BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik...
Transcript of BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik...
BAB.II
TINJAUAN UMUM
TINJAUAN KOTA SURABAYA
1.1. Kond is i Fisik
* LETAK
Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di
antara 07°12' sampai 07°21 Lintang Selatan dan 112°36'
sampai 112°54 Bujur Timur. Merupakan daerah rendah di
aras permukaan air laut.
* BATAS WILAYAH
Sebelah Utara : Selat Madura
Sebelah Timur : Selat Madura
Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo
Sebelah Barat : Kabupaten Gresik
* LUAS
Luas wilayah Surabaya adalah 274.06 Km2, terbagi
dalam 5 Wilayah Pembantu Walikota, 19 Wilayah
Kecamatan dan 163 Desa/Kelurahan. Untuk sekarang ini
Surabaya telah berpenduduk ± 3 juta jiwa dengan
kepadatan penduduk ± 8000 per Km2.
* KLIMATOLOGI
Kelembaban rata-rata : 74%
Tekanan udara rata-rata : 1.011,46 Mbs
8
Temperatur rata-rata : 27,63°C
Curah hujan rata-rata : 117 mm
1.2. Tinjauan Peribadatan Pi Surabaya
Adapun dari keseluruhan penduduk Surabaya, terbagi ke
dalam beberapa agama yang salah satunya adalah agama
Kristen. Lagipula diketaui dari data yang ada pemeluk agama
Kristen mempunyai urutan ke dua dalam hal kuantitas bila
dibandingakan dengan agama-agama yang lain.
Tabel 2.1
Banyaknya Pemeluk Agama Menurut Jenisnya
Agama
Islam
Kristen
Katholik
Buddha
Hindu
Lain-lain
1980
1.722.546
146.679
67.488
22.027
8.581
-
1988
1.871.922
157.915
90.216
34.096
21.417
11.353
1989
2.070.537
170.542
95.134
33.300
18.430
-
1990
2.134.447
173.129
97.678
34.015
26.800
5.036
1991
2.248.050
180.582
105.872
24.255
26.449
5.108
Sumber : Departemen Agama Kotamadya Surabaya
Sedang tempat ibadah yang ada di Surabaya dapat dilihat pada
perkembangannya melalui tabel di bawah ini :
9
Tabel 2.2
Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Jenisnya
Agama
Masjid
Langgar/Mushola
Gereja Kristen
Gereja Katholik
Vihara
Pura
Lain-lain
1987
584
1.872
265
13
16
16
14
1988
588
1.791
244
15
8
10
14
1989
680
1.257
241
16
5
9
-
1990
682
1.254
244
16
8
10
-
1991
683
1.708
244
16
8
10
-
Sumber : Departemen Agama Kotamadya Surabaya
1.3. Tinjauan Pendidikan Pi Surabaya
Banyaknya bangunan-bangunan sekolah sesuai jenis dan
statusnya, menunjukkan bahwa di Surabaya ini merupakan
salah satu kota pendidikan. Jadi sebagai kota yang
menyandang gelar INDRAMARDI, diharapkan Surabaya
mampu untuk mewujudkannya, baik dalam pembangunan
gedung-gedungnya maupun peningkatan kualitas dan
kuantitas murid-muridnya.
Tabel 2.3
Banyaknya Sekolah, Kelas, Guru Dan Murid Yang Berstatus Swasta Tahun Ajaran 1991/1992
Jcnis Sekolah
Sekokih Tk
Sekolah Dasar
SMTP
SMTA
Sekolah
10.442
417
424
276
Kelas
1.772
2.971
2.308
2.098
Guru
2.552
4.713
8.001
4.985
Murid
51.237
101.789
93.748
79.638
10
GEREJA
2.1 Deskripsi Gereja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tertera arti dari
Gereja adalah:
1. gedung/rumah tempat berdoa dan melakukan upacara
agama Kristen
2. badan/organisasi umat Kristen yang sama kepercayaan,
ajaran, dan tata caranya
Jadi gereja dapat dipandang dari 2 sudut, dari sudut
kerohanian ia tidak berbentuk benda, sedang dari sudut
jasmani, ia ditentukan lokasinya, batas daerahnya,
kuantitasnya, sehingga terwujud gereja atau
perhimpunan sidang jemaat.
2.2 Tinjauan Gereja Secara Etimologis
Kata gereja berasal dari kata igreya (Portugis) yang
berarti kawanan domba yang dikumpulkan oleh salah seorang
gembala. Dalam bahasa Yunani digunakan kata kuriake yang
artinya menjadi milik Kurios (Tuhan, Allah, Yesus Kristus).
Diperkirakan kata Church (Inggris), Kerk (Belanda), Kirk
(Scotlandia), Kirche (Jerman) diambil dari kata Kuriake ini.
Jadi di sini juga berarti persekutuan orang-orang yang
menjadi milik Tuhan.
Sementara yang lain seperti eglesc (Perancis), iglesia
(Spanyol), eglvvys (Wales) kelihatannya diambil langsung
11
dari kata eklesia (Yunani) ; yang ada dalam perjanjian baru,
yang berarti dipanggil dari antara orang banvak. Kemudian
di dalam 1 Korintus 1:2, gereja disebut sebagai orang yang
dikuduskan di dalam Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi
orang suci dan menyeru nama Tuhan di segala tempat. Disini
bisa dikatakan bahwa gereja adalah suatu persekutuan. Suatu
persekutuan orang-orang yang dipanggil oleh Injil, menjadi
prajurit-prajurit Kristus dan menjadi suci kembali di hadapan
Allah oleh karena pekerjaan Yesus Kristus.
2.3. Misi Gereia
Emil Brunner mengatakan bahwa sebuah gereja ada
karena misi, dan sebaiknya bila tidak ada misi, maka
gerejapun tidak akan ada. Atau dengan istilah yang lain,
gereja yang tidak terlibat dalam misi tidak lama lagi akan
mati. Oleh karenanya gereja-gereja diharapkan mempunyai
misi khusus yang siap diterapkan dalam kehidupan
gerejaninya.
Dengan singkat, misi gereja di dunia ini tidak lain
adalah untuk melaksanakan marturia, diakonia dan koinonia.
Masturia (kesaksian) : gereja dipanggil untuk memberita
kan kabar baik (Injil) tcntang
kasih anugerah Allah, pcmbcbasan
dan anugerah Allah melalui
Kristus.
12
Diakonia (pelayanan) : gereja diharapkan untuk mengabdi
pada manusia, terlepas (pelayanan)
dari soal-soal agama secara sempit
(gereja berkarya untuk segi
kemanusiaan).
Misalnya : menolong manusia
dalam kebutuhannya yang praktis
(kekurangan makanan, pakaian,
dan membebaskan dari
penderitaan-penderitaan).
Koinonia (persekutuan): dengan persekutuan di dalam
gereja diwujudkan pola pelayanan
dan kesaksian
Yang akhirnya pelaksanaan ke-3 misi tersebut dapat
dipraktekkan dalam usaha-usaha sebagai berikut :
- Melakukan kesaksian dan penginjilan
- menyebarkan dan menyiarkan hal-hal yang gerejawi
- meningkatkan pembacaan Alkitab.
- mengadakan sekolah minggu secara rutin
- menggalang para pcmuda
- membentuk team masyarakat dalam bidang sosial
(mengunjungi para orang cacat/orang sakit, panti asuhan
dan Iain-Iain)
- dan sebagainya.
13
Disini nampak adanya 2 hubungan gereja, dimana selain
raenciptakan hubungan yang vertikal (Gereja dengan Allah),
Gereja juga menampakkan hubungan yang horisontal dengan
sesama manusia.
2.4 Tujuan Dan Sasaran Gereia
Adapun tujuan dari gereja adalah sebagai berikut :
- mengkotbahkan injil-injil kerajaan Allah di seluruh dunia
sebagai suatu kesaksian terhadap semua bangsa.
- menjala manusia, untuk diajak dan dikenalkan kepada
Kristus Yesus (Lukas 5 : 1 0 )
- melayani dan memuliakan Tuhan (Matius 5 : 16) serta
memasyhurkan segala kebaikan Tuhan (I Petrus 2 : 9)
Sedang sasaran pengembangan misi gereja merupakan
salah satu straiegi Gereja dalam menjawab kebutuhan dan
tantangan situasi masyarakat dewasa ini yang antara lain
adalah :
- melakukan penginjilan ke daerah yang beluin dijangkau
injil.
- membuka bentuk-bentuk baru yang terdiri dari kumpulan-
kumpulan orang-orang Kristen di pemukiman-pemukiman
baru.
- dan scbagainya.
14
3. TINJAUAN ARSITEKTUR GEREJA
Bila bercerita tentang Arsitektur Gereja, tidak mungkin terlepas
dengan sejarah yang mengacu pada Arsitektur Barat, mulai dari dahulu
hingga sekarang. Sejarah Arsitektur ini timbul pertama kali di
Mesopotamia, dan berturut-turut diikuti oleh Arsitektur-arsitektur di
Persia, Mesir, Yunani, Romawi, Byzantium, Arsitektur Romanika,
Arsitektur Gothic, Arsitektur Renaissance, Art Nouveau, Bauhaus dan
berkembang terus sampai sekarang ini. Dan dari waktu ke waktu,
Arsitektur ini banyak mengalami pasang surut serta
perubahan-perubahan baik dalam gaya/tampilan, bentuk, aliran, dll.
Untuk singkatnya, dari beberapa tetua-tetua Arsitektur ini,
Arsitektur Romawi-lah yang nantinya dijadikan sebagai dasar
konstruksi gereja (Basilika-gedung pengadilan), meskipun bila dilihat
di Mesopotamiapun sudah dikenal bangunan-bangunan keagamaan,
seperti kuil-kuil tempat penyembahan dewa-dewa yang dinamakan
Ziggurats.
Menyinggung sedikit tentang Arsitektur Yunani, Arsitektur
Yunani melebihi kehebatan arsitektur-arsitektur para pendahulunya
(1300 SM). Dalam berkarya Arsitektur mereka telah
mempertimbangkan dan mcnyesuaikan desain bangunannya dengan
faktor-faktor di sekelilingnya. Misalnya : faktor geografis, iklim,
bahan bangunan, kepercayaan, kebiasaan scrta struktur masyaraktnya
dan Iain-lain. Dalam finishingpun, diselesaikan secara mendetail,
sehingga timbullah ornamcn-ornamcn yang ikut menyemarakkan
15
tampilan bangunannya. Ini divisualkan lewat ornamen-ornamen pada
kolom, yang langgamnya dikenal dengan Doric, Ionic & Corinthian.
Kemudian berlanjut ke ROMAWI. dimana sedikit banyak dalam
hal agama dipengaruhi oleh Yunani. Sedang Arsitektur Romawi sendiri
merupakan kombinasi Arsitektur Yunani (kolom balok) dengan
Arsitektur Asia Barat yang mempunyai struktur lengkung. Orang-orang
Romawi berhasil menciptakan suatu konstruksi yang lebih hebat
daripada Yunani. Mereka mampu membuat bentang-bentang lebar tanpa
kolom di tengahnya. Namun bila ditinjau dari segi estetika
bangunannya, Yunani lebih unggul dan lebih teliti, dan ini terbukti
pada langgam-langgam kolom Romawi yang penerapannya agak kacau.
Sedang di atas, telah dikatakan bahwa Arsitektur Romawi ini
merupakan dasar dari konstruksi gereja, dari Gedung Basilika yang
difungsikan sebagai gedung pengadilan, berubah menjadi Gereja atas
persetujuan pemimpin Agama Kristen pada waktu itu.
16
S \ciAsa. :
C«W»e*UiU
Apse , 4ekv\pz»-f albiB-
•
BabKs e*x,
&? M\A
v e
hoe-Hie*
A+Riwkn
KETERANGAN - Nave - Narthex
Iluang Utama
Aise? tempat para orang Krtisten yang belum resmi
- Aisel : Ruang yang terbentuk akibat perluasan di kiri & kanan bangunan (terdapat deretan kolom)
- Atrium : Ruang terbuka di belakang narthex
-Babtisery: Tempat melakukan pembabtisan
- Cathedrill: Tempat duduk Uskup
Denah (Se^uwi !3asiliUj*.
Tradisi-tradisi mulai mempengaruhi upacara-upacara
gerejani, altar untiik para dewa sekarang diganti sebagai
mesbah kurban untuk tubuh Kristus. Palung para dewa yang
menghiasi Ruang Basilika, diganti dengan patung-patung
orang Suci. Kurban di atas altar sekarang diganti dengan
meja pcrjamuan malam, dan juga dibedakannya antara tempat
umat di satu pihak, kcdudukan Imam yang melakukan
upacara di pihak lainnya.
17
Berbicara tentang Arsitektur Byzantium, Arsitektur ini
mempunyai tampilan yang berbeda dengan yang sebelumnya.
Hanya saja tampilan ini sebenarnya merupakan
perkembangan dari bentuk-bentuk yang telah ada. Dan
bangunan yang terkenal pada waktu ini adalah Gereja Hagia
Sophia.
Lain di Byzantium, lain pula di Roma. Ciri khas
arsitektur yang ditampilkannya adalah sederhana, tenang dan
kedusunan. Ide bentuk Arsitekturnya merupakan
pengembangan dari Arsitektur Romawi (Basilika) yang
akhirnya menjadi ARSITEKTUR ROMAN1KA.
Aasil-elctue. 'Q.OW^MJI Ai*sl+«Wvie. ^rwawit
Pada abad X - XII ada sedikit pcrubahan, dimana
perubahan itu terletak pada penambahan dome pada
persilangan salib.
18
«Ske+*a :
^ 0
AfiS • \uwav\C A P S . /Qom?*.vJ'i AfcS • *Rz>rw*ni\fc»-
Arsitektur Romanika ini merupakan titik awal dari
arsitektur gereja yang lebih besar --> ARSITEKTUR
GOTHIC, dimana Arsitektur Gothic ini juga mengalami
perubahan yang merupakan perkembangan dari Arsitektur
Romanika. Ciri-cirinya antara lain: jendela-jendela dilukis
sesuai dengan riwayat kitab suci, interior jauh lebih bagus
dari yang lain, skala ruangnya sangat tinggi dan yang
terkenal adalah sistem konstruksinya yang benar-benar telah
dipikirkan dengan rapi. Orang mengatakan Arsitektur Gothic
merupakan Arsitektur Konstruksi, karena segala elemen
arsitekturnya bersifat konstruktif. Elemen cahayapun
dimainkan dalam interiornya, dan ini bermula dari
argumen-argumen teologis dalam fisika dan kosmologi para
ilmuwan dan filosofnya yang mengidentifikasikan ide ruang
dengan Tuhan yang hadir dimana-mana. "Tuhan adalah
cahaya," inilah anggapannya. Sehingga ide tentang Tuhan
tersebut mcreka representasikan dalam ben ink cahaya dan
ruang (Ven, 1991: 23). Pemikiran-pemikiran teologis ini
~~J* i i uba i l i
19
menyebabkan seni yang dimilikinya dituangkan ke dalam
Arsitektur. Tampak pada interior-interior gereja yang mulai
dilengkapi dengan lukisan-lukisan ataupun ukir-ukiran.
Evolusi Bentuk Arsitektur Gereja
Azs . tuvtant
• »
^
S-te . ^ I « m E>-a.l<?lc ^z in
- »
Aes . -Ro/viziniVso
20
Dalam masa jaya-jayanya Arsitektur Gothic, Agama
Kristen menguasai hampir seluruh Eropa. Agama Kristen
mempunyai pengaruh yang kuat. Penobatan rajapun harus
dengan persetujuan dan restu Sri Paus. Akhirnya banyak
masyarakat yang protes, sehingga timbullah gerakan
reformasi dengan tokohnya Martin Luther yang menamakan
dirinya sebagai kelompok pro-testan.
Kelompok ini lebih menekankan pada khotbahnya
(penyampaian firman Allah) dan bukan lagi seperti pada
Roma Katolik yang menekankan pada "Sakramen"nya
(upacara kebaktian). Sehingga sebagian besar tradisi Roma
Katolik tidak dianutnya lagi.
Perubahan-perubahan juga dialami pada Arsitektur
gerejanya sendiri. Karena kelompok Reformasi ini lebih
mementingkan acara liturgisnya (pewahyuan dan firman
Allah), maka perhatian terhadap Arsitektur gerejanya juga
mulai berkurang. Segala tempat bisa mereka gunakan sebagai
tempat berkumpul dan berdoa (melakukan kebaktian).
Jadi dengan hilangnya batasan-batasan yang terdapat
pada ruang dalam, seperti dalam Gereja Roma Katolik,
Gereja Reformasi kini menjadi lebih bebas dalam
berarsitektur. Mereka atur posisi sedemikian rupa sehingga
memudahkan dalam penyampaian wahyu Allah. Baik ruang
dalam maupun bentuk bangunannya bisa diolah dengan
bebas. Yang penting disini adalah bagaimana menciptakan
21
ruang yang mempunyai suasana akrab dan menyatu serta
mampu memfokuskan konsentrasi jemaat pada pemberi
kotbah.
Inipun dapat teiiihat sampai saat ini, dimana
bentuk-bentuk gereja Kristen lebih bervariasi dan kreatif
dibanding dengan gereja Katolik yang ada. Apalagi ditunjang
dengan teknologi yang canggih dan material bangunan yang
beragam jenisnya, maka perencanaan dan perancangan
bangunan dapat dilakukan sekehendak hati arsiteknya sesuai
dengan keadaan setempat (iklim, daya dukung tanah, kondisi
masyarakatnya, dll).
SEKOLAH SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN FORMAL
4 . 1 . Apa Itu Sekolah
Sekolah adalah suatu wadah tempat berlangsungnya
proses belajar mengajar dan merupakan lembaga pendidikan
formal yang merupakan lanjutan dari pembinaan yang telah
diletakkan dasar-dasarnya dalam lingkungan keluarga.
Sekolah sendiri adalah salah satu dari ketiga lembaga
pendidikan yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewanlara sebagai
tri pusat pendidikan. Dimana pendidikan ini terdiri dari :
1. lembaga keluarga
adalah unit terkccil dari masyarakat, dimana lembaga
keluarga ini merupakan lembaga kehidupan yang asasi dan
22
alamiah, yangpasti secara alamiah dialami oleh kehidupan
seorang manusia.
2. lembaga sekolah
lembaga sekolah ini meneruskan pembinaan yang telah
diletakkan dasar-dasarnya dalam lingkungan keluarga.
3. lembaga masyarakat
bisa disebut sebagai lingkungan sosial yang ada di sekitar
keluarga : kampung, desa, marga ataupun pulau.
Dan di Indonesia sendiri dikenal lembaga pendidikan formal
pra sekolah, SD, SMP, SMA, sekolah kejuruan dan
perguruan tinggi.
Apa Itu Sekolah Kristen?
Dalam bukunya Kepeloporan Gereja, dikatakan bahwa
sekolah Kristen harus dapat menampakkan misi Kristen
melalui sekolah-sekolah tersebut. Oleh karenanya
sekolah-sekolah Kristen harus diselenggarakan lebih baik
dan terorganisir.
Sedang hasil dari wawancara diperoleh masukkan bahwa
dalam sekolah-sekolah Kristen selain pendidikan, pembinaan
mental rohaninya juga ditingkatkan dengan pcngenalan
terhadap Kristus.
Sedang tinjauan terhadap bangunannya secara fisik,
antara sekolah Kristen dengan sekolah-sekolah pada
umumnya hampir tidak tampak perbcdaannya.
23