di wilayahnya; dan

    f. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan penanggulangan bencana.

    3. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan

    Tugas pokok seksi pencegahan dan kesiapsiagaan adalah membantu kepala

    pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang

    pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan

    masyarakat.

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut seksi pencegahan dan kesiapsiagaan

    mempunyai fungsi :

    a. perumusan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada

    prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

  • 8

    b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan

    kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

    c. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang

    pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan

    masyarakat; dan

    d. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di

    bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta

    pemberdayaan masyarakat.

    4. Seksi Kedaruratan dan Logistik

    Tugas pokok seksi kedaruratan dan logistik adalah membantu kepala pelaksana

    dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana

    pada saat tanggap darurat dan dukungan logistik serta penyelenggaraan manajemen

    logistik dan peralatan.

    Untuk melaksanakan tugas pokoknya mempunyai fungsi sebagai berikut :

    a. perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap

    darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

    b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana

    pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

    c. mengelola dan mengkoordinasikan seluruh aktifitas manajemen logistik dan

    peralatan terutama pada masa siaga darurat, tanggap darurat dan pemulihan

    darurat;

    d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat

    tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

    e. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di

    bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan

    pengungsi dan dukungan logistik.

    5. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

    Tugas pokok seksi rehabilitasi dan rekonstruksi adalah membantu kepala pelaksana

    dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penaggulangan

    bencana pada pasca bencana.

    Untuk melaksanakan tugas pokoknya mempunyai fungsi sebagai berikut :

    a. perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;

    b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan

    bencana pada pasca bencana;

    c. pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pasca

    bencana;

    d. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di

    bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana.

    6. Kelompok Jabatan Fungsional

    Tugas pokok kelompok jabatan fungsional adalah melaksanakan kegiatan BPBD

    secara profesional sesuai dengan keahlian, keterampilan dan kebutuhan.

    1.2.3 Susunan Organisasi BPBD Kota Bogor

  • 9

    Susunan organisasi BPBD Kota Bogor terdiri dari :

    1. kepala BPBD, secara ex-officio dijabat oleh sekretaris daerah;

    2. unsur pengarah BPBD, meliputi :

    a. keanggotaan unsur pengarah BPBD terdiri dari ketua dan anggota;

    b. jumlah keanggotaan unsur pengarah BPBD sebanyak 9 orang.

    3. unsur pelaksana BPBD.

    Susunan organisasi unsur pelaksana BPBD Kota Bogor terdiri dari :

    1. kepala pelaksana;

    2. sekretariat;

    3. seksi pencegahan dan kesiapsiagaan;

    4. seksi kedaruratan dan logistik;

    5. seksi rehabilitasi dan rekonstruksi;

    6. kelompok jabatan fungsional.

    Struktur organisasi BPBD Kota Bogor secara jelas dapat dilihat pada bagan

    berikut ini :

    1.3 Maksud dan Tujuan

    1.3.1 Maksud

    Maksud penyusunan LKIP BPBD Kota Bogor tahun 2018 adalah

    sebagai penjabaran dari visi dan misi BPBD yang terwujud dalam tingkat

    keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan

    kebijakan yang telah ditetapkan.

    1.3.2 Tujuan

    Tujuan penyusunan LKIP BPBD Kota Bogor tahun 2018 adalah untuk

    mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi BPBD dalam

    mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara

    periodik.

    SEKRETARIAT

    KEPALA PELAKSANA

    SEKSI KEDARURATAN

    DAN LOGISTIK

    SEKSI PENCEGAHAN

    DAN KESIAPSIAGAAN

    UNSUR PENGARAH

    KEPALA

    UNSUR PELAKSANA

    - INSTANSI

    - PROFESIONAL/AHLI

    KELOMPOK

    JABATAN

    FUNGSIONAL

    SEKSI REHABILITASI

    DAN REKONSTRUKSI

  • 10

    1.4 Sistematika Penyajian

    Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

    Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

    Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah. LKIP BPBD Kota Bogor tahun 2018 ini disusun dengan sistematika penulisan

    sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini di sajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

    kepada gambaran umum, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur

    organisasi BPBD Kota Bogor dan sistematika penyajian.

    BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perencanaa dan perjanjian kinerja

    tahun yang bersangkutan.

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

    Pada sub bab ini di sajikan pengukuran kinerja dan Evaluasi dan Analisis

    Capaian kinerja. Untuk setiap kinerja sasaran strategis dilakukan analisis

    capaian kinerja sebagai berikut:

    1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

    2. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan target jangka

    menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

    organisasi (renstra).

    BAB IV PENUTUP

    Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi.

  • 11

    BAB II

    PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    2.1 Perencanaan Kinerja

    Perencanaan kinerja adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin

    dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dengan

    memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

    Perencanaan Kinerja merupakan aktivitas pengambilan keputusan di depan, tentang

    tingkat capaian kinerja yang diinginkan dan dihubungkan dengan pelaksanaan

    program/kegiatan. Perencanaan Kinerja juga memberikan target tentang apa yang harus

    dicapai dalam pelaksanaan program/kegiatan. Dalam menyusun Perencanaan Kinerja,

    dimaksudkan untuk :

    1. Menghubungkan perencanaan strategi dengan perencanaan operasional.

    2. Memudahkan monitoring dan evaluasi kinerja.

    3. Memudahkan penetapan kinerja periode mendatang.

    Rencana Strategis meliputi pernyataan visi dan misi, penetapan tujuan, serta

    penentuan strategi/cara pencapaian tujuan (kebijakan, program, dan kegiatan), yang

    secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :

    .

    2.1.1 Visi dan Misi BPBD Kota Bogor

    Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya sebagai OPD penyelenggara

    penanggulangan bencana, BPBD Kota Bogor dituntut untuk merespon dengan cepat dan

    tepat dalam penanganan bencana. Diperlukan suatu gambaran yang menantang tentang

    keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah,

    atau yang disebut dengan visi. Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan

    bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat

    eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi BPBD Kota Bogor dirumuskan dengan

    memperhatikan visi kepala daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2015 – 2019 yaitu : ”Kota Bogor yang

    nyaman, beriman dan transparan”. Dalam rangka mendukung hal tersebut, maka BPBD

    Kota Bogor menetapkan visi sebagai berikut :

    “Ketangguhan Masyarakat Kota Bogor

    Dalam Menghadapi Bencana”

  • 12

    Tangguh, berarti kuat dan handal. Kekuatan yang terbentuk antara unsur

    Pemerintah dan Unsur Masyarakat dalam penanggulangan bencana pada saat tanggap

    darurat dilaksanakan secara reaktif, efektif dan efisien mengupayakan langkah – langkah

    untuk meminimalisir kerugian dan dampak bencana, mengikuti prosedur yang sudah ada (

    Pengurangan Resiko Bencana )

    Masyarakat yang tangguh bencana adalah masyarakat yang memiliki

    kemampuan mengenali, mengantisipasi, mencegah, dan mengurangi risiko bencana serta

    mampu mengatasi secara efektif jika terjadi bencana, kemudian mampu bangkit kembali

    setelah bencana untuk melanjutkan kehidupannya. Masyarakat yang tangguh ditandai pula

    oleh terbangunnya budaya sadar bencana, dimana pengurangan risiko bencana telah

    terintegrasi pada semua kebijakan, perencanaan,pelaksanaan dan perilaku yang mendukung

    terbangunnya masyarakat yang tangguh bencana.

    Dengan demikian, masyarakat yang tangguh bencana adalah masyarakat yang

    mempunyai kemampuan/kapasitas :

    1. menyerap tekanan atau kekuatan-kekuatan yang menghancurkan, melalui perlawanan

    atau adaptasi;

    2. memulihkan diri atau ‘melenting balik’ setelah suatu kejadian bencana dan membangun

    kembali kehidupan dengan cara yang lebih baik.

    Sesuai dengan visi BPBD Kota Bogor dan disesuaikan dengan kemampuan

    yang ada, maka dirumuskan misi sebagai berikut :

    Pencapaian misi penanggulangan bencana di atas memerlukan suatu

    kerjasama yang sinergis antar para pemangku kepentingan, yaitu pemerintah daerah,

    lembaga non pemerintah, masyarakat termasuk lembaga usaha dalam kerangka kerjasama

    yang terkordinasi, terarah dan terpadu serta kemitraan yang harmonis.

    2.1.2 Tujuan dan Sasaran

    Berdasarkan misi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan tujuan keempat

    pembangunan yang termuat dalam RPJMD Kota Bogor Tahun 2015 – 2019 “Mendorong

    pembangunan kota yang tanggap risiko bencana dan dampak perubahan iklim”, maka

    tujuan strategis dari BPBD Kota Bogor adalah :

    1. Melindungi masyarakat Kota Bogor dari ancaman

    bencana melalui pengurangan risiko berbasis partisipasi

    masyarakat;

    2. Membangun sistem penanggulangan bencana yang

    handal;

    3. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara

    terencana, terpadu, terkoordinir dan menyeluruh.

  • 13

    No. Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Target Indikator

    Tujuan

    1. Meningkatkan ketangguhan

    masyarakat melalui

    pengetahuan,

    kesadaran, dan komitmen serta

    perilaku sadar bencana

    Jumlah kelompok masyarakat

    (stakeholders kebencanaan)

    yang memahami dan sadar

    dalam menghadapi bencana

    23 stakeholders

    kebencanaan

    2. Mewujudkan penyelenggaraan

    penanggulangan bencana yang

    handal, mencakup penanganan

    pra bencana, tanggap darurat

    dan pasca bencana

    Tingkat penanganan tanggap

    darurat bencana saat bencana

    100%

    Tingkat pemulihan pasca

    bencana

    100%

    Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah

    dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

    Dalam sasaran dirancang pula indikator kinerja sasaran yaitu ukuran tingkat keberhasilan

    pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Berikut ini disajikan

    sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2018 :

    No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Indikator

    Sasaran 2018

    1. Terwujudnya ketangguhan

    kelurahan dalam menghadapi

    bencana

    Jumlah kelurahan tangguh

    bencana

    2

    kelurahan

    2. Terwujudnya sekolah/madrasah

    aman bencana di Kota Bogor

    Jumlah sekolah/madrasah

    aman bencana di Kota Bogor

    2

    sekolah

    3. Meningkatnya penanganan

    kejadian bencana

    Rasio penanganan kejadian

    bencana

    100%

    4. meningkatnya pemulihan pasca

    bencana

    Persentase pelaksanaan

    kegiatan pemulihan pasca

    bencana

    100%

    2.1.3 Strategi dan Kebijakan

    Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam

    kebijakan-kebijakan dan program-program. Sementara kebijakan pada dasarnya merupakan

    ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman,

    pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna

    tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan

    misi organisasi.

    Strategi untuk mencapai tujuan angka 1 dan sasaran angka 1 dan 2 seperti di

    atas pada BPBD Kota Bogor adalah meningkatkan kapasitas dan kasadaran kelompok

    masyarakat dalam pengurangan risiko bencana dengan memprioritaskan partisipasi

  • 14

    masyarakat di wilayah berisiko bencana tinggi. Kebijakan yang dilakukan adalah Peningkatan

    kapasitas dan kasadaran kelompok masyarakat dalam pengurangan risiko bencana dengan

    memprioritaskan partisipasi masyarakat di wilayah berisiko bencana tinggi.

    Tujuan sebagaimana angka 3 dan 4 adalah meningkatkan kualitas pelayanan

    tanggap darurat bencana dan kualitas pemulihan pasca bencana. Kebijakannya adalah

    pengurangan risiko bencana, peningkatan kualitas pencegahan dan kesiagaan bencana,

    kualitas pelayanan tanggap darurat bencana serta kualitas pemulihan pasca bencana.

    2.1.4 Program dan Kegiatan

    Untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran, maka program yang telah

    dilaksanakan BPBD Kota Bogor Tahun Anggaran 2018, adalah sebagai berikut :

    No. Program Indikator Kinerja

    Program Kegiatan

    1.

    Tanggap Darurat

    Bencana

    Jumlah kelompok

    masyarakat (stakeholders

    kebencanaan) yang

    memperoleh pengetahuan

    dan keterampilan

    kebencanaan

    Pelatihan dan Pemberdayaan

    Kelurahan Tangguh Bencana

    Sosialisasi Sekolah Aman

    Bencana.

    2. Tanggap Darurat

    Bencana

    Tingkat Penanganan

    Kejadian Bencana (%)

    Pelayanan penanggulangan

    bencana

    3. Pemulihan Pasca

    Bencana

    Tingkat Pemulihan

    Kejadian Bencana (%)

    Pelatihan Teknis Penilaian

    Damage and Losses Assement

    (Dala)

    Pendataan dan inventarisasi

    dampak pasca bencana

    2.1.5 Belanja

    Belanja

    Realisasi belanja tahun 2018 adalah sebesar Rp.

    7.590.397.342,00 atau sebesar 88,27 % dari anggaran 2018 yang

    berjumlah Rp. 8.598.639.337,00 Besaran realisasi belanja tersebut

    merupakan realisasi dari belanja tidak langsung dan belanja langsung

    yang terdiri 15 Kegiatan pada 5 Program.

    3.1.1 Belanja Operasional

    Belanja Pegawai adalah sebesar Rp.2.695.650.432 ,00 atau sebesar 75,43 % dari anggaran tahun 2018 yang berjumlah Rp. 2.753.675.000,00 terdiri dari :

    Gaji dan Tunjangan Rp 1,138,530,432.00

    Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja Rp 364,120,000.00

  • 15

    Tambahan penghasilan berdasarkan kondisi kerja Rp 669,500,000.00

    Tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja Rp 523,500,000.00

    Jumlah Rp 2,695,650,432.00

    Belanja Barang dan Jasa

    Belanja barang dan jasa adalah sebesar Rp. 3.455.118.160,00 atau 84,02 % dari anggaran Rp. 4.112.185.000,00 terdiri dari :

    Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan

    Rp 73,350,000.00

    Honorarium Tim Pengadaan Barang Dan Jasa

    Rp 16,425,000.00

    Honorarium MC/Pembaca Doa Rp 500,000.00

    Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap

    Rp 243,600,000.00

    Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan- Non PNS

    Rp 541,623,800.00

    Honorarium Moderator, MC/Pembaca Doa Rp 3,500,000.00

    Uang Lembur PNS Rp 28,280,000.00

    Belanja Alat Tulis Kantor Rp 40,489,800.00

    Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering)

    Rp 11,021,235.00

    Belanja Perangko, Materai dan bahan pos Rp 420,000.00

    Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih

    Rp 4,639,350.00

    Belanja Kit Pelatihan Rp 16,932,500.00

    Belanja Bahan Dekorasi dan Desain Interior/Eksterior

    Rp 19,400,000.00

    Belanja Dokumentasi Rp 7,793,000.00

    Belanja Telepon Rp 2,792,137.00

    Belanja Air Rp 6,382,100.00

    Belanja Listrik Rp 40,849,758.00

    Belanja Surat Kabar/Majalah Rp 2,780,000.00

    Belanja Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit

    Rp 3,000,000.00

    Belanja jasa tenaga ahli/pengajar Rp 24,850,000.00

    Belanja jasa tenaga ahli/pengajar- Non PNS

    Rp 20,000,000.00

    Belanja Jasa Service Rp 33,584,220.00

    Belanja Penggantian Suku Cadang Rp 19,957,745.00

    Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas

    Rp 102,050,930.00

    Belanja Jasa KIR Rp -

    Belanja Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

    Rp 1,314,000.00

    Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan Rp 8,070,800.00

    Belanja Cetak Rp 12,640,000.00

    Belanja Penggandaan/Fotocopy Rp 22,592,000.00

    Belanja Sewa Kantor/Gedung/Tempat Rp 107,025,000.00

    Belanja Penjilidan Rp 5,693,000.00

    Belanja Makanan dan Minuman Rapat Rp 125,115,000.00

  • 16

    Belanja Makanan dan Minuman Tamu Rp 30,510,000.00

    Belanja Makanan dan Minuman Pelatihan/Sejenisnya

    Rp 231,408,500.00

    Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) Rp 61,665,450.00

    Belanja Pakaian Kerja Lapangan Rp 144,105,500.00

    Belanja Pakaian Olahraga Rp 43,043,000.00

    Belanja Pakaian Event Rp 166,762,315.00

    Belanja Perjalanan dalam daerah Rp 108,069,000.00

    Belanja Perjalanan luar daerah Rp 330,786,954.00

    Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp 24,786,000.00

    Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan

    Rp 393,524,416.00

    Belanja Pemeliharaan Jaringan Rp 214,466,450.00

    Belanja Jasa Konsultan Informasi Teknologi

    Rp 49,527,500.00

    Belanja Jasa Konsultansi Perancangan/Design

    Rp 32,016,600.00

    Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Rp 21,324,600.00

    Belanja Bansos kepada Kelompok Masyarakat Rp 25,336,000.00 Belanja Bansos kepada Anggota Masyarakat Rp 31,114,500.00

    Rp 3,455,118,160.00 Belanja Modal

    Belanja Modal adalah sebesar Rp. 1.425.292.886,00 atau 82,23 % dari anggaran Rp. 1.733.235.000,00 terdiri dari : BM Peralatan dan Mesin - Alat Penarik Rp 15,291,200.00

    BM Peralatan dan Mesin - Alat Angkutan Darat Bermotor Berpenumpang

    Rp 260,380,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus

    Rp 425,823,450.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Dua

    Rp 60,450,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Tiga

    Rp 78,450,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengolahan Tanah dan Tanaman

    Rp 14,112,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Hitung/Jumlah

    Rp 10,350,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor

    Rp 52,141,200.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya

    Rp 39,665,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Rp 150,362,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih Rp 3,729,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Rp 4,449,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use)

    Rp 43,236,700.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer

    Rp 84,560,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer

    Rp 35,021,200.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat

    Rp 35,028,500.00

  • 17

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual

    Rp 1,913,636.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bantu Keamanan

    Rp 18,150,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bangunan Rambu Tidak Bersuar

    Rp 92,180,000.00

    JUMLAH Rp 1,425,292,886.00

    Untuk lebih jelasnya realisasi belanja langsung tahun anggaran

    2018 pada BPBD Kota Bogor dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

    No KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) PERSENTASE

    (%)

    1 Pengelolaan Rumah Tangga OPD 1,124,795,000 993,101,264 88.29

    2 Pengadaan Inventaris kantor 1,650,000,000 1,356,387,250 82.21

    3 Pemeliharaan rutin Inventaris kantor 920,0000,000 800,850,411 87.05

    4

    Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kerja dan Penyusunan perencanaan dan pelaporan OPD 31,600,000 31,279,000 98,98

    5 Pengembangan Website dan pembangunan sistem informasi BPBD Kota Bogor

    100,000,000 97,635,050 97.64

    6 Pelayanan Penanggulangan Bencana

    1,092,825,000 742,999,020 67.99

    7 Pelatihan dan pemberdayaan Kelurahan Tangguh Bencana 150,000,000 143,405,000 95.60

    8

    Penerapan Sekolah Aman Bencana dan Simulasi penanggulangan bencana di sekolah 100,000,000 99,341,500 99.34

    9 Penyediaan Hunian Sementara bagi Korban Bencana

    90,000,000 68,775,000 76.42

    10 Pengadaan Logistik sandang

    60,000,000 57,679,000 96,13

    11 Pengadaan Rambu-rambu Himbauan Kebencanaan

    100,000,000 99,470,000 99,47

    12 Peningkatan Kapasitas Relawan Bencana Alam

    100,000,000 99,232,000 99,23

    13 Simulasi Kebencanaan

    178,000,000 166,344,115 93,45

    14 Pendataan dan Inventarisasi Dampak Pasca Bencana

    48,200,000 49,804,000 99.61

    15 Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assesment (DALA)

    100,000,000 54,227,000 90.38

    5,845,420,000 4,894,746,910 83.74

  • 18

    Pada tabel tersebut terdapat 5 (lima) kegiatan yang mengalami

    perubahan anggaran yaitu :

    No. KEGIATAN PAGU AWAL (Rp) PAGU PERUBAHAN (Rp)

    1. Pelayanan Penanggulangan Bencana

    1.220.000.000 1.092.825.000

    2. Pengelolaan Rumah Tangga PD 1.125.000.000 1.124.795.000

    3. Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan PD

    35.000.000 31.600.000

    4. Simulasi Kebencanaan 200.000.000 178.000.000

    5. Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assesment (DALA)

    50.000.000 48.200.000

    2.2 Perjanjian Kinerja

    Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

    meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur, maka disusunlah

    Perjanjian Kinerja BPBD Kota Bogor yang terdiri dari Perjanjian Kinerja Eselon III

    dan IV.

    Perjanjian Kinerja Eselon III yaitu dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan

    pencapaian tujuan dan sasaran BPBD Kota Bogor oleh Walikota Bogor. Perjanjian Kinerja

    Eselon IV yaitu dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

    sekretaris dan para kepala seksi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor.

    Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan

    tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat

    tahun-tahun sebelumnya.

    Perjanjian kinerja juga digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

    pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan

    dan sanksi serta menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

    Untuk lebih jelasnya perjanjian kinerja pada BPBD Kota Bogor tahun 2018 dapat dilihat

    pada lampiran II.

  • 19

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA BPBD KOTA BOGOR

    TAHUN 2018

    3.1 Pengukuran Kinerja

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dikatakan mampu

    mengkomunikasikan capaian kinerja unit kerja secara jujur, objektif, akurat dantransparan

    dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran

    organisasi, apabila dalam penyajiannya memenuhi prinsip-prinsip dalam penyusunan LKIP,

    yaitu pertama, prinsip lingkup Pertanggungjawaban, yang mengandung pegertian bahwa hal-

    hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggungjawab

    masing-masing dan memuat baik mengenai kegagalan maupun keberhasilan, kedua, Prinsip

    Prioritas, yang mengandung pengertian bahwa yang dilaporkan adalah hal-hal yang penting

    dan relevan bagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban instansi yang diperlukan

    untuk upaya-upaya tindak lanjutnya, ketiga, Prinsip manfaat, yang mengandung pengertian

    bahwa manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya penyusunannya dan laporan harus

    mempunyai manfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.

    Disamping itu pula bahwa, untuk dapat menjelaskan tentang capaian

    akuntabilitas kinerja unit kerja BPBD, sesuai dengan format baru penyusunan LKIP

    sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

    Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis

    Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah, secara sederhana Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor dapat dilihat secara langsung

    capaiannya pada setiap kegiatan sebagaimana tertuang dalam format Pengukuran Kinerja

    Tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah.

    Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan

    kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

    dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Badan Penanggulangan

    Bencana Daerah Kota Bogor, pada tahun 2018 telah menetapkan 5 sasaran yang akan

    dicapai.

    Pengukuran tingkat capaian kinerja BPBD Kota Bogor Tahun 2018 dilakukan

    dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja

    sasaran, rincian sebagai berikut :

  • 20

    No.

    SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

    1. Meningkatnya daya dukung

    sarana terhadap

    penanggulangan bencana

    Persentase ketersediaan

    Sarana Terhadap

    Kebutuhan

    100 % 100% 100

    2. Terwujudnya ketangguhan

    kelurahan dalam

    menghadapi bencana

    Jumlah kelurahan tangguh

    bencana

    2

    Kelurahan

    5

    Kelurahan

    250

    3. Terwujudnya sekolah/

    madrasah aman bencana di

    Kota Bogor

    Jumlah sekolah/madrasah

    aman bencana di Kota

    Bogor

    2 sekolah 8 sekolah 400

    4. Meningkatnya kualitas

    penanganan kejadian

    bencana

    Rasio penanganan

    kejadian bencana

    100 % 100 % 100

    5. meningkatnya kualitas

    pemulihan pasca

    bencana

    Rasio kegiatan pemulihan

    pasca bencana

    100 % 100 % 100

    Berdasarkan tabel di atas realisasi pada akhir tahun 2018 menunjukan bahwa

    kelima indikator kinerja sasaran telah tercapai dengan baik.

    Adapun perbandingan capaian kinerja tahun 2018 dengan tahun sebelumnya

    yaitu sebagai berikut :

    No.

    SASARAN STRATEGIS

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET REALISASI %

    2017 2018 2017 2018 2017 2018

    1. Terwujudnya ketangguhan kelurahan dalam menghadapi bencana

    Jumlah kelurahan tangguh bencana

    2 Kelurahan

    2 Kelurahan

    4 Kelurah

    an

    5 Kelurahan

    200 250

    2. Terwujudnya sekolah/ madrasah aman bencana di Kota Bogor

    Jumlah sekolah /madrasah aman bencana di Kota Bogor

    2 sekolah

    2 sekolah 2 sekolah

    8 sekolah 100 400

    3. Terwujudnya kemampuan komunitas PB dalam menghadapi bencana

    Jumlah anggota komunitas/ kelompok PB yang dibina

    300 orang 300 orang 300 orang

    300 orang 100 100

    4. Meningkatnya penanganan kejadian bencana

    Persentase penanganan kejadian bencana

    100 % 100 % 100 % 100 % 100 100

    5. Meningkatnya pelaksanaan kegiatan pemulihan pasca bencana

    Persentase pelaksanaan kegiatan nonfisik yang mendukung pemulihan pasca bencana

    100 % 100 % 100 % 100 % 100 100

  • 21

    Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2018 target Kegiatan

    Pelatihan dan pemberdayaan Kelurahan Tangguh Bencana adalah 2 kelurahan. Dengan

    pagu yang tetap, BPBD dapat merealisasikan kegiatan tersebut dan berhasil membentuk 5

    Kelurahan Tangguh Bencana. Disamping itu target Kegiatan Penerapan Sekolah Aman

    Bencana dan Simulasi penanggulangan bencana di sekolah adalah 2 Sekolah. Dengan pagu

    yang tetap, BPBD dapat merealisasikan kegiatan tersebut dan berhasil membentuk 8 Sekolah

    Aman Bencana Hal ini merupakan salah satu efisiensi penggunaan sumber daya.

    3.2. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

    BPBD Kota Bogor sebagai perangkat daerah dituntut untuk terus meningkatkan

    kinerja terutama dalam meningkatkan upaya pelayanan Penanggulangan bencana.

    Peningkatan Pelayanan penanggulangan bencana akan sangat berpengaruh terhadap

    keberlangsungan penanganan bencana di Kota Bogor. Sehingga sangat diperlukan analisis

    untuk pemenuhan dan penggunaan sumber daya. Pemenuhan dan penggunaan sumber

    daya tentu sangat berkaitan erat dengan Sumber Dana (Anggaran). Dalam setiap

    pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja BPBD Kota Bogor melakukan beberapa analisis dan

    efisiensi dalam pemenuhan dan penggunaan sumber daya maupun sumber dana. Untuk

    analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya manusia, Secara Umum BPBD Kota Bogor

    langsung memberi tanggung jawab kinerja kepada setiap seksi yang berhubungan dengan

    target kinerjanya dan setiap pegawai melaksanakan kinerja sesuai tupoksi masing-masing.

    Sedangkan untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran),

    BPBD Kota Bogor melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan kebutuhan kegiatan

    dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efisien. Prinsip efektif terlihat dari

    pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang hampir tercapai keseluruhan. Prinsip

    efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa

    mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Misalnya pada Kegiatan Pelatihan dan

    pemberdayaan Kelurahan Tangguh Bencana. Efisiensi sumber daya dan anggaran dapat kita

    lihat pada tabel berikut ini

    No. Kegiatan Target Realisasi Efisiensi Anggaran

    (Rp.) Persentase

    1. Pelatihan dan

    pemberdayaan Kelurahan

    Tangguh Bencana

    2

    Kelurahan

    5

    Kelurahan Rp 150.000.000 250%

    2. Penerapan Sekolah Aman

    Bencana dan Simulasi

    penanggulangan bencana

    di sekolah

    2 sekolah 8 sekolah Rp 100.000.000 400%

  • 22

    3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian kinerja

    Analisis dan evaluasi capaian kinerja masing-masing sasaran tahun 2018 pada

    BPBD Kota Bogor, dapat dijelaskan sebagai berikut :

    Sasaran I : Meningkatnya daya dukung sarana dalam penanggulangan bencana

    Sasaran ini dimaksudkan untuk memberi dukungan sarana dalam upaya

    penanggulangan bencana di Kota Bogor sesuai misi ketiga yang ingin dicapai BPBD Kota

    Bogor yakni, menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,

    terkoordinir dan menyeluruh. Capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai

    berikut :

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

    JUMLAH ANGGARAN

    (Rp.)

    Persentase Ketersediaan

    Sarana Terhadap Kebutuhan

    bencana

    100 % 1.425.292.886 82,23 1.733.235.000

    Target sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan satu kegiatan yaitu :

    Kegiatan Pengadaaan Inventaris Kantor. Pencapaian sasaran diukur melalui indikator rasio

    ketersediaan sarana dengan jumlah kebutuhan yang telah disusun dalam RKBMD (Rencana

    Kebutuhan Barang Milik Daerah) BPBD Kota Bogor tahun 2018. Realisasi asset BPBD Kota

    Bogor tahun 2018 dapat dilihat pada lampiran III.

    Kebutuhan sarana penanggulangan bencana yang dituangkan dalam RKBMD

    BPBD Kota Bogor tahun 2018, terealisasi melalui belanja modal pada Kegiatan Pengadaan

    Inventaris Kantor tahun anggaran 2018 sebagai berikut :

    Belanja Modal

    Belanja Modal adalah sebesar Rp. 1.425.292.886,00 atau 82,23 % dari anggaran Rp. 1.733.235.000,00 terdiri dari : BM Peralatan dan Mesin - Alat Penarik Rp 15,291,200.00

    BM Peralatan dan Mesin - Alat Angkutan Darat Bermotor Berpenumpang

    Rp 260,380,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus

    Rp 425,823,450.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Dua

    Rp 60,450,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Tiga

    Rp 78,450,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengolahan Tanah dan Tanaman

    Rp 14,112,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Hitung/Jumlah

    Rp 10,350,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor

    Rp 52,141,200.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya

    Rp 39,665,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Rp 150,362,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih Rp 3,729,000.00

  • 23

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Rp 4,449,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use)

    Rp 43,236,700.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer

    Rp 84,560,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer

    Rp 35,021,200.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat

    Rp 35,028,500.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual

    Rp 1,913,636.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bantu Keamanan

    Rp 18,150,000.00

    BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bangunan Rambu Tidak Bersuar

    Rp 92,180,000.00

    JUMLAH Rp 1,425,292,886.00

    Sasaran II : Terwujudnya ketangguhan kelurahan dalam menghadapi bencana

    Sasaran ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya pengurangan risiko

    bencana berbasis masyarakat. Pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat adalah

    segala bentuk upaya untuk mengurangi ancaman bencana dan kerentanan masyarakat, dan

    meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan, yang direncanakan dan dilaksanakan oleh

    masyarakat sebagai pelaku utama. Dalam Kelurahan Tangguh Bencana, masyarakat terlibat

    aktif dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi

    risiko-risiko bencana yang ada di wilayah mereka, terutama dengan memanfaatkan sumber

    daya lokal demi menjamin keberkelanjutan. Capaian kinerja dari sasaran ini dapat

    digambarkan sebagai berikut :

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

    JUMLAH ANGGARAN

    (Rp.)

    Jumlah kelurahan tangguh bencana

    2 Kelurahan

    5 Kelurahan

    250 150.000.000

    Untuk mendukung sasaran tersebut BPBD Kota Bogor pada tahun 2018

    melaksanakan kegiatan Pelatihan dan Pemberdayaan Kelurahan Tangguh Bencana, yang

    bertujuan untuk melatih dan menambah wawasan warga maupun aparat kelurahan di daerah

    rawan bencana dalam menghadapi bencana. Lokus Kegiatan Kelurahan Tangguh bencana

    yang bersumber dari APBD dilaksanakan di 2 (dua) kelurahan yaitu : Kelurahan Bondongan,

    Kelurahan Sukasari. Sedangkan 3 Kelurahan bersumber dari Catholic Relief Services yaitu

    Kelurahan Cibogor, Kelurahan Gudang dan Kelurahan Kedung Halang

  • 24

    Sasaran III : Terwujudnya sekolah/madrasah aman bencana di Kota Bogor

    Sasaran ini dimaksudkan untuk membangun perilaku sadar bencana, siaga

    bencana, pengurangan risiko bencana di sekolah, serta membangun ketahanan dalam

    menghadapi bencana oleh warga sekolah secara terencana, terpadu dan terkoordinasi

    dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dalam rangka memberikan perlindungan

    kepada siswa, guru dan masyarakat sekitar sekolah dari ancaman dan dampak bencana.

    Capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut :

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

    JUMLAH ANGGARAN

    (Rp.)

    Jumlah sekolah/madrasah aman

    bencana di Kota Bogor 2 sekolah 8 sekolah 400 100.000.000

    Kegiatan untuk mendukung sasaran tersebut pada tahun 2018 adalah

    Sosialisasi Sekolah Aman Bencana dan Simulasi Penanggulangan Bencana di Sekolah.

    Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan siswa,

    tenaga pengajar, komite sekolah dan warga sekitar terhadap penanggulangan bencana yang

    dilaksanakan di 2 (dua) sekolah lingkup Kota Bogor. Lokus kegiatan Sosialisasi Sekolah

    Aman Bencana dan Simulasi Penanggulangan Bencana di Sekolah yang bersumber dari

    APBD antara lain :

    1. Madrasah Ibtidaiyah Al Muawanah

    2. SDN Pakuan;

    Sedangkan kegiatan Sosialisasi Sekolah Aman Bencana dan Simulasi Penanggulangan

    Bencana di Sekolah yang bersumber dari Save The Children dilaksanakan di 5 Sekolah, yaitu

    : SDN Kedung Halang V, SDN Dewi Sartika 1, SDN Dewi Sartika 2, SDN Dewi Sartika 3, SDN

    Empang 1 dan SDN Empang 2.

    Sasaran IV : Meningkatnya kualitas penanganan kejadian bencana

    Sasaran ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan dalam keadaan darurat

    bencana dalam bentuk penanganan pertama sebagai respon pada saat terjadi bencana.

    Sasaran ini diukur berdasarkan rasio jumlah penanganan bencana terhadap jumlah kejadian

    bencana yang terjadi sepanjang tahun 2018. Capaian kinerja dari sasaran ini dapat

    digambarkan sebagai berikut :

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

    (Rp) %

    JUMLAH ANGGARAN

    (Rp.)

  • 25

    Rasio penanganan

    kejadian bencana 100 % 742.999.020 67,99 1.092.825.000

    Untuk mendukung pencapaian target sasaran di atas .BPBD Kota Bogor pada

    tahun 2018 melaksanakan kegiatan Pelayanan Penanggulangan Bencana. Rekapitulasi

    data kejadian bencana berdasarkan jenis bencana yang terjadi pada tahun 2018 dapat

    dilihat pada lampiran IV

    Sasaran VI : Meningkatnya kualitas pemulihan pasca bencana

    Sasaran ini dimaksudkan untuk mendukung salah satu program Pemerintah

    Kota Bogor dalam RPJMD 2015-2019 yaitu program pemulihan pasca bencana dan

    kemudian diturunkan dalam rencana strategis (renstra) BPBD Kota Bogor. Sasaran ini diukur

    berdasarkan pesentase pelaksanaan kegiatan yang menunjang pemulihan pasca bencana.

    Capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut :

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

    JUMLAH ANGGARAN

    (Rp.)

    Rasio kegiatan pemulihan pasca

    bencana 100 % 100 % 100 148.200.000

    Untuk mendukung pencapaian target sasaran tersebut .BPBD Kota Bogor pada

    tahun 2018 melaksanakan kegiatan :

    1. Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assement (Dala), dengan anggaran

    sebesar Rp. 100.000.000;

    2. Pendataan dan inventarisasi dampak Pasca Bencana, dengan anggaran sebesar

    Rp.48.200.000.

    Ketiga kegiatan di atas telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan rencana

    kerja yang tertuang dalam Renja BPBD 2018 sebagai berikut :

    a. Kegiatan Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assement (DALA),

    dilaksanakan pada bulan September 2018 di gedung Wisma Bogor Permai Kota Bogor

    dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang, terdiri dari lintas sektor terkait

    penanggulangan bencana. Realisasi anggaran Rp 96.410.000;

    b. Kegiatan Pendataan dan inventarisasi dampak Pasca Bencana dilaksanakan pada

    bulan Januari s.d Desember 2018. Realisasi anggaran Rp41.837.400

  • 26

    BAB IV PENUTUP

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini disusun dalam rangka

    perwujudan pertanggungjawaban anggaran, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

    pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan

    kepada BPBD Kota Bogor. Dari hasil pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar

    untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan

    tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Penanggulangan

    Bencana Daerah Kota Bogor, yang meliputi capaian kinerja dan analisis capaian kinerja.

    Pada bagian penutup ini perlu kami sampaikan bahwa sasaran strategis

    sesuai dengan indikator kinerja yang termuat dalam rencana strategis dan rencana kerja telah

    tercapai dengan baik, namun dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018, BPBD

    Kota Bogor masih menghadapi beberapa permasalahan, seperti sarana dan prasarana yang

    belum memadai, minimnya kualitas sumber daya manusia yang memahami tentang

    kebencanaan secara komprehensif, dan belum melibatkan Cooperate social responsibility

    (CSR) pada dunia usaha terkait penyelenggaraan penanggulangan bencana. Permasalahan

    yang dihadapi tersebut akan menjadi bahan evaluasi pada tahun anggaran berikutnya demi

    penyelenggaraan penanggulangan bencana yang lebih terkoordinasi dan terarah di Kota

    Bogor

    Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor Tahun 2018 ini telah kami susun secara

    objektif dengan mengacu kepada nilai-nilai transparansi dan akuntabel. Semoga laporan ini

    dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam mengevaluasi pelaksanaan tugas

    pokok dan fungsi BPBD Kota Bogor.

    Bogor, Januari 2019