BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal)
Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD
Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum mengadakan
penelitian menunjukkan bahwa nilai IPS yang diperoleh siswa masih
rendah dibandingkan nilai mata pelajaran yang lainnya. Metode yang
digunakan oleh guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab
dan terjadi komunikasi satu arah maksudnya hanya pada siswa yang pintar
saja, dan siswa hanya mendengar apa yang disampaikan oleh guru sehingga
siswa terlihat pasif. Siswa kurang termotivasi dan belum berani
mengungkapkan pendapat atau bertanya kepada guru karena takut salah. Guru
jarang melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan menggunakan
LKS, sehingga interaksi antara siswa yang satu dengan yang lain masih
kurang. Guru tidak menggunakan RPP dalam setiap pembelajaran.
Hasil evaluasi di kelas 5 dengan KKM ≥ 70, diperoleh skor dari 31 siswa
terdapat 11 siswa (35%) memenuhi KKM, sedangkan 20 siswa (65%) dibawah
KKM. Rata-rata kelas adalah 68,03 dengan skor maksimal 86 dan skor
minimal adalah 50. Ketuntasan belajar siswa yang rendah ini terjadi karena
siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran IPS yang dilakukan
oleh guru. Berikut tabel yang menunjukkan kondisi ketuntasan belajar dengan
motivasi belajar IPS siswa pada Pra siklus:
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Pra siklus
No Standar Ketuntasan Jumlah
siswa
Persentase
(%) Ketuntasan Keterangan
1 < 70 Tidak tuntas 20 65%
2 70 Tuntas 11 35%
Jumlah 31 100%
35
Berdasarkan tabel 4.1 ketuntasan belajar IPS pada pra siklus tentang
menghargai jasa para tokoh dalam memperjuangkan kemerdekaan
menunjukkan dari 31 siswa, 11 siswa (23%) tuntas memenuhi KKM,
sedangkan 20 (65%) siswa belum memenuhi KKM. Dari hasil tabel dapat
digambarkan dengan diagram lingkaran sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Ketuntasan Pra Siklus
Berdasarkan data yang diperoleh, perlu upaya untuk menindaklanjutinya
melalui penelitian tindakan kelas. Dari hasil diskusi observer dan guru
memberikan kesimpulan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang
mampu memotivasi siswa dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Beji 2
Kabupaten Semarang dengan meningkatkan motivasi belajar siswa. Strategi
pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri
yang akan dilaksanakan dalam tiga siklus dimana tiap siklusnya terdiri dari 2
pertemuan.
4.2 Deskripsi Pelakasanaan Siklus 1
Pelaksanaan siklus I kompetensi dasar 2.2 Menghargai jasa dan peranan
tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dilakukan
dalam dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
35%
65%
tuntas tidak tuntas
36
4.2.1 Perencanaan
Setelah diperoleh data pada Pra Siklus, maka dilakukan diskusi dengan
guru kelas 5 mengenai tingkat pemahaman siswa dan tingkat motivasi siswa
yang kemudian dilanjutkan melaksanakan Siklus 1. Sebelum mengajar pada
pertemuan pertama, maka perlu menyiapkan perlengkapan yang nantinya
digunakan pada saat mengajar. Perlengkapan tersebut, a) menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model STAD dengan
pendekatan inkuiri dengan topik bahasan menghargai jasa perjuangan para
tokoh dalam mempersiapkan proklamasi. b) menyiapkan media yang
digunakan selama proses pembelajaran. c) Lembar observasi motivasi siswa
dalam pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk dua kali
pertemuan. Indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam RPP
disusun berdasarkan langkah yang ada pada model dan pendekatan
pembelajaran yang digunakan. Penggunaan media pembelajaran untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Lembar kerja
siswa dibuat untuk mempermudah siswa dalam pengumpulan data.
Kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu penyusunan perangkat evaluasi
pembelajaran yang terdiri atas beberapa lembar observasi. Lembar observasi
untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung dari
awal hingga akhir. Kemudian rubrik penilaian motivasi belajar dengan model
STAD dengan pendekatan inkuiri. Untuk menundukung rubrik diatas maka
ditambahkan rubrik karakter siswa untuk melihat karakter siswa selama proses
pembelajaran dan rubrik kuis untuk melihat hasil evaluasi siswa secara
berkelompok.
37
4.2.2 Implementasi Tindakan dan Observasi
1. Implementasi tindakan
Pertemuan pertama
Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa kegiatan
seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka
pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen, menyampaikan tujuan
pembelajaran, melakukan apersepsi dan motivasi terhadap siswa dengan
menyanyikan lagu perjuangan sesuai dengan materi pembelajaran. Selanjutnya
guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri.
Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti pembelajaran. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang materi pembelajaran mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia, kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang
topik tersebut. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
secara heterogen untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Kemudian guru
membimbing siswa untuk berkelompok. Siswa mengerjakan tugas sesuai
lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru bersama kelompoknya. Pada
pertemuan ini siswa bersama kelompoknya saling bertukar informasi tentang
materi mempersiapkan proklamasi kemerdekaan agar semua anggota kelompok
paham dan menguasai materi.
Kegiatan penutup yang dilakukan, guru bersama dengan siswa menarik
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru memberi
kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi
yang dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang
dilakukan.
Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua, diawali guru dengan mengucap salam untuk,
melakukan presensi siswa kemudian memberikan motivasi pada siswa dengan
memperlihatkan gambar para tokoh yang terlibat dalam mempersiapkan
proklamasi kemerdekaan. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.
38
Kegiatan inti pembelajaran dimulai siswa dengan bergabung dalam
kelompok masing-masing sesuai dengan kelompok sebelumnya. siswa
dibimbing untuk melanjutkan kegiatan pada pertemuan sebelumnya yakni
merumuskan kesimpulan dan cara menghargai jasa para tokoh pejuang yang
terlibat dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan. Pada kegiatan
merumuskan kesimpulan siswa dapat mengambil kesimpulan dengan
berdiskusi secara kelompok. Selanjutnya, siswa dibimbing untuk mencari
cara menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan proklamasi
kemerdekaan. Selesai melakukan kesimpulan dan cara menghargai,
selanjutnya siswa dibimbing untuk mengikuti kuis. Pada akhir pembelajaran,
siswa dibimbing guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Hasil Observasi
Adapun hasil observasi implementasi RPP dan aktifitas guru serta siswa
dapat dilihat pada penjelasan berikut:
Pertemuan pertama
Pada siklus I pertemuan pertama yaitu pada bagian RPP, indikator
pembelajaran sudah mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi.
Memotivasi siswa membangun pemahaman, dan memberikan kesempatan
siswa untuk berani mengungkapkan pendapat.
Kegiatan inti, manajemen kelas diterapkan dengan baik, guru bersama
dengan siswa secara bersama-sama membentuk kelompok belajar siswa
dengan cukup cepat. Media belajar juga digunakan siswa secara maksimal.
Strategi pembelajaran berupa model STAD pendekatan inkuiri yang
digunakan mampu memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap
pembelajaran. Siswa mampu melaksanakan diskusi kelompok dengan baik. Di
akhir pembelajaran, siswa memberikan kesimpulan secara baik.
Kelemahan pada pertemuan pertama ini yaitu pembagian alokasi waktu
pada setiap kegiatan masih belum jelas sehingga proses pembelajaran melebihi
batas waktu yang ditentukan. Perlu mengatasi berbagai kelemahan yang terjadi
39
untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya dengan
lebih mengkondisikan setiap kegiatan yang ada di dalam pembelajaran.
Pertemuan kedua
Pada siklus II pertemuan kedua yaitu tahap pendahuluan pembelajaran
guru sudah mengkondisikan siswa dengan baik untuk belajar. Pada bagian
RPP, kegiatan pembelajaran mengarah pada siswa aktif untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapkan pada siswa. Memotivasi siswa membangun
pemahaman, dan memberikan kesempatan siswa untuk berani mengungkapkan
pendapat.
Strategi pembelajaran berupa model STAD dengan inkuiri yang
digunakan mampu memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap
pembelajaran. Siswa mampu merumuskan hipotesis dan membuat kesimpulan
dengan benar tentang cara menghargai tokoh dalam mempersiapkan
proklamasi kemerdekaan.
Kuis berjalan dengan tertib dan tepat waktu, siswa dengan kelompok
masing-masing mengikuti kegiatan kuis. Pada bagian akhir pembelajaran,
siswa mampu memberikan kesimpulan. Kelemahan pada pertemuan kedua ini
yaitu penataan tempat duduk untuk pelaksanaan kuis kurang rapi. Perlu upaya
untuk mengatasi dengan mengatur tempat duduk siswa selama mengikuti kuis
dengan lebih rapi lagi supaya kuis dapat berjalan lebih maksimal dan siswa
merasa nyaman.
4.2.3 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan
pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk motivasi
siswa kegiatan dalam proses pembelajaran. Untuk mengevaluasi hasil dari
siklus II maka diadakan diskusi dengan guru kelas. Dalam diskusi berisi
tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPS melalui model STAD dengan
inkuiri bagi guru kelas, observer, dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa
guru kelas dengan menerapkan model pembelajaran STAD dengan ikuiri,
kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi
40
pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan
kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru
melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian
guru melakukan penilaian motivasi pada siswa, memberikan umpan balik, dan
memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki
misalnya mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada siswa, penilaian
pada setiap siswa, pemberian pujian pada siswa.
Tabel 4.2
Distribusi motivasi belajar siswa siklus I
Skor Kriteria
Hasil
Siklus I
Frekuensi Prosentase (%)
75-100 Motivasi tinggi 10 32
50-74 Motivasi sedang 17 55
25-49 Motivasi rendah 4 13
Jumlah 31 100
Dari tabel 4.2 tersebut tingkat motivasi belajar siswa meningkat. Siswa
yang termasuk memiliki motivasi tinggi sebanyak 10 siswa (32%), motivasi
sedang 17 siswa (55%), kemudian siswa yang masuk dalam kriteria motivasi
rendah sebanyak 4 siswa (13%).
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran hasil pelaksanaan siklus I
32%
55%
13%
motivasi tinggi motivasi sedang motivasi rendah
41
Dari gambar diagram lingkaran diatas siswa dengan motivasi tinggi
berjumlah 10 orang atau 32%, sedangkan yang menduduki kriteria motivasi
sedang adalah 17 orang siswa atau 55%, dan yang menduduki motivasi rendah
adalah 4 orang siswa atau 13%. Walaupun persentase ini sudah cukup besar
namun belum memenuhi kriteria di bagian motivasi tinggi untuk itu perlu
dilakukan tindakan siklus II.
Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus I maka secara keseluruhan
hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I untuk
ditingkatkan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan
1. Siswa telah siap dengan pembelajaran dengan bergabung bersama
kelompoknya masing-masing saat tugas kelompok dilangsungkan.
2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran, menjawab pertanyaan apersepsi
dan melakukan motivasi pembelajaran dengan baik.
3. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan
menjawab.
4. Siswa melakukan refleksi bersama guru.
b. Kekurangan
1. Dalam awal pembelajaran kesiapan siswa juga diperhatikan terutama
dalam pengaturan tempat duduk siswa.
2. Harus memperhatikan waktu yang sudah dialokasikan agar implementasi
model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri dapat maksimal,
guru sebagai fasilitator kurang melibatkan siswa dalam membuat
kesimpulan di akhir pembelajaran.
3. Siswa belum berani menyampaikan pertanyaan yang berbobot baik kepada
guru maupun teman lainnya yang sedang diskusi kelompok.
42
4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II dengan pokok bahasan KD 2.3 Menghargai jasa dan
peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan dilakukan 2
kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut.
4.3.1 Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang di dapat, baik kekuatan dan kekurangan
siklus I, maka pembelajaran siklus II ini direncanakan untuk mengatasi
kekurangan pada siklus I. Siklus II ini kurang lebihnya beracuan dari refleksi
pada pembelajaran siklus II. Dari kekurangan yang dijumpai pada siklus II,
rencana yang dapat dilaksanakan pada siklus II yaitu membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar menghargai jasa
dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan meliputi
merumuskan indikator yang akan dicapai, merancang pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri,
menyiapkan alat dan bahan serta media yang diperlukan, membuat rubrik
penilaian motivasi belajar siswa.
Kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu penyusunan perangkat evaluasi
pembelajaran yang terdiri atas beberapa lembar observasi. Lembar observasi
untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung dari
awal hingga akhir. Kemudian rubrik penilaian motivasi belajar dengan model
STAD dengan pendekatan inkuiri. Untuk menundukung rubrik diatas maka
ditambahkan rubrik karakter siswa untuk melihat karakter siswa selama proses
pembelajaran dan rubrik kuis untuk melihat hasil evaluasi siswa secara
berkelompok.
43
4.3.2 Implementasi Tindakan dan Observasi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di
kelas yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran yaitu :
1. Implementasi tindakan.
Pertemuan pertama
Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa kegiatan
seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka
pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen, menyampaikan tujuan
pembelajaran, melakukan apersepsi dan motivasi terhadap siswa dengan
menunjukkan beberapa gambar tokoh para pahlawan yang terlibat dalam
proklamasi kemerdekaan. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan
tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu tentang peranan para tokoh
dalam proklamasi kemerdekaan. Selanjutnya guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran STAD dengan
pendekatan inkuiri.
Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti pembelajaran. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang tokoh yang terlibat dalam proklamasi
kemerdekaan, kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang topik tersebut.
Selanjutnya guru membagi siswa membagi menjadi kelompok secara
heterogen. Kemudian guru membimbing siswa untuk berdiskusi. Siswa
mengerjakan tugas sesuai lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru bersama
teman diskusinya.
Kegiatan penutup yang dilakukan, guru bersama dengan siswa menarik
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru memberi
kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi
yang dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang
dilakukan.
Pertemuan kedua
Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi guru membuka pelajaran
dengan salam, dilanjutkan berdoa bersama, mengabsen kehadiran siswa,
44
menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi
kepada siswa. Kemudian guru bertanya jawab tentang materi pembelajaran
pertemuan sebelumnya.
Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini adalah melanjutkan kegiatan pada
pertemuan pertama yaitu siswa kembali bergabung bersama kelomponya
masing-masing kemudian melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja
siswa. Dalam diskusi kelompok siswa juga merumuskan kesilmpulan cara
menghargai jasa para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Setelah
itu masing-masing teman diskusinya mempresentasikan di depan siswa yang
lain. Siswa yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya serta menanggapi
hasil presentasi.
Kegiatan penutup pada pertemuan ini, guru bersama siswa menarik
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari
materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran
yang dilakukan.
2. Hasil Observasi
Observasi digunakan untuk mendapatkan data motivasi belajar siswa
terhadap proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD
dengan pendekatan inkuiri. Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah di dalam RPP. Guru sudah mulai menguasai dengan
baik model STAD dengan pendekatan inkuiri. Pengumpulan data ini dilakukan
dengan menggunakan lembar instrument observasi yang telah disusun sesuai
dengan kriteria yang sudah ditentukan. Selanjutnya observasi digunakan untuk
mendapat data tentang kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas, sehingga
bisa dilihat dalam pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses
yang diharapkan. Siklus II ini diharapkan terjadi peningkatan lebih baik dari
siklus I.
45
Dalam penelitian ini pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan
instrumen penilaian atau pengamatan yang mengacu pada motivasi belajar
siswa.
Pertemuan pertama
Dalam penelitian ini pengamatan pada pertemuan pertama dilaksanakan
dengan menggunakan instrumen penilaian atau pengamatan yang mengacu
pada motivasi belajar dan model pembelajaran STAD dengan pendekatan
inkuiri yang terdiri dari rasa ingin tahu yang besar, sering mengajukan
pertanyaan, mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu,
mempunyai dan mampu merinci gagasan. Manajemen kelas dilakukan dengan
baik sehingga dalam berdiskusi dapat terlaksana dengan maksimal.
Dalam pelaksaan kuis masih terdapat kelemahan yaitu siswa belum
mampu bekerja sendiri secara optimal. Pengambilan kesimpulan belum
dilakukan dengan baik oleh guru dan siswa.
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada
pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya berdiskusi
dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama
pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan
pembelajaran jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa,
penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu
ditingkatkan.
Pertemuan kedua
Dalam penelitian ini pengamatan pada pertemuan kedua dilaksanakan
dengan menggunakan instrumen penilaian atau pengamatan yang sama dengan
instrumen penilaian pertemuan pertama.
Strategi pembelajaran berupa model STAD dengan inkuiri yang digunakan
mampu memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap
pembelajaran. Siswa mampu merumuskan hipotesis dan membuat kesimpulan
dengan benartentang cara menghargai tokoh dalam mempersiapkan proklamasi
kemerdekaan.
46
Kuis berjalan dengan tertib dan tepat waktu, siswa dengan kelompok
masing-masing mengikuti kegiatan kuis. Pada bagian akhir pembelajaran,
siswa mampu memberikan kesimpulan. Kelemahan pada pertemuan kedua ini
yaitu penataan tempat duduk untuk pelaksanaan kuis kurang rapi. Perlu upaya
untuk mengatasi dengan mengatur tempat duduk siswa selama mengikuti kuis
dengan lebih rapi lagi supaya kuis dapat berjalan lebih maksimal dan siswa
merasa nyaman.
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada
pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya berdiskusi
dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama
pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan
pembelajaran jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa,
penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu
ditingkatkan penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar
maupun salah.
4.3.4 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari
pertemuan pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam
bentuk motivasi siswa kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi dilakukan
oleh guru kelas, guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang
evaluasi bagaimana pembelajaran IPS melalui model STAD dengan inkuiri
bagi guru kelas, observer, dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru
kelas dengan menerapkan model pembelajaran STAD dengan inkuiri kegiatan
pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi
pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan
kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru
melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian
guru melakukan penilaian motivasi pada siswa, memberikan umpan balik, dan
memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki
47
misalnya mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada siswa, penilaian
pada setiap siswa, pemberian pujian pada siswa.
Tabel 4.3
Distribusi motivasi belajar siswa siklus II
Skor Kriteria
Hasil
Siklus II
Frekuensi Prosentase (%)
75-100 Motivasi tinggi 20 65
50-74 Motivasi sedang 10 32
25-49 Motivasi rendah 1 3
Jumlah 31 100
Dari tabel 4.3 tersebut tingkat motivasi belajar siswa meningkat. Siswa
yang masuk dalam kiteria motivasi tinggi sebanyak 20 siswa (65%), motivasi
sedang 10 siswa (32%), kemudian siswa yang masuk dalam kriteria motivasi
rendah sebanyak 1 siswa (3%).
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran hasil pelaksanaan siklus II
Dari gambar diagram lingkaran diatas kriteria motivasi tinggi berjumlah
20 orang siswa atau 65%, sedangkan yang menduduki motivasi sedang adalah
10 orang atau 32%, dan yang menduduki motivasi rendah adalah 1 orang siswa
atau 3%. Walaupun persentase ini sudah cukup besar namun belum memenuhi
kriteria di bagian motivasi tinggi untuk itu perlu dilakukan tindakan siklus III.
65%
32%
3%
motivasi tinggi motivasi sedang motivasi rendah
48
Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus II maka secara
keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II
untuk di tingkatkan pada siklus III adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan
1. Siswa telah siap dengan pembelajaran dengan bergabung bersama
kelompoknya masing-masing.
2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran, menjawab pertanyaan apersepsi dan
melakukan motivasi pembelajaran dengan baik.
3. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan
menjawab.
4. Siswa melakukan refleksi bersama guru.
b. Kekurangan
1. Dalam awal pembelajaran kesiapan siswa seharusnya diperhatikan terutama
dalam pengaturan tempat duduk siswa.
2. Harus memperhatikan waktu yang sudah dialokasikan agar implementasi
model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri dapat maksimal,
guru sebagai fasilitator kurang melibatkan siswa dalam membuat
kesimpulan di akhir pembelajaran.
3. Siswa belum berani menyampaikan pertanyaan yang berbobot baik kepada
guru maupun teman lainnya yang sedang diskusi kelompok.
4.4 Pelaksanaan Siklus III
Pelaksanaan siklus III dengan pokok bahasan KD 2.4 Menghargai jasa dan
peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan dilakukan 2
kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut.
4.4.1 Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang di dapat, baik kekuatan dan kekurangan
siklus II, maka pembelajaran siklus III ini direncanakan untuk mengatasi
kekurangan pada siklus II. Siklus III ini kurang lebihnya beracuan dari refleksi
49
pada pembelajaran siklus II. Dari kekurangan yang dijumpai pada siklus II,
rencana yang dapat dilaksanakan pada siklus III yaitu membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar menghargai jasa
dan peranan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan meliputi
merumuskan indikator yang akan dicapai, merancang pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri,
menyiapkan alat dan bahan serta media yang diperlukan, membuat instrumen
penilaian motivasi belajar siswa. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu
penyusunan perangkat evaluasi pembelajaran yang terdiri atas beberapa lembar
observasi. Lembar observasi untuk mengamati kinerja guru selama proses
pembelajaran berlangsung dari awal hingga akhir. Kemudian rubrik penilaian
motivasi belajar dengan model STAD dengan pendekatan inkuiri. Untuk
menundukung rubrik diatas maka ditambahkan rubrik karakter siswa untuk
melihat karakter siswa selama proses pembelajaran dan rubrik kuis untuk
melihat hasil evaluasi siswa secara berkelompok.
4.4.2 Implementasi Tindakan dan Observasi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di
kelas yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran yaitu :
1. Implementasi Tindakan
Pertemuan pertama
Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa kegiatan
seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka
pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen, menyampaikan tujuan
pembelajaran, melakukan apersepsi dan motivasi terhadap siswa dengan
menunjukkan beberapa gambar tokoh para pahlawan yang terlibat dalam
proklamasi kemerdekaan. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan
tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu tentang peranan para tokoh
dalam proklamasi kemerdekaan. Selanjutnya guru menjelaskan model
50
pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran STAD dengan
pendekatan inkuiri.
Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti pembelajaran. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang tokoh yang terlibat dalam proklamasi
kemerdekaan, kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang topik tersebut.
Selanjutnya guru membagi siswa membagi menjadi kelompok secara
heterogen. Kemudian guru membimbing siswa untuk berdiskusi. Siswa
mengerjakan tugas sesuai lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru bersama
teman diskusinya.
Kegiatan penutup yang dilakukan, guru bersama dengan siswa menarik
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru memberi
kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi
yang dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang
dilakukan.
Pertemuan kedua
Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi guru membuka pelajaran
dengan salam, dilanjutkan berdoa bersama, mengabsen kehadiran siswa,
menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi
kepada siswa. Kemudian guru bertanya jawab tentang materi pembelajaran
pertemuan sebelumnya.
Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini adalah melanjutkan kegiatan pada
pertemuan pertama yaitu siswa kembali bergabung bersama kelomponya
masing-masing kemudian melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja
siswa. Dalam diskusi kelompok siswa juga merumuskan kesimpulan cara
menghargai jasa para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Setelah
itu masing-masing teman diskusinya mempresentasikan di depan siswa yang
lain. Siswa yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya serta menanggapi
hasil presentasi.
Kegiatan penutup pada pertemuan ini, guru bersama siswa menarik
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari
51
materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pemebalajaran
yang dilakukan.
2. Hasil Observasi
Observasi digunakan untuk mendapatkan data motivasi belajar siswa
terhadap proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD
dengan pendekatan inkuiri. Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah di dalam RPP. Guru sudah mulai menguasai dengan
baik model STAD dengan pendekatan inkuiri. Pengumpulan data ini dilakukan
dengan menggunakan lembar instrumen observasi yang telah disusun sesuai
dengan kriteria yang sudah ditentukan. Selanjutnya observasi digunakan untuk
mendapat data tentang kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas, sehingga
bisa dilihat dalam pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses
yang diharapkan. Siklus III ini diharapkan terjadi peningkatan lebih baik dari
siklus II. Dalam penelitian ini pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan
instrumen penilaian atau pengamatan yang mengacu pada motivasi belajar
siswa.
Pertemuan pertama
Dalam penelitian ini pengamatan pada pertemuan pertama dilaksanakan
dengan menggunakan instrumen penilaian atau pengamatan yang mengacu
pada motivasi belajar dan model pembelajaran STAD dengan pendekatan
inkuiri yang terdiri dari rasa ingin tahu yang besar, sering mengajukan
pertanyaan, mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu,
mempunyai dan mampu merinci gagasan. Manajemen kelas dilakukan dengan
baik sehingga dalam berdiskusi dapat terlaksana dengan maksimal.
Dalam pelaksaan kuis masih terdapat kelemahan yaitu siswa belom
mampu bekerja sendiri secara optimal. Pengambilan kesimpulan belum
dilakukan dengan baik oleh guru dan siswa.
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada
pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya berdiskusi
52
dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama
pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan
pembelajaran jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa,
penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu
ditingkatkan.
Pertemuan kedua
Dalam penelitian ini pengamatan pada pertemuan kedua dilaksanakan
dengan menggunakan instrumen penilaian atau pengamatan yang sama dengan
instrumen penilaian pertemuan pertama.
Strategi pembelajaran berupa model STAD dengan inkuiri yang
digunakan mampu memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap
pembelajaran. Siswa mampu merumuskan hipotesis dan membuat kesimpulan
dengan benar tentang cara menghargai tokoh dalam memproklamasi
kemerdekaan.
Kuis berjalan dengan tertib dan tepat waktu, siswa dengan kelompok
masing-masing mengikuti kegiatan kuis. Pada bagian akhir pembelajaran,
siswa mampu memberikan kesimpulan. Kelemahan pada pertemuan kedua ini
yaitu penataan tempat duduk untuk pelaksanaan kuis kurang rapi. Perlu upaya
untuk mengatasi dengan mengatur tempat duduk siswa selama mengikuti kuis
dengan lebih rapi lagi supaya kuis dapat berjalan lebih maksimal dan siswa
merasa nyaman.
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada
pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya berdiskusi
dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama
pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan
pembelajaran jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa,
penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu
ditingkatkan penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar
maupun salah. Keaktifan siswa dalam kelompok perlu ditingkatkan, lakukan
53
tanya jawab untuk mengarahkan siswa pada pembelajaran, siswa perlu lebih
aktif dalam pembelajaran, ajak semua siswa melakukan refleksi.
4.4.3 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus III dari
pertemuan pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam
bentuk motivasi siswa kegiatan dalam proses pembelajaran. Untuk
mengevaluasi hasil akhir siklus III diadakan diskusi dengan guru kelas dan
observer. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPS
melalui model STAD dengan inkuiri bagi guru kelas, observer, dan siswa. Dari
diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model
pembelajaran STAD dengan inkuiri kegiatan pembelajaran menggambarkan
pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan
tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa
mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata
tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan
penilaian motivasi pada siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan
pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya
mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada siswa, penilaian pada setiap
siswa, pemberian pujian pada siswa.
Hasil penilaian motivasi belajar siswa pada siklus III meningkat. Siswa
yang masuk dalam kiteria motivasi tinggi sebanyak 31 siswa (10%), motivasi
sedang sebanyak 0 siswa (0%), kemudian siswa yang masuk dalam kriteria
motivasi rendah sebanyak 0 siswa (0%). Hal ini menunjukan ketercapaian hasil
motivasi siswa 100%.
Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus III maka secara
keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus III
untuk ditingkatkan adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan
1. Siswa telah siap dengan pembelajaran dengan bergabung bersama
kelompoknya masing-masing saat berlangsungnya kegiatan diskusi
54
kelompok.
2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran, menjawab pertanyaan apersepsi dan
melakukan motivasi pembelajaran dengan baik.
3. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan
menjawab.
4. Siswa melakukan refleksi bersama guru.
b. Kekurangan
1. Perlu dilakukan penataan tempat duduk siswa untuk pelaksanaan kuis agar
terbentuk dengan lebih cepat dan rapi.
2. Perlu perhatian dalam manajemen waktu pembelajaran sehingga
pembelajaran belangsung efektif dan efisien.
4.5 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan terjadi peningkatan
motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran STAD dengan pendekatan
inkuiri pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan cara menghargai toko
para pahlawahan dalam mempersiapakan proklamasi kemerdekaan siswa kelas
5 SD Negeri Beji 2 pada semester 2 tahun ajaran 2012-2013. Keberhasilan
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 distribusi motivasi siswa dibawah ini.
Tabel 4.4
Distribusi Perbandingan Motivasi Belajar IPS Siklus I, Siklus II dan
Siklus III
Kriteria Siklus I Siklus II Siklus III
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
Motivasi tinggi 10 32 20 65 31 100
Motivasi sedang 17 55 10 32 - -
Motivasi sedang 4 13 `1 3 - -
Jumlah 31 100 31 100 31 100
Dari tabel perbandingan motivasi belajar IPS pada siklus I, II dan III ini
yang menempati kriteria motivasi tinggi pada siklus I yaitu 10 siswa atau 32%,
siklus II yaitu 20 siswa atau 65%, dan pada siklus III ini 31 siswa atau 100%
55
siswa dikatakan menduduki tingkat motivasi tinggi atau semua siswa dapat
dikatakan termotivasi dengan baik dalam pembelajaran. Disini terdapat
kenaikan antara siklus I, II dan siklus III atau terdapat kenaikan dari siklus I ke
siklus II yaitu 33%, sedangkan siklus II ke siklus III mengalami kenaikan 35%.
Sedangkan pada kriteria motivasi sedang dari siklus I yang semula 17 siswa
atau 55% menjadi 10 siswa atau 32%, kemudian siklus II ke siklus III dari 10
siswa atau 32% siswa kemudian pada siklus III tidak ada yang menduduki
kriteria motivasi sedang berarti mengalami kenaikan pada kriteria motivasi
tinggi.
Pada kriteria motivasi rendah ini pada siklus I terdapat 4 siswa atau 13%,
dan pada siklus II masih terdapat 1 siswa yang motivasi rendah 3%. Siklus 3
tidak ada siswa yang menduduki kriteria motivasi rendah. Berarti disini siswa
mengalami kenaikan motivasi belajar dari siklus I, II dan siklus III. Berikut
disajikan diagram perbandingan antara siklus I, II, III
Gambar 4.4
Perbandingan Hasil Motivasi Belajar Siswa IPS pada Siklus I Siklus II dan Siklus
III
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
siklus 1 siklus 2 siklus 3
motivasi tinggi 32% 65% 100%
motivasi sedang 55% 32% 0%
motivasi rendah 13% 3% 0%
pro
sen
tase
56
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
4.6.1 Pembahasan Siklus I
Siklus I ini fokus pada perbaikan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri. Strategi ini digunakan karena
dapat mengarahkan siswa untuk berpikir ke tahap lebih tinggi dengan
merumuskan masalah. Kelebihan dari strategi ini yaitu siswa dituntut untuk
menyelasikan suatu masalah dengan caranya sendiri melalui diskusi kelompok.
Setelah dilakukan penelitian di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten
Semarang menunjukan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar IPS siswa
kelas 5 dengan model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri.
Penelitian siklus I menunjukkan bahwa siswa dengan kategori motivasi
tinggi terdapat 10 siswa atau 32% dari jumlah 31 siswa. Hal ini belum
memenuhi kriteria 100% maka perlu diadakan siklus II. Beberapa kekurangan
yang terjadi dalam siklus I antara lain dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran terlalu cepat, pembagian alokasi waktu pembelajaran yang
kurang baik.
4.6.2 Pembahasan Siklus II
Perbaikan pembelajaran di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten
Semarang pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar
siswa. Namu demikian peningkatan motivasi belajar siswa belum maksimal.
Dari hasil refleksi masih ditemukan kekurangan diantaranya penyampaian
tujuan pembelajaran masih terlalu cepat, pembagian alokasi waktu belum
sesuai. Dalam pelaksanaan kuis masih ditemukan kesalahan dan pengambilan
kesimpulan guru belum melibatkan siswa.
Fokus perbaikan siklus II pada kekurangan siklus I. Selama proses
pembelajaran siswa terlihat lebih termotivasi dalam melakukan diskusi
kelompok. Pada siklus II ini motivasi siswa meningkat dari semula 32%
menjadi 65% berarti meningkat sebanyak 33%. Namun hasil ini belum
maksimal maka perlu diadakan perbaikan dalam siklus III.
57
4.6.3 Pembahasan Siklus III
Selanjutnya pada siklus III penelitian perbaikan motivasi belajar siswa
difokuskan pada kekurangan di siklus I dan siklus II. Selama proses
pembelajaran, siswa tampak lebih beraktifitas positif. Pada penelitian siklus I
motivasi belajar semula 32% dan mengalami peningkatan pada siklus II
meningkat menjadi 65%. Pada pelaksanaan siklus III ini didapatkan hasil
peningkatan motivasi belajar siswa yakni 35%%, pada siklus I motivasi siswa
sebesar 32% pada siklus II 65% dan pada siklus tercapai 100%. Berarti disini
semua siswa kelas 5 SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten Semarang
pada siklus III ini menduduki kategori motivasi tinggi. Penelitian dapat
dikatakan berhasil karena menduduki kriteria motivasi tinggi.
4.6.4 Pembahasan Perbandingan Siklus I, Siklus II dan Siklus III
Sebelum diadakan Penelitian Tindakan Kelas di SDN Beji 2 Ungaran
Timur Kabupaten Semarang yang terjadi dalam proses pembelajaran bersifat
konvensiaonal, guru hanya menggunakan tes formatif untuk penilaian, pada
penelitian kali ini guru menggunakan penilaian proses dengan observasi
langsung tingkat motivasi belajar IPS siswa selama proses pembelajaran
berlangsung menggunakan model pembelajaran STAD dengan pendekatan
inkuiri.
Pada siklus I motivasi belajar IPS dengan kriteria motivasi tinggi sebanyak
10 siswa atau 32% dari jumlah siswa sebanyak 31 anak. Siklus II mengalami
kenaikan sebesar 33% dari siklus I dengan 20 siswa atau 65% berada pada
kriteria motivasi tinggi. Pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 35%,
berarti semua siswa berada pada kriteria motivasi tinggi atau 100% siswa
bermotivasi tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian pada kriteria motivasi sedang siklus I
sebanyak 17 siswa atau 55%, sedangkan pada siklus II mengalami kenaikkan
sebesar 33% dengan 10 orang siswa atau 32% berada pada kriteria motivasi
sedang. Pada siklus III tidak ada siswa berada pada kriteria motivasi sedang
berarti mengalami kenaikan 67%.
58
Pada kriteria motivasi rendah terdapat 4 siswa atau 13% dari jumlah 31
siswa pada siklus I. Pada siklus II hanya terdapat 1 siswa yang berada pada
kriteria motivasi rendah atau 3%. Pada siklus III tidak terdapat siswa yang
berada pada kriteria motivasi rendah, berarti siswa mengalami kenaikan
motivasi belajar sebesar 10% pada siklus I kes siklus II dan sebesar 90% pada
siklus II ke siklus III. Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa
penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hipotesis penelitian ini terbukti dari hasil penelitian dengan data yang
ditunjukan diatas saat pembelajaran dilaksanakan menggunakan model
pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri motivasi belajar IPS siswa
kelas 5 semester 2 SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten Semarang
tahun ajaran 2012/2013 meningkat.