BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi...
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan penelitian tentang
peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui pendekatan
inquiri di SD 14 Dukupi kabupaten Boalemo. Untuk mengukur sejauhmana
tingkat pemahaman siswa terhadap bentuk-bentuk daun digunakan beberapa
indikator penilaian yang meliputi 1) kamampuan siswa mengamati bentuk-bentuk
daun, 2) kemampuan siswa menjelaskan bentuk-bentuk daun dan 3) kemampuan
siswa menemukan bentuk-bentuk daun.
Adapun data penelitian ini diperoleh berupa data observasi hasil
pengamatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan melalui tahapan siklus
yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Namun untuk mengetahi kondisi awal
sebelum dilakukan observasi, dalam penelitian ini disajikan pula data kondisi awal
pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun sebagai bahan pembanding
terhadap tahapan siklus.
4. 2. 1 Hasil Observasi Awal
Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan peneliti sebelum
dilakukan tindakan siklus, diperoleh hasil bahwa sebagian besar pemahaman
siswa tentang bentuk-bentuk daun masih rendah dengan perbandingan 20% siswa
yang belum memahami bentuk-bentuk daun sedangkan 80% lainnya belum
memahami bentuk-bentuk daun.
33
Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun
digunakan lembar pengamatan kegiatan dengan format yang sama pada observasi
awal dan tahapan siklus. Pada observasi awal yang dilakukan dengan jumlah
siswa 31 orang atau 100% dari populasi yang diobservasi, diperoleh prosentasi
sebagai berikut.
Tabel 4. 1 Hasil Observasi Awal Pemahaman Siswa terhadap Bentuk-Bentuk Daun
pada SDN 14 Dulupi
No Aspek yang diamati
Jlh Skor
Perolehan Prosenta
si Skor
(%)
Kategori**
p* kp tp
1 Kemampuan siswa mengamati
bentuk-bentuk daun
15 20 16
54% Kurang
5 org 10
org
16
org
2 Kemampuan siswa menjelaskan
bentuk-bentuk daun
9 20 18
50% Kurang
3
org
10
org
18
org
3 Kemampuan siswa menemukan
bentuk-bentuk daun
15 16 18
52% Kurang
5
org
8
org
18
org
Rata-rata 52% Kurang
Ket: * Skor perolehan= p:paham, kp: kurang paham, tp: tidak paham. ** Kategori penilaian siswa =
B: Baik, C: Cukup, K: Kurang *** kategori penguasaan = baik: 75%-100%, cukup: 55%-74%,
kurang: 0%-54%.
Dari data di atas menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman siswa dalam
mengamati bentuk-bentuk daun terlihat hanya 54% perolehan skor siswa dengan
kategori kurang, dalam menjelaskan bentuk-bentuk daun perolehan skor hanya
50% dengan kategori kurang, serta dalam menemukan bentuk-bentuk daun siswa
hanya mampu memperoleh skor 52% dengan kategori kurang. Dari hasil
menggambarkan bahwa secara keseluruhan pemahaman siswa tentang bentuk-
bentuk daun masih rendah dengan kategori kurang.
34
Dari pengamatan yang dilakukan, beberapa faktor ditemukan yang
mempengaruhi kondisi di atas diantaranya sebagian siswa tertarik, yang lainnya
tidak tertarik tentang materi yang disampaikan oleh guru. Siswa yang melakukan
pengamatan belum menujukkan pemahaman yang optimal terhadap bentuk-bentuk
daun. Selain itu, suasana proses pembelajaran kurang menyenangkan dimata
siswa.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa upaya meningkatan
pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun harus dilakukan. Dalam rangka
mengamati perubahan dan peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk
daun melalui pendekatan inquiri, maka proses tindakan berupa siklus I dipandang
perlu untuk dilakukan
4. 2. 2 Siklus I
Pada kegiatan siklus I aktifitas siswa sudah lebih baik dibanding dari
observasi awal. Siswa sudah mulai aktif dan dalam melakukan pengamatan
terhadap bentuk-bentuk daun sesuai dengan yang diperintahkan guru.
Pada siklus pertama ini, materi yang disajikan berupa pengenalan bentuk-
bentuk dengan kegiatan pengamatan langsung bentuki-bentuk daun di lapangan
atau lingkungan sekolah. Pokok penilaian difokuskan pada aspek berupa
kamampuan siswa mengamati bentuk-bentuk daun, kemampuan siswa
menjelaskan bentuk-bentuk daun dan kemampuan siswa menemukan bentuk-
bentuk daun.
Pengambilan data pada siklus I ini bertujuan untuk mengetahui
sejauhmana perilaku siswa melalui aspek penilaiana selama mengikuti
35
pembelajaran. Pada siklus ini dapat digambarkan bahwa dalam proses
pembelajaran berlangsung masih menunjukkan adanya perilaku yang kurang baik
dari siswa, diantaranya terdapat siswa yang bercanda atau bercerita dengan
temannya saat guru menjelaskan materi, ada siswa yang kurang aktif, ada siswa
yang menganggu teman lainnya, bahkan ada siswa yang tidak bersemangat dan
malas-malasan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini mengakibatkan proses
pembelajaran kurang kondusif. Kondisi ini terlihat pada hasil penilaian aktivitas
belajar siswa selama proses pembelajaran pada siklus I, sebagaimana tampak pada
tabel berikut.
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa pada Bentuk-Bentuk Daun
melalui Pendekatan Inquiri di SDN 14 Dulupi
Siklus I
No. Aktivitas yang Diamati Item
Indikator
Kategori*
Ya TIdak
1. Aktivitas siswa pada kegiatan pembuka
pembelajaran
2 30 32
2. Aktivitas siswa pada inti pembelajaran
a. Kegiatan penjelasan materi pembelajaran 2 36 26
b. Pendekatan / strategi pembelajaran 4 65 59
c. Penggunaan bahasa saat pembelajaran 2 25 37
3. Aktivitas siswa pada kegiatan penutup 2 41 21
Jumlah 12 item 197 175
Rata-rata 52,96% 47,04% Keterangan: Ya = Frekuensi siswa dengan capaian baik, Tidak = Frekuansi siswa dengan capaian
kurang baik
Tabel 4.2 di atas menjelaskan bahwa aktivitas belajar siswa pada saat
pemberian materi tentang bentuk-bentuk daun kurang berjalan dengan optimal.
Sebagian besar siswa belum sepenuhnya mengikuti seluruh proses pembelajaran
dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil penilaian siswa aktivitas belajar yang hanya
berkisar 52,96%.
36
Kondisi yang sama juga tampak pada hasil tes yang diberikan kepada
siswa pada akhir pembelajaran. Tes pada siklus I juga dilakukan untuk
mengetahui kondisi awal pemahaman siswa terhadap bentuk-bentuk daun melalui
pendekatan inquiri. Tes yang diberikan berupa tes essai sejumlah 5 soal. Hasil tes
pada siklus I ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap bentuk-bentuk
daun dalam pembelajaran masih kurang optimal. Kondisi ini tampak pada tabel
4.3 berikut.
Tabel 4.3. Hasil Penilaian Tes Tertulis tentang pemahaman siswa kelas IV
SDN 14 Dulupi terhadap bentuk-bentukdaun melalui pendekatan inquiri
Siklus I
No Kategori
Jawaban
Rentang
Skor Frekuensi
Bobot
Skor Presentase
Ket
1 Sangat tepat 81 - 100 1 orang 90 4%
62,25%
(Belum
Tuntas)
2 Tepat 61 – 80 12 orang 910 41%
3 Kurang tepat 41 - 60 14 orang 780 44%
4 Tidak tepat 0 – 40 4 orang 150 11%
Jumlah 31 orang 1930 100%
Rata-Rata 62,25 Keterangan: Tuntas= 65-100, Belum Tuntas= 0-64
Didasarkan pada tabel di atas, tampak bahwa pada siklus I sebagian besar
masih kurang memahami dengan baik materi pembelajaran yang diberikan.
Terdapat 14 orang siswa yang kurang tepat dalam menjawab tes yang diberikan
atau sebesar 44%, sedangkan siswa yang menjawab soal dengan tepat sebanyak
12 orang atau 41%, sedangkan 4 orang lainnya tidak tepat menjawab soal dan
hanya terdapat 1 orang siswa yang dapat menjawab soal dengan sangat tepat. Hal
ini berarti secara keseluruhan hasil tes siswa masih belum tuntas dengan
prosentasi 62,25%.
37
Meskipun hasil tes yang diperoleh belum optimal dan situasi kelas kurang
kondusif, namun disisi lain siswa sangat antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran. Hal ini diketahui dari respon sebagian siswa yang memperhatikan
dengan serius penjelasan yang diberikan oleh guru, sebagian besar siswa
mendengarkan seksama penjelasan materi oleh guru. Hal ini menandakan bahwa
siswa sangat tertarik dengan pembelajaran dengan pendekatan inquiri.
Hasil ini diperkuat oleh hasil yang dilakukan pada siklus I. Adapun hasil
observasi pada siklus I yang dilakukan dapat dicermati melalui tabel berikut ini.
Tabel 4. 4 Hasil Observasi Siklus I Pemahaman Siswa terhadap Bentuk-Bentuk
Daun melalui Pendekatan Inquiri
No Aspek yang diamati
Jlh Skor
Perolehan Prosenta
si Skor
(%)
Kategori**
p* kp tp
1 Kemampuan siswa mengamati
bentuk-bentuk daun
30 30 6
66% Cukup
10
org
15
org
6
org
2 Kemampuan siswa menjelaskan
bentuk-bentuk daun
27 34 5
71% Cukup
9
org
17
org
5
org
3 Kemampuan siswa menemukan
bentuk-bentuk daun
27 28 7
67% Cukup
9
org
14
org 7 org
Rata-rata 68% Cukup
Ket: * Skor perolehan= p: paham, kp: kurang paham, tp: tidak paham. ** Kategori penilaian siswa =
B: Baik, C: Cukup, K: Kurang *** kategori penguasaan = baik: 75%-100%, cukup: 55%-74%,
kurang: 0%-54%.
Berdasarkan hasil observasi siklus I yang tampak pada tabel 4.4 di atas
menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui
pendekatan inquiri berkategori cukup, dengan uraian perolehan skor masing-
masing kamampuan siswa mengamati bentuk-bentuk daun berkisar 60% dimana
38
terdapat 10 orang siswa mampu, 15 orang kurang mampu dan 6 orang tidak
mampu dengan kategori cukup , kemampuan siswa menjelaskan bentuk-bentuk
daun dengan prosentasi 71% dimana terdapat 9 orang siswa mampu, 17 orang
kurang mampu, dan 5 orang kurang mampu dengan kategori cukup, sedangkan
kemampuan siswa menemukan bentuk-bentuk daun berkisar 67% dimana terdapat
9 orang siswa yang mampu, 14 orang kurang mampu, dan 7 orang tidak mampu
dengan kategori cukup.
Dari uraian perolehan data di atas dapat dipahami bahwa proses
pembelajaran dengan pendekatan inquiri yang dilakukan pada siklus I ini cukup
mampu meningkatkan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun dibanding
dengan observasi awal. Meskipun demikian, kondisi ini belum sepenuhnya
menjadi patokan atau referensi keberhasilan peningkatan pemahaman siswa
tentang bentuk-bentuk daun karena capaian yang ada belum memenuhi target
yang diharapkan.
Disamping itu, beberapa hasil pengamatan dalam proses pembelajran
menujukkan bahwa siswa sudah memiliki pemahaman dan keaktifan pada proses
pembelajaran meskipun masih dibawah rata-rata. Dari hasil refleksi terungkap
bahwa masih ada aspek dan kriteria pemahaman yang perlu di tingkatkan serta
guru dalam melaksanakan pembelajaran yakni :aspek pemahaman konsep,
keaktifan, kerja sama masih perlu ditingkatkan, siswa belum ada siswa mencapai
nilai kriteria yang memuaskan.
Sehingganya, dengan didasarkan pada hal-hal di atas maka dirasa perlu
melanjutkan proses tindakan pada tahapan siklus selanjutnya (siklus II).
39
4. 2. 3 Siklus II
Hasil penilaian pada siklus I menunjukkan bahwa pemahaman siswa
terhadap bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri mendapai indikator yang
ditetapkan. Selain hal tersebut, perubahan tingkah laku siswa belum menunjukkan
perubahan secara signifikan, sehingga diperlukan tindakan pada siklus II dalam
mengatasi masalah tersebut. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa dalam proses
pembelajaran memperlihatkan hal-hal sebagai berikut.
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Peran Serta
dalam Pembentukan Organisasi melalui Metode Bermain Peran
di Kelas VA SDN 23 Kecamatan Dunging
Siklus II
No. Aktivitas yang Diamati Item
Indikator
Kategori*
Ya TIdak
1. Aktivitas siswa pada kegiatan pembuka
pembelajaran
2 48 14
2. Aktivitas siswa pada inti pembelajaran
a. Kegiatan penjelasan materi
pembelajaran
2 48 14
b. Pendekatan / strategi pembelajaran 4 95 29
c. Penggunaan bahasa saat pembelajaran 2 47 15
3. Aktivitas siswa pada kegiatan penutup 2 53 9
Jumlah 12 item 291 81
Rata-rata 78,23% 21,17% Keterangan: Ya = Frekuensi siswa dengan capaian baik, Tidak = Frekuansi siswa dengan capaian
kurang baik
Dari tabel di atas terlihat diperoleh data bahwa perilaku siswa pada proses
pembelajaran mengalami perubahan yang baik dari siklus sebelumnya.. Hasil
penilaian menampakkan bahwa secara keseluruhan aktivitas belajar siswa telah
mengalami perbaikan, dimana proses pembelajaran berlangsung dengan optimal.
Hal ini juga terlihat pada hasil penilaian aktivitas belajar siswa pada saat
40
menerima materi bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri yang mencapai
kisaran 78,23%.
Adapun untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri, pada siklus II ini
siswa diberikan tes tertulis seperti pada siklus sebelumnya dengan bentuk soal
yang berbeda. Tes diberikan untuk mengukur apakah ada perbedaan pemahaman
siswa pada siklus I dan siklus II ini. Adapun hasil tes tertulis pada siklus II dapat
diruaikan pada tabel berikut.
Tabel 4.6. Hasil Penilaian Tes Tertulis tentang pemahaman siswa kelas IV
SDN 14 Dulupi terhadap bentuk-bentukdaun melalui pendekatan inquiri
Siklus II
No Kategori
Jawaban
Rentang
Skor Frekuensi
Bobot
Skor Presentase
Ket
1 Sangat Tepat 81 - 100 7 orang 660 22%
76,45%
(Tuntas) 2 Tepat 61 – 80 19 orang 1420 59%
3 Kurang Tepat 41 - 60 5 orang 290 19%
4 Tidak Tepat 0 – 40 - - -
Jumlah 31 orang 2370 100%
Rata-Rata 76,45 Keterangan: Tuntas= 65-100, Belum Tuntas= 0-64
Dari hasil penilaian tes tertulis pada tabel 4.5 di atas menampakkan bahwa
sebagian besar siswa telah menjawab soal dengan baik. Dimana terdapat 19 orang
siswa yang menjawab pertanyaan atau soal dengan tepat atau sekitar 59%, 7 orang
siswa yang mampu menjawab soal dengan sangat tepat dan hanya terdapat 5
orang siswa yang kurang tepat menjawab soal yang diberikan. hal ini berarti
sebagian besar siswa telah tuntas dalam menjawab tes tertulis dengan perolehan
skor rata-rata 76,45%.
41
Kondisi di atas menandakan bahwa pemahaman siswa terhadap bentuk-
bentuk daun melalui pendekatan inquiri telah mengalami peningkatan. Hal ini
juga diperkuat oleh hasil observasi siklus II. Hasil observasi melalui proses
pembelajaran menunjukkan bahwa pada siklus II ini, pemahaman siswa tentang
bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri mengalami perkembangan yang
cukup signifikan dari tahap sebelumnya. Adapun hasil observasi siklus II secara
keseluruhan dapat dilihat melalui tabel berikut ini.
Tabel 4. 7 Hasil Observasi Siklus II Pemahaman Siswa tentang Bentuk-
Bentuk Daun melalui Pendekatan Inquiri
No Aspek yang diamati
Jlh Skor
Perolehan Prosenta
si Skor
(%)
Kategori**
p kp tp
1 Kemampuan siswa mengamati
bentuk-bentuk daun
81 6 1
88% Baik
27
org
3
org
1
org
2 Kemampuan siswa menjelaskan
bentuk-bentuk daun
75 12 2
89% Baik
25
org
4
org
2
org
3 Kemampuan siswa menemukan
bentuk-bentuk daun
75 10 1
86% Baik
25
org
5
org
1
org
Rata-rata 88% Baik
Ket: * Skor perolehan= p: paham, kp: kurang paham, tp: tidak paham. ** Kategori penilaian siswa =
B: Baik, C: Cukup, K: Kurang *** kategori penguasaan = baik: 75%-100%, cukup: 55%-74%,
kurang: 0%-54%.
Dari tabel 4.6 di atas diperoleh bahwa prosentasi skor pada masing-masing
aspek penilaian mengalami peningkatan dari tahap siklus sebelumnya.
Kamampuan siswa mengamati bentuk-bentuk daun meningkat menjadi 88%
dimana terdapat 27 orang siswa mampu, 3 orang kurang mampu dan hanya
terdapat 1 orang siswa yang tidak mampu dengan kategori baik. Adapuan
42
kemampuan siswa menjelaskan bentuk-bentuk daun meningkat menjadi 89%
dimana terdapat 25 orang siswa yang mampu, 4 orang siswa kurang mampu, dan
hanya terdapat 2 orang siswa kurang mampu dengan kategori baik, sedangkan
pada indikator kemampuan siswa menemukan bentuk-bentuk daun meningkat
menjadi 86% dimana terlihat 25 orang siswa yang mampu, 15 orang siswa kurang
mampu, dan hanya terdapat orang siswa yang tidak mampu dengan kategori baik.
Dari paparan di atas diperoleh gambaran bahwa penerapan metode inquiri
cukup signifikan dilakukan dalam meningkatkan pemahaman siswa SDN 14
Dulupi tentang bentuk-bentuk daun. Sehingganya, hasil observasi pada siklus II
atau tahap akhir ini dirasa cukup untuk menjadi patokan akhir keberhasilan
capaian dari penelitian ini.
4. 2. Pembahasan
Uraian pada bagian ini dimaksudkan untuk menjelaskan secara
keseluruhan temuan penelitian yang telah dideskripsikan sebelumnya, yang
berkenaan dengan peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun
melalui pendekatan inquiri pada siswa SDN 14 Dulupi kecamatan Dulupi
kabupaten Boalemo.
Hasil penelitian yang diperoleh pada tahap awal observasi belum
menunjukkan adanya kemampuan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun
melalui pendekatan inquiri dimana prosentasi hasil capaian pada aspek yang
diamati masih rendah atau cenderung berkategori kurang. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya yang tampak bahwa sebagian besar siswa belum tertarik
tentang materi yang disampaikan oleh guru, pemahaman siswa belum optimal
43
terhadap bentuk-bentuk daun, serta suasana proses pembelajaran kurang
menyenangkan dimata siswa.
Tidak lanjut pemerolehan data dilakukan melalui 2 tahap siklus yang
mengukur sejauhmana tingkat keberhasilan penerapan pendekatan inquiri
terhadap peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun. Hasil tes
tertulis menampakkan bahwa sebagian besar siswa belum dapat menjawab soal
yang diberikan atau belum tuntas dengan kisaran nilai rata-rata 62,25%. Hal ini
dikarenakan tidak semua siswa mengikuti pembelajaran dengan baik. Hasil
penilaian terhadap aktivitas belajar siswa juga menunjukkan hal yang dengan hasil
tes tertulis siswa. Pada penilaian aktivitas belajar siswa diperoleh hasil sebesar
52,96% atau dalam artian belun seluruh siswa mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
Meskipun demikian, siswa sangat antusias menerima pembelajaran yang
diberikan. Adapun temuan hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa
pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun mengalami perkembangan atau
peningkatan dibanding observasi awal yang dilakukan. Hal ini mengacu pada hasil
observasi yang menampakkan bahwa masing-masing aspek cenderung berkategori
cukup 68%
. Pada siklus II atau tahapan akhir dari rindakan siklus diperoleh hasil yang
cukup signifikan, dimana pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui
pendekatan inquiri mengalami peningkatan. Peningkatan terlihat pada hasil tes
tertulis siswa yang menampakkan bahwa sebagian besar siswa menjawab soal
dengan baik atau kategori tuntas dengan perolehan skor rata-rata 76,45%.
44
. Begitu pula dalam penilaian aktivitas belajar siswa diperoleh hasil bahwa
kegiatan belajar siswa pada siklus II ini mengalami perkembangan dimana proses
pembelajaran berlangsung dengan baik dan kondusif dengan perolehan nilai rata-
rata 78,23%. Hal ini juga diperkuat oleh hasil observasi yang dilakukan pada
siklus II. Peningkatan hasil observasi dari tahap observasi awal ke siklus I belum
begitu besar, tetapi peningkatan dari siklus I ketahap siklus II terlihat cukup
signifikan. Jika dibuat perbandingan dari siklus I hingga siklus II, maka diperoleh
hasil prosentasi sebagai berikut.-bentuk daun dari setiap tahapan, maka diperoleh
hasil prosentasi sebagai berikut.
Tabel 4.7. Analisis Hasil Perbandingan Presentase rata-rata pemahaman
siswa terhadap bentuk-bentuk daun melalui pendekatan Inquiri
No Komponenn yang Diamati
Prosentasi Akhir
Observasi
Awal Siklus I Siklus II
1 Kemampuan siswa
mengamati bentuk-bentuk
daun
54 % 66% 88%
2 Kemampuan siswa
menjelaskan bentuk-bentuk
daun
51 % 66% 89%
3 Kemampuan siswa
menjelaskan bentuk-bentuk
daun
52% 71% 86%
Rata-rata 52% 68% 88%
Tabel 4.7 di atas menggambarkan peningkatan prosentasi sejak observasi
awal hingga siklus II. Jika dianalisis maka akan tampak kemampuan siswa
memahami bentuk-bentuk daun mengalami peningkatan sebesar 16% dari
observasi awal 52% menjadi 68%, sedangkan dari siklus I meningkat menjadi
45
88% dengan kisaran peningkatan 17%. Perbandingan hasil analisis ini juga dapat
diamati melalui gambar berikut ini.
Gambar 4.1 Analisis Hasil Perbandingan Presentase rata-rata pemahaman
siswa terhadap bentuk-bentuk daun melalui pendekatan Inquiri
Dengan melihat hasil capaian dari pelaksanaan tahapan serta perbandingan
dari observasi awal, siklus I dan siklus II yang menunjukkan bahwa semua aspek
peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui pendekatan
inquiri telah tercapai sesuai harapan, maka penelitian ini dinyatakan berhasil.
Dengan demikian, hipotesis penelitian tindakan kelas ini yang menyatakan
bahwa jika digunakan pendekatan inquiri dalam pembelajaran maka pemahaman
siswa terhadap bentuk-bentuk daun pada siswa kelas IV SDN 14 Dulupi
kecamatan Dulupi kabupaten Boalemo akan meningkat, sehingga dengan
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus disimpulkan
bahwa hipotesis diterima.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
ObservasiAwal
Siklus I Siklus II
54%
66%
88%
51%
66%
89%
52%
71%
86%
Sko
r C
apai
an
Tahap Tindakan
Kemampuan anakmengamati bentuk-bentuk daun
anak menjelaskanbentuk-bentuk daun
Kemampuan anakmenemukan bentuk-bentuk daun