BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri...

25
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Kegiatan observasi dan pengamatan dari seluruh jumlah siswa kelas III masih belum aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas III. Untuk itu dilaksakan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III. Pada proses pembelajaran yang diakasanakan sebelum tindakan kebanyakkan siswa masih kurang memperhatikan penjelasan materi yang dijelaskan oleh guru. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I siswa mulai memperhatikan penjelasan materi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret dan siswa juga mulai aktif bertanya dan setelah selesai tindakan siklus I guru merencanakan tindakan pada siklus II karena pada siklus I masih belum sesuai dengan yang diharapakan oleh guru. Pada tindakan siklus II siswa lebih aktif dalam belajar dan aktif bertanya, juga lebih memperhatikan penjelasan materi yang di sampaikan. Dalam hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi ajar ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Kondisi Pra siklus Kondisi pra siklus merupakan kondisi awal sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus, diketahui bahwa dari total 20 siswa, 12 siswa dinyatakan belum tuntas dari nilai KKM (65) yang diterapkan sekolah, sementara yang tuntas hanya 8 orang siswa. Hasilnya disajikan dalam tabel berikut.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Kegiatan observasi dan pengamatan dari seluruh jumlah siswa kelas III masih

belum aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga mempengaruhi

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas III. Untuk itu dilaksakan

tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III. Pada proses

pembelajaran yang diakasanakan sebelum tindakan kebanyakkan siswa masih kurang

memperhatikan penjelasan materi yang dijelaskan oleh guru. Setelah dilakukan

tindakan pada siklus I siswa mulai memperhatikan penjelasan materi yang diajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda

konkret dan siswa juga mulai aktif bertanya dan setelah selesai tindakan siklus I guru

merencanakan tindakan pada siklus II karena pada siklus I masih belum sesuai

dengan yang diharapakan oleh guru. Pada tindakan siklus II siswa lebih aktif dalam

belajar dan aktif bertanya, juga lebih memperhatikan penjelasan materi yang di

sampaikan. Dalam hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA dengan materi ajar ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang

mempengaruhinya.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Kondisi Pra siklus

Kondisi pra siklus merupakan kondisi awal sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret

dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang

mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus, diketahui bahwa dari total 20 siswa, 12

siswa dinyatakan belum tuntas dari nilai KKM (65) yang diterapkan sekolah,

sementara yang tuntas hanya 8 orang siswa. Hasilnya disajikan dalam tabel berikut.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

39

Tabel 4.1

Distribusi Hasil Belajar IPA Pra siklus

Skor Krireia Hasil Belajar Pra Siklus

Jumlah Persentase (%)

˂65 Tidak Tuntas 12 60%

≥65 Tuntas 8 40%

Jumlah 20 100%

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 40

Nilai Rata-Rata 65

Tabel 4.1 diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas

3 sebanyak 20 orang siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan

menujukkan bahwa siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 orang siswa (60%). Hasil

perolehan nilai tertinggi 80, nilai terendah 40, dan nilai rata-rata adalah 65. 12 siswa

yang tidak tuntas tersebut karena ketika mengikuti pembelajaran tidak

memperhatikan sehingga ketika mengkuti tes formatif hasilnya nilai siswa tersebut

masih rendah. Selanjutnya untuk lebih jelas hasil perolehan ketuntasan belajar siswa

tersebut disajikan dalam diagram batang 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Hasil Belajar Pra Siklus

Gambar 4.1 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA kelas 3 menunjukkan bahwa siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 orang

Tuntas Belum

Tuntas

40%

60%

Pra Siklus

Pra Siklus

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

40

siswa (60%) dan siswa yang tuntas adalah sebanyak 8 orang siswa (40%) hasil

belajar perolehan nilai terendah, tertinggi, dan nilai rata-rata dari tabel tersebut

disajikan pada diagram batang 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Dan Rata-

Rata Pra Siklus.

Gambar 4.2 diketahui bahwa nilai terendah pra siklus adalah 40, dan nilai

tertinggi adalah 80, sedangkan nilai rata-rata adalah 65. Dari data yang diperoleh,

maka diperlukan upaya untuk menindak lanjuti melalui penelitian tindakan kelas.

Penelitian tidakan kelas ini telah disetujui oleh guru dengan menggunakan moel

pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret

yang dilaksanakan dalam dia siklius (tiap siklius dua pertemuan).

4.3 Siklus I

Pratik pembelajaran pertama dilaksanakan pada dengan poko bahasan

mahkluk hidup (ciri-ciri dan kebutuhan mahkluk hidup serta hal-hal yang

mempengaruhinya), pengertian makhluk hidup, serta apa itu ciri-ciri makhluk hidup,

juga hal yang mempengaruhi kebutuhan makhluk hidup). Dalam siklus I ini

dilakukan melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut:

Perencanaan

Siklus I dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 26 dan 29 juli 2016.

Sebelum proses pembelajaran siklus I dilaksanakan penelitian dengan teman-teman

sejawat membahas hal-hal untuk menentukan model yang sesuai dengan materi yang

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-rata

80

40

65

Pra Siklus

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

41

diajarkan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung denagn kondusif.

Peneliti membuat RPP kemudian bersama denga guru kelas memeriksa kelembali

RPP siklus I untuk mata pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

yang telah disusun dan telah dicermati setiap butiran yang dilaksanakan dalam

pelaksanaan tindakan. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan

media benda konkret, adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir. Kemudian

peneliti menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan serta lembar

observasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer

untuk mengetahui kinerja guru sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan,

peneliti juga merancang alat evaluasi berupa soal tes tertulis yang akan menguji

siswa berkaitan dengan materi tersebut. Perencanaan yang dilakukan tersebut diatas

telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya

susunan program tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang

mempermudah pembelajarn suatu materi, sehingga pelaksanaannya dapat berlajan

dengan lancer.

Tindakan

Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016 melalui

beberapa kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Sebelum pelajaran dimulai guru dan siswa berdoa terlebih dahulu,

kemudian mengabsen siswa. Untuk mengawali pembelajaran guru

menyampaikan tema pembelajaran, setelah itu dilanjut dengan apresepsi:

apa yang telah kamu lihat di sekeliling lingkungan mu?. Guru bertanya

kepada siswa apa itu makhluk hidup?.

2. Kegiatan inti

Setelah bertanya guru menjelasakan materi tentang ciri-ciri dan

kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruginya. Setelah

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

42

itu siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, kemudian guru bertanya “

ada yang belaum mengerti mengenai materi yang baru dijelaskan, hal ini

untuk mengali pengetahuan mereka, dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya, dan juga dapat menggunakan kalimat tanya dengan

benar dan jelas. Setelah itu siswa dibagi kelompok, dan masing-masing

kelompok terdiri dari 4-5 orang siwa, kemuidan siswa melalui kegiatan

belajar kelompok mulai mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh dan

mendiskusikan pertanyan pada lembar kerja siswa (LKS) untuk

memperluas pengetahuan mereka yang dibagikan oleh guru. Setelah siswa

berdiskusi dan menemukan jawaban pada pertanyaan di lembar (LKS)

masing-masing kelompok untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok

mereka di depan kelas, dan kelompok yang lainnya menanggapi, atau

mengemontari hasil kelompok yang lain persentasi, guru memberikan

umpan balik dan menguatkan terhadap kerja siswa. Guru memberikan

motivasi kepada siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi, dan kelompok

lain memberikan tanggapan dan guru membimbing siswa untuk

memperoleh jawaban yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.

Bertanya jawab tentang materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

serta hal-hal yang mempengaruhinya, yang belum dipahami.

3. Kegiatan akhir

Di kegiatan akhir guru bersama dengan siswa memberikan rangkuman

atau penguatan tentang materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta

hal-hal yang mempengaruhinya, setelah itu guru bersama dengan siswa

menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah

dilakukan dan memberikan pesan moral serta tindak lanjut.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

43

Pertemuan kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2016 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar guru memberikan salam dan

mengajak siswa berdoa, dan setelah itu guru mengabsensikan siswa,

setelah mengabsensi siswa guru menyampaikan tema pembelajaran,

menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian guru melakukan apresiasi:

“apa saja yang kamu ketahui di lingkungan mu” bertanya kepada siswa

“apakah kalian sudah siap untuk belajar”

2. Kegiatan inti

Tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari bersama, setelah

betanya guru menjelaskan materi, selain itu juga guru memberikan kepada

siswa untuk bertanya, apabila ada yang belum dimengerti mnegani materi

yang dijelakan oleh guru dengan menggunakan kalimat tanya yang benar

dan jelas, selain itu guru memberikan kepada siswa untuk menjelaskan

materi yang dipelajari. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat

memahami materi yang dipelajari tersebut. Melaui kegiatan mandiri siswa

minta untuk mengemukkan pendapat mereka dengan jelas dan berani,

untuk menunjukkan bahwa siswa tersebut aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran di kelas. Setelah itu guru membagikan siswa dalam

beberapa kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang

siswa, dan guru memberikan lembar (LKS) dan dilembar kegiatan siswa

tersebut masing-masing kelompok untuk berdiskusi untuk menemukan

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Setelah siswa melakukan

diskusi bersama kelompok mereka, siswa diminta untuk

mempersentasikan hasil kerja kelompok mereka dan kelompok yang

lainnya menganggapi, dan guru juga membimbing masing-masing

kelompok untuk memotivasi siswa dalam belajar. Setelah selesai siswa

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

44

berdiskusi guru memanggil setiap kelompok untuk mempersentasikan

hasil kerja kelompok mereka didepan kelas, kemudian guru memberikan

umpan balik penguatan terhadap kerja kelompok siswa, dan guru

memberikan motivasi agar siswa lebih giat dalam belajar dan berpartisifasi

aktif didalam kelas.

3. Kegiatan akhir

Didalam kegitaan akhir guru bersama dengan siswa bersama-sama

memberikan kesimpulan atau penguatan mengenai materi yang telah

dipelajari bersama, dan setelah itu guru merefleksi proses pembelajaran.

Tindak lanut, guru melaksanakan evaluasi dengan membagikan lembar tes

formatif untuk dikerjakan secara individu selanjutnya guru menutup

kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa penutup.

Observasi

Aktifitas guru atau proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas

yang menjadi fokus pengamatannya adalah bagaimana pengguanaan model

pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret

dalam pembelajaran IPA, serta implikasi dari model pembelajaran kooperatif tipe

kontekstual dengan berbantuan media benda konkret pada hasil belajar IPA .

selama mengajar, observer merekam jalannya pembelajaran melalui lembar

observasi yang telah tersediakan. Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua

yang diamati adalah keseluruhan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-

hal yang menjadi pengamatan adalah aktifitas guru, maka instrumen pengamatan

yang digunakan adalah lembar observasi dalam penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret pada

pembelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal

yang mempengaruhinya.

a. pada awal pertemuan, siswa masih belum memahami langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media

benda konkret.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

45

b. Kelas masih rebut ketika siswa kerja kelompok

c. Tidak semua kelompok memberikan komentar dan tanggapan terhadap

hasil persentasi temannya

d. Beberapa siswa juga sering mentertawakan anggota kelompok lain saat

mempersentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas, sehingga

Susana menjadi gaduh

e. Guru belum memberikan reward/ penguatan pada siswa yang menjawab

benar

f. Saat kegiatan evaluasi masih terdapat beberapa siswa yang berusaha

untuk membuka catatan

g. Waktu pembelajaran yang terbatas, menjadikan proses pembelajarn

belum dilakukan maksimal.

Refleksi

Observasi pada siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara:

a. Guru lebih membimbing siswa selama langkah-langkah pembelajaran

b. Guru berkeliling mengawasi siswa yang sedang mengerjakan tugas kelompok

c. Guru mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan siswa yang sedang

persentasi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap hasil persentasi

tersebut

d. Memberikan pengertian pada siswa bahwa saat teman berbicara, atau

menjelaskan materi harus kita hargai

e. Memberikan reward/ penguatan kepada siswa yang menjawab benar, baik

secara individu maupun kelompok

f. Saat kegiatan evaluasi tidak ada siswa yang membuka catatan

g. Waktu yang terbatas sudah dapat digunakan dengan maksimal.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

46

4.3.1 Hasil Analisis Data

Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil

belajar siswa.

4.3.2 Analisis Hasil Belajar Siklus I

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil

belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dari temuan hasil penelitian diperoleh

hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I.

Hasil tes siklus I mengalami peningkatan dan hasil tes pada awal pra siklus.

Berdasarkan hasil tes siswa data awal pada siklus, diketahui nilai rata-rata yang

diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 65, meningkat menjadi 60 pada siklus I.

hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada sikkus I yang telah

dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2

Distribusi Hasil Belajar IPA Siklus I

Skor Kriteria Hasil Belajar Siklus I

Jumlah Siswa Persentase (%)

˂65 Tidak Tuntas 8 60%

≤65 Tuntas 12 40%

Jumlah 20 100%

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 50

Nilai Rata-Rata 65

Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan model pembelajaran

kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, dari 20 siswa

yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 8 siswa yang tidak tuntas (40%)

sedangkan yang tuntas sebanyak 12 orang siswa dengan persentase (60%) artinya

mampu mencapai KKM 65. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 85 dan nilai

rata-rata adalah 65. Selanjutnya untuk lebih jelas hasil perolehan ketuntasan belajar

tersebut disajikan dalam diagram batang 4.3 dibawah ini:

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

47

Gambar 4.3 DiagramDistribusi Hasil Belajar Siklus I

Gambar 4.3 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa setelah menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda

konkret, menunjukkan bahwa siswa yang belum tuntas sebanyak 8 orang siswa

dengan persentase 40% dan siswa yang tuntas sebanyak 12 orang siswa dengan

persentase 60%. Adapun KKM IPA adalah 65. Selanjutnya hasil perolehan nilai

tertinggi, nilai terendahnya, dan nilai rata-rata hasil belajar siswa disajikan dalam

diagram batang 4.4 berikut ini:

Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Tertinggi, Nilai Terendah,

Dan Rata-rata Siklus I

Tuntas Belum

Tuntas

60

40

Siklus I

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-rata

85

5065

Siklus 1

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

48

Gambar 4.3 diketahui bahwa nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 85 dan

nilai terendah 50 dengan nilai rata-rata kelas 65.

4.3.3 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I

Membandingkan ketuntasan pra siklus dengan setelah tindakan pada siklus I

dimaksudkan untuk melihat apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, memberikan pengaruh dalam

meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi ciri-ciri dan

kebbutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Berikut ini

disajikan tabel 4.3 perbandingan ketuntasan belajar siswa pra siklus dan setelah

tindakan pada siklus

Tabel 4.3

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar pra Siklus dan Siklus I

Ketuntasan Pra Siklus Siklus I

Jumlah Siswa % Jumlah Siswa %

Belum Tuntas 12 69% 8 60%

Tuntas 8 40% 12 40%

Total 20 100% 20 100%

Rata-Rata 65 65

Nilai Tertinggi 80 85

Nilai Terendah 40 50

Tabel 4.3 diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah mapun persentase

ketuntasan belajar siswa. Jika pra siklus, siswa yang tidak tuntas belajar adalah 12

siswa (60%) dari total jumlah siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan

pada siklus I, dimana siswa yang tuntas adalah sebanyak 12 siswa dengan persentase

(60%) dari total jumlah siswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi

peningkatan jumlah ketuntasan belajar siswa yaitu 12 orang siswa (60%). Jumlah

siswa yang tidak tuntas adalah sebanyak 8 ornag siswa (40%). Hasil ini memberikan

gambaran bahwa terjadi penurunan jumlah siswa yang tidak tuntas 8 orang siswa

dengan persentase (40%). Berikut ini disajikan dalam Gambar 4.4 perbandingan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

49

jumlah ketuntasan belajar siswa pra siklus dan setelah diberikan tindakan pada siklus

I.

Gambar 4.5 Perbandingan Ketuntasan Hasil

Belajar Pra Siklus dan Siklus I

Tabel 4.3 dan gambar diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa

maupun persentase ketuntasan belajar siswa. Jika pra siklus, siswa yang belum tuntas

belajar adalah 12 siswa (60%) dari tota jumlah siswa, terjadi peningkatan setelah

diberikan tindakan pada siklus I, dimana siswa yang tuntas adalah sebanyak 12 orang

siswa (60%) dari tota jumlah siswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi

peningkatan jumlah ketuntasan belajar siswa 5 (20%). Jumlah siswa yang belum

tuntas pra siklus 12 orang siswa (60%) dan berkurang setelah diberikan tindakan pada

siklus I menjadi 8 orang siswa (40%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi

penurunan jumlah siswa yang belum tuntas menjadi 8 orang siswa (20%). Berikut ini

disajikan dalam gambar 4.5 perbandingan Nilai Tertinggi, terendah dan Rata-Rata

belajar pra siklus dan setelah diberikan tindakan pada siklus I

Tuntas Belum Tuntas

40

6060

40

Pra Siklus Siklus I

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

50

Gambar 4.5 Perbandingan Diagram Batang Nilai Tertinggi, Terendah dan

Rata-rata Pra Siklus dan Siklus I

Meskipun terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan

tindakan pada siklus I, diketahui bahwa ketuntasan belajar ini belum memberikan

hasil yang diharapakan yaitu 75% dari total jumlah siswa tuntas belajar atau tuntas

KKM yang ditetapkan sekolah =65. Dengan kata lain, dengan hasil ini diperlukan

tindakan yang harus dilaksanakan pada siklus II.

4.4 Siklus II

Pratek pembelajaran dilaksanakan dengan poko pembahasan ciri-ciri dan

kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya dengan indicator “

mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup, mengelompokkan makhluk

hidup dan jenis makannya. Siklus II ini dilakukan melalui dua pertemuan dengan

rincian sebagai berikut:

Perencanaan

Siklus II terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus

2016. Sebelum proses pembelajaran siklus I dilaksanakan penelitian dengan teman

sejawat membahas hal-hal untuk menentukan model yang sesuai dengan materi yang

diajarkan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan kondusif. Peneliti

membuat RPP kemudian bersama dengan guru kelas memeriksa kembali RPP siklus

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-rata

80

40

65

85

50

65

Pra Siklus Siklus I

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

51

II untuk mata pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-

hal yang mempengaruhinya. Setelah disusun dan diamati setiap butiran yang

dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan. Dalam melaksanakan perbaikan

pembelajaran, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperarif tipe kontekstual

dengan berbantuan media benda konkret, adapun langkah-langkah pembelajaran

terlampir. Kemudian peneliti menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang

dibutuhkan serta lembar observasi konerja guru dalam pekaksanaan pembelajaran

yang diamati oleh observer untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi

yanh diajarkan, peneliti juga menrancang alat evaluasi berupa soal ter tertulis yang

akan menguji siswa berkaitan dengan materi tersebut. Perencanaan yang dilakukan

tersebut diatas telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses

pembelajaran, artinya susunan program tersebut terstruktur dan merupakan satuan

urutan tahapan yang mempermudah pembelajaran suatu materi, sehingga pelaksanaan

dapt berjalan dengan lancer.

Tindakan

Pertemuan pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2016 melalui beberapa kegiatan

sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

Sebelum pembelajaran dimulai guru dan siswa berdoa terlebih dahulu, dan

siswa menyiapkan diri untuk belajar, kemudian guru mengabsen siswa. Untuk

megawali pembelajaran guru menyampaikan tempa pembelajaran dan tujuan

pembelajaran “Tema pembelajaran lingkungan” dan tujuan pembelajajaran, “ melalui

kegiatan belajar mandiri siswa dapat memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk

hidup dengan percaya diri, dengan belajar kelompok siswa dapat mengelompokan

makhluk hidup serta jenis makanannya dengan rasa toleransi. Setelah kegiatan

tersebut guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

52

b. Kegiatan inti

Guru menjelaskan secara singkat singkat materi tentang ciri –ciri dan

kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Setelah itu, siswa

diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk

hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Guru bertanya kepada siswa tentang ciri-

ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Diketahui

siswa dalam kesehari-harinya untuk mengali pengetahuan siswa, selain itu juga siswa

diberikan kesempatan untuk mengamati lingkungan yang ada disekitar mereka,

sehingga mereka dapat mengetahui apa yang mereka ketahui hal ini memancing

pengetahuan mereka terhadap lingkungan mereka itu sendiri, kemudian siswa diminta

untuk menyampaikan apa yang telah mereka ketahui disekitar lingkungan mereka.

Setelah mereka mengenal lingkungan mereka maka siswa dapa memahami

lingkungan dan maknanya belajar IPA dikelas untuk diterapkan dalam kehidupan

mereka sehari-hari. Guru juga memancing pengetahua siswa melalui beberapa

pertanyaan. Guru menjelasakan materi dengan menggunakan CLD, kemudian guru

membagikan siswa dalam beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok terdiri

dari beberapa siswa 4-5 orang siswa dalam satu kelompok. Setelah siswa di bagi

kelompok dan siswa mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan guru pada masing-masing kelompok, dan setelah siswa

selesai berdiskusi, masing masing kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompok

mereka didepan kelas dan kelompok yang lainya menanggapi. pada kegiatan kerja

kelompok siswa guru berekeliling untuk mengawasi siswa dalam berkerja, dan guru

juga membimbing siswa dalam bekerja kelompok, selain itu juga guru memberikan

motivasi kepada siswa untuk saling berkerja sama. Setelah kegiatan kerja kelompok

siswa dan kelompok yang lainnya menaggapi guru memberikan penguatan atas

materi yang diajarkan dan memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

53

c. Kegiatan akhir

Di kegiatan akhir guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang

ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Setelah

itu guru bersama dengan siswa merefleksi proses pembelajaran . tindak lanjut guru

melaksanakan evalusai dengan membagi lembar ters formatif untuk dikerjakan secara

individu selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan salam penutup.

Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan proses

berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Pada siklus II pertemuan pertama dan kedua

yang diamati adalah keseluruhan aktivitas guru atau proses pembelajaran yang

berlangsung di dalam kelas. Fokus pengamatannya adalah bagaimana penggunaan

pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret

pada hasil belajar IPA. Berkenan dengan penelitian ini, maka hal-hal yang menjadi

pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu mengamati aktivitas

guru, maka instrumen pengamatan yang digunakan adalah lembar observsai dalam

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan

media benda konkret pada pembelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk

hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini guru kelas 3

bertindak sebagai observer jalannya kegiatan pembelajaran. Adapun hasil observasi

guru kelas selama siklus II berlangsung adalah sebagai berikut:

a. Siswa sudah memahami langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

kontekstual dengan benar.

b. Siswa sudah serius dalam bekerja kelompok.

c. Semua kelompok memberikan komentar dan tanggapan terhadap hasil

persentasi temannya.

d. Pada saat kelompok lain persentasi anggota kelompok yang lain sudah

memperhatikan.

e. Guru memberikan reward/ penguatan pada siswa yang menjawab benar.

f. Semua siswa sudah mengerjakan evaluasi dengan baik.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

54

g. Guru sudah dapat menggunakan waktu dengan maksimal.

Berdasarkan obervasi siklus II dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, maka dilakukan

refleksi yaitu berdiskusi dengan guru kelas, observer, atas segala kegiatan dalam

proses pembelajaran hasil refleksi diambil dari lembar observasi dan tes. Setelah

tindakan siklus II dilaksanakan, perlu dilakukan refleksi tentang keseluruhan proses

belajar mengajar. Refleksi didasarkan atau temuan baik temuan observer maupun

temuan guru selama proses pembelajaran dilaksanakan. Hasil refleksi setelah proses

pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

Hasil refleksi tersebut adalahpembelajaran dalam menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe kontekstual pada siklus II pertemuan pertama sudah

baik, untuk pertemuan berikutnya guru harus mengotimalkan seluruh kegiatan yang

direncanakan agar hasilnya lebih baik lagi. Pada pertemuan pertama siklus II siswa

sudah terbiasa terhadap pembelajaran dengan menerapakan model pembelajaran

kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret sehingga

pembelajaran dilakukan dengan aktif dan kondusif.

Pertemuan kedua yang dilakukan guru sudah dapat dikatakan berhasil, yang

dapat ditunjukan dari meningkatnya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 17 orang

siswa atau 85% siswa tuntas. Dapat disimpulkan pembelajaran yang dilakukan dalam

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual pada siklus II.

Uraian diatas peneliti dan guru kelas 3 SDN Sidorejo Kidul 03 mneyimpulkan

hasil refleksi pada siklus II, bahwa pembeajaran IPA dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret

pada siklus II sudah terlaksan secara optimal. Penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil refleksi

dari siklus II ini, maka peneliti dan guru yang bersangkutan membuat kesepakatan

untuk menghentikan tindakan pada siklus II.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

55

4.4.1 Analisis Hasil Belajar Siklus II

Temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembeajaran yang telah

dilaksanakan pada pembelajaran siklus II. Hasil tes siklus II mengalami peningkatan

dari hasil tes pada awal pra siklus. Berdasarkan hasil tes siswa data pra siklus,

diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 65,

meningkat menjadi 70 pada siklus II. Hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada

tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5

Distribusi Hasil Belajar IPA Siklus II

Kriteria Hasil Belajar Siklus II

Jumlah Siswa (%)

Tuntas 3 15%

Tidak Tuntas 17 85%

Jumlah 20 100%

Rata-Rata 70

Nilai Teringgi 90

Nilai Terendah 60

KKM 65

Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan model pembelajaran

kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkter, dari 20 siswa

yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 17 siswa (85%) tuntas atau mencapai

KKM 65 dan 3 siswa yang (15%) tidak tuntas atau masih dibawah KKM. Berikut ini

adalah hasil perolehan ketuntasan hasil belajar IPA siklus II dapat dilihat pada

gambar 4.6.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

56

Gambar 4.6 Diagram Batanag Distribusi Hasil Belajar Siklus II

Gambar 4:6 diketahui bahwa setelah penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe kontektual dengan berbantuan media benda konkret, dari 20 siswa

kelas 3 terdapat 85% siswa yang tuntas belajat dan 15% yang tidak tuntas.

Gambar 4.7 Diagram Batang Nilai Tertinggi, Terendah Dan Rata-Rata

Siklus II

Gambar 4.6 diketahui nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 90 dan nilai

terendah 60 dengan nilai rata-rata kelas adalah 65.

Tuntas Belum Tuntas

85%

15%

Siklus II

Nilai TertinggiNilai terendah Rata-rata

90

60 65

Siklus II

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

57

4.5. Pembahasan

Membandingkan ketuntasan belajar pra siklus dengan setelah tindakan pada

siklus II dimaksudkan untuk melihat apakah penggunaan model pembalajaran

kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, memberikan

pengaruh dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA

materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang memepengaruhinya.

Berikut ini disajikan dalam tabel 4.8 perbandingan ketuntasan belajar siswa pada

siklus dan setelah tindakan pada siklus II.

Tabel 4.8

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Ketuntasan Pra Siklus Sikus I Siklus II

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

Tuntas 8 40% 12 60% 17 85%

Tidak Tuntas 12 60% 8 40% 3 15%

Jumlah 20 100% 20 100% 20 100%

Nilai Tertinggi 80 85 90

Nilai Terendah 40 50 60

Rata-Rata 65 65 65

Tabel 4.8 dapat dijelasakan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dari pra siklus

sampai ke siklus II mengalami peningkatan. Pada pra siklus sisawa yang tuntas

adalah 8 orang siswa (40%), pada siklus I menjadi 12 orang siswa (60%), dan pada

siklus II menjadi 17 orang siswa dengan persentase (85%). Sedangkan siswa yang

belum tuntas jumlahnya menurun. Pada pra siklus terdapat 12 orang siswa (60%),

belum tuntas, pada siklus I masih terdapat 8 orang siswa (40%), yang belum tuntas

pada siklus II adalah 3 orang siswa (15%). Siswa yang tidak tuntas pada siklus II

sebanyak 3 orang siswa, ketika mengikuti pembelajaran siswa tersebut kurang

memperhatikan penjelasan guru, selain itu juga siswa tersebut secara akademik

kurang mampu dan malas belajar yang dilakukannya ketika mengikuti pembelajaran

dikelas hanya rebut. Nilai tertinggi siswa meningkat yaitu pada pra siklus 80, siklus I

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

58

nilai tertinggi adalah 85 dan pada siklus II menjadi 90 nilai tertinggi siswa. Nilai

terendah pada pra siklus adalah 40, dan pada siklus I menjadi 50, sedangkan pada

siklus II nilai terendah siswa adalah menjadi 60. Nilai rata-rata siswa pada pra siklus

adalah 65, dan siklus I juga 65, sampai pada siklus II tetap 65 nilai rata-rata kelas

pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Hal ini menunjukkan nilai rata-rata kelas tetap,

namun yang meningkat adalah nilai siswa pada setiap siklus. Kenaikan nilai siswa

pada setiap siklus 20%, artinya siswa mampu memahami dan menyerap setiap materi

yang dijelaskan oleh guru. Selanjutnya untuk menjelasakan perbandaingan hasil

belajar dan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus sampai pada siklus II. Berikut ini

disajikan dalam Gambar 4.9 perbandingan nilai tertinggi, nilai terendah dan nilai rata-

rata belajar siswa pra siklus, siklus I dan setelah diberikan tindakan pada siklus II.

Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Tertinggi, Terendah dan Nilai Rata-Rata

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berikut ini disajikan dalam gambar 4.10 perbandingan jumlah ketuntasan belajar

siswa pra siklus dan setelah diberikan tindakan pada siklus II

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Nilai Rata-

rata

80

40

6585

5065

90

60 65

Pra siklus Siklus I Siklus II

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

59

Gambar 4.10 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus,

Siklus 1 Dan Siklus II

Tabel 4.9 dan Gambar 4.10 diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah

maupun persentase ketuntasn belajar siswa. Dapat dilihat adanya peningkatan jumlah

siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifiksi tuntas, sebelum

diadakan tindakan yang tuntas adalah 8 orang siswa dengan persentase 40% jika

siklus I, siswa yang tuntas belajar adalah 12 orang siswa dengan persentase (60%)

dari total jumlah siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus II,

dimana jumlah siswa yang tuntas adalah 17 orang siswa (85%) dari total jumlah

siswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah ketuntasan

belajar siswa yaitu 3 orang siswa (15%). Jumlah siswa yang belum tuntas siklus I

adalah 12 orang siswa (60%) dan kurang setelah diberikan tindakan pada siklus II 3

orang siswa (15%) hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan jumlah

siswa yang belum tuntas yaitu 3 siswa (15%).

Peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus

II, diketahui bahwa ketuntasan belajar sudah memberikan hasil yang diharapakan

yaitu minimal 75% dari total siswa yang tuntas belajar atau tuntas KKM yang

ditetapkan =65.

Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya meningkatakan hasil belajar

IPA siswa kelas 3 SDN Sidorejo Kidul 03 dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret. Pembelajaran ini

Tuntas Tidak Tuntas Nilai Rata-

Rata

8 12

65

12 8

65

173

65

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

60

menuntut siswa untuk mengembangkan kerja sendiri, dan juga tim, kerampilan

belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin

diperoleh bila mereka mencoba untuk sama mempelajarai semua materi sendiri

sehingga mengajak siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan mengembangkan

sikap rasa percaya diri, dan berani dalam mengungkapkan pendapat mereka sendiri

untuk menjawab pertanyaan. Sehingga tugas guru dalam pembelajaran ini bukan

sebagai pentransfer pengetahuan tetapi hanya sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran

ini siswa belajar secara mandiri, dan belajar secara kelompok sehingga akan dapat

mengoptimalkan kerja sama siswa dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa juga

diminta untuk mempersentasikan hasil penyelesaiannya di depan kelas dan kelompok

yang lainnya memberikan komentar atau tanggapan. Dominasi guru dalam

pembelajaran kooperatif tipe kontekstual menjadi kurang sehingga siswa terlibat aktif

dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha mengoptimalkan intreaksi. Pada akhir

pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang diajarkan.

Wawancara dilakukan dengan guru kelas III melakukan pengamatan ketika

proses pembelajaran, maka dapat diketahui bahwa 3 orang siswa tersebut dalam

pembelajaran kesehari-hari memang memiliki kemampuan yang rendah dalam

memahami dan menguasai materi pembelajaran dibandingkan dengan teman-

temannya. Terhadap 3 siswa yang nilai ulangannya belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal disebabkan karena anak tersebut kemampuannya dalam

menyelesaikan soal-soal maupun tugas yang diberikan oleh guru rendah sekali, siswa

tersebut diminta untuk mengerjakan soal yang sama dengan soal tes untuk dikerjakan

dirumah dengan bimbingan orang tua, teman, ataupun orang yang dianggap dapar

memberikan bimbingan. Nilai tes formatif serta dengan standar Nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal.

Selain meningkatkan ketuntasan belajar, menerapakan model pembelajaran

kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret dalam

pembelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

61

mempengaruhinya, juga menigkatkan kinerja guru aktivitas siswa. Pada siklus I,

kinerja guru masuk kategori cukup. Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus II,

kinerja guru meningkat menjadi baik sekali. Setelah dilaksanakan perbaikan pada

siklus II, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, masuk dalam

kategori baik sekali.

Peneliti melakukan observasi dan melakukan tindakan dari siklus I dan siklu

II dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda

konkret dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III dengan poko

pembahasan “ ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang

mempengaruhinya” dalam tahap penelitian ini peneliti merencanakan tindakan yaitu 2

siklus dan masing-masing satu siklus dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama

yang dilakasanakan guru mengamati siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan

masih menemukan beberapa siswa yang tidak memperhatikan ketika guru

menjelasakan materi ajar, dan siswa tersebut juga terlihat bosan dan jenuh sehingga

pada saat guru memberikan soal evaluasi hasil siswa tersebut kurang maksimal.

Setelah pembelajaran berakhir guru memberikan motivasi dan semangat kepada

siswa, ketika guru menjelasakan materi siswa diharapkan memperhatikan dengan

baik dan mau bertanya bila ada materi yang belum dipahami oleh siswa. Setelah

pertemuan pertama selesai guru merencakan pertemuan yang kedua, ketika

pertemuan kedua berlangsung siswa mulai tampak memperhatikan guru menjelakan

materi ajar, dan siswa mulai aktif untuk bertanya, dan kelas menjadi terkondisi

sehingga belajar mengajar tersebut dapat berlangsung dengan baik sampai selsai

belajar mengajar, dan hasil siswa pada saat mengikuti tes evaluasi jumlah siswa yang

tuntas mulai meningkat. Dari jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes evaluasi

sebanyak 20 siswa yang nilainya tertinggi atau tuntas sebanyak 12 siswa dengan nilai

80, sedangkan yang belum tuntas 8 siswa dengan nilai terendah 60.

Penerapaan model pembelajaran konstekstual berbantuan media benda

konkret telah terbukti meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri sidorejo

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran … · dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus,

62

kidul 03 pada tindakan siklus II. Pada tindakan yang dilakukan guru dalam proses

belajar mengajar, guru mengunakan berbagai sumber dalam proses pembelajaran

yang dapat mengaktifkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret pada

poko pembahasan “ ciri-ciri dan kebutuan makhluk hidup serta hal-hal yang

mempengaruhinya” dalam pembelajaran ini guru menekankan kepada siswa untuk

belajar secara mandiri kemudian secara kelompok dan guru juga menyediakan bahan

ajar yang dapat membantu siswa belajar secara nyata dan menghubungkan materi ajar

dengan kehidupan nyata siswa sehingga belajar tersebut dapat bermakan dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Dengan adanya media pembelajaran yang di sediakan

oleh guru yaitu video pembelajaran mengenai ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

dan juga gambar yang dapat mereka pahami secara langsung sehingga mereka dapat

mengaitkan materi tersebut dengan kehidupan mereka dengan semaksimal. Oleh

karena itu pada saat siswa mengikuti tes evaluasi nilai siswa yang mencapai KKM

adalah sebanyak 17 siswa dengan nilai tertinggi adalah 90 sedangkan yang

mendapatkan nilai dibawah KKM adalah 3 orang siswa, dengan nilai terendah 60. 3

orang siswa yang belum tuntas tersebut dikarenakan ketiga siswa masih kurang

memperhatikan dan tidak mau belajar dengan baik, dan ketika dikelas ketiga siswa ini

masih saja rebut dan menganggu teman-temannya yang sedang belajar. Hal ini di kata

bahwa upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran

kontekstual berbantuan media benda konkret, materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk

hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya pada siswa kelas 3 SD Negeri Sidorejo

Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga berhasil dilakukan.