BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan...

40
V-1 BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI BIDANG PERSAMPAHAN 5.1 Umum Pada Bab ini akan diuraikan tentang strategi pembuatan program komputer yang telah direncanakan. Strategi pembuatan program komputer berfungsi sebagai cara agar dapat meminimalisasi kesalahan yang mungkin terjadi dalam pembuatan program, selain itu juga dapat mengefektifkan waktu pembuatan dari program komputer itu sendiri. Selain memaparkan tentang strategi pembuatan program komputer juga dijelaskan mengenai arsitektur program yang menguraikan tentang perencanaan dalam menyajikan informasi didalam suatu fasilitas tatap muka. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan program komputer ini adalah bahasa C++, untuk itu pula diuraikan dasar dari pemrograman dalam bahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung dari program komputer disertai hasil tampilan dan pembahasan dari program yang telah dibuat. Untuk mendukung informasi tentang program yang telah dibuat diuraikan pula mengenai perolehan pengetahuan, pencarian pengetahuan, serta basis pengetahuan. 5.2 Strategi Pembuatan Program Strategi pembuatan program pendukung perhitungan biaya spesifik investasi bidang persampahan dikembangkan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : 1. Identifikasi domain program, 2. Representasi pengetahuan, 3. Pembuatan fasilitas tatap muka, 4. Pengujian Program, 5. Aplikasi Program. Strategi pembuatan program ini digambarkan pada Gambar 5.1.

Transcript of BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan...

Page 1: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-1

BAB V

TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI

BIDANG PERSAMPAHAN

5.1 Umum Pada Bab ini akan diuraikan tentang strategi pembuatan program komputer yang

telah direncanakan. Strategi pembuatan program komputer berfungsi sebagai cara

agar dapat meminimalisasi kesalahan yang mungkin terjadi dalam pembuatan

program, selain itu juga dapat mengefektifkan waktu pembuatan dari program

komputer itu sendiri. Selain memaparkan tentang strategi pembuatan program

komputer juga dijelaskan mengenai arsitektur program yang menguraikan tentang

perencanaan dalam menyajikan informasi didalam suatu fasilitas tatap muka.

Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan program komputer ini

adalah bahasa C++, untuk itu pula diuraikan dasar dari pemrograman dalam

bahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program

komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung dari program komputer

disertai hasil tampilan dan pembahasan dari program yang telah dibuat. Untuk

mendukung informasi tentang program yang telah dibuat diuraikan pula mengenai

perolehan pengetahuan, pencarian pengetahuan, serta basis pengetahuan.

5.2 Strategi Pembuatan Program

Strategi pembuatan program pendukung perhitungan biaya spesifik investasi

bidang persampahan dikembangkan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut : 1. Identifikasi domain program, 2. Representasi pengetahuan, 3.

Pembuatan fasilitas tatap muka, 4. Pengujian Program, 5. Aplikasi Program.

Strategi pembuatan program ini digambarkan pada Gambar 5.1.

Page 2: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-2

Gambar 5.1 Diagram Alir Strategi Pembuatan Program

Langkah pertama dalam melaksanakan strategi pembuatan program yaitu

penentuan domain dari pogram komputer yang akan dibuat. Hal tersebut bertujuan

membatasi masalah yang akan dibuat dalam program komputer. Domain dari

program berupa perhitungan biaya spesifik investasi sarana dan prasarana bidang

persampahan. Sarana dan prasarana tersebut dibatasi pada alat berat dari setiap

subsistem teknis operasional persampahan. Pada sistem pengumpulan dan

pewadahan dapat diketahui biaya spesifik investasi dari transfer depo 1, transfer

depo 2, dan transfer depo 3. Pada sistem pengangkutan dapat diketahui biaya

spesifik investasi dari truk biasa, dump truk, armroll truk, serta compactor truk.

Pada sistem pembuangan akhir dapat diketahui biaya spesifik investasi dari

bulldozer. Selain itu dapat pula diketahui biaya spesifik investasi pengomposan

dan waste to energy, serta biaya spesifik pengelolaan sampah di Indonesia. Selain

itu dikembangkan pula program yang dapat melakukan penentuan biaya spesifik

investasi 12 kota besar di Indonesia dan penentuan alternative biaya investasi alat

berat.

Identifikasi Domain Program - Teknis Persampahan Kota - Biaya Spesifik Investasi

Representasi Pengetahuan - Reprentasi Diagram Alur - Basis Pengetahuan

Pembuatan Fasilitas Tatap Muka

Pengujian Program - Verifikasi Program - Validasi Solusi Program

Aplikasi Program

Page 3: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-3

Untuk mendukung pengetahuan dan informasi di bidang persampahan, pada

domain permasalahan ditambahkan menu mengenai Teknis Persampahan Kota.

Domain dari teknis persampahan kota mencakup informasi yang meliputi : skala

penanganan sampah, sumber sampah, teknis operasional pengelolaan sampah,

sistem pengelolaan sampah terpadu, dan aspek pembiayaan pengelolaan sampah.

Setelah menetukan domain program dilakukan representasi pengetahuan yang

memaparkan domain program ke dalam suatu jaringan semantik. Representasi

pengetahuan adalah proses pemindahan, pengurangan, pengubahan, dan

penyederhanaan pengetahuan ke dalam bentuk basis data yang dimengerti oleh

komputer (Buchanan dan Shortliffe, 1984). Jaringan semantik sendiri merupakan

penggambaran logis dari alur komputer yang telah dibuat, dimana penyampaian

informasi didasarkan dari hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat khusus.

Untuk lebih memudahkan alur program yang telah dibuat, jaringan semantik

tersebut dimodifikasi menjadi suatu diagram alur. Diagram tersebut

menggambarkan hubungan antara objek-objek dari setiap domain permasalahan.

Bentuk diagram alur tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.5 dan Gambar 5.17.

Setelah terlihat hubungan antara objek dari setiap domain permasalahan dibuat

suatu basis data yang memuat objek informasi yang se-efisien mungkin sehingga

eksekusi progam dapat berjalan efesien serta memudahkan pengguna untuk

menyerap inti dari informasi yang tersedia. Pembuatan aturan dan basis data

dilakukan dengan memperhatikan diagram alur yang telah dibangun. Masalah

aturan dan basis data akan dijelaskan pada sub bab mengenai arsitektur program.

Fasilitas tatap muka merupakan media untuk menyampaikan informasi yang

dibuat dalam suatu program komputer kepada pengguna. Output yang dihasilkan

diharapkan mempunyai tampilan menarik serta mudah dimengerti oleh pengguna.

Pembuatan fasilitas tatap muka masih memiliki keterbatasan, sehingga diharapkan

terjadi pengembangan program komputer lebih lanjut. Pengembangan program

dapat terjadi pada desain fasilitas tatap muka. Diharapkan dengan desain fasilitas

tatap muka dapat lebih menarik bagi pengguna.

Page 4: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-4

Pengujian program dilakukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang

mungkin terjadi. Pengujian program dilakukan dengan memverifikasi jawaban

yang dikeluarkan oleh program. Jawaban tersebut diuji apakah sesuai dengan

keinginan knowledge engineer dan juga sesuai dengan pengetahuan saat ini.

Aturan atau fakta dalam basis data memerlukan perbaikan jika terdapat perbedaan

antara jawaban yang dikeluarkan program dengan jawaban yang seharusnya. Bila

masih terjadi perbedaan perbaikan akan terus dilakukan sampai dengan program

dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki pemrogram. Demikian seterusnya

sampai didapatkan program yang mampu memberikan jawaban yang dapat

dipercaya kebenarannya. Selain itu pada pengujian program dilakukan pula

validasi alur program yang telah dibuat. Apabila terjadi Ketidaksesuian alur

program maka dilakukan perbaikan. Perbaikan tersebut dilaksanakan dengan cara

penyesuaian aturan perintah pada program komputer.

Aplikasi program komputer ini diharapkan dapat membantu user untuk

mendapatkan informasi yang mudah serta diharapkan dapat menjangkau berbagai

pihak yang membutuhkannya. Program dapat terus disempurnakan yang berupa

perbaikan basis pengetahuan dan basis data serta perbaikan tampilan fasilitas tatap

muka. Selain itu dimungkinkan untuk melakukan pengembangan program lebih

lanjut.

.5.3 Arsitektur Program

Arsitektur program terdiri dari fasilitas tatap muka, mesin inferensi, basis

pengetahuan dan basis data. Bagian-bagian penyusun program tersebut dapat

digambarkan seperti pada Gambar 5.2.

Page 5: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-5

Gambar 5.2 Arsitektur Program

Pengguna adalah orang yang menggunakan program komputer ini untuk

mendapatkan informasi yang terdapat didalamnya, misalnya sebagai alat bantu

perolehan informasi mengenai teknis persampahan kota ataupun memperkirakan

jumlah biaya spesifik investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan sarana dan

prasarana pada suatu sub sistem dari teknis operasional pengelolaan sampah.

Fasilitas tatap muka berfungsi sebagai penghubung antara pengguna dengan

program tersebut. Fasilitas ini dimaksudkan untuk memudahkan pengguna

memahami informasi yang hendak disampaikan tanpa harus menguasai bahasa

pemrograman. Fasilitas tatap muka dibuat lebih komunikatif agar lebih mudah

dimengerti pengguna. Selain itu pengguna yang jarang menggunakan komputer

akan lebih mudah memahaminya.

Mesin inferensi akan memproses kumpulan fakta dan kumpulan kaidah sehingga

dibangkitkan menjadi fakta-fakta baru. Mesin inferensi akan mengolah

pengetahuan dalam basis pengetahuan dan basis data sesuai dengan masukan dari

pengguna dan akhirnya akan memberikan suatu kesimpulan atau hasil yang

Page 6: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-6

diharapkan oleh pengguna. Kondisi berhenti mesin inferensi terjadi ketika fakta

tertentu yang menjadi tujuan muncul ataupun tidak ada lagi aturan yang bisa

dieksekusi berdasarkan fakta yang ada.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan atau potongan

pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta

yang tersimpan di dalamnya. Penjelasan terstruktur ini disebut skema. Skema

menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data dan hubungan di antara

obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema atau memodelkan

struktur basis data. Cara tersebut dikenal sebagai model basis data atau model

data.

Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan pengetahuan yang

direpresentasikan dalam bentuk fakta dan aturan. Penulisan fakta dan aturan

disesuaikan dengan diagram alur yang telah dibuat untuk masing-masing domain

permasalahan. Pembuatan aturan juga harus memperhatikan bentuk penulisan data

dalam basis data. Fakta selanjutnya dapat juga disimpan dalam bentuk basis data.

5.4 Konsep Dasar Dalam Pemrograman C++

Bahasa pemrograman C++, seperti juga bahasa pemrograman yang lainnya

memiliki struktur program standar yang harus diikuti. C++ didukung oleh suatu

preprosesor yang melakukan substitusi makro dan manipulasi teks lain pada

program. Perintah preprosesor selalu diawali dengan karakter “#” dan diakhiri

dengan akhir baris. Teks program sumber diproses sebagai berikut :

Page 7: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-7

Gambar 5.3 Pemrosesan Program Sumber Dalam Bahasa C++

Program C++ tidak akan pernah lepas dari suatu fungsi. Hal ini merupakan ciri

dari pemrograman berorientasi objek. Sebuah program minimal memiliki satu

fungsi yaitu main (). Fungsi ini merupakan awal program utama. Tulisan main

dapat didefinisikan sebagai nama fungsi, sedangkan bagian yang diapait dengan {

dan } di sebut sebagai blok atau tubuh fungsi. Dalam hal ini { merupakan tanda

awal blok dan } tanda akhir dari suatu tubuh fungsi.

Contoh struktur program tersebut adalah sebagai berikut :

#include <iostream> // < > diisi oleh file header

using namespace std; // memanggil namespace std sebagai contoh

int main ()

{cout<<"| Program Pendukung Perhitungan Biaya Spesifik Investasi |\n";

//statement

return 0;}

Bentuk di atas adalah merupakan bentuk struktur program tanpa mendefinisikan

variabel konstanta, fungsi, class, serta template.

Bahasa C++ merupakan bahasa yang terstruktur. Demikian juga dengan variabel

yang digunakan harus dideklarasikan terlebih dahulu. Dalam merepresentasikan

Page 8: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-8

jenis dari sebuah variabel yang terdapat dalam sebuah program maka diperlukan

seuatu tipe data. Kesalahan dalam menyebutkan tipe data akan menyebabkan

program yang dibuat tidak akan bisa dijalankan. Oleh karena itu dalam

menentukan tipe data yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan program

yang akan dibuat

Salah satu permasalahan dalam pembuatan program perhitungan biaya spesifik

investasi bidang persampahan adalah percabangan. Percabangan yang dimaksud

disini tidak lain adalah suatu pemilihan statemen yang akan dieksekusi dimana

pemilihan tersebut berdasarkan kondisi tertentu. Statemen-statemen yang terdapat

dalam sebuah blok percabangan akan dieksekusi hanya jika kondisi yang

didefinisikan terpenuhi (bernilai benar). Artinya jika kondisi tidak terpenuhi

(bernilai salah), maka Statemen-statemen tersebut tidak dapat dieksekusi atau

dengan kata lain akan diabaikan oleh kompiler.

Contoh penulisan percabangan dalam bahasa C++ adalah sebagai berikut :

#include

using namespace std;

int main ( )

{

if (angka == 1) {

cout<<"Pengelolaan sampah skala individual : sistem penanganan sampah untuk

kepentingan perseorangan "; cout<<'\n';

cout<<"Komponen pelayanan skala individual meliputi :"; cout<<'\n';

cout<<"- Pewadahan individual (wadah sampah organik dan wadah sampah non

organik);"; cout<<'\n';

cout<<"- Pemilahan sampah"; cout<<'\n';

cout<<"- Pengolahan setempat (komposter individual/rumah tangga, komposter

komunal)"; cout<<'\n';}

if (angka == 2) {

cout<<"Pengelolaan sampah skala lingkungan : sistem penanganan sampah yang

melayani kepentingan suatu lingkungan atau kawasan tertentu ";

cout<<'\n';

cout<<"Komponen pelayanan skala lingkungan meliputi :"; cout<<'\n';

Page 9: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-9

cout<<"- Pengumpulan (wadah komunal, gerobak sampah, becak sampah)";

cout<<'\n';

cout<<"- Pemindahan sampah (container, transfer depo)"; cout<<'\n';

cout<<"- Pengolahan sampah (Instalasi kompos, insenerator)"; cout<<'\n';}

return 0;

}

Bentuk umum dari struktur percabangan tersebut adalah sebagai berikut

Bentuk percabangan dari contoh sebelumnya menjelaskan pengguna program

berhak menentukan informasi yang hendak diketahui.

• Ketika memilih nomor 1 :

Pengguna program akan diberikan definisi dari pengelolaan

sampah skala individual.

Pengguna program akan diberikan informasi mengenai komponen-

komponen pelayanan sampah skala individual.

• Ketika memilih nomor 2 :

Pengguna program akan diberikan definisi dari pengelolaan

sampah skala lingkungan.

Pengguna program akan diberikan informasi mengenai komponen-

komponen pelayanan sampah skala lingkungan.

Selain percabangan permasalahan lainnya dalam pembuatan program perhitungan

biaya spesifik investasi bidang persampahan adalah pengulangan.Untuk

melakukan pengulangan statemen, dibutuhkan pemahaman yang baik mengenai

aturan-aturan yang terdapat didalamnya sehingga dapat terhindar dari kesalahan-

kesalahan yang tidak Adapun bentuk umum dari struktur pengulangan dalam

If (kondisi1) {

Statemen_jika_kondisi1_terpenuhi;

} else if (kondisi2)

Statemen_jika_kondisi2_terpenuhi;

}

Page 10: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-10

program komputer perhitungan biaya spesifik investasi bidang persampahan

adalah sebagai berikut :

Seperti pada pembahasan pada bagian percabangan, bahwa pengulangan hanya

akan dilakukan jika kondisi yang didefinisikan didalamnya terpenuhi (bernilai

benar). Hal tersebut berarti jika kondisi yang didefinisikan tidak terpenuhi

(bernilai salah) maka statemen-statemen yang terdapat dalam blok pengulangan

pun tidak akan pernah dieksekusi oleh program.

Contoh penulisan pengulangan dalam bahasa C++ adalah sebagai berikut :

#include

using namespace std;

int main ( )

{

while (choice == 'y') {

cout<<"Biaya Spesifik Investasi Pemindahan Sampah (Rp/Jiwa)";

cout<<'\n';

cout<<"*Ket : Simulasi dilakukan Untuk Penduduk diantara 2000 s/d

1.000.000 jiwa \n";cout<<'\n';

cout<<"Jumlah Total manusia yang Ingin Dilayani = ";

p = 13588*pow (jiwa,-0.0979);

cout<<"Transfer Depo 1 = Rp "<<p; cout<<" Rp/Jiwa\n";

q = 9319*pow(jiwa,-0.0495);

cout<<"Transfer Depo 2 = Rp "<<q; cout<<" Rp/Jiwa\n";

r = 24512*pow(jiwa,-0.1014);

cout<<"Transfer Depo 3 = Rp "<<r; cout<<" Rp/Jiwa\n";}

cout<<"\n";

cout<<"Ingin Melakukan Perhitungan kembali (y atau n)? ";

cin>>choice;

return 0;

}

While (kondisi) {

Statemen-statemen yang akan diulang;

}

Page 11: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-11

Bentuk pengulangan diatas menjelaskan apabila pada akhir program, akan

ditawarkan kepada pengguna untuk kembali ke menu awal. Pada meu awal

ditawarkan untuk perhitungan biaya spesifik investasi pemindahan sampah untuk

setiap orang terlayani. Pada contoh ini hanya memasukkan satu objek saja, yaitu

menu pemindahan sampah. Pada objek-objek lainnya juga digunakan bentuk

pengulangan yang memiliki struktur sama.

5.5 Garis Besar Haluan Program

Program yang dibuat secara garis besar mencakup informasi sebagai berikut :

1. Informasi teknis persampahan kota

2. Perhitungan biaya spesifik investasi bidang persampahan

3. Penentuan biaya spesifik investasi kota besar Indonesia

4. Penentuan alternatif biaya investasi alat berat

Untuk lebih Jelas dapat dilihat pada Gambar 5.4.

Gambar 5.4 Garis Besar Haluan Program

Menu pertama berisi informasi tentang Teknis Persampahan kota yang meliputi :

pengetahuan umum, skala penanganan sampah, sumber sampah, teknik

operasional pengelolaan sampah, sistem pengelolaan sampah terpadu, aspek

pembiayaan persampahan, serta biaya administrasi dan peningkatan institusi. Pada

bagian sub menu “pengetahuan umum” berisi tentang informasi mengenai definisi

sampah itu sendiri, jenis penanganan atau pengelolaan sampah untuk skala

perkotaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah

perkotaan. Pada sub menu “skala penanganan sampah” memberikan informasi

Page 12: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-12

mengenai komponen pelayanan skala individual, skala lingkungan, skala kota dan

skala regional.

Pada sub menu “sumber sampah” berisi informasi mengenai sumber sampah

berdasarkan pedoman teknis pengelolaan sampah, sumber sampah berdasarkan

sifat kimia dan fisik, serta faktor-faktor yang mempengaruhi timbulan sampah.

Pada bagian sub menu “teknis operasional pengelolaan sampah” diberikan

informasi yang mengacu pada SK SNI T-13-1990-F mengenai tata cara

pengelolaan teknis sampah perkotaan. Informasi itu mencakup sistem pewadahan,

sistem pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan sampah, pengolahan

sampah, serta pembuangan akhir sampah. Pada bagian pengolahan sampah

diberikan informasi mengenai pemadatan, pengomposan, insenerator, dan waste to

energy. Pada sub menu “sistem pengelolaan sampah terpadu” berisi tentang

informasi mengenai definisi dari sistem pengelolaan sampah terpadu serta

menjelaskan hirarki dari sistem pengelolaan sampah terpadu yang meliputi source

reduction, recycling, waste transformation, dan landfilling.

Pada sub menu aspek “pembiayaan persampahan” diberikan informasi mengenai

penjelasan aspek pembiayaan dalam pengelolaan persampahan itu sendiri,

komponen biaya pengelolaan persampahan, dan garis besar biaya pengelolaan

persampahan. Komponen biaya pengelolaan persampahan mencakup biaya

admistrasi dan peningkatan institusi, biaya pewadahan, biaya, pengumpulan, biaya

pemindahan, biaya pengangkutan, biaya pengolahan, biaya transfer depo, serta

biaya pembuangan akhir.

Menu kedua berisi tentang informasi perhitungan biaya spesifik investasi bidang

persampahan yang meliputi perhitungan biaya spesifik investasi pada sistem

pengumpulan dan pemindahan, perhitungan biaya spesifik investasi pada sistem

pengangkutan, perhitungan biaya spesifik investasi pada pengolahan sampah,

perhitungan biaya spesifik investasi pada sistem pembuangan akhir sampah, serta

biaya spesifik pengelolaan sampah di Indonesia. Pada menu ini pengguna dapat

memasukkan input data berupa jumlah penduduk ataupun berat dari sampah yang

Page 13: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-13

dihasilkan untuk dapat mengetahui besarnya biaya spesifik investasi alat berat dari

setiap sub-sistem teknis operasional persampahan. Pada sub menu “sistem

pengumpulan dan pemindahan” diberikan infomasi mengenai cakupan pelayan,

harga perolehan, serta biaya spesifik investasi dari transfer depo I, transfer depo

II, dan transfer depo III. Selain itu, diberikan pula informasi mengenai besar biaya

spesifik sistem pengumpulan sampah di kota besar Indonesia. Pada sub menu

“sistem pengangkutan” diberikan informasi mengenai cakupan pelayan, harga

perolehan, serta biaya spesifik investasi dari truk biasa, dump truk, arm roll, serta

compactor truk. Selain itu, diberikan pula informasi mengenai besar biaya spesifik

sistem pengangkutan sampah di kota besar Indonesia

Pada sub menu “pengolahan sampah” berisi tentang informasi mengenai biaya

spesifik investasi dan operasi pengomposan sampah serta biaya spesifik investasi

insenerator dan pengolahan sampah menjadi energi. Pada sub menu “sistem

pembuangan akhir sampah” akan diperoleh informasi mengenai cakupan pelayan,

harga perolehan, serta biaya spesifik investasi dari alat berat Tempat Pembuangan

Akhir, yaitu Buldozer. Selain itu, diberikan pula informasi mengenai besar biaya

spesifik operasi dan pemeliharaan sistem TPA di kota besar Indonesia. Pada sub

menu terakhir yaitu “pengelolaan sampah di Indonesia” akan diberikan informasi

total biaya spesifik investasi dari sistem pengumpulan sampah hingga sistem

pembuangan akhir sampah. Selain itu pula dapat diketahui informasi mengenai

besar biaya spesifik operasi dan pemeliharaan di kota besar Indonesia.

Pada menu ketiga diberikan program yang dapat menentukan biaya spesifik

investasi kota besar Indonesia. Menu ini memberikan gambaran biaya spesifik

investasi serta biaya operasi dan pemeliharaaan dari setiap sub sistem teknis

operasional persampahan serta pengomposan dari 12 kota besar di Indonesia. Kota

tersebut meliputi : Surabaya, Medan, Bandung, Jakarta Barat, Jakarta Selatan,

Jakarta Pusat, Jakarta timur, Bogor, Yogyakarta, Samarinda, Makasar, dan

Balikpapan.

Page 14: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-14

Pada menu akhir diberikan program yang dapat memberikan gambaran mengenai

pemilihan alternatif alat berat dari setiap sub-sistem teknis operasional

persampahan. Dari setiap alternatif pemilihan alat berat tersebut dapat ditentukan

biaya spesifik investasi yang dikeluarkan.

5.6 Program Teknis Persampahan kota

5.6.1 Pencarian Pengetahuan

Program operasional pengelolaan sampah ini secara keseluruhan dapat dilihat

pada Gambar 5.5. Gambar tersebut menunjukkan alur pencarian pengetahuan

yang dapat dilakukan. Menu utama program ini adalah teknis persampahan kota.

Setelah itu pengguna ditawarkan pada sub-menu pengetahuan umum, skala

penanganan sampah, teknis operasional pengelolaan sampah, sistem pengelolaan

sampah terpadu, serta aspek pembiayaan sampah. Dari setiap sub-menu tersebut

akan didapatkan informasi sesuai dengan tujuan dari pengetahuan atau informasi

yang hendak didapatkan.

Penyusunan Gambar 5.5 tersebut dilaksanakan berdasarkan sistem berorientasi

objek. Sistem mengenai Teknis persampahan kota dijadikan program yang lebih

modular karena suatu permasalahan akan dikumpulkan dalam satu objek

kemudian terjadi penggabungan antara data-data dan fungsi-fungsi yang berkaitan

ke dalam sebuah kelas. Pengelompokan objek kedalam bentuk diagram menjadi

dasar untuk pengembangan basis data serta informasi yang akan dimasukkan.

Pencarian pengetahuan dapat dilakukan dengan mengikuti alur dari diagram yang

ada. Diawali dari menu utama, lalu dilanjutkan dengan pilihan-pilihan dari

informasi yang hendak diketahui oleh pengguna. Pilihan akan terus berlanjut

sehingga sampai dengan tujuan dari informasi yang ingin diketahui. Untuk

mencari informasi lainnya dalam satu menu yang sama dapat dilakukan dengan

kembali ke menu awal, dimana pilihan tersebut disajikan pada akhir dari setiap

informasi mengenai teknis persampahan kota.

Page 15: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-15

Gambar 5.5 Diagram Alur Teknis Persampahan Kota

Page 16: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-16

5.6.2 Pengklasifikasian Atribut Teknis Persampahan kota

Pengklasifikasian informasi teknis persampahan kota yang dibuat, secara garis

besar terdiri dari pengetahuan yang bersifat umum, skala penanganan

persampahan kota, sumber sampah, teknis operasional pengolahan sampah, sistem

pengelolaan sampah terpadu, serta aspek pembiayaan pengelolaan sampah.

Pada menu yang bersifat umum seperti pada Gambar 5.6 disampaikan informasi

mengenai definisi sampah, macam pengelolaan sampah, serta faktor yang

mempengaruhi pengelolaan sampah. Pada sub menu macam pengelolaan sampah

untuk skala perkotaan dibagi menjadi dua bagian utama yaitu pengelolaan

setempat dan pengelolaan terpusat. Sedangkan pada sub-menu faktor yang

mempengaruhi pengelolaan sampah kota diuraikan penyebab-penyebabnya saja

tanpa diberikan penjelasan.

Gambar 5.6 Klasifikasi Atribut Penjelasan Umum

Pada Gambar 5.7 klasifikasi atribut skala penanganan persampahan kota meliputi :

pengelolaan sampah skala individual, pengelolaan sampah skala lingkungan,

pengelolaan sampah skala kota, serta pengelolaan sampah skala regional. Masing-

masing dari atribut tersebut mencakup pengertian serta komponen-komponen

pelayanan yang mendukung pengelolaan sampah pada masing-masing skala

pengelolaan.

Page 17: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-17

Gambar 5.7 Klasifikasi Atribut Teknis Persampahan Kota

Pada Gambar 5.8 dapat dilihat klasifikasi sumber sampah berdasarkan pedoman

teknis pengelolaan persampahan, Departemen Pekerjaan Umum (1989); sumber

berdasarkan sifat kimianya; sumber sampah berdasarkan sifat fisiknya; serta

Faktor yang mempengaruhi timbulan sampah. Sumber sampah dapat

diklasifikasikan berasal dari sampah pemukiman, sampah komersial, sampah

institusi, sampah jalan dan tempat-tempat terbuka, sampah industri, sampah dari

pembangunan, pemugaran, dan pembongkaran, serta sampah rumah sakit dan

balai pengobatan. Pada bagian sifat kimia sampah di bedakan berdasarkan sampah

organik dan sampah anorganik. Sedangkan berdasarkan sifat fisik sampah

digolongkan atas sampah basah, sampah kering, sampah lembut, sampah besar,

dan sampah berbahaya.

Gambar 5.8 Klasifikasi Atribut Sumber Sampah

Pada Gambar 5.9 dapat dilihat klasifikasi teknis operasional pengelolaan sampah

yang terdiri dari sistem pewadahan, sistem pengumpulan, pemindahan dan

pengangkutan sampah, pengolahan sampah, serta pembuangan akhir sampah.

Pada sub menu sistem pengumpulan dijelaskan tentang definisi serta penjelasan

mengenai sistem pengumpulan langsung serta sistem pengumpulan tidak

langsung. Untuk subsistem lainnya akan di jelaskan pada paragraf berikutnya.

Page 18: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-18

Gambar 5.9 Klasifikasi Atribut Teknis Operasional Pengelolaan Sampah.

Klasifikasi sub menu sistem pewadahan dapat dilihat pada Gambar 5.10. Pada

sistem sub sistem pengelolaan persampahan ini didukung oleh beberapa atribut,

yaitu karakteristik pewadahan sampah, pola pewadahan, serta kebaikan dan

kekurangan jenis-jenis pewadahan. Bagian pola pewadahan menjelaskan tentang

definisi dan jenis pola pewadahan individual dan komunal. Pada bagian

karakteristik pewadahan sampah menjelaskan bahan, bentuk, volume, dan

pengadaaan pada pewadahan invidual dan komunal. Pada bagian kebaikan dan

kekurangan jenis-jenis pewadahan, dapat didapatkan informasi mengenai

kelebihan serta kekurangan dari jenis-jenis pewadahan, yaitu : keranjang sampah,

drum atau tong, kantong plastik atau karung, ban mobil bekas, tong Plastik, bak

kayu, serta bak pasangan batu bata.

Pada sub menu sistem pengumpulan sampah didukung oleh dua atribut yaitu

definisi dari sistem pengumpulan serta tipe pengumpulan. Tipe pengumpulan

terbagi dua tipe pengumpulan langsung dan tipe pengumpulan tidak langsung.

Penjelasan dari tipe pengumpulan tersebut dapat dilihat pada program komputer

yang telah dibuat.

Gambar 5.10 Klasifikasi Atribut Sistem Pewadahan

Page 19: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-19

Klasifikasi sub menu sistem pemindahan dan pengangkutan sampah seperti yang

terdapat dalam Gambar 5.11 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu pemindahan sampah,

pengangkutan sampah, dan Stasiun Peralihan Antara (SPA). Pada bagian

pemindahan sampah disajikan informasi mengenai definisi dari pemindahan

sampah serta jenis-jenis lokasi pemindahan. Jenis lokasi pemindahan terbagi tiga,

yaitu : Transfer depo I, Transfer depo II, dan Transfer depo III. Pada bagian

tersebut dijelaskan luas lahan yang dibutuhkan, fungsi serta daerah pemakaian

untuk membangun suatu transfer depo.

Pada sub menu pengangkutan sampah disajikan informasi mengenai definisi

pengangkutan sampah serta jenis-jenis peralatan pengangkutan. Jenis peralatan

pengangkutan yaitu : Arm roll truck, truck with chane, dum truck, multiloader,

truck biasa terbuka, compactor truck, multiloader truck, dan street sweeper. Pada

sub bagian bagian tersebut dijelaskan kontruksi atau bahan, kelebihan, dan

kekurangan dari setiap peralatan pengangkutan. Pada bagian Stasiun Peralihan

Antara disajikan informasi mengenai definisi, pengolahan yang dilakukan di SPA,

serta peralatan dan perlengkapan yang digunakan di SPA.

Gambar 5.11 Klasifikasi Atribut Pemindahan dan Pengangkutan Sampah

Pada klasifikasi atribut pengolahan sampah, seperti pada Gambar 5.12, terbagi

menjadi tujuan pengolahan sampah, jenis-jenis pengolahan, baling system,

pengomposan, insinerator, waste to energy, serta perbandingan antara pengolahan

Page 20: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-20

pemadatan, pengomposan, dan insinerator. Pada sub menu awal dijelaskan

mengenai tujuan serta jenis pengolahan sampah. Pada bagian baling system

dijelaskan mengenai definisi, prinsip dasar, cara kerja dan keuntungan. Pada

bagian pengomposan dijelaskan mengenai definisi, dasar pengklasifikasian

pengomposan serta metode pengomposan yang terdiri dari open windrow,

vermicomposting, UPDK (usaha Daur Ulang dan Produksi Komposting), dan

individual composter. Selain itu juga dijelaskan klasifikasi dari pengomposan

yang meliputi : reaksi pembentukannya, produk akhir, reduksi volume, waktu

proses, tujuan utama, tujuan sampingan, dan estetika; serta kelebihan dan

kekurangan dari pengomposan. Pada bagian insenerator dijelaskan mengenai

definisi, prinsip dasar insenerasi, serta polutan yang dihasilkan oleh sisa

pembakaran insenerator. Setelah itu dijelaskan mengenai prinsip dasar waste to

energy, kapasitas dari setiap jenis WTE, serta kelebihan dan kekurangan dari

WTE. Pada bagian akhir dijelaskan kelebihan serta kekurangan dari pengolahan

pemadatan, pengomposan, serta insenerator.

Gambar 5.12 Klasifikasi Atribut Pengolahan Sampah

Gambar 5.13 menggambarkan klasifikasi atribut pembuangan akhir sampah. Pada

sub menu ini akan dijelaskan mengenai prinsip dasar dari Tempat Pembuangan

Akhir sampah. Pada bagian selanjutnya dijelaskan mengenai kelebihan serta

kekurangan dari metode open dumping, controlled landfill, dan sanitary landfill.

Gambar 5.13 Klasifikasi Atribut Pembuangan Akhir Sampah

Page 21: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-21

Pada Gambar 5.14 atribut sistem pengelolaan sampah terpadu terdiri dari definisi

serta hirarki ISMW (Integrated Solid Waste Management). Pada bagian ISMW di

berikan informasi mengenai definisi reduksi atau pengurangan di sumber (source

reduction); pengertian, kelebihan, serta kekurangan metode recycling; penjelasan

mengenai waste transformation; dan penjelasan landfilling.

Gambar 5.14 Klasifikasi Atribut Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu

Gambar 5.15 menggambarkan klasifikasi atribut aspek pembiayaan persampahan

yang terdiri dari definisi, komponen biaya pengelolaan persampahan, serta garis

besar biaya pengelolaan sampah. Pada bagian garis besar biaya pengelolaan

sampah diberikan contoh permasalahan berkaitan dengan biaya pengelolaan

sarana/prasarana persampahan. Pada bagian selanjutnya diberikan informasi

mengenai komponen pembiayaan pengelolaan persampahan yang mencakup biaya

administrasi dan peningkatan institusi, biaya pewadahan, biaya pengumpulan,

biaya pemindahan, biaya pengangkutan, biaya pengolahan, biaya transfer depo,

serta biaya pembuangan akhir.

Gambar 5.15 Klasifikasi Atribut Aspek Pembiayaan Persampahan

Page 22: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-22

5.6.3 Basis Pengetahuan

Pencarian pengetahuan dapat dilakukan dengan melakukan pembuatan aturan.

Aturan tersebut dibuat berdasarkan alur yang dapat ditelusuri. Aturan yang

menampilkan pencarian pengetahuan pada menu utama ditunjukan seperti

dibawah ini.

Penelusuran lebih lanjut dapat dilakukan dengan pembuatan aturan-aturan

berikutnya yang akan ditunjukkan diberikut ini.

Informasi yang dapat diketahui mengenai Teknis Persampahan kota : 1. Penjelasan Umum 2. Skala Penanganan Sampah 3. Sumber Sampah 4. Teknis Operasional Persampahan 5. Sistem Pengelolaan Persampahan Terpadu 6. Aspek Pembiayaan Persampahan

=> Dipilih Nomor 4 ; Maka hasil adalah kode 1.

Kode 1 : Teknis Operasional Persampahan Terdiri dari :

1. Sistem Pewadahan 2. Sistem Pengumpulan 3. Pemindahan dan Pengangkutan sampah 4. Pengolahan sampah 5. Pembuangan Akhir Sampah

=> Dipilih Nomor 1 ; maka hasil adalah kode 2. …..

Kode 2 : Informasi Mengenai Sistem Pewadahan Meliputi :

1. Pola Pewadahan 2. Karakteristik Pewadahan Sampah 3. Kebaikan dan Kekurangan Jenis-jenis Pewadahan

=> Dipilih Nomor 2 ; maka hasil adalah kode 3. …..

Kode 3 : Karakteristik Pewadahan Sampah Meliputi :

1. Bahan 2. Bentuk 3. Volume 4. Pengadaan

=> Dipilih Nomor 3 ; maka hasil adalah kode 4. …..

Kode 4 : Volume yang digunakan pada pewadahan : - Individual : permukiman dan pertokoan (10-40 L); kantor, hotel, rumah makan, tempat hiburan (100-500L). - Komunal : Tepi jalan, taman(30-40L); Permukiman dan pasar (100-1000L).

Page 23: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-23

Basis pengetahuan dalam program yang telah dibuat berisi seluruh aturan untuk

melakukan pencarian pengetahuan dalam domain teknis persampahan kota.

Aturan-aturan tersebut dibuat dengan cara yang serupa dengan aturan-aturan yang

disebutkan diatas. Bentuk aturan seperti dicontoh diatas memiliki bagian

“kondisi” dan “aksi”. Penyusunan pengetahuan kedalam bentuk tersebut

mengikuti salah satu cara representasi pengetahuan, yaitu aturan produksi. Bagian

“kondisi” berisi sebuah seri elemen keadaan yang menggambarkan keadaan harus

bernilai benar untuk membuat aturan dapat dijalankan. Sedangkan bagian “aksi”

menggambarkan tindakan yang dilakukan bila aturan dijalankan. (D.W. Rostlon,

1998).

5.6.4 Informasi Teknis Persampahan Kota

Seperti penjelasan pada bagian sebelumnya, data dan informasi untuk program

teknis persampahan kota tersusun berdasarkan hasil studi Departemen Pekerjaan

umum. Pada penjelasan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa setiap basis data

dikelompokkan untuk setiap informasi berdasarkan kelompok objek data.

Penelusuran untuk mencari informasi yang diharapkan akan lebih mudah karena

setiap informasi dapat dicari berdasarkan bagian yang bersifat umum ke bagian

yang lebih khusus.

Tabel 5.1 Sistem Informasi Teknis Persampahan Kota

No. Sistem Informasi Penjelasan

1 Penjelasan Umum

Memberikan penjelasan mengenai komponen definisi sampah, macam pengelolaan sampah, serta faktor yng mempengaruhi pengelolaan sampah tersebut.

2 Skala Penanganan Sampah

Pada bagian ini diberikan informasi definisi dan komponen yang mendukung skala penanganan sampah, baik pada skala individual, lingkungan, kota, dan regional.

3 Sumber Sampah

Menjelaskan klasifikasi dari sumber sampah, selain itu didukung pula oleh informasi mengenai faktor yang mempengaruhi timbulan sampah. Klasifikasi sampah berdasarkan sifat kimia dan fisik dijelaskan pula pada bagian ini.

4 Teknis Operasional

Pengelolaan Sampah Menggambarkan penjelasan dan keterkaitan pada setiap subsistem teknis operasional persampahan.

Page 24: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-24

No. Sistem Informasi Penjelasan Dimana komponen-komponen tersebut memberikan informasi yang berhubungan dengan sistem pewadahan, sistem pengumpulan, sistem pemindahan dan pengangkutan, pengolahan sampah, serta pembuangan akhir sampah.

5 Sistem Pengelolaan

Sampah Terpadu

Menggambarkan hirarki sistem pengelolaan sampah terpadu, yaitu : pengurangan disumber, daur ulang, waste transformation, dan landfilling. Pada setiap komponen tersebut disertai dengan informasi mengenai proses yang dilakukan pada setiap komponen tersebut.

6 Aspek Pembiayaan

Persampahan

Memberikan uraian penjelasan mengenai komponen biaya pengelolaan persampahan dan garis besar biaya pengelolaan sampah.

5.6.5 Tampilan output Program

Adapun hasil dari tampilan output program yang dihasilkan dapat dilihat pada

Gambar 5.16. Output yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan informasi

yang mudah dipahami bagi pengguna serta tidak menyulitkan pengguna untuk

menggunakan program komputer itu sendiri.

Gambar 5.16 Tampilan Output Program Teknis Persampahan Kota

Page 25: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-25

Pada Gambar 5.16 dapat dilihat alur pencarian informasi yang ditampilkan oleh

fasilitas tatap muka. Pada menu utama ditawarkan menu mengenai teknis

persampahan kota dan menu perhitungan biaya spesifik investasi bidang

persampahan. Pada Gambar 5.16 fasilitas tatap muka digunakan pengguna untuk

mencari informasi mengenai pola pewadahan. Ketika pengguna memilih nomor 1

secara otomatis program menyajikan menu teknis persampahan kota. Teknik

operasional pengelolaan persampahan dipilih pengguna pada langkah berikutnya,

oleh karena itu ditulislah nomor 4 karena letak pola pewadahan berada didalam

objek teknis operasional pengelolaan sampah. Sub menu teknik operasional

pengelolaan persampahan menyajikan enam bagian yang dapat dipilih. Ketika

pengguna memasukkan nomor 1, program menyajikan informasi pilihan yang

dapat dipilih yaitu pola pewadahan, pola dan karakteristik sampah, serta kebaikan

dan kekurangan jenis pewadahan. Ketika pengguna kembali memasukkan nomor

1, maka secara otomatis program komputer menyajikan informasi mengenai pola

pewadahan. Untuk mengetahui informasi lainnya, pengguna akan ditawarkan

untuk kembali menjalankan program tersebut. Apabila pengguna memasukkan

“y” sebagai pilihan, maka secara otomatis program komputer akan kembali ke

menu awal.

5.7 Program Perhitungan Biaya Spesifik Investasi Bidang Persampahan

5.7.1 Pencarian Pengetahuan

Program perhitungan biaya spesifik investasi bidang persampahan ini secara garis

besar dapat ditunjukkan pada Gambar 5.17. Diagram tesebut menunjukan skema

dari alur pencarian informasi yang tersedia. Program pada bagian ini

dikelompokan berdasarkan sistem operasional pengelolaan sampah yaitu sistem

pengumpulan dan pemindahan, sistem pengangkutan, pengolahan sampah, serta

sistem pembuangan akhir sampah. Selain itu juga terdapat menu pengelolaan

sampah yang merupakan hasil dari perhitungan biaya yang dibutuhkan dari mulai

pewadahan hingga pembuangan akhir sampah.

Pencarian pengetahuan dapat dilakukan dengan mengikuti skema dari Gambar

5.17. Dimulai dengan menu utama berupa perhitungan biaya spesifik investasi

Page 26: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-26

bidang persampahan. Setelah itu pengguna dapat memilih besarnya biaya investasi

yang dikeluarkan untuk salah satu sistem operasional pengelolaan. Selanjutnya

program akan meminta input jumlah penduduk yang untuk di hitung biaya

spesifik investasinya, selain itu untuk sistem pengumpulan dan pemindahan serta

sistem pengangkutan dapat menampilkan output cakupan pelayanan dan harga

perolehan bila pengguna membutuhkan informasi tersebut. Untuk mengetahui

sistem pengelolaan lainnya dapat diketahui dengan menjalankan program sampai

dengan alur dari program itu berakhir, Kemudian memilih kembali informasi yang

ingin diketahui.

Faktor yang membedakan sub program perhitungan biaya spesifik investasi

bidang persampahan dengan sub program informasi teknis persampahan kota

adalah pada program perhitungan biaya spesifik investasi bidang persampahan

pengguna dapat menentukan input populasi penduduk atau input kapasitas

instalasi untuk mengetahui biaya spesifik investasi. Secara otomatis program akan

melakukan perhitungan sesuai dengan input yang dimasukkan. Berbeda dengan

program sebelumnya yang hanya memfasilitasi pengguna untuk mendapatkan

informasi berdasarkan basis data sehingga lebih bersifat non-numerik. Maka pada

menu ini selain ditampilkan basis data ditampilkan pula perhitungan numerik yang

inputnya dilakukan sendiri oleh pengguna.

Page 27: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-27

Gambar 5.17 Diagram Alur Biaya Spesifik Investasi Bidang Persampahan

Page 28: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-28

5.7.2 Pengklasifikasian Atribut Biaya Spesifik Investasi Bidang Persampahan

Pengklasifikasian atribut biaya spesifik investasi bidang persampahan yang

dibuat, secara garis besar terdiri dari menu biaya spesifik investasi sistem

pengumpulan dan pemindahan, biaya spesifik investasi sistem pengangkutan,

biaya spesifik investasi pengolahan sampah, serta biaya spesifik investasi sistem

pembuangan akhir sampah.

Pada Gambar 5.18 dapat dilihat klasifikasi atribut biaya spesifik investasi sistem

pengumpulan dan pemindahan. Menu ini terbagi menjadi dua, yaitu sub menu

sistem biaya spesifik operasi dan pemeliharaan pada 15 kota di Indonesia serta sub

menu mengenai transfer depo 1, transfer depo 2, dan transfer depo 3. Pada sub

menu tersebut informasi mengenai kapasitas, cakupan pelayan, dan harga

perolahan dari sebuah transfer depo. Selain itu pengguna dapat mengetahui biaya

spesifik untuk setiap orang terlayani, biaya spesifik untuk setiap volume sampah

terlayani, dan biaya spesifik untuk setiap berat sampah terlayani dari suatu transfer

depo dengan memasukkan input jumlah penduduk.

Sistem Pemindahan dan Pengumpulan

KapasitasCakupan Pelayan

Harga peroleh

Transfer Depo I, II, dan III.

Rp/m3 sampah Rp/ton sampah

Input Populasi Penduduk

Rp/orang terlayani

Spesifikasi

Biaya Spesifik Operasi dan

pemeliharaan

Gambar 5.18 Klasifikasi Atribut Biaya Spesifik Investasi Sistem Pengumpulan

dan Pemindahan

Pada Gambar 5.19 dapat dilihat klasifikasi atribut biaya spesifik investasi sistem

pengangkutan. Pada menu ini diberikan pilihan informasi mengenai alat berat

untuk mendukung pengangkutan sampah, yaitu : truk biasa, dump truk, arm roll,

dan compactor truck. Dari setiap klasifikasi alat pengangkutan tersebut dapat

Page 29: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-29

diketahui informasi mengenai kapasitas, cakupan pelayan, dan harga perolahan.

Selain itu pada sub menu ini dapat diketahui biaya spesifik untuk setiap orang

terlayani, biaya spesifik untuk setiap volume sampah terlayani, dan biaya spesifik

untuk setiap berat sampah terlayani dengan memasukkan input jumlah penduduk.

Selain itu juga diberikan menu mengenai biaya spesifik operasional dan

pemeliharaan dari sistem pengangkutan pada 14 kota di Indonesia.

Sistem Pengangkutan

Truk Biasa Dump Truk

Cakupan Pelayanan KapasitasHarga peroleh

Rp/m3 sampah Rp/ton sampah

Input Populasi Penduduk

Rp/jiwa

Arm Roll Compactor Truck

Biaya Spesifik Operasi dan

pemeliharaan

Spesifikasi

Gambar 5.19 Klasifikasi Atribut Biaya Spesifik Investasi Sistem Pengangkutan

Klasifikasi atribut biaya spesifik investasi pengelolaan sampah, seperti pada

Gambar 5.20. terbagi menjadi menu komposting dan waste to energy. Pada menu

composting, dengan memasukkan input kapasitas instalasi maka akan diperoleh

informasi mengenai biaya investasi (Rp) dan biaya spesifik (Rp) di Indonesia,

serta biaya investasi di luar negeri. Pada menu waste to energy, akan diberikan

informasi mengenai biaya spesifik untuk setiap berat sampah terlayani dari WTE

uap, WTE listrik, sera WTE uap dan listrik dengan memasukkan input kapasitas

instalasi yang digunakan.

Page 30: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-30

Gambar 5.20 Klasifikasi Atribut Biaya Spesifik Investasi Pengolahan Sampah

Pada Gambar 5.21 ditampilkan atribut biaya spesifik investasi sistem pembuangan

akhir sampah. Pada menu ini hanya terdapat sebuah sub menu utama yaitu alat

berat TPA yang berupa buldozer. Dengan memasukkan input populasi penduduk

maka dapat diketahui nilai biaya spesifik untuk setiap orang terlayani, biaya

spesifik untuk setiap volume sampah terlayani, dan biaya spesifik untuk setiap

berat sampah terlayani. Selain itu juga diberikan menu mengenai biaya spesifik

operasional dan pemeliharaan dari sistem pembuangan akhir sampah pada 14 kota

di Indonesia.

Gambar 5.21 Klasifikasi Atribut Biaya Spesifik Investasi Sistem Pembuangan

Akhir Sampah

Page 31: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-31

BIAYA SPESIFIK INVESTASI BIDANG PERSAMPAHAN

1. Sistem Pengumpulan dan Pemindahan

2. Sistem Pengangkutan

3. Pengolahan Sampah

4. Sistem Pembuangan Akhir Sampah

5. Biaya Spesifik Pegelolaan Sampah Di Indonesia

=> Dipilih Nomor 2 ; Maka hasil adalah kode 1.

Pada Gambar 5.22 ditampilkan atribut biaya spesifik pengelolaan sampah di-

Indonesia. Pada menu ini hanya terdapat dua buah submenu yaitu biaya spesifik

investasi alat berat yang harus dikeluarkan untuk pengelolaan sampah di Indonesia

dengan memasukkan input jumlah penduduk serta informasi biaya spesifik operasi

dan pemeliharaan pengelolaan sampah di 14 kota besar Indonesia.

Gambar 5.22 Klasifikasi Atribut Biaya Spesifik Investasi Pengelolaan Sampah

di- Indonesia

5.7.3 Basis Pengetahuan

Aturan dalam basis pengetahuan program ini akan diberikan melalui contoh-

contoh aturan yang dituliskan dibawah ini. Aturan mengenai menu utama seperti

dalam kotak berikut ini :

Selanjutnya aturan-aturan untuk eksekusi program lebih lanjut diberikan berturut-

turut melalui kotak berikut ini.

Page 32: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-32

Kode 1 : Hal-hal Yang Dapat Diketahui :

1. Kapasitas Pelayanan Pengumpulan dan Pemindahan 2. Program Biaya Spesifik Investasi Pengumpulan dan Pemindahan

Sampah => Dipilih Nomor 2 ; Maka hasil adalah kode 2. ….

Kode 2 : Biaya Spesifik Investasi Pemindahan Sampah, Kriteria :

1. Biaya Spesifik Investasi Pemindahan Sampah (Rp/Jiwa) 2. Biaya Spesifik Investasi Pemindahan Sampah (Rp/m3 sampah) 3. Biaya Spesifik Investasi Pemindahan Sampah (Rp/ton sampah)

=> Dipilih Nomor 2 ; Maka hasil adalah kode 3. ….

Kode 3 : Jumlah Total manusia yang Ingin Dilayani =

(Pengguna Memasukkan Input): Misal = 10000 Biaya Spesifik Investasi Pemindahan Sampah (Rp/jiwa) : Output :

Transfer Depo I = Rp 5515 / Jiwa Transfer Depo II = Rp 5907 / Jiwa Transfer Depo III = Rp 9633 / Jiwa

Penyusunan aturan-aturan tersebut juga merupakan strategi pengendalian dalam

pencarian. Dalam bagian program ini digunakan metode heuristic dalam strategi

pencariannya untuk menemukan jalur pemecahan terbaik (D.W. Patterson, 1990).

Dengan metode tersebut, luas ruang domain pencarian dapat dikendalikan

sehingga pencarian menjadi lebih efisien. Jenis pencarian yang dipilih adalah

pencarian kedepan, yaitu informasi digunakan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

5.7.4 Informasi Perhitungan Biaya Spesifik Investasi Bidang Persampahan

Sistem informasi merupakan kumpulan informasi yang mengintegrasikan

kumpulan data ataupun formula sehingga dapat memberikan informasi bagi

pengguna program komputer. Pada menu perhitungan biaya spesifik investasi

bidang persampahan selain menyajikan data-data non-numerik yang berfungsi

sebagai formula untuk mementukan nilai suatu biaya spesifik investasi

persampahan.

Page 33: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-33

Tabel 5.2 Sistem Informasi Perhitungan Biaya Spesifik Investasi Bidang

Persampahan

No. Sistem Informasi Penjelasan

1 Sistem Pengumpulan dan

pemindahan

Memberikan informasi mengenai cakupan dan harga perolehan transfer depo. Selain itu memberikan gambaran biaya spesifik operasi dan pemeliharaan di kota besar Indonesia. Inti sistem basis data ini adalah formula yang dapat menghasilkan nilai biaya spesifik investasi persampahan dengan memasukkan input penduduk.

2 Sistem Pengangkutan

Pada bagian ini diberikan informasi cakupan pelayanan dan harga perolehan dari alat pengangkutan, yaitu truk biasa, dump truk, arm roll truk, dan compactor truk. Biaya spesifik investasi investasi alat angkut tersebut dapat diketahui dengan memasukkan input jumlah penduduk. Untuk mendukung informasi yang ada diberikan pula gambaran besarnya biaya spesifik operasi dan pemeliharaan sistem pengangkutan sampah di kota besar Indonesia.

3 Pengolahan sampah

Komponen meliputi biaya spesifik investasi untuk pengomposan dan waste to energy. Berbeda dengan sistem lainnya. Pada komponen pengolahan sampah, input data yang dimasukkan berupa berat sampah perhari yang hendak dilayani kapasitas instalasi tersebut.

4 Sistem Pembuangan Akhir

Sampah

Memberikan informasi biaya spesifik investasi alat berat TPA Akhir yaitu buldozer. Selain itu diberikan informasi biaya spesifik operasi dan pemeliharaan sistem pembuangan akhir sampah.

5 Pengelolaan sampah di-

Indonesia

Mengambarkan biaya spesifik investasi pengelolaan sampah di Indonesia mulai dari pewadahan sampai dengan pembuangan akhir sampah. Selain itu diberikan informasi biaya spesifik operasi dan pemeliharaan sistem pengelolaan sampah.

5.7.5 Tampilan Output Program

Tampilan dari output program biaya spesifik investasi bidang persampahan dapat

dilihat pada Gambar 5.23.

Page 34: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-34

Gambar 5.23 Tampilan Output Program Biaya Spesifik Investasi Bidang

Persampahan

Pada Gambar 5.23 dapat dilihat alur pencarian informasi yang ditampilkan oleh

fasilitas tatap muka. Pada menu utama ditawarkan menu mengenai teknis

persampahan kota dan menu perhitungan biaya spesifik investasi bidang

persampahan. Ketika pengguna memilih nomor 2, secara otomatis masuk kedalam

program biaya spesifik investasi bidang persampahan. Setelah itu pengguna

memasukkan nomor 2, hal tersebut berarti menu masuk kedalam informasi

mengenai sistem pengumpulan dan pemindahan. Langkah akhir untuk mengetahui

informasi mengenai biaya spesifik investasi pemindahan untuk setiap orang

terlayani dipilih pengguna. Dengan memasukkan input penduduk maka nilai biaya

spesifik untuk setiap orang terlayani pemindahan sampah untuk transfer depo I, II,

dan III dapat diketahui.

Page 35: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-35

5.8 Program Penentuan Biaya Spesifik Investasi Kota Besar di Indonesia

5.8.1 Pencarian Pengetahuan

Program penentuan biaya spesifik investasi kota besar indonesia secara garis besar

menggambarkan total biaya investasi yang harus dikeluarkan pada 12 kota besar

Indonesia yang meliputi : Surabaya, Medan, Bandung, Jakarta Barat, Jakarta

Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta timur, Bogor, Yogyakarta, Samarinda, Makasar,

dan Balikpapan. Pada tahap awal program, pengguna ditawarkan menu untuk

memilih salah satu kota besar tersebut. Setelah nama kota dipilih, pengguna

memasukkan jumlah penduduk terlayani. Lalu menentukan persentase sampah

yang akan diangkut ke pembuangan akhir serta persentase sampah yang akan

dilakukan pengomposan.

Setelah input dimasukkan, program akan menghasilkan besarnya biaya investasi,

serta biaya operasi dan pemeliharaan yang dikelompokan berdasarkan subsistem

operasional pengelolaan sampah yaitu subsistem pengumpulan dan pemindahan,

subsistem pengangkutan, dan subsistem pembuangan akhir sampah. Selain itu

ditampilkan pula biaya spesifik dari pengomposan. Biaya investasi tersebut

meliputi alat berat dari setiap subsistem operasional persampahan yang telah

dijelaskan pada sub bab sebelumnya serta biaya operasional dan pemeliharaan dari

setiap subsistem teknis operasional persampahan yang besarannya disetiap kota

berbeda.

5.8.2 Pengklasifikasian Atribut Penentuan Biaya Spesifik Investasi Kota

Besar di Indonesia

Pada Gambar 5.24 ditampilkan atribut Penentuan Biaya Spesifik Investasi di Kota

Besar Indonesia. Pada menu ini terdapat sebuah menu utama yaitu penentuan

biaya spesifik investasi. Dengan mengetahui jumlah penduduk terlayani serta

persentase sampah yang diangkut ke pembuangan akhir dan dilakukan

pengomposan. Biaya investasi dapat ditentukan pada 12 kota besar di Indonesia.

Page 36: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-36

Gambar 5.24 Klasifikasi Atribut Penentuan Biaya Spesifik Investasi di Kota

Besar Indonesia

5.8.3 Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan dalam program yang telah dibuat berisi seluruh aturan untuk

melakukan pencarian pengetahuan. Aturan dalam basis pengetahuan program

meliputi aturan kondisi-aksi.

Dimana suatu aksi dapat terlaksana apabila kondisi dapat terlaksana. Suatu

kondisi diartikan ekspresi Boolean terhadap suatu kebenaran dari suatu fakta.

Sedangkan aksi dapat tereksekusi apabila kondisi terpenuhi.

5.8.4 Informasi Penentuan Biaya Spesifik Investasi Kota Besar di Indoenesia

Informasi yang digunakan pada program ini meliputi formula biaya spesifik

investasi dari setiap alat berat pada setiap subsistem operasional persampahan

yang digabungkan dengan besarnya biaya spesifik operasi dan pemeliharaan dari

subsistem pemindahan dan pengumpulan, subsistem pengangkutan, subsistem

pembuangan akhir, serta pengomposan. Biaya spesifik operasi dan pemeliharaan

tersebut meliputi biaya spesifik pada 12 kota besar di Indonesia yang nilainya

berbeda-beda. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran A.

IF (kondisi), maka

THEN (aksi)

Page 37: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-37

5.8.5 Tampilan Output Program

Pada Gambar 5.25 dapat dilihat contoh tampilan program dari penentuan biaya

spesifik investasi salah satu kota besar di Indonesia.

Gambar 5.25 Tampilan Output Program Penentuan Biaya Spesifik Investasi Kota

Besar Indonesia

Pada langkah awal pengguna program diminta memasukkan jumlah penduduk.

Lalu menentukan persentase sampah yang akan diangkut ke pembuangan akhir

serta persentase sampah yang akan dilakukan pengomposan. Setelah input tersebut

dimasukkan, program akan memberikan total biaya investasi, serta operasi dan

pemeliharaan dari setiap sub sistem operasional persampahan. Selain itu,

diberikan pula informasi biaya spesifik dari pengomposan.

Page 38: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-38

5.9 Program Penentuan Alternatif Biaya spesifik Investasi alat Berat

5.9.1 Pencarian Pengetahuan

Program penentuan alternatif biaya spesifik investasi alat berat secara garis besar

menggambarkan alternatif alat berat yag akan digunakan pada setiap subsistem

teknis operasional persampahan serta biaya investasi yang dikeluarkannya.

Setelah pengguna memasukkan pilihan alat pada sistem pengunpulan dan

pemindahan serta pilihan alat pada subsistem pengangkutan. pengguna

memasukkan jumlah penduduk terlayani. Lalu menentukan persentase sampah

yang akan diangkut ke pembuangan akhir serta persentase sampah yang akan

dilakukan pengomposan.

Setelah input dimasukkan, program akan menghasilkan besarnya biaya investasi

dikelompokan berdasarkan subsistem operasional pengelolaan sampah yaitu

subsistem pengumpulan dan pemindahan, subsistem pengangkutan, dan subsistem

pembuangan akhir sampah. Selain itu ditampilkan pula biaya spesifik dari

pengomposan. Biaya investasi tersebut meliputi alat berat dari setiap subsistem

operasional persampahan. Selain itu program akan menampilan persentase biaya

yang dikeluarkan untuk setiap subsistem operasional persampahan, sehingga

pengguna dapat menggunakan alternatif penggunaan alat berat dengan

memperhitungkan biaya yang tersedia. Pada tahap akhir, program menawarkan

input densitas bagi pengguna sehingga biaya spesifik investasi untuk setiap berat

sampah dapat diketahui.

5.9.2 Pengklasifikasian Atribut Penentuan Alternatif Biaya Spesifik Investasi

Alat Berat

Pada Gambar 5.26 ditampilkan atribut Penentuan alternatif biaya spesifik

investasi alat berat. Dengan menentukan alat berat yang digunakan pada setiap

subsistem teknis operasional persampahan maka biaya investasi pun dapat

diketahui. Selain itu dapat diketahui pula persentase dari biaya yang dikeluarkan

untuk setiap subsistem. Sehingga pengguna dapat menentukan alternatif alat berat

yang akan digunakan.

Page 39: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-39

Gambar 5.26 Klasifikasi Atribut Penentuan Alternatif Biaya Spesifik Investasi

Alat Berat

5.9.3 Basis pengetahuan

Basis pengetahuan dalam program yang telah dibuat berisi seluruh aturan untuk

melakukan pencarian pengetahuan dalam domain penentuan alternatif biaya

spesifik investasi alat berat. Aturan pencarian (rules) dibuat untuk mengkaitkan

antara satu objek data dengan objek data lain yang berada di dalam objek. Kaitan

antara satu objek dengan objek yang lain menghasilkan informasi berupa jawaban

(goal) yang ingin ditampilkan oleh pengguna. Dengan metode tersebut, luas ruang

domain pencarian dapat dikendalikan sehingga pencarian menjadi lebih efisien.

Jenis pencarian yang dipilih adalah pencarian kedepan, yaitu informasi digunakan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

5.9.4 Informasi Penentuan Alternatif Biaya Spesifik Investasi Alat berat

Informasi yang digunakan pada program ini meliputi formula biaya spesifik

investasi dari setiap alat berat pada setiap subsistem operasional persampahan.

Untuk dapat melihat formula secara lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran A.

Hal tersebut meliputi transfet depo 1, transfer depo 1, dan transfer depo 3 pada

Page 40: BAB V TRANSFORMASI BIAYA SPESIFIK INVESTASI … filebahasa C++. Pada bagian akhir barulah diuraikan mengenai garis besar program komputer yang menjelaskan menu dan atribut pendukung

V-40

sistem pengumpulan dan pewadahan. Truk biasa, dump truk, arm roll, dan

compactor truk pada sistem pengangkutan. Sedangkan pada sistem pembuangan

akhir meliputi alat berat buldozer.

5.9.5 Tampilan output Program

Pada Gambar 5.27 dapat dilihat contoh dari tampilan program penentuan alternatif

biaya spesifik investasi alat berat.

Gambar 5.27 Tampilan Output Program Penentuan Alternatif Biaya Spesifik

Investasi Alat Berat

Pada langkah awal pengguna Memilih Alat berat yang akan digunakan pada

Sistem pengumpulan dan pemindahan. Lalu Pemilihan alat berat pada sistem

pengangkutan. Setelah itu dengan memasukkan julah input penduduk terlayani

serta persentase sampah yang diangkut ke pembuangan akhir dan dilakukan

pengomposan maka akan diketahui biaya investasi dari setiap alat berat disertai

persentase biaya yang harus dikeluarkan dari setiap sistem. Selain itu dengan

memasukkan densitas sampah maka akan diketahui total biaya spesifik investasi.