Bacillus subtilis From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari Bacillus subtilis Bacillus

subtilis

TEM micrograph of a B. TEM mikrograf dari B.

subtilis cell in cross-section (scale bar = 200 nm ). subtilis sel dalam cross-section (skala

bar = 200 nm ).

Scientific classification Klasifikasi ilmiah

Domain: Domain:

Bacteria Bakteri

Phylum: Filum:

Firmicutes Firmicutes

Class: Kelas:

Bacilli Basil

Order: Order:

Bacillales Bacillales

Family: Keluarga:

Bacillaceae Bacillaceae

Genus: Genus:

Bacillus Basil

Species: Spesies:

B. subtilis B. subtilis

Binomial name Nama Binomial

Bacillus subtilis Bacillus subtilis

( Ehrenberg 1835) ( Ehrenberg 1835)

Cohn 1872 Cohn 1872 Synonyms Sinonim

Vibrio subtilis Vibrio subtilis

Bacillus globigii [ 1

] [ 2 ] globigii Bacillus [1] [2]

Gram-stained Bacillus subtilis Gram-bernoda Bacillus subtilis

Sporulating Bacillus subtilis Bersporulasi Bacillus subtilis

Bacillus subtilis , known also as the hay bacillus or grass bacillus , is a Gram-positive , catalase -positive bacterium commonly found in soil. [ 3 ] A member of the genus Bacillus , B. Bacillus subtilis, yang dikenal juga sebagai jerami basil atau basil rumput, adalah Gram-positif , katalase -positif bakteri biasanya ditemukan di dalam tanah . [3] Seorang anggota genus Bacillus , B. subtilis is rod-shaped, and has the ability to form a tough, protective endospore , allowing the organism to tolerate extreme environmental conditions. subtilis berbentuk batang , dan memiliki kemampuan untuk membentuk, tangguh pelindung endospora , yang memungkinkan organisme untuk mentolerir kondisi lingkungan yang ekstrim. Unlike several other well-known species, B. Tidak seperti beberapa jenis terkenal lainnya, B. subtilis has historically been classified as an obligate aerobe , though recent research has demonstrated that this is not strictly correct. [ 4 ] subtilis secara historis telah diklasifikasikan sebagai aerob obligat , meskipun penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa ini tidak sepenuhnya benar. [4]

Contents Isi

[hide]

1 Pathogenesis 1 Patogenesis 2 Reproduction 2 Reproduksi 3 Chromosomal replication 3 kromosom ulangan 4 Model organism 4 Model organisme 5 Uses 5 Penggunaan 6 Genome 6 Genom 7 History 7 Sejarah 8 See also 8 Lihat juga 9 References 9 Referensi 10 External links 10 Pranala luar

[ edit ] Pathogenesis [ sunting ] Patogenesis

B. subtilis is not a human pathogen. B. subtilis bukanlah patogen manusia. It may contaminate food but rarely causes food poisoning . [ 5 ] B. Ini dapat mencemari makanan, tetapi jarang menyebabkan keracunan makanan . [5] B. subtilis produces the proteolytic enzyme subtilisin . B. subtilis menghasilkan enzim proteolitik subtilisin . B. subtilis spores can survive the extreme heat during cooking. B. subtilis spora dapat bertahan panas yang ekstrim saat memasak. B. subtilis is responsible for causing ropiness — a sticky, stringy consistency caused by bacterial production of long-chain polysaccharides — in spoiled bread dough. subtilis bertanggung jawab untuk menyebabkan kekentalan - sebuah berserabut, konsistensi lengket disebabkan oleh produksi bakteri panjang-rantai polisakarida - dalam adonan roti manja.

[ edit ] Reproduction [ sunting ] Reproduksi

B. subtilis can divide symmetrically to make two daughter cells (binary fission), or asymmetrically, producing a single endospore that is resistant to environmental factors such as heat, acid, and salt, and which can persist in the environment for long periods of time. B. subtilis dapat membagi simetris untuk membuat dua sel anak (pembelahan biner), atau asimetris, menghasilkan satu endospora yang tahan terhadap faktor lingkungan seperti panas, asam, dan garam, dan yang dapat bertahan dalam lingkungan untuk jangka waktu yang lama . The endospore is formed at times of nutritional stress, allowing the organism to persist in the environment until conditions become favorable. endospora ini dibentuk pada waktu stres gizi, yang memungkinkan organisme untuk bertahan di lingkungan sampai kondisi menjadi baik. Prior to the process to produce the spore the bacterium might become motile , through the production of flagella , and also take up DNA from the environment. Sebelum proses untuk menghasilkan spora bakteri mungkin menjadi motil , melalui produksi flagella , dan juga mengambil DNA dari lingkungan.

[ edit ] Chromosomal replication [ sunting ] replikasi kromosom

B. subtilis is a model organism used to study bacterial chromosome replication. B. subtilis adalah organisme model digunakan untuk mempelajari replikasi kromosom bakteri . Replication of the single circular chromosome initiates at a single locus, the origin ( oriC ). Replikasi kromosom inisiat melingkar tunggal pada lokus tunggal, asal ( oriC ). Replication proceeds bidirectionally and two replication forks progress in clockwise and counterclockwise directions along the chromosome. Hasil replikasi bidireksional dan dua garpu replikasi kemajuan dalam dan berlawanan arah jarum jam di sepanjang kromosom. Chromosome replication is completed when the forks reach the terminus region, which is positioned opposite to the origin on the chromosome map . replikasi kromosom selesai ketika garpu mencapai wilayah terminal, yang diposisikan berlawanan dengan asal pada peta kromosom . The terminus region contains several short DNA sequences ( Ter sites) that promote replication arrest. Wilayah terminus berisi sekuens pendek DNA beberapa (Ter situs) yang mempromosikan penangkapan replikasi. Specific proteins mediate all the steps in DNA replication. protein khusus menengahi semua langkah dalam replikasi DNA. Comparison between the proteins involved in chromosomal DNA replication in B. Perbandingan antara protein yang terlibat dalam replikasi DNA kromosom pada B. subtilis and in Escherichia coli reveals similarities and differences. subtilis dan Escherichia coli menunjukkan persamaan dan perbedaan. Although the basic components promoting initiation, elongation, and termination of replication are well- conserved , some important differences can be found (such as one bacterium missing proteins essential in the other). Meskipun komponen dasar mempromosikan inisiasi, elongasi, dan terminasi replikasi baik- dilestarikan , beberapa perbedaan penting yang dapat ditemukan (seperti satu bakteri hilang protein penting yang lain). These differences underline the diversity in the mechanisms and strategies that various bacterial species have adopted to carry out the duplication of their genomes. [ 6 ] Perbedaan-perbedaan ini menggarisbawahi keragaman dalam mekanisme dan strategi yang berbagai jenis bakteri telah mengadopsi untuk melaksanakan duplikasi genom mereka. [6]

[ edit ] Model organism [ sunting ] Model organisme

B. subtilis has proven highly amenable to genetic manipulation , and has become widely adopted as a model organism for laboratory studies, especially of sporulation , which is a simplified example of cellular differentiation . B. subtilis telah terbukti sangat setuju untuk manipulasi genetik , dan telah menjadi banyak digunakan sebagai model organisme untuk penelitian laboratorium, terutama sporulasi , yang merupakan contoh sederhana diferensiasi selular . It is also heavily flagellated , which gives B. Hal ini juga sangat flagellated , yang memberikan B. subtilis the ability to move quite quickly. subtilis kemampuan untuk bergerak sangat cepat. In terms of popularity as a laboratory model organism, B. Dalam hal popularitas sebagai model organisme laboratorium, B. subtilis is often used as the Gram-positive equivalent of Escherichia coli , an extensively studied Gram-negative bacterium. subtilis sering digunakan sebagai setara Gram-positif dari Escherichia coli , yang dipelajari secara ekstensif Gram-negatif bakteri.

[ edit ] Uses [ sunting ] Penggunaan

Colonies of B. Koloni B. subtilis grown on a culture dish in a molecular biology laboratory . subtilis tumbuh di piring budaya dalam biologi molekuler laboratorium .

B. subtilis is used as a soil inoculant in horticulture and agriculture . B. B. subtilis digunakan sebagai inokulan tanah dalam hortikultura dan pertanian . B. globigii, a closely related but phylogenetically distinct species [ 7 ] [ 8 ] was used as a biowarfare simulant during Project SHAD (aka Project 112 ). [1] . globigii, yang terkait tetapi berbeda spesies filogenetis erat [7] [8] digunakan sebagai biowarfare berpura-pura selama Proyek Shad (alias Proyek 112). [1] .

Enzymes produced by B. Enzim diproduksi oleh B. subtilis and B. subtilis dan B. licheniformis are widely used as additives in laundry detergents . licheniformis secara luas digunakan sebagai aditif dalam deterjen laundry .

Its other uses include: kegunaan lain meliputi:

A strain of B. Sebuah strain B. subtilis formerly known as Bacillus natto is used in the commercial production of the Japanese food natto , as well as the similar Korean food cheonggukjang . subtilis sebelumnya dikenal sebagai Bacillus natto digunakan dalam produksi komersial makanan Jepang natto , serta Korea makanan serupa cheonggukjang .

B. subtilis strain QST 713 (marketed as QST 713 or Serenade) has a natural fungicidal activity, and is employed as a biological control agent. B. subtilis strain QST 713 (dipasarkan sebagai QST 713 atau Serenade) memiliki aktivitas fungisida alami, dan bekerja sebagai agen kontrol biologis.

It was popular worldwide before the introduction of consumer antibiotics as an immunostimulatory agent to aid treatment of gastrointestinal and urinary tract diseases. Saat itu populer di seluruh dunia sebelum pengenalan dari antibiotik konsumen sebagai agen imunostimulan untuk membantu perawatan penyakit saluran pencernaan dan kemih. It is still widely used in Western Europe and the Middle East as an alternative medicine Hal ini masih banyak digunakan di Eropa Barat dan Timur Tengah sebagai obat alternatif

It can convert (decompose) some explosives into harmless compounds of nitrogen, carbon dioxide, and water. Hal ini dapat mengkonversi (menguraikan) beberapa bahan peledak menjadi senyawa tidak berbahaya nitrogen, karbon dioksida, dan air.

Its surface binding properties play a role in safe radionuclide waste [eg thorium (IV) and plutonium (IV)] disposal. Permukaannya properti mengikat memainkan peran dalam

limbah radionuklida yang aman [misalnya thorium (IV) dan plutonium (IV)] pembuangan.

Recombinant strains pBE2C1 and pBE2C1AB were used in production of polyhydroxyalkanoates (PHA), and malt waste can be used as their carbon source for lower cost PHA production. strain rekombinan pBE2C1 dan pBE2C1AB digunakan dalam produksi polyhydroxyalkanoates (PHA), dan limbah malt dapat digunakan sebagai sumber karbon mereka untuk menurunkan biaya produksi PHA.

It is used to produce amylase . Hal ini digunakan untuk menghasilkan amilase . It is used to produce hyaluronic acid , [ 9 ] which is useful in the joint-care sector in

healthcare. Hal ini digunakan untuk menghasilkan asam hyaluronic , [9] yang berguna di sektor perawatan bersama di kesehatan.

[ edit ] Genome [ sunting ] Genom

B. subtilis has approximately 4,100 genes. B. subtilis memiliki sekitar 4.100 gen. Of these, only 192 were shown to be indispensable; another 79 were predicted to be essential as well. Dari jumlah tersebut, hanya 192 yang terbukti sangat diperlukan; lain 79 diperkirakan menjadi penting juga. A vast majority of essential genes were categorized in relatively few domains of cell metabolism, with about half involved in information processing, one-fifth involved in the synthesis of cell envelope and the determination of cell shape and division, and one-tenth related to cell energetics. [ citation needed ] Sebagian besar gen penting dikategorikan dalam domain yang relatif sedikit dari metabolisme sel, dengan sekitar setengah terlibat dalam pengolahan informasi, seperlima yang terlibat dalam sintesis amplop sel dan penentuan bentuk sel dan pembagian, dan satu-kesepuluh yang terkait dengan sel energetika. [ rujukan? ]

Several non-coding RNAs have been characterized in the B. Beberapa non-coding RNA telah ditandai di B. subtilis genome, including Bsr RNAs . [ 10 ] genom subtilis, termasuk Bsr RNA . [10]

[ edit ] History [ sunting ] Sejarah

In 1835, the bacterium was originally named Vibrio subtilis by Christian Gottfried Ehrenberg , [ 11 ] and renamed Bacillus subtilis by Ferdinand Cohn in 1872. [ 12 ] Cultures of B. Pada tahun 1835, bakteri ini awalnya bernama subtilis Vibrio oleh Christian Gottfried Ehrenberg , [11] diganti Bacillus subtilis dan oleh Ferdinand Cohn pada tahun 1872 . [12] Budaya B. subtilis were used throughout the 1950s as an alternative medicine due to the immunostimulatory effects of its cell matter, which upon digestion has been found to significantly stimulate broad spectrum immune activity including activation of specific antibody IgM , IgG and IgA secretion [ 13 ] and release of CpG dinucleotides inducing INF A/Y producing activity of leukocytes and cytokines important in the development of cytotoxicity towards tumor cells. [ 14 ] It was marketed throughout America and Europe from 1946 as an immunostimulatory aid in the treatment of gut and urinary tract diseases such as Rotavirus and Shigella , [ 15 ] but declined in popularity after the introduction of cheap consumer antibiotics, despite causing less chance of allergic reaction and significantly lower toxicity to normal gut flora. subtilis digunakan sepanjang tahun 1950-an sebagai obat alternatif karena efek imunostimulan materi sel, yang pada pencernaan telah terbukti secara signifikan merangsang aktivitas spektrum yang luas kekebalan termasuk aktivasi antibodi

spesifik IgM , IgG dan IgA sekresi [13] dan pelepasan CpG dinucleotides inducing INF A / penghasil aktifitas Y leukosit dan sitokin yang penting dalam pengembangan sitotoksisitas terhadap sel tumor. [14] Hal ini dipasarkan di seluruh Amerika dan Eropa dari 1946 sebagai bantuan imunostimulan dalam pengobatan usus dan penyakit saluran kencing seperti Rotavirus dan Shigella , [15] namun menurun dalam popularitas setelah diperkenalkannya antibiotik konsumen murah, meskipun sedikit kesempatan menyebabkan reaksi alergi dan toksisitas yang lebih rendah secara signifikan terhadap flora usus normal.

[ edit ] See also [ sunting ] Lihat pula

Adenylosuccinate lyase deficiency Adenylosuccinate lyase kekurangan Guthrie test Guthrie uji

[ edit ] References [ sunting ] Referensi

1. ̂ Euzéby JP (2008). "Bacillus" . List of Prokaryotic names with Standing in Nomenclature . http://www.bacterio.cict.fr/b/bacillus.html . ^ Euzéby JP (2008). "Bacillus" . Daftar nama prokariotik dengan Berdiri di Nomenklatur ini. http://www.bacterio.cict.fr/b/bacillus.html . Retrieved 2008-11-18 . Diperoleh 2008/11/18.

2. ̂ Ambrosiano N (1999-06-30). "Lab biodetector tests to be safe, public to be well informed" . Press release . ^ Ambrosiano N (1999/06/30). "Lab uji biodetector menjadi aman, masyarakat dengan baik informasi" . rilis Press. Los Alamos National Labs . http://www.lanl.gov/news/releases/archive/99-101.shtml . Los Alamos National Labs. http://www.lanl.gov/news/releases/archive/99-101.shtml . Retrieved 2008-11-18 . Diperoleh 2008/11/18.

3. ̂ Madigan M, Martinko J (editors). ^ Madigan M, Martinko J (editor). (2005). Brock Biology of Microorganisms (11th ed.). (2005). Brock Biologi Mikroorganisme (11 ed.). Prentice Hall. ISBN 0-13-144329-1 . Prentice Hall. ISBN 0-13-144329-1 .

4. ̂ Nakano MM, Zuber P (1998). ^ Nakano MM, Zuber P (1998). "Anaerobic growth of a "strict aerobe" ( Bacillus subtilis )". Annu Rev Microbiol 52 : 165–90. doi : 10.1146/annurev.micro.52.1.165 . PMID 9891797 . "Anaerobik pertumbuhan suatu" aerob ketat "(Bacillus subtilis)":. Annu Rev Microbiol 52. 165-90 DOI : 10.1146/annurev.micro.52.1.165 . PMID 9891797 .

5. ̂ Ryan KJ, Ray CG (editors) (2004). Sherris Medical Microbiology (4th ed.). ^ Ryan KJ, Ray CG (editor) (2004) Kedokteran. Sherris Mikrobiologi (4th ed.). McGraw Hill. ISBN 0-8385-8529-9 . McGraw Hill. ISBN 0-8385-8529-9 .

6. ̂ Noirot P (2007). "Replication of the Bacillus subtilis chromosome" . ^ Noirot P (2007). "Replika kromosom Bacillus subtilis" . In Graumann P. Bacillus: Cellular and Molecular Biology . Dalam Graumann P. Bacillus: Biologi Molekuler dan Seluler. Caister Academic Press. ISBN 978-1-904455-12-7 . http://www.horizonpress.com/bac . Caister Akademik Tekan. ISBN 978-1-904455-12-7 . http://www.horizonpress.com/bac .

7. ̂ Nakamura LK (1979). "Taxonomic relationship of Black-Pigmented Bacillus subtilis strains and a Proposal for Bacillus atrophaeus sp. nov." . Int. ^ Nakamura LK (1979). "Hubungan taksonomi Bacillus subtilis strain-berpigmen Hitam dan Proposal untuk

atrophaeus Bacillus sp. November" . Int. J. Syst. J. Syst. Bacteriol. 39 (3): 295–300. doi : 10.1099/00207713-39-3-295 . http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/abstract/39/3/295 . Bacteriol:. 39 (3) 295-300. DOI : 10.1099/00207713-39-3-295 . http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/abstract/39/3/295 .

8. ̂ Burke SA, Wright JD, Robinson MK, Bronk BV, Warren RL (May 2004). "Detection of molecular diversity in Bacillus atrophaeus by amplified fragment length polymorphism analysis" . Appl. ^ Burke SA, JD Wright, Robinson MK, Bronk BV, Warren RL (Mei 2004). "Deteksi keragaman molekuler dalam atrophaeus Bacillus oleh polimorfisme fragmen amplifikasi analisis panjang" . Appl. Environ. Lingkungan. Microbiol. 70 (5): 2786–90. doi : 10.1128/AEM.70.5.2786-2790.2004 . PMC 404429 . PMID 15128533 . http://aem.asm.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=15128533 . Microbiol:. 70 (5) 2786-90. DOI : 10.1128/AEM.70.5.2786-2790.2004 . PMC 404429 . PMID 15128533 . http://aem.asm.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=15128533 .

9. ̂ http://www.biopharma.novozymes.com/en/products---technologies/hyaluronic-acid/hyacare.aspx ^ http://www.biopharma.novozymes.com/en/products---technologies/hyaluronic-acid/hyacare.aspx

10. ̂ Saito S, Kakeshita H, Nakamura K (2008). ^ Saito S, H Kakeshita, K Nakamura (2008). "Novel small RNA-encoding genes in the intergenic regions of Bacillus subtilis ". Gene 428 (1-2): 2–8. doi : 10.1016/j.gene.2008.09.024 . PMID 18948176 . "Novel kecil RNA-encoding gen di daerah antargen Bacillus subtilis".. Gene 428 (1-2): 2-8 DOI : 10.1016/j.gene.2008.09.024 . PMID 18948176 .

11. ̂ Ehrenberg CG (1835). Physikalische Abhandlungen der Koeniglichen Akademie der Wissenschaften zu Berlin aus den Jahren 1833–1835 . ^ Ehrenberg CG (1835). der Physikalische Abhandlungen Koeniglichen Wissenschaften Akademi der zu den Jahren aus Berlin 1833-1835. pp. 145–336. hal 145-336.

12. ̂ Cohn F (1872). ^ Cohn F (1872). "Untersuchungen über Bacterien". Beitr Biol Pflanzen 1 (Heft 1): 127–224. "Untersuchungen über Bacterien":. Beitr Biol Pflanzen 1 (Naikkan 1) 127-224.

13. ̂ Ciprandi, G., A. Scordamaglia, D. Venuti, M. Caria, and GW Canonica. ^ Ciprandi, G., Scordamaglia A., D. Venuti, M. Caria, dan Canonica GW. (1986). (1986). "In vitro effects of Bacillus subtilis on the immune response". Chemioterapia 5 (6): 404–7. PMID 3100070 . "Dalam efek in vitro Bacillus subtilis pada respon imun":. Chemioterapia 5 (6) 404-7. PMID 3100070 .

14. ̂ Shylakhovenko, VA (June 2003). ^ Shylakhovenko, VA (Juni 2003). "Anticancer and Immunostimulatory effects of Nucleoprotein Fraction of Bacillus subtilis ". Experimental Oncology 25 : 119–123. "Antikanker dan imunostimulan efek dari nukleoprotein Fraksi Bacillus subtilis":. Eksperimental Onkologi 25 119-123.

15. ̂ Mazza, P. (1994). ^ Mazza, P. (1994). "The use of Bacillus subtilis as an antidiarrhoeal microorganism.". Boll. "Penggunaan Bacillus subtilis sebagai mikroorganisme antidiarrhoeal.". Boll. Chim. Chim. Farm. 133 (1): 3–18. PMID 8166962 . Farm:. 133 (1) 3-18. PMID 8166962 .

[ edit ] External links [ sunting ] Pranala luar

Subti Wiki: Subti Wiki "up-to-date information for all genes of Bacillus subtilis " Subti Wiki: Subti Wiki "up-to-date informasi untuk semua gen Bacillus subtilis"

Retrieved from " http://en.wikipedia.org/wiki/Bacillus_subtilis " Diperoleh dari " http://en.wikipedia.org/wiki/Bacillus_subtilis "

Categories : Bacillaceae Kategori : Bacillaceae Eurotium Eurotium

Browse by Mold Type: Browse menurut Jenis Mold:

Absidia sp Absidia sp Acremonium sp Acremonium sp Alternaria Alternaria Arthrinium Arthrinium Ascospores Ascospores Aspergillus Aspergillus Aureobasidium Aureobasidium Basidiomycetes Basidiomycetes Basidiospores Basidiospora Beauveria Bassiana Bipolaris Bipolaris Bipolaris / Drechslera / Exserohilum Bipolaris / Drechslera / Exserohilum Blastomyces sp Blastomyces sp Botrytis Botrytis Candida sp Candida sp Cephalosporium sp Cephalosporium sp Chaetomium Chaetomium Cladosporium Cladosporium Conidobolus sp Conidobolus sp Cryptostroma corticale Cryptostroma corticale Cunninghamella sp Cunninghamella sp Curvularia sp Curvularia sp Dreschlera sp Dreschlera sp Emericella Emericella Epicoccum sp Epicoccum sp Epidermophyton sp Epidermophyton sp Eurotium Eurotium Fusarium Fusarium Fusarium sp Fusarium sp Geotrichum (Goetrichum Candidum) Geotrichum (Candidum Goetrichum) Gliocladium sp Gliocladium sp Graphium Graphium Helminthosporium sp Helminthosporium sp Histoplasma sp Histoplasma sp Humicola Humicola Hyaline Mycelia Hialin miselia

Microsporum sp Microsporum sp Monilia sp Monilia sp Mucor sp Mucor sp Nigrospora sp Nigrospora sp Paecilomyces Paecilomyces Papulospora sp Papulospora sp Penicillium Penicillium Periconia sp Periconia sp Phoma Phoma Pithomyces sp Pithomyces sp Rhizomucor sp Rhizomucor sp Rhizopus (Rhizopus Oryzae) Rhizopus (Rhizopus oryzae) Rhodotorula sp Rhodotorula sp Rusts Jamur karat Saccharomyces sp Saccharomyces sp Scopulariopsis Scopulariopsis Serpula lacrymans Serpula lacrymans Smuts, Periconia, Myxmycetes sp Jamur api, Periconia, Myxmycetes sp Sporobolomyces sp Sporobolomyces sp Sporothrix sp Sporothrix sp Sporotrichum sp Sporotrichum sp Stachybotrys Stachybotrys Stemphylium Stemphylium Torula sp Torula sp Trichoderma (Trichoderma Harzianum) Trichoderma (Trichoderma harzianum) Trichophyton sp Trichophyton sp Trichothecium sp (Trichothecium Roseum) Trichothecium sp (Roseum Trichothecium) Tritirachium sp Tritirachium sp Ulocladium Ulocladium Verticillium sp Verticillium sp Wallemia sp Wallemia sp Yeast Ragi Zygomycetes Zygomycetes

Home Home » »

Mold Library Mold Perpustakaan

» »

Eurotium Eurotium

Eurotium Species Information Eurotium Informasi Spesies

The anamorphic state of Eurotium is Aspergillus. Negara anamorphic dari Eurotium adalah Aspergillus.

Eurotium Scientific Information Eurotium Informasi Ilmiah

Conidiophores are typically smooth walled and uncolored to pale brown. Konidiofor biasanya halus berdinding dan tidak berwarna coklat pucat. The conidial heads (vesicles) consist of uniseriate phialides and are radiate or loosely columnar. Kepala konidia (vesikula) yang terdiri dari phialides uniseriate dan memancarkan atau longgar kolumnar. Conidia (spores) are in chains, spherical to ellipsoidal, and rough walled. Konidia (spora) berada di rantai, bola ke elipsoid, dan kasar berdinding. The ascomycete state is characterized by its whitish to bright yellow spherical fruiting bodies (cleistotecia) containing spherical asci, which in turn each enclose eight colorless or pale ascospores. Negara ascomycete ini ditandai dengan keputihan pada tubuh terang berbuah bulat kuning (cleistotecia) yang mengandung ASCI bola, yang pada gilirannya masing-masing delapan ascospores melampirkan tidak berwarna atau pucat. Ascospores may or may not have equatorial crests. Ascospores mungkin atau mungkin tidak memiliki puncak khatulistiwa.

Eurotium Growth Characteristics Pertumbuhan Eurotium Karakteristik

Eurotium has a moderately rapid growth rate with downy to powdery colonies. Eurotium memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup cepat dengan bulai untuk koloni tepung. Colonies are yellow, or dull green to bluish green. Koloni berwarna kuning, atau membosankan hijau menjadi hijau kebiruan.

Where is Eurotium found? Dimana Eurotium ditemukan?

The genus Eurotium is generally found in tropical and subtropical zones. The Eurotium genus yang umumnya ditemukan di zona tropis dan subtropis. Eurotium is a xerophilic fungus and is isolated primarily from soil, plants, stored grains, and house dust. Eurotium adalah jamur xerophilic dan terisolasi terutama dari tanah, tanaman, biji-bijian disimpan, dan debu rumah.

Eurotium Health Effects Eurotium Pengaruh Kesehatan

Infections are rare. Infeksi jarang terjadi. Only a few case of pulmonary or disseminated infection have been reported from immunocompromised patients Hanya beberapa kasus infeksi paru atau disebarluaskan telah dilaporkan dari pasien immunocompromised

Is Eurotium a "black mold" Apakah Eurotium sebuah "cetakan hitam"

No Tidak ada