BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A . Deskripsi...

24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A . Deskripsi kelas prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Kaliwiro, Kec.Kaliwiro, Kab.Wonosobo. Seting ini adalah kelas VIIB SMPN 1 Kaliwiro, dengan jumlah siswa 30 yang terdiri dari siswa laki-laki 15 dan siswa perempuan 15 orang. Kelas VIIB SMPN 1 Kaliwiro dijadikan objek penelitian tindakan karena menurut pengamatan penulis, minat belajar siswa kelas VIIB SMP 1 Kaliwiro masih rendah. Data ini diperoleh dari observsi awal yang dilakukan peniulis sebelum merumuskan tindakan penelitan. Disamping penulis juga mengamati program satuan pembelajaran yang sudah ada, guna menemukan data pendukung perlunya perbaikan pembelajaran , Peneliti berpendapat perlu adanya penyediaan alat peraga untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran . Hasil observasi terlihat bahwa siswa kurang berminat dalam belajar, hal ini terlihat dari kurangnya respon positif siswa terhadap penjelasan guru, pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung banyak siswa yang ribut, tidak memperhatikan penjelasan dari gurudan kurang antusias ketika pembelajaran akan berlangsung 24

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A . Deskripsi...

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A . Deskripsi kelas prasiklus

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Kaliwiro, Kec.Kaliwiro,

Kab.Wonosobo. Seting ini adalah kelas VIIB SMPN 1 Kaliwiro, dengan

jumlah siswa 30 yang terdiri dari siswa laki-laki 15 dan siswa perempuan 15

orang. Kelas VIIB SMPN 1 Kaliwiro dijadikan objek penelitian tindakan

karena menurut pengamatan penulis, minat belajar siswa kelas VIIB SMP 1

Kaliwiro masih rendah. Data ini diperoleh dari observsi awal yang dilakukan

peniulis sebelum merumuskan tindakan penelitan. Disamping penulis juga

mengamati program satuan pembelajaran yang sudah ada, guna menemukan

data pendukung perlunya perbaikan pembelajaran , Peneliti berpendapat perlu

adanya penyediaan alat peraga untuk mempermudah penyampaian materi

pembelajaran .

Hasil observasi terlihat bahwa siswa kurang berminat dalam belajar, hal

ini terlihat dari kurangnya respon positif siswa terhadap penjelasan guru, pada

saat proses pembelajaran sedang berlangsung banyak siswa yang ribut, tidak

memperhatikan penjelasan dari gurudan kurang antusias ketika pembelajaran

akan berlangsung

24

Selain itu kegiatan belajar kurang mendapat perhatian dari sebagaian

siswa,hal ini terlihat ketika ada pembagian tugas kelompok hanya beberapa

siswa yang mengerjakan dengan sungguh-sungguh, sedangkan siswa yang lain

hanya ribut, sibuk bercerita dengan teman-temannya, hnya beberapa siswa

yang mengerjakan tugas dengan sungguh-sugguh . Sedangkan siswa yang lain

hanya ribut, sibuk bercerita dengan sesama kelompok dan tidak jarang mereka

melakukan aktifitas atau kesibukan yang lain yang tidak ada hubungannya

dengan tugas yang diberikan oleh guru. Para siswa tersebut hanya

mengandalkan temanya yang lain untuk mengerjakan tugas mereka. Ini

membuktikan bahwa tanggung jawab siswa terhadap tugas sangat kurang.

B . Subjek penelitian

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas VII SMPN 1 Kaliwiro,

Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo yang dimulai tanggal 2 november

sampai 9 november 2011.

a. Siklus 1 tanggal 2 November sampai 4 November 2011 mata pelajaran IPS

mulai pukul 07.15-08.35 WIB.

b. Siklus 2 tanggal 9 November sampai 11 November 2011 mata pelajaran IPS

dimulai pukui 07.15- 08.35.

Perbaikan pembelajaran ini denga materi pokok kehidupan pada masapra

aksara di Indonesia dilaksanakan di kelas VII SMPN 1 Kaliwiro. Jumlah siswa

kelas VIIB ada 30 siswa terdiri dari 15 siswa laki- laki dan 15 siswa

perempuan.

25

Rata- rata siswa kelas VII, dalam proses belajar mengajar kurang dapat

berkonsentrasi, sebagian besar kurang aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa

kurang motivasi terhadap materi Kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia,

Selain itu anak kurang menyadari pentingnya pendidikan, ini didukung dengan

latar belakang orang tua yang rata- rata sebagai pedagang pasar, buruh, kuli

bangunan, buruh tani dan sebagainya, sehingga anak-anak kurang mendapatkan

perhatian dan kasih sayang dari orang tua.

C . Deskripsi per-siklus

Dalam pelaksanaan perbaikan pembeajaran untuk meningkatkan efiktivitas

hasil belajar siswa, maka peneliti mengembangkan rencana penelitian tindakan

kelas berupa peggunaan alat peraga peta yang dilaksanakan di dalam kelas.

penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu masing- masing siklus terdiri dari

perencanaan. Pelaksanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Siklus 1 :

1. Perencanaan

a) Identifikasi masalah dan perumusan masalah. Mengidentifikasikan

masalah dan merumuskan masalah ini, penulis berkolaborasi dengan

beberapa teman sejawat dan pembimbing untuk mengungkapkan dan

memperjelas permasalahn yang penulis hadapi, untuk dicarikan jalan

keluar yang tepat sampai diperoleh hasil yang memuaskan

b) Membuat recana perbaikan pembelajaran yang berupa skenario

26

pembelajaran / langkah- langkah pembelajaran, penekanan pada penggunaan

alat peraga peta

c) Menyiapkan alat peraga yang diperlukan peta,dan gambar-gambar manusia

purba dan manusia modern

d) Menyusun alat observasi sebagai panduan bagi pengamat dalam

mangamati pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran.

e) merencanakan alat alat evaluasi yang berupa tes formatif

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan

skenario pembelajaran yang telah dibuat sebagai berikut :

a) Memfokuskan perhatian dan motifasi siswa, apersepsi, informasi

kompetensi dasar, manfaat materi bahan ajar, serta rencana aktifitas

pembelajaran.

b) Guru memperlihatkan gambar manusia purba yang dipajang dipapan tulis

kepada seluruh siswa, kemudian guru menjelaskan materi pelajaran

denagan diselingi pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya,

atau guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa yang kemudian siswa

diminta untuk menjawab pertanyaan –pertanyaan baik pertanyaan dari

guru maupun dari siswa

c) Guru menggunakan kertu nomor yang telah dipersiapkan untuk melakukan

pemanggilan guna menentukan giliran yang menjawab, agar setiap saat

siswa selalu siap untuk menjawab pertanyaan

27

d) Guru memerintah siswa untuk membuat peta penemuan manusia purba di

Indonesia

e) Dengan bimbingan guru siswa minyimpulkan materi pelajaran

f) Pos test

3. Pengamatan

a) Pengamat mengamati jalanya proses pembelajaran dan perhatian di

pusatkn pada kegiatan guru dalam menerapkan pemanfaatan ala peraga

peta dan gambar pada saat pembelajaran

b) Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran termasuk

hasil belajar yang di capai siswa

Hasil pengamatan terhadap guru saat berlangsungnya proses pembelajaran

diperoleh sebagai berikut:

a. Guru sudah memberikan motivasi dengan baik kepada siswa

b. Guru sudah memunculkan pertanyaan dengan baik untuk memancing

interpretasi siswa

c. Guru menghargai jawaban yang disampaikan siswa

d. Guru sudah membimbing siswa ketika siswa belum dapat menjawab

pertanyaan dengan benar dari guru atau dari siswa lain

e. Guru sudah banyak memberikan pertanyaan yang dapat memancing siswa

untuk menarik kesimpulan

f. Guru sudah banyak memberikan motivasi agar siswa bersemangat

mengikuti pelajaran ,termasuk memberi jok-jok kecil untuk mengurangi

kejenuhan siswa

28

Sedang dari pengamatan siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran

diperoleh temuan sebagai berikut:

a. Motivasi dan semangat belajar siswa bertambah pada saat proses belajar

mengajar berlangsung

b. Siswa memahami penjelasan guru dengan baik

c. Kemampuan siswa dalam memahami materi kehidupan pada masa pra

aksara di Indonesia sudah meningkat

d. Kemampuan siswa dalam menjelaskan materi jenis-jenis manusia purba

meningkat

e. Siswa sudah mulai aktif dalam mengikuti pelajaran

f. Siswa sudah mulai berani dan bisa menunjukkan lokasi diketemukanya

fosil manusia purba pada peta

g. Perolehan hasil evaluasi meningkat

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan kerja sama dengan teman sejawat dan

berkonsultasi pada dosen pembimbing untuk mengkaji temuan-temuan ,baik

mengenai kekurangan maupun kelebihan poses perbaikan pembelajaran siklus

1 . dari hasil diskusi diperoleh hasil sebagai berikut:

Secara garis besar guru sudah menerapkan penggunaan peta dan

gambar sebagai bahan pembelajaran dengan baik

a) Guru belum menggunakan peta sebagai pembelajaran bervariasi, sehingga

penjelasan guru masih verbalisme.

29

b) Peran guru masih terlalu dominan dalam proses pembelajaran, tetapi

siswa sudah terlibat aktif dalam pembelajaran

Selanjutnya, hasil hasil refleksi siklus 1 tersebut dipergunakan untuk

menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus 2

Siklus 2

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1,peneliti menyusun rencana

perbaikan pembelajaran siklus 2

yang terdiri empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi.

1. Perencanaan

a) Pada saat mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah peneltii

meminta bantuan kepada teman sejawat dan berkonsultasi pada

pembimbing dalam mengungkapkan dan memperjelas masalah yang

peneliti hadapi untuk mencari jalan keluarnya masalah

b) Membuat rencana pembelajaran yang memfokuskan pada pemanfaatan

alat peraga peta sebagai bahan pembelajaran

c) Menyusun alat observasi sebagai paduan bagi pengamat untuk

mengobservasi proses pembelajaran

d) Merancang alat evaluasi hasil belajar (post-test)

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran yang telah

dibuat sebagai berikut;

30

a) Untuk menarik perhatian siswa guru bertanya kepada siswa mengapa

negara Australia berpenduduk orang yang berkulit putih

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan materi tentang

kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia

c) Dengan menggunakan metode ceramah yang diselingi tanya jawab (guru

sering memberikan kesempatan bertanya atau guru yang bertanya) guru

menerangkan materi pelajaran

d) Guru menunjukkan peta Asia kemudian siswa melakukan diskusi kecil

dengan teman satu bangku untuk menentukan asal dan jalur kedatangan

nenek moyang bansa Indonesia

e) Dengan dasar undian siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan teman

satu bangkunya mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan

jalur yang dilaluinya

f) Siswa menggambar peta asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dan

jalur yang dilalui mereka

g) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran

h) Pos test.

3. Pengamatan

a) Pengamat mengamati proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada

kegiatan guru dalam menggunakan alat peraga peta dalam proses

pembelajaran

b) Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran termasuk

hasil yang di capai siswa

31

Dari hasil pengamatan terhadap guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung diperoleh temuan sebagai berikut

a. Guru sudah secara jelas menyampaikan tujuan dan tugas yang harus

dikerjakan siswa

b. Penyampaian materi tidak lagi secara verbal karena guru sudah

menggunakan media gambar yang bervariasi serta peta, sehingga dapat

memuadahkan siswa dalammemahami materi yang disampaikan

c. Guru sudah memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

d. Guru sudah memberikan bimbingan kepada siswa dalam mengerjakan

tugasnya

e. Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan

pendapatnya apabila ada siswa yang bertanya

Sedangkan dari pengamatan terhadap siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung , diperoleh temuan sebagai berikut :

a. Kemampuan siswa dalam menemutunjukkan lokasi penemuan fosil

manusia purba pada peta meningkat

b. Siswa sudah dapat menunjukan lokasi suatu tempat dengan baik

c. Siswa mau bertanya tentang materi yang belum jelas

d. Sebagian besar siswa telah terlihat aktif dalam mengikuti pelajaran

e. Siswa telah berani mengemukakan pendapat atau bertanya yang kaitanya

dengan materi pelajaran

32

4. Refleksi

Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II penulis

bekerja sama dengan teman sejawat dan pembimbing dalam dalam melakukan

refleksi diri dan dari hasil diskusi diperoleh refleksi sebagai berikut:

a. Secara garis besar guru telah menggunakan media dan pendekatan

pembelajaran dengan baik

b. Guru sudah melibatka siswa dalam pembelajaran dengan baik,dan peranya

sudah tidak teralu dominan

Hasil evaluasi belajar yang dicapai sIswa pada siklus 2 tingkat ketuntasan

klasikal sudah memenuhi kriteria keberhasilan .hal tersebut terbukti dari

semua siswa kelas VIIb SMP Negeri Kaliwiro yang terdiri dari 30 (tiga

puluh) siswa dapat lulus Kriteria ketuntasan Minimum (KKM) dengan nilai

rata-rata 85,33. Dengan demikian proses perbaikan pembelajaran dapat

dikatakan telah berhasil . Selanjutnya dari hasil siklus 2 ini penulis

pergunakan dalam menyusun skripsi

Perolehan data sebelum perbaikan siklus I dan perbaikan siklus 2 pada

materi pokok kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia ,mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosia disajikan pada data berikut ini

33

Table 1

: Hasil Evaluasi Prasiklus

NO NAMA NILAI Tuntas/

Belum Tuntas

1 Obi Oktavian 60 Belum Tuntas 2 Ahmad Sanif R 60 Belum Tuntas 3 Andini Rahma 60 Belum Tuntas 4 Anisa Nuri 70 Tuntas 5 Anjas Nugra 80 Tuntas 6 Arinta Nur W 60 Belum Tuntas 7 Aziz Maulana 40 Belum Tuntas 8 Bagus Febri D 50 Belum Tuntas 9 Citra Anesia P 40 Belum Tuntas

10 David Arianto 60 Belum Tuntas 11 Desy Anjung h 70 Tuntas 12 Edi Mey S 50 Belum Tuntas 13 Eka Apriliyana 40 Belum Tuntas 14 Eka Setyo N 50 Belum Tuntas 15 Frisky Wahyu P 80 Tuntas 16 Gia Pujatama 80 Tuntas 17 Harisa Mahsito 60 Belum Tuntas 18 Ida Kirnawati 30 Belum Tuntas 19 Khandika 30 Belum Tuntas 20 Lutviah Durotu 30 Belum Tuntas 21 Maylinda 40 Belum Tuntas 22 Neni Mukarom 60 Belum Tuntas 2 Nur Khotimah 60 Belum Tuntas

24 Septiana 60 Belum Tuntas 25 Shindy Amaliya 50 Belum Tuntas 26 Viki Setiyawan 60 Belum Tuntas 27 Vita Verdiana 60 Belum Tuntas 28 Wahyu Yuliant 70 Tuntas 29 Yogi Prasetiyo 40 Belum Tuntas 30 Yayat Aldi Nug 30 Belum Tuntas Rata-rata 55

34

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

Edi Mei Saputro

Abi Oktavian

Ahmad Sanif R

Andini Rahma L

Anisa Nuri L

Anjas Nugra PL.

Arinta Nur W

.Azaz M

aulanaBagus FebriD

WCitra anesia PutriD

avid AriantoD

esy Anjung H

Septiana

Eka Apriliana SEka Setyo MFrisky W

ahyu PRG

ia Pujatama

Harisa M

asitoMIda Kirnaw

atiKhandikaLutfiah D

harotnM

aylindaN

eni Mukarom

ahN

ur Hotim

ah

Shindy Amalyani

Viky Setyawan

Vita FerdianaW

ahyu YuliantoYogi PrasetyoYayat

Tabel 2

Hasil evaluasi mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosisal

Sebelum perbaikan

No Nilai Jumlah siswa 1 0 – 40 9 2 41- 50 4 3 51 – 60 9 4 61 – 70 5 5 71 – 80 3 6 81 – 90 0 7 91 – 100 0

Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan dalam bentuk diagram batang pada

gambar 1 berikut ini:

Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa kurva pelaksanaan pembelajaran

sebelum perbaikan menyatakam bahwa hasil dari tes formatif sejumlah 30

35

siswa yang mendapat 0 – 40 adalah 9 orang, 41 – 50 sebanyak 4 orang, 51 – 60

sebanyak 9 orang, 61 – 70 sebanyak 5 orang, 71 – 80 sebanyak 3 orang. Nilai

rata –rata Ilmu Pengetahuan Sosial sebelum perbaikan (pra siklus)adalah 55

Table 3

Hasil Evaluasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Perbaikan

Pembelajaran

Siklus 1

No Nilai Jumlah siswa

1 0 – 40 2

2 41- 50 3

3 51 – 60 12

4 61 – 70 9

5 71 – 80 2

6 81 – 90 2

7 91 – 100 0

36

Table 4 Hasil Evaluasi Siklus 1

NO NAMA NILAI Tuntas/Belum Tuntas Obi Oktavian 60 Belum Tuntas

Ahmad Sanif R 80 Tuntas Andini Rahma 70 Tuntas Anisa Nuri 70 Tuntas Anjas Nugra 80 Tuntas Arinta Nur W 70 Tuntas Aziz Maulana 50 Belum Tuntas Bagus Febri D 60 Belum Tuntas Citra Anesia P 40 Belum Tuntas David Arianto 70 Tuntas Desy Anjung h 60 Belum Tuntas Edi Mey S 60 Belum Tuntas Eka Apriliyana 50 Belum Tuntas Eka Setyo N 60 Belum Tuntas Frisky Wahyu P 90 Tuntas Gia Pujatama 90 Tuntas Harisa Mahsito 60 Belum Tuntas Ida Kirnawati 60 Belum Tuntas Khandika 50 Belum Tuntas Lutviah Durotu 40 Belum Tuntas Maylinda 60 Belum Tuntas Neni Mukarom 60 Belum Tuntas Nur Khotimah 70 Tuntas Septiana 70 Tuntas Shindy Amaliya 70 Tuntas Viki Setiyawan 60 Belum Tuntas Vita Verdiana 70 Tuntas Wahyu Yuliant 70 Tuntas Yogi Prasetiyo 60 Belum Tuntas Yayat Aldi Nug 60 Belum Tuntas Rata-rata 64

37

Dari data yang diperoleh mennjukan bahwa kurva pelaksanaan pembelajaran

sebelum perbaikan menyatakan sebagai beikut : dari hhasil tes formatif

sejumlah 30 siswa yang mendapat 0 – 40 sebanyak 2 siswa, 3 siswa mendapat

nilai antara 41 - 50, 12 0rang mendapat nilaiantara 51 – 60, 9 siswa antara 51 –

60, 2 siswa mendapat nilai antara 61 – 70, dan 2 siswa mendapat nilai antara 71

- 80, Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran siklus

1 adalah 64.

38

Tabel 5 hasil evaluasi sikus 2

NO NAMA NILAI Tuntas Belum Tuntasd

1 Obi Oktavian 80 Tuntas

2 Ahmad Sanif R 90 Tuntas

3 Andini Rahma 80 Tuntas

4 Anisa Nuri 80 Tuntas

5 Anjas Nugra 100 Tuntas

6 Arinta Nur W 80 Tuntas

7 Aziz Maulana 70 Tuntas

8 Bagus Febri D 70 Tuntas

9 Citra Anesia P 70 Tuntas

10 David Arianto 90 Tuntas

11 Desy Anjung H 90 Tuntas

12 Edi Mey S 70 Tuntas

13 Eka Apriliyana 80 Tuntas

14 Eka Setyo N 80 Tuntas

15 Frisky Wahyu P 90 Tuntas

16 Gia Pujatama 100 Tuntas

17 Harisa Mahsito 90 Tuntas

18 Ida Kirnawati 80 Tuntas

19 Khandika 70 Tuntas

20 Lutviah Durotu 70 Tuntas

21 Maylinda 90 Tuntas

22 Neni Mukarom 90 Tuntas

23 Nur Khotimah 90 Tuntas

24 Septiana 70 Tuntas

25 Shindy Amaliya 90 Tuntas

26 Viki Setiyawan 80 Tuntas

27 Vita Verdiana 80 Tuntas

28 Wahyu Yuliant 90 Tuntas

29 Yogi Prasetiyo 90 Tuntas

30 Yayat Aldi Nug 80 Tuntas

Rata-rata 85,33

39

Table 6

Hasil Evaluasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetaahuan Sosial Perbaikan

Pembelajaran

Siklus 2

No Nilai Jumlah Siswa

1 0 – 40 0

2 41- 50 0

3 51 – 60 0

4 61 – 70 7

5 71 – 80 10

6 81 – 90 11

7 91 – 100 2

40

100908070605040302010 Yogi Prasetyo

Yayat

Harisa M

asitoMIda Kirnaw

ati

KhandikaLutfiah D

harotn

Maylinda

Neni M

ukaromah

Shindy Am

alyani

Viky Setyaw

an

Vita Ferdiana

Wahyu Yulianto

Nur H

otimah

Septiana

Eka Apriliana S

Eka Setyo MFrisky W

ahyu PR

Gia Pujatam

a

Desy A

njung H

Edi Mei Saputro

Abi O

ktavian

Ahm

ad Sanif RA

ndini Rahm

a L

Anisa N

uri L

David A

rianto

Anjas N

ugra PL.

Arinta N

ur W.

Azaz M

aulanaB

agus FebriDW

Citra anesia Putri

Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan dalam bentuk diagram batang pada

gambar berikut ini:

Data yang deperoleh menunjukkan bahwa kurva pelaksanaan perbaikan

siklus 2 menyatakan sebagai berikut: sebanyak7 siswa memperoleh nilai 61 -

70, 11 siswa mendapat nilai 71 – 80, 11 siswa mendapat nilai 81 – 90, da 2

siswa mendapat nilai 90 – 100, dengan nilai rata-rata 85,33

Melihat table 1,2, dan 3 hasil perolehan data pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial diketahui, telah terjadi peningkatan hasil belajar dari hasil

sebelum perbaikan.

41

Tabel 7

Rekaitulasi Hasil Evaluasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Sebelum Perbaikan, siklus 1, dan siklus 2

NO NILAI HASIL EVALUASI

NILAI SEBELUM PERBAIKAN SIKLUS 1 SIKLUS 2

1 0-40 9 2 -

2 41-50 4 3 -

3 51-60 9 12 -

4 61-70 5 9 7

5 71-80 3 3 10

6 81-90 0 2 11

7 91-100 0 0 2

JUMLAH

42

Untuk lebih jelasnya gambaran mengenai peningkatan prestasi hasil

belajar rata-rta klasikal ,disajikan daam bentuk diagram batang pada gambar 4

berikut ini:

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Pra siklus siklus I siklus II

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam materi pelajaran kehidupan pada

masapra aksara di Indonesia dengan menggunakan alat peraga peta pada

pembelajaran, pada mata pelajaran ilmu pengetahuan social kelas VII b

semester 1 di SMPN 1 Kaliwiro Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo

43

Tahun Pelajaran 2011/2012 ini dapat berhasil dengan baik karena berkat

kerjasama antara penulis dengan teman sejawat, konsultasi kepada

pembimbing ,mengkaji berbagai sumber yang memuat teori belajar mengajar

yang berkaitan dengan tindakan yang penulis ambil dalam perbaikan proses

pembelajaran. Tindakan perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan pada

setiap siklus yang terkait dengan teori belajar para ahli adalah sebagai berikut:

Siklus 1

Fokus peneliti pada siklus 1 adalah dengan memanfaatkan alat peraga peta

dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaanya guru telah dapat memanfaatkan alat

peraga ini dengan baik.Metode dan alat peraga berfungsi dengan baik.Metode

dan alat alat berfungsi sebagai jembatan atau media informasi pelajaran

terhadap tujuan yang ingin dicapai. Metode dan alat yang digunakan harus

betul-betul sesuai agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efissien

(Nana Sudjana,1989;29)

Peta adalah gambar atau lukisan pada kertasdan sebagainya yang

menunjukan letak tanah, laut ,sungai, gunung da sebagainya. KBBI

(1995;763).menurut Shofyanis dkk(1994;9) Peta dalah gambaran konfensional

permukaan bumi yang dilukiskan pada skala tertentu, digambarkan pada

bidang data rjika dilihat dari atas ,peta yang baik memiliki syarat-syarat antara

lain judul peta, tahun pembuatan peta, skala peta, petunjuk arah dan legenda.

44

Judul peta hendaklah mencerminkan isi dan tipe peta ,maksudnya

mencerminkan jenis data apa yang digambarkan dalam suatu peta. Misalnya

jika yang digambarkan adalah penyebaran penduduk , maka judulnya adalah

peta penyebaran penduduk (dalam Nurhadi 2002;12) pengetahuan dan

ketrampilan akademis dalam berbagai latar di sekolah dan di luar sekolah

untuk memecahkan persoalan yang ada di dunia nyata . Nurhadi (2004;13)

menyimpulkan bahwa pembelajaran kontektual adah konsep belajar pada saat

guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong peseta didik

menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan

dalam kehidupan sehari-hari

Penerapan metode ini guru juga sudah menerapkan pendekatan ini dengan

baik, penerapan pendekatan ini guru juga sudahsesuai dengan teori

Mujianto.Dalam teorinya dikemukakan bahwa konsep belajar yang membantu

guru mengikuti antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa

dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat (Nani Rosdi2004:4)

Selain itu dengan variasi metode dan media pembelajaran yang langsung

di perlihatkan pada siswa , siswa menjadi tidak cepat bosan dan jenuh

mengikuti proses pembelajaran. Hal ini juga terkait dengan teori dan Zoolton P

Dienes. Menurut teorinya anak- anak akan dapat memhami secara penuh suatu

45

konsep dengan menggunakan berbagai kajian dari pada hanya menggunaan

satu kajian saja (arim, dkk,1992: 2).

Terbukti penggunaan alat peraga peta dalam pelajaran IPS untuk

menyampaikan materi tentang Kehidupan padamasa pra aksara di Indonesia

dapat meningkatkan kemampuan kreatifitas siswa terhadap materi kehidupan

pada masa pra aksara di Indonesia kelas VIIb semesater 1. Hal tersebut terbukti

pada pertemuan sebelum perbaikan siswa yng tuntas hanya 2 siswa (6,25%)

dari 30 siswa. Pada erbaka pembelajaran siklus 1 yang tuntas belajar

meningkat menjadi 12 siswa (37,5%) dari 30 siswa. Masih ada 18 siswa

(56,25%%) yang belum tuntas belajarnya, karena guru belum menggunakan

metode dan media yang bervariasi yaitu pembentukan kelompok diperkecil

tiap kelompok satu alat peraga. Dengan demikian harus diaksanakan perbaikan

pembelajaran Siklus II.

Siklus 2

Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan peta atlas dan

globe dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.

Terbukti pada pertemuan sebelum perbaikan siawa yang tuntas hanya 8 siswa

(26,67%) . pada pertemuan perbaikan pembelajaran silus 1 yang tuntas menjadi

14 siswa (46.67%)dan pada pertemuan perbaikan siklus 2 semua siswa tuntas

belajar yaitu 30 siswa atau 100%

Penggunaan alat peraga peta dalam pembelajaran materi Kehidupan pada

masa pra aksara di Indonesia dapat meningkatkan hasil pembelajaran .

46

Teori Burner (dalam Erman ,2001) yang mengemukakan bahwa siswa akan

belajar efektif jika memanipulasi benda kongkrityang secara intuitif akan

melekat pada diri siswa. Pembelajaran menurut Burner dengan menggunakan

pendekatan spiral di mulai dari hal yang kongkrit ke abstrak dari hal yang

sederhana ke hal yang komplek – dari hal yang mudah ke hal yang sulit. Ini

berarti bentuk spiral tersebu vertikal dari bawah k atas mulai dari diameter

kecil dan makin membesar

Rata-rata siswa pada kela eksperimen bersikap positif terhadap

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga . Selain itu Piaget dalam

(Erman ,2001)mengemukakan bahwa pad usiaini siswa baru memiliki

kemampuan berfikir kongkrit yang berarti bahwa mereka bias beljarsecara

bermakna (meaningfull) jika menggunakan benda kongkrit dari dunia mereka.

Oleh karena itu, hindarilah pembelajaran yang sifatnya dominan verbal agar

tidak verbaistis.

47