Bab5 Tabel Keberadaan Jentik Aedes Sp

3
Tabel keberadaan jentik Aedes sp. di Rt 18 dan 19 Kelurahan Kemuning Keberadaan Jentik Frekuensi Persen Negatif 8 22,8 Positif 27 77,2 Total 35 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil penelitian mengenai keberadaan jentik nyamuk menunjukkan bahwa jumlah rumah yang ada jentik nyamuk merupakan proporsi terbesar yaitu sebanyak 27 (77,2 %) rumah, sedangkan rumah yang tidak ada jentik nyamuk yaitu 8 (22,8 %) rumah. Pelaksanaan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan kegiatan yang paling berpengaruh terhadap keberadaan jentik nyamuk di tempat penampungan air karena berhubungan secara langsung. Jika seseorang melakukan praktik PSN dengan benar, maka keberadaan jentik nyamuk di tempat penampungan air dapat berkurang bahkan hilang. Seseorang yang melakukan praktik PSN DBD berarti telah melaksanakan praktik pencegahan (preventif) yang merupakan aspek dari perilaku pemeliharaan kesehatan dan pelaksanaan perilaku kesehatan lingkungan

description

kesehatan masyarakat

Transcript of Bab5 Tabel Keberadaan Jentik Aedes Sp

Tabel keberadaan jentik Aedes sp. di Rt 18 dan 19 Kelurahan KemuningKeberadaan JentikFrekuensiPersen

Negatif822,8

Positif2777,2

Total35100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil penelitian mengenai keberadaan jentik nyamuk menunjukkan bahwa jumlah rumah yang ada jentik nyamuk merupakan proporsi terbesar yaitu sebanyak 27 (77,2 %) rumah, sedangkan rumah yang tidak ada jentik nyamuk yaitu 8 (22,8 %) rumah. Pelaksanaan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan kegiatan yang paling berpengaruh terhadap keberadaan jentik nyamuk di tempat penampungan air karena berhubungan secara langsung. Jika seseorang melakukan praktik PSN dengan benar, maka keberadaan jentik nyamuk di tempat penampungan air dapat berkurang bahkan hilang. Seseorang yang melakukan praktik PSN DBD berarti telah melaksanakan praktik pencegahan (preventif) yang merupakan aspek dari perilaku pemeliharaan kesehatan dan pelaksanaan perilaku kesehatan lingkunganHal ini juga dikuatkan oleh penelitian Zulkarnain dkk (2009) yang menyatakan aspek sanitasi lingkungan yang paling dominan berhubungan dengan keberadaan jentik vektor dengue adalah praktik rumah tangga dalam PSN-DBD dengan p value 0,000 dengan kata lain faktor yang paling mempengaruhi atau dominan terhadap keberadaan jentik vektor dengue yaitu pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (*1). Penelitian Widagdo (2008) menyatakan ada hubungan bermakna PSN 3M Plus di bak mandi, ember dan gentong plastik dengan jumlah jentik di tempat penampungan air tersebut (*2). Sesuai dengan wawancara dan observasi di lapangan ternyata ada banyak responden yang menjawab melaksanakan tindakan PSN menguras dan menyikat tempat penampungan air namun dari hasil observasi pada tempat tersebut terdapat banyak jentik Aedes sp. Responden seringkali hanya membersihkan tempat penampungan air yang dapat dijangkau saja dan tidak rutin melaksanakannya, kebanyakannya menunggu sampai penampungan air tersebut kotor baru dibersihkan. Padahal tindakan PSN merupakan suatu langkah pencegahan penyakit yang mudah dan harus rutin dilaksanakan untuk menekan perkembangbiakan nyamuk Aedes sp. Oleh karena itu kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk ini juga sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan tidakan masyarakat terhadap pencegahan penyakit DBD. Menurut Notoatmodjo (1993), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya sikap dan tindakan seseorang, dan dikatakan pula bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Bila responden tidak mengetahui dengan jelas bagaimana cara pemberantasan sarang nyamuk dan faktor yang mempengaruhi keberadaan jentik maka tidak dapat diambil suatu tindakan yang tepat, sehingga di rumah responden ditemukan adanya jentik Aedes aegypti (3).