BAB IV Piranti Optik
-
Upload
smkn4padalarang -
Category
Documents
-
view
678 -
download
4
description
Transcript of BAB IV Piranti Optik
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
BAB IV
PIRANTI OPTIK
KOMPETENSI DASAR : Mengenal Elektronika Optik.
TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah pembelajaran, peserta diklat diharapkan dapat:
Menyebutkan beberapa piranti display
Menjelaskan bagaimana display LCD bekerja dan apa
keuntungan dan kerugiannya
Menjelaskan tentang elektronika dasar untuk kamera
dan sensor
Menjelaskan bagaimana sebuah remote-kontrol LED
bekerja
Menjelaskan di dalam rangkaian apa saja piranti optik
dipakai
Menyebutkan beberapa sistem kontrol yang diaktivasi
oleh cahaya dan diterangkan cara memanfaatkan piranti
optik yang terkait
A. Penggunaan Sensor Cahaya.
Elemen-elemen sensitif cahaya merupakan alat terandalkan untuk mendeteksi energi
cahaya. Alat ini melebihi sensitivitas mata manusia terhadap semua spectrum warna dan juga
bekerja dalam daerah-daerah ultraviolet dan infra merah.
Energi cahaya bila diolah dengan cara yang tepat akan dapat dimanfaatkan secara
maksimal untuk teknik pengukuran, teknik pengontrolan dan teknik kompensasi.
Penggunaan praktis alat sensitif cahaya ditemukan dalam berbagai pemakaian teknik
seperti halnya :
Tabung cahaya atau fototabung vakum (vaccum type phototubes), paling menguntungkan
digunakan dalam pemakaian yang memerlukan pengamatan pulsa cahaya yang waktunya
singkat, atau cahaya yang dimodulasi pada frekuensi yang relative tinggi.
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 1 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Tabung cahaya gas (gas type phototubes), digunakan dalam industri gambar hidup sebagai
pengindra suara pada film.
Tabung cahaya pengali (multiplier phototubes), dengan kemampuan penguatan yang
sangat tinggi, sangat banyak digunakan pada pengukuran fotoelektrik dan alat-alat kontrol
dan juga sebagai alat cacah kelipan (scientillation counter).
Sel-sel fotokonduktif (photoconductive cell), disebut juga tahanan cahaya (photo resistor)
atau tahanan yang bergantung cahaya (LDR-light dependent resistor), dipakai luas dalam
industri dan penerapan pengontrolan di laboratorium.
Sel-sel foto tegangan (photovoltatic cells), adalah alat semikonduktor untuk mengubah
energi radiasi daya listrik. Contoh yang sangat baik adalah sel matahari (solar cell) yang
digunakan dalam teknik ruang angkasa.
B. Divais Elektrooptis
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum warna
yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi, frekuensi dan
panjang gelombang yang berbeda. Hubungan spektrum optis dan energi dapat dilihat pada
formula dan gambar berikut.
Energi photon (Ep) setiap warna dalam spektrum cahaya nilainya adalah:
Dimana :
Wp = energi photon (eV)
h = konstanta Planck’s (6,63 x 10-34 J-s)
c = kecepatan cahaya, Electro Magnetic (2,998 x 108 m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
Frekuensi foton bergantung pada energi yang dilepas atau diterima saat elektron
berpindah tingkat energinya. Spektrum gelombang optis diperlihatkan pada gambar berikut,
spektrum warna cahaya terdiri dari ultra violet dengan panjang gelombang 200 sampai 400
nanometer (nm), visible adalah spektrum warna cahaya yang dapat dilihat oleh mata dengan
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 2 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
panjang gelombang 400 sampai 800 nm yaitu warna violet, hijau dan merah, sedangkan
spektrum warna infrared mulai dari 800 sampai 1600 nm adalah warna cahaya dengan
frekuensi terpendek.
Gambar 4.1. Spektrum Gelombang EM
Densitas daya spektral cahaya adalah:
Gambar 4.2. Kurva Output Sinyal Optis
Sumber-sumber energi photon:
Bahan-bahan yang dapat dijadikan sumber energi selain mata hari adalah antara lain:
Incandescent Lamp yaitu lampu yang menghasilkan energi cahaya dari pijaran
filament bertekanan tinggi, misalnya lampu mobil, lampu spot light, lampu flashlight.
Energi Atom, yaitu memanfaatkan loncatan atom dari valensi energi 1 ke level energi
berikutnya.
Fluorescense, yaitu sumber cahaya yang berasal dari perpendaran bahan fluorescence
yang terkena cahaya tajam. Seperti Layar Osciloskop
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 3 dari 21
Ultraviolet Visible Infrared
Photon energy, eV
200 400 800 1600
4 2 1
Wavelength, nm
Vio
let
Gre
en
Red
Rel
ativ
e ou
tput
Wavelenght λ nm
Daylightfluorescent
incandescent
Photopic curve
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Sinar LASER adalah sumber energi mutakhir yang dimanfaatkan untuk sebagai cahaya
dengan kelebihannya antara lain : monochromatic (cahaya tunggal atau membentuk
garis lurus), coherent (cahaya seragam dari sumber sampai ke beban sama), dan
divergence (simpangan sangat kecil yaitu 0,001 radians).
C. Photo Semikonduktor
Divais photo semikonduktor memanfaatkan efek kuantum pada junction, energi yang
diterima oleh elektron yang memungkinkan elektron pindah dari ban valensi ke ban
konduksi pada kondisi bias mundur.
Bahan semikonduktor seperti Germanium (Ge) dan Silikon (Si) mempunyai 4 buah
electron valensi, masing-masing electron dalam atom saling terikat sehingga electron valensi
genap menjadi 8 untuk setiap atom, itulah sebabnya kristal silicon memiliki konduktivitas
listrik yang rendah, karena setiap electron terikan oleh atom-atom yang berada
disekelilingnya. Untuk membentuk semikonduktor tipe P pada bahan tersebut disisipkan
pengotor dari unsure golongan III, sehingga bahan tersebut menjadi lebih bermuatan positif,
karena terjadi kekosongan electron pada struktur kristalnya.
Bila semikonduktor jenis N disinari cahaya, maka elektron yang tidak terikat pada
struktur kristal akan mudah lepas. Kemudian bila dihubungkan semikonduktor jenis P dan
jenis N dan kemudian disinari cahaya, maka akan terjadi beda tegangan diantara kedua bahan
tersebut. Beda potensial pada bahan silikon umumnya berkisar antara 0,6 volt sampai 0,8
volt.
(a) (b)
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 4 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
(c)
Gambar 4.3. Konstruksi Dioda Foto (a) junction harus dekat permukaan (b) lensa untuk memfokuskan cahaya (c) rangkaian dioda foto
Ada beberapa karakteristik dioda foto yang perlu diketahui antara lain:
Arus bergantung linier pada intensitas cahaya
Respons frekuensi bergantung pada bahan (Si 900nm, GaAs 1500nm, Ge 2000nm)
Digunakan sebagai sumber arus
Junction capacitance turun menurut tegangan bias mundurnya
Junction capacitance menentukan respons frekuensi arus yang diperoleh
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 5 dari 21
I (μ
A)
Light intensity (mW/cm2)
Wavelenght (nm)
Rel
ativ
e re
spon
(%
)
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Gambar 4.4. Karakteristik Dioda Foto (a) intensitas cahaya (b) panjang gelombang (c) reverse voltage vs arus dan (d) reverse voltage vs kapasitansi
• Rangkaian pengubah arus ke tegangan
Untuk mendapatkan perubahan arus ke tegangan yang dapat dimanfaatkan maka dapat
dibuat gambar rangkaian seperti berikut yaitu dengan memasangkan resistor dan op-amp
jenis field effect transistor.
Gambar 4.5. Rangkaian pengubah arus ke tegangan
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 6 dari 21
VD, reverse voltage (V) VD, reverse voltage (V)
I (μ
A)
Co (
pF)
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
D. Photo Transistor
Sama halnya dioda foto, maka transistor foto juga dapat dibuat sebagai sensor cahaya.
Teknis yang baik adalah dengan menggabungkan dioda foto dengan transistor foto dalam satu
rangkaian.
– Karakteristik transistor foto yaitu hubungan arus, tegangan dan intensitas foto
– Kombinasi dioda foto dan transistor dalam satu chip
– Transistor sebagai penguat arus
– Linieritas dan respons frekuensi tidak sebaik dioda foto
Gambar 4.6. Karakteristik transistor foto, (a) sampai (d) rangkaian uji transistor foto
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 7 dari 21
40
30
20
10
Intensity (W/m2)
2 4 6 8 10 12 14 16Collector-Emitter Voltage
28
20
12
8
4
Col
lect
or C
urre
nt (
mA
)
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
E. Sel Photovoltaik
Efek sel photovoltaik terjadi akibat lepasnya elektron yang disebabkan adanya cahaya
yang mengenai logam. Logam-logam yang tergolong golongan 1 pada sistem periodik unsur-
unsur seperti Lithium, Natrium, Kalium, dan Cessium sangat mudah melepaskan elektron
valensinya. Selain karena reaksi redoks, elektron valensi logam-logam tersebut juga mudah
lepas oleh adanya cahaya yang mengenai permukaan logam tersebut. Diantara logam-logam
diatas Cessium adalah logam yang paling mudah melepaskan elektronnya, sehingga lazim
digunakan sebagai foto detektor.
Tegangan yang dihasilan oleh sensor foto voltaik adalah sebanding dengan frekuensi
gelombang cahaya (sesuai konstanta Plank E = h.f). Semakin kearah warna cahaya biru,
makin tinggi tegangan yang dihasilkan. Tingginya intensitas listrik akan berpengaruh
terhadap arus listrik. Bila foto voltaik diberi beban maka arus listrik dapat dihasilkan adalah
tergantung dari intensitas cahaya yang mengenai permukaan semikonduktor.
Gambar 4.7. Pembangkitan tegangan pada Foto voltaik
Berikut karakteristik dari foto voltaik berdasarkan hubungan antara intensitas cahaya
dengan arus dan tegangan yang dihasilkan.
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 8 dari 21
+-
Katoda dari Selenium
Anoda dari Cessium
Sinar datang
Electron keluar dari permukaan
Tegangan keluaranTabung Hampa
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Gambar 4.8. (a) & (b) Karakteristik Intensitas vs Arus dan Tegangan dan (c) Rangakain penguat tegangan.
F. Light Emitting Diode (LED)
Prinsip kerjanya kebalikan dari dioda foto. Bila semikonduktor jenis N disinari
cahaya, maka elektron yang tidak terikat pada struktur kristal akan mudah lepas. Kemudian
bila dihubungkan semikonduktor jenis P dan jenis N, akan mengeluarkan cahaya,
LED mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Warna (panjang gelombang) ditentukan oleh band-gap
b. Intensitas cahaya hasil berbanding lurus dengan arus
c. Non linieritas tampak pada arus rendah dan tinggi
d. Pemanasan sendiri (self heating) menurunkan efisiensi pada arus tinggi
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 9 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Gambar 4.9. Karakteristik LED
Karakteristik arus/tegangan pada LED adalah :
a. Mirip dengan dioda biasa, yaitu antara 0,6 sampai 0,8 volt
b. Cahaya biru nampak pada tegangan 1,4 – 2,7 volt
c. Tegangan threshold dan energi foton naik menurut energi band-gap
d. Junction mengalami kerusakan pada tegangan 3 volt
e. Gunakan resistor seri untuk membatasi arus/tegangan
G. Photosel
Photosel adalah salah satu komponen sensor cahaya yang mempunyai konduktansi
sebagai fungsi intensitas cahaya masuk. Komponen ini difungsikan pada situasi gelap dan
terang. Prinsip kerjanya dengan mengubah nilai resistansi. Resistansi berkisar dari 10MW
jika gelap hingga 1 MW jika terang. Photosel mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Waktu respons lambat hingga 10ms
b. Sensitivitas dan stabilitas tidak sebaik dioda foto
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 10 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
c. Untuk ukuran besar lebih murah dari sel fotovoltaik
d. Digunakan karena biaya murah
Gambar 4.10. Konstruksi dan Karakteristik Fotosel
H. Photomultiplier
Prinsip kerja photomultiplier adalah dengan cara memanfaatkan efek fotoelektrik. Efek
fotoelektrik dapat menghasilkan foton. Foton tersebut berinteraksi dengan energi lebih tinggi
dari workfunction melepaskan elektron dari permukaan katoda. Karakteristik photomultiplier
adalah :
a. Elektron dikumpulkan (dipercepat) oleh anoda dengan tegangan (tinggi)
b. Multiplikasi arus (elektron) diperoleh dengan dynode bertingkat
c. Katoda dibuat dari bahan semi transparan
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 11 dari 21
Micro Ammeter
Glass envelope
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Gambar 4.11. Konstruksi Photomultiplier
Karakteristik rangkaian Photomultiplier, seperti terlihat pada gambar 4.12, dapat
digambarkan sebagai berikut :
a. Perbedaan tegangan (tinggi) pada tegangan katoda (negatif) dan
dynode(positif)
b. Beban resistor terhubung pada dynoda
c. Common (ground) dihubungkan dengan terminal tegangan positif catu daya
d. Rangkaian konverter arus-tegangan dapat digunakan
e. Dioda ditempatkan sebagai surge protection (pengaman)
Gambar 4.12. Rangkaian Ekivalen dan uji Photomultiplier
Keuntungan photomultiplier adalah :
a. Sangat sensitif, dapat digunakan sebagai penghitung pulsa
b. Pada beban resistansi rendah 50-1000 W, lebar pulsa tipikal 5-50 ns
c. Gunakan peak detektor untuk mengukur tingkat energi
Kerugian photomultiplier adalah :
a. Mudah rusak bila terekspos pada cahaya berlebih (terlalu sensitif)
b. Perlu catu tegangan tinggi
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 12 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
c. Mahal
I. Lensa Dioda Photo
Pada proses kerjanya lensa dimanfaatkan untuk memfokuskan atau menyebarkan cahaya.
Lensa detektor cahaya sebaiknya ditempatkan dalam selongsong dengan filter sehingga hanya
menerima cahaya pada satu arah dan panjang gelombang tertentu saja (misal menghindari
cahaya lampu TL dan sinar matahari). Gunakan modulasi bila interferensi tinggi dan tidak
diperlukan sensitivitas yang tinggi.
Gambar 4.13. Kontruksi dan karakteristik lensa dioda foto
J. Pyrometer Optis dan Detektor Radiasi Thermal
Pirometer optik dapat digunakan untuk mengukur atau mendeteksi total radiation dan
monochromatic radiation. Radiasi dikumpulkan lensa (optis), untuk diserap oleh bahan
penyerap radiasi. Energi yang terserap menyebabkan pemanasan pada bahan yang kemudian
diukur temperaturnya menggunakan thermistor, termokopel dsb. Salah satu sensor radiasi
elektromagnetik adalah flowmeter.
Karakteristik pyrometer optis dan detector radiasi thermal adalah :
a. sensitivitas dan respons waktu buruk, akurasi baik karena mudah dikalibrasi (dengan
pembanding panas standar dari resistor)
b. lensa dapat digantikan dengan cermin
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 13 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Gambar 4.14. Instalasi Pyrolektrik
c. detektor sejenis: film pyroelektrik
d. dapat menghasilkan tegangan yang ditimbulkan dari pemanasan (dari bahan sejenis
piezoelektrik)
e. hanya ber-respons pada perubahan, bukan pada tegangan DC
K. Isolasi Optis dan Transmiter-Receiver serat optik
Isolasi Optis dan Transmiter-Receiver serat optik pada proses kerjanya mengeluarkan
cahaya dari LED dan diterima oleh dioda foto. Cahaya tersebut digunakan sebagai pembawa
informasi menggantikan arus listrik. Komponen ini mempunyai karakteristik sebagai berikut
a. mempunyai isolasi listrik antara dua rangkaian (tegangan tembus hingga 3kV)
b. dimanfaatkan untuk safety (keamanan) dan pada rangkaian berbeda ground
c. hubungan input-output cukup linier, respons frekuensi hingga di atas 1 MHz
Gambar 4.15. Kontruksi dan karakteristik lensa dioda foto
Rangkaian untuk isolasi elektrik, seperti pada gambar 4.16, dapat digambarkan sebagai
berikut :
a. rangkaian terdiri dari driver, yang berfungsi sebagai converter (pembalik) tegangan ke
arus, dan receiver, yang berfungsi sebagai konverter (pembalik) arus ke tegangan
b. hanya sinyal positif yang ditransmisikan
c. dioda dan resistor digunakan untuk membatasi arus (gambar 4.16a)
d. penguatan keseluruhan bergantung temperatur (tidak ada umpan balik)
e. Untuk komunikasi dengan serat optik, media antara LED dan dioda foto dihubungan
dengan serat optik (gambar 4.16c)
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 14 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Gambar 4.16. Rangkaian isolasi elektrik menggunakan serat optik
L. Display Digital dengan LED
Display digital yang paling umum ditemui adalah berupa peraga 7 (seven) segmen dan
peraga heksadesimal, masing-masing segmen dibuat dari LED. Hubungan antar segmen
tersedia dalam anoda atau katoda bersama (common anode atau common cathode). Di dalam
seven segmen ini terdapat resistor yang digunakan sebagai pembatas arus pada daya 100 -
470 W. Di dalam seven segmen juga tersedia dekoder yang terintegrasi.
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 15 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Gambar 4.17. Seven segment dan rangkaian uji
Gambar 4.18. LED bar display pengganti VU meter pada amplifier
Karakteristik rangkaian peraga arus dan tegangan tinggi pada display digital, dalam hal
ini disebut dengan seven segmen adalah sebagai berikut :
a. Peraga 7 (seven) segmen berupa gas discharge, neon atau lampu pijar
b. Cara penggunaan mirip dengan peraga 7 (seven) segmen LED, tetapi tegangan yang
digunakan tinggi
c. Untuk neon dan lampu pijar dapat digunakan transistor dan resistor untuk membatasi
arusnya
d. Untuk lampu pijar arus kecil diberikan pada saat off, untuk mengurangi daya
penyalaan yang tinggi
e. Vacuum fluorecent display (VFD) menggunakan tegangan 15-35 volt di atas
tegangan filament
f. Untuk LED dengan arus tinggi dapat digunakan driver open collector yang umunya
berupa current sink.
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 16 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Gambar 4.19. Seven segment neon menggunakan tegangan tinggi
M. Liquid Crystal Display (LCD)
Pada proses kerjanya LCD menggunakan molekul asimetrik dalam cairan organik
transparan. Polarizer membatasi cahaya lewat, hanya untuk polarisasi optik tertentu saja,
cahaya ini dapat kembali lolos setelah dipantulkan bila polarisasinya tidak berubah.
a. Orientasi molekul diatur dengan medan listrik eksternal
b. Medan listrik pada liquid crystal mengubah polarisasi 90o, sehingga pantulan
tidak dapat melewati polarizer (tampak gelap).
c. Tegangan pembentuk medan listrik dibuat intermiten (sebentar ada, sebentar
tidak ada), untuk memperpanjang umur pemakaian
Gambar 4.20. Konstruksi Liquid Crystal Display (LCD)
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 17 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
Gambar 4.21. Rangkaian uji Liquid Crystal Display (LCD)
Contoh Soal
1. Sebuah sumber gelombang mikro menghasilkan pulsa radiasi 1 GHz dan total energi 1
Joule. Tentukan berapa energi per photon dihasilkan, dan jumlah photon dalam pulsa.
Jawab:
(a) Energi per photon : Wp = h.f (J)
Wp = (6,63 x 10-34 J/s) (109/s)
= 6,63 x 10-25 J
(b) Jumlah photon :
2. Apa yang dimaksud dengan spektrum warna yang visible.
Jawab:
Spektrum warna gelombang EM (cahaya) yang visible adalah spektrum warna cahaya yang
dapat dilihat oleh mata biasa, warna ini berada pada daerah panjang gelombang ( ) = 500 nm
dengan energi photon 2,48 eV.
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 18 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
3. Sebutkan beberapa buah contoh sensor cahaya yang anda ketahui
Jawab:
Sensor cahaya antara lain: Dioda foto, transistor foto, foto cell, photovolatik, photo
multiplier, LED, LDR, pirometer optik
4. Bagaimana merubah arus menjadi tegangan pada sensor dioda foto
Jawab:
Rangkaian untuk merubah arus menjadi tegangan pada dioda foto adalah:
5. Apa kekurangan yang ada pada photomultiplier
Jawab:
• Kerugian
– Mudah rusak bila terekspos pada cahaya berlebih (terlalu sensitif)
– Perlu catu tegangan tinggi
– Mahal
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 19 dari 21
Ultraviolet Visible Infrared
Photon energy, eV
200 400 800 1600
4 2 1
Wavelength, nm
Vio
let
Gre
en
Red
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
N. Evaluasi
Bagian I : Soal Pilihan Ganda
1. Komponen ini disebut juga tahanan cahaya (photo resistor) atau tahanan yang
bergantung cahaya (LDR-light dependent resistor), dipakai luas dalam industri dan
penerapan pengontrolan di laboratorium, adalah :
a. Foto counductive cell c. Foto semikonduktor e. Foto dioda
b. Foto voltaic cell d. Foto transistor
2. Alat semikonduktor untuk mengubah energi radiasi daya listrik. Contoh yang sangat
baik adalah sel matahari (solar cell) yang digunakan dalam teknik ruang angkasa,
disebut :
a. Foto counductive cell c. Foto semikonduktor e. Foto dioda
b. Foto voltaic cell d. Foto transistor
3. Komponen yang memanfaatkan efek kuantum pada junction, energi yang diterima
oleh elektron yang memungkinkan elektron pindah dari ban valensi ke ban konduksi
pada kondisi bias mundur, disebut :
a. Foto counductive cell c. Foto semikonduktor e. Foto dioda
b. Foto voltaic cell d. Foto transistor
4. lampu yang menghasilkan energi cahaya dari pijaran filament bertekanan tinggi,
misalnya lampu mobil, lampu spot light, lampu flashlight, disebut :
a. Incadecent lamp c. Fluorecent e. Sinar laser
b. Energi atom d. Light Emitting Dioda
5. Suatu energi cahaya yang memanfaatkan loncatan atom dari valensi energi 1 ke level
energi berikutnya, disebut :
a. Incadecent lamp c. Fluorecent e. Sinar laser
b. Energi atom d. Light Emitting Dioda
6. Sumber cahaya yang berasal dari perpendaran bahan fluorescence yang terkena
cahaya tajam. Seperti Layar Osciloskop, disebut :
a. Incadecent lamp c. Fluorecent e. Sinar laser
b. Energi atom d. Light Emitting Dioda
7. Sumber energi mutakhir yang dimanfaatkan untuk sebagai cahaya dengan
kelebihannya antara lain : monochromatic (cahaya tunggal atau membentuk garis
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 20 dari 21
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika untuk Kelas X
lurus), coherent (cahaya seragam dari sumber sampai ke beban sama), dan divergence
(simpangan sangat kecil yaitu 0,001 radians), disebut :
a. Incadecent lamp c. Fluorecent e. Sinar laser
b. Energi atom d. Light Emitting Dioda
8. Komponen sensor cahaya yang digunakan untuk mengukur atau mendeteksi total
radiation dan monochromatic radiation adalah:
a. LED c. NTC e. LCD
b. pyrometer optis d. Lensa dioda photo
9. Yang tidak termasuk ke dalam komponen sensor cahaya adalah :
a. LED c. NTC e. LCD
b. pyrometer optis d. Lensa dioda photo
10. LED singkatan dari kata :
a. Ligth Emitting Diode d. Lay out Dependent Resistor
b. Ligth Dependent Resistor e. Led Emitting Diode
c. Led Emitting Dependent
Bagian I : Soal Terurai
1. Apa kelebihan foto transistor dibandingkan foto dioda, jelaskan !
2. Bagaimana proses perubahan energi cahaya menjadi energi listrik pada
photomultiplier, jelaskan !
3. Apa yang dimaksud dengan pirometer optik ?
4. Apakah fiber optik dapat digunakan sebagai saluran energi photon dari sumber ke
beban,jelaskan !
Dadan Juansah, S.Pd. SST. Halaman 21 dari 21