BAB IV mds

download BAB IV mds

If you can't read please download the document

description

SKRIPSI

Transcript of BAB IV mds

000c4130000a41f0000000000000000030004000000b63d00004300610072006400200032002e003 70

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan metode penyebaran kuisioner kepada

para responden musisi Surabaya dan berusia muda sampai dewasa yang mempunyai dan pernah menggunakan gitar bass elektrik dari kelima merk tersebut. Adapun format kuisioner seperti terlihat di lampiran 1. Pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat disebarkan dengan cara membagikan kuisioner awal atau yang sering disebut sebagai pre-sampling kepada 30 orang musisi. Dari 30 kuisioner terdapat 3 kuisioner yang dianggap gagal karena responden tidak mengisi satu atau salah dalam pengisian dari kuisioner penilaian. Untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan dalam penyebaran kuisioner berikutnya, dilakukan uji kecukupan data dengan rumus sebagai berikut.

Dimana : n = jumlah sampel minimum

Z / 2 = nilai distribusi normal baku

P q e

= prosentase kuisioner dijawab benar = prosentase kuisioner dijawab salah = toleransi error = tingkat singnifikan

71

Dengan p = 27/30 ; q = 3 ; Z / 2 diperoleh dari table normal untuk = 5 % dan untuk / 2 = 0,025 %, maka Z / 2 = Z (0,025) = 1,96 maka :

(1,96) 2 .( 27 / 30).( 3 / 30) n= ( 0,05) 2= 138,6 139 Dari hail perhitungan uji kecukupan data diatas, diperoleh jumlah sampel minimum adalah 139 responden sehingga berikutnya akan disebarkan sebanyak 160 kuisioner.

4.2.

Tingkat Pengambilan Kuisioner Tingkat pengembalian kuisioner dimaksudkan seberapa besar responden

dapat dikumpulkan oleh peneliti. Tidak semua responden yang mengisi kuisioner tersebut dapat dinyatakan sebagai data sebagai sampel penelitian. apabila Kuisioner responden yang yang

diikutsertakan

penelitian

adalah

bersangkutan mengisi kuisioner secara lengkap dan benar. Perincian penyebaran kuisioner dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Jumlah kuisioner yang disebarkan 2. Jumlah kuisioner yang kembali 3. Jumlah kuisioner yang tidak kembali 4. Jumlah kuisioner yang sah 5. Jumlah kuisioner yang tidak sah = 160 kuisioner = 155 kuisioner = 5 kuisioner

= 152 kuisioner = 3 kuisioner

Kuisioner dianggap tidak sah apabila tidak semua pertanyaan dalam kuisioner tersebut dijawab dan jawaban kuisioner tidak sesuai dengan pertanyaannya.

72

4.3.

Pengolahan Data Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa untuk pengolahan

data dalam penelitian ini digunakan bantuan paket program SPSS for Windows Release 11.0.

4.3.1. Pengujian Validitas Teknik yang digunakan untuk menguji validitas item-item pada pertanyaan pada kuisioner adalah korelasi Product Moment dari pearson. Data uji validitas dapat dilihat pada lampiran 5. Dalam hal ini jumlah kuisioner yang diuji adalah 152 kuisioner. Berdasarkan perhitungan validitas kuisioner (rxy) item-item pertanyaan berkisar antara 0,1890 sampai 0,4235 dengan taraf singnifikan 5% hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1. Data Uji Validitas Atribut Sound Kenyamanan Neck Kenyamanan Body Konstruksi Keberadaan Bengkel Gitar Harga Banyak Jumlah Senar Skala Fret Image R hitung 0,2755 0,2914 0,2991 0,2484 0,3284 0,2534 0,3645 0,4235 0,1890 R Tabel 0,159 0,159 0,159 0,159 0,159 0,159 0,159 0,159 0,159 Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

(Sumber : Output Uji Validitas dan Reliabilitas, Lampiaran 5)

Berdasarkan hasil tersebut diatas, maka ternyata semua koefisien validitas item-item pernyataan lebih besar dari r table dengan melihat derajat kebebasan (df) = 150 yaitu 0,159 hal ini berarti bahwa semua item-item pernyataan tersebut

73

valid atau mempunyai koefisien internal (internal consistency).

4.3.2. Pengujian Reliabilitas Pada uji reliabilitas ini dapat dilihat dari output pada lampiran 5 disini dari r table pada lampiran untuk df = jumlah kasus 2 atau dalam kasus ini adalah df = 152 - 2 = 150. Tingkat singnifikan 5% didapat angka 0,159. Dan untuk mencari r hasil dapat dilihat pada angka Alpha (terletak diakhir output) dimana untuk mengambil keputusan dasarnya adalah sebagai berikut : Jika r Alpha positif dan > r table maka variable tersebut reliable. Jika r Alpha positif dan < r table maka variable tersebut tidak reliable.

Dari hasil output didapat Alpha = 0,6119, jika dibandingkan dengan r table yaitu 0,159 maka r Alpha > r table sehingga variable adalah reliable.

4.3.3

Profil Responden Profil responden menunjukan identitas dan latar belakang responden mulai

dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan sampai musisi/player. (Sumber : Data Responden, Lampiran 2) Profil responden perlu diketahui karena berkaitan dengan subjek penelitian yaitu orang-orang yang masuk kategori penelitian yang meliputi sebagai berikut :

a.

Jenis Kelamin Responden Frekuensi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut :

74

Tabel 4.2. Jenis Kelamin Responden Je nis Kelamin Frequency 105 47 152 Percent 69.1 30.9 100.0 Valid Percent 69.1 30.9 100.0 Cumulative Percent 69.1 100.0

Valid

Laki-laki Perempuan Total

(Sumber : Output Frequncies, Lampiaran 6)

Responden yang didapat ternyata sebagian besar adalah laki-laki dengan jumlah masing-masing adalah untuk laki-laki sebanyak 105 responden dan untuk perempuan sebesar 47 responden.

b.

Usia Responden Frekuensi responden menurut usia dapat dilihat pada Tabel 4.3. berikut : Tabel 4.3. Frekuensi Usia RespondenUsia Responden Frequency 54 76 22 152 Percent 35.5 50.0 14.5 100.0 Valid Percent 35.5 50.0 14.5 100.0 Cumulative Percent 35.5 85.5 100.0

Valid

30 Tahun Total

(Sumber : Output Frequncies, Lampiaran 6)

Penelitian menunjukan bahwa responden usia dibawah 20 tahun yang berjumlah 54 responden juga dapat memberikan pendapat mengenai gitar bass elektrik. Peneliti menyimpulkan behwa persepsi responden usia dibawah 20 tahun patut diperhitungkan dan disimpulkan pula bahwa

75

tingkat kevalidan data lebih tergantung pada kemampuan membedakan tiap gitar bass elektrik dari pada faktor usia. Selain itu menunjukan bahwa pada usia produktif sekitar 20-30 tahun yang berjumlah 76 responden paling dapat memberikan pendapat mengenai gitar bass elektrik dan sisanya usia diatas 30 tahun yang berjumlah 22 responden. Kebanyakan mereka telah mempunyai penghasilan dan mengerti tentang gitar bass elektrik.

c. Tingkat Pendidikan Responden Frekuensi responden menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut : Tabel 4.4. Frekuensi Pendidikan RespondenTingkat Pe ndidikan Frequency 69 83 152 Percent 45.4 54.6 100.0 Valid Percent 45.4 54.6 100.0 Cumulative Percent 45.4 100.0

Valid

SMU Sarjana Total

(Sumber : Output Frequncies, Lampiaran 6)

Tingkat pendidikan Universitas berjumlah 83 responden kemudian tingkat pendidikan SMU sebanyak 69 responden. Umumnya usia 20-30 tahun adalah para mahasiswa dan lulusan SMU.

d. Musisi atau Player Frekuensi responden menurut jenis alat musik yang dimainkan dapat

76

dilihat pada Tabel 4.5. berikut : Tabel 4.5. Frekuensi Jenis Alat Musik yang Dimainkan RespondenMusisi/Player Cumulative Percent 27.0 74.3 86.8 100.0

Frequency Valid Musisi 41 72 19 20 152 Total(Sumber : Output Frequncies, Lampiaran 6)

Percent 27.0 47.4 12.5 13.2 100.0

Valid Percent 27.0 47.4 12.5 13.2 100.0

Dari perhitungan didapat musisi bass (bassis) adalah responden yang paling banyak dengan jumlah 72 responden, musisi gitar (gitaris) sebanyak 41 responden, musisi keyboard (keyboardis) sebanyak 20 responden. Sedangkan musisi drum (drummer) menempati posisi terakhir dengan 19 responden.

e. Tingkat Pendapatan (uang saku)/bulan Responden Frekuensi responden menurut tingkat pendapatan dapat dilihat pada Tabel 4.6. berikut : Tabel 4.6. Frekuensi Pendapatan (uang saku)/bulan Responden

77

Pendapatan Frequency Rp 1500000 20 Total 152 Percent 38.2 48.7 13.2 100.0 Valid Percent 38.2 48.7 13.2 100.0 Cumulative Percent 38.2 86.8 100.0

Valid

(Sumber : Output Frequncies, Lampiaran 6)

Tingkat pendapatan (uang saku)/bulan responden terbesar adalah dibawah Rp 1000000 sebanyak 58 responden, antara Rp 1000000-Rp 1500000 sebanyak 74 responden, dan diatas Rp 1500000 sebanyak 20 responden.

4.3.4. Analisa Hasil Faktor pada lampiran Output Faktor Analysis, pada table KMO and Bartletts test terlihat angka K-M-O Measure Of Sampling Adequancy (MSA) adalah 0,622 oleh karena angka MSA diatas 0,5 maka kumpulan Variabel tersebut dapat diproses lebih lanjut, selanjutnya tiap variable dianalisis untuk mengetahui mana yang akan diproses lebih lanjut dan mana yang harus dikeluarkan. Tetapi pada proses tersebut tidak perlu ada variabel yang harus dikeluarkan karena tidak ada MSA dibawah 0,5 sehingga kesembilan variable penelitian dapat dilakukan analisa faktor, hal ini dapat dilihat pada lampiran Output Analisa Faktor tabel Anti Image Matrices (AIM). Dimana jika AIM > 0,5 untuk tiap variabel maka dapat dilakukan analisa factor lebih lanjut yaitu Rotasi faktor. Pada lampiran terlihat untuk AIM sound 0,613 > 0,5, AIM kenyamanan neck 0,632 > 0,5, AIM kenyamanan body 0,573 > 0,5, AIM konstruksi 0,680 > 0,5, AIM keberadaan bengkel gitar 0,600 > 0,5, AIM harga 0,770 > 0,5, AIM banyak jumlah senar 0,657 > 0,5, AIM skala fret

78

0,613 > 0,5 dan AIM image 0,516 > 0,5. karena Anti Image Matrices (AIM) dari kesembilan variabel diatas 0,5 maka dapat dilakukan analisa faktor dan dari analisa faktor 9 variabel tersebut dapat dibentuk 3 faktor Tabel 4.7. berikut : Tabel 4.7. Hasil Analisa Faktora Rotate d Compone nt M atrix

Sound Kenyamanan Neck Kenyamanan Body Konstruksi Keberadaan Bengkel Gitar Harga Banyak Jumlah Senar Skala Fret Image

1 8.095E-02 -3.58E-02 .199 5.901E-02 .712 .576 .674 .834 -6.32E-02

Component 2 3 .792 -3.63E-02 .792 .187 6.003E-03 .823 .746 -9.53E-03 7.997E-02 -4.39E-02 8.542E-03 .108 9.769E-02 -9.52E-02 9.948E-02 .191 -3.98E-02 .838

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 4 iterations.

(Sumber : Rotated Component Matrix, Hasil Analisa Faktor, Lampiran 7)

Dari hasil analisa faktor tersebut didapat 3 faktor untuk mengelompokan masing-masing atribut gitar bass elektrik dan dari hasil component matrix hasil dari proses rotasi memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas jika dibandingkan tidak dilakukan rotasi. Dengan demikian kesembilan variabel telah direduksi menjadi hanya terdiri atas 3 faktor yang selanjutnya akan diproses lebih lanjut dalam analisa kluster, ketiga faktor tersebut adalah : Faktor 1 terdiri atas keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret.

79

-

Faktor 2 terdiri atas sound, kenyamanan neck, dan konstruksi. Faktor 3 terdiri atas kenyamanan body, dan image.

4.3.5. Analisa Hasil Kluster Analisa ini bertujuan untuk mengelompokan musisi berdasarkan atributatribut yang mengikutinya. Pengelompokan data ini menggunakan analisa kluster dan data yang digunakan adalah data faktor pada lampiran yang merupakan jawaban dari data kuisioner. Identifikasi musisi dalam memposisikan beberapa gitar bass elektrik dikelompokan berdasarkan atribut yang dicari dengan menggunakan struktur benefit skala likert. Sebelum melakukan pengolahan data kluster, jumlah kluster yang ingin dibentuk harus ditentukan lebih dahulu. Dalam hal ini berdasarkan faktor yang terbentuk pada analisa faktor sebelumnya. Untuk memberi nama segmen yang telah terbentuk digunakan teknik tak hirarki yang bertujuan untuk mengelompokan seluruh objek atau individu dalam kelompok, metode yang digunakan adalah pengelompokan tak hirarki K- Means Clister. Metode ini bertujuan untuk mengelompokan objek sedemikian rupa sehingga jarak tiap pusat kedalam satu kelompok minimum. Dimana syarat pengambilan keputusan dari segmen ini adalah diambil nilai terbesar dari tiap segmen hasil akhir dari analisa kluster. Terlihat pada lampiran final cluster center, konstruksi memiliki nilai terbesar pada segmen 1 sehingga variabel tersebut termasuk dalam segmen 1 demikian seterusnya untuk kedelapan variabel lainnya dipilih nilai terbesar yang dimiliki dari 3 segmen. Pembagian 3 nilai segmen tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8. dan tabel 4.9.

80

berikut : Tabel 4.8. Jumlah Responden Dalam Tiap SegmenNu mb e r o f Case s in e ach Clu ste r Cluster 1 2 3 12.000 53.000 87.000 152.000 .000

Valid Missing(Sumber : Hasil Analisa Kluster, Lampiran 8)

Tabel 4.9. Final Cluster CentersFinal Cluste r Ce nte rs Cluster 2 4.4 4.6 4.7 4.3 4.1 3.9 4.2 3.7 4.6

1 Sound Kenyamanan Neck Kenyamanan Body Konstruksi Keberadaan Bengkel Gitar Harga Banyak Jumlah Senar Skala Fret Image 4.1 4.3 3.4 4.4 3.8 3.4 2.4 3.0 4.1

3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.5 4.5 4.5 4.6 4.2

(Sumber : Final Cluster Center, Hasil Analisa Kluster, Lampiran 8)

Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. 2. Segmen 1 adalah musisi yang mengutamakan konstruksi. Segmen 2 adalah musisi yang mengutamakan sound, kenyamanan neck, kenyamanan body, dan image. 3. Segmen 3 adalah musisi yang mengutamakan keberadaan

81

bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret. Sedangkan jumlah dari responden dari tiap segmen adalah untuk segmen 1 sebanyak 12 orang, segmen 2 sebanyak 53 orang, dan segmen 3 sebanyak 87 orang. Dan pada tabel ANOVA (pada lampiran 8), adalah dimana tabel ini menguji 9 variabel mana yang berbeda antara kluster 1, kluster 2, dan kluster 3 serta mana yang sebenarnya relatif sama. Hal ini berpedoman pada jika angka sig > 0,05 maka tidak ada perbedaan yang berarti antara ketiga kluster yang berhubungan dengan variabel tersebut, tetapi jika angka sig < 0,05 maka ada perbedaan yang berarti dari ketiga kluster dan berhubungan dengan variabel tersebut, terlihat pada kolom ANOVA dari penelitian ini terdapat dua angka > 0,05 namun tidak berarti variabel yang tidak signifikan akan dikeluarkan. Analisis hanya ingin mengetahui mana variabel yang signifikan perbedaannya dan mana yang tidak, hal ini juga dapat dilihat pada kolom F semakin besar angka F maka semakin besar perbedaaan dari ketiga kluster untuk variabel yang bersangkutan.

4.3.6. Analisa Hasil Tabulasi Silang Pengolahan data tabulasi silang bertujuan untuk menampilkan data dalam bentuk tabel guna menguji hubungan antara dua variabel. Pada penelitian ini, tabel tabulasi silang untuk menguji asosiasi antara variabel segmen dengan variabel deskriptornya. Data yang diperoleh berasal dari kuisioner bagian II dan III. Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memperjelas perbedaan karakteristik antar segmen dan uji yang digunakan adalah uji chi square. Hasil pengolahan data tabulasi silang beserta pengujian signifikasi dapat dilihat pada table 4.10. berikut :

82

Tabel 4.10. Uji Kebebasan Variabel Deskriptor dengan Segmen. Uji Kebebasan Variabel Value Chi Square 2,259 12,013 6,112 15,763 9,766 df 2 4 2 6 4 X2 ( = 0,05) 5,991 9,488 5,991 12,592 9,488 Hipotesis Diterima Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak

Jenis Kelamin Usia Responden Tingkat Pendidikan Musisi/Player Pendapatan

(Sumber : Output Crosstab, Chi-square, Lampiaran 9)

Dengan mengambil tingkat signifikan 0,05 maka dapat dilakukan uji kebebasan dengan pedoman sebagai berikut : Ho = Bahwa tidak ada hubungan antara variabel deskriptor dengan pembentukan segmen. Hi = Bahwa ada hubungan antara variabel deskriptor pembentukan segmen. Pada tabel chi square = 0,05 untuk df = 2 nilai x2 adalah 5,991 untuk df = 4 nilai x2 adalah 9,488 dan untuk df = 6 nilai x2 adalah 12,592. Bila nilai x2 hitung lebih besar dari nilai x2 tabel maka Ho ditolak dan sebaliknya. Dari tabel 4.11 diatas terlihat bahwa variabel usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan mempunyai nilai x2 hitung lebih besar daripada nilai x2 tabel, berarti Ho ditolak dengan kata lain ada hubungan antara variabel dengan pembentukan segmen. Variabel ini kita jadikan deskriptor segmen, sedangkan jenis kelamin tidak ada hubungannya dengan pembentukan segmen. Agar lebih mudah dalam menginterprestasikan karakteristik tiap segmen,

83

maka jumlah responden yang masuk dalam masing-masing kategori variabel deskriptor akan dinyatakan dalam persentase. Persentase ini adalah persentase responden dalam kategori tertentu terhadap seluruh responden dalam segmen yang bersangkutan. Deskripsi jumlah dan presentase bias dilihat pada tabel 4.11. dan 4.12. berikut :

Tabel 4.11. Deskripsi Tiap Segmen Pada Responden Variabel Usia Responden Tingkat Pendidikan Musisi/Player < 20 tahun 20-30 tahun > 30 tahun SMU Sarjana Gitar Bass Drum Keyboard Rp 1500000(Sumber : Hasil Analisa Tabulasi Silang, Lampiran 9)

Segmen 1 6 1 5 4 8 9 1 1 1 2 8 2

Segmen 2 18 29 6 18 35 12 27 7 7 14 32 7

Segmen 3 30 46 11 47 40 20 44 11 12 42 34 11

Pendapatan

Tabel 4.12. Deskripsi Tiap Segmen Pada Responden Dalam persen (%) Variabel Usia Responden Tingkat Pendidikan Musisi/Player < 20 tahun 20-30 tahun > 30 tahun SMU Sarjana Gitar Bass Segmen 1 11,1 1,3 22,7 5,8 9,6 22,0 1,4 Segmen 2 33,3 38,2 27,3 36,1 42,2 29,3 37,5 Segmen 3 55,6 60,5 50,0 68,1 48,2 48,8 61,1

84

Pendapatan

Drum Keyboard Rp 1500000

5,3 5,0 3,4 10,8 10,0

36,8 35,0 24,1 43,2 35,0

57,9 60,0 72,4 45,9 55,0

(Sumber : Hasil Analisa Tabulasi Silang, Lampiran 9)

Setelah kita mengetahui prosentase terbesar responden dari tiap-tiap segmen maka dapat ditentukan karakteristik dari tiap segmen seperti terlihat pada tabel 4.13. berikut : Tabel 4.13. Karakteristik Dari Tiap-tiap Segmen Variabel Usia Responden Tingkat Pendidikan Musisi/Player Pendapatan Segmen 1 Lebih dari 30 tahun Sarjana Gitar Antara Rp. 1000000-1500000(Sumber : Kesimpulan dari Tabel 4.12)

Segmen 2 Antara 20-30 tahun Sarjana Bass Antara Rp. 1000000-1500000

Segmen 3 Antara 20-30 tahun SMU Bass Kurang dari Rp. 1000000

Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa segmen tersebut memiliki variabel yang berbeda. Hal ini dapat terlihat pada ketiga segmen dimana variabel usia responden pada segmen 1 didominasi lebih dari 30 tahun, segmen 2 didominasi antara 20-30 tahun, dan segmen 3 didominasi antara 20-30 tahun ; variabel tingkat pendidikan pada segmen 1 didominasi oleh sarjana, variabel 2 didominasi oleh sarjana, dan segmen 3 didominasi oleh SMU ; variabel musisi/player pada segmen 1 didominasi oleh pemain gitar, segmen 2 didominasi oleh pemain bass, dan segmen 3 didominasi oleh pemain bass ; sedangkan untuk variabel pendapatan pada segmen 1 didominasi antara Rp 1000000-Rp 1500000,

85

segmen 2 didominasi antara Rp 1000000-Rp 1500000, dan pada segmen 3 didominasi kurang dari Rp. 1000000. Dimana pada segmen 1 yang dihuni oleh pemain gitar dengan usia lebih dari 30 tahun, dan tingkat pendidikan sarjana dalam memposisikan produk gitar bass elektrik berdasarkan konstruksi. Karena dengan konstruksi (bahan baku kayu) yang bagus akan mempengaruhi kualitas suara dan kekuatan daripada gitar bass elektrik itu sendiri. Pada segmen 2 yang dihuni oleh pemain bass dengan usia antara 20-30 tahun, dan tingkat pendidikan SMU dalam memposisikan produk gitar bass elektrik berdasarkan atribut sound, kenyamanan neck, kenyamanan body, dan image. Dengan kualitas sound yang bagus, kenyamanan pegangan neck, dan bentuk daripada body gitar bass elektrik pada saat memainkannya akan mempengaruhi image produk di mata musisi. Pada segmen 3 yang dihuni oleh pemain bass dengan usia antara 20-30 tahun, dan tingkat pendidikan sarjana dalam memposisikan produk gitar bass elektrik berdasarkan atribut keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret. Pentingnya keberadaan bengkel gitar untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada gitar bass, harga yang berpengaruh terhadap kualitas produk, banyak jumlah senar dan skala fret yang disesuaikan kebutuhan dan musik yang dimainkan oleh musisi.

4.3.7. Analisa Hasil Multi Dimensional Scaling (MDS) Berdasarkan data tingkat kesamaan atau data similarity yang diperoleh dari data kuisioner, maka dilakukan pemetaan posisi gitar bass elektrik satu terhadap

86

gitar bass elektrik merek lain dengan menggunakan metode skala multi dimensional scaling yang berdasarkan atribut yang terbentuk dari tiap faktor. Pengolahan ini bertujuan untuk mengukur persepsi musisi dalam memposisikan beberapa produk gitar bass elektrik berdasarkan atribut yang dimiliki dari 5 gitar bass elektrik yang diperbandingkan. Hasil dari pemetaan posisi tiap gitar bass elektrik dengan menggunakan skala multi dimensional lebih lengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran 9 dari penelitian ini. Selanjutnya hasil pengukuran persepsi konsumen ini digambarkan dalam suatu peta persepsi yang berisi posisi dari gitar bass elektrik yang diteliti. Penggambaran peta posisi tersebut digunakan untuk melihat gitar bass elektrik dimata musisi relative sama dengan gitar bass elektrik mana, relative berbeda dengan gitar bass elektrik mana, atribut apa saja yang menjadi keunggulan dari gitar bass elektrik dibandingkan pesaingnya dan mana yang justru menjadi keunggulan pesaing dimata musisi, kemudian strategi apa yang harus dilakukan dalam berkompetisi dengan para pesaingnya. 4.4. Penentuan Koordinat Posisi Gitar Bass Elektrik dengan Analisa MDS Dalam skala multidimensional yang telah dilakukan dapat diperoleh faktor untuk masing-masing dimensi. Koordinat tiap merek dihitung berdasarkan nilai rata-rata skor faktor tiap merk untuk tiap masing-masing dimensi dari seluruh responden pada pertanyaan kuisioner. Dari pengolahan data skala

multidimensional diperoleh koordinat 5 gitar bass elektrik yang diperbandingkan dapat dilihat pada tabel 4.14. berikut : Tabel 4.14. Koordinat 5 Gitar Bass Eletrik Pada Sumbu X, Y, dan Z Gitar Bass Elektrik Yamaha Dimensi 1 0,1850 Dimensi 2 2,0393 Dimensi 3 -0,3240

87

Fender Musicman Cort Ibanez

-1,5009 -1,4819 1,4652 1,3326

-0,4069 -0,4191 -0,4831 -0,7303

0,1833 0,1900 0,7342 -0,7836

(Sumber : Stimulus Coordinates, Hasil Analisa Multidimensional Sacaling, lampiran 10)

Konfigurasi akhir dari posisi gitar bass elektrik dalam peta persepsi dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut : Gambar 4.1. Peta Posisi Gitar Bass Elektrik dengan Tiga Dimensi

Derived Stimulus Configuration Euclidean distance model

2.5 2.0 1.5

yamaha

Dimension 2

1.0 .5 0.0 -.5 ibanez musicman fender 1.0 cort

Dimension 1

2.01.5 1.0 .5 0.0 -.5 -1.0 -1.5

-.5

0.0

.5

Dimension 3

(Sumber : Hasil Multi Dimensional Scaling, Lampiran 10)

Peta posisi diatas menunjukan posisi gitar bass elektrik terhadap gitar bass elektrik lainnya. Dari peta posisi tersebut dapat diketahui jarak yang mencerminkan tingkat kesamaan antara gitar bass elektrik. Semakin dekat jarak antara dua gitar bass elektrik maka semakin serupa pula kedua gitar bass elektrik

88

tersebut di mata musisi. Dari aspek pemasaran hal ini dapat di interprestasikan sebagai adanya persaingan yang ketat antara beberapa gitar bass elektrik. Pada analisa MDS ini digunakan MDS model 3 dimensi karena pada analisa faktor terbentuk 3 faktor dari 9 variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk memudahkan pengidentifikasian dari analisa output digunakan model 3 dimensi dimana dimensi 1 mewakili faktor 1, dimensi 2 mewakili faktor 2, dan dimensi 3 mewakili faktor 3. Dimensi dan atribut tersebut adalah : a. Dimensi 1 posisi gitar bass elektrik lebih cenderung mengutamakan keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret. b. Dimensi 2 posisi gitar bass elektrik lebih cenderung mengutamakan sound, kenyamanan neck, dan konstruksi. c. Dimensi 3 posisi gitar bass elektrik lebih cenderung mengutamakan kenyamanan body dan image. Dari peta hasil proses MDS 3 dimensi. Terlihat bahwa Cort mempunyai kemiripan dengan Ibanez dan kedua gitar bass elektrik tersebut mempunyai faktor yang paling membedakan dengan gitar bass elektrik lain pada dimensi 1. Dimana Cort dan Ibanez mempunyai kesamaan lebih cederung pada atribut keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret. Dimana kedua gitar bass elektrik tersebut lebih diminati oleh segmen 3. Sedangkan Fender dan Musicman yang terletak pada dimensi 3 mempunyai faktor yang membedakan dengan gitar bass elektrik lain. Gitar bass elektrik ini lebih mengutamakan kenyamanan body dan image, dimana kedua gitar bass elektrik ini lebih diminati oleh sebagian segmen 2. Sementara Yamaha yang

89

terletak pada dimensi 2 lebih mengutamakan sound, kenyamanan neck, dan konstruksi, dimana gitar bass elektrik ini lebih diminati oleh segmen 1 dan sebagian segmen 2.

4.5.

Analisa Hasil Dan Strategi Pemasaran Sejauh ini analisa pemasaran yang merupakan analisa peta persepsi telah

memberikan gambaran dari posisi gitar bass elektrik yang dilibatkan dalam penelitian ini. Namun analisa yang ada belum memberikan gambaran kearah manakah gitar bass elektrik Yamaha, Fender, Musicman, Cort, dan Ibanez dapat dipilih oleh calon musisi sebagai alat musik yang baik. Analisa strategi positioning berikut akan memberikan gambaran strategi apa yang sebaiknya dilakukan oleh Yamaha, Fender, Musicman, Cort, dan Ibanez dilihat dari tingkat persaingan gitar bass elektrik pada peta persepsi. Analisa tersebut adalah sebagai berikut : Dari map MDS, terlihat bahwa gitar bass elektrik Yamaha pada titik koordinat 0,1850 (sumbu x); 2,0393 (sumbu y); -0,3240 (sumbu z) terletak paling jauh dari keempat gitar bass elektrik lainnya. Gitar bass elektrik Fender pada titik koordinat -1,5009 (sumbu x); -0,4069 (sumbu y); 0,1833 (sumbu z) ternyata mempunyai kemiripan dengan gitar bass elektrik Musicman pada titik koordinat -1,4819 (sumbu x); -0,4191 (sumbu y); 0,1900 (sumbu z), karena letak paling berdekatan dan berada pada kuadran yang sama. Sedangkan gitar bass elektrik Cort pada titik koordinat 1,4652 (sumbu x); -0,4831 (sumbu y); 0,7342 (sumbu z)

90

ternyata mempunyai kemiripan dengan gitar bass elektrik Ibanez pada titik koordinat 1,3326 (sumbu x); -0,7303 (sumbu y); -0,7836 (sumbu z), karena letak paling berdekatan dan berada pada kuadran yang sama. Perhatikan analisa dari sudut dimensi 1 (sumbu x), dimensi 2 (sumbu y), dan dimensi 3 (sumbu z) : DIMENSI 1. dari gambar terlihat bahwa semakin ke kiri, angka dimensi 1 semakin besar. Juga terlihat bahwa gitar bass elektrik Cort dan Ibanez berada paling dekat dengan angka dimensi 1 yang terbesar (di ujung kiri). Hal ini berarti gitar bass elektrik Cort dan Ibanez mempunyai faktor-faktor dimensi 1 yang sangat membedakan dibandingkan gitar bass elektrik lainnya. Karena pada dimensi 1 mengandung faktor keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret. Maka dapat dikatakan bahwa : keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret gitar bass elektrik Cort dan Ibanez adalah hal-hal yang paling membedakan dibandingkan faktor dari gitar bass elektrik yang lainnya. Sedangkan gitar bass elektrik Yamaha, Fender, dan Musicman terletak di sebelah kanan dengan angka kecil, maka faktor keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret bukan faktor yang membedakan di mata responden. DIMENSI 2. dari gambar terlihat bahwa semakin ke atas, angka dimensi 2 semakin besar. Juga terlihat bahwa gitar bass elektrik Yamaha berada paling dekat dengan angka dimensi 2 yang terbesar (di atas). Hal ini berarti gitar bass elektrik Yamaha mempunyai faktor-faktor dimensi 2 yang sangat membedakan dibandingkan gitar bass elektrik lainnya. Karena pada dimensi 2 mengandung faktor sound, kenyamanan neck, dan konstruksi. Maka dapat dikatakan bahwa

91

: sound, kenyamanan neck, dan konstruksi gitar bass elektrik Yamaha adalah hal-hal yang paling membedakan dibandingkan faktor dari gitar bass elektrik yang lainnya. Sedangkan gitar bass elektrik Fender, Musicman, Cort, dan Ibanez terletak di bawah dengan angka kecil, maka faktor sound, kenyamanan neck, dan konstruksi bukan faktor yang membedakan di mata responden. DIMENSI 3. dari gambar terlihat bahwa semakin ke kanan, angka dimensi 3 semakin besar. Juga terlihat bahwa gitar bass elektrik Fender dan Musicman berada paling dekat dengan angka dimensi 3 yang terbesar (di ujung kanan). Hal ini berarti gitar bass elektrik Fender dan Musicman mempunyai faktorfaktor dimensi 3 yang sangat membedakan dibandingkan gitar bass elektrik lainnya. Karena pada dimensi 3 mengandung faktor kenyamanan body dan image. Maka dapat dikatakan bahwa : kenyamanan body dan image gitar bass elektrik Fender dan Musicman adalah hal-hal yang paling membedakan dibandingkan faktor dari gitar bass elektrik yang lainnya. Sedangkan gitar bass elektrik Yamaha, Cort, dan Ibanez terletak di kiri dengan angka kecil, maka faktor kenyamanan body dan image bukan faktor yang membedakan di mata responden. Analisis dimensi 1, 2, dan 3 diatas tentu harus didukung fakta bahwa dimensi 1 mengandung sekian variabel dominan, dimensi 2 mengandung sekian variabel dominan juga, sedangkan dimensi 3 juga mengandung variabel dominan yang lain. Pengelompokan variabel menjadi 3 faktor (dimensi) dapat dilihat pada analisa faktor. Dengan mengetahui fakta tersebut, dapat dikembangkan beberapa alternatif strategi bagi gitar bass elektrik Ibanez :

92

-

Dengan gitar bass elektrik Cort, karena dimata responden kedua gitar bass elektrik mempunyai banyak kemiripan, sebaiknya bersaing dalam skala kecil saja.

-

Dengan gitar bass elektrik Musicman, karena mempunyai variabel yang paling membedakan adalah kenyamanan body dan image maka gitar bass elektrik Ibanez dapat lebih fokus pada kenyamanan body dan imagenya, hingga musisi setelah beberapa saat akan mengubah persepsinya.

-

Dengan gitar bass elektrik Fender, karena Fender mempunyai posisi yang sama dengan Musicman, maka Ibanez dapat menerapkan strategi bersaing yang relative sama dengan Fender. Selain itu diharapkan Ibanez dapat menarik minat musisi pada sebagian segmen 2 yang berusia antara 20-30 tahun, tingkat pendidikan sarjana, sebagai musisi bass, memiliki pendapatan antara Rp 1000000-Rp 1500000.

-

Dengan gitar bass elektrik Yamaha, karena mempunyai variabel yang paling membedakan adalah sound, kenyamanan neck, dan konstruksi maka gitar bass elektrik Ibanez dapat lebih fokus pada kualitas sound, kenyamanan neck, dan konstruksi, serta dapat menarik minat musisi pada segmen 1 dan sebagian segmen 2 yang berusia lebih dari 30 tahun dan antara 20-30 tahun, tingkat pendidikan sarjana, sebagai musisi gitar dan bass, memiliki pendapatan antara Rp 1000000-Rp 1500000.

Jadi secara keseluruhan dalam bersaing dengan merk gitar bass elektrik lainnya, sebaiknya Ibanez lebih mengutamakan variabel : 1. Konstruksi ; 2. Sound ; 3. Kenyamanan Neck ; 4. Kenyamanan Body ; 5. Image. Sedangkan strategi untuk gitar bass elektrik Cort, dapat dikembangkan

93

alternative sebagai berikut : Dengan gitar bass elektrik Ibanez, karena dimata responden kedua gitar bass elektrik mempunyai banyak kemiripan, sebaiknya bersaing dalam skala kecil saja. Dengan gitar bass elektrik Musicman, karena mempunyai variabel yang paling membedakan adalah kenyamanan body dan image maka gitar bass elektrik Cort dapat lebih fokus pada kenyamanan body dan imagenya, hingga musisi lebih berminat pada Cort. Dengan gitar bass elektrik Fender, karena Fender mempunyai posisi yang sama dengan Musicman, maka Cort dapat menerapkan strategi bersaing yang relative sama dengan Fender. Selain itu diharapkan Cort dapat menarik minat musisi pada sebagian segmen 2 yang berusia antara 20-30 tahun, tingkat pendidikan sarjana, sebagai musisi bass, memiliki pendapatan antara Rp 1000000-Rp 1500000. Dengan gitar bass elektrik Yamaha, karena mempunyai variabel yang paling membedakan adalah sound, kenyamanan neck, dan konstruksi maka gitar bass elektrik Cort dapat lebih fokus pada kualitas sound, kenyamanan neck, dan konstruksi, serta dapat menarik minat musisi pada segmen 1 dan sebagian segmen 2 yang berusia lebih dari 30 tahun dan antara 20-30 tahun, tingkat pendidikan sarjana, sebagai musisi gitar dan bass, memiliki pendapatan antara Rp 1000000-Rp 1500000. Jadi secara keseluruhan dalam bersaing dengan merk gitar bass elektrik lainnya, sebaiknya Cort lebih mengutamakan variabel : 1. Konstruksi ; 2. Sound ; 3. Kenyamanan Neck ; 4. Kenyamanan Body ; 5. Image.

94

Untuk gitar bass elektrik Musicman dapat dikembangkan beberapa alternatif strategi sebagai berikut : Dengan gitar bass elektrik Ibanez, karena mempunyai variabel yang paling membedakan adalah keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret maka gitar bass elektrik Musicman dapat lebih fokus pada keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret, hingga musisi setelah beberapa saat, akan mengubah persepsinya. Dengan gitar bass elektrik Cort, karena Cort mempunyai posisi yang sama dengan Ibanez yaitu berada pada dimensi 1, maka Musicman dapat menerapkan strategi bersaing yang relative sama dengan Ibanez. Selain itu diharapkan Musicman dapat menarik minat musisi pada segmen 3 yang berusia antara 20-30 tahun, tingkat pendidikan SMU, sebagai musisi bass, memiliki pendapatan kurang dari Rp 1000000, karena itu maka diharapkan Musicman dapat lebih menekan harga jual produknya. Dengan gitar bass elektrik Fender, karena dimata responden kedua gitar bass elektrik mempunyai banyak kemiripan, sebaiknya bersaing dalam skala kecil saja. Dengan gitar bass elektrik Yamaha, karena mempunyai variabel yang paling membedakan adalah sound, kenyamanan neck, dan konstruksi maka gitar bass elektrik Cort dapat lebih fokus pada kualitas sound, kenyamanan neck, dan konstruksi, serta dapat menarik minat musisi pada segmen 1 dan sebagian segmen 2 yang berusia lebih dari 30 tahun dan antara 20-30 tahun, tingkat pendidikan sarjana, sebagai musisi gitar dan bass, memiliki

95

pendapatan antara Rp 1000000-Rp 1500000. Jadi secara keseluruhan dalam bersaing dengan merk gitar bass elektrik lainnya, sebaiknya Musicman lebih mengutamakan variabel : 1. Harga ; 2. Banyak Jumlah Senar ; 3. Keberadaan Bengkel Gitar ; 4. Konstruksi ; 5. Sound ; 6. Kenyamanan Neck ; 7. Skala Fret. Untuk gitar bass elektrik Fender, dapat dikembangkan alternative sebagai berikut : Dengan gitar bass elektrik Ibanez, karena mempunyai variabel yang paling membedakan adalah keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret maka gitar bass elektrik Fender dapat lebih fokus pada keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret, hingga dapat menarik minat musisi. Dengan gitar bass elektrik Cort, karena Cort mempunyai posisi yang sama dengan Ibanez yaitu berada pada dimensi 1, maka Fender dapat menerapkan strategi bersaing yang relative sama dengan Ibanez. Selain itu diharapkan Fender dapat menarik minat musisi pada segmen 3 yang berusia antara 20-30 tahun, tingkat pendidikan SMU, sebagai musisi bass, memiliki pendapatan kurang dari Rp 1000000, karena itu maka diharapkan Fender dapat lebih menekan harga jual produknya. Dengan gitar bass elektrik Musicman, karena dimata responden kedua gitar bass elektrik mempunyai banyak kemiripan, sebaiknya bersaing dalam skala kecil saja. Dengan gitar bass elektrik Yamaha, karena mempunyai variabel yang paling membedakan adalah sound, kenyamanan neck, dan konstruksi maka

96

gitar bass elektrik Cort dapat lebih fokus pada kualitas sound, kenyamanan neck, dan konstruksi, serta dapat menarik minat musisi pada segmen 1 dan sebagian segmen 2 yang berusia lebih dari 30 tahun dan antara 20-30 tahun, tingkat pendidikan sarjana, sebagai musisi gitar dan bass, memiliki pendapatan antara Rp 1000000-Rp 1500000. Jadi secara keseluruhan dalam bersaing dengan merk gitar bass elektrik lainnya, sebaiknya Fender lebih mengutamakan variabel : 1. Harga ; 2. Banyak Jumlah Senar ; 3. Keberadaan Bengkel Gitar ; 4. Konstruksi ; 5. Sound ; 6. Kenyamanan Neck ; 7. Skala Fret. Sedangkan strategi untuk gitar bass elektrik Yamaha, dapat dikembangkan alternative sebagai berikut : Dengan gitar bass elektrik Ibanez, karena mempunyai variabel yang paling membedakan adalah keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret maka gitar bass elektrik Yamaha dapat lebih fokus pada keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret, hingga dapat menarik minat musisi. Dengan gitar bass elektrik Cort, karena Cort mempunyai posisi yang sama dengan Ibanez yaitu berada pada dimensi 1, maka Yamaha dapat menerapkan strategi bersaing yang relative sama dengan Ibanez. Selain itu diharapkan Yamaha dapat menarik minat musisi pada segmen 3 yang berusia antara 20-30 tahun, tingkat pendidikan SMU, sebagai musisi bass, memiliki pendapatan kurang dari Rp 1000000, karena itu maka diharapkan Yamaha dapat lebih menekan harga jual produknya. Dengan gitar bass elektrik Musicman, karena mempunyai variabel yang

97

paling membedakan adalah kenyamanan body dan image maka gitar bass elektrik Yamaha dapat lebih fokus pada kenyamanan body dan image, hingga musisi setelah beberapa saat akan mengubah persepsinya. Dengan gitar bass elektrik Fender, karena Fender mempunyai posisi yang sama dengan Musicman, maka Yamaha dapat menerapkan strategi bersaing yang relative sama dengan Fender. Selain itu diharapkan Yamaha dapat menarik minat musisi pada sebagian segmen 2 yang berusia antara 20-30 tahun, tingkat pendidikan sarjana, sebagai musisi bass, memiliki pendapatan antara Rp 1000000-Rp 1500000. Jadi secara keseluruhan dalam bersaing dengan merk gitar bass elektrik lainnya, sebaiknya Yamaha lebih mengutamakan variabel : 1. Harga ; 2. Banyak Jumlah Senar ; 3. Keberadaan Bengkel Gitar ; 4. Konstruksi ; 5. Sound ; 6. Kenyamanan Neck ; 7. Kenyamanan Body ; 8. Skala Fret ; 9. Image.

4.6.

Pembahasan Berdasarkan hasil dari analisa kluster dan tabulasi silang terbentuk 3

segmen dengan karakteristik sebagai berikut : Segmen 1 dengan prosentase jumlah responden 7,89 %, lebih banyak dihuni oleh musisi dengan tingkat usia lebih dari 30 tahun sebagai musisi gitar dan mempunyai pendapatan antara Rp 1000000-Rp 1500000, dalam memposisikan gitar bass elektrik lebih cenderung mengutamakan atribut konstruksi. Segmen 2 dengan prosentase jumlah responden 34,87 % lebih banyak dihuni aleh usia antara 20-30 tahun sebagai musisi bass dan mempunyai pendapatan antara Rp 1000000-Rp 1500000, dalam memposisikan gitar bass elektrik lebih mengutamakan sound, kenyamanan neck, kenyamanan

98

body, dan image. Segmen 3 dengan prosentase jumlah responden 57,24 % lebih banyak dihuni aleh usia antara 20-30 tahun sebagai musisi bass dan mempunyai pendapatan kurang dari Rp 1000000, dalam memposisikan gitar bass elektrik lebih mengutamakan keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret. Koordinat 5 Gitar Bass Eletrik Pada Sumbu X, Y, dan Z Gitar Bass Elektrik Yamaha Fender Musicman Cort Ibanez Dimensi 1 0,1850 -1,5009 -1,4819 1,4652 1,3326 Dimensi 2 2,0393 -0,4069 -0,4191 -0,4831 -0,7303 Dimensi 3 -0,3240 0,1833 0,1900 0,7342 -0,7836

Peta Posisi Gitar Bass Elektrik dengan Tiga Dimensi

Derived Stimulus Configuration Euclidean distance model

2.5 2.0 1.5

yamaha

Dimension 2

1.0 .5 0.0 -.5 ibanez musicman fender 1.0 cort

Dimension 1

2.01.5 1.0 .5 0.0 -.5 -1.0 -1.5

-.5

0.0

.5

Dimension 3

Berdasarkan hasil dari tabel koordinat dan gambarr peta posisi analisa MDS, terlihat bahwa pada :

99

DIMENSI 1. Gitar bass elektrik Cort terletak pada titik koordinat 1,4652 (sumbu x); -0,4831 (sumbu y); 0,7342 (sumbu z) ternyata mempunyai kemiripan dengan gitar bass elektrik Ibanez pada titik koordinat 1,3326 (sumbu x); -0,7303 (sumbu y); -0,7836 (sumbu z), karena letak paling berdekatan dan berada pada kuadran yang sama, hal ini berarti gitar bass elektrik Cort dan Ibanez mempunyai faktor-faktor dimensi 1 yang sangat membedakan dibandingkan gitar bass elektrik lainnya yaitu faktor keberadaan bengkel gitar, harga, banyak jumlah senar, dan skala fret. DIMENSI 2. Gitar bass elektrik Yamaha terletak pada titik koordinat 0,1850 (sumbu x); 2,0393 (sumbu y); -0,3240 (sumbu z) terletak paling jauh dari keempat gitar bass elektrik lainnya. Hal ini berarti gitar bass elektrik Yamaha mempunyai faktor-faktor dimensi 2 yang sangat membedakan dibandingkan gitar bass elektrik lainnya yaitu faktor sound, kenyamanan neck, dan konstruksi. DIMENSI 3. Gitar bass elektrik Fender terletak pada titik koordinat -1,5009 (sumbu x); -0,4069 (sumbu y); 0,1833 (sumbu z) ternyata mempunyai kemiripan dengan gitar bass elektrik Musicman pada titik koordinat -1,4819 (sumbu x); -0,4191 (sumbu y); 0,1900 (sumbu z), karena letak paling berdekatan dan berada pada kuadran yang sama, hal ini berarti gitar bass elektrik Fender dan Musicman mempunyai faktor-faktor dimensi 3 yang sangat membedakan dibandingkan gitar bass elektrik lainnya yaitu faktor kenyamanan body dan image. Strategi-strategi yang harus dibuat oleh pihak produsen adalah : a. Untuk Yamaha, apabila ingin bersaing dengan merk gitar bass elektrik lainnya,

100

sebaiknya lebih mengutamakan : 1. Harga (disesuaikan dengan daya beli musisi); 2. Banyak Jumlah Senar (lebih variatif, disesuaikan dengan kebutuhan musisi dan jenis musik yang akan dimainkan); 3. Keberadaan Bengkel Gitar (lebih diperbanyak, agar mudah dijangkau untuk keperluan servis); 4. Konstruksi (menggunakan bahan baku kayu pilihan, kuat, tidak berat); 5. Sound (lebih dimaksimalkan, agar mengeluarkan suara yang bagus); 6. Kenyamanan Neck (bentuk neck harus nyaman ketika dipegang); 7. Kenyamanan Body (bentuk body yang sesuai dengan kontur tubuh); 8. Skala Fret (tidak terlalu lebar jarak antar fret, agar nyaman untuk fingering); 9. Image (citra produk yang semakin baik di mata musisi selain dari promosi tapi dengan adanya bukti nyata); b. Untuk Fender, apabila ingin bersaing dengan merk gitar bass elektrik lainnya, sebaiknya lebih mengutamakan : 1. Harga (disesuaikan dengan daya beli musisi); 2. Banyak Jumlah Senar (lebih variatif, disesuaikan dengan kebutuhan musisi dan jenis musik yang akan dimainkan); 3. Keberadaan Bengkel Gitar (lebih diperbanyak, agar mudah dijangkau untuk keperluan servis); 4. Konstruksi (menggunakan bahan baku kayu pilihan, kuat, tidak berat); 5. Sound (lebih dimaksimalkan, agar mengeluarkan suara yang bagus); 6. Kenyamanan Neck (bentuk neck harus nyaman ketika dipegang);

101

7. Skala Fret (tidak terlalu lebar jarak antar fret, agar nyaman untuk fingering); c. Untuk Musicman, apabila ingin bersaing dengan merk gitar bass elektrik lainnya, sebaiknya lebih mengutamakan : 1. Harga (disesuaikan dengan daya beli musisi); 2. Banyak Jumlah Senar (lebih variatif, disesuaikan dengan kebutuhan musisi dan jenis musik yang akan dimainkan); 3. Keberadaan Bengkel Gitar (lebih diperbanyak, agar mudah dijangkau untuk keperluan servis); 4. Konstruksi (menggunakan bahan baku kayu pilihan, kuat, tidak berat); 5. Sound (lebih dimaksimalkan, agar mengeluarkan suara yang bagus); 6. Kenyamanan Neck (bentuk neck harus nyaman ketika dipegang); 7. Skala Fret (tidak terlalu lebar jarak antar fret, agar nyaman untuk fingering); d. Untuk Cort, apabila ingin bersaing dengan merk gitar bass elektrik lainnya, sebaiknya lebih mengutamakan : 1. Konstruksi (menggunakan bahan baku kayu pilihan, kuat, tidak berat); 2. Sound (lebih dimaksimalkan, agar mengeluarkan suara yang bagus); 3. Kenyamanan Neck (bentuk neck harus nyaman ketika dipegang); 4. Kenyamanan Body (bentuk body yang sesuai dengan kontur tubuh); 5. Image (citra produk yang semakin baik di mata musisi selain dari promosi tapi dengan adanya bukti nyata); e. Untuk Ibanez, apabila ingin bersaing dengan merk gitar bass elektrik lainnya, sebaiknya lebih mengutamakan :

102

1. Konstruksi (menggunakan bahan baku kayu pilihan, kuat, tidak berat); 2. Sound (lebih dimaksimalkan, agar mengeluarkan suara yang bagus); 3. Kenyamanan Neck (bentuk neck harus nyaman ketika dipegang); 4. Kenyamanan Body (bentuk body yang sesuai dengan kontur tubuh); 5. Image (citra produk yang semakin baik di mata musisi selain dari promosi tapi dengan adanya bukti nyata);