Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek
Transcript of Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
BAB V
TINJAUAN TEKNIS KESTABILAN LERENG
DI TAMBANG PT. ARUTMIN INDONESIA ASAM-ASAM
5.1. Sistem Pembentukan Lereng Jenjang Di Lokasi Penggalian
PT. Arutmin Indonesia Asam-Asam
Sistem pembentukan lereng jenjang pada lokasi penggalian
PT. Arutmin Indonesia Asam-Asam secara mendasar dibuat dengan tujuan akhir
untuk membantu membuat suatu kondisi kerja yang aman bagi para pekerja atau
operator dan peralatan-peralatan mekanis di front atau lokasi kerja tempat kegiatan
penambangan bahan galian berharga (batubara) berlangsung. Sistem pembentukan
lereng jenjang pada lokasi penggalian PT. Arutmin Indonesia Asam-Asam telah coba
dibuat sedemikian rupa dengan tetap mempertimbangkan faktor keekonomisan
penambangan bahan galian yaitu nilai stripping ratio atau nisbah pengupasan yang
berada pada kisaran nilai 2 : 1, faktor ketersediaan alat gali-muat yaitu pertimbangan
kemampuan dari alat gali-muat saat membuat jenjang-jenjang dimana alat gali-muat
yang umumnya digunakan untuk membuat jenjang adalah Komatsu PC-400, faktor
karakteristik fisik dan mekanik dari material penutup (overburden) dan dari bahan
galian (batubara) yang pada umumnya mempunyai tingkat kekuatan ( strength) yang
berkisar dari sangat lemah (extreamly low) hingga menengah (medium) dengan
bentuk lapisan batubara (coal seam) dan lapisan material penutup (overburden layer )
relatif agak miring tanpa adanya struktur geologi yang kompleks (kekar, lipatan,
patahan, dan ketidakmenerusan) dengan kemiringan lapisan ± 30°. Adanya beberapa
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
contoh pertimbangan ini, diharapkan pada akhirnya keseluruhan proses
penambangan yang berlangsung dapat menghasilkan suatu kondisi yang optimal dari
segi teknis dan non-teknis.
Secara garis besarnya, kegiatan pembentukan elemen-elemen jenjang,
seperti crest , toe, bench (lereng), dan berm di Tambang PT. Arutmin Indonesia
Asam-Asam dimulai dengan penggalian material dari bagian permukaan tanah
(elevasi paling tinggi) menuju ke lapisan atau bagian di bawahnya, hingga terbentuk
suatu bentuk jenjang yang aman dari segi faktor keselamatan dan ekonomis (relatif
murah) dari segi biaya pembentukan. Jenjang-jenjang di lokasi penggalian ini
biasanya dibuat di beberapa tempat disatu wilayah penambangan, yakni di arah atau
bagian bawah bidang perlapisan yang biasanya disebut dengan lowwall , di arah atau
bagian atas bidang perlapisan yang biasanya disebut dengan highwall , di arah atau
bagian sisi yang tegak lurus bidang perlapisan yang biasanya disebut dengan
sidewall .
5.2. Kondisi Sistem Pembentukan Lereng Jenjang Di Pit 3
PT. Putra Perkasa Abadi
Objek yang diamati dan coba untuk ditinjau adalah lereng yang telah
terbentuk di lokasi penggalian, tepatnya di highwall pit 3 yang kegiatan
operasionalnya dilaksanakan oleh kontraktor PT. Putra Perkasa Abadi. Adanya
lereng-lereng jenjang di highwall ini dibuat dengan maksud agar kondisi tanah yang
menjadi tidak stabil setelah adanya kegiatan penggalian (disturbed condition) dapat
menjadi lebih stabil lagi setelah dibuatkan lereng-lereng jenjang karena secara tidak
langsung lereng-lereng jenjang yang miring dan memotong bidang perlapisan ini
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
dapat membantu menjadikan batuan mampu menahan beratnya sendiri sehingga
keadaannya dapat kembali ke keadaan yang stabil. Perlapisan batuan di wilayah ini
umumnnya tersusun dari perselingan (interbeded ) batupasir ( sandstone), batulanau
( siltstone atau mudstone), dan batubara (coal ).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, aktifitas pengangkutan dan lain
sebagainya yang menimbulkan getaran yang dapat dijadikan pemicu terganggunya
kestabilan lereng di highwall ini masih termasuk dalam intensitas yang cukup
rendah, hanya ada aktifitas pengangkutan dengan beban berskala kecil yang
dilakukan sewaktu-waktu saja.
Sampai saat ini, lereng-lereng jenjang yang terbentuk telah mencapai
kedalaman hingga elevasi -10 m dari permukaan air laut dengan lereng paling atas
berada pada elevasi +40 m dari permukaan air laut, sehingga total ketinggian jenjang
penggalian adalah 50 m.
5.3. Teknis Pelaksanaan Tinjauan Kestabilan Lereng
5.3.1. Kegiatan Pemetaan Geoteknik (Geotechnical Mapping )
Kegiatan pemetaan geoteknik ini dilakukan dengan cara
mengamati kondisi material (batuan) yang ada di lokasi penggalian pit 3
PT. Putra Perkasa Abadi dan menilai kondisinya berdasarkan beberapa
parameter teknis keadaan fisik dan sifat mekanik batuan yang telah ditentukan,
diantaranya adalah deskripsi umum kondisi batuan (deskripsi keadaan batuan,
keterlapukan, bentuk massa batuan, dan tingkat kekerasan) dan deskripsi
orientasi bidang lemah pada massa batuan (tipe bidang lemah, lebar bukaannya,
bentuk bidang lemah tersebut, tingkat kekasaran bidang permukaannya, besar
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
sudut antar bidang lemah, material pengisi bidang lemah, dan ketebalan
material pengisi bidang lemah (jika ada diisi)). Berdasarkan kegiatan pemetaan
geoteknik yang telah dilakukan, didapatkan hasil mengenai deskripsi massa
batuan dan deskripsi orientasi bidang lemah pada massa batuan sebagai berikut.
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Tabel 5.1.
Hasil kegiatan pemetaan geoteknik di sidewall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi
Geological Mapping Report on West-Sidewall Pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi Jobsite PT. Arutmin Indonesia Asam-Asam Mine
Lithology
S t a t i on N o .
Coordinate / Survey S t r i k e
( N …° E )
Di
d e r e e
A p p .T h i c k . ( m )
T r u e T
h i c k . ( m )
Rock Mass Desc. Minor Discontinuities
X y Desc.
W
e a t h e r i n g
S t r e n g t h
( MP a )
Bl o c k S h a p e
G S I
S p a c i n g ( m )
S h a e
I S RMR o u gh
I An gl e
d e r e e
I nf i l l
T h i c k ( mm )
lower 80 30
C o a l ( B U )
1 290.854mE
9.570.551mU
Black, dull, britle
80 40 FR M 0.4 Irreguler 40 C < 0,01 I Rough 70
S i l t s t on e
Dark grey, masif
28.5 14.25 FR VL 0.07 Irreguler 30 B < 0,01 III Slicensided 30 Siderite 30 - 40
S a n d s t on e
White, fine - medium,well graded
1 0.5 FR EL 0.005 50
S i l t s t on e
Dark grey, intercalatedsandstone, masif
9.2 4.6 FR VL 0.07 Irreguler 30 B < 0,01 III Slicensided 50
S a n d s t on e
Greyiesh white, medium- coarse, poor graded
0.15 0.075 FR EL 0.005 50
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
1
5-O
ct
S i l t s t on e
Dark grey, intercalatedsandstone, masif
7.1 3.55 FR VL 0.07 Irreguler 30 B < 0,01 III Slicensided 50
S i d e r i t e
Redish brown, masif,
nodul
0.3 0.15 FR H 2 65
S i l t s t on e
2
Dark grey, nodul
10 5 FR VL 0.07 Irreguler 37.5 B < 0.01 II Smooth 45
I r on oxi d e
Browniesh red, masif
0.01 0.005 FR H 3 72.5
S a n d s t on e
Browniesh white -reddiesh white, fine grain(in lower) coarse grain
(in middle) mediumgrain (in upper), poor graded
14 7 FR EL 0.015 45
S i l t s t on e
Greyiesh yellow, masif
22 11 FR VL 0.05 Irreguler 37.5 B 0.01 - 0.03 III Slicensided 30
S a n d s t on e
Greyiesh white, fine -
coarse, poor graded
1 0.5 FR EL 0.015 45
S Lite grey, masif, soft -
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
i l t s t on e
16
-Oct
-09
firm 4.5 2.25 FR VL 0.07 Irreguler 40 B < 0.01 III Slicensided 45
C o a l ( A )
Black, dull, britle
0.4 0.2 FR M 0.4 Irreguler 40 C < 0.01 II Smooth 80
C a r b on a c e o u s
S i l t s t on e
Dark grey, masif,
intercalated sandstone,karbonan
21.4 10.7 FR VL 0.05 45 B < 0.01 I Rough 20
S a n d s t on e
Redish yellow, medium -coarse, poor graded,lenses
4.6 2.3 FR EL 0.02 42.5
S i l t s t on e
Dark grey, masif,intercalated sand
17 8.5 FR VL 0.05 45 B < 0.01 I Rough 20
C a r b on a c e o u s
S i l t s t on e
Dark grey, masif,intercalated sandstone,
karbonan
0.5 0.25 FR VL 0.05 45 B < 0.01 I Rough 20
S i l t y
S a n d s t on e
Yellowish brown, find -medium, poor graded
16 8 FR EL 0.03 35
S a n d
Greyish, masif
2.3 1.15 FR VL 0.06 47.5 B < 0.01 I Rough 45
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
S a n d y
S i l t s t on e
3
Yellowish brown,
medium-coarse, masif
8.05 4.025 FR VL 0.05 47.5 B < 0.01 I Rough 30
S i l t y
S a n d
s t on e
Greyish white, fine -medium, well graded,soft
5.5 2.75 FR EL 0.03 40
C a r b on a c e o u s
S i l t s t on e
Paale grey, masif,karbonan
1.5 0.75 FR L 0.15 42.5 B < 0.01 II Smooth 60
S a n d y
S i l t s t on e
Yellowish brown, masif,nodul setempat,karbonan
8.9 4.45 FR VL 0.08 37.5 B < 0.01 II Smooth 50
S a n d s t on e
Grey, masif, medium -coarse, poor graded
5.5 2.75 FR EL 0.02 35
S i l t y
S a n d s t on e
Greyish yellow, masif,karbonan, soft - firm
12.4 6.2 FR VL 0.05 32.5
C a r b o
Dark grey, masif,karbonan, intercalatedsand
3.54 1.77 FR VL 0.04 27.5 B < 0.01 III Slicensided 85
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
1
0-
No
upper
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Berikut ini adalah penjelasan mengenai parameter teknis yang
telah disebutkan di atas.
a. Deskripsi massa batuan (rock mass descrption), merupakan gambaran
umum mengenai kondisi atau keadaan fisik batuan, seperti warna, ukuran
butir, keseragaman butir, dan kekompakan.
b. Keterlapukan massa batuan (rock mass weathering ), merupakan kondisi
batuan yang ada yang dinilai berdasarkan ketahanannya terhadap proses
pelapukan (proses oksidasi), dan kondisinya ini diasumsikan berdasarkan
interval nilai tertentu.
c. Bentuk massa (blok) batuan (rock mass block shape), merupakan
gambaran bentuk massa batuan dalam skala visual yang lebih besar.
d. Kekerasan massa batuan (rock mass strength), merupakan kondisi batuan
yang ada yang dinilai berdasarkan ketahanannya terhadap proses penekanan
(pengenaan gaya), dan kondisinya ini diasumsikan berdasarkan interval
nilai tertentu.
e. Geological Strength Index (GSI), merupakan indeks yang menyatakan
tingkat kemampuan antar butir batuan untuk saling mengunci terhadap
tingkat kekasaran kondisi permukaan massa batuan.
f. Tipe bidang lemah (minor discontinuities type), merupakan gambaran
mengenai motif bidang-bidang lemah.
g. Lebar bukaan bidang lemah (minor discontinuities spacing ), merupakan
ukuran bukaan antar dua perukaan yang dipisahkan oleh bidang lemah.
h. Bentuk bidang lemah (minor discontinuities shape), merupakan gambaran
kondisi bentuk permukaan dari bidang-bidang lemah tersebut.
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
i. Tingkat kekasaran permukaan bidang lemah (minor discontinuities ISRM
rough), merupakan kondisi permukaan bidang-bidang lemah yang dinilai
berdasarkan halus tidaknya permukaan tersebut jika disentuh dengan
telapak tangan.
j. Sudut antar permukaan bidang lemah (minor discontinuities I angle),
merupakan besaran yang menyatakan besar sudut bidang lemah yang
diukur pada permukaan bidang lemah yang biasanya berupa tonjolan-
tonjolan kecil di permukaan.
k. Material isian bidang lemah (minor discontinuities infill ), merupakan
material yang mengisi celah-celah kecil yang terbuka (bidang lemah)
pada batuan. Biasanya berupa mineral siderite.
l. Ketebalan material isian bidang lemah (minor discontinuities infill
thickness), merupakan ukuran tebal material pengisi bidang lemah yang
diukur di antara dua permukaan yang terpisahkan oleh bidang lemah.
5.1.3.2. Perhitungan Besar Kekuatan Kohesi (C) dan Sudut Geser
Dalam ( )ϕ
Pengambilan data awal di lapangan untuk mengetahui kekuatan
massa batuan melalui kegiatan pemetaan geoteknik dilakukan pada setiap
lapisan batuan yang ada di sepanjang jalur perlapisan batuan di highwall dan
sidewall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi. Pengambilan data awal ini dilakukan
selama 3 (tiga) hari. Kemudian dilakukan perhitungan nilai kekuatan kohesi (C)
dan besar sudut geser dalam (ϕ) dengan menggunakan bantuan software
RockLab. Dalam proses perhitungan ini, selain menggunakan data kuat tekan
uniaksial massa batuan intact (intact uniaxial compressive strength atau sigci)
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
dan GSI sebagai data utama yang diambil dari hasil kegiatan pemetaan
geoteknik, juga diperlukan data tambahan berupa data konstanta Hoek dan
Brown (mi), faktor ketergangguan lereng (disturbance factor atau D), berat
jenis batuan (unit weight ), dan tinggi lereng jenjang ( slope height ).
Berikut ini adalah penjelasan mengenai data-data yang yang
diperlukan untuk menghitung nilai kekuatan kohesi (C) dan sudut geser dalam
( ) sebagaimana yang telah disebutkan di atas, yaitu :ϕ
a. Kuat tekan uniaksial massa batuan intact (intact uniaxial compressive
strength atau sigci), merupakan keadaan batuan yang dinyatakan dengan
angka yang menunjukan tingkat ketahanan batuan tersebut sebelum hancur
jika dikenakan gaya. Sebelum dimulainya perhitungan kekuatan kohesi dan
sudut geser dalam nantinya, nilai strength (IS50) yang didapatkan dari hasil
pemetaan geoteknik terlebih dahulu dikalikan dengan angka konstanta 23,2
untuk mendapatkan nilai sebenarnya dari intact uniaxial compressive
strength ( sigci) atau IS c 502,23 ×=σ . Persamaan empiris ini didapat
dari hubungan (penyamaan persamaan) antara “indeks Franklin” (IS50) dan
kuat tekan (σc) menurut Bieniawski.
b. Geological Strength Index (GSI), merupakan indeks yang menyatakan
tingkat kemampuan antar butir batuan untuk saling mengunci terhadap
tingkat kekasaran kondisi permukaan massa batuan.
c. Konstanta Hoek dan Brown (mi), merupakan suatu ketetapan yang
dinyatakan dalam angka yang mana nilainya untuk masing-masing material
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
dapat dilihat dari tabel. Biasanya, untuk batubara nilainya 15, batupasir
nilainya 17, dan batulanau atau batulumpur nilainya 15.
d. Faktor ketergangguan lereng (disturbance factor atau D), merupakan suatu
faktor yang dinyatakan dalam angka yang menggambarkan kondisi
terganggu atau tidaknya material penyusun suatu lereng akibat adanya
aktifitas penggalian ataupun aktifitas lainnya. Untuk masing-masing tingkat
gangguan, dinyatakan dalam angka yang dimulai dari D = 0 untuk material
penyusun lereng yang tidak mengalami gangguan terlalu parah.
e. Berat jenis batuan (unit weight ), merupakan nilai yang menyatakan massa
suatu batuan tiap satu satuan volume. Untuk batubara nilainya 13 kN/m3,
batupasir 26 kN/m3, batu lanau atau batulumpur 24 kN/m3, dan batulanau
atau batulumpur karbonan 18 kN/m3.
f. Tinggi lereng jenjang ( slope height ), merupakan tinggi lereng suatu jenjang
yang diukur secara keseluruhan dari crest jenjang teratas hingga toe jenjang
terbawah (overall slope height ).
Contoh perhitungan nilai intact uniaxial compressive strength (sigci) :
• Material batubara (Co) seam BU
Diketahui : strength (IS50) = 0,4 Mpa
Ditanyakan : intact uniaxial compressive strength (sigci) = ... ?
Penyelesaian :
IS c 502,23 ×=σ
4,02,23 ×=
28,9= MPa
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Berdasarkan perhitungan lanjutan yang telah dilakukan,
didapatkan hasil mengenai kekuatan kohesi (C) dan besar sudut geser dalam
( ) untuk masing-masing batuan yaitu sebagai berikut.ϕ
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Tabel 5.2.
Hasil perhitungan nilai kekuatan kohesi (C) dan sudut geser dalam ( )ϕ
Lithology
Rock Mass Desc.
σc (Mpa) mi D Unit Weight (Mpa/m3)
Mohr - Coulomb Fit
Strength (Mpa) GSI c (MPa) phi
(degree)
lower
Coal (BU)
0.4 40 9.28 15 0 0.013 0.162 43.58
Siltstone
0.07 30 1.624 7 0 0.024 0.072 18.12
Sandstone
0.005 50 0.116 17 0 0.026 0.049 12.97
Siltstone
0.07 30 1.624 7 0 0.024 0.072 18.12
Sandstone
0.005 50 0.116 17 0 0.026 0.049 12.97
Siltstone
0.07 30 1.624 7 0 0.024 0.072 18.12
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Siltstone
0.07 37.5 1.624 7 0 0.024 0.084 19.89
Sandstone
0.015 45 0.348 17 0 0.026 0.074 17.74
Siltstone
0.05 37.5 1.16 7 0 0.024 0.073 17.92
Sandstone
0.015 45 0.348 17 0 0.026 0.074 17.74
Siltstone
0.07 40 1.624 7 0 0.024 0.088 20.49
Coal (A)
0.4 40 9.28 15 0 0.013 0.162 43.58
CarbonaceousSiltstone
0.05 45 1.16 7 0 0.018 0.071 21.38
Sandstone
0.02 42.5 0.464 17 0 0.026 0.081 18.89
Siltstone
0.05 45 1.16 7 0 0.024 0.084 19.6
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Carbonaceous
Siltstone
0.05 45 1.16 7 0 0.018 0.071 21.38
Silty
Sandstone
0.03 35 0.696 17 0 0.026 0.084 19.72
Sandy
Siltstone
0.06 47.5 1.392 7 0 0.024 0.095 21.31
Sandy
Siltstone
0.05 47.5 1.16 7 0 0.024 0.087 20.17
Silty
Sandstone
0.03 40 0.696 17 0 0.026 0.092 20.82
Carbonaceous
Siltstone
0.15 42.5 3.48 7 0 0.018 0.109 28.18
Sandy
Siltstone
0.08 37.5 1.856 7 0 0.024 0.089 20.71
Sandstone
0.02 35 0.464 17 0 0.026 0.071 17.38
Silty
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Sandstone0.05 32.5 1.16 17 0 0.026 0.099 22.31
Carbonaceous
Siltstone
0.04 27.5 0.928 7 0 0.018 0.045 16.1
upper
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Gambar 5.1.
Contoh hasil perhitungan nilai kekuatan kohesi (C) dan sudut geser dalam ( ) pada batubara seam BU dengan menggunakanϕ software RockLab
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
5.1.3.3. Permodelan Dimensi Lereng Highwall Pit 3
PT. Putra Perkasa Abadi
Setelah perhitungan nilai kekuatan kohesi (C) dan sudut geser
dalam masing-masing massa batuan dilakukan, selanjutnya perlu dibuatkan
suatu permodelan secara komputerisasi runtutan atau urutan perlapisan material
(batuan) di lapangan dengan menggunakan bantuan software AutoCAD,
dengan tetap mempertimbangkan kesesuaian bentuk dan ukuran model
perlapisan sebenarnya di lapangan dengan permodelan material secara
komputerisasi. Tujuannya adalah untuk mempermudah proses menuju tahapan
selanjutnya yaitu analisa kestabilan lereng (perhitungan faktor keamanan
lereng).
Tahapan ini dilakukan dengan diawali pembuatan penampang
melintang (cross section) daerah atau titik yang akan diamati atau ditinjau,
dalam hal ini yaitu di highwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi. Setelah
penampang ini dibuat, umumnya hanya akan terlihat model penampang
perlapisan batubaranya saja, sehingga perlu dibuat pula model perlapisan
overburden-nya dengan menggunakan data true thickness ataupun apparent
thickness overburden tersebut.
Berikut ini adalah model penampang melintang perlapisan
overburden dan batubara di highwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi.
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Gambar 5.2.Model penampang melintang perlapisan batuan di higwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi dengan menggunakan software CAD
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
5.1.3.4. Perhitungan Nilai Faktor Keamanan Lereng (Analisa Kestabilan
Lereng) Di Highwall Pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi
Setelah permodelan penampang melintang lapisan-lapisan batuan
yang ada di highwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi selesai dibuat, selanjutnya
dilanjutkan dengan perhitungan nilai faktor keamanan dari lereng yang ada di
highwall tersebut, dengan tujuan untuk menilai seberapa besar kestabilan lereng
tersebut yang tersusun dari beberapa jenis material (batuan) dengan karateristik
fisik dan mekanik tertentu.
Proses perhitungan nilai faktor keamanan lereng ini dilakukan
dengan bantuan komputerisasi, yaitu menggunakan software GeoStudio atau
Slope/W. Namun sebelum memulai proses analisa atau perhitungan, terlebih
dahulu perlu dibuat model perlapisan di worksheet atau lembar kerja di
program Slope/W ini dengan cara men-track ulang model perlapisan dari model
yang telah dibuat pada proses sebelumnya. Masing-masing material yang telah
di-track ulang di worksheet Slope/W dapat diberikan keterangan tambahan
mengenai kekuatan kohesinya (C) dan besar sudut geser dalamnya ( ).ϕ
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Gambar 5.3.
Model penampang melintang perlapisan batuan di higwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi pada software Slope/W
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Proses perhitungan nilai faktor keamanan lereng (analisa
kestabilan lereng) di highwall pit 3 PT. Pura Perkasa Abadi ini dilakukan
dengan tipe analisa Morgenstern-Price dengan pertimbangan tipe analisa ini
tergolong tipe analisa kestabilan lereng yang sudah modern yang dapat
dianggap mewakli kondisi kerja di lapangan saat ini. Selain itu ada beberapa
setting tambahan yang harus dilakukan, yakni :
a. PWP condition from yang dipilih adalah “Piezometric line”, karena ada
ditemukan aliran muka air tanah (water tabel ) yang keluar melalui lapisan
batupasir di elevasi jenjang 0o.
b. Direction of movement adalah “right to left”, karena lereng yang coba untuk
dianalisa atau diketahui faktor keamanannya adalah highwall .
c. Slip surface option, ada 3 (tiga) cara yang coba untuk digunakan yaitu :
• Grid and radius, dimana grid berfungsi sebagai penanda terpusat di titik
mana energi yang menyebabkan longsoran atau runtuhan berada.
Pencarian di mana titik pusat energi penyebab longoran ini berada harus
dilakukan berulang-ulang hingga faktor keamanan dari lereng tersebut
berada pada nilai dugaan terendah (nilai faktor keamanan terkecil
dimana akan menyebabkan lereng longsor). Radius berfungsi sebagai
penanda dimana garis singgung bidang longsoran akan terbentuk.
• Fully specified , dimana kita sendiri sebagai penentu atau pengilustrasi
bentuk atau pola longsorannya seperti apa dan dimana longsoran itu
akan terjadi dengan pertimbangan tanda-tanda berupa rekahan yang ada
di lapangan.
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
• Auto locate, dimana kita akan langsung mendapatkan nilai faktor
keamanan lereng begitu kita menjalankan proses perhitungan dengan
cara ini karena proses perhitungannya dan di mana lokasi yang
berpotensi longsor langsung otomatis dihitung dan dicari oleh program
komputer ini.
Berikut ini adalah tampilan kemungkinan model longsoran dan
nilai faktor keamanan dari lereng di highwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi.
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Gambar 5.4.
Hasil perhitungan nilai faktor keamanan lereng highwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi dengan cara grid and radius
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Gambar 5.5.
Hasil perhitungan nilai faktor keamanan lereng highwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi dengan cara fully specified
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Gambar 5.6.
Hasil perhitungan nilai faktor keamanan lereng highwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi dengan cara auto locate
5/11/2018 Bab v Tinjauan Teknis Kestabilan Lereng Di Tambang Pt. Ai Rek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-tinjauan-teknis-kestabilan-lereng-di-tambang-pt-ai-rek
Berdasarkan hasil perhitungan nilai faktor keamanan lereng di
highwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi di atas, didapatkan hasil berupa :
“Kondisi lereng di highwall pit 3 PT. Putra Perkasa Abadi secara garis besar
sudah dapat dikatakan aman atau kondisi material (batuan) penyusunnya stabil
yang ditunjukan oleh nilai faktor keamanan 1,140, dengan asumsinya adalah
ketinggian lereng aktual sekarang masih dalam kategori tidak terlalu dalam
yaitu 50 m di bawah permukaan tanah dengan kondisi karakteristik fisik dan
mekanik batuan penyusun seperti telah dijelaskan di atas. Selain itu kondisi
tekanan air tanah dan bidang-bidang lemah yang mungkin saja ada di bagian
tanah yang lebih dalam (tidak terlihat) dianggap tidak ada.