BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi...
-
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Sekolah dan Subjek Penelitian
Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Tahun ajaran 2015/2016 jumlah siswa sebanyak
265. Siswa kelas I berjumlah 44 siswa, kelas II berjumlah 44 siswa, kelas III
berjumlah 48 siswa, kelas IV berjumlah 41 siswa, kelas V berjumlah 40 siswa, dan
kelas VI berjumlah 48 siswa.Subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas V dengan
jumlah siswa laki-laki 17 siswa, dan perempuan 23 siswa, total frekuensi subjek
adalah 40 siswa.
4.2. Deskripsi Pra Siklus
4.2.1. Hasil Motivasi Belajar Pra Siklus
Perolehan data melalui angket motivasi belajar pra siklus siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 yang dilakukan pada tanggal 25 Maret 2016,
tersedia pada tabel 4.1 di bawah:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Pra Siklus
Rentang Kategori Frekuensi Persentase
21-40 Kurang 1 2.5%
41-60 Cukup 15 37.5% 61-80 Baik 24 60%
81-100 Sangat baik 0 0%
Total 40 100%
Skor Max 75 Skor Min 35
Berdasarkan data tabel 4.1 distribusi frekuensi motivasi belajar pra siklus di
atas bahwa, motivasi belajar siswa pada kategori kurang hingga cukup baik sebanyak
16 siswa 40%, kategori baik hingga sangat baik sebanyak 24 siswa 60%.Skor
tertinggi sebesar 75, dan skor terendah sebesar 35.
-
47
4.2.2. Hasil Belajar Pra Siklus
Data hasil ulangan yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran
IPA pra siklus terdapat siswa yang tidak tuntas dalam belajar dan belum mencapai
keriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 yang telah ditetapkan. Dari 40 siswa yang
tidak tuntas sebanyak 35% atau 14 siswa, dan siswa yang tuntas sebanyak 65% atau
26 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90, dan nilai terendalah sebesar 65.
Nilai rata-rata kelas 76,38. Distribusi frekuensi hasil belajar pra siklus adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pra Siklus
Rentang Kategori Pra Siklus
Keterangan Frekuensi Persen
88 - 100 Tinggi 0 0% Tuntas
75 - 87 Sedang 26 65%
62 - 74 Rendah 14 35% Tidak Tuntas
… - 61 Sangat Rendah 0 0%
Total 40 100%
Nilai Max 90
Nilai Min 65
Rata-Rata 76.38
KKM 75
Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal 75, hasil perolehan nilai pra siklus
siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa 65%, dan tidak tuntas sebanyak 14 siswa 35%.
4.3. Deskripsi Hasil Siklus I
4.3.1. Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan Siklus I pada kelas V Sekolah Dsara Negeri Salatiga 02,
dilakukan melalui tiga kali tatap muka atau 6 jam pelajaran. Pada tahap perencanaan
peneliti mmbuat RPP dengan materi pokok Struktur Pembentukan Tanah dengan
Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya
dengan penggunaan sumber daya alam.Kompetensi dasar 7.1. Mendeskripsikan
proses pembentukan tanah karena pelapukan.
-
48
Implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama
membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan
tanah karena pelapukan batuan (pelapukan fisika, kimia, dan biologi), dan pada
pertemuan ke tiga, kegiatan yang dilakukan adalah mengulas kembali materi
pertemuan pertama dan ke dua kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tes formatif,
yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar dalam penerapan
pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
4.3.2. Pelaksanaan Tindakan
4.3.2.1. Pertemuan 1
Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari jumat, 1 April
2016, melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Kegatan diawali dengan menyiapkan kelas, salam pembuka
dilanjutkan berdoa sebelu, belajar dan persensi siswa untuk menecek
kehadiran siswa. Selanjutnya siswa diminta untuk menyiapkan peralatan tulis
yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Guru memotivasi siswa
dengan meminta seluruh siswa mengucapkan yel-yel kelas, dilanjutkan
dengan menyanyikan lagu tentag jeis batuan yang diciptakan oleh guru. Guru
melakukan apersepsi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan
sehari-hari yang bertemakan dengan materi yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran, selanjutnya guru
menyampaikan mekanisme kegiatan belajar dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe group investigation kepada siswa. Langkah berikutnya adalah
guru membagi siswa mejadi beberapa kelompok yang heterogen (gender,
akademik, ras) yang beranggotakan 5-6 siswa (memilih topik).Siswa
menyimak penjelasan guru melalui persentasi power poin tentang materi
pelajaran. Selanjutnya siswa bersama guru menyusun kegiatan yang akan
-
49
dilakukan oleh kolompok berdsarkan materi (perencanaan kooperatif). Guru
memberikan arahan kepada seluruh kelompok untuk melakukan kegiatan
dengan berbagai refersensi (buku paket, LKS) sebagai wujud (implementasi)
kegiatan kooperatif.
Dari hasil kegiatan implementasi, masing-masing kelompok diminta
untuk melakukan (analisis dan sintesis) bahan yang telah didiskusikan
bersama untuk dipersentasikan di depan kelas. Kegiatan persentasi hasil final
oleh kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain dengan bantuan atau
bimbingan guru. Selanjutnya menyimpulkan materi dan melakukan refleksi
secara bersama.
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan Tanya jawab dan
menyimpulkan materi pelajaran, mencatat poin-poin penting dari materi
pelajaran.Penugasan kepada siswa dengan melakukan pengamatan kembali di
rumah, dan mengakhiri pembelajaran.
4.3.2.2. Pertemuan 2
Pertemuan ke dua pada siklus I dilaksanakan hari Selasa, 5 April 2016,
melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum
belajar, kemudian persensi kehadiran siswa. Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan bernyanyi jenis-jenis pelapukan dengan lirik yang
diciptakan oleh guru dan ucapan yel-yel kelas V. Setelah kegiatan motivasi,
guru melakukan apersepsi dengan melakukan Tanya jawab kegiatan sehari-
hari siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas bersama.
-
50
2. Kegiatan Inti
Kegiatan diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru
dan mengingatkan kembali mekanisme kegiatan pembelajaran kooperatif tipe
group investigation. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai
kelompok pertemuan pertama. Siswa mengambil lembar kerja yang telah
disediakan oleh guru (memilih topik). Guru bersama siswa menyusun rencana
kegiatan belajar sesuai materi yang diperoleh kelompok (perencanaan
kooperatif).
Sesuai arahan guru siswa melakukan kegiatan pengamatan di
lingkungan sekolah sebagai wujud implementasi kegiatan kooperatif yang
direncanakan. Setelah data diperoleh, siswa diminta untuk melakukan analisis
dan sintesis yang hasil akhirnya dipersentasikan di depan kelas.
Persentasi hasil final oleh kelompok, di tanggapi kelompok lainnya
dengan bimbingan dan arahan guru.Kemudian melakukan refleksi terhadap
materi yang telah dipelajari.
3. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan Tanya jawab dan
menarik kesimpulan materi yang dipelajari dan mencatat hal penting
pelajaran.Dilanjutkan dengan penugasan dan menutup pelajaran.
4.3.2.3. Pertemuan 3
Siklus I pertemuan Ketiga diadakan pada hari Jumat, 8 April 2016, melalui
kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Guru mengawali dengan salam pembuka, berdoa, dan absensi kelas
mengecek kehadiran siswa. Dilanjutkan dengan memotivasi siswa dengan
menyanyikan lagu wajib sebagai wujud penanaman karakter cinta tanah air
kepada siswa. Selanjutnya melakukan apersepsi dengan melakukan kegiatan
Tanya jawab berdasarkan pembelajaran pertemuan sebelumnya dan
pengalaman sehari-hari siswa yang bertemakan materi pembelajaran.
-
51
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti mengulang kembali materi dan mengkoreksi catatan
siswa mengenai pertemuan sebelumya sebelum dilakukan kegiatan tes
formatif.Selanjutnya meminta siswa untuk menyiapkan alat tuli yang
digunakan pada tes formatif (pulpen, pensil dan penghapus). Guru
membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa dan meminta siswa mengisi
identitas pribadi (nama, nomor absen, dan kelas). Siswa mengerjakan soal tes
formatif dengan waktu yang telah ditetapkan yaitu 40 menit dengan jumlah
butir soal sebanyak 25. Setelah seselai mengerjakan soal, siswa diminta untuk
mengumpulkan hasil pekerjaan dengan urutan kursi belakang hingga kuris
depan secara berurutan (estapet).
3. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilakukan dengan Tanya jawab berdasarkan soal yang
telah dikerjakan.Selanjutnya meminta siswa mengisi angket motivasi belajar,
sebagai data untuk pengukuran tingkat motivasi belajar setelah penerapan
pembelajaran kooperatif tipe group investigation dilaksanakan.
4.3.3. Hasil Pengamatan Siklus I
4.3.3.1. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Guru
Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan
siklus I sebanyak tiga pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V,
pelajaran IPA menggunakan pembelajaran kooperatif tipe group. investigation,
Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.Kompetensi dasar 7.1.
Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Dapat dilihat pada
tabel berikut:
-
52
Tabel 4.3
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
No Aspek pengamatan Pertemuan
1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan
alat serta media pembelajaran
√ √ √
2 Guru memeriksa kesiapan siswa √ √ √
3 Guru menyampaikan apersepsi dan
motivasi kepada siswa
√ √ √
4 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa
√ √ √
5 Guru membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok kecil
√ √ √
6 Guru menjelaskan secara singkat hal
penting dalam materi pelajaran
√ √ √
7 Guru menyampaikan kesepakatan
dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe group investigation
pada siswa
√ √ √
8 Guru membagikan materi dan media
pembelajaran pada masing-masing
kelompok
√ √ √
9 Guru membimbing kelompok secara
merata dalam implementasi rencana
√ √ √
10 Guru memberi kesempatan kelompok
melakukan persentasi di depan kelas
√ √ √
11 Guru memotivasi kelompok untuk
membangun kreatifitas dan partisipasi
siswa dalam kelompok
√ √ √
12 Guru membimbing siswa dalam
menyusun rangkuman materi pelajaran
√ √ √
13 Guru melakukan refleksi bersama
siswa memperbaiki penyimpangan
terhadap materi
√ √ √
14 Guru memberi umpan balik, adanya
hubungan timbal balik
√ √ √
15 Guru melakukan evaluasi pada akhir
pembelajaran
√ √ √
16 Guru menutup pelajaran dengan
meminta siswa merapikan peralatan
tulis.
√ √ √
Jumlah 12 4 10 6 16
Total skor 52 54 64
Rata-rata 3.25 3.37 4
Kategori Baik Baik Sangat Baik
-
53
Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I,
perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 52 dengan skor rata-rata 3.25
kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 54 skor rata-rata 3.37 kategori baik, dan
pertemuan ketiga sebanyak 64 skor rata-rata 4 kategori sangat baik.
4.3.3.2. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Siswa
Analisis data hasil kegiatan belajar siswa pelaksanaan siklus I selama tiga
pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
No Aspek pengamatan Pertemuan
1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran √ √ √
2 Mendengarkan secara seksama saat
dijelaskan kompetensi/tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
√ √ √
3 Memperhatikan dengan baik ketika
dijelaskan materi pembelajaran
√ √ √
4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam
proses pembelajaran
√ √ √
5 Adanya interaksi positif antara siswa
dengan model pembelajaran yang
diterapkan
√ √ √
6 Siswa dapat bekerja sama dengan baik
dalam menyelesaikan lembar kerja
kelompok
√ √ √
7 Siswa bertanggung jawab dengan baik saat
kegiatan persentasi di depan kelas
√ √ √
8 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru
√ √ √
9 Siswa secara aktif ketika merangkum
materi pelajaran
√ √ √
10 Siswa merespon secara positif ketika
diadakan evaluasi
√ √ √
Jumlah 2 6 2 8
2
2
8
Total skor 30 32 38
Rata-rata 3 3.2 3.8
Kategori Baik Baik Baik
-
54
Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus I selama
tiga pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 30 dengan skor
rata-rata 3 kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 32 dengan rata-rata 3.2 kategori
baik dan ketiga sebanyak 38 skor rata-rata 3.8 kategori baik.
4.3.4. Hasil Motivasi Belajar Siklus I
Perolehan data berdasarkan skor angket yang diberikan kepada responden
yaitu siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02, hasilnya terdapat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siklus I
Rentang Kategori Frekuensi Persentase
21-40 Kurang 0 0%
41-60 Cukup 9 22.5%
61-80 Baik 31 77.5%
81-100 Sangat baik 0 0%
Total 40 100%
Skor Max 77
Skor Min 47
Berdasarkan data tabel 4.5 distribusi frekuensi motivasi belajar pra siklus di
atas bahwa, motivasi belajar siswa pada kategori cukup sebanyak 9 siswa 22,5%,
kategori baik sebanyak 31 siswa 77.5%. Skor tertinggi sebesar 77, dan skot terendah
sebesar 47.
4.3.5. Hasil Belajar Siklus I
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada siklus I,
terlihat bahwa hasil belajar dari 40 siswa mata pelajaran IPA, nilai tertinggi yang
diperoleh siswa adalah 96, nilai terendah 56, dan nilai rata-rata kelas 79,70. Berikut
ini tabel data distribusi frekuensi hasil belajar siswa siklus I.
-
55
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I
Rentang Kategori Siklus I
Keterangan Frekuensi Persen
88-100 Tinggi 7 17.5% Tuntas
75-87 Sedang 25 62.5%
62-74 Rendah 8 20% Tidak Tuntas
… - 61 Sangat Rendah 0 0%
Total 40 100%
Nilai Maksimal 96
Nilai Minimum 56
Rata-Rata 79.7
KKM 75
Bedasarkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan yaitu
75, maka siswa yang tuntas sebanyak 32 (80%), dan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 8 (20%).
4.3.6. Refleksi Siklus I
Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pembelajaran
kooperatif tipe group investigation, terjadi peningkatan dari hasil motivasi belajar pra
siklus. Motivasi belajar siswa siklus I pada kategori cukup sebanyak 9 siswa 22,5%,
kategori baik sebanyak 31 siswa 77.5%. Skor tertinggi sebesar 77, dan skor terendah
sebesar 47. Kemudian ketuntasan hasil belajar siswa siklus I sebanyak 80% siswa
tuntas dan 20% tidak tuntas.
Berdasarkan analisis data hasil observasi yang dilakukan oleh observer
melalui kegiatan proses pembelajaran yang berlangsung selama tiga pertemuan dalam
pelaksanaan siklus I mengambarkan bahwa, kegiatan guru pada pertemuan pertama
dan kedua didominasi pada kategori baik, pertemuan ketiga sudah pada kategori
sangat baik. Skor rata-rata pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama sebesar
3.25, pertemuan kedua 3.37, dan pertemuan ketiga 4.
-
56
Kegiatan belajar siswa pada pertemuan pertama, ketika guru menjelaskan
materi pelajaran siswa masih kurang memperhatikan penjelasan guru, masih terdapat
siswa yang tidak aktif. Selanjutnya ketika persentasi hasil final kelompok, siswa
masih tidak percaya diri dengan hasil kelompok yang dipersentasikan di depan kelas.
Untuk pertemuan kedua hasil observasi yang dilakukan sudah menunjukan kegiatan
siswa dikategorikan baik. Ketika kegiatan belajar mengajar siswa sudah aktif dan
memperhatikan guru ketika menjelaskan materi di depan kelas. Pada kegiatan
kelompok yang berlangsung dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Pelaksanaan pertemuan ketika kegiatan belajar siswa mengulang kembali
pembelajaran pertemuan pertama dan kedua kemudian dilanjutkan dengan tes
formatif sehingga hasil observasi didominasi pada kategori sangat baik. Perolehan
skor rata-rata setiap pertemuan yaitu, pertemuan pertama sebesar 3, pertemuan kedua
3,2 dan pertemuan ketiga 3.8.
4.4. Deskripsi Hasil Siklus II
4.4.1. Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus II dilakukan dengan melakukan perbaikan-perbaikan
kekurangan yang dijumpai pada pelaksanaan siklus I. Implementasi rencana
pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan dengan tiga kali pertemuan.
Materi pokok pada pelaksanaan pembelajaran siklus II adalah tentang
Struktur, Jenis-jenis, Serta Pemanfaatan Tanah.Standar kompetensi 7.Memahami
perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumnber daya
alam.Kompetensi dasar 7.2.mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II, pada pertemuan pertama
membahas tentang susunan tanah beserta jenis-jenisnya, pertemuan kedua membahas
tentang pemanfaatan tanah dalam kehidupan sehari-hari, dan pertemuan ke tiga
kegiatan yang dilakukan adalah membahas kembali materi pada pertemuan pertama
dan ke dua, dilanjutkan dengan kegiatan tes formatif. Selanjutnya dilanjutkan dengan
-
57
pengisian lembar angket motivasi belajar oleh siswa, untuk mengukur motivasi
belajar setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
4.4.2. Pelaksanaan Tindakan
4.4.2.1. Pertemuan 1
Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dilakukan pada hari Jumat, 14 April
2016 melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Kegaiatan awal
Kegiatan awal diawali dengan salam pembuka, berdoa, dan persensi siswa
untuk mengecek kehadiran siswa. Sebelum masuk pada kegiatan belajar guru
memotivasi siswa melalui menyanyikan lagu menanam jagung, dan ucapan yel-
yel kelas V. Setelah memotivasi siswa guru melakukan apersepsi dengan
melakukan Tanya jawab bersama siswa mengenai pengalaman sehari-hari yang
berhubungan dengan materi.
2. Kegiatan inti
Kegiatan inti diawali dengan penyampaian kegiatan pembelajaran yang
hendak dicapai setelah pembelajaran disampaikan. Guru menjelaskan mekanisme
kegiatan pembelajaran kepada siswa mengenai kegiatan kooperatif tipe group
investigation. Siswa mennyimak penjelasan guru melalui media powet poin
tentang materi yang akan dibahas melalui kegiatan investigasi kelompok.
Selanjutnya pembenatukan kelompok dan pembagian materi dan lembar kerja
kelompok. Guru bersama siswa merencanakan kegiatan kooperatif sesuai dengan
topik atau materi kelompok yang diperoleh. Siswa malaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan bersama melalui kegiatan investigasi percobaan dan
pengamatan. Siswa melakukan analisis dan sintesis hasil pengamatan. Hasil final
dari kegiatan kelompok di persentasikan di depan kelas dana dilanjutkan dengan
kegiatan Tanya jawab berdasarkan materi kelompok yang melakukan persentasi.
-
58
3. Kegaiatan akhir
Kegiatan akhir pembelajaran siswa bersama guru membuat suatu
kesimpulan dan mencatat hal-hal penting materi yang telah dipelajari. Menutup
pelajaran dengan merapikan peralatan tulis dan salam penutup.
4.4.2.2. Pertemuan 2
Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 18 April
2016 melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Guru mengawali dengan mengucapkan salam, dan menyiapkan siswa untu
berdoa sebelum belajar, dilanjutkan dengan absensi kelas.Kegiatan motivasi guru
meminta siswa mengucapkan yel-yel kelas dan dilanjutkan menyanyikan lagu
menanam jagung. Setelah memotivasi siswa guru melakukan kegiatan apersepsi
melalui kegiatan Tanya jawab bersama siswa mengenai pelajaran sebelumnya,
dan menanyakan pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan dengan materi.
2. Kegiatan inti
Kegiatan inti diawali guru dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang
harus dicapai, mekanisme dalam kegiatan investigasi kelompok sesuai materi
yang diperoleh dan persentasi singkat materi yang akan dibahas. Siswa dibentuk
menjadi beberapa kelompok dengan anggota 5-6 siswa. Guru membagikan lembar
kegiatan investigasi dan media yang akan digunakan pada kegiatan belajar.
Kemudian siswa merencanakan kegiatan kooperatif sesuai instruksi dari guru.
Siswa mengimplikasikan rencana kooperatif melalui kegiatan investigasi secara
berkelompok. Hasil kegiatan yang diperoleh, siswa melanjutkan dengan
melakukan analisis dan sintesis yang nantinya akan dipersentasikan di depan
kelas sebagai hasil final. Kegiatan persentasi hasil final oleh kelompok ditanggapi
oleh kelompok lain dan dibimbing oleh guru, melakukan refleksi bersama
terhadap penyimpangan pada pembahasan materi.
-
59
3. Kegiatan akhir
Siswa bersama guru meringkas dan menyimpulkan materi pelajaran yang
telah dipelajari bersama. Menutup pelajaran dengan merapikan alat tulis, memberi
motivasi kepada seluruh siswa oleh guru untuk mengulang dan belajar mandiri di
rumah, keudian salam penutup.
4.4.2.3. Pertemuan 3
Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 3 dilaksanakan pada hari Jumat, 22 April
2016 melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Guru mengawali dengan salam pembuka, menyiapkan siswa untuk berdoa
sebelum belajar, dan absensi kelas. Kegiatan berikutnya adalah memotivasi siswa
dengan mengajak siswa menyanyikan lagu wajib sebagai wujud cinta tanah air,
dan menanamkan karakter. Kegiatan apersepsi dilakukan oleh guru dengan
melakukan Tanya jawab mengenai pembelajaran sebelumya.Menanyakan
pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan dengan materi sebelumnya.
2. Kegiatan inti
Kegiatan inti pada pertemuan ketiga dilakukan dengan membahas tentang
materi sebelumnya. Guru menginformasikantata tertib pelaksanakan evaluasi
kepada siswa. Selanjutnya guru membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa
dan meminta siswa mengisi data pribadi pada lembar jawab. Jumlah soal evaluasi
sebanyak 25 item soal dan dikerjakan dalam waktu 40 menit. Setelah soal
evaluasi selesai dikerjakan siswa mengumpulkan hasil kerja mereka berdasarkan
urutan kuri belakang ke kursi depan (estapet).
3. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir siswa diminta untuk mengisi lembar angket sebanyak
30 item pertanyaan berupa pernyataan yang berhubungan dengan pelaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam kegiatan belajar.
-
60
Setelah selesai dikerjakan siswa mengumpulkan kembali lembar angket
kepada guru. Sebelum menutup pelajaran siswa diminta untuk merapikan alat
tulis masing-masing, dan guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.
4.4.3. Hasil Pengamatan Siklus II
4.4.3.1. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Guru
Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan
siklus II sebanyak tiga pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V
Ibu Padmi, pelajaran IPA Standar kompetensi 7. Memahami perubahan yang
terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumnber daya alam.
Kompetensi dasar 7.2. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah, melalui penerapan
pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II, perolehan
total skor pertemuan pertama sebanyak 55 dengan skor rata-rata 3.66 kategori
baik, pertemuan kedua dan ketiga sebanyak 64 skor rata-rata 4 kategori sangat
baik. Jadi disimpulkan bahwa kegiatan mengajar guru pelaksanaan siklus II dari
pertemuan pertama dikategorikan baik, pertemuan kedua dan ketiga sudah sangat
baik. Tabel perolehan skor dapat di lihat pada tabel berikut:
-
61
Tabel 4.7
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II
No Aspek pengamatan Pertemuan
1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan
alat serta media pembelajaran
√ √ √
2 Guru memeriksa kesiapan siswa √ √ √
3 Guru menyampaikan apersepsi dan
motivasi kepada siswa
√ √ √
4 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa
√ √ √
5 Guru membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok kecil
√ √ √
6 Guru menjelaskan secara singkat hal
penting dalam materi pelajaran
√ √ √
7 Guru menyampaikan kesepakatan
dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe group investigation pada
siswa
√ √ √
8 Guru membagikan materi dan media
pembelajaran pada masing-masing
kelompok
√ √ √
9 Guru membimbing kelompok secara
merata dalam implementasi rencana
√ √ √
10 Guru memberi kesempatan kelompok
melakukan persentasi di depan kelas
√ √ √
11 Guru memotivasi kelompok untuk
membangun kreatifitas dan partisipasi
siswa dalam kelompok
√ √ √
12 Guru membimbing siswa dalam
menyusun rangkuman materi pelajaran
√ √ √
13 Guru melakukan refleksi bersama siswa
memperbaiki penyimpangan terhadap
materi
√ √ √
14 Guru memberi umpan balik, adanya
hubungan timbal balik
√ √ √
15 Guru melakukan evaluasi pada akhir
pembelajaran
√ √ √
16 Guru menutup pelajaran dengan
meminta siswa merapikan peralatan
tulis.
√ √ √
Jumlah 10 5 16 16
Total skor 55 64 64
Rata-rata 3.66 4 4
Kategori Baik Sangat baik Sangat baik
-
62
4.4.3.2. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Siswa.
Analisis data hasil kegiatan belajar siswa pelaksanaan siklus II selama tiga
pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.8
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
No Aspek pengamatan Pertemuan
1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kesiapan peserta didik mengikuti
pelajaran
√ √ √
2 Mendengarkan secara seksama saat
dijelaskan kompetensi/tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
√ √ √
3 Memperhatikan dengan baik ketika
dijelaskan materi pembelajaran
√ √ √
4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam
proses pembelajaran
√ √ √
5 Adanya interaksi positif antara siswa
dengan model pembelajaran yang
diterapkan
√ √ √
6 Siswa dapat bekerja sama dengan baik
dalam menyelesaikan lembar kerja
kelompok
√ √ √
7 Siswa bertanggung jawab dengan baik
saat kegiatan persentasi di depan kelas
√ √ √
8 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru
√ √ √
9 Siswa secara aktif ketika merangkum
materi pelajaran
√ √ √
10 Siswa merespon secara positif ketika
diadakan evaluasi
√ √ √
Jumlah 4 6 2 8 10
Total skor 36 38 40
Rata-rata 3.6 3.8 4
Kategori Baik Baik Sangat baik
Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus II selama
tiga pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 36 dengan skor
rata-rata 3.6 kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 38 dengan rata-rata 3.8
kategori baik dan ketiga sebanyak 40 skor rata-rata 4 kategori sangat baik.
-
63
4.4.4. Hasil Motivasi Belajar Siklus II
Berdasarkan hasil angket pengukuran motivasi belajar siswa kelas V SD
Negeri Salatiga 02 terhadap mata pelajaran IPA pada akhir kegiatan siklus II
penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation, dan hasilnya terdapat
pada tabel 4.9 di bawah ini:
Tabel. 4.9
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siklus II
Rentang Kategori Frekuensi Persentase
21-40 Kurang 0 0%
41-60 Cukup 4 10%
61-80 Baik 36 90%
81-100 Sangat baik 0 0%
Total 40 100%
Skor Max 77
Skor Min 54
Berdasarkan data hasil angket pada pelaksanaan siklus II di atas menunjukan
siswa yang motivasi belajarnya pada kategori baik berjumlah 4 siswa10% , sementara
pada kategori baik berjumlah 36 orang 90%.Skor tertinggi 77 dan skor terendah 54.
4.4.5. Hasil Belajar Siklus II
Berdasarkan proses belajar mengajar melalui penerapan pembelajaran
kooperatif tipe group investigation pada siklus II, terlihat hasil belajar dari 40 siswa
mata pelajaran IPA, nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 76, nilai tertinggi
sebesar 100. Nilai rata-rata kelas pada siklus II adalah 90.80. Pada tabel 4.10 berikut
tersedia daftar distribusi hasil belajar siklus II.
-
64
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II
Rentang Kategori Siklus II
Keterangan Frekuensi Persen
88-100 Tinggi 24 60% Tuntas
75-87 Sedang 16 40%
62-74 Rendah 0 0% Tidak Tuntas
… - 61 Sangat Rendah 0 0%
Total 40 100%
Nilai Max 100
Nilai Min 76
Rata-Rata 90.8
KKM 75
Berdasarkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu
75, maka data ketuntasan hasil perolehan nilai pada siklus II adalah sebanyak 100%
siswa tuntas dalam belajar.Pada kategori nilai tinggi sebanyak 60% dan kategori
sedang sebanyak 40%.
4.4.6. Refleksi Siklus II
Implementasi rencana pelaksaanan pembelajaran dan angket motivasi belajar
perolehan hasil motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pembelajaran
kooperatif tipe group investigation, pada pelaksanaan siklus II motivasi belajar pada
kategori baik berjumlah 4 siswa10% , sementara pada kategori baik berjumlah 36
orang 90%. Skor tertinggi 77 dan skor terendah 54. Kemudian ketuntasan hasil
belajar siswa siklus II sebanyak 100% siswa tuntas dalam belajar. Pada kategori nilai
tinggi sebanyak 60% dan kategori sedang sebanyak 40%.
Berdasarkan analisis data hasil observasi yang dilakukan oleh observer
melalui kegiatan proses pembelajaran yang berlangsung selama tiga pertemuan dalam
pelaksanaan siklus II mengambarkan bahwa, kegiatan guru pada pertemuan pertama
didominasi pada kategori baik, pertemuan kedua dan ketiga sudah pada kategori
sangat baik. Skor rata-rata pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama sebesar
-
65
3.66, pertemuan kedua dan ketiga 4. Hal tersebut sebagai bukti bahwa guru
melakukan kegiatan pembelajaran dengan persiapan yang lebih baik. Ditinjau dari
penguasaan materi, manajemen kelas dan penerapan pembelajaran kooperatif tipe
group investigation meningkat dari pelaksanaan siklus I sebelumnya.
Pelaksanaan siklus II kegiatan belajar siswa untuk pertemuan pertama dan
kedua hasil observasi yang dilakukan sudah menunjukan kegiatan siswa
dikategorikan baik. Pelaksanaan pertemuan ketika kegiatan belajar siswa mengulang
kembali pembelajaran pertemuan pertama dan kedua kemudian dilanjutkan dengan
tes formatif sehingga hasil observasi didominasi pada kategori sangat baik. Perolehan
skor rata-rata setiap pertemuan yaitu, pertemuan pertama sebesar 3.6, pertemuan
kedua 3,8 dan pertemuan ketiga 4.
4.5. Rekapitulasi Motivasi Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian ditemui adanya peningkatan motivasi belajar IPA
pada siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02 melalui penerapan pembelajaran kooperatif
tipe group investigation. Rekapitulasi perbandingan motivasi belajar IPA pada pra
siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:
Tabel. 4.11
Rekapitulasi Hasil Motivasi Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen
Kurang 1 2.5% 0 0% 0 0%
Cukup 15 37.5% 9 22.5% 4 10%
Baik 24 60% 31 77.5% 36 90%
Sangat baik 0 0% 0 0% 0 0%
Total 40 100% 40 100% 40 100%
Skor Max 75 77 77
Skor Min 35 47 54
-
66
Berdasarkan data hasil penyebaran angket sebelum melakukan tindakan
hingga pelaksanaan siklus II tabel 4.11 di atas, menunjukan bahwa motivasi belajar
siswa pra siklus dikategorikan kurang sebanyak 1 siswa (2.5%), kategori cukup
sebanyak 15 siswa (37.5%), dan pada kategori baik berjumlah 24 siswa (60%).
Setelah dilakukan tindakan melalui pembelajaran kooperatif tipe group investigation,
motivasi belajar siswa siklus I, pada terkategori cukup baik sebanyak 9 siswa
(22.5%), dan katergori baik sebanyak 31 siswa (77.5%).Selajutnya pada pelaksanaan
siklus II, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan
yaitukategori cukup sebanyak 4 siswa(10%) dan kategori baik 36 siswa (90%).
4.6. Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar
IPA pada siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02 melalui penerapan pembelajaran
kooperatif tipe group investigation. Rekapitulasi perbandingan hasil belajar IPA pada
pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut i:
Tabel. 4.12
Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Salatiga 02
Rentang Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
Keterangan Fn Persen Fn Persen Fn Persen
88-100 Tinggi 0 0% 7 17.5% 24 60% Tuntas
75-87 Sedang 26 65% 25 62.5% 16 40%
62-74 Rendah 14 35% 8 20% 0 0% Tidak Tuntas … - 61 Sangat Rendah 0 0% 0 0% 0 0%
Total 40 100% 40 100% 40 100%
Nilai Max 90 96 100
Nilai Min 65 56 76
Rata-Rata 76.38 79.7 90.8
KKM 75 75 75
-
67
Hasil rekapitulasi di atas, menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02.Pada pra siklus ditemui 35% siswa tidak tuntas,
dan yang tuntas sebanyak 65%. Setelah dilakukan tindakan melalui pembelajaran
kooperatif tipe group investigation, persentasi ketuntasan meningkat sebanyak 20%
siswa yang tidak tuntas sebanyak 80%. Selanjutnya pada pelaksanaan siklus II
persentase ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 100%.
4.7. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan untuk membuktikan apakah ada
peningkatan pada motivasi dan hasil belajar IPA melalui penerapan pembelajaran
kooperatif tipe group investigation bagi siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum melakukan penerapan
pembelajaran koopertatif tipe group investigation, ditemui siswa yang tidak tuntas
dalam belajar IPA. Terjadinya ketidak tuntasan belajar tersebut diindikasikan bahwa,
kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan menoton dan pembelajaran yang
bersifat konvensional. Kurangnya hubungan timbal balik antara guru dan siswa, dan
antar siswa lainnya dapat berpengaruh pada motivasi dan hasil belajar. Berdasarkan
data yang diperoleh persentasi hasil motivasi dan ketuntasan belajar siswa pra siklus
adalah dari 40 jumlah siswa kelas V, motivasi belajar siswa pada pra siklus, siswa
yang motivasi belajarnya terkategori kurang sebanyak 1 siswa 2.5%, pada katergori
cukup sebanyak 15 siswa 37.5%, dan kategori baik sebanyak 24 siswa 60%.
Selanjutnya data hasil belajar pra siklus ditemui 26 siswa 65% yang tuntas dan
14 siswa 35% belum tuntas. Nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa sebelum
dilakukan tindakan adalah 90, nilai terendah 60, dan nilai rata-rata kelas 76.38.
Kurangnya motivasi belajar dan tidak tuntasnya siswa dalam belajar harus dilakukan
tindakan yang dapat mengatasi permasalah yang dialami siswa.
-
68
Motivasi belajar siswa pelajaran IPA pada siklus I melalui penerapan
pembelajaran kooperatif tipe group investigation, siswa yang terkategori baik
sebanyak 31 siswa 77.50%, dan cukup sebanyak 9 siswa 22.50%.Selajutnya pada
pelaksanaan siklus II, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan, pada katergori
cukup sebanyak 4 siswa 10% dan pada kategori baik sebanyak 36 siswa 90%.
Berdasarkan persentasi motivasi belajar siswa dari siklus I hingga siklus II
mengalami peningkatan yang signifikan.
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation juga sangat
mempengaruhi hasil dan ketuntasan belajar siswa. Pada pelaksanaan Siklus I terdapat
32 siswa 80% yang tuntas dan 8 siswa 20% yang belum tuntas. Nilai tertinggi
meningkat menjadi 96, nilai terendah yang diperoleh adalah 56, dengan rata-rata
kelas 79,70. Selanjutnya pelaksanaan siklus II sebanyak 100%. Nilai tertinggi
diperoleh siswa adalah 100, dan nilai terendah yang diperoleh 76. Nilai rata-rata kelas
siklus II meningkat menjadi 90.80.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Mutmainah, (2013) berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa
Kelas V SDIT Bina Insani (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SDIT Bina Insani
Kelas V Semester II Serang-Banten)”.
Berdasarkan hasil penelitian motivasi belajar matematika siswa pada
pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation meningkat, pada siklus I skor kategori tinggi rata-rata motivasi belajar
matematika siswa mencapai 11,11%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi
66,67%.Hasil tes Matematika siklus I dan siklus II menunjukan ada peningkatan hasil
belajar matematika dilihat dari rata-rata nilai siswa yang mencapai KKM yang
ditentukan yaitu 75. Pada siklus I rata-rata peresentase nilai matematika dengan
capaian KKM 74,07%. Sedangkan pada siklus II capaian KKM meningkat menjadi
92,59%.
-
69
Selanjutnaya penelitian yang dilakukan oleh Handayani, A. T. (2013).
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Tema Lingkungan pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar
SDN Labani Suko Wringinanom.
Subjek penelitian siswa kelas II SDN Lebani Suko Wringinanom yang
berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data dengan metode observasi tes. Hasil prestasi
belajar siswa mengalami peningkatan selama 2 siklus pembelajaran, dengan
persentasi ketuntasan 53.33% pada siklus I, 86.66% pada siklus II.
Selain dari hasil penelitian terdahulu, penelitian ini juga sejalan dengan
pendapat B. Uno dalam Suprijono (2013:163), bahwa siswa akan mengalami motivasi
belajar yang baik apabila (1). adanya hasrat dan keingian berhasil, (2). adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3). adanya harapan dan cita-cita masa depan,
(4). adanya penghargaan dalam belajar, (5). adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar, (6). adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan kegiatan
pembelajaran yang diawali dengan pembagian kelompok, memilih topik-topik,
melakukan investigasi berdasarkan perencanaan, menganalisis data, membuat
keimpulan sebagai hasil akhir untuk dipersentasikan. (Suprijono, 2013).
Kemudian pada pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan bahwa “Investigasi” adalah
penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan peninjauan, percobaan
dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang
peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya); penyidikan.Sehingga dalam
pembelajaran siswa melakukan serangkaian kegiatan penyelidikan yang telah
direncanakan dalam kelompok untuk menyelidiki suatu phenomena kemudian
membandingkan fakta yang telah ada sebelumnya hingga menemukan hal baru
terhadap suatu topik.
-
70
Melalui kegiatan investigasi siswa akanlebih aktif dalam bersosialisasi baik
antar siswa maupun guru dan siswa. Tingginya rasa ingin tahu membuat siswa
termotivasi untuk mencapai sesuatu yang hendah dicapai dengan hasil yang lebih
baik, melalui kegiatan kelompok bahkan kegiatan mandiri.Siswa terlibat secara
langsung dalam proses pembelajaran, pengalaman demi pengalaman akan lebih
bermakna dan mudah untuk dipahami atau tersimpan dalam ingatan.
Berdasarkah penjelasan hasil penelitian dan temuan terdahulu, maka dapat
dipaparan implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Implementasi pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan
serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
IPA.
2. Implikasi Praktis
a. Kegiatan belajar mengajar melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe
group investigation dalam pelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar, hal tersebut terjadi dikarenakan, dalam pembelajar siswa
yang aktif, sementara guru hanya sebatas moderator dan fasilitator.
b. Pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation siswa
dituntut untuk bekerja mandiri, saling mendukung dalam kelompok, hal
tersebut akan membangun rasa ingin tahu yang tinggi. Siswa juga dituntut
untuk mampu mempertanggung jawabkan apa yang mejadi beban dalam
kelompoknya.