BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... - …...13 8 4 1 45 1,7 3. Mencari Pasangan...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... - …...13 8 4 1 45 1,7 3. Mencari Pasangan...
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Model pembelajaran Make a Match mampu meningkatkan keaktifan
maupun hasil belajar siswa kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati. Dengan keaktifan
siswa tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus masing-masing siklus terdiri dari tiga
kali pertemuan dan pada pertemuan ketiga dilakukan evaluasi. Berikut ini
dijelaskan hasil penelitian yang berupa data observasi guru dan siswa, serta data
hasil belajar IPA melalui model Pembelajaran Make a Match pada kelas 5 SDN
Tambaharjo 02 Pati.
4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal
Hasil pengamatan awal pembelajaran di kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati
menunjukkan bahwa keaktifan siswa rendah. Hal ini terlihat dari sebagian besar
siswa jarang sekali memperhatikan penjelasan guru, siswa tidak memusatkan
perhatian saat pembelajaran, dengan hal itu, siswa merasa bosan karena
memperhatikan buku, serta tidak ada minat dalam pembelajaran yang bersifat satu
arah. Sementara dari sikap siswa saat pembelajaran siswa cenderung diam dan
tidak aktif dalam pembelajaran, hal ini membuat kondisi belajar di kelas tidak
optimal, sehingga berdampak pada pemahaman siswa rendah.
Penyebab lainnya mungkin terdapat pada model pembelajaran yang
digunakan guru kurang mampu memfasilitasi siswa dalam meningkatkan
keaktifan siswa di kelas. Guru hanya monoton dalam menjelaskan materi
pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan cepat bosan.
Rendahnya keaktifan siswa dan belum tepatnya model pembelajaran yang
digunakan guru tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Hal inilah
yang menjadi dasar pijakan peneliti untuk melakukan peneltian tindakan kelas.
Berdasarkan kondisi tersebut guru melakukan suatu tindakan perbaikan
proses pembelajaran, menggunakan model pembelajaran Make a Match dengan
44
bantuan media flashcard untuk meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar
siswa kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati
4.1.2. Deskripsi Penelitian Siklus
4.1.2.1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Siklus I dilaksanakan mulai hari Rabu, tanggal 3 Agustus 2016 sampai hari
Rabu tanggal 6 Agustus 2016. Dalam perencanaan tindakan ada beberapa hal
yang direncanakan peneliti, yaitu sebagai berikut:
1) Menentukan materi siklus I
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk 1 siklus
3) Mempersiapkan media/alat peraga yang digunakan.
4) Menyusun instrumen evaluasi hasil belajar siswa siklus I
5) Menyusun pedoman observasi aktivitas mengajar bagi guru dan aktivitas
belajar siswa
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I pelaksanaan tindakan berdasarkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti. Selama satu minggun dilakukan
siklus I. RPP yang digunakan dalam siklus I sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a). Guru mengkondisikan kelas, berdo’a, mengabsen, mengatur
tempat duduk siswa.
b). Guru melakukan apersepsi
c). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi:
a). Guru memperlihatkan gambar organ pernapasan manusia.
b). Siswa memperhatikan gambar
c). Guru menjelaskan alat-alat pernapasan.
d). Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep
atau topik yang mungkin cocok untuk sesi review (satu sisi
berupa kartu soal dan satu sisi berupa jawaban)
45
e). Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang
diberikan.
f). Setiap siswa mendapatkan satu kartu dan memikirkan
jawaban/soal dari kartu yang di pegang.
g). Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari
pasangan/mencocokan kartu yang di pegang dengan kartu
kelompok lain.
h). Guru juga menyampaikan batasan waktu yang diberikan kepada
siswa
Elaborasi :
a). Guru menjelaskan cara bermain flashcard
b). Setiap siswa diberikan satu buah kartu
c). Guru memberikan contoh cara bermain flashcard
d). Siswa mencari pasangan
e). Siswa yang lebih dahulu menemukan pasangannya diberi poin
f). Siswa berdiskusi dengan pasangannya
g). Setiap pasangan maju kedepan kelas untuk membacakan kartu
soal dan kartu jawabannya
h). Siswa yang lain memperhatikan
Konfirmasi :
a) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang mendapat
poin
3) Kegiatan Akhir
a) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran
b) Penilaian.
c) Refleksi
d) Guru menutup pelajaran dengan berdo’a bersama.
e) Keluar kelas dengan tertib pada waktunya.
c. Observasi
Observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Pada tahap
pengamatan, yang bertugas mengamati adalah observer. Observasi dilakukan pada
46
masing-masing pembelajaran menggunakan observasi yang telah dibuat.
Observasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau kekurangan dalam
pembelajaran. Hal yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa.
Hasil rinci proses pembelajaran yang diamati antara lain: 1). Pelaksanaan
kegiatan awal, 2). Kegiatan inti, 3) Penutup.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan
secara garis besar dinilai cukup baik meskipun ada beberapa aspek yang masih
belum dilakukan. Kegiatan belajar mengajar cukup lancar guru dapat
mengkondisikan kelas dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Aktivitas belajar siswa juga masih belum memperlihatkan hasil yang
diinginkan. Hal ini terlihat dengan adanya siswa yang tidak memperhatikan guru
ketika kegiatan belajar mengajar dilakukan.
d. Refleksi
Refleksi ini merupakan hasil observasi yang sudah dilakukan. Dalam
refleksi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk perbaikan siklus
selanjutnya.
Hal yang harus dipertimbangkan anatara lain:
Bagi Guru
1. Memberi motivasi siswa untuk lebih semangat belajar
2. Dalam menggunakan model pembelajaraan Make a Match harus dirancang
agar dapat menarik perhatian siswa.
3. Guru harus sabar dalam membimbing siswa dalam mencari pasangan diskusi.
Bagi siswa:
1. Siswa harus lebih memperhatikan penjelasan dari guru
2. Siswa harus lebih percaya diri dalam berdiskusi dan menyampaikan hasilnya di
depan kelas.
Oleh karena itu perlu diadakan evaluasi terhadap tindakan kelas pada
siklus I. Hal ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi pada
siklus 1. Adapun evaluasi yang dihasilkan antara lain:
1) Guru harus mampu mengendalikan kelas dan membuat suasana
menyenangkan.
47
2) Guru harus mengetahui kesulitan siswa.
3) Guru harus memperhatikan semua siswa agar siswa fokus terhadap pelajaran.
e. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Hasil observasi guru yang sudah dilakukan pada tindakan kelas siklus I,
ditemukan hal sebagai berikut:
1). Pada awal kegiatan guru kurang melaksanakan apersepsi.
2). Pada kegiatan inti, guru juga kurang mengaitkan materi dengan indikator.
3). Pada kegiatan akhir guru juga kurang dalam melakukan refleksi.
Berdasarkan lembar observasi aktivitas kegiatan belajar siswa
diperoleh hasil diantaranya :
1) Siswa masih berbicara sendiri saat pelajaran dimulai sehingga siswa tidak
fokus terhadap gambar yang digunakan sebagai media oleh guru.
2) Siswa masih jarang mendengarkan penjelasan langkah-langkah kegiatan
diskusi yang diberikan oleh guru.
3) Siswa masih jarang dalam melakukan diskusi dengan teman kelompoknya
untuk bahan presentasi.
Adapun hasil keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA Fungsi Organ
Pernapasan Manusia kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati pada siklus I dapat di lihat
pada tabel dibawah ini:
48
Tabel 4.1
Hasil observasi aktivitas siswa siklus I
No Sintak Make a
Match
Tingkat Kemampuan Jumlah
Skor
Rata-rata
1 2 3 4
1. Menyiapkan
beberapa kartu
siswa memahami
kartu yang akan
diterima
13 9 2 2
45 1,7
2. Membagikan
beberapa kartu
Siswa menerima kartu
dan siswa
memikirkan apa yang
harus
13 8 4 1
45 1,7
3. Mencari Pasangan
Siswa mencari
pasangan berdasarkan
kartu yang diperoleh
6 10 6 4
48 1,8
4. Mencocokan Kartu
Siswa mencocokan
kartu jawaban
ataupun pertanyaan
dari kartu yang dibagi
14 10 1 1
41 1,6
5. Presentasi
Siswa
mempresentasikan
hasil diskusi dari
kartu jawaban
maupun pertanyaan
6 14 4 2
54 2
6. Kesimpulan
Siswa menyimpulkan
hasil presentasi
10 12 2 2
48 1,8
Jumlah 282 11
Rata-rata 45% 1,8
Kriteria Cukup
Dari hasil observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA melalui
penerapan Model Make a Match dengan media Flashcard siklus I diperoleh
jumlah rata-rata 11 dengan persentase 45%. Hasil observasi aktivitas siswa untuk
siklus I masuk dalam kriteria cukup.
49
Gambar 4.1. Diagram Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 4.2
Hasil observasi aktivitas guru siklus I
No Indikator Perolehan Skor Rata-rata skor
1. Menyiapkan kartu 12 3
2. Membagikan kartu 9 2,3
3. Mencari pasangan 11 2,8
4. Mencocokan kartu 10 2,5
5. Presentasi 12 3
6. Konfirmasi 12 3
Jumlah skor 66 17
Persentase 69%
Kategori Baik
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru siklus I dapat dijelaskan
penerapan model Make a Match dengan media Flashcard dalam pembelajaran
IPA memperoleh skor 66 dengan rata-rata skor 17 dan persentase 69%. Dari
perolehan data tersebut disimpulkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran
siklus I masuk dalam kategori baik.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
50
Gambar 4.2. Diagram Aktivitas Guru Siklus I
Dan pada akhir pembelajaran siklus I yaitu pada pertemuan 3
dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif.
Tabel 4.3
Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I
Nilai Frekuensi Persentase Kualifikasi
50-56 1 3,8% Tidak tuntas
57-63 2 7,7% Tidak tuntas
64-70 11 42,3% Tidak tuntas
71-77 0 0% -
78-84 10 38,5% Tuntas
85-91 2 7,7% Tuntas
Jumlah 26 100%
Tabel 4.4
Hasil belajar Siklus I
No Pencapaian Siklus I
1. Nilai rata-rata 74
2. Nilai terendah 50
3. Nilai tertinggi 92
4. Siswa yang belum tuntas 14
5. Siswa yang tuntas 12
6. Persentase ketuntasan 46%
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
51
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran Make a Match dengan media Flashcard siswa kelas 5 diperoleh
nilai rata-rata pada kegiatan pembelajaran siklus I yaitu 74 dengan ketuntasan
belajar klasikal 46% yaitu 12 siswa tuntas belajar dengan mendapatkan nilai ≥ 75
dan masih ada 14 atau 54% siswa belum tuntas. Pada siklus I nilai tertinggi yaitu
92 nilai terendah 50.
Berdasarkan tabel hasil belajar pada siklus I diatas, selengkapnya disajikan dalam
tabel berikut:
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa
4.1.2.2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Siklus II dilakukan mulai hari rabu, tanggal 9 Agustus 2016 sampai
dengan hari kamis tanggal 18 Agustus 2016. Pembelajaran dilaksanakan
dengan RPP untuk 1 siklus yang dilaksanakan selama 2 minggu.
Perencanaan tindakan ada beberapa hal yang direncanakan peneliti, yaitu
sebagai berikut:
1) Menentukan materi
2) Mempersiapkan gambar untuk media/alat peraga.
42
44
46
48
50
52
54
Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
52
3) Menyusun RPP untuk 1 siklus.
4) Menyusun instrumen keaktifan siswa, guru dan soal evaluasi untuk
siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus II pelaksanaan tindakan berdasarkan RPP yang disusun
peneliti. Urutan RPP siklus II adalah:
1) Kegiatan Awal
a). Guru mengkondisikan kelas, berdo’a, mengabsen, mengatur
tempat duduk siswa.
b). Guru melakukan apersepsi
c). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi:
a) Guru memperlihatkan gambar organ pernapasan hewan.
b) Siswa memperhatikan gambar
c) Guru menjelaskan alat-alat pernapasan pada hewan.
d) Guru menyiapkan beberapa kartu yang digunakan kartu ini berisi
beberapa konsep atau topik yang mungkin cocok untuk sesi review
(satu sisi berupa kartu soal dan satu sisi berupa jawaban)
e) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang
diberikan.
f) Setiap siswa mendapatkan satu kartu dan memikirkan jawaban/soal
dari kartu yang di pegang.
g) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari
pasangan/mencocokan kartu yang di pegang dengan kartu
kelompok lain.
h) Guru juga menyampaikan batasan waktu yang diberikan kepada
siswa
Elaborasi :
a). Guru menjelaskan cara bermain menggunakan flashcard
53
b). Setiap siswa diberikan satu kartu yang berisi pertanyaan maupun
jawaban
c). Guru memberikan contoh cara bermain flashcard
d). Siswa mencari pasangan
d). Siswa yang lebih dahulu menemukan pasangannya diberi poin
e). Siswa berdiskusi dengan pasangannya
f). Setiap pasangan maju kedepan kelas untuk membacakan kartu soal
dan kartu jawabannya
g).Siswa yang lain memperhatikan
Konfirmasi :
a). Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang mendapat poin
4) Kegiatan Akhir
a) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran
b) Penilaian.
c) Refleksi
d) Guru menutup pelajaran dengan berdo’a bersama.
e) Keluar kelas dengan tertib pada waktunya.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
Pada tahap pengamatan, peneliti meminta bantuan observer untuk
mengamati. Observasi dilakukan pada setiap pembelajaran menggunakan
pedoman observasi yang sudah disiapkan. Observasi dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan atau kekurangan guru dalam mengajar.
Pada kegiatan penutup guru membuat kesimpulan dan menutup
pelajaran.
Hal yang diamati adalah kegiatan guru dan siswa selama
pembelajaran berlangsung.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru berdasarkan pedoman
pengamatan dinilai sudah cukup baik untuk semua aspek. Jalannya
kegiatan belajar mengajar sudah cukup lancar. Guru juga dapat
mengkondisikan kelas dengan baik. Hal ini sesuai dengan aktivitas siswa
54
yang lebih aktif sehingga aktivitas belajar siswa menunjukkan
peningkatan dari pada siklus I.
d. Refleksi
Refleksi tindakan ini menjelaskan hasil observasi yang telah
dilaksanakan. Dalam kegiatan refleksi ini didapatkan beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan sebagai masukan untuk perbaikan siklus
selanjutnya.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
Bagi Guru:
Guru harus lebih bersabar dalam membimbing siswa dalam mencari
pasangan kelompok diskusi dan memberikan bantuan bagi siswa yang
kurang paham dalam pembelajaran
Bagi Siswa:
1) Masih ada siswa yang belum melaksanakan pembelajaran dengan
baik, ada yang berbicara sendiri dengan temannya.
2) Rata-rata aktivitas belajar siswa sudah menunjukkan peningkatan
dalam siklus ini.
Evaluasi yang dihasilkan antara lain:
Guru memperhatikan semua siswa sehingga siswa tetap fokus pada
pembelajaran yang berlangsung.
e. Hasil pelaksanaan Tindakan
Hasil observasi kegiatan pembelajaran guru pada siklus II untuk pembelajaran
IPA ditemukan hal-hal sebagai berikut:
1). Pada kegiatan awal, guru sudah melaksanakan seluruh kegiatan dengan baik.
2). Pada kegiatan inti, guru juga sudah melaksanakan seluruh kegiatan dengan
baik, hanya saja ada beberapa kegiatan yang masih jarang dilakukan guru
antara lain: meminta siswa maju ke depan kelas untuk menjelaskan kembali
materi yang sudah dijelaskan guru serta masih jarang dalam memandu siswa
dalam berdiskusi.
3). Pada kegiatan akhir guru sudah melaksanakan seluruh kegiatan dengan baik.
55
Hasil dari observasi yang telah dilaksanakan pada tindakan kelas 5 siklus II,
ditemukan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa sudah baik.
Tabel 4.5
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Indikator
Tingkat
Kemampuan Jumlah
Skor
Rata-
rata
1 2 3 4
1. Menyiapkan kartu 3 5 13 5 72 2,8
2. Membagi kartu 2 5 15 4 73 2,8
3. Mencari pasangan 3 5 12 6 73 2,8
4. Mencocokan kartu 3 3 14 6 75 2,9
5. Presentasi 3 4 12 7 75 2,9
6. Kesimpulan 2 4 10 10 80 3,1
Jumlah 448 17,3
Rata-rata 72% 2,8
Kriteria Baik
Dari hasil observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA melalui
Model pembelajaran Make a Match dengan media Flashcard siklus II diperoleh
jumlah rata-rata 17,3 dengan persentase 72%. Hasil observasi aktivitas siswa
untuk siklus II masuk dalam kriteria baik.
Gambar 4.4. Diagram Aktivitas Siswa Siklus II
2.65
2.7
2.75
2.8
2.85
2.9
2.95
3
3.05
3.1
56
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Sintak Make a
Match
Perolehan Skor Rata-rata skor
1. Menyiapkan kartu 12 3
2. Membagi kartu 15 3,75
3. Mencari pasangan 13 3,25
4. Mencocokan kartu 14 3,5
5. Presentasi 15 3,75
6. Kesimpulan 14 3,5
Jumlah skor 81 21
Persentase 93%
Kategori Sangat Baik
Berdasarkan hasil observasi diatas dapat dijelaskan bahwa menggunakan
Model Make a Match dengan media Flashcard dalam pembelajaran IPA
memperoleh skor 81 dengan rata-rata skor 21 dan persentase 93%. Dari perolehan
data tersebut disimpulkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus II
masuk dalam kategori sangat baik.
Gambar 4.5. Diagram Aktivitas Guru Siklus II
Dan pada akhir pembelajaran siklus II yaitu pada pertemuan 3
dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif.
Tabel 4.7
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
57
Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II
Nilai Frekuensi Persentase Kualifikasi
65-70 2 7,7% Tidak tuntas
71-76 3 11,5% Tidak tuntas
77-82 4 15,4% Tuntas
83-88 6 23,1% Tuntas
89-94 5 19,2% Tuntas
95-100 6 23,1% Tuntas
Jumlah 26 100%
Tabel 4.8
Hasil belajar Siklus II
No Pencapaian Siklus II
1. Nilai rata-rata 86
2. Nilai terendah 67
3. Nilai tertinggi 100
4. Siswa yang belum tuntas 5
5. Siswa yang tuntas 21
6. Persentase ketuntasan 81%
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar IPA melalui Model
pembelajaran Make a Match dengan media Flashcard siswa kelas 5 diperoleh
nilai rata-rata pada kegiatan pembelajaran siklus II yaitu dengan ketuntasan
belajar klasikal 81% yaitu 21 siswa tuntas belajar dengan mendapatkan nilai ≥ 75
dan masih ada 5 siswa atau 19% siswa belum tuntas. Pada siklus II nilai tertinggi
yaitu 100 dan nilai terendah 67. Hasil nilai siswa secara keseluruhan dapat dilihat
pada tabel daftar nilai siswa siklus II pada lampiran.
Berdasarkan tabel hasil belajar pada siklus II diatas, selengkapnya disajikan dalam
tabel berikut:
58
Gambar 4.6.Diagram Ketuntasan Siswa
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas 5
SDN Tambaharjo 02, diketahui bahwa sebelum tindakan penelitian dilaksanakan
pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kurang dalam melatih sisiwa untuk
melaksanakan pembelajaran yang menarik.
Proses pembelajaran yang diterapkan sebelum adanya penerapan Make a
Match menyebabkan siswa kelas 5 kurang aktif di dalam proses pembelajaran,
tidak ada aktivitas belajar yang bermakna bagi siswa untuk menemukan sebuah
konsep materi, kegiatan dalam pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga
dalam pelaksanaan pembelajaran bersifat satu arah dan membuat siswa merasa
bosan. Siswa menjadi kurang berani dalam mengemukakan pendapat. Hal tersebut
mempengaruhi kurangnya keaktifan serta hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA. Berdasarkan kondisi yang demikian maka perlu adanya tindakan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas 5 SDN Tambaharjo 02
dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model Make a Match
dengan media Flashcard.
Berikut ini tabel 4.9 Perbandingan hasil analisis observasi aktivitas guru dan
siswa pada pelaksanaan tindakan siklus 1 dan 2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
59
Tabel 4.9
Perbandingan Analisis rata-rata Observasi Siklus I dan II
Tindakan Siklus I Siklus II
Rata-rata % Rata-rata %
Aktivitas Guru 17 69 21 93
Aktivitas Siswa 11 45 17,3 72
Berdasarkan tabel 4.9 Tentang perbandingan analisis rata-rata skor
observasi aktivitas guru dan siswa diketahui terjadi peningkatan aktivitas guru dan
siswa sari siklus 1 dan siklus II dengan penerapan model Make a Match dengan
media Flashcard. Setelah melaksanakan tindakan siklus I rata-rata skor aktivitas
guru mencapai 17 dengan presentase 69%. Pada siklus II rata-rata skor aktivitas
guru mengalami peningkatan menjadi 21 dengan presentase 93%. Dengan adanya
peningkatan aktivitas guru, rata-rata skor aktivitas siswa juga mengalami
peningkatan. Pada siklus I rata-rata skor aktivitas siswa juga mengalami
peningkatan. Pada siklus I rata-rata skor aktivitas siswa 11 dengan presentase
45%, kemudian pada siklus II rata-rata skor meningkat menjadi 17,3 dengan
presentase 72%. Untuk menjelaskan perbandingan rata-rata hasil analisis skor
observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II dapat diketahui pada
diagram 4. Sebagai berikut:
Diagram 4.7 Perbandingan Analisis rata-rata Observasi Siklus I dan siklus II
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Siklus I Siklus II
Aktivitas Siswa
Aktivitas Guru
60
Berdasarkan diagram 4.7 Tentang peningkatan rata-rata skor observasi
aktivitas guru dan siswa terlihat bahwa setiap siklusnya baik aktivitas guru
maupun aktivitas siswa mengalami peningkatan. Peningkatan rata-rata skor
aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dengan
menggunakan model Make a Match tersebut berdampak pada peningkatan hasil
belajar IPA kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati. Dapat diketahui bahwa setelah
pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model Make a Match
dengan Flashcard hasil belajar IPA yang diperoleh siswa semakin baik. Kondisi
tersebut terbukti dari nilai hasil tes evaluasi masing-masing siklus, baik siklus I
maupun siklus II. Peningkatan rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN
tambaharjo 02 setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan Siklus II dapat diketahui
dalam tabel 4.10 sebagai berikut.
Tabel 4.10
Perbandingan rata-rata Hasil Belajar IPA Siklus I dan Siklus II
Hasil Tindakan Siklus I Siklus II
Rata-rata % Rata-rata %
Hasil belajar IPA 74 46 86 81
Pada pelaksanaan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 74
dengan presentase 46%. Dari perolehan data hasil penelitian tersebut dapat
dinyatakan bahwa tindakan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I sudah
menunjukkan peningkatan hasil belajar tetapi hasil yang diperoleh masih belum
maksimal, maka dari itu masih perlu dilakukan perbaikan pada siklus II.
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, diketahui bahwa hasil belajar
IPA menunjukkan peningkatan, nilai rata-rata hasil belajar IPA yang diperoleh
siswa 86 dengan pencapaian presentase 81%. Kondisi yang demikian
menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II telah berhasil
karena siswa tuntas sudah lebih dari 80% seperti indikator keberhasilan yang
diharapkan. Untuk memperjelas peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siklus I
dan Siklus II diketahui melalui diagram 4.8 Sebagai berikut:
61
Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan tindakan pembelajaran pada
siklus I dan Siklus II terlihat rata-rata kemampuan siswa di dalam proses
pembelajaran semakin baik dan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Siswa lebih antusias dan aktif mengikuti setiap proses pembelajaran yang
berlangsung menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa, proses pembeljaran
tidak hanya terpusat pada guru tetapi siswa juga terlibat dalam proses
pembelajaran.
Pada siklus I masih terdapat kekurangan yaitu tingkat ketuntasan masih
kurang dari 80% atau masih dikatakan kurang dari indikator keberhasilan yang
diharapkan, sehingga peneliti harus melakukan penelitian pada siklus II. Hasil
siklus II lebih baik dari siklus I dan sudah bisa dikatakan berhasil karena
presentase ketuntasan mencapai 81%, meskipun masih ada 5 siswa yang belum
tuntas. Berdasarkan data yang peneliti dapatkan melalui hasil nilai ulangan harian,
5 siswa ini memang memiliki nilai dibawah KKM untuk semua mata pelajaran.
Secara garis besar, penggunaan model Make a Match dengan media
Flashcard sudah memberikan banyak hal positif bagi siswa, dapat dibuktikan
dengan adanya peningkatan hasil belajar IPA. Dapat dikatakan bahwa model
Make a Match dapat meningkatkan aktivitas belajar secara kognitif, peningkatan
hasil belajar secara kognitif ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar IPA
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
Siklus I siklus II
Rata-rata
62
pada siswa kelas 5 SDN Tambaharjo 02 setelah dilaksanakannya tindakan
penelitian menggunakan model Make a Match dnegan media Flashcard.
Dari hasil penelitian tersebut terbukti bahwa penggunaan model make a match
dengan media flashcard dapat meningkatkan hasil belajar.